Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN

DISRITMIA

 Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatam Gawat Darurat 2 yang diampuh
oleh
 Ns. Zulkifli B. Pomalango,

M.Kep Disusun Oleh

Kelompok 2

Hardianto Linggengge (841416049) Nur Marsenda Pakaya (841416079)


Iskandar Z Pakaya (841416045) Siti Amalia Pontoh (841416070)
 Nia Noviandari Mootalu (841416041) Nur Ain Hiola (841416012)
Irmahardiyanti (841416047) Merlin Riyani A Pakaya (841416106)
Devi Utami Gobel (841416071) Novilda Liputo (841416101)
Fratiwi Van Gobel (841416088) Sri Susanti Abdul Wahab (841416073)

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO


FAKULTAS OLAHRAGA DAN
KESEHATAN JURUSAN KEPERAWATAN

T.A 2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas limpahan nikmat dan
rahmat-Nya shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada Rasullullah saw karena berkat dan
serta hidayah-Nya, penyusun dapat menyelesaikan Asuhan Keperawatan DISRITMIA

Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan Asuhan Keperawatan ini banyak
terdapat kekurangan, maka dari itu kami butuhkan saran dari teman-teman.

Gorontalo, 03 april 2019

KELOMPOK 3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................i

DAFTAR ISI........................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN

A....................................................................................   Latar Belakang 4


B.   Tujuan.......................................................................................... 5
C..............................................................................   Rumusan masalah 5

BAB II KONSEP MEDIS

1.............................................................................................   Definisi 6
2.........................................................................................................   Etiologi 6 
3........................................................................................................   Manifestasi 8  
4.......................................................................................................   Klasifikasi 8 
5......................................................................................................   Patofisiologi 10  
6.....................................................................................................   Komplikasi 11  
7......................................................................................................   Pemeriksaan Penunjang
11  
8.....................................................................................................   Piñatalaksanaan 12  
9.....................................................................................................   Prognosis 13 

KONSEP KEPERAWATAN

1..................................................................................................   Pengkajian 14  
2..................................................................................................   Diagnosa 15 
3.................................................................................................   Intervensi 16  

BAB III PENUTUP


3.1.  ............................................................................................Kesimpulan 28  
3.2.  .............................................................................................Saran 28 

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Disritmia adalah suatu kelainan ireguler dari denyut jantung yang disebabkan oleh
 pembentukan impuls yang abnormal dan kelainan konduksi impuls atau keduanya.
Fibrilasi ventrikuler adalah sebagian depolarisasi ventrikel yang tidak efektif, cepat, tak
teratur. Ini terjadi karena iskemik, infark miokard, manipulasi kateter dan karena
sengatan listrik.
Disritmia ventrikel merupakan permulaan dari fibrilasi ventrikel. Fibrilasi
ventrikel ditandai dengan perpanjangan interval Q  –  T dan HR 150-2000 x/menit atau
 bahkan lebih. Fibrilasi ventrikel merupakan penyebab kematian tiba-tiba bila resusitasi
tidak dilakukan segera. Stimulasi irama jantung bermula dari nodus SA di dinding atrium
kanan dekat muara vena kava superior. Menyebar ke seluruh dinding atrium dan sampai
ke nodus AV terletak di dasar atrium kanan diatas katup trikuspidalis. Stimulasi
diteruskan melalui verkas his dan membagi 2 jarak menuju miokard ventrikel serat
 purkinje.
Disritmia adalah perubahan pada frekuensi dan irama jantung yang disebabkan

oleh konduksi elektrikal abnormal atau otomatis. Disritmia bermacam-macam jenis berat
dan efeknya pada fungsi jantung, dimana sebagian dipengaruhi oleh sisi asal (ventrikel
atau supraventrikel). Disritmia diidentifikasi dengan menganalisa gelombang EKG.
Disritmia dinamakan berdasarkan pada tempat dan asal impuls dan mekanisme hantaran
yang terlibat. Ada 4 kemungkinan tempat asal disritmia, yaitu nodus sinus, atria, nodus
AV atau sambungan dan ventrikel. Gangguan mekanisme hantaran yang mungkin yang
dapat terjadi meliputi bradikardi, takikardi, flutter, fibrilasi, denyut premature dan
 penyakit jantung. 
1.2 Rumusan Masalah

1.   Apa definisi dari Distritmia ?


2.   Apa saja etiologi dari Distritmia ?

3.   Bagaimana manifestasi klinis Distritmia


? 4.  Bagaimana klasifikasi Distritmia ?
5.   Bagaimana patofisiologis Distritmia ?
6.   Bagaimana penatalaksanaan Distritmia ?
7.  Bagaimana komplikasi Distritmia ?
8.  Bagaimana prognosis Distritmia ?

1.3 Tujuan

1.   Mahasiswa dapat mengetahui definisi dari


Distritmia. 2.  Masiswa dapat mengetahui etiologi dari
Distritmia. 
3.  Masiswa dapat mengetahui manifestasi klinis dari Distritmia.. 4. 
Masiswa dapat mengetahui klasifikasi dari Distritmia.  
5.  Mahasiswa dapat mengetahui patofisiologis dari
Distritmia. 6.  Masiswa dapat mengetahui penatalaksanaan dari
Distritmia. 7.  Masiswa dapat mengetahui komplikasi dari
Distritmia. 
8.  Masiswa dapat mengetahui prognosis dari Distritmia.  
BAB II

PEMBAHASAN

KONSEP MEDIS

2.1 Definisi

Gangguan irama jantung atau disritmiamerupakan komplikasi yang sering terjadi pada
infark miokardium. Aritmia atau disritmia adalah perubahan pada frekuensi dan irama jantung
yang disebabkan oleh konduksi elektrolit abnormal atau otomatis (Doenges, 1999)

Disritmia dan aritmia adalah dua istilah yang berarti sama. Aritmia merupkan gangguan
irama jantung yang dapat disebabkan oleh gangguan pembentukan impuls atau penghantaran

impuls, seperti terlalu cepat (takhikardia), terlalu lamba (bradikardia), atau ter-blok. Gangguan
implus ini dapat terjadi di atrium (serambi jantung) atau ventrikel (bilik jantung). Cara
memeriksa gangguan irama jantung adalah dengan pemeriksaan menggunakan EKG atau
elektrokardiogram ( lutfi, 2017)

2.2 Etiologi

Disritmia atau Aritmia timbul akibat perubahan elektrofisiologi selsel miokardium.


Perubahan elektrofisiologi ini bermanifestasi sebagai perubahan bentuk potensial aksi yaitu
rekaman grafik aktivitas listrik sel (Price, 1994). Gangguan irama jantung tidak hanya terbatas
 pada iregularitas denyut jantung tapi juga termasuk gangguan kecepatan denyut dan konduksi
(Hanafi, 1996).
Etiologi disritmia dalam garis besarnya dapat disebabkan oleh :
a)Peradangan jantung, misalnya demam reumatik, peradangan miokard (miokarditis karena
infeksi)
 b) Gangguan sirkulasi koroner (aterosklerosis koroner atau spasme arteri koroner, misalnya
iskemia miokard, infark miokard.
c)Karena obat (intoksikasi antara lain oleh digitalis, quinidin, dan obat-obat anti aritmia

lainnya.
d)Gangguan keseimbangan elektrolit (hiperkalemia, hipokalemi).
e)Gangguan pada pengaturan susunan saraf autonom yang mempengaruhi kerja dan irama
 jantung.Gangguan psikoneurotik dan susunan saraf pusat.
f) Gangguan metabolic (asidosis, alkalosis).
g) Gangguan endokrin (hipertiroidisme, hipotiroidisme).
h) Gangguan irama jantung atau gagal jantung.
i) Gangguan irama jantung karena kardiomiopati atau tumor jantung.
 j) Gangguan irama jantung karena penyakit degenerasi (fibrosis system konduksi jantung)

Penyebab terjadinya penyakit jantung bawaan belum dapat diketahui secara pasti, tetapi ada
 beberapa faktor yang diduga mempunyai pengaruh pada peningkatan angka kejadian penyakit
 jantung bawaan :
a)   Faktor Prenatal :
1)   Ibu menderita penyakit infeksi :
Rubella. 2)  Ibu alkoholisme.
3)   Umur ibu lebih dari 40 tahun.
4)   Ibu menderita penyakit Diabetes Mellitus (DM) yang memerlukan
insulin. 5)  Ibu meminum obat-obatan penenang atau jamu.
 b)  Faktor Genetik :
1)   Anak yang lahir sebelumnya menderita penyakit jantung
bawaan. 2)  Ayah / Ibu menderita penyakit jantung bawaan.
3)   Kelainan kromosom seperti Sindrom Down.

4)   Lahir dengan kelainan bawaan yang lain.


Adapun factor-faktor yang dapat mencetuskan disritmia, yaitu:
a) Obat-obatan, terutama obat-obat kelas IA (kinidin, disopiramid, prokainamid) dan IC
(flekainid, propafenon), digitalis, antidepresan trisiklik, teofilin.
 b) Gangguan keseimbangan elektrolit dan gas darah terutama hipo dan hiperkalemia,
asidosis.
c)Payah jantung kongestif: akibat terjadinya aktivasi neurohumoral.
d)Kelainan jantung dan aritmogenik: sindrom wolf Parkinson white, dan sindrom QT
 panjang.
e)Gangguan ventilasi, infeksi, anemia, hipotensi dan renjatan: bisa terjadi takikardi
superventrikuler.
f)Tirotoksikosis menimbulkan fibrilasi dan flutter atrium.
2.3 Manifestasi Klinis

Kebanyakan manifestasi klien dengan aritmia tidak disadari, sehingga terdeteksi pada
saat rasa yang tidak nyaman seperti berdebar-debar, palpitasi, atau adanya denyut jantung yang
 berturut-turut bertambah serta adanya irama denyut yang tidak teratur. Keadaan ini tidak terlalu
membahayakan, jika tidak terjadi gangguan hemodinamik. Tetapi manifestasi klinik pada klien
dengan aritmia yang berbahaya adalah klien merasakan nyeri dada, pusing, bahkan keadaan
yang lebih serius kemungkinan klien ditemukan meninggal mendadak. Hal itu dikarenakan
pasokan darah yang mengandung nutrient dan oksigen yang dibutuhkan ke jaringan tubuh tidak
mencukupi sehingga aktivitas/kegiatan metabolisme jaringan terganggu.

Adapun penampilan klinis klien sebagai

berikut: 1)  Anxietas


2)   Gelisah
3)   Capek dan lelah serta gangguan aktivitas
4)  Palpitasi
5)    Nyeri dada
6)   Vertigo, syncope
7)   Tanda dan gejala sesak, crakles

8)   Tanda hipoperfus

2.4 Klasifikasi

Pada umumnya gangguan irama jantung dibagi menjadi 2 golongan besar, yaitu : 1)
Gangguan pembentukan impuls.
a. Gangguan pembentukan impuls di sinus

a)  Takikardia sinus


 b)  Bradikardia sinus

c)  Aritmia sinus


d)  Henti sinus

 b. Gangguan pembentukan impuls di atria (aritmia atrial).

a)  Ekstrasistol atrial


 
 b) Takiakardia atrial
  Gelepar atrial
  Fibrilasi atrial
  Pemacu kelana atrial

c. Pembentukan impuls di penghubung AV (aritmia penghubung).

a)  Ekstrasistole penghubung AV

 b)  Takikardia penghubung AV


c)  Irama lolos penghubung AV

d. Pembentukan impuls di ventricular (Aritmia ventricular).

a)  Ekstrasistole ventricular.

 b)  Takikardia ventricular.


c)  Gelepar ventricular.
  Fibrilasi ventricular.
  Henti ventricular.
  Irama lolos ventricular.

2) Gangguan penghantaran impuls.

a.  Blok sino atrial

 b.  Blok atrio-ventrikular c.  Blok intraventrikular.


2.5 Patofisiologi/Patway

Infark Miokardium

Perubahan
Elektrofisiologi

Perubahan Automatisitas
 Nodus SA 

Perubahan Potensial
Aksi 

Stimulasi
Stimulasi simpatis
Parasimpatis 

Perlambatan
de olarisasi ada fase 4  Peningkatan fase 4
de olarisasi 
Penurunan kecepatan
 jantung Peningkatan
Kecepatan
jangtung 
Bradikardi  Perubahan
hemodinamika 
Takikardi 
Meenjgeukrsai nVgei An ina 
nfrtreikkueel nsi

 N eri dada 
Iskemia  Takikardi Takikardi atrium 
Pemurun curah
 jantung  Dx Nyeri
Kebutuhan O2 Akut  Waktu O2 ke arteri koroner
tidak
en isisan menurun 
terpenuhi  Tekanan arteri
 berkunrang 
Penurunan
 perfusi perifer   Kekurangan
darah
Dx. Gangguan dan O2 pada sel  dan O2 pada
perfusi perifer 
Kekurangan darah
Kelemahan otot 
D
x
.
R
e
s
i
k
o
P
e
n
u
r
u
n
a
n

c
u
r
a
h
 
j
a
n
t
u
n
g
 

10

D
x
.

I
n
t
o
l
e
r
a
n

a
k
t
i
v
i
t
a
s
 
2.6 Komplikasi

Komplikasi yang mungkin timbul akibat adanya gangguan irama jantung adalah sinkop
(pingsan), hipo atau hipertensi, sesak napas dan lain-lain. Namun komplikasi yang paling buruk
adalah mati mendadak dan terbentuknyatrombo-emboli yang dapat menyebabkan stroke dan
gangguan pada pembuluh darah lainnya.

2.7 Pemeriksaaan Penunjang

a.  EKG
Menunjukkan pola cedera iskemik dan gangguan konduksi. Menyatakan tipe/sumber
disritmia dan efek ketidakseimbangan elektrolit dan obat jantung.
 b.  Monitor Holter

Gambaran EKG (24 jam) mungkin diperlukan untuk menentukan dimana disritmia
disebabkan oleh gejala khusus bila pasien aktif (di rumah/kerja). Juga dapat digunakan
untuk mengevaluasi fungsi pacu jantung/efek obat antidisritmia.
c.  Foto Dada
Dapat menunjukkan pembesaran bayangan jantung sehubungan dengan disfungsi
ventrikel atau katup
d.   Skan pencitraan miokardia
Dapat menunjukkan area iskemik/kerusakan miokard yang dapat mempengaruhi
konduksi normal atau mengganggu gerakan dinding dan kemampuan pompa.
e.   Elektrolit
Peningkatan atau penurunan alium, kalsium, dan magnesium dapat
menyebabkandisritmia
f.   Pemeriksaan obat
Dapat menyatakan toksitas obat jantung, adanya obat jalanan atau dugaan interaksi obat
contoh digitalis, gunidin.
g.   Pemeriksaan tyroid
 peningkatan atau penurunan kadar tyroid serum dapat menyebabkan meningkatnya

disritmia

11
h.   Laju sedimentasi
Peninggian dapat menunjukkan proses inflamasi akut contoh endolarditis sebagai factor
 pencetusdisritmia
i.   GDA/nadi oksimatri : hipoksemia dapat menyebabkan/mengeksaserbasi disritmia

2.8 Penatalaksanaan

a.  Terapi medis


Obat-obat anti aritmia/disritmia dibagi 4 kelas yaitu :
1)   Anti aritmia kelas1 : sodium channel blocker
Kelas I A :
(a)  Quinidine adalah obat yang digunakan dalam terapi pemeliiharaan untuk
mencegah berulangnya atrial fibrilasi atau flutter
(b)  Procainamide untuk ventriel ekstra systole atrial fibrilasi dan aritmia yang

menyertai anastesi
(c)  Dysoperamide untuk SVT akut dan

berulang Kelas I B :

(a) Lignocain untuk aritmia ventrikel akibat iskemia miokard, ventrikel takikardia


(b) Mexiletine untuk sritmia ventrikel dan VT

Kelas I C :

(a) Flecainide untuk ventrikel ektopik dan takikardi


2)  Anti aritmia kelas 2 (beta adrenergic blockade)
Atenol, metropol, propanol ; indikasi aritmia jantung,angina pectoris dan
hipertensi
3)  Anti aritmia kelas 3 (prolong repolarisation)
Amiodarone, indikasi VT, SVT, berulang
4)  Anti aritmia kelas 4 (calcium channel blocker)
Verapamil, indikasi supraventrikular aritmia
 b.  Terapi mekanis
1)   Kardioversi : mencakup pemakaian arus listrik untuk menghentikan disritmia yang
menghentikan disritmia yang memiliki kompleks GRS, biasanya merupakan
prosedur efektif
2)   Defibrilasi : kardioversi asinkronis yang digunakan pada keadaan gawat darurat
3)   Defibrillator kardioverter implantabel : suatu alat untuk mendeteksi dan mengakhiri
episode takikardi ventrikel yang mengancam jiwaatau pada pasien yang risiko
mengalami fibrilasi ventrikel
4)   Terapi pacemaker : alat listrik yang mampu menghasilkan stimulus listrik berulang
ke otot jantung untuk mengontrol frekuensi jantung.

2.9 Prognosis

Ventrikel takikardi /fibrilasi merupakan penyebab kematian mendadak terbanyak. Adanya


gejala-gejala awal dan fraksi ejeksi ventrikel, mungkin merupakan penentu prognosis
terpenting.

Pingsan akibat ventrikel takikardi biasanya memiliki prognosis yang buruk. Atrial takikardi juga
memiliki prognosis yang buruk. Mortalitas saat masuk rumah sakit ketika gangguan iramanya
 baru terdeteksi terjadi antara 30-60%.
KONSEP KEPERAWATAN
1. Pengkajian
1.   Riwayat penyakit
a.   Faktor resiko keluarga contoh penyakit jantung, stroke, hipertensi
 b.  Riwayat IM sebelumnya (disritmia), kardiomiopati, GJK, penyakit katup jantung,
hipertensi
c.  Penggunaan obat digitalis, quinidin dan obat anti aritmia lainnya kemungkinan
untuk terjadinya intoksikasi
d.  Kondisi psikososial

2.   Pengkajian fisik
a.    Aktivitas  : kelelahan umum

 b.    Sirkulasi    : perubahan TD ( hipertensi atau hipotensi ); nadi mungkin tidak


teratur; defisit nadi; bunyi jantung irama tak teratur, bunyi
ekstra, denyut menurun; kulit warna dan kelembaban berubah
misal pucat, sianosis, berkeringat; edema; haluaran urin
menruun bila curah jantung menurun berat.

c.   I ntegr itas ego  : perasaan gugup, perasaan terancam, cemas, takut,


menolak,marah, gelisah, menangis.

d.    Makanan/cair an  : hilang nafsu makan, anoreksia, tidak toleran terhadap


makanan, mual muntah, peryubahan berat badan, perubahan
kelembaban kulit

e.   Neurosensori    : pusing, berdenyut, sakit kepala, disorientasi, bingung, letargi,


 perubahan pupil.

f.   Nyeri : nyeri dada ringan sampai berat, dapat hilang atau tidak

dengan obat antiangina, gelisah


g.   Pernafasan  : penyakit paru kronis, nafas pendek, batuk, perubahan
kecepatan/kedalaman pernafasan; bunyi nafas tambahan
(krekels, ronki, mengi) mungkin ada menunjukkan komplikasi
 pernafasan seperti pada gagal jantung kiri (edema paru) atau
fenomena tromboembolitik pulmonal; hemoptisis.

h.   K eamanan  : demam; kemerahan kulit (reaksi obat); inflamasi, eritema,


edema (trombosis siperfisial); kehilangan tonus otot/kekuatan.

2. Diagnosa Keperawatan

1.   Risiko Penurunan Curah Jantung


(D.0011) 2.   Nyeri Akut (D.0077)
3.  Perfusi Perifer Tidak Efektif (D.0009)
4.  Intoleran Aktivitas (D.0056)
3. Intervensi Keperawatan

No Diagnosa NOC NIC Rasional


Keperawatan
1. Risiko Penurunan 1.   Keefektivan Pompa Jantung Observasi Observasi
Curah Jantung 2.   Status Sirkulasi 1.   Monitor tanda-tanda 1.   Sebagai dasar yang dilakukan untuk
(D.0011) Setelah dilakukan tindakan vital secara rutin menentukan tindakan selanjutnya
keperawatan selama ….x24jam
Kategori : diharapkan Risiko Penurunan Curah
Fisiologis
Jantung dapat teratasi dengan kriteria 2.   Monitor distritmia 2.   Untuk menetukan kebutuhan atau
Subkategori : hasil :  jantung, termasuk intervensi selanjutnya
Sirkulasi
1.   Tidak ada deviasi dari kisaran gangguan ritme dan
Definisi : Berisiko
normal tekanan darah sistol dan konduksi jantung
mengalami 3.   Agar tidak memperparah kondisi
diastol 3.   Monitor status
 pemompaan jantung dengan secepatnya ditangani
2.   Tidak ada deviasi dari kisaran  pernapasan terkait
yang tidak adekuat
normal denyut jantung apikal dengan adanya gejala
untuk memnuhi
3.   Penurunan frekuensi/tidak gagal jantung
kebutuhan
adanya aritmia 4.   Monitor toleransi
metabolisme tubuh. 4.   Agar klien tidak memberi beban
4.   Dapat mentoleransiaktivitas, aktivitas pasien
Faktor Risiko :  berlebih terhadap jantung
tidakada kelelahan
1.   Perubahan
   
afterload 5. Monitor sesak napas, 5. Agar dapat melakukan penanganan
2.  Perubahan kelelahan, takipnea dan secepatnya
frekuensi orthopnea
 jantung

16

  Perubahan
irama jantung Mandiri Mandiri

  Perubahan 6.  Pastikan tingkat 6.  Untuk mencegah kejadian yang tidak

kontraktilitas aktivitaas pasien yang diinginkan yang dapat memperparah


  Perubahan tidak membahayakan kondisi klien
 preload curah jantung atau
memprovokasi serangan
 jantung
7.  Evaluasi episode nyeri 7.  Untuk mengetahui sebab
nyeri,
dada (intensitas, lokasi,
dan untuk menentukan tindakan
radiasi, durasi dan faktor selanjutnya
yangmemicuserta
meringankan nyeri
dada)
8.  Dokumentasikan 8.  Untukmembuktikan tindakan
distritmia jantung
memberikan penanganan yang
cepat
9.   Untuk menentukan tindakan
9.  Catat tanda dan gejala
selanjutnya
 penurunan curah
jantung 10. Evaluasi 10.  Untuk menentukan tindakan
perubahan

17

tekanan darah selanjutnya


11. Evaluasi respon pasien 11.  Untuk menentukan tindakan
terhadap ektopi atau selanjutnya
distritmia
12. Bangun hubungan 12.  Untuk memberikan ketenangan
saling
 bagi pasien ataupun keluarganya
mendukung antara
 pasien dan keluarga
13.  Agar pasien dapat mengeluarkan
13. Berikan dukungan
rasa kontrol dalam situasi penuh
teknik yang efektif
stres yang di alami
untuk mengurangi stres

14.  Berikan lingkungan 14.  Untuk menurunkan rangsang dan

tenang dan batasi  penghilangan stress akibat

aktivitas klien katekolamin


Health Education
Health Education 15.  Agar rasa nyeri dapat segera di
15.  Instruksikan pasien tangani dengan manajemen nyeri
tentang pentingnya atau pun obat penghilang rasa
untuk segera nyeri
melaporkan bila
merasakan nyeri dada

16.  Karena klien dan keluarga


16.  Instruksikan pasien dan

18

keluarga mengenai
Kolaborasi
tujuan perawatan dan
 bagaimana
kemajuannya akan
diukur
mempunyai hak untuk mengetahui tentang tujuan perawatan yang dilakukan

Kolaborasi
17.  Untuk penanganan lebih lanjut
17. Rujuk ke program gagal
 jantung untuk dapat
mengikuti program
edukasi pada
rehabilitasi jantung,
evaluasi dan dukungan
yang sesuai panduan
untuk meningkatkan
aktivitas dan
membangun hidup
kembali sebagimana
mestinya

19

No Dx Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional

2.  Nyeri akut (D.0077) NOC : NIC


Kategori : psikologis    Kontrol nyeri Observasi Observasi
Subkategori:nyeri dan    Tingkat nyeri 1.   Monitor kepuasan pasien 1.   untuk mengetahui kepuasan
kenyamanan terhadap manajemen nyeri  pasien terhadap manajement
Definisi : pengalaman Tujuan :
dalam interval yang spesifik nyeri
sensori atau Setelah dilakukan tindakan

emosional yang keperawatan selama ….x 24 jam,


diharapkan: 2.   untuk melihat hasil dari
 berkaitan dengan 2.   Evaluasi keefektifan dari
1.   Dapat mengenali kapan  pengontrol nyeri yang dipakai
kerusakan jaringan tindakan pengontrol nyeri
nyeri terjadi  selama pengkajian
aktual atau yang dipakai selama
2.   Dapat menggunakan
fungsional, dengan  pengkajian nyeri dilakukan
analgesik yang
onset mendadak atau
direkomendasikan 
lambat dan Mandiri Mandiri
 berintensitas ringan 3.   Dapat menggunakan
3.   untuk mengurangi rasa nyeri
tindakan pencegahan nyeri 
hingga berat yang 3.   dukung istirahat / tidur yang  pasien
4.   Melaporkan nyeri yang
 berlangsung kurang adekuat untuk membantu
dari 3 bulan  berkurang 
 penurunan nyeri
4.   agar klien dapat menangani rasa
5.   Ekspresi wajah saat
Gejala dan tanya 4.   dorong pasien untuk nyeri dengan tepat tanpa
mayor : nyeri 6.  Lamanya nyeri
memonitor nyeri dan  bantuan
berkurang 
Subjektif : mengeluh menangani nyerinya dengan
nyeri tepat

20
Objektif :
1.  Tampak meringis 5.  dorongpasienutnuk

 protektif ( mis. menggunakan obat-obatan 5.  agar klien dapat mentralisir

Waspada, posisi  penurunan nyeri yang rasa nyeri yang dirasakan

menghindari adekuat
nyeri )
  Gelisah

  Frekuensi nadi Healt Education Healt Education


meningkat
  Sulit tidur 6.  ajarkan prinsi-prinsip
6.  agar klien atau kelurga
manajemen nyeri dapat
Gejala dan tanda
memenejement dengan
minor : sendirinya

Subjektif : - Objektif 7.  ajarkan metode farmakologi 7.  agar membuat klien atau

: untuk menurunkan nyeri kelurga dapat mengetahui obat-


1.  Tekanan darah obat yang akan digunakan nanti
dalam penurunan nyeri
meningkat 2. 
Pola napas
 berubah

  Proses berpikir
terganggu Kolaborasi
  Berfokus pada
8.  kolaborasi dengan pasien, Kolaborasi :
diri sendiri

21

orang terdekat dengan tim 8.  agar nyeri teratasi, klien dapat
Kondisi klinis terkait kesehatanlainnyauntuk melakukan efektivitas yang
: sindrom koroner memilih dan sesuai dengan kebutuhan klien

akut mengimplementasikan
tindakan penurunan nyeri
nonfarmakologi, sesuai
kebutuhan
22

No Dx Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional

3. Perfusi perifer tidak efektif NOC : NIC


(D.0009)    Perfusi jaringan : perifer Observasi Observasi
Kategori : fisiologis    Status sirkulasi 9.  Monitor level 9.  Untuk mengetahui berat nyeri
Subkategori : sirkulasi ketidaknyamanan atau nyeri klien
Tujuan :
Definisi : penurunan
Setelah dilakukan tindakan
sirkulasi darah pada level
kapiler yang dapat keperawatan selama ….x 24 jam,
Mandiri Mandiri
diharapkan:
mengganggu metabolisme
7.  Tekanan sistolik normal 8. 
tubuh 10.  Auskultasi suara napas 10.  Untuk mengetahui
Tekanan diastolis normal 9. 
Penyebab : terhadap bunyi crackles atau suara tambahan pada
Nilai rata-rata tekanan
1.   Hiperglikimia suara tambahan lainnya klien
darah normal 
2.   Penurunan konsentrasi
hemoglobin 11.  Berikan oksigen, sesuai
11.  Agar tercukupnya oksigen yang
3.   Penngkatan tekanan kebutuhan
masuk
darah
4.   Penurunan aliran
arteri dan/atau vena
5.   Kurang aktivitas fisik

Gejala dan tanya mayor :


Subjektif : -
Health Education Health education
Objektif :
5.   Nadi perifer menurun
12.  Instrusikan pasien mengenai 12.  Agar pasien dapat
mencegah/menangani penyebab

23

atau tidak teraba faktor-faktor yang sirkulasi darah


6.  Akral teraba dengin menggangu sirkulasi darah (
misalnya, merokok, pakaian
Gejala dan tanda minor :
ketat, terlalu lama di dlam
Subjektif : nyeri
suhudingin,dan
ekstremitas ( klaudikasi
menyilangkan kaki )

Anda mungkin juga menyukai

  • Katpeng
    Katpeng
    Dokumen2 halaman
    Katpeng
    Ni Luh Desy Purwaningsih
    Belum ada peringkat
  • Pibot
    Pibot
    Dokumen5 halaman
    Pibot
    Ni Luh Desy Purwaningsih
    Belum ada peringkat
  • Pedoman Wawancara
    Pedoman Wawancara
    Dokumen1 halaman
    Pedoman Wawancara
    Ni Luh Desy Purwaningsih
    Belum ada peringkat
  • Edit
    Edit
    Dokumen9 halaman
    Edit
    Ni Luh Desy Purwaningsih
    Belum ada peringkat
  • Surat
    Surat
    Dokumen1 halaman
    Surat
    Ni Luh Desy Purwaningsih
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii Manajemen
    Bab Iii Manajemen
    Dokumen16 halaman
    Bab Iii Manajemen
    Ni Luh Desy Purwaningsih
    Belum ada peringkat
  • No 3 Manajemen
    No 3 Manajemen
    Dokumen2 halaman
    No 3 Manajemen
    Ni Luh Desy Purwaningsih
    Belum ada peringkat
  • Menua dan Lanjut Usia
    Menua dan Lanjut Usia
    Dokumen18 halaman
    Menua dan Lanjut Usia
    Ni Luh Desy Purwaningsih
    Belum ada peringkat
  • Sekre Notulen
    Sekre Notulen
    Dokumen1 halaman
    Sekre Notulen
    Ni Luh Desy Purwaningsih
    Belum ada peringkat
  • Materi
    Materi
    Dokumen9 halaman
    Materi
    Ni Luh Desy Purwaningsih
    Belum ada peringkat
  • Makalah
    Makalah
    Dokumen22 halaman
    Makalah
    Ni Luh Desy Purwaningsih
    Belum ada peringkat
  • No 3 Manajemen
    No 3 Manajemen
    Dokumen2 halaman
    No 3 Manajemen
    Ni Luh Desy Purwaningsih
    Belum ada peringkat
  • NiLuhDesyPurwaningsih Mindmaptraumamuskulos 173212737 A11B
    NiLuhDesyPurwaningsih Mindmaptraumamuskulos 173212737 A11B
    Dokumen1 halaman
    NiLuhDesyPurwaningsih Mindmaptraumamuskulos 173212737 A11B
    hey tayo
    Belum ada peringkat
  • Proses Menua
    Proses Menua
    Dokumen11 halaman
    Proses Menua
    Agung Brahma
    Belum ada peringkat
  • Curhat Mamah Dedeh
    Curhat Mamah Dedeh
    Dokumen2 halaman
    Curhat Mamah Dedeh
    Ni Luh Desy Purwaningsih
    Belum ada peringkat
  • Proses Menua
    Proses Menua
    Dokumen11 halaman
    Proses Menua
    Agung Brahma
    Belum ada peringkat
  • Pergi Datang Pulang
    Pergi Datang Pulang
    Dokumen3 halaman
    Pergi Datang Pulang
    Ni Luh Desy Purwaningsih
    Belum ada peringkat
  • Video
    Video
    Dokumen4 halaman
    Video
    Ni Luh Desy Purwaningsih
    Belum ada peringkat
  • Bio Temu 8 Setelah Uts
    Bio Temu 8 Setelah Uts
    Dokumen10 halaman
    Bio Temu 8 Setelah Uts
    Ni Luh Desy Purwaningsih
    Belum ada peringkat
  • NiLuhDesyPurwaningsih MindmapGigitanSerangga 173212737 A11B
    NiLuhDesyPurwaningsih MindmapGigitanSerangga 173212737 A11B
    Dokumen1 halaman
    NiLuhDesyPurwaningsih MindmapGigitanSerangga 173212737 A11B
    Ni Luh Desy Purwaningsih
    Belum ada peringkat
  • STANDAR_GERONTOLOGI
    STANDAR_GERONTOLOGI
    Dokumen10 halaman
    STANDAR_GERONTOLOGI
    W Suma
    Belum ada peringkat
  • Soal
    Soal
    Dokumen2 halaman
    Soal
    Ni Luh Desy Purwaningsih
    Belum ada peringkat
  • Dokumen 6
    Dokumen 6
    Dokumen3 halaman
    Dokumen 6
    Ni Luh Desy Purwaningsih
    Belum ada peringkat
  • NiLuhDesyPurwaningsih MindmapPlasentaPrevia 173212737 A11B
    NiLuhDesyPurwaningsih MindmapPlasentaPrevia 173212737 A11B
    Dokumen1 halaman
    NiLuhDesyPurwaningsih MindmapPlasentaPrevia 173212737 A11B
    Ni Luh Desy Purwaningsih
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen9 halaman
    Bab I
    Ni Luh Desy Purwaningsih
    Belum ada peringkat
  • Temu 4
    Temu 4
    Dokumen6 halaman
    Temu 4
    Ni Luh Desy Purwaningsih
    Belum ada peringkat
  • NiLuhDesyPurwaningsih MindmapPlasentaPrevia 173212737 A11B
    NiLuhDesyPurwaningsih MindmapPlasentaPrevia 173212737 A11B
    Dokumen1 halaman
    NiLuhDesyPurwaningsih MindmapPlasentaPrevia 173212737 A11B
    Ni Luh Desy Purwaningsih
    Belum ada peringkat
  • Tugas Video
    Tugas Video
    Dokumen2 halaman
    Tugas Video
    Ni Luh Desy Purwaningsih
    Belum ada peringkat
  • Soal
    Soal
    Dokumen2 halaman
    Soal
    Ni Luh Desy Purwaningsih
    Belum ada peringkat