Anda di halaman 1dari 4

Pada hari ini Rabu, 30 September 2020 jam 13.30 sampai dengan 14.

20 dihadiri oleh 59
Mahasiswa telah mengikuti perkuliahan dari Bapak Roy Fachraby Ginting, SH, M.Kn secara
daring dengan aplikasi Zoom untuk mata kuliah Pengantar Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan. Adapun resume perkuliahan adalah sebagai beriku :
Pengantar Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan :

Diawali dengan latar belakang pendidikan pancasila dan Kewarganegaraan, kebijakan


nasional pembangunan bangsa dan karakter; landasan hukum pendidikan pancasila; kerangka
konseptual pendidikan pancasila; visi dan misi; tujuan pendidikan pancasila; desain mata
kuliah; kompetensi inti dan kompetesi dasar. Pada bagian pengantar ini, mahasiswa diajak
untuk memahami konsep, hakikat, dan perjalanan pendidikan pancasila di Indonesia. Selain
itu, kebijakan penyelenggaraan pendidikan pancasila di perguruan tinggi tidak serta merta
diimplementasikan, baik diperguruan tinggi negeri maupun perguruan tinggi swasta. Keadaan
tersebut terjadi karena dasar hukum yang mengatur berlakunya pendidikan pancasila
diperguruan tinggi selalu mengalami perubahan dan persepsi pengembang kurikulum di
perguruan tinggi berganti-ganti. Lahirnya ketentuan dalam pasal 35 ayat (5) Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2012 yang menyatakan bahwa kurikulum pendidikan perguruan tinggi
wajib memuat mata kuliah Pendidikan Pancasila yang menunjukan nilai-nilai pancasila dari
anak-anak bangsa.
A. Menelusuri Konsep dan Urgensi Pendidikan Pancasila
Dalam perjalanan sejarah bangsa kita, sesungguhnya nilai-nilai Pancasila sebagai Pandangan
Hidup Bangsa sudah terwujud dalam kehidupan bermasyarakat di Indonesia sejak sebelum
Pancasila sebagai Dasar Negara dirumuskan dalam satu sistem nilai. Sejak zaman dahulu,
wilayah-wilayah dinusantara ini mempunyai beberapa nilai yang dipegang teguh oleh
masyarakatnya, sebagai contoh:
1. Percaya kepada Tuhan dan toleran
2. Gotong royong
3. Musyawarah,
4. Solidaritas atau kesetiakawanan sosial
Munculnya permasalahan yang mendera Indonesia, memperlihatkan telah tergerusnya nilai-
nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.  Oleh karna itu
perlu diungkap berbagi permasalahan dinegri tercinta ini yang menunjukkan pentingnya mata
kuliah pendidikan pancasila.
1. Masalah Kesadaran Perpajakan
Munculnya permasalahan yang mendera Indonesia, memperlihatkan telah tergerusnya
nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.  Oleh
karna itu perlu diungkap berbagi permasalahan dinegri tercinta ini yang menunjukkan
pentingnya mata kuliah pendidikan pancasila
2. Masalah Korupsi
Masalah korupsi sampai sekarang masih banyak terjadi, baik dipusat maupun di
daerah. Transparency International merilis situasi korupsi di 188 negara untuk tahun
2015. Berdasarkan data dari TI  terseut, Indonesia masih menduduki peringkat 88
dalam urutan Negara paling korup didunia.
3. Masalah Lingkungan
Indonesia dikenal sebagai paru-paru dunia, namun citra tersebut perlahan mulai pudar
seiring dengan maraknya kasus pembakaran hutan, perambatan hutan menjadi lahan
pertannian dan beralihnya hutan indonesia menjadi perkebunan.

4. Masalah Disintegrasi bangsa


Demokratisai mengalir dengan deras menyusul terjadinya reformasi indonesia.
Demokrasi menghasilkan dampak negatif seperti terkikisnya rasa kesatuan dan
persatuan bangsa.

5. Masalah Dekadensi Moral


Dewasa ini fenomenas materialism, pragmatism, dan hodoisme makin menggejala
dalam kehidupan barmasyarakat. Paham-paham tersebut mengikis moralitas dan
akhlak masyarakat, khususnya generasi muda.

6. Masalah Narkoba
Berdasarkan data yang dirilias POLRI tahun 2013, Polri telah menangani 32.470
kasus narkoba, baik narkoba yang berjenis narkotika, psikotropika dan lainnya.

7. Masalah Penegakan Hukum yang Berkeadilan


Salah satu tujuan dari gerakan reformasi adalaah mereformasi sistem hukum dan
sekaligus meningkatkan kualitas penegakan hukum.

Sejarah Lahirnya Pancasila

Lahirnya Pancasila merupakan judul pidato yang disampaikan Sukarno.Badan Penyelidikan


Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) mengadakan sidang pertama dari 29 Mei
hingga 1 Juni 1945. Rapat tersebut dilakukan di gedung Chuo Sangi In yang sekarang dikenal
dengan sebutan Gedung Pancasila. Pada zaman Belanda, gedung itu digunakan sebagai
gedung Volksraaf atau Perwakilan Rakyat. Rapat tersebut tidak menemukan titik terang.
Sukarno mendapat giliran untuk menyampaikan gagasan pada 1 Juni 1945. Gagasan yang
disampaikan Sukarno tentang dasar negara Indonesia merdeka, dinamakan Pancasila. Pidato
Sukarno tersebut berisi Lahirnya Pancasila. Pidato tanpa persiapan tertulis itu diterima secara
aklamasi oleh segenap anggota BPUPKI. BPUPKI membentuk paniti kecil untyk
merumuskan dan menyusun Undang-Undang Dasar yang berpedoman pada pidato Bung
Karno tersebut. Panitia Sembilan terdiri dari dari:
1. Sukarno
2. Mohammad Hatta
3. Mr. AA Maramis
4. Abikoesno Tjokrosoejoso
5. Abdul Kahar Muzakir
6. Agus Salim
7. Achmad Soebardjo
8. Wahid Hasjim
9. Mohammad Yamin

Panitia Sembilan merumuskan kembali Pancasila sebagai Dasar Negara berdasarkan pidato
yang diucapkan Sukarno pada 1 Juni 1945. Penetapan Hari Lahir Pancasila dan Rezim Orde
Baru Presiden Sukarno menuntut diadakannya acara peringatan hari lahirnya Pancasila pada
1 Juni 1964. Hal ini karena beberapa orang mulai menyelewengkan Pancasila. Saat itu tepat
hari ulang tahun ke-19 Pancasila. Hari Lahir Pancasila diperingati untuk pertama kalinya
dengan upacara kenegaraan di Istana Merdeka. Pancasila Sepanjang Masa menjadi slogan.
Dikesempatan itu, Sukarno menguraikan kembali rumusan Pancasila berikut kelima silanya.
Kemudian, peringatan Hari Lahir Pancasila kemudian dilaksanakan setiap tahun, setiap
tanggal 1 Juni. Terakhir Sukarno memperingati Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni 1966.
Setelah itu, rezim Orde Baru pada 17 September 1966 menetapkan 1 Oktober sebagai Hari
Kesaktian Pancasila. Hal tersebut untuk memperingati keberhasilan Sugarto menggagalkan
upaya kudeta 1965. Suharto semoat memperingati Hari Lahir Pancasila pda tahun 1967 dan
1968. Namun, sebagai upaya penghapusan warisan Sukarno, melalui Kopkamtib (Komando
Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban) melarang peringatan Hari Lahir Pancasila 1
Juni mulai tahun 1970. Kemudian pada 1 Juni 3016, Presiden Joko Widodo menandatangani
Keputusan Presiden No. 24 Tahun 2016 di mana menetapkan 1 Juni 1945 sebagai Hari Lahir
Pancasila. Mulai tahun 2007, setiap 1 Juni ditetapkan sebagai hari libur nasional untuk
memperingati Hari Lahir Pancasila.

Medan, 30 September 2020

Hormat Kami,
Ketua Kelas
Nama Lengkap : M.Rofiqul Firdaus Siregar
NIM Lengkap : 200301152
No HP/ WA : 087795491043

Wakil Ketua Kelas


Nama Lengkap : Iqbal Ansyari Harahap
NIM Lengkap : 200301138
No HP/ WA : 082164181419

Sekretaris Kelas
Nama Lengkap : Ivana Maya Ardelia Br Ginting
NIM Lengkap : 200301140
No HP/ WA : 081262527008

Wakil Sekretaris Kelas


Nama Lengkap : Indri Eqlesia Ujung
NIM Lengkap : 200301137
No HP/ WA : 082267281004

Bendahara Kelas
Nama Lengkap : Esararia Simbolon
NIM Lengkap : 200301121
No HP/ WA : 082277977808

Tembusan :
1. Wakil Dekan1
2. Bagian Pendidika
3. Bapak Roy Fachraby Ginting, SH, M.Kn
4. Arsip

Anda mungkin juga menyukai