2. Fiksasi fraktur yang telah direduksi 3. Koreksi kelainan bawaan 4. Imobilisasi pada kasus penyakit tulang setelah dilakukan operasi (misalnya spondilitis). 5. Mengoreksi deformitas.
Persiapan A. Persiapan alat
1. Gips dengan jumlah dan ukuran sesuai kebutuhan. 2. Kapas lemak/padding. 3. Ember 4. Perlak 5. Verband B. Pasien 1. Pasien diberi penjelasan tentang tindakan yang akan dilaksanakan agar kooperatif. 2. Posisi pasien diatur sesuai jenis tindakan. 3. Bila dierlukan pembiusan pasien yang di puasakan. 4. Bila diperlukan debridement sebelumnya, pemasangan gips pasien masih dalam pemeriksaan. C. Lingkungan D. Petugas
Prosedur 1. Memindahkan pasien keruang khusus (bila ada)
atau di meja operasi. 2. Memasang perlak dibawah daerah yang akan dilakukan gips 3. Mengisi ember dengan air secukupnya. 4. Membantu dokter pada saat dilakukan pemasangan gips 5. Mengatur posisi pasien. 6. Melakukan pemeriksaan NVD sebelum pemasangan gips. 7. Mengangkat daerah yng akan dipasang gips dan posisi tersebut dipertahankan selama dilakukan tindakan reposisi. 8. Memasang soft band pada lokasi pemasangan. 9. Mengukur daerah yang akan dipasang gips. 10. Memasang gips dengan cara memasukkan gulungan vertical gips kedalam air. 11. Biarkan verband gips didalam air beberapa saat sampai gips mengeluarkan gelembung udara. 12. Angkat verband gips dan peras sedikit. 13. Pemasangan verband gips pada daerah yang fraktur dengan posisi gulungan gips terletak disebelah luar. 14. Haluskan gips setelah balutan gips dirasakan sudah cukup. 15. Tunggu gips sampai mengeras. 16. Kemudian atur posisi pasien setelah pemasangan. 17. Membersihkan daerah di sekitar pemasangan gips. 18. Melakukan observasi terhadap: respon, setelah tindakan/keluhan pasien. 19. Periksa NVD paska pemasangan 20. Memindahkan pasien dari meja pemasangan gips ke brankar atau kursi dorong. 21. Mencatat seluruh tindakan dalam catatan perawatan.
Hal- hal yang perlu diperhatikan :
1. Pemasang gips tidak boleh terlalu kencang atau
terlalu longgar 2. Neurovaskuler baik 3. Segera lapor dokter bila ada reaksi 4. Rasa sakit pada daerah fraktur 5. Rasa gatal 6. Rasa kesemutan 7. Tanggal pemasangan gips harus ditulis pada gips yang terpasang, Waktu dan tempat berobat selanjutnya
SOP PELEPASAN GIPS
Pengertian Patah tulang yang dipasang gips akan pulih kembali
setelah 1 – 6 bulan tergantung kondisi patah tulang dan kecepatan penyembuhan. Pada keadaan ini gips harus dibuka. Tujuan Untuk membuka gips tanpa menimbulkan trauma yang baru, mengembalikan mobilitas klien ke normal Persiapan A. Persiapan alat : 1. Gergaji listrik/ pemotongan gips 2. Gunting besar 3. Baskom berisi air hangat 4. Gunting untuk perban 5. Plastic atau piala ginjal 6. Sabun 7. Handuk 8. Perlak 9. Washlap 10. Krim 11. Sarung tangan disposable B. Persiapan pasien dan lingkungan : 1. Jelaskan tujuan pelepasan gips 2. Jelaskan prosedur pelepasan gips 3. Berikan klien posisi yang nyaman
Prosedur 1. Dekatkan alat – alat dengan klien
2. Beritahu klien mengenai prosedur yang akan dilakukan. 3. Perawat mencuci tangan 4. Jaga privasi klien 5. Pasang perlak ditempat dimana akan dilakukan pelepasan gips 6. Pakai sarung tangan bersih 7. Membuat garis, sebaiknya didepan samping maleoli pada gips ektremitas bawah. Pada ekstremitas atas biasanya digunakan bidai sepanjang jari – jari atau permukaan yang lurus. 8. Hidupkan pemotong gips 9. Pada saat memotong, anggota ekstremitas harus disangga 10. Gips dipotong berurutan dengan tekanan memutar dan pergerakan sejajar sepanjang garis yang dibuat. Pertahankan garis pemotong sepanjang ektremitas dengan arah lurus (satu arah). 11. Potong gips pada kedua sisi. Tarik gips dengan tangan. Potong cepat bahan gips secara hati-hati.