KASUS 3
MR 34 tahun seorang ibu dari 2 anak remaja masuk RS dengan keluhan rasa sangat
lelah, lemah, diare dengan darah, BB terus turun, tidak nafsu makan, merasa demam,
bengkak pada tangan, muka dan lutut. Persediannya juga terasa nyeri.
Pertanyaan: Kaji kasus dengan NCP dan ADIME serta rencanakan intervensi
termasuk konseling gizi
JAWAB
A. DESKRIPSI
MR 34 tahun seorang ibu dari 2 anak remaja masuk RS dengan keluhan rasa
sangat lelah, lemah, diare dengan darah, BB terus turun, tidak nafsu makan, merasa
demam, bengkak pada tangan, muka dan lutut. Persediannya juga terasa nyeri.
Hasil pemeriksaan dokter menyatakan MR menderita ulcerative colitis. Pada saat
muncul gejala MR sedang merasa stres untuk segera menyelesaikan kuliahnya. MR
berasal dari keluarga sederhana dan merasa kurang percaya diri, dengan
menyelesaikan sekolahnya dia ingin menunjukkan keberhasilan pada keluarga suami
yang seorang dokter.
BB saat ini 55 kg, TB 155 cm, Sebulan yang lalu BB 60 kg.
Kesukaannya makanan berlemak/bersantan. Kebiasaan makan pagi: nasi goreng
telur 1 piring atau roti isi keju 1 tangkep, kopi 1 gelas. Makan siang biasanya makan
di restauran Padang, yaitu nasi 1 piring, gulai tunjang 1 mgk kecil. Malam biasa
makan makanan Padang juga dengan porsi yang sama. Frekuensi makan buah hanya
sesekali. Snack kesukaannya adalah keripik, emping dan minuman soda.
A. ASSESSMENT
BBS : 55 Kg AD-1.1.2
TB : 155 cm AD-1.1.1
Antropometri
BBI : 52.2 – 63.8 Kg
IMT : 22.9 Kg/m2 (Normal) AD-1.1.5
* lelah dan lemah
* Mual dan muntah
* diare berdarah
Riwayat klinis * bengkak pada tangan, muka, dan
lutut
* Penurunan BB sebanyak 5 kg dalam
kurun waktu 1 bulan
Pemeriksaan Lab - -
Medication and
Complementary/
-
Alternative -
Medicine Use
Dietary history Makan pagi :nasi goreng telur 1 piring
atau roti isi keju 1 tangkep, kopi 1
gelas. Makan siang : nasi 1 piring, gulai
tunjang 1 mgk kecil.
Selingan : keripik emping dan
minuman soda
Makan malam : seperti makan siang
Analisa Kualitatif
Analisa Kuantitatif
= 2730 kkal
= 82,5 g
- KH = (65% x 2785,3) : 4
= 443,6 g
- Serat = 8 g/ hari
A. Diagnosa Gizi
B. Intervensi
1. Jenis Diet : Diet Rendah Sisa Bentuk Lunak (Diet Saluran Cerna Bawah)
2. Jenis Makanan : Makanan lunak
3. Frekuensi : 3x makan utama, 2x makan selingan
4. Tujuan Diet :
1) Mengganti kehilangan zat gizi dan memperbaiki kebutuhan gizi sesuai
kebutuhan.
2) Mengurangi rasa sakit/ gejala pada penyakit yang diderita
(diverticulitis).
3) Mencegah inflamasi dan iritasi lebih lanjut.
5. Syarat Diet :
1) Kebutuhan energy sesuai kebutuhan, yaitu 2730 kkal.
2) Protein diberikan sesuai kebutuhan, 10-15% dari kebutuhan atau dapat
diberikan sebesar 1,3 – 1,5 g/kg BB per hari. Kebutuhan protein yaitu
82,5 g.
3) Lemak cukup, 10-25% dari kebutuhan, diutamakan sumber MCT
(minyak kelapa, minyak biji sawit dan mentega). Kebutuhan lemak
yaitu 78,2 g.
4) Karbohidrat cukup, yaitu 443,6 g.
5) Menghindari makanan dengan serat tinggi
6) Menghindari produk susu, susu, dan daging berserat kasar, makanan
yang berlemak, makanan yang menimbulkan gas.
7) Suplemen folat, B6, B12, kalsium, dan vitamin D.
8) Konsumsi makanan dalam porsi kecil dengan frekuensi sering.
D. Evaluasi
Diharapkan kebutuhan gizi terpenuhi dengan optimal
Status gizi tercapai dengan normal
Klien mengkonsumsi makanan sesuai dengan yang dianjurkan serta
kebutuhan gizinya