Anda di halaman 1dari 6

POLITEKNIK KESEHATAN NAMA: Amalia Azizah

KEMENKES JAKARTA II NIM : P21331118006


PROGRAM STUDI DIPLOMA IV GIZI
JURUSAN GIZI

UJIAN AKHIR SEMESTER


MATA KULIAH: STUDI KASUS DIETETIKA DASAR
BOBOT: 2 sks
SEMESTER/KELAS: 4A
SIFAT: OPEN BOOK (TKPI)
WAKTU: 200 MENIT
HARI/TANGGAL: RABU, 3 JUNI 2020
DOSEN: DIDIT DAMAYANTI DAN WESTA
Email: ddamayantisoelantoro@gmail.com

KASUS 3

MR 34 tahun seorang ibu dari 2 anak remaja masuk RS dengan keluhan rasa sangat
lelah, lemah, diare dengan darah, BB terus turun, tidak nafsu makan, merasa demam,
bengkak pada tangan, muka dan lutut. Persediannya juga terasa nyeri.

Hasil pemeriksaan dokter menyatakan MR menderita ulcerative colitis. Pada saat


muncul gejala MR sedang merasa stres untuk segera menyelesaikan kuliahnya. MR
berasal dari keluarga sederhana dan merasa kurang percaya diri, dengan
menyelesaikan sekolahnya dia ingin menunjukkan keberhasilan pada keluarga suami
yang seorang dokter.

BB saat ini 55 kg, TB 155 cm, Sebulan yang lalu BB 60 kg.


Kesukaannya makanan berlemak/bersantan. Kebiasaan makan pagi: nasi goreng telur
1 piring atau roti isi keju 1 tangkep, kopi 1 gelas. Makan siang biasanya makan di
restauran Padang, yaitu nasi 1 piring, gulai tunjang 1 mgk kecil. Malam biasa makan
makanan Padang juga dengan porsi yang sama. Frekuensi makan buah hanya sesekali.
Snack kesukaannya adalah keripik, emping dan minuman soda.

Pertanyaan: Kaji kasus dengan NCP dan ADIME serta rencanakan intervensi
termasuk konseling gizi
JAWAB
A. DESKRIPSI
MR 34 tahun seorang ibu dari 2 anak remaja masuk RS dengan keluhan rasa
sangat lelah, lemah, diare dengan darah, BB terus turun, tidak nafsu makan, merasa
demam, bengkak pada tangan, muka dan lutut. Persediannya juga terasa nyeri.
Hasil pemeriksaan dokter menyatakan MR menderita ulcerative colitis. Pada saat
muncul gejala MR sedang merasa stres untuk segera menyelesaikan kuliahnya. MR
berasal dari keluarga sederhana dan merasa kurang percaya diri, dengan
menyelesaikan sekolahnya dia ingin menunjukkan keberhasilan pada keluarga suami
yang seorang dokter.
BB saat ini 55 kg, TB 155 cm, Sebulan yang lalu BB 60 kg.
Kesukaannya makanan berlemak/bersantan. Kebiasaan makan pagi: nasi goreng
telur 1 piring atau roti isi keju 1 tangkep, kopi 1 gelas. Makan siang biasanya makan
di restauran Padang, yaitu nasi 1 piring, gulai tunjang 1 mgk kecil. Malam biasa
makan makanan Padang juga dengan porsi yang sama. Frekuensi makan buah hanya
sesekali. Snack kesukaannya adalah keripik, emping dan minuman soda.

A. ASSESSMENT

Assessment Fakta Terminologi


Umur 34 tahun CH-1.1.1
Riwayat personal Jenis kelamin perempuan CH-1.1.2

BBS : 55 Kg AD-1.1.2
TB : 155 cm AD-1.1.1
Antropometri
BBI : 52.2 – 63.8 Kg
IMT : 22.9 Kg/m2 (Normal) AD-1.1.5
* lelah dan lemah
* Mual dan muntah
* diare berdarah
Riwayat klinis * bengkak pada tangan, muka, dan
lutut
* Penurunan BB sebanyak 5 kg dalam
kurun waktu 1 bulan
Pemeriksaan Lab - -
Medication and
Complementary/
-
Alternative -
Medicine Use
Dietary history Makan pagi :nasi goreng telur 1 piring
atau roti isi keju 1 tangkep, kopi 1
gelas. Makan siang : nasi 1 piring, gulai
tunjang 1 mgk kecil.
Selingan : keripik emping dan
minuman soda
Makan malam : seperti makan siang

 Analisa Kualitatif

Ny. MR tidak mengonsumsi protein nabati, sayur-sayuran, dan buah.


Dalam setiap kali makan, Ny. MR kerap mengonsumsi makanan yang
bersantan dan yang digoreng. Makanan yang dikonsumsi pun tidak memiliki
kandungan gizi seimbang.

 Analisa Kuantitatif

No. Bahan Penukar Energi Protein Lemak KH


1. KH 6P 1050 24 - 240
2. PH 2P 150 14 10 -
3. PN - - - - -
4. Sayur 1P 50 3 - 10
5. Buah - - - - -
6. Gula 4P 200 - - 48
7. Minyak 5P 250 - 25 -
8. Susu 0,5P 62,5 3,5 3 5
TOTAL 1762,5 44,5 38 303

B. Perhitungan kebutuhan zat gizi


- Rumus Harris Benedict (Perempuan)
AMB = 655 + (9,6 x BB) + (1,8 x TB) – (4,7 x U)
= 655 + (9,6 x 55) + (1,8 x 155) – (4,7 x 34)
= 655 + 528 + 279 – 159,8
= 1302,2
Energi = AMB x Faktor aktivitas x Faktor trauma/ stress
= 1302,2 x 1,3 x 1,4

= 2730 kkal

- Protein (1,3 – 1,5 g/kg BB per hari)


= 1,5 g x 70 kg

= 82,5 g

- Lemak = (25% x 2730,3) : 9


= 75,8 g

- KH = (65% x 2785,3) : 4

= 443,6 g

- Serat = 8 g/ hari

 Pencapaian Kebutuhan Gizi


- Energi = (1762/ 2730) x 100% = 64,5%
- Protein = (44,5/ 82,5) x 100% = 53,9%
- Lemak = (38/ 78,5) x 100% = 48,4%
- KH = (303/ 443,6) x 100% = 68,3%

- Serat = (4,8/ 8) x 100% = 60%

A. Diagnosa Gizi

No. Problem Etiologi Sign


1. Asupan makanan yang tidak nafsu makan Ditandai dengan
kurang karena penyakit yang Energi : 64,5%
di derita Protein : 53,9%
Lemak : 48,4%
KH : 68,3%
2. Penurunan berat Diare berdarah, stress Penurunan bb 8,3%
badan yang tidak atau 5 kg dalam 1
diinginkan bulan

3. Pengetahuan yang Berkaitan dengan pola Tidak mengonsumsi


kuat terkait dengan makan yang tidak sayur dan protein
pangan gizi seimbang nabati, serta buah

B. Intervensi
1. Jenis Diet : Diet Rendah Sisa Bentuk Lunak (Diet Saluran Cerna Bawah)
2. Jenis Makanan : Makanan lunak
3. Frekuensi : 3x makan utama, 2x makan selingan
4. Tujuan Diet :
1) Mengganti kehilangan zat gizi dan memperbaiki kebutuhan gizi sesuai
kebutuhan.
2) Mengurangi rasa sakit/ gejala pada penyakit yang diderita
(diverticulitis).
3) Mencegah inflamasi dan iritasi lebih lanjut.

5. Syarat Diet :
1) Kebutuhan energy sesuai kebutuhan, yaitu 2730 kkal.
2) Protein diberikan sesuai kebutuhan, 10-15% dari kebutuhan atau dapat
diberikan sebesar 1,3 – 1,5 g/kg BB per hari. Kebutuhan protein yaitu
82,5 g.
3) Lemak cukup, 10-25% dari kebutuhan, diutamakan sumber MCT
(minyak kelapa, minyak biji sawit dan mentega). Kebutuhan lemak
yaitu 78,2 g.
4) Karbohidrat cukup, yaitu 443,6 g.
5) Menghindari makanan dengan serat tinggi
6) Menghindari produk susu, susu, dan daging berserat kasar, makanan
yang berlemak, makanan yang menimbulkan gas.
7) Suplemen folat, B6, B12, kalsium, dan vitamin D.
8) Konsumsi makanan dalam porsi kecil dengan frekuensi sering.

9) Hindari makanan yang banyak mengandung biji-biji kecil, seperti


tomat, jambu biji, stroberi yang dapat menumpuk pada diverticulitis.

C. Monitoring dan Evaluasi


 Memperhatikan asupan makan dan memantau pencapaian kebutuhan gizi
 Memantau status gizi untuk mencapai status gizi normal
 Memperhatikan pola makan dengan diet yang dianjurkan
 Memantau berat badan setiap minggu

 Memantau pasien mengonsumsi serat yang cukup

D. Evaluasi
 Diharapkan kebutuhan gizi terpenuhi dengan optimal
 Status gizi tercapai dengan normal
 Klien mengkonsumsi makanan sesuai dengan yang dianjurkan serta
kebutuhan gizinya

 Pasien mengonsumsi serat yang cukup

*menu ada di tabel menu sehari

Anda mungkin juga menyukai