Anda di halaman 1dari 2

AMALIA AZIZAH

P21331118006
DIV-5A

TUGAS 1 EKONOMI PANGAN

1. Contoh barang inferior (yang permintaannya turun jika pendapatan naik) adalah cabai
rawit. Diketahui nilai elastisitas cabai rawit merah sebesar -0,150. Artinya setiap
kenaikan harga cabai rawit merah sebesar 1% menyebabkan penurunan permintaan cabai
rawit merah sebesar 0,150%. Nilai elastisitas pendapatan rumah tangga yaitu sebesar
0,139. Ini berarti setiap kenaikan pendapatan sebesar 1% maka permintaan cabai rawit
merah akan mengalami penurunan sebesar 0,139%. Nilai negative menunjukan bahwa
cabai rawit merah merupakan barang inferior.

2. Contoh barang superior (normal atau mewah),yang permintaannya naik jika pendapatan
naik adalah telur ayam ras. Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada konsumen telur
ayam ras di Malang Raya yang berusia 18-60 tahun, didapatkan nilai elastisitas
pendapatan terhadap permintaan telur ayam ras sebesar 0,285 artinya bersifat inelastis,
maka telur ayam ras merupakan barang normal. Nilai elastisistas 0,285 berarti bahwa
setiap kenaikan Rp.1,- jumlah pendapatan rumah tangga yang diterima setiap bulan
makan mengakibatkan peningkatan jumlah permintaan telur ayam ras sebesar 0,285%.
Sumber : Nanang F dan Jaisy A.P. 2017. Proyeksi Elastisitas Permintaan Telur Ayam Ras
di Malang Raya. Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya. Jurnal Ilmu-Ilmu
Peternakan 27 (3): 81 – 87

3. Contoh barang substitusi (bila harga barang A naik, maka permintaan terhadap bang B
naik) adalah telur ayam ras dan ikan bandeng. Berdasarkan penelitian yang sama seperti
di nomor 2, didapatkan nilai elastisitas harga silang antara permintaan telur ayam ras
terhadap ikan bandeng sebesar -2,289 artinya ikan bandeng merupakan barang substitusi
untuk telur ayam ras. Hal ini mengindikasikan bahwa ikan bandeng dapat dijadikan
sebagai barang substitusi untuk telur ayam ras karena nilai elastisitas yang negatif dan
faktor variavel harga ikan bandeng yang hasilnya signifikan terhadap permintaan telur
ayam ras di Malang Raya.
Sumber : Nanang F dan Jaisy A.P. 2017. Proyeksi Elastisitas Permintaan Telur Ayam Ras
di Malang Raya. Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya. Jurnal Ilmu-Ilmu
Peternakan 27 (3): 81 – 87

4. Contoh barang komplementer (bila harga barang A naik, maka permintaan terhadap
barang B turun) adlalah beras dan telur. Berdasarkan hasil analisis elastisitas silang dari
harga telur di kota Surakarta pada tahun 2015-2016, didapatkan nilai elastisitas sebesar
-0,33. Dapat dinyatakan jika harga telur naik sebesar 1%, maka permintaan beras akan
turun sebesar -0,33% dan sebaliknya. Hal ini dikarenakan telur digunakan sebagai lauk
pauk sehingga ketika harga telur naik, konsumen akan mengurangi jumlah pembelian
telur dengan barang yang lain. Kenaikan harga barang komplementer juga berpengaruh
terhadap barang pokok yaitu beras, sehingga permintaan beras juga ikut menurun. Nilai
elastisitas harga silang yang bertanda negatif menunjukkan bahwa telur merupakan
barang komplementer dari beras.
Sumber : Tria Rosana Dewi dan Libria Widiastuti. 2015-2016. Analisis Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Permintaan Beras di Kota Surakarta. Jurnal Agronomika, 10(2): 46-
58.

Anda mungkin juga menyukai