DOSEN PEMBIMBING :
i
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada tim penulis sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini yang berjudul: “Komunikasi dalam Konteks
Perbedaan Sosial dan Latar Belakang Budaya (Culture Diversity) Serta
Keyakinan”
Akhirnya tim penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
seluruh pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................... 1
B. Tujuan Penulisan ........................................................................................... 2
C. Rumusan Masalah .......................................................................................... 2
D. Manfaat Penulisan ......................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 4
A. Pengertian Komunikasi dalam Konteks Sosial .............................................. 4
B. Fungsi Komunikasi Sosial ............................................................................. 4
C. Komunikasi Budaya....................................................................................... 5
D. Fungsi- Fungsi Komunikasi Antar Budaya ................................................... 6
E. Komunikasi Keyakinan .................................................................................. 8
F. Peran Pemerintah dan Mahasiswa dalam Menjaga Keanekaragaman Budaya
....................................................................................................................... 9
BAB III ANALISIS KASUS ................................................................................ 11
A. Deskripsi Kasus ........................................................................................... 11
B. Hasil Analisis ............................................................................................... 11
BAB IV PENUTUP .............................................................................................. 11
A. Kesimpulan .................................................................................................. 14
B. Saran ............................................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keanekaragaman masyarakat dan sosial budaya Indonesia merupakan
sebuah potensi kekayaan yang harus dioptimalkan sehingga terasa manfaatnya.
Oleh karena itu, potensi tersebut perlu diwujudkan menjadi kekuatan riil
sehingga mampu menjawab berbagai tantangan kekinian yang ditunjukkan
dengan melemahnya ketahanan budaya yang berimplikasi pada menurunnya
kebanggaan nasional. Untuk itu, sinergi segenap komponen bangsa dalam
melanjutkan pembangunan karakter bangsa (national and character building)
yang sudah dimulai sejak awal kemerdekaan perlu terus diperkuat sehingga
memperkuat jati diri bangsa dan mampu membentuk bangsa yang berkarakter,
maju, dan berdaya saing. Seiring dengan menguatnya persaingan arus lokal dan
global dalam internalisasi nilai-nilai baru, ketahanan budaya juga perlu semakin
diperkuat sehingga memiliki kemampuan untuk menumbuhsuburkan
internalisasi berbagai nilai lokal dan global yang positif dan produktif. Oleh
sebab itu, upaya pengembangan kebudayaan diarahkan pada tujuan universal
peradaban.
Bahasa merupakan salah satu ciri yang paling khas manusiawi yang
membedakannya dari makhluk- makhluk yang lain. Dari dulu di sadari bahwa
bahasa adalah kunci utama pengetahuan, memegang kunci utama berarti
memegang kunci jendela dunia. Sebab sejuta pengetahuan, seribu peradaban
semuanya tercipta dan terbahasakan, bahkan sejarah tidak akan terwujud jika
tidak ada bahasa didunia . begitu juga dengan sosiolingistik yang merupakan
studi atau pembahasan dari bahasa sehubungan dengan penutur bahasa itu
sebagai anggota masyarakat, maka kami merasa sangat penting membahas
bahasa dalam konteks sosial. Karena kita ketahui bahwa, ada dua aspek yang
mendasar dalam pengertian masyarakat. Yang pertama ialah bahwa anggota-
anggota suatu masyarakat hidup dan berusaha bersama secara berkelompok-
kelompok. Aspek yang kedua ialah bahwa anggota-anggota dan kelompok-
kelompok masyarakat dapat hidup bersama karena ada suatu perangkat hukum
1
dan adat kebiasaan yang mengatur kegiatan dan tindak laku mereka, termasuk
tindak laku berbahasa.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memahami tentang Komunikasi dalam Konteks
Perbedaan Sosial dan Latar Belakang Budaya (Culture Diversity) Serta
Keyakinan.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu memahami tentang pengertian komunikasi dalam
konteks sosial
b. Mahasiswa mampu memahami pengertian komunikasi budaya
c. Mahasiswa mampu memahami pengertian komunikasi keyakinan
d. Mahasiswa mampu memahami fungsi komunikasi social dan komunikasi
budaya
e. Mahasiswa mampu memahami cara menjaga keanekaragaman budaya
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut :
1. Apa pengertian komunikasi dalam konteks social?
2. Apa pengertian komunikasi budaya?
3. Apa pengertian komunikasi keyakinan?
4. Apa fungsi komunikasi social dan komunikasi budaya?
5. Bagaimana cara menjaga keanekaragaman budaya?
D. Manfaat Penulisan
1. Bagi Penulis
Makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan, pengetahuan, dan
pengalaman penulis tentang Komunikasi dalam Konteks Perbedaan Sosial
dan Latar Belakang Budaya (Culture Diversity) Serta Keyakinan
2
2. Bagi Fakultas Keperawatan Universitas Andalas.
Hasil makalah ini diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi bagi civitas
akademik dalam meningkatkan kualitas pendidikan serta dapat dijadikan
sebagai bahan untuk kelengkapan perpustakaan.
3
BAB II
PEMBAHASAN
Karena sifat manusia yang selalu berubah-ubah hingga kini belum dapat
diselidiki dan dianalisis secara tuntas hubungan antara unsur-unsur didalam
masyarakat secara lebih mendalam dan terorganisir
4
apapun yang ia hadapi. Komunikasi pula yang memungkinkannya mempelajari
dan menerapkan strategi-strategi adaptif untuk mengatasi situasi-situasi
problematik yang ia masuki. Tanpa melibatkan diri dalam komunikasi,
seseorang tidak akan tahu bagaimana makan, minum, berbicar
sebagai manusia dan memperlakukan manusi lain secara beradap, karena cara-
cara berprilaku tersebut harus dipelajari lewat pengasuhan kluarga dan pergaulan
dengan orang lain yang intinya adalah komunikasi. Implasif adalah fungsi
komunikasi sosial ini adalah fungsi komunikasi kultural. Para ilmuan sosial
mengakui bahwa budaya dan komunikasi itu mempunyai hubungan timbal balik,
seperti dua sisi dari satu mata uang. Budaya menjadi bagian dari perilaku
komunikasi, dan pada gilirannya komunikasi pun turut menentukan,
memelihara, mengembangkan atau mewariskan budaya.
C. Komunikasi Budaya
Komunikasi antarbudaya adalah komunikasi yang terjadi di antara orang-
orang yang memiliki kebudayaan yang berbeda (bisa beda ras, etnik, atau
sosioekonomi, atau gabungan dari semua perbedaan ini. Menurut Stewart L.
Tubbs,komunikasi antarbudaya adalah komunikasi antara orang-orang yang
berbeda budaya (baik dalam arti ras, etnik, atau perbedaan-perbedaan sosio
ekonomi).
5
Intercultural communication generally refers to face-to-face interaction among
people of diverse culture.
1. Fungsi Pribadi
Fungsi pribadi adalah fungsi-fungsi komunikasi yang ditunjukkan melalui
perilaku komunikasi yang bersumber dari seorang individu.
a. Menyatakan Identitas Sosial
Dalam proses komunikasi antarbudaya terdapat beberapa perilaku
komunikasi individu yang digunakan untuk menyatakan
identitas sosial. Perilaku itu dinyatakan melalui tindakan berbahasa baik
secara verbal dan nonverbal. Dari perilaku berbahasa itulah dapat
diketahui identitas diri maupun sosial, misalnya dapat diketahui asal-
usul suku bangsa, agama, maupun tingkat pendidikan seseorang.
6
b. Menyatakan Integrasi Sosial
Inti konsep integrasi sosial adalah menerima kesatuan dan persatuan
antarpribadi, antarkelompok namun tetap mengakui perbedaan-perbedaan
yang dimiliki oleh setiap unsur. Perlu dipahami bahwa salah satu tujuan
komunikasi adalah memberikan makna yang sama atas pesan yang dibagi
antara komunikator dan komunikan. Dalam kasus komunikasi antarbudaya
yang melibatkan perbedaan budaya antar komunikator dengan komunikan,
maka integrasi sosial merupakan tujuan utama komunikasi. Dan prinsip
utama dalam proses pertukaran pesan komunikasi antarbudaya adalah:
saya memperlakukan anda sebagaimana kebudayaan anda memperlakukan
anda dan bukan sebagaimana yang saya kehendaki. Dengan demikian
komunikator dan komunikan dapat meningkatkan integrasi sosial atas
relasi mereka.
c. Menambah Pengetahuan
Seringkali komunikasi antarpribadi maupun antarbudaya menambah
pengetahuan bersama, saling mempelajari kebudayaan masing-masing.
d. Melepaskan Diri atau Jalan Keluar
Kadang-kadang kita berkomunikasi dengan orang lain untuk melepaskan
diri atau mencri jalan keluar atas masalah yang sedang kita hadapi. Pilihan
komunikasi seperti itu kita namakan komunikasi yang berfungsi
menciptakan hubungan yang komplementer dan hubungan yang simetris.
Hubungan komplementer selalu dilakukan oleh dua pihak mempunyai
perlaku yang berbeda. Perilaku seseorang berfungsi
sebagai stimulus perilaku komplementer dari yang lain. Dalam hubungan
komplementer, perbedaan di antara dua pihak dimaksimumkan.
Sebaliknya hubungan yang simetris dilakukan oleh dua orang yang saling
bercermin pada perilaku lainnya. Perilaku satu orang tercermin pada
perilaku yang lainnya.
2. Fungsi Sosial
a. Pengawasan
Fungsi sosial yang pertama adalah pengawasan. Praktek komunikasi
antarbudaya di antara komunikator dan komunikan yang berbada
7
kebudayaan berfungsi saling mengawasi. Dalam setiap proses
komunikasi antarbudaya fungsi ini bermanfaat untuk
menginformasikan "perkembangan" tentang lingkungan. Fungsi ini lebih
banyak dilakukan oleh media massa yang menyebarlusakan secara rutin
perkembangan peristiwa yang terjadi disekitar kita meskipun peristiwa
itu terjadi dalam sebuah konteks kebudayaan yang berbeda.
b. Menjembatani
Dalam proses komunikasi antarbudaya, maka fungsi komunikasi yang
dilakukan antara dua orang yang berbeda budaya itu
merupakan jembatan atas perbedaan di antara mereka. Fungsi
menjembatani itu dapat terkontrol melalui pesan-pesan yang mereka
pertukarkan, keduanya saling menjelaskan perbedaan tafsir atas sebuah
pesan sehingga menghasilkan makna yang sama. Fungsi ini dijalankan
pula oleh pelbagai konteks komunikasi termasuk komunikasi massa.
c. Sosialisasi Nilai
Fungsi sosialisasi merupakan fungsi untuk mengajarkan dan
memperkenalkan nilai-nilai kebudayaan suatu masyarakat kepada
masyarakat lain.
d. Menghibur
Fungsi menghibur juga sering tampil dalam proses komunikasi
antarbudaya. Misalnya menonton tarian hula-hula dan "Hawaian" di
taman kota yang terletak di depan Honolulu Zaw, Honolulu, Hawai.
Hiburan tersebut termasuk dalam kategori hiburan antarbudaya.
E. Komunikasi Keyakinan.
Keyakinan agama dan Keyakinan Spiritual adalah bagian integral dari
keyakinan budaya seseorang dan dapat memperngaruhi keyakinan klien
mengenai penyebab penyakit, praktek penyembuhan, dan pilihan tabib atau
pemberi perawatan kesehatan.
8
Untuk menciptakan toleransi (kerukunan hidup) antarumat berbeda
agama, factor komunikasi memegang peranan penting. Melalui kajian
komunikasi antarbudaya, diharapkan dapat terbentuk adanya sikap saling
percaya dan saling menghormati antarpemeluk agama sebagai bangsa yang
berbudaya dalam rangka memperkokoh hidup berdampingan secara damai,
dapat menerima perbedaan budaya sebagai berkah daripada bencana, dan
melakukan upaya damai dengan merduksi perilaku agresif, serta mencegah
terjadinya konflik yang dapat merusak peradaban dengan cara menciptakan
forum-forum dialog untuk mencapai kesepahaman.
9
2. Peran mahasiswa dalam kebudayaan
Kita sebagai seorang mahasiswa yang aktif dan kreatif tentunya tidak ingin
kebudayaan kita menjadi pudar bahkan lenyap karena pengaruh dari
budaya-budaya luar.Mahasiswa memiliki kedudukan dan peranan penting
dalam pelestarian seni dan budaya daerah. Hal ini didasari oleh asumsi
bahwa mahasiswa merupakan anak bangsa yang menjadi penerus
kelangsungan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
Indonesia. Sebagai intelektual muda yang kelak menjadi pemimpin-
pemimpin bangsa, pada mereka harus bersemayam suatu kesadaran
kultural sehingga keberlanjutan negara bangsa Indonesia dapat
dipertahankan. Pembentukan kesadaran kultural mahasiswa antara lain
dapat dilakukan dengan pengoptimalan peran mereka dalam pelestarian
seni dan budaya daerah.
10
BAB III
ANALISIS KASUS
A. Deskripsi Kasus
Sebagai contoh kasus komunikasi antarbudaya dalam masyarakat adalah
karyawan warga negara Jepang dari Indonesia di PT. Tokyo Land Indonesia
yang memiliki hambatan komunikasi.
B. Hasil Analisis
Dari kasus diatas ditemukan adanya perbedaan latar belakang budaya,
dimana karyawan Indonesia ada yang bersuku Batak, Jawa, dan Sunda,
sedangkan karyawan Jepang berasal dari Tokyo, Osaka, dan Fukuoka yang
memiliki perbedaan budaya baik dari konteks aksen dan gaya bicara.
Komunikasi antarbudaya yang dilakukan masing-masing karyawan tersebut
digunakan untuk bertukar informasi, menyampaikan pesan, pendapat, usulan
rapat, berdiskusi dalam menyelesaikan masalah, bernegoisasi, dll. Komunikasi
antarbudaya karyawan Jepang dan Indonesia pada umumnya dapat berjalan
dengan baik.
11
mengelola waktu baik dalam memenuhi janji, melaksanakan dan
menyelesaikan tugas dan kewajiban yang dilakukan oleh orang Jepang dalam
mencapai suatu target keberhasilan.
12
Meskipun kesalahpahaman saat bekerja, karyawan Indonesia memahami
kendala yang dialami oleh karyawan Jepang dalam segi bahasa. Sebaliknnya,
karyawan Jepang memahami orang Indonesia yang kurang disiplin. Budaya
orang Jepang yang disipin dalam mengalokasikan dan mengelolah waktu baik
dalam memenuhi janji, melaksanakan tugas dan kewajiban dapat dipelajari oleh
orang Indonesia dalam mencapai suatu target keberhasilan. Demikian cara
mengatasi hambatan tersebut dengan lebih mempelajari budaya satu sama lain,
keterbukaan untuk mengkonfirmasi pesan yang disampaikan, saling
menghormati, dan saling memaafkan jika terjadi kesalahpahaman.
13
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam kehidupannya, manusia senantiasa terlibat dalam aktivitas
komunikasi. Manusia mungkin akan mati, atau setidaknya sengsara manakala
dikucilkan sama sekali sehingga ia tidak bisa melakukan komunikasi dengan
dunia sekelilingnya. Oleh sebab itu komunikasi merupakan tindakan manusia
yang lahir dengan penuh kesadaran, bahkan secara aktif manusia sengaja
melahirkannya karena ada maksud atau tujuan tertentu.
Manusia adalah mahkluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri melainkan
selalu berinteraksi dengan sesamanya. Untuk keperluan tersebut, manusia
menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi sekaligus sebagai identitas
kelompok. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan terbentuknya bagaian bahasa
di dunia yang memiliki ciri-ciri yang unik yang menyebabkan berbeda dengan
bahasa lainnya.
B. Saran
Komunikasi sangatlah penting dalam setiap konteks kehidupan manusia.
Sebagai perawat,kita sudah semestinya mempelajari dan memahami berbagai
macam komunikasi dalam konteks-konteks yang berbeda sehingga
memudahkan kita dalam melakukan tindakan keperawatan yang benar dan tepat
terhadap pasien. Dengan telah mengetahui peran komunikasi secara tidak
langsung melalui pembelajaran ini yaitu konsep komunikasi dalam konteks
sosial,dan budaya, serta keyakinan.
14
DAFTAR PUSTAKA
15