Oleh :
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
JURUSAN KEPERAWATAN
2020
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN Ny. E YANG MENGALAMI
Ny. E berusia 38 tahun dirawat di RSD Mangusada ruang Angsa dari tanggal 06 Agustus 2020
dengan kasus close fraktur femur 1/3 medial sinistra. Ny. E mengalami kecelakaan motor pada
tanggal 04 Agustus 2020. Pada tanggal 08 Agustus 2019 Ny. E sudah menjalani operasi akibat
fraktur femur. Setelah menjalani operasi, Ny. E melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital, dengan
hasil TD : 120/80 mmHg, N : 80 x/mnt, RR : 20x/mnt dan S : 37,0 0 C. Ny. E mengatakan sudah
merasa lega karena operasi yang dijalaninya berjalan lancar. Ny E mengatakan sulit bergerak dan
beraktivitas karena masih merasakan sakit pada bagian kaki yang mengalami patah tulang.
I. PENGKAJIAN :
a. Pengkajian Terhadap Identitas Pasien
1) Nama : Ny. E
2) Umur : 38 Tahun
3) Jenis Kelamin : Perempuan
4) Agama : Hindu
5) Suku : Bali
6) Bangsa : Indonesia
7) Alamat : Jalan Pulau Moyo, Pedungan
8) Dx Medis : Gangguan Mobilitas Fisik dengan keluhan close fraktur
os.femur 1/3 medial sinistra
9) Sumber Biaya : BPJS
10) Sumber Informasi : Klien, keluarga, dan status rekam medis
11) No RM 130120
12) Tanggal MRS : 04 Agustus 2020
13) Ruangan : Ruang Angsa
c. Keluhan utama
Pasien mengatakan sulit bergerak dan beraktivitas karena masih merasakan sakit
pada bagian kaki yang mengalami patah tulang.
d. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien mengatakan sudah menjalani operasi fraktur os.femur. Pasien mengatakan
merasa lega karena operasinya berjalan lancar.
2. Riwayat Kesehatan Dahulu
Pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit serius seperti hipertensi,
diabetes militus dan penyakit jantung. Serta tidak mempunyai penyakit menular
seperti TBC, maupun HIV/AIDS.
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatan tidak mempunyai penyakit keturunan seperti hipertensi, diabetes
militus, penyakit jantung, dan lain sebagainya.
e. Pengukuran Klinis
Berat Badan : 50 kg
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 80x/menit
Respirasi : 20x/menit
Suhu : 37,0 oC
Keadaan Umum : Wajah terlihat lemah dan pucat.
f. Pemeriksaan Fisik
1) Kesan umum : Lemah
a. Kebersihan : pasien nampak bersih
b. Pergerakan : terbatas, akibat patah tulang pada paha atas sebelah kanan
c. Postur/bentuk tubuh : tegap
2) Kepala (simetris atau tidak)
a. Rambut
- Kebersihan : Tidak terdapat ketombe maupun kutu pada rambut pasien
- Warna : Hitam
- Tekstur : halus
- Distribusi rambut : Rambut terdistribusi rata ke seluruh bagian kepala
- Kuat/mudah tercabut : Kuat
b. Mata
- Sklera : Normal
- Konjungtiva : Konjungtiva merah
c. Telinga
- Simetris : telinga pasien nampak simetris antara telinga kanan dan kiri
- Pendengaran : pasien mampu mendengar dengan baik
d. Hidung
- Septum simetris : nampak simetris
- Sekret : tidak nampak adanya secret
e. Mulut
- Kebersihan : Nampak adanya karang gigi
- Gusi : gusi nampak normal
- Lidah : nampak merah dan tidak pucat
- Gigi : Nampak adanya karang gigi
3. Leher
- Kelenjer tiroid : tidak nampak adanya benjolan
4. Dada
- Inspeksi : simetris, tidak terdapat pembesaran
- Palpasi : tidak ada nyeri tekan
- Perkusi : bunyi nafas vesikuler
- Auskultasi : bunyi resonan
5. Abdomen
- Inspeksi : simetris, tidak ada bekas operasi
- Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan
- Perkusi : bunyi timpani
- Auskultasi : bunyi bising usus (+)
6. Punggung
- Bentuk : simetris
7. Ekstremitas
- Atas : tangan bisa digerakkan dengan baik, lengan sebelah kanan tidak bisa
digerakkan akibat fraktur
- Bawah : pada ekstremitas bawah, terdapat luka dan lebab
8. Genitalia
- Kebersihan : nampak bersih, dan terpasang kateter
9. Kulit
- Warna : sawo matang
- Turgor : Tugor kulit pasien baik
g. Pola Fungsional Kesehatan
1. Pola Persepsi Dan Manajemen Kesehatan
a. Sebelum sakit : Keluarga pasien mengatakan, pasien mengalami kecelakaan motor
pada tanggal 4 Agustus 2020.
b. Saat sakit :Pasien di bawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut
[Mandi √
Toilet √
Berpakaian √
Berpindah √
0 = mandiri, 1= alat bantu, 2= dibantu orang lain, 3= dibantu orang lain tanpa alat, 4=
tergantung total
b. Latihan
• Sebelum sakit : pasien mengatakan
1) Pola gerak : Bisa bergerak dengan normal
2) Pola aktivitas : Dapat beraktivitas dengan normal
• Saat sakit : pasien mengatakan
1) Pola gerak : terbatas bergerak karena harus bed rest
2) Pola aktivitas : hanya bisa melakukan aktivitas diatas tempat tidur
2 Data Objektif :
Pasien tampak mengalami kesulitan
menggerakkan tangan
Hasil pemeriksaan yang diperoleh
- TD : 120/80 mmHg
- Nadi : 80x/ menit
- RR : 20x/ menit
- Suhu : 37,0 C.
DIAGNOSA KEPERAWATAN :
Gangguan mobilitas fisik b.d kerusakan integritas struktur tulang d.d mengeluh sulit menggerakkan,
kekuatan otot menurun, rentang gerak (ROM) menurun, nyeri saat bergerak, merasa cemas saat
bergerak dan gerakan terbatas.
III. PERENCANAAN :
Dx Tujuan dan Intervensi Rasional
Keperawatan Kriteria Hasil
Observasi
Gangguan Setelah dilakukan 1 Identifikasi adanya nyeri Untuk mengetahui adanya
mobilitas fisik asuhan atau keluhan fisik nyeri atau keluhan fisik
b.d kerusakan Keperawatan lainnya lainnya yang dialami pasien.
integritas selama 1x24 jam 2 Identifikasi toleransi Untuk mengetahui mengenai
struktur tulang diharapkan fisik melakukan toleransi fisik saat melakukan
d.d mengeluh mobilitas fisik ambulasi ambulasi pada pasien
saat dapat meningkat 3 Menitor kondisi umum Untuk mengetahui kondisi
menggerakkan dengan kriteria selama melakukan pasien selama melakukan
ekstremitas, hasil: ambulasi ambulasi
nyeri saat 1.Pergerakan Terapeutik
bergerak, Ekstremitas 1 Fasilitasi aktivitas Untuk membantu pasien saat
merasa cemas meningkat ambulasi dengan alat belajar melakukan ambulasi
saat bergerak 2.Kekuatan otot bantu (mis. Tongkat, setelah menjalani operasi.
meningkat kruk)
3.Rentang gerak 2 Libatkan keluarga untuk Untuk membantu memantau
meningkat membantu pasien dalam pasien saat melakukan
4.Nyeri menurun meningkatkan ambulasi ambulasi.
5.Kaku sendi
menurun Edukasi
6.Gerakan terbatas 1 Jelaskan tujuan dan Untuk memberikan informasi
menurun prosedur ambulasi mengenai tujuan dan prosedur
Kelemahan fisik ambulasi
menurun 2 Anjurkan melakukan Untuk membantu proses
ambulasi dini penyembuhan pasien dengan
melakukan ambulasi dini
3 Ajarkan ambulasi Untuk membantu pasien dalam
sederhana yang harus mempercepat proses
dilakukan (mis. Berjalan penyembuhan misalnya dengan
dari tempat tidur ke mengajarkan pasien berjalan
kursi roda, berjalan dari dari tempat tidur ke kursi roda.
tempat tidur ke kamar
mandi, berjalan sesuai
toleransi)
IV. IMPLEMENTASI
No. Hari/Tanggal/Waktu Dx Kep Tindakan Evaluasi TTD
5. Melibatkan DS : Pasien
keluarga mengatakan sangat
untuk terbantu ketika
membantu keluarganya ikut
pasien dalam serta dalam
meningkatkan membantunya ketika
ambulasi melakukan ambulasi
DO : -
7. Menganjurkan DS : Pasien
melakukan mengatakan mau
ambulasi mengikuti saran dari
dokter dan perawat
untuk melakukan
ambulasi untuk
mempercepat
penyembuhan
DO : Pasien tampak
paham dan mau
mengikuti saran
dokter dan perawat.
8. Mengajarkan DS : Pasien
ambulasi mengatakan sudah
sederhana mulai bisa berjalan
yang harus dari tempat tidur ke
dilakukan kursi roda.
(mis. Berjalan
dari tempat
DO : ¬-
tidur ke kursi
roda, berjalan
dari tempat
tidur ke
kamar mandi,
berjalan
sesuai
toleransi )
V. EVALUASI :