Oleh:
KELOMPOK
1. Demografi
Tabel 1. Jumlah siswa SD atau MI di Desa Tisnogambar dan Petung menurut jenis kelamin
Sekolah Jumlah laki-laki Jumlah perempuan
SDN 1 Tisnogambar 27 11
SDN 2 Tisnogambar 15 20
SDN 3 Tisnogambar 9 14
Total : 96 51 45
SDN Petung 1 10 17
SDN Petung 3 8 13
SDN Petung 4 8 7
MI 0 3
Total : 66 26 40
Total keseluruhan 77 85
Tabel 2. Jumlah siswa SDN Tisnogambar dan SDN Petung menurut umur
Sekolah Usia 6 tahun Usia 7 tahun
Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan
SDN 1 Tisnogambar 8 1 19 10
SDN 2 Tisnogambar 4 4 11 16
SDN 3 Tisnogambar 3 5 6 9
Total : 96 15 10 36 35
SDN Petung 1 5 3 5 14
SDN Petung 3 2 3 6 10
SDN Petung 4 0 2 8 5
MI 0 1 0 2
Total : 66 7 9 19 31
Total keseluruhan 22 19 55 66
2. Pengkajian Fisik
3. Kesehatan Lingkungan
a. Kebersihan Ruang Kelas
Sekolah Hasil Pengamatan
SDN 1 Tisnogambar Kelas tampak kotor, meja dan kursi tidak tertata dengan
rapi, jendela tampak terbuka, terdapat wastafel di setiap
depan ruang kelas namun masih dalam proses pemasangan
SDN 2 Tisnogambar Kelas tampak bersih, meja kursi tertata rapi, terdapat
wastafel disetiap depan ruang kelas yang masih dalam
proses pemasangan
SDN 3 Tisnogambar Kelas tampak berdebu, meja dan kursi tertata rapi, terdapat
wastafel disetiap depan ruang kelas yang masih dalam
proses pemasangan
SDN Petung 1 kelas tampak kotor, banyak sarang laba-laba, bangku
berdebu dan berantakan, halaman tampak kotor, wastafel
tidak tersedia sabun
SDN Petung 3 kelas tampak bersih, rapi dan bangku tertata rapi
SDN Petung 4 kelas tampak kotor, banyak sarang laba-laba, bangku
berdebu, halaman tampak kotor, tidak tersedia wastafel,
MI kelas tampak kotor, banyak sarang laba-laba, bangku
berdebu, halaman tampak kotor, tidak tersedia wastafel,
Kesimpulan Tampak masih banyak kelas dengan kondisi kotor dan
berdebu, jendela yang jarang dibuka, kursi dan meja
yang tidak tertata dengan rapi, halaman sekolah kotor
dan wastafel yang belum disediakan sabun cuci tangan
SDN Petung 4 jendela berdebu dan tidak dibuka, sirkulasi udara ruangan
kurang baik
SDN 3 Tisnogambar tersedia wastafel lama yang bisa digunakan dan tersedia
sabun dan wastafel baru disetiap depan kelas namun belum
bisa digunakan
SDN Petung 1 tersedia wastafel tetapi tidak ada sabun
SDN Petung 3 tersedia wastafel tetapi tidak ada sabun
SDN Petung 4 tersedia wastafel tetapi tidak ada sabun
f. Fasilitas MCK
Sekolah Hasil Pengamatan
SDN 1 Tisnogambar Kamar mandi tampak kotor dan berdebu
SDN 2 Tisnogambar Kamar mandi tampak kotor dan berdebu
SDN 3 Tisnogambar Kamar mandi tampak kotor dan berdebu
SDN Petung 1 kamar mandi bersih
SDN Petung 3 kamar mandi bersih
Diagosa Sesuai Resiko Resiko Potensi Minat Sesuai Kemungkinan Tersedianya sumber Total nilai
peran terjadi parah untuk masyarakat program diatasi
Tempat Dana Waktu Fasilitas Petugas
CHN pend.kes pemerintah
Defisit 5 4 3 5 4 5 5 4 3 3 4 4 49
Pengetahuan
Koping 5 4 3 4 3 5 4 4 3 3 4 4 46
Komunitas
Tidak Efektif
Manajemen 5 3 2 4 3 5 4 4 3 3 4 4 44
Kesehatan
Tidak Efektif
Defisit 5 3 2 4 2 5 3 1 2 3 1 3 34
Kesehatan
Komunitas
Setiap variable diisi dengan rentang angka 0 hingga 5. Angka paling rendah (0) mengindikasikan sangat rendah dalam mengatasi
permasalahan yang ada, angka 3 mengindikasikan nilai paling tengah, dan angka 5 mengindikasikan sangat memungkinkan atau mudah
dalam mengatasi masalah yang ada. Masalah atau diagnosis keperawatan komunitas dengan jumlah skor tertinggi menjadi prioritas utama,
tetapi perlu diklarifikasi kembali dengan masyarakat apakah jumlah skor tertingi yang menjadi masalah utama untuk diatasi saat ini.
Tabel Prioritas diagnosis keperawatan komunitas dengan 4 indikator (Ervin, 2001).
Diagnosis Bagaimana Perubahan positif untuk Peningkatan kualitas Peringkat semua Total
pentingnya untuk comunitas jika kehidupan jika masalah dari1
dipecahkan dipecahkan dipecahkan smapai 6
Defisit Pengetahuan 3 3 3 6 15
Koping Komunitas 3 3 2 5 13
Tidak Efektif
Manajemen Kesehatan 3 2 2 4 11
Tidak Efektif
Defisit Kesehatan 2 2 2 3 9
Komunitas
Catatan: Bagaimana pentingnya untuk dipecahkan (1= rendah; 2= rata-rata; 3= tinggi); Perubahan positif untuk comunitas jika dipecahkan
(0= tidak ada; 1= rendah; 2= rata-rata; 3= tinggi); Peningkatan kualitas kehidupan jika dipecahkan (0= tidak ada; 1= rendah; 2= rata-rata;
3= tinggi); Peringkat semua masalah dari 1 sampai 6 (1= kurang penting hingga 6= sangat penting). Prioritas masalah dihitung berdasarkan
indikasi angka dari setiap masing-masing variable. Masalah atau diagnosis keperawatan komunitas dengan jumlah skor tertinggi menjadi
prioritas utama, tetapi perlu diklarifikasi kembali dengan masyarakat apakah jumlah skor tertingi yang menjadi masalah utama untuk
diatasi saat ini.
115|P a g e