Anda di halaman 1dari 50

LAPORAN AKHIR STASE KEPERAWATAN KELUARGA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


PERIODE DARING 04 MEI – 06 JUNI 2020

Oleh
Husnita Faradiba, S.Kep
NIM 192311101049

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI PROFESI KEPERAWATAN

1 | Pa ge
Jl. Kalimantan No. 37 Kampus Tegal Boto Jember Telp./Fax (0331) 323450

2 | Pa ge
LAPORAN AKHIR STASE KEPERAWATAN KELUARGA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
PERIODE DARING 04 MEI – 05 JUNI 2020

Disusun untuk memenuhi tugas Program Studi Pendidikan Profesi Ners


Stase Keperawatan Keluarga

Oleh
Husnita Faradiba, S.Kep
NIM 192311101049

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JEMBER
FAKULTAS KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI PROFESI KEPERAWATAN
Jl. Kalimantan No. 37 Kampus Tegal Boto Jember Telp./Fax (0331) 323450

PENGESAHAN

Laporan ini telah diperiksa dan disetujui sebagai Laporan Akhir Stase Keperawatan Keluarga Program
Studi Pendidikan Profesi Ners Periode Daring 04 Mei – 05 Juni 2020 pada Oktober 2020.

3 | Pa ge
Mengetahui,

Dosen Pembimbing Penanggung Jawab Mata Kuliah


Stase Keperawatan Keluarga Stase Keperawatan Keluarga

Ns. Tantut Susanto, S.Kep., M.Kep., Sp.Kep.Kom., Ph.D. Ns. Tantut Susanto, S.Kep., M.Kep., Sp.Kep.Kom., Ph.D.
NIP. 19800105 200604 1 004 NIP. 19800105 200604 1 004

Koordinator Program Studi Wakil Dekan 1


Pendidikan Profesi Ners Fakultas Keperawatan

Ns. Erti Ikhtiarini D., M.Kep., Sp.Kep.J. Ns. Anisah Ardiana, S.Kep., M.Kep., Ph.D.
NIP. 19811028 200604 2 002 NIP. 19800417 200604 2 002

Mengesahkan,

Dekan Fakultas Keperawatan


Universitaa Jember

Ns. Lantin Sulistyorini, S.Kep., M.Kes.


NIP. 19780323 200501 2 002

PRAKATA

Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusun dapat

4 | Pa ge
menyelesaikan Laporan Akhir Stase Keperawatan Keluarga Program Studi Pendidikan Profesi Ners
Periode Daring 04 Mei – 05 Juni 2020. Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat
menyelesaikan Stase Keperawatan Keluarga Pendidikan Profesi Ners di Fakultas Keperawatan
Universitas Jember.
Penyusunan laporan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penyusun
menyampaikan terima kasih kepada:
1. Ns. Lantin Sulistyorini, S.Kep., M.Kes., selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Jember;
2. Ns. Tantut Susanto, S.Kep., M.Kep., Sp.Kep.Kom., Ph.D., selaku Penanggung Jawab Mata Kuliah
Stase Keperawatan Komunitas dan Keluarga, serta selaku Dosen pembimbing Stase Komunitas dan
Keluarga yang telah membimbing, memberikan masukan, dan saran sehingga laporan ini tersusun
dengan baik;
3. Keluarga Tn. S selaku keluarga binaan selama dimasa daring yang telah bersedia memberikan
informasi dan mengikuti seluruh kegiatan dengan baik.
4. Teman-teman Fakultas Keperawatan Universitas Jember angkatan 24 yang selalu memotivasi,
membantu, memberikan dukungan.
Penyusun juga menerima segala kritik dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan tugas ini.
Akhirnya penyusun berharap, semoga laporan akhir ini dapat bermanfaat.

Jember, Juni 2020

Penyusun

DAFTAR ISI

Halaman
5 | Pa ge
HALAMAN SAMPUL ......................................................................................i
HALAMAN JUDUL..........................................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................iii
PRAKATA..........................................................................................................iv
DAFTAR ISI.......................................................................................................v
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA....................................................1
A. Pengkajian Keperawatan Keluarga..........................................................1
B. Analisis Data...............................................................................................20
C. Prioritas Masalah.....................................................................................21
D. Perencanaan Keperawatan.......................................................................24
E. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan................................................28
LAMPIRAN........................................................................................................47
Lampiran 1. Analisis Artikel........................................................................48
Lampiran 2. Laporan Pendahuluan ..............................................................72
Lampiran 3. Alat Ukur..................................................................................83
Lampiran 4. Lembar Monitoring .................................................................87

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA


I. Data Umum
6 | Pa ge
1. Nama Kepala Keluarga (KK) : Tn. F
2. Usia : 61 Tahun
3. Pendidikan : SD
4. Pekerjaan : Tani
5. Alamat : Dsn. Darungan Lor RT/RW 01/02 Desa Duren Kecamatan
Klakah Kabupaten Lumajang
6. Komposisi Anggota Keluarga :4

Jenis Hub Umur


No Nama dgn Pendidikan Pekerjaan Ket
Kelami (tahun) sehat/sakit
n KK
Tn. F Laki-laki Ayah 61 tahun SD Tani sehat
Ny. Y Perempuan Ibu 52 tahun SMP IRT Hipertensi dan
asam urat
Nn. HY Perempuan Anak 23 tahun S1 Mahasiswa sehat
Nn. HT Perempuan Anak 23 tahun S1 Mahasiswa sehat
Tabel 1. Komposisi Anggota Keluarga

Genogram Keluarga:

Ny.J
(61 th) (52Th)

Nn.Hy Nn.Ht
(23Th) (23Th)

Gambar 1. Genogram Keluarga

7 | Pa ge
Keterangan Genorgam:

: Laki-laki

: Perempuan

: Garis Pernikahan

: Tinggal serumah

: garis keturunan

: pasien

: meninggal

7. Tipe keluarga:

Tipe keluarga Tn.F adalah nuclear family yaitu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan dua
orang anak yang tinggal bersama. Komunikasi terjalin dengan baik yang ditunjukkan dengan
orang tua yang selalu menghubungi kedua anaknya via telepon saat anaknya kuliah di Jember.
Keluarga saling terbuka dan mengungkapkan keinginan anggota keluarganya.
8. Suku bangsa:
Keluarga Tn.F memiliki latar belakang suku campuran. Kedua orang tua Tn.F memiliki latar
belakang suku Madura dan kedua orang tua Ny.J memiliki latar belakang suku Jawa. Dalam
kehidupan sehari-hari di keluarga Tn.F bahasa yang digunakan adalah bahasa Jawa. Lingkungan
tempat tinggal Tn.F mayoritas bersuku Madura, dengan bahasa yang digunakan sehari-hari yaitu
bahasa Madura. Tn.F selalu mengikuti kegiatan keagamaan dengan tetangganya yaitu dengan
pengajian rutin setiap seminggu sekali pada malam Jum’at. Kehidupan sosial budaya Tn.F
dilatar belakangi dengan kegiatan sosial dengan tetangganya seperti melayat ketika ada tetangga
yang meninggal, memberi bingkisan sebagi tanda selamat bagi tetangga yang baru saja
melahirkan atau menikah, dan membantu tetangga jika tetangga mengadakan hajatan. Keluarga
Tn.F juga menggunakan obat-obatan tradisional seperti air rebusan kulit manggis dan air
rebusan sirih untuk mengobati sakit gigi.
9. Agama
Agama yang dianut keluarga Tn.F adalah agama Islam. Dalam keluarga Tn F sejak lahir sudah
beragama Islam dan tidak ada perbedaan agama selama hidupnya. Untuk praktek keagamaannya
keluarga Tn.F semuanya sama seperti sholat lima waktu dengan berjamaah, mengaji al-qur’an,
dan kegiatan keagamaan lainnya. Tn.F tergolong aktif mengikuti kegiatan keagamaan yang ada
dilingkungannya, seperti pengajian yang diadakan satu minggu sekali setiap malam Jum’at dan
juga aktif mendatangi masjid atau musholla ketika sholat Jum;at dan hari raya besar umat Islam.
Tn.F mengatakan jika ada anggota keluarganya yang sakit, keluarga percaya bahwa sakit
merupakan cobaan dari Tuhan untuk menguji kesabaran kita dan meminta kepada Allah agar
diberikan kesembuhan terhadap penyakitnya.
10. Status sosial ekonomi keluarga:
Keluarga Tn.F termasuk dalam tipe keluarga sejahtera 2. Jumlah pendapatan perbulan keluarga
Tn.F yaitu kurang lebih Rp1.500-000. Sumber pendapatan yang diperoleh dari Tn.F yang
bekerja sebagai Tani, dari anak pertama sebanyak Rp 1.000.000/bulan dan anak kedua
Rp.1.500.000/bulan. Jumlah pengeluaran perbulan kurang lebih Rp 2.800.000 yaitu kebutuhan
makan sehari-hari Rp 600.000/bulan, token listrik Rp 200.000/bulan, uang jajan anak ketiga
Rp1.000.000/bulan, uang jajan anak ke empat Rp 1.000.000/bulan. Tn.F mengatakan bahwa
pendapatan keluarga sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan sandang, pangan, papan, bahkan
mereka masih dapat menyisihkan pendapatannya untuk ditabung dan disumbangkan kepada
tetangganya yang kurang mampu. Keluarga Tn.F juga mampu untuk mengakses pelayanan
kesehatan seperti ke dokter, puskesmas dan rumah sakit jika ada salah satu anggota keluarga
yang sakit.
11. Aktivitas rekreasi keluarga:
Aktivitas rekreasi yang dilakukan keluarga Tn.F hanya menonton TV, menanam bungan di
halaman rumahnya, serta berkebun. Meskipun hanya menonton TV,menanam bunga, dan
berkebun, keluarga merasa puas karena dapat menikmati kebersamaan bersama keluarga

II. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


12. Tahap perkembangan keluarga saat ini:
Keluarga Tn.F (61 Tahun) ,Ny.J (52 Tahun), anak pertama Tn.M (35 Tahun) sudah menikah
dan tidak tinggal serumah, anak kedua Ny.D (31 Tahun) sudah menikah dan tidak tinggal
serumah, anak ketiga Nn.Hy (23 Tahun) sudah selesai pendidikan S1 namun masih kuliah
profesi, dan anak ke empat (23 Tahun) sudah selesai pendidikan S1 namun masih kuliah profesi.
Maka dapat disimpulkan bahwa keluarga Tn.F berada pada tahap perkembangan 6 keluarga
Launching Family atau keluarga dengan anak dewasa dengan terdapat 5 tugas perkembangan:
1. Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar
Ny.J mengatakan memiliki empat orang anak, anak pertama dan kedua sudah menikah,
memiliki anak dan sudah tidak tinggal serumah. Sedangkan anak ke tiga (Nn.Hy) dan ke
empat (Nn.Ht) yang seharusnya bisa menikah belum menikah dikarenakan masih
melanjutkan kuliah profesi.
2. Mempertahankan keintiman pasangan
Ny.J mengatakan hubungan dengan suaminya sangat baik, Ny.J selalu mendukung suami
saat suami sedang memiliki masalah dalam pekerjaannya, membantu suami berkebun
disawah, dan melayani suami saat dirumah dengan menyiapkan makanan dan semua
kebutuhan suami. Dapat disimulkan bahwa Tn.F dan Ny.J memiliki hubungan keintiman
yang baik.
3. Membantu orang tua suami/istri yang sedang sakit dan memasuki masa tua.
Ny.J mengatakan saat sakit anaknya selalu merawat Ny.J dan memeriksaan ke dokter jika
sakitnya cukup parah. Begitu juga dengan Tn.F jika sakit anaknya merawat Tn.F dan
memeriksaan ke dokter jika sakitnya cukup parah.
4. Membantu anak untuk mandiri di masyarakat
Tn.F dan Ny.J telah membantu ke empat anak mereka terutama anak yang nomer tiga dan
empat untuk mandiri dimasyarakat.
5. Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga
Pada keluarga Tn.F penataan ini masih dilakukan seperti biasanya tanpa ada hambatan.
13. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi:
Keluarga Tn f memiliki 4 orang anak, dimana terdapat 2 anak yang belum menikah yaitu anak
ke tiga Nn.Hy dan ke empat Nn.Ht yang seharusnya bisa menikah belum menikah dikarenakan
masih melanjutkan kuliah profesi. Sehingga Tn F masih memiliki tanggungan yang belum
terpenuhi yaitu menikahkan ke 2 anaknya.
14. Riwayat keluarga inti:
Keluarga inti Tn F memiliki riwayat kesehatan masing-masing yaitu Tn F memiliki riwayat
penyakit tekanan darah rendah (Hipotensi) TD saat ini 110/70 mmHg, batuk, dan pilek. Tn.F
sering mengkonsumsi obat demacolin dengan dosis (paracetamol 500 mg, pseudoefedrin HCL
7.5 mg, Klorfeniramin maleat 2 mg) saat mengalami batuk dan pilek. Sedangkan Ny J memiliki
asam urat dan tekanan darah tinggi (Hipertensi) TD 150/80 mmHg, Ny.J juga sering merasa
pusing. Obat yang sering dikonsumsi Ny.J yaitu katropil dengan dosis mg, dan Alopurinol
dengan dosis 100mg, dan ibuprofen 500mg. An.Hy tidak memiliki riwayat penyakit hanya saja
pernah mengalami panas, batuk dan pilek. Obat yang sering dikonsumsi Nn.Hy saat sakit yaitu
paracetamol (500mg), dan demacolin dengan dosis (paracetamol 500 mg, pseudoefedrin HCL
7.5 mg, Klorfeniramin maleat 2 mg). Dan An.Ht juga tidak memiliki riwayat penyakit hanya
pernah mengalami panas, batuk dan pilek. Obat yang sering dikonsumsi Ny.Ht saat sakit yaitu
paracetamol (500mg), dan demacolin dengan dosis (paracetamol 500 mg, pseudoefedrin HCL
7.5 mg, Klorfeniramin maleat 2 mg). Jika sakit ringan seperti panas, batuk dan pilek keluarga
Tn.F hanya mengkonsumsi obat yang diberikan oleh anaknya yang berprofesi sebagai bidan di
desanya. Dan apabila sakitnya cukup parah keluarga memeriksakan ke dokter yang prakter
dirumahnya, pelayanan yang diberikan oleh dokter sangat memuaskan, dokternya ramah dan
juga harganya tidak tergolong mahal yaitu hanya Rp 40.000.
15. Riwayat keluarga sebelumnya:
Ibu dari Ny J memiliki riwayat penyakit Hipertensi dan Astma sedangkan ayah dari Tn F
memiliki riwayat penyakit Hipotensi.
III. Lingkungan
16. Karakteristik rumah
a. Denah rumah

6m
U

B T

S
R R
T T

RK
+ 12 m

KT KT

KT

DP

KT
KM WC

Gambar 2. Denah rumah keluarga

Keterangan
:
: Pintu KT : Kamar Tidur
: Jendela KM : Kamar Mandi
RT : Ruang Tamu GD : Gudang

RK : Ruang keluarga
DP : Dapur
a. Keadaan dalam rumah
Rumah keluarga Tn.F menghadap ke arah utara dengan ukuran rumah 12x6 meter, luas
rumah yaitu 72 meter. Tipe rumah keluarga Tn.F merupakan permanen atau milik sendiri.
Jumlah ruangan yaitu terdapat 2 ruang tamu, 1 ruang keluarga, 4 kamar tidur, 1 ruang
makan, 1 dapur, 1 kamar mandi dan WC. Pada rumah ini terdapat 8 ventilasi jendela yang
selalu dibuka pada pagi sampai sore hari. Lebar jendela rumah bagian depan yaitu 24.000
cm, sedangkan lebar jendela rumah samping yaitu 10.800 cm. Keadaan di dalam rumah
bersih dan tertata rapi. Terdapat terdapat saluran akhir tempat pembuangan kotoran seperti
septic tank yang berjarak 10 meter dari sumur. Dan air minum yang digunakan sehari-hari
bersumber dari sumur
b. Keadaan lingkungan di luar rumah
1) Pemanfaatan halaman
Halaman rumah Tn F digunakan untuk menanam bunga dan juga terdapat jemuran.
2) Sumber air minum
Air minum yang digunakan sehari-hari bersumber dari sumur dan air yang dibuat minum
direbus terlebih dahulu.
3) Pembuangan air kotor
Pembuangan air kotor dirumah Tn F dengan dibuatkan saluran seperti pipa besar dan
disalurkan ke tempat pembuangan air kotor seperti selokan.
4) Pembuangan sampah
Keluarga Tn F biasanya membuang sampah dilubang tanah kemudian sampahnya
dibakar.
5) Jamban
Keluarga Tn F memiliki 1 WC dirumahnya dan terdapat saluran akhir tempat
pembuangan kotoran seperti septic tank.
6) Sumber pencemaran
Terdapat sumber pencemaran udara saat keluarga membakar sampah
7) Sanitasi rumah
Lingkungan di rumah tertata rapi dan bersih, dan terdapat septic tank sebagai tempat
pembuangan akhir kotoran manusia.

17. Karakteristik tetangga dan komunitas:

Rumah keluarga Tn.F berada didesa dan dipinggir jalan dengan disebrang jalan terdapat
rumah-rumah warga, disamping kiri rumahnya terdapat sawah dan samping kanan adalah
rumah tetangga. Tipe tempat tinggal dari keluarga Tn.F adalah tipe rumah hunian yang tidak
berhimpitan dengan rumah lainnya. Dipinggir jalan raya depan rumah terdapat sungai kecil
dengan air yang sedikit keruh, disamping kanan rumah juga terdapat lubang galian yang
dgunakan sebagai tempat pembuangan sampah, kemudian sampah tersebut dibakar.
18. Mobilitas geografis keluarga:
Status kepemilikan rumah keluarga Tn.F adalah milik sendiri, Tn.F jika keluar rumah pergi ke
sawah dengan jarak 1 km, ke pasar dengan jarak 3 km dan mengunjungi saudaranya dengan
jarak 500 m
19. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyakarat
Keluarga Tn.F berinteraksi dengan tetangga sangat baik. Keluarga Tn.F sering mengobrol dan
berbincang-bincang dengan tetangganya. Hal tersebut dilakukan setiap hari. Tn F mengatakan
mengikuti pertemua rutin pengajian setiap minggu yang dilakukan dirumah-rumah warga
secara bergantian.
20. Sistem pendukung keluarga
Keluarga Tn.F memiliki beberapa sumber dukungan, diantaranya sumber dukungan fisik
berupa rumah permanen yang dapat menjadi tempat berlindung seluruh anggota keluarganya,
keluarga Tn.F juga memiliki sumber dukungan emosional dari tetangga, saudara dan orang tua
dari Tn.F meskipun tidak tinggal serumah. Dan juga keluarga Tn.F memiliki sumber dukungan
ekonomi jika keluarga memiliki masalah dalam perekonomian yaitu dengan mendapatkan
pinjaman uang dari saudaranya yang dapat dikembalikan sewaktu-waktu.
Pengajian
Tetangga
Teman

Nn.Hy
(23Th)
(61 th) Nn.Ht
(23Th)
Ny.J
(52Th)

Keluarga besar
Ny. J Kader Posyandu
Keluarga besar
Tn F

Gambar 4. Ecomap keluarga Tn F

Keterangan:

Hubungan/ interaksi sedang


Hubungan / interaksi kuat
Hubungan/ interaksi sangat kuat
Hubungan timbal balik

IV. Struktur Keluarga


21. Pola komunikasi keluarga:
Tn F mengatakan keluarga berkomunikasi secara langsung maupun tidak langsung, yaitu
melalui HP antara Tn F dan Ny J dengan anak-anak yang masih kuliah d Jember. Ketika Tn.F
berselisih pendapat atau bertengkar dengan Ny.J dan Tn.F menggunakan nada tinggi, maka
Ny.J memilik untuk diam dan tidak membalas dengan nada tinggi juga.
22. Struktur kekuatan keluarga:
Pengambilan keputusan dikeluarga Tn.F berada di tangan Tn F, dimana jika terjadi suatu
masalah pihak keluarga akan mengadakan suatu musyawarah dengan semua anggota keluarga
untuk mengambil keputusan, dan jika dalam keluarga ada yang memiliki masalah, maka
anggota keluarga saling memberikan masukan. Ketika sudah diambil keputusan semua
anggota keluarga menerima dengan baik tanpa ada yang kecewa atau grundel.
23. Struktur peran keluarga:
Struktur Peran Formal

- Tn F berperan sebagai kepala rumah tangga yang bertugas mencari nafkah untuk anak dan
sitrinya

- Ny J berperan sebagai ibu rumah tangga dengan mengasuh dan merawat anak-anaknya,
mengurus keperluan rumah tangga, kebirsihan rumah, dan menyediakan makan untuk
keluarganya.

- Nn HY berperan sebagai anak dan kakak bagi adiknya yang megayomi adiknya

- Nn HT berperan sebagai anak dan adik dari Nn Hy

Struktur Peran
Informal

Tn.F memiliki peran informal yaitu pendamai, apabila Ny.J sedang mempunyai masalah Tn.F
yang selalu menenangkan hati Ny.J sehingga pikiran Ny.J menjadi tenang, selain itu Tn.F
mencoba selalu menyenangka hati Ny.J . sedangkan Nn Hy berperan sebagai kakak yang
menjadi teman curhat bagi Nn.Ht dan selalu saling memberi saran dan masukan kepada
Nn.Ht. semua peran informal yang dimiliki masing-masing anggota keluarga dalam
pelaksanaannya selalu konsisten.
24. Nilai dan norma budaya:
Nilai yang ditanamkan dikeluarga Tn,F yaitu mengajarkan anak tentang pendidikan agama,
sopan santun, menghormati orang yang lebih tua, saling menghargai, dan tolong menolong jika
ada orang yang membutuhkan bantuan. Nilai yang diajarkan ini tidak jauh berbeda dengan
yang lain, dan dalam pelaksanaannya selalu konsisten diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
keluarga Tn.F

V. Fungsi Keluarga
25. Fungsi afeksi
1) Keluarga Tn.F apabila salah satu anggota keluarga memiliki masalah, keluarga selalu
memberi saran, masukan serta dukungan. Apabila Tn.F dan Ny.J mengalami keterpisahan
dengan anaknya yang masih kuliah di Jember, hubungan dengan anaknya terjalin dengan
baik, Tn.F dan Ny.J selalu berkomunikasi melalui HP dengan anak-anaknya, sehingga
keterikatan antar anggota keluarga dapat berjalan dengan baik.
2) Pertalian hubungan (diagram kedekatan dalam keluarga)

Tn. F Ny. J

Nn. Hy Ny. Ht

Gambar 4. Diagram Pertalian Keluarga Tn. F


Keterangan:
: Hubungan lemah
: Hubungan kuat

Gambar diatas menunjukkan keakraban dalam keluarga Tn F. tampak bahwa anggota


keluarga memiliki hubungan yang kuat.

26. Fungsi sosialisasi


Tn.F mengatakan interaksi/hubungan antar anggota keluarga terjalin dengan baik, semua
anggota keluarga jika bertemu dengan orang yang lebih tua selalu tersenyum dan
menghormati, serta sopan santun dalam berperilaku.
27. Fungsi ekonomi
Ny.J mengatakan bahwa kebutuhan ekonomi keluarga dicukupi oleh Tn. J yang bekerja
sebagai tani. Pendapatan Tn. J digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Pendapatan
digunakan untuk belanja makan sehari-hari, uang jajan anaknya, uang kuliah anak dan
kebutuhan sendiri serta untuk pengeluaran yang tidak terduga. Kebutuhan bulanan seperti
tagihan listrik juga menggunakan uang yang diperoleh. semua uang dipegang oleh Ny. J dan
mereka dapat makan sebanyak 3 kali dan membeli camilan. Keluarga Tn. F memiliki
tabungan pendidikan untuk kedua anaknya dan tabungan untuk hari tua.
28. Fungsi reproduksi
Ny.J mengatakan sudah berumur 52 tahun dan Tn.J berumur 61 tahun yang sudah memiliki 4
anak. Ny.J mengatkan sebelumnya menggunakan KB suntik setiap satu bulan dan mengatakan
sudah tidak memiliki rencana untuk memiliki anak lagi. Ny.J mengatakan saat ini sudah tidak
menstruasi. Ny.J mengetahui bahwa dirinya saat ini sudah manapause karena Ny.J sudah tidak
menstruasi sejak tiga tahun yang lalu. Ny.J mengatakan tidak pernah mengikuti posyandu
lansia.
29. Fungsi perawatan kesehatan
1) Keyakinan, nilai, dan perilaku keluarga:
Keluarga Tn F mengatakan nilai yang dianut keluarga terkait kesehatan yaitu keluarga
selalu menerapkan perilaku bersih dan sehat. Keluarga selalu menjaga kebersihan rumahnya
dan mengkonsumsi makanan yang bergizi seperti sayur, ikan, dan buah-buahan. Tn.F
mengatakan ketika pandemi covid 19 saat ini keluarga menerapkan nilai kesehatan misal
lebih sering mencuci tangan dengan sabun dan menggunkan hansanitaizer ketika diluar,
serta menggunakan masker ketika keluar rumah dan membatasi kegiatan diluar rumah untuk
mencegah penularan covid 19
2) Konsep dan tingkat pengetahuan keluarga tentang sakit/sehat:
Tn F mengatakan sehat merupakan keadaan dimana tidak ada permasalahan kesehatan dan
dapat melaksanakan aktivitas sehari-hari, sakit merupakan keadaan dimana tubuh
mengalami permasalahan kesehatan dan tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari. Tn F
mengatakan ketika merasakan tanda – tanda tidak enak badan minum obat dan beristirahat.
Selain itu ketika masih merasakan gejala lebih parah dibawa ke puskesmas/ dokter praktek
pribadi/rumah sakit untuk memeriksakan kesehatannya. Ny.J mengatakan memiliki
hipertensi dan sering merasakan pusing. Ny. J mengatakan sekarang mengalami nyeri lutut
kanan dan terasa nyeri ketika dibuat jalan, nyeri dengan skala 4. Ny J tampak sedikit
kesakitan ketika berjalan dan sering memegangi lutut kanannya. Ny.J mengatakan sudah
periksa kedokter dan didiagnosa asam urat. Saat ini Ny.J masih mengkonsumsi makanan
seperti kacang-kacagan sehingga asam uratnya kambuh.
3) Praktek diet keluarga:
Ny J mengatakan mengetahui tentang makanan yang bergizi seperti sayur, ikan, susu, dan
buah-buahan. Jenis makanan pokok yang dimakan sehari-hari oleh keluarga Tn.F yaitu
sayuran, ikan laut, ayam, tempe, tahu, dan buah-bahan seperti pisang dan pepaya. Keluarga
Tn.F makan 3x sehari (pagi, siang, malam). Jumlah makan tiap anggota individu berbeda-
beda, ada yang porsi makannya sedikit dan ada yang banyak. Ny.J mengatakan bahwa
dirinya yang bertanggung jawab dalam perencanaan belanja dan penyiapan makanan. Dalam
mengolah makanan dengan digoreng dan direbus. Ny.J menyimpan makanan didalam
kulkas dan jika nasi di magiccom. Ny.J mulai mengurangi makanan yang dapat
menyebabkan hipertensi seperti rawon dan soto
4) Kebiasaan tidur dan istirahat:
Ny.J mengatakan waktu tidur keluarga sekitar 7-8 jam saat malam hari dan 2 jam saat tidur
siang, keluarga sudah merasa cukup dalam waktu tidur. keluarga tidak ada kesulitan dalam
tidur. Ny.J mengatakan sulit tidur ketika memikirkan sesuatu dan bisa menyebabkan
hipertensi. Tempat keluarga tidur yaitu di dalam kamar.

5) Latihan dan rekreasi:

Keluarga Tn.F menyadari bahwa rekreasi dan olah raga secara aktif sangat dibutuhkan
untuk kesehatan. Tn.F mengatakan keluarga tidak pernah rekreasi ke tempat-tempat wisata,
menurut Tn.F dengan menonton TV, menanam bunga dihalaman rumah, serta berkebun
merupakan hiburan mereka, karena keluarga Tn.F dapat menikmati kebersamaan bersama
keluarga. Olah raga yang dilakukan keluarga Tn.F hanya jalan-jalan disekitar rumahnya.
6) Kebiasaan penggunaan obat-obatan dalam keluarga:
Keluarga Tn F mengatakan tidak pernah mengkonsumsi alkohol, tembakau, hanya Tn F
yang sering mengkonsumsi kopi. Kebiasaan keluarga Tn F jika ada anggota keluarga yang
sakit menggunakan obat-obatan yang diberikan oleh anaknya Tn F yang berprofesi bidan
tanpa diberi resep, dan jika berobat ke dokter obat-obatan digunakan dengan resep dokter.
Keluarga menyimpan obat-obatan didalam lemari es dalam jangka waktu yang lama, serta
memberikan label pada obat.
7) Peran keluarga dalam praktek perawatan diri:
Keluarga Tn F mengatakan untuk memperbaiki status kesehatan dengan menjalani pola
hidup bersih dan sehat, memakan makanan bergizi, serta istirahat yang cukup agar tubuh
tidak mudah terserang penyakit. Saat ini, keluarga membatasi kegiatan diluar rumah,
mengurangi interaksi dengan orang lain, menggunakan masker ketika keluar rumah dan
rajin mencuci tangan agar terhindar dari penyebaran covid 19.
8) Orang yang berperan membuat keputusan dalam hal kesehatan keluarga:
Jika ada salah satu anggota keluarga yang sakit, keluarga mengonsultasikan ke anaknya yg
berprofesi sebagai bidan, namun jika penyakitnya cukup parah keluarga langsung
memriksakan ke dokter atau rumah sakit. Tn F mengatakan sebagai kepala rumah tangga
yang memiliki keputusan untuk pelayanan kesehatan keluarga
9) Praktik lingkungan:
Keluarga Tn F saat membuang sampah dengan di bakar, sehingga menyebabkan polusi
udara. Saat dirumah keluarga Tn F tidak menggunakan pestisida, dan zat kimia lainnya. Saat
mandi keluarga Tn F menggunakan air bersih dan sabun, cuci piring dengan air yang
mengalir, dan jamban terlihat bersih, keluarga mengatakan jika setelah BAB selalu
membersihkan jamban.
10) Cara pencegahan penyakit:
Kebiasaan keluarga Tn. F biasanya mengkonsumsi vitamin C dan menggunakan madu
untuk meningkatkan kesehatan agar tidak mudah diserang oleh virus. Dalam memriksakan
kesehatannya keluarga periksa kedokter.
11) Riwayat kesehatan keluarga:
Tn F memiliki riwayat penyakit hipotensi pada masa lampau, sedangkan Ny.J memiliki
riwayat hipertensi dan asam urat pada saat ini.
12) Pelayanan perawatan kesehatan yang diterima dan yang dimanfaatkan oleh keluarga:
Jika salah satu anggota keluarga Tn. F ada yang sakit, maka Tn. F tidak segan-segan
membawa ke puskesmas, dokter praktek pribadi, atau rumah sakit.
13) Perasaan dan persepsi keluarga tentang pelayanan perawatan kesehatan:
Keluarga Tn. F sangat puas dengan pelayanan yang diberikan oleh dokter praktek pribadi,
puskesmas, dan rumah sakit saat memeriksakan anggota keluarganya yang sakit karena
pelayanannya yang ramah, dan biayanya yang sangat terjangkau. Serta keluarga percaya
dengan pelayanan kesehatan tersebut.
14) Pelayanan kesehatan darurat:
Keluarga Tn.F mengetahui tempat pelayanan kesehatan darurat terdekat seperti puskesmas,
dan di desa Tn.F terdapat ambuance desa jadi jika ada keadaan darurat seperti tetangga atau
keluarga yang sakit, langsung memanggil ambulance desa. Dalam penanganan darurat
keluarga masih belum mengetahui.
15) Sumber pembiayaan:
Tn F mengatakan tidak memiliki asuransi kesehatan, jika berobat ke puskesmas/ rumah sakit
serta dokter praktek pribadi, keluarga membayar secara umum atau biaya sendiri.
16) Fasilitas transportasi keluarga untuk perawatan kesehatan:
Tn. F mengatakan jarak antara rumah ke puskesmas sekitar 3 KM,
Jarak fasilitas kesehatan dengan rumah keluarga Tn F lumayan jauh, biasanya ke puskesmas
mengguankan sepeda motor. Ketika keadaan sudah darurat dan tidak kuat untuk naik sepeda
motor menggunakan mobil saudara untuk ke rumah sakit.

VI. Stress dan Koping Keluarga


1. Stressor jangka pendek dan jangka panjang

Ny.J mengatakan bahwa yang menjadi stressor saat ini adalah merasa cemas dengan adanya
covid 19 karena lumajang merupakan zona merah dan di desa Duren in sudah terdapat 2 pasien
positif covid 19. Tampak gelisah dan cemas ketika melihat berita covid di TV. Stresor jangka
panjang adalah Tn I mengatakan bagaimana jika covid ini masih berlanjut .

2. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah


Keluarga Tn F mengatakan dalam menangani kekhawatiran terhadap pandemic covid-19,
keluarga memilih untuk berdiam diri dirumah dan menjaga jarak dengan tetangganya. Jika
keluarga Tn.F memiliki masalah, maka anggota kelaurga mendiskusikan masalah secara
bersama-sama untuk di cari solusinya. Ny.J mengatakan keinginannya untuk meningkatkan
status kesehatan keluarga terkait hipertensi dan Covid 19
3. Strategi koping yang digunakan
Strategi koping yang digunakan oleh keluarga adalah dengan menceritakan setiap masalah dan
pikirannya kepada Tn. F. Ny S juga mendapat perhatian dari kerabat yang berada didekat rumah
dengan sekedar mengobrol atau bertamu dengan tetangga dekat rumahnya.
4. Strategi adaptasi disfungsional masalah.
Keluarga Tn F tidak menggunakan strategi koping disfungsional dalam menyelesaikan masalah
seperti menggunakan kekuatan dan menyerang (memukul, membentak, melempar benda, dll)
anggota keluarga yang lainnya dalam menyelesaikan suatu masalah dengan berbicara dan
berkomunikasi dengan baik-baik.
Pemeriksaan Fisik

N Pemeriksaan fisik Tn. F Ny. J Nn. Hy


o
1 Penampilan Umum Sehat, proporsional dan Tampak lemah, Sehat, proporsional dan
tegap proporsional dan tegap tegap
Kesadaran composmetis composmetis composmetis
Cara berpakaian Bersih dan rapi Bersih dan rapi Bersih dan rapi
Keberihan personal bersih bersih bersih
Postur cara berjalan Tegap dan seimbang Tegap dan seimbang Tegap dan seimbang
Bentuk dan ukuran Tegap dan tidak terlalu Tegap dan tidak terlalu Tegap dan tidak terlalu
tubuh tinggi tinggi tinggi
Tanda-tanda vital TD: 100/70 mmhg TD: 150/80 mmhg TD: 110/90 mmhg
N: 89x/menit N: 90x/menit N: 79x/menit
RR: 20x/menit RR: 21x/menit RR: 20x/menit
S: 36,5 S: 36,8 S: 36,5
2 Status mental dan cara Jawaban sesuai dengan Jawaban sesuai dengan Jawaban sesuai dengan
berbicara pertanyaan, jelas dan pertanyaan, jelas dan pertanyaan, jelas dan
mudah dipahami, mudah dipahami, mudah dipahami,
orientasi orang tempat, orientasi orang tempat, orientasi orang tempat,
waktu dan orang baik waktu dan orang baik waktu dan orang baik
Status emosi Stabil, dan jika ada Stabil, dan jika ada Stabil, dan jika ada
masalah segera masalah segera masalah segera
diselesaikan diselesaikan diselesaikan
Proses berpikir Pembicaraan terarah dan Pembicaraan terarah dan Pembicaraan terarah dan
mampu berfikir baik mudah fikir baik mudah fikir baik
Gaya Bicara Tidak tergesa-gesa, suara tidak tergesa-gesa dan tidak tergesa-gesa, suara
jelas dan keras dengan suara jelas dan keras jelas dan keras dengan
menggunakan bahasa dengan menggunakan menggunakan bahasa
jawa bahawa jawa jawa
Pemeriksaan kulit dan Kulit: Bersih, hitam, tidak Kulit: Bersih, sawo Kulit: Bersih, sawo
kuku ada lesi, CRT <2 detik matang, tidak ada lesi, matang, tidak ada lesi,
Kuku: bersih CRT <2 detik CRT <2 detik
Kuku: bersih Kuku: bersih
Pemeriksaan kepala Tidak ada lesi, tidak ada Tidak ada lesi, tidak ada Tidak ada lesi, tidak ada
pembengkakan pembengkakan pembengkakan
Rambut Bentuk simetris, Bentuk simetris , Bentuk simetris ,
persebaran rambut persebaran rambut persebaran rambut
merata, terdapat beberapa merata, rambut hitam, merata, rambut hitam,
uban, tidak ada lesi dan tidak ada lesi dan tidak ada lesi dan
benjolan benjolan benjolan
Mata Simetris, konjungtiva Simetris, konjungtiva Simetris, konjungtiva
anemis, sclera putih dan anemis, sclera putih dan anemis, sclera putih dan
iris hitam, reflek cahaya iris hitam, reflek cahaya iris hitam, reflek cahaya
+/+, tidak ada gangguan +/+, tidak ada gangguan +/+, tidak ada gangguan
penglihatan penglihatan penglihatan
Hidung Hidung pasien simetris, Hidung pasien simetris, Hidung pasien simetris,
tidak ada kelainan bentuk, tidak ada kelainan bentuk, tidak ada kelainan
penciuman baik dan penciuman baik bentuk, penciuman baik
pernafasan cuping hidung pernafasan cuping hidung dan pernafasan cuping
(-) (-) hidung (-)
Telinga Pendengaran pasien baik, Pendengaran pasien baik, Pendengaran pasien
tidak terdapat lesi, bentuk tidak terdapat lesi, bentuk baik, tidak terdapat lesi,
simetris, tidak ada simetris, tidak ada bentuk simetris, tidak
perdarahan telinga perdarahan telinga ada perdarahan telinga

Mulut bibir berwarna merah, bibir berwarna merah, bibir berwarna merah,
mukosa bibir lembab, mukosa bibir lembab, mukosa bibir lembab,
tidak ada kelainan pada tidak ada kelainan pada tidak ada kelainan pada
bibir (bibir sumbing) bibir (bibir sumbing) bibir (bibir sumbing)
Leher Bentuk simetris, tidak Bentuk simetris, tidak Bentuk simetris, tidak
terdapat lesi atau jejas, terdapat lesi atau jejas, terdapat lesi atau jejas,
tidak terdapat distensi tidak terdapat distensi tidak terdapat distensi
vena jugularis, tidak vena jugularis, tidak vena jugularis, tidak
terdapat pembesaran terdapat pembesaran terdapat pembesaran
Dada (kardiovaskuler) I: Tidak ada penampakan I: Tidak ada penampakan I: Tidak ada
ictus cordis dan ictus cordis dan penampakan ictus cordis
pergerakan dada simetris pergerakan dada simetris dan pergerakan dada
P: Tidak ada nyeri tekan P: Tidak ada nyeri tekan simetris
P:Suara pekak dan tidak P:Suara pekak dan tidak P: Tidak ada nyeri tekan
ada pembesaran organ ada pembesaran organ P:Suara pekak dan tidak
A: Suara vesikuler, S1 A: Suara vesikuler, S1 ada pembesaran organ
dan S2 tunggal dan S2 tunggal A: Suara vesikuler, S1
dan S2 tunggal
Dada (paru-paru) I : Tidak terdapat I : Tidak terdapat I : Tidak terdapat
perubahan bentuk dada, perubahan bentuk dada, perubahan bentuk dada,
bentuk dada simetris, bentuk dada simetris, bentuk dada simetris,
tidak terdapat lesi atau tidak terdapat lesi atau tidak terdapat lesi atau
jejas jejas jejas
P : vokal fremitus teraba. P : vokal fremitus teraba. P : vokal fremitus
Pengembangan dada Pengembangan dada teraba. Pengembangan
normal normal dada normal
P : suara sonor pada P : suara sonor pada P : suara sonor pada
lapang paru sampai ICS 6 lapang paru sampai ICS 6 lapang paru sampai ICS
dan pekak pada ICS 4 dan pekak pada ICS 4 6 dan pekak pada ICS 4
A : tidak terdapat suara A : tidak terdapat suara A : tidak terdapat suara
nafas tambahan nafas tambahan nafas tambahan

Abdomen I : tidak terdapat bentuk I : tidak terdapat bentuk I : tidak terdapat bentuk
abnormal, tidak terdapat abnormal, tidak terdapat abnormal, tidak terdapat
lesi atau jejas lesi atau jejas lesi atau jejas
P : tidak terdapat distensi P : tidak terdapat distensi P : tidak terdapat
abdomen, atau masa abdomen, atau masa distensi abdomen, atau
apada abdomen apada abdomen masa apada abdomen
P : suara abdomen pekak P : suara abdomen pekak P : suara abdomen
A : bisisng usus 7x/menit A : bisisng usus 7x/menit pekak
A : bisisng usus
7x/menit
Genetalia dan Anus Frekuensi BAB 1 hari, Frekuensi BAB 1 hari, Frekuensi BAB 1 hari,
tidak konstipasi/diare, tidak konstipasi/diare, tidak konstipasi/diare,
berkemih > 3 x /hari berkemih > 3 x /hari berkemih > 3 x /hari
Ektermitas atas dan ekstremitas bawah dan ekstremitas bawah dan ekstremitas bawah dan
bawah atas simetris, tidak ada atas simetris, tidak ada atas simetris, tidak ada
kelainan bentuk tulang kelainan bentuk tulang kelainan bentuk tulang
maupun farktur. maupun farktur. maupun farktur.
Kesimpulan Tn.F saat ini tidak Ny.J saatini mengalami Nn.Hy saat initidak
mengalami masalah masalah kesehatan yaitu mengalami masalah
kesehatan hipertensi kesehatan
(TD:150/80mmHg)

V. Harapan Keluarga terhadap Asuhan Keperawatan Keluarga


1. Persepsi terhadap masalah
Keluarga menganggap masalah kesehatan dapat diatasi dengan perilaku hidup bersih dan sehat.
Apabila anggota keluarga Tn.F merasakan tidak enak badan atau mengalami gejala awal segera
datang ke pelayanan kesehatan terdekat.
2. Harapan terhadap masalah
Ny J mengatakan ingin bisa meningkatkan kesehatan keluarganya dan harapannya selalu sehat
tidak ada gangguan kesehatan terutama dapat mengontrol hipertensi dan nyeri pada lututnya.
B. Analisis Data
Etiologi
Data Masalah

DS : Hipertensi Kesiapan
meningkatkan
Ny.J mengatakan keinginannya untuk meningkatkan manajemen kesehatan
status kesehatan keluarga terkait hipertensi.
Ny.J mengatakan memiliki riwayat hipertensi, dan Melakukan perilaku
sering pusing pencegahan terhadap
penyakit

DO : Kesiapan
- TTV: TD: 150/80 mmHg; N: 90x/menit; RR: meningkatkan
manajemen kesehatan
21x/menit; S: 36,8C
- Mengkonsumsi obat katropil
- Menggunakan fasilitas kesehatan ketika sakit
- Terlihat mengurangi makanan yg menyebabkan
hipertensi

DS: DS : Agen cidera biologis Nyeri Akut


Ny.J mengatakan saat ini mengalami nyeri lutut kanan
dan terasa nyeri ketika dibuat jalan, nyeri dengan Nyeri pada lutut kanan
skala 4.
Ny.J mengatakan sudah periksa kedokter dan Nyeri akut
didiagnosa asam urat.
Ny.J mengatakan masih mengkonsumsi makanan
kacang-kacangan

DO :
- mengkonsumsi obat Alopurinol dan ibuprofen
- Ny.J tampak sedikit kesakitan ketika berjalan
- Sering memegangi lutut kanannya.

DS : Terpapar pada toksin/ Ansietas


covid 19
Ny.J mengatakan merasa cemas dengan adanya covid
19 karena Lumajang merupakan zona merah dan di
Desa Duren sudah ada 2 pasien positif covid 19 Tempat tinggal berada
di zona merah
DO :
- Tampak gelisah dan cemas ketika melihat berita covid
di TV
- ekspresi wajah cemas ketika menceritakan pandemic Stressor
covid 19

Ansietas

C. Prioritas Masalah

1. Diagnosa Keperawatan: kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan

Perhitungan
Kriteria (skor/angka Bobot Pembenaran
tertinggi * bobot)
Sifat Masalah : 3/3 x 1 = 1 1 Ny.J mengatakan mengalami
Tidak/kurang sehat (3) hipertensi dan ini merupakan
Ancaman kesehatan (2)
masalah yang tidak sehat
Krisis atau keadaan
sejahtera (1)
Kemungkinan masalah 2/2 x 2 = 2 1 Ny.J mengatakan bahwa
dapat diubah: masalah ini mudah untuk
Dengan mudah (2)
diubah, karena mengetahui
Hanya sebagian (1)
Tidak dapat (0) bahwa hipertensi disebabkan
karena sering mengkonsumsi
makanan yang dapat
meningkatakan tekanan
darah. Ny.J mengatakan
untuk mencegah hipertensi
dengan menghindari
makanan yang mengandung
lemak berlebih seperti
santan, rawon, dan soto.
Untuk mengatasi gejala
hipertensi seperti pusing
dengan minum obat katropil
dan isitirahat yang cukup.
Perawat dalam hal ini punya
waktu untuk mengatais
masalah hipertensi Ny.J.
Ny.J memeriksakan
keadaannya ke anak nya
yang berprofesi sebagai
bidan desa.
Potensial masalah dapat 3/3 x 1 = 1 1 Ny.J mengatakan masalah
dicegah : hipertensi dan sering
Tinggi (3)
merasakan pusing yang
Cukup (2)
Rendah (1) dirasakan saat ini tidak susah
untuk diatasi, hipertensi yang
yang dialami Ny.J muncul
sekitar tiga tahun yang lalu,
yang dilakukan selama ini
dengan memeriksakan ke
dokter dan minum obat
katropil. Ny.J sudah
menghindari makanna yang
dapat meningkatkan
hipertensi.
Menonjolnya masalah : 2/2 x 1 = 1 1 Ny.J mengatakan sering
Masalah dirasakan harus mengeluh pusing dan
ditangani (2)
Ada masalah tetapi tidak mengganggu aktivitas. Ny.J
perlu ditangani (1) mengatakan masalah yang
Tidak ada masala (0)
dirasakan ini harus segera
ditangani.
Total 5

2. Diagnosa Keperawatan: Nyeri Akut


Perhitungan
Kriteria (skor/angka Bobot Pembenaran
tertinggi * bobot)
Sifat Masalah : 3/3 x 1 = 1 1 Ny.J mengatakan saat ini
Tidak/kurang sehat (3) mengalami asam urat, dan
Ancaman kesehatan (2)
sering mengalami nyeri lutut.
Krisis atau keadaan
sejahtera (1) Ny.J mengatakan masalah ini
merupakan masalah yang
tidak sehat.
Kemungkinan masalah 2/2 x 2 = 2 1 Ny.J mengatakan
dapat diubah: mengetahui bahwa asam urat
Dengan mudah (2)
disebabkan karena
Hanya sebagian (1)
Tidak dapat (0) mengkonsumsi makanan
yang dapat menyebabkan
asam urat. Ny.J mengetahui
cara pencegahan dengam
menghindari makanan yang
dapat menyebabkan asam
uratnya kambuh. Ny.J
mengatakan jika nyeri
kambuh dengan minum obat
nyeri dan memijat daerah
yang nyeri. Jika nyeri Ny.J
memriksakan ke anaknya
yang berprofesi sebagai
bidan yang tidak jauh dari
rumahnya. Dan perawat
memilki waktu untuk
mendampingi Ny.J untuk
mengatasi nyerinya.
Potensial masalah dapat 2/3 x 1 = 0,6 1 Ny.J mengatakan masalah
dicegah : nyeri yang dirasakan saat ini
Tinggi (3)
tidak susah untuk diatasi,
Cukup (2)
Rendah (1) asam urat yang dialami Ny.J
muncul sekitar 2 tahun yang
lalu. Yang dilakukan selama
ini dengan memeriksakan ke
dokter, minum obat anti
nyeri, dan memijat bagian
yang sakit. Ny.J mengatkan
masih mengkonsumsi
makanan yang dapat
menyebabkan asam urat
seperti kacang-kacangan.
Menonjolnya masalah : 2/2 x 1 = 1 1 Ny.J mengatakan sering
Masalah dirasakan harus mengeluh nyeri apalagi saat
ditangani (2)
Ada masalah tetapi tidak dibuat beraktivitas. Ny.J
perlu ditangani (1) mengatakan masalah nyeri
Tidak ada masala (0)
yang dirasakan harus
ditangani.
Total 4,6

3. Diagnosa Keperawatan: Ansietas

Perhitungan
Kriteria (skor/angka Bobot Pembenaran
tertinggi * bobot)
Sifat Masalah : 2/3 x 1 = 0,6 1 Ny.J mengatakan saat ini
Tidak/kurang sehat (3) merasa cemas dan ini
Ancaman kesehatan (2)
merupakan masalah yang
Krisis atau keadaan
sejahtera (1) dapat mengancam kesehatan.
Kemungkinan masalah 2/2 x 2 = 2 1 Ny.J mengatakan
dapat diubah: mengetahui bahwa cemasnya
Dengan mudah (2)
dikarenakan karena saat ini
Hanya sebagian (1)
Tidak dapat (0) sedang ada wabah Covid 19,
jika menonton berita covid
19 mengusahakan agar tidak
cemas, keluarga memilih
untuk berdiam diri dirumah
dan menjaga jarak dengan
tetangganya, dan menjada
kebersihan dan makan
makanan bergizi. Dan
perawat memilki waktu
untuk mendampingi Ny.J
untuk mengatasi cemasnya.
Potensial masalah dapat 3/3 x 1 = 1 1 Ny.J mengatakan masalah
dicegah : cemas ini tidak susah untuk
Tinggi (3)
diatasi, ansietas muncul
Cukup (2)
Rendah (1) sejak terjadinya wabah
Covid 19 dan saat ini
terdapat 2 orang yang positif
covid di desanya. Yang
dilakukan selama ini dengan
menjaga jarak dengan
tetangga, menjaga
kebersihan selalu cuci tangan
menggunakna sabun, dan
mengkonsumsi makanan
yang bergizi.
Menonjolnya masalah : 1/2 x 1 = 0,5 1 Ny.J mengatkan saat ini
Masalah dirasakan harus sedang merasakan cemas dan
ditangani (2)
Ada masalah tetapi tidak masalah ini tidak perlu
perlu ditangani (1) ditangani
Tidak ada masalah (0)
Total 4,1
A. PERENCANAAN KEPERAWATAN
No. Diagnosa Tujuan Kriteria evaluasi Standar
Keperawatan Intervensi
1 Kesiapan Tujuan umum 1. Dapat melakukan Keluarga mampu Peningkatan keterlibatan
meningkatkan Setelah dilakukan tindakan tindakan untuk melakukn tindakan keluarga
manajemen keperawatan masalah mengurangi untuk mengurangi 1. Bangun hubungan pribadi
kesehatan kesiapan meningkatkan faktor resiko faktor resiko dengan pasien dan anggota
manajemen kesehatan dapat menerapkan menerapkan program keluarga yang akan terlibat
teratasi program perawatan dalam dalam perawatan
perawatan Kesiapan 2. Berikan informasi penting
Tujuan khusus 2. Dapat meningkatkan kepada anggota keluarga
Setelah dilakukan pemberian beraktivitas manajemen kesehatan mengenai pasien sesuai dengan
asuhan keperawatan 16x sehari-hari keinginan pasien
pertemuan, kesiapan dengan efektif 3. Berikan dukungan yang
meningkatkan manajemen 3. Dapat mengatasi diperlukan bagi keluarga untuk
kesehatan dapat teratasi suatu gejala membuat keputusan
penyakit 4. Dorong untuk fokus pada setiap
aspek positif dari situasi pasien

Edukasi Kesehatan

1. identifikasi pemahaman terkait


kondisi saat ini
2. Identifikasi kesiapan dan
kemampuan menerima
informasi
3. Identifikasi faktor-faktor yang
dapat meningkatkan dan
menurunkan motivasi perilaku
hidup bersih dan sehat
4. Sediakan materi dan pendiikan
kesehatan
5. Berikan kesempatan bertanya
6. Ajarkan perilaku hidup bersih
dan sehat

2 Nyeri akut Tujuan umum 1.Dapat Keluarga dapat Manajemen Nyeri


Setelah dilakukan tindakan mengontrol menjelaska 1. Lakukan pengkajian nyeri
keperawatan masalah nyeri nyeri n kembali secara komprehensif
akut dapat teratasi 2.Dapat serta termasuk lokasi,
menggunakan mendemost karakteristik, durasi
Tujuan khusus tehnik rasikan cara frekuensi, kualitas dan faktor
Setelah dilakukan asuhan nonfarmakologi mencegah presipitasi
keperawatan selama 16x untuk dan 2. Evaluasi pengalaman nyeri
pertemuan, Ny J mampu mengurangi mengurangi masa lampau
melakukan manajemen nyeri nyeri faktor yang 3. Gunakan teknik komunikasi
dengan baik. 3. Dapat dapat terapeutik untuk mengetahui
melaporkan menyebabk pengalaman nyeri pasien
bahwa nyeri an nyeri 4. Observasi reaksi nonverbal
berkurang dengan dan ketidaknyamanan
dengan benar 5. Kontrol lingkungan yang
menggunakan dapat mempengaruhi nyeri
manajemen seperti suhu ruangan,
nyeri pencahayaan dan kebisingan
4. Dapat mengenali 6. Ajarkan tentang teknik non
nyeri (skala, farmakologi
intensitas, 7. Berikan anaIgesik untuk
frekuensi dan mengurangi nyeri
tanda nyeri)
5. Dapat 8. Tingkatkan istirahat
menyatakan rasa
nyaman setelah
nyeri berkurang
3. Ansietas Tujuan umum 1. Dapat Keluarga dapat Pengurangan Kecemasan
Setelah dilakukan tindakan mengidentifikasi, menjelaska 1. Gunakan pendekatan yang kuat
keperawatan masalah dan mengontol n kembali dan tenang dan meyakinkan
ansietas dapat teratasi cemas. serta 2. Berikan objek yang
2. Dapat mendemost menunjukkan perasaan aman
Tujuan khusus menurunkan rasikan cara 3. Identifikasi pada saat terjadi
Setelah dilakukan pemberian perasaan yang mengurangi perubahan tingkat kecemasan
asuhan keperawatan 16x gelisah faktor yang 4. Berikan aktivitas pengganti
pertemuan, ansietas keluarga . dapat yang bertujuan untuk
Tn F dapat teratasi menyebabk mengurangi tekanan
an 5. Berikan klien untuk
kecemasan menggunakan teknik rekaksasi
dengan
benar Terapi Relaksasi
1. Berikan lingkungan yang
tenang
2. Minta klien untuk rileks
3. Tunjukkan dan praktikkan
teknik relaksasi pada klien
PELAKSANAAN DAN EVALUASI KEPERAWATAN

No. Tanggal Implementasi Evaluasi


Diagnosis
Kep.

1 Senin 11 Mei 1. membangun hubungan pribadi dengan S:


2020 pasien dan anggota keluarga yang akan - Ny.J mengatakan memilki penyakit hipertensi dan memiliki
terlibat dalam perawatan keturuna hipertensi
08,00 - Ny.J mengatakan sering pusing
2. mengidentifikasi masalah kesehatan Ny.J
- Ny.J mengtakan menghindari makanan yang dapat
3. Melakukan pengukuran tekanan darah menyebabkan hipertensi seperti soto, rawon, santan.
O:
- TTV: TD: 150/80 mmHg; N: 90x/menit; RR: 21x/menit;
Mengkonsumsi obat katropil
A:
- Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan perlu
ditingkatkan
P:
- Lanjutkan intervensi terkait promosi kesehatan.

1 Selasa 12 Mei 1. Melakukan pengukuran tekanan darah S:


2020 dan menayanyakan masalah kesehatan - Ny.J mengatakan masih merasakan pusing
Ny.J - Ny.J mengatakan saat pusing minum obat dan istirahat
08,00 2. memberikan informasi penting kepada O:
- Ny.J tampak kooperatif menjawab pertanyaan yang
anggota keluarga mengenai pasien sesuai diajukan
dengan keinginan pasien - TTV: TD: 150/70 mmHg; N: 90x/menit; RR: 21x/menit;
3. A: Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan perlu
ditingkatkan

P: Lanjutkan intervensi terkait promosi kesehatan.


1 Rabu 13 Mei 1. Melakukan pengukuran tekanan darah S:
2020 dan menayanyakan masalah kesehatan - Ny.J mengatakan kadang-kadang masih merasakan pusing
Ny.J O:
08,00 2. Memberikan dukungan yang diperlukan - TTV: TD: 150/80 mmHg; N: 90x/menit; RR: 21x/menit;
bagi keluarga untuk membuat keputusan - Mengkonsumsi obat katropil
A:
- Kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan perlu
ditingkatkan
P:
- Lanjutkan intervensi terkait promosi kesehatan.
1 Kamis 14 1. Melakukan pengukuran tekanan darah S:
Mei 2020 2. mengidentifikasi pemahaman terkait - Ny.J mengatakan masih merasakan pusing
08,30 kondisi saat ini - Ny.J mengtakan mengetahui tentang kondisi kesehatannya
saai ini
O:
- TTV: TD: 150/70mmHg; N:90x/mnt RR: 21x/mnt
- Klien tampak kooperatif selama tindakan
- Ny.J mengatakan sudah mulai menghindari makanan yang
dapat menyebabkan hipertensi
A:
- Masalah kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan perlu
ditingkatkan
P:
- Lanjutkan intervensi terkait promosi kesehatan

1 Jum’at, 15 1. melakukan pengukuran tekanan darah S:


Mei 2020 dan menanyakan kondisi kesehatan Ny.J – Ny.J mengatakan hari ini tidak marasakan pusing
10,00 2. mengidentifikasi kesiapan menerima – Ny.J mengatakan ingin mengetahui lebih banyak lagi terkait
informasi hipertensi
– Ny.J menanyakan bagaimana cara mencegah hipertensi dan
mengatasinya

O:
- TTV: TD: 140/70mmHg; N:88x/mnt RR: 20x/mnt
- Klien tampak kooperatif selama tindakan
A:
Masalah kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan perlu
ditingkatkan
P:
- Lanjutkan intervensi terkait promosi kesehatan

1 Sabtu, 16 1. melakukan pengukuran tekanan darah S:


Mei 2020 dan menanyakan kondisi kesehatan Ny.J – Ny.J mengatakan semalam sebelum tidur marasakan pusing
09,30 2. mengidentifikasi kesiapan menerima – Ny.J mengatakan ingin mengetahui lebih banyak lagi terkait
informasi hipertensi

O:
- TTV: TD: 140/80mmHg; N:87x/mnt RR: 20x/mnt
- Klien tampak kooperatif selama tindakan
A:
Masalah kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan perlu
ditingkatkan
P:
- Lanjutkan intervensi terkait promosi kesehatan

1 Senin, 18 1. Mengidentifikasi perilaku Ny.J yang


S:
Mei 2020 dapat meningkatkan kesehatan – Ny.J mengatakan saai ini tidak merasakan pusing
10,00 2. Menjadwalkan pendidikan kesehatan – Ny.J mengatakan siap untuk menerima informasi mengenai
sesuai kesepakatan hipertensi
– Ny.J mengatakan sudah menghindari makanan seperti soto,
3. Menganjurkan kepada keluarga untuk rawon, mengurangi garam
menjaga pola makan Ny.J dengan – Ny.J mengatakan merasa tubuhnya semakin rileks dan enteng
menghindari makanan yang dapat setelah dilakukan senam Tai Chi
meningkatkan tekanan darah O:
4. Melakukan pengukuran tekanan darah - TTV sebelum senam Tai Chi: TD: 150/80mmHg; N:89x/mnt
sebelum senam Tai Chi RR: 20x/mnt
- TTV setelah senam Tia Chi: TD: 150/70mmHg; N: 90x/mnt;
5. melatih senam Tai Chi
RR: 20x/mnt
6. Melakukan pengukuran tekanan darah - Klien tampak kooperatif selama tindakan
setelah senam Tai Chi A:
Masalah kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan perlu
ditingkatkan
P:
- Lanjutkan intervensi terkait promosi kesehatan

1 Selasa, 19 1. menyediakan materi dan melakukan S:


Mei 2020 pendidikan kesehatan – Ny.J mengatakan mengetahui tentang hipertensi
09,30 2. memberikan kesempatan bertanya – Ny.J menjelaskan faktor risiko hipertensi dan pencegahannya
3. mengajarkan perilaku hidup bersih dan – Ny.J mengatakan tidak pusing dan merasa lebih enteng dan
nyaman setelah senam tai chi
sehat O:
4. Melakukan pengukuran tekanan darah - TTV sebelum senam Tai Chi: TD: 150/70mmHg; N:89x/mnt
sebelum senam Tai Chi RR: 20x/mnt
5. Melakukan senam Tai Chi - TTV setelah senam Tai Chi: TD: 140/70mmHg; N: 90x/mnt;
6. Melakukan pengukuran tekanan darah RR: 20x/mnt
setelah senam Tai Chi - Klien tampak kooperatif selama tindakan
A:
Masalah kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan perlu
ditingkatkan
P:
Lanjutkan intervensi

1 Rabu, 20 1. mendiskusikan dan menanyakan terkaitS:


Mei 2020 kebiasaan sehari-hari yang sudah Ny.J mengatakan tidak ada keluhan pusing saat ini
11,00 dilakukan dan apa yang dirasakan Ny.J mengatakan lebih rileks setelah melakukan senam tai chi
setelah diberikan aktivitas senam tai chi Ny.J mengatakan sudah menjaga pola makan dengan menghindari
1. Melakukan pengukuran tekanan darah makanan seperti mengurangi garam, tidak makan rawon, jeroan,
sebelum senam Tai Chi santan
2. Melakukan senam Tai Chi O:
3. Melakukan pengukuran tekanan darah - TTV sebelum senam Tai Chi: TD: 140/80mmHg; N:89x/mnt
setelah senam Tai Chi RR: 20x/mnt
- TTV setelah senam Tia Chi: TD: 140/70mmHg; N: 90x/mnt;
RR: 20x/mnt
- Klien tampak kooperatif selama tindakan
A:
Masalah kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan perlu
ditingkatkan
P:  
Lanjutkan intervensi
1 Kamis, 21 1. menanyakna kondisi saat ini S:
Mei 2020 2. menanyakan kebiasaan sehari-hari yang Ny.J mengatakan tidak ada keluhan pusing saat ini
11,00 sudah dilakukan Ny.J mengatakan lebih rileks setelah melakukan senam tai chi
3. menjelaskan kembali terkait hipertensiNy.J mengatakan mengetahui cara mencegah hipertensi
4. Melakukan pengukuran tekanan darah Ny.J mengatakan sudah menjaga pola makan dan melakukan
sebelum senam Tai Chi senam tai chi
O:
5. Melakukan senam Tai Chi
- TTV sebelum senam Tai Chi: TD: 130/80mmHg; N:87x/mnt
6. Melakukan pengukuran tekanan darah RR: 20x/mnt
setelah senam Tai Chi - TTV setelah senam Tia Chi: TD: 130/70mmHg; N: 89x/mnt;
RR: 20x/mnt
- Klien tampak kooperatif selama tindakan
A:
Masalah kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan perlu
ditingkatkan
P:  
Lanjutkan intervensi
1 Jum’at, 22 1. menanyakan kegiatan yang sudah S:
Mei 2020 dilakukan untuk menurunkan hipertensi Ny.J mengatakan tidak ada keluhan pusing saat ini
11,30 2. menanyakan pola makan Ny. J mengatakan sudah menjaga pola makannya
3. Melakukan pengukuran tekanan darah Ny.J mengatakan lebih rileks setelah melakukan senam tai chi
sebelum senam Tai Chi O:
4. Melakukan senam Tai Chi - TTV sebelum senam Tai Chi: TD: 140/70mmHg; N:89x/mnt
5. Melakukan pengukuran tekanan darah RR: 20x/mnt
setelah senam Tai Chi - TTV setelah senam Tia Chi: TD: 130/80mmHg; N: 90x/mnt;
RR: 20x/mnt
- Klien tampak kooperatif selama tindakan
A:
Masalah kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan perlu
ditingkatkan
P:  
Lanjutkan intervensi

1 Sabtu, 23 1. Melakukan pengukuran tekanan darah S: S:


Mei 2020 sebelum senam Tai Chi Ny.J mengatakan tidak ada keluhan pusing saat ini
11,00 2. Melakukan senam Tai Chi Ny.J mengatakan lebih rileks setelah melakukan senam tai chi
3. Melakukan pengukuran tekanan darah O:
setelah senam Tai Chi - TTV sebelum senam Tai Chi: TD: 130/70mmHg; N:85x/mnt
RR: 20x/mnt
- TTV setelah senam Tia Chi: TD: 130/80mmHg; N: 88x/mnt;
RR: 20x/mnt
- Klien tampak kooperatif selama tindakan
A:
Masalah kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan perlu
ditingkatkan
P:  
Lanjutkan intervensi

1 Senin, 1 1. menanyakan kondisi saat ini S:


Juni 2020 2. menanyakan pola makan Ny.J mengatakan tidak ada keluhan pusing saat ini
10,00 3. menanyakan aktivitas yang sudah Ny.J mengatakan lebih rileks setelah melakukan senam tai chi
dilakukan Ny.J mengatakan mengetahui cara mencegah hipertensi
4. Melakukan pengukuran tekanan darah Ny.J mengatakan sudah menjaga pola makan dan melakukan
sebelum senam Tai Chi senam tai chi
5. Melakukan senam Tai Chi O:
6. Melakukan pengukuran tekanan darah - TTV sebelum senam Tai Chi: TD: 140/80mmHg; N:87x/mnt
setelah senam Tai Chi RR: 20x/mnt
- TTV setelah senam Tia Chi: TD: 130/60mmHg; N: 89x/mnt;
RR: 20x/mnt
- Klien tampak kooperatif selama tindakan
A:
Masalah kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan perlu
ditingkatkan
P:  
Lanjutkan intervensi
2 11,00 1. melakukan pengkajian nyeri secara S:
komprehensif termasuk lokasi, Ny.J mengatakan saat ini mengalami nyeri lutut kanan dan terasa
karakteristik, durasi frekuensi, kualitas nyeri ketika dibuat jalan, nyeri dengan skala 4.
dan faktor presipitasi
O:
- Ny.J tampak sedikit kesakitan ketika berjalan
- Sering memegangi lutut kanannya.
A:
Nyeri akut belum teratasi
P:
Lanjutkan Intervensi
3 11,30 1. Identifikasi penyebab kecemasan S:
2. Identifikasi saat terjadi perubahan
ansietas Ny.J mengatakan merasa cemas dengan adanya covid 19 karena
Lumajang merupakan zona merah dan di Desa Duren sudah ada 2
pasien positif covid 19
O:
- Tampak gelisah dan cemas ketika melihat berita covid di TV
- ekspresi wajah cemas ketika menceritakan pandemic covid 19
A:
Ansietas belum teratasi
P:
Lanjutkan intervensi

1 Selasa, 2 1. Menanyakan kondisi Ny.J S:


Juni 2020 Ny.J mengatakan tidak ada keluhan pusing saat ini
12,30 2. Melakukan pengukuran tekanan darah 
Ny.J mengatakan lebih rileks setelah melakukan senam tai chi
sebelum senam Tai Chi    
O:
3. Melakukan senam Tai Chi     · TTV sebelum senam Tai Chi: TD: 130/80mmHg;
N:87x/mnt RR: 20x/mnt
4. Melakukan pengukuran tekanan darah  · TTV setelah senam Tia Chi: TD: 130/60mmHg; N:
setelah senam Tai Chi 89x/mnt; RR: 20x/mnt 
· Klien tampak kooperatif selama tindakan
 
A:
Masalah kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan perlu
ditingkatkan
P:  
Lanjutkan intervensi
2 13,00 1. Menanyakan kondisi nyeri saat ini S:
2. Mengajarkan Ny.J relaksasi nafas dalam Ny.J mengatakan masih merasakan nyeri dilutut kanannya
untuk mengurangi nyeri dilutut kanan O:
Ny.J tampak memngangi lutut kanannya dan tampak meringis
menanhan nyeri
Ny.J tampak kooperatif selama tindakan
A:
Masalah nyeri akut teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi
3 13,30 1. Memberikan arahan untuk tetap tenang S:
dan menjaga hidup bersih dan sehat Ny.J mengatakan tidak akan keluar rumah jika tidak ada keperluan
dengan mencuci tangan dan makan yang mendesak
makanan yang sehat. Ny.J mengatakan akan mencuci tangan, dan menggunakan masker
  jika keluar rumah
O:
Ny.J tampak sedikit tenang
Ny.J tampak kooperatif
A:
Masalah ansietas teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi
1 Rabu, 3 Juni 1. Menanyakan kondisi Ny.J S:
2020 Ny.J mengatakan tidak ada keluhan pusing saat ini
13,00 2. Melakukan pengukuran tekanan darah 
Ny.J mengatakan lebih rileks setelah melakukan senam tai chi
sebelum senam Tai Chi    
O:
3. Melakukan senam Tai Chi     · TTV sebelum senam Tai Chi: TD: 130/70mmHg;
N:87x/mnt RR: 20x/mnt
4. Melakukan pengukuran tekanan darah  · TTV setelah senam Tia Chi: TD: 130/60mmHg; N:
setelah senam Tai Chi 89x/mnt; RR: 20x/mnt 
· Klien tampak kooperatif selama tindakan
A:
Masalah kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan perlu
ditingkatkan
P:  
Lanjutkan intervensi
2 13,30 1. Menanyakan kondisi nyeri saat ini S:
2. Menganjurkan untuk melakukan Ny.J mengatakan nyeri dilutut kanan sedikit berkurang
relaksasi nafas dalam untuk jika nyeri O:
kambuh Ny.J tampak sesekali masih menahan nyeri
Ny.J tampak kooperatif selama tindakan
3. melakukan pemijatan dilutut kanan yang
dirasakan nyeri A:
Masalah nyeri akut teratasi sebagian
ii. P:
Lanjutkan intervensi
3 13,45 1. mengajarkan cuci tangan S:
Ny.J mengatakan mengetahaui cara cuci tangan yang benar
O:
Ny.J tampak kooperatif dan mengikuti gerakan yang diajarkan
A:
masalah ansietas teratasi sebagian
P:
lanjutkan intervensi
1 Kamis, 4 1. Menanyakan kondisi Ny.J S:
Juni 2020 Ny.J mengatakan tidak ada keluhan pusing saat ini
12,30 2. Melakukan pengukuran tekanan darah 
Ny.J mengatakan lebih rileks setelah melakukan senam tai chi
sebelum senam Tai Chi    
O:
3. Melakukan senam Tai Chi     · TTV sebelum senam Tai Chi: TD: 130/80mmHg;
N:87x/mnt RR: 20x/mnt
4. Melakukan pengukuran tekanan darah  · TTV setelah senam Tia Chi: TD: 130/70mmHg; N:
setelah senam Tai Chi 89x/mnt; RR: 20x/mnt 
· Klien tampak kooperatif selama tindakan
iii.
A:
Masalah kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan perlu
ditingkatkan
P:  
Lanjutkan intervensi

2 13,00 1. Menanyakan kondisi nyeri saat ini S:


2. Menganjurkan untuk melakukan Ny.J mengatakan nyeri dilutut sudah berkurang dan nyeri hilang
relaksasi nafas dalam untuk jika nyeri timbul
kambuh O:
Ny.J tampak tenang
3. menganjurkan pemijatan dilutut kanan
Ny.J tampak kooperatif selama tindakan
yang dirasakan nyeri A:
Masalah nyeri akut teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi

3 13,30 1. melakukan terapi musik untuk S:


mengurangi kecemasan Ny.J mengatakan merasa rileks dan tenang
O:
Ny.J tampak kooperatif
Ny.J tampak tenang
A:
masalah ansietas teratasi sebagian
P:
lanjutkan intervensi

1 Jum’at, 5 1. Menanyakan kondisi Ny.J S:


Juni 2020 Ny.J mengatakan lebih rileks setelah melakukan senam tai chi
13,00 2. Melakukan pengukuran tekanan darah 
O:
sebelum senam Tai Chi    
· TTV sebelum senam Tai Chi: TD: 130/90mmHg;
3. Melakukan senam Tai Chi     N:87x/mnt RR: 20x/mnt
· TTV setelah senam Tia Chi: TD: 130/70mmHg; N:
4. Melakukan pengukuran tekanan darah  89x/mnt; RR: 20x/mnt 
setelah senam Tai Chi · Klien tampak kooperatif selama tindakan
A:
Masalah kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan perlu
ditingkatkan
P:  
Lanjutkan intervensi
2 13,30 1. Menanyakan kondisi nyeri saat ini S:
2. Menganjurkan untuk melakukan Ny.J mengatakan nyeri dilututnya hilang timbul
relaksasi nafas dalam untuk jika nyeri Ny.J mengatakan saat ini tidak merasakan nyeri
kambuh O:
3. menganjurkan pemijatan dilutut kanan Ny.J tampak tenang
yang dirasakan nyeri Ny.J tampak kooperatif selama tindakan
A:
Masalah nyeri akut teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi

3 13,45 1. menanyakan keadaan saat ini S:


2. menganjurkan mendengarkan musik jika Ny.J mengatakan merasa rileks dan tenang
terjadi kecemasan O:
Ny.J tampak kooperatif
Ny.J tampak tenang
A:
masalah ansietas teratasi sebagian
P:
lanjutkan intervensi
1 Sabtu, 6 1. Menanyakan kondisi Ny.J S:
Juni 2020 Ny.J mengatakan lebih rileks setelah melakukan senam tai chi
09,00 2. menanyakan kembali pengetahuan
Ny.J mengatakan mengetahui penyebab hipertensi, pencegahan
Ny.J terkait hipertensi
dan faktor risiko hipertensi
3. menanyakan pola makan Ny.J Ny.J mengataka sudah menghindari makanan yang dapat
menyebabkan hipertensi
4. Melakukan pengukuran tekanan darah  O:
sebelum senam Tai Chi     · TTV sebelum senam Tai Chi: TD: 130/80mmHg;
N:89x/mnt RR: 20x/mnt
5. Melakukan senam Tai Chi    
· TTV setelah senam Tia Chi: TD: 130/70mmHg; N:
6. Melakukan pengukuran tekanan darah  90x/mnt; RR: 20x/mnt 
setelah senam Tai Chi · Klien tampak kooperatif selama tindakan
A:
Masalah kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan teratasi
P:  
Hentikan intervensi
2 10,00 1. Menanyakan kondisi nyeri saat ini S:
2. Menganjurkan untuk melakukan Ny.J mengatakan nyeri dilututnya hilang timbul
relaksasi nafas dalam untuk jika nyeri Ny.J mengatakan saat ini tidak merasakan nyeri
kambuh O:
Ny.J tampak tenang
3. menganjurkan pemijatan dilutut kanan
yang dirasakan nyeri Ny.J tampak kooperatif selama tindakan
A:
Masalah nyeri akut teratasi
P:
Hentikan intervensi
3 10,20 1. menanyakan keadaan saat ini S:
2. menganjurkan mendengarkan musik jika Ny.J mengatakan merasa rileks dan tenang
terjadi kecemasan Ny.J mengatakan akan selalu menjaga kebersihan dengan mencuci
tangan dan memakai masker jika keluar rumah
3. menganjurkan untuk tetap teanang dan O:
menjaga kebersihan dengan mencucui
Ny.J tampak kooperatif
tangan dan memakai masker jika keluar
rumah, serta menjaga jarak dengan Ny.J tampak tenang
orang lain jika berbicara A:
masalah ansietas teratasi
P:
Hentikan intervensi
MONITORING TEKANAN DARAH NY.J
 
No Tanggal Tekanan Darah sebelum Tekanan Darah setelah
. Senam TaiChi Senam TaiChi
1. Senin, 18 Mei 150/80mmHg 150/70mmHg
2020
2. Selasa, 19 Mei 150/70mmHg 140/70mmHg
2020
3. Rabu, 20 Mei 140/80mmHg 140/70mmHg
2020
4. Kamis, 21 Mei 130/80mmHg 130/70mmHg
2020
5. Jum’at, 22 Mei 140/70mmHg 130/80mmHg
2020
6. Sabtu, 23 Mei 130/70mmHg 130/80mmHg
2020
7. Senin, 1 Juni 140/80mmHg 130/60mmHg
2020
8 Selasa, 2 Juni 130/80mmHg 130/60mmHg
2020
9 Rabu, 3 Juni 130/70mmHg 130/60mmHg
2020
10 Kamis, 4 Juni 130/80mmHg 130/70mmHg
2020
11 Jum’at 5 Juni 130/90mmHg 130/70mmHg
2020
12 Sabtu, 6 Juni 130/80mmHg 130/70mmHg
2020
HASIL:
Berdasarkan hasil monitoring pengukuran tekanan darah selama 2 minggu, terjadi penurunan sebelum
dilakukan senam taichi dan sesudah dilakukan senam taichi
 
MONITORING PENGETAHUAN DAN SIKAP
 
 
No Item Pertanyaan Benar Salah Skor
Jawaban
  Respon pasien pada aspek pengetahuan      
1 Apakah Anda tahu pembacaan tekanan darah normal? √   1
2 Hipertensi biasanya tidak memiliki tanda √   1
3 Apakah stres merupakan faktor risiko hipertensi √   1
4 Apakah obesitas merupakan faktor risiko hipertensi √   1
5 Apakah racun merupakan faktor risiko hipertensi   √ 1
6 Apakah penuaan merupakan faktor risiko obesitas √   1
7 Kelompok usia mana yang lebih rentan terkena tekanan √   1
darah tinggi?
8 Jika hipertensi tidak terkontrol, komplikasi mana yang √   1
bisa timbul?
9 Prevalensi hipertensi pada usia <30 tahun rendah √   1
10 tidak ada penyebab tekanan darah tinggi yang bisa   √ 0
diidentifikasi
11 Apakah obat analgesik merupakan salah satu faktor   √ 1
risiko tekanan darah tinggi?
12 Apakah tekanan darah bisa diturunkan? √   1
  Respon pasien pada aspek sikap      
1 Haruskah kita meningkatkan asupan sayuran untuk √   1
mencegah hipertensi?
2 Haruskah kita melakukan aktivitas fisik secara teratur √   1
untuk mencegah hipertensi?
3 Apakah Anda berpikir bahwa obat antihipertensi hanya   √ 1
boleh digunakan dalam situasi stres?
4 Apakah Anda berpikir bahwa untuk pengendalian √   0
hipertensi, pasien harus menggunakan obat antihipertensi
sepanjang hidup?
5 Sebaiknya penderita Hipertensi menggunakan obat anti √   0
hipertensi sebelum berolahraga
6 Apakah Anda berpikir bahwa prevalensi hipertensi pada √   1
orang muda sangat rendah?
7 Untuk diagnosis hipertensi, tekanan darah harus diukur √   1
dan hanya tandanya tidak cukup
8 Setelah adaptasi untuk hipertensi, perlu minum obat lagi   √ 1
9 Hipertensi adalah penyakit berbahaya tetapi dapat √   1
dikendalikan
HASIL:
v. aspek pengetahuan 11x1=11 (tingkat pengetahuan baik)
vi. aspek sikap 7x1=7 (Aspek sikap baik)
 
 
 
 
 
MONITORING RESPON PASIEN PADA ASPEK PRAKTEK
Seberapa sering Anda mengukur tekanan darah Anda?
a. Harian

b. Dua kali seminggu

c. Sekali seminggu

d. Bulanan

e. Jika saya punya masalah

Di mana Anda mengukur tekanan darah Anda?


a. Kantor dokter

b. Pusat kesehatan

c. Di rumah melalui anggota keluarga

d. Di rumah melalui perawat

Apakah Anda menggunakan obat anti hipertensi sesuai pesanan dokter?


a. Iya

b. Tidak

Apakah Anda mengurangi asupan garam?


a. Iya

b. Tidak

Apakah Anda mengurangi asupan lemak Anda?


a. Iya

b. Tidak

Apakah Anda memiliki aktivitas fisik yang teratur?


a. Iya

b. Tidak

Apa yang Anda lakukan jika Anda mengalami efek samping dari obat antihipertensi?
a. Penarikan obat

b. Berkonsultasi dengan dokter lain

c. Berkonsultasi dengan dokter Anda

d. Kunjungi rumah sakit

Apakah Anda menggunakan obat alternatif untuk hipertensi selain obat antihipertensi?
a. Iya

b. Tidak

HASIL:
Ny.J mengukur tekanan darah sebulan sekali, mengurangi asupan garam dan mengurangi asupan lemak.
Serta menggunakan obat alternatif selain menggunakan obat antihipertensi.
 
 
 

Anda mungkin juga menyukai