Disusun Oleh:
Kelompok 5
Puja dan puji syukur penulis panjatkan ke Hadirat Allah SWT, atas seluruh rahmat, taufiq,
dan hidayah-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan makalah yang berjudul “ANALISIS
DAN IDENTIFIKASI SUMBER DAYA YANG DIBUTUHKAN PADA TINGKAT SATUAN
PENDIDIKAN”. Shalawat dan salam penulis sanjungkan kepada junjungan Nabi Agung
Muhammmad SAW yang telah memberikan tarbiyah dan pencerahan di muka bumi ini, disertai
dengan harapan semoga kelak mendapat syafa’at dari beliau.
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
“Manajemen Kurikulum”. Makalah ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran
terhadap mahasiswa dalam kajian managemen pendidikan.
Penulis menyadari, bahwa makalah ini dapat selesai atas bantuan berbagai pihak. Oleh
karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya dan setulus-tulusnya
kepada:
1. Dr. CHUSNUL CHOTIMAH, M.Ag Dosen pengampu mata kuliah Manajemen
Kurikulum, yang memberikan bimbingan kepada penulis;
2. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu
penulis dalam penyelesaian makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, penulis
berharap adanya kritik dan saran untuk perbaikan makalah ini. Mudah-mudahan makalah ini
bermanfaat bagi penulis dan para pembaca yang berkenan membacanya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai sebuah sistem, aktivitas manajerial di sekolah dapat dikelompokkan ke dalam
tiga domain, yakni; input, process dan output. Ketiga tahapan ini merupakan satu kesatuan
yang saling mempengaruhi antara satu dengan yang lain, khususnya pada fase proses. Agar
proses dapat berlangsung lancar, efektif dan efisien, maka ada beberapa unsur yang
memainkan peran, mendukung dan bahkan berpengaruh besar terhadap keberhasilan
terselenggaranya proses dalam suatu organisasi khususnya dunia pendidikan. Unsur
pendukung tadi oleh para ahli disebut “sumber daya pendidikan” (education resources).
Seorang kepala sekolah yang profesional hendaknya mampu menganalisis hal-hal apa
saja yang menjadi faktor pendukung dalam mencapai tujuan lembaga pendidikan. Faktor
sumber daya merupakan hal yang sangat krusial dalam hal ini. Sumber daya pendidikan
adalah semua faktor yang dapat dimanfaatkan oleh pengelola pendidikan untuk melaksanakan
proses pendidikan dalam rangka mencapai tujuan yang ditetapkan secara efektif dan efisien.
Tidak hanya itu, kepala sekolah juga harus memikirkan bagaimana agar seluruh pelaksanaan
kegiatan sekolah, baik proses manajerial maupun kegiatan belajar mengajar itu dapat
meningkatkan produktivitas dan kualitas.
Sumber daya pendidikan dapat digolongkan menjadi empat kelompok, yaitu : sumber
daya manusia (SDM), sumber daya informasi, sumber daya fisik serta sumber daya keuangan.
Secara umum sumber daya pendidikan terdiri dari : dana, bangunan, peralatan, infrastruktur,
ruangan, masyarakat, tenaga, siswa serta waktu. Dari semua sumber daya tersebut harus
dipadukan menjadi satu kesatuan sistem yang saling mempengaruhi. Jadi, pembahasan pada
kesempatan kali ini tidak hanya tentang manajemen kurikulum saja melainkan juga
mengutamakan faktor lainnya. Tidak dapat dipungkiri bahwa tanpa adanya kurikulum, maka
kegiatan pembelajaran di sekolah tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya. Oleh karena itu,
diperlukan sumber daya lainnya yang dapat membantu pelaksanaan kegiatan pembelajaran
dapat berjalan secara efektif dan efisien.
Apabila kita amati serta menganalisis secara seksama, banyak sekali permasalahan
pendidikan di Indonesia yang berkaitan dengan sumber daya. Misalnya saja mengenai
1
masalah kurikulum yang tidak ada habisnya melakukan perubahan demi memperbaiki kualitas
pendidikan nasional. Namun, dalam pelaksanaannya masih saja ada kekurangan yang
menghambat sasaran serta tujuan. Oleh karena itu, kami melakukan identifikasi masalah
terkait permaslahan kurikulum yang juga menjadi salah satu faktor sumber daya pendidikan.
Selain itu, juga ada pembahasan lainnya terkait problematika sumber daya yang dibutuhkan
oleh tingkat satuan pendidikan.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Kategorisasi Sumber Daya Dalam Pendidikan?
2. Bagaimana Tujuan dan Target Sumber Daya Pendidikan?
3. Bagaimana Analisis dan Identifikasi Sumber Daya yang Dibutuhkan Pada Tingkat Satuan
Pendidikan?
C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk Mengetahui Kategorisasi Sumber Daya Dalam Pendidikan
2. Untuk Mengetahui Tujuan dan Target Sumber Daya Pendidikan
3. Untuk Mengetahui Analisis dan Identifikasi Sumber Daya yang Dibutuhkan Pada Tingkat
Satuan Pendidikan
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Oemar Hamalik, Manajemen Pengembangan Kurikulum, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2010, hlm. 6
3
Cara yang dapat ditempuh dalam manajemen personil di sekolah adalah dengan
melakukan pembinaan dan pemberdayaan yang terarah dan terus menerus agar personil
yang ada dapat melaksanakan tugas profesionalnya dengan baik dalam rangka
pencapaian tujuan tujuan pendidikan di sekolah.
b. Manajemen Kesiswaan
Manajemen kesiswaan merupakan pengaturan berbagai kegiatan yang dimulai
dari kegiatan penerimaan sampai dengan kelulusan dan pelepasan siswa. Oleh karena itu
manajemen kesiswaan menjadi penting untuk dipahami dan dikuasai oleh kepala
sekolah karena Manajemen kesiswaannya bukan hanya merupakan kegiatan yang
dirancang sekolah yang dimulai dari kegiatan penerimaan siswa baru, penempatan siswa
dan pembinaan tetapi juga agar potensi rohaniah dan jasmaniah yang dimiliki siswa
tersebut dapat berkembang secara optimal sehingga pada saat siswa tersebut dapat
berkembang secara optimal sehingga pada saat siswa tersebut lulus atau keluar dari
sekolah siswa memiliki pengetahuan, sikap dan ketrampilan yang diharapkan.
c. Manajemen Kerjasama Siswa dan Masyarakat
1) Konsep Dasar
Sekolah sebagai lembaga sosial yang diselenggarakan dan dimiliki oleh
masyarakat seyogyanya memenuhi kebutuhan masyarakatnya.
2) Prinsip Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
Kerjasama sekolah dengan Masyarakat adalah kegiatan sekolah yang melibatkan
masyarakat baik secara individual maupun organisasi dengan prinsip sukarela, saling
menguntungkan dan memiliki kepentingan bersama dalam suatu wadah guna
membantu kelancaran membantu kelancaran penyelenggaraan pendidikan di sekolah.
3. Sumber Daya Keuangan
Manajemen keuangan adalah kegiatan sekolah untuk merencanakan, memperoleh,
menggunakan, dan menanggungjawabkan sekolah kepada pihak-pihak yang
berkepentingan. Manajemen keuangan yang perlu dilakukan karena sumber pembiayaan
sekolah biasanya terbatas.
4. Sumber Daya Fisik (Sarana dan Prasarana)
4
Yang dimaksud dengan sarana pendidikan adalah alat uang yang secara langsung
digunakan untuk digunakan sarana belajar mengajar yang dapat di golongkan menjadi alat
pelajaran, alat peraga, dan media pengajaran
5
3. Perlindungan Hukum (Legal Complience).
Dalam memaknai karyawan, sebuah organisasi harus memenuhinya dengan beberapa
undang-undang, aturan-aturan, petunjuk-petunjuk, dan keputusan yang adil. Perlindungan
hukum ini diperlukan agar dapat mengurangi biaya kesehatan, mengurangi hilangnya
berbagai kontrak, dan mempertinggi kepercayaan masyarakat dan reputasi umum.
Tujuan akhir dari pengembangan sumber daya manusia adalah 1) Peningkatan efisiensi;
2) Peningkatan efektivitas; 3) Peningkatan produktivitas; 4) Rendahnya tingkat perpindahan
pegawai; 5) Rendahnya tingkat absensi; 6) Tingginya kepuasan kerja karyawan; 7) Tingginya
kualitas pelayanan; 8) Rendahnya komplain dari pelanggan; dan 9) Meningkatnya bisnis
perusahaan (dalam artian terjadi peningkatan konsumen atau pelanggan pendidikan) 2.
2
Mudassir, Pengembangan Sumber Daya Pendidikan Di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kabupaten
Bireun, Jurnal Ilmiah DIDAKTIKA, 2016, Vol. 16, No. 2, hlm. 263-264
3
Apriyanti Widiansyah, Peranan Sumber Daya Pendidikan sebagai Faktor Penentu dalam Manajemen
Sistem Pendidikan, Jurnal Humaniora, 2018, Vol. 18 No. 2, hlm. 230
6
saling berlomba dalam meningkatkan mutu dan kualitasnya demi memuaskan kebutuhan
pelanggan pendidikan. Menyadari pentingnya proses peningkatan mutu pembelajaran dan
kualitas para peserta didik, maka pemerintah bersama kalangan swasta sama-sama telah dan
terus berupaya mewujudkan amanat tersebut melalui berbagai usaha pembangunan
pendidikan yang lebih berkualitas antara lain melalui pengembangan dan perbaikan sumber
daya sekolah, seperti pengembangan dan perbaikan kurikulum dan sistem evaluasi, perbaikan
sarana pendidikan, pengembangan dan pengadaan materi ajar, serta pelatihan bagi guru dan
tenaga kependidikan lainnya. Kondisi sumber daya sekolah yang ada pada saat ini masih
cukup memadai, namun pengelolaan pengembangan sumber daya sekolah masih belum
dilaksanakan secara optimal. Hal ini terbukti dari kurang efektif dan efisiennya sumber daya
sekolah yang ada antara lain, dapat dilihat dari rendahnya kualitas sumber daya
manusia(guru),rendahnya sumber daya fisik(sarana prasarana) dan rendahnya prestasi siswa.
Rendahnya kualitas guru ditandai dengan banyaknya guru yang belum memiliki
profesionalisme yang memadai untuk menjalankan tugasnya sebagaimana disebut dalam pasal
39 UU No 20 tahun 2003 yaitu merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran,
menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan, melakukan pelatihan, melakukan
penelitian dan melakukan pengabdian masyarakat 4.
Secara umum, situasi sumber daya sekolah mencakup pendidik, tenaga kependidikan,
prasarana dan sarana pendidikan/pembelajaran, dan manajemen sistem penyelenggaraan
sekolah relatif beragam. Adapun permasalahan yang muncul dalam pengelolaan sumber daya
dalam satuan tingkat pendidikan yaitu sebagaimana penelitian yang dilakukan oleh Agus
Rahayu yang dilakukan terhadap beberapa Sekolah Menengah Atas di Kota dan Kabupaten
Bandung , diantaranya:
1. Tingkat kesesuaian latar belakang akademik guru dengan mata pelajaran yang diampunya
relatif tinggi. Sedangkan jumlah guru bersertifikat pendidik relatif masih rendah.
2. Kualifikasi akademik, pengalaman, kemampuan tenaga administrasi umumnya masih
belum memadai. Hanya ketersediaan jumlah tenaga administrasi/tenaga teknis yang sesuai
dengan kebutuhan sekolah yang dinilai cukup.
4
Eddy Junaedi, Manajemen Pengembangan Sumber Daya Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu
Pembelajaran, 2018, Jurnal Pendidikan Islam Rabbani, Vol. 2 No. 2, hlm. 334
7
3. Situasi prasarana gedung sekolah dinilai cukup memadai, sedangkan prasarana lain (ruang
kelas, laboratorium, perpustakaan, ruang rapat serta ruang fasilitas lain) dinilai tidak
memadai.
4. Situasi manajemen/ sistem penyelenggaraan sekolah yang berkaitan dengan visi, misi, dan
tujuan serta sistem penyelenggaraan sekolah pada umumnya cukup jelas. Hanya
penjaminan mutu dan atau SOP yang dilaksanakan pada setiap kegiatan kurang jelas dan
atau kurang efektif5.
Dari beberapa permasalahan yang terjadi di Kota dan Kabupaten Bandung, umumnya
juga terjadi di daerah lain. Maka, dapat dikatakan bahwa permasalahan pendidikan di
Indonesia rata-rata hampir sama dan perlu dilakukan penanganan yang serius. Mulai dari
sumber daya manusia, sumber daya fisik (sarana dan prasarana) serta kegiatan manajerial
perlu dilakukan pembenahan agar dapat menciptakan kualitas yang diinginkan pelanggan
pendidikan. Adapun masalah lain yang juga sangat krusial yakni tentang pelaksanaan
kurikulum di Indonesia. Penerapan kurikulum K-13 yang saat ini terjadi di lapangan, belum
sesuai dengan harapan. Peserta didik yang seharusnya menjadi lebih aktif daripada guru,
belum mampu memenuhi kriteria pencapaian K-13. Baik guru maupun peserta didik masih
berada dalam bayang-bayang kurikulum KTSP yang mana guru-lah yang lebih aktif dan
peserta didik bersifat pasif. Jika dicermati, masalah tersebut berpusat pada Sumber Daya
Manusia (SDM), hendaknya sebelum meluncurkan dan menetapkan pergantian kurikulum
pemerintah memberikan sosialisasi atau pelatihan untuk memantapkan pelaksanaannya,
sehingga dirasa dapat mencapai tujuan dari kurikulum tersebut. Selain itu, dengan
memusatkan pelatihan dan pembinaan kepada SDM maka kegiatan pengelolaan aspek lainnya
baik kurikulum maupun sarana dan prasarana dapat berjalan lancar.
Selain itu, ada beberapa solusi lain yang sekiranya dapat diterapkan oleh para kepala
sekolah sebagai pihak yang paling bertanggung jawab dalam mengelola sumber daya
pendidikan, yakni:
1. Pelaksanaan program Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG). Saat ini pemerintah
membuat progam Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) serta Uji Kompetensi Guru
5
Agus Rahayu, Analisis Sumber Daya Sekolah dan Program Penciptaan Nilai dalam Meningkatkan Daya
Saing Sekolah, Educationist, 2010, Vol. IV No. 1, hlm. 55
8
(UKG) untuk mengatasi permasalahan kualitas guru. Pemerintah harus memperbaiki
Lembaga Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (LPTK) sebagai penghasil guru.
2. Pihak sekolah maupun pemerintah memberi pelatihan kepada para guru tentang
pemanfaatan TIK dalam pendidikan bisa melalui workshop atau lokakarya yang
dilaksanakan secara berkala6.
6
Mudassir, Pengembangan Sumber Daya………………………………………………………., hlm. 269
7
Ibid., hlm. 262
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Beberapa macam sumber daya yang dibutuhkan oleh tingkat satuan pendidikan diantaranya
yaitu, yang pertama sumber daya bukan manusia yang terdiri dari manajemen program
sekolah, manajemen kurikulum. Kedua, ada sumber daya manusia, diantaranya ada
manajemen personil sekolah, manajemen kesiswaan, manajemen kerjasama siswa dan
masyarakat. Terakhir ada sumber daya keuangan dan sumber daya fisik yakni sarana dan
prasarana yang masing-masing memiliki peranan penting untuk mewujudkan tujuan serta
visi misi lembaga pendidikan.
2. Tujuan dari adanya sumber daya pendidikan yaitu dengan memadukan seluruh komponen
sumber daya pendidikan yang ada di dalamnya, maka hal tersebut dimaksudkan untuk
mendukung proses pembelajaran maupun kegiatan manajerial di lembaga pendidikan
menjadi semakin efektif dan efisien. Adapun cara yang dilakukan yaitu dengan
memfokuskan pelatihan pada sumber daya manusia, karena seluruh kegiatan pendidikan
dilakukan oleh manusia. Target yang ingin dicapai dalam hal ini yaitu untuk Produktivitas
(Productivity), Kualitas Kehidupan Kerja (Quality of Work Life), Perlindungan Hukum
(Legal Complience).
3. Mengenai permasalahn yang sedang terjadi dalam pendidikan di Indonesia mengenai
sumber daya dalam pendidikan, mungkin dapat dikatakan sangat kompleks. Mulai dari
maslaah profesionalitas pendidik, masalah sarana dan prasarana hingga problem tentang
sistem manajemennya, baik dalam pelaksanaan program sekolah maupun permasalahan
kurikulum. Hal ini harus menjadi perhatian utama agar pendidikan di Indonesia bisa
semakin maju dan tidak terbelenggu dengan masalah yang sudah lama terjadi. Maka dari
itu, dengan memfokuskan pada pengembangan SDM seperti memberi pelatihan,
pembinaan, workshop, ataupun lokakarya diharapkan hal ini dapat membantu kegiatan
pembelajaran menjadi lebih efektif serta efisien.
10
B. Saran
Bagi seorang manajer atau kepala sekolah penting adanya untuk memahami faktor-faktor
apa saja yang sekiranya menjadi pendukung dalam mewujudkan tujuan lembaga pendidikan
yang sedang dikelolanya. Salah satunya yaitu memahami serta menganalisis sumber daya
yang dibutuhkan dalam pendidikan yang merupakan hal paling krusial. Maka dari itu,
diharapkan makalah ini dapat menjadi bahan bacaan yang bermanfaat sekaligus mampu
memberi pemahaman kepada para pembaca, utamanya kepada para mahasiswa Manajemen
Pendidikan Islam agar memberi gambaran mengenai permasalahan manajerial juga kepada
calon kepala sekolah yang akan mengelola lembaga pendidikan di masa depan nantinya.
11
DAFTAR PUSTAKA
12