Disusun oleh :
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
pembelajaran metodologi penelitian kuantitatif yang berjudul populasi, sampel,
dan teknik sampling.
Adapun tujuan dari penyusunan makalah pembelajaran ini sebagai salah satu
persyaratan memenuhi tugas mata kuliah metodologi penelitian kuantitatif di
Institut Agama Islam Negeri Tulungagung, mempelajari apa itu populasi dan
sampel, bagaimana menentukan.jumlah minimal sampel/subjek penelitian, dan
teknik-teknik dalam pengambilan sampel.
Pada kesempatan ini, kami hendak menyampaikan terima kasih kepada semua
pihak yang telah memberikan dukungan moril maupun materil sehingga makalah
pembelajaran ini dapat selesai. Meskipun telah berusaha menyelesaikan makalah
pembelajaran ini sebaik mungkin, kami menyadari bahwa makalah pembelajaran
ini masih ada banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami menerima segala macam
kritik dan saran dari para pembaca guna menyempurnakan segala kekurangan
dalam penyusunan makalah pembelajaran ini. Akhir kata, kami berharap semoga
makalah pembelajaran ini berguna bagi para pembaca dan pihak-pihak lain yang
berkepentingan.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan .................................................................................................. 12
B. Saran ............................................................................................................ 12
DAFTAR RUJUKAN
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penelitian adalah pekerjaan ilmiah yang bermaksud mengungkapkan
rahasia ilmu secara objektif, dengan dibentengi bukti-bukti yang lengkap dan
kokoh. Penelitian merupakan proses kreatif untuk mengungkapkan suatu
gejala melalui cara tersendiri sehingga diperoleh suatu informasi. Pada
dasarnya, informasi tersebut merupakan jawaban atas masalah-masalah yang
dipertanyakan sebelumnya. Oleh karena itu, penelitian juga dapat dipandang
sebagai usaha mencari tahu tentang berbagai masalah yang dapat merangsang
pikiran atau kesadaran seseorang. Sebagian dari kualitas hasil suatu penelitian
bergantung pada teknik pengumpulan data yang digunakan. Dalam penelitian,
salah satu bagian dalam langkah-langkah penelitian adalah menentukan
populasi dan sampel penelitian. Seorang peneliti dapat menganalisa data
keseluruhan objek yang diteliti sebagai kumpulan atau komunitas tertentu.
Seorang peneliti juga dapat mengidentifikasi sifat-sifat suatu kumpulan yang
menjadi objek penelitian hanya dengan mengamati dan mempelajari sebagian
dari kumpulan tersebut. Kemudian, peneliti akan mendapatkan metode atau
langkah yang tepat untuk memperoleh keakuratan penelitian dan
penganalisaan data terhadap objek.
Penentuan populasi dan terutama terhadap suatu karya penelitian akan
memberikan “kebenaran” terhadap generalisasi kesimpulan hasil penelitian
yang didapatkannya. Oleh karena itu, peneliti dalam mempersiapkan desain
penelitian harus benar-benar mampu menentukan populasi dan sampel
penelitian secara baik. Bagaimana populasi penelitian ditetapkan dan apa
kriterianya, seberapa besar sampel dipilih dan bagaimana memilih sampel
penelitian yang dapat mewakili (refresentatif). Ketepatan dan keakuratan
dalam penentuan populasi dan sampel penelitian akan memberikan bobot dan
kualitas hasil penelitian.
1
Demi mencapai keakuratan dan validitas data yang dihasilkan,
populasi dan sampel yang dijadikan objek penelitian harus memiliki kejelasan
baik dari segi scope, ukuran, maupun karakteristiknya. Dengan kata lain,
kejelasan populasi dan ketepatan pengambilan sampel dalam penelitian akan
menentukan validitas proses dan hasil penelitian.
Dalam membantu kita memahami tentang Metodologi Penelitian
Kuantitatif, di dalam makalah ini disajikan bagian dari materi Metodologi
Penelitian Kuantitatif tersebut, yakin tentang populasi, sampel, dan teknik
sampling.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian populasi dan sampel?
2. Bagaimana menentukan jumlah minimal sampel/subjek penelitian?
3. Bagaimana teknik-teknik dalam pengambilan sampel?
C. Tujuan pembahasan
1. Untuk mengetahui pengertian dari populasi dan sampel
2. Untuk mengetahui bagaimana menentukan jumlah sampel/subjek
penelitian
3. Untuk mengetahui teknik-teknik dalam pengambilan sampel
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
orang, dahulu, sekarang dan yang akan menjadi guru. populasi seperti
ini disebut juga parameter.2
Selain itu, menurut Margono populasi dapat dibedakan ke dalam
hal berikut ini:
a. Populasi teoretis (teoritical population), yakni sejumlah populasi yang
batas-batasnya ditetapkan secara kualitatif. Kemudian agar hasil
penelitian berlaku juga bagi populasi yang lebih luas, maka ditetapkan
terdiri dari guru; berumus 25 tahun sampai dengan 40 tahun, program
S1, jalur skripsi, dan lain-lain.
b. Populasi yang tersedia (accessible population), yakni sejumlah populasi
yang secara kuantitatif dapat dinyatakan dengan tegas. Misalnya, guru
sebanyak 250 di kota Bandung terdiri dari guru yang memiliki
karakteristik yang telah ditetapkan dalam populasi teoretis. 3
Margono pun menyatakan bahwa persoalan populasi penelitian
harus dibedakan ke dalam sifat berikut ini:
a. Populasi yang bersifat homogen, yakni populasi yang unsur-unsurnya
memiliki sifat yang sama, sehingga tidak perlu dipersoalkan jumlahnya
secara kuantitatif. Misalnya, seorang dokter yang akan melihat
golongan darah seseorang, maka ia cukup mengambil setetes darah saja.
Dokter itu tidak perlu satu botol, sebab setetes dan sebotol darah,
hasilnya akan sama saja.
b. Populasi yang bersifat heterogen, yakni populasi yang unsurunsurnya
memiliki sifat atau keadaan yang bervariasi, sehingga perlu ditetapkan
batas-batasnya, baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif.
Penelitian di bidang sosial yang objeknya manusia atau gejala-gejala
dalam kehidupan manusia menghadapi populasi yang heterogen. 4
Jadi kesimpulannya populasi adalah sekumpulan unsur atau elemen
yang menjadi objek penelitian. Populasi dapat berupa lembaga, individu,
kelompok, dokumen atau konsep. Populasi adalah keseluruhan objek
2
Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), hlm. 115.
3
Ibid., hlm. 119.
4 Ibid., hlm. 119-120.
4
penelitian yang dapat terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, dan
tumbuh tumbuhan, gejala-gejala nilai tes atau peristiwa-peristiwa sebagai
sumber data memiliki karakteristik tertentu dalam suatu penelitian. Ada
empat faktor untuk menentukan pengambilan populasi dengan tepat,
yaitu:5
a. Isi
b. Satuan
c. Cakupan
d. Waktu
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Pendapat
yang senada pun dikemukakan oleh Sugiyono. Ia menyatakan bahwa
sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari
semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga
dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari
populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan
diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi
harus betul-betul representatif.6
Margono menyatakan bahwa sampel adalah sebagai bagian dari
populasi, sebagai contoh (monster) yang diambil dengan menggunakan
cara-cara tertentu. Hadi menyatakan bahwa sampel dalam suatu penelitian
timbul disebabkan hal berikut:
a. Peneliti bermaksud mereduksi objek penelitian sebagai akibat dari
besarnya jumlah populasi, sehingga harus meneliti sebagian saja.
b. Penelitian bermaksud mengadakan generalisasi dari hasil-hasil
kepenelitiannya, dalam arti mengenakan kesimpulan-kesimpulan
kepada objek, gejala, atau kejadian yang lebih luas.7
5 Tiur Asi Siburian, Metodologi Penelitian Manajemen Pendidikan, (Medan, Universitas Negeri
5
Penggunaan sampel dalam kegiatan penelitian dilakukan dengan
berbagai alasan. Nawawi mengungkapkan beberapa alasan tersebut, yaitu:
a. Ukuran populasi Dalam hal populasi ta terbatas (tak terhingga) berupa
parameter yang jumlahnya tidak diketahui dengan pasti, pada dasarnya
bersifat konseptual. Karena itu sama sekali tidak mungkin
mengumpulkan data dari populasi seperti itu. Demikian juga dalam
populasi terbatas (terhingga) yang jumlahnya sangat besar, tidak praktis
untuk mengumpulkan data dari populasi 50 juta murid sekolah dasar
yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia, misalnya.
b. Masalah biaya Besar-kecilnya biaya tergantung juga dari banyak
sedikitnya objek yang diselidiki. Semakin besar jumlah objek, maka
semakin besar biaya yang diperlukan, lebih-lebih bila objek itu tersebar
di wilayah yang cukup luas. Oleh karena itu, sampling ialah satu cara
untuk mengurangi biaya.
c. Masalah waktu Penelitian sampel selalu memerlukan waktu yang lebih
sedikit daripada penelitian populasi. Sehubungan dengan hal itu, apabila
waktu yang tersedia terbatas, dan keimpulan diinginkan dengan segera,
maka penelitian sampel, dalam hal ini, lebih tepat.
d. Percobaan yang sifatnya merusak Banyak penelitian yang tidak dapat
dilakukan pada seluruh populasi karena dapat merusak atau merugikan.
Misalnya, tidak mungkin mengeluarkan semua darah dari tubuh
seseorang pasien yang akan dianalisis keadaan darahnya, juga tidak
mungkin mencoba seluruh neon untuk diuji kekuatannya. Karena itu
penelitian harus dilakukan hanya pada sampel.
e. Masalah ketelitian Masalah ketelitian adalah salah satu segi yang
diperlukan agar kesimpulan cukup dapat dipertanggungjawabkan.
Ketelitian, dalam hal ini meliputi pengumpulan, pencatatan, dan analisis
data. Penelitian terhadap populasi belum tentu ketelitian terselenggara.
Boleh jadi peneliti akan bosan dalam melaksanakan tugasnya. Untuk
menghindarkan itu semua, penelitian terhadap sampel memungkinkan
ketelitian dalam suatu penelitian.
6
f. Masalah ekonomis Pertanyaan yang harus selalu diajukan oleh seorang
peneliti; apakah kegunaan dari hasil penelitian sepadan dengan biaya,
waktu dan tenaga yang telah dikeluarkan? Jika tidak, mengapa harus
dilakukan penelitian? Dengan kata lain penelitian sampel pada dasarnya
akan lebih ekonomis daripada penelitian populasi.8
𝑁
𝑛=
1 + 𝑁𝑒 2
Dimana :
n : jumlah sampel
N : jumlah populasi
e : batas teloreansi kesalahan (error tolerance)9
Untuk menggunakan rumus ini pertama ditentukan berapa batas
toleransi kesalahan. Ini dinyatakan dengan presentase. Semakin kecil
toleransi kesalahan, maka semakin akurat sampel menggambarkan populasi.
Misalnya penelitian dengan batas kesalahan 5% maka Misalnya, penelitian
dengan batas kesalahan 5% berarti memiliki tingkat akurasi 95%. Penelitian
dengan batas kesalahan 10% memiliki tingkat akurasi 90%. Dengan jumlah
8 Ibid.
9 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, (Bandung : Alfabeta, 2019) hlm. 120
7
populasi yang sama, semakin kecil toleransi kesalahan, semakin besar jumlah
sampel yang dibutuhkan.
Contoh:
Sebuah hotel berbintang di Bali memiliki 1000 karyawan, dan akan dilakukan
survei dengan mengambil sampel. Berapa sampel yang dibutuhkan apabila
batas toleransi kesalahan 5%.
8
menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut. Kesimpulannya,
apa yang dipelajari dari sampel itu maka akan diberlakukan untuk populasi.
Maka dari itu sampel yang diambil dari populasi harus benar – benar
mewaliki atau representatif. 11
1. Probability Sampling
9
Teknik ini dipergunakan ketika populasi mempunyai anggota/unsur
yang tidak berstrata secara porposional. Contoh : lembaga pendidikan
memiliki personil yang terdiri SMP,SMA,S1,S2 dan S3 dengan jumlah
kelas yang berbeda maka jumlah anggota populasi untuk setiap strata
yang bervariasi. Jumlah sampel yang diambil dalam kasus ini meliputi
strata pendidikan yang ada dan diambil secara porposional.
2. Nonprobability Sampling
10
Adalah teknik pengambilan sampel secara sistematis berdasarkan
urutan anggota populasi yang diberi nomor urut. Contohnya anggota
populasi terdiri dari 100 orang. Kesemua anggota tersebut diberi nomor
1 sampai 100.
f. Snowball Sampling
11
Teknik penentuan sampel yang mula – mula jumlahnya kecil,
kemudian sampel ini disuruh memilih teman – temannya untuk
dijadikan sampel.12
12 Imam Machali, Statistika Manajemen Pendidikan, (Yogyakarta : PPMPI, 2018) hlm 221-228
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan .
1. Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang dapat terdiri dari
manusia, benda-benda, hewan, dan tumbuh tumbuhan, gejala-gejala nilai tes
atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data memiliki karakteristik tertentu
dalam suatu penelitian. Sedangkan sampel adalah sebagian atau wakil
populasi yang diteliti.
2. Penentuan jumlah sampel dapat ditemukan dengan menggunakan rumus
solvin (jika jumlah populasi diketahui) dan berdasarkan jumlah indikator
(jika jumlah tidak diketahui).
3. Teknik sampling pada dasarnya dikelompokkan menjadi 2, yaitu :
Probability Sampling dan Nonprobability Sampling. Probability sampling
ini meliputi : simple random sampling, proportionate stratified random
sampling, disproportionate stratified random sampling dan area (cluster)
random sampling. Sedangkan nonprobability sampling meliputi :
systematics sampling (pengambilan secara sistematis), quota sampling
(sampling kuota), sampling icidental (pengambilan seadanya), purposive
sampling (berdasarkan pertimbangan), exhaustive sampling (jenuh/sensus),
dan snowball sampling.
B. Saran
Makalah ini disarankan kepada pembaca agar dijadikan sebuah pedoman
saat membuat sebuah penelitian. Mengetahui keterbatasan pengetahuan dan
keterampilan penyusun, penyusun menyarankan kepada pembaca agar
menambah wawasannya mengenai populasi dan sampel dalam penelitian
kuantitatif dan hal-hal yang masih berkaitan dengannya dengan membaca lebih
lanjut daftar rujukan yang dipakai oleh penyusun. Sehingga pembaca lebih
mengerti dan paham mengenai pembahasan yang dibahas dalam makalah ini.
13
DAFTAR RUJUKAN