Anda di halaman 1dari 7

TUGAS PUISI

Nama :
DEWI HANDAYANI
X IPS 1
PUISI GURU
KARYA CHAIRIL ANWAR

Terima kasih, guru


Untuk teladan yang telah kau berikan
Aku selalu mempertimbangkan semua yang kau ajarkan
Dan merefleksikan itu semua pada karakter dan pribadiku
Aku mau menjadi sepertim
Pintar, menarik, dan gemesin
Positif, percaya diri, protektif
Aku mau menjadi sepertimu
Berpengetahuan, pmahaman yang dalam
Berpikir dengan hati dan juga kepala
Memberikan kami yang terbaik
Dengan sensitive dan penuh perhatian
Aku mau menjadi sepertimu
Memberikan waktum, energi, dan bakatmu
Untuk meyakinkan masa depan yang cerah
Pada kita semua
Terima kasih, guru
Kau telah membimbing kami
Aku mau menjadi sepertimu
PUISI TENTANG GURU

Mentari seakan tak pernah jenuh tuk muncul kembali


Sinarnya tak hanya membangunkan jiwa
Namun juga telah membangun semangat baru
Semangat seorang guru
Ketika itu masih sangat pagi
Waktupun masih tetap seperti kemarin
Dia menyusuri jalanan nan panjang
Tuk sampai pada sekolah tujuan
Sementara kami masih sibuk,
Bermain dan bercanda ria
Bahkan kamipun sibuk menyiaaaa-nyia waktu
Dengan apa yang tak berguna
Senyumnya tak henti menghiasi perjalanannya
Memberi warna di setiap datangnya
Tak peduli apapun kejadiannya di sini ataupun di sana
Dia tetap membawa virus bahagia
Kala sampai di sekolah
Sumringah wajahnya selalu memancar
Membawa pada suasana ceria kala belajar
Kala dia membagi ilmu pengetahuan pada kami
Jasa dan perannya takkan bisa terganti
Mesin pun canggihnya teknologi
Tak bisa menandingi
Akan kesabaran, ketulusan, juga kepandaian
Puisi tentang pahlawan

Di Balik Seruan Pahlawan

Kabut...
Dalam kenangan pergolakan pertiwi
Mendung...
Bertandakah hujan deras
Membanjiri rasa yang haus kemerdekaan
Dia yang semua yang ada menunggu keputusan Sakral

Serbu...
Merdeka atau mati Allahu Akbar
Titahmu terdengar kian merasuk dalam jiwa
Dalam serbuan bambu runcing menyatu
Engkau teruskan Menyebut Ayat-ayat suci
Engkau teriakkan semangat juang demi negri
Engkau relakan terkasih menahan tepaan belati
Untuk ibu pertiwi

Kini kau lihat...


Merah hitam tanah kelahiranmu
Pertumpahan darah para penjajah keji
Gemelutmu tak kunjung sia
Lindunganya selalu di hatimu
Untuk kemerdekaan Indonesia Abadi
Puisi tentang alam

Biarlah Alam Menjadi Kawan

Jutaan kehidupan berjuang mendapatkan kehidupan

Para rusa kecil yang berkeliaran

Bersemangat mengejar para dedaunan

Kumpulan semak-semak yang bergerumul itu adalah surga

Mulai dari si kepik yang berterbangan

Sampai si kelinci yang berloncatan kesana kemari menggantungkan hidup padanya

Aliran sungai jernih nan murni

Sebagai sumber pelepas dahaga

Tingginya barisan para pohon tua

Entah berapa puluh tahun usianya

Atau mungkin ratusan

Disanalah rumah sekawanan monyet riang

Bergelantungan dari dahan ke dahan

Mencari buah yang dihasilkan oleh si pohon yang maha bijaksana

Indah..

Sungguhlah indah..
Biarkanlah tetap berjalan semestinya

Keindahan yang terukir alami

Tapa sedikitpun tersentuh kepalsuan

Biarlah alam menjadi kawan

Biarlah alam menjadi rumah

Keindahan Panorama Karya Tuhan

Barisan gunung-gunung nan megah

Terlihat hijau menyejukkan

Batu-batu yang berbaris mengisi badan sungai

Mengiringi jauhnya jarak perjalanan menuju samudera

Berdiri kokoh

Tak sedikitpun tergoyahkan oleh derasnya aliran air

Aliran air sungai yang berpacu deras

Demi bermuara kepada samudera

Sepanjang mata memandang

Tak henti-henti nya kekaguman yang terpancar

Betapa luar biasa hasil karya Mu

Oh Tuhan..

Sang Pemilik dan Pencipta

Luasnya milyaran butir pasir yang membentang


Berkilauan keemasan

Membentuk garis pantai yang elok

Sesekali deburan ombak menyapanya

Membasahi dari keringnya sinaran matahari

Birunya air laut

Menjadi warna pelengkap keindahan

Terpancar kilaunya permukaan air yang disinari oleh sang mentari

Anda mungkin juga menyukai