Anda di halaman 1dari 2

Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatu.

Rasa syukur kita ucapkan karena diberi


kesempatan untuk tertatap muka hari ini. Saya berterima kasih karena diberi kesempatan untuk
menginformasikan beberapa hal tentang pendidikan, yang saat ini menjadi sorotan banyak pihak.
Terutama tentang karakter dan ilmu yang penting di dunia pendidikan serta bagaimana generasi
selanjutnya bisa berbuat lebih baik,”

“Hadirin yang dimuliakan, Indonesia sedang dihadapkan pada masalah serius tentang turunnya
moral generasi muda. Tak sedikit yang terbelenggu pada kehidupan hedonis yang sebenarnya
kurang tepat dipraktekkan, karena mereka cenderung mengabaikan norma yang sudah ada.
Alhasil, kualitas diri mereka menjadi sangat buruk,”.

“Contoh nyata dari survei lembaga mandiri menyebutkan bahwa sekitar 65 persen anak di usia
remaja sudah melakukan seks bebas, bukan saja dengan lawan jenis tapi juga sejenis, sungguh
memalukan. Tak hanya itu, pengguna narkoba di Indonesia ternyata 70 persen lebih berasal dari
kalangan usia remaja, sehingga harus ada penanganan serius menyikapi kondisi ini,”

“Kenapa hal itu terjadi? Alasan utamanya karena pendidikan di bidang karakter yang sangat
minim. Di dunia pendidikan orientasinya lebih kepada nilai yang bagus, bukan lagi pembentukan
manusia yang baik dalam berbagai aspek, oleh karena itu sangat perlu rasanya semua pihak
terkait mulai dari orang tua, guru dan pemerintah lebih menitik beratkan untuk membangun
karakter generasi selanjutnya,”

“Demikianlah ceramah singkat saya tentang pendidikan dan solusi apa yang harus diambil, agar
ke depannya manusia yang tumbuh dan berkembang di Indonesia lebih memiliki sikap dalam
bertindak dan tidak gegabah serta gampang terpengaruh hal-hal negatif. Sekian saja, mohon maaf
bila ada salah kata, saya akhiri dengan Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatu,”

“Hadirin yang mulia, kali ini saya akan menyampaikan ceramah singkat tentang pentingnya
pendidikan. Anda pasti punya cita-cita, bagaimana mewujudkannya? Tentu dengan memiliki
pendidikan yang tepat sebagai bekal mencapai impian tersebut. Sayangnya, banyak juga diantara
kita yang abai akan masalah pendidikan dan cenderung pasrah mau sekolah atau tidak padahal
itu sangat keliru,”

“Coba Anda lihat contoh, di pedesaan yang belum ada akses jalan bagus, anak sekolah disana
rela menyeberangi sungai yang dalam, atau melewati jembatan gantung yang kondisinya sudah
tidak layak. Mereka rela bertaruh nyawa untuk mendapatkan pendidikan setinggi-tingginya.
Harusnya Anda malu, karena Anda berada di tempat yang lebih enak dan akses kemana-mana
sangat mudah,”

“Jadi kalau saat ini ada diantara Anda yang masih malas sekolah, berubahlah tingkatkan
semangat untuk menuntut ilmu. Karena ilmu itu bukan hanya untuk di sekolah saja, tapi akan
tetap berguna hingga besar nanti. Apalagi buat Anda yang tidak sekolah, jangan ikuti rasa egois
dan sombong Anda karena hasilnya hanya akan menuai penyesalan,”

“Marilah sama-sama kita satukan tekad untuk meraih pendidikan yang sangat tinggi. Bukan saja
tamat SD, SMP, atau SMA, tapi kalau bisa hingga S1, S2, dan S3. Yakinlah tak ada pendidikan
yang sia-sia. Semua akan berguna pada waktunya nanti. Jalani dengan ikhlas, yakin dan tekad
bulat untuk meraih hasil terbaik,”

“Demikianlah ceramah singkat saya kali ini. Kalau ada sumur di lading boleh kita menumpang
mandi. Kalau ada umur panjang, boleh kita berjumpa lagi. Wabillahi taufiq wal hidayah.
Wassalamualaikum warrahmatullahi wabarakatu,”

Anda mungkin juga menyukai