1. Apakah kebudayaan itu? Mengapa kebudayaan dapat berubah dan begitu dinamis?
● Kebudayaan merupakan seperangkat sistem mengenai konsep yang diwariskan
secara turun-temurun dalam bentuk simbol. Kebudayaan adalah hasil gagasan, tindakan, dan hasil karya dari manusia. Kebudayaan Kontruksi kebudayaan terbentuk atas asimilasi, akulturasi, dan aprosiasi yang aneh/tidak beridentitas. Bahwa kebudayan itu fleksibel bisa bersanding, bergabung, dan bertukar pinjam. Dasar kebudayaan terbuat dari dialog antar kebudayaan masyarakat serta apropiasi sehingga menyebabkan kebudayaan dapat berubah atau dinamis dan diskursif. Sehingga ada banyak variasi kebudayaan yang muncul. Dengan demikian kebudayaan bukan bersal dari sumber asli, atau pinjaman tapi kedua-keduanya. 2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perubahan sosial kebudayaan? Jelaskan jawaban anda berdasar dari proses perkuliahan. ● Perubahan yang memang direncanakan. Salah satu faktor lain perubahan sosial kebudayaan adalah karena perubahan yang memang disengaja, dengan perencanaan matang, pengontrolan dan pengawasan oleh agen of change. Salah satu cara dengan direncanakan rekayasa sosial atau perencanaan sosial ● Faktor yang mempengaruhi perubahan sosial budaya dapat menggunakan perspektif materialisme yaitu sudut pandang bahwa teknologi (material) menjadi penyebab perubahan. Serta perspektif gagasan yang terjadi jika masyarakat membentuk sikap produktivitas tinggi seperti pemikian rasional dan rasa individualisme. ● Mencairnya batas-batas budaya. Salah satu bentuk mencairnya batas budaya dengan adanya glibalisasi sehingga batas wilayah hilang dan transparan, sehingga bangsa dengan budaya berbeda mampu saling mempelajari satu sama lain. Tidak hanya mempelajari kebudayaan dan sistem sosial, namun juga terjadi interaksi ekonomi, politik, dll. 3. Bagaimana Masyarakat Petung kriyono menyambut perubahan yang terjadi di lingkungannya? Jelaskan secara mendetail dan komprehensif. ● Mayarakat Petung Kriono memiliki budaya khas yaitu Gedhig dan Bedhag yaitu berburu babi liar dengan kemongkong atau permburu handal. Namun itu berubah setelah ada himbauan tentang konsenkuensi ekologis serta penemuan cara yang lebih praktis dalam menangkap babi liar. Perubahan ini sangat disayangkan lelaki Petung Kriyono karena mereka tidak bisa lagi membuktikan kejantanan mereka yang diimplementasikan dalam hal berburu pada situasi Petung Kriyono yang memakai sistem matrilenial. Sebagai bentuk lain dari berburu babi liar, warga pria di Petung Kriyono melakukan unjuk kekuatan dari letak topografi wilayah Petung Kriyono. Bentuk Topografi Petung Kriyono yang berupa tanah berbatu dan curam. Kemanapun orang pergi mereka berjalan dan barang-barangnya dibawa menggunakan tongkat atau diletakkan di bahu, atau diikatkan ke belakang dengan selembar kain di punggung. Pada hari Kemerdekaan, dibentuk kompetisi lari lintas negara melalui 6 kilometer di alam tanpa sepatu—karena pemuda Petung pada waktu itu tidak pernah mengenakan sepatu—dari Tlogopakis di ketinggian terendah hingga Mudal di atas bukit. Dari perspektif ini, berburu dapat dilihat sebagai penyampaian pesan tentang pentingnya kecakapan fisik pria. 4. Bagaimana masyarakat Ngada di Flores mengalami perubahan sosial? Berikan penjelasan anda secara mendetail dan komprehensif. ● Budaya Ngada di Flores adalah budaya boka goe dengan mengadakan pesta besar – cesaran dengan mekanisme penyembelihan hewan ternak terbanyak akan memenangkan tanah yang diperebutkan. Ritual ini berfungsi mengurangi tekanan penduduk dan ternak. Tanah bagi masyarakat Flores cukup penting sebagai lahan untuk persawahan, ladang, rumah, dan menadakan adanya kepemilikan suatu klan. Namun, budaya ini berubah ketika pemerintah melihat tidak ada tindakan preventif warga Flores dengan penyembelihan hewan secara masal. Pesta besar sebagai ajang perebutan mulai jarang dan diganti dengan sistem hakim dalam menyelesaikan sengketa tanah. 5. Di dalam kelas perubahan sosial dan kebudayaan kita pernah mendiskusikan hakekat kebudayaan sebagai suatu wacana kreatif yang diskursif. Mengapa demikian? Berikan penjelasan anda. ● Hakekat kebudayaan adalah dinamis mengikuti perkembangan zaman serta adaptasi lingkungan. Bentuk kedinamisan budaya sebagai proses asimilasi, akulturasi, dan apropiasi meninggalkan jejak bahwa budaya memiliki beragam cara yang bisa disebut unik, kreatif, dan khas dalam berbaur dengan perkembangan zaman. Serta kebudayaan sendiri merupakan hal yang rasional dan logis dengan bukti adanya hasil karya cipta manusia sebagai salah satu dari tiga bentuk budaya. Daftar pustaka
Moch. Jalal, 2006,Praktik Diskursif The Theory of Truth Michel Foucaultdalam Konstruksi Simbolisasi Bahasa di Indonesia, 1-7