KELOMPOK 1
A. Kompetensi Inti
KI : 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI : 2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerja sama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI : 3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.s
KI : 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Agar peserta didik dapat merancang pola penyerangan dan pertahanan pada permainan
sepak bola untuk menghasilkan gerakan yang efektif.
2. Agar peserta didik dapat mempraktikan hasil analisis keterampilan pola penyerangan
dan pertahanan untuk menghasilkan gerakan yang efektif.
D. Materi Pembelajaran
Pertemuan I
a. Pola penyerangan 4-3-3
Pola penyerangan ini terdiri dari empat pemain belakang, tiga pemain tengah dan tiga
pemain depan. Pemain belakang terdiri atas bek kanan, dua poros halang dan bek kiri. Tiga
pemain tengah terdiri dari gelandang kiri, gelandang tengah dan gelandang kanan. Sedangkan
tiga pemain depan terdiri dari penyerang kiri, penyerang tengah dan penyerang kanan.
Yang dimaksud dengan pola 4-2-4 dalam sebuah tim sepak bola terdiri atas, empat orang
pemain belakang ( bertahan ), dua orang pemain tengah ( gelandang ) dan empat pemain depan
( penyerang ).
Penggunaan pola 4-2-4 dalam sebuah tim sepak bola berarti tim tersebut lebih menyerang
karena menempatkan empat orang pemain depan yang bertindak sebagai penyerang. Dengan
maksud agar lebih banyak peluang dapat memasukan bola ke gawang lawan.
c. Pola penyerangan 3-2-5
Pola penyerangan ini terdiri dari tiga orang pemain belakang, dua orang pemain
tengah dan lima orang pemain depan. Tiga orang pemain belakang terdiri atas bek
kanan, libero dan bek kiri. Dua pemain tengah terdiri atas gelandang kanan dan
gelandang kiri. Lima orang pemain depan terdiri atas penyerang kanan luar dan kanan
dalam, penyerang kiri dalam dan kiri luar serta penyerang tengah (target man).
d. Bermain sepak bola dengan menggunakan pola penyerangan 4-3-3, 4-2-4, 3-2-5.
Pertemuan II
a. Pola pertahanan 4-3-3
4 Pemain Belakang
4 pemain belakang dibagi menjadi 2 yaitu, 2 menjadi center back, 2 menjadi full back.
Posisi awal ke 4 pemain tersebut yaitu sejajar, kemudian saat permainan bisa saja berubah.
Dalam permainan ke 4 back tersebut tidak harus menjaga ketat atau marking pemain
penyerang lawan akan tetapi zona marking. Saat bertahan ketika satu orang merebut bola
pemain yang lain harus siap kaper, ketika menyerang 2 orang full back harus rajin membantu
secara bergantian tidak boleh ke 2 orang tersebut ikut membantu secara bersama-sama.
3 Gelandang
3 Pemain Penyerang
Sama seperti halnya pemain belakang dan gelandang pemain menyerang pun dibagi lagi
menjadi dua yaitu, penyerang sayap dan penyerang tengah. Ketiga penyerang tersebut haru
mempunyai kriteria tertentu misalkan dua penyerang sayap, harus mempunyai kecepatan lari,
dribbling yang lumayan serta krosing yang bagus. Sedangkan untuk satu penyerang tengah harus
mempunyai penguasaan bola yang bagus, tenaga yang kuat dan postur tubuh yang besar tinggi
sehingga bisa memenangkan duel bola diudara. Tugas dari penyerang diantanya
1. menusuk jantung pertahanan lawan dari sektor sayap, memanfaatkan penyerangan dari lebar lapang.
2. Ketika permain berada di kiri maka pemain penyerang kanan harus ikut menggeser ke kiri dan
sebaliknya.
3. Ketika tim kita diserang maka pemain penyerang sayap bisa masuk ke area gelandang jadi pemain
depan tinggal satu sedangkan gelandang menjadi 5.
4. Jangan selalu berada disayap akan tetapi, pemain sayap tersebut harus masuk ke tengah sehingga
bisa memberikan ruang untuk pemain full back membatu penyerangan.
5. Untuk pemain penyerang tengah harus bisa menjadi tembok.
6. Tentunya harus bisa mencetak gol.
b. Pola pertahanan 4-4-2
Formasi 4-4-2 terdiri dari 4 pemain lini belakang (back), 4 pemain lini tengah
(midfielder), dan 2 pemain lini depan (forward). Keempat back masing-masing adalah 2
center back, left back dan right back. Sementara di lini tengah terdapat 2 center midfielder,
left midfielder, dan right midfielder.
Kedua center back boleh maju sampai paling jauh ke garis tengah lapangan. Dengan
maju hanya sampai garis tengah, tim masih bisa berlindung pada aturan offside. Adapun jika
center back maju melebihi garis tengah lapangan, tim menjadi tidak aman terhadap serangan
balik lawan karena mereka tidak terkena aturan offside ketika bola masih berada di lapangan
mereka sendiri. Meski demikian, pada saat-saat tertentu center back boleh maju sampai ke
depan gawang, misalnya saat tim melakukan sepak pojok. Itupun setelahnya harus segera
kembali ke tempat semula.
Pola 4-4-2 memang hanya memiliki 2 forward, namun tidak berarti bahwa tim dengan
pola ini hanya menyerang dengan 2 orang di lini depan. Dalam pola 4-4-2, outside midfielder
atau outside back (jika melakukan overlap) bisa maju ke lini depan. Dengan demikian, akan
terdapat 4 orang penyerang sekaligus. Untuk itulah pola 4-4-2 adalah pola yang berubah
menjadi 2-4-4 ketika menyerang. Belum lagi jika ditambah dengan majunya salah satu center
midfielder persis di belakang kedua forward – dan ketika itu disebut sebagai offensive
midfielder – maka akan terdapat 5 orang penyerang sekaligus.
Berikut ini contoh singkat bagaimana bertahan zonal defence dalam pola 4-4-2.
Umpamakan kita adalah tim merah yang sedang bertahan, sedangkan lawan adalah tim biru
yang sedang menguasai bola. Dalam contoh ini terjadi 4 aliran bola. Pertama-tama bola
dipegang oleh kiper lawan lalu diumpankan kepada center back mereka. Dengan demikian
bola berada di hadapan lini depan kita, di sisi tengah lapangan. Forward kita yang sebelah kiri
(yang terdekat dengan bola) bergerak mem-pressure bola, di-cover oleh forward yang lainnya.
Dalam pola 4-4-2, bagaimanapun juga, melepas crossing (umpan silang) adalah salah satu
kartu truf untuk bisa mencetak gol. Kita semua tentunya mengetahui persentase gol yang
dihasilkan dari crossing cukuplah besar. Hanya saja, harus dipahami bahwa bola crossing
selalu bersifat ‘fifty-fifty’. Untuk bisa mengubah cross menjadi gol, barisan penyerang kita
harus menang berduel dengan barisan pertahanan lawan.
Karena sifatnya yang demikian, ketika sebuah crossing hendak dilepaskan, barisan
pemain yang akan menyambut bola crossing haruslah betul-betul siap di depan gawang.
Disamping itu, para pemain penyambut bola cross inipun harus betul-betul berkualitas, handal
dalam memenangkan bola-bola crossing. Jika tidak, seperti yang sering saya lihat, bola-bola
crossing terasa sia-sia dan bahkan terkesan buang-buang bola saja. Kenapa saya bilang buang-
buang bola? Karena ketika bola belum di-cross, bola itu sepenuhnya (100%) masih ada dalam
penguasaan kita. Dengan melepas crossing, bola tersebut berubah menjadi bola 50%-50%,
yang kemudian bisa menjadi milik kita atau milik lawan.
c. Pola pertahanan 5-3-2
Kelebihan:
1.Ketika melakukan serangan, WRB dan WLB akan naik membantu.
2.Pada saat bertahan, banyak pemain terlibat sehingga sektor pertahanan terjaga dengan baik.
3.Cukup aman dengan selalu terjaganya penyerangan lawan secara man to man. Adanya libero atau
palang pintu petahanan akan lebih menyeimbangkan pertahanan tim.
Kekurangan :
1. Pemain tengah diwajibkan disiplin untuk kembali membantu pertahanan.
2. Sistem ini mengundang pemain pendek dari kaki ke kaki. Pemain kurang siap untuk menggalang
pertahanan.
3. Bagian sayap pertahanan rawan.
d. Bermain sepak bola dengan menggunakan pola pertahanan 4-3-3, 4-4-2, 5-3-2
Pertemuan III
a. Bermain sepak bola dengan menggunakan pola penyerangan 4-3-3, 4-2-4, 3-2-5; dan
pola pertahanan 4-3-3, 4-4-2, 5-3-2.
b. Bermain sepak bola dengan menggunakan satu lapangan penuh dengan jumlah pemain,
waktu permainan, dan peraturan permainan yang dimodifikasi.
E. Metode/Model Pembelajaran
Metode : Diskusi kelompok,tanya jawab,Penugasan
Model : Resiprocal
G. Sumber Pembelajaran
o Muhajir, Buku Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan, SMA Kelas XII
Kurikulum 2013, hal 5 - 21; Jakarta: PT. Erlangga, 2017.
o Buku Guru pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan,Kemendikbud RI Revisi 2018
H. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Pertama ( 3 JP )
Sintaks Deskripsi Kegiatan Muatan Waktu
pembelajara
n
Pendahuluan 1) Guru menyiapkan peserta didik di dalam kelas; PPK : Disiplin 15 Menit
2) Mengucapkan salam atau selamat pagi kepada peserta didik
3) Guru memerintahkan salah seorang peserta didik untuk
memimpin doa.
4) Guru harus memastikan bahwa semua peserta didik dalam PPK :
keadaan sehat Religiolitas
5) Guru memotivasi peserta didik untuk mengondisikan
suasana belajar yang menyenangkan dengan menjelaskan
manfaat olahraga bagi kesehatan dan kebugaran. Gotong
6) Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah royong
dipelajari sebelumnya, dengan cara tanya jawab.
7) Guru menjelaskan kompetensi yang harus dikuasai peserta
didik setelah proses pembelajaran (seperti yang tercantum
dalam indikator ketercapaian kompetensi) disertai dengan Berpikir Kritis
penjelasan manfaat dari kegiatan bermain sepak bola:
misalnya bahwa bermain sepak bola adalah salah satu
aktivitas yang dapat meningkatkan kebugaran jasmani dan
prestasi cabang olahraga sepak bola. Integritas
8) Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari
yaitu: pola penyerangan 4-3-3, 4-2-4, 3-2-5 permainan
sepak bola.
9) Guru menjelaskan tehnik penilaian untuk kompetensi sepak
bola, baik kompetensi sikap spiritual dengan observasi
dalam bentuk jurnal: yaitu perilaku keseriusan dalam berdoa
dan berusaha secara maksimal, kompetensi sikap sosial:
perilaku disiplin, sportifitas, tanggung jawab, dan kerja
sama, kompetensi pengetahuan: pemahaman mengenai
fakta, konsep, dan prosedur keterampilan gerak pola
penyerangan 4-3-3, 4-2-4, 3-2-5 permainan sepak bola,
serta bermain sepak bola dalam bentuk sederhana dengan
peraturan yang dimodifikasi.
10) Dilanjutkan dengan pemanasan agar peserta didik
terkondisikan dalam materi yang akan diajarkan dengan
perasaan yang menyenangkan. Pemanasan dalam bentuk
game. Nama permainannya adalah permainan kucing-tikus:
a) Peserta didik dibagi menjadi empat kelompok besar
(peserta didik putera dan puteri dibagi sama banyak).
Kalau jumlah peserta didik 36 orang, maka satu
kelompok terdiri dari 9 peserta didik.
b) Cara bermain: (1) Masing-masing kelompok peserta
didik membentuk lingkaran, (2) Salah seorang
peserta didik bertugas sebagai tikus dan peserta didik
yang lain sebagai kucing, (3) Bola dioperkan dan
ditangkap oleh peserta didik yang menjadi kucing,
(4) Kemudian peserta didik yang menjadi tikus
berusaha merebut/meraih bola tersebut. Apabila bola
tersebut dapat direbut/diraih oleh peserta didik yang
sebagai tikus, maka tugasnya berganti sebagai
kucing, dan begitu juga sebaliknya.
c) Berdasarkan pengamatan guru pada game, dipilih
sejumlah peserta didik yang dianggap cukup mampu
untuk menjadi tutor bagi temannya dalam aktivitas
berikutnya. Mereka akan mendapat anggota
kelompok dari peserta didik yang tersisa dengan cara
berhitung sampai angka sejumlah peserta didik yang
terpilih (misalnya 8 orang). Maka jika terdapat 36
peserta didik, setiap kelompok akan memiliki
anggota 9 orang.
Kegiatan Inti 1) Mengamati 105
a) Peserta didik menganalisis peragaan guru/teman Literasi Menit
tentang eterampilan gerak pola penyerangan 4-3-3,
4-2-4, 3-2-5 permainan sepak bola dan membuat
catatan berdasarkan hasil rancangan.
b) Peserta didik bersama pasangan menerima dan
mempelajari lembar kerja (student work sheet) yang
berisi perintah dan indikator tugas gerak pola
penyerangan 4-3-3, 4-2-4, 3-2-5 permainan sepak Berpikir Kritis
bola.
c) Peserta didik berbagi tugas siapa yang pertama kali
menjadi “pelaku” dan siapa yang menjadi
“pengamat”. Pelaku melakukan tugas gerak satu
persatu dan pengamat mengamati, serta memberikan
masukan jika terjadi kesalahan (tidak sesuai dengan
lembar kerja). Rasa ingin
d) Peserta didik berganti peran setelah mendapatkan tahu
aba-aba dari guru.
2) Menanya
a) Mempertanyakan tentang hasil rancangan
keterampilan gerak pola penyerangan 4-3-3, 4-2-4,
3-2-5 permainan sepak bola, misalnya:
(1) Peserta didik saling mempertanyakan
“bagaimana cara melakukan pola penyerangan Gotong
4-3-3 permainan sepak bola yang dimediasi royong
oleh guru? Kerja sama
(2) Peserta didik saling mempertanyakan
“bagaimana cara melakukan pola penyerangan
4-2-4 permainan sepak bola yang dimediasi
oleh guru?
Kecakapan
(3) Peserta didik saling mempertanyakan abad 21
“bagaimana cara melakukan pola penyerangan :Berpikir kritis
3-2-5 permainan sepak bola yang dimediasi
oleh guru?
b) Mempertanyakan tentang otot-otot yang dominan
yang dipergunakan dalam melakukan pola
penyerangan 4-3-3, 4-2-4, 3-2-5 permainan sepak
bola.
3) Mengumpulkan informasi/mencoba,
menalar/mengasosiasi, dan mengomuni-kasikan
pembelajaran 1: Hasil rancangan keterampilan gerak pola
penyerangan 4-3-3 permainan sepak bola. Aktivitas
pembelajaran dilakukan secara berkelompok dalam
berbagai bentuk formasi. Setelah kegiatan ini dilanjutkan
dengan pengamatan pada peragaan atau simulasi oleh
guru atau teman/model. Kelompok peserta didik membuat
rancangan keterampilan gerak pola penyerangan 4-3-3
permainan sepak bola yang dilakukan model, terkait pola
penyerangan 4-3-3 permainan sepak bola secara
berkelompok. Diharapkan peserta didik dalam kelompok
dapat membuat kesimpulan mengenai fakta, konsep, dan
prosedur keterampilan gerak pola penyerangan 4-3-3
permainan sepak bola. Komunikasikan dengan guru dan
peserta didik lain agar mendapatkan kesimpulan yang
lebih baik.
4) Mengumpulkan informasi/mencoba,
menalar/mengasosiasi, dan mengomuni-kasikan
pembelajaran 2: Hasil rancangan keterampilan gerak pola
penyerangan 4-2-4 permainan sepak bola. Aktivitas
pembelajaran dilakukan secara berkelompok dalam
berbagai bentuk formasi. Setelah kegiatan ini dilanjutkan
dengan pengamatan pada peragaan atau simulasi oleh
guru atau teman/model. Kelompok peserta didik membuat
rancangan keterampilan gerak pola penyerangan 4-2-4
permainan sepak bola yang dilakukan model, terkait pola
penyerangan 4-2-4 permainan sepak bola. Diharapkan
peserta didik dalam kelompok dapat membuat kesimpulan
mengenai fakta, konsep, prosedur keterampilan gerak pola
penyerangan 4-2-4 permainan sepak bola. Komunikasikan
dengan guru dan peserta didik lain agar mendapatkan
kesimpulan yang lebih baik.
5) Mengumpulkan informasi/mencoba,
menalar/mengasosiasi, dan mengomuni-kasikan
pembelajaran 3: Hasil rancangan keterampilan gerak pola
penyerangan 3-2-5 permainan sepak bola. Aktivitas
Kolaborasi
pembelajaran dilakukan secara berkelompok dalam
berbagai bentuk formasi. Setelah kegiatan ini dilanjutkan
dengan pengamatan pada peragaan atau simulasi oleh
guru atau teman/model. Kelompok peserta didik membuat
rancangan keterampilan gerak pola penyerangan 3-2-5
permainan sepak bola. Diharapkan peserta didik dalam
Berpikir kritis
kelompok dapat membuat kesimpulan mengenai fakta,
konsep, dan prosedur keterampilan gerak pola
penyerangan 3-2-5 permainan sepak bola. Komunikasikan
dengan guru dan peserta didik lain agar mendapatkan
kesimpulan yang lebih baik.
6) Mengumpulkan informasi/mencoba,
menalar/mengasosiasi, dan mengomuni-kasikan
pembelajaran 4: Hasil rancangan keterampilan gerak pola
penyerangan 4-3-3, 4-2-4, 3-2-5 permainan sepak bola.
Aktivitas pembelajaran dilakukan secara berkelompok
dalam berbagai bentuk formasi. Setelah kegiatan ini
dilanjutkan dengan pengamatan pada peragaan atau
simulasi oleh guru atau teman/model. Kelompok peserta
didik membuat rancangan keterampilan gerak pola
penyerangan 4-3-3, 4-2-4, 3-2-5 permainan sepak bola
yang dilakukan model. Diharapkan peserta didik dalam
kelompok dapat membuat kesimpulan mengenai fakta,
konsep, dan prosedur keterampilan gerak pola
penyerangan 4-3-3, 4-2-4, 3-2-5 permainan sepak bola.
Komunikasikan dengan guru dan peserta didik lain agar
mendapatkan kesimpulan yang lebih baik.
2. Pertemuan Kedua ( 3 JP )
a. Kegiatan Pendahuluan
1) Guru menyiapkan peserta didik di dalam kelas dan mengucapkan salam atau
selamat pagi kepada peserta didik.
2) Guru memerintahkan salah seorang peserta didik untuk memimpin doa.
3) Guru harus memastikan bahwa semua peserta didik dalam keadaan sehat.
4) Guru memotivasi peserta didik untuk mengondisikan suasana belajar yang
menyenangkan dengan menjelaskan manfaat olahraga bagi kesehatan dan
kebugaran dan prestasi cabang olahraga sepak bola.
5) Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya, yaitu
keterampilan gerak menggiring bola permainan sepak bola dengan cara tanya
jawab.
6) Guru menjelaskan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik setelah proses
pembelajaran (seperti yang tercantum dalam indikator ketercapaian kompetensi).
7) Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari yaitu: keterampilan
gerak pola pertahanan permainan sepak bola.
8) Guru menjelaskan tehnik penilaian untuk kompetensi sepak bola, baik
kompetensi sikap spiritual dengan observasi dalam bentuk jurnal: yaitu perilaku
keseriusan dalam berdoa dan berusaha secara maksimal, kompetensi sikap
sosial: perilaku disiplin, sportifitas, tanggung jawab, dan kerja sama, kompetensi
pengetahuan: pemahaman mengenai fakta, konsep, dan prosedur keterampilan
gerak pola pertahanan 4-3-3, 4-4-2, 5-3-2 permainan sepak bola menggunakan
penugasan atau tes lisan dan tertulis, dan kompetensi terkait keterampilan yaitu
keterampilan gerak pola pertahanan 4-3-3, 4-4-2, 5-3-2 permainan sepak bola
dalam bentuk sederhana dengan peraturan yang dimodifikasi.
9) Dilanjutkan dengan pemanasan agar peserta didik terkondisikan dalam materi
yang akan diajarkan dengan perasaan yang menyenangkan. Pemanasan dalam
bentuk game. Nama permainannya adalah permainan berjalan berkelok-kelok
mengikuti rintangan/corong).
a) Peserta didik dibagi menjadi empat kelompok besar (peserta didik putera
dan puteri dibagi sama banyak). Kalau jumlah peserta didik 36 orang, maka
satu kelompok terdiri dari 9 peserta didik.
b) Cara bermain: (1) Masing-masing kelompok peserta didik membentuk 4
berbanjar, (2) Setelah ada aba-aba "Ya", peserta didik yang berada paling
depan di setiap kelompok melakukan jalan berkelak-kelok melewati 10
rintangan, (3) Setelah peserta didik yang pertama selesai melaksanakan
tugasnya, maka dilanjutkan dengan peserta didik berikutnya, dan seterusnya,
(4) Apabila kelompok yang paling terakhir menyelesaikan melewati
rintangan, maka dinyatakan sebagai kelompok yang kalah dan diberi
hukuman berjoget atau bernyanyi.
c) Berdasarkan pengamatan guru pada game, dipilih sejumlah peserta didik
yang dianggap cukup mampu untuk menjadi tutor bagi temannya dalam
aktivitas berikutnya. Mereka akan mendapat anggota kelompok dari peserta
didik yang tersisa dengan cara berhitung sampai angka sejumlah peserta
didik yang terpilih (misalnya 8 orang). Maka jika terdapat 36 peserta didik,
setiap kelompok akan memiliki anggota 9 orang.
Setelah kegiatan ini dilanjutkan dengan pengamatan pada peragaan atau simulasi
oleh guru atau teman/model. Kelompok peserta didik membuat rancangan gerak
pola pertahanan 4-3-3 permainan sepak bola. Diharapkan peserta didik dalam
kelompok dapat membuat kesimpulan mengenai fakta, konsep, dan prosedur
keterampilan gerak pola pertahanan 4-3-3 permainan sepak bola.
Komunikasikan dengan guru dan peserta didik lain agar mendapatkan
kesimpulan yang lebih baik.
4) Mengumpulkan informasi/mencoba, menalar/mengasosiasi, dan mengomuni-
kasikan pembelajaran 2: Hasil rancangan keterampilan gerak pola pertahanan
4-4-2 permainan sepak bola. Aktivitas pembelajaran dilakukan secara
berkelompok dalam bentuk formasi berbanjar.
Setelah kegiatan ini dilanjutkan dengan pengamatan pada peragaan atau simulasi
oleh guru atau teman/model. Kelompok peserta didik membuat rancangan gerak
pola pertahanan 4-4-2 permainan sepak bola yang dilakukan model. Diharapkan
peserta didik dalam kelompok dapat membuat kesimpulan mengenai fakta,
konsep, dan prosedur keterampilan gerak pola pertahanan 4-4-2 permainan
sepak bola. Komunikasikan dengan guru dan peserta didik lain agar
mendapatkan kesimpulan yang lebih baik.
Setelah kegiatan ini dilanjutkan dengan pengamatan pada peragaan atau simulasi
oleh guru atau teman/model. Kelompok peserta didik membuat analisis gerak
pola pertahanan 5-3-2 permainan sepak bola yang dilakukan model. Diharapkan
peserta didik dalam kelompok dapat membuat kesimpulan mengenai fakta,
konsep, dan prosedur keterampilan gerak pola pertahanan 5-3-2 permainan
sepak bola. Komunikasikan dengan guru dan peserta didik lain agar
mendapatkan kesimpulan yang lebih baik.
3. Pertemuan Ketiga ( 3 JP )
a. Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
1) Guru menyiapkan peserta didik di dalam kelas dan mengucapkan salam atau
selamat pagi kepada peserta didik.
2) Guru memerintahkan salah seorang peserta didik untuk memimpin doa.
3) Guru harus memastikan bahwa semua peserta didik dalam keadaan sehat.
4) Guru memotivasi peserta didik untuk mengondisikan suasana belajar yang
menyenangkan dengan menjelaskan manfaat olahraga bagi kesehatan dan
kebugaran.
5) Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya, yaitu
keterampilan bermain sepak bola dengan menggunakan gerak pola penyerangan
4-3-3, 4-2-4, 3-2-5; dan pola pertahanan 4-3-3, 4-4-2, 5-3-2 permainan sepak
bola dengan cara tanya jawab.
6) Guru menjelaskan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik setelah proses
pembelajaran (seperti yang tercantum dalam indikator ketercapaian kompetensi).
7) Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari yaitu: keterampilan
bermain sepak bola dengan menggunakan gerak pola penyerangan 4-3-3, 4-2-4,
3-2-5; dan pola pertahanan 4-3-3, 4-4-2, 5-3-2.
8) Guru menjelaskan tehnik penilaian untuk kompetensi sepak bola, baik
kompetensi sikap spiritual dengan observasi dalam bentuk jurnal: yaitu perilaku
keseriusan dalam berdoa dan berusaha secara maksimal, kompetensi sikap
sosial: perilaku disiplin, sportifitas, tanggung jawab, dan kerja sama, kompetensi
pengetahuan: pemahaman mengenai fakta, konsep, prinsip, dan prosedur
keterampilan gerak bermain sepak bola dengan menggunakan gerak pola
penyerangan 4-3-3, 4-2-4, 3-2-5; dan pola pertahanan 4-3-3, 4-4-2, 5-3-2
permainan sepak bola menggunakan penugasan atau tes lisan dan tertulis, dan
kompetensi terkait keterampilan yaitu keterampilan gerak bermain sepak bola
dengan menggunakan gerak pola penyerangan 4-3-3, 4-2-4, 3-2-5; dan pola
pertahanan 4-3-3, 4-4-2, 5-3-2 permainan sepak bola, serta bermain sepak bola
dalam bentuk sederhana dengan peraturan yang dimodifikasi.
9) Dilanjutkan dengan pemanasan agar peserta didik terkondisikan dalam materi
yang akan diajarkan dengan perasaan yang menyenangkan. Pemanasan dalam
bentuk game. Nama permainannya adalah permainan kecil (kucing-tikus):
(a) Peserta didik dibagi menjadi empat kelompok besar (peserta didik putera
dan puteri dibagi sama banyak). Kalau jumlah peserta didik 36 orang, maka
satu kelompok terdiri dari 9 peserta didik.
(b) Cara bermain: (1) Masing-masing kelompok peserta didik membentuk
lingkaran, (2) Salah seorang peserta didik bertugas sebagai tikus dan peserta
didik yang lain sebagai kucing, (3) Bola dioperkan dan ditangkap oleh
peserta didik yang menjadi kucing, (4) Kemudian peserta didik yang
menjadi tikus berusaha merebut/meraih bola tersebut. Apabila bola tersebut
dapat direbut/diraih oleh peserta didik yang sebagai tikus, maka tugasnya
berganti sebagai kucing, dan begitu juga sebaliknya.
(c) Berdasarkan pengamatan guru pada game, dipilih sejumlah peserta didik
yang dianggap cukup mampu untuk menjadi tutor bagi temannya dalam
aktivitas berikutnya. Mereka akan mendapat anggota kelompok dari peserta
didik yang tersisa dengan cara berhitung sampai angka sejumlah peserta
didik yang terpilih (misalnya 8 orang). Maka jika terdapat 36 peserta didik,
setiap kelompok akan memiliki anggota 9 orang.
2) Menanya
a) Mempertanyakan tentang hasil rancangan keterampilan bermain sepak bola
dengan menggunakan gerak pola penyerangan 4-3-3, 4-2-4, 3-2-5; dan pola
pertahanan 4-3-3, 4-4-2, 5-3-2 permainan sepak bola, misalnya:
(1) Peserta didik saling mempertanyakan “bagaimana cara melakukan
gerak pola penyerangan 4-3-3, 4-2-4, 3-2-5 permainan sepak bola, yang
dimediasi oleh guru?
(2) Peserta didik saling mempertanyakan “bagaimana cara melakukan
gerak pola pertahanan 4-3-3, 4-4-2, 5-3-2 permainan sepak bola, yang
dimediasi oleh guru?
(3) Peserta didik saling mempertanyakan “bagaimana cara melakukan
gerak pola penyerangan 4-3-3, 4-2-4, 3-2-5; dan pola pertahanan 4-3-3,
4-4-2, 5-3-2 permainan sepak bola, yang dimediasi oleh guru?
b) Mempertanyakan tentang otot-otot yang dominan yang dipergunakan dalam
bermain sepak bola dengan menggunakan gerak pola penyerangan 4-3-3, 4-
2-4, 3-2-5; dan pola pertahanan 4-3-3, 4-4-2, 5-3-2 permainan sepak bola.
Setelah kegiatan ini dilanjutkan dengan pengamatan pada peragaan atau simulasi
oleh guru atau teman/model. Kelompok peserta didik membuat rancangan
bermain sepak bola dengan menggunakan gerak pola penyerangan 4-3-3, 4-2-4,
3-2-5 permainan sepak bola yang dilakukan model. Diharapkan peserta didik
dalam kelompok dapat membuat kesimpulan mengenai fakta, konsep, dan
prosedur keterampilan bermain sepak bola dengan menggunakan gerak pola
penyerangan 4-3-3, 4-2-4, 3-2-5 permainan sepak bola. Komunikasikan dengan
guru dan peserta didik lain agar mendapatkan kesimpulan yang lebih baik.
Setelah kegiatan ini dilanjutkan dengan pengamatan pada peragaan atau simulasi
oleh guru atau teman/model. Kelompok peserta didik membuat rancangan
bermain sepak bola dengan menggunakan pertahanan 4-3-3, 4-4-2, 5-3-2
permainan sepak bola. Diharapkan peserta didik dalam kelompok dapat
membuat kesimpulan mengenai fakta, konsep, dan prosedur keterampilan
bermain sepak bola dengan menggunakan pertahanan 4-3-3, 4-4-2, 5-3-2
permainan sepak bola. Komunikasikan dengan guru dan peserta didik lain agar
mendapatkan kesimpulan yang lebih baik.
Nama
Aspek Yang
No Tanggal Peserta Catatan pendidik Sikap
Diamati
Didik
1 3-8-2017 Markus Bercanda saat berdoa Beriman dan Spiritual
memulai pelajaran bertakwa
2 10-8-2017 Leonardus Memberikan ucapan Sportivitas Sosial
selamat dan bersalaman
dengan lawan tanding
2.Kompetensi Pengetahuan
a. Teknik Penilaian :
Penugasan (Lampiran 2)
b. Instrumen Penilaian
Daftar Tugas
c. Indikator dan Contoh Instrumen
Tehnik
Indikator Contoh Instrumen
penilaian
1. Mengidentifikasi hasil rancangan Tes tertulis 1. Sebutkan keterampilan
keterampilan gerak pola gerak pola penyerangan
penyerangan dan pola pertahanan. permainan sepak bola.
2. Sebutkan keterampilan
gerak pola pertahanan
permainan sepak bola.
2. Menjelaskan hasil rancangan 3. Jelaskan keterampilan
keterampilan gerak permainan gerak pola penyerangan
sepak bola. permainan sepak bola.
4. Jelaskan keterampilan
gerak pola pertahanan
permainan sepak bola.
3. Menjelaskan cara melakukan hasil 5. Jelaskan cara melakukan
analisis keterampilan gerak keterampilan gerak pola
melempar, menangkap, penyerangan permainan
menggiring, menembak, lay out, sepak bola.
dan merebound bola dengan 6. Jelaskan cara melakukan
berbagai posisi baik tanpa awalan keterampilan gerak pola
maupun dengan awalan permainan pertahanan permainan
Sepak Bola. sepak bola.
Teknik
Indikator Contoh Instrumen
Penilaian
1. Melakukan berbagai hasil Tes Praktik Lakukan keterampilan gerak
rancangan keterampilan pola penyerangan dan pola
gerak pola penyerangan dan pertahanan permainan sepak
pola pertahanan permainan bola.
sepak bola.
2. Melakukan berbagai hasil Tes Praktik Lakukan keterampilan gerak
rancangan keterampilan pola penyerangan dan pola
gerak pola penyerangan pertahanan permainan sepak
dan pola pertahanan bola dalam bentuk permainan
permainan sepak bola yang sederhana dengan
dalam bentuk permainan menggunakan peraturan yang
yang sederhana dengan dimodifikasikan.
menggunakan peraturan
yang dimodifikasikan
dengan menekankan pada
nilai-nilai disiplin,
sportifitas, tanggung jawab,
dan kerja sama secara
berkelompok.
Teknik
Indikator Contoh Instrumen
Penilaian
Memahami pola penyerangan Penugasan Carilah bentuk-bentuk pola
dan pola pertahanan penyerangan permainan sepak
permainan sepak bola. bola.
Carilah bentuk-bentuk pola
pertahanan permainan sepak bola.
Teknik
Indikator Contoh Instrumen
Penilaian
Mempraktikkan pola Tes Praktekkan pola penyerangan
penyerangan dan pola praktik permainan sepak bola.
pertahanan permainan sepak Praktekkan pola pertahanan
bola. permainan sepak bola.
LAMPIRAN 2
Bentuk Jumlah
No Kompetensi Dasar Materi Indikator Soal
soal soal
1. Merancang pola Pola 1. Sebutkan keterampilan Pilihan 1
penyerangan dan penyerangan gerak pola penyerangan Berganda
pertahanan salah 4-3-3, 4-2-4, permainan sepak bola.
satu permainan bola 3-2-5 2. Sebutkan keterampilan
besar *) Pola gerak pola pertahanan Pilihan 1
pertahanan permainan sepak bola. Berganda
4-3-3, 4-4-2, 3. Jelaskan keterampilan
5-3-2 gerak pola penyerangan
permainan sepak bola. Pilihan 1
4. Jelaskan keterampilan Berganda
gerak pola pertahanan
permainan sepak bola.
5. Jelaskan cara melakukan Pilihan 1
keterampilan gerak pola Berganda
penyerangan permainan
sepak bola.
6. Jelaskan cara melakukan Pilihan 1
keterampilan gerak pola Berganda
pertahanan permainan
sepak bola.
Contoh Butir Soal:
Butir-butir soal Pilihan Berganda dapat diambil pada, Buku Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan, Muhajir, SMA Kelas XII Kurikulum 2013, halaman 54 - 59; Jakarta: PT. Erlangga,
2017.
LAMPIRAN 3
Kisi-kisi Penilaian Kinerja
Sekolah : SMA Negeri 1 Langke Rembong
Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
Kelas/Semester : XII/6
Materi Pokok : Keterampilan Gerak Permainan Sepak Bola
Teknik
No Kompetensi Dasar Materi Indikator
Penilaian
1. Mempraktikkan Pola Lakukan keterampilan gerak pola Praktik/
hasil rancangan penyerangan 4-3- penyerangan dan pola pertahanan kinerja
pola penyerangan 3, 4-2-4, 3-2-5 permainan sepak bola.
2. dan pertahanan Pola pertahanan Lakukan keterampilan gerak pola Praktik/
salah satu 4-3-3, 4-4-2, 5-3- penyerangan dan pola pertahanan kinerja
permainan bola 2 permainan sepak bola dalam
besar *) bentuk permainan yang sederhana
dengan menggunakan peraturan
yang dimodifikasikan.
1. Tes Kinerja Pola Penyerangan dan Pola Pertahanan Permainan Sepak Bola
a. Butir Tes
Lakukan keterampilan gerak pola penyerangan dan pola pertahanan permainan sepak
bola. Unsur-unsur yang dinilai adalah kesempurnaan melakukan gerakan (penilaian
proses) dan ketepatan melakukan gerakan (penilaian produk).
b. Petunjuk Penilaian
Berikan (angka) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta didik menunjukkan
atau menampilkan keterampilan gerak yang diharapkan.
c. Rubrik Penilaian Keterampilan Gerak
d. Pedoman penskoran
1) Penskoran
a) Sikap awalan melakukan gerakan
Skor 3 jika :
(1) sikap berdiri menghadap arah bola.
(2) letakkan kaki tumpu di samping bola dengan sikap lutut agak tertekuk.
(3) sikap kedua lengan di samping badan agak terentang.
Skor 2 jika : hanya dua kriteria yang dilakukan secara benar.
Skor 1 jika : hanya satu kriteria yang dilakukan secara benar.
b) Sikap pelaksanaan melakukan gerakan
Skor 4 jika :
(1) badan menghadap ke arah sasaran. Kemudian jemputlah bola yang
meluncur agar mudah mengontrolnya.
(2) putarlah tungkai yang akan digunakan untuk menerima bola yang datang.
Dengan sedikit mengangkat kaki, kaki bagian dalam mengenai bola hingga
gerakan terhenti.
(3) badan agak membungkuk, lengan mengimbangi badan.
(4) pandangan mengarah ke bola.
Skor 3 jika : hanya tiga kriteria yang dilakukan secara benar.
Skor 2 jika : hanya dua sampai dua kriteria yang dilakukan secara benar.
Skor 1 jika : hanya satu sampai dua kriteria yang dilakukan secara benar.
c) Sikap akhir melakukan gerakan
Skor 3 jika :
(1) pandangan mata ke arah lepasnya/dorongan bola.
(2) badan sedikit dicondongkan ke depan dan beratnya terletak di antara kedua
kaki
(3) kaki yang menyepak bola berada di depan menghadap ke bawah dengan
posisi badan rileks.
Skor 2 jika : hanya dua kriteria yang dilakukan secara benar.
Skor 1 jika : hanya satu kriteria yang dilakukan secara benar.
2) Pengolahan skor
Skor maksimum: 10
Skor perolehan peserta didik: SP
Nilai keterampilan yang diperoleh peserta didik: SP/10
b. Lembar pengamatan penilaian hasil keterampilan gerak menendang dan menahan bola
permainan sepak bola.
1) Penilaian hasil keterampilan gerak menendang dan menahan bola
a) Tahap pelaksanaan pengukuran
Penilaian hasil/produk keterampilan gerak menendang dan menahan bola
dilakukan peserta didik selama 30 detik dengan dengan cara :
a) Mula-mula peserta didik berdiri ditengan-tengah antara papan pantul.
b) Setelah petugas pengukuran memberi aba-aba “mulai” peserta didik mulai
menendang dan menahan bola secara bergantian ke kiri dan ke kanan.
c) Petugas menghitung ulangan/pantulan bola yang dapat dilakukan oleh
peserta didik.
d) Jumlah ulangan/pantulan bola yang dilakukan dengan benar memenuhi
persyaratan dihitung untuk diberikan skor
Perolehan Nilai
Klasifikasi Nilai
Putera Puteri
…… > 27 kali …… > 24 kali Sangat Baik
24 – 27 kali 21 – 24 kali Baik
20 – 23 kali 17 – 20 kali Cukup
……. < 20 kali ……. < 17 kali Kurang
REKAPITULASI PENILAIAN
Aspek-Aspek Penilaian
Nama Peserta Pengetahuan Keterampilan
No.
Didik Lisan Tulis Tugas Rata2 Praktik Proyek Porto Rata2 KD
KD
1.
2.
3.
4
5.
6.
dst
1.
2.
3.
4.
dst