DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
PENDIDIKAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Teori Kreativitas dan Prinsip-prinsip
Kreativitas ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata kuliah
Kewirausahaan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan agar dapat mendeskripsikan Terkait
Judul makalah kami tentang Teori Kreativitas dan Prinsip-prinsip Kreativitas serta dapat
menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i|Kewirausahaan
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAAN...............................................................................................3
3.1 Simpulan...........................................................................................................8
3.2 Saran................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................9
ii | K e w i r a u s a h a a n
BAB I
PENDAHULUAN
1|Kewirausahaan
wirausahawan tidak hanya dapat berencana, berkata-kata tetapi juga berbuat, dan
merealisasikan rencana- rencana dalam pikirannya kedalam suatu tindakan yang
berorentasi pada sukses. Maka dibutuhkan kreatifitas, yaitu pola piker tentang sesuatu
yang baru, serta inovasi, yang tindakan dalam melakukan sesuatu yang baru.
2|Kewirausahaan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Teori Kreativitas
2.1.1 Pengertian Kreativitas
Kreativitas menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berasal dari kata dasar
kreatif, yaitu memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu. Sedangkan,
kreativitas sendiri memiliki arti kemampuan untuk menciptakan atau menemukan
sesuatu yang baru yang berbeda dari yang sebelumnya.
1. Kreativitas adalah kemampuan untuk berpikir dalam cara-cara yang baru dan
tidak biasa serta menghasilkan pemecahan masalah yang unik (Santrock,
2007).
2. Campbell (dalam Manguhardjana, 1986) mengemukakan kreativitas sebagai
suatu kegiatan yang mendatangkan hasil yang sifatnya :
a. Baru (novel), yang diartikan sebagai inovatif, belum ada sebelumnya,
segar, menarik, aneh dan mengejutkan.
b. Berguna (useful), yang diartikan sebagai lebih enak, lebih praktis,
mempermudah, mendorong, mengembangkan, mendidik, memecahkan
masalah, mengurangi hambatan, mengatasi kesulitan, mendatangkan hasil
yang baik.
c. Dapat dimengerti (understandable), yang diartikan hasil yang sama dapat
dimengerti dan dapat dibuat di lain waktu, atau sebaliknya peristiwa-
peristiwa yang terjadi begitu saja, tak dapat dimengerti, tak dapat
diramalkan dan tak dapat diulangi.
2.1.2 Teori-teori Kreativitas
1. Teori Psikoanalisa
Psikoanalisa memandang kreativitas sebagai hasil mengatasi suatu
masalah, yang biasanya dimulai sejak di masa anak-anak. Pribadi kreatif
dipandang sebagai seseorang yang pernah mempunyai pengalaman traumatis,
yang dihadapi dengan memungkinkan gagasan-gagasan yang disadari dan
yang tidak disadari bercampur menjadi pemecahan inovatif dari trauma.
2. Teori Humanistik
Humanistik lebih menekankan kreativitas sebagai hasil dari kesehatan
psikologis tingkat tinggi dan kreativitas dapat berkembang selama hidup dan
tidak terbatas pada usia lima tahun pertama. Menurut Abraham Maslow,
3|Kewirausahaan
menjelaskan bahwa manusia mempunyai naluri-naluri dasar yang menjadi
nyata sebagai kebutuhan. Kebutuhan-kebutuhan itu, diwujudkan sebagai
hirarki kebutuhan manusia, dari yang terendah hingga yang tertinggi.
3. Teori Cziksentmihalyi
Teori ini pertama yang memudahkan tumbuhnya kreativitas adalah
Predisposisi genetis (genetic predispotition). Contoh seseorang yang system
sensorisnya peka terhadap warna lebih mudah menjadi pelukis, peka terhadap
nada lebih mudah menjadi pemusik.
a) Minat pada ranah tertentu:
Minat menyebabkan seseorang terlibat secara mendalam terhadap ranah
tertentu, sehingga mencapai kemahiran dan keunggulan kreativitas.
b) Akses terhadap suatu bidang:
Adanya sarana dan prasarana serta adanya pembina/mentor dalam bidang
yang diminati sangat membantu pengembangan bakat.
c) Access to a field:
Kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi dengan teman sejawat,
tokoh-tokoh penting dalam bidang yang digeluti, memperoleh informasi
yang terakhir, mendapatkan kesempatan bekerja sama dengan pakar-pakar
dalam bidang yang diminati sangat penting untuk mendapatkan
pengakuan.
2.1.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kreativitas
Setiap orang memiliki p1``otensi kreatif dalam derajat yang berbeda-beda. Potensi
ini perlu dipupuk sejak dini agar dapat diwujudkan. Untuk itu perlu kekuatan-
kekuatan pendorong, baik dari luar (lingkungan) maupun dari dalam individu
sendiri. Perlu diciptakan kondisi lingkungan yang dapat memupuk daya kreatif
individu, dalam hal ini mencakup baik lingkungan dalam arti sempit (keluarga,
sekolah) maupun dalam arti kata luas (masyarakat, kebudayaan). Faktor yang
mempengaruhi kreatifitas yaitu
1. Faktor Lingkungan Keluarga
Lingkungan keluarga yang harmonis dan demokratis mendorong anak untuk
mengekspresikan diri tanpa tekanan dan hambatan.
2. Faktor Lingkungan Sekolah
Sekolah merupakan lingkungan kedua setelah keluarga. Suasana, kondisi
sekolah sangat menentukan kreatifitas berkembang.
4|Kewirausahaan
3. Faktor Lingkungan Masyarakat
Lingkungan masyarakat bersifat heterogen dan kultur yang berbeda,
lingkungan yang tidak kondusif mengakibatkan anak tidak berkembang
kreatifitasnya.
5|Kewirausahaan
Prinsipnya ialah: Mulai dari posisi berbeda. Seorang kreatorulung atau penemu-
penemu dunia pasti mempunyai "iris mata" atau pandangan yang berbeda
dibandingkan orang lain. Mereka selalu menempatkan diri mereka pada posisi
yang berbeda dengan banyak orang. Ciri-ciri orang seperti ini ialah tidak puas diri
(tidak mudah puas), pantang menyerah, dan berpikir berla wananarah (menentang
arah) atau yang lebih dikenal dengan kata "think differently".
4. Prinsip Keempat: Pikirkan lebih detail
1. Ubahlah pola kebiasaan anda
2. Di dalam melihat, janganlah secara visual, tetapi secara detailnya.
3. Amatilah film bukan dari tokohnya,
misalnya editing, sudut pengambilan, kamera, teknik pengambilan, dan lain-
lain.
4. Kunjungilah tempat, toko, pameran dagang, even atau eksibisi.
Jangan lihat ramainya, bisingnya, hebatnya, atau secara visualnya.
5. PrinsipKelima: Dapatkan hasil yang sempurna
Prinsip yang kelima ini akan membuat Anda lebih kreatif lagi di dalam
menciptakan peluang. Prinsip ini bias membuat Anda lebih bekerja dengan giat
dan dituntut untuk lebih dari sekadar puas, karena Anda tidak mengenal hasil yang
biasa-biasa saja dan tidak cepat puas diri. Jika Anda ingin menerapkan prinsip ini,
selalulah berpikir dan berprinsip "Pasti ada jalan keluarnya", atau "Kesulitan ini
bersifat sementara, hanya saya yang belum tahu saja". Dengan menginginkan hasil
yang sempurna, maka muncullah produk atau inovasi terbaru.
6. Prinsip Keenam: Harus ada solusi
Prinsip ini hamper sama dengan prinsip sebelumnya, hanya berbeda pada hasil
akhirnya. Prinsip ini hanya berpikir untuk mencari solusinya saja, sedangkan yang
sebelumnya ialah kesempurnaan dari hasilnya.
7. Prinsip Ketujuh: Kesulitan dan Inspirasi Itu saling Melekat Satu dengan yang
Lain
Jika di satu sisi itu adalah suatu kesulitan, maka di sisi lain hal itu adalah
inspirasi atau peluang. Ketika Anda akan memakai prinsip ini, maka:
1. Senantiasa berpikir:
Mengapa?
Kok bias begitu?
6|Kewirausahaan
Ah, tidak ada yang tidak mungkin!
2. Berpikirlah terbalik, bahwa Anda adalah objeknya, bukan subjeknya
3. Pikirkan peraturan-peraturan yang belum dibuat untuk menciptakan sebuah
inspirasi dan peluang
8. Prinsip Kedelapan: Pengetahuan Adalah Alat, Imajinasi adalah Cara untuk
Menemukan Inspirasi (Knowledge Only 1%, Imagination 99%)
Kreativitas itu tidak akan Anda dapatkan bila Anda tidak berimajinasi.
Imajinasi itu membuat Anda berangan-angan dan berpikir detail dan mencoba
mereka-reka untuk mencari solusi dan menemukan ide pemecahannya:
Mulailah belajar coret-coretan sketsa tentang pemecahan masalah, melamun,
menerawang jauh, mebayangkan, dan lain-lain.
Pikirkan dan imajinasikan suatu keinginan yang selama ini Anda impikan.
7|Kewirausahaan
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan atau menemukan
sesuatu yang baru yang berbeda dari yang sebelumnya. Kreativitas dapat
ditinjau dari berbagai macam teori yaitu teori psikoanalisa, teori humanistik
dan teori Cziksentmihalyi. Dalam kreativitas ada empat macam tahapan yang
harus dijalani yaitu tahapan persiapan, tahapan inkubasi, tahapan pencerahan,
dan tahapan pelaksanaan atau pembuktian. Orang-orang yang memiliki
kreativitas tentu memiliki ciri-ciri khusus seperti kemampuan bekerja keras,
berpikir mandiri, pantang menyerah dan masih banyak lagi. Ada banyak faktor
yang mempengaruhi daya kreativitas seseorang baik dari dalam maupun dari
luar. Untuk mengembangkan kreativitas aa teknik-teknik tertentu yang harus
dilakukan. Dalam mengembangkan kreativitas tentu saja ada kendala-kendala
yang dapat membuat kreativitas seseorang dapat terhambat. Untuk itu kita
perlu mengenali hal-hal tersebut sehingga kita dapat mengantisipasi agar
kreativitas kita tidak terhambat.
3.2 Saran
Masih banyak terdapat kekurang dalam makalah yang kami buat ini.
Kami mengharapkan kritik dan saran oleh setiap pembacanya.
8|Kewirausahaan
DAFTAR PUSTAKA
John W. Santrock (2007). Perkembangan Anak. Jilid 1 Edisi kesebelas. Jakarta : PT.
Erlangga.
9|Kewirausahaan