Anda di halaman 1dari 8

KOMPETENSI DASAR

3.16 Menganalisis pencatatan beban deplesi aset tetap berupa sumber daya
alam
4.16 Melakukan pencatatan beban deplesi aset tetap berupa sumber daya
alam

INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

3.16.1 Menganalisis pengelompokan biaya – biaya aktiva tetap sumber daya


alam
3.16.2 Menganalisis pencatatan beban deplesi aset tetap berupa sumber daya
alam
4.16.1 Menerapkan pengelompokan biaya – biaya aktiva tetap sumber daya
alam
4.16.2 Melakukan pencatatan beban deplesi aset tetap berupa sumber daya alam

TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Setelah berdiskusi dan menggali informasi,peserta didik dapat menganalisis


pengelompokan biaya – biaya aktiva tetap sumber daya alamPercaya diri.
2. Setelah berdiskusi dan menggali informasi ,peserta didik menganalisis
pencatatan beban deplesi aset tetap berupa sumber daya alamdengan percaya
diri.
3. Setelah berdiskusi dan menggali informasi ,peserta didik dapatmenerapkan
pengelompokan biaya – biaya aktiva tetap sumber daya alam dengan benar
4. Setelah berdiskusi dan menggali informasi ,peserta didik dapat Melakukan
pencatatan beban deplesi aset tetap berupa sumber daya alam dengan benar
MATERI PEMBELAJARAN

A. AKTIVA TETAP SUMBER DAYA ALAM


Sumber daya alam adalah barang – barang yang timbul atau ada karena proses alam.bisa
berupa minyak, gas bumi, barang – barang logam, batu bara, batu kapur , tanah liat, pasir,selain itu
hasik hutan seperti kayu dan sebagainya. Aktiva sumber daya alam dalam industri pertambangan
umum adalah aktiva dalam bentuk barang tambang (barang galian) yang ada didalam tanah.
Menurut Harnanto (1982), “ dari segi akuntansi , sumber – sumber alam adalah produk dari tanah ,
dan selama dalam bentuk alamnya disebut “wasting assets”.
Terdapat 2 kelompok asset sumber daya alam yaitu:
a) asset biologik (misalnya lahan kayu); dan
b) sumber daya mineral, minyak, dan gas
Karakteristik Aktiva sumber daya alam sebagai berikut :
1. Mempunyai masa manfaat atau usia ekonomis terbatas, secara fisik pada suatu saat akan
habis karena penambangan
2. Setelah masa manfaatnya habis, aktiva yang bersangkutan tidak dapat diganti dengan aktiva
yang sejenis (wasting assets)

B. BIAYA – BIAYA AKTIVA TETAP SUMBER DAYA ALAM


Biaya- biaya yang berhubungan dengan aktiva teap sumber daya alam, sampai kegiatan produksi
penambangan ( eksploitasi) dimulai, secara garis besar meliputi :
Biaya yang berhubungan dengan perolehan hak pengusaha atas barang tambang.
1. Biaya eksplorasi, meliputi biaya perizinan eksplorasi, biaya survey, biaya pembebasan
tanah, biaya peralatan , biaya pemboran dan biaya lain- lain yang berhubungan dengan
usaha mencari, menemukan, mengevaluasi adanya cadangan bahan tambang dalam suatu
area tertentu
2. Biaya pengembangan dan konstruksi , meliputi biaya pembangunan fasilitas dan sarana
yang mendukung produksi seperti pembuatan jalan masuk lokasi penambangan, penyedia
bangunan,penyediaan mesin –mesin, pembuatan terowongan dan sarana lainnya, serta
biaya – biaya lain yang berhubungan dengan kegiatan dalam rangka mempersiapkan
cadangan barang tambang sampai siap diproduksi.
3. Biaya produksi penambangan (eksploitasi), meliputi biaya – biaya yang berhubungan
dengan kegiatan mulai dari pengangkatan barang tambang ke permukaan bumi sampai siap
untuk dipasarkan atau diolah lebih lanjut
C. PENCATATAN BIAYA AKTIVA TETAP SUMBER DAYA ALAM
Dalam hubungan dengan kepentingan pencatatan akuntansi, biaya – biaya tersebut dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :
a) Biaya – biaya yang masa manfaatnya habis bersamaan dengan habisnya cadangan barang
tambang, atau biaya – biaya yang menjadi harga perolehan (biaya)aktiva tetap sumber daya
alam , meliputi :
b) Biaya perolehan hak pengusaha atas barang tambang
c) Biaya eksplorasi
d) Biaya pengembangan dalam bentuk biaya konstruksi sarana yang tidak memiliki manfaat
masa depan setelah cadangan barang tambang habis, misalnya terowongan.

Salah satu cara pencatatan, saat terjadinya pengeluaran untuk biaya – biaya diatas, masing – masing
dicatat misalnya pada akun- akun sebagai berikut ;
Biaya perizinan ……………………………….. Rp …………. -
Kas ……………………………………………. - Rp …………..
Biaya Eksplorasi ……………………………… Rp …………. -
Kas……………………………………………. - Rp …………..
Biaya Pengembangan ……………………. Rp …………. -
Kas …………………………………………... - Rp ……………..
Selanjutnya saldo akun – akun tersebut di pindahkan ke dalam akun Aktiva tetap sumber daya alam
dengan jurnal sebagai berikut :
Aktiva tetap sumber daya alam Rp …………
Biaya perizinan Rp ……………….
Biaya Eksplorasi Rp ………………
Biaya pengembangan Rp. ……………..

Dari pencatatan di atas, saldo debet akun Aktiva tetap sumber daya alam adalah harga
perolehannya. Jumlah yang bersangkutan , selanjutnya tiap periode akuntansi disusutkan yang
disebut “deplesi” (depletion)
Biaya konstruksi, dalam bentuk biaya konstruksi aktiva tetap seperti bangunan dan mesin –mesin
pertambangan. Aktiva tetap yang dibangun dalam rangka pengembangan dan ditaksir mempunyai
manfaat di masa datang setelah cadangan barang tambang habis, dicatat dalam akun masing –
masing dan disusutkan. Penyusutannya (deplesi) diperlakukan sebagai biaya produksi.

D. PENENTUAN DAN PENCATATAN BIAYA DEPLESI


Deplesi dilakukan untuk tiap periode akuntansi.besarnya deplesi (tarif deplesi ) ditentukan
berdasarkan factor – factor sebagai berikut:
1. Harga perolehan aktiva tetap sumber daya alam
2. Taksiran barang tambang yang dapat dieksploitasi
3. Taksiran nilai residu dari tanah tempat barang tambang itu berada apabila barang tambang
telah habis
Cara yang dipakai dalam penentuan tarif deplesi adalah “ perhitungan tariff tunggal”
Tarif deplesi per satuan barang dagang :

(Harga Perolehan aktiva tetap sumber daya alam ) – (Nilai residu tanah)
Tarif Deplesi =
Taksiran jumlah satuan hasil
Tarif tunggal biasanya dipakai apabila biaya – biaya untuk memperoleh hak atas sumber
alam jumlahnya relatif kecil , dan memerlukan biaya – biaya pengembangan dalam jangka waktu
relatif pendek.
Contoh : jumlah biaya untuk hak pengusaha barang tambang dan eksplorasi dalam suatu area
pertambangan Rp 300.000.000,00 . biaya – biaya untuk pengembangan dan penyediaan sarana Rp
600.000.000,00. Selama usia manfaatnya , ditaksir dapat dihasilkan barang tambang sebanyak Rp
1.000.000 ton. Setelah barang tambang habis, nilai tanah ditaksir seharga Rp 50.000.000,00. Dari
data tersebut, tariff deplesi menurut tarif tunggal dihitung sebagai berikut :
Rp(300.000.000,00 + 600.000.000,00) – Rp 50.000.000,00
Tarif deplesi perton = = Rp 850,00
1.000.000
Apabila pada suatu periode akuntansi berhasil dieksploitasi sebanyak 50.000 ton, deplesi aktiva
tetap sumber daya alam yang dibebankan pada periode , misalnya pada tanggal 31 Desember ,
jumlah tersebut dicatat dengan jurnal :
Des 31 Deplesi Akiva tetap sumber alam ………………. Rp 42.500.000,00
Akum. Deplesi aktiva tetap sumber alam Rp 42.500.000,00
Atau
Des 31 Biaya Deplesi ………………. Rp 42.500.000,00
Akumulasi Deplesi Rp 42.500.000,00

Deplesi aktiva tetap diperlakukan sebagai biaya produksi dan Akumulasi deplesi aktiva tetap
sumber alam disajikan dalam neraca sebagai pengurang aktiva tetap sumber alam.

LATIHAN SOAL

Jawablah pertanyaan berikut dengan benar !

1. Deskripsikan karakteristik sumber daya alam !


2. Apakah yang dimaksud dengan harga perolehan suatu sumber alam ?
3. Jelaskan dua pendekatan mengenai penentuan harga perolehan suatu sumber alam ?
4. Deskripsikan perbedaan depresiasi dan deplesi !
5. Deskripsikan pengertian deplesi !
EVALUASI

A. PENGETAHUAN

1. Deskripsikan pengertian deplesi !


2. Deskripsikan perbedaan depresiasi dan deplesi !
3. Jelaskan akun yang diperlukan dalam pencatatan deplesi !
4. Jelaskan mengenai komponen kos asset sumber daya alam!
5. Jelaskan karakteristik sumber daya alam !

B. KETERAMPILAN
C. PT Harjuno memperoleh hak menggunakan tanah seluas 1.500 are untuk
mengeksplorasi sumber minyak. Proyek ini dikenal dengan proyek JKL. Biaya sewa Rp
100.000.000, biaya eksplorasi yang berkaitan langsung dengan penemuan sumber alam
Rp 200.000.000, dan kos pengembangan tak berwujud Rp 1.500.000.000. Menurut
taksiran, kandungan sumber daya minyak sebanyak 1.000.000 barrel minyak. Jika PT
Harjuno mengekstrasi 100.000 barrel pada tahun 2017. Maka hitunglah beban
deplesinya dan catatlah ke dalam jurnal!
D. PT Wahana Jaya Utama memperoleh hak atas pengusahaan hutan selama 5 tahun.
Biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh hak tersebut Rp. 150.000.000.000. Taksiran
kandungan hutan tersebut 3.000.000 m2 kayu. Jika selama periode akuntansi sudah
dieksploitasi sebesar 500.000 m2 kayu. Catatlah jurnal penyesuaian pada tanggal 31
Desember 2017.

DAFTAR PUSTAKA

- Sumantri,Hendi.Buku Akuntansi Keuangan.Bandung : Armico


- Modul Akuntansi Keuangan. Surakarta : Putra Nugraha

Kunci Jawaban Soal Evaluasi


A. PENGETAHUAN
1. Deplesi adalah proses alokasi manfaat potensial aset sumber daya alam untuk
dipertemukan dengan pendapatan yang dihasilkan dari aset sumber daya alam tersebut
pada periode tertentu
2. Perbedaan Depresiasi dan deplesi :

Depresiasi Deplesi
Pengakuan terhadap pengurangan manfaat Pengakuan pengurangan kuantitatif
ekonomi yang terjadi pada aktiva tetap pada sumber daya alam.
Digunakan untuk aktiva tetap yang bisa Digunakan untuk aktiva tetap yang
diganti bila sudah habis. tidak bisa langsung diganti dengan
yang sama jika sudah habis.
Alokasi harga perolehan ke pendapatan, pada Pengakuan terhadap perubahan
periode bersangkutan untuk suatu perusahaan langsung darisumber daya alam
yang dihitung berdasarkan hasil produksi menjadi barang yang bisa dijual.

3. akun yang diperlukan dalam pencatatan deplesi:


a) Beban deplesi (debit)
b) Deplesi akumulasian (kredit)

4. komponen kos asset sumber daya alam

a. Kos Sebelum Eksplorasi, yaitu kos yang terjadi sebelum hak legal untuk
mengeksploasi wilayah tertentu dilakukan
b. Kos Eksplorasi, yaitu kos yang berhubungan dengan pemerolehan hak melakukan
eksplorasi, studi topografis, geologis, geokemis, geofisis, penyampelan, dan evaluasi
kelayakan teknis
c. Kos Pengembangan, yaitu kos peralatan berwujud dan kos pengembangan tak
berwujud

5. Karakteristik sumber daya alam

a. Mempunyai masa manfaat atau usia ekonomis terbatas, secara fisik pada suatu saat
akan habis karena penambangan
b. Setelah masa manfaatnya habis, aktiva yang bersangkutan tidak dapat diganti dengan
aktiva yang sejenis (wasting assets)

B. KETERAMPILAN
1. Perhitungan deplesi sebagai berikut:
Kos sumber daya mineral Rp 1.800.000.000
Nilai residu Rp 0
Taksiran unit tersedia 1.000.000 barrel
Tarif deplesi = (Rp 1.800.000.000-Rp 0)/1.000.000 barrel
= Rp 1.800 per barrel
Jika PT Sembodo mengekstraksi 100.000 barrel maka deplesi tahun 2017 adalah
=Rp. 1.800 x 100.000 barrel
= Rp 180.000.000

Jurnal untuk mencatat deplesi:

Keterangan Debet Kredit

Beban Deplesi Rp. 180.000.000,00

Deplesi Akumulasian Rp. 180.000.000,00

Penyajian dalam neraca :


Aset Tak Lancar
Pertambangan Minyak (Proyek A) – kos Rp 1.800.000.000
Deplesi akumulasian Rp 300.000.000 -
Nilai buku tambang minyak Rp 1.500.000.000

2. Tarif deplesi tiap m2 = Rp. 150.000.000.000,00 : 3.000.000 m2 = Rp. 50.000,00 m2

Jika dalam 1 tahun ditambang sebanyak 500.000 m2 kayu, maka :


Nilai Deplesi = 500.000 m2 x Rp. 50.000,00 m2 = Rp. 25.000.000.000,00

Maka pencatatan jurnalnya :

Keterangan Debet Kredit

Beban Deplesi Rp. 25.000.000,00

Deplesi Akumulasian Rp. 25.000.000,00

Anda mungkin juga menyukai