Anda di halaman 1dari 8

Kegiatan Pembelajaran 4

Menganalisis Pencatatan Beban Deplesi Aset


Tetap Sumber Daya Alam.

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah selesai mengikuti Kegiatan Pembelajaran 4 tentang Menganalisis
Pencatatan Beban Deplesi Aset Tetap Sumber Daya Alam, diharapkan
siswa mampu:
1. Menjelaskan asset tetap sumber daya alam
2. Menjelaskan harga perolehan asset tetap sumber daya alam
3. Menentukan pendekatan harga perolehan aset tetap sumber alam
4. Menjelaskan pengertian deplesi asset tetap sumber daya alam.
5. Menganalisa perbedaan deplesi dan penyusutan (depresiasi)
6. Mengidentifikasi faktor-faktor yang menentukan deplesi
7. Menganalisis koreksi terhadap perhitungan deplesi
8. Menghitung harga perolehan aset tetap sumber daya alam
9. Mencatat harga perolehan aset tetap sumber daya alam
10. Menghitung deplesi aset tetap sumber daya alam
11. Mencatat deplesi aset tetap sumber daya alam
12. Menyajikan aset tetap sumber daya alam dan deplesi dalam Neraca.

B. Uraian Materi
1. Aset Tetap Sumber Daya Alam
Aset tetap sumber alam adalah aset yang dimiliki oleh perusahaan
ekstraktif. Perusahaan ekstraktif adalah perusahaan yang kegiatan
utamanya mengambil benda-benda yang tersediadi alam secara
langsung. Contoh perusahaan ekstraktif adalahperusahaan
pertambangan minyak bumi, emas, batubara,timah dan lain-lain.
Aset sumber daya alam mempunyai dua karakteristik, yaitu:
a. Secara fisik berkurang (habis) karena kegiatan operasional.
b. Aset sumber alam tidak dapat diganti.

2. Harga Perolehan Aset Tetap Sumber Daya Alam


Harga perolehan sumber alam yang ditambang adalah harga untuk
mendapatkan dan menyiapkan barang tambang sampai siap untuk
digunakan. Untuk sumber alam yang sudah ditemukan dan siap digali,
biaya perolehannya adalah harga yang harus dibayar untukl
mendapatkan properti. Tetapi jika perolehan sumber daya alam yang
baru dalam tahap eksplorasi maka untuk menentukan harga perolehan
sumber daya alam tersebut terdapat dua pendekatan, yaitu:
a. Pendekatan harga perolehan penuh (Full cost approach)
Pendekatan ini biasanya digunakan untuk perusahaan industri
tambang minyak. Untuk usaha eksplorasi tambang minyak,
perusahaan harus melakukan penggalian berulang ulang di tempat
yang berbeda-beda. Dalam pendekatan ini, harga perolehan dihitung
dengan mengkapitalisasi seluruh biaya eksplorasi, baik yang berhasil
maupun yang tidak berhasil. Kemudian, harga perolehan akan
dihapus secara bertahap menjadi biaya selama masa produktif
sumur minyak.
b. Pendekatan Usaha berhasil (Successful effort approach)
Pendekatan ini muncul akibat adanya pendapat para ahli yang
menyarankan agar hanya pengeluaran eksplorasi untuk sumur yang
berhasil saja yang dikapitalisasi. Hal ini dikarenakan para ahli
berpendapat bahwa tidak logis jika harus mengkapitalisasi
pengeluaran untuk sumur yang tidak berhasil pada harga sumur
yang berhasil. Sebagai contoh, jika dal;am 50 penggalian sumur
terdapat satu sumur yang berhasil, maka tidaklah logis apabila
pengeluaran untuk menggali 49 sumur yang tidak berhasil harus
diperhitungkan sebagi harga perolehan dari satu sumur yang
berhasil.

3. Deplesi Aset Tetap sumber Daya Alam


Deplesi adalah berkurangnya harga perolehan (cost) atau nilai sumber
daya alam seperti tambang, mineral, hasil hutan yang disebabkan oleh
perubahan (pengolahan) sumber alam tersebut sehingga menjadi
persediaan. Dalam akuntansi Deplesi adalah pengalokasian biaya
perolehan sumber lama menjadi beban dengan cara yang rasional dan
sistematis selama masa manfaatnya (umur ekonomisnya).
Beberapa perbedaan antara deplesi dan depresiasi adalah sebagai
berikut:
a. Deplesi merupakan pengakuan terhadap pengurangan kuantitatif
yang terjadi dalam sumber alam, sedangkan depresiasi merupakan
pengakuan terhadap pengurangan service ( manfaat ekonomi ) yang
terjadi dalam aset tetap.
b. Deplesi digunakan untuk aset tetap yang tidak dapat diganti
langsung dengan aset yang sama jika sudah habis, sedangkan
depresiasi digunakan untuk aset tetap yang pada umumnya dapat
diganti jika sudah habis.
c. Deplesi adalah pengakuam terhadap perubahan langsung dari suatu
sumber alam menjadi barang yang dapat dijual, sedangkan
depresiasi adalah alokasi harga perolehan ke pendapatan periode
yang bersangkutan untuk suatu service yang dihasilkan.

4. Metode Perhitungan Deplesi Sumber Daya Alam.


Untuk menghitung deplesi ada 3 hal yang harus diperhatikan yaitu:
a. Harga Perolehan aset.
Sumber alam, harga perolehannya adalah pengeluaran sejak
memperoleh izin sampai sumber alam itu dapat diambil hasinya. Jika
kumpulan pengeluaran itu terlalu kecil maka dilakukan penilaian
terhadap sumber alam tersebut.
Dalam perhitungan deplesi, terdapat berbagai faktor yang
mempengaruhi penghitungan. Adapun faktor-faktor yang
mempengaruhi penghitungan dasar deplesi sebagai berikut:
1) Biaya Akuisisi
Biaya akuisisi adalah biaya yang dibayarkan guna memperolah
hak properti untuk mencari dan menemukan sumber daya alam
yang belum ditemukan atau dalam beberapa kasus properti di –
lease dan pembayaran royalty khusus dibayarkan kepada pemilik
jika sumber daya produktif dan secara komersial
menguntungkan.
2) Biaya Eksplorasi
Biaya ini sering kali diperlukan untuk menemukan sumber daya
alam.
3) Biaya Pengembangan.
Biaya pengembangan dibagi menjadi dua yaitu:
 Biaya pengembangan Berwujud.
Biaya pengembangan berwujud contohnya alat transportasi
dan peralatan berat lainnya yang diperlukan untuk
menambang sumber daya alam.
 Biaya pengembangan tidak berwujud.
Biaya pengembangan tidak berwujud contohnya biaya
pengeboran dan pembuatan terowongan sumur
penambangan.
4) Biaya Restorasi.
Perusahaan terkadang memerlukan biaya yang substansial untuk
merestorasi (memperbaiki) properti kembali seperti semula
setelah dipergunakan. Biaya retorasi masuk sebagai biaya
deplesi dan jika adala nilai residu dari properti harus dikurangi
dari dasar deplesi.
b. Taksiran nilai sisa apabila sumber alam sudah selesai dieksploitasi.
c. Taksiran hasil yang secara ekonomis dapat dieksploitasi.

Deplesi dihitung dari tiap unit hasil sumber alam (metode unit produksi).
Satuan unit hasil misalnya: ton, barrel, tonase dan lain-lain. Berikut ini
rumus menghitung biaya deplesi:

Harga Perolehan – Nilai Residu


Tarif Deplesi = -----------------------------------------------------
Taksiran Jumlah Satuan Hasil

Biaya Deplesi = Tarif Deplesi per satuan X Jumlah hasil yang diperoleh

Contoh:
Tanah yang mengandung hasil tambang dibeli dengan harga Rp
20.000.000,-. Taksiran isinya sebesar 150.000 ton. Tanah tersebut
sesudah dieksploitasi ditaksir bernilai Rp 2.000.000,-. Deplesi per ton
adalah sebagai berikut:

Rp 20.000.000 – Rp 2.000.000
Deplesi = ------------------------------------------- = Rp 120 per ton
150.000

Jika pada tahun pertama bisa dieksploitasi sebanyak 40.000 ton, maka
deplesi untuk tahun tersebut adalah : 40.000 X Rp 120 = Rp 4.800.000

Jurnal yang dibuat untuk mencatat delpesi sebagai berikut:

Deplesi Rp 4.800.000
Akumulasi deplesi Rp 4.800.000

5. Revisi Perhitungan Deplesi.


Apabila pembangunan tambang /sumber alam juga terjadi dalam masa
eksploitasi, sedangkan perusahaan telah menaksir di muka biaya
deplesi dan kenyataannya biaya pembangunan berbeda dengan yang
sudah ditaksir, maka perhitungan deplesi perlu direvisi. Begitu juga jika
taksiran isi tambangnya berbeda dengan taksiran isi tambang yang
dipakai dalam menghiting deplesi maka perhitungan deplesi perlu
direvisi. Koreksi terhadap deplesi dapat dilakukan dengan dua cara
sebagai berikut:
a. Deplesi tahun-tahun lalu yang sudah dicatat dikoreksi, begitu juga
untuk deplesi yang akan datang.
b. Deplesi tahun-tahun lalu yang sudah dicatat tidak dikoreksi, tetapi
deplesi tahun-tahun yang akan datang dilakukan dengan data yang
terakhir.
Dalam cara pertama koreksi dilakukan sperti halnya dalam aset tetap.
Pada saat diketahui adanya perubahan, dihitung lagi deplesi per unit
kemudian dilakukan koreksi. Misalnya deplesi yang lalu terlalu besar,
jurnal koreksinya sebagai berikut:
Akumulasi Deplesi Rp xxx
Laba Ditahan Rp xxx
Dalam cara kedua, deplesi tahun-tahun lalu tidak dikoreksi, tetapi
deplesi untuk tahun berjalan dan tahun-tahun yang akan datang direvisi.
Contoh: (Dari contoh di atas)
Tanah yang mengandung hasil tambang dibeli dengan harga Rp
20.000.000,-. Taksiran isinya sebesar 150.000 ton. Tanah tersebut
sesudah dieksploitasi ditaksir bernilai Rp 2.000.000,-. Pada tahun
pertama bisa dieksploitasi sebanyak 40.000 ton. Pada masa eksploitasi
ada tambahan biaya pembangunan sebesar Rp 1.800.000. Sesudah
dieksploitasi dalam tahun kedua sebanyak 30.000 ton, tambang ditaksir
masih mengandung 90.000 ton. Perhitungan deplesi tahun kedua
adalah sebagai berikut:
Harga perolehan pertama Rp 20.000.000
(-) Nilai sisa Rp 2.000.000
Deplesi tahun pertama Rp 4.800.000
Rp 6.800.000
Rp 13.200.000
(+) Biaya pembangunan tahun kedua Rp 1.800.000
Jumlah yang akan dideplesi Rp 15.000.000

Taksiran isi tambang pada awal tahun kedua:


Hasil eksploitasi tahun kedua (ton) 30.000
Taksiran isi tambang pada akhir tahun kedua (ton) 90.000
Taksiran isis tambang pada awal tahun kedua (ton) 120.000

Deplesi per ton dalam tahun kedua = Rp 15.000.000 : 120.000 = Rp 125


Deplesi tahun kedua = 30.000 ton x Rp 125 = Rp 3.750.000

C. Kegiatan Pembelajaran.
1. Apersepsi
Negara Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber alam.
Contohnya adalah hasil laut, hasil bumi, hasil hutan dan lain
sebagainya. Hasil bumi berupa hasil pertanian dan hasil tambang.
Pembelajaran kali ini akan membahas masalah bagaimana perusahaan
pengelolaan hasil tambang dan bagaimana akuntansi perusahaan yang
bergerak dibidang usaha pertambangan.

2. Kegiatan Mengamati
Silahkan anda membaca materi dengan seksama. Kemudian catatlah
masalah masalah yang belum Anda pahami, sebagai bahan untuk
mengajukan pertanyaan.

3. Kegiatan Menanya, Mencoba dan Menalar


Setelah Anda membaca materi dan ada hal-hal yang belum dipahami
silahkan ajukan pertanyaan.
Selanjutnya silahkan Anda mencoba meyelesaikan soal-soal latihan
yang berkaitan dengan transaksi-transaksi di perusahaan pertambangan
berikut ini.

Latihan 1.
Jawablah pertanyaa-pertanyaan dibawah ini dengan benar.
a. Sebutkan sumber daya alam yang banyak digunakan dalam kegiatan
produksi.
b. Sebutkan karakteristik aset sumber daya alam
c. Apakah yang dimaksud dengan deplesi? Jelaskan cara menghitung
deplesi.
d. Jelaskan persamaan dan perbedaan antara depresiasi, deplesi dan
amortisasi.
e. Bagaimana harga perolehan tambang timah yang sudah ada?

Latihan 2:
a. PT Debiya melakukan investasi sebesar Rp 1.000.000.000,- dalam
pertambangan timah yang diperkirakan akan menghasilkan
10.000.000 ton timah tanpa nilai residu. Pada tahun pertama
sejumlah 1.000.000 ton timah berhasil ditambang dan dijual.
Berdasarkan data tersebut, hitunglah dan buatlah jurnal biaya
deplesinya.
b. PT Migas pada tanggal 2 September 2015 membeli sebuah ladang
minyak seharga Rp 3.000.000.000,- Ladang minyak tersebut ditaksir
memiliki kandungan minyak sebanyak 6.000.000 barel. Perusahaan
merencanakan untuk menggunakan ladang minyak tersebut selama
15 tahun dan setelah itu diharapkan tanah tersebut laku dijual Rp
150.000.000,-. Jumlah kandungan minyak yang diambil untuk tahun
2015 sebanyak 300.000 barel; dan tahun 2016 sebanyak 900.000
barel. Pada awal tahun 2017 ternyata kandungan minyak tinggal
tersisa 1.500.000 barel.
Diminta :
1) Hitunglah Deplesi untuk tahun 2015 dan 2016
2) Catatlah ke dalam jurnal umum deplesi tahun 2015 dan 2016
3) Hitunglah biaya deplesi tahun 2017.
c. PT Sule di Sulawesi Tengah mendapat hak untuk menambang
batubara senilai 255.000.000.000. Diperkirakan kandungan batubara
adalah 850.000.000 ton. Tahun 2018 batubara yang berhasil
ditambang Rp 84.000.000.ton.
Diminta : Dari transaksi di atas hitunglah!
1) Tarif deplesi per ton batubara
2) Beban deplesi tahun 2018
3) Buatlah jurnal untuk mencatat deplesi tahun 2018.

d. PT Medco pada tanggal 10 Januari 2019 memperoleh hak untuk


menggunakan tanah seluas 50 hektar di wilayah Sumatera Selatan
untuk mengeksplorasi sumber minyak. PT Medco menginvestasikan
dananya untuk biaya eksplorasi tambang minyak tersebut sebesar Rp
100.000.000.000,- diperkirakan akan menghasilkan minyak sebanyak
100.000.000 barel tanpa nilai residu. Tahun 2019 minyak yang
dihasilkan sebanyak 6.000.000 barel.
Dari transaksi di atas diminta:
1) Tentukan tarif deplesi per barel
2) Tentukan beban deplesi tahun 2019
3) Buatlah jurnal untuk mencatat deplesi tahun 2019.
e. PT Antam pada tanggal 30 September 2018 menginvestasikan
uangnya sebesar Rp 250.000.000.000 untuk pertambangan emas
yang ditaksir akan menghasilkan 5.000 ton emas dengan nilai residu
Rp 50.000.000.
Dari transaksi di atas diminta:
1) Hitunglah tarif deplesi per ton
2) Hitunglah beban deplesi tahun 2018, jika diketahui pada akhir
tahun 2018 emas yang dihasilkan sebanyak 300 ton.
3) Buatlah jurnal untuk mencatat deplesi tahun 2018.
f. PT Migas di Blora pada tanggal 2 Mei 2015 menemukan sumur
minyak dan memperhitungkan harga perolehan sumur minyak
setelah melakukan beberapa kali melakukan pengeboran atau
eksplorasi. Dalam melakukan pengeboran atau eksplorasi sumur
minyak, PT Migas telah melakukan 25 kali pengeboran dengan biaya
Rp 10.000.000.000, dengan rincian Rp 4.000.000.000,- biaya
eksplorasi yang berhasil dan Rp 6.000.000.000,- biaya eksplorasi
yang tidak berhasil. Dan diperkirakan sumur minyak akan
menghasilkan 10.000.000 barel. Perusahaan menggunakan
pendekatan harga perolehan penuh dalam menentukan harga
perolehan sumur minyak bumi.
Diminta:
1) Hitunglah harga perolehan sumur minyak bumi.
2) Buatlah jurnal untuk mencatat perolehan sumur minyak.
3) Jika perusahaan menggunakan pendekatan usaha berhasil
buatlah jurnal untuk mencatat perolehan sumur minyak.
4) Tentukan tarif deplesi sumur minyak bumi per barel
5) Hitunglah besarnya deplesi jika tahun 2015 minyak bumi yang
dihasilkan sebanyak 800.000 barel.
6) Buatlah jurnal untuk mencatat deplesi tambang minyak tahun
2015
7) Sajikan aset sumber alam tambang minyak di neraca.

4. Kegiatan Mengkomunikasikan
Hasil pekerjaan Anda silahkan di file di stopmap dan dikumpulkan.

D. Uji kompetensi
E. Rangkuman
F. Umpan Balik Dan Tindak Lanjut

Anda mungkin juga menyukai