5.Evaluasi
a. Evaluasi struktur:
1) Penyelenggaraan pendidikan kesehatan metode simulasi dilakukan di SMA
N I Tembilahan Hulu
2) Semua responden hadir dalam kegiatan pendidikan kesehatan
b. Evaluasi proses:
1) Responden antusias selama dilakukan pendidikan kesehatan metode simulasi
2) Responden aktif dalam mengikuti pendidikan kesehatan metode simulasi
c. Evaluasi hasil:
1) Kegiatan pendidikan kesehatan simulasi berjalan sesuai dengan tujuan yang
ingin dicapai
Naskah Simulasi
“Pertolongan pertama”
PEMERAN
Peneliti : berperan sebagai sutradara yang mengatur jalannya cerita
Responden : berperan sebagai siswa yang sedang melakukan diskusi bersama
Responden 1 : teman-teman ayo kita diskusi pelajaran yang diberikan oleh bu perawat
kita tadi, dari pada main-main aja karena jam pelajaran kosong, agar
kita jadi orang yang pintar teman-teman.
Responden 2 : Tadi bu perawat ajarin kita tentang apa ya? Hehe (sambal tertawa)….
Responden 3 : tadi itu bu perawat ajarin kita tentang PP! kamu sih main aja tadi
dibelakang….
Responden 3 : iya benar… pertolongan pertama itu harus segera diberikan kepada
orang yang kecelakaan atau orang yang sakit, cidera atau luka…
Responden 4 : ooww iya tadi bu perawat jelasin pertolongan pertama itu penting agar
mencegah kematian, mencegah cacat, dan mempercepat penyembuhan
pada korban yang mengalami kecelakaan, sakit, cedera atau luka…
Responden 5 : tapi teman-teman harus ingat yaaa, kalua kita mau menolong korban
kecelakaan, jangan sampai kita membahayakan diri kita sendiri….
Responden 6 : selain itu juga kita harus meminta bantuan kepada yang lebih ahli
seperti bu perawat …
Responden 1 : yang penting juga teman-teman… dalam memberikan pertolongan itu
harus sesuai dengan keadaan korban… kalua lukanya parah kita harus
lapor guru atau orang tua kita agar segera dibawa kerumah sakit…
Tiba-tiba mereka mendengar suara minta tolong. Segera mereka mencari tau
dimana asal dari suara itu. 6 orang responden tadi segera berlari kearah
datangnya suara, dan mereka menemukan seorang siswa yang berteriak dari
halaman sekolah beserta 1 orang siswa lainnya yang mengalami cedera masih
tergeletak di tempat kejadian tersebut.
Ternyata satu orang siswa yang cedera itu terjatuh karena jalanan licin, dan ia
mengeluh nyeri hebat pada tungkai atau lengan, hal ini berarti kemungkinan korban
mengalami patah tulang. Dalam keadaan ini biarkan korban berada pada posisinya.
Cedera pada tungkai dapat diikat kuat-kuat pada mata kaki dan lutut, sehingga dapat
efektif mengimobilisasikan fraktur tersebut. Gunakan kain untuk mengimobilisasi
daerah yang fraktur agar tidak menambah cedera.
Responden 1: teman-teman ayo kita diskusi pelajaran yang diberikan oleh bu perawat
kita tadi, dari pada main-maoin aja karena jam pelajaran kosong, agar kita jadi orang
yang pintar teman-teman.
Responden 2 : teman- teman ada yang ingat luka itu apa tadi di jelasin pak guru?
hmm aku lupa- lupa ingat…
Responden 3 : iya aku ingat, kalo gak salah… emm luka adalah jaringan kulit yang
terputus atau rusak…
Responden 4 : tadi bu perawatjelasin luka itu ada 2, luka terbuka dan tertutup…
Responden 5 : bener banget… luka terbuka itu contohnya luka lecet, luka iris, luka
tusuk, dan luka sobek…
Responden 6 : kalau luka tertutup itu contohnya luka memar, misalnya kaki kita kena
batu saat bermain terus jadi hitam dan bengkak… itu luka memar teman-teman…
Responden 1 : kalau luka lecet biasanya karena jatuh saat berlari, luka iris misalnya
kena pisau, luka tusuk misalnya tertusuk jarum atau pisau….
Responden 2 : ow iya aku ingat kalau luka sobek misalkan kaki tersandung baju tajam
saat main bola terus kulitnya jadi sobek dan berdarah…
Responden 4 : kalau diskusi seperti ini kita jadi mudah mengingat! Benar kan teman-
teman?
Selesai