Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

Dalam rangka mencapai cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana yang


tercantum dalam pembukaan UUD 1945 alenia ke-4 maka diselenggarakanlah
pembangunan nasional pada semua bidang yang salah satunya yaitu
pembangunan kesehatan. Pembangunan kesehatan memiliki tujuan untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang agar dapat menjadi investasi bagi pembangunan yang produktif secara
sosial dan ekonomis. (Depkes, 2009).
Upaya kesehatan yang semula dititikberatkan pada upaya penyembuhan
penderita secara berangsur-angsur berkembang kearah keterpaduan kesehatan
yang menyeluruh. Oleh karena itu, pembangunan kesehatan yang menyangkut
upaya peningkatan kesehatan dalam bentuk kegiatan dengan pendekatan
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif harus dilaksanakan secara terpadu,
menyeluruh, dan berkesinambungan oleh semua pihak baik pemerintah maupun
masyarakat untuk mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
(Depkes, 2009).

Semua tenaga kesehatan sangat berperan dalam terlaksananya program


tersebut tidak hanya masyarakat saja. Salah satu tenaga kesehatan tersebut
adalah Fisioterapi. Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang
ditujukan kepada individu dan atau kelompok untuk mengembangkan,
memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan
dengan menggunakan penanganan secara manual, peningkatan gerak,
peralatan fisik, peralatan elektroterapeutis, peralatan mekanis, pelatihan fungsi,
dan komunikasi. (Menkes, 2007).
A. Latar Belakang Masalah
Tennis elbow merupakan suatu keadaan yang sering terjadi dengan gejala
nyeri dan sakit pada posisi luar siku, tepatnya pada epikondilus lateralis humeri.
(Sufitni,2004). Tennis elbow merupakan akibat adanya sindroma overuse atau
degenerasi, perobekan pada bagian pangkal otot ekstensor tangan.
(Harris,2002).

1
2

Lengan merupakan anggota tubuh yang sangat penting dalam kehidupan


manusia sehari-hari karena fungsinya sangat kompleks. Manusia banyak
menggantungkan produktifitasnya pada kemampuan lengan, seperti makan,
mandi, berpakaian, dan berbagai aktifitas sehari-hari lainnya, serta saat bekerja
menggunakan lengan dengan kekuatan besar, dan lengan juga sangat berfungsi
saat melakukan aktifitas olahraga.
Kalau dilihat dari segi anatomi siku dibentuk oleh bangunan tulang, otot,
ligamen, saraf dan pembuluh darah sehingga gerakan lengan dapat melakukan
gerakan yang terkoordinir dan otomatis. Dengan keadaan tersebut bila lengan
mengalami gangguan pada siku bisa dibayangkan betapa rumitnya masalah
yang akan muncul karena sebagian besar pekerjaan dikerjakan dengan lengan.
Orang yang mempunyai keluhan gejala tennis elbow biasanya atlet yang
menggunakan raket, seperti pemain tenis. Tetapi lebih sering terjadi pada orang
yang bukan pemain tenis. Orang yang melakukan aktivitas lengan yang kuat,
berlebihan, dalam jangka waktu panjang, dan biasanya kurang terlatih
mempunyai resiko besar terkena tennis elbow, seperti : ibu rumah tangga yang
mencuci dan memeras pakaian, tukang bengkel yang sering mengencangkan
sekrup, tukang kebun dan tukang cat yang amatir, penjual minuman yang sering
membuka tutup botol dan atlet beberapa cabang olahraga. (Hudaya, 2002).
Prevalensi tennis elbow di dunia cukup tinggi. Prevalensi dilaporkan
bervariasi dari 14%-41% (Pluim et al, 2006). Tennis elbow terutama terjadi pada
usia 40-50 tahun. Pada wanita 42-46 tahun lebih beresiko terkena tennis elbow
sebesar 10%. Insiden tennis elbow kira-kira 4-7 per 1000 orang pertahun dan
prevalensi 1-3% populasi umum dan kelainan ini dapat ditemukan pada 50%
pemain tenis. (Buchbinder, 2007).
Gejala tennis elbow yang paling umum adalah nyeri di sekitar sendi siku
bagian luar, nyeri saat mengangkat benda, dan nyeri yang menjalar ke bagian
lengan bawah (Helmi, 2012).
Masalah yang muncul pada tennis elbow adalah nyeri, penurunan kekuatan
otot dan kemampuan fungsional lengan. Untuk mengatasi permasalahan
tersebut bisa dilakukan dengan terapi obat, terapi bedah dan fisioterapi. Banyak
teknologi fisioterapi alternatif yang tersedia, seperti : micro wave diathermy
(MWD), short wave diathermy (SWD), ultrasound (US), infra red (IR),
3

transcutaneus electrical nerve stimulation (TENS), massage, terapi latihan, terapi


manipulasi, kinesiotapping dan masih banyak lagi.
Salah satu modalitas untuk tennis elbow adalah ultrasound. Ultrasound (US)
merupakan suatu pengobatan menggunakan gelombang suara yang longitudinal
dan gerakan partikelnya merambat memerlukan media penghantar. Pemberian
modalitas ultrasound memberikan beberapa efek, antara lain : (1) efek mekanik
berupa micromassage (2) efek panas (3) efek biologis berupa pengurangan rasa
nyeri (Sujatno, 1993) dan (4) efek terapeutik berupa pengurangan nyeri
neurogenik dan kronik. (Reed, 2000).
Modalitas lain adalah terapi latihan. Terapi latihan merupakan salah satu
usaha pengobatan dalam fisioterapi yang dalam pelaksanaannya menggunakan
latihan-latihan gerak tubuh, baik secara aktif maupun pasif. Tujuan terapi latihan
untuk meningkatkan fungsi. (Basmajian, 2002).
Selain itu, terapi latihan dengan metode stretching bermanfaat untuk
memelihara LGS dan meningkatkan fleksibiltas jaringan disekitar sendi siku.
Metode strengthening bermanfaat untuk meningkatkan tensile strength tendon,
untuk pengurangan nyeri dan peningkatan fungsi bagian tubuh yang mengalami
gangguan serta untuk memperbaiki kemampuan fungsional pasien.
(Stasinopoulus, 2009).

Dalam karya tulis ini penulis memilih kasus tennis elbow karena penulis
mengamati semua orang melakukan aktivitas dengan menggunakan lengan, jadi
apabila lengan terkena tennis elbow maka aktivitas produktif akan terganggu.
Dengan melihat bukti bahwa ultrasound dan terapi latihan bermanfaat untuk
pasien tennis elbow, maka penulis ingin mengetahui penatalaksanaan ultrasound
dan terapi latihan untuk penanganan tennis elbow. Sehingga didapatkan
tindakan yang benar dan tepat untuk kondisi tennis elbow.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah Penatalaksanaan Ultra Sound Therapy dan Terapi Latihan
pada Tennis Elbow?
2. Bagaimanakah Manfaat Ultra Sound Therapy dan Terapi Latihan pada
Tennis Elbow?
4

C. Tujuan Penulisan
Dalam karya tulis ini penulis mempunyai tujuan sebagai berikut :
1. Tujuan Umum
Untuk memenuhi persyaratan akademik pendidik D-III Fisioterapi.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui Penatalaksanaan Ultra Sound Therapy dan
Terapi Latihan pada Tennis Elbow.
b. Untuk mengetahui manfaat Ultra Sound Therapy dan Terapi
Latihan dapat mengurangi nyeri, mengurangi spasme otot dan
meningkatkan kekuatan otot serta meningkatkan aktifitas
fungsional pada kasus Tennis elbow.
D. Manfaat Penulis
1. Bagi Penulis
Dapat lebih menambah wawasan sebagai bekal menjadi fisioterapi
dan dapat menjelaskan kepada pasien yang mengalami kondisi
Tennis elbow.

2. Bagi Masyarakat
Memberikan infoormasi yang benar kepada pasien, keluarga, dan
masyarakat sehingga dapat mengetahui pendekatan fisioterapi
terhadap kasus Tennis elbow.
3. Bagi Pendidikan
Memberi informasi ilmiah dan dasar pembelajaran dalam suatu
pendidikan mengenai pendekatan fisioterapi pada kondisi Tennis
elbow.
4. Bagi Institusi Kesehatan
Dapat memberikan informasi obyektif dan wawasan tambahan
mengenai Tennis elbow kepada paramedis, baik yang bekarja di
rumah sakit, puskesmas maupun pelayanan kesehatan lainnya.
5. Bagi Fisioterapi
Dapat memberikan wawasan dan pengeahuan dalam menangani
kasus Tennis elbow.

Anda mungkin juga menyukai