EVAPORASI
LAPORAN PRAKTIKUM
Oleh :
Kelas C
Kelompok 09
Fajar Adi Maulana 191710201021
Gadis Dien Syahda Vi 191710201072
Maulana Fauzil Bahri 191710201104
0,06 0,04
Laju Evaporasi
0,04 0,03
0,02
0,02
0,01
0 0
0 5 10 15 20 0 5 10 15 20
Interval Waktu Interval Waktu
TS 10% (120°C) TS 10% (140°C) TS 20 % (120°C) TS 20 % (140°C)
(a) (b)
0,03
0,02
0,01
0
0 5 10 15 20
Interval Waktu
TS 30% (120°C) TS 30% (140°C)
(c)
et al., 2009).
0,04
Laju Evaporasi
0,03 0,03
0,02 0,02
0,01 0,01
0 0
0 5 10 15 20 0 5 10 15 20
Interval Waktu Interval Waktu
TS 10% TS 20% TS 30% TS 10% TS 20% TS 30%
(a) (b)
(a) Suhu 120°C (b) Suhu 140°C
Gambar 2.2 Grafik pengaruh total solid terhadap laju evaporasi
Menurut Diniyah et al (2012), semakin lama waktu penguapan akan dapat
menyebabkan kenaikan viskositas. Hal ini disebabkan karena air yang menguap akan
semakin banyak dan total padatan terlarut semakin meningkat, sehingga viskositas
akan meningkat. Pernyataan tersebut menunjukkan adanya pengaruh total solid
terhadap laju evaporasi. Semakin tinggi nilai total solid suatu bahan maka laju
evaporasinya akan semakin tinggi pula. Namun berdasarkan Gambar 2.2 dapat
diketahui bahwa pada suhu 120oC nilai total solid 30% memiliki nilai laju evaporasi
terendah, begitu juga pada suhu 140oC nilai total solid 30% memiliki nilai laju
evaporasi lebih rendah dibandingkan dengan nilai total solid 10% dan 20%. Hal ini
terjadi dikarenakan beberapa faktor. Menurut Masyithah dan Haryanto (2006) terdapat
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi proses evaporasi tersebut yaitu luas
permukaan bidang kontak, tekanan, dan karakteristik zat cair.
6
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari praktikum dan pembahasan yang telah dilakukan, maka
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.
1. Evaporasi merupakan suatu proses berubahnya air menjadi uap air dari perairan
terbuka, tanah dan batuan lainnya yang dipengaruhi oleh perbedaan tekanan uap,
suhu udara, angin, kualitas air, dan permukaan bidang evaporasi.
2. Pengaruh suhu terhadap laju evaporasi menunjukkan hubungan yang berbanding
lurus. Semakin tinggi suhu yang digunakan dalam proses evaporasi maka waktu
yang dibutuhkan semakin cepat.
3. Pengaruh total solid terhadap laju evaporasi menunjukkan hubungan yang
berbanding terbalik. Semakin tinggi nilai total solid suatu bahan maka laju
evaporasinya semakin rendah. Kesalahan ini terjadi akibat kurang memperhatikan
faktor-faktor yang mempengaruhi evaporasi dan kurangnya ketelitian.
3.2 Saran
Berikut merupakan saran dari praktikum dan pembahasan yang telah dilakukan.
1. Sebelum melakukan praktikum, sebaiknya praktikan mengetahui cara dan prosedur
kerja alat yang digunakan agar dapat melaksanakan praktikum dengan baik dan
benar sehingga memanfaatkan waktu semaksimal mungkin.
2. Praktikan sebaiknya memeriksa kembali dengan teliti angka yang tertera pada
refractometer.
3. Praktikan sebaiknya memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi proses
evaporasi sehingga tidak terjadi kesalahan data.
7
DAFTAR PUSTAKA
Aliwarga, L., W. S. Kusumo, A. Pramono. 2019. Pengaruh Temperatur dan Tekanan dalam
Proses Evaporasi Asam 6-Aminopenisilinat. Jurnal Rekayasa Bahan Alam dan Energi
Berkelanjutan. 3(1): 12 – 19.
Diniyah, N. Simon B, W. Hari, P. 2012. Teknologi Pengolahan Gula Coklat Cair Nira Siwalan.
Jurnal Teknol. dan Industri Pangan. 13(1): 53 – 57.
Jesiani, E. M., Apriansyah, R. Adriat. 2019. Model Pendugaan Evaporasi dari Suhu dan
Kelembapan Udara Menggunakan Metode Regresi Linier Berganda di Pontianak.
Prima Fisika. 7(1): 46 - 50.
Noor, E., A. Rachman, Setyadjit, dan D. A, Setyabudi. 2009. Proses pemekatan jus jeruk siam
(Citrus nobilis L. var microcarpa) dengan reverse osmosis. Jurnal Pascapanen. 6
(1):21-26.
LAMPIRAN