Anda di halaman 1dari 8

1

EVAPORASI

LAPORAN PRAKTIKUM

Diajukan guna memenuhi tugas Teknik Pengolahan dan Rancangan Proses

Oleh :
Kelas C

Kelompok 09
Fajar Adi Maulana 191710201021
Gadis Dien Syahda Vi 191710201072
Maulana Fauzil Bahri 191710201104

LABORATORIUM ENJINIRING HASIL PERTANIAN


JURUSAN TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2020
2

BAB 1. DATA HASIL PENGUKURAN

1.1 Data Hasil Pengukuran


Praktikum evaporasi ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu dan total solid terhadap laju evaporasi. Pratikum
tersebut menggunakan bahan-bahan yakni larutan gula dengan total solid (T) 10%, 20%, dan 30%. Alat yang digunakan pada
praktikum ini yaitu timbangan digital dengan ketelitian 0,001 g, gelas ukur, oven konveksi, dan refractometer. Terdapat dua
suhu yang digunakan yaitu suhu 120°C dan 140°C. Berikut data yang diperoleh.

Tabel 1. Hasil observasi dan pengukuran laju evaporasi


Laju Evaporasi (gr/s)
Suhu
Interval TS 10% TS 20% TS 30%
Oven
(menit) Rata- Rata- Rata-
(℃) 1 2 3 1 2 3 1 2 3
rata rata rata
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 0,020 0,022 0,020 0,021 0,018 0,020 0,018 0,019 0,016 0,016 0,018 0,017
120 10 0,022 0,022 0,024 0,023 0,020 0,020 0,022 0,021 0,018 0,020 0,018 0,019
15 0,024 0,024 0,022 0,023 0,022 0,024 0,022 0,023 0,020 0,022 0,018 0,020
20 0,028 0,028 0,030 0,029 0,026 0,024 0,022 0,024 0,026 0,020 0,020 0,022
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 0,024 0,024 0,026 0,025 0,022 0,022 0,024 0,023 0,020 0,018 0,018 0,019
140 10 0,032 0,024 0,022 0,026 0,024 0,023 0,022 0,023 0,018 0,022 0,025 0,022
15 0,026 0,035 0,037 0,033 0,029 0,031 0,028 0,029 0,032 0,029 0,026 0,029
20 0,038 0,041 0,037 0,039 0,036 0,037 0,037 0,037 0,037 0,034 0,034 0,035
3

BAB 2. HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1 Penjelasan Umum Data Hasil Observasi


Menurut Jesiani et al. (2019) secara umum evaporasi merupakan suatu proses
berubahnya air menjadi uap air dari perairan terbuka, tanah dan batuan lainnya. Proses
evaporasi sangat dipengaruhi oleh perbedaan tekanan uap, suhu udara, angin, kualitas
air dan permukaan bidang evaporasi. Pengukuran besarnya evaporasi dapat dilakukan
dengan berbagai macam teknik, mulai dari pengukuran langsung dengan panci
evaporasi atau perhitungan dengan berbagai metode dan gabungan keduanya.
Praktikum evaporasi bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu terhadap laju
evaporasi dan mengetahui pengaruh total solid terhadap laju evaporasi dengan
menggunakan alat Refractometer untuk menentukan kadar materi terlarut dalam suatu
larutan. Pada praktikum ini, bahan yang digunakan yaitu larutan gula dengan tiga
konsentrasi masing-masing 10%, 20%, dan 30% dengan dua percobaan suhu yaitu
pada suhu 120 dan 140°C. Pengamatan dilakukan selama 20 menit dengan interval
waktu 5 menit.
Berdasarkan Tabel 1.1 menunjukkan hasil pengamatan pada suhu oven 120°C
dan interval waktu 0, 5, 10, 15, dan 20 menit dihasilkan nilai rata-rata TS 10% secara
berturut-turut yaitu 0,000 gr/s; 0,021 gr/s; 0,023 gr/s; 0,023 gr/s; 0,029 gr/s. Nilai rata-
rata TS 20% secara berturut-turut yaitu 0,000 gr/s; 0,019 gr/s; 0,021 gr/s; 0,023 gr/s;
0,024 gr/s. Nilai rata-rata TS 30% secara berturut-turut yaitu 0,000 gr/s; 0,017 gr/s;
0,019 gr/s; 0,020 gr/s; 0,022 gr/s. Sedangkan pada suhu 140°C dihasilkan nilai rata-
rata TS 10% secara berturut-turut yaitu 0,000 gr/s; 0,025 gr/s; 0,026 gr/s; 0,033 gr/s;
0,039 gr/s. Nilai rata-rata TS 20% secara berturut-turut yaitu 0,000 gr/s; 0,023 gr/s;
0,023 gr/s; 0,029 gr/s; 0,037 gr/s. Nilai rata-rata TS 30% secara berturut-turut yaitu
0,000 gr/s; 0,019 gr/s; 0,022 gr/s; 0,029 gr/s; 0,035 gr/s.
4

2.2 Pengaruh Suhu Terhadap Laju Evaporasi

Pengaruh SuhuTerhadap Laju Pengaruh SuhuTerhadap Laju


Evaporasi (TS 10%) Evaporasi (TS 20%)
Laju Evaporasi

0,06 0,04

Laju Evaporasi
0,04 0,03
0,02
0,02
0,01
0 0
0 5 10 15 20 0 5 10 15 20
Interval Waktu Interval Waktu
TS 10% (120°C) TS 10% (140°C) TS 20 % (120°C) TS 20 % (140°C)

(a) (b)

Pengaruh SuhuTerhadap Laju


Evaporasi (TS 30%)
0,04
Laju Evaporasi

0,03
0,02
0,01
0
0 5 10 15 20
Interval Waktu
TS 30% (120°C) TS 30% (140°C)
(c)

(a) TS 10% (b) TS 20% (c) TS 30%


Gambar 2.1 Grafik pengaruh suhu terhadap laju evaporasi
Berdasarkan Gambar 2.1 pada TS 10 %, 20%, dan 30%, serta pada suhu 120°C
dan 140°C menunjukkan hubungan pengaruh suhu berbanding lurus terhadap laju
evaporasi. Semakin tinggi suhu yang digunakan serta semakin lama interval waktu
yang diberikan, maka laju evaporasi semakin cepat . Menurut Aliwarga et al (2019)
kenaikan temperatur mempercepat waktu evaporasi karena energi kinetik yang dapat
diserap molekul air lebih banyak. Hal ini disebabkan adanya proses penguapan yang
mengakibatkan kadar air pada bahan mengalami penurunan. Suhu tinggi pada proses
evaporasi akan mempercepat penguapan yang terjadi akan tetapi, penggunaan suhu
tinggi dapat menurunkan atau merusak kandungan gizi dan aroma suatu bahan (Noor,
5

et al., 2009).

2.3 Pengaruh Total Solid Terhadap Laju Evaporasi


Pengaruh Total Solid Terhadap Pengaruh Total Solid Terhadap
Laju Evaporasi (120°C) Laju Evaporasi (140°C)
0,04
Laju Evaporasi

0,04

Laju Evaporasi
0,03 0,03
0,02 0,02
0,01 0,01
0 0
0 5 10 15 20 0 5 10 15 20
Interval Waktu Interval Waktu
TS 10% TS 20% TS 30% TS 10% TS 20% TS 30%
(a) (b)
(a) Suhu 120°C (b) Suhu 140°C
Gambar 2.2 Grafik pengaruh total solid terhadap laju evaporasi
Menurut Diniyah et al (2012), semakin lama waktu penguapan akan dapat
menyebabkan kenaikan viskositas. Hal ini disebabkan karena air yang menguap akan
semakin banyak dan total padatan terlarut semakin meningkat, sehingga viskositas
akan meningkat. Pernyataan tersebut menunjukkan adanya pengaruh total solid
terhadap laju evaporasi. Semakin tinggi nilai total solid suatu bahan maka laju
evaporasinya akan semakin tinggi pula. Namun berdasarkan Gambar 2.2 dapat
diketahui bahwa pada suhu 120oC nilai total solid 30% memiliki nilai laju evaporasi
terendah, begitu juga pada suhu 140oC nilai total solid 30% memiliki nilai laju
evaporasi lebih rendah dibandingkan dengan nilai total solid 10% dan 20%. Hal ini
terjadi dikarenakan beberapa faktor. Menurut Masyithah dan Haryanto (2006) terdapat
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi proses evaporasi tersebut yaitu luas
permukaan bidang kontak, tekanan, dan karakteristik zat cair.
6

BAB 3. KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari praktikum dan pembahasan yang telah dilakukan, maka
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.
1. Evaporasi merupakan suatu proses berubahnya air menjadi uap air dari perairan
terbuka, tanah dan batuan lainnya yang dipengaruhi oleh perbedaan tekanan uap,
suhu udara, angin, kualitas air, dan permukaan bidang evaporasi.
2. Pengaruh suhu terhadap laju evaporasi menunjukkan hubungan yang berbanding
lurus. Semakin tinggi suhu yang digunakan dalam proses evaporasi maka waktu
yang dibutuhkan semakin cepat.
3. Pengaruh total solid terhadap laju evaporasi menunjukkan hubungan yang
berbanding terbalik. Semakin tinggi nilai total solid suatu bahan maka laju
evaporasinya semakin rendah. Kesalahan ini terjadi akibat kurang memperhatikan
faktor-faktor yang mempengaruhi evaporasi dan kurangnya ketelitian.

3.2 Saran
Berikut merupakan saran dari praktikum dan pembahasan yang telah dilakukan.
1. Sebelum melakukan praktikum, sebaiknya praktikan mengetahui cara dan prosedur
kerja alat yang digunakan agar dapat melaksanakan praktikum dengan baik dan
benar sehingga memanfaatkan waktu semaksimal mungkin.
2. Praktikan sebaiknya memeriksa kembali dengan teliti angka yang tertera pada
refractometer.
3. Praktikan sebaiknya memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi proses
evaporasi sehingga tidak terjadi kesalahan data.
7

DAFTAR PUSTAKA

Aliwarga, L., W. S. Kusumo, A. Pramono. 2019. Pengaruh Temperatur dan Tekanan dalam
Proses Evaporasi Asam 6-Aminopenisilinat. Jurnal Rekayasa Bahan Alam dan Energi
Berkelanjutan. 3(1): 12 – 19.

Diniyah, N. Simon B, W. Hari, P. 2012. Teknologi Pengolahan Gula Coklat Cair Nira Siwalan.
Jurnal Teknol. dan Industri Pangan. 13(1): 53 – 57.

Jesiani, E. M., Apriansyah, R. Adriat. 2019. Model Pendugaan Evaporasi dari Suhu dan
Kelembapan Udara Menggunakan Metode Regresi Linier Berganda di Pontianak.
Prima Fisika. 7(1): 46 - 50.

Noor, E., A. Rachman, Setyadjit, dan D. A, Setyabudi. 2009. Proses pemekatan jus jeruk siam
(Citrus nobilis L. var microcarpa) dengan reverse osmosis. Jurnal Pascapanen. 6
(1):21-26.

Masyithah dan Haryanto. 2006. Perpindahan Panas. Medan:Departemen Teknik Mesin FT


USU.
8

LAMPIRAN

Tabel 1. Hasil observasi dan pengukuran laju evaporasi


Laju Evaporasi (gr/s)
Suhu
Interval TS 10% TS 20% TS 30%
Oven
(menit) Rata- Rata- Rata-
(℃) 1 2 3 1 2 3 1 2 3
rata rata rata
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 0,020 0,022 0,020 0,021 0,018 0,020 0,018 0,019 0,016 0,016 0,018 0,017
120 10 0,022 0,022 0,024 0,023 0,020 0,020 0,022 0,021 0,018 0,020 0,018 0,019
15 0,024 0,024 0,022 0,023 0,022 0,024 0,022 0,023 0,020 0,022 0,018 0,020
20 0,028 0,028 0,030 0,029 0,026 0,024 0,022 0,024 0,026 0,020 0,020 0,022
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 0,024 0,024 0,026 0,025 0,022 0,022 0,024 0,023 0,020 0,018 0,018 0,019
140 10 0,032 0,024 0,022 0,026 0,024 0,023 0,022 0,023 0,018 0,022 0,025 0,022
15 0,026 0,035 0,037 0,033 0,029 0,031 0,028 0,029 0,032 0,029 0,026 0,029
20 0,038 0,041 0,037 0,039 0,036 0,037 0,037 0,037 0,037 0,034 0,034 0,035

Anda mungkin juga menyukai