Antalogi Esai - Yogya Dalam Perubahan - Tirto Suwondo - BBY
Antalogi Esai - Yogya Dalam Perubahan - Tirto Suwondo - BBY
BALAI BAHASA
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
2017
Penyunting
Tirto Suwondo
Pracetak
Tarti Khusnul Khotimah
W. Ari Widyawan
Dini Citra Hayati
Agung Tamtama
Pargiyono
Penerbit
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
BALAI BAHASA
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Jalan I Dewa Nyoman Oka 34, Yogyakarta 55224
Telepon: (0274) 562070, Faksimile: (0274) 580667
Panitia
Daftar Bacaan
http://www.negerikuindonesia.com/2015/05/tari-bedhaya-
ketawang-tarian.html
http://yulsiaprahaniss.blogspot.co.id/
https://gateofjava.wordpress.com/2013/09/25/tari-bedhaya-
keraton-yogyakarta/
Lingkungan
Menurut artikel yang dimuat di tirto.id, saat ini di Yogya-
karta sudah ada 55 bangunan bertingkat di atas enam lantai
bahkan mencapai 18 lantai. Lima puluh lima bangunan ini
didominasi oleh hotel dan restoran. Ditambah lagi dengan 25
bangunan bertingkat di atas delapan lantai yang masih dalam
tahap pembangunan. Kemudian, ada 16 bangunan yang tingginya
mencapai 10-16 lantai yang sedang dalam tahap proses proposal.
Jadi, total di kota yang dulu dikenal sebagai kota sepeda ini
akan ada 96 bangunan yang nyaris bersandingan dengan awan.
Berdasarkan data di atas, bisa dibayangkan berapa luas space
yang harus dialokasikan untuk pembangunan hotel dan bangunan-
bangunan tersebut. Jelas hal ini akan berdampak pada berku-
rangnya daerah resapan air hujan. Semakin sedikit lahan yang
bisa menyerap air hujan berarti air hujan yang turun bukannya
diserap oleh tanah seharusnya melainkan justru akan mengalir
ke daerah yang lebih rendah dan langsung bermuara ke sungai-
sungai yang ada di sekitar. Jika kedalaman sungai yang menjadi
tempat penampungan air hujan tidak sebanding dengan volume
air yang masuk, yang terjadi adalah banjir. Banjir yang terjadi
membawa lebih banyak dampak negatif seperti penyakit kulit
yang disebabkan oleh air yang kotor, lingkungan yang kotor
karena sampah bertebaran di mana-mana, hingga akhirnya bisa
menyebabkan penyakit diare.
Selain banjir, pembangunan hotel dan bangunan tinggi lain-
nya juga menyebabkan krisis air. Mengapa bisa demikian? Air
sumur di sekitar warga mulai mengering karena adanya peng-
ubahan arah muara air tanah menuju hotel-hotel tersebut. Per-
mukaan air tanah pun ikut menurun 15-50 cm per tahun akibat
berkurangnya lahan-lahan untuk menyerap air hujan. Hal ini
Sosial
Selain masalah lingkungan, masalah sosial pun menjadi salah
satu dampak yang terjadi akibat pembangunan hotel dan gedung-
gedung tinggi. Krisis air yang sudah dipaparkan di atas pastilah
menyulut sumbu amarah beberapa warga yang tinggal di sekitar
pembangunan tersebut. Miliran dan Gowongan adalah dua dari
sekian banyak tempat di Yogyakarta yang mengalami krisis air
akibat maraknya pembangunan hotel yang populernya seperi
trend potongan undercut pada tahun 2016. Hal ini jika tidak segera
ditangani oleh pemerintah akan memberikan dampak berkepan-
jangan dan bisa memicu perpecahan antarwarga.
Warga bisa saja menjadi radikal atau bahkan anarkis apabila
hak yang mereka dapat sebelumnya berkurang drastis. Mereka
bisa saja melakukan boikot kepada pihak hotel, pemblokiran
akses menuju hotel, perusakan fasilitas, dan masih banyak lagi.
Konflik sosial yang terjadi ini tidak menutup kemungkinan pihak
hotel akan menimbulkan perpecahan antarwarga dengan meng-
ajak tokoh-tokoh masyarakat menjadi sekutu mereka. Jika sudah
Ekonomi
Berbeda dengan dampak lingkungan dan sosial yang me-
ngandung banyak hal negatif, pembangunan hotel secara eko-
nomi seharusnya memberi keuntungan untuk pemerintah dan
masyarakat sekitarnya. Pembangunan hotel ini akan memberikan
dampak ekonomi kepada Pendapatan Asli Daerah. Menurut teori
ekonomi, Pendapatan Asli Daerah memiliki 3 struktur, yaitu
Pajak Daerah, Retribusi Daerah, dan Kekayaan Daerah (yang
dipisahkan dari pendapatan-pendapatan lain yang sah). Pem-
bangunan hotel berdampak pada struktur yang pertama yaitu
Pajak Daerah. Pajak Daerah akan semakin tinggi selaras dengan
pembangunan hotel yang semakin marak. Dengan banyaknya
hotel di Yogyakarta, pajak yang didapat akan semakin banyak
dan akhirnya meningkatkan Pendapatan Asli Daerah.
Pada gilirannya, pembangunan hotel juga memberikan dam-
pak terhadap lapangan pekerjaan. Munculnya lapangan pekerja-
an ini terjadi saat pembangunan dan pasca pembangunan. Pada
saat pembangunan dibutuhkan tenaga kerja untuk membuat
kontruksi hotel, dan pada pasca pembangunan juga dibutuhkan
pekerja-pekerja untuk melakukan pelayanan kepada pelanggan
mereka. Hanya saja, kecil kemungkinannya seorang manager
diambil dari warga sekitar karena setiap hotel sudah memper-
siapkan manager yang berkapabilitas tinggi. Bukti penyerapan
tenaga kerja di Yogyakarta ini telah ditunjukkan oleh data Badan
Pusat Statistik (BPS) bahwa tingkat pengangguran turun pada
Februari-Agustus 2016. Pada bulan Februari 2016 persentase
pengangguran terbuka mencapai 2,81% yang berarti 59.000 orang
Tidak semua orang tahu apa itu patiseri. Patiseri dalam ke-
pariwisataan lebih dikenal sebagai teknik-teknik memasak, meng-
olah, menghias, mendekorasi, dan mengemas makanan seperti
kue, roti, puding, dan masih banyak lagi. Patiseri berasal dari
bahasa Prancis “pâttiserie” yang berarti kue-kue. Dengan demi-
kian, dapat dikatakan bahwa patiseri adalah ilmu yang mem-
pelajari banyak hal tentang kue baik itu kontinental maupun
oriental dari persiapan, pengolahan, hingga penyajian.
Patiseri berkaitan erat dengan waktu dalam dunia kerja.
Jika diterapkan di rumah sendiri mungkin tidak menjadi masalah.
Akan tetapi, jika diterapkan di dunia kerja, apalagi yang berbasis
patiseri, hal itu akan jadi masalah besar. Entah itu dari tamu
yang komplain karena kinerja kita lamban atau karena persiapan
kita yang kurang dalam pembuatan produk saat melayani pe-
sanan tamu.
Dalam proses pengolahannya, patiseri terdapat banyak tek-
nik khusus yang belum diketahui seperti teknik melipat adonan,
au bain marie, knock back, dan sebagainya. Terdapat beberapa
tahap selama proses pembuatan produk patiseri, yaitu persiapan,
proses pengolahan, pengemasan, dan penyajian.
Aspek Ekonomi
Penggunaan forum online dapat menolong pelajar untuk lebih
mudah mengakses segala informasi ilmu pengetahuan di bidang
matematika, kimia, fisika, bahasa, dan lainnya. Memang benar
bahwa menggunakan forum online tidak terlepas dari penggu-
naan internet yang membutuhkan kuota data. Hal tersebut men-
jadikan pelajar harus membeli kuota data dengan harga sekitar
tiga puluh ribu rupiah per bulan. Namun, dilihat dari jumlah
uang saku pelajar masa kini, hal itu akan jauh lebih murah.
Hal tersebut berbeda jika dibandingkan dengan sekali mem-
beli buku pelajaran dengan harga satu buku sekitar tiga puluh
sampai empat puluh ribu rupiah. Jika dikalkulasikan, jika misal-
nya membeli dua puluh buku, uang yang harus dikeluarkan men-
capai enam ratus sampai delapan ratus ribu rupiah. Padahal jumlah
uang sebesar itu dapat dibelikan dua puluh sampai dua puluh
enam kuota data. Pembelian kuota data sebanyak dua puluh
sampai dua puluh enam itu dapat digunakan untuk satu sampai
Aspek Sosial
Pesatnya perkembangan teknologi masa kini menuntut para
pelajar dapat belajar mengembangkan keterampilan teknis dan
sosial mereka yang sangat dibutuhkan di zaman seperti sekarang
ini. Mereka akan belajar bagaimana cara beradaptasi secara sosial
pada masa perkembangan teknologi ini. Salah satunya yaitu
penggunaan forum online yang memberikan pengaruh terhadap
keadaan sosial pelajar.
Dengan jejaring sosial penggunaan forum online dapat me-
nambah jaringan pertemanan yang luas sehigga akan membentuk
sebuah komunitas. Komunitas yang terbentuk tersebut akan mem-
berikan konstribusi yang bermanfaat bagi pelajar. Baik dalam
hal pendidikan saat mereka saling bertukar ide, mengemukakan
pendapat mereka secara bebas, maupun mencari informasi ja-
waban tugas. Juga untuk berkomunikasi dengan teman baru di
forum tersebut.
Memperluas pertemanan akan menjadikan pelajar mudah
mengenal dan berteman dengan pelajar lain di seluruh dunia
tanpa batasan waktu dan tempat. Hal itu akan memotivasi para
pelajar untuk terus belajar mengembangkan diri melalui teman-
teman yang mereka jumpai secara online. Sebab, di dalam forum
online tersebut mereka akan berinteraksi, saling menerima res-
pon satu sama lain. Interaksi yang dimaksud dalam forum ter-
Aspek Pendidikan
Di zaman sekarang ini, saat dunia berubah menjadi serba
digital, popularitas buku menjadi menurun. Sekarang pelajar
tidak perlu repot-repot lagi pergi ke perpustakaan untuk mem-
baca buku dan menghabiskan uang saat membeli buku untuk
mendapatkan informasi, ataupun membawa tas berat berisi buku
tebal. Mereka cukup dengan membawa handphone, dan dengan
modal kuota internet mudah mendapatkan banyak informasi.
Namun, di balik itu semua terdapat akibat positif dan negatif.
Akibat positip penggunaan forum online itu ialah pelajar mu-
dah mendapatkan informasi yang dibutuhkan dan akan men-
dapatkan jauh lebih banyak informasi yang mereka butuhkan.
Sumber: mottvisualsweddingsblog.com
Daftar Bacaan
http://www.spengetahuan.com/2015/03/pengertian-budaya-
menurut-para-ahli-lengkap.html
http://paristadp.blogspot.co.id/2015/06/pengaruh-globalisasi-
terhadap-budaya.html
http://topfamousquotes.com/quotes-about-budaya/
h t tps : / / d oc s . goo gle . c om / f o rm s / d / 1 5 m GL jR J tP yx b v
VXAAJxBPy2ejlRllDrKlYgMuyolMy0/edit#responses
http://estetika-indonesia.blogspot.co.id/2015/12/pengertian-
kebudayaan-menurut-menurut.html
http://harritsrizqi.blogspot.co.id/2015/03/indonesia-negeri-
ragam-intan-budaya.html
Daftar Bacaan
http://www.pengertianmenurutparaahli.net/pengertian-
komunitas-dan-contohnya/.
http://febrifikunipdu.blogspot.co.id/2016/06/komunitas-
sosial.html.
https://prezi.com/8z947ucqw6zs/manajemen-komunitas-seni/.
https://anomsanurianita.wordpress.com/macam-macam-seni/.
https://id.wikipedia.org/wiki/Kelompok_sosial.
http://ngadem.com/7-alasan-kenapa-info-cegatan-jogja-icj-
berani-bersaing-dengan-ntmc-polri/.
https://id.wikipedia.org/wiki/NTMC_Polri.
“i hope you
treat her better
than you
ever
treated me.
- you can have my forgiveness, but you can’t have me.”
“Pulang ke kotamu,
ada setangkup haru dalam rindu.
Masih seperti dulu.
Tiap sudut menyapa bersahabat,
penuh selaksa makna.
Terhanyut aku akan nostalgia.”
Ragam Budaya
Yogyakarta adalah daerah yang istimewa. Ia memiliki bera-
gam budaya, baik budaya tangible (fisik) maupun intangible (non-
fisik). Budaya yang tangible antara lain kawasan cagar budaya
dan benda yang menghiasi cagar budaya. Potensi budaya intangible
antara lain seperti gagasan, sistem nilai atau norma, karya seni,
dan perilaku sosial dalam masyarakat. Budaya Yogyakarta ter-
sebut merupakan hal yang sangat unik.
Kebudayaan yang berwujud fisiknya adalah budaya yang
lebih mudah untuk dikenal. Bak ikan di samudera banyaknya
jumlah kawasan cagar budaya di Yogyakarta. Daerah yang isti-
mewa ini memiliki tidak kurang dari 515 bangunan cagar budaya.
Bangunan-bangunan itu tersebar di 13 kawasan cagar budaya.
Kraton Yogyakarta sebagai institusi warisan adiluhung keber-
adaannya apik lestari. Keberadaaanya menjadi spirit budaya
intangible di masyarakat Yogyakarta. Dengan itu, dinamika kehi-
dupan dalam masyarakat tumbuh dan terjaga. Adat dan tradisi
hidup beriring dengan terjaganya warisan budaya tangible yang
elok.
Budaya intangible tumbuh kuat dalam benak masyarakat
Yogyakarta. Meskipun tak terlihat secara fisik, budaya ini me-
lekat dalam kehidupan masyarakat Yogyakarta. Nilai dan norma
diajarkan turun-temurun oleh leluhur. Karya seni terjaga apik
dalam suguhan tradisional yang menggelora. Lingkungan sosial
pun terjalin indah dalam balutan sopan santun tata krama Yog-
Sendratari Ramayana
Sendratari Ramayana merupakan salah satu kesenian yang
paling populer di Yogyakarta. Sendratari merupakan salah satu
daya pikat terhadap turis. Hal ini terjadi karena Sendratari Rama-
yana memiliki keistimewaan tersendiri. Kisahnya mengajarkan
nilai yang amat penting dalam kehidupan. Ramayana dikisahkan
dalam empat episode, yaitu Hilangnya Dewi Sinta, Hanoman
Duta, Kumbokarno Leno, dan Api Suci.
Awal Mula
Lahirnya suatu mahakarya Sendratari Ramayana bermula
dari ide G.P.H. Djatikoesoemo. Beliau terinspirasi dari pertun-
jukan Royal Ballet of Cambodia. Pertunjukan tersebut digelar di
Angkor Wat. Setelah kunjungannya ke negara-negara sahabat,
Djatikoesoemo berniat untuk mementaskan sebuah drama dalam
Kisah Cinta
Serat Rama mengisahkan cerita Ramayana versi sastra Jawa
baru. Serat ini adalah serat yang paling popular di masyarakat.
Sendratari Ramayana menggunakannya sebagai sumber cerita.
Menurut Poerbatjaraka, Serat Rama menghilangkan atau meng-
ganti bagian-bagian dari kisah Ramayana. Hal ini dikarenakan
penulis Serat Rama dianggapnya kurang menguasai bahasa Jawa
Kuna. Akan tetapi, beliau juga berpendapat bahwa Serat Rama
macapat merupakan kitab Jawa yang terbaik di era ini.
Daftar Bacaan
Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2008. Kamus Besar
Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa.
https://www.yogyes.com/id/yogyakarta-tourism-object/arts-
and-culture/ramayana-ballet/
http://www.cnnindonesia.com/nasional/20161023224728-20-
167372/pencemaran-lingkungan-di-yogyakarta-meningkat-
250-persen/
https://id.wikipedia.org/wiki/Daerah_Istimewa_Yogyakarta
#Kebudayaan
Tidak Patuh
Sebenarnya apa yang membuat masyarakat cenderung tidak
patuh pada aturan? Apakah aturan itu salah? Tentu saja tidak.
Kebiasaan merupakan alasan utama masyarakat tidak mematuhi
aturan. Mereka lebih nyaman dan terbiasa dengan kebiasaan
lama. Mereka lebih memilih untuk tidak keluar dari zona aman.
Ini adalah sebuah mindset. Dengan mindset itu mereka meng-
anggap akan baik-baik saja walaupun perilakunya tidak sesuai
dengan aturan yang ada.
Meniru perilaku orang lain yang dianggap lebih praktis juga
merupakan kebiasaan yang sering dilakukan. Contohnya, banyak
pengguna jalan melanggar lampu rambu lalu lintas dengan alasan
mereka meniru pengguna jalan lain yang telah melakukan pe-
langgaran tetapi tidak mendapatkan sanksi.
Dampak Negatif
Banyak sudah imbasnya akibat dari pelanggaran aturan.
Karena itu, tidak boleh diremehkan aturan-aturan yang ada.
Aturan adalah mengikat tindakan kita. Tidak hanya denda, pidana,
dan penjara tetapi juga nyawa taruhannya. Anjuran dan gertakan
kini sudah tidak ada lagi artinya. Sanksi itu ada agar si pelanggar
jera, agar tidak mengulangi perbuatannya. Pidana atau penjara
tentu akan mencoret nama baik.
Apakah pantas, misalnya, seorang pelajar bergelar narapidana
hanya karena perbuatannya melanggar aturan? Lingkungan pun
akan enggan menerima. Bagi pelajar yang masih menjadi tanggung
jawab orang tua, tugasnya adalah membanggakan dan mem-
bahagiakan mereka, bukan sebaliknya. Dan soal nyawa, tidak
ada kesempatan kedua apabila kita tidak baik-baik menjaganya.
Presiden pun tidak dapat membeli nyawanya. Maka, sayangilah
nyawa sebagai anugerah dari Sang Pencipta.
Berita kini mudah dibaca. Sudah banyak berita yang telah
menyiarkan dampak negatif akibat dari pelanggaran aturan.
Koreksi Diri
Kita tidak boleh berdiam diri ketika terjadi situasi kritis.
Perubahan baik demi masa depan harus selalu kita ciptakan.
Perubahan itu tentu harus dimulai dari diri sendiri. Apabila
ditelusuri, segala permasalahan yang ada pada bangsa ini adalah
masalah yang timbul dari individunya. Karena itu, hendaknya
kita mengoreksi diri.
Apakah kita telah menjadi masyarakat yang tertib pada
aturan? Apakah kita tidak lagi melakukan pelanggaran? Apakah
kita telah mengajak orang di sekitar untuk patuh pada aturan?
Jika belum, sekaranglah saatnya untuk meninggalkan kebiasaan-
kebiasaan buruk kita. Patuhi aturan dan tinggalkan rasa malas.
Ajak kawan, keluarga, dan orang-orang sekitar. Walaupun
manfaat patuh terhadap aturan tidak selalu kita rasakan setelah-
nya, yakinlah bahwa suatu saat hal itu akan terbukti juga.
Berpikir Kritis
Pada hakikatnya aturan itu ada karena kita. Suatu aturan
dibuat untuk mengatur masyarakat di dalamnya. Dari berbagai
macam peraturan yang ada, tentu tidak semua bernilai positif.
Kadang ada aturan yang memiliki kelemahan dan harus dibenahi
bersama. Dalam mengeluarkan aturan pun pemerintah harus
mempertimbangkan aspirasi masyarakat. Kita (rakyat Indonesia)
berhak pula menyeleksi rancangan aturan yang ada. Aspirasi
kita penting untuk menentukan masa depan. Kita harus bersikap
kritis dan selektif terhadap berbagai aturan yang ada. Apabila
aturan masih memiliki banyak kelemahan, kita perlu ikut andil
dalam memberikan masukan-masukan.
Berikut adalah tips menjadi masyarakat yang selektif. Apa-
bila aturan masih dalam bentuk wacana, cari informasi lebih
lanjut mengenai aturan tersebut. Cari pula contoh aturan yang
Negara Maju
Apabila membahas negara maju, Jepang menjadi salah satu
negara maju yang berada di kawasan Asia Tenggara. Walaupun
memiliki masa lalu yang kelam dengan negara Jepang karena
telah menjajah Indonesia selama sekitar 3,5 tahun, kini negara
Indonesia memiliki hubungan erat dengan Jepang di berbagai
bidang, termasuk bidang ekonomi. Jepang adalah negara yang
bidang perekonomiannya sangat maju dan patut dicontoh karena
memiliki suatu kunci utama yaitu kedisiplinan.
Di Jepang kedisiplinan sangat ditegakkan kapan pun dan di
mana pun. Pemimpin dan masyarakatnya memiliki etos kerja
yang sangat disiplin. Pengajaran dan pengenalan kedisiplinan
ditegakkan sedari kecil. Contohnya anak-anak yang masih belia
diajarkan etika dalam makan siang pada sekolah dasar. Murid-
murid tersebut diajarkan untuk bertugas, membagi makanan,
menyikat gigi, membuang sampah sisa-sisa makanan, dan me-
ngembalikan tempat makanan sampai menyisakan waktu sekitar
20 menit untuk membersihkan sekolah.
Selain itu, di Jepang mereka diajarkan pula untuk menjadi
pribadi yang mandiri. Tidak jarang anak-anak yang masih du-
duk di sekolah dasar berjalan kaki sendirian untuk pergi ke
sekolah. Jika sudah remaja, mereka akan menaiki bus untuk pergi
ke sekolah dan yang paling mengherankan, di Jepang pengemudi
mobil tidak boleh mendahului kendaraan yang berada di depan-
Begitulah kira kira arti dari janturan para dalang dalam meng-
awali pentas wayang setelah serangkaian mantra diucap diiringi
gendhing ayak ayak pathet nem yang dibunyikan dengan pelan.
Bapak Pocung
Pasar Mlathi kidul Denggung
Kricak lor negara
Pasar Gedhe loring loji
Menggok ngetan kesasar neng Gondomanan
Daftar Pustaka
Jaelani, Jejen., dkk. 2014. “Mitos Nama Asing di dalam Penamaan
Kompleks Perumahan di Wilayah Perkotaan”. Dalam jurnal
Sosioteknologi, Volume 13, Nomor 3, hlm.239–249.
Kadmon, N. 2000. Toponymy: The Lore, Laws and Language of
Geographical Names. New York: Vantage Press
Rais, Jacub., 2000. “Arti Penting Penamaan Unsur Geografi
Definisi, Kriteria dan Peranan PBB dalam Toponimi”, hlm.1–
25. Dalam http://www.univpgri-palembang.ac.id.
Klithih adalah kosa kata yang berasal dari bahasa Jawa. Da-
hulu makna klithih berarti kegiatan seseorang yang ke luar rumah
di malam hari tanpa tujuan yang jelas. Klithih juga dialihbahasakan
ke kosa kata bahasa Indonesia yang artinya keluyuran. Tetapi,
saat ini klithih berubah makna menjadi tindakan menggunakan
senjata tajam yang dilakukan oleh para pelajar.
Membayangkan Kota Yogyakarta, hal yang akan muncul di
benak adalah budaya yang bersahaja dan tutur kata yang sopan.
Namun, saat ini, bisa dilihat tayangan yang begitu memprihatin-
kan di kota yang disebut-sebut sebagai kotanya pelajar. Akhir-
akhir ini sering terdengar singgungan mengenai Yogyakarta se-
bagai kota klithih. Banyaknya aksi anarki yang dilakukan pelajar
telah mencoreng citra Yogyakarta dan menunjukkan intregitas
pelajar telah mengalami kemunduran signifikan.
Aksi klithih yang kian meresahkan masyarakat tidak semerta-
merta dibiarkan karena pihak sekolah dan keamanan telah me-
lakukan berbagai upaya agar dapat menciptakan kenyamanan
kembali suasana Yogyakarta. Selain itu, dilakukan pula cara
memulihkan karakter pelajar melalui program-program yang
telah terealisasikan agar dapat menghentikan aksi klithih yang
mulai tidak terbendung lagi.
a. Memilih Topik
Bila topik telah ditentukan, pikirkan terlebih dahulu tipe
naskah yang akan Anda tulis. Apakah berupa tinjauan umum,
atau analisis topik secara khusus? Jika hanya merupakan tinjauan
umum, Anda dapat langsung menuju ke langkah berikutnya.
Tapi bila Anda ingin melakukan analisis khusus, topik Anda
b. Menentukan Tujuan
Tentukan terlebih dahulu tujuan esai yang akan kita tulis.
Sekadar meyakinkan orang agar mempercayai apa yang kita
sampaikan, menjelaskan bagaimana melakukan hal-hal tertentu,
menjelaskan kepada pembaca tentang suatu peristiwa, seseorang,
ide, tempat atau sesuatu? Apapun topik yang kita pilih harus
sesuai dengan tujuannya.
c. Gagasan
Jika tujuan sudah kita tetapkan, tulis beberapa gagasan yang
menarik. Semakin banyak gagasan akan semakin baik. Sebelum
kita pilih salah satu gagasan yang menarik dan relevan, kita
bisa adu argumentasi dengan diri sendiri. Apanya yang menarik,
di mana kelemahannya, masih relevankah dengan zaman?
f. Tubuh Esai
Pada bagian inilah kita bisa menjelaskan, menggambarkan,
dan memberikan argumentasi dengan lengkap untuk topik yang
telah kita tentukan. Setiap gagasan penting yang kita tulis pada
outline akan menjadi satu paragraf dari tubuh esai anda. Masing-
masing paragraf memiliki struktur yang serupa. Mulailah dengan
menulis ide utama Anda dalam bentuk kalimat. Pada setiap ga-
gasan, kita bisa memperluasnya tanpa melenceng dari topik.
Sebagai penulis kita bisa bernafas lega karena setelah menuliskan
tubuh tesis, kita tinggal menulis pendahuluan dan kesimpulan.
g. Pendahuluan
Jika di dalam feature lead sangat penting untuk menarik
minat pembaca, maka dalam menulis esai bab pendahuluan juga
sangat penting. Karena ini untuk menarik perhatian pembaca.
Bagi penulis professional (senior) pasti sudah tahu apa yang akan
ia tulis di awal esai. Kita bisa memulai paragraf pendahuluan
dengan informasi yang menarik, bisa berdasar dari fakta yang
lagi aktual. Misalnya peristiwa perubahan Malioboro yang terjadi
sekarang untuk menulis esai tentang Yogyakarta.
i. Sentuhan Akhir
Jika paragraf pendahuluan untuk menarik minat pembaca,
maka paragraf terakhir untuk ‘menyentuh’ atau ‘menggelitik’ hati
pembaca. Karena itu buatlah paragraf terakhir itu sebuah sen-
tuhan yang membuat pembaca selalu ingat apa yang kita paparkan
di dalam tubuh esai. Meski sudah selesai membaca, tetapi pembaca
masih mengingat-ingat apa yang kita tulis pada bagian akhir itu.
Bisa saja berupa sebuah anekdot, atau kutipan pendapat dari
seorang tokoh terkenal yang ucapannya masih ada benang merah
dengan topik esai yang kita tulis.
Sebagai contoh: “Orang boleh pandai setinggi langit, tetapi
jika ia tidak menulis, maka akan dilupakan oleh sejarah dan ma-
syarakat. Sebab menulis adalah pekerjaan keabadian.” Pendapat
itu ditulis oleh Pramudya Ananta Toer.***
(dari berbagai sumber)