Sumber: http://abdsyawal.blogspot.co.id/2013/05/kumpulan-hikayat-lengkap-dengan-unsur.html
5. Nilai budaya yang sesuai dengan kehidupan saat ini dalam kutipan cerpen tersebut adalah …
A. upacara perkawinan dengan mempertunjukkan benda-benda pusaka
B. pentingnya jamuan makan dalam sebuah perhelatan
C. perhelatan pesta pernikahan diadakan lebih dari satu hari
D. makanan harus disajikan oleh seorang juru masak handal
E. perhelatan harus dibuat dengan acara yang menarik.
Berjatuhan sesal
Terlontar kutukan-kutukan
Dihujani kristal nestapa
Berselimut debu-debu
depan Ponpes Annur, rontok dan diterbangkan Apus, Jakarta Timur. Selain di kawasan
angin, Senin (28/11/2016). Demikian pula, tersebut, pohon tumbang di wilayah Pasar
papan reklame di Bululawang banyak yang Rebo membuat akses menuju ke pintu masuk
roboh. Beruntung tidak ada korban dalam tol JORR menjadi terhambat.
musibah ini.
10. Kata berimbuhan yang tepat untuk mengisi bagian yang rumpang dalam paragraf di atas adalah .…
A. dapat menggunakan, terbukti
B. dapat dilakukan, terbukti
C. dapat dicoba, dibuktikan
D. dapat dibuat, terbukti
E. dapat dilakukan, ternyata
11. Kalimat yang tepat untuk mengisi bagian yang rumpang pada paragraph di atas adalah .....
A. Pemerintah membangun berbagai fasilitas umum untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.
B. Kebutuhan warga mencakup kebutuhan lahir dan batin terutama pangan, sandang, dan
papan.
C. Pembangunan sekolah-sekolah itu menjamin anak-anak dapat bersekolah
D. Pemerataan pembangunan memang harus dilakukan tanpa penundaan lagi
E. Anak-anak Indonesia banyak yang merantau ke luar negeri untuk mencari penghidupan yang
lebih layak.
F. Generasi muda bisa mencari penghidupan dan pengalaman sampai ke pelosok negeri.
BIN L13
12. Berdasarkan isi dan cara penyajiannya, penggalan karya ilmiah di atas termasuk ke dalam
bagian....
A. latar belakang
B. tujuan pembahasan
C. metode penelitian
D. pembahasan
E. kesimpulan
Gusti Biang : “Jangan berbantah denganku. Kau sudah tua dan rabun, lubang telingamu sudah
ditempati kutu busuk. Kau sudah tuli, malas, dan suka berbantah, Cuma bisa
bergaul dengan si belang. Kau dengar itu kuping tuli?”
Wayan : “Betul Gusti Biang.”
Bila Malam Bertambah Malam, Putu Wijaya
14. Kalimat yang tepat untuk melengkapi bagian yang rumpang dalam penggalan drama di
atasadalah ...
A. ”Apa saja yang kau kerjakan sampai tak dengar aku memanggilmu?”
B. ”Leherku sampai putus memanggilmu. Telingamu masih kamu pakai tidak?"
C. ”Sudahlah tak perlu kau datang, bosan berteriak-teriak memanggilmu ini!”
D. ”Wayaan...Wayan...selalu saja kau tak mendengar bila aku memanggilmu!”
E. ”Kemana saja Kau Wayan, setiap kali kupanggil selalu tidak dengar!”
17. Larik bermajas yang tepat untuk mengisi bagian yang rumpang adalah ....
A. pohon-pohonan tumbuh subur di sana
B. bebatuan yang dingin
C. aliran sungai yang deras
D. Duduk tertegun di bawahnya
E. tanah adalah kawan yang memelukmu
19. Rumusan masalah: Bagaimana cara meningkatkan motivasi dan hasil belajar mata pelajaran PPKn
melalui apliaksi model pembelajaran role playing pada siswa SMPN XYZ Muaro Jambi?
Tujuan penulisan karya ilmiah yang tepat berdasarkan rumusan masalah tersebut adalah ....
A. Meningkatkan pemahaman siswa dalam kegiatan belajar mengajar sehingga mereka dapat
menyelesaikan soal ujian nasional.
BIN L13
B. Meningkatkan keingintahuan siswa dalam mempelajari hukum negara melalui metode Role
Playing di SMPN XYZ Muaro Jambi
C. Meningkatkan hasil belajar siswa SMPN XYZ Muaro Jambi pada mata pelajaran PPKn
hingga mencapai nilai rereta kelas minimal “75” sebagai efek pembelajaran yang
diciptakan guru.
D. Meningkatkan nilai siswa siswa pada setiap tes yang diadakan oleh guru di SMPN XYZ
Muaro Jambi
E. Mengenalkan metode Role Playing pada siswa sehingga para siswa dapat bermain peran
dengan penuh penjiwaan.
20. Bentuk narasi yang sesuai untuk puisi tersebut adalah ....
A. Asmara yang ada di dada, namun kiranya belum mendapat sambutan bagi siapa yang
dibidiknya.
B. Asmara yang dibidikkan oleh penulis kepada kekasihnya. Ia berharap cintanya dapat
membuat Sang Gadis dapat melukapan kekashnya yang dulu
C. Dalam pengembaraannya sang penyair menemukan cintanya. Ia terpesona dengan senyum
sang gadis dan berharap gadis itu menjadi kekasihnya.
D. Orang yang sedang jatuh cinta itu ibaratnya bunga yang sedang berkembang. Ia berharap
bunga yang sedang berkembang itu tak mudah layu.
E. Dalam sebuah pengembaraan, penulis ingin segera meminang kekasihnya. Ia berharap
cintanya segera tercapai.
Ubahan menjadi teks drama yang sesuai dengan kutipan cerpen tersebut adalah ...
A. Mbah Das : ”Pulanglah Lin, belajar! ”
Lin : (tidak menjawab)
Mbah Das : ”PR-mu kan banyak. Di sini pegawainya sudah banyak, semua bekerja.
Kamu jangan malah mengganggu orang bekerja!”
Kalimat yang menggunakan kata umum dalam paragraf tersebut terdapat pada
nomor ….
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
BIN L13
E. (5)
27. Kalimat di atas yang berpola S-P-O adalah kalimat nomor ....
A. (1)
B. (2)
C. (3)
D. (4)
E. (5)
29. Klausa yang tepat untuk mengisi bagian yang rumpang adalah ...
A. namun badannya montok dan tangisnya keras sekali
BIN L13
30. Perbaikan yang tepat terhadap penulisan kata bercetak miring pada paragraf tersebut adalah ….
A. sistymatika, logis, valid
B. sistemik, logika, valit
C. sistemmatika, logis, valid
D. sistematika, logis, valid
E. systematika, logis, valid
31. Paragraf di atas terdapat kalimat yang salah alasannya adalah ...
A. kata banyak pada kalimat pertama tidak tepat karena sudah terdapat kata orang yang
bermakna jamak
B. pada acara pembukaan pada kalimat pertama salah karena pada dan acara sama maknanya
C. penggunaan frase yang mana pada kalimat kedua salah karena yang mana seharusnya
menunjukkan pertanyaan pilihan
D. penggunaan frase yang mana pada kalimat kedua salah karena yang dan mana harus berdiri
sendiri
E. frase mencari tempat pada kalimat ketiga salah karena menyebabkan kalimat rancu
maknanya
Nilai budaya pada kutipan cerpen tersebut yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari adalah ....
A. merenungi hidup di depan pusara
B. mengunjungi makam keluarga secara bersama
BIN L13
33. Karakteristik legenda yang dominan dalam penggalan legenda Danau Batur di atas adalah
A. bertema percintaan.
B. seting tempatnya di pedesaan.
C. istana sentris.
D. mengandung kemustahilan.
E. menceritakan dunia para bidadari
34. Kalimat esai yang tepat untuk mengomentari penggambaran seting tempat dalam penggalan cerpen
di atas adalah …
A. Pengarang mampu menggambarkan seting tempat yang menggambarkan kehidupan dunia
binatang (tikus) dengan baik. Di dunia para tikus ternyata juga ada ruang siding, Jaksa
Penuntut Umum dan Majelis Hakim.
B. Pengarang mampu menjungkirbalikkan logika pembaca karena mana mungkin bangsa tikus
mampu membangun dan mempunyai apartemen. Ternyata di dunia para tikus pun ternyata
juga ada ruang sidang, Jaksa Penuntut Umum dan Majelis Hakim.
C. Pengarang tidak menggunakan seting tempat yang tepat sehingga jalan ceritanya kurang
hidup karena di dunia para tikus ternyata juga ada ruang sidang, Jaksa Penuntut Umum dan
Majelis Hakim.
D. Pengarang mampu menggambarkan ruang sidang dan suasana persidangan yang
menegangkan itu dengan kursi pesakitan dan Jaksa Penuntut Umum dan Majelis Hakim
yang menatap aku lekat-lekat
E. Penggambaran seting tempat yang baik akan membantu pembaca memahami cerita yang
sedang dibacanya. Pengarang mampu menganalogikan kehidupan para tikus dengan
kehidupan para koruptor.
….
Ketika aku berdoa, kuminta titipan yang cocok dengan hawa nafsuku
Aku ingin lebih banyak harta, ingin lebih banyak mobil, lebih banyak popularitas, dan
kutolak sakit,
Kutolak kemiskinan, seolah semua “derita” adalah hukum bagiku
Seolah keadilan dan kasih-Nya harus berjalan seperti matematika: Aku rajin beribadah,
maka selayaknyalah derita menjauh dariku, dan nikmat dunia kerap menghampiriku.
35. Teks cerita narasi yang dikembangkan berdasarkan nilai relijius yang terkandung dalam puisi di
atas adalah …
A. Bakri menangis tersedu ketika melihat Brian, anak semata wayangnya mati mengenaskan
akibat kecelakaan itu. Ia menyesal, sangat menyesal karena telah mengizinkan Brian yang
masih 11 tahun membawa motor Ninja itu ke sekolahnya.
Merasa bangga dan menjadi lebih gagah dengan motor barunya, Brian memamerkan
kepiawaiannya mengendarai motor. Saat tiba di pertigaan jalan raya yang sangat ramai itu,
Brian lupa mengerem motornya.
Begitulah. Bocah 11 tahun itu mati dengan tubuh hancur, sama seperti motornya.
Barangkali itu cara Tuhan menegurnya, gumam beberapa orang yang tahu persis bahwa
motor itu dibeli dengan uang hasil menang togel.
B. Di usianya yang hampir 80 tahun, Mbok Darmi masih tampak sehat. Ia masih tetap rajin
salat berjamaah ke masjid. Ada satu hal yang selalu kukenang dari sosoknya yang sabar itu.
Tiap kali bertemu dengan kerabatnya, baik keluarga dekat maupun keluarga jauh sepertiku,
ia selalu berpesan dengan kalimat yang nyaris sama.
“Kalau suatu hari aku mati dan kalian tak sempat bertakziah, cukup kirimkan doa-doamu
ya Nak. Hanya itu yang kuharapkan dari kalian.”
Mbok Darmi yang hidup sebatang kara itu menggunakan hampir semua hartanya untuk
membantu keluarga, tetangga, bahkan untuk membangun musala dan jalan raya.
C. Kang Roso berteriak-teriak setengah kalap saat melihat anak semata wayangnya meninggal
dunia.
“Kata-Mu, Engkau Maha Pengasih tapi mana buktinya? Mengapa anakku satu-satunya kau
ambil juga setelah kau ambil istriku?”
Para pelayat ikut larut dalam duka Kang Roso. Memang baru tiga hari yang lalu Yu Nar,
istri Kang Roso meninggal akibat demam berdarah. Hari ini Andri, anak lelaki satu-
satunya, yang masih berumur 10 tahun itu menyusul ibunya akibat ditabrak sebuah bus
sepulang sekolah.
“Apa yang kurang kulakukan, Tuhan? Aku sudah salat lima waktu, pergi haji, puasa, dan
membayar zakat. Bahkan, aku infakkan sebagian penghasilanku setiap bulan untuk anak-
anak yatim itu. Tapi apa yang Kau berikan padaku?”Mana keadilan-Mu?”
BIN L13
Kami semua tersihir mendengar kata-kata kalap Kang Roso. Entah saat itu, dimana ia
letakkan imannya.
”Istighfar, Kang,”kata Pak Modin sambil memeluk bahu Kang Roso.
D. Setelah menyelesaikan kuliahnya, Doni berusaha mencari pekerjaan. Sayangnya, hingga
dua tahun kemudian, Doni belum juga mendapat pekerjaan. Salah seorang kerabatnya,
menasihatinya agar ia melengkapi usaha lahirnya dengan usaha batin.
“Mintalah kepada Allah. Jangan hanya berusaha. Mulai sekarang kerjakanlah salat duha
dan puasa Senin – Kamis. Insyaallah, Allah akan menyegerakan hajatmu.”
Sejak hari itu, Doni rajin salat duha dan puasa Senin Kamis, bahkan bila malam ia pun
melakukan salat tahajud.
E. Keluarga Pak Andreas sangat taat beribadah. Bersama istri dan ketiga anaknya, Pak
Andreas selalu menjalankan ibadah di gereja. Tak hanya itu, keluarga pengusaha kaya raya
itu juga dikenal sebagai keluarga yang sangat dermawan.
“Harta itu titipan Tuhan. Bua tapa kita menumpuk-numpuk harta. Bukankah saat mati kita
tak membutuhkannya? Gunakanlah sebagian harta kita untuk membantu saudara kita yang
membutuhkan,” begitulan nasihat Pak Andreas pada anak-anaknya.
URAIAN
dengan almarhum ayahnya yang seorang bocah yang melintas di hadapannya, dipanggil
balian, seorang dukun kesohor. Ayahnya Mahmunah.
dikenal sebagai panggalung, dukun sakti yang “Ada apa, Nek?” Bocah itu mendekat.
karena karismanya sanggup memanggil, Ingusnya berleleran. Dengan ujung lengan
mengikat, dan mendatangkan orang-orang dari baju, si bocah mengapus leleran ingusnya.
kampung-kampung jauh. Ayahnya meninggal “Pesankan aku segelas kopi kepada
kala ia usia 12 tahun. Ibunya lebih dulu tiada, Mardiansyah. Sisanya, belikanlah barang
tak tertolong saat melahirkannya. Entah dari sesukamu.” Mahmunah menggumpal lembaran
mana mulanya, kenyataan itu membuat Idang uang, lalu menggenggamkannya ke tangan
dianggap sebagai pembawa kemalangan dalam bocah itu. Secepat kilat bocah itu melesat
hidup. menembus pasar yang lengang.
38. Bacalah kutipan cerpen berikut ini, kemudian ubahlah ke dalam bentuk teks drama.
Sejak sore hingga menjelang dini hari ini Surad kelelahan menemani Pak Akla mencari
rajungan. Rasanya ia belum lama merebahkan tubuh dan teriakan keras Pak Akla sudah
membuatnya tersentak bangun.
“Bersiaplah!” Teriak Pak Akla seraya bergerak membelah air menuju perahu. Dua keranjang
bambu yang diikat menyatu tampak penuh rajungan. Hewan-hewan bercapit itu menggeliat saling
bertindihan. “Bangunlah!” Ulang Pak Akla menaiki perahunya.
Surad melilitkan sarung ke leher. “Ada apa, Ama?”
“Tidurmu seperti ular, sampai-sampai tak kau dengar suara gemuruh dari tanjung.”
“Apa?” Surad kaget setengah mati. “Jangan main-main, Ama!”
“Ambil dayungmu! Kita ke kampung laut sekarang juga!”
Surad mengangkat dayungnya. Tanpa buang waktu mereka mengayuh perahu ramping itu
secepat mungkin. Pak Akla sigap mengendalikan perahu dengan dayung pada dinding kayu
buritan. Belum dua menit, peluh sudah membasahi punggung Surad.
”Kenapa?”
”Kakek marah?”
”Marah, ya, kalau aku masih muda, tapi aku sudah tua. Orang tua
menahan ragam. Sudah lama aku tak marah-marah lagi. Takut kalau imanku
rusak karenanya, ibadahku rusak karenanya. Sudah begitu lama aku berbuat baik,
beribadah, bertawakal kepada Tuhan. Sudah begitu lama aku menyerahkan diri
kepada-Nya. Dan Tuhan akan mengasihi orang yang sabar dan tawakal.” Ingin
tahuku dengan cerita Ajo Sidi yang memurungkan Kakek jadi memuncak. Aku
tanya lagi Kakek,
”Bagaimana katanya, Kek?” Tapi Kakek diam saja. Berat hatinya
bercerita barangkali. Karena aku telah berulang-ulang bertanya, lalu ia yang
bertanya padaku, ”Kau kenal padaku, bukan? Sedari kau kecil aku sudah di sini.
Sedari mudaku, bukan? Kau tahu apa yang telah kulakukan semua, bukan?
Berdasarkan kutipan tersebut, tentukanlah tokoh, watak tokoh, sudut pandang, dan amanat!