Anda di halaman 1dari 6

PENGARUH ABSENSI TERHADAP KEDISIPLINAN MAHASISWA

OLEH: MUHAMMAD RIFKI (17130162)

Absensi adalah ketidak hadiran. Absen yaitu tidak masuk kerja/sekolah (tidak

hadir). Absensi adalah salah satu factor terpenting didalam mengenyam

pendidikan, oleh sebab itu kita harus menjaga baik absensi kita dalam sebuah

tempat kita mengenyam pendidikan demi kesuksesan kita. Para mahasiswa

banyak yang terlalu menyepelekan Absensi padahal jika dipikir dengan cermat,

Absensi itu sangat penting, terutama bagi penilaian seorang pendidik kita untuk

menilai kedisiplinan dan keaktifan kita dalam masa mengenyam pendidikan.

Pengawasan atau absensi merupakan fungsi pendidik atau manajer yang

keempat dalam ilmu manajemen setelah perencanaan, pengorganisasian dan

pengarahan, sebagai fungsi manajemen. Pelaksanaan suatu rencana atau program

pendidikan tanpa diiringi dengan suatu sistem pengawasan atau absensi yang baik

jelas akan mengakibatkan lambatnya atau bahkan tidak tercapainya sasaran dan

tujuan pendidikan yang telah ditentukan. Pengawasan atau absensi merupakan

suatu proses kegiatan yang dilakukan untuk memantau, mengukur dan bila perlu

melakukan perbaikan atas pelaksanaan pembelajaran sehingga apabila terjadi

penyelewengan atau mahasiswa yang tidak masuk dapat dilihat dari absensi ini. 1

Kebanyakan mahasiswa masuk dalam kelas hanya mencari nilai bukan ilmu.

Mereka lebih mementingkan mendapat nilai yang baik dari pada memperoleh

ilmu yang banyak dan bermanfaat dan menganggap kalau perkuliahan hanya

sebuah simbol untuk memperoleh pekerjaan. Dan tidak jarang dalam proses untuk

1
https://dokumen.tips/documents/pengaruh-pengawasan-absensi-terhadap-kedisiplinan.html di akses pada
tanggal 13 oktober (22:09)

1
memperoleh hasil yang baik tersebut mereka melakukan tindakan yang tidak baik

seperti mencontek, titip absen, dan yang lainnya.

Terkadang juga kebanyakan orang salah mengartikan mengenai kehadiran

mahasiswa dikelas. Anggapan mereka jika mahasiswa rajin berangkat dan rajin

ikut kelas dianggap sebagai mahasiswa yang tekun, rajin, pandailah dan segala

macam. Padahal belum tentu demikian misalnya mahasiswa hadir dalam kelas

karena takut terhadap absensi kalau hadirnya tidak sampai 75% nilai mereka akan

jelek, atau karena hanya ingin nongkrong saja dengan teman kelasnya, ada juga

yang hanya untuk janjian dengan pacarnya dan lain-lain. Dari berbagai faktor ini

jelas bahwa memperoleh ilmu bukan satu-satunya tujuan dalam mengikuti kuliah

dikelas. Dan faktor yang paling menonjol adalah hanya untuk memenuhi absensi

75% kehadiran, yang bertujuan agar tidak mendapatkan nilai D atau E. Maka

timbullah pertanyaan mengapa mahasiswa takut terhadap nilai jelek? Sebagian

besar mahasiswa menjawab, mereka takut memperoleh nilai jelek karena mereka

tidak mau mengulang mata kuliah itu lagi. Ada juga yang berpendapat mengulang

itu adalah suatu hal yang membosankan, ada juga yang berpendapat tidak mau

mengulang karena gengsi dan lain lain.2 Contohnya di MSAA (Ma’had Sunan

Ampel Al-Ali) kebanyakan dari Mahasantri yang ada mengikuti kegiatan ma’had

hanya karena takut tidak lulus ma’had, mereka datang mengikuti kegiatan hanya

sekedar mengisi absen, tidur, tidak memperhatikan guru ketika menjelaskan.

Ketika saya bertanya kepada salah satu Mahasantri kenapa kamu di kelas hanya

tidur, tidak memperhatikan guru ketika menjelaskan? dia menjawab semua itu

tidak penting yang terpenting absensi aktif kata salah satu Mahasantri ini.

Mengapa MahaSantri ini berpikir demikian hanya mementingkan absensi dari

2
https://gustraprasaja.wordpress.com/2011/08/13/kehadiran-mahasiswa-di-kelas-kebutuhan-atau-
kewajiban/ di akses pada tanggl 13 oktober (21:00)

2
pada sebuah ilmu yang ada dalam suatu pelajaran? Karena mereka tidak sadar apa

arti kehadiran di kelas yang sesungguhnya bahwa menuntut ilmu merupakan

sebuah kebutuhan pribadinya bukan sekedar kewajiban sebagai seorang

Mahasiswa atau Mahasantri, mereka belum menyadari bahwa pendidikan adalah

sebuah haknya dan mereka tidak memanfaatkan hak tersebut sebagaimana

mestinya, mereka kurang berpikir bahwa masih banyak di luar sana yang belum

dapat mengenyam pendidikan setinggi itu yang dikarenakan oleh faktor ekonomi

atau yang lain.

Dalam perkuliahan sering terjadi salah paham, mengenai kewajiban seorang

mahasiswa mengikuti kelas. Di jenjang perkuliahan mahasiswa tidak akan

dikejar-kejar untuk mengikuti perkuliahan karena mereka sudah dianggap dewasa

dalam berpikir dan bertindak bukan lagi anak SMA yang harus dikejar-kejar dan

diberi tau terus menerus untuk aktif mengikuti kelas, mahasiswa lebih dituntut

untuk sadar jika tidak hadir maka yang rugi adalah mahasiswa itu sendiri, mereka

berpikir dengan tidak adanya ajakan atau suruhan dari dosen untuk selalu hadir

mengikuti kelas itu merupakan sebuah pilihan bukanlah kewajiban, karena

mereka menganggapnya demikian maka kebanyakan dari mereka memilih untuk

tidak berangkat atau tidak hadir mengikuti kelas. Bolos kuliah merupakan hal

yang lumrah di kalangan mahasiswa. Banyak hal digunakan sebagai alasan yang

menyebabkan seorang mahasiswa membolos, mulai dari hal yang masuk akal

hingga hal yang tidak masuk akal, entah itu karena kegiatan kampus, organisasi

ataupun karena hal lain. Selain itu rasa bosan dengan cara mengajar salah satu

dosen pada matakuliah juga merupakan salah satu alasan mengapa mahasiswa

lebih membolos daripada harus masuk kelas.3

3
https://gustraprasaja.wordpress.com/2011/08/13/kehadiran-mahasiswa-di-kelas-kebutuhan-atau-
kewajiban/

3
Kedisiplinan adalah salah satu faktor penting dalam pembelajaran di dunia

kampus. Mahasiswa yang kurang berprestasi bukan hanya disebabkan oleh faktor

kemampuan. Namun bisa juga diakibatkan karena tidak adanya kedisiplinan.

Disiplin adalah suatu sikap dan perilaku dalam mematuhi segala aturan dalam

bertingkah laku. Jika dikaitkan dengan belajar maka disiplin  belajar adalah suatu

sikap dan perilaku individu dalam mematuhi norma dan etika dalam belajar.

Mahasiswa dituntut agar mempunyai sikap disiplin tinggi terutama disiplin dalam

belajar. Disiplin belajar penting diterapkan di bangku  perkuliahan oleh dosen dan

mahasiswa. Disiplin merupakan pengaruh yang dirancang untuk membantu

mahasiswa dalam menghadapi lingkungan. Disiplin tumbuh dari kebutuhan

menjaga keseimbangan antara kecenderungan keinginan individu untuk berbuat

agar memperoleh sesuatu dengan pembatasan atau peraturan yang diperlukan

oleh lingkungan terhadap dirinya. Disiplin merupakan suatu sikap yang

menunjukkan kesediaan untuk menepati atau mematuhi dan mendukung

ketentuan, tata tertib peraturan, nilai serta kaidah-kaidah yang berlaku. Dengan

demikian, disiplin bukanlah suatu yang dibawa sejak awal, tetapi merupakan

sesuatu yang dipengaruhi oleh faktor ajar atau pendidikan. Perilaku disiplin bagi

mahasiswa adalah salah satu kunci sukses untuk dapat meraih prestasi yang

maksimal. Fungsi utama disiplin adalah untuk mengajar mengendalikan diri

dengan mudah menghormati dan mematuhi aturan Oleh karena itu, seseorang

yang disiplin dalam kehidupannya, akan dengan mudah mencapai keberhasilan.

Seorang guru selalu menginginkan anak didiknya menjadi anak yang rajin

meskipun bandel, pintar meskipun seringkali tidak paham, disiplin meskipun

pernah berbuat kesalahan. Pun begitu dengan seorang dosen, dosen juga senang

bila mahasiswanya paham mengenai materi yang diampunya, selain itu dosen

4
juga senang apabila mahasiswanya disiplin dan dapat mengikuti perkuliahan

dengan lancar. Maka dari itu seorang mahasiswa bisa dibilang berdisiplin tinggi

bila dia memiliki sikap, mental dan perbuatan yang taat pada aturan-aturan yang

ditetapkan oleh pendidikan dimana mereka belajar. Oleh karena itulah agar setiap

mahasiswa dikelas dapat disiplin dalam belajar, seorang dosen harus

mendisiplinkan mahasiswa untuk selalu hadir kekelas dengan tepat waktu sesuai

jadwalnya karena dengan begitu aktivitas pembelajaran tidak akan terbengkalai

dan dapat mencegah tercapainya tujuan pembelajaran atau pendidikan. Kehadiran

mahasiswa tersebut agar dapat disiplin, tidak lain dengan diterapkannya sistem

absensi oleh setiap dosen, misalnya tidak masuk selama tiga kali tidak dapat

memiliki kesempatan memperoleh nilai A, sistem absensi seperti ini dapat

diandalkan oleh setiap dosen dengan tujuan menuntut kehadiran mahasiswa agar

disiplin. Penerapan kedisiplinan terhadap mahasiswa dengan menggunakan

absensi ini sangatlah berpengaruh besar terhadap peningkatan kedisiplinan

pembelajaran setiap mahasiswa untuk hadir ke kelas. Menggunakan sistem

absensi ini merupakan suatu yang tepat dan benar dalam membangun suatu

pembelajaran yang baik, karena disiplin mahasiswa merupakan salah satu syarat

yang harus dipenuhi oleh pendidikan untuk mendapatkan pembelajaran yang baik

dan mencapai apa yang telah menjadi tujuan pendidikan. Tanpa adanya absensi

dalam sebuah pendidikan akan mustahil dapat meningkatkan pembelajaran dalam

kelas, karena mahasiswa akan lebih banyak bolos dari pada masuk mengikuti

pembelajaran dalam kelas, ketika mahasiswa sudah banyak yang bolos maka

siapa yang akan diajar, disinilah yang dimaksud dengan tidak tercapainya sebuah

tujuan pendidikan, karena dalam pendidikan harus ada pengajar dan yang diajar.

sebuah contoh jika saja di MSAA semua kegiatannya tidak ada absensi maka

5
tidak terbayang bagaiman pembelajaran di kelas akan seperti apa, yang pasti

hanya sedikit dari mahasantri yang akan mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada,

dan pembelajaran didalamnya tidak akan berjalan efektif sesuai dengan apa yang

telah menjadi tujuan pendidikan tersebut.4

4
http://blog.mesinabsensi.co.id/pengaruh-mesin-absensi-terhadap-kedisiplinan-karyawanpegawai/ di akses
pada tanggal 14 oktober (08:40)

Anda mungkin juga menyukai