Anda di halaman 1dari 15

Hubungan Pengetahuan Gejala Stroke dengan Kesadaran

Menghubungi Pelayanan Medis Segera saat Mendapat Gejala


Stroke : Systematic Review

Ridha Raudhatul Jannah1, Nadiyatul Husna2, Cynthia Aulia Faradisa3, Fitri


Yusya4, Gummy Salsabila5
{ridharaudhatulj@gmail.com1, nadiyatulhusna3003@gmail.com2, cynthiaaulia17@gmail.com3,
fitriyusya009@gmail.com4, gummysalsa29@gmail.com5}
Departemen Epidemiologi dan Biostatistik Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas

Informasi General ABSTRAK

Pendanaan: Tidak ada pihak Pendahuluan


Stroke adalah salah satu penyakit saraf yang paling
yang menjadi sumber
merusak, mengakibatkan kecacatan, kesakitan, dan kematian
pendanaan kegiatan desk- yang luar biasa di antara populasi global. Stroke merupakan
penyebab kematian kedua di dunia, dan diprediksi dapat
research ini
mencapai 7,8 juta kematian pada tahun 2030 jika tidak ada
intervensi yang dilakukan. Banyak orang menderita silent stroke
yang tetap tidak terdeteksi karena gejala awal yang tidak
Kepentingan yang bersaing:
terdiagnosis secara klinis.
Penulis menyatakan bahwa
Metode dan Analisis
tidak ada kepentingan yang
Penelitian ini menggunakan systematic review yakni
bersaing didalam penelitian ini model kajian yang menggunakan penelitian murni dimana
peneliti meninjau data primer yang dapat bersifat data kualitatif
atau kuantitatif mengenai topik tertentu. Database yang
Kutipan: Ridha Raudatul digunakan yakni ScienceDirect dan PubMed. Peneliti
melakukan kajian literatur secara komprehensif dengan
Jannah, Nadiyatul Husna,
mengkaji Tingkat Pengetahuan Gejala Stroke. Kemudian akan
Cynthia Aulia Faradisa, Fitri dilihat apakah tingkat pengetahuan mengenai gejala stroke akan
berpengaruh terhadap kesadarannya dalam menghubungi
Yusya, Gummy Salsabila.
pelayanan medis segera setelah mendapat gejala stroke.
(2020). Hubungan Pengetahuan
Hasil
Gejala Stroke dengan
Tiga studi yang diulas menjelaskan bahwa pengetahuan
Kesadaran Menghubungi mengenai gejala stroke masih rendah yang dipengaruhi oleh
beberapa faktor terutama tingkat pendidikan. Tingkat
Pelayanan Medis Segera saat
pengetahuan mengenai gejala stroke tersebut mempengaruhi
Mendapat Gejala Stroke : kesadaran menghubungi pelayanan medis segera saat
mendapatkan gejala stroke.
Systematic Review terhadap 3
jurnal dengan menggunakan Kesimpulan
Terdapat hubungan pengetahuan mengenai gejala stroke
beberapa studi.
dengan kesadaran menghubungi pelayanan medis segera saat
mendapat gejala stroke. Direkomendasikan perlu adanya
edukasi kesehatan kepada masyarakat yang dapat berupa
promosi kesehatan dan kampanye kesehatan tentang tanda dan
gejala stroke.

Kata Kunci : knowledge, stroke symptoms, call for medical


services
ABSTRACT

Introduction: Stroke is one of the most destructive neurological diseases, resulting in tremendous
disability, illness and death among the global population. Stroke is the second leading cause of death in
the world, and is predicted to reach 7.8 million deaths by 2030 if no intervention is carried out. Many
people suffer from silent strokes that remain undetected because of early symptoms that are not
clinically diagnosed.
Methods and Analysis: This study uses a systematic review, namely a study model that uses pure
research where the researcher reviews primary data which can be qualitative or quantitative data on a
particular topic. The databases used are ScienceDirect and PubMed. Researchers conducted aliterature
comprehensive review by assessing the Knowledge Level of Stroke Symptoms. Then, it will be seen
whether the level of knowledge about stroke symptoms will affect his awareness in contacting medical
services immediately after receiving stroke symptoms.
Results:The three studies reviewed explained that knowledge about stroke symptoms was still low whic
was influenced by several factors, especially education level. The level of knowledge about the
symptoms of stroke affects the awareness of contacting medical services immediately when getting
symptoms of a stroke.
Conclusion: There is a relationship between knowledge of stroke symptoms and awareness of
contacting medical services immediately when receiving stroke symptoms. It is recommended to provide
health education to the public in the form of health promotion and health campaigns regarding the signs
and symptoms of stroke.
Keywords : knowledge, stroke symptoms, call for medical services

angka prevalensi stroke 0,7% yang diukur


PENDAHULUAN pada tahun 2013. Hal tersebut menunjukkan
Stroke adalah salah satu penyakit bahwa prevalensi stroke telah meningkat
saraf yang paling merusak, mengakibatkan selama lima tahun terakhir [5].
kecacatan, kesakitan dan kematian yang luar Persentase yang tinggi dari
biasa di antara populasi global [1]. Stroke masyarakat umum dan penderita stroke
merupakan penyebab kematian kedua di tidak mengenal faktor risiko dan gejala
dunia [2], dan diprediksi dapat mencapai 7,8 stroke karena pengetahuan yang buruk dan
juta kematian pada tahun 2030 jika tidak ada kurangnya kesadaran [6]. Banyak orang
intervensi yang dilakukan [3]. Namun, setiap menderita silent stroke yang tetap tidak
tahun 15 juta orang menderita stroke: 5 juta terdeteksi karena gejala awal yang tidak
di antaranya meninggal dan 5 juta lainnya terdiagnosis secara klinis[8-9].
menderita cacat permanen [4]. Oleh karena itu, penting untuk
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengidentifikasi pengetahuan mengenai
telah melaporkan bahwa 17 juta orang gejala awal stoke dan hubungannya dengan
menderita strokesetiap tahun [5]. Di kesadaran menghubungi pelayanan medis
Indonesia, hasil studi penelitian kesehatan segera setelah mendapat gejala stroke.
dasar yang dilakukan pada tahun Tujuan dari tinjauan ini adalah untuk
2018menunjukkan bahwa prevalensi stroke menilai apakah ada hubungan antara
pada penduduk yang berusia lebih dari 15 pengetahuan yang dimiliki tentang gejala-
tahun adalah 1,9%dibandingkan dengan gejala awal stroke dengan dengan kesadaran
seseorang untuk menghubungi pelayanan menghubungi pelayanan medis segera
kesehatan segera setelah mendapat gejala setelah mendapat gejala stroke.
stroke, sehingga kejadian penyakit stroke
Kotak 1. Strategi Pencarian untuk Mengidentifikasi
dapat dicegah dan ditanggulagi sedari dini. Hubungan Tingkat Pengetahuan mengenai Gejala Stroke
terhadap Kesadaran Menghubungi Pelayanan Medis
Segera saat Mendapat Gejala
METODE DAN ANALISIS
PubMed
Penelitian ini menggunakan metode
Istilah MeSH
systematic review yakni model kajian 1. “Knowledge”
literatur yang menggunakan penelitian 2. “Stroke”
3. “Diagnosis”
murni dimana peneliti meninjau data primer 4. “Emergency Medical Services”
5. “Cohort Studies” OR “Case-Control Studies”
yang dapat bersifat data kualitatif atau OR “Cross-Sectional Studies”
kuantitatif mengenai topik tertentu (Moule
Istilah Teks
dan Goodman, 2009). Tahapan pencarian 1. “Konowledge”
2. “Stroke Symptoms”
literatur yang dilakukan yaitu, memahami
3. “Call for Medical Services”
pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, dan
String Pencarian (semua termasuk)
yang dibutuhkan peneliti untuk 1. 1 AND 4 AND 7
memfokuskan artikel penelitian salah 2. 1 AND 4 AND 5 AND 7
3. 1 AND 7 AND 8
satunya dengan batasan-batasan yang diteliti 4. 1 AND 5 AND 7 AND 8
seperti kriteria inklusi dan eksklusi untuk Science Direct
memfokuskan artikel penelitian. Setelah itu
Istilah Teks
menentukan kata kunci atau dapat juga 1. “Konwledge”
2. “Stroke Symptoms”
menggunakan sinonim dari kata kunci 3. “Call for Medical Services”
tersebut yang akan digunakan dalam
String Pencarian (semua termasuk)
melakukan pencarian sehingga memudahkan 1. 1 AND 2
2. 1 AND 3
peneliti dalam melakukan kajian literatur
3. 1 AND 2 AND 3
(Aromataris, E., Riitano, 2014). Selanjutnya
peneliti melihat referensi yang ada pada
artikel penelitian untuk membuktikan Kriteria inklusi dalam kajian
keakuratannya. literatur ini meliputi artikel yang
Peneliti melakukan kajian literatur menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa
secara komprehensif dengan mengkaji Inggris, literatur yang dipublikasikan dari
Tingkat Pengetahuan Gejala Awal Stroke. tahun 2010-2020, tersedia dalam full text,
Kemudian akan dilihat apakah tingkat bersifat penelitian murni dengan desain
pengetahuan mengenai gejala stroke akan penelitian analitik kuantitatif, karakteristik
berpengaruh terhadap kesadarannya dalam responden berusia 45 tahun keatas, serta
artikel yang membahas mengenai Peneliti akan menyaring hasil
pengetahuan gejala stroke dan kesadaran penelusuran untuk literatur yang memenuhi
menghubungi pelayanan medis segera. syarat. Teks lengkap literatur yang
Kriteria eksklusi kajian literatur ini yaitu memenuhi syarat akan diambil dan penulis
artikel yang tidak berhubungan dengan akan menilai literatur tersebut untuk
pengetahuan gejala stroke dan kesadaran disesuaikan dengan kriteria inklusi studi.
menghubungi pelayanan medis segera. Peneliti akan mengekstrak data
Kata kunci yang digunakan meliputi literatur ke dalam Ms. Excel dan
nowledge, stroke symptoms, dan call for membandingkan hasil mereka, dan yang
medical services. Peneliti juga diekstraksi meliputi jenis artikel, nama
menggunakan boolean operators seperti jurnal, penerbit, judul, tahun, penulis,
AND, OR, atau NOT. Database yang negara, dan desain studi. Artikel yang
digunakan yakni ScienceDirect dan PubMed. terkumpul dianalisis dan ditampilkan baik
Peneliti mempertimbangkan aspek etik menggunakan narasi, tabel, maupun grafik.
didalam penelitian yaitu meliputi menghindari Dilakukan eksplorasi persamaan dan
plagiarisme, menghindari duplikasi publikasi, perbedaan dari studi/literatur yang telah
menjaga transparansi, serta menjaga keakuratan dicari. Kemudian merangkum hasil temuan
dalam pencarian artikel (Wager &w Wiffen,
dan memberikan rekomendasi.
2011).
Sumber database:
PubMed, ScienceDirect
Istilah pencarian:
Knowledge [AND] Stroke Symptoms
[AND] Call for Medical Services
Total hasil pencarian: 75 artikel
PubMed (n= 68)
ScienceDirect (n=7)

Duplikasi Artikel: 3 artikel

Seleksi artikel berdasarkan judul dan abstrak: 72

Dikeluarkan: 69 artikel
Tidak berbahasa Inggris atau Indonesia (n=1)
Artikel diluar tahun 2010-2020 (n=18)
Tidak tersedia full text (n=26) Tidak
jurnal penelitian (n=2) Umur di
bawah 45 tahun (n=10) Tidak
kuantitatif (n=5)
Tidak sesuai topik (n=7)

Artikel yang memenuhi


syarat: 3 artikel

Diagram 1 menyajikan diagram alur pencarian sistematis


Ekstraksi Data effect size yang ada akan dimasukkan dalam
Peneliti membaca artikel penelitian secara software untuk kemudian akan dihitung effect
independen dan mengekstrak informasi size gabungan.
mengenai desain studi, negara dan populasi Penentuan model dilakukan dengan melihat
studi, periode studi, intervensi, dan hasil nilai varian, bila nilai varian signifikan maka
tentang Pengetahuan Pasien dan keluarga penentuan model berdasarkan fixed effects
tentang penyakit Stroke dan gejalanya model namun sebaliknya bila nilai varian
Data Analisis tidak signifikan maka penentuan model

Analisis data dilakukan dengan menggunakan berdasarkan random effects model. Software

effect size yang sama dari semua studi. Effect yang digunakan dalam metaanalisis

size yakni perbedaan kejadian efek antara menggunakan Revman 5.4.

kelompok perlakuan dan kelompok kontrol,


skala variabel efek berupa data numerik. Dari

Tabel 1. Ringkasan dari 3 Studi Observasional Hubungan Pengetahuan Gejala Stroke dengan
Kesadaran Menghubungi Pelayanan Medis Segera saat Mendapat Gejala Stroke

NO Desain Studi Studi Negara, Populasi Periode Intervensi Hasil


Studi
1 Cross-Sectional Munseok US, 2009 Dilakukan Pengetahuan OR disesuaikan (95%
dengan desain Seo et al., Behavioral Risk selama 1 Pasien dan CI)
survey complex 2014 Factor Surveillance tahun keluarga Mayoritas = 87,9%
System (BRFSS) tentang [= 87,5 hingga 88,2]
Survey penyakit
Stroke dan
gejalanya
2 Cross-Sectional Diego Car Argentina, Elderly Juli 2013 - Pengetahuan OR disesuaikan (95%
uso et al., out-patients ( ≥6 0 August Pasien dan CI)
2015 years) randomly 2013 Keluarga Skor 0 = 1
recruited from a tentang Skor 1 = 1,44 (0,65–
government funded penyakit 3,20)
health clinic Stroke dan Skor 2 = 1,05 (0,42–
gejalanya 2,60)
Skor 3 = 1,62 (0,66–
4,02)
3 Cohort Marta Pomerania Barat, Maret Pengetahuan OR disesuaikan (95%
Masztale Early Emergency 2013- Pasien dan CI)
wicz et Medical Service Desember Keluarga rasio odds [OR] =
al., 2016 Calls for Stroke: 2014 tentang 1,62
the Long-Term penyakit Group 1 = 32
Education Program Stroke dan (13,4%)
Based on the gejalanya Group 2 = 50
Experience of West (18,9%)
Pomerania

HASIL Berdasarkan penelitian oleh


Hasil Pencarian Munseok Sho, Charles Begley, dkk (2013),
Pada diagram 1 menyajikan diagram Asosiasi stroke Amerika mengkategorikan
alur pencarian sistematis. Dari 75 judul rekomendasi untuk menghubungi 9-1-1
artikel yang diidentifikasi dan dinilai untuk gejala stroke Kelas 1, yaitu
kualitasnya, ditemukan 3 artikel yang berdasarkan kegunaan dan keefektifan.
memenuhi syarat dan kriteria inklusi untuk Namun, proporsi pasien yang mengalami
dilakukan ulasan sistematik. stroke dan menghubungi 9-1-1 sangatlah
Hambatan dan Perbedaan rendah. Data registrasi Nasional (2005-
menghubungi 9-1-1 dalam Layanan Medis 2007) menyatakan bahwa 4 bagian negara
Darurat untuk Gejala Stroke pada Amerika Serikat (Georgia, Illinois,
Populasi Dewasa di Amerika Serikat: Massachusetts, dan Carolina Utara)
Survey BRFSS 2009 menunjukkan 47,6% saja dari semua
Penelitian ini menggunakan desain penderita Stroke yang mencari pertolongan
penelitian cross-sectional dengan medis. Bahkan di pedesaan Texas Barat
melakukan analisis data dari Centers for menunjukkan proporsi yang lebih kecil
Disease Control’s, dikumpulkan melalui yakninya 38% saja.
survey berbasis telepon dari 18 daerah dan
distrik di Columbia.
Tabel 1. Proporsi tingkat pendidikan dengan kesungguhan untuk menghubungi 9-1-1

Variabel Menguhubungi 95% CI


Kolom (%)
Pendidikan 9-1-1 Terendah Tertinggi

Sekolah Tinggi atau


di bawah sekolah 86.6 85.9 87.2 38.3
tinggi

Pendidikan Atas di
88.0 87.2 88.8 27.1
bawah 2 tahun

Pendidikan Atas di
89.3 88.8 89.9 34.6
atas 2 tahun

pada penderita stroke

Berdasarkan penelitian ini, perlu studi cross-sectional di antara pasien lansia (≥


dilakukan promosi kesehatan yang 60 tahun) di Buenos Aires, Argentina. Pasien
memberikan pengetahuan sehingga dipilih secara acak dari Klinik Kesehatan
menimbulkan kesadaran pasien stroke akan Pemerintah.
pentingnya menghubungi 9-1-1. Hal ini Berdasarkan penelitian oleh Diego
dapat disertakan dalam program edukasi Caruso dan Manuel Perez, dkk (2015), sejak
pasien berbasis Rumah Sakit atau melalui tahun 1995 peneliti mengungkapkan bahwa
kampanye-kampanye berbasis pendidikan. pengobatan reperfusi vaskular dengan
Promosi dilakukan dengan berbagai media pengobatan trombolik efektif dalam
kampanye dengan upaya yang terorganisir mengurangi kecacatan stroke dalam jangka
menyangkut rantai kelangsungan hidup atau panjang. Hal penting dalam pengobatan ini
sistem manajemen perawatan terhadap adalah waktu terapi yang singkat dan
penderita stroke. ketersediaan layanan konsultasi medis saat
Apakah Pasien Lansia darurat. Namun, berdasarkan penelitian
Menghubungi 9-1-1 Ketika Disajikan ReNACer Argentina, hanya 1,05% pasien saja
Skenario Sugestif Stroke Akut? Sebuah yang memperoleh pengobatan ini. Alasan
Penelitian Cross-Sectional utama mengapa pasien tidak memperoleh
Penelitian dilakukan dengan desain pengobatan trombolik ini adalah karena
keterlambatan pasien stroke dalam dan 2013-2014).
pencarian layanan medis. Bahkan, 34.1% Kelompok pertama adalah orang-orang
penderita tidak dapat mengatakan salah satu yang segera menghubungi pelayanan medis
gejala stroke secara spontan. Apalagi darurat dalam 10 menit pertama (287 pasien
penelitian berbagai negara menunjukkan stroke) setelah mengaalami gejala stroke,
kurangnya pengetahuan penderita untuk sementara kelompok lainnya adalah orang-
mengidentifikasi tentang gejala awal stroke orang yang baru menghubungi layanan
dan faktor penyebabnya. kesehatan darurat (275 pasien stroke) setelah
Berdasarkan penelitian ini, perlu 10 menit kemudian. Hasilnya, presentasi
adanya intervensi edukasi tentang tanda dan orang- orang yang mengenali gejala stroke dan
gejala stroke akut untuk mengurangi menghubungi layanan kesehatan darurat
menunda-nunda mencari layanan Rumah sebesar 17.9 % (24 orang) di tahun 2003-2005
Sakit dan meningkatkan jumlah pasien yang dan 39.9% (224 orang) di periode 2013-2014
mencari layanan medis darurat. Karena (P < .001).
pengetahuan stroke pada pasien Selama tahun 2013-2014 pada
menyebabkan buruknyadalam kelompok 1dan 2 memiliki persamaan,
menghubungi layanan medis darurat, keputusan untuk menghubungi layanan medis
penting untuk menekankan perlunya garurat dilakukan oleh orang dewasa,
edukasi terhadap populasi lansia tentang dibandingkan dengan mereka usia muda yang
stroke. biasanya menunda panggilan layanan medis
Panggilan Pelayanan Medis Darurat darurat. Orang-orang yang menghubungi
untuk Stroke: Apakah Program pelayanan kesehatan tinggal di perkotaan,
Pendidikan Jangka Panjang lebih tinggi kemungkinan menghubungi jika
berdasarkan Kejadian di Pomerania pasien sendirian pada saat serangan gejala
Barat Sukses? muncul.
Penelitian ini bersifat kuantitatif
dengan melakukan analisis data tentang
pengambilan keputusan untuk memanggil
layanan medis terkait dengan pengamatan
terhadap gejala stroke. Penelitian oleh Marta
Masztalewich, Przemyslaw Nowacki, dkk
(2016) di Szczecin, Polandia. Penelitian
mereka terbagi atas dua kelompok orang
yang menghubungi layanan medis.
Terhadap dua periode waktu (2003-2005
Tabel 2. Variabel Tingkat Pendidikan pada Kelompok 1 dan Kelompok 2
Variabel
Kelompok 1 Kelompok 2
tingkat P
(287 sampel) (275 sampel)
pendidikan
Pendidikan
114 (40.9%) 98 (36.7%) NS
Dasar
Pendidikan
147 (52.7%) 143 (53.6%) NS
Sekunder
Pendidikan
18 (6.5%) 26 (9.7%) NS
Tinggi

Berdasarkan Tabel 3 diatas, kesadaran dan berhubungan dengan stroke seperti sakit

pengetahuan gejala stroke bukan menjadi kepala, sementara pasien dengan gejala berat

penentu yang signifikan bagi pasien-pasien cenderung segera menghubungi layanan

untuk menghubungi layanan medis darurat. medis darurat).

Terdapat faktor-faktor lainnya yang Disebutkan dalam penelitian ini, pada


mempengaruhi, diantaranya usia (pada usia penelitian lainnya menunjukkan fakta bawa
tua mereka menghubungi layanan medis pendidikan yang rendah dapat berdampak
darurat sendiri langsung karena gejala-gejala negatif tentang kemampuan pengambilan
yang timbul bisa lebih mengancam jiwa. keputusan.
Sementara usia muda lebih memiliki Berdasarkan penelitian ini perlu
keterampilan untuk mengambil keputusan dilakukan kampanye dan edukasi dapat
untuk menghubungi layanan medis segera disalurkan dalam komunitas-komunitas di
atau menundanya), pasien yang tinggal sendiri Pomeranian Barat (daerah penelitian di
ia langsung menghubungi layanan medis Polandia) terutama terhadap gejala stroke dan
darurat karena ketiadaan orang lain di rumah, kemungkinan fatal akibat terlambat dalam
dan pengaruh gejala yang dialami mencari dan menghubungi layanankesehatan
(keterlambatan menghubungi layanan darurat.
kesehatan dikarenakan penderita hanya
mengalami gejala yang dianggap tidak
Gambar 1. Forest Plot Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Tindakan Menghubungi
Layanan Medis Segera menggunakan Fixed Effect Model
Hasil analisis data dari 3 studi dan nilai variasi antar studi (I2) sebesar 73%.
mengenai hubungan tingkat pendidikan Gabungan studi juga dikatakan tidak homogen
dengan tindakan menghubungi pelayanan karena 1 dari 3 studi interval kepercayaannya
medis segera ketika terkena gejala stroke yang tidak memotong garis vertikal dari nilai
dianalisis menggunakan fixed effect model. diamond atau pooled odds ratio. Oleh karena
Hasil analisis menunjukkan bahwa variasi itu, model yang dipakai adalah random effect
studi adalah heterogen, dengan nilai p lebih model.
kecil 0,05 pada uji heterogenity yaitu p=0,03

Gambar 2. Forest Plot Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Tindakan Menghubungi


Layanan Medis Segera menggunakan Random Effect Model
Hasil analisis data dari 3 studi 3 artikel ilmiah yang memenuhi kriteria
mengenai hubungan tingkat pendidikan inklusi. Hasil dari ketiga artikel ilmiah yang
dengan tindakan menghubungi layanan medis di analisis menjelaskan hubungan
segera ketika terkena gejala stroke yang pengetahuan gejala stroke dengan upaya
dianalisis menggunakan random effect model mencari pelayanan medis segera.
menunjukkan bahwa variasi studi adalah Berdasarkan penelitian ketiga artikel,
heterogen, dengan nilai p lebih kecil 0,05 hasil yang diperoleh pada artikel penelitian
pada uji heterogenity yaitu p=0,03 dan nilai oleh Munseok Sho, Charles Begley, dkk
variasi antar studi (I2) sebesar 73%. Gabungan (2013), Asosiasi stroke Amerika
studi juga dikatakan tidak homogen karena 1 mengkategorikan rekomendasi untuk
dari 3 studi interval kepercayaannya tidak menghubungi 9-1-1 untuk gejala stroke Kelas
memotong garis vertikal dari nilai diamond 1, yaitu berdasarkan kegunaan dan
atau pooled odds ratio. keefektifan. Namun, proporsi pasien yang
Hasil analisis data yang ditampilkan mengalami stroke dan menghubungi 9-1-1
pada forest plot, menunjukkan bahwa tidak sangatlah rendah. Maka dari itu, perlu
ada hubungan yang signifikan antara tingkat dilakukan promosi kesehatan yang
pendidikan dengan tindakan menghubungi memberikan pengetahuan sehingga
layanan medis segera ketika terkena gejala menimbulkan kesadaran pasien stroke akan
stroke, hal ini dibuktikkan oleh nilai pada pentingnya menghubungi 9-1-1. Hal ini dapat
overall effect (efek gabungan) p>0,05 yaitu disertakan dalam program edukasi pasien
p=0,36. Nilai pooled odds ratio atau diamond berbasis Rumah Sakit atau melalui
(effect size gabungan) sebesar 0,60 ( 95% CI kampanye-kampanye berbasis pendidikan.
0,20-1,80) yang memotong di tengah garis Promosi dilakukan dengan berbagai media
vertikal sehingga dapat disimpulkan bahwa kampanye dengan upaya yang terorganisir
tingkat pendidikan dengan tindakan menyangkut rantai kelangsungan hidup atau
menghubungi layanan medis segera ketika sistem manajemen perawatan terhadap
terkena gejala stroke karena walaupun penderita stroke.
bernilai negatif tetapi hanya sebesar 0,60 kali Pada penelitian Diego Caruso dan
(tidak bermakna). Kesimpulannya tidak ada Manuel Perez, dkk (2015), diperoleh hasil
hubungan tingkat pendidikan dengan tindakan keterlambatan pasien stroke dalampencarian
menghubungi layanan medis segera ketika layanan medis.
terkena gejala stroke. Bahkan, 34.1% penderita tidak dapat
mengatakan salah satu gejala stroke secara
PEMBAHASAN spontan. Apalagi penelitian berbagai negara
Berdasarkan penelusuran beberapa menunjukkan kurangnya pengetahuan
literatur review yang dilaksanakan, terdapat penderita untuk mengidentifikasi tentang
gejala awal stroke dan faktor penyebabnya. Direkomendasikan perlu dilakukan
Direkomendasikan perlu adanya kampanye dan edukasi dapat disalurkan dalam
intervensi edukasi tentang tanda dan gejala komunitas-komunitas di Pomeranian Barat
stroke akut untuk mengurangi menunda- (daerah penelitian di Polandia) terutama
nunda mencari layanan Rumah Sakit dan terhadap gejala stroke dan kemungkinan fatal
meningkatkan jumlah pasien yang mencari akibat terlambat dalam mencari dan
layanan medis darurat. Karena pengetahuan menghubungi layanan kesehatan darurat.
stroke pada pasien menyebabkan buruknya
Berdasarkan masing masing metode
dalam menghubungin layanan media darurat,
inklusi dari artikel tersebut, diperoleh metode
pentinguntuk menekankan perlunya edukasi
yang terbaik adalah edukasi kesehatan kepada
terhadap populasi lansia tentang stroke.
masyarakat yang dapat berupa promosi
Pada penelitian Marta Masztalewich,
kesehatan dan kampanye kesehatan. Baik
Przemyslaw Nowacki, dkk (2016) di
yang dilakukan oleh tenaga kesehatan secara
Szczecin, Polandia, diperoleh hasil kesadaran
langsung, maupun melalui perantara
dan pengetahuan gejala stroke bukan menjadi
pemerintah dengan diadakannya program
penentu yang signifikan bagi pasien-pasien
kesehatan berupa kampanye kesehatan.
untuk menghubungi layanan medis darurat.
Terdapat faktor-faktor lainnya yang
KESIMPULAN
mempengaruhi, diantaranya usia (pada usia
Terdapat hubungan pengetahuan
tua mereka menghubungi layanan medis
mengenai gejala stroke dengan kesadaran
darurat sendiri langsung karena gejala- gejala
menghubungi pelayanan medis segera saat
yang timbul bisa lebih mengancam jiwa.
mendapat gejala stroke. Berdasarkan
Sementara usia muda lebih memiliki
literatur-literatur yang telah ditelusuri,
keterampilan untuk mengambil keputusan
bahwasannya banyak penderita stroke yang
untuk menghubungi layanan medis segera
mengalami keterlambatan dalam
atau menundanya), pasien yang tinggal
menghubungi pelayanan medis karena pasien
sendiri ia langsung menghubungi layanan
tersebut memiliki pengetahuan gejala stroke
medis darurat karena ketiadaan orang lain
yang rendah. Walaupun dalam satu
dirumah, dan pengaruh gejala yang dialami
penelitian didapatkan bahwa faktor
(keterlambatanmenghubungi layanan
pengetahuan gejala stroke bukan merupakan
kesehatan dikarenakan penderita hanya
satu-satunya yang menentukan dalam
mengalami gejala yang dianggap tidak
keterlambatan menghubungi pelayanan medis
berhubungan dengan stroke seperti sakit
(masih ada faktor usia, status pasien, dan
kepala, sementara pasien dengan
pengaruh gejala) tetapi tetap diperlukan
gejala berat cenderung segera
kampanye dan edukasi tentang gejala stroke
menghubungi layanan medis darurat).
agar dapat mencegah kemungkinan fatal [5] Lohrmann C, Nursiswati,
akibat terlambat dalam mencari dan Halfens RJG. Psychometric properties of the
menghubungi layanan kesehatan darurat. Care Dependency Scale in stroke survivors in
Direkomendasikan perlu adanya Indonesian hospitals. International Journal of
edukasi kesehatan kepada masyarakat yang Nursing Sciences 7 (2020) 330-336.
dapat berupa promosi kesehatan dan [6] Das K, Mondal GP, Dutta AK,
kampanye kesehatan tentang tanda dan gejala et al. Awareness of warning symptoms and
stroke kepada penderita, keluarga penderita, risk factors of stroke in the general population
dan populasi yang beresiko.. Baik yang and in survivors stroke. J Clin Neurosci Off J
dilakukan oleh tenaga kesehatan secara Neurosurg Soc Australas 2007;14(1):12–6.
langsung, maupun melalui perantara [7] Howard G, Safford MM,
pemerintah dengan diadakannya program Meschia JF, et al. Stroke symptoms in
kesehatan berupa kampanye kesehatan. individuals reporting no prior stroke or
transient ischemic attack are associated with a
DAFTAR PUSTAKA
decrease in indices of mental and physical
[1] Murray CJL, Vos T, Lozano R, functioning. Stroke 2007;38(9):2446–52.
et al. Disability-adjusted life years (DALYs) [8] Howard VJ, McClure LA,
for 291 diseases and injuries in 21 regions, Meschia JF, et al. High prevalence of stroke
1990–2010: a systematic analysis for the symptoms among persons without a diagnosis
Global Burden of Disease Study 2010. Lancet of stroke or transient ischemic attack in a
Lond Engl 2012;380(9859):2197– 223. general population: the REasons for
[2] Lozano R, Naghavi M, Geographic And Racial Differences in Stroke
Foreman K, et al. Global and regional (REGARDS) study. Arch Intern Med
mortality from 235 causes of death for 20 2006;166(18):1952–8.
age groups in 1990 and 2010: a systematic [9] Kleindorfer D, Judd S, Howard
analysis for the Global Burden of Disease VJ, et al. Self-reported stroke symptoms
Study 2010. Lancet Lond Engl without a prior diagnosis of stroke or transient
2012;380(9859):2095– 128. ischemic attack: a powerful new risk factor for
[3] Strong K, Mathers C, Bonita R. stroke. Stroke 2011;42(11):3122–6.
Preventing stroke: saving lives around the [10] Seo M, Charless B, James RL,
world. Lancet Neurol 2007;6(2):182–7. et al. Barriers and Disparities in Emergency
[4] Ali B, Farah R, Zeidan RK, et Medical Services 911 Calls for Stroke
al. Stroke symptoms impact on mental and Symptoms in the United States Adult
physical health: A Lebanese population Population: 2009 BRFSS Survey. Western
based study. Revue Neurologique 2020; 8- Journal of Emergency Medicine;Volume
2274. XV, No. 2 (March) 2014;251-259.
[11] Caruso D, Manuel PA, Pablo 254–258.
DC, et al. Do Elderly Patients Call 911 When
[13] symptoms among persons
Presented with Clinical Scenarios Suggestive
without a diagnosis of stroke or transient
of Acute Stroke? A Cross- Sectional Study.
ischemic attack in a general population: the
Cerebrovasc Dis 2015;39:87–93.
REasons for Geographic And Racial
[12] Masztalewicz M, Przemyslaw
Differences in Stroke (REGARDS) study.
N, Dariusz K, et al. Early Emergency
Arch Intern Med 2006;166(18):1952–8.
Medical Service Calls for Stroke: Was the
[14] Kleindorfer D, Judd S,
Long-Term Education Program Based on the
Howard VJ, et al. Self-reported stroke
Experience of West Pomerania Successful?.
symptoms without a prior diagnosis of stroke
Journal of Stroke and Cerebrovascular
or transient ischemic attack: a powerful new
Diseases, Vol. 25, No. 2 (February), 2016;
risk factor for stroke. Stroke Cerebrovascular Diseasesn Vom 23, No.
2011;42(11):3122–6. 3(March), 2014: pp 534-539
[15] Patel A, Fang J, Gillespie C, [19] Zrelak PA. Sex-Based
et al. Awareness of Stroke Signs and Differences in Symptom Perception and
Symptoms and Calling 9-1-1 Among US Care-Seeking Behavior in Acute Stroke.
Adults: National Health Interview Survey, Perm J 2018;22:18-042.
2009 and 2014. Preventing Chronic Disease, [20] Wolters FJ, Li L, Gutnikov
June 2019; Volume 16, E78. SA, Mehta Z, et al. Medical Attention
[16] Panício MI, Mateus L, Ricarte Seeking After Transient Ischemic Attack and
IF, et al. The Influence of Patient's Minor Stroke Before and After the UK Face,
Knowledge About Stroke in Brazil: a cross Arm, Speech, Time (FAST) Public
sectional study. Arq Neuropsiquiatr Education Campaign: Results From the
2014;72(12):938- 941. Oxford Vascular Study. JAMA Neurol.
[17] Marta M, Przemysław N, 2018;75(10):1225-1233.
Dariusz K, et al. Early Emergency Medical
Service Calls for Stroke: Was the Long-
Term Education Program Based on the
Experience of West Pomerania Successful?.
Journal of Stroke and Cerebrovascular
Diseases, Vol. 25, No. 2 (February), 2016: pp
254–258.
[18] Kashif WF, Antje S, Bente T,
et al. Factors Related to Decision Delay in
Acute Stroke. Journal of Stroke and

Anda mungkin juga menyukai