Anda di halaman 1dari 7

TIPE-TIPE KEBIJAKAN PUBLIK

RESUME

Disusun sebagai syarat memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kebijakan Publik

DISUSUN OLEH

DEWI NUR AZIZAH

(11870521932)

KEMENTERIAN AGAMA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

JURUSAN ILMU ADMINISTRASI NEGARA

KOTA PEKANBARU

2020
TIPE-TIPE KEBIJAKAN PUBLIK

A. Konsep Kebijakan Publik


Sebelum membahas mengenai tipe-tipe dari kebijakan publik, penulis akan membahas
terlebih dahulu mengenai konsep daripada kebijakan publik itu sendiri. Dari berbagai
kepustakaan, dapat diungkapkan bahwa kebijakan publik dalam kepustaan Internasional
disebut sebagai public policy, yaitu suatu aturan yang mengatur kehidupan bersama yang
harus ditaati dan berlaku mengikat seluruh warganya. Setiap pelanggaran akan diberi
sanksi sesuai dengan bobot pelanggarannya yang dilakukan dan sanksi dijatuhkan di
depan masyarakat oleh lembaga yang mempunyai tugas menjatuhkan sanksi (Nugroho R.,
2004:1-7).
Sementara itu, Amir Santoso dengan mengkomparasi berbagai definisi yang
dikemukakan oleh para ahli yang menaruh minat dalam bidang kebijakan publik
menyimpulkan bahwa pada dasarnya pandangan mengenai kebijakan publik dapat dibagi
ke dalam dua wilayah kategori. Pertama, pendapat ahli yang menyamakan kebijakan
publik dengan tindakan-tindakan pemerintah. Para ahli dalam kelompok ini cenderung
menganggap bahwa semua tindakan pemerintah dapat disebut sebagai kebijakan publik.
Kedua, para ahli yang memberikan perhatian khusus kepada pelaksanaan kebijakan. Para
ahli yang masuk dalam kategori ini dibagi menjadi dua, yakni pendapat yang memandang
kebijakan publik sebagai keputusan-keputusan pemerintah yang mempunyai tujuan
tertentu dan pendapat yang melihat kebijakan publik terdiri dari rangkaian keputusan dan
tindakan.

B. Tipe-Tipe Kebijakan Publik


Tipologi sering digunakan untuk merujuk kepada kategorisasi atau jenis-jenis
kebijakan publik agar dapat dikaji atau dianalisis dengan baik. Jenis kebijakan akan
membantu pemahaman aktor kebijakan termasuk masyarakat, mengapa suatu kebijakan
lebih penting dari kebijakan yang lain, siapa aktor yang terlibat dalam perumusan
kebijakan dan pada tahap mana peran seorang aktor lebih penting dibanding dengan yang
lain. Maka dari itu, perlu diketahui jenis kebijakannya untuk memahami kebijakan apakah
yang akan dipakai oleh pemerintah dalam memecahkan suatu masalah. Banyak pakar
politik atau pakar lainnya yang telah menyusun tipologi kebijakan publik ini berdasarkan

1
sudut pandangnya masing-masing. Berikut ini penulis paparkan tipe-tipe kebijakan publik
menurut beberapa ahli.
1. Menurut James E. Anderson (1979)
James E. Anderson membagikan kebijakan publik menjadi beberapa jenis,
diantaranya sebagai berikut.
a. Kebijakan Substantif dan Kebijakan Prosedural
Kebijakan substantif adalah jenis kebijakan yang menyatakan apa yang akan
dilakukan pemerintah atas masalah tertentu, misalnya kebijakan pengurangan
angka kemiskinan melalui kebijakan beras miskin. Sedangkan kebijakan
prosedural adalah bagaimana kebijakan substantif tersebut dapat dijalankan.
Kebijakan ini bersifat lebih teknis, tentang standard dan prosedur (Standard
Operating Procedure), kriteria masyarakat yang berhak mendapat bantuan.

b. Kebijakan Distributif, Kebijakan Regulatif dan Kebijakan Redistributif


Kebijakan distributif adalah kebijakan yang bertujuan untuk mendistribusikan
atau memberikan akses yang sama atas sumber daya tertentu, misalnya kebijakan
Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Kebijakan regulatif adalah kebijakan yang
mengatur perilaku orang atau masyarakat, misal kebijakan menggunakan sabun
pengaman jika mengendarai atau menjadi penumpang dalam mobil. Kebijakan
redistributif adalah kebijakan yang mengatur pendistribusian pendapatan atau
kekayaan seseorang, untuk didistribusikan kembali kepada kelompok yang perlu
dilindungi untuk tujuan pemerataan, misal kebijakan pajak progresif, kebijakan
subsidi silang dan kebijakan subsidi BBM.

c. Kebijakan Material dan Kebijakan Simbolis


Kebijakan material adalah kebijakan yang sengaja dibuat untuk memberikan
keuntungan sumber daya yang konkrit pada kelompok tertentu, misal kebijakan
beras untuk orang miskin. Kebijakan simbolis adalah kebijakan yang memberikan
manfaat dan penghormatan simbolis pada kelompok masyarakat tertentu,
misalnya kebijakan libur Natal untuk orang beragama Kristen/Katolik, libur
Waisak untuk menghormati orang beragama Budha, atau libur Idul Fitri untuk
menghormati orang beragama Islam.

d. Kebijakan yang Berhubungan dengan Barang Publik (Public Goods) dan Barang
Privat (Private Goods)

2
Kebijakan barang publik adalah kebijakan yang mengatur tata kelola dan
pelayanan barang-barang publik, seperti kebijakan pengelolaan ruang
publik/fasilitas umum, jalan raya. Kebijakan barang privat adalah kebijakan yang
mengatur tata kelola dan pelayanan barang-barang privat, misalnya pengaturan
parkir, penataan pemilikan tanah.

2. Menurut Paula Lantz (University Michigan)


Paula Lantz dari Universitas Michigan membuat dua macam tipologi besar
kebijakan publik, yaitu:
a. Kebijakan Formal (Formal Policy)
Kebijakan formal adalah kebijakan yang dibuat secara formal agar dipatuhi
dan dilaksanakan dengan baik, seperti peraturan hukum, keputusan pengadilan,
ketentuan administratif, keputusan alokasi sumber dari departemen, aturan
anggaran. Karakteristik kebijakan formal ini diantaranya bagi yang tidak
mematuhinya akan dikenakan sanksi dan cenderung mempunyai dampak yang
luas pada masyarakat.

b. Kebijakan Informal (Informal Policies)


Kebijakan informal yaitu kebijakan yang ruang lingkupnya lebih sempit
(dampaknya tidak terlalu luas), kurang formal, tidak ada konsekuensi sanksi bagi
yang tidak mematuhinya. Seperti pedoman yang dibuat oleh asosiasi profesional,
rekomendasi dari para ahli, program lokal, dokumen perencanaan lokal dan
sebagainya termasuk ke dalam kebijakan informal.

3. Menurut Mancur Olson


Menurut Olson, kebijakan publik dibedakan menjadi dua kategori, yaitu:
a. Public Goods, yaitu kebijakan tentang penyediaan barang publik yang baru
tersedia bagi setiap orang dan tidak ada seorang pun yang dilarang
menggunakannya (seperti air, udara, jalan, jembatan, polisi dan sebagainya).

b. Private Goods, yaitu kebijakan pengadaan barang privat/pribadi yang hanya bisa
dimiliki dan dikenakan dengan cara membeli barang tersebut.

4. Menurut Lewis Froman


Froman juga membedakan dua jenis kebijakan, yaitu:

3
a. Areal Policies, yaitu kebijakan yang mempunyai pengaruh terhadap keseluruhan
penduduk di sebuah area atau wilayah geografis tertentu.
b. Segmental Policies, yaitu kebijakan yang berpengaruh terhadap orang berbeda di
waktu yang berbeda dan di wilayah yang berbeda pula.

5. Menurut Heinz Eulau & Robert Eystone


Eulau & Eystone membedakan dua macam kebijakan, yaitu:
a. Adaptive Policies, yaitu kebijakan yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan
satu kelompok.
b. Control Policies, yaitu kebijakan yang dibuat untuk mengendalikan lingkungan.

6. Menurut Riant Nugroho


Riant Nugroho membagi jenis-jenis kebijakan publik berdasarkan tiga
kategori, yaitu:
a. Berdasarkan Makna Kebijakan Publik
Berdasarkan maknanya, kebijakan publik adalah hal-hal yang diputuskan
pemerintah untuk dikerjakan dan hal-hal yang diputuskan pemerintah untuk
tidak dikerjakan atau dibiarkan. Maka, kebijakan publik berdasarkan makna
terdiri dari dua jenis, yakni kebijakan hal-hal yang diputuskan pemerintah untuk
dikerjakan dan kebijakan atau hal-hal yang diputuskan pemerintah untuk tidak
dikerjakan.

b. Berdasarkan Lembaga Pembuat Kebijakan Publik


Pembagian menurut kategori ini menghasilkan tiga jenis kebijakan publik
diantaranya sebagai berikut.
1) Kebijakan publik yang dibuat oleh legislatif, kebijakan publik ini disebut
pula sebagai kebijakan publik tertinggi. Hal ini mendasarkan teori Politica
yang diajarkan oleh Montesquieu pada abad pencerahan di Perancis.
2) Kebijakan publik yang dibuat dalam bentuk kerja sama antara legislatif
dengan eksekutif. Model ini bukan menyiratkan ketidakmampuan legislatif,
namun mencerminkan tingkat kompleksitas permasalahan yang tidak
memungkinkan legislatif bekerja sendiri.
3) Kebijakan publik yang dibuat oleh eksekutif saja. Di dalam
perkembangannya, peran eksekutif tidak cukup hanya melaksanakan
kebijakan yang dibuat legislatif, karena dengan semakin meningkatnya

4
kompleksitas permasalahan kehidupan bersama sehingga diperlukan
kebijakan-kebijakan publik pelaksanaan yang berfungsi sebagai turunan dari
kebijakan publik di atasnya.

c. Berdasarkan Karakter dari Kebijakan Publik


Kebijakan publik pada kategori ini dibagi menjadi dua yaitu:
1) Regulasi vs De-Regulatif (Restriktif vs Non Restriktif)
Kebijakan publik jenis ini adalah kebijakan yang menetapkan hal-hal
yang dibatasi dan hal-hal yang dibebaskan dari pembatasan-pembatasan.
Sebagian besar kebijakan publik berkenaan dengan hal-hal regulatif
/restruktif dan regulatif non restruktif.

2) Alokatif dan Distributif


Kebijakan publik jenis ini biasanya berupa kebijakan-kebijakan yang
berkenaan dengan anggaran atau keluaran publik. Richard A. Musgrave dan
Peggi B., pakar keuangan publik mengemukakan bahwa fungsi dari
kebijakan keuangan publik adalah fungsi alokasi yang bertujuan
mengalokasikan barang-barang publik dan mekanisme pasar, fungsi
distribusi yang berkenaan dengan pemerataan kesejahteraan termasuk di
dalamnya perpajakan.

7. Secara Umum
Para ilmuwan politik umumnya membag kebijakan publik menjadi beberapa
jenis diantaranya:
a. Kebijakan Substantif, misalnya kebijakan perburuhan, kesejahteraan sosial, hak-
hak sipil, masalah luar negeri dan sebagainya.
b. Kebijakan Menurut Lembaganya, misalnya kebijakan legislatif, kebijakan
yudikatif, kebijakan departemen.
c. Kebijakan Menurut Kurun Waktu Tertentu, misalnya kebijakan masa Reformasi,
kebijakan masa Orde Baru.

5
DAFTAR PUSTAKA

Dunn, William N. 2003. Pengantar Analisis Kebijakan Publik. Edisi Kedua. Diterjemahkan
oleh Samodra Wibawa, Diah Asitadani, dkk. Yogyakarta: Gadjah Mada University
Press

Handoyo, Eko. 2012. Kebijakan Publik. Semarang: Widya Karya

Irfan, Muh. 2014. Kebijakan Publik: Definisi dan Makna Kebijakan Publik. Jakarta:
Universitas Terbuka

Nugroho, Riant. 2004. Kebijakan Publik, Formulasi, Implementasi dan Evaluasi. Jakarta:
Gramedia

Santoso, Purwo. 2010. Modul Pembelajaran Analisis Kebijakan Publik. Yogyakarta: Fisipol
UGM

Sore, Uddin B. Dan Sobirin. 2017. Kebijakan Publik. Makassar: Sah Media

Subarsono, AG. 2005. Analisis Kebijakan Publik: Konsep, Teori dan Aplikasi. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar

Taufiqurakhman. 2014. Kebijakan Publik (Pendelegasian Tanggung Jawab Negara kepada


Presiden Selaku Penyelenggara Pemerintahan). Jakarta: FISIP Universitas Moestopo
Beragama Pers

Toyib, Yusid dan Riant Nugroho. 2018. Transformasi Public Private Partnership Indonesia.
Jakarta: Gramedia

Wahab, Solichin Abdul. 2004. Analisis Kebijaksanaan: Dari Formulasi ke Implementasi


Kebijaksanan Negara. Jakarta: Bumi Aksara

Winarno, Budi. 2007. Kebijakan Publik: Teori dan Proses. Yogyakarta: Media Pressindo

Anda mungkin juga menyukai