Anda di halaman 1dari 14

Volume (5) Nomor (1) Edisi Januari2017

Arsitektur dan Desain Riset


Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan
Kritik Perencanaan dan Arsitektur Binaan
Elektronik Jurnal Arsitektur
rsitektur milik Jurusan Arsitektur-Fakultas
Arsitektur
Teknik-Universitas
Universitas Udayana yang terbit dua kali
dalamsetahun.www.ojs.unud.ac.id
www.ojs.unud.ac.id

Oka Saraswati
Saraswati, AAA; WidyaParamadhyaksa, IN;IN Syamsul,
AP; Mudra, IK; Yuda Manik, IW; Swanendri, NM;
NM Rumawan
Salain, IP;
IP;Sueca, NP; Suartika, GAM;Susanta,
Susanta, IN; Suryada,
IGAB; Widja, IM; Kastawan, IW; Suryada, IGAB; Karel
Muktiwibowo, A. A

JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA

ISSN:9 772338 505776


5057
e-Jurnal
Jurnal Arsitektur (JA)) Universitas Udayana

Jurnal Arsitektur (JA) UNUD adalah kumpulan artikel terbitan berkala yang merupakan hasil studi
e-Jurnal
menyeluruh dan inter disiplin di bidang arsitektur, perencanaan, dan lingkungan terbangun. Tujuan JA
UNUD adalah untuk menghubungkan teori dan praktik nyata d dunia
unia kerja dalam bidang arsitektur dan
desain riset, serta perencanaan kota dan studi lingkungan binaan.

Kontributor artikel JA UNUD utamanya berasal dari para civitas akademika arsitektur, namun tetap terbuka
peluang bagi pelaku dan pemerhati bidang arsi arsitektur,
tektur, seperti: arsitek bangunan, desainer interior,
perencana kota, dan arsitek lansekap yang bekerja di institusi akademik, lembaga riset, institusi
pemerintahan, universitas, maupun praktik swasta untuk turut berkontribusi.

JA UNUD mempublikasikan studstudii riset, kritik dan evaluasi objek arsitektur berskala mikro maupun makro,
dll. Sub bidang yang dapat menjadi topik artikel di JA UNUD terbagi atas 3 (tiga) bagian:

1. Arsitektural dan Desain Riset:


Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: teknologi d dan
an desain berkelanjutan, komputer
arsitektur, metoda desain dan teori, arsitektur perilaku, desain dan pemrograman arsitektur,
pedagogi arsitektur, evaluasi pasca huni, aspek budaya dan sosial dalam desain, dll.Artikel
dll. biasanya
merupakan hasil studi/skrips
studi/skripsi/tugas akhir mahasiswa arsitektur.
2. Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan:
Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: konservasi perkotaan berkelanjutan, implikasi
faktor administratif dan politik terhadap suatu komunitas dan ruang, kota dan daerah perkotaan,
p
perencanaan lingkungan, kebijakan dan desain perumahan, kota baru, aplikasi GIS dalam arsitektur,
dll.
3. Kritik Perencanaan Arsitektur dan Arsitektur Binaan:
Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: hasil diskusi mengenai proyek arsitektur yang
sedang direncanakan, dalam tahap konstruksi, dan setelah dihuni. Artikel biasanya merupakan hasil
pengamatan terhadap studi kasus.

JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA

 Kampus Bukit Jimbaran-Bali,


Bali, Indonesia
+62 361 703384
ejurnal_arsitekturunud@yahoo.com
ejurnal_arsitekturunud@yahoo.com
@ www.ojs.unud.ac.id; www.ar.unud.ac.id

eJurnal
Jurnal Arsitektur Universitas UdayanaVolume ((5) Nomor (1) Edisi Januari 2017 i
Pengurus e-Jurnal Arsitektur (JA) Universitas Udayana

Penanggung Jawab
Anak Agung Ayu Oka Saraswati

Pengarah
I Nyoman Widya Paramadhyaksa
Arsitektur dan Desain Riset
Ketua
Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan
Syamsul Alam Paturusi
Kritik Perencanaan dan Arsitektur Binaan
Sekretaris
ejurnal nasional arsitektur milik Jurusan Arsitektur-Fakultas
Teknik-Universitas Udayana yang terbit dua kali dalam setahun.
I Wayan Yuda Manik

Bendahara Volume (5) Nomor (1) Edisi Januari 2017


Ni Made Swanendri ISSN No. 9 772338 505776

Penyunting dan Reviewer


I Putu Rumawan Salain
Ngakan Putu Sueca
Gusti Ayu Made Suartika
I Nyoman Susanta Hak Cipta  2017 Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas
I Gusti Agung Bagus Suryada Udayana

Tim Validasi Seluruh kontributor artikel telah mengijinkan Jurnal Arsitektur


I Ketut Mudra UNUD untuk mereproduksi, mendistribusikan, dan
Ngakan Putu Sueca mempublikasikan substansi jurnal dalam format elektronik pada
Syamsul Alam Paturusi website OJS Universitas Udayana www.ojs.unud.ac.id
I Wayan Kastawan
I Gusti Agung Bagus Suryada Pandangan, pendapat, dan hasil penelitian merupakan tanggung
jawab kontributor. Gambar dan diagram disediakan oleh
Tim Penerbit kontributor.
I Made Widja
Ngakan Putu Sueca
I Wayan Kastawan
I Gusti Agung Bagus Suryada

Desainer Cover
Antonius Karel Muktiwibowo

ii eJurnal Arsitektur Universitas UdayanaISSN No. 9 772338 505776


Penuntun Penulisan dan Pengiriman Naskah e-Jurnal Arsitektur (JA) UNUD

Tata tulis naskah:

1. Kategori naskah ilmiah merupakan hasil penelitian (laboratorium, lapangan, kepustakaan), ilmiah
populer (aplikasi, ulasan, opini), diskusi, skripsi, dan stugas akhir.
2. Naskah ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris (abstrak) diketik pada kertas ukuran A-4,
spasi tunggal, dengan batas atas 1,55 cm; bagian dalam 2,5 cm; bagian luar 1,5 cm; dan bawah 2,45
cm. Font yang digunakan adalah Arial 11pt.
3. Batas panjang naskah/artikel adalah 4 atau 6 halaman.
4. Judul harus singkat, jelas tidak lebih dari 10 kata, cetak tebal, huruf kapital, di tengah-tengah kertas.
Untuk diskusi, judul mengacu pada naskah yang dibahas (nama penulis naskah yang dibahas ditulis
sebagai referensi).
5. Nama penulis/pembahas ditulis lengkap tanpa gelar, di bawah judul, disertai institusi asal penulis dan
alamat email di bawah institusi.
6. Harus ada kata kunci (keyword) dari naskah yang bersangkutan minimal 2 kata kunci. Daftar kata kunci
(keyword) diletakkan setelah abstrak
7. Abstrak ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Inggris maksimum 200 kata, dicetak miring, font Arial 10pt,
spasi tunggal. Judul bab ditulis di tengah-tengah ketikan, cetak tebal huruf kapital
8. Gambar, grafik, tabel dan foto harus disajikan dengan jelas.
9. Definisi notasi dan satuan yang dipakai dalam rumus disatukan dalam daftar notasi. Daftar notasi
diletakkan sebelum daftar pustaka
10. Kepustakaan diketik 1 spasi. Jarak antar judul 2 spasi dan diurutkan menurut abjad. Penulisannya
harus jelas dan lengkap sesuai dengan: nama pengarang, tahun, judul, kota: penerbit. Judul dicetak
miring.

Keterangan umum:

1. Naskah yang dikirim sebanyak satu eksemplar dan menyerahkan soft copy dalam program pengolahan
kata MS Word atau format teks/ASCII.
2. Naskah belum pernah dipublikasikan oleh media cetak lain.
3. Redaksi berhak menolak atau mengedit naskah yang diterima. Naskah yang tidak memenuhi kriteria
yang ditetapkan akan dikembalikan. Naskah diskusi yang ditolak akan diteruskan kepada penulis
naskah untuk ditanggapi.

eJurnal Arsitektur Universitas UdayanaVolume (5) Nomor (1) Edisi Januari 2017 iii
Editorial

Ketika Dirjen Diki melansir suratnya No. 152/E/T/2012 yang berisikan Wajib Publikasi Ilmiah Bagi S1/S2/S3,
ide dasarnya dasarnya adalah untuk mendongkrak jumlah karya ilmiah perguruan tinggi yang dipublikasikan
secara luas dianggap sangat rendah. Kebijakan ini langsung mengguncang jagad perguruan tinggi di
Indonesia.Media yang digunakan untuk mewujudkan kebijakan tersebut adalah jurnal cetak dan e-jurnal.

Sosialisasi e-jurnal di Universitas Udayana telah dilakukan, namun dalam implementasinya bukan hal yang
mudah.Untuk mewujudkannya melibatkan banyak pihak, organisasi mulai dari jurusan hingga Universitas,
menempatkan orang-orang yang berkompeten (reviewer dan validator) dan badan pelaksanaannya.Selain
itu, dukungan kebijakan, sumberdaya dan pengalokasiannya.Belum lagi mekanisme pemantauan, evaluasi,
dan pengawasan pelaksanaannya. Ditengah kompleksitas permasalahan ini, lahirlah jurnal volume 5 nomor
1 dengan segala keterbatasannya. Sisi kualitas sebagai karya ilmiah, berkejaran dengan batas waktu yang
sangat terbatas mewarnai volume kelima ini.Ini menjadi masalah tersendiri, menransformasi Tugas Akhir
arsitektur yang didominasi gambar perancangan menjadi laporan dalam format jurnal ilmiah, bukan hal
mudah.Namun ini adalah pilihan satu-satunya dalam keadaan keterbatasan waktu.

Diharapkan pada edisi mendatang, penyumbang artikel bukan hanya dari mahasiswa yang sedang tugas
akhir, tetapi seluruh mahasiswa arsitektur tanpa memandang semester.Sehingga diharapkan diperoleh
keberagaman naskah yang masuk sekaligus terdistribusinya jumlah artikel di setiap penerbitan.Dalam
kesempatan yang baik ini, dari dapur pelaksana e-jurnal Asitektur, mengucapkan terima kasih kepada
berbagai pihak yang telah membantu terwujudnya jurnal volume 5 nomor 1 ini.

Redaktur

iv eJurnal Arsitektur Universitas UdayanaISSN No. 9 772338 505776


Daftar Isi

Halaman
eJurnal Arsitektur Universitas Udayana ......................................................................................................... i
Pengurus eJurnal Arsitektur Universitas Udayana ...................................................................................... ii
Penuntun Penulisan dan Pengiriman Naskah e-Jurnal Arsitektur (JA) UNUD ......................................... iii
Editorial ............................................................................................................................................................ iv
Daftar Isi ............................................................................................................................................................ v

1. Museum Seni Karikatur dan Patung di Tabanan, Bali. Penerapan Konsep Tri Mandala.
(I Putu Eka Masvianto, I Ketut Muliawan Salain, I Wayan Wiryawan) .................................................................... 1-4
2. Gelanggang Olahraga Baseball di Denpasar, Bali. Penerapan Tema Neo-Vernakular.
(I Gusti Ngurah Krisma Dewa, I Made Adhika, I Gusti Bagus Budjana) ................................................................... 5-8
3. Klinik Rehabilitasi Medik di Badung, Bali. Transformasi Konsep Sirkulasi dalam Rancangan
Denah.
(Putu Shanti Apsari Prehastuti, Widiastuti, I Nyoman Surata)................................................................................ 9-12
4. Pelatihan Seni Tari Tradisional Bali di Gianyar, Bali
(Cok Istri Agung Prama Dewi, I Wayan Gomudha, Ngakan Ketut Acwin Dwijendra) ........................................... 13-16
5. Akademi Perfilman, Televisi dan Animasi di Denpasar. Penerapan Tema Arsitektur Post-Modern
dalam Tampilan Bangunan.
(Gamaliel Sangga Buana, Syamsul Alam Paturusi, I Ketut Muliawan Salain)...................................................... 17-20
6. Hostel di Seririt, Bali. Penerapan Konsep Perancangan Tampilan Bangunan.
(Rizky Ramadhan, I Made Suarya, I Nyoman Susanta) ....................................................................................... 21-24
7. Pusat Desain Arsitektur dan Interior di Denpasar, Bali. Penerapan Konsep Tampilan Bangunan.
(I Nyoman Adi Arimbawa, Ngakan Putu Sueca, Ni Made Swanendri) ................................................................. 25-28
8. Klungkung Fine Art Space, Bali. Penerapan Tema Gravity in Art Object.
(I Wayan Sabath Sukma Miarna, I Wayan Gomudha, Anak Agung Gde Djaja Bharuna S) ................................. 29-32
9. Restoran dan Bar Klub Motor Klasik di Badung, Bali. Penerapan Tema Sustainable Architecture
in Rustic Style.
(Ni Nengah Widnyana Shantyasri Putri, A. A. Ayu Oka Saraswati, Tjok Oka A. A. Sukawati) ............................. 33-36
10. Perpustakaan Umum Daerah Provinsi Bali di Denpasar
(Ahmad Elbi Alfarisi Muzakir, I Wayan Gomudha, Anak Agung Gde Djaja Bharuna S) ....................................... 37-40
11. Automotive Shop di Denpasar, Bali. Konsep Sirkulasi Kendaraan.
(Gede Igam Asia Candira, I Nyoman Widya Paramadhyaksa, Ida Bagus Gde Primayatna)................................ 41-44
12. Pusat Pelatihan Selam di Tulamben, Bali. Konsep Eco Architecture pada Rancangan Bangunan.
(Fandy Mahindra, I Nyoman Surata, Ngakan Ketut Acwin Dwijendra) ................................................................. 45-48
13. Penataan Kawasan Air Terjun Desa Sekumpul, Kecamatan Sawan, Buleleng. Penerapan Tema
Neo-Vernacularism terhadap Tampilan Bangunan.
(Komang Gede Agus Satria, Nengah Keddy Setiada, I Nyoman Surata)............................................................. 49-52
14. Pusat Rehabilitasi Narkoba dengan Metode Therapeutic Community di Denpasar, Bali
(Nyoman Febriadi Megananda, Ida Ayu Armeli, I Wayan Yuda Manik) ............................................................... 53-56
15. Outbound di Desa Muncan Karangasem. Penerapan Tema Dinamis pada Perancangan.
(Dewa Gede Gita Gotama, I Nengah Lanus, I Gusti Bagus Budjana).................................................................. 57-60
16. Sekolah Alam Masyarakat Kurang Mampu di Abang Karangasem, Bali. Penerapan Konsep Tri
Hita Karana pada Tampilan Bangunan.
(Putu Gitta Wisnu Suryana, I Made Adhika, I Nyoman Sudiarta) ......................................................................... 61-64
17. Redesain Terminal Barang Cargo di Denpasar, Bali. Penerapan Konsep pada Desain Bangunan.
(Anak Agung Rai Pucangan, Tjok Oka Ardhana Sukawati, Ida Bagus Ngurah Bupala)....................................... 65-68

eJurnal Arsitektur Universitas UdayanaVolume (5) Nomor (1) Edisi Januari 2017 v
18. Sekolah Anak Autis di Tabanan, Bali.
(A.A Aris Santanu Puriasa, Anak Agung Ayu Oka Saraswati, Evert Edward Moniaga)........................................69-74
19. Fasilitas Workout Plaza di Kabupaten Badung, Bali
(I Gusti Bagus Wahyu Adnyana, I Wayan Kastawan, Ni Made Swanendri) .........................................................75-78
20. Galeri Lukisan Wayang Kamasan di Klungkung. Penerapan Arsitektur Neo Vernakular pada
Rancangan Desain Bangunan Galeri.
(Cokorda Agung Aristya Pranatha, Ida Bagus Gde Wirawibawa, I Putu Sugiantara) ...........................................79-84
21. Pusat Pelatihan Mixed Martial Arts di Badung, Bali. Penerapan Tema “Champion Spirit” dalam
Perancangan.
(Bambang Gde Grady Indura, Ngakan Ketut Acwin Dwijendra, Tri Anggraini Prajnawrdhi) .................................85-88
22. Redesain UPT Puskesmas Kintamani I di Bali. Penerapan Tema Kehangatan dalam Rancangan.
(I Made Agus Suardi Putra, Gusti Ayu Made Suartika, I Nyoman Sudiarta) .........................................................89-92
23. Pusat Perbelanjaan Batu Permata di Denpasar, Bali. Penerapan Tema Kontemporer.
(Agus Komang Januadi Putra ND, Ida Ayu Armeli, I Ketut Muliawan Salain).......................................................93-98
24. Resort Bernuansa Budaya Pertanian di Tabanan, Bali. Penerapan Konsep Eco Architecture pada
Unit Hunian Resort.
(Putu Indra Setiawan, I Ketut Mudra, I Gusti Agung Bagus Suryada) ................................................................99-102
25. Pengembangan Kawasan Pesinggahan, Goa Lawah-Klungkung, Bali. Pemanfaatan Tata Guna
Lahan.
(Putu Prasada Dhanwantara, I Dewa G.A. Diasana Putra, Anak Agung Gde Djaja Bharuna) .........................103-108
26. Sport Center di Kabupaten Badung, Bali. Konsep Penggunaan Sun Pipe pada Rancangan
Bangunan.
(Dimi Elkana, Ngakan Ketut Acwin Dwijendra, I Gusti Bagus Budjana) ...........................................................109-112
27. Rumah Sehat Ibu dan Anak di Denpasar, Bali. Penerapan Konsep Perancangan Ruang Dalam
dan Ruang Luar pada Bangunan. Penerapan Konsep Perancangan Ruang Dalam dan Ruang
Luar pada Bangunan.
(Gede Yudha Prasepta, Ni Ketut Agusintadewi, I Putu Sugiantara) .................................................................113-116
28. Pusat Pelayanan Pendidikan Anak Usia Dini Terpadu di Denpasar, Bali. Penerapan Tema
Playscape.
(Ryan Rachmawati, Tri Anggraini Prajnawrdhi, Evert Edward Moniaga)..........................................................117-120
29. Penerapan Tema “Industrial” pada Industri dan Pelatihan Pembuatan Keramik Tableware di
Kabupaten Badung
(Ni Kadek Sari Murti, I Made Suarya, I Gusti Agung Bagus Suryada) ..............................................................121-124
30. Agrowisata Ternak Sapi Bali di Kabupaten Badung, Bali. Penerapan Tema Fun and
EcologyDesign pada Tampilan Bangunan.
(I Putu Andi Irawan, Ni Ketut Ayu Siwalatri, I Nengah Lanus) ..........................................................................125-128
31. Rumah Pintar di Klungkung, Bali. Penerapan Tema dan Konsep Rancangan.
(I Made Abdi Suhendra, Ni Ketut Ayu Siwalatri, Evert Edward Moniaga) .........................................................129-132
32. Natural Spa & Yoga Center di Badung, Bali. Penerapan Tema Harmony with Nature pada Ruang
Luar.
(A.A. Angga WIcaksana, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, Ngakan Ketut Acwin Dwijendra) ................133-136
33. Pasraman Hindu di Buleleng, Bali. Penerapan Zoning, Tampilan Eksterior dan Interior pada
Perancangan Bangunan.
(Kadek Ajas Setiadika, Ngakan Putu Sueca, I Nyoman Susanta) ....................................................................137-140
34. Denpasar Tourismn and Cultural Information Center di Bali. Penerapan Tema Perancangan pada
Desain Bangunan.
(I Gede Wiryasuta, Ida Bagus Gde Wirawibawa, I Wayan Kastawan) .............................................................141-146
35. Pusat Upakara di Badung, Bali. Penerapan Zoning, Tampilan Eksterior dan Interior pada
Perancangan Bangunan.
(I Made Prasetya Widiasra, Gusti Ayu Made Suartika, I Nyoman Susanta) .....................................................147-150
36. Martial Arts Community Center di Klungkung, Bali
(I Kadek Putra Ariwibawa, Gusti Ayu Made Suartika, Ida Bagus Gde Primayatna)..........................................151-154

vi eJurnal Arsitektur Universitas UdayanaISSN No. 9 772338 505776


37. Perancangan Fasilitas Rest Area di Jalan Raya Denpasar Gilimanuk, Bali. Penerapan Tema
pada Konsep Perancangan Bangunan.
(I Wayan Candra WIbawa, I Wayan Kastawan, I Nyoman Susanta) ................................................................ 155-158
38. SLB Golongan A di Jimbaran, Bali. Penerapan Tema Arsitektur Tropis.
(Nuril Haqi Paramitha, Ni Ketut Agusintadewi, Evert Edward Moniaga) .......................................................... 159-162
39. Penataan Daya Tarik Wisata Alam Di Desa Sambangan Singaraja, Bali. Perancangan dan
Pemanfaatan Tata Guna Lahan.
(Kadek Arta Adnyana, Tri Anggraini Prajnawrdhi, Anak Agung Gde Djaja Bharuna) ....................................... 163-168
40. Sport Hall di Badung, Bali. Penerapan Konsep Perancangan pada Desain Bangunan.
(Ni Made Lusi Karolina, Ni Ketut Ayu Siwalatri, I Nengah Lanus) .................................................................... 169-174
41. Sasana Seni Ukir di Bangli, Bali. Penerapan Tema Neo Vernakular dalam Rancangan.
(I Dewa Gede Darma Putra, Putu Rumawan Salain, Ida Bagus Gde Primayatna) .......................................... 175-180
42. Karakteristik Desain Pondok Pesantren Putri di Jembrana, Bali.
(Nona Maulida Maharani, Syamsul Alam Paturusi, I Nyoman Susanta) .......................................................... 181-184

eJurnal Arsitektur Universitas UdayanaVolume (5) Nomor (1) Edisi Januari 2017 vii
DENPASAR TOURISM AND CULTURAL INFORMATION CENTER
Penerapan Tema Perancangan pada Desain Bangunan

1) 2) 3)
I Gede Wiryasuta , Ida Bagus Gde Wirawibawa , dan I Wayan Kastawan
1)
Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana
dragon_vandalgion@yahoo.com
2)
Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana
ib_wirawibawa@unud.ac.id
3)
Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana
iwayankastawan@gmail.com

ABSTRACT

Information is an important thing that is needed by all people. Every town or region must have information center, such
as tourism and cultural information center. Denpasar city already has building with the same function as mention, but it
does not work maximally in terms of the facilities and services, so it are needed a building with tourism and cultural
information center function and have completed facilities and good services. This building is not just functioned as
information center, but also as an education media and place for artist, art and tourism community to do their creations,
particularly in Denpasar city. In accordance with the building function and the chosen location, when we do arrange of
the Tourism and Cultural Information Center building, it is needed a design theme about how the building will be
presented. It is needed an approach in terms of function, culture dan location. Thus it would be easier to determine the
design theme, “smooth and cozy” will be used in designing of the Tourism and Culutral Information Center. That is
applied to some parts such as building display, building mass and open space arrangement.
Keywords: information center, tourism, culture, neo vernacular

ABSTRAK

Informasi adalah salah satu hal penting yang sangat dibutuhkan oleh semua orang. Pada setiap kota atau
daerah harus memiliki pusat informasi, seperti halnya informasi pariwisata dan budaya. Di Kota Denpasar,
bangunan yang mewadahi fungsi ini sudah ada, akan tetapi fungsinya kurang maksimal baik dari fasilitas
dan pelayanan, sehingga diperlukan sebuah wadah yang memiliki fasilitas memadai dan pelayanan yang
maksimal. Bangunan ini tidak hanya sebagai pusat informasi wisata dan budaya, akan tetapi juga sebagai
media edukasi dan wadah berkreatifitas baik itu penggiat seni, budaya dan pariwisata, khususnya di Kota
Denpasar. Sesuai dengan fungsi bangunan dan lokasi yang dipilih, dalam perancang Tourism and Culutral
Information Center, diperlukan tema perancangan bagaimana bangunan tersebut akan ditampilkan.
Diperlukan pendekatan dari segi fungsi, budaya dan lokasi, dengan demikian akan mempermudah dalam
menentukan tema rancangan. Berdasarkan hal tersebut, tema yang digunakan dalam perancangan Tourism
and Culutral Information Center ini yaitu “smooth and cozy” yang diterapkan pada beberapa bagian yaitu
tampilan bangunan, penataan masa dan ruang terbuka, serta sirkulasi.
Kata Kunci: pusat informasi, pariwisata, budaya, neo vernakular

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kota Denpasar telah ditetapkan menjadi Kota Pusaka oleh komite World Heritage City, karena memiliki
banyak kekayaan budaya benda dan non benda. Selain itu Kota Denpasar salah satu destinasi favorit
wisatawan, memiliki banyak objek wisata yang berbasis budaya. Dapat dilihat dari kunjungan yang
meningkat tiap tahunnya dari tahun 2010 dengan jumlah kunjungan sebanyak 418.057 dan pada tahun 2014
meningkat menjadi 504.130, peningkatannya sebesar 5,9% pertahunnya, selain itu terdapat juga event
pariwisata dan budaya yang diadakan di Kota Denpasar seperti Denpasar Heritage City Tour, Mahabandana
Prasadhaa dan Pesta kesenian Bali (Dinas Pariwisata Kota Denpasar Th. 2015). Oleh karena itu diperlukan
sebuah wadah untuk menampung dan menyampaikan informasi pariwisata dan budaya tersebut, selain
memberi informasi juga sebagai media edukasi, sebagai wadah beraktivitas berbagai sekaa, sanggar dan
komunitas seni yang
1) 2) 3)
I Gede Wiryasuta (1219251051) , Ida Bagus Gde Wirawibawa , dan I Wayan Kastawan –Denpasar Tourism and
Cultural Information Center, Bali 141
ada di Kota Denpasar, penyelengaraan event pariwisata dan budaya dan juga sebagai wadah membantu
pemasaran bisnis lokal di Kota Denpasar, yaitu Tourism and Cultural Information Center.

Metode

Metode yang digunakan yaitu metode 5 tahapan perancangan (Snyder,1984:225), untuk menyelesaikan tiap
persoalan dalam perancangan Tourism and Cultural Information Center ini. Adapun tahapannya yaitu
sebagai berikut : (1) Identifikasi, tahapan ini membahas mengenai pemahaman dan identifikasi objek yang
akan dirancang, mulai dari pengenalan Tourism and Cultural Information Center, (2) Persiapan, yaitu
pengumupulan data dan analisa mengenai Tourism and Cultural Information Center. terdiri dari data
sekunder yaitu data yang diperoleh melalui studi literatur, hasil penelitian, dan dari sumber lain dan data
primer adalah data yang didapat dari pengamatan langsung, observasi dan wawancara, (3) Sintesis, yaitu
mengumpulkan dan menyaring hasil-hasil data disesuaikan dengan permasalahan serta konteks terkait
perancangan Tourism and Cultural Information Center, (4) Evaluasi, mengevaluasi hasil dari sintesis,
dilakukan dengan menganalisis konsep rancangan dari berbagai aspek, sehingga didapat beberapa
alternatif desain yang dapat digunakanTindakan, tahap perealisaian alternatif terpilih menjadi sebuah
gambar rancangan.

PENERAPAN TEMA DAN KONSEP PERANCANGAN PADA DESAIN BANGUNAN

Tema Rancangan

Dalam penentuan tema, dipilih dengan melakukan beberapa pendekatan yaitu pendekatan dari segi fungsi
dan pendekatan budaya serta lokasi. Dari pendekatan tersebut maka didapat tema rancangan yaitu “Smooth
and Cozy”, yang diterapkan sebagai berikut : Menggunakan gaya arsitektur Neo Vernakular, yaitu
menggunakan bentuk yang modern, akan tetapi masih menggunakan tata nilai dan unsur Arsitektur
Tradisional Bali, mengambil bentuk-bentuk tradisional yang ramah lingkungan dengan proporsi yang lebih
vertikal. Tata nilai yang digunakan dalam perancangan yaitu konsep natah, Tri Angga dan mengambil
bentuk serta pola rumah tradisional Bali.

Sesuai dengan pemahannya,


natah adalah ruang tengah
yang dikelilingi massa-massa
bangunan untuk pusat orientasi
dan pusat sirkulasi, natah juga
dapat berfungsi sebagai ruang
tamu sementara atau ruang
komunal untuk tamu dan
pemiliknya (Glebet dkk, 1985 :
107). Penerapan konsep natah
pada fungsi bangunan
bertujuan untuk memberikan
ruang komunal sebagai wadah
aktivitas sehingga tercipta
keterkaitan antara fungsi ruang
dalam dan ruang luar dan
mempermudah sirkulasi ke tiap
natah massa bangunan

Dan penerapannya pada TCIC


Gambar 1. Pola dan posisi natah pada rumah tradisional Bali ini yaitu memberikan ruang
Sumber : Wiryasuta, 2015 terbuka atau plaza, sebagai
natah, dengan fungsi yang
hampir sama yaitu sebagai pusat sirkulasi dan penghubung untuk mengakses setiap bangunan yang ada
disekelilingnya. Plaza ini dapat juga difungsikan sebagai tempat beraktifitas outdoor, dengan memberikan
furniture outdoor, seperti meja dan kursi, dilengkapi juga dengan dengan memberikan softscape berupa
tanaman peneduh. Pada bagian ini, ditutupi dengan deck kayu, sebagian dibiarkan terbuka, sebagai area
hijau.

142 e-Jurnal Arsitektur Universitas Udayana-Volume (5) Nomor (1) Edisi Januari 2017-ISSN No. 9 772338 505776
KEY PLAN
Natah, sebagai plaza atau ruang komunal dan
sebagai pusat sirkulasi, penghubung tiap masa
bangunan

Batas antara bagian terluar bangunan dan masa


bangunan, difungsikan sebagai area arkir pengunjung.

Gambar 2. Penerapan konsep natah dan pola rumah tradisional Bali pada TCIC
Sumber : Wiryasuta, 2016

Menggunakan juga konsep Tri Angga pada bangunan,


yaitu pembagian bangunan menjadi tiga bagian, yaitu
kepala, badan dan kaki yang disesuaikan dengan
proporsi tubuh manusia. Sementara perwujudannya pada
tapak yaitu pembagian area tapak menjadi 3, yaitu
parhyangan, pawongan, dan palemanan.
Pengimplementasian konsep tersebut pada rancangan
adalah sebagai berikut. Keterangan : (1) Area palemahan
merupakan bagian kaki (nista), berfungsi sebagai area
servis. Pada arean ini memiliki sifat publik dan bising, (2)
Area pawongan merupakan bagian badan (madya),
sebagai tempat aktifitas utama, terdiri dari masa
bangunan dan natah atau plaza yang dirancang sebagai
ruang luar, bersifat semi publik dan semi bising, (3) Area
parhyangan merupakan bagian kepala (utama), sebagai
Gambar 3. Penerapan konsep Tri Angga pada tapak area suci tempat memposisikan merajan yang ada di
Sumber : Wiryasuta 2016
dalam TCIC dan tempat aktivitas pengelola, bersifat privat
dan tenang.
Sementara penerapannya pada bentuk bangunan yaitu,
membagi komposisi bangunan dengan memberikan
bataran sebagai kaki, dinding bangunan sebagai badan
dan atap sebagai kepala. Proporsi bangunan disesuaikan
dengan proporsi tubuh manusia. Dengan penggunaa
konsep tersebut pada tapak maka akan didapatkan
kesesuaian dengan budaya Bali, selain itu juga dapat
diterapkan pada pembagian zoning area tapak, sesuai
sifat serta fungsinya. Sementara penerapannya pada
bangunan, selain untuk memenuhi peraturan daerah
setempat, yang harus menampilkan gaya arsitektur Bali,
juga untuk memberikan kenyamanan bagi civitas, baik itu
Gambar 4. Konsep Tri Angga penglola dan pengunjung, sehingga lebih nyaman dalam
Sumber : Susila Patra 2016 beraktifitas.

I Gede Wiryasuta (1219251051)1), Ida Bagus Gde Wirawibawa2), dan I Wayan Kastawan3)–Denpasar Tourism and
Cultural Information Center, Bali 143
KEPALA

BADAN

Gambar 4. Penerapan konsep Tri Angga pada bangunan


Sumber : Wiryasuta, 2016
KAKI

Gambar 5. Tampilan fisik bangunan utama


Sumber : Wiryasuta 2016

Untuk tampilan bangunan, mengambil morfologi bentuk bale sakanem atau sakutus, dengan tampilan
memanjang, tiang penyangga berjajar (saka) dan kental konsep Tri Angga-nya. Bentuk masa tersebut lalu
dimodifikasi dengan tampilan dan fungsi yang lebih modern. Untuk tampilan saka, disusun kolom struktur
yang modular dan terekspose, bentuk pintu masuk bangunan mengambil bentuk angkul-angkul yang
proporsinya dibuat lebih vertikal sesuai dengan dimensi rancangan (lihat gambar 4, garis merah).

Gambar 6. Tampilan fisik bangunan utama


Sumber : Wiryasuta 2016

144 e-Jurnal Arsitektur Universitas Udayana-Volume (5) Nomor (1) Edisi Januari 2017-ISSN No. 9 772338 505776
Sesuai fungsinya, TCIC memerlukan kelancaran dan kecepatan dalam akses informasi budaya atau
pariwisata, oleh karena itu dari sisi arsitektur diperlukan pengelolaan pola dan sistem sirkulasi baik di dalam
atau luar bangunan. Hal tersebut mencerminkan unsur smooth yang ada pada tema. Untuk sirkulasi pada
luar bangunan, menggunakan natah atau plaza yang dirancang sebagai pusatnya dengan pola sirkulasi
menyebar, sehingga mudah mengakses tiap masa yang ada.

Gambar 7. Sirkulasi pada tapak


Sumber : Wiryasuta 2016
Sementara sirkulasi pada dalam bangunan menggunakan pola
sirkulasi linear, pengunjung diarahkan melalui selasar dan koridor
untuk mengakses tiap ruang yang ada di lamannya. Dengan
demikian maka akan lebih mudah mengakses tiap ruang dan
pengunjung tidak kebingungan. Untuk pengelola, menggunakan
sirkulasi menembus ruang, pada tiap ruang diberikan penghubung
agar mengevisienkan sirkulasi sehingga antara sirkulasi penglola dan
pengunjung tidak tercampur.

Gambar 8. Sirkulasi dalam bangunan


Sumber, Wiryasuta, 2016 Gambar 9. Sirkulasi R. Informasi
Sumber, Wiryasuta, 2016

I Gede Wiryasuta (1219251051)1), Ida Bagus Gde Wirawibawa2), dan I Wayan Kastawan3)–Denpasar Tourism and
Cultural Information Center, Bali 145
SIMPULAN DAN SARAN

Dalam merancang Tourism and Cultural Information Center harus menyediakan fasilitas yang lengkap, agar
dapat memenuhi kebutuhan pengunjung dan lokasi yang dipilih berada di pusat atau sekitar kegiatan
pariwisata. Dan dalam menentukan tema agar lebih mudah, dapat melakukan pendekatan, sesuai fungsi
bangunan itu sendiri dan karakteristik serta kebudayaan daerah lokasi yang dipilih yaitu Kota Denpasar.
Sehingga Tema yang diaplikasikan yaitu “Smooth and Cozy”. Unsur smooth tersebut bermakna, TCIC harus
lancar dan cepat dalam akses informasi, sehingga selain berada pada lokasi yang merupakan jalur akses
utama dan pelayanannya, juga harus melakukan pengelolaan sirkulasi civitas pada TCIC dengan memilih
pola sirkulasi yang efisien. Sementara unsur cozy pada tema memiliki makna, sebuah bangunan harus
memberikan kenyamanan baik pada civitas dan pada lingkungan. Kenyamanan tersebut dapat diterapkan
pada tampilan bangunan yang proposional sesuai dengan ukuran rata-rata tubuh manusia, selain itu pada
tampilan luar dan dalam bangunan, menggunakan warna-warna cerah, perpaduan material lokal serta
modern dan furniture yang menarik.

Selain itu agar selaras dengan lingkungan, budaya dan fungsi bangunan, dapat diterapkaan gaya atau
konsep arsitektur neo vernakular, yaitu menggunakan bentuk yang modern, akan tetapi masih
menggunakan tata nilai dan unsur Arsitektur Tradisional Bali, mengambil bentuk-bentuk tradisional yang
ramah lingkungan dengan proporsi yang lebih vertikal, dengan demikian akan tercipta kesesuaian antara
fungsi dan budaya lokasi yang terpilih, yaitu Kota Denpasar. Kota Denpasar terkenal akan arsitektur lokalnya
yaitu Arsitektur Tradisional Bali yang memiliki berbagai konsep serta aturan dalam merancang bangunan.
Beberapa konsep yang akan diterapkan pada bangunan yaitu Konsep natah dan Tri Angga.

DAFTAR PUSTAKA

Glebet, I Nyoman,1985, ‘Arsitektur Tradisional Daerah Bali’, Denpasar: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Daerah.
Patra, Made Susila, 1992, ‘Hubungan Seni Bangunan Dengan Hiasan Dalam Rumah Tinggal Adati Bali’,
Jakarta: Balai Pustaka
Snyder, James C dan Anthony J. Catanese,1984,’Pengantar Arsitektur’,Jakarta: Erlangga.
Wiryasuta, I Gede, 2015, ‘Menggambar Rumah Tradisional Bali’, Tugar Mata Kuliah Perundagian pada
Universitas Udayana: tidak diterbitkan.
Wiryasuta, I Gede, 2016, ‘Denpasar Tourism and Cultural Information Center’, Tugar Akhir Arsitektur pada
Universitas Udayana: tidak diterbitkan.

146 e-Jurnal Arsitektur Universitas Udayana-Volume (5) Nomor (1) Edisi Januari 2017-ISSN No. 9 772338 505776

Anda mungkin juga menyukai