Anda di halaman 1dari 27

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/331559912

Konferensi Nasional Teknik Sipil 8 (KoNTekS8) Institut Teknologi Nasional-


Bandung

Conference Paper · January 2014

CITATIONS READS

0 912

3 authors, including:

Andreas Triwiyono Ali Awaludin


Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
58 PUBLICATIONS   152 CITATIONS    122 PUBLICATIONS   432 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Timber Connection System View project

creep of Paraserianthes falcataria lvl View project

All content following this page was uploaded by Ali Awaludin on 07 March 2019.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


8
ISBN 978-602-71432-1-0
KoNTekS
KONFERENSI NASIONAL TEKNIK SIPIL

PROSIDING
KoNTekS 8
Kota Bandung
Tahun 2014
Volume 1 : Struktur - Manajemen Konstruksi
Infrastruktur - Lingkungan
Peran Rekayasa Sipil dalam Pembangunan Infrastruktur Perkotaan Berkelanjutan
Untuk Mendukung Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia

Diselenggarakan oleh:

UNIVERSITAS ATMA JAYA


YOGYAKARTA UNIVERSITAS TRISAKTI
UNIVERSITAS
PELITA HARAPAN
UNIVERSITAS
U DAYANA UNS UNIVERSITAS
KRISTEN MARANATHA
PROSIDING
KoNTekS 8
Peran Rekayasa Sipil dalam Pembangunan Infrastruktur Perkotaan Berkelanjutan
Untuk Mendukung Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia

Volume 1 : Struktur - Manajemen Konstruksi


Infrastruktur - Lingkungan

Bandung
Tahun 2014
Buku Prosiding Konferensi Nasional Teknik Sipil (KoNTekS) ke-8
“Peran Rekayasa Sipil dalam Pembangunan Infrastruktur Perkotaan Berkelanjutan
Untuk Mendukung Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia”
Buku Prosiding Volume 1, Cetakan Pertama, 16 Oktober 2014
ISBN 978-602-71432-1-0

Buku ini resmi diterbitkan oleh Jurusan Teknik Sipil - Institut Teknologi Nasional Bandung
atas kerja sama dengan konsorsium Perguruan Tinggi:
Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Universitas Trisakti - Universitas Pelita Harapan - Universitas Udayana
Universitas Sebelas Maret - Universitas Kristen Maranatha - Universitas Tarumanegara

Dilarang menjual dan menggandakan buku prosiding ini tanpa izin


dari Konsorsium Perguruan Tinggi Penyelenggara KoNTekS
Kata Pengantar
Dunia rancang bangun dan pengelolaan infrastruktur di Indonesia menghadapi tantangan
yang semakin komplek. Hal ini dikarenakan tingkat kebutuhan akan infrastruktur yang
menunjang perkembangan Indonesia semakin besar seiring dengan meningkatnya jumlah
penduduk dan peningkatan pemenuhan kebutuhan hidup. Perkembangan yang pesat
muncul pada basis-basis wilayah perkotaan, sehingga penanganan wilayah perkotaan
khususnya dalam hal penyediaan infrastruktur yang terus berkelanjutan sangat diperlukan
untuk menunjang segala bentuk kegiatan di perkotaan yang tidak akan pernah berhenti.

Untuk menghadapi permasalahan dunia infrastruktur perkotaan, baik dalam tahap pra-
pembangunan (studi dan perencanaan), tahap pembangunan, maupun tahap pasca
pembangunan yang sering disebut dengan tahap operasional dan pemeliharaan, maka
dunia akademisi khususnya bidang ke-teknik sipil-an dirasa perlu untuk menyelenggarakan
sebuah kegiatan saling bertukar pikiran dan informasi antara pihak-pihak yang terlibat dalam
dunia teknik sipil. Kegiatan yang dilaksanakan adalah Konferensi Nasional Teknik Sipil ke 8
dengan tema PERAN REKAYASA SIPIL DALAM PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR
PERKOTAAN BERKELANJUTAN UNTUK MENDUKUNG PERCEPATAN DAN
PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA yang diselenggarakan di Kota
Bandung atas kerja antar perguruan tinggi yaitu Universitas Atma Jaya Yogyakarta,
Universitas Trisakti, Universitas Pelita Harapan, Universitas Udayana, Universitas Sebelas
Maret, Universitas Kristen Maranatha, Universitas Tarumanegara dan Institut Teknologi
Nasional sebagai tuan rumah kegiatan. Konferensi Nasional Teknik Sipil ke 8 secara umum
dimaksudkan untuk menyediakan wadah saling tukar menukar informasi antar akademisi,
praktisi dan mahasiswa bidang teknik sipil mengenai perkembangan ilmu dan teknologi
infrastruktur, dan dengan tujuan memberikan masukan bagi pemangku kepentingan dalam
meningkatkan kualitas infrastruktur perkotaan berkelanjutan.

Besar harapan kita semua, bahwa acara ini diharapkan dapat menjadi jembatan komunikasi
dan informasi, serta dapat turut membantu berbagai pihak dalam mengatasi solusi dari
permasalahan infrastruktur perkotaan di Indonesia. Dalam buku prosiding ini telah disusun
seluruh hal yang berkaitan dengan infrastruktur perkotaan, sehingga di masa yang akan
datang buku ini dapat berguna untuk membantu menemukan solusi dan mungkin dapat
memunculkan ide-ide konstruktif yang baru mengenai masalah infrastruktur perkotaan.

Akhir kata, semoga acara konferensi ini dapat terus berlangsung untuk menjaga silaturahmi
bagi kita semua.

Bandung, Oktober 2014

Panitia KoNTekS 8

viii
Kata Sambutan
Ketua Panitia KoNTekS 8
Hazairin, Ir., M.T.

Konferensi Nasional Teknik Sipil (KoNTekS) merupakan pertemuan ilmiah tahunan para
pakar, praktisi, perencana, pelaksana, serta akademisi bidang Teknik Sipil. Konferensi ini
merupakan wahana saling berbagi dan bertukar pikiran antar sesama peserta tentang
pencapaian serta perkembangan terbaru bidang Teknik Sipil melalui serangkaian presentasi
dan diskusi yang menarik.
KoNTekS yang pertama dan kedua diselenggarakan pada Tahun 2007 dan 2008 di
Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY). Untuk kemudian selanjutnya KoNTekS
diselenggarakan di Universitas Pelita Harapan Jakarta pada Tahun 2009, Universitas
Udayana Bali pada Tahun 2010, Universitas Sumatera Utara Medan pada Tahun 2011,
Universitas Trisakti Jakarta pada Tahun 2012, dan Universitas Sebelas Maret Solo pada
tahun lalu, Tahun 2013.
Pada Tahun 2014, penyelenggaraan KoNTekS yang ke-8 diselenggarakan di Institut
Teknologi Nasional (Itenas) Bandung, berkonsorsium dengan Universitas Atma Jaya
Yogyakarta (UAJY), Universitas Pelita Harapan (UPH) Jakarta, Universitas Udayana (Unud)
Bali, Universitas Trisakti Jakarta, Universitas Tarumanagara (Untar) Jakarta, Universitas
Sebelas Maret (UNS) Solo, dan Universitas Kristen Maranatha (UKM) Bandung. Pada
konferensi kali ini tema yang diusung adalah adalah Peran Rekayasa sipil Dalam
Pembangunan Infrastruktur Perkotaan berkelanjutan Untuk Mendukung Percepatan dan
Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia.
Tema ini kami anggap perlu untuk diusung sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional 2005-2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah 2010-2014
menyatakan bahwa Indonesia yang maju dan mandiri dapat dilakukan antara lain melalui
ketersediaan infrastruktur yang memadai.
Pada Penyelenggaraan KoNTekS8 kali ini kami mengudang 3 pembicara tamu dan 163
Pemakalah. Pada tahap awal abstrak yang masuk ke panitia berjumlah 241 abstrak makalah
dan yang dinyatakan diterima untuk dipresentasikan berjumlah 238 makalah namun sampai
dengan batas waktu pemasukkan makalah penuh hanya 167 pemakalah yang memasukan
makalah penuhnya. Ke 167 makalah terdistribusi pada Bidang Keahlian Infrastruktur dan
Lingkungan masing-masing 3 Makalah, Bidang Keahlian Struktur 39 Makalah, Bidang
Keahlian Manajemen dan Rekayasa Konstruksi 36 makalah, Bidang Keahlian Transportasi
31 makalah, Bidang Keahlian Material 20 Makalah, Bidang keahlian Geoteknik17 Makalah,
dan Bidang Keahlian Sumber Daya Air 18 Makalah. Pemakalah yang berpartisipasi pada
konferensi ini berasal dari Akademisi, Peneliti, Praktisi, Pegawai Negeri, Pegawai
Instansi/lembaga terkait serta Mahasiswa.
Akhirnya kami panitia KoNTekS8 mengucapkan Terima Kasih Kepada Universitas Atma
Jaya Yogyakarta (UAJY), Universitas Pelita Harapan (UPH) Jakarta, Universitas Udayana
(Unud) Bali, Universitas Trisakti Jakarta, Universitas Tarumanagara (Untar) Jakarta,
Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, dan Universitas Kristen Maranatha (UKM) Bandung.
Serta Pihak Sponsor (PT Adhimix Precast, Bank BNI 46 .PT Citra Retrofita Pratama, PT
Nasuma Putra dan PT. Indocement Tunggal Perkasa Tbk. atas pertisipasinya ini dan tidak
lupa kami juga minta permohonan maaf atas kesalahan kami baik lisan maupun tindakan
sejak awal sampai dengan penyelenggaraan konferensi terselengara.
Bandung, Oktober 2014
Ketua Panitia KoNTekS 8
ix
Kata Sambutan
Ketua Program Studi Teknik Sipil Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Johanes Januar Sudjati, M.T.

Segala puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala kasih karunia-Nya
maka Konferensi Nasional Teknik Sipil (KoNTekS) kembali dapat diselenggarakan pada
tahun ini dengan tema Peran Rekayasa Sipil dalam Pembangunan Infrastruktur Perkotaan
Berkelanjutan dalam Mendukung Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi
Indonesia. KoNTekS 8 ini dilaksanakan sebagai hasil kerja sama dari 8 perguruan tinggi
yaitu: Institut Teknologi Nasional selaku tuan rumah, Universitas Atma Jaya Yogyakarta,
Universitas Pelita Harapan, Universitas Udayana, Universitas Trisakti, Universitas Sebelas
Maret, Universitas Kristen Maranatha dan Universitas Tarumanagara.

Konferensi Nasional Teknik Sipil (KoNTekS) merupakan acara ilmiah teknik sipil berkala
yang digagas oleh Program Studi Teknik Sipil Universitas Atma Jaya Yogyakarta dan telah
dilaksanakan setiap tahunnya sejak tahun 2007. Sejak tahun 2009, Universitas Atma Jaya
Yogyakarta memberikan kesempatan bagi perguruan tinggi lain untuk bermitra menjadi tuan
rumah penyelenggara KoNTekS. Melalui konferensi ini para peserta dapat berkumpul dan
saling bertukar informasi hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan. Materi yang
disampaikan oleh para pembicara diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi
perkembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang teknik sipil.

Ucapan terima kasih dan penghargaan kami sampaikan kepada panitia pelaksana dari
Institut Teknologi Nasional yang telah bekerja dengan baik, serta para perguruan tinggi mitra
penyelenggara KoNTekS, para pembicara, anggota komite ilmiah, pihak sponsor dan semua
pihak yang telah bekerja dan memberikan kontribusinya bagi penyelenggaraan KoNTekS 8
ini. Kami ucapkan selamat mengikuti konferensi dan sampai bertemu lagi pada pelaksanaan
KoNTekS di tahun mendatang.

Yogyakarta, 18 September 2014

Ketua Program Studi


Teknik Sipil - UAJY

x
Kata Sambutan
Rektor Institut Teknologi Nasional Bandung
Dr. Imam Aschuri, Ir., M.T.

Assalamu 'alaikum Wr. Wb.


Salam Sejahtera dan Bahagia untuk kita semua

Terlebih dahulu marilah kita awali acara ini dengan memanjatkan pujian kita kepada ALLAH
SWT sebagai ungkapan rasa syukur karena hari ini kita masih diberi karunia dan
anugerahNya, sehingga kita dapat menghadiri dan berpartispasi aktif dalam Konferensi
Nasional Teknik Sipil ke-8 pada hari ini di Balai Dayang Sumbi Itenas dalam keadaan sehat
walafiat.

Saya menyambut baik penyeleggaraan konferensi ini sebagai salah satu wujud nyata dari
upaya bersama, antara akademisi dan praktisi untuk terus mencari solusi dari
permasalahan-permasalahan bidang konstruksi dalam pembangunan infrastruktur untuk
mempercepat pembangunan ekonomi bangsa dan negara yang kita cintai ini.

Tema yang diangkat dalam Konferensi Nasional Teknik Sipil 8 adalah Peran Rekayasa Sipil
dalam Pembangunan Infrastruktur Perkotaan Berkelanjutan untuk Mendukung Percepatan
dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia. Tema ini sangat penting dan strategis
untuk kita diskusikan dan rumuskan bersama sebagai sumbangsih kita semua dalam
meningkatkan daya saing bangsa sesuai Visi Indonesia 2045.

"Visi Indonesia 2045" telah dirilis dalam Master Plan Percepatan dan Perluasan
Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Dalam visi tersebut, diproyeksikan bahwa pada
tahun 2025 Indonesia akan menjadi negara maju dan sejahtera dengan meraih peringkat 12
besar dunia dan 8 besar dunia pada tahun 2045 melalui pertumbuhan ekonomi tinggi yang
inklusif dan berkelanjutan.

Salah satu faktor yang memainkan peranan penting dalam pembangunan ekonomi
terutama di negara sedang berkembang seperti Indonesia adalah infrastruktur. Namun
demikian untuk mewujudkan pembangunan wilayah perkotaan yang berkelanjutan
dibutuhkan infrastruktur yang mendukung tidak hanya untuk kepentingan ekonomi saja
tetapi juga mendukung sistem sosial budaya dan sistem ekologi secara terpadu.

Kita semua menyadari bahwa tantangan dan permasalahan yang kita hadapi ke depan untuk
pembangunan infrastruktur perkotaan, sungguh jauh lebih berat dan rumit, apalagi ke depan
dengan semakin dekatnya pembentukan komunitas ekonomi ASEAN 2015. Jika tidak
segera membenahi kebijakan perencanaan pembangunan infrastruktur berkelanjutan baik
dari segi ekonomi, social dan lingkungan, maka dampaknya jelas ke daya saing bangsa,
sehingga jangan heran kalau negara kita akan dibanjiri barang-barang import dan kita hanya
sebagai user dan penonton. Untuk itu, kita sebagai akademisi harus berperan aktif dan
membantu untuk memberikan masukan-masukan yang strategis, kreatif dan inovatif bagi
pengambil kebijakan dalam membangun infrastruktur berkelanjutan di Indonesia.

xi
Kata Sambutan
Rektor Institut Teknologi Nasional Bandung
Dr. Imam Aschuri, Ir., M.T.

Selain itu, menurut Wakil Menteri Kementrian Pekerjaan umum bahwa tantangan lain yang
dihadapi dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia tidak dapat terlepas dari realitas
penyebaran penduduk dan urbanisasi, luas wilayah maupun kondisi geografis kepulauan
yang ada. Pulau Jawa yang mencakup 7,2 persen dari luas wilayah Indonesia dihuni 58,6
persen penduduk, sementara Kalimantan, Sulawesi dan Maluku/Papua yang luasnya 32,3
persen, 10,8 persen dan 25,0 persen dari luas wilayah Indonesia masing-masing hanya
memiliki jumlah penduduk 5,6 persen, 7,3 persen dan 2,0 persen saja.

Demikian pula sebaran infrastruktur yang ada dan integrasi antara infrastruktur dan tata
ruang, kalau kita lihat secara kewilayahan lebih dari 70-90 persen infrastruktur terdapat di
pulau Sumatera, Jawa dan Bali yang luasnya hanya mencakup sekitar 31 persen dari seluruh
wilayah Indonesia. Selain itu pula tingkat pelayanan infrastruktur yang ada juga masih
banyak yang kurang memadai.

Pada akhirnya infrastruktur yang berkelanjutan merupakan prasarana pendukung


pertumbuhan ekonomi sekaligus pembentuk struktur ruang wilayah harus dapat
memberikan pelayanan secara efisien, aman dan nyaman. Di samping itu infrastruktur juga
harus dapat memfasilitasi peningkatan produktivitas masyarakat, sehingga secara ekonomi
produk-produk yang dikembangkan menjadi lebih mempunyai daya saing. Sedangkan
infrastruktur sebagai unsur pembentuk struktur ruang merupakan prasyarat untuk
mewujudkan Indonesia yang adil dan sejahtera, baik di wilayah yang telah berkembang,
sedang berkembang maupun wilayah pengembangan baru.

Melalui upaya bersama ini, saya sangat mengharapkan, acara konferensi ini dapat
menghasilkan rumusan kebijakan dan solusi-solusi yang komperehensif untuk
pengembangan infrastruktur yang berkelanjutan dalam membangun kota ke depan, yang
hasil tersebut dapat disampaikan kepada semua pemangku kepentingan, khusunya
dibidang jasa konstruksi dengan harapan untuk mendorong peningkatan daya saing bangsa.
Akhirnya perkenankan kami menyampaikan selamat mengikuti Konferensi Nasional Teknik
Sipil 8 di Itenas dan semoga acara ini mendapatkan berkah dari Allah SWT, Tuhan Yang
Maha Pengasih, serta memperoleh hasil sesuai dengan yang kita harapkan.
Amin Ya Rabal Alamin.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Bandung, Oktober 2014

Rektor Itenas - Bandung

xii
DIDUKUNG OLEH

ADHIMIX PRECAST
INDONESIA
CR
PRATAMA
INDOCEMENT
PT. CITRA RETROFITA PRATAMA
PT INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk.
DAFTAR ISI

Halaman Judul.................................................................................................. i
Daftar Isi ........................................................................................................... ii
Kata Pengantar ................................................................................................ viii
Kata Sambutan Ketua Panitia KoNTekS 8 ...................................................... ix
Kata Sambutan Ketua Program Studi Teknik Sipil
Universitas Atma Jaya Yogyakarta ....................................... x
Kata Sambutan Rektor Itenas Bandung .......................................................... xi

KELOMPOK PEMINATAN STRUKTUR hal.


PENGARUH PEMODELAN PADA ANALISIS STABILITAS TERHADAP DAYA STR - 1
DUKUNG STRUKTUR BAJA STUDI KASUS: SCAFFOLDING PT.PUTRACIPTA
JAYASENTOSA
Wiryanto Dewobroto
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA STRUKTUR GEDUNG TAK BERATURAN STR - 10
AKIBAT BEBAN GEMPA SNI 03-1726-2002 DAN SNI 03-1726-2012
Mario Asneindra, Zulfikar Djauhari, Alex Kurniawandy
ANALISIS GETARAN ACAK PADA STRUKTUR NON-LINIER STR - 22
Anwar Dolu, Anrinsyah Nasution
PREDIKSI KEKUATAN STRUKTUR TRUSS 2D KOMPOSIT BAJA RINGAN - KAYU STR - 32
LAMINASI
Hendy Linggo Wibowo, Andreas Triwiyono dan Ali Awaludin
DURABILITAS BALOK BETON BERTULANG DENGAN PERKUATAN LEMBARAN STR - 43
GFRP AKIBAT BEBAN FATIK
Rudy Djamaluddin, Rita Irmawati, Arbain Tata dan Jamaluddin Bangki
STUDI KEBUTUHAN DAN PEMANFAATAN DATABASE MATERIAL DAN STR - 52
PERALATAN KONSTRUKSI DI INDONESIA
Krishna Mochtar
PENGEMBANGAN PROGRAM PERHITUNGAN BERBASIS INTERNET UNTUK STR - 61
PEMBELAJARAN METODE ELEMEN HINGGA
Wong Foek Tjong dan Liliana
PENGARUH BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER PADA WORKABILITAS STR - 69
KETAHANAN ABRASI DAN KUAT TEKAN BETON GRANOLIT
M. Fauzie Siswanto dan Mariati W.
PENGARUH BAHAN TAMBAH BESTMITTEL PADA WORKABILITAS DAN KUAT STR – 75
TEKAN BETON
M. Fauzie Siswanto
STUDI PERBANDINGAN HASIL EKSPERIMEN DAN PEMODELAN ELEMEN STR – 82
HINGGA 3D KOLOM PERSEGI DENGAN TULANGAN PENGEKANG YANG
DIMODIFIKASI
Anang Kristianto dan Iswandi Imran

ii
PERKUATAN KOLOM BETON BERTULANG DENGAN FIBER GLASS JACKET STR – 90
PADA KONDISI KERUNTUHAN TARIK
Johanes Januar Sudjati, Lisa Caroline dan Christian Mukti Tama
PERILAKU BEBAN – DEFORMASI PELAT FLEKSIBEL DIDUKUNG DENGAN STR – 95
KOLOM-KOLOM ECO-SICC
Agus Setyo Muntohar, Sri Atmaja P. Rosyidi, Willlis Diana dan Iswanto
GAYA GESER DASAR SEISMIK BERDASARKAN SNI-03-1726-2002 DAN SNI-03- STR – 102
1726-2012 PADA STRUKTUR GEDUNG GRAND EDGE, SEMARANG
Agustinus Agus Setiawan
KUAT LENTUR DAN SERAPAN BUNYI PANEL BETON AGGREGAT PET STR – 112
Kusno Adi Sambowo , Achmad Basuki dan Galuh Chrismaningwang
ANALISIS PLASTIS KAPASITAS SAMBUNGAN BAUT GESER EKSENTRIS STR - 119
DENGAN METODE SECANT
Kamaludin
OPTIMASI UKURAN PENAMPANG, TOPOLOGI DAN BENTUK STRUKTUR PADA STR – 127
STRUKTUR RANGKA BATANG RUANG DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA
GENETIKA HYBRID
Richard Frans dan Yoyong Arfiadi
KAJIAN KOMPOSISI CAMPURAN DAN KINERJA NICE-APPEARANCE SELF- STR – 137
COMPACTING CONCRETE
Bernardinus Herbudiman dan Siti Nur Raudhatul Fikry
STUDI BETON RINGAN TEKNOLOGI FOAM DENGAN PENGGUNAAN SERAT NON STR – 144
METAL (POLETHYLENE) TERHADAP KUAT TEKAN, TARIK DAN MODULUS
ELASTISITAS
Purnawan Gunawan, Wibowo dan Muhammad Afaza Muttaqin
KUAT LEKAT TULANGAN BAMBU PETUNG TEKIKAN STR – 153
Galuh Chrismaningwang, Agus Setiya Budi, Halwan A.S dan Mustamir S.
PENGUJIAN KUAT TARIK ROCK ANCHOR PADA PONDASI MENARA LISTRIK STR – 161
TIPE SINGLE SHAFT STRUCTURE
Rivai Sargawi
KAJIAN DAKTILITAS SISTEM PORTAL BERDINDING GESER TERHADAP BEBAN STR – 168
LATERAL
Nur Laeli Hajati
PENGARUH PENAMBAHAN METAKAOLIN TERHADAP KUAT TEKAN DAN STR – 176
MODULUS ELASTISITAS BETON MUTU TINGGI
Petrus Peter Siregar dan Ade Lisantono
PENGARUH PENAMBAHAN POLIMER ELASTOMER TERHADAP NILAI MODULUS STR – 181
KEKAKUAN LENTUR DAN SUDUT FASE DARI CAMPURAN MATERIAL
PERKERASAN DAUR ULANG
Novita Pradani
ANALISIS MODULUS ELASTISITAS DAN ANGKA POISSON CAMPURAN AC-WC STR – 189
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SULFUR
Ratnasari Ramlan, Arief Setiawan dan Sulaeman Ronta
KAJIAN PENGARUH DISPERSI SERAT SINTETIS TERHADAP PERILAKU LENTUR STR – 199
BALOK
Rosidawani, Iswandi Imran, Saptahari Sugiri dan Ivindra Pane
PENGARUH LEBAR CINCIN BAJA DALAM MENGEKANG BETON TERHADAP STR – 208
PENINGKATAN PERFORMA BETON
Endah Safitri, Iswandi Imran, Nuroji, dan Solihin Asa Ad

iii
PENGARUH PENGGUNAAN PS BALL TERHADAP KUAT TEKAN BETON STR – 214
Ronald Simatupang dan Naning Diyah Ulfaturosida
KAPASITAS LENTUR TULANGAN BAMBU PETUNG TAKIKAN TIPE V STR – 221
Agus Setiya Budi, Endang Rismunarsi, Galuh Chrismaningwang dan Fitra A.
DEFLEKSI TURAP KANTILEVER BAJA DAN BETON MENGGUNAKAN PLAXIS 2D STR – 229
Herdianto dan Asriwijanti Desiani
USULAN APLIKASI INOVATIF EGFRP STRAP SEBAGAI PENGEKANG STR – 238
EKSTERNAL KOLOM BETON YANG DIBEBANI SECARA AKSIAL KONSENTRIS
Ricky Wijoyo, Tavio dan I Gusti Putu Raka
PELUANG PENGGUNAAN SISTEM KLEP PRAKTIS SEBAGAI ALTERNATIF STR – 244
PENGGANTI SAMBUNGAN LEWATAN TULANGAN
Tavio dan Joi Fiktori
PENGARUH PENGGUNAAN SERBUK REAKTIF TERHADAP KEKUATAN TEKAN STR – 249
BETON
Tavio dan Candra Gunawan
PERILAKU HUBUNGAN BALOK-KOLOM EKSTERIOR BETON NORMAL, MUTU STR – 254
TINGGI DAN BUBUK REAKTIF DENGAN BEBAN LATERAL STATIK MONOTIK
Pio Ranap Tua Naibaho, Bambang Budiono, Awal Surono dan Ivindra Pane

PREDIKSI FRAKTUR DAKTAIL PADA PENDISIPASI ENERGI PIPA BAJA DENGAN STR – 261
PENDEKATAN MIKROMEKANIK
Junaedi Utomo, Muslinang Moestopo, Adang Surahman, Dyah Kusumastuti dan Ivindra
Pane
KEKUATAN TAHANAN LATERAL SAMBUNGAN GESER KOMPOSIT BAMBU STR – 270
LAMINASI BETON DENGAN VARIASI PANJANG TERTANAM KONEKTOR
(DOWEL) PADA BAMBU DAN BETON
Nor Intang Setyo H, Iman Satyarno, Djoko Sulistyo dan T.A Prayitno
STUDI KAPASITAS KOLOM CFST LANGSING DENGAN METODA ANALITIS STR – 277
Lydia dan Tulus Hendranaja Gunawan
PERBANDINGAN NILAI DEFLEKSI DAN REGANGAN HASIL ANALISIS SOFTWARE STR – 285
EVERSTRESSFE TERHADAP HASIL PENGUJIAN LABORATORIUM MULTILAYER
Firdaus Chairuddin, Christian Gerald Daniel, Richard Tungadi dan, Yuada Rumengan
ANALISIS EKSPERIMENTAL BESI BETON SEBAGAI ADHESIVE ANCHOR AKIBAT STR – 293
BEBAN GESER MURNI PADA BETON MUTU RENDAH
Johannes Tarigan, Nursyamsi dan Sheila Hani Nasution
GESER DASAR SEISMIK MENURUT SNI 1726:2012 STR – 301
Suradjin Sutjipto

KELOMPOK PEMINATAN MANAJEMEN KONSTRUKSI hal.


STUDI PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS KOMUNITAS PADA KAWASAN MK - 1
PERMUKIMAN PERKOTAAN DI YOGYAKARTA
Amos Setiadi
ANALISA RESIKO DAN PENGENDALIAN K3 PADA PROYEK KONSTRUKSI MK – 17
DENGAN METODE AUSTRALIAN/NEW ZEALAND STANDARD (STUDI KASUS :
PROYEK PEMBANGUNAN MESJID RAYA DARUSSALAM KOTA PALANGKA
RAYA)
Subrata Aditama K. A. Uda, Waluyo Nuswantoro, Paramitha Andhini
IDENTIFIKASI KOMPETENSI PERENCANA PERUMAHAN SEBAGAI USAHA MK – 25

iv
MENGATASI BACKLOG RUMAH TINGGAL LAYAK HUNI DI INDONESIA
Albani Musyafa
STUDI SIMULASI PENJADWALAN PROYEK KONSTRUKSI DENGAN METODE MK – 32
FLASH
Michael Hendry Saputra dan Yohanes L. D. Adianto
HAMBATAN TENAGA KERJA TERAMPIL DALAM MEMPEROLEH SERTIFIKAT MK – 41
KETERAMPILAN DI BIDANG JASA KONSTRUKSI
Anton Soekiman dan Edvina Wahyuni Fitri
LIFE CYCLE ANALYSIS (LCA) EMISI KARBON DIOKSIDA PADA PROYEK MK – 50
KONSTRUKSI (STUDI KASUS PADA BANGUNAN TINGKAT TINGGI)
Hermawan, Puti Farida Marzuki, Muhamad Abduh dan R. Driejana
MODEL HUBUNGAN FAKTOR KETIDAKPASTIAN YANG MEMPENGARUHI MK – 57
KINERJA WAKTU PROYEK KONSTRUKSI MENGGUNAKAN BAYESIAN BELIEF
NETWORK
Fahirah F., Tri Joko Wahyu Adi dan Nadjadji Anwar
NILAI KERUSAKAN BANGUNAN RUMAH TINGGAL AKIBAT BENCANA GEMPA MK – 65
BUMI DI KABUPATEN BENER MERIAH
Saiful Husin, Fachrurrazi dan Ziana
MODEL ESTIMASI ANGGARAN BIAYA REHABILITASI RUMAH TINGGAL AKIBAT MK – 73
BENCANA GEMPA BUMI
Tripoli, Mahmuddin dan Mubarak
PERBANDINGAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA LOKAL DENGAN TENAGA
KERJA YANG DIDATANGKAN DI KOTA PALU (PEKERJAAN BANGUNAN
GEDUNG)
Nirmalawati dan Andi Subhan Nur
MK – 80
STUDI TENTANG FAKTOR YANG MENENTUKAN BIAYA KUALITAS PADA MK – 88
PROYEK PERUMAHAN
Herry Pintardi Chandra
STUDI KASUS TENTANG KEPUASAN PENGHUNI SEBUAH PERUMAHAN DI MK – 96
SURABAYA
Herry Pintardi Chandra
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA WASTE MATERIAL PADA PROYEK MK – 104
KONSTRUKSI GEDUNG (KASUS PEMBANGUNAN GEDUNG REKTORAT BLOK B
DAN RUMAH SAKIT PENDIDIKAN UNIVERSITAS TADULAKO)
Andi Asnudin, Mastura Labombang
KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN PADA MANAJER PROYEK KONSTRUKSI MK – 111
Ferianto Raharjo dan Harijanto Setiawan
RELASI ANTARA KEPUASAN KERJA, GAYA KEPEMIMPINAN, DAN PENERAPAN MK – 121
PROGRAM KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) PADA PROYEK
KONSTRUKSI
Leonardus A. Satriawan dan Peter F. Kaming
TINGKAT KEMATANGAN MANAJEMEN PROYEK PADA INDUSTRI KONSTRUKSI MK – 129
Peter F kaming, Wurfram I. Ervianto dan Gideon R. Gardiawan
STRATEGI PENETAPAN HARGA DALAM TENDER PROYEK OLEH KONTRAKTOR MK – 137
Peter F. Kaming, Harijanto Setiawan, dan Dhany I.Kartolo

CONSTRUCTION WASTE PADA PROYEK-PROYEK KONSTRUKSI DI DAERAH MK – 146


ISTIMEWA YOGYAKARTA
Peter F. Kaming, Ferianto Raharjo dan Hario Wejoseno

v
OPTIMASI JUMLAH SEGMEN DALAM PENERAPAN LINE OF BALANCE DENGAN MK – 155
PENDEKATAN LINEAR PROGRAMMING
Muhammad Rizky Waskito Aribowo dan Bambang E. Yuwono
STUDI PENDEKATAN LIFE CYCLE COST (LCC) PADA BANGUNAN RUKO (STUDI MK – 162
KASUS BANGUNAN RUKO LANTAI DI KOTA SORONG)
Suriano Buyung
STUDI PENDAHULUAN MENGENAI ANATOMI SENGKETA KONSTRUKSI PADA MK – 171
PROYEK PEMBANGUNAN RUMAH TINGGAL DI INDONESIA
Felix Hidayat dan Muchammad Sarwono Purwa Jayadi
DUALISME KEBIJAKAN PEMERINTAH SEBAGAI SALAH SATU MENGENAI IJIN MK – 184
PENGERUKAN PENYEBAB SENGKETA KONSTRUKSI DI INDONESIA STUDI
KASUS : PP NO. 5/2010 DAN PERMENHUB NO. 52/2011
Felix Hidayat
IDENTIFIKASI FAKTOR KETERLAMBATAN PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI MK – 191
Dewi Yustiarini, Rochany Natawidjana dan Erlina Fransiska
KAJIAN KOEFISIEN UPAH PEKERJAAN DINDING BATA BANGUNAN TIGA MK – 198
LANTAI
Hazairin, Bernardinus Herbudiman dan Handi Rusmiyadi
PENGARUH KOMPETENSI PERANCANG ARSITEKTUR TERHADAP MK – 205
KEBERHASILAN PELAKSANAAN PROYEK BANGUNAN GEDUNG HUNIAN DI
JAKARTA BARAT
Manlian Ronald Adventus dan Jonathan Walewangko
KOMPONEN BIAYA YANG SIGNIFIKAN MEMPENGARUHI ESTIMASI BIAYA MK – 216
KONSTRUKSI JALAN LINGKAR
Fajar S Handayani
STUDI RISIKO PROYEK KONSTRUKSI DI SUMATERA BARAT DENGAN METODA MK – 217
CONTENT ANALYSIS ARTIKEL BERITA SURAT KABAR
Benny Hidayat dan Anggraini Rasidi
ANALISIS PRODUKTIVITAS PABRIKASI BALOK BAJA HONEYCOMB MK – 221
Sandy Sasmita dan Theresita Herni S.
PENGUKURAN PRODUKTIVITAS PEKERJAAN KONSTRUKSI MENGGUNAKAN MK – 245
ASTM E-2691-11: APLIKASI DAN KETERBATASANNYA
Andreas Wibowo, Anton Soekiman dan Wahyu Wuryanti
MENENTUKAN KEWAJARAN HARGA PENAWARAN RELATIF TERHADAP HARGA MK – 253
PERKIRAAN SENDIRI
Andreas Wibowo
STUDI WILLINGNESS TO PAY (WTP) KONTRAKTOR UNTUK MK – 261
PREMI ASURANSI KECELAKAAN PEKERJA TERAMPIL KONSTRUKSI
Fransiscus Donny dan Andreas F.V. Roy
PERBANDINGAN HARGA RANGKA ATAP BAJA RINGAN BENTUK ATAP MK – 269
LIMASAN PADA BERBAGAI JENIS PENUTUP ATAP
Zaenal Arifin
BAR BENDER SCHEDULLING TULANGAN BETON DENGAN MS VISUAL BASIC MK – 277
6.0
Widi Hartono, Sofa Marwoto, Sugiyarto dan Paula Krisma Wardani
PRIORITAS PEMELIHARAAN GEDUNG KELURAHAN DI KOTA SURAKARTA MK – 286
Widi Hartono, Sugiyarto dan Abdul Aziz Nurdin B.

vi
PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA MK – 297
TERHADAP CAPAIAN GREEN CONSTRUCTION OLEH KONTRAKTOR DALAM
PROYEK GEDUNG DI INDONESIA
Wulfram I. Ervianto
KAJIAN ESTIMASI BIAYA PARAMETRIK PADA TAHAP PERENCANAAN MK – 303
BANGUNAN GEDUNG PASCA GEMPA
Afrizal dan Yohanes L.D. Adianto

KELOMPOK PEMINATAN INFRASTRUKTUR hal.


INOVASI GAMBOOSTER (GADJAH MADA BAMBOO SHELTER) SEBAGAI SMART INF - 1
AND ECO FRIENDLY TEMPORARY SHELTER BAGI KORBAN BENCANA
Puji Utomo, Erwin Novian Zein, Abdul Halil Mubaraq Mursidi, Agung Wahyu Utomo dan
Lutfi Afipah Oktorin
INOVASI BOX PUZZLE SHELTER (BPS) SEBAGAI HUNIAN SEMENTARA BAGI INF - 8
KORBAN BENCANA YANG PRAKTIS
Erwin Novian Zein, Puji Utomo dan Annisa Firlani
MODEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN KERJASAMA PEMERINTAH-SWASTA INF - 15
DALAM PENGEMBANGAN RUMAH SUSUN DI SURABAYA METROPOLITAN AREA
Tri Joko W. Adi, Ria A. A. Soemitro dan Farida Rahmawaty

KELOMPOK PEMINATAN LINGKUNGAN hal.


KETERPADUAN REKAYASA PENGELOLAAN AIR HUJAN DAN SISTEM BATA L–1
BERTAUTAN DALAM MENCIPTAKAN MASYARAKAT-DESA SEHAT DAN
SEJAHTERA
Susilawati Cicilia Laurentia dan Baltasar Dore
PENGEMBANGAN MODUL LATIH ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN L–9
(AMDAL) BERBASIS GIS DAN SISTEM DINAMIK
Rina Marina Masri, Wahyu Wibowo, dan Mardiani
PERILAKU TANAH GAMBUT BERSERAT YANG DISTABILISASI DENGAN L - 18
CAMPURAN KAPUR DAN ABUTERBANG
Yulianto F. E. dan Harwardi F

vii
Konferensi Nasional Teknik Sipil 8 (KoNTekS8)
Institut Teknologi Nasional - Bandung, 16 - 18 Oktober 2014

PREDIKSI KEKUATAN STRUKTUR TRUSS 2D KOMPOSIT


BAJA RINGAN-KAYU LAMINASI

Hendy Linggo Wibowo1, Andreas Triwiyono2 dan Ali Awaludin3

1
Mahasiswa Pascasarjana Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan, FT UGM,
Yogyakarta, hendy.linggo.w@mail.ugm.ac.id
2
Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan, FT UGM,
Yogyakarta, ahdreactri@yahoo.com
3
Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil dan Lingkungan, FT UGM,
Yogyakarta, ali.awaludin@ugm.ac.id

ABSTRAK
Baja canai dingin saat ini banyak digunakan sebagai bahan struktur rangka atap gedung. Namun
demikian, struktur truss baja ringan memiliki kelemahan pada tekuk atau buckling yang disebabkan
oleh nilai rasio antara lebar dengan ketebalan sayap atau badan penampang yang tinggi. Oleh karena
itu perlu dikembangkan upaya untuk meningkatkan kekuatan tekuk baja ringan misalnya dengan
cara mengkombinasikannya dengan kayu menjadi struktur komposit dengan penghubung geser
sekrup. Dalam penelitian ini dibuat dua buah benda uji berupa struktur kuda-kuda baja ringan dan
komposit dan kemudian diuji secara monotonik sampai terjadi keruntuhan secara skala penuh
(fullscale) dengan tipe Howe, bentang 600 cm, tinggi 173 cm dengan sudut kemiringan 30 o. Kuda-
kuda komposit baja ringan kayu mahoni yang merupakan alternatif untuk material pada batang tekan
kuda-kuda dan akan dibandingakan dengan kuda-kuda baja ringan. Pengujian struktur kuda-kuda
dilakukan dengan memberikan pembebanan statis pada 3 titik buhul kemudian diukur besarnya
lendutan dan beban maksimum yang terjadi. Kuda-kuda baja ringan dipabrikasi dan dirakit oleh
distributor baja ringan dengan menggunakan dua rangka kuda-kuda dan dilengkapi dengan bracing,
sedangkan kuda-kuda komposit hanya menggunakan satu kuda-kuda. Prediksi kekuatan truss
komposit berdasarkan perhitungan analisis kapasitas penampang akan meningkat sebesar 195 %.
Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa kuda-kuda komposit lebih kaku dan daktail dibandingkan
dengan kuda-kuda baja ringan, pada kuda-kuda baja ringan beban maksimum 6,75 KN dengan
lendutan 11,05 mm (satu kuda-kuda) belum mencapai lendutan ijin yakni L/240 = 25 mm dengan
kegagalan pada tumpuan dan batang tekan. Pada kuda-kuda komposit beban maksimum 11,646 KN
dengan lendutan maksimum 37,1 mm sedangkan pada lendutan ijin 25 mm beban yang tercapai
sebesar 9,49 KN dengan mode kegagalan tekuk pada batang tekan. Kekuatan kuda-kuda baja ringan
setelah batang tekan dikompositkan dengan kayu mahoni laminasi terjadi peningkatan sebesar 173
%.

Kata kunci : baja ringan, kayu mahoni laminasi, kegagalan tekuk, komposit, struktur kuda-kuda.

1. PENDAHULUAN
Material baja sebagai salah satu alternatif pengganti kayu yang memiliki daktilitas tinggi, sehingga banyak
digunakan pada konstruksi-konstruksi struktur bangunan dan sudah dikembangkan sejak lama. Struktur truss baja
ringan memiliki kelemahan pada tekuk atau buckling yang disebabkan oleh nilai rasio antara panjang dan ketebalan
sayap atau badan penampang yang tinggi. Maka untuk memperbaiki kegagalan tekuk yang terjadi, struktur baja
ringan diberikan perkuatan dengan cara dikompositkan dengan kayu pada batang tekan. Diharapkan dengan
komposit kayu dengan baja ringan akan menambah kekuatan, kekakuan dan daktilitas baja ringan, sehingga dapat
meningkatkan kemampuan truss dan mengurangi tekuk. Dengan menggabungkan baja ringan dengan kayu laminasi
maka perlu diteliti lebih lanjut tentang bentuk kegagalan yang terjadi, peningkatan kekuatan truss, analisis struktur
truss. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui beban dan lendutan maksimum pada truss, mengetahui besarnya
kombinasi beban pada truss, mengetahui analisis struktur truss dan peningkatan kekuatan, mengetahui tipe
kegagalan struktur truss yang terjadi, mengetahui efektifitas struktur. Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian
ini adalah dapat meningkatkan kekuatan struktur truss 2D baja ringan yang digunakan sehingga meminimalisir
kerusakan akibat tekuk pada perencanaan atap bangunan.

STR - 32
Konferensi Nasional Teknik Sipil 8 (KoNTekS8)
Institut Teknologi Nasional - Bandung, 16 - 18 Oktober 2014

2. STUDI PUSTAKA
Baja ringan memiliki kelemahan terhadap local buckling, untuk mengurangi terjadinya hal tersebut maka, Li (2005)
melakukan penelitian tentang balok komposit baja ringan dengan kayu (Oriented Strand Board) dan sangat efektif
sehingga struktur komposit meningkat pada kekuatan lentur, daktilitas dan stabilitas. Adapun tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mengembangkan dan meneliti lebih jauh tentang struktur baru yang mengkombinasikan antara kayu
dengan baja ringan profil C, yang mana komposit dari kayu dan baja ringan akan menghasilkan struktur yang lebih
ductile. Pada penelitian tersebut menggunakan penghubung geser sekrup, dari delapan benda uji , kesimpulan adalah
dengan berbagai variasi kombinasi komposit baja ringan-kayu saling mengikat satu sama lainnya, dan sekrup yang
digunakan mengikat antara kayu dengan baja ringan, pada 24 titik shear connector terbukti bahwa menghasilkan
kekuatan dan perilaku yang menyatukan antara kayu dan baja ringan. Winter, dkk (2012) meneliti tentang balok
komposit kayu laminasi - baja ringan dimana balok dibentuk dari dua buah baja ringan dengan profil U dan glulam
atau cross laminated. Pada kedua bagian profil tersebut kemudian dihubungkan dengan sekrup. Dalam pengujian
terdapat empat variasi pembuatan balok, setelah dilakukan pengujian diketahui bahwa balok yang terlemah adalah
balok variasi ketiga yakni balok X-lam dan baja ringan dengan penghubung geser paku, kegagalan terjadi pada
lateral torsional buckling. Sedangkan kegagalan ketiga variasi lainnya terjadi akibat retak pada bagian tarik balok
kayu. Selain komposit kayu dengan baja ringan, Andreas (2012) meneliti tentang studi eksperimental pengujian
lentur balok komposit baja ringan dengan balok beton bertulang, sedangkan Lisantono, dkk (2012) meneliti tentang
balok komposit baja profil C dengan beton ringan. Kemudian Basukito (2010), Wijaksana (2010), dan Dayang,
(2013), melakukan penelitian tentang kuda-kuda baja ringan bentang 6 meter dengan bentang 8 meter dengan 3
kuda-kuda. Pada penelitian yang dilakukan oleh Sukron (2014) dengan judul Perilaku Struktur Rangka Kuda-kuda
Komposit Baja Ringan dengan Pengisi Beton Serbuk Kayu. Pengujian kuda-kuda dua dimensi yakni menggunakan
satu buah kuda-kuda pada setiap pengujian dan kuda-kuda komposit. Pada kuda-kuda komposit baja ringan dengan
pengisi mortar 20% serbuk kayu : 80% pasir pada batang tekan dan 80% serbuk kayu : 20% pasir pada batang tarik,
pada sambungan menggunakan pelat sambung dari baja ringan diberi baut sedangkan untuk mengurangi buckling
digunakan shear connector berupa pemasangan 2 buah baut pada jarak 70 cm dari joint. Dari hasil penelitian dengan
membandingkan tiga buah kuda-kuda yang terdiri dari kuda-kuda baja ringan, kuda-kuda beton bertulang, kuda-
kuda komposit akan dibandingkan dengan metode elemen hingga software SAP 2000.
Tekuk Elastis Euler6
Teori tekuk kolom pertama kali diperkenalkan oleh Leonhard Euler tahun 1744. Komponen struktur yang dibebani
secara konsentris, dimana seluruh serat batang masih dalam kondisi elastik hingga terjadi tekuk, perlahan-lahan
melengkung.
Menurut Euler beban kritis dituliskan dalam rumus sebagai berikut:
(1)
Keterangan:
: Beban kritis
: Modulus Elastisitas
I : Momen inersia
L : Panjang batang

Struktur Tekan Baja Ringan


Gaya aksial tekan desain (N*) harus memenuhi syarat berikut:
N* ≤ Фc Ns
(2)
N* ≤ Фc Nc
(3)
Keterangan:
Фc : 0,85 faktor reduksi kapasitas untuk komponen struktur dalam tekan
Ns : kapasitas penampang nominal dari komponen struktur dalam tekan , Ns = Ae fy
Ae : luas efektif saat tegangan leleh (fy)
Nc : kapasitas komponen struktur nominal dari struktur dalam tekan, Nc = Ae fn
Ae : luas efektif saat tegangan kritis (fn)
fn : tegangan kritis
dimana :
untuk λc ≤ 1,5: fn =( ) fy
untuk λc > 1,5: fn =( ) fy

STR - 33
Konferensi Nasional Teknik Sipil 8 (KoNTekS8)
Institut Teknologi Nasional - Bandung, 16 - 18 Oktober 2014

Keterangan :
λc : kelangsingan nondimensional digunakan untuk menentukan nilai fn
dimana :
λc = √ (4)
foc : nilai terkecil dari tegangan tekuk lentur, torsi dan lentur torsi elastis atau analisis tekuk yang rasional.
Struktur Tarik Baja Ringan
Desain untuk aksial tarik berdasarkan SNI 7971 : 2013, komponen struktur yang menerima gaya aksial tarik desain (
N* ) harus memenuhi :

N* ≤ φt Nt (5)

Dimana :
φt : faktor reduksi kapasitas untuk komponen struktur tarik
Nt : kapasitas penampang nominal dari komponen struktur dalam tarik

Sambungan
Gaya tumpu desain (Vb*) pada satu sekrup harus memenuhi :
Vb * ≤ φ . V b (6)
Dengan :
φ : faktor reduksi kapasitas sekrup yang menerima miring dan tumpu lubang
Vb : kapasitas tumpu nominal bagian tersambung
Gaya Geser Desain Baut ≤ (7)
Keterangan :
φ : faktor reduksi kapasitas baut yang menerima geser
: kapasitas geser nominal baut
: 0,62 . (nnAc + nxAo)
: kekuatan tarik minimum satu baut
nn : jumlah bidang geser dengan ulir pada bidang geser
Ac : luas diameter minor satu baut
nx : jumlah bidang geser tanpa ulir pada bidang geser
Ao : luas penampang baut tanpa ulir

Struktur Komposit
Perancangan balok komposit menggunakan metode tampang transformasi (Gere dan Timoshenko,1997). Metode ini
adalah mentransformasikan penampang yang terdiri lebih dari satu jenis bahan, ke dalam suatu penampang
ekuivalen yang disusun menjadi satu jenis bahan. Penampang akhir ini disebut sebagai penampang transformasi
(transformed section).
Perbandingan modulus elastisitas bahan komposit menjadi rasio modular yang dituliskan pada persamaan berikut:
n= (8)
Dengan :
n : rasio modular
E2 : Modulus elastisitas bahan 2
E1 : Modulus elastisitas bahan 1
Momen inersia tampang transformasi berkaitan dengan momen inersia penampang semula dituliskan dalam
persamaan sebagai berikut:
IT = I1 + nI2 = I1 + (9)

STR - 34
Konferensi Nasional Teknik Sipil 8 (KoNTekS8)
Institut Teknologi Nasional - Bandung, 16 - 18 Oktober 2014

Dengan :
IT : Momen inersia penampang tertransformasi
I1 : Momen inersia bahan 1
I2 : Momen inersia bahan 2

Analisis Struktur
Analisis Elastis Linier (First Orde Elastic Analysis)
Analisis elastis-linier tanpa menggunakan iterasi atau tahapan pembebanan sehingga disebut sebagai analisis
struktur orde ke-1 (analisa struktur), sehingga untuk analisisnya kondisi geometri dianggap tidak mengalami
perubahan dan deformasi struktur relatif kecil. (Dewobroto, 2014).
Analisis Elastis Nonlinier (Second Order Elastic Analysis)
Analisa struktur Nonlinier terjadi bila matrik [ ] tidak konstan dan akan dipengaruhi urutan pembebanan, prinsip
superposisi tidak berlaku. Analisisnya lebih kompleks dibanding analisis elastis-linier, untuk itu perlu iterasi dan
tahapan pembebanan (Dewobroto, 2014). Penyebab nonlinier dapat dikelompokkan menjadi tiga (Cook et al, 2002),
yaitu :
a. Geometri Nonlinier
Akibat deformasi struktur yang relatif besar sehingga geometri sebelum dan sesudah dibebani akan berubah.
b. Problem kontak
Geometri nonlinier dipengaruhi oleh tumpuan, sehingga perilaku strukturnya akan berubah bila tumpuan rol menjadi
sendi.
c. Material Nonlinier
Hubungan tegangan-regangan material ditunjukkan sebagai konstanta Modulus Elastisitas mengikuti hukum Hooke
yaitu elastik – linier. Tetapi bila tegangan – regangan melewati batas linier maka analisis dengan elastis linier tidak
akan menghasilkan kondisi riil struktur.
Hipotesis Penelitian
Prediksi kekuatan sampai batas ultimit kuda-kuda komposit kayu laminasi-baja ringan meningkat 195 % jika
dibandingkan dengan kekuatan struktur kuda-kuda baja ringan secara analitis.

3. METODE PENELITIAN

Pada penelitian digunakan dua buah kuda-kuda, kuda-kuda pertama dengan bahan baja ringan profil 75Z08 dan
65C08 (kuat leleh 592 MPa) sedangkan kuda-kuda kedua dengan geometri yang sama, pada batang tekan
dikompositkan dengan kayu mahoni laminasi (kadar air 12,2% dan berat jenis kering udara 0,77). Batang komposit
dapat dilihat pada Gambar 1, benda uji kuda-kuda baja ringan dan komposit dapat dilihat pada Gambar 2 dan 3.
Pengujian pembebanan kuda-kuda berdasarkan ASTM E 73 – 83 (Standard Practice for Static Load Testing of
Truss Assemblies) dan Setup pengujian dapat dilihat pada Gambar 4.

STR - 35
Konferensi Nasional Teknik Sipil 8 (KoNTekS8)
Institut Teknologi Nasional - Bandung, 16 - 18 Oktober 2014

0.8 mm

75 mm

200 mm
Gambar 1. Komposit baja ringan-kayu laminasi

Gambar 2. Benda Uji Kuda-kuda Baja Ringan

Gambar 3. Benda Uji Kuda-kuda Komposit

Gambar 4. Setup Pengujian Pembebanan Kuda-kuda

STR - 36
Konferensi Nasional Teknik Sipil 8 (KoNTekS8)
Institut Teknologi Nasional - Bandung, 16 - 18 Oktober 2014

4. HASIL DAN PEMBAHASAN


Perbandingan Hasil Eksperimen Dengan Kombinasi Beban
Kuda-kuda komposit dan kuda-kuda baja ringan menggunakan kombinasi pembebanan jarak antar kuda-kuda 1,2 meter.
Sehingga dengan jarak antar kuda-kuda yang sama akan diketahui kemampuan kuda-kuda baja ringan dengan kuda-kuda
komposit dalam mencapai beban maksimum. Kombinasi beban abu vulkanik digunakan pada daerah yang terdapat
gunung api, rekapitulasi beban kombinasi dapat dilihat pada Tabel 1. Grafik hubungan beban-defleksi dan kombinasi
beban dapat dilihat pada Gambar 5 dan Beban dan Lendutan (Maksimum, Lendutan Ijin), Kombinasi Beban dapat dilihat
pada Tabel 2. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa kuda-kuda komposit mampu meningkatkan kekuatan struktur
dalam menahan kombinasi beban yakni mampu menahan beban genteng keramik dan abu vulkanik tebal 3 cm.
Tabel 1. Beban Kombinasi

Berat total Berat total Berat total


Gentang
Keterangan
Beban layan Gentang beton keramik Genteng metal
(KN) (KN) (KN)
A B C
Rangka kuda-kuda selesai dengan
Kombinasi 1
atap 5,274 4,021 1,515
Kombinasi 2 kejadian hujan + angin 7,153 5,900 3,394
Kombinasi 3 Hujan abu vulkanik 1 cm 7,612 6,359 3,854
Kombinasi 4 Hujan abu vulkanik 2 cm 9,951 8,698 6,192
Kombinasi 5 Hujan abu vulkanik 3 cm 12,289 11,036 8,531
Kombinasi 6 Hujan abu vulkanik 4 cm 14,628 13,375 10,869

(a) (b)

(c)
Gambar 5. (a) Hubungan beban dan defleksi kuda-kuda komposit, (b) Hubungan beban dan
defleksi kuda-kuda baja ringan (dua kuda-kuda), (c) Hubungan beban dan defleksi kuda-kuda
baja ringan (satu kuda-kuda).

STR - 37
Konferensi Nasional Teknik Sipil 8 (KoNTekS8)
Institut Teknologi Nasional - Bandung, 16 - 18 Oktober 2014

Tabel 2. Beban dan Lendutan (Maksimum, Lendutan Ijin), Kombinasi Beban

Jenis Kuda-kuda Beban Lendutan Lendutan Ijin Kombinasi


Maksimum Maksimum Pada Beban Beban
(KN) (mm) (mm) (KN) (KN)
Komposit 11,646 37,1 25 9,49 5B(Genteng keramik+ 11,036
Hujan Abu 3 cm)
Baja Ringan (satu kuda-
kuda) 3,338 6,833 25 - 1C(Rangka Selesai+ 1,515
Genteng metal)
Baja Ringan (dua kuda-
kuda) 6,75 11,05 25 - 3B(Genteng keramik+ 6,359
Hujan Abu 1 cm)

Analisis Struktur Kuda-kuda


Analisis respons struktur kuda-kuda pada penambahan beban secara bertahap menghasilkan kurva beban-lendutan yang
linier akan tetapi bila dipengaruhi oleh material yang nonlinier, geometri nonlinier dan problem kontak, maka kurva
beban –lendutan dapat dianalisa dengan analisis elastis nonlinier.
Analisis Struktur Kuda-kuda dengan SNI 7971 : 2013 dan Teori Euler
Dari hasil pengujian dan teoritis didapatkan Beban maksimum, Lendutan Maksimum, Kapasitas aksial
tekan, kapasitas aksial tarik dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Perbandingan hasil pengujian dan analisis teoritis

Parameter Keterangan Truss Komposit Baja Ringan – Truss Baja Ringan


Kayu Laminasi
Beban 13,80 KN 7,08 KN
Maksimum Teoritis (analisis
Kapasitas penampang) (100%) (100%)
11,646 KN 6,75 KN
Hasil Pengujian (84,391%) (95,339%)
Kapasitas 11,00 KN 5,795 KN
aksial tekan Teoritis (analisis gaya
aksial batang) (100%) (100%)
9,32 KN 5,414 KN
Hasil Pengujian (84,727%) (93,424%)
Kapasitas 12,144 KN 6,338 KN
aksial tarik Teoritis (analisis gaya
aksial batang) (100%) (100%)
10,27 KN 5,943 KN
Hasil Pengujian (84,565%) (93,772%)

Dari Tabel 3. terlihat bahwa struktur kuda-kuda komposit dan kuda-kuda baja ringan mengalami kegagalan yang sama
akibat kelebihan kapasitas batang tekan. Tapi diketahui dari nilai gaya aksial tekan maupun gaya aksial tarik (hasil
pengujian) masih dibawah perhitungan kapasitas tekan atau tarik teoritis hal ini disebabkan pembebanan pada saat
pengujian masih belum maksimal sudah gagal karena kuda-kuda sudah mengalami deformasi lateral akibat dari metode
pembebanan (pada saat memberikan beban statik terjadi pergeseran arah lateral).

Analisis Struktur Kuda-kuda menggunakan program ABAQUS


Analisis dengan Metode Elemen Hingga dapat digunakan untuk memprediksi hasil yang mendekati eksperimen. Dengan
pembebanan secara bertahap maka kondisi menjadi elastis nonlinier sehingga dalam analisis dengan program ABAQUS
untuk menghasilkan kurva Beban-Lendutan mendekati eksperimen, maka diperlukan hasil uji pendahuluan yakni
pengujian komponen komposit dan baja ringan untuk mengetahui tegangan-regangan masing-masing material.

STR - 38
Konferensi Nasional Teknik Sipil 8 (KoNTekS8)
Institut Teknologi Nasional - Bandung, 16 - 18 Oktober 2014

Perbandingan Analisis Struktur Kuda-kuda antara hasil eksperimen, analisis dengan ABAQUS dan
SNI 7971 : 2013 / Teori Euler
Pada Gambar 6.a menunjukkan bahwa hasil pengujian kuda-kuda komposit lebih mendekati pada analisis kapasitas
penampang dengan teori tekuk Euler, hasil perilaku struktur hasil analisis dengan ABAQUS menunjukkan lebih kaku dan
mampu menahan beban lebih besar karena pemodelan menggunakan bentuk wire planar sehingga tidak menunjukkan
kondisi tekuk sebenarnya. Dan Gambar 6.b hasil pengujian kuda-kuda baja ringan hasil analisis kapasitas penampang
dengan SNI mendekati tetapi hasil FEA dengan ABAQUS kekakuan sudah mendekati tetapi beban ultimit lebih tinggi
dari pengujian karena pemodelan tidak menggunakan 3D Solid.

(a)
(b)
Gambar 6. (a) Perbandingan beban dan defleksi kuda-kuda Komposit hasil eksperimen, Analisis dengan ABAQUS dan
teoritis, (b) Perbandingan beban dan defleksi kuda-kuda Baja Ringan hasil eksperimen, Analisis dengan ABAQUS dan
teoritis.
Analisis Kegagalan Struktur Kuda-kuda

(a) (b)

(c)
Gambar 7. (a) Kegagalan tekuk pada batang tekan truss baja ringan (satu kuda-kuda), (b) Kegagalan tekuk batang tekan
truss komposit (Tampak samping), (c) Kegagalan tekuk pada batang tekan dan tumpuan truss baja ringan ( dua kuda-
kuda ).

Dari hasil pengujian dengan pembebanan pada struktur rangka kuda-kuda komposit, kegagalan struktur terjadi akibat
tekuk/buckling pada batang tekan saat dilakukan pembebanan sebesar 11,646 KN. Dari Gambar 7 (a) dapat dilihat bahwa
kegagalan strukur disebabkan oleh batang tekan komposit profil Z secara keseluruhan sepanjang 350 cm yang mengalami
STR - 39
Konferensi Nasional Teknik Sipil 8 (KoNTekS8)
Institut Teknologi Nasional - Bandung, 16 - 18 Oktober 2014

lateral buckling atau tekuk ke arah sumbu x penampang. Tekuk terjadi pada tengah batang secara keseluruhan karena
batang komposit tidak terputus pada titik buhul. Ditinjau dari perhitungan awal kapasitas tekan batang komposit
menunjukkan sumbu lemah terdapat pada sumbu x. Dengan kata lain kapasitas minimum didapatkan akibat tekuk arah
sumbu x (lateral buckling). Sehingga kegagalan struktur kuda-kuda pada saat pengujian sesuai dengan analisis awal yang
telah dilakukan.

Kegagalan struktur berupa tekuk pada batang tekan struktur rangka kuda-kuda komposit ini disebabkan oleh gaya aksial
pada batang tekan hasil pengujian melebihi kapasitas penampang tekan sehingga batang tekan mengalami tekuk ke arah
sumbu lemah penampang (sumbu x). Beban maksimum kuda-kuda yang menyebabkan kegagalan sebesar 11,646 KN.
Secara keseluruhan struktur truss kuda-kuda komposit ini memiliki kinerja yang cukup kuat dalam menerima gaya yang
diterima.
Terjadinya kegagalan struktur kuda-kuda baja ringan (satu kuda-kuda) Gambar 7 (b) disebabkan oleh :
a. Komponen penyusun rangka kuda-kuda yang terdiri dari profil Z dan profil C terpasang tidak sentris, sehingga
menyebabkan beban (gaya batang) yang diterima oleh batang tekan maupun tarik menjadi eksentris. Walaupun telah
dipasang pengaku arah lateral, tetapi pengaku tersebut hanya dipasang pada tiga titik saja.
b. Kegagalan struktur diawali dengan tekuk pada batang tekan ke arah sumbu X (sumbu lemah) penampang atau
mengalami tekuk torsi lateral. Kondisi batang tarik baja ringan mengalami kegagalan setelah terjadi tekuk lentur
dan torsi pada batang tekan.
Karena kuda-kuda baja ringan dengan satu kuda-kuda tidak cukup kaku menahan beban sampai beban maksimum karena
pengaruh gaya lateral dan beban eksentris maka perlu dilakukan pengujian pada kuda-kuda baja ringan dengan
menggunakan 2 kuda-kuda dan diberi pengaku (bracing) untuk menambah kekakuan struktur hingga mencapai beban
maksimum dan kegagalan struktur tersebut dapat dilihat pada Gambar 7 (c). pola kegagalan terjadi disebabkan oleh tekuk
lentur atau torsi pada batang tarik di daerah tumpuan sendi sehingga mengakibatkan kerusakan pada tumpuan dan batang
tekan.

Efektifitas Struktur Truss


Berat struktur kuda-kuda komposit 0,61 KN sedangkan berat kuda-kuda baja ringan 0,20 KN, sehingga berat struktur
kuda-kuda bertambah 3 kali.
Tabel 4. Efektifitas struktur kuda-kuda
Beban
Jenis struktur Berat terbesar Rasio Rasio
kuda-kuda (KN) (KN) beban/berat harga/beban
KK. Komposit 0,608 11,646 19,131 Rp 148.066 / KN
KK. Baja 0,201 6,75 33,552 Rp 51.952 / KN
ringan

Dari Tabel 4 dapat disimpulkan bahwa rasio beban / berat kuda-kuda baja ringan lebih tinggi dan rasio harga / beban
kuda-kuda baja ringan memiliki rasio lebih rendah.

5. KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan
Dari hasil pengujian eksperimental dan analisis yang telah dilakukan, maka didapat beberapa kesimpulan, yaitu:
Struktur kuda-kuda komposit baja ringan-kayu laminasi memiliki peningkatan kekuatan beban ultimit 173 %
dibandingkan dengan kuda-kuda baja ringan. Prediksi (hipotesis) peningkatan kekuatan beban ultimit sebesar 195 %.
Beban maksimum dari hasil pengujian yang mampu dipikul oleh kuda-kuda komposit adalah 11,646 KN dan defleksi
37,1 mm sedangkan secara teoritis adalah 13,80 KN. Dari hasil pengujian beban maksimum kuda-kuda baja ringan yakni
sebesar 6,75 KN dan defleksi 11,05 sedangkan secara teoritis adalah 7,08 KN. Beban ultimit hasil pengujian lebih kecil
dari teoritis dan defleksi kuda-kuda komposit melebihi lendutan ijin. Hasil eksperimen bila dibandingkan dengan
kombinasi beban, maka kuda-kuda komposit berada dalam batas beban kombinasi 5B sebesar 11,036 KN terdiri dari
genteng keramik, hujan dan abu vulkanik tebal 3 cm dengan jarak antar kuda-kuda 120 cm. Sedangkan kuda-kuda baja
ringan (dua kuda-kuda) berada pada batas beban kombinasi 3B sebesar 6,359 KN terdiri dari genteng keramik, hujan abu
vulkanik tebal 1 cm. Kuda-kuda baja ringan (satu kuda-kuda) berada pada batas kombinasi beban 1C sebesar 1,515 KN
terdiri dari rangka atap dan genteng metal. Hasil pengujian kuda-kuda baja ringan (satu kuda-kuda) tidak digunakan
karena tidak mencapai beban ultimit yang mendekati teoritis sebesar 7,08 KN. Kuda-kuda komposit pada kondisi
STR - 40
Konferensi Nasional Teknik Sipil 8 (KoNTekS8)
Institut Teknologi Nasional - Bandung, 16 - 18 Oktober 2014

lendutan ijin 25 mm memiliki beban sebesar 9,49 KN. Analisis struktur hasil eksperimen dibandingkan dengan teoritis,
kuda-kuda komposit kapasitas aksial tekan 84,727 % dari prediksi, kapasitas aksial tarik 84,565 % dari prediksi dan
kuda-kuda baja ringan kapasitas aksial tekan 93,424 %, kapasitas aksial tarik 93,772 %. Hasil eksperimen tidak mencapai
teoritis disebabkan oleh terjadinya kegagalan tekuk. Kurva kekakuan struktur dari analisis metode elemen hingga dengan
program ABAQUS untuk kuda-kuda komposit lebih kaku dari eksperimen, beban ultimit dan defleksi lebih besar dari
eksperimen karena pemodelan dengan menggunakan bentuk wire planar, sedangkan kuda-kuda baja ringan kekakuan
mendekati, tetapi beban ultimit dan defleksi lebih besar dari eksperimen karena pemodelan menggunakan wire planar
sehingga tidak dapat menunjukkan tegangan-regangan elemen struktur sebenarnya dan input tegangan-regangan
komposit menggunakan hasil pengujian komposit tidak dimodelkan terpisah antara baja ringan dengan kayu laminasi.
Analisis kegagalan struktur kuda-kuda, pola kerusakan pada kuda-kuda komposit terjadi pada batang yang mengalami
tekan maksimum yang dimulai dengan batang yang melengkung ke samping dan diakhiri dengan kerusakan berupa
lateral buckling (tekuk arah sumbu x penampang), sedangkan pola kegagalan terjadi disebabkan oleh tekuk lentur atau
torsi pada batang tarik di daerah tumpuan sendi sehingga mengakibatkan kerusakan pada tumpuan dan batang tekan.
Kuda-kuda komposit memiliki berat total 0,61 KN dimana lebih berat dibandingkan dengan kuda-kuda baja ringan yakni
0,20 KN. Sehingga berat kuda-kuda baja ringan 33,048 % dari berat kuda – kuda komposit. Semakin meningkat berat
sendiri kuda-kuda maka bertambahnya beban atau gaya yang bekerja pada setiap batang rangka kuda-kuda akan
bertambah tinggi. Pada kuda-kuda komposit memiliki berat sendiri yang tidak terlalu besar sehingga penambahan gaya
dalam yang terjadi tidak terlalu besar. Analisis nilai ekonomi, pekerjaan kuda-kuda komposit menghabiskan biaya
sebesar Rp 1.724.380 dengan durasi 7 hari dan kuda-kuda baja ringan menghabiskan biaya sebesar Rp 350.680 dengan
durasi 1 hari, maka lebih mahal Rp 1.373.700 dan lebih lama 6 hari dibandingkan kuda-kuda baja ringan. Pembuatan
kuda-kuda baja ringan lebih ekonomis bila dibandingkan kuda-kuda komposit. Efektifitas struktur, rasio beban/berat
kuda-kuda komposit 19,131 : 33,552 sedangkan rasio harga/beban 148,066 : 51,952. Maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa kuda-kuda baja ringan memiliki efektifitas menahan beban atap dengan kapasitas yang dimiliki tanpa mendapat
pengaruh kapasitas akibat berat sendiri struktur bila dibandingkan dengan kuda-kuda komposit, sedangkan secara nilai
ekonomis kuda-kuda baja ringan masih dinilai lebih ekonomis dibandingkan dengan kuda-kuda komposit.
Saran
a. Untuk penelitian selanjutnya diperlukan adanya pembuatan kuda-kuda komposit (dua kuda-kuda atau lebih).
b. Perlu adanya pemasangan sensor strain gauge pada semua batang sehingga bila terjadi kerusakan batang, regangan
yang terjadi dapat teramati.
c. Perlu adanya penelitian lebih lanjut dengan menggunakan dimensi dan tebal profil yang berbeda-beda guna
mengetahui kinerja kuda-kuda dengan adanya perubahan tebal dan dimensi profil.
d. Perlunya penelitian lanjut terhadap perilaku struktur rangka kuda-kuda dengan pembebanan dinamik atau
pembebanan secara horisontal sesuai arah beban angin.
e. Perlunya pemodelan program ABAQUS dengan 3D Solid supaya mendapatkan perilaku struktur yang mendekati
eksperimen.

DAFTAR PUSTAKA
Andreas, 2012, Studi eksperimental balok komposit baja ringan dengan beton bertulang, Tugas Akhir, Program Studi
Teknik Sipil FT UI, Depok.
Badan Standarisasi Nasional (BSN), 2013, Struktur Baja Canai Dingin, SNI 7971-2013, BSN, Jakarta, Indonesia.
Basukito, R.S., 2010, Stabilitas Kuda-kuda Baja Ringan type C (Studi Kasus Pengujian Kuda-kuda Baja Ringan Bentang
6 meter),Tugas Akhir, Jurusan Teknik Sipil FT UGM, Yogyakarta.
Cook. Malkus, Plesha and Witt, Concept and Applications of Finite Element Analysis 4 thEd., John Wiley & Sons. Inc.,
2002.
Dayang, E.Y, 2013, Analisis Dan Pengujian Kekuatan Kuda-Kuda Baja Ringan Profil Tipe – C Dengan Beban Statik,
Tesis, Jurusan Teknik Sipil FT UGM, Yogyakarta.
Dewobroto, W., 2014, Rekayasa Komputer dalam Analisis dan Desain Struktur Baja, Seminar dan Lokakarya Rekayasa
Struktur di Universitas Kristen Petra Surabaya, Universitas Pelita Harapan, Jakarta.
Gere, J.M dan Timoshenko, S. P., 1997, Mekanika Bahan (Terjemahan), Penerbit Erlangga, Jakarta.
Li, Xiangning, 2005, Composite Beams of Cold Formed Steel Section and Wood Members, Thesis, The University of
New Brunswick, Canada.
Lisantono, A., Haryanto Y. W., Meita R. S., 2012, Studi Perbandingan Balok Komposit Menggunakan Profil Baja
Bentukan Dingin (Baja Ringan) dengan Pengisi Beton Normal dan Beton Ringan, Jurnal Teknik Sipil.
Setiawan, A., 2002, Perencanaan Struktur Baja Dengan Metode LRFD (Berdasarkan SNI 03-1729-2002), Penerbit
Erlangga, Jakarta.

STR - 41
Konferensi Nasional Teknik Sipil 8 (KoNTekS8)
Institut Teknologi Nasional - Bandung, 16 - 18 Oktober 2014

Sukron, M.S., 2014, Perilaku Struktur Rangka Kuda-kuda Komposit Baja Ringan Dengan Pengisi Beton Serbuk Kayu,
Tesis, Jurusan Teknik Sipil FT UGM, Yogyakarta.
Wijaksana, Y., 2010, Analisis Dan Pengujian Kekuatan Kuda-kuda Baja Ringan Bentang 8 meter Dengan Profil type C,
Tugas Akhir, Jurusan Teknik Sipil FT UGM, Yogyakarta.
Winter, W. W., 2012, Timber-Steel-Hybrid Beams for Multi-Storey Buildings: pp.41-48, WCTE 2012, July 15-19, 2012,
NewZealand

STR - 42

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai