ABSTRAK
Dalam program studi arsitektur, tentu tidak asing dengan tugas maket. Maket adalah tugas bentuk
tiruan suatu objek dalam tiga dimensi dan berskala kecil. Maket biasanya terbuat dari kayu, kertas, tanah liat,
dan sebagainya. Maket berguna untuk membantu mahasiswa menampilkan gambaran visual mengenai bangunan
atau area yang dimaksud dengan skala yang tepat, tanpa perlu mengamati langsung objek aslinya.
Pada tugas ini, mahasiswa dapat menuangkan ide, ekspresi dan kreativitas nya dalam sebuah maket.
Namun, dibalik itu semua, banyak mahasiswa yang mengorbankan biaya, waktu tidur, istirahat dan bersantai
mereka. Ditambah lagi waktu pengerjaan tugas maket yang relatif lama dan diberikan saat mendekati ujian
tengah semester akan membuat mahasiswa merasa tertekan ataupun stres karena adanya tugas maket. Hal itu
tentunya dapat mempengaruhi kesehatan mental mahasiswa arsitektur dalam mengikuti kelas perkuliahan.
Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana dampak pemberian tugas maket
menjelang ujian tengah semester (UTS) bagi kesehatan mental mahasiswa arsitektur ITERA
PENDAHULUAN
LANDASAN TEORI
Arsitektur adalah seni atau praktik merancang dan membangun struktur dan
bangunan. Dalam arti yang lebih luas, arsitektur dapat mencakup desain dan kontruksi
seluruh lingkungan binaan pada tingkat makro, seperti perencanaan kota, bukan hanya satu
bangunan dan pelengkapnya.1
Di KBBI, arsitektur adalah seni dan ilmu merancang dan membangun gedung,
jembatan, dan lain-lain; ilmu bangunan di sini kami mencatat bahwa bangunan selain rumah
atau bangunan (bangunan tempat tinggal) dapat dirancang di area ini. Sedangkan konsep
arsitektur dalam kamus Webster adalah seni atau Praktik merancang struktur bangunan,
terutama yang layak huni.
Dalam lingkup Pendidikan, Jurusan arsitektur merupakan jurusan dimana
menawarkan gelar pra-profesional di bidang arsitektur, juga memberikan ilmu pengetahuan
dasar tentang teori ataupun kedisplinan dalam bidang arsitektur.
1
(Allan.I.Pratasik & Sangkertadi, 2011)
2.2 Maket
Dalam program studi arsitektur, tentu tidak asing dengan tugas maket. Maket adalah
tugas bentuk tiruan suatu objek dalam tiga dimensi dan berskala kecil. Maket biasanya
terbuat dari kayu, kertas, tanah liat, dan sebagainya. Maket berguna untuk membantu
mahasiswa menampilkan gambaran visual mengenai bangunan atau area yang dimaksud
dengan skala yang tepat, tanpa perlu mengamati langsung objek aslinya. Secara tidak
langsung, maket menjadi media penyampaian sebuah gagasan desain yang dituangkan dalam
sebuah miniatur 3 dimensi berskala tertentu.2
Bentuk dan kualitas dari maket sudah semakin pesat seiring dengan berkembangnya
zaman dan teknologi. Eksistensi dari maket sebenarnya mempunyai fungsi yang cukup
banyak yaitu di ambil dari salah satu contoh ketika ingin membangun sebuah bangunan
perumahan atau perkantoran. Maket dapat menjadi sarana yang sangat praktis untuk
mempresentasikan bangunan yang akan di bangun sehingga konsumen dapat memiliki
gambaran yang lebih jelas terhadap detail bangunan yang akan di milikinya.3
Modelnya mencakup fitur-fitur seperti lubang, overhang, jendela, dan desain langit-
langit. Dalam bentuk abstrak ini, area lanskap kecil disederhanakan dan diilustrasikan dengan
bahan yang dipilih sebagai bidang datar. Jika lanskap miring, dapat dibuat ulang dengan
lapisan horizontal satu di atas yang lain.
2.3 Mental
Kesehatan mental adalah keadaan di mana seseorang terlihat baik, dapat menyadari
potensinya sendiri, mengatasi tekanan hidup normal dalam situasi kehidupan yang berbeda,
2
(Hermita, Fungsi Maket Sebagai Media Visual Pada Karya Desain Interior, 2015)
3
(Hermita, Fungsi Maket Sebagai Media Visual Pada Karya Desain Interior, 2015)
dapat bekerja dan menghasilkan secara produktif dan tahu bagaimana berpartisipasi. kepada
komunitas mereka.4
Menurut KBBI, pengertian mental mengacu pada watak dan batin manusia,
bukan badan atau tenaga. Kesehatan mental dapat diartikan sebagai kesejahteraan batin yang
utuh, bukan hanya tidak adanya penyakit atau kelemahan tertentu.
Dikutip dari wikipedia.org, Kesehatan jiwa atau mental health mengacu pada tingkat
kesejahteraan jiwa atau tidak adanya gangguan jiwa. Kesehatan mental terdiri dari banyak
jenis kondisi, seringkali dikategorikan sebagai "kondisi sehat", "gangguan kecemasan",
"stres", dan "kondisi depresi".
METODELOGI PENULISAN
4
(Radiani, 2019)
Pada bab ini, akan dibahas hasil dari penelitian mengenai dampak pemberian tugas
maket sebelum UTS terhadap mental mahasiswa arsitektur ITERA, serta pembahasan
mengenai temuan-temuan yang didapat dalam penelitian ini.
Dalam dunia arsitektur tentunya tidak asing dengan istilah maket. Dalam sebuah
maket memiliki tahapan pengerjaan sesuai dengan urutannya, antara lain pembuatan gambar
denah, gambar potongan, gambar tampak, gambar atap, hingga perspektif. Setelah pengerjaan
gambar tersebut selesai, barulah maket mulai dapat dikerjakan. Dalam tahap pembuatan
maket sendiri tentunya terdapat beberapa hal yang menjadi tingkat kesulitan dalam
pengerjaannya. Kesulitan dalam pembuatan maket biasanya beragam dari setiap individu.
Dalam penelitian ini, dilakukan survei terhadap beberapa responden mahasiswa
arsitektur ITERA yang sedang menempuh semester 2. Survei dilakukan dengan
menggunakan kuisioner yang terdiri dari 10 pertanyaan, yang dirancang untuk menggali
informasi mengenai dampak pemberian tugas maket menjelang UTS terhadap kesehatan
mental mahasiswa arsitektur ITERA.
Menurut survey yang kami lakukan, kami memperoleh data tentang beberapa tahap
kesulitan pengerjaan maket dari masing-masing individu sebagai berikut :
Pada tahap ini termasuk tahapan yang sulit. Mahasiswa harus menuangkan ide
gagasan sebuah desain yang akan di buat. Identifikasi kebutuhan baik itu pemilihan
bahan yang akan digunakan, jenis maket yang akan dibuat, konsep dasar yang
digunakan yang mencakup ide-ide dasar tentang bentuk, ukuran, warna, material, dan
elemen lainnya yang akan digunakan dalam pembuatan maket.
Mahasiswa juga melakukan pembuatan sketsa. Setelah konsep dirancang,
langkah selanjutnya adalah membuat sketsa maket. Sketsa ini berfungsi sebagai
panduan untuk pembuatan maket. Sketsa harus mencakup semua elemen dan detail
yang telah dirancang dalam konsep.
4.1.2 Tahap pembuatan atap
Pada tahap ini tergolong sulit karena mahasiswa di tuntut untuk mendesain
sebuah atap yang sesuai dengan bentuk bangunan dan keadaan lingkungan sekitarnya.
Bentuk atap sendiri harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi iklim. Selain itu
mahasiswa harus mempertimbangkan bahan yang mereka pilih dalam pembuatan
desain atap, baik pada desain ataupun pada bahan maket.
4.1.3 Tahap pemotongan dan pendetailan
Pada tahap ini mahasiswa harus melakukannya dengan hati hati dan teliti,
karena pada tahap pemotongan sendiri jika tidak di lakukan dengan hati hati bisa
menyebabkan hasil dari pemotongan tidak rapi dan pada tahap pendetailan sendiri itu
juga membutuhkan ketelitian sebab pada pada tahap ini mahasiswa memberikan
tambahan bagian bagian ornamen yang ukurannya lumayan kecil, itulah mengapa
pada tahap pemotongan dan tahap pendetailan tergolong sulit saat pengerjaan maket.
4.1.4 Tahap Pengeleman
Pada tahap ini mahasiswa harus memiliki kesabaran dan ketelitian ekstra.
Karena pada tahap ini adalah tahap penggabungan bahan maket yang sudah diukur
dan dipotong menjadi satu kesatuan yang utuh. Tahap pengeleman harus di lakukan
dengan teliti dan hati-hati agar hasil akhir sebuah maket terlihat layak dan rapih.
Dalam suatu pembuatan maket biasanya memiliki jumlah biaya yang berbeda
beda, tergantung dengan pemilihan material yang akan digunakan. Jika menginginkan
maket yang berkualitas bagus dan menarik maka material dan bahan bahan lainnya
yang di gunakan harus baik pula, dan semakin baik kualitas bahan yang dipilih maka
biaya yang di butuhkan untuk bahan tersebut akan semakin mahal.
4.3 Dampak pemberian tugas maket menjelang UTS bagi kesehatan mental mahasiswa
arsitektur
Berikut adalah beberapa dampak yang di alami oleh beberapa responden kami mengenai
pemberian tugas mendekati UTS;
4.3.1 Waktu tidur yang tidak cukup
SIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan survey tentang Dampak Pemberian Tugas Maket Menjelang UTS
Bagi Kesehatan Mental Mahasiswa Arsitektur ITERA, kami memperoleh beberapa informasi
dari data tersebut.
Tugas maket merupakan salah satu tugas yang memiliki tingkat kesulitan yang tinggi.
hal ini didasari dengan hasil survey yang mengatakan bahwa pengerjaan tugas maket
membutuhkan waktu paling cepat 1 jam sebelum tenggat waktu, dan paling lama
membutuhkan 1 Minggu sebelum tenggat waktu. Hal tersebut dikarenakan dalam pengerjaan
tugas maket memiliki tahap tahap tertentu, seperti tahap perancangan, tahap pembuatan atap,
tahap pemotongan sekaligus pendetailan, dan tahap pengeleman yang tentunya memiliki
tingkat kesulitan tersendiri.
Dampak dari pemberian tugas maket menjelang UTS bagi mahasiswa arsitektur
ITERA yaitu kesehatan mental yang terganggu. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor
antara lain berkurangnya waktu tidur dan terpecahnya kefokusan terhadap tugas karena
kesulitan dalam pembagian waktu sehingga mahasiswa merasa stres dan gelis
DAFTAR PUSTAKA
Allan.I.Pratasik, & Sangkertadi. (2011). Arsitektur Pintar. Media Matrasain Vol 8, 1-13.
Hermita, R. (2015). Fungsi Maket Sebagai Media Visual Pada Karya Desain Interior. Jurnal
Proporsi Vol 1, 2.
Hermita, R. (2015). Fungsi Maket Sebagai Media Visual Pada Karya Desain Interior. Jurnal
Proporsi Vol 1, 1-12.
Radiani, W. A. (2019). Kesehatan Mental Masa Kini dan Penanganan Gangguannya Secara
Islami. Jurnal Of Islamic and Law Studies Vol 3, 1-27.