Abstract
Architecture Education in Indonesia is evolving into the digital age. Technological advances require
the mastery of integrated graphics with software technology. On the other hand, designing sensitivity
that involves the human senses becomes increasingly weakened by the graphical digitization. The
ability to draw a candidate must have an idea to pour down ideas or ideas is straightforwardly reduced
in the present. The ability to draw that involves the sense and the five human senses is important
in the design process, so this sensitivity needs to be sharpened through Architecture education
especially in Indonesia. This paper aims to examine the benefits of teaching sketches through “Free
Hand Drawing Sketch” in Architecture education in Indonesia to sharpen the sensitivity of students as
future architects candidates. The method used is literature analysis and interviews of students in the
early and late semester at Diponegoro University and Atma Jaya University Yogyakarta. The results
obtained are the teaching sketch “Free Hand Drawing Sketch” useful in building design sensitivity
for prospective Architects
Keywords: Free Hand Sketch, Architecture Education, Architecture Design, Architect.
Abstract
Pendidikan Arsitektur di Indonesia berkembang ke era digital. Kemajuan teknologi yang pesat
menuntut penguasaan grafis yang terintegrasi dengan perangkat lunak teknologi. Namun di
sisi lain, kepekaan merancang yang melibatkan indra manusia menjadi semakin lemah dengan
adanya digitalisasi grafis. Kemampuan menggambar yang seyogianya dimiliki calon arsitek untuk
menuangkan ide atau gagasan secara lugas menjadi berkurang di masa sekarang. Kemampuan
menggambar yang melibatkan rasa dan panca indra manusia penting dalam proses merancang,
sehingga kepekaan ini perlu diasah melalui pendidikan Arsitektur khususnya di Indonesia.
Tulisan ini bertujuan untuk mengkaji manfaat pengajaran sketsa melalui “Free Hand Drawing
Sketch” dalam pendidikan Arsitektur di Indonesia untuk mempertajam kepekaan mahasiswa
sebagai calon arsitek masa depan. Metode yang dipergunakan adalah analisis pustaka dan
wawancara dari mahasiswa semester awal dan akhir di Universitas Diponegoro dan Universitas
Atma Jaya Yogyakarta. Hasil yang diperoleh adalah pengajaran sketsa “Free Hand Drawing
Sketch” bermanfaat dalam membangun kepekaan desain bagi calon Arsitek.
Kata kunci: Sketsa Free Hand, Pendidikan Arsitektur, Perancangan Arsitektur, Arsitek,
PENDAHULUAN
Arsitektur saat ini tidak lagi masuk rumpun ilmu terapan, arsitektur berdiri sendiri
dalam bidang teknik melainkan bidang bersama dengan desain dan perencanaan,
terapan. (RISTEKDIKTI, 2017). Dalam sehingga ilmu teknik yang dipelajari secara
65
PROSIDING SCAN#8: “EDUCATION...PUTTING ECO-DNA IN OUR KIDS”
Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Yogyakarta, 19 Oktober 2017
ISBN: 978-602-8817-84-4
66
PROSIDING SCAN#8: “EDUCATION...PUTTING ECO-DNA IN OUR KIDS”
Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Yogyakarta, 19 Oktober 2017
ISBN: 978-602-8817-84-4
67
dituangkan k
PROSIDING SCAN#8: “EDUCATION...PUTTING ECO-DNA IN OUR KIDS”
komputer. Sed
Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Yogyakarta, 19 Oktober 2017 5. Sketsa suasana pada saat upacara
gambar
Jaya Yogyak
ISBN: 978-602-8817-84-4 lompat batu di Nias, detail bangunan digambarkan dalam mata k
untuk menjelaskan objek arsitektur bangunan menggunakan
tradisional Nias. Sumber : sketsa pribadi dalam buku kemudian mu
(Dwiyanto & Hardiman, 2016) baru diperkena
Sebagai contoh pada gambar 4 gambaran Pada gambar 5 tersebut, sketsa rumah
grafis. Untuk
suasana dan detail bangunan stasiun dan Pada gambar
bangunan 5 tersebut,
tradisional dilengkapisketsa
pula desain menja
Pekalongan dapat diingat lebih jeli dengan rumah
dengan dan bangunan
suasana yangtradisional
terjadi di dilengkapi
sekitarnya kelayakan unt
menggambarkan langsung di lokasi objek pula dengan
sehingga suasana
tampak yang lain
hidup. Contoh terjadi di
produk Upaya yang di
sekitarnya sehingga tampak hidup. Contoh
pengamatan. dokumentasi arsitektur melalui sketsa dapat UNDIP maupu
lain produk dokumentasi arsitektur melalui
dilihat pada gambar 6. sketsa menjad
sketsa dapat dilihat pada gambar 6.
perancangan u
Beberapa arsit
Hadid yang dik
organik geo
merancang d
memulai prose
Villas, Spiral
prototype rum
Gambar
gambar 6. Sketsa tampak 6. Universitas Atma
depan
Sketsa tampak depan Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Hague, Nethe
Jaya Yogyakarta oleh A. Madyana Putra dalam buku
oleh A. Madyana Putra dalam buku 50th-UAJY dalam
50th-UAJY dalam sketsa (Putra, et al., 2016)
diawali denga
Gambar 4. sketsa freehand. Sesu
Sketsa lapangan stasiun kota Pekalongan. (Putra, et al., 2016)
(sumber : sketsa pribadi, 2017) Pada gambar 6, peranan sketsa objek alternatif, ben
arsitektur kampus UAJY terekam sebagai dengan meng
Pada gambar 6, peranan sketsa objek komputer. Pro
Gambar sketsa stasiun Pekalongan di kenangan yang dapat membangkitkan
arsitektur kampus UAJY terekam sebagai membuat mod
atas dapat menjelaskan langgam bangunan kembali ingatan masa lalu suatu tempat.
kenangan
Proses yang dapat
merekam melaluimembangkitkan
sketsa akan untuk menye
stasiun yang dapat diperkirakan dibangun kembali ingatan masa lalu suatu tempat. estetika dari
melatih otak untuk mengingat dan
pada era kolonial Belanda. Hingga sekarang Proses merekam melalui sketsa akan melatih Proses tersebu
merasakan objek arsitektur.
stasiun ini masih dipergunakan dan dapat otak untuk mengingat dan merasakan objek 7.
beroperasi dengan baik, terlihat dari ramainya Sketsa sebagai sarana eksplorasi
arsitektur.
suasana pada saat lebaran. Detail arsitektur desain Sketsa k
Sketsa, sebagai bagian integral dari awal proses d
tradisional yang langka dapat menjadi objek
sketsa yang menarik. Proses merekam detail
Sketsa dapat
desain sebagai sarana eksplorasi
menyimpan desain, berkembang s
solusi desain
memetakan permasalahan
Sketsa, sebagai desain akan disampai
bagian integral daridesain
arsitektur tradisional melalui sketsa dapat
memperbaiki gagasan
dapat menyimpan solusi sehingga
desain, memetakan
menjadi sarana pembelajaran nilai – nilai
menghasilkan
permasalahan desain memperbaiki(Bilda
konsep yang baik. gagasan&
tradisi yang tidak diperoleh jika hanya melihat Demirkan, 2003). Dalam visualisasi
sehingga menghasilkan konsep yang baik.
gambar melalui foto. Contoh lain dari proses
(Bilda & Demirkan, 2003). Dalam visualisasi
dokumentasi arsitektur dapat dilihat melalui
gagasan arsitektur, setelah merumuskan60
gambar 5.
berbagai pertimbangan atau konsepsi
desain, sketsa dapat dipergunakan untuk
menggambarkan berbagai alternatif sebagai
kristalisasi gagasan awal. Proses diskusi
dengan diri sendiri, rekanan dan klien
dapat terlaksana dengan mudah dan cepat.
Pola yang telah disepakati kemudian baru
digambarkan dengan menggunakan software
komputer. Di Universitas Diponegoro, proses
awal desain studio tugas akhir dilakukan
dengan menggunakan sketsa hingga
Gambar 5.
Sketsa suasana pada saat upacara lompat batu di Nias,
ditemukan garis besar desain, kemudian
detail bangunan digambarkan untuk menjelaskan objek baru dituangkan kembali melalui software
arsitektur bangunan tradisional Nias.
Sumber : sketsa pribadi dalam buku (Dwiyanto & komputer. Sedangkan di Universitas Atma Jaya
Hardiman, 2016) Yogyakarta, proses perancangan dalam mata
kuliah perancangan diminta menggunakan
68
Proses penyempurnaan desain yang arsitektu
PROSIDING SCAN#8: didahului dengan sketsa
“EDUCATION...PUTTING ECO-DNAfree hand
IN OUR dapat
KIDS” Da
Universitas Atma
lebih detail karena melibatkan2017indra
Jaya Yogyakarta, Yogyakarta, 19 Oktober memega
ISBN: 978-602-8817-84-4
manusia untuk menilai estetika bangunan Sebagai
yang dirancang. perubah
peralihan
sketsa hingga semester 4 kemudian mulai
pada ga
semester 5 mahasiswa baru diperkenankan
menggunakan software grafis. Untuk proses
tugas akhir, sketsa desain menjadi bagian dari
penilaian kelayakan untuk dapat menempuh
studio. Upaya yang dilakukan perguruan tinggi
baik UNDIP maupun UAJY menunjukkan
bahwa sketsa menjadi bagian penting dari
proses perancangan untuk mengeksplorasi
desain. Beberapa arsitek internasional
seperti Zaha Hadid yang dikenal dengan
bentuk – bentuk organik geometri, mengawali
proses merancang dari sketsa. Contoh dalam
memulai proses perancangan The Hague gambar 9
langga
Villas, Spiral House, 1991, sebuah karya
Konserv
prototype rumah peristirahatan di The Hague,
Netherland. Proses perancangan diawali
dengan sketsa bentuk secara freehand. Sk
Sesudah mendapatkan beberapa alternatif, dipergun
bentuk awal ini disempurnakan dengan seperti c
menggunakan modelling grafis komputer. yang te
Proses akhir dilakukan dengan membuat gambar 8. Proses penyempurnaan
Gambar 8. sketsa sebagai menggu
Prosesawal
langkah penyempurnaan
visualisasisketsa sebagai langkah
ide desain awal
(atas) melalui
model 3 dimensi berupa maket untuk visualisasi ide desain (atas) melalui software grafis
software grafis komputer untuk presentasi hasil akhir Sketsa u
menyempurnakan bentuk dan estetika dari komputer untuk presentasi hasil akhir rancangan (bawah).
rancangan (bawah). Sumber : gambar sketsa dan
bangunan yang dirancang. Proses tersebut
Sumber : gambar sketsa dan rendering komputer
rendering komputer
rancangan A.M. Putra dirancangan A.M. Putra
Malioboro, Yogyakarta, 2015 di
Da
dapat dilihat pada gambar 7. Malioboro, Yogyakarta, 2015 dipergun
Sketsa kasar dari bentuk menjadi titik Sketsa sebagai sarana eksplorasi
banguna
awal proses desain yang kemudian dapat Sketsa
desain sebagai dengan
dapat berpadu sarana eksplorasi
penggunaan
khusus a
berkembang sesuai ide atau gagasan yang desain dapat
software grafisberpadu dengan penggunaan
untuk penyempurnaan kualitas
sketsa y
akan disampaikan dalam karya desain. software grafis untuk penyempurnaan dalam m
presentasi seperti pada contoh gambar 8.
kualitas presentasi seperti lewat
pada sketsa
contoh contoh
Ide desain yang dituangkan
gambar 8. Ide desain yang dituangkan lewat arsitektu
kemudian digambarkan secara presisi
sketsa pada fa
dengan kemudian digambarkan
komputer sekaligus secara
disempurnakan
presisi dengan komputer sekaligus sehingga
untuk tampilan presentasi yang lebih baik.
disempurnakan untuk tampilan presentasi sudut pa
Pada gambar 8, terlihat arsitek A. Madyana
Putra menggunakan sketsa free hand untuk
menuangkan ide awal rancangan renovasi
ruko yang berada di Malioboro, sesudah 61
mendapat kesepakatan dari klien, maka
Gambar 7.
proses menggambar diteruskan dengan
Contoh proses desain awal Zaha Hadid yang menggunakan software komputer dan pada
menggunakan sketsa. akhirnya disempurnakan dengan software
sumber : (BETSKY & HADID, 1998)
rendering untuk mendapatkan tampilan visual
yang lebih menarik.
Proses penyempurnaan desain yang
didahului dengan sketsa free hand dapat lebih
detail karena melibatkan indra manusia untuk
menilai estetika bangunan yang dirancang.
69
PROSIDING SCAN#8: “EDUCATION...PUTTING ECO-DNA IN OUR KIDS”
Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Yogyakarta, 19 Oktober 2017
ISBN: 978-602-8817-84-4
Gambar 9.
Sketsa untuk menggambarkan peralihan langgam
bangunan arsitektur indis dalam buku Konservasi Arsitektur
Kota Yogyakarta.
Gambar 10.
Sumber : (Lab.PPLK-UAJY, 2013)
Kritik arsitektur tampilan fasad bangunan yang dikritisi
sebagai rumah burung.
(Rusmanto, 2000)
Sketsa dalam penelitian dapat
dipergunakan sebagai bahan analisis Kritik arsitektur ditujukan sebagai
seperti contoh di atas, perubahan langgam penyeimbang dalam karya desain. Sebagai
yang terjadi dapat diidentifikasi dengan objek buatan manusia, desain arsitektur
menggunakan sketsa free hand. tentu tidak sempurna, proses kritik arsitektur
dimaksudkan sebagai ajang pembelajaran
Sketsa untuk kritik Arsitektur untuk merancang lebih baik di masa yang
Dalam kritik arsitektur, sketsa dapat akan datang.
dipergunakan untuk menampilkan bagian
bangunan atau objek arsitektur secara khusus Sketsa sebagai penciptaan karya seni dan
atau yang ditekankan. Contoh pada sketsa kesenangan
yang dibuat arsitek Totok Rusmanto dalam Arsitektur dan seni merupakan 2 hal
mengkritisi objek arsitektur. Pada contoh yang tidak dapat dipisahkan sejak awal
gambar 10, terlihat bahwa objek arsitektur sejarah bangunan. Banyak arsitek yang
yang akan dikritisi difokuskan pada fasad sudah terbiasa menggunakan sketsa sebagai
salah satu sudut bangunan, sehingga sketsa bagian dari pekerjaan yang dilakukan sehari
yang digambar hanya pada sudut pandang – hari, lantas menjadikan sketsa sebagai
tersebut. Objek yang akan dikritisi dapat kesenangan. Komunitas sketcher antara
dikombinasikan dengan objek lain untuk lain Semarang Sketch Walk (SSW) menjadi
memperjelas maksud kritiknya, seperti ajang pertemuan para penggemar dan pelaku
objek manusia pengamat dan burung yang sketsa untuk berkumpul dan menuangkan
beterbangan. kesenangan dalam sketsa. Komunitas tidak
hanya berkegiatan secara eksklusif, namun
dapat melibatkan banyak pihak secara
inklusif. Kegiatan ini dapat dilihat pada
gambar 11 berikut
70
PROSIDING SCAN#8: “EDUCATION...PUTTING ECO-DNA IN OUR KIDS”
Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Yogyakarta, 19 Oktober 2017
ISBN: 978-602-8817-84-4
KeSiMP
Pe
mahasis
bermanf
desain.
desain
grafis.
Tid
memiliki
karena
Arsitektu
mengga
bijaksan
Gambar 12. melalui
gambar 13. Sketsa yang mengawali proses desain
Sketsa langsung suasana ruang tunggu bandara.
balai RT
Gambar 13.
di pemukiman kali Code Yogyakarta (atas) maupun
Sumber : koleksi pribadi, 2017. Sketsa yang mengawali proses desain balai RT di
dan wujud karya
pemukiman menjadi
kali Code media
Yogyakarta untuk
(atas) dan seni
wujuddengan
karya ditekank
motif dan
menjadi warna
media untukyang tergambar
seni dengan pada
motif dan sisiyang
warna luar mahasis
Sketsa sebagai bagian dari kesenangan bangunantergambar
(bawah).padaSumber
sisi luar bangunan (bawah). 2016)
: (Bagustantyo,
Sumber : (Bagustantyo, 2016) dan (Jogjasiana, 2017) secara
dapat dilakukan di mana pun, seperti pada dan (Jogjasiana, 2017)
estetika
gambar 12 berikut. Sketsa langsung suasana
lebih
pada saat menunggu keberangkatan, dapat Sketsa sebagai sarana untuk
eksplora
mendukung proses berkarya bagi arsitek
dapat dijadikan media untuk menciptakan Sk
71seni seperti yang dilakukan pada rancangan bermanf
Y.B. Mangunwijaya di pemukiman kali Code alternatif
Yogyakarta. Proses merancang diawali ditekuni
PROSIDING SCAN#8: “EDUCATION...PUTTING ECO-DNA IN OUR KIDS”
Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Yogyakarta, 19 Oktober 2017
ISBN: 978-602-8817-84-4
72
PROSIDING SCAN#8: “EDUCATION...PUTTING ECO-DNA IN OUR KIDS”
Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Yogyakarta, 19 Oktober 2017
ISBN: 978-602-8817-84-4
73