Anda di halaman 1dari 21

Journal of Contemporary Indonesian Art

Volume VI No.1- April 2020

JOURNAL of ASPEK KOMUNIKASI VISUAL DAN ESTETIKA


CONTEMPORARY INDONESIAN ART
Jurusan Seni Murni
PADA KARYA DESAIN GRAFIS BERGAYA
FSR ISI Yogyakarta GLITCH ART
Oleh
ISSN: 2442-3394
Namuri Migotuwio
E-ISSN: 2442-3637
Prodi Desain Komunikasi Visual, Institut Teknologi Sumatera,
Alamat: Jl. Terusan Ryacudu, Way Huwi, Kec. Jati Agung,
Lampung Selatan, 35365
Email : namuri.migotuwio@dkv.itera.ac.id

ABSTRAK
Seni kontemporer berkembang dan mengakomodir berbagai
teknik dan media dalam berkarya. Teknologi menjadi salah
satu bagian dari proses berkesenian bahkan menjadi media
berkesenian itu sendiri. Dalam praktik berkesenian saat ini,
keberadaan teknologi mampu merubah cara pandang dan
juga cara produksi sebuah karya seni. Salah satu karya seni
yang sedang berkembang dewasa ini adalah trend desain
bergaya glitch art, yang mulai diterima dan banyak direplikasi
kedalam berbagai karya seni dua dimensi dan audio visual.
Penelitian ini akan menggali lebih dalam tentang bagaimana
pengaruh gaya glitch art pada karya desain grafis dengan
pendekatan posstrukturalisme, serta menganalisa aspek
estetika dan komunikasi visual pada karya dengan pendekatan
teori desain komunikasi visual. Penelitian ini menggunakan
metode kualitatif deskriptif, dengan teknik pengumpulan data
dilakukan dengan metode purposive sampling, observasi dan
studi literatur. Hasil dari studi analisis ditemukan bahwa
dalam konstruksi posstrukturalisme karya glitch art membuka
pintu kreativitas bagi para desainer grafis untuk menciptakan
karya tanpa dibatasi aturan tertentu. Aspek komunikasi dalam
karya desain bergaya glitch art dapat diinterpretasi melalui
pembacaan simbol-simbol yang ada, dan untuk menangkap
aspek estetika pada karya glitch art harus memandang gagasan
tanpa dibatasi oleh sekat aturan visualisasi yang selama ini
dibangun.
Kata Kunci : glitch art, grafis, posstrukturalisme, estetika,
komunikasi

ABSTRACT
Contemporary art develops and accommodates a variety of
techniques and media in the work. Technology becomes one part
of the process of art and even becomes the media of art itself. In
the current practice of art, the existence of technology can change
the perspective and also the way of producing a work of art. One
of the works of art that are developing today is the trend of glitch
art style design, which is starting to be accepted and widely
replicated into various two-dimensional works and audiovisual.
This research will dig deeper into how the influence of glitch
art style on graphic design works with the poststructuralism

48
ASPEK KOMUNIKASI VISUAL DAN ESTETIKA PADA KARYA DESAIN GRAFIS BERGAYA
GLITCH ART
Namuri Migotuwio

approach, as well as analyzing the aesthetic ini, keberadaan teknologi mampu merubah
and visual communication aspects of cara pandang dan juga cara produksi
the work with the visual communication sebuah karya seni. Dan teknologi turut
design theory approach. This research uses memberi kontribusi bagi penyampaian
descriptive qualitative method, with data wacana serta gagasan seorang seniman
collection techniques carried out by the atas karyanya kepada publik. Dengan
method of purposive sampling, observation, medium piranti teknologi tersebut, sebuah
and study of literature. The results of the karya tidak lagi hanya dipandang sebagai
analysis study found that in the construction medium dua atau tida dimensi lagi, namun
of poststructuralism, glitch artworks opened juga mengakomodir medium audio visual.
the door for creativity for graphic designers Pada tahun 1935, jauh sebelum
to create works without being limited by booming seni kontemporer, seorang
certain rules. The communication aspect in seniman bernama Len Lye menciptakan
glitch art design works can be interpreted sebuah karya eksperimental berjudul "film
through reading the symbols, and to capture A Colour Box" dengan menggunakan piranti
the aesthetic aspects of glitch artworks must elektronik. Dalam karyanya menunjukan
look at ideas without being limited by the sebuah video yang menampilkan ratusan
visualization rules that have been built so potongan gambar audio visual yang
far. rusak dikarenakan monitor televisi
Keywords: Glitch Art, Graphics, yang digunakan untuk menayangkan
Poststructuralism, Aesthetics, karya tersebut ditarik menggunakan
Communication medan magnet berkekuatan besar. Efek
dari tarikan gelombang medan magnet
1. PENDAHULUAN tersebut, menyebabkan tampilan gambar
Pada era seni rupa kontemporer pada televisi menjadi kabur, bergelombang
banyak dihasilkan karya-karya dengan dan menampakan visual yang tidak jelas.
berbagai pengembangan teknik dan media. Berdasarkan bentuk visual yang dihasilkan
Seni kontemporer banyak dipahami sebagai dari gelombang magnet tersebut, tampak
sebuah konteks kekinian, atau sesuatu sebuah gambar bergerak namun dalam
yang saat ini sedang terjadi. Seni rupa visualisasi yang dinamis, dan bentuk
kontemporer khususnya, memiliki nyawa tersebut berubah ketika medan magnet
dan karakteristik yang yang berbeda dengan dipindahkan. tampilan visual hasil
senirupa dimasa sebelumnya. Karya-karya dari eksperimen tersebut menjadi awal
seni rupa kontemporer secara tematik berkembangnya karya seni bergaya glitch
dinilai mampu merefleksikan situasi waktu art.
yang sedang terjadi. Seni kontemporer Glitch art sendiri diterjemahkan
dikenal memiliki karakteristik, antara sebagai sebuah karya seni visual yang
lain tidak terikat aturan pada paham seni menampilkan kondisi eror pada media
sebelumnya, sehingga seni kontemporer digital atau analog dengan tujuan
bersifat lepas dari ikatan aturan-aturan menciptakan kesan estetik, yang tercipta
berkesenian yang pada zaman dulu atas kerusakan tampilan data digital atau
berkembang; mampu melebur batas manipulasi fisik perangkat ekektronik
dan sekat antar disiplin ilmu; dan dapat (Menkman, 2011, hal. 336).
menterjemahkan konteks sosial budaya Urgensi penelitian dari penelitian
lokal sebagai koteks berkesenian. ini, karena glitch art merupakan salah satu
Dalam seni rupa kontemporer, genre seni yang mampu mempengaruhi
teknologi menjadi salah satu media yang karya-karya seniman khususnya desainer
tidak bisa terpisahkan. teknologi menjadi di satu dekade terakhir. trend tersebut
salah satu bagian dari proses berkesenian tidak hanya berlaku bagi bidang seni dua
bahkan menjadi media berkesenian itu dimensi saja, melainkan mulai masuk
sendiri. Dalam praktik berkesenian saat ke seni audio visual. Begitu masif dan

49
Journal of Contemporary Indonesian Art
Volume VI No.1- April 2020

besarnya pengaruh yang diberikan oleh pada desain grafis dengan pendekatan
genre tersebut sehingga menjadi sangat posstrukturalisme ?
menarik untuk dikaji. genre atau gaya b. Bagaimanakah mengetahui aspek
glitch art tampil dengan visualisasi yang estetika dan komunikasi visual pada desain
sangat unik, dimana karya yang dihasilkan grafis bergaya glitch art dengan pendekatan
dibuat dengan teknik sengaja ataupun tidak teori desain komunikasi visual?
sengaja untuk menghasilkan kesan eror 3Tujuan
atau rusak. Efek rusak dan salah tersebut a. Mengetahui desain grafis
cukup berdampak pada aspek ilustrasi, bergaya glitch art dengan pendekatan
huruf, warna, dan komposisi yang menjadi posstrukturalisme
unsur penting dalam tampilan utama b. Mengetahui aspek estetika dan
pada sebuah karya seni rupa atau desain. komunikasi visual pada desain grafis
Dengan tampilan tersebut, menunjukan bergaya glitch art dengan pendekatan teori
bahwa gaya glitch art tidak ingin dibatasi desain komunikasi visual
atau cenderung melakukan dekontruksi
atas aturan-aturan praktik berkarya yang 2. TEORI
cenderung harus mampu menampilkan Untuk mengkaji lebih dalam
sebuah karya dengan indah, bersih, rapi, tentang pemahaman glitch art dalam
terbaca, dan mampu menterjemahkan konteks seni rupa dan desain grafis, maka
gagasan dari seniman atau desainer dengan digunakan pendekatan postrukturalisme.
baik. Posstrukturalisme dipahami sebagai
Dalam penelitian ini, secara khusus sebuah pandangan yang muncul akibat
akan membahas lebih dalam tentang ketidakpuasan atau ketidaksetujuan pada
apa dan bagaimana pengaruh gaya glitch pemikiran strukturalisme (Campbell, 2007,
art pada karya desain grafis. Dimana, hal. 203). Pandangan tersebut lahir sebagai
pada era kontemporer ini, desain grafis dekonstruksi dari strukturalisme yang
memiliki posisi yang setara dengan karya dipandang bergantung pada struktur yang
seni lainnya. Karya seni desain grafis tidak pernah berubah, sehingga menutup
tidak lagi dikotak-kotakkan sebagai pintu bagi pontensi kreativitas. Salah satu
bidang seni yang lebih rendah atau tokoh sentral pemikiran posstrukturalisme
berbeda dengan induk seni murni. Dalam adalah Jacques Derrida, yang menentang
kerangka seni rupa kontemporer, desain keras dan berusaha untuk mendekonstruksi
grafis memiliki posisi dan juga nilai tawar pandangan tersebut. paham
untuk mengelaborasi gagasan yang dapat posstrukturalisme memiliki cara berfikir
divisualisasikan melalui perangkat atau yang mengutamakan peristiwa, dinamika
teknik perancangan karya desain grafis. dan proses ketimbang struktur yang selalu
Karya desain grafis tidak anya diciptakan dibatasi dengan tatanan (George, 2004, hal.
untuk kepentingan industrial saja, 64). Pandangan tersebut akan digunakan
namun juga dapat menunjukan perannya untuk mempertajam pemahaman tentang
sebagai karya yang tampil dengan muatan giltch art yang selama ini menampilkan
gagasan dan aspek estetika yang dalam. visual yang dinilai mendekontruksi aturan-
Diharapkan melalui penelitian ini berbagai aturan desain yang baik. Sedangkan
pengetahuan tentang giltch art sebagai untuk mengkaji dan menganalisa aspek
salah satu genre dalam bidang seni rupa komunikasi visual dan estetika pada
dan desain dapat dikaji secara mendalam. karya desain glitch art dilakukan dengan
sehingga hasil dari analisa dan kajian yang menggunakan teori yang dijelaskan pakar
dihasilkan dapat bermanfaat dalam bidang desain dan semiotika Sumbo Tinarbuko.
ilmu pengetahuan dan perkembangan seni Dalam bukunya dijelaskan unsur-unsur
kontemporer di medan sosial seni rupa. apa saja yang menjadikan sebuah karya
Rumusan Masalah dapat dikategorikan atau masuk dalam
a. Bagaimana memahami glitch art lingkup desain komunikasi visual. menurut

50
ASPEK KOMUNIKASI VISUAL DAN ESTETIKA PADA KARYA DESAIN GRAFIS BERGAYA
GLITCH ART
Namuri Migotuwio

Sumbo Tinarbuko, desain komunikasi dan bercak yang secara visual tidak rapi
visual merupakan ilmu yang mempelajari namun memiliki kesan tertentu. Salah
konsep komunikasi dan ungkapan daya satu seniman yang menggunakan metode
kreatif, yang diaplikasikan dalam pelbagai tersebut adalah Jamie Fenton dan Raul
media komunikasi visual dengan mengolah Zaritsky dengan karya "Digital TV Dinner"
elemen desain grafis yang terdiri dari pada tahun 1978. Efek glitch dihasilkan
gambar (ilustrasi), huruf dan tipografi, dari manipulasi kontrol “video game Ballu”
warna, komposisi dan layout (Tinarbuko, dan merekan hasilnya dalam bentuk
2009, hal. 23). rekaman audio (Betancourt, 2015, hal. 1).
Gaya glitch art pertama kali
3. METODE ditampilkan dalam seni audio visual, yang
Penelitian ini menggunakan metode dikemas dalam bentuk film berdurasi
kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan pendek karya Len Lye dengan judul "film
data dilakukan dengan metode purposive A Colour Box" pada tahun 1935. Seniman
sampling, observasi dan studi literatur. modern bernama Nam June Paik pada
Teknik purposive sampling dilakukan untuk tahun 1965 membuat karya eksprerimental
menghimpun data sesuai dengan kebutuhan yang menggabungkan magnet besar dengan
penelitian dan untuk mendukung perangkat televisi bernama "TV Magnet".
pemahaman serta pengetahuan terkait Efek yang dihasilkan dari kedua benda
dengan obyek kajian, maka dilakukan tersebut, adalah bercak dan juga timbul
observasi dan juga studi literatur yang garis tak beraturan yang muncul akibat efek
didapat dari berbagai sumber baik buku, elektromagnetik yang merusak gelombang
jurnal, website dan juga dokumentasi sinyal pada televisi. Karya-karyanya terus
foto dan video. Pada bagian analisis data, berkembang menjadi sebuah karya seni
obyek akan dikaji dengan pendekatan instalasi yang ternyata mampu menjadi
teori posstrukturalisme dan teori desain inspirasi lahir dan berkembangan gaya
komunikasi visual. Untuk memastikan visual glitch art.
validitas sumber, maka dilakukan Glitch art mulai diperkenalkan pada
trianggulasi data yang menghubungkan tahun 2002 dalam sebuah simposium
data dari jurnal ilmuah, buku, dan juga seni di Oslo, Norwegia, dengan tema
sumber di website. Menurut Sugiyono 'Motherboard, a tech-art collective'. Tujuan
(Sugiyono, 2013, hal. 330) triangulasi acara tersebut adalah untuk menyatukan
diartikan sebagai teknik pengumpulan seniman internasional, akademisi, dan
data yang bersifat menggabungkan data praktisi glitch untuk berbagi pandangan
dari berbagai teknik pengumpulan data dan karya satu sama lain. Perhelatan
dan sumber data yang ada. bernada serupa bertajuk GLI.THC/H
juga turut dilaksanakan pada tahun
4. PEMBAHASAN 2010 di Chicago dan 2011 di Inggris.
1a. Glitch Art. Dengan kegiatan lokakarya, pemutaran
Para Seniman dan desainer glitch art film, ceramah, pertunjukan, diskusi
menciptakan efek glitch dengan dua cara, panel dan pertunjukan galeri diharapkan
yakni dengan membuat kesan eror melalui semakin mengukuhkan dan memperkuat
distorsi dan kerusakan dengan teknik posisi tawar Glitch sebagai salah satu
manipulasi gambar atau foto dengan bagian perkembangan seni yang dapat
software pengolah foto dan desain. Cara diaplikasikan kedalam berbagai media.
yang kedua adalah dengan menciptakan Glitch art saat ini bertransformasi
kerusakan gelombang atau perangkat menjadi sebuah gaya seni visual yang mulai
elektronik yang ditampilkan melalui layar akrab bagi kalangan seniman kontemporer
komputer, perangkat lunak, permainan dan juga desainer grafis. Dari sudut pandang
video, gambar, video, dan monitor digital, desain grafis, gaya ini menjadi salah satu
sehingga timbul kesan tidak beraturan warna baru yang turut memberi kontribusi

51
Journal of Contemporary Indonesian Art
Volume VI No.1- April 2020

bagi perbendaharaan karya-karya desain karena hilangnya beberapa data dalam


grafis yang diciptakan dengan komposisi bentuk elemen garis dan titik selama
yang teratur, rapi, dan mengandung unsur proses kompresi file. Sehingga visual
komunikasi visual yang baik. Gaya glitch yang ditampilkan hanya menampakan
art secara berani mendobrak tatanan setengah atau beberapa persen bagian
desain grafis yang selama ini dibangun saja yang berhasil dikompresi.
oleh para perancang grafis. visualisasinya
yang tidak teratur, dinamis, bahkan tidak
jarang efek yang ditampilkan mengurangi
unsur keterbacaan dan juga komunikasi
visual pada sebuah desain. Terlepas dari
unsur negatif yang dimiliki, gaya tersebut
memiliki daya inovasi dan keberanian
dalam memberi nafas baru pada bidang
desain grafis.
Efek glitch art menampilkan kesan
gambar yang terdistorsi dari efek ilustrasi
atau foto yang corrupt, serta susunan text
yang tidak teratur dan rusak. Efek tersebut
biasanya dihasilkan dari mesin cetak yang
tidak presisi atau eror, sehingga cetakan
yang dihasilkan tidak dapat menampilkan
warna dengan separasi CMYK yang tepat. Gambar 1. Sumber
Berangkat dari medium digital dan analog, (https://i.pinimg.com/originals/58/ef/20/
kini efek tersebut dapat dihasilkan dengan 58ef206656b3d4612766cb42c7166091.jpg.
software pengolah foto atau grafis. dengan 7/4/2020)
menurunkan resolusi atau dengan plugin
tertentu, maka efek glitch dapat dihasilkan. pada prosesnya, teknik ini mencakup
Glitch art menampilkan estetika seni beberapa tahapan yang menghasilkan
melalui efek gangguan visual, baik dalam transformasi perubahan file
gambar diam ataupun bergerak. Visual yang digital. Teknik ini memungkinkan
ditampilkan pada genre tersebut meng- terbentuknya visual yang disebabkan
capture sebuah gambar dengan kerusakan karena gangguan visual atau
garis, warna, bentuk yang dikarenakan kesalahan. Untuk menghasilkannya,
unsur kesengajaan ataupun kegagalan sebuah file video dikompres dengan
dalam perangkat digital ataupun analog. menggunakan format yang memiliki
salah seorang seniman glitch art bernama resolusi tinggi, namun teknologi
Michael Betancourt mengidentifikasi yang mengkonversinya tidak mampu
lima bentuk glitch art berdasarkan proses menangkap berbagai elemen garis,
pembentukannya. Proses identifikasi warna dan titik dengan presisi.
dilakukan dengan mengidentifikasi Akibatnya, terjadi kegagalan cascading
perubahan pada file digital, generalisasi yang menyebabkan beberapa unsur
tampilan, dan teknologi yang dipergunakan gambar pada video tidak dapat
untuk menampilkannya (Michael, 2016, terkonversi secara sempurna.
hal. 2).
b. Hardware Failure
a. Data Manipulation Giltch art juga dapat diciptakan
Data Manipulation merupakan sebuah dengan teknik Hardware Failure,
teknik yang mampu menghasilkan dimana visualisasi yang ditampilkan
efek glicth atau eror pada sebuah menampakan gambar yang kabur
tampilan layar, yang disebabkan atau membentuk gelombang tertentu

52
ASPEK KOMUNIKASI VISUAL DAN ESTETIKA PADA KARYA DESAIN GRAFIS BERGAYA
GLITCH ART
Namuri Migotuwio

yang disebabkan oleh faktor eksternal format data tidak berhasil melakukan
seperti gelombang elektromagnetik, singkronisasi, sehingga kegagalan
angin atau korsleting pada komponen. dalam membaca gambar atau data
Dalam keadaan tertentu, gangguan tersebut menghasilkan tampilan yang
yang disebabkan oleh Hardware tidak teridentifikasi secara jelas. Efek
Failure mampu merusak tatanan pixel yang berbentuk persegi, serta
gambar, bahkan menghilangkan bentuk ritmis menjadi elemen visual
tampilan ganbar karena efek kabur yang tampil pada giltch art dengan
yang ditampilkan. teknik ini.

Gambar 3. Sumber
(https://img.redbull.com/images/c_
limit,w_1500,h_1000,f_auto,q_auto:good/
redbullcom/2018/11/04/74549267-ec93-
Gambar 2. Sumber 4045-9ec8-c89790839d2d/glitch_art.png.
(https://4.bp.blogspot.com/aO7DI1Z22DI/ 7/4/2020)
WWEYFVrn1_I/AAAAAAAAGXY/
qGsSu4aJsEknKPDIVaMgmAX_ Seorang seniman glitch art dapat
QA30ug5gCLcBGAs/s1600/vlcsnap-2017-07- membuat efek misalignment dengan
02-15h44m15s642.png. 7/4/2020)
cara membuka file video yang
seharusnya hanya diperuntukan untuk
Teknik ini menampilkan gambar
membuka file audio. Selain itu bisa
secara tidak stabil sehingga sulit sekali
juga dengan melakukan pengurangan
dikerjakan dengan teknik manual. metode
atau penyetelan codec yang salah
ini memungkinkan banyak image yang
pada saat melakukan kompresi
tercapture pada sebuah gambar bergerak
file. Ketidakseimbangan antara file
dalam satu detik. Pada image tersebut
digital dan perangkat lunak yang
akan muncul banyak garis yang membujur
membaca file tersebut menghasilkan
secara vertikal, horizontal dan bahkan
kesalahan melalui dekompresi
diagonal. dalam beberapa kasus, efek
aplikasi akibat penggunaan codec
kerusakan yang disebabkan oleh gelombang
yang salah. Sehingga transformasi
elektromagnetik membentuk garis zigzag
data yang disandikan tidak terbaca,
secara berirama namun kompisisinya tidak
justru merusak file itu sendiri.
beraturan. warna primer dan sekunder
bentuk repetisi yang ditampilkan
menjadi warna pokok yang sering tampil,
memiliki kesan tertentu, meskipun
ketika terjadi kerusakan pada gambar.
secara menyeluruh kegagalan dalam
Hal tersebut disebabkan karena kegagalan
membaca data tidak bisa menampilkan
perangkat dalam menyajikan warna gradasi
visual yang utuh dan terbaca simbol-
atau warna utama pada gambar.
simbolnya. Namun bentuk pixel dan
juga garis yang terbaca secara tidak
c. Misalignment
sempurna tersebut membentuk
Efek misalignment pada karya glitch
sebuah visual yang menarik. Disisi
art dihasilkan dari perbedaan format
lain, gradasi warna dari percampuran
pada saat membuka file. Perangkat dan

53
Journal of Contemporary Indonesian Art
Volume VI No.1- April 2020

elemen yang ada para visual tersebut pada arah tertentu.


menjadikan efek yang ditampilkan
pada teknik misalignment unik, e. Misregistration
meskipun karena kombinasi warna
yang tidak beraturan.

d. Distortion

Gambar 5. Sumber
(https://www.webdesignbites.com/wp-
content/uploads/2019/04/Glitch-Misprint-
Visual-Interference-Effects-4-1400x750.jpg.
7/4/2020)
Misregistration terbentuk dari
ketidaksempurnaan perangkat
Gambar 4. Sumber digital dalam menampilkan visual
( h t t p s : / / w w w . e l s e t g e . c a t / dikarenakan terdapat komponen yang
myimg/f/21-210122_distortion-samurai-rgb-
kotor, bernoda, atau memiliki bercak.
katana-glitch-art.jpg. 7/4/2020)
Seperti halnya mesin pemutar dalam
Distorsi merupakan salah satu jenis membaca CD/DVD. sehingga obyek
glitch art yang paling popular dan yang ditampilkan menampilkan kesan
sering diaplikasikan dalam berbagai kabur, ketidakpresisian warna dan
karya desain komunikasi visual. bahkan bentuk. Kegagalan perangkat
Tampilannya yang menyajikan bentuk audio digital dalam membaca data
yang masih utuh memiliki tingkat yang bermasalah, menimbulkan
komunikasi dan keterbacaan simbol distorsi pada obyek yang ditampilkan
yang lebih baik daripada jenis glitch
art lainnya. Meskipun tidak menutup Dalam karya seni glitch art terdapat tujuh
kemungkinan, dalam kerusakan gaya menurut teknik pembentukannya,
yang sangat parah akan mengurangi diantaranya adalah;
konteks keterbacaan pada sebuah
desain. seniman dapat menghasilkan a. Pixelation
karya glicth art dengan teknik Dalam sebuah gambar dengan
distortion, yakni dengan meletakkan format bitmap, jika diperbesar dalam
medan magnet berkekuatan besar skala tertentu maka akan muncul
sehingga mampu memiliki daya rusak potongan-potongan kecil yang
gelombang pada sebuah perangkat bernama pixel. Dan dalam sebuah
elektronik. Dari tarikan energi yang gambar bitmap terdiri dari jutaan
dihasilkan oleh medan magnet pixel yang dikombinasikan dalam
tersebut, nantinya akan tercipta berbagai komposisi warna sehingga
sebuah gelombang yang muncul pada menampilkan sebuah gambar yang
layar televisi atau monitor. Ketidak memiliki bentuk dan kesan tertentu.
stabilan tersebut berbentuk hilangnya
beberapa elemen pixel pada layar, baik
yang berbentuk potongan ataupun
tarikan bidang yang mengelompok

54
ASPEK KOMUNIKASI VISUAL DAN ESTETIKA PADA KARYA DESAIN GRAFIS BERGAYA
GLITCH ART
Namuri Migotuwio

Gambar 7. Sumber
(https://i.ytimg.com/vi/Ge5mv5hWlug/
maxresdefault.jpg.7/4/2020)
Gambar 6. Sumber
Bias dan percampuran cahaya yang
(https://www.hungertv.com/wpcontent/ dihasilkan pada foto menimbulkan
uploads/2017/06/34765569921_ kesan tersendiri pada foto. Seorang
b5102842e4_o.jpg. 7/4/2020) desainer grafis dengan kemampuan
dalam mengoperasikan software olah
Pixelation hadir dengan bentuk yang foto, dapat dapat menciptakan efek
menampilkan beberapa potongan pixel light leaks dengan menggunakan
yang hilang pada sebuah gambar dua efek filter pada plugin yang terdapat
dimensi ataupun gambar bergerak. pada software. efek tersebut dapat
Sehingga efek visual yang ditimbulkan dikendalikan dengan saturasi tertentu
pada gambar bitmap, terdapat adanya untuk diaplikasikan pada obyek
bercak atau kerusakan pada gambar ilustrasi ataupun text.
karena potongan pixel tersebut c. Double Exposure
berbeda warna atau dihilangkan.
Teknik ini tercipta karena adanya data
yang tidak singkron dengan perangkat
yang membacanya, sehingga terjadi
distorsi. Desainer grafis dapat
menciptakan efek pixelation dengan
menggunakan software olah foto,
yakni dengan menurunkan beberapa
bagian pada foto yang akan dikompress
sehingga tampak komposisi pixel Gambar 8. Sumber
pada gambar. selanjutnya tinggal (https://kreativv.com/seni-rupa-dan-desain/
dieliminasi beberapa bagian pixel glitch-art/3/.7/4/2020)
yang dianggap tidak perlu, atau sesuai Teknik double exposure
dengan konsep dan tujuan desainer. memungkinkan beberapa foto atau
b. Light Leaks ilustrasi di tampilkan dalam satu
Kesan light leaks pada sebuah bentuk yang sama. Digabungkan
karya glitch art terbentuk dari bias secara acak, saling menumpuk
cahaya yang tidak beraturan karena dan desainer bebas membubuhkan
kebocoran cahaya pada lensa kamera. efek rusak, bergelombang, bercak,
Efek tersebut dapat tercipta melalui ataupun potongan tak sempurna.
perangkat kamera digital ataupun Sepintas tampilan tersebut tampak
analog. Dengan pengaturan tertentu, membingungkan, karena komposisi
seorang seniman dapat menghasilkan yang saling bertabrakan dan lebih
efek glitch art dengan teknik light terkesan tidak harmonis. Beberapa
leaks sesuai dengan visual yang desain pada teknik double exposure
ditampilkan. ditampilkan dalam susunan warna

55
Journal of Contemporary Indonesian Art
Volume VI No.1- April 2020

yang tidak beraturan, sisi harmoni dan


irama warna yang selaras diabaikan
serta coba untuk dibenturkan. aspek
inilah yang menjadi karakter dan
kekuatan dari glitch art dengan teknik
double exposure.

d. Noise and Grain

Gambar 10. Sumber


(https://kreativv.com/seni-rupa-dan-desain/
glitch-art/4/.7/4/2020)

Namun kesalahan teknis, ataupun


kegagalan mesin dalam menciptakan
hasil cetak yang presisi menghasilkan
efek bayangan warna yang saling
bertabrakan, sehingga menimbulkan
Gambar 9. Sumber
kesan membingungkan. Sedangkan
(https://kreativv.com/seni-rupa-dan-desain/
glitch-art/4/.7/4/2020)
pada kobinasi warna RGB biasanya
terjadi karena kegagalan perangkat
Efek noise and grain pada glitch art digital untuk menyatukan separasi
ditampilkan dalam bentuk bercak dan kalibrasi warna dengan presisi.
beraturan berwarna abu-abu atau Akibatnya warna tidak menyatu
hitam yang biasanya tampil pada layar dengan sempurna dan membentuk
digital. Bercak tersebut merupakan sebuah visual dengan obyek yang
visualisasi dari bentuk gelombang dirancangkan. Beberapa kasus terjadi
sinyal frekuensi udara yang belum juga dipengaruhi oleh gelombang,
terpengaruh dengan gelombang sehingga tidak hanya menyebabkan
frekuensi lain. Pada desain dengan terpisahnya unsur RGB pada sebuah
konsep ini, menampilkan efek bercak obyek, bahkan distorsi bentuk yang
pasir yang dapat dikombinasikan cukup ekstrim.
membentuk komposisi atau bidang
tertentu secara lebih estetis.
f. Tekstur
e. Color Degradation Desain glitch art juga mengakomodir
Teknik glitch art yang berikutnya berbagai bentuk yang
adalah dengan menggunakan warna- mengkombinasikan obyek dengan
warna kromatik yang kemudian berbagai teknik dan tata letak yang
diberi efek blur untuk memberikan bebas, bahkan tidak beraturan. Salah
kesan error. Efek ini menampilkan satu ciri penting yang memperkuat
kombinasi warna CMYK atau RGB karakteristik teknik tekstur ini
yang didistorsi serta terdapat efek blur terdapat pada kombinasi bentuk
pada gambar. Efek CMYK merupakan yang berbeda-beda, yakni bentuk
kombinasi warna yang diberlakukan yang tidak memiliki repetisi bentuk.
untuk menghasilkan separasi cetak Sehingga tidak terdapat pengulangan
yang sesuai dengan bentuk aslinya. pada obyek tersebut.

56
ASPEK KOMUNIKASI VISUAL DAN ESTETIKA PADA KARYA DESAIN GRAFIS BERGAYA
GLITCH ART
Namuri Migotuwio

dapat secara bebas menggunakan


berbagai jenis typografi sebagai media
dalam menghasilkan efek glitch. Efek
rusak pada typografi dapat dihasilkan
melalui capturing atas kerusakan
media digital ataupun analog pada
saat penayangan. Sehingga melalui
proses distorsi bentuk tersebut
dihasilkan visualisasi bentuk yang
Gambar 11. Sumber unik dan estetis.
(https://images.wallpaperscraft.
Saat ini glitch art mulai popular
com/image/glitch_optical_illusion_
texture_144153_2780x2780.jpg.7/4/2020) dan diaplikasikan kedalam berbagai
Seorang desainer grafis dapat karya dua dimensi ataupun audio
menciptakan efek ini dengan visual Secara khusus untuk karya
mengkombinasikan plugin filter dua dimensi, visualisasi karya
dengan efek tekstur sehingga dengan efek glitch art yang diciptakan
menampilkan efek tertentu. semakin dengan tampilan yang lebih ramah
tinggi penekanan atau saturasi yang dan juga mampu mengusung aspek
diukurkan, akan menghasilkan efek komunikasi visual. Pada awalnya
distorsi yang semakin dinamis dan desain dengan gaya glitch art hadir
tidak beraturan. dengan tujuan mendekonstruksi
aturan-aturan yang menutup pintu
g. Glitch Lettering kreatifvitas dan inovasi. Aspek
estetika melalui visualisasi yang
melawan kaidah-kaidah desain, terus
diperkenalkan. dan hingga didekade
terakhir menjelang tahun 2020, glitch
art mampu menjadi salah satu genre
yang dapat dijadikan trend bagi para
pelaku industri kreatif di dunia.
Media audio visual juga telah
menggunakan unsur glitch art sebagai
efek pada tiap adegan. Kesan yang
Gambar 12. Sumber dihasilkan melalui shot editing
(https://cdn1.vectorstock.com/ tertentu dengan efek glitch art,
i/1000x1000/61/30/glitch-font-with- memberikan penekanan emosional
distortion-effect-vector-18496130. tertentu yang memberikan impresi
jpg.7/4/2020) terhadap penonton. Keindahan dalam
Glitch lettering memiliki karakteristik karya seni sangat dinamis dan juga
yang cukup kuat, melalui identitas tidak dapat diukur dengan kacamata
tipografi yang ditampilkan. Secara struktural yang normatif dan dibatasi
khusus teknik ini mengelaborasi oleh aturan dan definisi baku. Tesis
berbagai jenis dan bentuk tipografi dan antitesis yang dihasilkan melalui
untuk diatur secara bebas, sehingga karya yang terus dikembangkan,
memberikan kesan tertentu. tujuan menjadi bukti bahwa setiap inovasi
utama dari desain bergaya glitch yang dianggap rusak, gagal,
lettering bukanlah unsur komunikasi mengganggu ataupun tidak bernilai
dan keterbacaan, melainkan bisa juga menjadi embrio lahirnya
eksplorasi bentuk ilustrasi yang sebuah trend baru dimasa depan.
dihasilkan melalui kombinasi typografi
yang diciptakan. Seorang desainer

57
Journal of Contemporary Indonesian Art
Volume VI No.1- April 2020

2. Post Strukturalisme produktifitas, unsur transformasi, aspek


Ketika berhadapan dengan karya, anarkisme karya, dan responsibility karya
iklan, wacana ataupun fenomena budaya terhadap sebuah konteks.
yang berlawanan dengan struktur atau a.Kreatif
keluar dari struktur, maka tidak bisa Menurut Weisberg dalam Jati
mendekatinya dari sudut pandang Fatmawati (Fatmawiyati, 2018), berpikir
struktural. salah satu cara yag bisa kreatif adalah cara berpikir yang membawa
ditempuh adalah dengan melakukan sesuatu yang baru (inovasi). Proses berpikir
pendekatan dengan aturan baru (over yang mendasari produk inovasi adalah sama
coding). Karya seniman yang sering kali dengan proses berpikir yang mendasari
memiliki karakteristik melawan aturan yang kegiatan sehari-hari (ordinary thinking)
ada, dapat didekati dengan pendekatan dan orang kreatif adalah seseorang yang
posstrukturalisme (Jailani, 2018, hal. 49). memproduksi inovasi.
Post Strukturalismemerupakan pemikiran Para seniman glitch art pada awalnya
dengan pendekatan yang mempelajari hanya mencoba untuk mengeksplorasi
sebuah obyek melului aturan yang metode baru ditengah keterbatasan. Len
tidak lagi baku. Pada prosesnya Post Lye mencoba untuk menggali unsur estetika
Strukturalisme sering melawan aturan- pada fenomena kerusakan pada sinyal
aturan bersifat biner yang selama yang ditampilkan pada siaran elektronik.
ini menjadi karakteristik pemikiran Empat puluh tahun berikutnya mulai
strukturalisme. Post Strukturalismesendiri muncul beberapa seniman kontemporer
lahir dari ketidak puasan terhadap by Jamie Fenton and Raul Zaritsky dan
pendekatan strukturalisme. Dick Ainsworth yang menciptakan karya
Selama ini pendekatan yang sejenis dengan Len Lye, dimana sebuah
digunakan strukturalisme dianggap terlalu tayangan video game didistorsi visualnya
kaku dan menutup ruang bagi insterpretasi dengan memanipulasi data dari kaset
yang lebih berorientasi pada masa depan, yang seharusnya dan perangkat yang
potensi kreativitas dan produktivitas dalam memiliki sistem kerja berbeda. akhirnya
berkarya. Pemikiran Post Strukturalisme didapatkan efek kerusakan yang unik,
hadir untuk mengoreksi pemikiran dan visual yang ditampilkan tersebut coba
strukturalisme yang bersifat steril, statis, dicapture. Kreatifitas para seniman glitch
metafisis, dogmatis, dan transenden. Dalam art untuk mencoba hal baru yang dianggap
pemikiran Posstrukturalisme penanda dan tidak bermanfaat dan tidak nyaman untuk
petanda tidak lagi bersifat simetris dan dinimkati tersebut, ternyata pada era
stabil, namun terbuka terhadap permainan seni kontemporer yang menghilangi sekat
bebas penanda (free play of signifier). batas antar media dan konstruksi ideologi
Pada perspektif ini terjadi pergeseran, memberi ruang besar bagi gaya glitch
dimana dalam memandang karya seni, art untuk terus hidup dan berkembang.
posstrukturalisme lebih berorientasi pada Kreativitas yang ditampilkan para seniman
semangat untuk menghasilkan kesenangan glitch art lebih mengarah pada bagaimana
dalam sebuah "permainan tanda" yang sebuah benda dikehidupan sehari-hari
berujung pada estetika dan pesan yang mampu dijadikan sebagai medium untuk
mungkin hanya dipahami oleh kreator. Post menangkap style baru dalam seni visual.
Strukturalisme memandang dunia secara Kehadiran glitch art memberi nuansa baru,
lebih kreatif, produktif, transformatif, ditengah banyak seniman yang selama ini
cenderung anarkis, dan terkesan tidak berlomba-lomba menyajikan sebuah karya
bertangungjawab (inresponsible). Dalam seni desain yang bersih, dan dibuat dengan
membaca fenomena visual glitch art di era teknik yang tinggi dan rumit. Sehingga
kontemporer ini, posstrukturalisme akan keindahan dipandang dari sulitnya
mengidentifikasi dan menganalisa lebih menciptakan efek visual, kerapian, aspek
mendalam melalui pendekatan kreatifitas, komunikasi dan juga kenyamanan bagi

58
ASPEK KOMUNIKASI VISUAL DAN ESTETIKA PADA KARYA DESAIN GRAFIS BERGAYA
GLITCH ART
Namuri Migotuwio

target audience. Glitch art merobohkan desain tersebut diatas. Karena tidak
pandangan tersebut, dimana sebuah karya adanya tuntutan dan tekanan tersebut
seni seharusnya mampu secara bebas mempercepat proses kreatif seorang
berekspresi dan dikembangkan. seniman atau desainer glitch art.
Selaras dengan konsep Posstrukturalisme c. Transformasi
yang mendekontruksi batasan dan Transformasi dipahami sebagai perubahan
staknasi, maka Glitch Art seharusnya terus suatu hal atau keadaan Nurgiyantoro
dikembangkan dan terus bertranformasi (Nurgiyantoro, 2007, hal. 18). Aspek
kedalam berbagai bidang. transformasi pada karya glitch art,
b.Produktif ditunjukan pada bergesernya paradigma
Prinsip Post Strukturalisme menilai bahwa masyarakat dan seniman tentang definisi
produktivitas menjadi dampak atas sikap seni dan cara dalam memandang estetika
yang berani keluar dari tatanan yang sebuah karya seni glitch art. Perkembangan
baku. dari kreativitas dan inovasi yang seni kontemporer turut memberi ruang bagi
ada, terus dikembangkan metode baru berkembangnya aliran seni ini. Seni rupa
yang dinilai lebih produktif. Menurut kontemporer dipahami sebagai seni visual
Sinungan (Sinungan, 2003, hal. 17) yang diciptakan terikat pada berbagai
menyatakan bahwa produktivitas adalah konteks ruang dan waktu yang menyelimuti
suatu pendekatan interdisipliner untuk seniman, audience dan medannya. Seni
menentukan tujuan yang efektif, pembuatan kontemporer mengarah pada hilangkan
rencana, aplikasi penggunaan cara yang sekat-sekat material dan media berkarya,
produktifitas untuk menggunakan sumber- displin ilmu dan juga seni seni yang secara
sumber secara efisien,dan tetap menjaga aktual merespon kondisi saat ini (Clarissa
adanya kualitas yang tinggi. dalam Stefanni, 2019). Dalam seni kontemporer
karya glitch art aspek produktivitas pada konsep yang dituangkan dalam obyek
awalnya belum dirasa secara kuantitatif. merupakan yang nilai yang lebih esensial
Produktivitas yang dicapai dari proses dari pada obyek itu sendiri. Sehingga
berkesenian glitch art lebih mengarah karya seni glitch art dapat diciptakan
pada, bagaimana menciptakan sebuah melalui berbagai media dan teknik untuk
karya dengan metode yang tidak dibatasi mendapatkan efek glitch.
oleh aturan-aturan dan kaidah-kaidah d.Anarkis
yang selama ini dikembangkan. aturan Anarkisme dalam berkesenian
dan kaidah menuntut seorang seniman dari sudut pandang Post Strukturalisme
atau desainer untuk bekerja secara cermat memiliki definisi yang kompleks. Dan
dan mempertimbangkan banyak aspek secara harafiah Kata “anarki” berasal dari
ketika ingin menghasilkan sebuah karya. bahasa Yunani, awalan an (atau a), berarti
Kecermatan dan ketelitian memerlukan “tidak”, “ketiadaan”, atau “kekurangan”,
alokasi waktu yang cukup lama, karena ditambah archos yang berarti “suatu
dalam prosesnya, seorang perupa harus peraturan”. Dalam bahasa Yunani
memastikan kembali pekerjaannya apakah menyebutnya dengan istilah Anakhos/
sudah sesuai dengan konsep, tujuan Anarchia dengan pengertian tanpa
perancangan dan juga aspek-aspek lain. aturan dan undang-undang (Rasyidin,
Aspek produktivitas pada karya seni glitch 2005). sehingga Anarkisme juga dapat
art ditunjukan dengan dipangkasnya diterjemahkan sebagai kondisi kacau balau,
proses-proses menciptakan sebuah karya huru hara dan situasi tidak terkendali.
dengan cermat dan teliti. Karya glitch Berdasarkan definisi tersebut, anarki dapat
art yang sejatinya terbentuk dari proses diterjemahkan sebagai ketiadaan peraturan,
kerusakan yang tidak sengaja ataupun dan anarkisme merupakan paham yang
disengaja, tidak memiliki tuntutan untuk berpandangan bahwa ketiadaan peraturan
menyajikan dalam tampilan yang estetis dapat berdampak pada kekacauan.
serta memenuhi kaidah dan aturan-aturan Anarkisme dalam berkesenian memiliki

59
Journal of Contemporary Indonesian Art
Volume VI No.1- April 2020

makna yang lebih dalam dari sekedar telah disepakati dengan baik. Menurut
pandangan terhadap sebuat konteks "tidak Zuchdi tanggung jawab merupakan suatu
ada aturan" dan "kekacauan". karya seni sikap dan perilaku seorang individu
glitch, membebaskan diri dari peraturan dalam melaksanakan tugas dan kewajiban
tentang sebuah definisi visual yang yang harus ia lakukan, baik tugas terhadap
baik, yang indah dan mungkin memiliki Tuhan YME, negara, lingkungan dan
kekuatan simbol yang tetap agar dapat masyarakat serta dirinya sendiri (Sismono,
dinikmati oleh khalayak. Seni tidak hanya 2013, hal. 27).
menjadi sebuah ideologi berkarya untuk Glitch menampilkan sebuah karya dengan
memuaskan hasrat keingingtahuan atau visualisasi yang rusak, cenderung tidak
solusi bagi khalayak ramai. namun seni dapat dinikmati. Dalam konteks tersebut,
secara egois memiliki kekuatan untuk seorang kreator seakan tidak perduli
merepresentasikan ide dan pemikiran dengan kebutuhan visual target audience.
dari seniman dalam bentuk karya seni Bentuknya yang rusak dan juga sering tidak
yang tidak harus dipahami oleh semua memenuhi kaidah desain dan tata rupa
orang. Keliaran dan keterbukaan terhadap yang baik, memaksa publik untuk mau
permainan bebas penanda (free play of tidak mau menikmati dan juga menyerap
signifier) menjadi salah satu kelebihan yang manfaat dari karya seni yang disajikan.
dimiliki oleh seniman atau desainer glitch Dengan pemahaman bahwa glitch art
art. seniman bebas mengekspresikan cara tidak memiliki standardan aturan, serta
dan metodenya untuk menghasilkan karya cenderung bersifat dekonstruktif, maka
seni rupa baru melalui eksplorasi berbagai mustahil bagi seniman untuk memiliki
media. genre seni ini tidak memiliki aturan memenuhi aturan-aturan tersebut.
yang mengikat, berbeda dengan seni rupa seorang seniman ataupun desainer wajib
bergenre realis. Dimana keseuaian bentuk, memiliki tanggung jawab penuh atas
ekspresi, proporsi, warna dan juga kekuatan gagasan dalam karyanya, namun secara
simbol-simbol pada karya menjadi indikator penyajian visualisasi glitch art seakan tidak
dan peraturan yang harus dipenuhi oleh memperdulikan reaksi dari publik, dan juga
seorang perupa. Berbeda dengan glitch dampak yang ditimbulkan setelahnya. jadi
art, aturan dalam membuat karya tidak dalam konteks berkarya, apapun kondisi
dibatasi oleh standart apapun. yang ditampilkan oleh karya glitch art tetap
Seorang seniman atau desainer didasari tanggung jawab penuh kreatornya.
bebas menentukan teknik dan juga meskipun dalam proses berkaryannya
tingkat kerusakan sebagai elemen tidak semua aspek dapat dipenuhi.
estetika pada karya. Keberanian dalam Genre glitch art tampil sebagai
mengaktualisasikan diri melalui karya sosok baru yang lahir dengan penampilan
menjadi sebuah bentuk kekebasan dalam yang lusuh dan tidak teratur, namun
mendobrak paradigma berkeseian dan juga kehadirannya mampu memberikan
cara memandang seni. Estetika saat ini pengaruh terhadap cara baru dalam
tidak hanya dipandang pada visual yang menyikapi dan mengembangkan arah seni
indah dan nyaman dimata saja, namun rupa pada konteks seni kontemporer. Seni
juga mengakomodir bentuk-bentuk visual yang dahulu dianggap gagal, eksperimental,
yang tampaknya tidak beraturan dan juga membingungkan, tidak berguna dan
seakan dibuat dengan teknik visualisasi cenderung mengganggu tersebut saat
yang rendah. ini mulai diterima sebagia sebuah karya
e.Inresponsibility dengan pendekatan yang inovatif dan
Aspek inresponsibility atau sikap berani. Richard Harland berpandangan
kebertanggungjawaban pada karya glitch bahwa tanda-tanda berdasarkan konsep
art tetap harus ditunjukan. Tanggung Posstrukturalisme selalu didekontruksi
jawab sendiri didefinisikan sebagai dan posisinya sebagai identitas sosial
perilaku untuk melaksanakan aturan yang tidak pernah stabil dan statis (Harland,

60
ASPEK KOMUNIKASI VISUAL DAN ESTETIKA PADA KARYA DESAIN GRAFIS BERGAYA
GLITCH ART
Namuri Migotuwio

1987, hal. 124). Dalam konstruksi Post lebih banyak digunakan untuk keperluan
Strukturalisme, karya glitch art membuka penayangan di media digital. Keberadaan
ruang bagi proses inovasi dan transformasi smart phone dan juga aplikasi yang sering
seni rupa. Ruang-ruang kreatif dan juga digunakan manusia, memungkinkan
paradigma yang selama ini dibatasi harus hadirnya informasi ataupun perangkat
didobrak melalui pandangan kreatif dengan tampilan yang menarik dan juga
yang tidak pernah stagnan dan selalu memberi impresi tertentu. dan itulah peran
berkembang. Diharapkan seni Glitch Art desain grafis sebagai elemen esetika pada
dapat terus bertransformasi dan menjadi media.
antitesis baru yang mampu memberi
pengaruh terhadap berbagai aliran seni.

3. Analisis aspek komunikasi visual dan


estetika
Glitch Art selama ini mampu menjadi
trend dan telah diaplikasikan kedalam
berbagai media visual, dan salah satunya
adalah bidang desain grafis. Desain grafis
pada awalnya merupakan cabang ilmu seni
rupa yang dibuat dengan menggunakan Gambar 12.
peralatan dan perangkat tertentu untuk Sumber
menghasilkan media-media yang bertujuan (https://cdn1.vectorstock.com/
untuk promosi atau karya desain murni i/1000x1000/61/30/glitch-font-with-
tanpa tujuan komersial. Karena mekanisme distortion-effect-vector-18496130.
dan proses kerjanya yang memungkinkan jpg.7/4/2020)
untuk diindustrialisasi, maka aktivitas
desain grafis banyak dipergunakan untuk Berdasarkan definisi yang paparkan
kepentingan industrialisasi. Seperti halnya oleh Sumbo Tinarbuko, posisi desain grafis
sebagai media periklanan, kampanye, harus dirancang dan mampu memenuhi
propaganda, dan juga penerbitan. Hampir unsur-unsur warna, tipografi, ilustrasi,
sebagian besar produk desain grafis komposisi dan layout. jika salah satu
dieksekusi dengan media cetak, meskipun unsur diatas hilang maka peranan lain
ada yang yang masih menggunakan bisa jadi menggantikan peran unsur yang
metode manual dalam membuatnya. hilang, atau sebuah karya desain grafis
Seperti halnya stempel, cap, ataupun dinilai tidak utuh. Saat ini batas dimensi
obyek-obyek yang tidak dapat diproduksi telah berubah seiring perkembangan
dengan keberadaan mesin cetak yang ada. pemahaman akan desain grafis. Dan
Sehingga kemampuan manual menjadi desain grafis bisa diterapkan menjadi
penting untuk mengeksekui karya-karya sebuah desain lingkungan yang mencakup
desain grafis. pengolahan ruang yang sangat kompleks.
Seiring dengan berkembangnya Meski begitu desain grafis tetap sebuah
teknologi digital, karya desain grafis mulai cabang ilmu seni visual yang dapat berdiri
mengarah pada media-media digital dan secara independent tanpa kepentingan
audio visual. Seperti halnya website, user apapun termasuk industrialisasi. Sehingga
interface, user experience, bahkan audio dari perspektif seni rupa kontemporer,
visual seperti motion graphic. Desain desain grafis juga mampu berdiri sendiri
dengan kebutuhan spesifik tersebut sebagai sebuah karya seni visual yang
diciptakan untuk ditayangkan di media dapat secara bebas menonjolkan aspek
yang bersifat digital. Sehingga dewasa ini, estetikanya tanpa harus terbebani dengan
keperluan penciptaan desain bukan lagi tujuan komunikasi dalam sebuah karya.
untuk kepentingan cetak saja, bahkan Teori desain akan digunakan untuk

61
Journal of Contemporary Indonesian Art
Volume VI No.1- April 2020

menganalisa lebih dalam terkait menterjemahkan simbol ilustrasi yang


keberadaan unsur unsur komunikasi masih bersifat multitafsif. Sehingga peranan
visual dalam karya desain grafis bergaya dan keberadaan huruf dan tipografi dalam
glitch art. Dari unsur ilustrasi, pada sebuah media komunikasi visual sangatlah
karya desain bergaya Glitch Art lebih penting. meski begitu, dalam konteks desain
menjadikan ilustrasi dan warna sebagai grafis bergaya glitch art, sebuah huruf dan
elemen pokok. Dalam beberapa contoh tipografi dapat bertransformasi menjadi
karya desain grafis yang lebih menonjolkan sebuah ilustrasi yang dapat didistorsi
aspek eksplorasi dan estetika berkarya, bentuknya sehingga peranannya dalam
desainer mengkomunikasikan pesan dan sebuah gambar menjadi hilang. Seni glitch
gagasannya melalui simbol-simbol yang art memberikan ruang yang sangat luas
terdapat pada bentuk ilustrasi dan juga bagi para desainer untuk mengelaborasi
kombinasi warna yang dipergunakan. dan juga melakukan eksperimen terhadap
publik tidak disugihkan narasi yang bentuk huruf dan tipografi agar memiliki
menggiring opini publik secara mudah. fungsi lain dalam sebuah karya desain
Desainer yang hanya menyematkan unsur grafis.
ilustrasi yang dikemas dalam komposisi Warna dalam desain grafis merupakan
dan tata warna tersebut, mencoba untuk unsur yang sangat penting. warna tidak
memberikan kebebasan bagi publik untuk hanya menjadi pembeda antara obyek
menilai dan mengambil makna dari karya satu dengan yang lainnya, namun warna
yang disajikan. Kebebasan tersebut selaras juga mampu mewakili simbol atas konteks
dengan konsep posstrukturalisme, yang tertentu. Warna dalam karya seni desain
meruntuhkan batas imajinasi publik bergaya glitch art menjadi unsur yang
untuk menginterpretasi sebuah karya. tidak mungkin hilang, karena secara
Ilustrasi yang ditampilkan dalam karya teknis proses kreatif pembentukan efek
desain tersebut dapat berupa foto, gambar, eror menampilkan kerusakan dalam
typo, dan mungkin juga garis, atau titik membaca data yang ditunjukan dengan
yang dikombinasikan membentuk obyek susunan warna yang tidak teratur. Salah
tertentu. Sehingga simbol-simbol yang satu bentuk kerusakannya adalah, warna
ditampilkan dapat secara bebas diartikan CMYK atau RGB tidak dapat ditimpa secara
dan dikembangkan oleh desainer dan presisi, sehingga kegagalan proses separasi
publik sebagai penikmat desain. dalam mengakibatkan beberapa unsur warna
karya desain bergaya glitch art, ilustrasi keluar dan menjadikan efek bayangan
yang ditampilkan dibuat efek cukup rusak, warna. Hilangnya pixel pada sebuah foto
beberapa bagian hilang sehingga tidak menyebabkan adanya kesan bercak dan
jarang sulit untuk diidentifikasi bentuknya. juga tergores pada foto yang ditampilkan.
namun aspek keindahan dari obyek yang Komposisi dan layout adalah hal yang tidak
dibentuknya menjadi simbol komunikasi terpisahkan dalam sebuah penciptaan
yang mewakili ide desainer yang merancang karya desain. Pada sebuah karya desain
karya tersebut. terdapat irama, keseimbangan, harmoni
Huruf dan tipografi dalam yang disatukan kedalam teknik layout.
karya desain grafis ditampilkan untuk Dalam desain bergaya glitch art proses
memperkuat pesan komunikasi secara penyusunan komposisi dan layout tidak
verbal. Publik dapat dengan mudah memiliki aturan tertentu. Sehingga
mengidentifikasi dan mengerti pesan pada para desainer bebas untuk menentukan
sebuah karya desain dengan membaca penyusunan tampilan. Meskipun cukup
huruf yang disusun menjadi kalimat sulit bagi seorang desainer yang telah
yang informatif. unsur komunikasi dalam terbiasa bekerja dengan pola terstruktur,
sebuah karya desain grafis lebih cepat sehingga secara tidak sadar karya yang
dimengerti dengan membaca simbol pada dihasilkan akan menunjuk pada komposisi
susunan huruf dan tipografi daripada dan jenis layout tertentu. Glitch art

62
ASPEK KOMUNIKASI VISUAL DAN ESTETIKA PADA KARYA DESAIN GRAFIS BERGAYA
GLITCH ART
Namuri Migotuwio

memungkinkan bagi para desainer untuk relatif presisi atau mewakili.


bebas mengeksplorasi sebuah bentuk Dalam menangkap aspek estetika
tanpa terbebani dengan aturan-aturan pada sebuah karya desain bergaya glitch art,
desain yang harus berirama, seimbang publik harus melepaskan baju struktural
dan harmonis. beberapa karya desain dan sekat-sekat dalam memandang sebuah
diciptakan dengan mengabaikan aspek karya seni visual. Berbagai aturan-aturan
tersebut. sehingga unsur estetika dari yang mendefinisikan sebuah karya seni
tampilan bentuk yang asbtrak dapat indah atau tidak tidak bisa dipergunakan
diinterpretasi sebagai salah satu desain dalam menilai karya seni Glitch Art. Glitch
yang menarik. Art harus dimaknai sebagai sebuah karya
seni yang berharga dan penting karena
kepionirannya dalam mentransformasi
gaya desain yang selama ini berkembang
di masyarakat. Secara khusus desain
grafis bergaya glitch art memiliki posisi
yang sama dengan karya seni kontemporer
lain. Ditinjau dari elemen visual dan juga
gagasan tersembunyi dari desainer, maka
karya desain dengan efek glitch dapat
dinikmati sebagai sebuah bentuk yang
indah.

5. SIMPULAN
1. Desain glitch art tampil sebagai
sebuah karya visual yang tidak teratur dan
Gambar 13. Sumber cenderung rusak, namun kehadirannya
(https://cdn1.vectorstock.com/ mampu memberikan pengaruh terhadap
i/1000x1000/61/30/glitch-font-with- pengembangan gaya seni visual di era
distortion-effect-vector-18496130. kontemporer. Seni yang pada masanya
jpg.7/4/2020) dianggap eksperimental, membingungkan,
dan cenderung mengganggu tersebut
Aspek komunikasi dalam sebuah saat ini mulai diterima sebagai sebuah
karya desain bergaya glitch art dapat karya dengan pendekatan yang inovatif
dicapai melalui pembacaan simbol-simbol dan berani. Serta mampu diaplikasikan
yang diinterpretasikan melalui warna, kedalam berbagai bentuk media baik dua
bentuk ilustrasi, unsur tipografi bahkan dimensi ataupun audio visual.
dari kombinasi tata letak dan komposisi 2. Dalam konstruksi posstrukturalisme,
yang ditampilkan. Beberapa pendekatan karya glitch art membuka ruang bagi proses
yang dapat digunakan untuk mengkaji inovasi dan transformasi lahirnya karya-
unsur visual tersebut adalah dengan teori karya seni rupa kontemporer. Seni visual
semiotika dan juga teori ikonologi. Kedua yang selama ini dibatasi oleh aturan dan
pemikiran tersebut merupakan beberapa paradigma yang stagnan coba didobrak
dari banyak pemikiran lain yang bisa melalui pandangan kreatif dan selalu
dipergunakan untuk membedah makna berkembang. Aspek anarkisme dalam
sebuah tanda pada gambar. Meskipun berkarya selalu memandang bahwa aturan
dalam dunia seni rupa dan desain simbol adalah batasan dalam berkesenian, dan
dapat diinterpretasi kedalam banyak juga unsur penghambat produktivitas.
tafsir, namun dengan melakukan kajian Meskipun sebuah karya seni glitch art
mendalam dan menghubungkannya dengan diciptakan dalam konstruksi yang bebas,
disiplin ilmu lain seprti sosial dan budaya namun sikap tanggung jawab dalam
akan dihasilkan sebuah kesimpulan yang berkesenian menjadi bagian penting yang

63
Journal of Contemporary Indonesian Art
Volume VI No.1- April 2020

tidak dapat dipisahkan Harland, R. 1987. Superstrukturalisme;


3. Aspek komunikasi dalam karya the philosophy of Structuralism and
desain bergaya glitch art dapat diinterpretasi Post-Structualism. Methuen.
melalui pembacaan simbol-simbol warna, Jailani, Y. A. 2018. Teori Budaya
bentuk ilustrasi, unsur tipografi bahkan Kontemporer "Penjelajahan Tanda dan
dari kombinasi tata letak dan komposisi Makna". Yogyakarta: Aurora.
yang ditampilkan. Menkman, R. 2011. Glitch Studies
4. Proses menangkap aspek estetika Manifesto. Amsterdam: Institute of
pada karya desain bergaya glitch art, publik Network Cultures.
harus melepaskan pandangan struktural Michael, B. 2016. Glitch Art in Theory and
dan sekat-sekat yang selama ini digunakan Practice. Cinegraphic.net.
dalam memandang sebuah karya seni Nurgiyantoro, B. 2007. Teori Pengkajian
visual. Berbagai aturan-aturan yang Fiksi. Yogyakarta: UGM.
mendefinisikan sebuah karya seni indah Sinungan, M. 2003. Produktivitas Apa dan
atau tidak, benar atau salah, tidak bisa Bagaimana. Bandung: Bumi Aksara.
dipergunakan dalam menilai karya seni. Sismono, D. Z. 2013. Pendidikan Karakter
Glitch art memiliki posisi yang sama dengan Konsep Dasar dan Implementasi di
karya seni kontemporer lain. ditinjau dari Perguruan Tinggi. Yogyakarta: UNY
elemen visual dan gagasan tersembunyi Press.
desainer, maka unsur tersebut menjadi Sugiyono. 2013. Metode Penelitian
landasan dalam menangkap sisi estetika Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,.
pada karya seni tersebut. Elemen estetika Bandung: Alfabeta.
pada karya seni kontemporer tidak Tinarbuko, S. 2009. Semiotika Komunikasi
hanya dinilai dari kemampuan dalam Visual. Yogyakarta: Jalasutra.
mengolah gambar, namun bagaimana
menterjemahkan gagasan kedalam visual
yang inovatif, original dan juga memiliki
karakter visual yang kuat.

KEPUSTAKAAN
Jurnal
Betancourt, M. 2015. The Invention of
Glitch Video: Digital TV Dinner (1978).
Chicago: Betancourt, Michael. (2015)
The Invention of Glitch Video: Digital
TV Dinner 1978(preview).
Clarissa Stefanni, S. d. 2019. Perancangan
Interior Galeri Seni Kontemporer Karya
Penyandang Difabel dengan Konsep
Universal Design di Surabaya. INTRA.
Fatmawiyati, J. 2018. Telaah
Kreativitas. Magister Psikologi
Universitas Airlangga.
Rasyidin. 2005. Anarkisme. Jurnal
Sistem Teknik Industri.

Buku
Campbell, D. 2007. Poststructuralism.
Britain: Oxford University Press.
George, R. 2004. Teori Sosiologi Modern.
Jakarta: Kencana.

64
PEDOMAN PENULISAN ARTIKEL
A. Ketentuan Umum
1. Orisinalitas
a. Artikel belum pernah diterbitkan dalam media cetak atau online.
b. Artikel tidak sedang dalam pertimbangan untuk diterbitkan pada media lain.
c. Artikel bukan merupakan hasil plagiat karya ilmiah lain, baik sebagian mau-
pun keseluruhan.

2. Jenis Artikel
a. Artikel penelitian.
b. Artikel penciptaan karya seni.
c. Artikel ulasan buku.

3. Bahasa
a. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia atau bahasa Inggris.
b. Artikel berbahasa Indonesia mengikuti Pedoman Ejaan yang Disempurnakan
(EYD).

4. Bentuk
a. Panjang artikel keseluruhan (termasuk gambar dan kepustakaan) antara 25
– 40 halaman A4 dengan margin 3,5 cm.
b. Semua jenis font yang digunakan adalah Cambria.
c. Ukuran font: judul 14 poin; nama-(nama) penulis, abstrak, dan kata kunci
11 poin; pendahuluan, pembahasan, simpulan, ucapan terima kasih, dan kepus-
takaan 12 poin.
d. Spasi: judul, nama-(nama) penulis, abstrak, dan kata kunci 1 spasi; penda-
huluan, pembahasan, simpulan, ucapan terima kasih, dan kepustakaan 1,5 spasi).

5. Pembagian
a. Penomoran peringkat bagian adalah: A., 1., a., i., dan ditulis tebal (bold).
b. Semua penomoran ditulis rata kiri.
c. Awal paragraf menjorok ke dalam.

6. Gambar
a. Gambar adalah bagian dari tulisan, bukan lampiran.
b. Gambar diberi legenda (caption).
c. Jika menimbulkan kerancuan, gambar dapat diberi panah penunjuk.
d. Gambar diberi angka Arab, contoh: Gambar 1., Gambar 2., dst.
e. Gambar yang berasal dari internet harus berasal dari website resmi sesuai
dengan pedoman penulisan ilmiah.
f. Gambar yang berasal dari penulis tidak diberi sumber.
g. Gambar yang tidak berasal dari penulis diberi sumber, contoh:
h. Dari fotografer : (Foto: Aming Prayitno, 2015)
i. Dari olahan orang lain : (Dibuat oleh: Aming Prayitno 2015)
j. Dari dokumentasi orang lain : (Dokumentasi: Aming Prayitno, 2015)
k. Dari buku 1 penulis : (Carroll, 1999: 55)
l. Dari buku 2 penulis : (Bychkov dan Sheppard, 2010: 55)
m. Dari buku 3 penulis : (Davies, Stephen dkk., 2009: 55)
n. Dari web : (www.indonesia.go.id, 3/2/2015)

7. Tabel

65
Journal of Contemporary Indonesian Art
Volume VI No.1- April 2020

a. Tabel adalah bagian dari tulisan, bukan lampiran.


b. Tabel dibuat dengan garis horizontal, tanpa garis vertikal sebagai pemisah
kolom.
c. Tabel diberi legenda (caption).
d. Tabel diberi angka Arab, contoh: Tabel 1., Tabel 2., dst.
e. Tabel yang berasal dari penulis tidak diberi sumber.
f. Tabel yang tidak berasal dari penulis diberi sumber, contoh:
a. Dari olahan orang lain : (Dibuat oleh: Aming Prayitno 2015)
b. Dari buku 1 penulis : (Carroll, 1999: 55)
c. Dari buku 2 penulis : (Bychkov dan Sheppard, 2010: 55)
d. Dari buku 3 penulis : (Davies, Stephen dkk., 2009: 55)
e. Dari web : (www.indonesia.go.id, 3/2/2015)

8. Pengutipan sumber
a. Pengutipan menggunakan catatan perut (bodynote).
b. Informasi pengutipan meliputi nama belakang penulis, tahun, dan hala-
man.
c. Contoh catatan perut:
d. Dari buku 1 penulis : (Carroll, 1999: 55)
e. Dari buku 2 penulis : (Bychkov dan Sheppard, 2010: 55)
f. Dari buku 3 penulis : (Davies dkk., 2009: 55)
g. Untuk nama penulis yang tidak disebut dalam kalimat:
Semiotika adalah studi tentang tanda dan cara kerja tanda (Fiske, 2011: 60).
h. Untuk nama penulis yang disebut dalam kalimat:
Menurut Newall (2011: 1-2), picture adalah suatu jenis representasi,
f. Untuk penulis yang diacu oleh penulis lain:
Alexander Gottlieb Baumgarten adalah filsuf yang pertama kali menggunakan isti-
lah aesthetica dalam tulisan (Peter, 2010: 9).

9. Kepustakaan
a. Disusun dengan pembagian: 1. Jurnal; 2. Buku dan Sumber Cetak Lain; 3.
Laman; 4. Informan.
b. Tiap bagian disusun secara alfabetis.
c. Urutan adalah: nama penulis, tahun terbit, judul, nama penerjemah (untuk
karya terjemahan), tempat, dan nama penerbit.
d. Jika terdapat lebih dari satu nama penulis, maka seluruh nama penulis
ditulis, tidak disingkat dkk. atau et al.
e. Contoh kepustakaan:
- Jurnal
Martin, Jean-Hubert. 2014. “Eye for an Eye, Image for an Image: Hassan Musa in
Conversation with Jean-Hubert Martin” dalam Nka Journal of Contemporary African
Art, Vol. 2014, No. 35, Fall 2014: 92-99.
Huber, Jörg; Kong, Eva Lüdi. 2014. “Care of the Self” dalam Journal of Contempo-
rary Chinese Art, Vol. 1, No. 1, 1 Maret 2014: 97-114.
- Buku
Thomson, Iain D. 2011. Heidegger, Art, and Postmodernity. Cambridge: Cambridge
University Press.
Bonham-Carter, Charlotte; Hodge, David. 2011. The Contemporary Art Book. Lon-
don: Goodman Books.
- Buku Terjemah
Eaton, Marcia Muelder. 2010. Persoalan-persoalan Dasar Estetika, terj. Embun

66
Kenyowati Ekosiwi. Jakarta: Salemba Humanika.
- Bunga Rampai
Dutto, Denis. 2005. “Aesthetic Universal”, dalam Gault, Berys dan Lopes, Dominic
Mclver (ed.). The Routledge Companian to Aesthetics. London dan New York: Rout-
ledge.
Sepp, Hans Rainer dan Embree, Lester (ed.). 2010. Handbook of Phenomenological
Aesthetics. London dan New York: Springer.
- Makalah, Prosiding, Tesis, Disertasi, dan Laporan Penelitian
Afatara, Narsen. 2011. “Abstraksi Biomorfis sebagai Ekspresi Estetis”. [Disertasi].
Yogyakarta: Program Doktor Penciptaan dan Pengkajian Seni Institut Seni Indonesia
Yogyakarta.
Sunardi, St. 2014. “Mencari Masa Depan Pendidikan Seni untuk Seniman Pecinta
Pengetahuan”. [Prosiding Seminar Akademik Fakultas Seni Rupa Institut Seni Indo-
nesia Yogyakarta 2012, Mengingat Seni Membaca Pengetahuan]. Yogyakarta: BP ISI
Yogyakarta.
- Laman
Vickers, Adrian, “What is Contemporary Indonesian Art?”. 2013. http://www.insi-
deindonesia.org/feature-editions/what-is-contemporary-indonesian-art-3. (Diakses
pada Rabu, 4 Februari 2015, pukul 17:14).

67
Journal of Contemporary Indonesian Art
Volume VI No.1- April 2020

DEWAN PENYUNTING
JOURNAL OF CONTEMPORARY INDONESIAN ART

PENANGGUNG JAWAB
Lutse Lambert Daniel Morin

PEMIMPIN REDAKSI
M. Dwi Marianto

SIDANG PENYUNTING
Penyunting Penyelia
Nadiyah Tunnikmah

Penyunting Pelaksana
Andre Tanama

Anggota Penyunting
Devy Ika Nurjanah

PENERBIT
Jurusan Seni Murni, Fakultas Seni Rupa, Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Alamat
Jurusan Seni Murni, Fakultas Seni Rupa, Institut Seni Indonesia Yogyakarta
Jl. Parangtritis Km. 6,5 Sewon, Yogyakarta
Telp. (0274) 3815890
Email: jociart@gmail.com
Web: jocia.isi.ac.id

68

Anda mungkin juga menyukai