Anda di halaman 1dari 7

Karakteristik Teknik Cetak Digital dalam Karya-karya Seni

Grafis di Yogyakarta
I.

LATAR BELAKANG MASALAH


Seni Grafis

mempunyai pemahaman sebagai seni cetak dua

dimensional diatas kertas dan dapat dilipatgandakan. Dari pemahaman


tersebut

seni

grafis

juga

biasa

disebut

Printmaking.

Dalam

perkembangannya teknik-teknik dalam seni grafis dapat dibagi dalam empat


ketegori utama, yaitu: Cetak tinggi ( relief print), Cetak dalam ( intaglio),
Cetak datar ( planographi) dan Cetak Saring ( silk screen). Setiap teknik
dalam Seni Grafis konvesional mempunyai karakteristik berbeda-beda dan
nilai artistik yang berbeda-beda pula.
Teknik-teknik yang ada dalam Seni Grafis pada awal kemunculannya
berkaitan erat dengan perkembangan teknologi industri cetak yang terus
dieksplorasi sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan teknologi. Bisa
dikatakan 4 teknik dasar dalam Seni Grafis juga mengalami perubahan
seiring dengan waktu dan kemajuan teknologi dibandingkan dengan awal
teknik-teknik itu digunakan dalam menghasilkan karya-karya Seni Grafis.
Pada akhir abad 20 perkembangan teknologi digital yang cepat dan
dinamis mempengaruhi hampir semua aspek kehidupan, termasuk kesenian.
Peran serta pelaku kesenian dalam perkembangan teknologi digital sudah
dimulai sejak awal bahkan sebelum teknologi ini menjadi bagian dari
masyarakat umum.
Ketertarikan pada kemungkinan-kemungkinan baru dalam proses
berkesenian membuat para pelaku kesenian sering melakukan eksplorasi
pada bidang-bidang lain salah satunya media digital. Media digital yang
sejak kemunculannya sudah mendapat perhatian oleh para pelaku kesenian
adalah komputer.
Tidak dapat dihindari kemudahan penggunaan dalam teknologi
komputer membuat orang menjadikan komputer sebagai media dalam
kegiatan sehari-hari termasuk juga berkesenian. Kemampuan komputer

berkembang sangat pesat ditambah dengan perangkat elektronika yang


dalam penggunaannya berhubungan

dengan komputer

seperti printer.

Perangkat-perangkat tersebut juga memberi wacana baru dalam pemakaian


komputer sebagai salah satu media untuk menghasilkan sebuah karya seni
rupa. Seni Grafis sebagai salah satu bagian dari seni rupa murni tidak
dipungkiri juga mendapatkan efek besar dalam perkembangan teknologi
media digital.
Melihat kembali definisi awal seni grafis, komputer dan perangkatnya
terutama printer bisa dijadikan alat dalam proses cetak untuk menghasilkan
sebuah karya Seni Grafis. Tentu saja untuk menjadikannya media baru
dibutuhkan eksplorasi lebih dari sekedar pengguna awam.
Setiap teknik dalam Seni Grafis konvesional mempunyai karakteristik
berbeda-beda dan nilai artistik yang berbeda-beda pula.. Kemampuan
komputer membuka peluang artistik yang lain dengan kemungkinan berbeda
dari teknik-teknik yang sudah muncul sebelumnya. Seperti semua alat yang
dipakai dalam menghasilkan karya seni grafis konvesional, penguasaan alat
secara optimal juga mempengaruhi kualitas karya seni grafis yang
dihasilkan.
Art is about ideas, and technology gives new possibilities for ideas.
The medium has always been closely linked to the idea and intention of the
work. Digital technology requires, however, another set of skills than those
traditionally associated with being an artist. Managing these skills opens up
new process routes and enables new ways of thinking, increasing the scope
of art and contributes to its diversity.1
Pengaruh teknologi digital pada Seni Grafis di Yogyakarta sudah
terlihat sejak 5 tahun terakhir. Pada Jurusan Seni Murni Institut Seni
Indonesia Yogyakarta bisa dilihat dari makin bertambahnya jumlah
mahasiswa Seni Grafis yang memilih teknik cetak digital dalam
melaksanakan Tugas Akhir. Beberapa pameran yang diselenggarakan oleh
Galeri-galeri di Yogyakarta juga sudah menampilkan karya-karya yang
menggunakan teknik cetak digital. Penerimaan teknik cetak digital bisa

Mamta Herland, A Shift Toward Digital Print in Future Art ,


www.worldprintmakers.com

dilihat dari kompetisi Seni Grafis Triennal tahun 2006 yang diselenggarakan
oleh Bentara Budaya.

II.

RUMUSAN MASALAH
Teknik Cetak Digital sebagai media dalam menghasilkan karya Seni Grafis
mempunyai karakteristik yang berbeda dibandingkan teknik-teknik yang
sudah ada sebelumnya. Meskipun kenyataannya beberapa karya Seni Grafis
yang menggunakan media digital belum memperlihatkan eksplorasi teknik
digital. Maka yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimanakah karakteristik karya-karya Seni Grafis di Yogyakarta
periode tahun 2000-2006 yang menggunakan teknik cetak digital ?
2. Sampai seberapa jauh eksplorasi teknik cetak digital dalam karyakarya seni grafis?

III. BATASAN MASALAH


1. Obyek yang diteliti adalah karya Seni Grafis di Yogyakarta periode
tahun 2000-2006 yang hasil cetakannya melalui printer.
2. Lokasi penelitian adalah di Yogyakarta
3. Subyek yang diteliti adalah para penggrafis, galeri, institusi maupun
pengamat seni yang turut mencermati perkembangan seni di Yogyakarta

IV.

TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan, mengidentifikasi dan
menganalisa karakteristik teknik cetak digital dalam Karya-karya Seni
Grafis di Yogyakarta periode tahun 2000-2006.

V.

MANFAAT PENELITIAN
Manfaat dari penelitian ini adalah hasil penelitian bermanfaat untuk
memperkaya dan menambah wawasan tentang media digital dan sumbangan
pemikiran kearah penciptaan Seni Grafis khususnya yang menggunakan
teknik cetak digital.

VI. TINJAUAN PUSTAKA

Donald Saff dan Deli Scacilotto dalam bukunya Printmaking, History


and process menyatakan bahwa Definisi seni grafis, seperti seni yang
lain ada dalam sebuah keadaan yang tetap dari perkembangan. Bisa
dicetak pada lingkungan dan estetis sesuai kebutuhan masyarakat dan
ekspresi individual dari seorang pelaku seni.2

Christiane Paul dalam bukunya Digital Art menjelaskan bagaimana


seniman

menjadi

bagian

dari

perkembangan

teknologi

dan

menggunakannya sebagai alat berkreasi dalam keseniannya.3

VII. KERANGKA TEORETIK


Untuk membahas permasalahan yang ada dalam penelitian ini digunakan
teori yang relevan.
Sejarah Seni
Seni mengenal proses perubahan dari masa lampau dan masa sekarang.
Dengan sejarah seni dapat dipahami perkembangan dan proses kesenian
seperti yang dialami pada masa ini.
Antropologi
Proses inovasi sudah tentu sangat erat sangkut pautnya dengan
penemuan baru dalam teknologi. Suatu penemuan biasanya juga
merupakan suatu proses sosial yang panjang yang melalui dua tahap
khusus, yaitu discovery dan invention.4 Dalam penelitian ini ilmu
2
Donald Saff and Deli Scacilotto, Printmaking, History and process, Holt Rinehar and
Winston, 1978, p.210
3
Christiane Paul, Digital Art, London, Thames and Hudson, 2003, p.27
4
Koentjaraningrat, Pengantar Ilmu Antropologi, Jakarta, PT. Rineka Cipta, 2002, p.256

antropologi digunakan untuk meneliti seniman sebagai pembuat karya


grafis.
Estetika
Estetika adalah pengetahuan tentang keindahan seni yang berhubungan
dengan filsafat. Seni sebagai penerimaan publik menurut Jacob Sumarjo
dalam bukunya Filsafat Seni adalah: Dalam hal ini nilai seni berdasarkan
pada penerimaannya, tidak terletak pada benda seni atau senimannya.
Dalam pandangan ini muncul permasalahan filosofis tentang komunikasi
seni, relasi seni, wacana seni, pendidikan nilai, interpretasi seni dan
sebagainya.5

VIII. METODE PENELITIAN


Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitis.
Metode ini dimaksudkan untuk eksplorasi dan klarifikasi mengenai suatu
gagasan atau fenomena dengan cara mendeskripsikan sejumlah informasi
yang berkenaan dengan masalah yang diteliti dan menganalisa dalam
penjelasan-penjelasan yang dalam dan menyeluruh.
Penelitian ini menggunakan beberapa teknik pengumpulan data yaitu:
1. Wawancara
2. Observasi
3. Dokumentasi
Pengumpulan seluruh data yang terkumpul akan direduksi dan dimasukkan
kedalam kategori yang telah ditetapkan. Hasil reduksi akan disajikan
secara tertentu untuk masing-masing kategori dan terakhir akan dilakukan
penarikan kesimpulan.

Jacob Sumarjo, Filsafat Seni, Bandung, Penerbit ITB, 2000, p.21

IX.

SISTEMATIKA
Penelitian ini ditulis dalam lima bab, yaitu:
Bab I

adalah pendahuluan yang berisi latar belakang penelitian, batasan


masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, teori dan konsep
penlitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

Bab II

bersi tentang tinjauan pustaka mengenai teknik cetak digital

Bab III berisi tentang Seni Grafis di Yogyakarta yang menggunakan


teknik cetak digital periode tahun 2000-2006.
Bab IV adalah analisa dan telaah masalah yang menyangkut karakter
teknik cetak digital Seni Grafis di Yogyakarta periode tahun
2000-2006.
Bab V

adalah bab terakhir yang berisi penutup, kesimpulan dan


beberapa saran

X.

GARIS BESAR ISI PENELITIAN


Garis besar penelitian ini adalah untuk mengetahui karakter dan
perkembangan teknik cetak digital Seni Grafis di Yogyakarta periode
tahun 2000-2006. Penelitian ini akan mengamati dan mengkaji teknik
cetak digital Seni Grafis di Yogyakarta sehingga akan didapat suatu hasil
pengamatan yang komprehensif dan kualitatif.

DAFTAR PUSTAKA
Hauser, Arnold, The Sociology of Art, Chicago: The University of
Chicago, 1982
Herland, Mamta, A Shift Toward Digital Print in Future Art,
www.worldprintmakers.com
Koentjaraningrat, Pengantar Ilmu Antropologi, Jakarta: PT. Rineka Cipta,
2002
Paul, Christiane, Digital Art, London: Thames and Hudson, 2003
Sachari, Agus, Estetika: Makna, Simbol dan Daya, Bandung: Penerbit
ITB.2002
Saff, Donald and Scacilotto, Deli, Printmaking, History and process, Holt
Rinehar and Winston, 1978
Sumarjo, Jacob, Filsafat Seni, Bandung: Penerbit ITB, 2000
Wolf, Janet, Aesthetics and The Sociology of Art, London:Geoige Allen &
Unwin, 1983

Anda mungkin juga menyukai