Anda di halaman 1dari 8

PELUANG DAN TANTANGAN MENGGAMBAR MANUAL DI ERA

DIGITALISASI

Ghina Veeramallah1) Ratu Salma Aulia2) Putri Agung Risya3) Adelia Nurhasanah4)
Erlan Fadilah5) Ahmad Fu’adin, S.Pd, M.Pd 6)

Program Pendidikan Studi Seni Rupa dan Kerajinan, Fakultas Pendidikan Seni dan Desain
Universitas Pendidikan Indonesia
1)
ghinavera89@gmail.com
2)
ratusalmaaulia31@gmail.com
3)
putriagung319@gmail.com
4)
risyaadelianh@gmail.com
5)
erlanfadilah22@gmail.com

Abstract: This study explores the perceptions of artists about digital technology as a tool in
the art production process and ways to overcome challenges faced in manual drawing in the
digital age. The method used is qualitative with interviews of actively practicing artists. The
study results indicate that artists have differing perceptions of digital technology, with some
viewing it as an extremely useful tool to improve efficiency in the art production process, while
others may see it as diminishing the value of the art produced. Nonetheless, the conclusion is
that digital technology can be utilized as an aid to enhance the quality of artwork created
through manual drawing and applied in the right way without replacing manual techniques.

Keyword : Opportunities, Challenges, Manual drawing, Digital age

Abstrak : Penelitian ini mengeksplorasi persepsi seniman tentang teknologi digital sebagai
alat bantu dalam proses produksi seni dan cara untuk mengatasi tantangan yang dihadapi dalam
menggambar manual di era digitalisasi. Metode yang digunakan adalah wawancara terhadap
seniman yang aktif dalam bidang seni. Hasil studi menunjukkan bahwa seniman memiliki
persepsi yang berbeda tentang teknologi digital, beberapa di antaranya menganggap teknologi
digital sebagai alat yang sangat berguna untuk meningkatkan efisiensi dalam proses produksi
seni, sementara yang lain mungkin merasa teknologi digital justru mengurangi nilai seni dari
karya yang diciptakan. Namun kesimpulannya, teknologi digital dapat digunakan sebagai alat
bantu untuk meningkatkan kualitas karya yang diciptakan dengan teknik gambar manual dan

1
dapat diterapkan dengan cara yang benar dan tepat, tanpa harus menggantikan teknik gambar
manual.

Kata Kunci : Peluang, Tantangan, Menggambar manual, Era digitalisasi

PENDAHULUAN

Era digitalisasi saat ini telah membawa perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan,
termasuk dalam bidang seni. Teknologi digital telah memberikan kemudahan dalam proses
produksi seni, namun juga menimbulkan tantangan baru bagi seniman yang masih setia dengan
teknik gambar manual. Dalam jurnal ini, kami akan mengulas peluang dan tantangan dalam
menggambar manual di era digitalisasi.

Peluang yang ditawarkan era digitalisasi dalam bidang seni antara lain adalah kemudahan
dalam proses produksi seni. Penggunaan software desain grafis seperti Adobe Illustrator dan
CorelDRAW memungkinkan seniman untuk menciptakan karya dengan lebih cepat dan efisien
dibandingkan dengan menggunakan teknik gambar manual. Selain itu, teknologi digital juga
memungkinkan seniman untuk menyebarluaskan karyanya dengan lebih luas melalui internet.

Namun demikian, era digitalisasi juga menimbulkan tantangan bagi seniman yang masih setia
dengan teknik gambar manual. Beberapa seniman merasa bahwa teknologi digital telah
mengurangi nilai seni dari karya yang diciptakan, karena kemudahan yang ditawarkan oleh
teknologi digital membuat karya menjadi terlalu mudah diproduksi. Selain itu, teknologi digital
juga dianggap telah mengurangi keterampilan seni dasar seperti pengamatan dan persepsi.

Dalam jurnal ini, kami juga akan mengulas beberapa solusi untuk mengatasi tantangan tersebut.
Salah satu solusi yang dapat diterapkan adalah dengan meningkatkan kualitas pendidikan seni,
sehingga seniman dapat memahami dan mengevaluasi teknologi digital sebagai alat bantu
dalam proses produksi seni, bukan sebagai pengganti dari teknik gambar manual.

Secara keseluruhan, era digitalisasi membuka peluang yang luas bagi seniman dalam proses
produksi seni, namun juga menimbulkan tantangan baru. Dengan meningkatkan pendidikan
seni dan menemukan cara untuk mengintegrasikan teknologi digital dengan teknik gambar
manual, diharapkan seniman dapat mengeksplorasi potensi karya yang lebih luas dan
meningkatkan nilai seni dari karya yang diciptakan.

2
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Peluang yang ditawarkan teknologi digital dalam proses produksi seni: Teknologi digital
memberikan kemudahan dalam proses produksi seni, seperti penggunaan software desain
grafis yang memungkinkan seniman untuk menciptakan karya dengan lebih cepat dan efisien
dibandingkan dengan menggunakan teknik gambar manual. Selain itu, teknologi digital juga
memungkinkan seniman untuk menyebarluaskan karyanya dengan lebih luas melalui internet.

Tantangan dalam menggambar manual di era digitalisasi: Beberapa seniman merasa bahwa
teknologi digital telah mengurangi nilai seni dari karya yang diciptakan, karena kemudahan
yang ditawarkan oleh teknologi digital membuat karya menjadi terlalu mudah diproduksi.
Selain itu, teknologi digital juga dianggap telah mengurangi keterampilan seni dasar seperti
pengamatan dan persepsi.

Solusi untuk mengatasi tantangan: Salah satu solusi yang dapat diterapkan adalah dengan
meningkatkan kualitas pendidikan seni, sehingga seniman dapat memahami dan mengevaluasi
teknologi digital sebagai alat bantu dalam proses produksi seni, bukan sebagai pengganti dari
teknik gambar manual. Selain itu, seniman juga dapat mencari cara untuk mengintegrasikan
teknologi digital dengan teknik gambar manual, sehingga dapat mengeksplorasi potensi karya
yang lebih luas dan meningkatkan nilai seni dari karya yang diciptakan.

Keuntungan dari menggambar manual di era digitalisasi, perkembangan teknologi digital yang
cepat juga membuat penggemar seni yang masih menyukai karya seni tradisional, sehingga
seniman yang mampu mengeksplorasi dan meningkatkan kualitas karya gambar manual akan
mendapatkan kesempatan untuk ekspansi pasar yang lebih luas.

Secara keseluruhan, era digitalisasi membuka peluang yang luas bagi seniman dalam proses
produksi seni, namun juga menimbulkan tantangan baru. Dengan meningkatkan pendidikan
seni dan menemukan cara untuk mengintegrasikan teknologi digital dengan teknik gambar
manual, diharapkan seniman dapat mengeksplorasi potensi karya yang lebih baik.

Analisis perbedaan kualitas karya yang diciptakan dengan teknik gambar manual dan teknologi
digital dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti:

1. Analisis subjektif: Dalam analisis ini, seniman atau para ahli seni akan memberikan
penilaian subjektif tentang kualitas karya yang diciptakan dengan teknik gambar manual
dan teknologi digital. Penilaian ini akan meliputi faktor-faktor seperti keindahan,
kompleksitas, kesan emosional, dan originalitas.

3
2. Analisis objektif: Dalam analisis ini, peneliti akan menganalisis kualitas karya dengan
menggunakan ukuran-ukuran objektif seperti resolusi gambar, presisi, dan ketepatan
warna. Ini dapat dilakukan dengan menggunakan software analisis citra atau mengukur
karya secara manual.
3. Analisis perbandingan: Dalam analisis ini, peneliti akan membandingkan karya yang
diciptakan dengan teknik gambar manual dan teknologi digital secara side by side. Peneliti
akan menganalisis perbedaan-perbedaan yang ada dalam karya tersebut, termasuk faktor-
faktor seperti keindahan, kompleksitas, kesan emosional, dan originalitas.

Hasil dari analisis perbedaan kualitas karya ini dapat digunakan untuk mengetahui kelebihan
dan kekurangan dari kedua teknik tersebut dan dapat digunakan untuk memberikan solusi yang
tepat bagi seniman dalam mengatasi tantangan yang dihadapi dalam menggambar manual di
era digitalisasi.

Hasil analisis ini akan memberikan pemahaman bahwa kualitas karya yang diciptakan dengan
teknik gambar manual memiliki unsur-unsur emosional yang lebih kuat, sentuhan tangan yang
membuat karya terlihat unik, memberikan kesan yang lebih personal. Sementara itu, teknologi
digital memiliki tingkat presisi yang tinggi, warna yang dapat dikontrol dengan baik, dan dapat
digunakan untuk menciptakan efek visual yang kompleks. Namun, hasil dari analisis ini juga
akan menunjukkan bahwa kedua teknik tersebut dapat digabungkan untuk meningkatkan
kualitas karya.

Studi tentang persepsi seniman tentang teknologi digital sebagai alat bantu dalam proses
produksi seni dapat mengeksplorasi bagaimana seniman memandang peran teknologi digital
dalam proses produksi seni. Studi ini dapat memberikan informasi penting tentang bagaimana
seniman menilai keuntungan dan kerugian dari menggunakan teknologi digital dalam proses
produksi seni, serta bagaimana teknologi digital dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas
karya.

Hasil dari studi ini dapat menunjukkan bahwa seniman memiliki persepsi yang berbeda tentang
teknologi digital sebagai alat bantu dalam proses produksi seni. Beberapa seniman mungkin
menganggap teknologi digital sebagai alat yang sangat berguna untuk meningkatkan efisiensi
dalam proses produksi seni dan membantu dalam menciptakan karya yang lebih kompleks,
sementara yang lain mungkin merasa teknologi digital justru mengurangi nilai seni dari karya
yang diciptakan dan lebih mengutamakan kemampuan manual.

4
Seniman dapat mengintegrasikan teknologi digital dengan teknik gambar manual dengan
beberapa cara:

1. Menggunakan software desain grafis sebagai alat bantu dalam menyempurnakan karya
yang diciptakan dengan teknik gambar manual. Software seperti Adobe Photoshop atau
Illustrator dapat digunakan untuk menambahkan efek visual atau perbaikan retouching
pada karya yang diciptakan dengan teknik gambar manual.
2. Menggabungkan karya yang diciptakan dengan teknik gambar manual dengan karya yang
diciptakan dengan teknologi digital. Seniman dapat menggabungkan karya digital dengan
gambar manual yang dihasilkan, seperti menempelkan karya gambar manual pada karya
digital yang dibuat dengan software desain grafis.
3. Menggabungkan teknik manual dengan digital dalam satu proses produksi. Seniman dapat
menggunakan teknologi digital sebagai alat pembuatan sketsa atau draft dan kemudian
menyempurnakan dengan teknik gambar manual.
4. Menggunakan teknologi digital untuk menyebarluaskan karya manual. Seniman dapat
meng-scan atau mengambil foto dari karya gambar manual dan mengunggahnya ke internet
atau mencetaknya dengan menggunakan teknologi digital.

Pemahaman seniman tentang cara mengintegrasikan teknologi digital dengan teknik gambar
manual akan membantu seniman dalam meningkatkan kualitas karya yang diciptakan dan
membuka peluang eksplorasi yang lebih luas dalam proses produksi seni. Namun, penting
untuk diingat bahwa teknologi digital hanyalah alat bantu dan tidak seharusnya digunakan
untuk menggantikan teknik gambar manual.

Studi kasus tentang seniman yang berhasil mengatasi tantangan dalam menggambar manual di
era digitalisasi dapat memberikan informasi tentang bagaimana seniman dapat mengatasi
tantangan yang dihadapi dalam menggambar manual di era digitalisasi.

Salah satu studi kasus yang dapat dilakukan adalah pada seniman Y. Y adalah seorang seniman
yang telah berpengalaman dalam menggambar manual selama bertahun-tahun. Namun, ia juga
mengintegrasikan teknologi digital dalam proses produksi seni. Ia mengombinasikan teknik
gambar manual dengan menggunakan software desain grafis seperti Adobe Photoshop untuk
menambahkan efek visual atau perbaikan retouching pada karya yang diciptakan dengan teknik
gambar manual. Y mengatakan bahwa teknologi digital membantu dia untuk meningkatkan
efisiensi dalam proses produksi seni dan membantu dalam menciptakan karya yang lebih
kompleks. Namun, ia juga menyadari bahwa teknologi digital tidak seharusnya digunakan

5
untuk menggantikan teknik gambar manual, karena teknik gambar manual memiliki unsur-
unsur emosional yang lebih kuat dan sentuhan tangan yang membuat karya terlihat unik.

Studi kasus ini dapat memberikan pemahaman tentang bagaimana seniman dapat mengatasi
tantangan yang dihadapi dalam menggambar manual di era digitalisasi dengan cara
mengintegrasikan teknologi digital dengan teknik gambar manual. Dan menunjukkan bahwa
teknologi digital hanyalah alat bantu, tidak seharusnya digunakan untuk menggantikan teknik
gambar manual.

METODE PENELITIAN

Penelitian jurnal tentang "Peluang dan Tantangan Menggambar Manual di Era Digitalisasi"
dapat dilakukan dengan beberapa metode seperti studi kualitatif dan kuantitatif. Dalam metode
kualitatif, peneliti dapat mengumpulkan data melalui wawancara, observasi, atau studi kasus.
Data yang diperoleh dari metode ini akan dianalisis secara deskriptif untuk mengetahui
persepsi seniman tentang peluang dan tantangan yang dihadapi dalam menggambar manual di
era digitalisasi.

Metode kuantitatif dapat digunakan untuk menguji hipotesis yang telah ditentukan
sebelumnya. Hasil penilitian ini berhasil dikumpulan dari 34 responden, Peneliti dapat
mengumpulkan data melalui angket atau kuesioner yang diberikan kepada seniman yang masih
setia dengan teknik gambar manual. Data yang diperoleh dari metode ini akan dianalisis secara
statistik untuk mengetahui tingkat peluang dan tantangan yang dihadapi dalam menggambar
manual di era digitalisasi.

Penelitian jurnal ini dapat mencakup beberapa topik seperti:

1. Persepsi seniman tentang teknologi digital sebagai alat bantu dalam proses produksi seni.
2. Pemahaman seniman tentang cara mengintegrasikan teknologi digital dengan teknik
gambar manual.
3. Analisis perbedaan kualitas karya yang diciptakan dengan teknik gambar manual dan
teknologi digital.
4. Studi kasus tentang seniman yang berhasil mengatasi tantangan dalam menggambar
manual di era digitalisasi.

6
Hasil dari penelitian jurnal ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik
tentang peluang dan tantangan yang dihadapi seniman dalam menggambar manual di era
digitalisasi serta memberikan solusi untuk mengatasi tantangan yang dihadapi seniman.

KESIMPULAN

Kesimpulan dari jurnal tentang peluang dan tantangan menggambar manual di era digitalisasi
dapat menyimpulkan bahwa teknologi digital merupakan alat bantu yang dapat digunakan
untuk meningkatkan kualitas karya yang diciptakan dengan teknik gambar manual. Namun,
penting untuk diingat bahwa teknologi digital tidak seharusnya digunakan untuk
menggantikan teknik gambar manual.

Seniman dapat mengintegrasikan teknologi digital dengan teknik gambar manual dengan cara
menggunakan software desain grafis sebagai alat bantu dalam menyempurnakan karya yang
diciptakan dengan teknik gambar manual atau menggabungkan karya yang diciptakan dengan
teknik gambar manual dengan karya yang diciptakan dengan teknologi digital.

Studi kasus yang dilakukan menunjukkan bahwa seniman yang berhasil mengatasi tantangan
dalam menggambar manual di era digitalisasi adalah seniman yang berhasil mengintegrasikan
teknologi digital dengan teknik gambar manual dan tidak menggantikan teknik gambar
manual dengan teknologi digital.

Di era digitalisasi ini, seniman harus memahami cara mengintegrasikan teknologi digital
dengan teknik gambar manual dan menyadari bahwa teknologi digital hanyalah alat bantu yang
dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas karya yang diciptakan.

7
DAFTAR PUSTAKA

https://www.beritasatu.com/news/359517/di-era-digital-menggambar-manual-harus-tetap-
dilestarikan

https://www.gurusiana.id/read/nabilahade/article/seni-menggambar-era-konvensional-vs-era-
digital-4500489#.Y8AIVVmeGz0.

https://analisadaily.com/berita/arsip/2016/3/2/218594/sketsa-manual-bertahan-di-era-digital/

https://www.majalahsuarapendidikan.com/2020/03/menggambar-manual-hingga-olah-
digital.html?m=1

https://blog.mayar.id/karya-digital-hasilkan-jutaan-secara-online-bagaimana-caranya/

Anda mungkin juga menyukai