Anda di halaman 1dari 21

Pengaruh Mata Kuliah Menggambar Arsitektur terhadap

Kemampuan Menggambar Mahasiswa Program Studi Teknik

Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya


BAB 1

A. Latar Belakang

Dalam perkuliahan jurusan teknik arsitektur, kemampuan menggambar banyak

digunakan dalam menyampaikan konsep dan menggambarkan bentuk bangunan

serta lingkungan sekitarnya. menggambar dapat dilakukan secara manual maupun

digital. Dari hal tersebut muncul anggapan populer bahwa semua anak arsitektur

bisa menggambar baik secara manual maupun digital.

Pada awal perkuliahan, mahasiswa hanya dituntut untuk dapat menggambar

secara manual untuk menyampaikan konsep yang akan dibawakan pada mata

kuliah studio perancangan arsitektur. Dalam mata kuliah itu siswa diangap sudah

menguasai dasar dalam menggambar. Namun, pada kenyataanya masih ada

mahasiswa baru yang memiliki kemampuan menggambar yang kurang mumpuni,

sehingga dapat menghambat performanya dalam mengerjakan tugas.

Maka dari itu terdapat mata kuliah penunjang, yaitu Menggambar Arsitektur, yang

mengajarkan dasar-dasar menggambar dalam bidang arsitektur seperti gambar

perspektif, gambar kerja, drafting, rendering, dan sketsa bebas. Mata kuliah ini

diharapkan dapat membantu meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam

mengambar hal-hal yang berkaitan dengan bidang arsitektur.

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, penulis akan mengadakan

penelitian mengenai “pengaruh mata kuliah menggambar arsitektur terhadap

kemampuan menggambar mahasiswa teknik arsitektur fakultas teknik universitas

sriwijaya.”
B. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah yang didapat adalah sebagai

berikut:

1. Apa pengaruh mata kuliah menggambar arsitektur dalam kemampuan

menggambar mahasiswa program studi arsitektur fakultas teknik

univerisitas sriwijaya

2. Seberapa efisien mata kuliah menggambar arsitektur dalam menigkatkan

kemampuan gambar mahasiswa

A. Tujuan penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini

adalah:

1. Mengetahui pengaruh mata kuliah menggambar arsitektur dalam

kemampuan menggambar mahasiswa program studi arsitektur fakultas

teknik univerisitas sriwijaya

2. Mengetahui tingkat efisiensi mata kuliah menggambar arsitektur dalam

kemampuan menggambar mahasiswa program studi arsitektur fakultas

teknik univerisitas sriwijaya

Manfaat penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini yaitu:


1. Mengetahui seberapa efektif mata kuliah menggambar arsitektur pada

program studi teknik arsitektur fakultas teknik universitas sriwijaya

2. Sebagai saran dan evaluasi bagi dosen mata kuliah menggambar arsitektur

dalam pelakasaan proses kuliahnya dan memahami tingkat efektifitas

pengajarannya

Bab ii

Tinjauan pustaka

Berdasarkan judul penelitian oleh penulis, “Pengaruh Mata Kuliah Menggambar

arsitektur terhadap kemampuan menggambar mahasiswa program studi teknik

arsitektur fakultas teknik universitas sriwijaya,” hal-hal yang perlu dijelaskan

terlebih dahulu adalah: menggambar, jurusan arsitektur, dan menggambar

arsitektur

Menggambar

Menurut KBBI daring, mengggambar adalah merupakan kegiatan meniru barang,

orang, binatang, dan sebagainya yang dibuat dengan coretan pensil atau alat

lainnya pada sebuah kertas. Sejak zaman dahulu, manusia telah menggunakan

gambar sebagai media komunikasi maupun hanya sekadar mengekspresikan diri.

Menggambar dapat dilakukan secara manual, yaitu dengan kertas dan alat gambar,
ataupun secara digital menggunakan perangkat lunak yang terdapat dalam

komputer.

Jurusan Arsitektur

Jurusan arsitektur adalah jurusan yang mempelajari ilmu dan seni mengenai

perancangan suatu bangunan dan/atau lingkungan. Menurut Vitruvius dalam

bukunya De Architectura, bangunan yang baik haruslah memilik Keindahan /

Estetika (Venustas), Kekuatan (Firmitas), dan Kegunaan / Fungsi (Utilitas);

arsitektur dapat dikatakan sebagai keseimbangan dan koordinasi antara ketiga

unsur tersebut, dan tidak ada satu unsur yang melebihi unsur lainnya. Dalam

definisi modern, arsitektur harus mencakup pertimbangan fungsi, estetika, dan

psikologis. Namun, dapat dikatakan pula bahwa unsur fungsi itu sendiri di

dalamnya sudah mencakup baik unsur estetika maupun psikologis. Dalam jurusan

arsitektur hal-hal tersebut dipelajari dalam merancang sebuah bangunan yang

ideal, dimana bangunan tersebut memenuhi ketiga unsur tersebut.

Mata kuliah Menggambar arsitektur

Mata kuliah menggambar arsitektur dalah salah satu mata kuliah yang terdapat

pada jurusan arsitektur. Menurut Rona Fika Jamila, S.T., M. T., seorang dosen

arsitektur universitas mercu buana, menggambar arsitektur adalah menggambar

gambar-gambar yang digunakan untuk mempresentasikan karya-karya arsitektur.

Gambar-gambar tersebut berupa gambar tampak, gambar perspektif, gambar

kerja, dan sketsa bebas untuk drafting konsep. Dalam mata kuliah ini, selain

diajarkan gambar-gamabar arsitektur, diajarkan juga teknik rendering yang

menggunakan alat gamabr seperti pensil, pena gambar, pensil warna, spidol, dan
cat air. Fungsi dari mata kuliah menggambar arsitektur ini adalah menunjang

kemampuan mahasiswa untuk mempresentasikan bentuk-bentuk tiga dimensi,

konstruksi, dan lingkungan spasial pada permukaan dua dimensi.

Bab iii

Metode penelitian

Metode penelitian

Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah kuantitatif dengan

pendekatan deskriptif. Menurut sugiyono, metode kuantitatif dapat diartikan

sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat poitivisme, digunakan

untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel

dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian ,

analisis, data bersifat kuantitatif dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah

ditetapkan. Adapun pengertian deskriptif menurut Sugiyono (2012: 29) adalah

metode yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap

objek yang diteliti, yaitu kemampuan menggambar mahasiswa teknik arsitektur


universitas sriwijaya melalui data atau sampel yang telah terkumpul sebagimana

adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku umum.

Dalam penelitian ini, digunakan kuesioner sebagai primer dan nilai akhir mata

kuliah menggambar arsitektur. Selanjutnya penelitian ini akan dideskripsikan

secara kolerasional dengan tujuan untuk mendeskripsikan hubungan antarvariabel

penelitian. Variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah mata kuliah

menggambar arsitektur sebagai variabel bebas, dan kemampuan menggambar

sebagai variabel terikat pada penelitian ini.

Populasi dan sampel penelitian

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2008:115), “Populasi adalah wilayah generalisasi

terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulan”. Dalam penelitian ini populasinya adalah semua mahasiswa

program studi arsitektur fakultas teknik universitas sriwijaya.

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2008:116) “sampel adalah sebagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Penelitian ini

menggunakan 11 orang mahasiswa program studi arsitektur universitas

sriwijaya.

Teknik pengumpulan data


Arikunto (2002:136) ”Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh

peneliti dalam pengumpulan data penelitiannya”. Berdasarkan pengertian tersebut

dapat dikatakan bahwa metode penelitian adalah cara yang dipergunakan untuk

mengumpulkan data yang di perlukan dalam penelitian.

Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini yaitu:

1. Kuesioner atau angket

Pengertian metode angket menurut Arikunto (2006:151) “Angket adalah

pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari

responden dalam arti laporan tentang pribadi atau hal-hal yang ia ketahui”.

Sedangkan menurut Sugiyono (2008:199) “Angket atau kuesioner

merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi

seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

dijawab”.

Kuesioner atau angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis

kuesioner atau angket langsung yang tertutup karena responden hanya

tinggal memberikan tanda pada salah satu jawaban yang dianggap benar.

2. Dokumentasi

Menurut Arikunto (2006:158) “Dokumentasi adalah mencari dan

mengumpulkan data mengenai hal-hal yang berupa catatan, transkip, buku,

surat kabar, majalah, notulen, rapot, agenda dan sebagainya.”

Metode dokumentasi ini dimaksudkan untuk memperoleh data

berdasarkan sumber data yang ada di civitas akademika universitas


sriwijaya, yaitu berupa transkrip nilai akhir mata kuliah menggambar

arsitektur

Instrumen penelitian

1. Data Angket

Alat pemerolehan data berupa angket digunakan untuk mengetahui

bagaimana kesiapan belajar mahasiswa, jenis angket yang digunakan

adalah angket tertutup. Angket tertutup yaitu angket yang didalamnya

telah terdapat alternatif jawaban yang telah ditentukan oleh si pemuat

angket. Jawaban dari angket tersebut berupa skala likert. Sugiyono (2014,

hlm. 134) menyatakan bahwa “Skala Likert digunakan untuk mengukur

suatu sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang

tentang suatu fenomena sosial”. Skala likert umum digunakan dalam

angket untuk menentukan tingkat persetujuan partisipan terhadap suatu

pernyataan dengan memilih tingkat persetujuan terhadap suatu pernyataan.

Skala Penilaian untuk Pernyataan

no keterangan Skor
1 Sangat setuju 4
2 Setuju 3
3 Tidak Setuju 2
4 Sangat Tidak Setuju 1
Tabel 3.1 Skala Penilaian untuk Pernyataan

Sumber: sugiyono

Angket tersebut digunakan untuk mencari tahu pengaruh mata kuliah

arsitektur terhadap kemampuan menggambar mahasiswa program studi


teknik arsitektur fakultas teknik universitas sriwijaya. Berikut adalah kisi-

kisi angket yang digunakan dalam penelitian ini:

Kisi-Kisi Angket

variabel Aspek indikator Nomor

angket

Kemampuan Kemampuan  Sebelum 1,7

menggambar(variabel menggambar mengikuti mata

Y) yang dimiliki kuliah

mahasiswa menggambar

arsitektur

 Setelah

mengikuti mata

kuliah

menggambar

arsitektur

Mata kuliah Materi dan  Pemahaman 2,3,4

Menggambar tugas-tugas materi

Arsitektur (variabel yang diberikan  Kelengkapan

X) materi

 Pemberian tugas

Bimbingan dari  Materi dari 5,6

dosen dosen
 Asistensi tugas

Tabel 3.2
Sumber: dokumen pribadi
2. Data Dokumentasi

Data dokumentasi berupa transkrip nilai akhir mata kuliah mengambar

arsitektur merupakan data sekunder pada penelitian ini, di mana data

tersebut digunakan untuk mengetahui kemampuan menggambar

mahasiswa setelah mengikuti mata kuliah menggambar arsitektur.yang

dapat diakses di unsri.ac.id. data transkrip nilai tersebut

Teknik Analisis Data

Teknik analisis data pada penelitian ini adalah menggunakan metode korelasi

kuantitatif dengan angket, dan data transkrip nilai. Data berupa angket merupakan

data primer pada penelitian ini. Data angket disebar pada hari Rabu, 1 Mei 2019.

Setelah terkumpul selanjutnya data dari anket dinalisis. Sebelum data berupa

angket dianalisis dengan statistik terlebih dahulu dilakukan pengolahan data yang

bertujuan mengubah data mentah dari hasil pengukuran menjadi data yang lebih

halus sehingga memberikan arah untuk pengkajian lebih lanjut (Sudjana, 2001:

128). Pengolahan data menurut Hasan (2006: 24) meliputi kegiatan berikut ini.

1. Editing

Editing adalah pengecekan atau pengoreksian data yang telah terkumpul,

tujuannya untuk menghilangkan kesalahan-kesalahan yang terdapat pada

pencatatan dilapangan dan bersifat keliru.


2. Coding

Coding adalah usaha mengklasifikasikan jawaban-jawaban dengan jalan

menandai masing-masing kode-kode tertentu biasanya berupa angka

(Margono, 2004: 191). Sedangkan menurut Koentjoroningrat (1991: 272)

mengemukakan bahwa “koding adalah usaha mengklasifikasikan

jawabanjawaban para responden menurut macamnya, klasifikasi itu

dilakukan dengan jalan menandai masing-masing jawaban itu dengan kode

tertentu, lazimnya dalam bentuk angka”. Pada penelitian ini teknik coding

digunakan untuk menandai setiap butir soal dengan cara memberi kode

berbentuk angka untuk setiap jawaban dalam butir soal angket tersebut.

Angka-angka tersebut berdasarkan skala likert yang tercantum pada tabel

3.1.

3. Scoring

Scoring merupakan langkah pemberian skor atau langkah memberikan

kategori untuk setiap butir jawabanya dari responden dalam angket

kesiapan belajar pada penelitian ini. Untuk skor setiap butir soal

tergantung dari pilihan dari para rensponden, karena scoring yang

dilakukan berdasarkan skala likert

4. Menghitung persentase (%) skor capaian responden

Pengelolaan data hasil skor capaian responden dalam penelitian ini

berdasarkan hasil dari masing-masing item pertanyaan untuk setiap

indikator dengan formulasi rumus persentase yang telah dikemukakan oleh

Purwanto (1991:113) sebagai berikut:

Pr = F/N ×100
Keterangan:

Pr = persentase capaian responden

F= jumlah jawaban

N= jumlah responden

100%= jumlah tetap

Menentukan skor setiap sub indikator dengan memakai formulasi rumus

persentase yang dikemukakan oleh Sugiyono (2010:117) sebagai berikut:

Pr= Sc/Sl ×100%

Dengan :

Pr : Persentase capaian

Sc : jumlah skor capaian

Sl : jumlah skor ideal

100%= jumlah tetap

Selanjutnya mengkonfirmasi persentase (%) skor capaian responden

dengan kriteria /standar keberhasilan. Setelah jawaban dianalisis melalui

rumus di atas, selanjutnya disesuaikan dengan kualifikasi atau kriteria

yang diadaptasi dari Sugiyono (2010:107), seperti pada tabel berikut.

Nomor Rentang Kualifikasi atau

status kriteria
skor

1 81-100 Sangat

tinggi/sangat

banyak/ sangat

tepat

2 61-80 Tinggi/tepat/banyak

3 41-60 Cukup tinggi/cukup

banyak/cukup tepat

4 21-40 Rendah/tidak

tepat/tidak banyak

5 0-20 Sangat

rendah/sangat tidak

tepat/ sangat tidak

banyak

Tabel 3.3 kualifikasi berdasarkan skor


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Deskripsi data

Data berupa angket digunakan untuk mengukur kesiapan belajar. Adapun cara

untuk mengolah data angket tersebut telah dijelaskan sebelumnya.

1. Identitas responden

Berikut daftar responden dari angket tersebut:

3.4. daftar responden angket

2. Deskripsi penelitian

Berikut deskripsi hasil angket yang telah didapat dalam penelitian ini:

1. Pertanyaan pertama

Dari pertanyaan pertama didapat hasil sesuai yang ada di gambar

dibawah:
Gambar 4.1 grafik jawaban dari pertanyaan pertama

Dari gambar diatas, dapat disimpulkan bahwa 81,8% mahasiswa memiliki belum

memiliki kemampuan yang baik sebelum mengikuti mata kuliah menggambar

arsitektur.

2. Pertanyaan kedua

Dari gambar diatas, dapat disimpulkan bahwa 90,9% mahasiswa merasa puas

dengan materi yang diajarkan dalam mata kuliah menggambar arsitektur.

Sedangkan 9,1% mahasiswa tidak puas dengan materi yang diberikan.

3. Pertanyaan ketiga
Dari gambar diatas, dapat disimpulkan bahwa 54,5% mahasiswa merasa materi

yang diajarkan dalam mata kuliah menggambar arsitektur sudah sesuai kisi-kisi

yang telah diberikan dosen sebelumnya. Sedangkan 45,5% mahasiswa merasa

materi yang diberikan masihbelum mememnuhi kisi-kisi yang diberikan.

4. Pertanyaan keempat

Dari gambar diatas, dapat disimpulkan bahwa 54,5% mahasiswa merasa tugas

yang diberikan dalam mata kuliah menggambar membantu meningkatkan

kemampuan menggambarnya . Sedangkan 45,5% mahasiswa merasa tugas-tugas

yang diberikan tidak membantu dalam meningkatkan kemampuan

menggambarnya.

5. Pertanyaan kelima

Dari gambar diatas, dapat disimpulkan bahwa 90,9% mahasiswa merasa puas

dengan materi yang diberikan dari dosen dalam mata kuliah menggambar

arsitektur. Sedangkan 9,1% mahasiswa tidak puas dengan materi yang diberikan.
6. Pertanyaan keenam

Dari gambar diatas, dapat disimpulkan bahwa 90,9% mahasiswa

merasa terbantu dengan asistensi tugas yang diberikan dari dosen

dalam mata kuliah menggambar arsitektur. Sedangkan 9,1%

mahasiswa tidak puas dengan asistensi yang diberikan.

7. Pertanyaan ketujuh
Dari gambar diatas, dapat disimpulkan bahwa 81,8% mahasiswa

mengalami peningkatan dalam kemampuan menggambarya setelah

mengikuti mata kuliah menggambar arsitektur. Sedangkan 18,2%

mahasiswa tidak mengalami peningkatan kemampuan

menggambar.
BAB V
PENUTUP

Kesimpulan

Dari peneliian yang telah dilakukan diatas, dapat ditarik suatu kesimpulan:

1. Mata kuliah menggambar arsitektur memberi pengaruh yang

signifikan pada mahasiwa program studi arsitektur universitas

sriwijaya

2. Sebagian mahasiswa menilai bahwa mata kuliah menggambar

arsitektur membantu pmeningkatkan kemampuan menggambar

mereka

3. Tingkat efektifitas mata kuliah menggambar arsitektur sangat

dibutuhkan bagi mahasiswa arsitektur

Saran

1. Mahasiswa lebih memotivasi dirinya untuk belajar menggambar arsitektur

2. Bagi dosen diharapkan dapat membimbing dan mengarahkan mahasiswa

program studi arsitektur kemampuan menggambar yang baik sehingga

membantu mahasiswa dalam pengerjaan tugas yang didominasi oleh tugas

menggambar.

Anda mungkin juga menyukai