A. Latar Belakang
digital. Dari hal tersebut muncul anggapan populer bahwa semua anak arsitektur
secara manual untuk menyampaikan konsep yang akan dibawakan pada mata
kuliah studio perancangan arsitektur. Dalam mata kuliah itu siswa diangap sudah
Maka dari itu terdapat mata kuliah penunjang, yaitu Menggambar Arsitektur, yang
perspektif, gambar kerja, drafting, rendering, dan sketsa bebas. Mata kuliah ini
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, penulis akan mengadakan
sriwijaya.”
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah yang didapat adalah sebagai
berikut:
univerisitas sriwijaya
A. Tujuan penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini
adalah:
Manfaat penelitian
2. Sebagai saran dan evaluasi bagi dosen mata kuliah menggambar arsitektur
pengajarannya
Bab ii
Tinjauan pustaka
arsitektur
Menggambar
orang, binatang, dan sebagainya yang dibuat dengan coretan pensil atau alat
lainnya pada sebuah kertas. Sejak zaman dahulu, manusia telah menggunakan
Menggambar dapat dilakukan secara manual, yaitu dengan kertas dan alat gambar,
ataupun secara digital menggunakan perangkat lunak yang terdapat dalam
komputer.
Jurusan Arsitektur
Jurusan arsitektur adalah jurusan yang mempelajari ilmu dan seni mengenai
unsur tersebut, dan tidak ada satu unsur yang melebihi unsur lainnya. Dalam
psikologis. Namun, dapat dikatakan pula bahwa unsur fungsi itu sendiri di
dalamnya sudah mencakup baik unsur estetika maupun psikologis. Dalam jurusan
Mata kuliah menggambar arsitektur dalah salah satu mata kuliah yang terdapat
pada jurusan arsitektur. Menurut Rona Fika Jamila, S.T., M. T., seorang dosen
kerja, dan sketsa bebas untuk drafting konsep. Dalam mata kuliah ini, selain
menggunakan alat gamabr seperti pensil, pena gambar, pensil warna, spidol, dan
cat air. Fungsi dari mata kuliah menggambar arsitektur ini adalah menunjang
Bab iii
Metode penelitian
Metode penelitian
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah kuantitatif dengan
untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel
analisis, data bersifat kuantitatif dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku umum.
Dalam penelitian ini, digunakan kuesioner sebagai primer dan nilai akhir mata
penelitian. Variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah mata kuliah
1. Populasi
2. Sampel
sriwijaya.
dapat dikatakan bahwa metode penelitian adalah cara yang dipergunakan untuk
Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini yaitu:
responden dalam arti laporan tentang pribadi atau hal-hal yang ia ketahui”.
dijawab”.
Kuesioner atau angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis
tinggal memberikan tanda pada salah satu jawaban yang dianggap benar.
2. Dokumentasi
arsitektur
Instrumen penelitian
1. Data Angket
angket. Jawaban dari angket tersebut berupa skala likert. Sugiyono (2014,
no keterangan Skor
1 Sangat setuju 4
2 Setuju 3
3 Tidak Setuju 2
4 Sangat Tidak Setuju 1
Tabel 3.1 Skala Penilaian untuk Pernyataan
Sumber: sugiyono
Kisi-Kisi Angket
angket
mahasiswa menggambar
arsitektur
Setelah
mengikuti mata
kuliah
menggambar
arsitektur
X) materi
Pemberian tugas
dosen dosen
Asistensi tugas
Tabel 3.2
Sumber: dokumen pribadi
2. Data Dokumentasi
Teknik analisis data pada penelitian ini adalah menggunakan metode korelasi
kuantitatif dengan angket, dan data transkrip nilai. Data berupa angket merupakan
data primer pada penelitian ini. Data angket disebar pada hari Rabu, 1 Mei 2019.
Setelah terkumpul selanjutnya data dari anket dinalisis. Sebelum data berupa
angket dianalisis dengan statistik terlebih dahulu dilakukan pengolahan data yang
bertujuan mengubah data mentah dari hasil pengukuran menjadi data yang lebih
halus sehingga memberikan arah untuk pengkajian lebih lanjut (Sudjana, 2001:
128). Pengolahan data menurut Hasan (2006: 24) meliputi kegiatan berikut ini.
1. Editing
tertentu, lazimnya dalam bentuk angka”. Pada penelitian ini teknik coding
digunakan untuk menandai setiap butir soal dengan cara memberi kode
berbentuk angka untuk setiap jawaban dalam butir soal angket tersebut.
3.1.
3. Scoring
kesiapan belajar pada penelitian ini. Untuk skor setiap butir soal
Pr = F/N ×100
Keterangan:
F= jumlah jawaban
N= jumlah responden
Dengan :
Pr : Persentase capaian
status kriteria
skor
1 81-100 Sangat
tinggi/sangat
banyak/ sangat
tepat
2 61-80 Tinggi/tepat/banyak
banyak/cukup tepat
4 21-40 Rendah/tidak
tepat/tidak banyak
5 0-20 Sangat
rendah/sangat tidak
banyak
Data berupa angket digunakan untuk mengukur kesiapan belajar. Adapun cara
1. Identitas responden
2. Deskripsi penelitian
Berikut deskripsi hasil angket yang telah didapat dalam penelitian ini:
1. Pertanyaan pertama
dibawah:
Gambar 4.1 grafik jawaban dari pertanyaan pertama
Dari gambar diatas, dapat disimpulkan bahwa 81,8% mahasiswa memiliki belum
arsitektur.
2. Pertanyaan kedua
Dari gambar diatas, dapat disimpulkan bahwa 90,9% mahasiswa merasa puas
3. Pertanyaan ketiga
Dari gambar diatas, dapat disimpulkan bahwa 54,5% mahasiswa merasa materi
yang diajarkan dalam mata kuliah menggambar arsitektur sudah sesuai kisi-kisi
4. Pertanyaan keempat
Dari gambar diatas, dapat disimpulkan bahwa 54,5% mahasiswa merasa tugas
menggambarnya.
5. Pertanyaan kelima
Dari gambar diatas, dapat disimpulkan bahwa 90,9% mahasiswa merasa puas
dengan materi yang diberikan dari dosen dalam mata kuliah menggambar
arsitektur. Sedangkan 9,1% mahasiswa tidak puas dengan materi yang diberikan.
6. Pertanyaan keenam
7. Pertanyaan ketujuh
Dari gambar diatas, dapat disimpulkan bahwa 81,8% mahasiswa
menggambar.
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Dari peneliian yang telah dilakukan diatas, dapat ditarik suatu kesimpulan:
sriwijaya
mereka
Saran
menggambar.