Anda di halaman 1dari 12

Arsitektur dan Desain Riset

Volume (3) Nomor (2) Edisi Juli 2015

Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan


Kritik Perencanaan dan Arsitektur Binaan
Elektronik Jurnal Arsitektur milik Jurusan Arsitektur-Fakultas
Teknik-Universitas Udayana yang terbit dua kali dalam setahun.
www.ojs.unud.ac.id

Suarya, IM; Djaja Baruna AAG; Mudra, IK; Syamsul, AP;


Yuda Manik, IW; Swanendri, NM; Rumawan Salain, IP;
Sueca, NP; Suartika, GAM; Susanta, IN; Suryada, IGAB;
Widja, IM; Kastawan, IW; Suryada, IGAB; Karel
Muktiwibowo, A.

JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA

ISSN: 9 772338 505007


e-Jurnal Arsitektur (JA) Universitas Udayana

e-Jurnal Arsitektur (JA) UNUD adalah kumpulan artikel terbitan berkala yang merupakan hasil studi
menyeluruh dan inter disiplin di bidang arsitektur, perencanaan, dan lingkungan terbangun. Tujuan JA
UNUD adalah untuk menghubungkan teori dan praktik nyata dunia kerja dalam bidang arsitektur dan
desain riset, serta perencanaan kota dan studi lingkungan binaan.

Kontributor artikel JA UNUD utamanya berasal dari para civitas akademika arsitektur, namun tetap terbuka
peluang bagi pelaku dan pemerhati bidang arsitektur, seperti: arsitek bangunan, desainer interior,
perencana kota, dan arsitek lansekap yang bekerja di institusi akademik, lembaga riset, institusi
pemerintahan, universitas, maupun praktik swasta untuk turut berkontribusi.

JA UNUD mempublikasikan studi riset, kritik dan evaluasi objek arsitektur berskala mikro maupun makro,
dll. Sub bidang yang dapat menjadi topik artikel di JA UNUD terbagi atas 3 (tiga) bagian:

1. Arsitektural dan Desain Riset:


Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: teknologi dan desain berkelanjutan, komputer
arsitektur, metoda desain dan teori, arsitektur perilaku, desain dan pemrograman arsitektur,
pedagogi arsitektur, evaluasi pasca huni, aspek budaya dan sosial dalam desain, dll. Artikel biasanya
merupakan hasil studi/skripsi/tugas akhir mahasiswa arsitektur.
2. Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan:
Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: konservasi perkotaan berkelanjutan, implikasi
faktor administratif dan politik terhadap suatu komunitas dan ruang, kota dan daerah perkotaan,
perencanaan lingkungan, kebijakan dan desain perumahan, kota baru, aplikasi GIS dalam arsitektur,
dll.
3. Kritik Perencanaan Arsitektur dan Arsitektur Binaan:
Topik yang termasuk sub bidang ini, antara lain: hasil diskusi mengenai proyek arsitektur yang
sedang direncanakan, dalam tahap konstruksi, dan setelah dihuni. Artikel biasanya merupakan hasil
pengamatan terhadap studi kasus.

JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA

 Kampus Bukit Jimbaran-Bali, Indonesia


+62 361 703384
 ejurnal_arsitekturunud@yahoo.com
@ www.ojs.unud.ac.id; www.ar.unud.ac.id

eJurnal Arsitektur Universitas Udayana Volume (3) Nomor (2) Edisi Juli 2015 i
Pengurus e-Jurnal Arsitektur (JA) Universitas Udayana

Penanggung Jawab
I Made Suarya

Pengarah
A.A. Gde Djaja Baruna
I Ketut Mudra

Ketua
Syamsul Alam Paturusi

Sekretaris Arsitektur dan Desain Riset


I Wayan Yuda Manik Studi Perkotaan dan Lingkungan Binaan
Kritik Perencanaan dan Arsitektur Binaan
Bendahara ejurnal nasional arsitektur milik Jurusan Arsitektur-Fakultas
Ni Made Swanendri Teknik-Universitas Udayana yang terbit dua kali dalam setahun.

Penyunting dan Reviewer Volume (3) Nomor (2) Edisi Juli 2015
Putu Rumawan Salain
ISSN No. 9 772338 505007
Ngakan Putu Sueca
Gusti Ayu Made Suartika
Hak Cipta  2015 Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas
I Nyoman Susanta Udayana
I Gusti Agung Bagus Suryada
Seluruh kontributor artikel telah mengijinkan Jurnal Arsitektur
Tim Validasi UNUD untuk mereproduksi, mendistribusikan, dan
I Ketut Mudra mempublikasikan substansi jurnal dalam format elektronik pada
I Made Widja website OJS Universitas Udayana www.ojs.unud.ac.id
Syamsul Alam Paturusi
I Wayan Kastawan Pandangan, pendapat, dan hasil penelitian merupakan tanggung
I Gusti Agung Bagus Suryada jawab kontributor. Gambar dan diagram disediakan oleh
kontributor.
Tim Penerbit
I Made Widja
Ngakan Putu Sueca
I Wayan Kastawan
I Gusti Agung Bagus Suryada

Desainer Cover
Antonius Karel Muktiwibowo

ii eJurnal Arsitektur Universitas Udayana ISSN No. 9 772338 505007


Penuntun Penulisan dan Pengiriman Naskah e-Jurnal Arsitektur (JA) UNUD

Tata tulis naskah:

1. Kategori naskah ilmiah merupakan hasil penelitian (laboratorium, lapangan, kepustakaan), ilmiah
populer (aplikasi, ulasan, opini), diskusi, skripsi, dan stugas akhir.
2. Naskah ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris (abstrak) diketik pada kertas ukuran A-4,
spasi tunggal, dengan batas atas 1,55 cm; bagian dalam 2,5 cm; bagian luar 1,5 cm; dan bawah 2,45
cm. Font yang digunakan adalah Arial 11pt.
3. Batas panjang naskah/artikel adalah 4 atau 6 halaman.
4. Judul harus singkat, jelas tidak lebih dari 10 kata, cetak tebal, huruf kapital, di tengah-tengah kertas.
Untuk diskusi, judul mengacu pada naskah yang dibahas (nama penulis naskah yang dibahas ditulis
sebagai referensi).
5. Nama penulis/pembahas ditulis lengkap tanpa gelar, di bawah judul, disertai institusi asal penulis dan
alamat email di bawah institusi.
6. Harus ada kata kunci (keyword) dari naskah yang bersangkutan minimal 2 kata kunci. Daftar kata kunci
(keyword) diletakkan setelah abstrak
7. Abstrak ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Inggris maksimum 200 kata, dicetak miring, font Arial 10pt,
spasi tunggal. Judul bab ditulis di tengah-tengah ketikan, cetak tebal huruf kapital
8. Gambar, grafik, tabel dan foto harus disajikan dengan jelas.
9. Definisi notasi dan satuan yang dipakai dalam rumus disatukan dalam daftar notasi. Daftar notasi
diletakkan sebelum daftar pustaka
10. Kepustakaan diketik 1 spasi. Jarak antar judul 2 spasi dan diurutkan menurut abjad. Penulisannya
harus jelas dan lengkap sesuai dengan: nama pengarang, tahun, judul, kota: penerbit. Judul dicetak
miring.

Keterangan umum:

1. Naskah yang dikirim sebanyak satu eksemplar dan menyerahkan soft copy dalam program pengolahan
kata MS Word atau format teks/ASCII.
2. Naskah belum pernah dipublikasikan oleh media cetak lain.
3. Redaksi berhak menolak atau mengedit naskah yang diterima. Naskah yang tidak memenuhi kriteria
yang ditetapkan akan dikembalikan. Naskah diskusi yang ditolak akan diteruskan kepada penulis
naskah untuk ditanggapi.

eJurnal Arsitektur Universitas Udayana Volume (3) Nomor (2) Edisi Juli 2015 iii
Editorial

Ketika Dirjen Diki melansir suratnya No. 152/E/T/2012 yang berisikan Wajib Publikasi Ilmiah Bagi S1/S2/S3,
ide dasarnya dasarnya adalah untuk mendongkrak jumlah karya ilmiah perguruan tinggi yang dipublikasikan
secara luas dianggap sangat rendah. Kebijakan ini langsung mengguncang jagad perguruan tinggi di
Indonesia. Media yang digunakan untuk mewujudkan kebijakan tersebut adalah jurnal cetak dan e-jurnal.

Sosialisasi e-jurnal di Universitas Udayana telah dilakukan, namun dalam implementasinya bukan hal yang
mudah. Untuk mewujudkannya melibatkan banyak pihak, organisasi mulai dari jurusan hingga Universitas,
menempatkan orang-orang yang berkompeten (reviewer dan validator) dan badan pelaksanaannya. Selain
itu, dukungan kebijakan, sumber daya dan pengalokasiannya. Belum lagi mekanisme pemantauan, evaluasi,
dan pengawasan pelaksanaannya. Ditengah kompleksitas permasalahan ini, lahirlah jurnal volume 3 nomor
2 dengan segala keterbatasannya. Sisi kualitas sebagai karya ilmiah, berkejaran dengan batas waktu yang
sangat terbatas mewarnai volume ketiga ini. Ini menjadi masalah tersendiri, menransformasi Tugas Akhir
arsitektur yang didominasi gambar perancangan menjadi laporan dalam format jurnal ilmiah, bukan hal
mudah. Namun ini adalah pilihan satu-satunya dalam keadaan keterbatasan waktu.

Diharapkan pada edisi mendatang, penyumbang artikel bukan hanya dari mahasiswa yang sedang tugas
akhir, tetapi seluruh mahasiswa arsitektur tanpa memandang semester. Sehingga diharapkan diperoleh
keberagaman naskah yang masuk sekaligus terdistribusinya jumlah artikel di setiap penerbitan. Dalam
kesempatan yang baik ini, dari dapur pelaksana e-jurnal Asitektur, mengucapkan terima kasih kepada
berbagai pihak yang telah membantu terwujudnya jurnal volume 3 nomor 2 ini.

Redaktur

iv eJurnal Arsitektur Universitas Udayana ISSN No. 9 772338 505007


Daftar Isi

Halaman
eJurnal Arsitektur Universitas Udayana ........................................................................................................ ii
Pengurus eJurnal Arsitektur Universitas Udayana ...................................................................................... ii
Penuntun Penulisan dan Pengiriman Naskah e-Jurnal Arsitektur (JA) UNUD ......................................... iii
Editorial ............................................................................................................................................................ iv
Daftar Isi ............................................................................................................................................................ v

1. Pengembangan Fasilitas Lapangan Sepak Bola Persi Putra Jimbaran, Bali


(Putu Agus Darmawan, I Gusti Bagus Budjana, I Putu Sugiantara)......................................................................... 1-4
2. Penerapan Konsep “High-Tech” Dalam Bentuk Sayap Terhadap Perancangan Terminal Domestik
Bandara Ngurah Rai, Bali
(Made Agus Dwipayana, I Wayan Yuda Manik, I Nengah Lanus)............................................................................ 5-8
3. Sekolah Tinggi Ilmu Komputer dan Informasi di Gianyar, Bali
(Made Yostiadi, A.A. Gde Dharma Yadnya, I Ketut Muliawan Salain) ................................................................... 9-14
4. Galeri Seni Lukis Kontemporer di Gianyar, Bali
(I Kadek Priyana, Ciptadi Trimarianto, Widiastuti) ................................................................................................ 15-18
5. Pusat Kebugaran “Luxury Club” di Denpasar, Bali
(Putu Dony Priasta Bratha, I Made Adhika) ......................................................................................................... 19-24
6. Night Club di Denpasar, Bali
(I Putu Cok Ngurah Anggar Giri Putra, I Gusti Budjana, Evert Edward Moniaga) ................................................ 25-30
7. Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Pandawa Sebagai Obyek Pantai di Kabupaten Badung
(I Kadek Oka S, I Wayan Gomudha, Gusti Ayu Made Suartika) .......................................................................... 31-36
8. Restoran Perancis di Kabupaten Badung, Bali
(Grandi Amedio Adrianza, Anak Agung Gde Dharma Yadnya, I Wayan Yuda Manik)......................................... 37-40
9. Redesain Pasar Desa Adat Mengwi Kabupaten Badung, Bali
(Nyoman Sri Sukasani, A. A. Gde Dharma Yadnya, Ni Made Swanendri) .......................................................... 41-46
10. Galeri Kerajinan Tangan Bali di Gianyar, Bali
(I Kadek Bayu Septyantara, I Nengah Lanus, Ni Made Swanendri) .................................................................... 47-50
11. Pengembangan Desa Bongkasa Pertiwi di Bali sebagai Desa Wisata
(I Gusti Ngurah Rai Prayoga Putra, Ngakan Putu Sueca, Ida Bagus Sarjana) .................................................... 51-56
12. Apartemen Ekspatriat di Badung, Bali
(I Made Adi Yoga Suwandi, I Nyoman Susanta, I Wayan Gomudha) .................................................................. 57-60
13. Pusat Motor Kustom dan Motor Klasik di Denpasar
(I Ketut Mariana, I Ketut Mudra dan Evert Edward Moniaga) ............................................................................... 61-64
14. Perumahan untuk Tenaga Kerja Asing di Kawasan Pariwisata Ubud, Bali
(I Komang Adi Bratha Nadha, I Wayan Kastawan, Syamsul Alam Paturusi) ....................................................... 65-68
15. Rekreasi Alam di Kawasan Wisata Jatiluwih di Tabanan
(I Putu Dian Suratha, I Gusti Agung Bagus Suryada, dan I Made Adhika)........................................................... 69-74
16. Pusdiklat Kempo Bali di Gianyar
(Agung Angga Wira Raditya, I Made Adhika, I Nyoman Widya Paramadhyaksa) ............................................... 75-78
17. Pengembangan Taman Kotadi Lumintang Denpasar
(I Nyoman Gde Aditya Friantara, Putu Rumawan Salain, Ida Bagus Primayatna) ............................................... 79-84
18. Fasilitas Olahraga Renang di Denpasar
(I Putu Windi Adnyana, Syamsul Alam Paturusi, I Putu Sugiantara) ................................................................... 85-90

eJurnal Arsitektur Universitas Udayana Volume (3) Nomor (2) Edisi Juli 2015 v
19. Pusat Komputer di Gianyar
(Kadek Edi Saputra, I Made Widja, dan Widiastuti) .............................................................................................91-94
20. Pengembangan Pasar Tradisional Semarapura di Kabupaten Klungkung
(Anindya Sharira, Ida Bagus Sarjana, Widiastuti) ................................................................................................95-98
21. Penataan Kawasan Pura Dalem Sakenan Depasar, Bali
(Ni Made Adwi Juliantini, Ngakan Putu Sueca, Ida Ayu Armeli) ........................................................................99-104
22. Lembaga Permasyarakatan Anak di Kabupaten Bangli
(I Putu Agus Suryawan, I. B. N. Bupala, I Wayan Yuda Manik) .......................................................................105-110
23. Bali Sea Aquarium di Pulau Serangan
(Michael Kusuma, I Nyoman Sudiarta, I Gusti Bagus Suryada) .......................................................................111-114
24. Pusat GYM dan Yoga di Denpasar
(I Gede Dhyiyo Bhargah, I Made Adhika, I Gst A. Bagus Suryada) ................................................................115-120
25. Pengembangan Kawasan Wisata Air Waduk Muara Nusa Dua di Denpasar
(Ni Luh Gede Dian Rahmayanti, I Made Adhika, I Ketut Mudra) .....................................................................121-126
26. Galeri Seni Kerajinan Klungkung di Klungkung, Bali
(Ni Nyoman Thiana Kusuma Wardhani Toestha, Ida Bagus Gde Primayatna, I Wayana Wiryawan) ..............127-130
27. Pengembangan Pasar Tradisional Negara di Kabupaten Jembrana
(I Komang Yogi Tri Susandy, A. A. Gde Dharma Yadnya, A. A. Ayu Oka Saraswati) .....................................131-136
28. Taman Remaja di Denpasar, Bali
(Savira Septi Anggraini, Nyoman Surata, I Wayan Wiryawan) ........................................................................137-142
29. Sekolah Khusus bagi Anak Penyandang Tunagrahita di Gianyar
(I Made Gde Pasek Witha Darma, Putu Rumawan Salain, A. A. Gde Djaja Bharuna S) .................................143-148
30. Restoran Kuliner Indonesia di Denpasar
(Pande Putu Dwi Novigga Artha, Nengah Keddy Setiada, A.A. Ayu Oka Saraswati) ......................................149-152
31. Redesain Gelanggang Olahraga Debes Tabanan Bertipe B
(Gede Yoga Suryawan, A. A. Gde Dharma Yadnya, I Nengah Lanus) ...........................................................153-158
32. Perubahan Tata-Letak Parhyangan dalam Area Umah di Jalan Wanara Wana, Ubud
(I Putu Andika Saputra, Putu Rumawan Salain, A. A. Ayu Oka Saraswati) .....................................................159-164
33. Pusat Pelatihan Taekwondo di Denpasar
(Lidya Indriani Anggita Prameswari, I Wayan Meganada, I. B. Gde Wirawibawa ............................................165-168
34. Pasar Barang Bekas di Denpasar
(Sinta Lukitasari, A. A. Gde Dharma Yadnya, A. A. Gde Djaja Bharuna S) .....................................................169-172
35. Penataan Daya Tarik Wisata Taman Mumbul di Sangeh, Badung
(Made Ratna Witari, Ida Bagus Ngurah Bupala, I Nyoman Widya Paramadhyaksa) ......................................173-176
36. Gedung Kebugaran di Kuta, Bali
(I Gede Agus Waisna Putra, I Made Wijaya) ...................................................................................................177-182
37. Pusat Pengembangan Kain Endek di Badung, Bali
(Putu Rista Yuliantini Dewi, Nengah Keddy Setiada, Ida Bagus Gde Wirawibawa) ........................................183-186
38. Pendidikan Seni dan Bahasa Mandarin di Denpasar
(Ni Made Dwi Susiyanti, Syamsul Alam Paturusi dan I Nyoman Susanta) ......................................................187-192
39. Fasilitas Pembakaran Jenazah Hindu di Denpasar, Bali
(I Made Dipayana Ardikusuma, I Made Dwija, A.A. Gde Djaja Bharuna S) .....................................................193-196
40. Gedung Parkir dan Penataan Halaman Depan Kampus Sudirman
(Made Nurjaya Subawa, I Nengah Lanus, I Ketut Muliawan Salain) ...............................................................197-200
41. Tema Fasilitas Olahraga Renang Bertaraf Internasional di Bali
(Ida Bagus Made Widyatama Mandira, I Made Suarya) ..................................................................................201-206
42. Pusat Pendidikan Musik Modern Dengan Pendekatan Ekologi Arsitektur di Denpasar, Bali
(David Inet Novana, Nengah Keddy Setiada, I Wayan Wiryawan) ..................................................................207-210
43. Cottage di Kawasan Wisata Pantai Nyanyi Tanah Lot Tabanan, Bali
(Komang Sariasih, I Ketut Muliawan Salain, dan I Wayan Yuda Manik) .........................................................211-216

vi eJurnal Arsitektur Universitas Udayana ISSN No. 9 772338 505007


44. Sekolah Tinggi Ilmu Agama Buddha di Singaraja
(Luh Diantari, Putu Rumawan Salain, Ida Bagus Gde Wirawibawa) ............................................................... 217-220
45. Pasraman Kepemangkuan di Gianyar
(I Made Sudiasa, Ngakan Putu Sueca, Ida Bagus Sarjana) ............................................................................ 221-224
46. Villa Bernuansa Bali di Tabanan
(Ni Putu Helsi Pratiwininsih, A. A. Gde Djaja Bharuna, I Ketut Mudra) ........................................................... 225-230
47. Skin House Beauty Centre di Badung, Bali
(Sayu Putu Peny Purnama Wati, I Ketut Muliawan Salain, I Ketut Mudra) ...................................................... 231-236
48. Rumah Sakit Tipe D di Kecamatan Seririt, Buleleng
(Putu Pradnya Lestari Ratmayanti, I Nengah Lanus, I Ketut Mudra) .............................................................. 237-240
49. Panti Jompo Untuk Lansia Miskin dan Terlantar di Denpasar
(Made Kerta, Nengah Keddy Setiada, I Wayan Wiryawan) ............................................................................. 241-246
50. Cahapel and Wedding Hall di Badung
(Kellin Baquita L. O. Soares, Ciptadi Trimarianto) ........................................................................................... 247-250
51. Rasunami Bagi Karyawan di Denpasar
(Kadek Yusron Mulya Prasetya, Nyoman Surata) ........................................................................................... 251-254

eJurnal Arsitektur Universitas Udayana Volume (3) Nomor (2) Edisi Juli 2015 vii
PASRAMAN KEPEMANGKUAN DI GIANYAR

I Made Sudiasa1), Ngakan Putu Sueca2), dan Ida Bagus Sarjana3)


1)Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana
kadek.didik14@gmail.com
2)Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana

arisueca@yahoo.com
3)Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Udayana

ABSTRACT
Pasraman Kepemangkuan in Gianyar is a place to accomodate people to learn how to be pemangku and the
requirement to be a pemangku. By following this course, a person were given informal education about religious and
spiritual so the student know the right rules to lead the Hindus people after finished this course. This Pasraman
Kepemangkuan in Gianyar using green architecture as a theme. This theme refers to Hinduism philosophy known as Tri
Hita Karana, environment and local climate that applied to physic and non-physical architectural form. Generally, this
pasraman kepemangkuan aply concept which combining the building characteristic and requirement with green
architecture.
Keywords: pasraman, kepemangkuan , green architecture

ABSTRAK
Pasraman kepemangkuan di Gianyar merupakan suatu wadah pendidikan bagi masyarakat umum, calon
pemangku dan pemangku agar dapat mengetahui tata cara kepemangkuan dan berbagai aspek seperti
ajaran Hindu, upakara, sasana dan agem-agem kepemangkuan sehingga mampu membimbing, membina
serta sebagai panutan kepada umat Hindu. Melalui pasraman kepemangkuan ini seorang calon pemangku
dan pemangku diberikan pendidikan non formal di bidang religi dan spritual agar memiliki pemahaman
ajaran Hindu yang benar. Pasraman kepemangkuan di Gianyar ini menggunakan tema green architecture.
Tema ini mengacu pada filosofi agama Hindu yaitu Tri Hita Karana, lingkungan, dan iklim setempat
diungkapkan dalam bentuk fisik arsitektural, tidak hanya elemen fisik diterapkan ke dalam bentuk, tetapi juga
elemen non fisik. Secara umum, pasraman kepemangkuan di Gianyar ini menerapkan konsep yang
disesuaikan dengan karakteristik kepemangkuan dan menerapkan tema green architecture pada bangunan
Kata Kunci: pasraman, kepemangkuan, green architecture

PENDAHULUAN

Pemangku merupakan seorang rokhaniawan Hindu yang bertugas sebagai pemimpin upacara keagamaan
dan melayani umat. Perkembangan jumlah umat Hindu saat ini, perlu diikuti dengan peningkatan prasarana
penunjang baik dalam tingkat pemahaman, pendidikan, pembinaan dan kegiatan keagamaan, dalam hal ini
ada beberapa usaha yang wajib dilakukan yaitu dengan meningkatkan kwalitas swadarmaning pemangku,
baik secara perorangan maupun secara kelembagaan seperti melaksanakan pendidikan dan pelatihan bagi
calon pemangku dan pemangku secara berkala, agar wawasan calon pemangku dan pemangku menjadi
lebih baik serta dapat melayani umat Hindu dengan mantap dalam berbagai kondisi. Dengan diadakannya
pasraman kepemangkuan di Gianyar dapat memberikan kesempatan bagi masyarakat umum, calon
pemangku dan pemangku yang ingin belajar tentang agem-agem kepemangkuan dan berbagai aspek
kepemangkuan.

TUJUAN

Untuk menciptakan wadah fisik pasraman kepemangkuan di Gianyar yang mampu memenuhi tuntuan
pemakai dan menerapkan tema green architecture sehingga dapat memberikan kenyamanan bagi civitas
dan bangunan yang berkelanjutan, tidak merusak lingkungan, ramah lingkungan, minim menimbulkan dam-
pak negatif, hemat penggunaan energi atau sumber daya alam tetapi menyesuaikan dengan lingkungan
sehingga terjadi hubungan timbal balik dengan lingkungan.

I Made Sudiasa (1104205118)1), Ngakan Putu Sueca2), Ida Bagus Sarjana3)–Pasraman Kepemangkuan di Gianyar 221
Penerapan Tema Green Architecture

Green Architecture atau arsitektur hijau merupakan arsitektur yang ramah lingkungan, minim menimbulkan
dampak negatif, hemat menggunakan sumber energi atau sumber daya alam, mengurangi penggunaan
bahan sintetis atau buatan pabrik, arsitektur berkelanjutan serta mampu meningkatkan kualitas hidup
manusia. Penerapan pada pasraman kepemangkuan di Gianyar dari pengolahan tapak yang meminimalkan
perubahan fisik tapak seperti cut and fill, penggunaan energi terbarukan seperti bahan bakar nabati, panas
dan sinar matahari, sumber energi air, angin dan lainnya dimaksimalkan. Penggunaan material terbarukan
seperti kayu, bambu, dahan, daun, dan meminimalkan penggunaan maerial sintetis atau buatan.
Pemanfaatan sumber mata air yang ada dan konsumsi air yang rendah dalam bangunan. Memasang
instalasi pengolah limbah agar limbah cair dan padat dapat diproses dan dimanfaatkan kembali. Kualitas
udara terkait komposisi gas-gas pembentuk udara seperti oksigen, karbondioksida dan uap air.

SPESIFIKASI KHUSUS

Fungsi

Fungsi-fungsi yang ada pada pasraman kepemangkuan di Gianyar, yaitu 1) fungsi pendidikan; 2) fungsi
sosial yaitu fungsi budaya; 3) fungsi religius dan; 4) fungsi pemondokan, fungsi-fungsi tersebut dijabarkan
sebagai berikut. Fungsi pendidikan, merupakan fungsi utama yaitu terdapat kegiatan belajar mengajar
antara peserta didik dengan pengajarnya. Sebagai tempat mencari informasi tentang kepemangkuan, maka
diperlukan ruang kelas untuk belajar mengajar, wantilan untuk dharma wacana, bale bengong untuk
berdiskusi. Fungsi sosial, meliputi interaksi antara umat yang konsultasi spritual. Maka dibutuhkan ruang
untuk interaksi antara pemangku dengan umat. Fungsi budaya, meliputi penerapan budaya Bali yang kental
dengan menajarkan upakara dan pendidikan budaya Bali dengan cara dharma wacana. Fungsi religius
meliputi proses sembahyang yang dilakukan calon pemangku dan pemangku. Proses ini dilakukan pada
Padmasana untuk proses sembahyang oleh peserta didik dan pendidik. Fungsi pemondokan, dalam fungsi
ini peserta didik melakukan proses pendidikan pada pasraman kepemangkuan maka peserta didik
membutuhkan tempat istirahat seperti mess.

Tujuan

Tujuan dari pasraman kepemangkuan di Gianyar, yaitu : 1) untuk mendidik pemangku agar dapat
menjalankan fungsinya sebagai pelayan umat; dan 2) menghasilkan dan mempersiapkan pemangku yang
berswalitas secara fisik dan mental untuk melayani umat karena sebagai jembatan untuk melaksanakan
upacara dan sebagai panutan, pembimbing umat.

KONSEP PERANCANGAN

Konsep Entrance

Konsep entrance yang mengundang dengan tetap mengunggulkan bahan alam dan bentuk tadisional Bali.
Entrance dibuat satu jalur sirkulasi yang sama antara main entrance dan side entrance, mengingat kegiatan
dan civitas tidak terlalu banyak. Konsep bentuk entrance dibuat cangkem kodok yaitu menjorok ke dalam,
supaya entrance memberikan kesan mengundang. Dengan pembatas tembok batu yang dihiasi tanaman
alang-alang dan pohon sehingga bisa memberikan kesan alam. Bentuk entrance mengambil bentuk candi
bentar dengan konsep tradisional Bali karena unsur agama yang sangat kuat.

Gambar 1. Konsep Entrance

222 e-Jurnal Arsitektur Universitas Udayana–Volume (3) Nomor (2) Edisi Juli 2015–ISSN No. 9 772338 505007
Sumber: Sudiasa, 2015:127

Konsep Zoning

Pembagian zoning dibagi menjadi 4 yaitu; 1) kelompok kegiatan publik 2) kelompok kegiatan pendidikan 3)
kelompok kegiatan suci dan 4) kelompok asrama. Berikut merupakan pembagian zoning pada site
berdasarkan fungsi-fungsi yang telah dirumuskan:

Gambar2. Konsep Zoning pada tapak


Sumber: Sudiasa, 2014:124

Konsep Pola dan Komposisi Massa

Pola massa yang dipakai adalah pola cluster. Bentuk cluster dapat menciptakan ruang yang dinamis dan
selaras dengan lingkungan. Penggunaan bentuk cluster dituntut adanya suatu open space sebagai wadah
sosialisasi para civitas, open space ini juga menjadi orientasi massa bangunan. Dengan massa bangunan
yang menyebar dan cluster sesuai dengan konsep natah dan dapat mewadahi fungsi dengan baik, sehingga
akan terlihat lebih indah dan menyatu dengan lingkungan, serta bangunan akan terkesan harmonis dengan
alam.

Gambar3. Konsep Pola dan Komposisi Massa


Sumber: Sudiasa, 2014:131

Konsep Tampilan Bangunan

Tampilan bangunan dirancang berdasarkan tema yaitu green architecture dan konsep arsitektur tradisional
Bali karena pada pasraman ini unsur keagamaan yang sangat kuat. Konsep tri angga yang diterapkan pada

I Made Sudiasa (1104205118)1), Ngakan Putu Sueca2), Ida Bagus Sarjana3)–Pasraman Kepemangkuan di Gianyar 223
bangunan yaitu dibagi 3. Bagian kepala yaitu atap, badan yaitu dinding, kaki yaitu pondasi atau lantai.
Penggunaan bahan bangunan pada bangunan menggunakan bahan bangunan yang mudah didapat, bahan
alami, serta ramah dan sesuai dengan bangunan lingkungan sekitar. Penampilan luar bangunan terkesan
sederhana, jujur, alami dan berkarakter Hindu, tetap dengan memperhitungkan arsitektur hijau. Diwujudkan
dengan permainan garis yang alami seperti penggunaan garis-garis horisontal untuk mewujudkan bangunan
yang ramah dan bersahabat dengan bangunan sekitar, serta dengan penggunaan bidang natural yang
didapat dari penggunaan bahan alami seperti batu alam. Penerapan arsitektur hijau dalam bangunan juga
diterapkan dengan banyaknya bukaan pada bangunan sehingga bisa memanfaatkan energi

Gambar4. Tampilan bangunan


Sumber: Sudiasa, 2014:154

Gambar5. Tampilan bangunan


Sumber: Sudiasa, 2014:lampiran

SIMPULAN DAN SARAN

Pasraman kepemangkuan di Gianyar adalah sebuah fungsi pendidikan yang berlokasi di Gianyar.
Mengaplikasikan tema Green Architecture yang mengangkat konsep desain ekologi dengan tetap
mempertimbangkan unsur budaya setempat dan iklim setempat dalam perancangan desain. Penerapan
tema Green Architecture pada bangunan yaitu dari penggunaan bahan bangunan lokal yang ada disekitar
tapak seperti bahan atap, batu bata, batu alam dan penggunaan kayu. Bentuk bangunan juga menerapkan
tema green architecture yaitu dari banyaknya bukaan untuk pemanfaatan pencahayaan alami dan pengha-
waan alami. Untuk penggunaan listrik, penerapan green architecture yaitu pada pemanfaatan energi alami
dengan penggunaan PLTS Hybrid yang mengkolaborasikan penggunaan sinar matahari dan turbin angin
dengan penggerak kecepatan angin yang ada pada tapak.

REFERENSI

Karyono, T.H. 2010. Green Architecture. Jakarta: Rajawali Pers


Pudja,G. dan Sudharta, T.J. 1995. Manawa Dharmasastra (Manu Dharmasastra). Jakarta: Hanuman Sakti
Punyatmadja. I.B.O. 1976. Cilakrama. Denpasar: Parisada Hindu Dharma Pusat.
Subagiasta, I .K. 2006. Tatwa Hindu (Bagi Pinandita Dan Pemangku). Surabaya: Paramita.
Suhardana, K.M. 2006. Dasar-Dasar Kepemangkuan. Surabaya: Paramita.
Sudiasa,I.M. 2015. Pasraman Kepemangkuan di Gianyar. Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas
Udayana.

224 e-Jurnal Arsitektur Universitas Udayana–Volume (3) Nomor (2) Edisi Juli 2015–ISSN No. 9 772338 505007

Anda mungkin juga menyukai