id
Skripsi
I1306068
SURAKARTA
commit to user
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
SURAT PERNYATAAN
Saya mahasiswa Jurusan Teknik Industri UNS yang bertanda tangan di bawah ini,
Nama : Wakhid Agung Guna Ady
Nim : I 1306068
Judul tugas akhir : Pengembangan Desain Kursi Roda Khususnya Pada
Lansia Berdasarkan Citra (Image) Produk Dengan
Metode Kansei Engineering.
Menyatakan bahwa Tugas Akhir (TA) atau Skripsi yang saya susun tidak
mencontoh atau melakukan plagiat dari karya tulis orang lain. Jika terbukti bahwa
Tugas Akhir yang saya susun mencontoh atau melakukan plagiat dapat dinyatakan
batal atau gelar Sarjana yang saya peroleh dengan sendirinya dibatalkan atau
dicabut.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila
dikemudian hari terbukti melakukan kebohongan maka saya sanggup
menanggung segala konsekuensinya.
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
SURAT PERNYATAAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH
Saya mahasiswa Jurusan Teknik Industri UNS yang bertanda tangan di bawah ini,
Nama : Wakhid Agung guna Ady
Nim : I I1306068
Judul tugas akhir : Pengembangan Desain Kursi Roda Khususnya Pada
Lansia Berdasarkan Citra (Image) Produk Dengan
Metode Kansei Engineering.
Menyatakan bahwa Tugas Akhir (TA) atau Skripsi yang saya susun sebagai syarat
lulus Sarjana S1 disusun secara bersama-sama dengan Pembimbing 1 dan
Pembimbing 2. Bersamaan dengan syarat pernyataan ini bahwa hasil penelitian
dari Tugas Akhir (TA) atau Skripsi yang saya susun bersedia digunakan untuk
publikasi dari proceeding, jurnal, atau media penerbit lainnya baik di tingkat
nasional maupun internasional sebagaimana mestinya yang merupakan bagian
dari publikasi karya ilmiah.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
LEMBAR VALIDASI
Judul Skripsi :
Ditulis Oleh :
Dosen Penguji
Dosen Pembimbing
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Skripsi :
Ditulis Oleh :
Mengetahui,
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia-
Nya sehingga penulis berhasil menyelesaikan Laporan Tugas Akhir dengan judul
“Pengembangan Desain Kursi Roda Khususnya Pada Lansia Berdasarkan Citra
(Image) Produk Dengan Metode Kansei Engineering” ini dengan baik.
Dengan segenap ketulusan hati penulis menyampaikan ucapan terima
kasih atas segala bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat menyelasaikan
Laporan Tugas Akhir ini. Penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Ayahanda dan ibunda tercinta yang selalu memberi dukungan dan doa yang
tak pernah putus sehingga penulis berhasil menyelesaikan Laporan Tugas
Akhir ini.
2. Bapak Ir. Lobes Herdiman, MT selaku Ketua Jurusan Teknik Industri UNS
yang senantiasa berupaya memajukan Jurusan Teknik Industri yang kami
cintai.
3. Bapak Bambang Suhardi, ST, MT, selaku Dosen Pembimbing I yang telah
membimbing dan senantiasa menyediakan waktunya selama penyusunan
Tugas Akhir ini.
4. Bapak Taufiq Rochman, STP, MT, selaku Dosen Pembimbing II yang telah
membimbing dan senantiasa menyediakan waktunya selama penyusunan
Tugas Akhir ini.
5. Bapak Dr.Cucuk Nur Rosyidi dan Ibu Ir. Munifah, MSIE, MT selaku Dosen
Penguji, terima kasih atas masukan dan perbaikan untuk Laporan Skripsi ini.
6. Seluruh dosen Teknik Industri yang telah mewariskan segala ilmu Teknik
Industri kepada penulis.
7. Mbak Yayuk, Mbak Tutik, Mbak Rina & seluruh Admin TI atas segala
bantuan administrasinya.
8. Segenap keluarga besarku yang telah memberikan dukungan tak henti-
hentinya hingga menjadi seorang sarjana.
9. Temanku Deny Sidiq Mulyono yang telah membantu kelancaran Tugas Akhir
commit to user
ini. Semoga Allah SWT membalas kebaikanmu. Amin.
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
10. Dina Rachmawati yang telah mendukungku dan mendoakanku baik waktu
susah maupun senang hingga Tugas Akhir ini dapat terselesaikan.
11. Teman-teman seperjuangan pembuatan Tugas Akhir -Budi, Febri, Kumbara,
Wawan, Taufiq, Sultra-. Thanks atas segala support kalian kepadaku.
Semangat dan Sukses selalu.
12. Teman-teman angkatan 2006 jurusan Teknik Industri UNS atas kerjasama
dan kebersamaan yang sangat berarti bagi penulis, bahagia dan beruntung
memiliki sahabat seperti kalian semua, semoga kita semua slalu diberi
kemudahan dan menjadi orang yang sukses. Amin.
13. Semua pihak yang belum tertulis di atas, terima kasih atas segala bantuan dan
dukungannya.
Sebagai akhir dari kata pengantar ini, penulis menyampaikan bahwa
laporan ini masih jauh dari sempurna dikarenakan keterbatasan kemampuan yang
penulis miliki. Saran dan kritik diharapkan untuk perbaikan. Semoga laporan ini
bermanfaat dan dapat memberikan inspirasi bagi semua.
Penulis
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
xi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 2.1 Product Life Cycles (PLC II-1
Gambar 2.2 Urutan Pengembangan Konsep Produk II-3
Gambar 2.3 (a) Konventional wheelchair, (b) Platform model II-6
Gambar 2.4 Posisi tubuh pemakai kursi roda yang direkomendasikan II-8
oleh ISO 7176-5
Gambar 2.5 Semantic Differential For Kansei Words II-12
Gambar 2.6 Diagram Kansei Engineering Type 1 II-13
Gambar 2.7 Diagram Proses KES II-14
Gambar 2.8 Struktur Sistem KES II-16
Gambar 3.1 Kerangka Pemecahan Masalah III-1
Gambar 4.1 Stimuli Plan Card Pada SPSS 17 IV-11
Gambar 4.2 Syntax Editor untuk menganalisa conjoint IV-13
Gambar 4.3 Desain kursi roda sebelum dan sesudah dikembangkan IV-46
Gambar 4.4 Mekanisme kursi roda lansia saat posisi tidur IV-46
commit to user
xv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 2.1 Dimensi dasar rancangan kursi roda sesuai standar ISO II-8
7176-5
Tabel 2.2 Panduan Ukuran KMO II-25
Tabel 2.3 Tabel Persentil II-33
Tabel 4.1 Kansei word didapat dari observasi IV-1
Tabel 4.2 Iterasi pertama dari hasil tes validitas IV-3
Tabel 4.3 Iterasi kedua dari hasil tes validitas IV-4
Tabel 4.4 Kata-kata kansei yang valid IV-5
Tabel 4.5 Hasil Alpha Reliabilitas IV-6
Tabel 4.6 Iterasi dari Tes KMO dan Bartlett yang Kesatu IV-7
Tabel 4.7 Hasil Iterasi dari Matrik Anti Image (Nilai MSA) yang IV-7
pertama
Tabel 4.8 Ukuran Rekomendasi KMO IV-8
Tabel 4.9 Item dan Kategori Desain Kursi roda IV-9
Tabel 4.10 Sampel kombinasi yang memiliki item dan kategori yang IV-12
berbeda
Tabel 4.11 Penghitungan manual dari pentingnya faktor IV-15
Tabel 4.12 Analisa Kansei Word (Biasa – Elegant) IV-16
Tabel 4.13 Hasil Analisa Kansei Word (Tidak Artistik – Artistik) IV-17
Tabel 4.14 Analisa Kansei Word (Tidak Artistik – Artistik) IV-18
Tabel 4.15 Hasil Analisa Kansei Word (Umum - Khusus) IV-19
Tabel 4.16 Analisa Kansei Word (Umum - Khusus) IV-20
Tabel 4.17 Hasil Analisa Kansei Word (Polos - Berwarna) IV-21
Tabel 4.18 Analisa Kansei Word (Polos - Berwarna) IV-22
Tabel 4.19 Hasil Analisa Kansei Word (Sederhana - Komplek) IV-23
Tabel 4.20 Analisa Kansei Word (Sederhana - Komplek) IV-24
Tabel 4.21 Hasil Analisa Kansei Word (Membosankan - Menarik) IV-25
commit to user
xiii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran A. Sampel Produk dari Internet L-1
Lampiran B. Kuisioner Semantic Differential I L-4
Lampiran C. Hasil Kuisioner Semantic Differential I L-9
Lampiran D. Iterasi Validitas 2 Sampai 4 L-10
Lampiran E. MSA L-12
Lampiran F. Kuisioner Semantic Differential II L-13
Lampiran G. Hasil Kuisioner Semantic Differential II L-24
Lampiran H. Rata-rata Masing-masing Sampel L-44
Lampiran I. Hasil Analisis Conjoint L-45
commit to user
xvi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam bab ini terdiri tentang latar belakang masalah, perumusan masalah,
batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
Hal ini diperlukan untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik akan
karakteristik-karakteristik utama dari sistem, yang berkaitan dengan tujuan
penelitian.
I-1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
I-2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
1.6 Asumsi-asumsi
Asumsi penelitian diperlukan untuk menyederhanakan kompleksitas
permasalahan yang diteliti. Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
a. Kondisi psikologis responden diasumsikan normal.
commit
b. Calon Customer terdiri atas to user
lansia, dokter, dan perawat.
I-3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
I-4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
I-5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB II
LANDASAN TEORI
Berisi beberapa konsep dasar dan metode dari buku-buku, jurnal ilmiah,
dan referensi-referensi lain, yang digunakan dalam penyelesaian masalah, serta
penjelasan tentang peran masing-masing metode dalam rangkaian proses
penyelesaian masalah.
II-1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
II-2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
b. Koordinasi
Suatu proses pengembangan bisa menjadi master plan yang akan
menjelaskan apa, kapan, dan bagaimana suatu tim kecil dapat memberikan
masukan terhadap usaha pengembangan tersebut.
c. Rencana
Dalam suatu proses pengembangan terdapat hubungan aktivitas
selama proses pengembangan berlangsung, termasuk waktu yang diperlukan
setiap aktivitas. Sehingga dengan demikian dapat diketahui jadwal untuk
semua kegiatan, kapan dimulai suatu kegiatan dan berakhirnya suatu kegiatan
atau proyek pengembangan produk.
d. Manajemen
Suatu proses pengembangan merupakan suatu perbandingan terhadap
produk sejenis dari perusahaan lain terhadap keunggulannya. Dengan
melakukan perbandingan pihak manajemen akan mengetahui letak
permasalahannya.
e. Improvisasi
Sistem dokumentasi yang baik pada organisasi proses pengembangan
produk akan membantu dalam mengetahui peluang pengembangan.
II-3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
II-4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
f. Perbaikan spesifikasi
Berdasarkan nilai – nilai khusus yang mencerminkan keterbatasan
yang melekat pada konsep produk yang diindentifikasi lewat permodelan
teknik trade off (pertentangan) antara biaya dan performance.
g. Analisa ekonomi
Pada analisa ekonomi ini akan memberikan model ekonomi dari
produk baru tersebut yang digunakan menetukan kelanjutan dari program
penyelesaian keseluruhan pengembangan produk baru dan untuk
menyelesaikan trade off yang ada. Sebagai contoh biaya pengembangan dan
biaya manufaktur
h. Perencanaan proyek
Kegiatan akhir dari pengembangan konsep yaitu tim membuat
jadwal pengembangan, mengatur strategi waktu pengembangan yang singkat
dan mengidentifikasi sumber daya – sumber daya yang dibutuhkan untuk
melengkapi proyek.
II-5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Kursi roda ini digerakkan motor (accu) dan dikontrol dengan mudah melalui
batang pengontrol (joy stick control), dapat bergerak maju dan berbelok, namun
lebih berat dari pada kursi roda standar. Karena pengendalinya otomatis, maka
harga kursi roda model platform sangat mahal dan jarang dijumpai di Indonesia.
Berlainan dengan kursi roda tersebut, model konvensional adalah pilihan utama
pemakai kursi roda di kota Surabaya, yakni hampir 90% dari responden (pemakai
kursi roda) memakai kursi roda standar. Kursi roda konvensional ini dapat
digerakkan, baik oleh pemakainya sendiri dengan memutar roda secara manual,
maupun oleh pemandu.
(a) (b)
Gambar 2.3 (a) Konventional wheelchair, (b) Platform model
Sedangkan menurut Shepard, kursi roda terbagi menjadi empat kategori, yaitu :
1. Manual Wheelchair
Kursi roda jenis ini adalah yang paling banyak digunakan oleh
sebagian besar penggunanya dan yang paling laku di pasaran. Penggunaan
kursi ini secara manual dengan cara didorong menggunakan tangan
penggunanya atau didorong oleh orang lain. Bentuknya seperti kursi
tradisional dengan dua set roda di sampingnya. Biasanya satu set terletak
di belakang yang terdiri dari roda sepeda yang besar sedangkan satu set
lainnya terdiri dari roda kecil dengan diameter 5 atau 8 inci. Desain ini
membuat kursi roda stabil dan mudah untuk bergerak maju maupun
mundur. Kebanyakan manual wheelchair ringan dan dapat dilipat untuk
transportasi mobil.
commit to user
II-6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
II-7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Gambar 2.4 Posisi tubuh pemakai kursi roda yang direkomendasikan oleh
ISO 7176-5
Tabel 2.1 Dimensi dasar rancangan kursi roda sesuai standar ISO 7176-5
II-8
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
II-9
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Penurunan kondisi fisik maupun non fisik yang terjadi pada lansia selain
berakibat pada segi ekonomis, yang utama adalah pada segi kesehatan. Kondisi
kesehatan menjadi masalah utama yang umumnya dihadapi oleh sebagian besar
penduduk lansia. Penurunan kondisi fisik dan mental penduduk lansia seiring
dengan bertambahnya umur, mengakibatkan para lansia sangat rawan terhadap
gangguan berbagai penyakit. Gangguan penyakit lupa ingatan (pikun) yang
populer dengan nama syndroma complex adalah salah satu gangguan penyakit
yang banyak dialami oleh para lansia. Berdasarkan hasil riset medis diketahui
bahwa pada manusia lanjut usia (manula) 85% kemampuan atau daya ingat yang
dimiliki relatif kurang atau sudah sangat rentan sehingga memiliki sifat pikun atau
pelupa. Mempertimbangkan hal tersebut, maka pertambahan jumlah penduduk
lansia perlu diantisipasi dengan mempermudah akses penduduk lansia terhadap
berbagai pelayanan kesehatan. Gambaran ini menunjukkan bahwa penanganan
penduduk lansia perlu dilakuakn secara komprehensif. Untuk memperbaiki
kualitas sumber daya manusia lanjut usia perlu mengetahui kondisi lanjut usia di
masa lalu dan masa sekarang sehingga orang lanjut usia dapat diarahkan menuju
kondisi kemandirian. Sehubungan dengan kepentingan tersebut perlu diketahui
kondisi lanjut usia yang menyangkut kondisi kesehatan, kondisi ekonomi, dan
kondisi sosial. Dengan mengetahui kondisi-kondisi itu, maka keluarga,
pemerintah, masyarakat atau lembaga sosial lainnya dapat memberikan perlakuan
sesuai dengan masalah yang menyebabkan orang lanjut usia tergantung pada
orang lain. Jika lanjut usia dapat mengatasi persoalan hidupnya maka mereka
dapat ikut serta mengisi pembangunan salah satunya yaitu tidak tergantung pada
orang lain.
II-10
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
II-11
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
II-12
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
II-13
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
II-14
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
II-15
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
II-16
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
II-17
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
3. Skala Interval
Skala ini selangkah lebih maju dibandingkan dengan skala ordinal.
Skala interval meliputi konsep equality dari peningkatan menunjukkan jarak
antara satu data dengan data yang lain dan mempunyai bobot yang sama.
Sebagai contoh skala ini, jika sekelompok kategori data diberi nilai 1, 2, 3, 4,
5, maka jarak antara 1 dan 2 sama dengan jarak 4 dan 5.
4. Skala Rasio
Skala rasio adalah skala interval dan memiliki nilai dasar (based
value) yang tidak dapat dirubah. Misalkan umur responden memiliki nilai
dasar nol, dengan skala ini dapat untuk menunjukkan angka-angka keadaan
fisik terkini (actual) terhadap variabel yang diukur dalam hal ini adalah umur.
II-18
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
II-19
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2.5.1.3 Validitas
Kesahihan (validitas) adalah tingkat kemampuan untuk mengungkapkan
sesuatu yang menjadi sasaran pokok pengukuran yang dilakukan dengan
instrumen tersebut. Uji validitas digunakan untuk mengukur valid tidaknya suatu
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada suatu kuesioner
mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan di ukur oleh kuesioner tersebut.
...........(2.1)
Keterangan:
N = jumlah responden/data pengamatan
X = variabel independen
commit to user
Y = variabel dependen
II-20
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2.5.1.4 Reliabilitas
Reliabilitas (keandalan) butir adalah instrument untuk mengukur suatu
kuesioner yang merupakan indikator dari suatu variabel ataupun konstruk. Suatu
kuesioner dikatakan andal atau reliabel jika jawaban seseorang terhadap
pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
Rumus Spearman Brown
.................................(2.2)
Keterangan:
r1= Reliabilitas internal seluruh instrumen
rb= Korelasi Product Moment antara belahan pertama dan kedua
Pengukuran reliabilitas dilakukan dengan dua cara yaitu:
1. Repeated Measure atau ukur ulang.
Disini seseorang akan disodori pertanyaan yang sama pada waktu yang
berbeda.
Kemudian dilihat apakah ia tetap konsisten dengan jawabannya.
2. One Shot atau diukur sekali saja.
Disini pengukuran hanya sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan
dengan hasil pertanyaan lain.
commit to user
II-21
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
II-22
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
II-23
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
II-24
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Below 0.50 Tidak dapat diterima
II-25
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
II-26
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
(variabel independen (bebas)) yang secara kualitatif sering ditetapkan atau diukur
secara lemah. Analisis Conjoint sesungguhnya merupakan satu keluarga dengan
tehnik dan metode, yang secara teoritis berdasarkan pada model-model integrasi
informasi dan pengukuran fungsional.
Dipandang dari model ketergantungan dasar. Analisis Conjoint dapat
digambarkan sebagai
Y1 = X1 + X2 + X3 + …. + XN ……………………………. (2.4)
(Metrik atau nonmetrik)
Analisis Conjoint cocok untuk memahami reaksi-reaksi konsumen dan
evaluasi kombinasi atribut yang ditetapkan sebelumnya yang menggambarkan
produk-produk dan servis-servis potensial. Sementara memelihara derajat
realisme yang tinggi, Analisis Conjoint menyediakan peneliti padnagan tentang
komposisi pilihan-pilihan konsumen. Fleksibilitas dan keunikan Analisis Conjoint
terbuat dari (1) Kemampuannya dalam mengakomodasi baik variable bergantung
matrik maupun variabel bergantung nonmetrik, (2) Penggunaan variabel peramal
kategoris, dan (3) Asumsi yang cukup umum tentang hubungan variabel.
Ada beberapa istilah kunci yang sering digunakan dalam teknik Analisis
Conjoint. Istilah-istilah kunci dan definisinya adalah :
1. Bagian yang penting : estimasi atau perkiraan dari Analisis Conjoint dari
pilihan atau kegunaan secara menyeluruh yang berkaitan dengan masing-
masing kategori dari masing-masing item yang digunakan untuk
mendefinisikan produk atau servis.
2. Kegunaan : penilaian pilihan yang subyektif oleh seseorang menggambarkan
nilai holistik atau nilai obyek spesifik. Dalam Analisis Conjoint, kegunaan
diasumsikan untuk dibentuk oleh kombinasi estimasi bagian penting untuk
serangkaian kategori yang ditetapkan, dengan penggunaan sebuah model
tambahan, mungkin dalam kata sambung dengan efek-efek interaksi.
3. Kategori : Nilai spesifik yang mendiskripsikan sebuah item. Masing-masing
item harus di representasikan oleh dua atau lebih kategori, tetapi jumlah
kategori khusus tidak pernah melebihi lima. Jika itemnya adalah metrik, harus
commit
dikurangi menjadi sejumlah kecil to user
kategoeri.
II-27
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
II-28
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
II-29
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
d. Menghitung Skor
Untuk menjadi sukses, peneliti harus dapat mendeskripsikan
produk atau servis dari sudut pandang 2 hal yaitu atribut dan semua nilai-
nilai yang relevan untuk masing-masing atribut. Dengan mengkonstruksi
kombinasi spesifik (stimuli). Peneliti berusaha untuk memahami struktur
pilihan responden. Nilai, yang merepresentasikan kegunaan total atau
pilihan keseluruhan dari sebuah obyek, dapat dianggap sebagai suatu hal
berdasarkan pada deviasi untuk masing-masing kategori. Bentuk umum
dari Model Conjoint dapat ditunjukkan sebagai :
commit to user
II-30
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2.6 Ergonomi
2.6.1 Pengertian
Istilah “ergonomi” berasal dari bahasa Latin yaitu Ergon (Kerja) dan
Nomos (Hukum Alam) dan dapat didefinisikan sebagai studi tentang aspek –
aspek manusia dalam lingkungan kerjanya (Nurmianto, 2004) Secara singkat
dapat dikatakan bahwa ergonomi ialah penyesuaian tugas pekerjaan dengan
kondisi tubuh manusia ialah untuk menurunkan stress yang akan dihadapi.
Upayanya antara lain berupa menyesuaikan ukuran tempat kerja dengan dimensi
tubuh agar tidak melelahkan, pengaturan suhu, cahaya dan kelembaban bertujuan
agar sesuai dengan kebutuhan tubuh manusia. Ada beberapa definisi menyatakan
bahwa ergonomi ditujukan untuk “fitting the job to the worker”, sementara itu
ergonomi antara lain menyatakan, sebagai ilmu terapan biologi manusia dan
hubungannya dengan ilmu teknik bagi pekerja dan lingkungan kerjanya, agar
mendapatkan kepuasan kerja yang maksimal selain meningkatkan
produktivitasnya”.
Ruang lingkup ergonomi sangat luas aspeknya, antara lain meliputi :
Teknik, Fisik, Pengalaman psikis,, Anatomi utamanya yang berhubungan dengan
kekuatan dan gerakan otot dan persendian, Anthropometri, Sosiologi, Fisiologi
terutama berhubungan dengan temperatur tubuh, Desain, dan lain sebagainya.
2.7 Anthropometri
Anthropometri berasal dari kata “Antropos” yang artinya manusia dan
“Metri” yang berarti ukuran. Jadi Antropometri diartikan sebagai ilmu yang secara
khusus berkaitan dengan pengukurancommit tubuh
to usermanusia yang digunakan untuk
II-31
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
II-32
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to
x = nilai rata-rata userSD = Standar Deviasi
II-33
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Untuk bab ini diuraikan tentang bahan atau materi penelitian, obyek
penelitian, tata cara penelitian, data yang diperlukan serta cara analisis yang akan
digunakan dengan menampilkan rangkaian proses penelitian yang dilakukan
dalam gambar 3.1 sebagai berikut:
commit to user
Gambar 3.1 Kerangka Pemecahan Masalah
III-1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
III-2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
kursi roda lansia sehingga dapat meningkatkan kualitas dan memenuhi keinginan
konsumen.
III-3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
III-4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
c. Analisis Faktor
Setelah didapatkan data numerik yang didapat dari kuesioner
dan telah melalui uji validitas dan reliabilitas, langkah berikutnya adalah
mengevaluasi ketepatan kata-kata. Dalam penelitian ini, analisis faktor
digunakan untuk meringkas informasi ke dalam variabel dengan jumlah
kecil yang disintesis (dikumpulkan dan dijadikan satu). Dengan analisis
faktor, kansei word diringkas dari puluhan kata menjadi hanya beberapa
kata. Kata-kata itu (kansei word) digunakan lagi untuk evaluasi Semantic
Differential yang kedua yang digunakan untuk menganalisa antara
masing-masing kata dan image subyek tentang masing-masing sampel.
Pengolahan data ini akan menggunakan SPSS versi 17.0. Menu yang
digunakan di analisa faktor adalah analisa, pengurangan data dan
kemudian faktor pilihan. Langkah-langkah peringkasan data:
1) Membangun matrik korelasi
2) Tes nilai KMO (Kaiser-Meyer-Olkin) dan tes bartlett
Hipotesa:
H0: Variabel atau Kansei Word tidak dapat digunakan untuk analisa
selanjutnya.
H1: Variabel atau Kansei Word dapat digunakan untuk analisa
selanjutnya.
Area kritis:
Signifikansi > 0,05, H0 diterima
Signifikansi < 0,05, H0 ditolak
3) Analisa Matrik Anti Image
Nilai MSA (Measure of Sampling Adequacy) bervariasi antara 0
sampai 1, dengan kriteria:
a. MSA: 1, variabel dapat diprediksi tanpa kesalahan dari variable
lain.
b. MSA> 0,5, variabel masih dapat diprediksi tanpa kesalahan dari
variabel lain dan dapat dianalisa lebih lanjut.
commit to user
III-5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
III-6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
masing kansei word dari hasil analisis faktor. Kuesioner kedua juga menggunakan
skala Semantic Differential (dengan skala 7) dan intruksinya sama dengan
kuesioner pertama. Perbedaan antara kuesioner pertama dengan kuisioner yang
kedua adalah pada kuesioner pertama, responden mengevaluasi 16 sampel produk
bersama-sama untuk menyeleksi kansei word yang sesuai dengan keinginannya.
Sedangkan pada kuesioner yang kedua, responden harus mengevaluasi masing-
masing stimuli sampel produk terhadap masing-masing kansei word. Tujuan dari
evaluasi kedua Semantic Defferential yang kedua adalah menganalisa hubungan
antara masing-masing kansei word dengan image subyek tentang masing-masing
stimuli sampel produk. Nilai rata-rata masing-masing stimuli sampel produk
terhadap masing-masing kansei word dari evaluasi responden kemudian dihitung.
Nilai rata-rata masing – masing sampel dari hasil data kuesioner II (SDII) akan
digunakan sebagai data input dalam proses Analisis Conjoint. Stimuli sampel
produk merupakan suatu kartu konsep eksperimen yang berasal dari daftar item
dan kategori dari 16 sampel produk awal. Untuk mengetahui jumlah minimum
stimuli sampel produk yang harus dievaluasi oleh seorang responden jika analisa
yang dilakukan pada kategori individual adalah:
Jumlah stimuli sampel produk minimum=
(Total jumlah kategori – jumlah item) +1 ..........................................(3.3)
commit to user
III-7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
nūȖ̜Ϝ %Ǵ ū ƯtϜm
xĖm %Ǵ tℎϜ nūȖ̜Ϝ ūyn%xx ū ƯtϜm
100% ……………………… (3.5)
c) Menghitung Nilai
Bentuk umum model conjoint dapat diperlihatkan seperti berikut ini:
(Nilai produk)ij...n= Deviasi kategori i untuk item 1 + deviasi kategori j
untuk item 2 + ........... + deviasi kategori n untuk item m...........…..(3.6)
commit to user
III-8
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
III-9
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB IV
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
IV-1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
angka berskala yang mereka pikir sesuai dengan keinginannya, pada masing-
masing kansei word. Dimensi dari masing-masing skala adalah:
1 = Jika citra produk yang diinginkan sangat berkaitan erat dengan kansei
word di kiri skala.
2 = Jika citra produk yang diinginkan berkaitan erat dengan kansei word di
kiri skala.
3 = Jika citra produk yang diinginkan sedikit berkaitan dengan kansei word
di kiri skala.
4 = Jika citra produk yang diinginkan netral yaitu berada diantara kansei
word di kiri dan di kanan skala.
5 = Jika citra produk yang diinginkan sedikit berkaitan dengan kansei word
di kanan skala.
6 = Jika citra produk yang diinginkan berkaitan erat dengan kansei word di
kanan skala.
7= Jika citra produk yang diinginkan sangat berkaitan erat dengan kansei
word di kanan skala.
Formulir untuk kuesioner pertama dapat di lihat di lampiran B dan data
evaluasi yang di uji dapat di lihat di lampiran C.
tingkat kesignifikanan sebesar 95% (Nilai " adalah 1,96) , sedangkan tingkat
ketepatan sampel sebesar 5 % (Nilai " adalah 2,29) dan proporsi yang
diharapkan adalah 1/40 = 0,025. Kesalahan (error) maksimal yang diperoleh
adalah 5 %. Ukuran sampel yang dibutuhkan berdasarkan persamaan (3.1) :
,Ƽ
&′ = 0,025 1 − 0,025 ∗ = 37,4556
,
IV-2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
IV-3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Hasil iterasi pertama, terdapat 11 variabel yang tidak valid, karena rkalkulasi
< 0.325, variabel-variabel tersebut adalah Praktis – Dekoratif, Kasar – Halus,
Ketinggalan jaman – mengikuti mode, Natural – Mencolok, Formal - Kasual,
Antik - Baru, Gelisah - Nyaman, Keras - Empuk, Bahaya – Aman, Sempit – Luas,
Kaku - Santai. Berhubung pada iterasi pertama masih terdapat kata yang tidak
valid, maka dilanjutkan tes validitas kedua dengan menggunakan sisa kata-kata
yang masih valid. Untuk kata yang tidak valid harus dihilangkan.Berikut adalah
hasil dari tes validitas yang kedua.
IV-4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Hasil pada iterasi yang kedua terdapat satu variabel yang tidak valid
karena rkalkulasi adalah < 0,325, variabel tersebut adalah Tidak Ergonomis -
Ergonomis. Kemudian dilakukan iterasi ketiga dengan 16 kata kansei.
Langkah – langkah tes tersebut dilakukan selama dalam tes validitas masih
dihasilkan kata yang tidak valid. Jika sudah ditemukan kata-kata kansei yang valid
semua maka tidak perlu dilakukan tes validitas berikutnya. Tes validitas yang
kami lakukan ini mengalami lima kali tahap tes validitas, sehingga mendapatakan
hasil kata- kata kansei yang valid seluruhnya. Untuk hasil tes validitas pada iterasi
ketiga, keempat dan kelima silahkan lihat pada lampiran D. Berikut ini adalah
kata kansei valid yang dihasilkan pada iterasi kelima:
IV-5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Based on
Alpha Standardized Items N of Items
.755 .733 14
IV-6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tabel 4.6 Iterasi dari Tes KMO dan Bartlett yang Kesatu
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling
0,679
Adequacy.
Bartlett's Test of Approx. Chi-Square 208,519
Sphericity df 91
Signifikansi 0,000
Nilai variabel MSA dari korelasi anti image dalam proses Matrik Anti
Image adalah:
Tabel 4.7 Hasil Iterasi dari Matrik Anti Image (Nilai MSA) yang pertama
Kansei word Nilai MSA
Tidak Artistik – Artistik 0,646
Biasa – Elegant 0,590
Umum – Khusus 0,617
Polos – Berwarna 0,828
Sederhana – Komplek 0,610
Membosankan – Menarikcommit to user 0,581
IV-7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Hasil pengolahan data korelasi Anti image, nilai MSA nya dari variabel –
variabel tersebut sudah memenuhi, karena nilai-nilai variabel tidak ada yang
kurang dari 0,5. Untuk mendapatkan variabel mana yang paling penting maka
dengan menggunakan tingkatan level KMO kita dapat mencari variabel terbaik.
Semakin banyak kata yang tidak terlalu penting maka akan lebih sulit responden
untuk memahaminya. Sehingga responden cenderung mengabaikan variabel yang
tidak terlalu penting itu. Meskipun variabel tersebut masih bersangkutan.
Jelas sudah bahwa nilai KMO yang lebih tinggi diinginkan. Disarankan
bahwa ukuran KMO secara keseluruhan harus lebih besar dari 0,80. Biar
bagaimanapun, ukuran diatas 0,60 dapat ditoleransi. Ukuran KMO secara keseluruhan
kadang-kadang dapat ditingkatkan dengan cara menghapus variabel-variabel yang
salah yang nilai MSA nya rendah atau kurang dari 0,5.
commit to user
IV-8
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-9
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
IV-10
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Gambar 4.1 Stimuli Plan Card Pada SPSS 17
IV-11
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tabel 4.10 Sampel kombinasi yang memiliki item dan kategori yang berbeda
Bahan Sistem Sarana Bahan
Stimuli Warna
Kerangka Penggerak Pendukung Sandaran
Semi
1 Besi Seat Belt Busa Kulit Polos
Otomatis
Woven
2 Besi Manual Pispot Bermotif
Polyester
Stainless Semi Dua Warna
3 Pispot Campuran
steel Otomatis Atau Lebih
4 Aluminium Otomatis Pispot Busa Kain Polos
Stainless Woven
5 Manual Meja Lipat Polos
steel Polyester
Stainless
6 Manual Seat Belt Busa Kain Polos
steel
7 Aluminium Manual Seat Belt Campuran Bermotif
Stainless Kantong
8 Otomatis Busa Kulit Bermotif
steel Barang
Stainless Woven Dua Warna
9 Otomatis Seat Belt
steel Polyester Atau Lebih
10 Besi Otomatis Meja Lipat Campuran Polos
Dua Warna
11 Aluminium Manual Meja Lipat Busa Kulit
Atau Lebih
Kantong Dua Warna
12 Besi Manual Busa Kain
Barang Atau Lebih
Stainless
13 Manual Pispot Busa Kulit Polos
steel
Semi Kantong Woven
14 Aluminium Polos
Otomatis Barang Polyester
Stainless Kantong
15 Manual Campuran Polos
steel Barang
Stainless Semi
16 Meja Lipat Busa Kain Bermotif
steel Otomatis
Tabel diatas menunjukan stimuli sampel produk 1 (satu) dengan yang lain
yang memiliki item dan kategori yang berbeda-beda.
commit to user
IV-12
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Setelah mengetik semua perintah, pilih menu RUN kemudian klik all pada
sub menu. Akan dihasilkan dua jenis output Conjoint, yaitu:
a. Hasil Conjoint
b. Kegunaan Conjoint atau output pelengkap
commit to user
IV-13
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Konstan=
4,1+ 5,0+ 5,8+ 5,3+ 3,7+ 3,9+ 6,0+ 5,1+ 6,2+ 5,1+ 4,9+ 4,9+ 5,7+ 3,7+ 3,9+ 5,2
= 4,9038
16
Penghitungan manual dari Kansai Word yang pertama (Biasa- Elegant) untuk
menentukan nilai pentingnya faktor adalah:
• Kuadratkan Deviasi:
0,0192²= 0,0004
• Menghitung nilai standar:
17/(0,0004+....+n)= 9,76726
• Standar deviasi:
0,0004 x 9,76726 = 0,0036
• Estimasi part worth:
√0,0036 = 0,0600
commit to user
IV-14
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Dari tabel 4.11, nilai utility merupakan dasar untuk menemukan nilai
kegunaan untuk item bahan kerangka, sistem penggerak, sarana pendukung, bahan
sandaran dan warna. Pada dasarnya kegunaan adalah perbedaan antara rata-rata
item tertentu dengan nilai konstan. Jika perbedaannya negatif, maka sampel
sangat berhubungan dengan kata disisi kiri pasangan kansei word dan sebaliknya.
Tingkat kepentingan suatu produk kursi roda berdasarkan kata kansei (Biasa-
Elegant) yang pertama adalah item Sarana Pendukung sebanyak 30,6518%, yang
kedua adalah item Warna Sandaran sebanyak 28,6083%, yang ketiga adalah item
Sistem Penggerak sebanyak 20,806%, yang keempat item Bahan Sandaran
sebanyak 15,0472%, dan yang kelima item Bahan Kerangka sebanyak 4,8864%.
commit to user
IV-15
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pada tabel 4.12 menunjukan bahwa kursi roda jika berbahan kerangka
besi, sistem penggeraknya semi otomatis, memiliki sarana pendukung kantong
barang, bahan sandaran terbuat dari woven polyester dan warna sandaran polos
merupakan kursi roda yang memiliki image yang biasa. Sedangkan kursi roda
yang bahan kerangkannya terbuat dari aluminium, sistem penggeraknya otomatis,
memiliki sarana pendukung berupa pispot, bahan sandaran terbuat dari campuran,
dan warna sandaran dua warna atau lebih merupakan kursi roda yang memiliki
image elegant.
commit to user
IV-16
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Output lengkap dari hasil conjoint dari software SPSS dapat dilihat di
Lampiran I. berikut ini adalah analisa hasil conjoint berdasarkan pada masing –
masing Kansei word yaitu:
Tabel 4.13 Hasil Analisa Conjoint pada Kansei word (Tidak Artistik - Artistik)
Elemen Importance Selisih
Kategori
Desain (%) Tidak Artistik Artistik
Stainless steel 0,21667
Bahan
16,245 Besi -0,34583
Kerangka
Aluminium 0,12917
Manual -0,21667
Sistem
23,826 Semi Otomatis -0,30417
Penggerak
Otomatis 0,52083
Meja Lipat -0,35000
Sarana Seat Belt -0,10000
23,826
Pendukung Pispot 0,47500
Kantong Barang -0,02500
Woven Polyester -0,25000
Bahan Busa Kulit -0,05000
16,606
Sandaran Busa Kain -0,02500
Campuran 0,32500
Polos -0,43333
Dua Warna atau
Warna 19,494 0,24167
Lebih
Bermotif 0,19167
Constant 4,90833
Pearson 0,90861
Correlation Coefficient
Kendall 0,69502
Pearson 0,00000
Significance
Kendall 0,00010
commit to user
IV-17
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Dari tabel 4.13 nilai utility merupakan dasar untuk menemukan nilai
kegunaan untuk item bahan kerangka, sistem penggerak, sarana pendukung,
bahan sandaran dan warna. Pada dasarnya kegunaan adalah perbedaan antara
rata-rata item tertentu dengan nilai konstan. Jika perbedaannya negatif, maka
sampel sangat berhubungan dengan kata disisi kiri pasangan kansei word dan
sebaliknya. Tingkat kepentingan suatu produk kursi roda berdasarkan kata
kansei (Tidak Artistik - Artistik) yang pertama adalah item sarana pendukung
sebanyak 28,826% yang kedua adalah item sistem penggerak sebanyak
28,826%, yang ketiga adalah item warna sebanyak 19,494%, yang keempat
item bahan sandaran sebanyak 16,606%, dan yang kelima item bahan kerangka
sebanyak 16,245%.
Analisa masing-masing kansei word berdasarkan persamaan dapat kita
lihat pada tabel 4.14 sebagai berikut:
Pada tabel 4.14 menunjukan bahwa kursi roda jika berbahan kerangka
besi, sistem penggeraknya semi otomatis, memiliki sarana pendukung berupa
meja lipat, bahan sandaran terbuat dari woven polyester dan warna sandaran
polos merupakan kursi roda yang memiliki image yang tidak artistik.
Sedangkan kursi roda yang bahan kerangkannya terbuat dari stainless steel,
sistem penggeraknya otomatis,commit
memiliki sarana pendukung berupa pispot,
to user
IV-18
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
bahan sandaran terbuat dari campuran, dan warna sandaran dua warna atau
lebih merupakan kursi roda yang memiliki image artistik.
Tabel 4.15. Hasil Analisa Conjoint pada Kansei word (Umum – Khusus)
Elemen Importance Selisih
Kategori
Desain (%) Umum Khusus
Stainless steel 0,05833
Bahan
16,058 Besi -0,30417
Kerangka
Aluminium 0,24583
Manual -0,24167
Sistem
18,613 Semi Otomatis -0,15417
Penggerak
Otomatis 0,39583
Meja Lipat -0,44375
Sarana Seat Belt 0,28125
28,467
Pendukung Pispot 0,53125
Kantong Barang -0,36875
Woven Polyester -0,19375
Bahan Busa Kulit 0,13125
14,598
Sandaran Busa Kain -0,21875
Campuran 0,28125
Polos -0,47500
Dua Warna atau
Warna 22,262 0,28750
Lebih
Bermotif 0,18750
Constant 5,13333
Pearson 0,89621
Correlation Coefficient
Kendall 0,74262
Pearson 0,000001
Significance
Kendall 0,00004
Dari tabel 4.15 Tingkat kepentingan suatu produk kursi roda berdasarkan
kata kansei (Umum - Khusus) commit
yang pertama
to user adalah item sarana pendukung
IV-19
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
sebanyak 28,467% yang kedua adalah item warna sebanyak 22,262%, yang ketiga
adalah item sistem penggerak sebanyak 18,613%, yang keempat item bahan
kerangka sebanyak 16,058%, dan yang kelima item bahan sandaran sebanyak
14,598%.
Analisa masing-masing kansei word berdasarkan persamaan dapat kita
lihat pada tabel 4.16 sebagai berikut:
Pada tabel 4.16 menunjukan bahwa kursi roda jika berbahan kerangka
besi, sistem penggeraknya manual, memiliki sarana pendukung berupa meja lipat,
bahan sandaran terbuat dari busa kain dan warna sandaran polos merupakan kursi
roda yang memiliki image yang umum. Sedangkan kursi roda yang bahan
kerangkannya terbuat dari aluminium, sistem penggeraknya otomatis, memiliki
sarana pendukung berupa pispot, bahan sandaran terbuat dari campuran, dan
warna sandaran dua warna atau lebih merupakan kursi roda yang memiliki image
khusus.
commit to user
IV-20
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tabel 4.17. Hasil Analisa Conjoint pada Kansei word (Polos – Berwarna)
Elemen Importance Selisih
Kategori
Desain (%) Polos Berwarna
Stainless steel 0,38333
Bahan
16,331 Besi -0,42917
Kerangka
Aluminium 0,04583
Manual -0,23333
Sistem
24,120 Semi Otomatis -0,48333
Penggerak
Otomatis 0,71667
Meja Lipat -0,40000
Sarana Seat Belt -0,02500
22,110
Pendukung Pispot 0,70000
Kantong Barang -0,27500
Woven Polyester -0,35000
Bahan Busa Kulit 0,50000
17,085
Sandaran Busa Kain -0,30000
Campuran 0,15000
Polos -0,55000
Dua Warna atau
Warna 20,351 0,46250
Lebih
Bermotif 0,08750
Constant 5,05000
Pearson 0,95452
Correlation Coefficient
Kendall 0,78994
Pearson 0,000000005
Significance
Kendall 0,00001
Dari tabel 4.17 Tingkat kepentingan suatu produk kursi roda berdasarkan
kata kansei (Polos - Berwarna) yang pertama adalah item sistem penggerak
sebanyak 24,120% yang kedua adalah item sarana pendukung sebanyak 22,110%,
yang ketiga adalah item warna sebanyak 20,351%, yang keempat item bahan
commit to user
IV-21
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
sandaran sebanyak 17,085%, dan yang kelima item bahan kerangka sebanyak
16,331%.
Analisa masing-masing kansei word berdasarkan persamaan dapat kita
lihat pada tabel 4.18 sebagai berikut:
Pada tabel 4.18 menunjukan bahwa kursi roda jika berbahan kerangka
besi, sistem penggeraknya semi otomatis, memiliki sarana pendukung berupa
meja lipat, bahan sandaran terbuat dari woven polyester dan warna sandaran polos
merupakan kursi roda yang memiliki image yang polos. Sedangkan kursi roda
yang bahan kerangkannya terbuat dari stainless steel, sistem penggeraknya
otomatis, memiliki sarana pendukung berupa pispot, bahan sandaran terbuat dari
campuran, dan warna sandaran dua warna atau lebih merupakan kursi roda yang
memiliki image berwarna.
commit to user
IV-22
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tabel 4.19. Hasil Analisa Conjoint pada Kansei word (Sederhana – Komplek)
Elemen Importance Selisih
Kategori
Desain (%) Sederhana Komplek
Stainless steel 0,36667
Bahan
17,857 Besi -0,38333
Kerangka
Aluminium 0,01667
Manual -0,26667
Sistem
23,809 Semi Otomatis -0,36667
Penggerak
Otomatis 0,63333
Meja Lipat -0,35000
Pearson 0,000000900
Significance
Kendall 0,00007
Dari tabel 4.19 tingkat kepentingan suatu produk kursi roda berdasarkan
kata kansei (Sederhana - Komplek) yang pertama adalah item sarana pendukung
commit to user
IV-23
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
sebanyak 27,380% yang kedua adalah item sistem penggerak sebanyak 23,809%,
yang ketiga adalah item warna sebanyak 22,023%, yang keempat item bahan
kerangka sebanyak 17,857%, dan yang kelima item bahan sandaran sebanyak
8,9285%.
Analisa masing-masing kansei word berdasarkan persamaan dapat kita
lihat pada tabel 4.20 sebagai berikut:
Pada tabel 4.20 menunjukan bahwa kursi roda jika berbahan kerangka
besi, sistem penggeraknya semi otomatis, memiliki sarana pendukung berupa
meja lipat, bahan sandaran terbuat dari busa kain dan warna sandaran polos
merupakan kursi roda yang memiliki image yang sederhana. Sedangkan kursi roda
yang bahan kerangkannya terbuat dari stainless steel, sistem penggeraknya
otomatis, memiliki sarana pendukung berupa pispot, bahan sandaran terbuat dari
busa kulit, dan warna sandaran bermotif merupakan kursi roda yang memiliki
image komplek.
commit to user
IV-24
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tabel 4.21. Hasil Analisa Conjoint pada Kansei word (Membosankan – Menarik)
Elemen Importance Selisih
Kategori
Desain (%) Membosankan Menarik
Stainless steel 0,11667
Bahan
15,384 Besi -0,38333
Kerangka
Aluminium 0,26667
Manual -0,33333
Sistem
23,372 Semi Otomatis -0,32083
Penggerak
Otomatis 0,65417
Meja Lipat -0,21250
Sarana Seat Belt -0,26250
23,076
Pendukung Pispot 0,71250
Kantong Barang -0,23750
Woven Polyester -0,23750
Bahan Busa Kulit 0,31250
13,017
Sandaran Busa Kain -0,18750
Campuran 0,11250
Polos -0,66667
Warna 25,147 Dua Warna atau Lebih 0,39583
Bermotif 0,27083
Constant 5,25833
Pearson 0,93663
Correlation Coefficient
Kendall 0,83281
Pearson 0,000000046
Significance
Kendall 0,00001
Dari tabel 4.21 tingkat kepentingan suatu produk kursi roda berdasarkan
kata kansei (Membosankan – Menarik) yang pertama adalah item warna sebanyak
25,147% yang kedua adalah item sistem penggerak sebanyak 23,372%, yang
ketiga adalah item sarana pendukung sebanyak 23,076%, yang keempat item
bahan kerangka sebanyak 15,384%, dan yang kelima item bahan sandaran
sebanyak 13,017%. commit to user
IV-25
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pada tabel 4.22 menunjukan bahwa kursi roda jika berbahan kerangka
besi, sistem penggeraknya manual, memiliki sarana pendukung berupa seat belt,
bahan sandaran terbuat dari woven polyester dan warna sandaran polos
merupakan kursi roda yang memiliki image yang membosankan. Sedangkan kursi
roda yang bahan kerangkannya terbuat dari aluminium, sistem penggeraknya
otomatis, memiliki sarana pendukung berupa pispot, bahan sandaran terbuat dari
busa kulit, dan warna sandaran dua warna atau lebih merupakan kursi roda yang
memiliki image menarik.
Tabel 4.23. Hasil Analisa Conjoint pada Kansei word (Monoton - Beragam)
Elemen Importance Selisih
Kategori
Desain (%) Monoton Beragam
Stainless steel 0,10833
Bahan
15,789 Besi -0,35417
Kerangka
Aluminium 0,24583
Manual -0,47500
Sistem
27,631 Semi Otomatis -0,10000
Penggerak
commit to user
Otomatis 0,57500
IV-26
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Dari tabel 4.23 tingkat kepentingan suatu produk kursi roda berdasarkan
kata kansei (Membosankan – Menarik) yang pertama adalah item sarana
pendukung sebanyak 27,631% yang kedua adalah item sistem penggerak
sebanyak 27,631%, yang ketiga adalah item warna sebanyak 21,052%, yang
keempat item bahan kerangka sebanyak 15,384%, dan yang kelima item bahan
sandaran sebanyak 7,8947%.
Analisa masing-masing kansei word berdasarkan persamaan dapat kita
lihat pada tabel 4.24 sebagai berikut:
IV-27
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pada tabel 4.24 menunjukan bahwa kursi roda jika berbahan kerangka
besi, sistem penggeraknya manual, memiliki sarana pendukung berupa kantong
barang, bahan sandaran terbuat dari woven polyester dan warna sandaran polos
merupakan kursi roda yang memiliki image yang monoton. Sedangkan kursi roda
yang bahan kerangkannya terbuat dari aluminium, sistem penggeraknya otomatis,
memiliki sarana pendukung berupa pispot, bahan sandaran terbuat dari busa kulit,
dan warna sandaran bermotif merupakan kursi roda yang memiliki image
beragam.
Tabel 4.25.Hasil Analisa Conjoint pada Kansei word (Tidak Canggih - Canggih)
Elemen Importance Selisih
Kategori
Desain (%) Tidak Canggih Canggih
Stainless steel 0,16667
Bahan
8,9230 Besi -0,19583
Kerangka
Aluminium 0,02917
Manual -0,20000
Sistem
26,461 Semi Otomatis -0,43750
Penggerak
Otomatis 0,63750
Meja Lipat -0,36250
Sarana Seat Belt 0,18750
27,631
Pendukung Pispot 0,66250
Kantong Barang -0,48750
commit to user
IV-28
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Dari tabel 4.25 tingkat kepentingan suatu produk kursi roda berdasarkan
kata kansei (Tidak Canggih - Canggih) yang pertama adalah item sarana
pendukung sebanyak 27,631% yang kedua adalah item sistem penggerak
sebanyak 26,461%, yang ketiga adalah item warna sebanyak 22,153%, yang
keempat item bahan bahan sandaran sebanyak 14,153%, dan yang kelima item
bahan kerangka sebanyak 8,9230%.
Analisa masing-masing kansei word berdasarkan persamaan dapat kita
lihat pada tabel 4.26 sebagai berikut:
commit to user
IV-29
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pada tabel 4.26 menunjukan bahwa kursi roda jika berbahan kerangka
besi, sistem penggeraknya semi otomatis, memiliki sarana pendukung berupa
kantong barang, bahan sandaran terbuat dari woven polyester dan warna sandaran
polos merupakan kursi roda yang memiliki image yang tidak canggih. Sedangkan
kursi roda yang bahan kerangkannya terbuat dari stainless steel, sistem
penggeraknya otomatis, memiliki sarana pendukung berupa pispot, bahan
sandaran terbuat dari busa kulit, dan warna sandaran dua warna atau lebih
merupakan kursi roda yang memiliki image canggih.
Tabel 4.27. Hasil Analisa Conjoint pada Kansei word (Tidak Lengkap -
Lengkap)
Selisih
Elemen Importance
Kategori Tidak
Desain (%) Lengkap
Lengkap
Stainless steel 0,05000
Bahan
14,652 Besi -0,27500
Kerangka
Aluminium 0,22500
Manual -0,13333
Sistem
18,315 Semi Otomatis -0,24583
Penggerak
Otomatis 0,37917
Meja Lipat -0,53750
Sarana Seat Belt 0,21250
29,304
Pendukung Pispot 0,46250
Kantong Barang -0,13750
commit to user
IV-30
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Dari tabel 4.27 tingkat kepentingan suatu produk kursi roda berdasarkan
kata kansei (Tidak Lengkap - Lengkap) yang pertama adalah item sarana
pendukung sebanyak 29,304% yang kedua adalah item warna sebanyak 19,413%,
yang ketiga adalah item sistem penggerak sebanyak 18,315%, yang keempat item
bahan bahan sandaran sebanyak 18,315%, dan yang kelima item bahan kerangka
sebanyak 14,652%.
Analisa masing-masing kansei word berdasarkan persamaan dapat kita
lihat pada tabel 4.28 sebagai berikut:
IV-31
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pada tabel 4.28 menunjukan bahwa kursi roda jika berbahan kerangka
besi, sistem penggeraknya semi otomatis, memiliki sarana pendukung berupa
meja lipat, bahan sandaran terbuat dari busa kain dan warna sandaran polos
merupakan kursi roda yang memiliki image yang tidak lengkap. Sedangkan kursi
roda yang bahan kerangkannya terbuat dari aliminium, sistem penggeraknya
otomatis, memiliki sarana pendukung berupa pispot, bahan sandaran terbuat dari
campuran, dan warna sandaran bermotif merupakan kursi roda yang memiliki
image lengkap.
Tabel 4.29. Hasil Analisa Conjoint pada Kansei word (Murah - Mahal)
Elemen Importance Selisih
Kategori
Desain (%) Murah Mahal
Stainless steel 0,10000
Bahan
8,1761 Besi -0,21250
Kerangka
Aluminium 0,11250
Manual -0,20000
Sistem
24,528 Semi Otomatis -0,38750
Penggerak
Otomatis 0,58750
Meja Lipat -0,46250
Sarana Seat Belt 0,06250
30,188
Pendukung Pispot 0,73750
Kantong Barang -0,33750
Woven Polyester -0,11250
Bahan Busa Kulit 0,31250
14,465
Sandaran Busa Kain -0,26250
Campuran 0,06250
Polos -0,55000
Warna 22,641 Dua Warna atau Lebih 0,35000
Bermotif 0,20000
Constant 5,2250
Correlation Coefficient
commit to user
Pearson 0,92095
IV-32
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Kendall 0,78304
Pearson 0,0000002
Significance
Kendall 0,0000157
Dari tabel 4.29 tingkat kepentingan suatu produk kursi roda berdasarkan
kata kansei (Mahal - Murah) yang pertama adalah item sarana pendukung
sebanyak 30,188% yang kedua adalah item sistem penggerak sebanyak 24,528%,
yang ketiga adalah item warna sebanyak 22,641%, yang keempat item bahan
bahan sandaran sebanyak 14,465%, dan yang kelima item bahan kerangka
sebanyak 8,1761%.
Analisa masing-masing kansei word berdasarkan persamaan dapat kita
lihat pada tabel 4.30 sebagai berikut:
Pada tabel 4.30 menunjukan bahwa kursi roda jika berbahan kerangka
besi, sistem penggeraknya semi otomatis, memiliki sarana pendukung berupa
meja lipat, bahan sandaran terbuat dari busa kain dan warna sandaran polos
merupakan kursi roda yang memiliki image yang tidak lengkap. Sedangkan kursi
roda yang bahan kerangkannya terbuat dari aliminium, sistem penggeraknya
otomatis, memiliki sarana pendukung berupa pispot, bahan sandaran terbuat dari
commit to user
IV-33
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
campuran, dan warna sandaran bermotif merupakan kursi roda yang memiliki
image lengkap.
Tabel 4.31. Hasil Analisa Conjoint pada Kansei word (Mudah Rusak - Awet)
Selisih
Elemen Importance
Kategori Mudah
Desain (%) Awet
Rusak
Stainless steel 0,16667
Bahan
10,326 Besi -0,30833
Kerangka
Aluminium 0,14167
Manual -0,40000
Sistem
23,369 Semi Otomatis -0,27500
Penggerak
Otomatis 0,67500
Meja Lipat -0,57500
Sarana Seat Belt 0,25000
26,086
Pendukung Pispot 0,62500
Kantong Barang -0,30000
Woven Polyester -0,55000
Bahan Busa Kulit 0,30000
18,478
Sandaran Busa Kain 0,02500
Campuran 0,22500
Polos -0,63333
Warna 21,739 Dua Warna atau Lebih 0,36667
Bermotif 0,26667
Constant 5,3917
Pearson 0,88971
Correlation Coefficient
Kendall 0,66384
Pearson 0,0000020
Significance
Kendall 0,0002082
Dari tabel 4.31 tingkat kepentingan suatu produk kursi roda berdasarkan
kata kansei (Mahal - Murah) commit
yang pertama
to user adalah item sarana pendukung
IV-34
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
sebanyak 26,086% yang kedua adalah item sistem penggerak sebanyak 23,369%,
yang ketiga adalah item warna sebanyak 21,739%, yang keempat item bahan
bahan sandaran sebanyak 18,478%, dan yang kelima item bahan kerangka
sebanyak 10,326%.
Analisa masing-masing kansei word berdasarkan persamaan dapat kita
lihat pada tabel 4.32 sebagai berikut:
Pada tabel 4.32 menunjukan bahwa kursi roda jika berbahan kerangka
besi, sistem penggeraknya manual, memiliki sarana pendukung berupa meja lipat,
bahan sandaran terbuat dari woven polyester dan warna sandaran polos
merupakan kursi roda yang memiliki image yang mudah rusak. Sedangkan kursi
roda yang bahan kerangkannya terbuat dari stainless steel, sistem penggeraknya
otomatis, memiliki sarana pendukung berupa pispot, bahan sandaran terbuat dari
busa kulit, dan warna sandaran dua warna atau lebuih merupakan kursi roda yang
memiliki image awet.
commit to user
IV-35
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tabel 4.33. Hasil Analisa Conjoint pada Kansei word (Satu fungsi -
Multifungsi)
Selisih
Elemen Importance
Kategori Satu
Desain (%) Multifungsi
Fungsi
Stainless steel 0,10833
Bahan
12,631 Besi -0,27917
Kerangka
Aluminium 0,17083
Manual -0,22500
Sistem
25,263 Semi Otomatis -0,33750
Penggerak
Otomatis 0,56250
Meja Lipat -0,23125
Sarana Seat Belt 0,14375
28,070
Pendukung Pispot 0,54375
Kantong Barang -0,45625
Woven Polyester -0,15625
Bahan Busa Kulit 0,06875
9,1228
Sandaran Busa Kain -0,08125
Campuran 0,16875
Polos -0,52500
Warna 24,912 Dua Warna atau Lebih 0,36250
Bermotif 0,16250
Constant 5,1167
Pearson 0,92388
Correlation Coefficient
Kendall 0,75887
Pearson 0,0000002
Significance
Kendall 0,0000321
Dari tabel 4.33 tingkat kepentingan suatu produk kursi roda berdasarkan
kata kansei (Satu fungsi - Multifungsi) yang pertama adalah item sarana
pendukung sebanyak 28,070% yang kedua adalah item sistem penggerak
sebanyak 25,263%, yang ketiga commit
adalah toitem
user warna sebanyak 24,912%, yang
IV-36
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
keempat item bahan bahan sandaran sebanyak 12,631%, dan yang kelima item
bahan kerangka sebanyak 9,1228%.
Analisa masing-masing kansei word berdasarkan persamaan dapat kita
lihat pada tabel 4.34 sebagai berikut:
Pada tabel 4.34 menunjukan bahwa kursi roda jika berbahan kerangka
besi, sistem penggeraknya semi otomatis, memiliki sarana pendukung berupa
kantong barang, bahan sandaran terbuat dari woven polyester dan warna sandaran
polos merupakan kursi roda yang memiliki image satu fungsi. Sedangkan kursi
roda yang bahan kerangkannya terbuat dari aluminium, sistem penggeraknya
otomatis, memiliki sarana pendukung berupa pispot, bahan sandaran terbuat dari
busa kulit, dan warna sandaran dua warna atau lebuih merupakan kursi roda yang
memiliki image multifungsi.
commit to user
IV-37
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tabel 4.35. Hasil Analisa Conjoint pada Kansei word (Sulit Menjalankan –
Mudah Menjalankan)
Selisih
Elemen Importance
Kategori Sulit Mudah
Desain (%)
Menjalankan Menjalankan
Stainless steel 0,29167
Bahan
14,326 Besi -0,33333
Kerangka
Aluminium 0,04167
Manual -0,10833
Sistem
28,653 Semi Otomatis -0,43333
Penggerak
Otomatis 0,54167
Meja Lipat -0,50625
Sarana Seat Belt -0,08125
22,349
Pendukung Pispot 0,74375
Kantong Barang -0,15625
Woven Polyester -0,35625
Bahan Busa Kulit 0,26875
17,191
Sandaran Busa Kain -0,30625
Campuran 0,39375
Polos -0,45833
Warna 17,478 Dua Warna atau Lebih 0,30417
Bermotif 0,15417
Constant 4,8500
Pearson 0,95920
Correlation Coefficient
Kendall 0,86453
Pearson 0,000000002
Significance
Kendall 0,0000020
Dari tabel 4.35 tingkat kepentingan suatu produk kursi roda berdasarkan
kata kansei (Sulit Menjalankan – Mudah Menjalankan) yang pertama adalah item
sistem penggerak sebanyak 28,653% yang kedua adalah item sarana pendukung
sebanyak 22,349%, yang ketigacommit
adalahtoitem
user warna sebanyak 17,478%, yang
IV-38
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
keempat item bahan bahan sandaran sebanyak 17,191%, dan yang kelima item
bahan kerangka sebanyak 14,326%.
Analisa masing-masing kansei word berdasarkan persamaan dapat kita
lihat pada tabel 4.36 sebagai berikut:
Pada tabel 4.36 menunjukan bahwa kursi roda jika berbahan kerangka
besi, sistem penggeraknya manual, memiliki sarana pendukung berupa meja lipat,
bahan sandaran terbuat dari woven polyester dan warna sandaran polos
merupakan kursi roda yang memiliki image sulit menjalankan. Sedangkan kursi
roda yang bahan kerangkannya terbuat dari staimless steel, sistem penggeraknya
otomatis, memiliki sarana pendukung berupa pispot, bahan sandaran terbuat dari
campuran, dan warna sandaran dua warna atau lebih merupakan kursi roda yang
memiliki image mudah menjalankan.
Tabel 4.37. Hasil Analisa Conjoint pada Kansei word (Manual – Otomatis)
Elemen Importance Selisih
Kategori
Desain (%) Manual Otomatis
Stainless steel 0,02500
Bahan
5,5776 Besi -0,10000
Kerangka
commit to user
Aluminium 0,07500
IV-39
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Manual -0,45833
Sistem
35,856 Semi Otomatis -0,20833
Penggerak
Otomatis 0,66667
Meja Lipat -0,25625
Sarana Seat Belt -0,10625
19,123
Pendukung Pispot 0,34375
Kantong Barang 0,01875
Woven Polyester -0,08125
Bahan Busa Kulit 0,24375
14,342
Sandaran Busa Kain -0,20625
Campuran 0,04375
Polos -0,45833
Warna 25,099 Dua Warna atau Lebih 0,32917
Bermotif 0,12917
Constant 5,0417
Pearson 0,80572
Correlation Coefficient
Kendall 0,58233
Pearson 0,000082358
Significance
Kendall 0,0009165
Dari tabel 4.37 tingkat kepentingan suatu produk kursi roda berdasarkan
kata kansei (Manual – Otomatis) yang pertama adalah item sistem penggerak
sebanyak 35,856% yang kedua adalah item warna sebanyak 25,099%, yang ketiga
adalah item sarana pendukung sebanyak 19,123%, yang keempat item bahan
bahan sandaran sebanyak 14,342%, dan yang kelima item bahan kerangka
sebanyak 5,5776%.
commit to user
IV-40
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pada tabel 4.38 menunjukan bahwa kursi roda jika berbahan kerangka
besi, sistem penggeraknya manual, memiliki sarana pendukung berupa meja lipat,
bahan sandaran terbuat dari busa kain dan warna sandaran polos merupakan kursi
roda yang memiliki image manual. Sedangkan kursi roda yang bahan
kerangkannya terbuat dari aluminium, sistem penggeraknya otomatis, memiliki
sarana pendukung berupa pispot, bahan sandaran terbuat dari busa kulit, dan
warna sandaran dua warna atau lebih merupakan kursi roda yang memiliki image
otomatis.
IV-41
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Dari tabel 4.38 tingkat kepentingan suatu produk kursi roda berdasarkan
kata kansei (Kutub Kiri – Kutub Kanan) yang pertama adalah item sarana
pendukung sebanyak 26,557% yang kedua adalah item sistem penggerak
sebanyak 24,138%, yang ketiga adalah item warna sebanyak 22,331%, yang
keempat item bahan bahan sandaran sebanyak 14,263%, dan yang kelima item
bahan kerangka sebanyak 12,708%.
Analisa masing-masing kansei word berdasarkan persamaan dapat kita
lihat pada tabel 4.40 sebagai berikut:
Tabel 4.40. Analisa masing-masing kansei word (Kutub Kiri – Kutub Kanan)
Elemen Desain Kutub Kiri Kutub Kanan
Bahan Kerangka Besi Stainless steel, Aluminium
Sistem Penggerak Manual, Semi Otomatis Otomatis
Sarana Pendukung Meja Lipat, Seat Belt Kantong Barang, Pispot
Woven Polyester, Busa
Bahan Sandaran Busa Kulit, Campuran
Kain
commit to user
IV-42
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pada tabel 4.40 menunjukan bahwa kursi roda jika berbahan kerangka
besi, sistem penggeraknya manual, memiliki sarana pendukung berupa meja lipat,
bahan sandaran terbuat dari woven polyester dan warna sandaran polos
merupakan kursi roda yang memiliki image kutub kiri dan sebagai spesifikasi
yang dominan terhadap keseluruhan kata kansei. Sedangkan kursi roda yang
bahan kerangkannya terbuat dari stainless steel, sistem penggeraknya otomatis,
memiliki sarana pendukung berupa pispot, bahan sandaran terbuat dari busa kulit,
dan warna sandaran dua warna atau lebih merupakan kursi roda yang memiliki
image kutub kanan dan sebagai spesifikasi yang dominan terhadap keseluruhan
kata kansei .
commit to user
IV-43
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
IV-44
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
kansei word adalah 0.0000. Hasil tersebut menunjukkan bahwa semua korelasi
adalah signifikan, karena semua nilai ke-signifikanan-nya kurang dari 0,05.
commit to user
IV-45
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-46
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-47
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-48
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
IV-49
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
D1
100
80
Axis Title
60
D6
40
BKA
20
BKB
0
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27
DATA TERKONTROL
D2
40
30
panjang
20 D9
10 BKA
BKB
0
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27
DATA TERKONTROL
D3
60
40
panjang
D12
20 BKA
0 BKB
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27
commit to user
DATA TERKONTROL
IV-50
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
D4
50
40
panjang 30 D14
20
BKA
10
0 BKB
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27
DATA TERKONTROL
D5
60
40
panjang
D15
20 BKA
0 BKB
1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27
DATA TERKONTROL
Dimana :
N’ = Jumlah pengamatan yang seharusnya dilakukan
Z = Indeks tingkat kepercayaan (Tingkat kepercayaan 95% = 2)
S = Standar deviasi data
X = Rata-rata data setelah diseragamkan
commit to user
K = Tingkat error (5%)
IV-51
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Contoh Perhitungan :
Untuk (D1) tinggi badan duduk dari pantat hingga ujung kepala :
Rata-rata = 83,50
Standar deviasi = 4,50
= 4,7
4.10.2.4. Percentile
Percentile ini digunakan untuk mengetahui ukuran rata-rata dimensi tubuh
manula pada posisi duduk di kursi roda. Adapun nilai-nilai percentile 50% dan
percentile 95% dari dimensi tubuh manula berdasarkan data pengukuran manual
yang dilakukan yaitu sebagai berikut :
· (D1) Percentile 95% tinggi badan posisi duduk dari pantat hingga ujung
kepala:
Tinggi sandaran = X+(1,645 x SD)
= 83,5 + (1,645 x 4,5)
= 91 cm
Tinggi sandaran = X
= 23 cm
commit to user
IV-52
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-53
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB V
ANALISA DATA
V-1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
yang kedua adalah 15. Dari lima belas variabel tersebut dimasukan ke dalam
iterasi keempat. Pada iterasi yang ketiga ada satu variabel yang tidak valid karena
rkalkulasi adalah < 0.325, variabel tersebut adalah Berantakan - Teratur. Variabel
yang masih tersisa setelah iterasi yang kedua adalah 14. Dari empat belas variabel
tersebut dimasukan kedalam iterasi kelima. Pada iterasi yang kelima seluruh
variabelnya valid karena rkalkulasi adalah > 0.325, maka hasil terakhir untuk
validitas didapatkan variable yang valid ada 14 variabel.
Tes kuesioner selanjutnya adalah tes reliabilitas. Nilai ralpha yang
diperoleh dari proses reliabilitas adalah 0.890. Kuesioner dinyatakan reliabel jika
ralpha ≥ rtabel, dimana rtabel adalah 0.325. Berdasarkan peraturan tersebut, kuesioner
tersebut reliabel, karena 0.890 ≥ 0.325.
commit to user
V-2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
V-3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
V-4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
V-5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
V-6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
V-7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
V-8
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
V-9
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
V-10
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Jumlah Kansei Word yang diperoleh dari survei adalah 28 pasang. Setelah
di test kevalidan dan reliabilitasnya, maka didapatkan 14 pasang kata
kansei yang valid, kemudian di alakukan analisis faktor untuk mereduksi
kata kansei yang tidak penting atau tidak berpengaruh dalam
menerjemahkan keinginan responden terhadap kursi roda. Jumlah Kansei
Word yang sesuai digunakan dalam proses selanjutnya adalah tetap yaitu
14 pasang Kansei Word. Masing-masing kata kansei tersebut memiliki
nilai MSA yang sudah memenuhi, karena nilainya tidak ada yang kurang
dari 0,5.
2. Penelitian ini menunjukkan bahwa dari 5 item desain produk, Sarana
Pendukung memiliki faktor importance yang terbesar dalam 14 pasang
Kansei Word. Ini berarti bahwa sarana pendukung merupakan item yang
paling berpengaruh dalam pembentukan citra konsumen dibandingkan
item-item lain.
3. Sketsa desain kursi roda hasil pendekatan kansei engineering, memiliki
spesifikasi yang paling dominan dalam pembentukan citra (image) Kansei.
Spesifikasinya antara lain: bahan kerangka dari besi, sistem penggerak
yang otomatis, memiliki sarana pendukung berupa pispot, bahan sandaran
woven polyester, dan warna polos.
6.2 Saran
1. Penelitian ini perlu dilanjutkan dengan menggunakan metode kansei yang
lain sebagai pembanding hasil penelitian ini.
2. Akan menjadi bagus, jika penelitian berikutnya menggunakan Kansei
Word yang lebih banyak dan menggunakan lebih banyak Desain Elemen.
commit to user
VI-1