2018
SUSTAINING SYNERGY,
SPREADING ENERGY
TEMA
SUSTAINING SYNERGY,
SPREADING ENERGY
PT Pertamina (Persero) memiliki tanggung Penguatan sinergi semakin menemukan nilai
jawab sangat besar untuk menyediakan penting karena wilayah yang harus dilayani
kebutuhan energi di Indonesia. Apalagi, oleh Pertamina sangat luas, sebagian di
tingkat kebutuhan energi, baik Bahan antaranya susah dijangkau karena berada
Bakar Minyak (BBM) maupun gas, terus pada kawasan Terdepan, Terluar dan
meningkat sejalan dengan bertambahnya Terpencil (3T). Khusus kawasan-kawasan
populasi penduduk dan kendaraan ini, Pertamina mendapat penugasan
di negeri ini. Untuk bisa menunaikan menyalurkan Bahan Bakar Minyak (BBM)
tanggung jawab tersebut secara paripurna, melalui Program BBM Satu Harga. Sebagai
Perseroan berkomitmen untuk memperkuat korporasi yang bertanggungjawab,
dan mempertahankan sinergi yang telah Perseroan berkomitmen kuat untuk
dibangun, baik antar-unit, antar-anak menyukseskan penugasan tersebut. Hingga
perusahaan maupun antar Badan Usaha akhir tahun 2018, target yang dibebankan
Milik Negara (BUMN). pemerintah berhasil dicapai Pertamina
sehingga persebaran energi semakin
merata dan menjangkau hingga ke pelosok-
pelosok daerah.
2
Laporan Keberlanjutan 2018
PT Pertamina(Persero)
3
SUSTAINING SYNERGY,
SPREADING ENERGY
Daftar isi
Profil Perusahaan
4
Laporan Keberlanjutan 2018
PT Pertamina(Persero)
Tata Kelola Perusahaan
Kinerja Ekonomi
Kinerja Lingkungan
Kinerja Sosial
124 Maju dengan Sumber Daya Manusia Unggul 142 Perwakilan Pekerja dalam Komite Gabungan
125 Peta Jalan Sumber Daya Manusia Manajemen-Pekerja untuk K3
126 Pencapaian Kinerja Strategis Direktorat SDM 146 Membangun dan
127 Performance Management System Memberdayakan Masyarakat
132 Pengelolaan Talenta 148 Mengutamakan Keselamatan Pelanggan
135 Mewujudkan Kecelakaan Kerja Nihil 149 Pemasaran dan Pelabelan
5
SUSTAINING SYNERGY,
SPREADING ENERGY
IKHTISAR KINERJA Keberlanjutan
Nilai/Volume/Jumlah
No. Indikator Satuan
2018 2017
Kinerja Ekonomi
Penjualan dan Pendapatan
1 USD Juta 57.934 46.001*
terkonsolidasi
Kinerja Sosial
* Penyajian kembali
** Data penghematan energi, pengurangan emisi, pengurangan limbah B3 dan penghematan konsumsi air merupakan hasil konversi data hingga
Juni 2018 dikalikan dua.
6
Laporan Keberlanjutan 2018
PT Pertamina(Persero)
LAPORAN DIREKSI [102-14]
Nicke Widyawati
Direktur Utama
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas perkenan-Nya, PT Pertamina (Persero) dapat melalui tahun 2018 yang
penuh dinamika dengan kinerja yang baik. Melalui Laporan Keberlanjutan
PT Pertamina (Persero) 2018 inilah, kami mengomunikasikan pencapaian
kinerja tersebut beserta dampaknya, baik kinerja ekonomi, lingkungan dan
sosial, selama tahun 2018.
7
SUSTAINING SYNERGY,
SPREADING ENERGY
Pendahuluan Kinerja Ekonomi
Profil Perusahaan Kinerja Lingkungan
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Sosial
Pertamina dan Keberlanjutan tahun. Di tengah permintaan pasar yang begitu besar,
maka peluang bisnis Pertamina untuk terus bertumbuh
Sebagai entitas bisnis yang bergerak di bidang sangat besar. Dalam perkembangannya, tak hanya
energi, Pertamina mendukung penuh pembangunan minyak dan gas, sejalan dengan pengembangan
berkelanjutan, yang didefinisikan dalam Brundtland kendaraan listrik di Indonenesia, peluang Perseroan
Report pada Oktober 1987 sebagai, “pembangunan untuk membuat dan menyediakan baterai kendaraan
yang memenuhi kebutuhan masa kini tanpa listrik terbuka lebar. Peluang yang juga tak kalah
mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk menarik bagi Pertamina adalah terbukanya pasar di
memenuhi kebutuhan mereka sendiri”. sektor pembangkit listrik energi baru terbarukan dan
Untuk mewujudkan keberlanjutan, maka dalam pemanfaatan bahan bakar nabati jenis biodiesel.
menjalankan usaha Perseroan senantiasa berpatokan
pada tripple bottom line, yakni Pertamina mencari Untuk meraih berbagai peluang yang ada sehingga
keuntungan (profit) dalam berbisnis dengan memperkuat kinerja bisnis pada tahun 2018, Perseroan
memperhatikan kepedulian sosial (people) telah merumuskan berbagai kebijakan strategis. Untuk
dan pelestarian lingkungan (planet). Dengan memperluas pangsa pasar, Pertamina melakukan
mengimplementasikan konsep ini maka Pertamina inovasi di sektor hilir dengan memperluas penjualan
berkomitmen untuk membangun keselarasan dan bahan bakar minyak melalui Pertashop, yaitu fasilitas
keseimbangan antar-ketiganya. penjualan BBM, gas elpiji, dan oli skala kecil, yang
berkapasitas 5 kiloliter. Langkah ini efektif untuk
Dalam upaya meraih keuntungan, Pertamina akan memenuhi permintaan BBM di desa-desa.
menganalisis secara cermat berbagai peluang yang
ada dan merumuskan strategi terbaik untuk mencapai Sementara itu, untuk meningkatkan produksi, Pertamina
target-target bisnis yang telah ditetapkan. Untuk mempertahankan produksi migas Blok Mahakam
mewujudkan kepedulian sosial, melalui proses dan dengan mengembangkan Lapangan Tunu Shallow
perencanaan yang matang, termasuk melibatkan Phase 4, Handil Phase 5, dan Tambora Phase 5. Selain
pemangku kepentingan, Perseroan melaksanakan itu, Perseroan juga berupaya menaikkan produksi
berbagai program tanggung jawab sosial, antara Lapangan Banyu Urip, menurunkan decline rate dengan
lain, di bidang sosial kemasyarakatan. Sementara mengebor 108 sumur, well service, dan program
itu, komitmen terhadap pelestarian lingkungan, selain reaktivasi lapangan, dan lain-lain. Selain itu, Perseroan
melalui pelaksanaan program tanggung jawab sosial juga terus melakukan eksplorasi untuk menambah
di bidang lingkungan, Pertamina mewujudkannya cadangan dan produksi migas.
dengan menerapkan operasional kantor yang ramah
lingkungan serta mengembangkan produk-produk Adapun langkah strategis Pertamina untuk menyambut
energi baru yang lebih bersih dan tidak mencemari era kendaraan listrik, antara lain, melakukan kerja
lingkungan. sama dengan WIMA, Pindad, LEN dan Garansindo
dalam upaya menyiapkan baterai untuk motor listrik.
Peluang dan Strategi Kebijakan strategis yang lain ditempuh melalui Green
Energy Station yang di dalamnya terdapat fasilitas EV
Penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan gas Charging Station untuk kendaraan listrik dan fasilitas
merupakan salah satu kebutuhan penting bagi semua PLTS untuk mengefisiensikan penggunaan energi
manusia. Bahkan, penggunaannya menunjukkan listrik di dalam SPBU.
kecenderungan yang selalu meningkat dari tahun ke
8
Laporan Keberlanjutan 2018
PT Pertamina(Persero)
Target dan Pencapaian
Selama tahun 2018, Pertamina telah berupaya untuk Sedangkan pemasaran korporat, yaitu penjualan
memberikan yang terbaik untuk mewujudkan target- produk Bahan Bakar Minyak (BBM) di sektor
target yang telah ditetapkan. Target dan pencapaian industri, penerbangan, perkapalan, dan produk
Perseroan selama tahun 2018 adalah sebagai berikut: non-BBM lainnya seperti aspal dan produk
Sektor Hulu: petrokimia untuk sektor industri, pencapaian selama
1. Pertamina memproduksi minyak dan gas secara tahun 2018 antara lain:
total sebesar 921 MBOEPD, lebih tinggi 33% a. Avtur: hingga akhir tahun 2018, jaringan
dibandingkan pencapaian produksi tahun 2017. pengisian bahan bakar pesawat udara
Produksi minyak tahun 2018 yakni sebesar 393 Pertamina telah merambah wilayah Eropa,
MBOPD, meningkat 15% dibandingkan tahun Australia, Asia Timur, Asia Tenggara, Asia
sebelumnya. Sedangkan produksi gas sebesar Selatan, dan Timur Tengah.
3.059 MMSCFD, meningkat 50% dibandingkan b. Petrokimia: tahun 2018, Pertamina melakukan
tahun sebelumnya. Kontributor produksi migas pengembangan pasar dengan merambah
diurutkan dari yang terbesar yakni PEP, PHI, PHE, pasar ekspor, antara lain ke Malaysia, China,
PIEP, dan PEPC. Produksi M&A hasil wilayah kerja India sampai Eropa. Produk utama yang dijual
terminasi sebesar 58 MBOEPD atau 6,3% dari ke pasar ekspor adalah Green Coke Slack
produksi Pertamina, dicatatkan di PHE dan PHI. Wax, EXDO-4 dengan volume mencapai 275
Apabila dibandingkan dengan tahun lalu, secara ribu MT.
umum angka produksi migas meningkat. WK luar c. BBM Industri dan Marine: dalam memasarkan
negeri mengkontribusikan produksi 16,6% dari BBM ke sektor industri dan marine, Pertamina
keseluruhan produksi Pertamina, yang berasal dari memiliki berbagai keunggulan. Pertamina
WK di Algeria, Irak, dan Malaysia. menjamin ketersediaan pasokan BBM yang
2. Sektor Pengolahan dan Pengembangan Kilang ditunjang dengan tujuh kilang domestik, lebih
Tahun 2018, realisasi pengolahan (total intake) dari 115 Terminal BBM, sarana dan fasilitas
konsolidasi lebih tinggi 3,8%.dibandingkan angkut darat dan laut yang lengkap tersebar di
realisasi tahun 2017 pada periode yang sama. seluruh Indonesia.
Yield total output kilang (perbandingan total output d. Gas: di bisnis hilir gas, volume penjualan gas
terhadap total intake) tahun 2018 mengalami di tahun 2018 naik 36% dibandingkan tahun
penurunan dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu sebelumnya. Sedangkan volume transportasi
dari 94,69% tahun 2017 menjadi 94,44% pada naik 55% dibandingkan tahun sebelumnya.
tahun 2018. Penurunan tersebut dikarenakan
adanya penyesuaian optimasi hilir dan beberapa Keberlanjutan Ekonomi, Lingkungan dan
kendala unit operasi. Sosial
3. Sektor Pemasaran
Pemasaran produk Pertamina dilakukan melalui Tahun 2018 merupakan tahun yang penuh tantangan
dua fungsi utama yaitu Pemasaran Ritel dan bagi Pertamina. Perekonomian global masih ditandai
Pemasaran Korporat. Kegiatan pemasaran ritel dengan ketidakpastian, pertumbuhan ekonomi global
dilakukan baik secara langsung maupun melalui stagnan pada angka 3,7% menurut Dana Moneter
lembaga penyalur (sistem dealership). Pertamina Internasional, harga minyak sulit diprediksi yakni
memasarkan BBM ritel untuk sektor transportasi, berada dalam tren meningkat hingga bulan Oktober
rumah tangga dan nelayan melalui SPBU (Statiun 2018 untuk kemudian terkoreksi tajam sejak November
Pengisian BBM Untuk Umum) yang tersebar di 2018, dan nilai tukar rupiah mengalami tekanan.
seluruh Indonesia. Hingga akhir 2018, jumlah Kondisi tersebut turut mempengaruhi pencapain kinerja
lembaga penyalur Pertamina adalah 7.146 yang ekonomi Pertamina.
tersebar di seluruh Indonesia, baik SPBU Reguler,
Mini, Modular, dan SPBU Nelayan.
9
SUSTAINING SYNERGY,
SPREADING ENERGY
Pendahuluan Kinerja Ekonomi
Profil Perusahaan Kinerja Lingkungan
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Sosial
Selama tahun 2018, penjualan dan pendapatan usaha (contributory factor) terjadinya fatality incident dan
lainnya Pertamina mencapai USD 57.934 juta atau harus dilakukan upaya pengendalian risiko untuk
lebih tinggi 25,94% dibanding pencapaian tahun mengurangi potensi terjadinya fatality incident.
2017 sebesar USD 46.001 juta. Adapun beban pokok Dengan adanya pengendalian risiko, maka
penjualan dan beban langsung lainnya mencapai USD pekerjaan tersebut dapat dilakukan secara aman
48.714 juta atau naik 29,47% dari realisasi di tahun dan di lingkungan kerja yang aman.
2017 sebesar USD 37.625 juta. Laba usaha tahun 3. Membudayakan Learning From Event, yaitu sharing
2018 naik 20,42% di mana laba usaha tahun 2018 session leasson learn incident sehingga dapat
sebesar USD 6.247 juta dan laba usaha tahun 2017 melakukan mitigasi risiko yang sejenis di tempat
sebesar USD 5.187 juta. kerja.
4. Meningkatkan kompetensi aspek HSSE melalui
Dalam pengelolaan lingkungan, Pertamina induction HSSE bagi mitra kerja dan pekerja baru,
mempertahankan tradisi emas dalam keikutsertaan pelatihan dan sertifikasi Gas Safety Inspector/
Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Safety Inspector /Ahli Teknik, dan pelatihan
(PROPER) oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Contractor Safety Management System (CSMS).
Kehutanan. Pada tahun 2018 PT Pertamina (Persero) 5. Menguatkan implementasi dan monitoring CSMS
berhasil meraih 82 PROPER Emas dan Hijau dengan 6. Memberlakukan reward & consequences aspek
rincian 13 Unit Operasi/Field berhasil meraih PROPER HSSE
Emas dan 69 Unit Operasi/Field berhasil meraih
PROPER Hijau. Komitmen Pertamina untuk menghadirkan sumber
daya manusia unggul diwujudkan dengan melakukan
Sesuai dengan semangat perlindungan lingkungan, berbagai program pendidikan dan pelatihan. Selama
Pertamina telah menetapkan kebijakan untuk mereduksi tahun 2018, learning hours rata-rata pekerja per tahun
GRK dan menjalankannya secara konsisten di tiga telah mencapai 78,3 Jam. Pencapaian tersebut tidak
Direktorat, yaitu Direktorat Hulu, Pengolahan dan hanya melalui training classroom melainkan juga
Pemasaran. Secara umum, Pertamina berhasil melalui e-learning, baik yang disediakan dalam web
meningkatkan angka penurunan emisi GRK, seperti based intra Pertamina maupun melalui aplikasi Ruang
emisi CO2, SOx dan NOx. Kerja bekerja sama dengan Ruang Guru.
Untuk kinerja sosial, segenap insan Perseroan telah Adapun kepedulian sosial melalui pelaksanaan
berupaya untuk mewujudkan zero accident dan zero Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL)
fatality. Namun demikian, upaya tersebut masih belum Perusahaan melalui Program Kemitraan dan Bina
tercapai optimal karena selama tahun pelaporan Lingkungan (PKBL) serta CSR, Perusahaan telah
masih terjadi 7 (tujuh) fatality. Terhadap kejadian ini, menyalurkan dana sebesar Rp 745 miliar. Dari
Perseroan telah melakukan langkah-langkah perbaikan jumlah tersebut, sebesar Rp 265 miliar merupakan
agar kasus serupa tidak terjadi di kemudian hari. bantuan Program Kemitraan. Program Kemitraan
Langkah-langkah yang diambil adalah sebagai telah berlangsung sejak tahun 1993. Hingga saat ini
berikut: sebanyak 60.338 UMKM telah bergabung menjadi
1. Memperbaiki sistem manajemen HSSE; mitra binaan Pertamina dengan total penyaluran
2. Melakukan sosialisasi, implementasi dan Program Kemitraan sebesar Rp 3,37 triliun.
monitoring berkelanjutan Corporate Life Saving
Rules (CLSR). CLSR adalah adalah area/jenis
pekerjaan yang secara statistik berpotensi
10
Laporan Keberlanjutan 2018
PT Pertamina(Persero)
Apresiasi Kami
Keberhasilan Pertamina melalui tahun 2018 dengan kinerja positif tak lepas
dari dukungan dan kerja sama berbagai pihak. Untuk itu, kepada segenap
jajaran Dewan Komisaris yang senantiasa memberikan arahan, melakukan
pengawasan, dan memberikan kepercayaan penuh kepada Direksi untuk
melaksanakan tugas, kami menyampaikan rasa hormat dan terima kasih.
Ungkapan yang sama kami haturkan kepada Pemegang Saham yang
memberikan kepercayaan kepada kami untuk melanjutkan pengelolaan
Pertamina.
Kepada seluruh karyawan, kami berterima kasih atas kerja keras, dedikasi
dan loyalitas yang diberikan dalam mewujudkan target yang telah
dicanangkan Perseroan. Pencapaian pada tahun 2018 tak boleh membuat
semua berpuas diri. Perbaikan dan pembenahan untuk keberlanjutan usaha
tetap harus terus dilakukan, tanpa melupakan sedikitpun tentang Kesehatan
dan Keselamatan Kerja. Kami berharap, dukungan dan kerja sama ini tetap
berlanjut pada tahun-tahun mendatang karena hal itu merupakan modal
penting bagi Perseroan agar terus maju dan berkembang.
Lebih dari itu semua, keberhasilan Pertamina tak lepas dari pertolongan Tuhan
yang Maha Kuasa. Sebab itu, sudah semestinya kita mengungkapkan puji
syukur kepada-Nya, seraya berharap agar kinerja Perseroan terus meningkat
pada tahun-tahun mendatang.
Nicke Widyawati
Direktur Utama
11
SUSTAINING SYNERGY,
SPREADING ENERGY
TENTANG LAPORAN KEBERLANJUTAN
12
Laporan Keberlanjutan 2018
PT Pertamina(Persero)
Parameter Laporan Pemastian Eksternal
Laporan Keberlanjutan ini mencakup kegiatan yang Pertamina melakukan proses pemastian eksternal oleh
dilakukan oleh PT Pertamina (Persero) dan anak pihak ketiga yang independen atas informasi yang
perusahaan. Data dan informasi keuangan yang disajikan dalam laporan ini. Hasil pemastian eksternal
disajikan dalam laporan ini telah diaudit oleh Kantor dapat dibaca di halaman 152. [102-56]
Akuntan Publik sedangkan informasi non-keuangan
yang disajikan telah melalui eksternal assurance oleh Pada Laporan Keberlanjutan 2018 juga disampaikan
pihak independen. kesesuaian laporan ini terhadap persyaratan SGX-
ST Listing Rules, Practice Note 7.6 – Sustainability
Ruang Lingkup Reporting Guide, sebagai wujud kepatuhan Pertamina
sebagai emiten Global Bond di Bursa Efek Singapura.
Data dan informasi dalam Laporan Keberlanjutan ini
mencakup kinerja keberlanjutan PT Pertamina (Persero) Untuk mempermudah penyampaian, penggunaan istilah
dan anak perusahaan di bidang hulu, gas dan energi “Pertamina’, ‘Perusahaan’, atau ‘Kami’ digunakan
baru dan terbarukan di Indonesia. Rincian kinerja anak untuk mewakili PT Pertamina (Persero) sedangkan pada
perusahaan Grup Pertamina lainnya dapat dibaca di bagian-bagian tertentu, juga digunakan singkatan-
dalam laporan Tahunan Pertamina 2018. [102-45] singkatan dari anak perusahaan.
Pada Laporan ini terdapat penyajian kembali informasi Kami sangat menghargai saran, masukan,
yang bersifat memperbaiki Laporan tahun sebelumnya. dan pertanyaan dari pembaca atas data dan
Penyajian kembali ditandai dengan: *disajikan informasi yang disajikan dalam Laporan ini. Untuk
kembali. [102-48] menyampaikannya kepada kami, Anda dapat mengisi
formulir saran pembaca di halaman 167 atau langsung
Referensi Laporan menghubungi kami di alamat: [102-53]
13
SUSTAINING SYNERGY,
SPREADING ENERGY
PROSES PEMILIHAN TOPIK LAPORAN [102-46]
Dalam Laporan ini Pertamina menyajikan topik- 24. Pemasaran dan Pelabelan
topik pembahasan yang penting bagi keberlanjutan 25. Kepatuhan Sosial Ekonomi
Perusahaan dan Pemangku Kepentingan. Pemilihan
topik laporan dilakukan melalui tahapan identifikasi, Prioritasi
prioritasi dan tinjauan terhadap topik-topik Kami memprioritaskan topik-topik yang relevan dalam
keberlanjutan yang dihadapi Perusahaan sepanjang matriks materialitas untuk memilih topik material
tahun 2018. berdasarkan kriteria:
1. Tingkat kepentingan topik tertentu bagi
Identifikasi keberlanjutan Pertamina
Pertamina mengidentifikasi topik-topik yang relevan 2. Pengaruh dampak dari topik tertentu terhadap
dengan dampak ekonomi, sosial, dan lingkungan dari pemangku kepentingan
aktivitas, produk, dan jasa yang dilakukan Perusahaan.
Identifikasi merujuk pada topik-topik material dalam Setiap topik yang relevan tersebut di atas kemudian
Consolidated Set of GRI Sustainability Reporting dilakukan pengujian melalui survei uji materialitas
Standards 2016 yang dikeluarkan oleh Global kepada pemangku kepentingan internal dan eksternal
Sustainability Standards Board (GSSB). Identifikasi Perseroan. Responden diminta menilai tingkat
dilakukan dalam Focus Group Discussion (FGD) pada kepentingan setiap topik dengan memberikan skor 1-5
12-13 November 2018 dan menghasilkan topik-topik dengan panduan sebagai berikut:
yang relevan dengan keberlanjutan Pertamina sebagai 1. Sangat tidak penting
berikut: 2. Tidak penting
1. Kinerja Ekonomi 3. Agak Penting
2. Keberadaan Pasar 4. Penting
3. Dampak Ekonomi Tidak Langsung 5. Sangat penting
4. Antikorupsi
5. Perilaku Antipersaingan Topik material adalah topik-topik yang termasuk dalam
6. Material kategori “Penting dan Sangat Penting” atau minimal
7. Energi mendapat skor 4 dalam Matriks Materialitas, baik
8. Keanekaragaman Hayati skor dari pemangku kepentingan internal maupun
9. Emisi eksternal. Hasil uji materialitas kemudian ditinjau oleh
10. Efluen dan Limbah Manajemen.
11. Kepatuhan Lingkungan
12. Penilaian Lingkungan Pemasok Tinjauan
13. Kepegawaian Topik-topik material hasil survei uji materialitas
14. Hubungan Tenaga Kerja/Manajemen didiskusikan lebih lanjut oleh Manajemen untuk
15. Kesehatan dan Keselamatan Kerja memperoleh masukan, evaluasi, dan persetujuan.
16. Pelatihan dan Pendidikan Berdasarkan hasil tinjauan manajemen terdapat 10
17. Keanekaragaman dan Kesempatan Setara topik yang termasuk kategori “Penting dan Sangat
18. Non-Diskriminasi Penting” atau mendapatkan "Skor Tinggi" sebagai
19. Kebebasan Berserikat dan Perundingan Kolektif berikut: [102-47]
20. Kerja Paksa atau Wajib Kerja
21. Masyarakat Lokal Topik Ekonomi
22. Penilaian Sosial Pemasok 1. Kinerja Ekonomi
23. Kesehatan dan Keselamantan Pelanggan 3. Dampak Ekonomi Tidak Langsung
4. Antikorupsi
14
Laporan Keberlanjutan 2018
PT Pertamina(Persero)
Topik Lingkungan Topik Ekonomi
7. Energi 2. Keberadaan Pasar
8. Keanekaragaman Hayati 5. Perilaku Antipersaingan
9. Emisi
Topik Lingkungan
Topik Sosial 6. Material
13. Kepegawaian 10. Efluen dan Limbah
21. Masyarakat Lokal 11. Kepatuhan Lingkungan
23. Kesehatan dan Keselamatan Pelanggan 12. Penilaian Lingkungan Pemasok
24. Pemasaran dan Pelabelan
Topik Sosial
Sementara itu, topik-topik yang lain masuk dalam 14. Hubungan Tenaga Kerja/Manajemen
kategori "Agak Penting" yaitu yang mendapat skor 3-4 15. Kesehatan dan Keselamatan Kerja
atau "Skor Sedang." Dalam survei uji materialitas tidak 16. Pelatihan dan Pendidikan
ada topik yang mendapat nilai 2 atau 1. 17. Keanekaragaman dan Kesempatan Setara
18. Non-diskriminasi
Berikut Topik yang termasuk kategori "Agak Penting" 19. Kebebasan Berserikat/Perundingan Kolektif
atau mendapat "Skor Sedang": 20. Kerja Paksa atau Wajib Kerja
22. Penilaian Sosial Pemasok
25. Kepatuhan Sosial Ekonomi
5
Penting menurut Pemangku Kepentingan Eksternal
11
23 4
25
4,5 5 15
2
20 22 17 16 8 1
3 7
18 12 24
14 10 21 9 13
4
19
3,5
2,5
2,5 3 3,5 4 4,5 5
Penting Menurut Pemangku Kepentingan Internal
15
SUSTAINING SYNERGY,
SPREADING ENERGY
Pendahuluan Kinerja Ekonomi
Profil Perusahaan Kinerja Lingkungan
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Sosial
Prinsip-prinsip pelaporan sesuai Standar GRI berikut ini diterapkan pada langkah-langkah perencanaan,
penyusunan dan evaluasi Laporan Keberlanjutan.
• Prinsip Keinklusifan Pemangku Kepentingan dan Prinsip Konteks Keberlanjutan diterapkan pada proses
identifikasi topik-topik keberlanjutan yang relevan dengan proses bisnis Pertamina dan hal-hal penting yang
menjadi perhatian pemangku kepentingan kami
• Prinsip Materialitas diterapkan pada Proses Identifikasi untuk menetapkan topik-topik yang material
• Prinsip Kelengkapan diterapkan dalam penyusunan data dan informasi dalam pelaporan ini agar konsisten
dengan ruang lingkup Laporan Keberlanjutan ini.
Penjelasan Men-
Topik Pe- Bahasan
gapa
Material ngung- Batasan Dampak [102-46] dalam
Material
[102-47] kapan Laporan ini
[103-1]
Di Dalam Di Luar
Perusahaan Perusahaan
Perusahaan
Perusahaan
Induk
Anak
Menggambarkan Bab
Dampak Ekonomi manfaat atas 203-1, • Pelanggan dan Membangun dan
√ √
Tidak Langsung keberadaan Perseroan 203-2 Masyarakat Memberdayakan
bagi masyarakat Masyarakat
Menggambarkan
komitmen • Pemegang Saham Antikorupsi
Perseroan untuk • Regulator & Leg- (Sub-Bab pada
menyelenggarakan 205-1, islatif Bab Menopang
Antikorupsi √ √
operasional 205-2 • Kontraktor Kemandirian
perusahaan secara • KomisiPemberan- Energi untuk
bersih, jujur dan tasan Korupsi Negeri)
transparan
• Pemerintah melalui
Menggambarkan Kementerian Ling-
komitmen kungan Hidup dan Keanekaragaman
Perseroan terhadap 304-1, Kehutanan Hayati (Sub-Bab
Keanekaragaman perlindungan dan 304-2, • Aktivis/Pemerhati
√ √ pada Bab Peduli
hayati keanekaragaman 304-3, masalah lingkun- pada Kelestarian
hayati sehingga 304-4 gan Bumi)
terjamin • Masyarakat di
kelestariannya sekitar lokasi kon-
servasi lingkungan
16
Laporan Keberlanjutan 2018
PT Pertamina(Persero)
Penjelasan Men-
Topik Pe- Bahasan
gapa
Material ngung- Batasan Dampak [102-46] dalam
Material
[102-47] kapan Laporan ini
[103-1]
Di Dalam Di Luar
Perusahaan Perusahaan
Perusahaan
Perusahaan
Induk
Anak
Menggambarkan 305-1,
kepedulian Perseroan • Pemerintah melalui Emisi (Sub-Bab
305-4,
terhadap emisi gas Kemen LHK pada Bab Peduli
Emisi 305-5, √ √
rumah kaca yang • Masyarakat pada pada Kelestarian
305-6,
berdampak besar umumnya Bumi)
305-7
pada perubahan iklim
• Negara melalui
Kementerian
Menggambarkan Tenaga Kerja dan Bab Maju
komitmen Perseroan Transmigrasi dengan Sumber
Kepegawaian tentang pentingnya 401-1 √ √ • Pencari kerja Daya Manusia
pengelolaan • Lembaga penyedia Unggul
pegawai/SDM pendidikan dan
pelatihan
Menggambarkan
komitmen Perseroan
terhadap pentingnya Bab
keterlibatan • Masyarakat-
413-1, Membangun dan
Masyarakat Lokal masyarakat √ √ terutama di sekitar
413-2 Memberdayakan
lokal, termasuk wilayah operasi Masyarakat)
menyediakan saluran
pengaduan bagi
masyarakat
Menggambarkan
komitmen Perseroan • Negara melalui Mengutamakan
dalam memberikan Kementerian Perin- Keselamatan
Kesehatan dan pelayanan dan dustrian Pelanggan (Sub-
Keselamatan 416-1,
produk terbaik √ √ • Konsumen Bab pada Bab
Pelanggan 416-2
sehingga pelanggan • Lembaga perlind- Membangun dan
bisa memanfaatkan ungan konsumen, Memberdayakan
produk Perseroan seperti YLKI Masyarakat)
secara aman
Menggambarkan
komitmen Perseroan • Negara melalui
dalam menyampaikan Pemasaran dan
Kementerian Perda-
informasi yang akurat Pelabelan (Sub-
gangan
Pemasaran dan dan komunikasi Bab pada Bab
417-1 √ √ • Konsumen
Pelabelan pemasaran Membangun dan
• Lembaga perlind-
yang adil dan Memberdayakan
ungan konsumen,
bertanggungjawab Masyarakat)
seperti YLKI
kepada pelanggan/
konsumen
17
SUSTAINING SYNERGY,
SPREADING ENERGY
KETERLIBATAN PEMANGKU KEPENTINGAN (102)
Pemangku kepentingan adalah kelompok atau individu pada AA1000 Stakeholder Engagement Standard
yang memiliki dampak secara langsung atau pengaruh (SES) 2015 yang dikeluarkan oleh AccountAbility’s,
yang besar terhadap kegiatan bisnis Pertamina. yang membagi ke dalam 5 (lima) atribut sebagai
Dengan posisi yang begitu strategis, maka Perseroan berikut:
berkomitmen untuk membangun hubungan yang 1. Dependency (D)
harmonis dengan segenap pemangku kepentingan, Jika Perusahaan memiliki ketergantungan pada
dan berupaya melibatkan mereka sesuai dengan individu atau kelompok, atau sebaliknya.
kompetensi masing-masing. Interaksi dengan pemangku 2. Responsibility (R)
kepentingan adalah proses yang berlangsung setiap Jika Perusahaan memiliki tanggung jawab legal,
saat sebagai bagian dari pelaksanaan tata kelola komersial atau etika terhadap individu atau
perusahaan yang baik. kelompok.
3. Tension (T)
Komitmen Pertamina kepada pemangku kepentingan Jika individu atau kelompok membutuhkan
diungkapkan dengan jelas dalam Code of Conduct perhatian segera dari Perusahaan terkait isu
Pertamina, yang menjadi acuan bagi setiap Insan ekonomi, sosial atau lingkungan.
Pertamina dalam keterlibatannya dengan pemangku 4. Influence (I)
kepentingan, sesuai dengan tujuan dan kapasitasnya Jika individu atau kelompok memiliki pengaruh
dalam rangka mencapai keseimbangan dan harmoni. terhadap Perusahaan atau strategi atau kebijakan
Dalam mengelola pemangku kepentingan, Stakeholder pemangku kepentingan lain.
Relations dan Corporate Secretary serta jajarannya 5. Diverse Perspective (DP)
di Unit Operasi/Area/Anak Perusahaan berperan Jika individu atau kelompok memiliki pandangan
sebagai penghubung Perusahaan dengan pemangku yang berbeda yang dapat mempengaruhi situasi
kepentingan yang terkait. Pertamina melakukan dan mendorong adanya aksi yang tidak ada
identifikasi pemangku kepentingan dengan merujuk sebelumnya.
Nama
Pemangku Basis Penetapan Cara Pelibatan dan Frekuensinya
No Isu terkait (102-44)
Kepentingan (102-42) (102-43)
(102-40)
2 Pelanggan • Dependency • Survei Pelanggan 1-2 kali per tahun • Informasi Produk dan Jasa
• Responsibility • Layanan Pelanggan 24/7 melalui • Mutu Produk dan Jasa
• Tension Contact Pertamina • Layanan Pelanggan
• Influence • Interaksi dengan pelanggan melalui
• Diverse Perspective event tertentu
18
Laporan Keberlanjutan 2018
PT Pertamina(Persero)
Nama
Pemangku Basis Penetapan Cara Pelibatan dan Frekuensinya
No Isu terkait (102-44)
Kepentingan (102-42) (102-43)
(102-40)
3 Pekerja • Dependency • Employee Survey 1-2 kali per tahun • Pengembangan Karir
• Responsibility • Publikasi Broadcast setiap bulan • Kesehatan dan Keselamatan Kerja
• Tension • Program K3 karyawan secara terus • Pendidikan dan Pelatihan
• Influence menerus • Hubungan Industrial
• Diverse Perspective • Town Hall Meeting 1-3 kali per tahun • Kenyamanan Kerja
• Kegiatan Sosial Pertamina melalui • Kesejahteraan kerja
event tertentu
6 Kontraktor • Dependency • Pertemuan dan program kerja sama • Kerja sama berkesinambungan
• Responsibility berdasarkan jadwal kegiatan 1-2 kali • Etika dan Tata kelola termasuk
• Influence per tahun Antikorupsi
• Diverse Perspective • Program K3 kontraktor secara terus • Kesehatan dan Keselamatan Kerja
menerus
7 Regulator & • Dependency • Program Pertemuan 1-2 kali per tahun • Kinerja Perusahaan
Legislatif • Responsibility • Laporan kepada instansi terkait setiap • Tata kelola perusahaan
• Tension semester • Kepatuhan
• Influence • Menjadi Nara Sumber pada Semi- • Pelaporan pelaksanaan
• Diverse Perspective nar/Acara Lainnya
• Konsultasi, Kunjungan Kerja dan Den-
gar Pendapat 1-4 kali per tahun
• Program Kerja Sama berdasarkan
rencana kegiatan
8 Media Massa • Responsibility • Press Release setiap kali dibutuhkan • Keterbukaan informasi yang
• Influence • Media Briefing cepat, akurat dan tepat
• Diverse Perspective • Press Conference
• Media Gathering
• Media Roadshow & Press Tour
• Layanan Pelanggan 24/7 melalui
Contact Pertamina
• Interaksi dengan Bagian Kehumasan
di masing-masing Region setiap saat
9 Lembaga • Responsibility • Kerja Sama Penelitian dan Pengem- • Riset dan pengembangan dengan
Penelitian dan • Tension bangan berdasarkan rencana perguruan tinggi
Perguruan • Influence kegiatan
Tinggi • Diverse Perspective
10 Lembaga Sosial • Responsibility • Dialog komunitas 2-3 Kali per tahun • Kinerja Perusahaan
Masyarakat/ • Tension • Kerja sama melalui MoU dengan • Penerapan Tata Kelola Perusa-
NGO • Influence lembaga terkait haan
• Diverse Perspective • Program Kerja Sama berdasarkan • Keberlanjutan Perusahaan
rencana kegiatan • Keterbukaan informasi
• Informasi Produk dan Jasa
• Mutu Produk dan Jasa
19
SUSTAINING SYNERGY,
SPREADING ENERGY
Profil
perusahaan
PT Pertamina (Persero) telah menempuh enam dekade ladang minyak di wilayah Sumatra. Pada 10 Desember
dalam industri energi. Pertamina senantiasa bekerja 1957, perusahaan tersebut berubah nama menjadi
keras membangun bangsa dengan mengokohkan PT Perusahaan Minyak Nasional, disingkat PERMINA.
komitmen dalam bidang energi baru dan terbarukan Tanggal ini diperingati sebagai lahirnya Pertamina
serta diversifikasi usaha. Komitmen ini dibuktikan hingga saat ini. Pada 1960, PT Permina berubah status
dengan penyediaan produk yang lebih berkualitas menjadi Perusahaan Negara (PN) Permina. Kemudian,
guna memenuhi kebutuhan konsumen akan produk PN Permina bergabung dengan PN Pertamin menjadi
yang unggul. Kini saatnya, Pertamina memantapkan PN Pertambangan Minyak dan Gas Bumi Negara
langkah, menyongsong tantangan yang membentang (Pertamina) pada 20 Agustus 1968.
dengan penuh optimisme guna menciptakan
pertumbuhan bisnis Perusahaan yang berkelanjutan Selanjutnya, pemerintah mengatur peran Pertamina
melalui investasi dan optimalisasi bisnis agar terus untuk menghasilkan dan mengolah migas dari ladang-
tumbuh sesuai dengan harapan seluruh pemangku ladang minyak serta menyediakan kebutuhan bahan
kepentingan. bakar dan gas di Indonesia melalui UU No.8 tahun
1971. Kemudian melalui UU No.22 tahun 2001,
Tonggak sejarah Pertamina diawali sekitar tahun 1950- pemerintah mengubah kedudukan Pertamina sehingga
an, Pemerintah Republik Indonesia menunjuk Angkatan penyelenggaraan Public Service Obligation (PSO)
Darat yang kemudian mendirikan PT Eksploitasi dilakukan melalui kegiatan usaha.
Tambang Minyak Sumatra Utara untuk mengelola
22
Laporan Keberlanjutan 2018
PT Pertamina(Persero)
Berdasarkan PP No. 31 Tahun 2003 tanggal 18 Juni Pertamina 1,9 juta BOEPD di 2025, dalam upaya
2003, Perusahaan Pertambangan Minyak dan Gas nyata menuju ketahanan dan kemandirian energi
Bumi Negara berubah nama menjadi PT Pertamina Indonesia.
(Persero) yang melakukan kegiatan usaha migas
pada Sektor Hulu hingga Sektor Hilir. PT Pertamina Tahun 2018, fokus utama Pertamina adalah untuk
(Persero) didirikan pada tanggal 17 September 2003 mencapai cita-cita ketahanan dan kemandirian energi
berdasarkan Akta Notaris No.20 Tahun 2003. Pada nasional di tengah kebutuhan energi yang juga terus
10 Desember 2005, Pertamina mengubah lambang mengalami peningkatan. Masifnya pembangunan
kuda laut menjadi anak panah dengan warna dasar infrastruktur yang dijalankan pemerintah pada akhirnya
hijau, biru, dan merah yang merefleksikan unsur akan mendorong peningkatan kebutuhan energi. Hal
dinamis dan kepedulian lingkungan. ini menjadi tantangan tersendiri bagi Pertamina, yaitu
bagaimana pasokan energi harus di amankan untuk
PT Pertamina (Persero) melakukan transformasi dapat mengimbangi pertumbuhan populasi, ekonomi,
fundamental dan usaha Perusahaan pada 20 Juli 2006. infrastruktur serta permintaan energi tersebut.
PT Pertamina (Persero) mengubah visi Perusahaan
yaitu, “Menjadi perusahaan minyak nasional kelas Untuk menjawab tantangan tersebut, Pertamina
dunia“ pada tanggal 10 Desember 2007. Kemudian mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk
tahun 2011, Pertamina menyempurnakan visinya, menciptakan sinergi agar dapat memberikan solusi
yaitu “Menjadi perusahaan energi nasional kelas untuk kepentingan nasional tersebut. Pertamina
dunia“. Melalui RUPSLB tanggal 19 Juli 2012, meyakini bahwa kekayaan yang sudah tersedia di alam
Pertamina menambah modal ditempatkan/disetor serta Indonesia dapat dioptimalkan menjadi sumber energi.
memperluas kegiatan usaha Perusahaan.
Tahun 2018, Pertamina memperoleh hak pengelolaan
Pada 14 Desember 2015, Menteri BUMN selaku RUPS Blok Rokan dari Pemerintah Indonesia dan akan
menyetujui perubahan Anggaran Dasar Pertamina secara penuh menjadi operator di tahun 2021.
dalam hal optimalisasi pemanfaatan sumber daya, Dengan tambahan satu lagi blok raksasa dan Blok
peningkatan modal ditempatkan dan diambil bagian Mahakam yang telah diserahkan kepada Pertamina
oleh negara serta perbuatan-perbuatan Direksi yang sejak 2017, produksi Pertamina diproyeksikan
memerlukan persetujuan tertulis Dewan Komisaris. akan semakin meningkat. Di Tahun 2018, juga
Perubahan ini telah dinyatakan pada Akta No.10 menandai perkembangan bisnis gas Pertamina
tanggal 11 Januari 2016, Notaris Lenny Janis Ishak, dengan bergabungnya PT Perusahaan Gas Negara
SH. Tbk. Pertamina menjadi pemilik jariangan pipa gas
terpanjang di Asia Tenggara dengan total mencapai
Pada tahun 2017, salah satu langkah nyata lebih dari 9.600 km.
mewujudkan visi menjadi perusahaan energi nasional
kelas dunia adalah keberhasilan menuntaskan akuisisi Dalam mendukung ketahanan nasional, Pertamina
saham perusahaan migas Prancis Maurelet Prom telah memproyeksikan pengembangan bisnis lebih
(M&P). Terhitung mulai 1 Februari 2017 melalui anak lanjut yang mampu mengoptimalkan kekayaan alam
usaha PT Pertamina International EP, Pertamina menjadi Indonesia dengan dimulainya studi pembangunan
pemegang saham mayoritas M&P dengan 72,65% Green Refinery di Indonesia. Green Refinery akan
saham. Melalui kepemilikan saham mayoritas di M&P, berperan dalam mengolah vegetasi lokal seperti sawit,
Pertamina memiliki akses operasi di 12 negara yang tebu, dan tanaman lainnya menjadi biofuel. Hal ini
tersebar di 4 benua. Pada masa mendatang, Pertamina akan mendukung program pemerintah Indonesia untuk
menargetkan produksi 650 ribu BOEPD (Barrels mengurangi impor BBM dengan meningkatkan produksi
of Oil Equivalents Per Day) di 2025 dari operasi B20.
internasional, sebagai bagian dari target produksi
23
SUSTAINING SYNERGY,
SPREADING ENERGY
Identitas Perusahaan
24
Laporan Keberlanjutan 2018
PT Pertamina(Persero)
Modal Dasar Pemegang Saham
Rp600.000.000.000.000,- (enam ratus 100% Pemerintah Republik Indonesia
triliun Rupiah), terdiri dari 600.000.000,- Saham Perusahaan tidak
(enam ratus juta) lembar saham dengan nilai diperdagangkan
nominal Rp1.000.000,- (satu juta Rupiah)
per lembar saham
Dasar Hukum
PP No.31 Tahun 2003 tentang Pengalihan Bentuk Perusahaan Pertambangan
Minyak dan Gas Bumi Negara (Pertamina) menjadi Perusahaan Perseroan
(Persero).
pcc@pertamina.com @Pertamina
www.pertamina.com
25
SUSTAINING SYNERGY,
SPREADING ENERGY
Pertamina dari Waktu ke Waktu
2001
1968 1971
26
Laporan Keberlanjutan 2018
PT Pertamina(Persero)
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 19 Juli 2012 menyetujui
2012 Perubahan Anggaran Dasar Pertamina dalam hal perluasan bidang usaha Pertamina di bidang
penyelenggaraan energi, energi baru dan terbarukan.
PT Pertamina (Persero) mencanangkan 5 (lima) pilar strategi bisnis dalam rangka menyongsong
Pertamina yang Lebih Baik, yaitu “Pengembangan Sektor Hulu, “Efisiensi di Semua Lini”,
2014 “Peningkatan Kapasitas Kilang dan Petro Chemical”, “Pengembangan Infrastruktur &
Marketing”, “Perbaikan Struktur Keuangan”.
Pada tanggal 14 Desember 2015, Menteri BUMN Selaku RUPS menyetujui perubahan
Anggaran Dasar Pertamina meliputi:
• Penambahan modal disetor dari kapitalisasi laba ditahan sebesar Rp50 triliun;
2015 • Penambahan kegiatan usaha baru terkait kawasan industri, optimalisasi aset dan
kegiatan-kegiatan usaha yang baru bagi Perseroan sebagaimana dirinci dalam Pasal
3 Anggaran Dasar;
• Kewenangan persetujuan organisasi yang memerlukan persetujuan Dewan Komisaris,
semula 2 (dua) tingkat di bawah Direksi menjadi 1 (satu) tingkat di bawah Direksi;
• Pinjaman kepada Anak Perusahaan yang semula harus mendapat persetujuan Dewan
Komisaris, menjadi cukup dilaporkan kepada Dewan Komisaris.
• Pada bulan Agustus 2016, untuk pertama kalinya Pertamina berhasil menyelesaikan
proses akuisisi 24,53% saham Etablissements Maurel & Prom SA (M&P), sebuah
perusahaan migas multinasional yang berkedudukan di Prancis dan tercatat di Bursa
2016 Saham Paris (Euronext Paris). M&P memiliki aset produksi dan eksplorasi di Afrika,
Eropa, Asia dan Amerika.
• Akuisisi saham M&P telah menambah portofolio investasi aset internasional Pertamina
di luar negeri, menambah cadangan untuk ketahanan energi nasional serta menjadi
pilar pengembangan usaha hulu Pertamina di kancah global.
27
SUSTAINING SYNERGY,
SPREADING ENERGY
Visi Misi dan Tata Nilai Perusahaan (102-16)
Pertamina telah menetapkan Visi, Misi, Tujuan dan Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), sedangkan
Budaya Perusahaan yang berorientasi jangka panjang. Tujuan Perusahaan telah diperbaharui bersamaan
Visi dan Misi Perusahaan telah dibahas dan disetujui dengan pengesahaan Rencana Jangka Panjang
oleh Dewan Komisaris, Direksi, dan Pemegang Saham Perusahaan (RJPP) tahun 2011 - 2015. Visi, Misi dan
pada tanggal 14 Juni 2011 dalam Rapat Umum Tujuan Perusahaan adalah sebagai berikut :
VISI MISI
MENJADI Menjalankan Usaha
Minyak, Gas,
PERUSAHAAN Serta Energi Baru
ENERGI NASIONAL dan Terbarukan
KELAS DUNIA Secara Terintegrasi,
Berdasarkan Prinsip-
Prinsip Komersial
yang Kuat
Tujuan Perusahaan
28
Laporan Keberlanjutan 2018
PT Pertamina(Persero)
BUDAYA PERUSAHAAN
Pertamina memiliki tata nilai sebagai pondasi Pemahaman dan pelaksanaan Tata Nilai 6C akan
perusahaan untuk mewujudkan visi dan misinya membentuk perilaku yang menjadi budaya, sebagai
berdasarkan standar global dan penerapan tata kelola ciri khas Pertamina di antara perusahaan-perusahaan
perusahaan yang baik (Good Corporate Governance). lainnya. Setiap individu pekerja di Pertamina harus
Tata nilai Pertamina yang disebut dengan 6C, memastikan dirinya berperilaku sesuai dengan Tata
terdiri dari Clean, Competitive, Confident, Customer Nilai 6C.
Focus, Commercial dan Capable, wajib diketahui
dan menjadi pedoman bagi seluruh pekerja dalam
aktivitasnya sehari-hari.
CAPABLE CLEAN
(BERKEMAMPUAN) (BERSIH)
COMMERCIAL COMPETITIVE
(KOMERSIAL) (KOMPETITIF)
CUSTOMER
FOCUS CONFIDENT
(FOKUS PADA (PERCAYA DIRI)
PELANGGAN)
Dikelola secara profesional, Mampu berkompetensi dalam skala Berperan dalam pembangunan
menghindari benturan regional maupun internasional, ekomoni nasional, menjadi
kepentingan, tidak menolerasi mendorng pertumbuhan investasi, pelopor dalam reformasi Badan
suap, menjunjung tinggi membangun budaya sadar biaya Usaha Milik Negara (BUMN), dan
kepercayaan dan integritas. dan menghargai kinerja. membangun kebanggaan bangsa.
Berpedoman pada asas-asas tata
kelola korporasi yang baik.
29
SUSTAINING SYNERGY,
SPREADING ENERGY
STRUKTUR ORGANISASI
Dasar:
SK Direksi No. Kpts-20/C00000/2018-S0
tanggal 4 Juli 2018
Direktur Utama
Nicke Widyawati
Corporate Secretary
Syahrial Mukhtar
Aji Prayudi
Faisal Yusra
Direktur Logistik,
Direktur Hulu Direktur Pengolahan Direktur Pemasaran Direktur Pemasaran
Supply Chain &
Korporat Ritel
Infrastruktur
Dharmawan H Samsu Budi Santoso Syarif Basuki Trikora Putra Mas’ud Khamid Gandhi Sriwidodo
SVP Exploration
Ricardo Perdana
Yudantoro
R.Panji Sumirat
30
Laporan Keberlanjutan 2018
PT Pertamina(Persero)
SVP Corporate Health,
Safety, Security &
Environment
Lelin Eprianto
Hasto Wibowo
SVP Research & SVP Controller SVP Human Cpital SVP Asset Operation
SVP Projext Execution Technical Center Management Management
SVP Corporate
Business Optimization
Vacant
31
SUSTAINING SYNERGY,
SPREADING ENERGY
BIDANG USAHA (102-2)
32
Laporan Keberlanjutan 2018
PT Pertamina(Persero)
Berdasarkan Anggaran Dasar, Pertamina 2. Pengelolaan kawasan ekonomi khusus;
dapat melaksanakan usaha utama, antara lain 3. Pengelolaan kawasan industri;
melaksanakan: 4. Kegiatan usaha dalam rangka melaksanakan
1. Eksplorasi minyak dan gas bumi; kegiatan usaha lainnya yang menunjang dan
2. Eksploitasi minyak dan gas bumi; terkait dengan kegiatan usaha utama.
3. Kegiatan di bidang energi listrik termasuk tetapi a. Sektor Hulu Sektor hulu terdiri dari kegiatan
tidak terbatas pada eksplorasi dan ekploitasi eksplorasi, pengembangan dan produksi
energi panas bumi, pembangkit listrik tenaga minyak dan gas. Kegiatan usaha lainnya
panas bumi (PLTP), pembangkit listrik tenaga pada sektor ini adalah jasa teknologi bidang
gas (PLTG) dan energi listrik yang dihasilkan hulu, jasa pengeboran, jasa perawatan sumur,
Perusahaan; pengembangan energi panas bumi dan gas
4. Kegiatan pengolahan yang menghasilkan bahan metana batu bara (GMB) serta shale gas.
bakar minyak (BBM), bahan bakar khusus, non b. Sektor Pengolahan Sektor pengolahan
bahan bakar minyak (non-BBM), petrokimia, mencakup kegiatan usaha di dalam negeri di
bahan bakar gas (BBG), LNG, GTL dan hasil/ antaranya kilang pengolahan (refinery) dan
produk lainnya baik produk akhir ataupun produk pengelolaan kilang petrokimia.
antara; c. Sektor Gas, Energi Baru dan Terbarukan
5. Kegiatan penyediaan bahan baku, pengolahan, Di sektor Gas dan Energi Baru Terbarukan
pengangkutan, penyimpanan dan niaga bahan (GEBT), Pertamina telah melakukan
bakar nabati (BBN); beragam penelitian dan pendekatan terkait
6. Kegiatan pengangkutan minyak bumi, BBM, BBG pengembangan EBT untuk pembangkit listrik
dan/atau hasil/ produk lain melalui darat, air dan EBT sebagai bahan bakar nabati non
dan/atau udara termasuk pengangkutan gas bumi konvensional, termasuk melakukan studi
melalui pipa; kelayakan untuk pembangkit listrik tenaga
7. Kegiatan penyimpanan (penerimaan, biogas dan pembangkit listrik tenaga surya,
pengumpulan, penampungan dan pengeluaran) serta pengembangan bahan bakar nabati
minyak bumi, BBM, BBG dan/atau hasil/produk berupa green diesel dan bio LNG. Sektor ini
lain pada lokasi di atas dan/atau di bawah juga membawahi proyek-proyek infrastruktur
permukaan tanah dan/atau permukaan air; gas seperti pembangunan fasilitas regasifikasi
8. Kegiatan niaga (pembelian, penjualan, ekspor, LNG, jalur pipa gas, dan SPBG.
impor) minyak bumi, BBM, BBG dan/atau hasil/ d. Sektor Pemasaran Di sektor pemasaran,
produk lain, termasuk niaga energi listrik; Pertamina melakukan usaha pemasaran,
9. Kegiatan pengembangan, eksplorasi, produksi perdagangan dan distribusi berbagai jenis
dan niaga energi baru dan terbarukan. produk seperti bahan bakar minyak (BBM),
pelumas, LPG, produk petrokimia serta
Selain kegiatan usaha utama tersebut di atas, produk-produk non-BBM lainnya untuk pasar
Pertamina dapat melakukan kegiatan usaha dalam domestik dan mancanegara.
rangka optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang e. Sektor Mega Proyek Pengolahan dan
dimiliki untuk: Petrokimia Sektor mega proyek pengolahan
1. Trading house, real estate, pergudangan, dan petrokimia merupakan entitas pendukung
pariwisata, resort, olahraga dan rekreasi, rest usaha sektor pengolahan dengan target
area, rumah sakit, pendidikan, penelitian, meningkatkan kapabilitas dan daya saing
prasarana telekomunikasi, jasa penyewaan dan kilang.
pengusahaan sarana dan prasarana yang dimiliki
Perusahaan, jalan tol dan pusat perbelanjaan;
33
SUSTAINING SYNERGY,
SPREADING ENERGY
PRODUK DAN JASA (102-2)
Produk
• Pertalite
• Pertamax
• Pertamax Turbo
Produk BBM Non Subsidi untuk Kendaraan Bermotor • Pertamax Racing
• Dexlite
• Pertamina Dex
• Gas Domestik:
• Elpiji 3 kg (bersubsidi)
• Elpiji 12 Kg
• Bright Gas
• Musicool (refrigerant)
• Vigas (untuk kendaraan bermotor)
Produk Non Bahan Bakar Minyak
• Petrokimia
• Bitumen
• Envogas (untuk kendaraan bermotor)
• Pelumas untuk kendaraan bermotor
• Pelumas untuk industri
Jasa
1. Jasa angkutan laut Internal Customer Crude, Intermedia, produk BBM & Non BBM
2. Jasa angkutan laut eksternal customer (charter out)
3. Jasa Floating Storage & Offloading
4. Jasa Vetting
5. Marine Services: Teknik Bawah Air, Docking, Agency dan Mooring Master
6. Jasa Offshore Support Vessel, sarana kepelabuhanan dan dermaga
7. Jasa niaga, transportasi, distribusi, pemrosesan dan bisnis lainnya yang terkait dengan gas alam dan produk
turunannya
8. Jasa pengembangan SDM, pengkajian dan konsultasi sistem manajemen
9. Jasa hotel/motel, perkantoran dan penyewaan properti/hotel
10. Jasa asuransi kerugian yang berkaitan dengan operasional industri migas dan marine hull
11. Jasa pelayanan kesehatan dan rumah sakit di Jakarta dan sekitarnya, Cirebon, Balikpapan, Tanjung, dan
Prabumulih
12. Jasa transportasi udara, penyewaan pesawat udara dan penerbangan terjadwal (reguler), menyelenggarakan
usaha lain yang terkait atau menunjang kegiatan usaha
34
Laporan Keberlanjutan 2018
PT Pertamina(Persero)
Lokasi/Jaringan Wilayah Operasi (102-4)
Pertamina memiliki wilayah operasi atau wilayah kerja Salawati. 1 WK yang akan efektif di tahun 2021 yaitu
(WK) di seluruh wilayah Indonesia. Pada tahun 2018 WK Rokan yang merupakan penghasil minyak terbesar
Pertamina telah berhasil memperoleh 13 Wilayah nasional, saat ini Pertamina dan Pemerintah sedang
Kerja (WK) Terminasi yang berakhir masa kontraknya melakukan penyusunan kontrak kerja sama dengan
di tahun 2018 – 2021. WK yang efektif dikelola skema gross split. Sedangkan WK Mahakam yang hak
Pertamina pada tahun 2018 sebanyak 8 WK, yaitu pengelolaannya diserahkan kepada Pertamina di tahun
Ogan Komering, Tuban, Sanga-Sanga, South East 2015 mulai dioperasikan Pertamina pada 1 Januari
Sumatra, North Sumatra Offshore, Tengah (masuk ke 2018.
dalam WK Mahakam), Attaka dan East Kalimantan.
2 WK yang akan efektif di tahun 2019 yaitu WK Pemerintah juga telah menetapkan Pertamina sebagai
Raja dan WK Jambi Merang. 2 WK yang akan efektif pemenang penawaran WK Minyak dan Gas Bumi
di tahun 2020 yaitu WK Kepala Burung dan WK Eksplorasi WK Maratua.
OGAN KOMERING
35
SUSTAINING SYNERGY,
SPREADING ENERGY
Pendahuluan Kinerja Ekonomi
Profil Perusahaan Kinerja Lingkungan
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Sosial
Sementara itu, per 31 Desember 2018, Pertamina 2. Operasi Kilang Petrokimia, terdiri dari Kilang
memiliki enam operasi kilang yaitu Refinery Unit (RU) II Paraxylene di RU IV Cilacap yang memproduksi
Dumai, RU III Plaju, RU IV Cilacap, RU V Balikpapan, Paraxylene dan Benzene serta produk lainnya,
RU VI Balongan, dan RU VII Kasim. Kapasitas Kilang Polypropylene di RU III Plaju yang
pengolahan terpasang total dari kilang-kilang tersebut memproduksi Polytam (Polypropylene Pertamina)
mencapai 1.031 MBOPD, atau sekitar 90% dari serta Kilang OCU (Olefien Convertion Unit) di RU
kapasitas pengolahan yang ada di Indonesia. Operasi VI Balongan yang memproduksi Propylene
kilang-kilang tersebut adalah sebagai berikut: 3. Operasi Kilang Lube Base di RU IV Cilacap yang
1. Operasi Kilang BBM, terdiri dari Kilang RU II memproduksi Lube Base HVI-60, HVI-95, HVI-160,
sampai dengan RU VII yang memproduksi BBM HVI650, Paraffinic, Slack Wax, Minarex dan
dan non BBM serta produk lainnya. Asphalt.
NCI 9 9 9 11,9 9 9
36
Laporan Keberlanjutan 2018
PT Pertamina(Persero)
Pasar yang Dilayani (102-6)
Pertamina menjalankan bisnis pada dua segmen pasar Pertamina telah merealisasikan pengoperasian dan
yang sangat berbeda karakteristiknya, yaitu segmen ritel uji operasi atas lembaga penyalur BBM Satu Harga
dan segmen korporat. Karena itu, pemasaran produk sebanyak 125 (55 titik di tahun 2017 dan 70 titik di
Pertamina dilakukan melalui dua fungsi utama yaitu tahun 2018) titik di daerah-daerah Terdepan, Terluar dan
Pemasaran Ritel dan Pemasaran Korporat. Pemasaran Terpencil atau 3T. Dengan adanya SPBU ini, sekarang
Ritel menjual produk Bahan Bakar Minyak (BBM) di sektor masyarakat dapat membeli BBM Premium dan Solar
transportasi, pelumas dan LPG untuk rumah tangga dan dengan harga yang sama dengan masyarakat di daerah
non rumah tangga baik produk bersubsidi maupun produk lain yang sudah menikmati harga sesuai Peraturan
non subsidi. Sementara itu, Pemasaran Korporat menjual Presiden No. 191 Tahun 2014 yaitu Premium Rp 6.450/
produk Bahan Bakar Minyak (BBM) di sektor industri, liter, dan produk Solar seharga Rp5.150/liter.
penerbangan, perkapalan, dan produk Non BBM lainnya
seperti aspal dan produk petrokimia untuk sektor industri. Selain melayani pangsa pasar Indonesia, Pertamina juga
Kedua Fungsi utama tersebut didukung oleh Infrastruktur memasarkan produknya ke luar negeri (ekspor). Salah
yang andal mulai dari truk tangki BBM, skid tank, depot, satu produk non BBM yang dipasarkan oleh Pertamina
pelabuhan hingga kapal sehingga energi terdistribusi ke adalah Petrokimia. Produk yang dipasarkan meliputi
seluruh Indonesia dengan lancar. produk Bitumen (Aspal), Paraxylene, Benzene, Propylene
& Polypropylene, dan non BBM lainnya seperti Sulfur,
Kegiatan pemasaran ritel dilakukan baik secara langsung Solvent, Rubber Processing Oil, Smooth Fluid, Petroleum
maupun melalui lembaga penyalur (sistem dealership). Coke, dan Kimia Pertanian.
Pertamina memasarkan BBM ritel untuk sektor transportasi,
rumah tangga dan nelayan melalui SPBU (Stasiun Tahun 2018, Pertamina melakukan pengembangan pasar
Pengisian BBM Untuk Umum) yang tersebar di seluruh dengan merambah pasar ekspor, antara lain ke Malaysia,
Indonesia. Hingga 2018, Jumlah lembaga penyalur China, India sampai Eropa. Produk utama yang dijual ke
Pertamina ialah 7.146 yang tersebar di seluruh Indonesia pasar ekspor adalah Green Coke Slack Wax, EXDO-
baik SPBU Reguler, Mini, Modular, dan SPBU Nelayan. 4 dengan volume mencapai 275 ribu MT. Selain hal
tersebut Petrochemical Trading juga fokus merancang
Selain segmen ritel dan korporat, Pertamina mendapatkan pengembangan infastruktur supply point produk Bitumen,
penugasan khusus dari Pemerintah untuk mewujudkan dan penetrasi pasar produk Smooth Fluid, dan non
BBM Satu Harga di Indonesia dengan pangsa pasar Karsinogenik EXDO-4 yang lebih ramah lingkungan ke
masyarakat di daerah Terdepan, Terluar dan Terpencil pasar domestik.
(3T). Sampai dengan Akhir tahun 2018, secara nasional
37
SUSTAINING SYNERGY,
SPREADING ENERGY
Informasi Mengenai Pekerja (102-8)
Hingga akhir tahun 2018, jumlah pekerja Perseroan sejalan dengan kebutuhan kegiatan operasional dan
tercatat sebanyak 15.296 orang, naik dibanding perkembangan bisnis Perseroan. Dalam pengumpulan
tahun 2017 dengan total pekerja sebanyak 15.242 data pekerja, Pertamina menggunakan metode dengan
orang. Jumlah tersebut terdiri dari Pekerja Tetap (PWT) melakukan penarikan data menggunakan SAP dengan
dan Pekerja Tidak Tetap (PWT). Pada tahun 2018, mekanisme Adhoc Query dan dikolaborasikan dengan
PWTT tercatat sebanyak 13.660 orang, naik sebesar look up data dari report standar yang telah dikeluarkan
1,89% dibanding tahun 2017 dengan jumlah PWTT SAP. Komposisi karyawan selengkapnya disajikan
adalah sebesar 13.406 pekerja. Jumlah tersebut dalam tabel-tabel berikut:
Jumlah 13.660 13.406 13.602 1.636 1.836 2.093 19.291 20.017 20.532
Keterangan :
• Karyawan tetap (Pekerja waktu tidak tertentu/PWTT) adalah Pekerja yang bekerja di Perusahaan berdasarkan perjanjian kerja waktu tidak
tertentu (PKWTT) yang tidak dibatasi oleh waktu atau masa kerja, kecuali sebagaimana diatur dalam Peraturan Perusahaan atau Perjanjian
Kerja Bersama atau perjanjian kerja lainnya.
• Karyawan tidak tetap (Pekerja waktu tertentu/PWT) adalah Pekerja yang bekerja di Perusahaan berdasarkan perjanjian kerja waktu tertentu
(PKWT) dan/atau untuk melaksanakan Pekerjaan yang selesai dalam waktu tertentu.
• Tenaga Kerja Jasa Penunjang (TKJP) adalah Pekerja yang mempunyai hubungan kerja dengan Perusahaan Jasa Penunjang/PJP dan di
Pekerjakan di lokasi kerja Pertamina.
38
Laporan Keberlanjutan 2018
PT Pertamina(Persero)
Komposisi Pekerja Berdasarkan Status dan Wilayah Kerja
Status pegawai
Jumlah 13.660 13.406 13.602 1.636 1.836 2.093 19.291 20.017 20.532
Anak Perusahaan
1.532 260 1.574 264 1.598 265
(Perbantuan)
L1 (SVP Setara) 42 33 21
39
SUSTAINING SYNERGY,
SPREADING ENERGY
Pendahuluan Kinerja Ekonomi
Profil Perusahaan Kinerja Lingkungan
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Sosial
SMP 13 7 13 3 20 3
SD - 1 2 5
> 55 Tahun 34 65 83
40
Laporan Keberlanjutan 2018
PT Pertamina(Persero)
Rantai Pasokan (102-9)
Pengadaan barang dan jasa di Pertamina dilakukan Jumlah pemasok berdasarkan geografi selengkapnya
secara transparan dan dapat dipertanggungjawabkan disajikan dalam tabel berikut:
dengan melibatkan pemasok yang mempunyai reputasi
dan catatan kerja/prestasi yang baik sesuai dengan Jumlah Pemasok Barang
ketentuan Perseroan. Pengadaan barang dan jasa di
Jumlah Pemasok
Pertamina menjadi tanggung jawab Fungsi Integrated Keterangan
Supply Chain (ISC). 2018 2017
di Indonesia.
Jumlah Pemasok Jasa
Selain menyerap produk dan jasa pemasok
Jumlah Pemasok
nasional jalinan kerja sama ini juga akan mampu
Keterangan
memberdayakan dan menggerakkan ekonomi mereka.
2018 2017
Pemasok internasional yakni yang secara geografis
Nasional 4.652 5.625
berada di luar Indonesia akan digandeng apabila
pemasok nasional tidak mampu memenuhi barang dan Luar negeri 181 224
41
SUSTAINING SYNERGY,
SPREADING ENERGY
Pendahuluan Kinerja Ekonomi
Profil Perusahaan Kinerja Lingkungan
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Sosial
42
Laporan Keberlanjutan 2018
PT Pertamina(Persero)
43
SUSTAINING SYNERGY,
SPREADING ENERGY
PERUBAHAN SIGNIFIKAN PADA ORGANISASI DAN
RANTAI PASOKAN (102-10)
Pendahuluan Kinerja Ekonomi
Profil Perusahaan Kinerja Lingkungan
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Sosial
Selama tahun pelaporan, terdapat perubahan Adapun total pemasok yang tercantum dalam Surat
signifikan di Pertamina, antara lain, Perseroan berhasil Keterangan Terdaftar (SKT) per 31 Desember 2018
memperoleh 13 Wilayah Kerja (WK) Terminasi yang tercatat sebanyak 15.243, bertambah 161 pemasok
berakhir masa kontraknya pada tahun 2018-2021. dibanding tahun 2017, yang tercataat sebanyak
Sementara itu, perubahan pada rantai pasokan terjadi 15.082 pemasok. Dari jumlah pemasok yang terdaftar,
dengan turunnya jumlah pemasok barang dan jasa Pertamina mengenakan sanksi hitam (black list) kepada
pada tahun 2018 dibanding tahun sebelumnya, yaitu 136 pemasok, bertambah dua dibanding tahun
sebanyak 7.807 pemasok pada tahun 2017 menjadi sebelumnya, yang tercatat sebanyak 134 pemasok.
6.458 pemasok.
44
Laporan Keberlanjutan 2018
PT Pertamina(Persero)
INISIATIF EKSTERNAL (102-12)
Pertamina berkomitmen untuk memberikan produk dan maupun standar secara internasional. Kepatuhan
layanan terbaik untuk pelanggan/konsumen. Untuk itu, Pertamina terhadap berbagai peraturan dan sertifikasi
perseroan berupaya untuk taat dan patuh terhadap itu mendapat apresiasi dari berbagai pihak, antara
berbagai peraturan dari pemerintah dan sertifikasi lain, berupa penghargaan.
standar baku mutu yang berlaku sesuai bidang usaha
Pertamina, baik standar yang berlaku di Indonesia
45
SUSTAINING SYNERGY,
SPREADING ENERGY
Pendahuluan Kinerja Ekonomi
Profil Perusahaan Kinerja Lingkungan
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Sosial
MOR III – JBB Depot LPG Balongan ISO 45001:2018 02/06/2018 AJA
46
Laporan Keberlanjutan 2018
PT Pertamina(Persero)
Unit operasi dan Badan pem-
Area Sertifikasi Masa berlaku
unit bisnis beri sertifikasi
47
SUSTAINING SYNERGY,
SPREADING ENERGY
Pendahuluan Kinerja Ekonomi
Profil Perusahaan Kinerja Lingkungan
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Sosial
PHE ONWJ
Project Quality Managemenr
ISO 9001:2015 17/02/2018 TUV Nord
Services, Certifications and Permits
(QA-QC Dept. Project)
PHE ONWJ
Provision of Fabrication,
ISO 9001:2015 17/02/2018 TUV Nord
Installation & Maintenance
Services (Dept. E&I)
48
Laporan Keberlanjutan 2018
PT Pertamina(Persero)
Unit operasi dan Badan pem-
Area Sertifikasi Masa berlaku
unit bisnis beri sertifikasi
Lembaga Pemberi
No Tanggal Nama Penghargaan Peringkat dan Kategori
Award
Lembaga Manajemen
17 Januari Lifetime Achievement Fakultas Ekonomi dan
1 -
2018 Award Bisnis Universitas Indonesia
(LM FEB UI).
National Center
24 Februari Sustainability Reporting Winner of Best SR for Oil and Gas
2 Sustainability Reporting
2018 Award (SRA) Category
(NCSR)
8 26 April 2018 Penghargaan BUMN Kategori Paten terbanyak di Indonesia Kementerian BUMN
49
SUSTAINING SYNERGY,
SPREADING ENERGY
Pendahuluan Kinerja Ekonomi
Profil Perusahaan Kinerja Lingkungan
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Sosial
Lembaga Pemberi
No Tanggal Nama Penghargaan Peringkat dan Kategori
Award
Kementerian Riset,
10 Agustus Juara 2 Anugerah IPTEK 2018 kategori
13 Anugerah IPTEK 2018 Teknologi, dan Pendidikan
2018 Abyudaya
Tinggi
50
Laporan Keberlanjutan 2018
PT Pertamina(Persero)
KEANGGOTAAN ASOSIASI (102-13)
Pertamina berpartisipasi dalam berbagai organisasi Diperoleh dari Industri Ekstraktif. Peraturan Presiden ini
atau asosiasi sesuai dengan bidang usaha yang mengatur bahwa EITI Indonesia dilaksanakan oleh Tim
dijalankan oleh Perseroan. Salah satunya, Perseroan Transparansi yang terdiri dari Tim Pengarah dan Tim
berpartisipasi dalam Extractive Industry Transparency Pelaksana.
Initiative (EITI) atau Inisiatif Transparansi Industri
Ekstraktif, yaitu standar global untuk mendorong Dalam implementasi EITI. Pertamina adalah salah
transparansi mengenai pendapatan atau penerimaan satu anggota Tim Pelaksana EITI yang konsisten
negara dari sektor industri ekstraktif (minyak bumi, gas melaksanakan kewajibannya dalam pelaporan dan
bumi, mineral, dan batu bara). kegiatan EITI.
EITI di Indonesia diterapkan berlandaskan Peraturan Selain EITI, Pertamina juga bergabung dan
Presiden Nomor 26 Tahun 2010 Tentang Transparansi berpartisipasi dalam asosiasi atau perhimpunan
Pendapatan Negara dan Pendapatan Daerah yang berikut:
2. Aspelindo Anggota
51
SUSTAINING SYNERGY,
SPREADING ENERGY
Sekelompok penari wanita dengan pakaian
tradisional Sumbawa, Nusa Tenggara
Barat, melakukan gerakan yang seirama
dan indah. Tari Nguri, budaya masyarakat
Sumbawa, ini mengandung nilai-nilai
kehidupan, seperti kesopanan, kelembutan,
keramahan serta sebuah bentuk dukungan
dan penghormatan kepada raja yang
memimpin dan telah menciptakan
kemakmuran.
TATA KELOLA
PERUSAHAAN
Bagi Pertamina, penerapan
GCG tidak hanya sekedar
melaksanakan kewajiban, namun
merupakan suatu kebutuhan
dalam menjaga transparansi
dan akuntabilitas pengelolaan
Perusahaan kepada seluruh
pemangku kepentingan.
KOMITMEN PENERAPAN TATA KELOLA
Tata Kelola Peusahaan yang Baik atau Good Corporate seluruh pemangku kepentingan. Pertamina terus
Governance (GCG) merupakan mekanisme atau system mengembangka GCG selaras dengan best practice
yang mengarahkan dan mengendalikan Perusahaan untuk memaksimalkan nilai Perusahaan; melaksanakan
agar sesuai dengan harapan para pemangku kegiatan usaha yang efektif dan efisien; pengelolaan
kepentingan (stakeholders) dengan berlandaskan pada Perusahaan yang professional dan mandiri;
prinsip-prinsip GCG (Transparency Accountability, menciptakan pengambilan keputusan oleh seluruh
Responsibility, Independence, Fairness). Prinsip-prinsip organ perusahaan berdasarkan pada nilai moral
GCG tersebut menjadi dasar untuk meningkatkan dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-
kinerja Perusahaan. Penerapan GCG secara konsisten undangan yang berlaku; memberikan perlindungan
dan berkesinambungan memberikan pengaruh positif dan perlakukan adil bagi pemegang saham dan
terhadap pencapaian tujuan Perusahaan, pemantauan pemangku kepentingan lainnya secara maksimal;
dan penilaian risiko usaha, memaksimalkan kinerja serta memberdayakan energi untuk inovasi yang
serta pengembangan budaya kerja di lingkungan berkelanjutan.
Perusahaan.
Pertamina optimis dengan komitmen dan kepatuhan
Bagi Pertamina, penerapan GCG tidak hanya terhadap penerapan seluruh prinsip GCG, dapat
sekedar melaksanakan kewajiban, namun merupakan menjamin pertumbuhan bisnis dalam jangka panjang
suatu kebutuhan dalam menjaga transparansi dan yang pada akhirnya meningkatkan kepercayaan
akuntabilitas pengelolaan Perusahaan kepada pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya
54
Laporan Keberlanjutan 2018
PT Pertamina(Persero)
terhadap Perusahaan. Sepanjang tahun 2018, Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance)
implementasi GCG Pertamina yang telah dilakukan pada BUMN, serta Keputusan Sekretaris Kementerian
antara lain: BUMN No. SK-16/S.MBU/2012 tentang Indikator/
1. Menerapkan GCG Soft Structure yang terdiri dari: Parameter Penilaian dan Evaluasi atas Penerapan
a. Pedoman Tata Kelola Perusahaan (Code of Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate
Corporate Governance) Governance) pada BUMN, sebagai langkah Pertamina
b. Board Manual (komitmen antara Direksi dan untuk mengimplementasikan Pasal 44 Peraturan Menteri
Dewan Komisaris) BUMN No. PER-01/MBU/2011 dalam melakukan
c. Pedoman Perilaku dan Etika Bisnis (Code of pengukuran (penilaian dan evaluasi) terhadap
Conduct) penerapan GCG di Pertamina.
d. Pedoman Konflik Kepentingan (Conflict of
Interest) Prinsip Tata Kelola Perusahaan
e. Tata Kerja Organisasi (TKO) Whistleblowing
System Sebagai BUMN, Pertamina berkomitmen untuk
f. Pedoman Gratifikasi menguatkan kerangka tata kelola perusahaan yang
2. Melakukan evaluasi dan menyampaikan baik (GCG). Prinsip-prinsip GCG diterapkan ke dalam
rekomendasi atas hasil assessment GCG Pertamina seluruh sistem tata kerja perusahaan yang wajib
Tahun 2017 kepada fungsi terkait dan Organ dipatuhi oleh seluruh Insan Pertamina. Penerapan GCG
Perseroan terkait. di Pertamina tidak lagi sebagai sesuatu yang bersifat
3. Melakukan assessment terhadap penerapan GCG mandatory melainkan sudah menjadi budaya dan
di Pertamina kebutuhan dalam menjalankan aktivitas bisnis sehari-
4. Mengelola Whistle Blowing System yang optimal hari mulai dari manajemen puncak hingga pekerja di
disertai dengan melakukan tindak lanjut melalui lapangan.
penelaahan awal atas laporan yang diterima
5. Mengelola Laporan Harta Kekayaan Komitmen Pertamina untuk menjadi perusahaan yang
Penyelenggara Negara untuk para pejabat yang bersih dan bebas korupsi sebagai suatu rangkaian
merupakan wajib lapor di Pertamina Road Map BUMN Bersih terangkum dalam rangkaian
6. Menyampaikan broadcast dan campaign terkait program-program kerja Compliance seperti: (i)
GCG di lingkungan Pertamina secara internal dan implementasi Whistle Blowing System (WBS) berikut
eksternal tindak lanjut dan evaluasinya, (ii) Laporan Harta
7. Melakukan sosialiasi dan internalisasi mengenai Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), (iii) Unit
perangkat GCG dan program-program kerja terkait Pengendali Gratifikasi dan program-program edukasi
GCG dan Compliance lainnya seperti (i) pelaksanaan sosialisasi/internalisasi
8. Mengimplementasikan sistem manajemen risiko GCG bagi calon pekerja baru, manajemen baru
dan pengendalian internal termasuk anak perusahaan dan perusahaan terafiliasi
Pertamina yang baru didirikan/bergabung dengan
Melaksanakan kegiatan usaha dan kegiatan Pertamina Group, pembuatan broadcast dan campaign
pendukung lainnya sesuai dengan Standard Operating GCG sebagai reminder atas pentingnya perilaku
Procedure yang jelas dan transparan. berintegritas dalam bekerja sesuai dengan prinsip-
prinsip GCG.
Dasar Penerapan Tata Kelola
Perusahaan Pertamina juga menjadi pilot project dalam berbagai
kegiatan yang diinisiasi oleh Komisi Pemberantasan
Dalam pelaksanaannya, Pertamina mengacu pada Korupsi (KPK) seperti pembangun budaya Profesional
kebijakan, peraturan-peraturan BUMN di antaranya Berintegritas (PROFIT) dan Koordinasi Supervisi
Peraturan Menteri BUMN No. PER-01/MBU/2011 jo. Pengelolaan Sektor Energi.
No. PER-09/MBU/2012 tentang Penerapan Tata Kelola
55
SUSTAINING SYNERGY,
SPREADING ENERGY
Struktur Tata Kelola (102-18)
Struktur tata kelola perusahaan di Pertamina terdiri dan tanggung jawab untuk kepentingan Perusahaan.
dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Hingga akhir tahun 2018, Perseroan belum memiliki
Komisaris dan Direksi sesuai ketentuan Undang- komite khusus yang bertanggung jawab untuk
undang Perseroan Terbatas Nomor 40 Tahun 2007. mengambil keputusan mengenai topik-topik ekonomi,
Selain itu, Pertamina membentuk organ pendukung lingkungan, dan sosial. Pengambilan keputusan
yang terdiri dari Komite Audit, Komite Nominasi mengenai topik-topik tersebut dilakukan oleh Fungsi-
dan Remunerasi serta Komite Pemantau Manajemen fungsi yang ada di dalam struktur organisasi Perseroan
Risiko, Sekretaris Perseroan, Fungsi Compliance, serta sesuai dengan topik yang relevan.
Satuan Pengawasan Intern. Seluruh organ tata kelola
perusahaan menjalankan fungsinya sesuai dengan Informasi selengkapnya mengenai Struktur Tata Kelola
ketentuan perundang-undangan, Anggaran Dasar, dan disampaikan di Laporan Tahunan Pertamina 2018
ketentuan lainnya dalam melaksanakan tugas, fungsi pada Bab Tata Kelola Perusahaan halaman 142-186
56
Laporan Keberlanjutan 2018
PT Pertamina(Persero)
Evaluasi GCG dan Evaluasi atas Penerapan Tata Kelola Perusahaan
Sebagai bagian dari proses penerapan GCG yang yang Baik (Good Corporate Governance) pada BUMN.
berkelanjutan, Pertamina melaksanakan penilaian Adapun kriteria yang digunakan sebagai indikator/
atas penerapan Tata Kelola Perusahaan dari tahun ke parameter penilaian dan evaluasi atas penerapan
tahun guna memperoleh gambaran mengenai kondisi GCG meliputi (i) komitmen terhadap Penerapan Tata
penerapan GCG terhadap praktik kerja terbaik di Kelola Perusahaan yang Baik Secara Berkelanjutan; (ii)
lingkungan Pertamina. Adapun salah satu tujuan Pemegang Saham dan RUPS; (iii) Dewan Komisaris; (iv)
dari penilaian atas penerapan GCG adalah untuk Direksi; (v) Pengungkapan Informasi dan Transparansi;
mendorong pengelolaan BUMN secara profesional, (vi) serta Aspek Lainnya.
efisien, dan efektif, serta memberdayakan fungsi dan
meningkatkan kemandirian Pertamina. Penilaian atas kinerja Tata Kelola Perusahaan yang
Baik (GCG) setiap tahunnya dilakukan oleh assessor/
Penilaian penerapan GCG di Pertamina mengacu pada penilai independen. Untuk tahun 2018, penilaian
parameter yang diatur dalam Keputusan Sekretaris tersebut dilakukan oleh PT RSM Indonesia Konsultan.
Kementerian BUMN No. SK-16/S. MBU/2012 tanggal
6 Juni 2012 tentang Indikator/Parameter Penilaian
Hasil Penilaian GCG Pertamina pada tahun 2018 mencapai skor 92% sedangkan tahun sebelumnya sebesar
91%.
No Aspek Pengujian/Indikator/Parameter Bobot Capaian (%) Kategori Capaian
4 Direksi 35.000 91
94
93
92
92
91
91
90
89
57
SUSTAINING SYNERGY,
SPREADING ENERGY
KODE ETIK (102-16)
58
Laporan Keberlanjutan 2018
PT Pertamina(Persero)
KEBIJAKAN ANTI GRATIFIKASI
Pertamina menyadari bahwa dalam pelaksanaan kegiatan usaha tidak dapat dihindarkan hubungan dan interaksi
berbagai pihak, baik secara internal maupun eksternal, untuk menjalin kerja sama dan hubungan harmonis dan
berkesinambungan. Dalam kerja sama tersebut, tidak dapat terhindarkan pula adanya gratifikasi dari satu pihak
kepada pihak lainnya.
Oleh karena itu, Pertamina senantiasa menjaga integritas Perusahaan dengan berkomitmen untuk menerapkan
prinsip anti gratifikasi. Inisiasi anti gratifikasi disosialisasikan kepada seluruh Insan Pertamina demi menjunjung
tinggi nilai-nilai dan budaya Perseroan. Kebijakan anti gratifikasi Pertamina tertuang dalam Pedoman
Gratifikasi, Penolakan, Penerimaan, Pemberian Hadiah/Cinderamata dan Hiburan (Entertainment) No.A-
002/N00010/2012-S0. Secara rutin, Pertamina juga aktif berpartisipasi dalam rangkaian kegiatan yang
diselenggarakan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam rangka memperingati Hari Antikorupsi Sedunia
(HAKORDIA).
Ketentuan mengenai kewajiban Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) di Pertamina
mengacu pada Undang Undang No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas
dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Terkait dengan kewajiban LHKPN tersebut, berdasarkan Surat Keputusan
No.Kpts-70/C00000/2017-S0 tanggal 30 November 2017, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) menetapkan
Wajib Lapor LHKPN di lingkungan PT Pertamina (Persero) dan Anak Perusahaan terdiri dari:
1. Dewan Komisaris baik di Pertamina maupun Anak Perusahaan
2. Direksi baik di Pertamina maupun Anak Perusahaan
3. Senior Vice President/setara
4. Vice President/setara baik di Pertamina maupun Anak Perusahaan
5. Manajer/setara baik di Pertamina maupun Anak Perusahaan
6. Area/Unit/Region Manager
7. Komisaris Anak Perusahaan yang bukan Pejabat Tugas Perbantuan
Pada tahun 2018, Wajib Lapor di lingkungan PT Pertamina (Persero) dan Anak Perusahaan yang telah memenuhi
kewajiban LHKPN adalah sebanyak 1.646 orang dari keseluruhan Wajib Lapor sejumlah 2.038 orang (tingkat
kepatuhan LHKPN sebesar 81%).
59
SUSTAINING SYNERGY,
SPREADING ENERGY
WHISTLEBLOWING SYSTEM
Whistleblowing System (WBS) merupakan suatu sistem yang memberikan sarana kepada para pemangku
kepentingan untuk membuat pengaduan mengenai dugaan pelanggaran yang terjadi di Perusahaan. Untuk
menghindari potensi benturan kepentingan, pengelolaan WBS Pertamina bekerja sama dengan Konsultan
Independen.
WBS Pertamina dapat diakses oleh seluruh pemangku kepentingan termasuk masyarakat melalui berbagai saluran
pengaduan, yaitu:
Telepon : (021) 381 5909/5910/5911
SMS dan Whatsapp : 0811 861 5000
Faksimili : (021) 381 5912
Situs : https://pertaminaclean.tipoffs.info
Email : pertaminaclean@tipoffs.com.sg
Pos : P.O.Box 2600 JKP 10026
Pengelola WBS
Sistem pelaporan pelanggaran Pertamina dikelola oleh konsultan internasional yang profesional dan bereputasi.
Benar
Pemberian Nomor
02 Identifikasi Pelaporan
Pelapor
Tidak
Feedback Terbukti
Pembuatan Laporan
03 Penyingkapan Tertulis
dan Rekomendasi
Tidak Benar
Konsultan Tim
Closed
Laporan Penyingkapan Eksternal WBS Compliance
04 Dimasukan ke dalam
eRoom
60
Laporan Keberlanjutan 2018
PT Pertamina(Persero)
Mekanisme Penanganan dan Penindaklanjutan Laporan WBS
Pengelolaan WBS dilakukan dengan prinsip rahasia, anonim dan independen. Setiap pengaduan yang masuk
diterima oleh Konsultan Independen yang akan menganalisis dan meminta keterangan lebih detail kepada pelapor
untuk kemudian disampaikan kepada Pertamina. Mekanisme penanganan laporan WBS dilakukan berdasarkan
Tata Kerja Organisasi Whistle Blowing System No. B-001/M00000/2018-S0 Revisi ke-5 yang berlaku terhitung
mulai tanggal 02 April 2018.
Setelah laporan diterima dari Konsultan Independen, Fungsi Compliance akan melakukan penelaahan awal untuk
meyakini apakah laporan WBS tersebut benar dan layak untuk diinvestigasi. Proses investigasi akan dilaksanakan
oleh Fungsi Internal Audit. Tindak lanjut penanganan laporan pengaduan WBS dilakukan dengan sinergi antara
lain Fungsi Legal Counsel & Compliance, Fungsi Security, Bunker & Operation Compliance (BOC) dan Internal
Audit.
1. Korupsi 11
2. Penyuapan 3
3. Konflik Kepentingan 10
4. Pencurian 22
5. Penipuan 12
7. Lainnya 0
2018 95 25
2017 75 27
2016 69 34
61
SUSTAINING SYNERGY,
SPREADING ENERGY
Pendahuluan Kinerja Ekonomi
Profil Perusahaan Kinerja Lingkungan
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Sosial
Kinerja
Ekonomi
Pada 2018, produksi minyak dan
gas Pertamina dalam negeri tercatat
mencapai 768 ribu barel setara minyak
per hari (MBOEPD) atau 42 persen
lebih tinggi dibandingkan realisasi
produksi migas pada 2017 yang
tercatat sebesar 542 MBOEPD.
62
Laporan Keberlanjutan 2018
PT Pertamina(Persero)
Puluhan penari duduk melingkar,
mengangkat kedua tangan sambil
mengucapkan, “Cak cak cak cak”.
Sementara di tengah lingkaran terdapat
penari lain yang memainkan pertunjukan
Ramayana. Meski tanpa diiringi intrumen
musik, Tari Kecak khas masyarakat Bali ini
terlihat selaras dan indah. Kecak memiliki
makna religius yang mendalam yang
diwakili oleh sosok Rama. Meski seorang
ksatria, ia tidak sombong, angkuh dan
selalu melibatkan Tuhan dalam setiap
langkahnya.
63
SUSTAINING SYNERGY,
SPREADING ENERGY
Dampak Ekonomi Langsung
MENOPANG KEMANDIRIAN
ENERGI UNTUK NEGERI
Perekonomian global pada tahun 2018 belum Menurut Bank Indonesia dalam Laporan Perekonomian
menunjukkan perbaikan dibanding tahun sebelumnya. Indonesia 2018, perekonomian global 2018 ditandai
Menurut proyeksi Dana moneter internasional dengan ketidakpastian yang meningkat. Hal itu dipicu
(IMF), pertumbuhan ekonomi global tahun 2018 oleh tiga perkembangan yang kurang menguntungkan.
sebesar 3,7%, sama dengan tahun 2017. Angka Pertama, pertumbuhan ekonomi dunia melambat
3,7% merupakan hasil revisi yang dilakukan oleh dari 3,8% pada 2017 menjadi 3,7% pada 2018.
lembaga keuangan internasional tersebut dengan Pertumbuhan ekonomi yang melambat kemudian
mempertimbangkan sejumlah faktor. Sebelumnya, IMF menurunkan pertumbuhan volume perdagangan dunia
memprediksi pertumbuhan ekonomi dunia mencapai dan harga komoditas global. Kedua, suku bunga
3,9%. Namun, prediksi itu direvisi setelah mencermati Federal Funds Rate (FFR) naik lebih cepat dan lebih
perkembangan ekonomi selepas April, dimana tinggi dari respons tahun sebelumnya, sehingga
pertumbuhan ekonomi sejumlah negara utama terlihat memicu risiko pembalikan aliran modal dari negara
tidak berkelanjutan dalam jangka panjang. Oleh berkembang. Ketiga, ketidakpastian pasar keuangan
karena itu, IMF menilai prediksi pertumbuhan ekonomi global meningkat dipicu beberapa faktor seperti
global sebesar 3,9% terlalu optmis sehingga diturunkan peningkatan ketegangan perdagangan Amerika Serikat
menjadi 3,7%. (AS) dengan Tiongkok dan negara lain, risiko geopolitik
64
Laporan Keberlanjutan 2018
PT Pertamina(Persero)
seperti perundingan Brexit dan krisis di beberapa kebijakan moneter ketat sebagai respons terhadap
negara berkembang seperti Argentina dan Turki. Ketiga pengetatan kebijakan moneter global yang memicu
faktor ini kemudian mendorong investor global menarik arus modal keluar. Di sisi lain, kebijakan fiskal terus
dananya dan mengancam stabilitas eksternal negara diseimbangkan untuk menjaga pertumbuhan ekonomi
berkembang. Mata uang berbagai negara melemah sekaligus menjaga fiskal keberlanjutan.
tajam terhadap dolar AS dan menimbulkan kerentanan
instabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. Di tengah perekonomian global yang diwarnai
ketidakpastian tersebut, Indonesia masih mampu
Ketidakpastian ekonomi global mendorong beragam mencatatkan pertumbuhan ekonomi. Badan
respons dari berbagai negara dengan mengoptimalkan Pusat Statistik menyatakan pertumbuhan ekonomi
interaksi kebijakan moneter dan fiskal. Di negara maju, Indonesia tahun 2018 mencapai 5,17%, lebih tinggi
sebagian negara maju non-AS mengambil kebijakan dibandingkan tahun 2017, yang tercatat sebesar
moneter bias longgar untuk menjaga momentum 5,07%. Angka ini memang masih di bawah target
pertumbuhan. Sementara itu, konsolidasi fiskal yang ditetapkan pemerintah dalam Anggaran
negara maju berlangsung perlahan, kecuali AS yang Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 sebesar
melakukan stimulus fiskal dalam jumlah besar. 5,4%. Namun demikian, pencapaian Indonesia tersebut
tetap bermakna positif. Adanya pertumbuhan ekonomi
Adapun di negara-negara berkembang, tantangan menjadi penanda bahwa arah pembangunan ekonomi
terbesar dalam kebijakan ekonomi tahun 2018 adalah Indonesia sudah berada pada jalur yang benar.
dalam mengoptimalkan bauran kebijakan moneter dan Bahkan, angka 5,17% merupakan pencapaian tertinggi
fiskal untuk merespons peningkatan risiko eksternal. sejak tahun 2014.
Sebagian besar negara berkembang menempuh
0
2014 2015 2016 2017 2018
Sumber: BPS
65
SUSTAINING SYNERGY,
SPREADING ENERGY
Pendahuluan Kinerja Ekonomi
Profil Perusahaan Kinerja Lingkungan
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Sosial
Fluktuasi Harga Minyak Dunia negara OPEC+ yang terdiri dari anggota OPEC dan
Pertumbuhan ekonomi dunia yang stagnan menekan 10 negara non-anggota OPEC yang memiliki kontribusi
aktivitas perdagangan dunia. Pertumbuhan volume 55% terhadap total produksi minyak dunia. Selain itu
perdagangan dunia 2018 melambat menjadi 3,7% peningkatan harga juga disebabkan oleh peningkatan
dari pertumbuhan pada tahun sebelumnya sebesar produksi AS yang terbatas.
4,7%. Penurunan pertumbuhan volume perdagangan
dunia terutama terlihat pada impor negara maju. Rerata harga minyak dunia meningkat sampai Oktober
Penurunan aktivitas perdagangan juga sejalan dengan 2018, sebelum kemudian merosot terus, bahkan
penurunan purchasing manager index (PMI) di sampai ke level yang lebih rendah dibandingkan
berbagai negara utama dunia yang mengindikasikan dengan harga pada akhir tahun 2017. Rerata harga
turunnya aktivitas ekonomi di negara-negara tersebut. minyak Brent pada 2018 tercatat 71 dolar AS per
barel, meningkat dibandingkan dengan rerata harga
Penurunan aktivitas ekonomi global tahun 2018 pada 2017 sebesar 54 dolar AS per barel.
memberikan kontribusi terhadap turunnya sebagian
besar harga komoditas dunia. Penurunan juga terjadi Grafik Harga Minyak dan Batu Bara
pada harga komoditas ekspor utama Indonesia
Dolar AS
(indeks harga komoditas ekspor Indonesia/ IHKEI) 120
Indeks Indeks
95 55
40 )Minyak Brent (dolar AS/barel
54
90 20
53
80
50
Sumber: Bloomberg seperti dikutip Laporan Perekonomian Indonesia
2018 Bank Indonesia
49
75 IHKEI OPEC+ merespon peningkatan harga minyak tersebut
dengan menyepakati peningkatan produksi minyak
48
70
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
47
pada Juni 2018. Upaya ini dilakukan sekaligus
2015 2016 2017 2018
untuk mengantisipasi penurunan pasokan akibat
Sumber: Laporan Perekonomian Indonesia 2018, Bank Indonesia sanksi ekspor minyak terhadap Iran yang dikenakan
oleh pemerintah Amerika Serikat. Walau diputuskan
Walaupun berbagai komoditas mengalami tren pada Juni, peningkatan produksi OPEC+ baru bisa
penurunan harga, namun beberapa komoditas direalisasikan pada Oktober 2018 saat gangguan
mengalami tren yang berbeda, misalnya harga produksi Libya mereda dan produksi minyak AS
komoditas minyak mentah dan batu bara. Kedua meningkat di luar dugaan sebelumnya. Dampak
komoditas ini mengalami peningkatan harga. Untuk penurunan pasokan dari sanksi Iran juga lebih rendah
komoditas minyak, peningkatan harga secara umum dari perkiraan karena AS pada akhirnya memberikan
disebabkan oleh berbagai gangguan produksi di pengecualian terhadap delapan negara untuk dapat
tengah kesepakatan penurunan produksi negara- tetap mengimpor minyak Iran.
66
Laporan Keberlanjutan 2018
PT Pertamina(Persero)
Respons kebijakan yang diambil OPEC+ berhasil landasan yang mewajibkan Pertamina sebagai
menurunkan harga minyak dunia. Namun, di luar faktor Badan Usaha BBM untuk menyalurkan BBM dengan
tersebut, harga minyak juga tertekan akibat permintaan kandungan biodiesel, baik untuk pasar ritel maupun
yang melambat sejalan dengan penurunan aktivitas industri.
ekonomi global. Berbagai faktor tersebut menyebabkan
harga minyak Brent turun tajam sejak November 2018 Dalam Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya
hingga ke level 53 dolar AS per barel, lebih rendah Mineral No. 42 tahun 2018 tentang Prioritas
dari harga minyak pada akhir 2017 sebesar 55 dolar Pemanfaatan Minyak untuk Memenuhi Kebutuhan
AS per barel. Domestik, ada kewajiban bagi Perusahaan untuk
memprioritaskan penyerapan minyak mentah dan
Mengantisipasi perkembangan harga minyak dunia, kondensat domestik untuk diolah dalam kilang
Pemerintah RI untuk menerbitkan berbagai kebijakan Perusahaan. Sementara kontraktor berkewajiban
terkait dengan migas yang berdampak kepada operasi menawarkan sebagian muatannya ke Perusahaan
dan kinerja Pertamina. Kebijakan tersebut diambil sebelum dijual/diekspor oleh pihak lain.
untuk melepas tekanan kepada neraca perdagangan
Indonesia, khususnya dari impor migas, menjaga Pemerintah juga mengeluarkan Peraturan No. 43
cadangan devisa negara serta untuk menjaga daya tahun 2018 yang menggantikan Peraturan Presiden
beli masyarakat. No.191 tahun 2014, yang memungkinkan Kementerian
Energi dan Sumber Daya Mineral, berdasarkan
Mengacu pada Peraturan Menteri Energi dan Sumber kondisi tertentu, untuk menentukan harga jual eceran
Daya Mineral No. 41 tahun 2018 tentan Penyediaan produk bahan bakar tertentu (subsidi dan bahan bakar
dan Pemanfaatan Bahan Bakar Nabati Jenis Biodiesel penugasan) berbeda dengan perhitungan formula.
dalam Kerangka Pembiayaan oleh Badan Pengelola
Dana Perkebunan Kelapa Sawit. Peraturan ini menjadi
67
SUSTAINING SYNERGY,
SPREADING ENERGY
Komitmen Pertamina untuk
Ketersediaan Energi (103-2)
Pada 2018, produksi minyak dan gas Pertamina Dengan pencapaian seperti itu, kinerja hulu
dalam negeri tercatat mencapai 768 ribu barel setara Pertamina menunjukkan tren positif. Perseroan akan
minyak per hari (MBOEPD) atau 42 persen lebih tinggi mempertahankan pencapaian tersebut sebagai bukti
dibandingkan realisasi produksi migas pada 2017 Pertamina sebagai perusahaan energi nasional
yang tercatat sebesar 542 MBOEPD. Rinciannya, menjalankan amanah Pemerintah untuk menopang
produksi minyak Pertamina pada 2018 mencapai pemenuhan kebutuhan energi Nasional.
291 ribu barel per hari (MBOPD) atau meningkat 22
persen dibandingkan realisasi 2017 yang tercatat 238 Untuk memberikan performa dan kinerja terbaik,
MBOPD. Sedangkan produksi gas Pertamina pada pada 2019, Pertamina akan melakukan sejumlah
2018 tercatat sebesar 2.763 juta kaki kubik per hari pendekatan yang tidak biasa (business unusual)
(MMSCFD) atau melompat 57 persen dari 2017 yang dalam pengoperasian aset-aset hulu. Pendekatan
1.760 MMSCFD. Peningkatan produksi ini dihasilkan tersebut antara lain upaya peningkatan produksi
dari kombinasi keberhasilan upaya meningkatkan melalui optimasi penurunan tekanan di kepala sumur,
produksi dan menahan laju penurunan produksi dari program pengeboran dua kali lipat dari tahun lalu
aset-aset existing. dengan menerapkan teknik yang non-tradisional, serta
melaksanakan akselerasi dan sinergi program EOR
Selain pencapaian di atas, beberapa Wilayah Kerja (Enhanced Oil Recovery).
(WK) terminasi yang dialihkelolakan kepada Pertamina
sudah masuk kedalam sistem produksi Pertamina, Fokus pendekatan pada 2019 juga diarahkan pada
antara lain WK Mahakam, WK Sanga-Sanga, WK meminimalkan kehilangan produksi dengan menjaga
East Kalimantan, dan WK OSES (Offshore South East integrity dari fasilitas produksi, meningkatkan efektivitas
Sumatra). biaya operasi, serta pengembangan inovasi teknologi
yang sesuai dengan kebutuhan lapangan. Sebagai
Aset Pertamina di luar negeri yang dikelola melalui BUMN dan pengelola aset negara, Pertamina akan
anak usaha Pertamina Internasional EP (PIEP) terus memperkuat baseline produksi untuk memastikan
membukukan pencapaian kinerja produksi tahun kita akan memaksimalkan recovery factor di semua
2018 sejumlah 102 MBOPD dan 299 MMSCFD lapangan migas Pertamina dan dengan pendekatan
yang dihasilkan dari tiga aset utama di Algeria, Iraq, yang ekonomis dan efektif.
Malaysia, dan 9 negara lain.
Sedangkan untuk geotermal, pada 2019 Pertamina
Selain migas, kinerja panas bumi Pertamina pada menargetkan produksi panas bumi sebesar 4.551
2018 juga meningkat signifikan. Pada 2018, produksi GWh. Fokus kegiatan panas bumi pada 2019 adalah
panas bumi Pertamina mencapai 4.182 GWh atau pengoperasian Lumut Balai pada kuartal pertama
meningkat 6 persen dibandingkan 2017 yang tercatat 2019, memastikan proyek Hulu Lais Unit 1 sebesar
3.900 GWh. 55 MW, mempercepat aktivitas eksplorasi di Wilayah
Kerja Seulawah 1x55 MW, dan optimasi lapangan
eksisting dengan teknologi binary cycle.
68
Laporan Keberlanjutan 2018
PT Pertamina(Persero)
69
SUSTAINING SYNERGY,
SPREADING ENERGY
Kinerja Pertamina Tahun 2018 (103-3)
SEKTOR HULU
Kegiatan usaha Pertamina di sektor Hulu yang dikelola Kegiatan tersebut dilaksanakan Perusahaan melalui
oleh Direktorat Hulu mencakup kegiatan eksplorasi, Entitas Anak Perusahaan Hulu (APH) yang bertindak
pengeboran, pengembangan dan produksi minyak, sebagai strategic armlength Perusahaan di sektor hulu,
gas dan panas bumi, penyediaan jasa teknologi, serta yakni sebagai berikut :
jasa pemboran dan services baik dalam maupun luar • PT Pertamina EP (PEP)
negeri. Dalam rangka mencapai pertumbuhan sektor • PT Pertamina Hulu Energi (PHE)
Hulu (upstream growth) sebagai salah satu dari 8 Pilar • PT Pertamina EP Cepu (PEPC)
Prioritas Strategi Pertamina, strategi usaha di sektor • PT Pertamina EP Cepu Alas Dara Kemuning (PEPC
Hulu adalah meningkatkan produksi dan menambah ADK)
cadangan migas baru, baik secara organik melalui • PT Pertamina Internasional Eksplorasi Produksi
kegiatan Improved Oil Recovery (IOR) dan Enhanced (PIEP)
Oil Recovery (EOR) pada aset yang telah ada, maupun • PT Pertamina Geothermal Energy (PGE)
secara anorganik dengan melakukan strategi merger • PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI)
and acquisition (M&A) blok-blok migas di dalam • PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI)
maupun di luar negeri. • PT Elnusa Tbk.
70
Laporan Keberlanjutan 2018
PT Pertamina(Persero)
Kinerja Sektor Hulu Tahun 2018
Pada tahun 2018 Pertamina memproduksi minyak terpasang sebesar 1.822 MW, terdiri dari 617 MW
dan gas secara total sebesar 921 MBOEPD, lebih dari WKP own operation dan 1.205 MW dari WKP
tinggi 33% dibandingkan pencapaian produksi tahun joint operation. WKP yang dioperasikan sendiri (own
2017. Produksi minyak tahun 2018 yakni sebesar operation) terdiri dari :
393 MBOPD, meningkat 15% dibandingkan tahun Area Kamojang (kapasitas 235 MW dan produksi
sebelumnya. Sedangkan produksi gas sebesar 3.059 setara listrik YTD Desember 2018 sebesar 1.871
MMSCFD, meningkat 50% dibandingkan tahun GWh), Ulubelu (kapasitas 220 MW dan produksi
sebelumnya. Kontributor produksi migas diurutkan dari setara listrik YTD Desember 2018 sebesar 1.410
yang terbesar yakni PEP, PHI, PHE, PIEP, dan PEPC. GWh), Lahendong (kapasitas 120 MW dan produksi
Produksi wilayah kerja terminasi sebesar 58 MBOEPD setara listrik YTD Desember 2018 sebesar 725 GWh)
atau 3% dari produksi Pertamina, dicatatkan di PHE dan Karaha (kapasitas 30 MW produksi setara listrik
dan PHI. Apabila dibandingkan dengan tahun lalu, YTD Desember 2018 sebesar 176 GWh). Sibayak
secara umum angka produksi migas meningkat. WK (kapasitas 12 MW, sedang tidak berproduksi karena
luar negeri mengkontribusikan produksi 16,6% dari kerusakan PLTP milik pihak ketiga)
keseluruhan produksi Pertamina, yang berasal dari WK
di di Asset Asia, Asset Middle East dan Asset Africa. Total realisasi produksi setara listrik PGE dari area own
operation pada tahun 2018 adalah sebesar 4.182
Panas bumi diproduksi oleh PT Pertamina Geothermal GWh. Pencapaian ini lebih tinggi 7% dari tahun
Energy (PGE), yang mengelola total 14 wilayah sebelumnya.
kerja panas bumi (WKP) dengan total kapasitas
Minyak Mentah (MMBO) Gas Bumi (BSCF) Minyak dan Gas (MMBOE)
200 1.500 400 336
144 1.117
300 238 256
150 114 125 221
1.000
102 694 718 743
100 200
500
50 100
2015 2016 2017 2018 2015 2016 2017 2018 2015 2016 2017 2018
71
SUSTAINING SYNERGY,
SPREADING ENERGY
Pendahuluan Kinerja Ekonomi
Profil Perusahaan Kinerja Lingkungan
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Sosial
Tambahan Cadangan Migas Terbukti (P1) (MMBOE) Operasi kilang-kilang tersebut adalah sebagai berikut:
• Operasi Kilang BBM, terdiri dari Kilang RU II
sampai dengan RU VII yang memproduksi BBM
500 426
dan non BBM serta produk lainnya.
400 314 • Operasi Kilang Petrokimia, terdiri dari Kilang
300 227 Paraxylene di RU IV Cilacap yang memproduksi
200 Paraxylene dan Benzene serta produk lainnya,
100
Kilang Polypropylene di RU III Plaju yang
memproduksi Polytam (Polypropylene Pertamina)
0
2016 2017 2018 serta Kilang OCU (Olefien Convertion Unit) di RU
VI Balongan yang memproduksi Propylene.
Pertamina Hulu Mahakam (PHM) pada tahun 2018 • Operasi Kilang Lube Base di RU IV Cilacap yang
menyelesaikan 58 sumur pemboran (completed), 73 memproduksi Lube Base HVI-60, HVI-95, HVI-160,
workover sumur, dan 6.671 well service. Produksi HVI650, Paraffinic, Slack Wax, Minarex dan
minyak PHM hingga Desember 2018 adalah sebesar Asphalt.
35,2 MBOPD dan gas sebesar 879 MMSCFD. Akuisisi
Blok Mahakam menyumbang tambahan sumber daya
72
Laporan Keberlanjutan 2018
PT Pertamina(Persero)
SPESIFIKASI KILANG PERTAMINA
RU V
Spesifi- RU II RU III RU IV RU VI Ba- RU VII
Balikpa-
kasi Dumai Plaju Cilacap longan Kasim
pan
NCI 9 9 9 11,9 9 9
Sejalan dengan cita-cita mewujudkan ketahanan energi eksisting dan terus mengupayakan pembangunan
nasional, Pertamina berkewajiban untuk mengamankan kilang minyak baru sejalan dengan rencana Perseroan.
pasokan dan memenuhi kebutuhan BBM di dalam
negeri. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, Pertamina Tahun 2018, Pertamina telah mencanangkan rencana
telah mengambil sejumlah upaya strategis, antara kerja strategis atau yang disebut dengan program
lain melakukan optimasi unit Residual Fluid Catalytic 8 Pilar Prioritas Strategi Pertamina yang salah satu
Cracking (RFCC) di RU IV Cilacap dan optimasi unit fokusnya untuk menuju world class refinery melalui
Residue Catalytic Cracking (RCC) di RUVI Balongan. 5 aspek, yaitu Safety & Environmental , Reliability,
Pertamina juga telah mengoperasikan kilang Trans Profitability, Quality dan Sustainability. Program kerja
Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) Tuban. Upaya ini menjadi acuan bagi seluruh Refinery Unit dalam
lainnya untuk meningkatkan kinerja adalah dengan menjalankan proses bisnisnya.
melakukan revamping dan upgrading pada RU
73
SUSTAINING SYNERGY,
SPREADING ENERGY
Pendahuluan Kinerja Ekonomi
Profil Perusahaan Kinerja Lingkungan
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Sosial
2016-2017
Pengolahan Satu- Sementara itu, yield valuable product tahun 2018
2018 2017 2016
Kilang an adalah 79,57%, lebih tinggi dibandingkan tahun
Pengolahan 2017 sebesar 78,13%.Valuable Product adalah terdiri
Minyak
MMbbl 337 324 328 dari produk : Premium, Pertalite, Pertamax, Pertamax
Mentah, Gas &
Intermedia Plus/Pertamax Turbo, Kerosene, Avtur, Solar, Dexlite,
Volume Produksi Pertadex, Paraxylene dan Benzene.
BBM (10 Produk MMbbl 279 263 255
Utama)
Tabel & Grafik : Persentase Valuable Product - Input
Volume Produksi Kilang (dalam Persentase)
Non BBM
(Petrokimia, MMbbl 29 29 20 Juta
2018 2017 2016 2015 2014
Solvent dan BBL
NBBM)
% Yield
Valuable 80 78 77 76 73
Product*
Yield total output kilang (perbandingan total output
80
terhadap total intake) tahun 2018 mengalami 78
penurunan dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu 77
76
dari 94,69% tahun 2017 menjadi 94,44% pada
tahun 2018. Penurunan tersebut dikarenakan adanya 73
% Yield
95 95 94 95 94
Total
74
Laporan Keberlanjutan 2018
PT Pertamina(Persero)
SEKTOR PEMASARAN
Pertamina menjalankan bisnis pada dua segmen yang tangki BBM, skid tank, depot, pelabuhan hingga kapal.
sangat berbeda karakteristiknya, yaitu segmen ritel Sehingga, energi terdistribusi ke seluruh Indonesia
dan segmen korporat. Karena itu, pemasaran produk dengan lancar.
Pertamina dilakukan melalui dua fungsi utama yaitu
Pemasaran Ritel dan Pemasaran Korporat. Pemasaran Kegiatan pemasaran ritel dilakukan baik secara
Ritel menjual produk Bahan Bakar Minyak (BBM) di langsung maupun melalui lembaga penyalur (sistem
sektor transportasi, pelumas dan LPG untuk rumah dealership). Pertamina memasarkan BBM ritel untuk
tangga dan non-rumah tangga baik produk bersubsidi sektor transportasi, rumah tangga dan nelayan melalui
maupun produk non subsidi. Sementara, Pemasaran SPBU (Stasiun Pengisian BBM Untuk Umum) yang
Korporat menjual produk Bahan Bakar Minyak (BBM) di tersebar di seluruh Indonesia. Hingga 2019, Jumlah
sektor industri, penerbangan, perkapalan, dan produk lembaga penyalur Pertamina ialah 7.146 yang tersebar
Non BBM lainnya seperti aspal dan produk petrokimia di seluruh Indonesia baik SPBU Reguler, Mini, Modular,
untuk sektor industri. Kedua Fungsi utama tersebut dan SPBU Nelayan.
didukung oleh Infrastruktur yang andal mulai dari truk
Spesifikasi Spesifikasi
SPBU Reguler SPBU Mini
• Permanen Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum • Permanen
• Minimal 1.400 m2 •500 – 700 m2 Total unit
• Minimal 2 pulau •1 pulau pompa
pompa & maksimal 2 SPBU Mini147
• Daerah Perkotaan pompa dispenser
•Daerah perdesaan
& pinggiran
Total unit
SPBU Reguler
5.600
Total unit
SPBU Modular
103
Spesifikasi Spesifikasi
• Permanen
SPDN • Permanen
APMS
• 400 m2 Solar Pack Dealer Nelayan • Daerah 3T & Agen Premiun & Minyak
• Minimal 1 pompa perdesaan Solar
dispenser 2 nozzle Total unit
• Daerah sentra
nelayan & usaha APMS 93
perikanan
Total unit
SPDN 111
75
SUSTAINING SYNERGY,
SPREADING ENERGY
Pendahuluan Kinerja Ekonomi
Profil Perusahaan Kinerja Lingkungan
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Sosial
Spesifikasi Spesifikasi
• Permanen
SPBU-N • Disalurkan
AMT
• Daerah sentra Statsiun Pengisian Bahan Bakar kepangkalan
Agen Minyak Tanah Subsidi
nelayan dan Umum & Nelayan • Daerah yang
usaha perikanan belum terkorvensi
ke LPG
Total unit
Total unit
AMT
SPBU-N
406
382
Selain produk BBM, Pertamina juga memasarkan 5,5 kg, Bright Gas 12 kg, produk LPG untuk komersial
produk gas domestik. Sejak tahun 1968, Pertamina yaitu ELPIJI 50 kg, dan ELPIJI Bulk, produk gas turunan
berkomitmen untuk melayani seluruh masyarakat LPG lainnya antara lain Bright Gas Can (LPG kemasan
Indonesia dengan menyediakan LPG dan Produk Gas kaleng), HAP (Hydrocarbon Aerosol Propellant
sebagai bahan baku dan bahan bakar untuk keperluan atau pendorong produk aerosol), Musicool (bahan
rumah tangga, transportasi, komersial dan industri. pendingin/refrigerant), dan Vi-Gas bahan bakar LPG
LPG semakin dikenal oleh masyarakat dengan adanya untuk kendaraan.
program Pemerintah yaitu Program Konversi Minyak
Tanah ke LPG, dengan mengganti penggunaan minyak Dari sisi pemasaran, pada tahun 2018 Pertamina
tanah ke LPG yang lebih ekonomis, lebih efisien dan masih memiliki posisi yang kuat di pasar domestik
lebih ramah lingkungan. dengan penguasaan pangsa pasar di atas 70% untuk
sektor industrial dan marine fuel. Kepuasan pelanggan
Dalam perkembangannya Pertamina terus konsumen Pertamina yang diukur setiap tahun melalui
mengembangkan varian produk gas domestik untuk survei untuk mengetahui Customer Satisfaction Index
meningkatkan pelayanan dan memenuhi kebutuhan (CSI) dan Customer Loyalty Index (CLI), pada tahun
masyarakat saat ini. Produk-produk gas domestic 2018 hasil survei menunjukkan nilai 4,0 dalam skala
Pertamina saat ini meliputi produk LPG untuk kebutuhan likert.
memasak rumah tangga yaitu ELPIJI 12 kg, Bright Gas
Penjualan Produk BBM (Juta KL) Penjualan Produk Non BBM (Juta KL)
70
67
16
65 16
15
76
Laporan Keberlanjutan 2018
PT Pertamina(Persero)
Penjualan Gas (BBTU) Transportasi Gas (BSCF)
1.222.632* 777*
823.769
708.684 502
522
KINERJA HULU
Keterangan Satuan 2018 2017 2016 2015 2014
KINERJA PEMASARAN
Keterangan Satuan 2018 2017 2016 2015 2014
77
SUSTAINING SYNERGY,
SPREADING ENERGY
Pendahuluan Kinerja Ekonomi
Profil Perusahaan Kinerja Lingkungan
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Sosial
Keterangan:
PERTAMAX TURBO
• Italia
HILIR PELUMAS
• Australia (Branch Office) • Bangladesh
• Timor Leste • Nepal
• Singapura • Yaman
• Filipina • Jepang
• Malaysia • Italia
• Kamboja • Nigeria
• Myanmar • Afrika Selatan
• Vietnam • China
• Thailand (pabrik)
HILIR PETROKIMIA
• Malaysia • Eropa
• Cina
• India
78
Laporan Keberlanjutan 2018
PT Pertamina(Persero)
79
SUSTAINING SYNERGY,
SPREADING ENERGY
Pendahuluan Kinerja Ekonomi
Profil Perusahaan Kinerja Lingkungan
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Sosial
KINERJA PERTAMINA
Produksi :
Pengolahan :
• Minyak mentah, gas, dan intermedia Juta Barrel 337 324 328
Penjualan :
• BBM Juta KL 70 67 65
*termasuk PGN
Pembayaran kepada pemerintah (pajak, dividen, dll) USD Juta 4.597 4.729 4.815
** Disajikan kembali, akibat dikonsolidasikannya PT Perusahaan Gas Negara (“PGN”) dan reklasifikasi akun tertentu
80
Laporan Keberlanjutan 2018
PT Pertamina(Persero)
BANTUAN KEUANGAN DARI PEMERINTAH
Selain memasarkan produk untuk masyarakat, PPh 22 dan PPh 23 diberikan oleh Direktorat Jenderal
Pertamina mendapatkan penugasan dari pemerintah Pajak (DJP) kepada PT Pertamina (Persero) sehubungan
untuk menyediakan dan mendistribusikan bahan dengan permohonan Pertamina secara tertulis dengan
bakar minyak dari pemerintah. Beleid paling baru mengacu pada PER-21/PJ/2014 Pasal 1 ayat 1C.
adalah Peraturan Presiden Nomor 43 Tahun 2018,
tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor Di dalam kebijakan tersebut terdapat klausul bahwa
191 Tahun 2014 tentang Penyediaan Pendistribusian seandainya Wajib Pajak dapat membuktikan tidak akan
dan Harga Jual Eceran. Dengan kebijakan tersebut, terutang pajak penghasilan karena Pajak Penghasilan
maka Pemerintah harus mengganti beban biaya atas yang telah dibayar lebih besar dari Pajak Penghasilan
penyaluran BBM bersubsidi, premium penugasan dan yang akan terutang maka dapat mengajukan
BBM satu harga. (103-2) permohonan pembebasan dari pemotongan dan/atau
pemungutan Pajak Penghasilan oleh pihak lain kepada
Selain mendapatkan pembayaran atas beban biaya DJP.
penyaluran, selama tahun pelaporan, Pertamina
mendapatkan bantuan keuangan dari pemerintah Kemudian, DJP menerima penjelasan Pertamina dan
berupa pembebasan pemungutan PPh Pasal 22 dan memberikan persetujuan atas permohonan Pertamina
pemotongan PPh Pasal 23. Pembebasan pemungutan tersebut.(103-3)
Tax relief and tax credit USD Juta SKB Ps 22 Impor, ber- SKB Ps 22 Impor, -
dasarkan Surat KPP LTO3 berdasarkan Surat KPP LTO3
Tax Relief No.KET-00004/IMPOR/ No.KET-00006/IMPOR/
Surat Keterangan Bebas (SKB) WPJ.19/KP.03/2018 tanggal WPJ.19/KP.03/2017 tanggal
Selama periode tahun pajak 25 Mei 2018 21 Agustus 2017
2017 – 2018, perusahaan
mendapatkan pembebasan SKB Ps 22 non Impor, SKB Ps 22 non Impor,
pemungutan PPh Pasal 22 dan berdasarkan Surat KPP LTO3 berdasarkan Surat KPP LTO3
pemotongan PPh Pasal 23. No.KET-00011/POTPUT/ No.KET-00032/POTPUT/
Adapun untuk tahun pajak WPJ.19/KP.03/2018 tanggal WPJ.19/KP.03/2017 tanggal
2016, perusahaan tidak 22 Juni 2018 03 Nopember 2017
mendapatkan pembebasan
pajak karena tidak terdapat SKB Ps 23, berdasarkan Surat SKB Ps 23, berdasarkan Surat
potensi kelebihan pembayaran KPP LTO3 No.KET-00012/ KPP LTO3 No.KET-00031/
pajak. POTPUT/ POTPUT/
WPJ.19/KP.03/2018 tanggal WPJ.19/KP.03/2017 tanggal
22 Juni 2018 13 Oktober 2017
Tax Holiday
Selama periode tahun pajak
2016-2018, tidak ada
Tax Holiday yang diterima
perusahaan dalam lingkup
Opsen.
81
SUSTAINING SYNERGY,
SPREADING ENERGY
Pendahuluan Kinerja Ekonomi
Profil Perusahaan Kinerja Lingkungan
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Sosial
KONTRIBUSI KEPADA
PEMERINTAH (DIVIDEN DAN PAJAK)
RUPS tanggal 2 Mei 2018 memutuskan kewajiban Pada tahun 2016, dividen atas laba bersih 2015
Pertamina untuk membayar dividen atas kinerja tahun ditetapkan RUPS tanggal 31 Mei 2016 sebesar
2017 sebesar Rp8,5 triliun dengan dividend payout Rp6,8 triliun dengan dividend payout ratio 36%
ratio 25%. Kewajiban tersebut seluruhnya telah yang seluruhnya telah disetorkan oleh Pertamina ke
disetorkan kepada pemerintah. pemerintah.
82
Laporan Keberlanjutan 2018
PT Pertamina(Persero)
Tabel Pembayaran Dividen Pertamina Tahun 2015-2017
Jumlah Dividen
Menurut RUPS (juta 8.569.790 12.103.431 6.800.000
Rp)
Jumlah yang
Direalisasikan (juta 8.569.790 12.103.431 6.800.000
Rp)
Pembayaran Dividen
500.000 12/06/2016
Interim
83
SUSTAINING SYNERGY,
SPREADING ENERGY
ANTIKORUPSI
Pertamina mendukung penuh sikap pemerintah untuk Berdasarkan hasil fraud risk assessment, telah ditetapkan
memberantas korupsi di segala lini. Dukungan tersebut mitigation plan berupa komitmen reward & punishment
diberikan karena Pertamina berkomitmen untuk menjadi untuk pekerja terkait dan peningkatan internal control
perusahaan yang bersih dan bebas dari korupsi sebagai melalui revisi Sistem Tata Kelola (STK). (205-1)
rangkaian Roadmap BUMN Bersih. Kebijakan antikorupsi
merujuk pada Undang-Undang No. 20 Tahun 2001 Dalam upaya untuk memantapkan komitmen
tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 31 Tahun antikorupsi, Pertamina secara rutin aktif berpartisipasi
1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Di dalam rangkaian kegiatan yang diselenggarakan oleh
Pertamina, peraturan dan kebijakan tentang antikorupsi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam rangka
dimuat dalam Pedoman Unit Pengendalian Korupsi. (103-2) memperingati Hari Antikorupsi Sedunia. Selain itu,
Pertamina juga menjadi pilot project dalam berbagai
Selain itu, untuk mencegah terjadinya korupsi, Pertamina kegiatan yang diinisiasi oleh Komisi Pemberantasan
telah melakukan pengkajian risiko di seluruh perusahaan. Korupsi (KPK) seperti pembentukan budaya Profesional
Khususnya terkait risiko fraud, Pertamina telah melakukan Berintegritas (PROFIT) dan Koordinasi Supervisi
fraud risk assessment pada proses bisnis pengadaan Pengelolaan Sektor Energi. Pada tahun pelaporan, insan
barang dan jasa (investasi) di Direktorat Megaproyek Perseroan juga mengikuti pelatihan antikorupsi, antara
Pengolahan & Petrokimia (MP2) dan Direktorat Logistic, lain, National Anti Fraud Conference (NAFC), Upskilling
Supply Chain & Infrastructure (LSCI). Hal ini sejalan Champion GCG dan Sosialisasi GCG. (205-2)
dengan hasil survey fraud awareness Pertamina tahun
2017 yang menyatakan proses pengadaan barang dan
jasa memiliki risiko fraud tinggi.
84
Laporan Keberlanjutan 2018
PT Pertamina(Persero)
Selain mengikuti pelatihan antikorupsi, setiap pekerja Pelatihan ini diselenggarakan Pertamina dengan cara
Pertamina mengikuti Pelatihan Value Based Development e-learning melalui aplikasi "ruangkerja" yang dimiliki
Program. Pelatihan ini sifatnya mandatory bagi setiap oleh Perusahaan. Dalam pelatihan ini tahapan yang
pekerja Pertamina dan menjadi bagian dari penilaian harus dilalui peserta adalah pre-test, menyaksikan video
KPI organisasi. Tujuan pelatihan ini adalah internalisasi sosialisasi, membaca rangkuman materi, dan post-test,
Tata Nilai Perusahaan, yaitu 6C (Clean, Competitive, serta terdapat passing-grade yang harus dipenuhi peserta
Confeident, Customer Focus, Commercial, Capable). untuk bisa lulus dan mendapatkan sertifikat e-learning ini.
Dalam tata nilai yang pertama yaitu "Clean,"
disosialisasikan mengenai perilaku yang harus dimiliki Dengan adanya pelatihan tersebut, maka seluruh
insan Pertamina, yaitu menjalankan pekerjaan secara pekerja Pertamina (100%) telah mengikuti program yang
profesional, menghindari benturan kepentingan, tidak sejalan dengan kebijakan antikorupsi dengan berbagai
mentoleransi suap, menjunjung tinggi kepercayaan dan aspeknya. [103-3, 205-2]
integritas berpedoman pada asas-asas GCG.
Seperti disampaikan dalam pembahasan Whistleblowing
System pada Bab Tata Kelola Perusahaan Laporan ini,
selama tahun 2018, terdapat 11 laporan dugaan korupsi.
Terhadap pelaporan tersebut, Pertamina telah melakukan
tindak lanjut dan memberikan sanksi sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
85
SUSTAINING SYNERGY,
SPREADING ENERGY
Dampak Ekonomi TIDAK Langsung
MEMBANGUN DAN
MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT
Sudah lebih dari 60 tahun Pertamina berdiri. Dari Pelaksanaan CSR di Pertamina merupakan
tahun ke tahun Pertamina tumbuh, berkembang, dan implementasi Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007
mencapai kemajuan-kemajuan luar biasa sebagai tentang Perseroan Terbatas, yang salah satunya
perusahaan energi nasional. Pertamina menyadari mengatur tentang Tanggung Jawab Sosial dan
bahwa kemajuan-kemajuan tersebut tidaklah terwujud Lingkungan. Menurut undang-undang ini, Tanggung
dengan upaya sendiri, melainkan melalui sinergi yang Jawab Sosial dan Lingkungan adalah komitmen
baik dengan berbagai elemen masyarakat. Melalui Perseroan untuk berperan serta dalam pembangunan
bisnisnya, Pertamina tidak hanya berkomitmen untuk ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas
menciptakan nilai tambah bagi perusahaan tapi juga kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik
bagi masyarakat luas. Nilai tambah ini tidak hanya bagi Perseroan sendiri, komunitas setempat, maupun
berupa energi sumber daya alam yang dirasakan oleh masyarakat pada umumnya. Selain Undang-undang
orang banyak melainkan juga “energi” positif lainnya, Perseroan Terbatas, sebagai salah satu Badan
seperti akses terhadap pendidikan yang lebih baik, Usaha Milik Negara, pelaksanaan CSR di Pertamina
kemandirian ekonomi, serta pelestarian lingkungan, juga merupakan manifestasi atas Peraturan Menteri
yang pada akhirnya untuk menuju kehidupan BUMN No. PER-09/MBU/07/2015 jo PER-03/
yang lebih baik, sesuai visi tanggung jawab sosial MBU/12/2016 jo PER-02/MBU/7/2017 tentang
perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Badan Usaha
Pertamina. (103-2) Milik Negara. (103-2)
86
Laporan Keberlanjutan 2018
PT Pertamina(Persero)
Secara konkrit, misi CSR Pertamina mencakup sebagai 3. Meningkatkan regulasi perusahaan, efisiensi,
berikut : pertumbuhan usaha, dan menerapkan mitigasi
1. Melaksanakan komitmen korporat atas Tanggung risiko bisnis.
Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang
akan memberikan nilai tambah kepada semua Dalam melaksanakan CSR, Pertamina berlandaskan
pemangku kepentingan untuk mendukung pada strategi-strategi besar sebagai berikut :
pertumbuhan perusahaan 1. Saling memberi manfaat
2. Melaksanakan tanggung jawab korporat dan 2. Berkelanjutan
kepedulian sosial untuk sebuah pembangunan 3. Prioritas masyarakat wilayah operasi dan terkena
masyarakat yang berkelanjutan dampak
4. Pengembangan energi hijau dan selaras dengan
Prinsip CSR Pertamina mengacu pada ISO 26000, PROPER-LH
yaitu: 5. Sosialisasi dan publikasi yang efektif
1. Konsisten dengan pembangunan berkelanjutan dan
kesejahteraan masyarakat Dengan wilayah operasi dan spektrum bisnis yang
2. Mempertimbangkan ekspektasi semua stakeholder sangat luas dengan pemangku kepentingan yang
3. Taat hukum dan konsisten dengan norma beragam karakteristik serta kondisinya, Pertamina
internasional mengacu pada 3 konsep CSR dalam pelaksanaannya,
4. Terintegrasi ke dalam bisnis yaitu CSR sebagai filantropi perusahaan, CSR
sebagai manajemen risiko, dan CSR sebagai value
Dalam hal mengintegrasikan program CSR ke dalam creation. Pertamina mengelompokkan program
kegiatan bisnis korporasi, Pertamina berkomitmen CSR dan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
untuk: (PKBL) ke dalam 4 pilar, yaitu Pertamina Cerdas yang
1. Mengatasi dampak negatif operasi perusahaan memayungi program-program di bidang pendidikan;
melalui kepatuhan terhadap regulasi serta Pertamina Berdikari yang memayungi program-program
menciptakan nilai baru yang lebih baik kepada pemberdayaan ekonomi masyarakat lokal; Pertamina
masyarakat dan lingkungan. Hijau yang memayungi program-program pelestarian
2. Memberikan manfaat social, ekonomi, dan lingkungan hidup; dan Pertamina Sehat yang
lingkungan kepada masyarakat terutama di sekitar memayungi program-program di bidang kesehatan,
wilayah operasi perusahaan. khususnya kesehatan ibu dan anak.
Pertamina Pertamina
Hijau Sehat
4 Pilar CSR
PERTAMINA
Desa Binaan
Kawasan
Ekonomi
Masyarakat Olimpiade Sains
UKM Mitra Binaan Nasional
Pertamina Beasiswa Pertamina
Berdikari Cerdas
87
SUSTAINING SYNERGY,
SPREADING ENERGY
“Sinergi Berbagi” (203-1, 203-2)
Pertamina percaya bahwa dengan sinergi akan Program Desa Binaan dan Kawasan Ekonomi
menghasilkan proses kerja yang lebih positif. Sinergi Masyarakat yang saat ini sudah diimplementasikan
tidak hanya mempercepat pencapaian tujuan tapi juga dan tersebar ke seluruh wilayah Indonesia merupakan
menghasilkan dampak positif yang lebih besar dan perwujudan nyata dari hasil sinergi pemberdayaan dan
luas. Di tahun 2018, Pertamina memperkuat sinergi kemandirian masyarakat tersebut.
dengan berbagai pihak dalam melaksanakan program
CSR, baik dengan pemangku kepentingan eksternal Selain dengan masyarakat, Pertamina juga bersinergi
maupun dengan Anak Perusahaan serta afiliasi. dengan pihak-pihak lain dalam mengimplementasikan
program-program CSR yang dikembangkan, termasuk
Sinergi dengan masyarakat selalu menjadi prioritas di antaranya dengan BUMN-BUMN lainnya. Salah
utama dalam pelaksanaan program CSR Pertamina. satu perwujudan Program CSR dalam kerangka
Sebagai pemangku kepentingan eksternal yang sinergi antar BUMN adalah Program 100 Taman
menerima manfaat secara langsung dari Program CSR Bacaan. Bersinergi dengan PT Balai Pustaka dan PT
yang dilaksanakan, maka sinergi antara masyarakat Pos Indonesia, program tersebut sudah berjalan sejak
dan Pertamina merupakan kunci dalam keberhasilan tahun 2016. Contoh lain dari sinergi antar BUMN
program tersebut. Bentuk-bentuk sinergi yang yang sudah dijalankan adalah pembangunan rumah
dikembangkan antara Pertamina dengan masyarakat ramah gempa di wilayah Lombok yang merupakan
adalah dalam lingkup pemberdayaan masyarakat yang hasil sinergi antara PT PERTAMINA (Persero) dengan PT
kemudian akan melahirkan kemandirian masyarakat. Adi Karya.
88
Laporan Keberlanjutan 2018
PT Pertamina(Persero)
Untuk korban gempa di Lombok, Perseroan sekitar 500 kepala keluarga yang bisa menempati
menyerahkan bantuan berupa 250 unit rumah tahan rumah tersebut. Selain rumah tahan gempa, di lokasi
gempa yang dibangun di dua lokasi, yaitu Dusun yang sama, Pertamina juga membangun sarana
Karang Montong dan Dusun Tanah Ampar. Setiap unit ibadah, sarana kesehatan serta sarana pendidikan,
rumah dihuni oleh dua kepala keluarga sehingga ada seperti SD, SMP, SMA, dan pondok pesantren.
Penyerahan bantuan secara simbolis dilakukan oleh Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati bersama
Persatuan Wanita Patra (PWP) di Dusun Terengan, Desa Pemenang Timur, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok
Utara, pada Selasa (18/9/2018).
“Segera kita selesaikan supaya 250 unit agar warga yang kehilangan tempat tinggal dapat menempati seluruh tempat
tinggal yang kami siapkan. Sebelum musim hujan seluruh warga harus sudah menempati rumah transisi,” kata Nicke
didampingi Corporate Secretary Syahrial Mukhtar dan Vice President CSR & SMEPP Agus Mashud. “Seluruh drainase
juga dikerjakan bersamaan supaya tertata sehingga tidak ada genangan air saat musim hujan nanti,” ujar Nicke
melanjutkan.
Selain membangun rumah transisi tahan gempa, Pertamina juga membangun sarana ibadah, sarana kesehatan serta
sarana pendidikan, seperti SD, SMP, SMA, dan pondok pesantren, yang sebentar lagi dapat difungsikan. Pasokan
logistik pun masih terus disalurkan ke tiga posko Pertamina.
Tidak hanya rumah. Pertamina juga sudah membangun sarana untuk sekolah sementara yang bisa juga digunakan untuk
sarana ibadah. Perseroan juga membangun SD sampai SMA, dan madrasah. “Jadi, semua yang bertahap kita berikan.
Puskesmas juga akan selesai. Kemudian kita diskusi juga bagaimana masjid dan pondok pesantren semua aktivitas yang
biasanya sudah bisa berjalan,” ujar Nicke.
Salah satu warga, Sukron Amin tidak henti-hentinya mengucapkan terima kasih atas semua bantuan yang diberikan
Pertamina sejak awal bencana hingga saat ini. “Kami di sini banyak bersyukur atas bantuan dari Pertamina. Apalagi
sudah dibangun rumah ini. Kami jadi bisa berteduh di rumah, bukan tenda lagi,” ujar Sukron.*
Selain di Lombok, sinergi yang menghasilkan dampak lebih lanjut hingga menjadi program yang bersifat
positif yang lebih besar dan luas juga terbukti dari hasil Creating Shared Value (CSV). Pengembangan dalam
sinergi PT Pertamina (Persero) dengan salah satu anak program CSV merupakan tingkatan lebih tinggi dari
perusahaannya, yaitu PT Pertamina Lubricants. Dari program CSR yang dilaksanakan, dimana aspek sosial
hasil sinergi dalam program Enduro Student Program, menjadi salah satu faktor yang ditekankan dalam
program CSR yang dilaksanakan dapat dikembangkan menyusun strategi bisnis perusahaan.
89
SUSTAINING SYNERGY,
SPREADING ENERGY
Pertamina Cerdas (203-1, 203-2)
Telah menjadi pemahaman yang diyakini secara umum beasiswa dalam kerangka apresiasi yang dikhususkan
bahwa kemajuan suatu bangsa dan negara sangat pada atlet. Selain itu, terdapat juga kerangka sosial
ditentukan oleh pendidikan masyarakatnya. Untuk dalam menyalurkan Beasiswa Sobat Bumi dengan
itu pendidikan menjadi hal yang fundamental dalam penerima penyandang disabilitas dan anak-anak yang
pembangunan masyarakat. Pertamina melalui pilar orang tuanya mengalami kecelakaan kerja. Selain
Pertamina Cerdas berupaya memberikan kontribusi itu, Beasiswa Sobat Bumi juga menyasar kepada
dalam peningkatan kualitas pendidikan generasi muda. penerima di Kawasan Timur Indonesia. Pada tahun
2018 Pertamina mengelola dana Beasiswa Sobat Bumi
Salah satu program unggulan Pertamina Cerdas dengan penerima sebanyak 405 orang siswa. Hingga
adalah Beasiswa Sobat Bumi. Yang membedakan 2018, total penerima Beasiswa Sobat Bumi mencapai
Beasiswa Sobat Bumi Pertamina dengan program 1.157 orang.
beasiswa lainnya adalah lingkup peruntukan penerima
beasiswa yang mempunyai cakupan lebar, yaitu
selain pelajar berprestasi, terdapat juga penerima
90
Laporan Keberlanjutan 2018
PT Pertamina(Persero)
Pertamina Sehat (203-1, 203-2)
Langkah Farida dimulai di tahun 2009 sebagai kader program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) untuk bersusah payah
mengajak warga Kampung Sukajadi, Rantau, Aceh Tamiang, Nanggore Aceh Darussalam, melakukan perubahan pola hidup
yang bersih. Hasilnya, di tahun 2010 Kampung Sukajadi berhasil meraih Juara 2 Nasional dalam Lomba PHBS. Kini, bersama
PT Pertamina EP Rantau Field, Farida mengembangkan Posyandu Pelawi yang telah menjadi rujukan bagi posyandu-posyandu
lainnya di Kabupaten Aceh Tamiang khususnya. Atas seluruh dedikasinya, Farida dianugerahi Local Hero Pertamina 2018.
Sejalan dengan salah satu tujuan Sustainable Terdepan, dan Tertinggal) sehingga mempermudah
Development Goals, yaitu kehidupan sehat sejahtera, dan meningkatkan akses kesehatan yang selama ini
dan juga dengan program nawacita yang digagas sulit didapatkan di daerah-daerah tersebut, dengan
oleh pemerintah Republik Indonesia, Pertamina melibatkan komunitas lokal untuk berpartisipasi
Sehati mempunyai target 0.08% dalam hal maternal dalam menekan tingkat kematian ibu melahirkan
mortality ratio di tahun 2020. Pertamina Sehati dan kesehatan anak balita. Pada tahun 2018,
menyasar pada daerah-daerah sekitar Unit Operasi program Pertamina Sehati diterapkan di tidak kurang
dan Anak Perusahaan Pertamina serta pada wilayah dari 29 Posyandu dari total Posyandu yang sudah
yang termasuk remote area dan wilayah 3T (Terluar, melaksanakan program tersebut hingga tahun 2018.
91
SUSTAINING SYNERGY,
SPREADING ENERGY
Pertamina HIJAU (203-1, 203-2)
92
Laporan Keberlanjutan 2018
PT Pertamina(Persero)
Demikian pula dengan warga Desa Karangsong, Indramayu, Program lainnya yang digalakkan adalah
Jawa Barat, yang berhasil mengembangkan kawasan
Ekowisata Mangrove di wilayahnya. Terletak di mulut Sungai Keanekaragaman Hayati. Secara garis besar, program
Praja Gumiwang atau kerap disebut Muara Song, warga ini bertujuan untuk melestarikan kekayaan flora dan
yang tergabung dalam kelompok Pantai Lestari di Desa
Karangsong mulai melakukan penanaman Pohon Mangrove fauna endemik asli Indonesia. Melalui unit operasi yang
sejak tahun 2008. Setahun kemudian, Desa Karangsong
tersebar di seluruh Indonesia, Pertamina menyadari
mengeluarkan Peraturan Desa untuk melindungi kawasan
Mangrove, sekaligus menjadi tonggak kesadaran warga atas bahwa setiap wilayah Indonesia mempunyai satwa
kepedulian mereka terhadap lingkungan.
atau tumbuhan endemik asli daerah tersebut yang
Didukung oleh Pertamina Refinery Unit VI Balongan, gelaran sudah berstatus langka, sangat langka, atau bahkan
program rehabilitasi Hutan Mangrove ini terus mengalami
eskalasi, hingga akhirnya wilayah Desa Karangsong menjadi di ambang kepunahan. Oleh karena itu, Pertamina
Mangrove Center wilayah Indonesia Barat dan Edupark bagi melaksanakan program Keanekaragaman Hayati
para pengunjung.
sebagai upaya guna melestarikan atau bahkan dapat
Pemanfaatan produk olahan Mangrove dikembangkan meningkatkan kekayaan alam asli Indonesia tersebut.
warga, seperti bedak dan lulur untuk kosmetik, maupun
produk makanan seperti kecap, sirup, teh, kopi, dodol, Tidak kurang dari 25 jenis flora dan fauna menjadi
dan rempeyek. Selain itu, Desa Karangsong juga memiliki
sasaran program ini. Di tahun 2018 saja, terdapat
kebijakan mengintegrasikan pengetahuan Mangrove ke
dalam kurikulum pendidikan Sekolah Dasar di Indramayu. 25 Program Keanekaragaman Hayati yang dilakukan,
Tujuannya tentu saja mengajak anak-anak untuk lebih
mencintai lingkungan, khususnya Mangrove. yang meliputi antara lain Konservasi elang laut di
Kepulauan Seribu, konservasi tuntong laut di Aceh
Tak hanya di 2 lokasi di atas, penanaman Mangrove juga
dilakukan di sejumlah daerah di Indonesia; mulai dari Sei Siak Tamiang, konservasi yaki hitam di Bitung.
dan Dumai, Teluk Kabung dan Pariaman, Medan, Balikpapan,
Pulau Balang, Tarakan, Muara Gembong, Krueng Raya,
hingga Pantai Jenu, di Tuban, Jawa Timur.**
93
SUSTAINING SYNERGY,
SPREADING ENERGY
Pertamina Berdikari (203-1, 203-2)
Pertamina percaya bahwa bisnis yang berkelanjutan RKB berperan sebagai pusat data dan informasi serta
adalah bisnis di mana keuntungan yang dihasilkan sebagai pusat edukasi, pengembangan dan digitalisasi
perusahaan harus turut menciptakan “efek domino” UMKM. Rumah Kreatif BUMN akan mendampingi dan
bagi perekonomian masyarakat sekitar. Melalui CSR, mendorong para pelaku UMKM dalam menjawab
Pertamina telah banyak menciptakan program-program tantangan utama pengembangan usaha UMKM dalam hal
yang mendukung terwujudnya ekonomi masyarakat lokal 1. Peningkatan kompetensi
yang mandiri. Pertamina telah membina lebih dari 100 2. Peningkatkan Akses Pemasaran
Desa Binaan dan Kawasan Ekonomi Masyarakat di tahun 3. Kemudahkan Akses Permodalan
2018. Program ini merupakan program pengembangan
ekonomi masyarakat berbasis potensi lokal.
Dukungan Pertamina terhadap UMKM juga diwujudkan
Pertamina sebagai BUMN turut mendukung peningkatan melalui pinjaman lunak sebagai modal usaha bagi
kualitas UMKM melalui program Rumah Kreatif BUMN. UMKM dari dana Program Kemitraan. Program ini
Hingga 2018, Pertamina telah membina sebanyak 15 sejalan dengan Peraturan Menteri BUMN PER-02-
Rumah Kreatif BUMN. MBU/7/2017 tanggal 20 Juli 2017 tentang Program
Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha
Rumah Kreatif BUMN (RKB) merupakan rumah bersama Kecil dan Program Bina Lingkungan.
untuk berkumpul, belajar dan membina para pelaku
UMKM menjadi UMKM Indonesia yang berkualitas,
serta sebagai wadah bagi langkah kolaborasi BUMN
dalam membentuk Digital Economy Ecosystem melalui
pembinaan bagi UMKM untuk meningkatkan kapasitas
dan kapabilitas UMKM itu sendiri.
94
Laporan Keberlanjutan 2018
PT Pertamina(Persero)
Memanen Kreativitas Melalui Program Kemitraan ditujukan untuk meningkatkan
Rumah Kreatif BUMN kegiatan ekonomi usaha kecil dan pemberdayaan
Pendidikan 25,9
95
SUSTAINING SYNERGY,
SPREADING ENERGY
Pendahuluan Kinerja Ekonomi
Profil Perusahaan Kinerja Lingkungan
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Sosial
Realisasi Penyaluran Dana Program Kemitraan (103-3) Realisasi Penyaluran Dana Bina Lingkungan (103-3)
Realisasi Pen- Realisasi Pen-
yaluran yaluran
Jumlah Mi-
Jenis Usaha Dana PK Jenis Bantuan Dana BL
tra Binaan
(% terhadap (% terhadap
total dana PK ) total dana BL )
Sektor Industri 253 5,8 Bantuan Bencana Alam 4,0
Sektor Perdagangan 609 11,1 Bantuan Pendidikan & Pelatihan 24,3
Sektor Pertanian 103 2,2 Bantuan Kesehatan Masyarakat 10,9
Sektor Peternakan 164 4,3 Bantuan Prasarana Umum 34,9
Sektor Perkebunan 5 58,9 Bantuan Sarana Ibadah 19,1
Sektor Perikanan 520 15,2 Bantuan Pelestarian Alam 1,9
Sektor Jasa 120 2,4 Bantuan Sosial Pengentasan
4,9
Kemiskinan
Sektor Lainnya 4 0,1
Total 100,0
Hibah 4,4
Total 100,0
96
Laporan Keberlanjutan 2018
PT Pertamina(Persero)
SATU HARGA BBM UNTUK SEMUA
Demi mewujudkan keadilan energi di seluruh wilayah transportasi baik mobil tangki, kapal laut, sampan
Indonesia, pemerintah Indonesia mencanangkan hingga pesawat Air Tractor khusus pengangkut BBM.
kebijakan Bahan Bakar Minyak (BBM) Satu Harga Perseroan berupaya untuk menyalurkan BBM ke daerah
melalui Kebijakan tersebut dilatarbelakangi oleh 3T secara kontinyu sebagai perwujudan komitmen
mahalnya harga BBM di beberapa daerah terutama di BUMN hadir untuk negeri sehingga seluruh pelosok
Indonesia Bagian Timur. Daerah tertinggal, terdepan, Tanah Air bisa merasakan BBM dengan harga yang
dan terluar (3T) menjadi fokus Pemerintah dalam sama dengan daerah lain. (103-2)
mengimplementasikan program BBM Satu Harga.
BBM Satu Harga telah mendorong aktivitas
Untuk mendukung kebijakan tersebut, Kementerian perekonomian di daerah 3T karena masyarakat
ESDM telah menetapkan Peraturan Menteri (Permen) semakin mudah mendapatkan akses BBM. Harga
ESDM Nomor 36 Tahun 2016 tentang Percepatan BBM di tiap pulau yang sebelumnya tinggi berkisar
Pemberlakuan Satu Harga Jenis BBM Tertentu dan Jenis Rp 7.000 hingga Rp 100.000 per liter, kini jauh
BBM Khusus Penugasan Secara Nasional. Permen menurun menjadi Rp 6.450 (premium) dan Rp 5.150
ini mengamanatkan agar Badan Usaha penyalur (solar). Harga BBM di Pulau Sumatra dan Kalimantan
BBM mendirikan penyalur di Lokasi Tertentu yaitu sebelumnya berada di kisaran Rp 8.000 hingga Rp
lokasi-lokasi yang belum terdapat Penyalur Jenis BBM 40.000 per liter, di Maluku antara Rp 8.000 hingga Rp
Tertentu dan Jenis BBM Khusus Penugasan, sehingga 17.000, Sulawesi antara Rp 8.000 hingga Rp 25.000,
masyarakat dapat membeli BBM dengan harga jual Nusa Tenggara antara Rp 8.000 hingga 9.500 serta
eceran yang ditetapkan Pemerintah. Target Kebijakan tertinggi Papua antara Rp 15 ribu Rp 100.000.
BBM satu harga yaitu pembangunan sekitar 150
lembaga penyalur hingga tahun 2019. Per 31 Desember 2018, secara nasional, Pertamina
telah merealisasikan pengoperasian dan uji operasi
Pemerintah meyakini bahwa kebijakan BBM Satu atas lembaga penyalur BBM Satu Harga sebanyak 125
Harga bisa membantu menumbuhkan ekonomi dan (55 titik di tahun 2017 dan 70 titik di tahun 2018) titik
memperbaiki kesejahteraan. Sebab, biaya transportasi di daerah-daerah Terdepan, Terluar dan Terpencil atau
dan logistiak akan lebih murah sehingga harga juga 3T. Dengan adanya SPBU ini, sekarang masyarakat
akan bisa diturunkan. Bercermin pada besarnya dapat membeli BBM Premium dan Solar dengan harga
manfaat yang dipetik, kebijakan BBM satu harga perlu yang sama dengan masyarakat di daerah lain yang
mendapat dukungan dari berbagai pihak. sudah menikmati harga sesuai Peraturan Presiden No.
191 Tahun 2014 yaitu Premium Rp 6.450/liter, dan
Untuk mewujudkan BBM Satu Harga itulah, Pertamina produk Solar seharga Rp5.150/liter. (203-2)
mendapatkan penugasan dari Pemerintah. Pertamina
menyalurkan BBM Satu Harga melalui berbagai moda
97
SUSTAINING SYNERGY,
SPREADING ENERGY
Pendahuluan Kinerja Ekonomi
Profil Perusahaan Kinerja Lingkungan
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Sosial
98
Laporan Keberlanjutan 2018
PT Pertamina(Persero)
99
SUSTAINING SYNERGY,
SPREADING ENERGY
Pendahuluan Kinerja Ekonomi
Profil Perusahaan Kinerja Lingkungan
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Sosial
Kinerja
lingkungan
Dukungan Pertamina untuk turut
serta mengendalikan perubahan iklim
diwujudkan melalui berbagai kebijakan.
Antara lain, mengelola penggunaan
energi, air, emisi, dan limbah dengan
baik, serta melakukan berbagai kegiatan
yang mendukung keanekaragaman
hayati.
100
Laporan Keberlanjutan 2018
PT Pertamina(Persero)
Sepasang penari tengah melakukan gerakan
tarian yang indah dan menarik. Terkadang
lembut gemulai, terkadang menghentak,
seiring tetabuhan kendang yang rancak.
Tari Jaipong khas Bandung, Jawa Barat, ini
seringkali menggambarkan suatu kondisi
masyarakat dan budayanya bahkan menjadi
media untuk menyampaikan aspirasi yang
mungkin sulit diucapkan lewat kata.
101
SUSTAINING SYNERGY,
SPREADING ENERGY
PEDULI PADA KELESTARIAN BUMI
Perubahan iklim menjadi persoalan global dan dampak Dampak penggunaan plastik sebagai salah satu
negatifnya kian nyata saat ini, termasuk di Indonesia. penyumbang perubahan ikilim menjadi masalah besar
Antara lain, terjadinya cuaca ekstrim, suhu udara di Indonesia. Sebab, penggunaan plastik di negeri ini
lebih panas dibanding sebelumnya, hujan turun lebih sangat besar, yang berujung pada tingkat pembuangan
deras dan waktunya kian sulit ditebak, sebaliknya saat sampah plastik yang masif, termasuk ke laut. Data
musim kemarau datang maka waktunya lebih lama dari Asosiasi Industri Plastik Indonesia (INAPLAS) dan
dari biasanya sehingga memicu gagal panen, dan Badan Pusat Statistik (BPS), sampah plastik di Indonesia
sebagainya. Sulit dipungkiri bahwa perubahan iklim mencapai 64 juta ton/tahun dimana sebanyak 3,2 juta
tidak hanya menimbulkan bencana lingkungan, tapi ton merupakan sampah plastik yang dibuang ke laut.
juga pada berdampak negatif terhadap kehidupan
manusia dan makluk hidup lainnya. Untuk mengurangi dampak perubahan iklim, sebanyak
171 negara menandatangani Perjanjian Paris (Paris
Kalangan ilmuwan meyakini bahwa perubahan Agreement), termasuk Indonesia. Perjanjian Paris
iklim disebabkan oleh perilaku manusia. Misalnya, merupakan kesepakatan global untuk menghadapi
penggunaan listrik, penggunaan bahan bakar perubahan iklim. Adapun tujuan dibentuknya Perjanjian
minyak (BBM) berbahan fosil untuk industri maupun Paris tertuang dalam pasal 2, yaitu:
transportasi, penebangan hutan, dan lain-lain. Bahkan,
penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal PLOS 1. Menahan laju peningkatan temperatur global hingga
ONE, sebagaimana dilansir Kompas penggunaan di bawah 2 derajat celcius dari angka sebelum
plastik turut menjadi faktor pemanasan global. Hal ini masa Revolusi Industri, dan mencapai upaya dalam
terjadi karena plastik mengeluarkan gas metana dan membatasi perubahan temperatur hingga setidaknya
etilena pada saat terkena sinar matahari dan rusak. 1,5 derajat celcius, karena memahami bahwa
102
Laporan Keberlanjutan 2018
PT Pertamina(Persero)
pembatasan ini akan secara signifikan mengurangi Grafik dalam Laporan ini bukan merupakan perbandingan
risiko dan dampak dari perubahan iklim. dari tahun ke tahun, melainkan hasil perhitungan program
2. Meningkatkan kemampuan untuk beradaptasi inisiatif yang diambil Pertamina setiap tahun.
terhadap dampak dari perubahan iklim,
meningkatkan ketahanan iklim, dan melaksanakan Dalam grafik efisiensi energi misalnya, inisiatif yang diambil
pembangunan yang bersifat rendah emisi gas rumah Pertamina adalah mengganti lampu TL dengan lampu
kaca tanpa mengancam produksi pangan. LED yang lebih hemat energi. Dengan inisiatif tersebut,
3. Membuat aliran finansial yang konsisten demi maka total pemakaian energi akan mengalami penurunan,
tercapainya pembangunan yang bersifat rendah sedangkan penghematan energi akan mengalami
emisi gas rumah kaca dan tahan terhadap peningkatan.
perubahan iklim.
103
SUSTAINING SYNERGY,
SPREADING ENERGY
Pendahuluan Kinerja Ekonomi
Profil Perusahaan Kinerja Lingkungan
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Sosial
Beberapa inisiatif yang dilakukan Pertamina dalam rangka 7. Pemanfaatan Sweat Gas untuk Bahan Bakar Power
efisiensi energi adalah sebagai berikut: [103-3, 302-4] Plant di PT Pertamina EP Asset 4 Field Sukowati.
1. Perubahan sistem pembebanan pompa dan 8. Pemanfaatan system gravitasi pada penyaluran Brine di
pemasangan VSD di TBBM Bandung Group. PT Pertamina Geothermal Energy Area Ulubelu.
2. Distribusi BBM klusterisasi di TBBM Rewulu.
3. Pemasangan Airator Nozzle di TBBM Surabaya Group. Dengan berbagai inisiatif tersebut di atas, maka rekapitulasi
4. Memecahkan deposit orifice chamber RCC di RU VI penggunaan energi dan hasil penghematan energi
Kilang Balongan. Pertamina pada tahun pelaporan adalah sebagai berikut:
5. Modifikasi Refractory di RU II Kilang Sei Pakning. [103-3, 302-1, 302-4]
6. Konservasi Condensate Piping System OBP di PT
Pertamina EP Asset 2 Field Prabumulih.
500000 2000
458.402
433.840 1.710
1.515
400000 1600
1.423
335.288
300000 1200
200000 800
0 0
2016 2017 2018 2016 2017 2018
Emisi
Isu perubahan iklim erat hubungannya dengan emisi gas 6 dan 7: kewajiban mengidentifikasi, inventarisasi,
rumah kaca. Oleh karena itu, Pertamina fokus dalam pengelolaan emisi, pemantauan emisi, menghitung
pengembangan serta pengimplementasian program emisi dan melaporkan hasil pemantuan emisi.
penurunan emisi gas rumah kaca (GRK). Peraturan 2. Peraturan Menteri ESDM No. 31 tahun 2012 tentang
perundangan terkait emisi GRK yang menjadi rujukan Pelaksanaan Pembakaran Gas Suar Bakar (Flaring)
Pertamina di antaranya: [103-2] pada Kegiatan Usaha Migas.
1. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 13/2009 3. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No 12
mengenai Baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak Bagi Tahun 2012 tentang Pedoman Penghitungan Beban
Usaha dan/atau Kegiatan Minyak dan Gas Bumi Pasal Emisi Kegiatan Industri Minyak dan Gas Bumi.
104
Laporan Keberlanjutan 2018
PT Pertamina(Persero)
4. Permen LH Nomor 3 Tahun 2014 tentang PROPER energi, pemanfaatan suar bakar, konversi bahan bakar,
5. Peraturan Presiden Nomor 61 tahun 2011 tentang penggunaan peralatan hemat energi dan rendah emisi
Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah serta optimasi dan modifikasi peralatan. Beberapa program
Kaca (RAN-GRK) : target reduksi GRK 26% (2020). unggulan yang dilakukan dalam rangka penurunan emisi
6. Undang-undang No. 16 Tahun 2016 tentang GRK adalah sbb :
Pengesahan Paris Agreement to the United Nations 1. Elektrifikasi menggunakan sumber listrik geothermal
Framework Convention on Climate Change: target 2. Penggantian zero flaring pemanfaatan sour gas
reduksi GRK 29% (2030). 3. Pemanfaatan flare gas menjadi fuel gas heater
4. Pengurangan RCC Offgas di kilang
Emisi GRK Langsung (Cakupan 1) dan Tidak 5. New Gantry System di TBBM
Langsung (Cakupan 2) 6. Implementasi rumah tera di TBBM
Sumber emisi GRK paling utama adalah pembakaran Dengan berbagai upaya tersebut, pada tahun pelaporan,
bahan bakar dimana sumber pembakaran bahan total emisi gas rumah kaca yang meliputi CO2
bakar dikelompokkan ke dalam 2 (dua) kategori, yaitu (Karbondioksida), N2O (Nitro Oksida) dan CH4 (Metana)
sumber bergerak (kendaraan operasional) dan sumber yang dihasilkan Perseroan tercatat sebesar 11,13 juta Ton
tidak bergerak/stasioner (genset). Jenis GRK utama hasil CO2e dengan total penurunan emisi sebesar 23,09 juta
pembakaran bahan bakar adalah karbon dioksida (CO2), TonCO2e. Sementara itu, total emisi udara yang dihasilkan
Metana (CH4) dan N2O. Perseroan, yang terdiri dari SOx (Sulfur), NOx (Nitrogen
Oksida), Materi Partikulat (PM), dan senyawa organik yang
Sementara itu, sumber emisi GRK tidak langsung (cakupan 2) mudah menguap (VOC/Volatile Organic Compound),
yang berasal dari energi dari luar adalah jumlah konsumsi adalah sebesar 758,22 ribu Ton, dengan total penurunan
listrik (dalam kWh) per tahun. emisi sebesar 22,05 juta Ton. Adapun intensitas total emisi
proses produksi tercatat sebesar 0,081 Ton CO2e/Ton, dan
Perseroan menyadari dampak emisi GRK baru perubahan intensitas total emisi proses produksi dan fasilitas pendukung
iklim. Sebab itu, Pertamina berinisiatif untuk mengendalikan sebesar 0,086 Ton CO2e/Ton. Data tersebut merupakan
emisi GRK, yang dimulai dengan menginventarisasi hasil konversi data hingga Juni 2018 dikalikan dua sehingga
sumber emisi dengan tahun dasar 2010, perhitungan serta diperoleh data dalam setahun. [103-3, 305-1, 305-4, 305-5,
pelaporan beban emisi gas rumah kaca secara berkala. 305-7]
Upaya pengurangan emisi GRK dilakukan melalui efisiensi
Total Emisi CO2 (Ribu ton) Penurunan Emisi CO2 (Ribu ton)
18000 30000
15000 25000
23.090
13.058
12.301
20.537
11.130
12000 20000
16.993
9000 15000
6000 10000
0 0
2016 2017 2018 2016 2017 2018
105
SUSTAINING SYNERGY,
SPREADING ENERGY
Pendahuluan Kinerja Ekonomi
Profil Perusahaan Kinerja Lingkungan
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Sosial
Total Emisi SOx (Ribu ton) Penurunan Emisi SOx (Ribu ton)
600 25000
578 21.896
480 20000
15.530
13.964
360 15000
250
240 10000
181
120 5000
0 0
2016 2017 2018 2016 2017 2018
200 168
172
160 144
40 72
0 0
2016 2017 2018 2016 2017 2018
48 15
10 10
32 10
16 5
7
2
0 0
2016 2017 2018 2016 2017 2018
106
Laporan Keberlanjutan 2018
PT Pertamina(Persero)
Total Emisi VOC (Volatile Organic Penurunan Emisi VOC (Volatile
Compounds/Senyawa Organik Organic Compounds/Senyawa
100 Mudah Menguap) 28 Organik Mudah Menguap)
88
80 24
19
60 18
12 12
30 12
31 31
20 6
0 0
2016 2017 2018 2016 2017 2018
Berdasarkan grafik di atas terlihat bahwa total emisi dampak buruk akibat pemanfaatan BPO sangat besar,
yang dihasilkan sebagian ada yang mengalami Pertamina mendukung penuh kebijakan pemerintah untuk
penurunan dan sebagian lagi mengalami kenaikan. memperketat penggunaan BPO. [103-2]
Walau demikian, emisi yang mengalami kenaikan diikuti
dengan meningkatnya angka penurunan emisi. Hal itu Salah satu upaya yang dilakukan Perseroan untuk
menunjukkan hasil dari komitmen Perseroan dalam upaya mengurangi emisi zat perusak ozon adalah menggunakan
untuk menurunkankan emisi. refrigeran ramah lingkungan untuk mesin pendingin udara
Selain senyawa emisi gas rumah kaca yang disebutkan dan kulkas. Namun demikian, jumlah mesin pendingin
di atas, Pertamina juga menghasilkan emisi senyawa gas udara dan kulkas yang menggunakan refrigeran ramah
rumah kaca lain, namun jumlahnya relatif kecil sehingga lingkungan di lingkungan Perseroan belum bisa disajikan
tidak dimasukkan dalam Laporan. Senyawa itu antara lain dalam Laporan ini, dan akan disajikan pada Laporan
N2O (dinitrogen oksida) dan CH4 (metana). berikutnya. [103-3, 305-6]
Emisi bahan perusak ozon (BPO) merupakan salah satu Inisiatif Pertamina untuk mengurangi emisi antara lain
sumber perubahan iklim. BPO adalah senyawa kimia dilakukan melalui anak perusahaan PT Pertamina
yang berpotensi dapat bereaksi dengan molekul ozon di Geothermal Energy (PGE) yang terlibat aktif sebagai
lapisan stratosfer. BPO biasa terdapat di mesin pendingin salah satu pemain utama dalam pengembangan industri
ruangan (AC), kulkas, dan tabung pemadam api. pembangkit listrik panas bumi. Sebagai sumber energi
Setidaknya, ada 23 senyawa kimia yang dikategorikan terbarukan, energi panas bumi diharapkan dapat menjadi
sebagai BPO, yakni CC-l4, CH-3, CC-13, CH3BR, CFC- tumpuan sumber energi utama di masa depan. [103-2]
11, CFC-12, CFC-113, CFC-114, CFC-115, CFC-13,
CFC-111, CFC-217, CFC-216, CFC-215, CFC-214, Selain mengembangkan energi panas bumi, untuk
CFC-213, CFC-212, CFC-211, Halon-1211, Halon-1301, mendukung program Pemerintah menurunkan emisi
Halon-2402, R-500, R-502 GRK juga dilakukan melalui Clean Development
Mechanism (CDM) atau Mekanisme Pembangunan Bersih,
Penggunaan BPO akan menyebabkan terjadinya pengembangan bahan bakar berbasiskan nabati yang
penipisan lapisan ozon yang mengakibatkan terjadinya memiliki emisi GRK lebih rendah, dan penerapan produksi
degradasi lingkungan, keterbatasan sumber air bersih, dan konsumsi berkelanjutan yang dilaksanakan oleh unit
kerusakan rantai makanan di laut, menurunnya hasil bisnis hulu, pengolahan, pemasaran, dan seluruh kantor-
produksi pertanian dan sebagainya. Oleh karena kantor Perusahaan. [103-3]
107
SUSTAINING SYNERGY,
SPREADING ENERGY
Pendahuluan Kinerja Ekonomi
Profil Perusahaan Kinerja Lingkungan
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Sosial
Pada tataran strategis Pertamina menghadapi tantangan iklim dengan menetapkan target dan rencana menuju
operasi bersih beremisi GRK rendah. Selain itu, Pertamina memasukkan perubahan iklim sebagai salah satu risiko
penting yang harus dikelola secara cermat. Risiko ini telah dimasukkan ke dalam Risk Intelligence Map (RIM). Di
sisi lain, dalam konteks bisnis di industri energi, Pertamina memiliki peluang untuk mengembangan energi panas
bumi dan berbagai energi terbarukan lainnya.
Mengendalikan dan
mengurangi emisi
Mengelola lingkungan Memantau secara
dan perubahan iklim memadai emisi GRK
Pengelolaan
Mengefektifkan Risiko Mematuhi semua peraturan
program pengurangan Perubahan yang relevan terkait emisi
emisi karbon Iklim GRK/pengendalian
pencemaran
Mengadopsi
Menghasilkan karbon
dan meningkatkan
kredit mampu juak
teknologi pengendalian
)(tradable carbon credit
penecemaran
Dalam upaya untuk mengurangi emisi, Pertamina telah pula menetapkan Roadmap Pengurangan Gas Rumah Kaca tahun
2020 sebagai respons dari komitmen Indonesia untuk mengurangi GRK sebesar 26%. Target pengurangan emisi GRK dari
kegiatan Perusahaan adalah sebesar 6,48 juta ton CO2e dari baseline tahun 2010.
Inisiatif pengendalian emisi GRK dilakukan oleh Pertamina dimulai dengan menginventarisasi sumber emisi
dengan tahun dasar 2010 serta melakukan perhitungan serta pelaporan beban emisi gas rumah kaca secara
berkala.
Selanjutnya setiap Unit Operasi dan Anak Perusahaan yang relevan melakukan upaya-upaya untuk menurunkan
emisi gas rumah kaca. Upaya pengurangan emisi GRK dilakukan melalui efisiensi energi, pemanfaatan suar
bakar, konversi bahan bakar, penggunaan peralatan hemat energi dan rendah emisi serta optimasi dan modifikasi
peralatan.
2011 Pertamina mengembangkan software untuk menghitung emisi gas rumah kaca dari
kegiatan operasinya keriasama dengan Pusat Studi Energi UGM.
108
Laporan Keberlanjutan 2018
PT Pertamina(Persero)
Mekanisme Pembangunan Bersih
Mekanisme Pembangunan Bersih (CDM) diterapkan pada unit-unit pembangkit panas bumi PGE. Hingga tahun 2018, PGE
telah memiliki tujuh proyek CDM pada berbagai unit Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) milik PGE dan memperoleh
Certified Emission Reduction (CER) yang setara dengan pengurangan emisi 2,583,641 ton CO2e per tahun. Pengukuran,
monitoring dan pelaporan emisi GRK yang saat ini dilakukan menggunakan metode dari UNFCCC yaitu ACM0002:
Grid-connected electricity generation from renewable sources, yang merupakan standar internasional. Pengukuran tersebut
mencakup Scope-1 dan 2, namun belum mencakup Scope-3.
Dari tujuh proyek CDM, sebanyak lima unit telah mencapai Gold Standard (GS) sejak tahun 2014 berdasarkan benchmark
dari Gold Carbon Standard. GS merupakan standar kredit karbon yang diakui lebih dari 80 Lembaga Swadaya Masyarakat
di seluruh duniadan kredit karbon yang telah ditingkatkan statusnya menjadi GS berpotensi memiliki nilai jual premium.
Proyek-proyek ini merupakan inisiatif CDM Gold Standard pertama di Indonesia dengan total potensi pengurangan emisi GRK
dari lima proyek GS mencapai 2,058,690 juta ton CO e per tahun.
Inisiatif CDM dilakukan Pertamina bukannya tanpa risiko, terlebih lagi setelah berakhirnya Kyoto Protocol. Tantangan terbesar
proyek CDM yaitu sulitnya proses pendaftaran proyek CDM. Persiapan CDM sendiri telah berjalan sejak tahun 2009 bekerja
sama dengan konsultan CDM dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Konsultan CDM juga berperan sebagai pembeli
dengan basis kontrak 3 kali tujuh tahun kontrak ERPA (Emission Reduction Purchase Agreement).
Proyek CDM dijalankan Pertamina sebagai wujud komitmen terhadap pembangunan berkelanjutan, khususnya dalam
menjawab tantangan terhadap perubahan iklim, serta sejalan dengan visi menjadi Perusahaan Energi Kelas Dunia.
Konsumsi Air
Air merupakan salah satu kebutuhan pokok dalam 3. Recycle air limbah drainase sebagai make-up water
operasional keseharian Pertamina. Oleh karena kompresor
ketersediaan air bersih semakin terbatas, maka Perseroan 4. Pemanfaatan air hujan dan air AC untuk kebutuhan
berupaya untuk menggunakan secara bijaksana. domestik
Selain melalui himbauan penghematan penggunaan 5. Peningkatan kinerja sistem pada pipa penyaluran air
air, Pertamina telah melakukan beberapa inisiatit agar bersih
penggunaan air menjadi lebih efisien, antara lain:
1. Konservasi air melalui Batch drilling system Berdasarkan upaya tersebut, maka rekapitulasi
2. Konservasi air tanah dengan teknologi lubang penggunaan air yang dihasilkan dan efisiensi
resapan biopori penggunaan air per Direktorat Induk Perusahaan
Pertamina pada tahun pelaporan adalah sebagai berikut:
60000 24000
55000 20000
17.747
44.881
45000 16000 15.457
42.126 42.781
13.326
35000 12000
25000 8000
0 0
2016 2017 2018 2016 2017 2018
109
SUSTAINING SYNERGY,
SPREADING ENERGY
Pendahuluan Kinerja Ekonomi
Profil Perusahaan Kinerja Lingkungan
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Sosial
Berdasarkan grafik di atas terlihat adanya peningkatan (Reuse, Reduce, Recycle) yang bertujuan mengurangi
penggunaan air. Namun demikian, peningkatan jumlah timbulan limbah B3 yang harus dimusnahkan.
tersebut diikuti dengan bertambahnya angka efisiensi Pada akhirnya akan mengurangi biaya pengolahan
penggunaan air sebagai bukti keberhasilan atas limbah B3 dan tentunya lebih baik terhadap
kebijakan Perseroan agar insan Perseroan menghemat lingkungan.
dalam penggunaan air.
Limbah Non-B3
Limbah Dalam operasional usaha, limbah padat Non-B3 yang
dihasilkan Perseroan antara lain:
Kertas print bekas, sampah organik, sampah
anorganik, besi bekas air bersih, karton bekas
kemasan, kayu bekas dan rumput. Beberapa inisiatif
Untuk mendukung kelestarian lingkungan, Pertamina untuk mengurangi limbah padat Non-B3 di antaranya:
terus berupaya untuk mengurangi limbah B3 (Bahan
Berbahaya dan Beracun) dan Non-B3 yang dihasilkan • Electronic correspondence (e-correspondence)
dari kegiatan operasional maupun perkantoran. untuk mengurangi penggunaan kertas
Upaya ini dilakukan dengan mengurangi limbah • Daur ulang kertas bekas
dari sumbernya kemudian mendaur ulang atau • Pengelolaan sampah organik untuk kompos
menggunakannya kembali jika memungkinkan sebagai • Pengendalian sampah plastik
upaya untuk mengurangi dampak terhadap lingkungan. • Penambahan umur ban mobil tangki dengan
memanfaatkan technologi Lifting Up Thru Axle
Setiap sisa limbah yang akan dibuang akan dikelola
dan diperlakukan sesuai ketentuan lingkungan yang Berdasarkan upaya tersebut, maka rekapitulasi volume
ada. Sementara itu, limbah Bahan Beracun Berbahaya limbah Non-B3 yang digunakan sesuai prinsip 3R serta
(B3) yang diprioritaskan dengan menerapkan 3R volume hasil pengurangan limbah Pertamina pada
tahun pelaporan adalah sebagai berikut:
21 18
18 15
15 12
13 10 10
9
12 11 9
9
9 6
0 0
2016 2017 2018 2016 2017 2018
110
Laporan Keberlanjutan 2018
PT Pertamina(Persero)
Limbah B3
Dalam operasional usaha, Pertamina menghasilkan • Pemanfaatan pelumas bekas sebagai bahan
limbah B3 padat antara lain: pencampur bahan bakar sintetik
kemasan B3 bekas, obat kadaluwarsa, sarung tangan • Pemanfaatan sludge oil sebagai campuran bahan
& majun bekas, serbuk bor, filter bekas, lampu bekas, bakar alternatif tanur semen
aki/baterai bekas dan absorbent bekas. Sedangkan • Pembuatan sorben pad dan sorben boom dengan
limbah B3 cair antara lain berupa pelumas bekas, material organik buah bintaro
sludge oil dan limbah analisa laboratorium. • Sustainable Packaging
• Penggunaan oil sorbent pengganti pasir, serbuk
Untuk mengurangi timbulan limbah B3, Perseroan gergaji untuk mengatasi ceceran BBM
melakukan inisiatif sebagai berikut:
Berdasarkan upaya tersebut, maka rekapitulasi volume limbah B3 yang digunakan sesuai prinsip 3R serta volume
hasil pengurangan limbah Pertamina pada tahun pelaporan adalah sebagai berikut:
500 35
444
400 30
25
300 25
23
200 20
17
100 81 81 15
0 0
2016 2017 2018 2016 2017 2018
.
Kasus Tumpahan
Pada setiap fasilitas yang berpotensi terjadinya Selain itu, Perusahaan melakukan koordinasi dan kerja
tumpahan ke laut maupun pesisir diwajibkan untuk sama dengan pemangku kepentingan terkait di daerah
memenuhi ketentuan ISPS Code, IMO dan standar yang untuk meningkatkan pengawasan dan antisipasi jika
berlaku. Penerapan pencegahan pencemaran akibat terjadi tumpahan minyak. Termasuk di sini adalah
tumpahan laut diterapkan dengan mengembangkan aparat keamanan, Direktorat Jenderal Perhubungan
sistem tanggap darurat yang diuji dengan sertifikat dari Laut, serta kontraktor Pertamina.
Pemerintah, menyediakan sarana penanggulangan
tumpahan minyak, pelatihan dan pembentukan tim
tanggap darurat tumpahan minyak, dan pelatihan
tanggap darurat berbasis masyarakat.
111
SUSTAINING SYNERGY,
SPREADING ENERGY
Pendahuluan Kinerja Ekonomi
Profil Perusahaan Kinerja Lingkungan
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Sosial
Sabtu, 31 Maret 2018 menjadi hari di mana Kota Balikpapan dan Pertamina tertimpa bencana. Pipa bawah laut milik Pertamina untuk
menyalurkan minyak mentah dari Single Point Mooring (SPM) Terminal Lawe-Lawe menuju CDU IV Kilang Pertamina RU V Balikpapan,
patah. Akibatnya, minyak mentah pun mengucur dan naik ke permukaan Teluk Balikpapan.
Begitu mengetahui adanya pipa yang patah, sementara investigasi penyebab patahnya pipa berjalan, Pertamina segera mengambil
langkah-langkah sigap penanganan keadaan darurat. Mulai dari menutup penyaluran minyak mentah yang melalui pipa hingga
melakukan pemetaan lokasi-lokasi yang terdampak.
Hasil investigasi menunjukkan pipa Pertamina patah akibat benturan dan terseret oleh jangkar sebuah kapal pihak lain. Namun bagi
Pertamina, dalam keadaan darurat yang menjadi prioritas pertama bukanlah mencari siapa yang salah, melainkan penanggulangan
agar dampak buruk tidak meluas. Seluruh upaya penyelamatan lingkungan dilakukan Pertamina sejak hari pertama musibah tersebut
terjadi, antara lain pembersihan di lepas pantai dengan oil skimmer dan tug boat, penyemprotan oil spill dispersant, pembersihan ceceran
minyak menggunakan vacuum truck yang dilengkapi dengan oil boom dan oil skimmer, dan pembersihan di daerah pesisir pantai.
Pun ketika masa kritis telah dilalui, Pertamina terus melakukan pemantauan terhadap lingkungan di wilayah terdampak untuk memastikan
lingkungan telah benar-benar aman dari limbah minyak yang tercecer.
Pembersihan di
lepas pantai dengan
oil skimmer dan
tug boat
Penyemprotan oil
spill dispersant
Pembersihan
di daerah
pesisir pantai
Pembersihan
ceceran minyak
menggunakan
vacum truck yang
dilengkapi oil boom
dan oil skimmer
*Semua infografik penanganan tumpahan minyak di teluk Balikpapan digambar ulang dari infografik Majalah Energi, Edisi Mei 2018
112
Laporan Keberlanjutan 2018
PT Pertamina(Persero)
Zona I Zona II Zona III Zona IV
• Kelurahan Baru Tengah • Kelurahan Prapatan • Kelurahan Damai Bahagia • Kelurahan Penajam
• Kelurahan Baru Ulu • Kelurahan Klandasan Utara • Kelurahan Damai Baru
• Kelurahan Kariangau • Kelurahan Klandasan Ilir • Kelurahan Gunung Bahagia
• Kelurahan Margasari • Kelurahan Damai • Kelurahan Sepinggan
• Kelurahan Margo Mulyo
Pertamina, Basarnas, Chevron, PHM, Pertamina, BPBD, DLH Pertamina, EP Asset 5, Polri PHM, KSOP, WILMAR, BCT,
PHM, BPBD, KSOP, Pelindo Kota Balikpapan, DLH Provinsi, Sabara, BPBD, Polairut, UNOCAL, CHEVRON, SABHARA
Pihak yang terlibat dalam penanganan Gakkum Provinsi & Pusat Brimob, Polres, TNI Kodim & POLRI, POLAIRUD, BRIMOB,
tumpahan minyak KLHK, Tim KLHK, P3EK, Dirjen TNI AL, ORMAS, Masyarakat POLRES, KODIM, Yon Zipur,
Migas & Tim Independen, PPU, KSOP TNI AL, Kepolisian, TNI,
KSOP, Masyarakat PPU Pihak yang terlibat dalam penanganan Masyarakat, PPM, Mahasiswa
Pihak yang terlibat dalam penanganan tumpahan minyak STT Migas, Pemuda Pancasila,
tumpahan minyak Masyarakat PPU, KSOP
Pihak yang terlibat dalam penanganan
tumpahan minyak
OSCT (Oil Spill Combat Team) OSCT (Oil Spill Combat Team)
Bantuan dan tenaga Profesional Bantuan dan tenaga Profesional
2 Fire Boat
PHM, Marine, KSOP, PHM, Marine, POLRI, PHM, Marine, Polair, PHM, Marine, Polair,
WILMAR, BCT, UNOCAL, POLAIRUD, BRIMOPHM, Polres, Brimob, Sabhara Polres, Brimob, Sabhara
CHEVRON, SABHARA KSOP, WILMAR, BCT, Polda, Kodim, Rider Polda, Kodim, Rider 600,
POLRI, POLAIRUD, BRIMOB, UNOCAL, CHEVRON, 600, Yon Zipur, Bek Ang, Yon Zipur, Intel, Karang
POLRES, KODIM, Yon SABHARA B, POLRES, TNI AU, Karang Taruna, Taruna, Masyarakat Kp
Zipur, TNI AL, Kepolisian, KODIM, Yon Zipur, TNI Masyarakat Kampung Baru, BPBD, Koti
TNI, Masyarakat, PPM, AL, Kepolisian, TNI, Baru, Koti, BPBD Pihak yang terlibat dalam
Mahasiswa STT Migas, Masyarakat, PPM, Pihak yang terlibat dalam penanganan tumpahan minyak
Pemuda Pancasila, Mahasiswa STT Migas, penanganan tumpahan minyak
FKPPI, BPBD Pemuda Pancasila, FKPPI,
Pihak yang terlibat dalam BPBD
penanganan tumpahan minyak Pihak yang terlibat dalam
penanganan tumpahan minyak
OSCT (Oil Spill Combat Team) OSCT (Oil Spill Combat Team) OSCT (Oil Spill Combat Team) OSCT (Oil Spill Combat Team)
Bantuan dan tenaga Profesional Bantuan dan tenaga Profesional Bantuan dan tenaga Profesional Bantuan dan tenaga Profesional
113
SUSTAINING SYNERGY,
SPREADING ENERGY
Pendahuluan Kinerja Ekonomi
Profil Perusahaan Kinerja Lingkungan
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Sosial
AKSI SOSIAL
PERTAMINA
HAN
PEMBERSI GAN
LINGKUN
9 April 2018
31 Maret - PEM
Margas ari , Ka npung Baru, >5.00BAGIAN
n Penajam 0 Mask
Semayang da Untuk
masya er
31 M rakat te
aret - rdamp
7 Apr ak
Pena il 201
Damai jam, Marga 8
dan Ka sa
npung ri,
Baru
PERALATAN
KEBERSIHAN
31 Maret - 9 April 201
8
Penajam, Margasari,
dan Damai
DAPUR
GAS UMUM
TES 1 - 7 April 2018
2-7
April Penajam
Pena 2018
jam,
M
dan D argasari
amai ,
AN
RELAW POSKO KESEHATAN
>1.500 terjun membantu
PAS Relawan ampak 1.666 ORANG
OK t terd
DAN AN SEM m asyaraka mendapatkan pelayanan
MAK BAK pemeriksaan kesehatan
3 Ap ANA O
N 900 ORANG 3 - 7 April 2018
M ril
arga 201 satgas
Sema sari, Kan 8 Menjadi ma 5 hari Penajam, Margasari,
yang pu kat sela Damai dan Kanpung Baru
dan ng Baru, masyara
Pena
jam
114
Laporan Keberlanjutan 2018
PT Pertamina(Persero)
Keanekaragaman Hayati
Indonesia merupakan pemilik keanekaragaman hayati dampak kegiatan operasi khususnya pada area sensitif,
dunia peringkat dua setelah Brasil, dengan jumlah pencegahan, minimalisasi dan mitigasi risiko terhadap
keanekaragaman hayati mencapai lebih dari 5 juta keanekaragaman hayati sepanjang siklus bisnis
spesies atau 15,3% dari keanekaragaman hayati perusahaan, tanggung jawab terhadap tata guna lahan
dunia. Pertamina menginisiasi pelestarian tanaman- serta merencanakan dan memodifikasi desain, konstruksi
tanaman lokal, pelestarian keanekaragaman hayati dan praktik operasi untuk melindungi spesies flora dan
di hutan mangrove, serta rehabilitasi kawasan taman fauna tertentu serta habitat sensitif yang terkait dengan
nasional. Pelestarian fauna di antaranya adalah daerah operasi Pertamina. [103-2]
penangkaran kupu-kupu langka, penangkaran elang
jawa, dan penangkaran tuntong laut. Di bidang ini Kegiatan perlindungan dan kelestarian keanekaragaman
Pertamina bekerja sama dengan lembaga konservasi hayati (Kehati) oleh Pertamina, antara lain, dilakukan
untuk melestarikan keanekaragaman hayati di masing- melalui Program Pelestarian Satwa yang terutama memiliki
masing daerah endemis flora dan fauna di Indonesia. status CR (critically endangered) dan tanaman endemis
Kegiatan konservasi juga dirangkaikan dengan edukasi yang terancam punah/langka. Dalam kurun waktu 6
keanekaragaman hayati kepada siswa sekolah. [103-2] tahun terakhir telah dilaksanakan konservasi Kehati di unit
operasi, termasuk program konservasi ±87 jenis hewan
Bagi Pertamina, pengelolaan keanekaragaman endemis yang sebagian besar termasuk dalam CR serta
hayati merupakan wujud komitmen menjadikan HSSE konservasi ±52 jenis tanaman endemis yang sebagian
Beyond Culture, dimana seluruh unit operasi dan anak besar terancam punah atau langka. [103-3, 304-3, 304-
perusahaan menjadikan komitmen kinerja pengelolaan 4]
lingkungan dan pemberdayaan masyarakat sebagai
nilai/value budaya perusahaan melebihi kewajiban/ Hingga akhir tahun 2018, terdapat sebanyak 2 lokasi
kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan operasional Pertamina yang berdekatan dengan kawasan
yang berlaku. Sehubungan hal tersebut program PROPER lindung atau kawasan dengan keanekaragaman hayati
merupakan daya ungkit (leverage) bagi perusahaan tinggi di luar kawasan hutan lindung. MOR VIII TBBM
untuk menuju green company yang berkelanjutan dan Jayapura yang berdekatan dengan Cagar Alam Cycloop
mewujudkan business sustainability. Dalam program dan PT Pertamina Geothermal Energy Area Kamojang
PROPER diperhitungkan 3 komponen utama, yaitu sistem yang berdekatan dengan hutan Kamojang. [304-1]
manajemen lingkungan, pemanfaatan sumber daya
termasuk di dalamnya keanekaragaman hayati dan Pada lokasi yang berdekatan dengan kawasan cagar
pengembangan masyarakat. [103-2] alam dan hutan tersebut, Pertamina telah melakukan
kegiatan yaitu reboisasi Hutan Kamojang dengan
Pertamina terus berupaya untuk mengintegrasikan tumbuhan langka dan indigeneous plant Kamojang, dan
pertimbangan konservasi keanekaragaman hayati dalam penanaman 1.111 bibit pohon di Cagar Alam Cycloop
setiap keputusan aspek lingkungan dan sosial, sesuai termasuk pohon Soang/Sowang, spesies endemic
dengan kebijakan manajemen penerapan perbaikan dan terancam punah sebanyak 111 bibit pohon, serta
berkelanjutan untuk kualitas lingkungan hidup yang lebih menangkarkan burung merpati. [103-2, 103-3, 304-2,
baik, tanggal 9 September 2011. Untuk itu, kami terus 304-4]
menjaga keanekaragaman hayati dengan meminimalisasi
115
SUSTAINING SYNERGY,
SPREADING ENERGY
Pendahuluan Kinerja Ekonomi
Profil Perusahaan Kinerja Lingkungan
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Sosial
Merawan
2 Burung Kakatua (Cacatua Galerita) 2
(Hopea Spp)
3 Rangkong (Bucerotidae)
Tuntong Laut
8
(Batagur Borneoensis)
Endangered (EN)
116
Laporan Keberlanjutan 2018
PT Pertamina(Persero)
Endangered (EN)
Vulnerable (VU)
Cendana
2 Rusa Sambar (Cervus Unicolor) 2
(Santalum Album)
Kopal Keruling
2 Ikan Belida (Notopterus Spp.) 2
(Agathis Labillardieri)
117
SUSTAINING SYNERGY,
SPREADING ENERGY
Pendahuluan Kinerja Ekonomi
Profil Perusahaan Kinerja Lingkungan
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Sosial
12 Ikan Takifugu (Takifugu Orbimaculatus) 12 Pulai Gading (Alstonia Scholaris (L) R Br).
118
Laporan Keberlanjutan 2018
PT Pertamina(Persero)
Least Concern (LC)
8 Jenetri (Ganitrus)
119
SUSTAINING SYNERGY,
SPREADING ENERGY
Pendahuluan Kinerja Ekonomi
Profil Perusahaan Kinerja Lingkungan
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Sosial
Rantau
Pangkalan Susu
Lirik
Sanga-Sanga
Donggala
Meruap
Jambi
Ramba,
Prabumulih,
Pendopo,
Adera
Lampung Subang
Tambun
Kamojang
Cepu
120
Laporan Keberlanjutan 2018
PT Pertamina(Persero)
Kepatuhan
Ramba
Suaka Margasatwa Bentayan
Prabumulih
Kawasan Kehati
Pendopo
Rehabilitasi Sungai Abab
Adera
Satwa Bangau Bluwak Putih
(Mycleria Cinerea) dan Kucing
Emas (Catopuma temminckii)
121
SUSTAINING SYNERGY,
SPREADING ENERGY
Pendahuluan Kinerja Ekonomi
Profil Perusahaan Kinerja Lingkungan
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Sosial
Kinerja
sosial
Pengembangan kompetensi
SDM menjadi kunci sukses untuk
mendorong inovasi teknologi dan
menemukan metode baru yang lebih
mutakhir dalam rangka mendukung
pelaksanaan kegiatan usaha yang
lebih efektif dan efisien.
122
Laporan Keberlanjutan 2018
PT Pertamina(Persero)
Sepasang penari sedang mempertunjukan
kemahirannya dalam memainkan senjata
mandau, senjata perang Suku Dayak,
Kalimantan Tengah, dalam bentuk tarian
yang atraktif. Tari Mandau ini merupakan
simbolisasi dari semangat perjuangan
masyarakat suku Dayak dalam membela
harga diri dan kehormatannya selain
sebagai fungsi seni pertunjukan dalam
kehidupan masyarakat.
123
SUSTAINING SYNERGY,
SPREADING ENERGY
MAJU DENGAN SUMBER DAYA
MANUSIA UNGGUL
Pendahuluan Kinerja Ekonomi
Profil Perusahaan Kinerja Lingkungan
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Sosial
Dinamika di industri minyak dan gas (migas) dalam mutakhir dalam rangka mendukung pelaksanaan
beberapa tahun terakhir menuntut stakeholder untuk kegiatan usaha yang lebih efektif dan efisien. Oleh
menyesuaikan diri. Dinamika ini pun dirasakan oleh karena itu, Direktorat SDM diharapkan semakin optimal
Pertamina dimana terdapat 3 (tiga) isu yang menjadi menjalankan perannya dalam mengelola SDM yang
tantangan Perusahaan. Pertama, perkembangan terintegrasi untuk meningkatkan nilai Perusahaan,
teknologi informasi terkini dari teknologi operasional melalui peningkatan kapabilitas pekerja, percepatan
dan model bisnis yang tepat. Kedua, efisiensi saat proses layanan pekerja serta pengembangan budaya
menghadapi krisis. Ketiga, peta kompetisi investasi inovasi yang lebih baik di masa mendatang. (103-2)
industri migas global.
Untuk mendukung Pertamina mencapai visinya, maka
Untuk menghadapi dinamika yang ada, Pertamina disusunlah HC strategy house yang merefleksikan visi
menyadari bahwa Sumber Daya Manusia merupakan dan strategi HC yang selaras dengan kebutuhan bisnis.
salah satu faktor yang mendukung bertahannya Dengan demikian, diharapkan pengelolaan sumber
bisnis dalam era ini. Pengembangan kompetensi daya manusia berjalan dengan terstruktur dan efektif
SDM menjadi kunci sukses untuk mendorong inovasi agar setiap individu mampu memberikan kontribusi
teknologi dan menemukan metode baru yang lebih terbaik sesuai kompetensinya.
HC Outcomes
Human Capital HC Enabler
Attract, develop, Strong & competent High performance Effective Accurate, updated, HC that effectively HC policies that are
motivate & retain leaders that drive culture & Efficient comprehensive, inte- partner wuth the focus on the achieve-
the right talent high performance HC Service grated data to support business to realize ment of organization
organization Delivery decision making organization goals goals
Proposed Initiatives
Dalam prinsip Human Capital dan Talent Management, Talent Management & Succession Planning. Dengan
sukses sebuah aktivitas bisnis sangat bergantung suksesnya implementasi Talent Management dan
pada ketersediaan pekerja yang berkualitas baik/ Succession Planning, diharapkan Fungsi SDM dapat
professional. Talent yang baik (pekerja yang mampu mendukung visi SDM ‘To be strategic business
berkualitas dan berkinerja baik) akan menghasilkan partner and grow talent for Pertamina to become World
outcomes bisnis yang lebih baik. Hal ini merupakan Class National Energy Company.
deliverables yang dihasilkan dari implementasi
124
Laporan Keberlanjutan 2018
PT Pertamina(Persero)
Peta Jalan Sumber Daya Manusia [103-2]
Pertamina telah menyusun peta jalan sumber daya dan dinamika perubahan, sejalan dengan Prioritas
manusia menuju tahun 2016-2030 (HR Roadmap), Strategis Pertamina.
yang merupakan bagian dari transformasi Perusahaan
yang telah dimulai sejak tahun 2007. Roadmap ini merupakan respons Pertamina terhadap
tantangan energi global dan domestik yang dihadapi
HR Roadmap selaras dengan upaya mencapai serta menjawab tantangan perjalanan keberlanjutan
visi Pertamina yaitu “World Class National Energy di masa depan. HR Roadmap terdiri dari 3 fase
Company”, dimana Fungsi SDM juga menetapkan pencapaian untuk 4 area pengembangan. Pada saat
World Class HR dan roadmap strategi pengelolaan sekarang merupakan Fase-I tahun 2016-2020 yang
SDM yang difokuskan pada implementasi pada setiap difokuskan pada fondasi pengelolaan sumber daya
fase pengembangan. Pada perjalanannya pengelolaan manusia yang unggul.
sumber daya manusia disesuaikan dengan kebutuhan
HR ROADMAP
High Performance Corporate Culture Shoping Globlal Corporate Culture Global Corporate Culture
High Performance
Organizational Effectiveness
Culture
Developing Global Organization Digital Working Style
Efficient Outsourcing Management
125
SUSTAINING SYNERGY,
SPREADING ENERGY
Pencapaian Kinerja Strategis
Direktorat SDM [103-3]
Realisasi implementasi masing-masing strategi di atas pada tahun 2018 adalah sebagai berikut:
% Kontribusi
No. Strategi Penurunan Va- Realisasi
cancy Rate
Job enlargement di Direktorat Pengolahan, Direktorat SDM, Eks Direktorat Gas, Eks
3 Transform 67%
Direktorat Pemasaran, dan lain sebagainya.
Pelaksanaan Catalyser Program bagi 120 (seratus dua puluh) Pekerja terpilih.
6 Bind *
*Strategi build dan bind tidak memiliki dampak langsung pada penurunan vacancy rate
126
Laporan Keberlanjutan 2018
PT Pertamina(Persero)
Performance Management System [103-3]
Dalam rangka meningkatkan efektivitas Performance secara aktif dalam memberikan dampak
Management System (PMS) yang selaras dengan positif (value added) terhadap lingkungannya.
program pembinaan Pekerja, maka perlu dilakukan Sebagai contoh, pekerja dapat melaporkan
simplifikasi dan penguatan terhadap aktivitas-aktivitas keterlibatan dalam organisasi olahrga,
PMS pada performance review Pekerja (People Review) organisasi keagamaan, serikat pekerja,
tahun 2018. culture change agent, organisasi profesi, dan
kegiatan-kegiatan kesukarelawanan lainnya
Penetapan target pekerja diwujudkan dalam Key (volunteerism).
Performance Indicator (KPI) untuk level Manager ke atas -
dan Individual Goal untuk pekerja yang menduduki Dukungan Talent Mobility Pertamina
jabatan di bawah Manager/setara. Baik KPI maupun (Group)
Individual Goal yang bertujuan meningkatkan
akuntabilitas terhadap pencatatan kontribusi individual, Upaya optimalisasi kinerja Pertamina Group
yang nantinya menjadi pertimbangan dalam proses membutuhkan dukungan pengelolaan SDM yang
evaluasi kinerja (performance review). terintegrasi dan komprehensif melalui HR Corporation
Management. Hal ini diwujudkan salah satunya dalam
Individual Goal merupakan kesepakatan target kerja bentuk program pergerakan pekerja (talent mobility)
antara Pekerja dan atasan melalui dialog dua arah. melalui penugasan/perbantuan Pekerja dari/ke luar
Penetapan Individual Goal merupakan 4 s/d 10 target Perusahaan di lingkup Pertamina Group. Sebagai
kerja prioritas yang terdiri atas 4 (empat) aspek target dasar komitmen bersama dalam pergerakan pekerja
kerja, yaitu : di lingkup Pertamina Group, maka pada tahun 2018
a. Cascading KPI Bisnis Pertamina (Persero) dan Anak Perusahaan menyusun
Berisi tugas/task, project, dan program/target dan menyepakati Perjanjian Kerja Sama (PKS).
kerja yang terkait langsung maupun tidak
langsung dengan pencapaian KPI Manager Perjanjian Kerja sama ini bertujuan untuk
(Group KPI dan Division KPI). melaksanakan kerja sama antara Pertamina dengan
b. HSSE Objectives Anak Perusahaan, berkaitan dengan perbantuan,
HSSE Individual Objectives merupakan pemanfaatan dan pengembangan sumber daya
serangkaian aktivitas-aktivitas kontribusi manusia/pekerja dari Perusahaan Asal ke Perusahaan
individu dalam meningkatkan aspek HSSE di Pengguna dan/atau sebaliknya. Penandatanganan PKS
lingkungan kerja serta jenis aktivitas tersebut dimaksudkan untuk mencapai engagement dan sinergi
mengacu juknis KPI HSSE Participation tahun di lingkungan Pertamina Group.
2018.
c. Development Commitment Direksi mendukung kesepakatan penugasan/
Aspek ini merupakan komitmen dalam perbantuan dalam bentuk Perjanjian Penugasan/
meningkatkan pengetahuan/kompetensi/ secondment agreement (antara Perusahaan induk dan
keterampilan terkait pekerjaan yang Anak Perusahaan) dan second agreement (antara
ditargetkan untuk dikuasai pada tahun Pekerja dan Perusahaan) yang disepakati oleh kedua
berjalan. Aktivitas development dapat berupa belah Pihak dan didukungoleh komitmen dari seluruh
training maupun non training (self learning, Pekerja dan Pimpinan.
coaching, mentoring, development feedback, PKS Perbantuan Pekerja yang telah ditandatangani
assignment, penugasan sebagai pejabat antara Direktur SDM Pertamina dan Direktur Utama
sementara, dll) yang terdapat pada rencana Anak Perusahaan sebagai berikut:
pengembangan pekerja. 1. Elnusa
d. Community Involvement 2. Pertamina Geothermal Energy
Aspek ini bertujuan agar setiap pekerja 3. PGN
melibatkan dirinya/mencari ruang kolaboratif 4. Pertagas
127
SUSTAINING SYNERGY,
SPREADING ENERGY
Pendahuluan Kinerja Ekonomi
Profil Perusahaan Kinerja Lingkungan
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Sosial
Budaya Pertamina
dan Keterlibatan Karyawan
128
Laporan Keberlanjutan 2018
PT Pertamina(Persero)
2. Entropi Budaya mengalami penurunan 0,46% dari Direktorat/Fungsi dan mengontrol/
13.24% tahun 2017 menjadi 12,78% tahun 2018 menurunkan Limited Values.
(semakin rendah indeks Entropi Budaya maka c. Monitor dan evaluasi Program Budaya Spesifik
semakin sehat suatu perusahaan). Nilai Entropi untuk mengetahui efektivitas pelaksanaan
Budaya tahun 2018 semakin mendekati kategori program budaya tersebut dan memperoleh
Prima/Sehat. Berikut tren pergerakan indeks masukan untuk continues improvement.
Entropi Budaya. d. Membuat positive reinforcement program untuk
menguatkan komitmen para Leaders terhadap
pembentukan high performance culture dengan
ENTROPI penerapan Program The Best Role Model dan
The Best CCA.
e. Mengembangkan modul mobile learning
Values Based Development Program (VBDP)
untuk seluruh level jabatan, sebagai sarana
internalisasi tata nilai dan ciri tata nilai
sehingga tata nilai melekat dalam diri setiap
pekerja.
2015 2016 2017 2018 f. Mengembangkan dan melaksanakan program
change management atas perubahan
Pada tahun 2018, perusahaan mengimplementasikan kebijakan SDM dan/atau organisasi yang
Program Budaya Spesifik di seluruh Fungsi/ bersifat signifikan (seperti mobile learning,
Direktorat di lingkungan PT Pertamina (Persero). Shared Service Center (SSC), perubahaan
Implementasi Program Budaya Spesifik tersebut organisasi di lingkungan Direktorat SDM,
secara umum mendorong penurunan indeks Entropi dan subholding gas) sebagai upaya untuk
Budaya tahun 2018. meningkatkan keberhasilan implementasi
perubahan.
Beberapa upaya yang dilakukan untuk g. Optimalisasi utilisasi Pertaline sebagai
meningkatkan EE, PPC dan menurunkan Limited tools yang digunakan untuk meng-amplify,
Values (Entropi Budaya) adalah sebagai berikut: mendorong dan mengukur internalisasi dan
[103-3] eksternalisasi tata nilai 6C di lingkungan
a. Pembentukan Culture Change Agent (CCA) PT Pertamina (Persero) secara umum dan
yang melibatkan seluruh lini, mulai dari level di lingkungan Direktorat SDM, Direktorat
Direksi, SVP/VP, Manager, sampai dengan Keuangan dan Direktorat PIMR secara khusus.
working level di masing-masing Fungsi/ h. Meningkatkan sinergi dan kolaborasi serta
Direktorat. Terjadi peningkatan jumlah CCA volunteerism antar Fungsi melalui pembentukan
dari 4,97% menjadi 5,88% dari populasi tim lintas fungsi dalam pelaksanaan kegiatan/
pekerja event-event Perusahaan seperti Pertamina
b. Pembuatan Program Budaya Spesifik Digital Day, Sumpah Pemuda, Pertamina
Direktorat/Fungsi sebagai media internalisasi Energi Negeri, Bazar Energi Negri dan lain-
6C, meningkatkan engagement pekerja, lain.
meningkatkan kinerja Fungsi dengan
memperkuat/meningkatkan strong values
129
SUSTAINING SYNERGY,
SPREADING ENERGY
Pendahuluan Kinerja Ekonomi
Profil Perusahaan Kinerja Lingkungan
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Sosial
Pertamina melaksanakan rekrutmen dari sumber search firm/agencies dan/atau bursa tenaga kerja;
eksternal dan internal Perusahaan untuk mendapatkan kerja sama dengan instansi TNI, Polri, instansi
kandidat yang sesuai dengan perencanaan SDM pemerintah lainnya dan organisasi profesi tertentu;
dan kebutuhan bisnis. Proses rekrutmen dilaksanakan serta pemanduan bakat (talent scouting).
dengan prinsip keterbukaan, kewajaran dan
kesetaraan, dengan kualitas dan kompetensi calon Pada tahun 2018, perusahaan induk PT Pertamina
pekerja menjadi pertimbangan utama. [103-2] (Persero) telah melakukan rekrutmen pekerja sebanyak
963 orang, baik fresh graduate maupun pro hire untuk
Calon pekerja dijaring melalui media massa (iklan); mengisi berbagai posisi sesuai dengan kebutuhan
website Perusahaan; kerja sama dengan perguruan organisasi. Komposisi karyawan baru hasil rekrutmen
tinggi, lembaga jasa pengadaan pekerja, executive tahun pelaporan adalah sebagai berikut: [401-1]
Selain bertambah karena adanya pekerja baru hasil berlaku. Pekerja yang mengundurkan diri misalnya,
rekrutmen, jumlah pekerja mengalami pengurangan mereka harus mengajukan permohonan secara
karena adanya pekerja yang meninggalkan Perseroan tertulis selambat-lambatnya 30 hari sebelum tanggal
(turnover). Pegawai yang meninggalkan Perseroan pengunduran diri. [103-2]
karena mengundurkan diri maupun akibat pemutusan
hubungan kerja, semua diputuskan oleh Pertamina Komposisi turnover selama tahun 2018 adalah sebagai
dengan merujuk pada ketentuan ketenagakerjaan yang berikut: [401-1]
Turnover (orang)*
<30 tahun 1 7 4 5 11 11
30-50 tahun 1 4 2 12 16 8
>50 tahun 30 5 0 0 5 -
Total 32 16 6 17 32 19
* Turnover adalah karyawan mengundurkan diri dan PHK, tidak termasuk PHK alami.
130
Laporan Keberlanjutan 2018
PT Pertamina(Persero)
Tunjangan Karyawan
Berdasarkan statusnya, pekerja di Perseroan besarnya upah pokok sedikit-dikitnya 75 % (tujuh puluh
terbagai dalam tiga kategori besar, yakni karyawan lima perseratus) dari jumlah upah pokok dan tunjangan
tetap, karyawan tidak tetap, dan tenaga kerja jasa tetap.
penunjang. Perbedaan status tersebut berpengaruh
terhadap tunjangan yang diterima pekerja sebagai Secara rinci, tunjangan yang diterima oleh masing-
komponen upah. Undang-undang Ketenagakerjaan masing pekerja berdasarkan statusnya adalah sebagai
No. 13 Tahun 2003 menyebutkan komponen upah berikut:
terdiri dari upah pokok dan tunjangan tetap dengan
Tunjangan Jabatan √ √ -
Tunjangan Daerah √ √ -
Insentif Kehadiran - - √
Cuti Melahirkan
Kebijakan cuti melahirkan di Pertamina bagi pekerja Di Pertamina, pekerja perempuan yang sudah selesai
waktu tidak tertentu (PWTT) dan Pekerja Waktu Tertentu mengambil cuti hamil dan melahirkan kembali
(PWT) mengacu pada ketentuan dalam Undang-undang menempati posisi yang sama atau sebanding dengan
No.13 tahun 2003 yakni kepada Pekerja wanita yang sebelum yang bersangkutan cuti. Dengan kebijakan
hamil diberikan istiharat selama 1,5 bulan sebelum ini, maka pekerja tidak merasa dirugikan setelah
melahirkan dan 1,5 bulan setelah melahirkan. Khusus mengambil cuti hamil dan melahirkan.
untuk Pekerja Waktu Tidak Tertentu, ketentuan cuti
melahirkan diatur juga di dalam Perjanjian Kerja
Bersama. Sementara itu, untuk pekerja pria yang
istrinya melahirkan diberikan hak untuk cuti selama
5 (lima) hari. Pertamina tidak pernah menghalangi
pekerja perempuan yang mengambil cuti hamil dan
melahirkan, maupun pekerja pria yang mengambil cuti
karena istrinya melahirkan.
131
SUSTAINING SYNERGY,
SPREADING ENERGY
PENGELOLAAN TALENTA
Efektivitas succession planning ini diukur dengan Pendekatan pendidikan dan pelatihan (pengembangan
KPI Pipeline Utilization sebagai KPI Direktur SDM. Pekerja) dilakukan secara blended learning yang
KPI Pipeline Utilization mengukur dari penempatan menggabungkan beberapa metode pembelajaran.
pejabat Manager ke atas, berapa banyak Pejabat Adapun proporsinya adalah formal pembelajaran
yang memenuhi kriteria talent pool/short list successor. 10% (dalam bentuk training classroom), pembelajaran
Dengan target 90% pada tahun 2018, realisasi KPI lainnya 20% (misalnya melalui coaching internal atau
Pipeline Utilization sampai dengan TW IV adalah 92%. external, mentoring, benchmarking, dan feedback)
Dengan demikian, diharapkan Perusahaan memiliki dan pembelajaran melalui Experience Based Training
ketersediaan calon pimpinan sesuai dengan standar dengan porsi 70% (misalnya pemberian assignment/
Leadership Perusahaan. special project, exposure berupa on the job teaching/
training, dan task Force). Pendekatan pembelajaran
Selanjutnya, untuk pengembangan potensi dan tersebut dilakukan baik secara konvensional
persiapan suksesor agar siap menduduki suatu jabatan melalui tatap muka maupun secara online dengan
tertentu, khususnya untuk suksesor level Manager, menggunakan media komunikasi yang ada seperti
maka Perusahaan melaksanakan Program Talent e-mail, chat, e-learning maupun aplikasi lainnya.
Development Acceleration (TDA) Mid Level secara
berkesinambungan. Sedangkan untuk menyiapkan level Di Pertamina, terdapat 3 pihak yang berperan
VP/Setara ke atas dalam 3 (tiga) sampai 5 (lima) tahun signifikan dalam pengembangan Pekerja, yaitu Business
mendatang, Perusahaan melaksanakan Top Talent Leader di Lini Bisnis, Fungsi Human Capital dan Pekerja
Development Program (TTDP). yang bersangkutan. Fungsi Human Capital sendiri akan
lebih berperan sebagai mitra bisnis dalam memfasilitasi
proses pembelajaran yang dibutuhkan oleh Lini Bisnis
dan Pekerja yang bersangkutan.
132
Laporan Keberlanjutan 2018
PT Pertamina(Persero)
BLENDED LEARNING APPROACH AS A TOOLS OF DEVELOPMENT
Role of Development
10% -- Training
Self Study
Employee
Through Others:
20% - Feedback
- Coaching/Mentoring
- Brenchmaring
Employee
Development
Through Experiences:
70% - Assignment
- On the job teaching Human Line Manager
- Special project Resources )user(
- O/ff
- Task force
- .....
Employees have a
significant role in
Source: Assigments - Other People--Coursework: development
Comparison Six Lesson of Experience Studies by Cynthia
McCauley, Center for Creative Leadership-2013
Dalam pengembangan pekerja, Pertamina Pada tahun 2018, Pertamina telah melakukan
mengoptimalkan sumber daya internal di Perusahaan perubahan yang signifikan dalam metode
maupun di Anak Perusahaan. Fasilitas pembelajaran pembelajaran yaitu dengan meluncurkan program
yang telah dibentuk untuk mendukung tujuan ini adalah e-learning melalui aplikasi “Ruang Kerja” bekerja sama
Pertamina Corporate University, HSE Training Center, dengan Ruang Guru. Ruang Kerja merupakan aplikasi
Maritime Training Center dan fasilitas operasi lainnya. pembelajaran yang dapat diakses oleh seluruh pekerja
Pada tahun 2018 dalam KPI Direktur SDM terdapat melalui gadget dalam rangka meningkatkan efektivitas
komitmen pencapaian Learning Hours rata-rata Pekerja pembelajaran blended learning serta mendorong
per tahun adalah 40 jam dan realisasinya mencapai budaya self-learning pekerja. Modul yang telah
lebih dari 40 jam. dijalankan melalui mobile learning diantaranya yaitu:
Mandatory Managerial (Effective Working Attitude,
Pada tahun 2018, Pertamina menginvestasikan dana Junior Management Development Program, Senior
untuk pelatihan dan pengembangan kompetensi Management Development Program), Mandatory
karyawan sebesar Rp 646 miliar, naik sebesar Values (Value Based Development Program),
34,7% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yaitu Mandatory HSSE (Basic HSSE), dan Technical Training
Rp 480 miliar, hal ini dikarenakan penambahan (Basic Arus Minyak Korporat), dengan optimalisasi
program Leadership serta Pre-Employement Training. utilisasi sebesar 57,48% persen (status cleared)
Selain itu jumlah peserta pelatihan meningkat
dibandingkan tahun 2017 sebesar 437%. Adapun
persentase karyawan yang mendapatkan pelatihan
dan pendidikan untuk Induk Perusahaan pada tahun
2018 tercatat sebesar 59%, naik dibanding tahun
sebelumnya yang mencapai sebesar 54%.
133
SUSTAINING SYNERGY,
SPREADING ENERGY
Pendahuluan Kinerja Ekonomi
Profil Perusahaan Kinerja Lingkungan
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Sosial
Selain itu, pada tahun 2018 dalam rangka persiapan mengisi 2 (dua) jenjang jabatan di atasnya
mempersiapkan future leaders, Pertamina telah dari talent potensial setingkat Asistant Manager ke
mempersiapkan program pengembangan pekerja atas dengan usia maksimal 45 tahun. Program ini
untuk mengakselerasi kemampuan, kompetensi dan terbagi menjadi empat jenis, yaitu Catalyser Enterprise,
kesiapan para Leaders guna mengisi Key Leadership Catalyser Energy, Catalyser Global, dan Catalyser
Positions dalam 3-5 tahun ke depan, yaitu Top Talent Technology. Para Future Leaders sebagai Catalyser
Development Program (TTDP), yang selanjutnya juga diharapkan mampu dan siap untuk bekerja baik di
disebut sebagai Catalyser. TTDP merupakan program lingkup nasional yaitu antar perusahaan BUMN dan
pengembangan kapabilitas kepemimpinan sebagai juga bersaing di tingkat World-Class Level.
PEP Mentoring
Catalyser
Action Learning Project
PEP Training
(Juli-Agustus 2018) Year 1 Year 2
Personel
Enterprise
Enterprise Accelerator
Plan
Mobility
Energy Accelerator
Final Validation
1st Validation
2st Validation
• OLAS/SLAS Assignment
• TDA Mid Level • Job rotation
• English Global Accelerator • Temporary
Assignment
• Project
Technology Accelerator
Kick-off
(April 2018)
Learning Hours rata-rata Pekerja per tahun berdasarkan Development Program (PLDP) dalam rangkaian TDA
data per TW IV 2018 telah mencapai 78,3 Jam. Mid Level (batch 13 – 18); Business Leader for Great
Pencapaian tersebut tidak hanya melalui training Performance Program bagi Strategic Leader serta
classroom melainkan juga melalui e-learning, baik yang Direksi Anak Perusahaan; Leaders Forum; Advance
disediakan dalam web based intra Pertamina maupun Leadership Program; Directorship Program (Expand
melalui aplikasi Ruang Kerja bekerja sama dengan Leadership Program). Adapun hasil dari program-
Ruang Guru. program tersebut yaitu tercapainya target Leadership
Competency Index dalam KPI 2018 yaitu 2,89 dari
Untuk Leadership Competency Index improvement target 2,7.
sampai dengan TW IV 2018 telah dilaksanakan
program sebagai berikut: Pertamina Leadership
134
Laporan Keberlanjutan 2018
PT Pertamina(Persero)
MEWUJUDKAN KECELAKAAN KERJA NIHIL
Aspek Health Safety Security Environment (HSSE) 1. Mengutamakan aspek HSSE Perusahaan dalam
merupakan salah satu fokus Pertamina. Aspek ini pengelolaan bisnis perusahaan;
merupakan salah satu aspek utama dari proses bisnis 2. Mematuhi peraturan perundangan HSSE serta
Pertamina. Manajemen menetapkan bahwa HSSE & menggunakan teknologi tepat guna sesuai standar
Sustainabilty menjadi pondasi dalam strategi korporat nasional dan internasional;
2019 – 2026 dengan mandat utama implementasi 3. Mengurangi risiko serendah mungkin untuk
budaya HSSE Excellence dengan baik di semua aspek mencegah terjadinya insiden pada personil, aset,
operasional. [103-2] informasi dan lingkungan;
4. Melakukan intervensi terhadap kondisi maupun
Di Pertamina, pekerja, pemegang saham, dan seluruh tindakan yang dinilai tidak aman;
stakeholder harus berkomitmen menjadikan aspek HSEE 5. Memastikan pemahaman dan implementasi
sebagai bagian integral untuk menjadikan Pertamina Corporate Life Saving Rules (CLSR) pada pekerja
sebagai perusahaan energi kelas dunia. Dengan dan mitra kerja;
komitmen tersebut, Perseroan optimistis akan lebih 6. Meningkatkan kesadaran dan kompetensi pekerja
banyak perubahan dalam praktik HSSE. Dalam hal ini, serta mitra kerja agar dapat melaksanakan
Pertamina tidak memberikan lagi toleransi terhadap pekerjaan secara benar, aman dan berwawasan
tindakan yang akan mengancam keamanan dan lingkungan;
keselamatan perusahaan maupun pekerjanya. 7. Melaporkan seluruh insiden secara transparan dan
melakukan investigasi untuk mencegah terjadinya
Kebijakan HSSE Perusahaan yang ditandatangani oleh insiden serupa;
Direktur Utama memuat komitmen sebagai berikut: 8. Menjadikan kinerja HSSE personil, aset, data
[103-2] dan informasi Perusahaan dalam penilaian dan
penghargaan terhadap seluruh pekerja.
135
SUSTAINING SYNERGY,
SPREADING ENERGY
Pendahuluan Kinerja Ekonomi
Profil Perusahaan Kinerja Lingkungan
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Sosial
Aspek HSSE merupakan salah satu aspek utama dari proses bisnis Pertamina. Manajemen menetapkan bahwa
HSSE & Sustainabilty menjadi pondasi dalam strategi korporat 2019 – 2026, dengan mandat utama implementasi
budaya HSSE Excellence dengan baik di semua aspek operasional.
136
Laporan Keberlanjutan 2018
PT Pertamina(Persero)
Strategi Korporat 2019-2026
VISION
To become a world-classnational company
Company Growth-Grow Pertamina sustainability by optimizing the business portofolio to grow according to our Shareholder’s expectations
ROIC: 12-14% Revenue: 3-5% Debt:2,5-3,4 R/P ration: 15 tahun Fuel Market Share: 95%
03 Value-driven
UPSTREAM
04 Intentional
in growing GAS 05 Customer-focus
MARKETING
06 Adaptable
REFINING & PETCHEM
07 Extend
ENERGY BUSINESS
Rebalancing portfolio hulu Akselerasi pertumbuhan Pengembangan logistic Eksekusi RDMP dan GRR Pengembangan potensi
(value driven bisnis gas (antara lain; dan infrastruktur untuk secara terintegrasi & bisnis solar, battery
city gas, power, industrial operational excellence komprehensif dengan tetap storage, dan biofuel 1.5 –
Penurunan unit cast LNG, dll) dan pengembangan mempertahankan posisi 2G melalui kemitraan dan
market keuangan yang baik investasi kepemilikan.
Optimalisasi Optimalisasi peluang Peningkatan kapabilitas bisnis petchem melalui kegiatan Pengembangan bisnis NRE
pengembangan WK bisnis kolaboratif bersama trading melalui model bisnis venture
geothermal eksisting konsumen utama (mis: PLN) capital
Peningkatan bisnis produk petchem dari drive secara
selektif
01 HSSE & Sustainability Implementasi budaya HSSE excellence dengan baik di semua aspek operasional
Digital Transformation Implementasi transformasi digital dan shared services center (SSC) di seluruh lini bisnis Perusahaan, dan ICT
exellence
02 Human Capital Dev. Budaya kinerja tinggi (HR excellence). Fokus pada upaya menutup gap pada demografi pekerja saat ini
Asset Management Efisiensi operasional, Optimalisasi APU, Kepemilikan & control terhadap lahan milik
Subsidiary Management Restrukturisasi AP (konsep strategic holding), AP sebagai entitas portfolio bisnis yang Independen dan
profitable
Selama tahun 2018, Pertamina telah melakukan berbagai program terkait dengan Kesehatan dan Keselamatan Kerja di
antaranya sebagai berikut: [103-3]
1. Penyusunan SUPREME (Sustainability Pertamina Expectations for HSSE Management Excellence), menuju
one Pertamina HSSE Management System dengan pendekatan berbasis risiko, menganut prinsip perbaikan
berkelanjutan dan PDCA serta bertahap akan menggantikan protocol ISRS, SMP, Fit to Work.
• SUPREME Merupakan Sistem Manajemen untuk mengintegrasikan praktik-praktik HSSE terbaik/ kelas
dunia secara terstruktur dan sistematis pada tingkat Korporat, Direktorat, Unit Operasi, dan Anak
Perusahaan Pertamina, serta memastikan bahwa praktik-praktik HSSE tersebut memberikan kontribusi
terhadap keberlanjutan bisnis secara keseluruhan.
• SUPREME adalah PERTAMINA HSSE MS yang berbasis manajemen resiko HSSE yang menjadi titik
berangkat standarisasi pendekatan-pendekatan HSSE Management System, Proses Bisnis, Program dan
sistem administrasi HSSE di seluruh PERTAMINA sejak di KORPORAT, Direktorat, Unit Operasi, dan
Anak Perusahaan. Sehingga SUPREME mendukung harapan PERTAMINA akan efektifitas dan efisiensi
pengelolaan bahaya dan resiko kecelakaan HSSE secara tersistematika dan terukur kinerjanya karena
Operasi PERTAMINA sangat beresiko tinggi, padat modal dan paparan terhadap aspek teknologi yang
tinggi.
137
SUSTAINING SYNERGY,
SPREADING ENERGY
Pendahuluan Kinerja Ekonomi
Profil Perusahaan Kinerja Lingkungan
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Sosial
2. Kampanye Corporate Life Saving Rules. Merupakan evaluasi secara statistik di PERTAMINA dan bench-marking
dari bahaya-bahaya utama dalam pengelolaan dan pengoperasian bisnis minyak dan gas (IOGP) juga sumber-
sumber energi yang terbarukan yang potensi menyebabkan kecelakaan berakibat meninggal dunia (FATALITY).
Terdapat 12 elemen Corporate Life Saving Rules.
PERMIT TO WORK
3
Setiap pekerjaan wajib mempunyai ijin kerja sesuai dengan risikonya.
ISOLATION
4 Pastikan energi sudah diisolasi sebelum melakukan pekerjaan, dengan aturan Log Out, Tag
Out dan Discharge Test.
CONFINED SPACE
5 Pastikan anda memiliki otorisasi dan ijin kerja yang valid sebelum masuk ke dalam ruang
terbatas
LIFTING OPERATION
6 Pastikan operasi pengangkatan terencana, terawasi dan dilaksanakan oleh personil yang
berkompeten
138
Laporan Keberlanjutan 2018
PT Pertamina(Persero)
FIT TO WORK
7
Pastikan anda memenuhi persyaratan medis dan fit untuk bekerja sesuai pekerjaan.
WORKING AT HEIGHT
8
Pastikan tersedia alat pencegah jatuh saat bekerja di ketinggian
SYSTEM OVERRIDE
10 Pastikan mendapatkan ijin dan otorisasi sebelum melakukan override/ bypass atau
menonaktifkan/ disabling safety critical equipment.
ASSET INTEGRITY
11 Pastikan fasilitas telah dilakukan inspeksi, pengujian dan pemeliharaan sesuai dengan
prosedur dan peraturan.
DRIVING SAFETY
12 Pastikan pengemudi, penumpang dan kondisi kendaraan telah mematuhi pengelolaan
resiko dan pemenuhan peraturan keselamatan berkendara yang berlaku.
3. Implementasi Reward & Consequences atas kinerja 5. Penerbitan Corporate Life Saving Rules yang
HSSE serta memasukkan bobot HSSE dalam fit dikombinasikan dengan Demo Room untuk
proper test, fit interview pejabat dan blast learning peningkatan kompetensi pekerja, khususnya
from event (LFE) outsourcing.
4. Melaksanakan crisis management exercise dan 6. Pelaksanaan PROPER dan audit Protocol Pertamina
emergency drill secara rutin untuk melatih kesiapan Environment Regulation Compliance Assurance
saat menghadapi kondisi krisis/ sebenarnya (PERCA) sebagai baseline pengelolaan lingkungan
UO/ Lokasi/ AP yang tidak masuk penilaian
PROPER.
139
SUSTAINING SYNERGY,
SPREADING ENERGY
Pendahuluan Kinerja Ekonomi
Profil Perusahaan Kinerja Lingkungan
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Sosial
a. PROPER adalah Program Penilaian Peringkat 7. Pelaksanaan cross & internal directorate
Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan management walkthrough (MWT) sebagai wadah
Lingkungan Hidup yang diberikan oleh pembelajaran leader serta wadah komunikasi
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan langsung leader ke frontliner
setiap tahun kepada perusahaan-perusahaan 8. Pelaksanan audit HSSE terintegrasi di 74 lokasi
yang terdiri dari peringkat Emas, Hijau, Biru, unit operasi/field, yang terdiri dari audit HSSE
Merah dan Hitam. Manajemen sistem berbasis protokol ISRS,
b. PROPER EMAS diberikan kepada perusahaan audit fit to work (FtW), audit Sistem Manajemen
yang telah secara konsisten menunjukkan Pengamanan dan Survey Budaya
keunggulan lingkungan (environmental 9. Pelaksanaan survei budaya dengan rata-rata skor
excellency) dalam proses produksi dan/atau 3,72 (level budaya proaktif)
jasa, melaksanakan bisnis yang beretika dan 10. Penilaian rapor kinerja dan Penilaian penghargaan
bertanggung jawab terhadap masyarakat. HSSE Pertamina Patra Adikriya Bhumi yang
c. Unit Operasi/Anak Perusahaan yang berhasil dilaksanakan untuk unit operasi/anak perusahaan
mendapatkan peringkat PROPER Emas yang dikepalai oleh General Manager atau
sebanyak 13 lokasi atau 65% dari jumlah selevel. Dilakukan untuk 66 unit operasi/anak
penerima PROPER Emas Nasional, yaitu : perusahaan.
• PT Pertamina EP Asset 1 Rantau Field 11. Berdasarkan hasil penilaian tim penilai Patra
• PT Pertamina EP Asset 3 Subang Field Adikriya Bhumi, terpilih 11 (sebelas) unit operasi/
• PT Pertamina EP Asset 3 Tambun Field anak perusahaan yang berhak mendapatkan
• PT Pertamina EP Asset 5 Tarakan Field penghargaan dengan peringkat sebagai berikut:
• PT Pertamina Hulu Energi Offshore North
West Java Peringkat
UO/AP Penerima Penghargaan
• JOB Pertamina Talisman Jambi Merang Penghargaan
140
Laporan Keberlanjutan 2018
PT Pertamina(Persero)
12. Asesmen HSSE Management System berbasis 13. Program Audit Sistem Manajemen Pengamanan
Protokol ISRS (SMP) Tahun 2018
Dalam rangka mencapai HSSE Excellent, Sistem manajemen pengamanan dalam
PERTAMINA telah menjalankan secara korporat penerapannya melibatkan unsur manajemen,
asesmen implementasi HSSE MS dengan tenaga kerja, kondisi, dan lingkungan kerja yang
ISRS sejak tahun 2015 berdasarkan pada secara profesional terintegrasi untuk mencegah dan
Memorandum Direktur Utama Pertamina No. mengurangi kerugian akibat ancaman, gangguan,
008/C00000/2014-S0 tanggal 18 Maret 2014, dan bencana serta mewujudkan tempat kerja yang
tentang Road Map Pertamina Menuju HSSE aman, efisien, dan produktif.
Excellent menetapkan bahwa untuk mencapai
kinerja HSSE yang excellent harus disusun program Hasil audit SMP pada tahun 2018 terdapat 42
kerja atau road map dengan kriteria HSSE Unit Operasi/Anak Perusahaan yang mendapatkan
Excellent yaitu melalui Asesmen HSSE Management peringkat gold.
System berbasis Protokol ISRS atau International
Sustainability Rating System (ISRS) yang mencapai 14. Asesmen Fit To Work Level
tingkat excellent. Bertujuan untuk meningkatkan implementasi Fit to
Work di lokasi kerja Pertamina. Tahun 2018 mulai
Pada tahun 2018, 76 Unit Operasi/Anak dilakukan audit Fit to Work, sebagai baseline data
Prerusahaan telah dilakukan asesmen baik untuk mewujudkan OH-IH excellent.
eksternal maupun internal. Unit Operasi/ Anak
Perusahaan yang berhasil mencapai level excellent Unit operasi/Anak Perusahaan yang mendapatkan
berdasarkan hasil Asesmen HSSE Management hasil asesmen Fit To Work Level ≥ 3,0 sebanyak
System berbasis Protokol ISRS Tahun 2018 18 lokasi.
sebanyak 37 lokasi.
141
SUSTAINING SYNERGY,
SPREADING ENERGY
Perwakilan Pekerja dalam Komite
Gabungan Manajemen-Pekerja untuk K3
Pendahuluan Kinerja Ekonomi
Profil Perusahaan Kinerja Lingkungan
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Sosial
Untuk meningkatkan efektivitas HSSE, Pertamina telah HSSE Golden Rules merupakan aturan mendasar
membentuk Komite K3. Komite beranggotakan level yang wajib dipatuhi oleh semua orang yang bekerja
manajemen dan melaporkan hasil kegiatannya kepada dalam lingkup operasional Pertamina. HSSE Golden
pimpinan tertinggi lokasi. [103-2] Rules meliputi 3 kewajiban mendasar yaitu mematuhi
peraturan, melakukan intervensi bila ada kondisi
Pengelolaan HSSE Tahun 2018 atau perilaku tidak aman dan peduli terhadap
lingkungan sekitar.
Keselamatan Kerja
Telah dikembangkan pula sistem untuk penerapan HSSE
Untuk meningkatkan derajat kepedulian setiap individu, Golden Rules yaitu melalui Pengamatan Keselamatan
Pertamina mengkampanyekan HSSE Golden Rules Kerja (PEKA), yaitu hasil observasi atas kondisi atau
kepada pekerja maupun kontraktor. HSSE Golden perilaku tidak aman di sekitar lingkungan kerja. PEKA
Rules wajib dipahami dan dipatuhi oleh siapapun yang ini dapat dilaporkan secara off line maupun online.
memasuki tempat kerja Pertamina yang juga diperkuat
dengan Corporate Life Saving Rules. [103-2] Pemahaman dan kepedulian juga ditingkatkan dengan
inisiatif Safety Stand Down (SSD) kepada seluruh
karyawan untuk memperhatikan insiden tertentu
sehingga dapat melakukan langkah pencegahan yang
perlu di tempat kerja masingmasing.
142
Laporan Keberlanjutan 2018
PT Pertamina(Persero)
Insiden adalah suatu kondisi kecelakaan kerja yang Tujuan pengelolaan kesehatan kerja adalah mencegah
tidak diharapkan terjadi. Segera setelah insiden penyakit akibat kerja dan menciptakan iklim kerja yang
terjadi, akan dilakukan investigasi oleh tim investigator sehat sehingga pekerja dapat bekerja dengan produktif
yang telah ditunjuk oleh pimpinan tertinggi sesuai tanpa adanya gangguan kesehatan akibat pekerjaan.
hirarki tingkat insiden. Hasil investigasi awal akan Program kesehatan kerja rutin meliputi pemeriksaan
disusun menjadi bahan safety alert yang dibagikan kesehatan kerja, pengembangan implementasi
ke seluruh unit operasi dan lapangan sebagai bahan kesehatan kerja dan pelatihan kesehatan kerja.
untuk melakukan SSD dengan tujuan agar unit operasi
ataupun lapangan melakukan mitigasi risiko sejenis Pada kebijakan HSSE yang baru, telah disebutkan
agar di lokasi kerja mereka tidak terjadi kecelakaan bahwa untuk memastikan kondisi kesehatan pekerja
yang sama. dan mitra kerja yang sesuai dengan pekerjaannya (fit
to work) telah menjadi salah satu kebijakan yang harus
Kesehatan Kerja dilakukan oleh manajemen di seluruh unit operasi dan
Pertamina menjamin semua pekerja dapat bekerja anak perusahaan. Semua pekerja wajib melaksanakan
secara sehat dan produktif. Untuk itu dilakukan Medical Check Up (MCU) setahun sekali, sedangkan
upaya-upaya pengelolaan lingkungan kerja yang mitra kerja diwajibkan melakukan MCU/pemeriksaan
sehat dan gaya hidup sehat sehingga pekerja kesehatan pada awal kontrak kerja. Di samping itu,
dapat mempertahankan dan meningkatkan derajat bagi pekerja dan mitra kerja yang melaksanakan
kesehatannya. pekerjaan dengan kategori risiko tinggi harus
melaksanakan pemeriksaan kesehatan harian sebelum
bekerja.
143
SUSTAINING SYNERGY,
SPREADING ENERGY
Pendahuluan Kinerja Ekonomi
Profil Perusahaan Kinerja Lingkungan
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Sosial
Jenis dan Tingkat Kecelakaan Kerja • Menyiapkan prosedur kerja aman sebagai upaya
pencegahan kecelakaan kerja dan PAK
Penyakit Akibat Kerja • Mewajibkan pekerja/mitra kerja melaksanakan
Pertamina yang bergerak di bisnis energi MCU (Medical Check Up) sebagai upaya
yang terbentang dari hulu sampai hilir, sangat monitoring rutin tingkat kesehatan pekerja
mengutamakan aspek HSSE (Health, Safety, Security • Dan berbagai upaya lainnya
and Environment). Aspek Health yang fokus pada
personel mempunya tujuan utama yaitu menjaga Daftar PAK di Pertamina mengacu pada Keputusan
produktivitas dan kesehatan pekerja atau mitra kerja Presiden RI No. 22 Tahun 1993 tentang Penyakit yang
berada kondisi kesehatan yang optimal dan fit to work Timbul karena Hubungan Kerja.
serta mencegah terjadinya penyakit akibat kerja.
Pencegahan PAK dilaksanakan oleh lintas direktorat,
Penyakit Akibat kerja (PAK) merupakan suatu penyakit dan melibatkan fungsi HR serta manajemen lini.
yang berhubungan dengan pekerjaan atau lingkungan Pekerja yang bekerja di lingkungan kerja dengan
kerja. Oleh karena itu, Pertamina melakukan berbagai potential hazard direkomendasikan untuk melakukan
upaya pencegahan PAK. Beberapa upaya yang pemeriksaan MCU terhadap potensi risiko potential
dilakukan adalah sebagai berikut: hazard tersebut. Apabila ditemukan potensi risiko PAK,
• Melakukan program kesehatan kerja, higiene maka akan dilaporkan ke Laporan Medik PAK dan
industri dan kesehatan lingkungan yang dibahas dalam sidang tim penguji kesehatan, untuk
didasarkan pada identifikasi bahaya-bahaya selanjutnya akan dievaluasi bersama oleh fungsi HR,
kesehatan melalui penilaian risiko HSSE dan manajemen lini. Data 3 tahun terakhir, tidak
• Mengontrol dan memitigasi bahaya-bahaya tercatat kasus PAK di Pertamina.
kesehatan sampai kelevel yang diterima oleh
standar Pertamina dan peraturan Indonesia Seluruh insan Pertamina berkomitmen untuk
• Edukasi kepada pekerja/mitra kerja tentang mewujudkan angka kecelakaan kerja nihil (zero
kondisi dan bahaya yang dapat timbul di tempat accident). Walau demikian, berdasarkan evaluasi dan
kerja data yang ada, pada tahun pelaporan masih tercatat
• Menyediakan pengamanan dan alat perlindungan adanya kecelakaan kerja, sebagaimana tabel berikut:
yang harus ada di tempat kerja [103-3, 403-1]
• Menyediakan alat perlindungan diri bagi
pelaksana pekerjaan
144
Laporan Keberlanjutan 2018
PT Pertamina(Persero)
Incident Rate 2017 2018
Fatal Accident Rate (FAR) – per 100,000,000 work hour 0.97 1.63
Lost Time Incident Rate (LTIR) – per 1,000,000 work hour 0.04 0.06
Total Recordable Incident Rate (TRIR) – per 1,000,000 work hour 0.15 0.16
145
SUSTAINING SYNERGY,
SPREADING ENERGY
Membangun dan Memberdayakan
Masyarakat
Pendahuluan Kinerja Ekonomi
Profil Perusahaan Kinerja Lingkungan
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Sosial
Masyarakat merupakan salah satu pemangku Perusahaan, seperti disampaikan dalam Dampak
kepentingan utama Pertamina. Sebab itu, Perseroan Ekonomi Tidak Langsung dalam Laporan ini. [103-3]
berupaya untuk menjalin hubungan dan membangun
jalur komunikasi dengan masyarakat sehinggga • Memberikan Solusi Terbaik Setiap Pengaduan
Pertamina dapat mengetahui pandangan, kebutuhan, Untuk mengantisipasi adanya keluhan masyarakat,
dan harapan mereka. Dengan upaya tersebut, Pertamina menerima dan selalu siap menanggapi
Pertamina optimistis mampu hidup berdampingan dan pengaduan masyarakat akibat dampak sosial
selaras dengan masyarakat sehingga Perseroan bisa dan lingkungan yang ditimbulkan operasi dalam.
menjalankan usahanya dengan baik. Bagian Communication Relations dan CSR
Pertamina akan memproses pengaduan yang masuk
• Pelibatan Masyarakat Lokal dan menyelesaikan penyelesaian laporan dari
Pertamina menyadari bahwa dalam menjalankan masyarakat dalam kurun waktu kurang dari 7 hari.
usaha terdapat dampak atau risiko sosial dan
lingkungan bagi masyarakat. Oleh sebab itu, Mekanisme pelaporan dan penyelesaian pengaduan
Perseroan berupaya untuk melibatkan masyarakat masyarakat adalah sebagai berikut: [103-3]
lokal. Jenis dan metode pelibatan yang diambil a. Pelapor datang langsung ke pos keamanan dan
menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dan mengisi formulir pengaduan.
Perseroan. [103-2] b. Formulir diteruskan kepada Bagian Public
Relation & HSE untuk dikoordinasikan dengan
Salah satu bentuk pelibatan masyarakat bagian terkait.
terkait dampak sosial dan lingkungan yang c. Tim Public Relation kemudian melakukan
dilakukan oleh Pertamina di setiap unit operasi komunikasi kepada masyarakat terkait
adalah memastikan dipenuhinya persyaratan pengaduan bersama bagian terkait untuk
izin lingkungan, termasuk melakukan Analisis menjaga situasi yang kondusif di masyarakat.
Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) maupun Tim juga melakukan observasi dan penilaian
Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya untuk menetapkan tindak lanjut yang harus
Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) sesuai ruang dilakukan.
lingkup kegiatan berdasarkan peraturan yang
berlaku. Termasuk di dalam pelaksanaan AMDAL Selama tahun 2018, Selama tahun 2018, data traffic
dan UKL- UPL adalah melakukan studi sosial dan Contact Pertamina adalah sebagai berikut: [103-3,
lingkungan sebelum kegiatan dan perencanaan 413-2]
pengelolaan dan pemantauan lingkungan dan
sosial di kegiatan yang dimaksud. Pelaksanaan Tabel Perbandingan Total Traffic 2017 dan 2018
AMDAL dan UKL-UPL juga merupakan penerapan berdasarkan lima saluran utama naik 145% interaksi,
prinsip kehati-hatian dalam mengelola dampak
lingkungan dan sosial yang timbul atau berpotensi No. Jenis Media 2018 2017
timbul dari suatu kegiatan. [103-3, 413-1] 1 Phone 92.381 50.574
146
Laporan Keberlanjutan 2018
PT Pertamina(Persero)
Adapun performance Contact Pertamina tahun 2018 adalah sebagai berikut:
Uraian 2018 2017
Patahnya pipa bawah laut Pertamina yang diakibatkan pihak eksternal di perairan Balikpapan, Kalimantan Timur, pada 31 Maret
2018, menimbulkan dampak bagi lingkungan, sosial masyarakat dan operasional Kilang Pertamina RU V Balikpapan. Walapun
ikut menjadi korban dari sisi operasional dan finansial, Pertamina menyadari bahwa aspek lingkungan dan sosial sekitar adalah
prioritas yang harus didahulukan. Untuk itu, Pertamina dengan sigap melakukan penanganan dini terhadap aspek lingkungan
untuk mengantisipasi meluasnya dampak buruk dari insiden tersebut. Pertamina segera melakukan pemulihan lingkungan dengan
berbagai metode dan secara berkala terus melakukan monitoring di lokasi-lokasi terdampak.
Untuk membersihkan tumpahan minyak, Pertamina menggunakan berbagai teknik. Di bagian pantai atau yang dekat dengan
daratan dilakukan penyedotan menggunakan vacuum truck, kemudian ditampung dengan septic tank. Sementara itu, film-film yang
ada di tengah laut disemprot dengan oil spill dispersant (OSD).
Selain segera menangani dampak bagi lingkungan, Pertamina juga menunjukkan empati dan kepedulian sosial terhadap keluarga
korban melalui santunan. Pertamina menyalurkan santunan langsung kepada keluarga korban yang langsung terpapar oleh
dampak dari insiden tersebut. Sedangkan untuk keluarga korban yang tidak terpapar langsung oleh dampak insiden, Pertamina
melakukan prosedur survei dan verifikasi dalam menyalurkan santunan.
Sampai dengan akhir 2018, Pertamina telah menyalurkan santunan kepada lebih dari 50 persen dari total jumlah warga yang
terdampak. Selebihnya, Pertamina masih melakukan verifikasi dengan harapan di tahun 2019 tersalurkan 100 persen.**
147
SUSTAINING SYNERGY,
SPREADING ENERGY
MENGUTAMAKAN KESELAMATAN PELANGGAN
Bidang usaha yang dijalankan Pertamina di bidang diantaranya Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM)
migas memiliki risiko tinggi. Untuk itu, pemetaan risiko Manggis, TBBM Sanggaran, Depot LPG Manggis, dan
yang cermat dilakukan Perseroan untuk mengantisipai Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Ngurah Rai.
terjadinya risiko tersebut. Selain mitigasi risiko untuk Dalam simulasi tersebut, selain personel dari Pertamina,
mencegah terjadinya kecelakaan kerja bagi pekerja, Perseroan melibatkan juga unsur dari TNI dan Polri
Perseroan juga berkomitmen untuk mewujudkan serta masyarakat setempat. [103-3, 416-1]
keselamatan bagi publik, termasuk di dalamnya
konsumen. [103-2] Selain melakukan simulasi penanganan kondisi darurat,
Pertamina telah memasang sejumlah rambu peringatan
Keselamatan publik merupakan salah satu jaminan untuk mencegah terjadinya insiden yang bisa mengancam
keselamatan yang diatur dalam undang-undang migas. keselamatan pelanggan. Di SPBU misalnya dipasang
Di dalamnya diatur perlindungan bagi keamanan rambu berisi "Dilarang Merokok di Area SPBU." Untuk
masyarakat umum agar terhindar dari kecelakaan yang konsumen Bright Gas, Perseroan juga mengeluarkan
disebabkan oleh kegiatan usaha migas. panduan petunjuk keselamatan dalam penggunaan
produk ini.
Untuk pencegahan dan mitigasi keselamatan publik,
Pertamina melakukan penyuluhan terhadap bahaya
migas, memasang tanda peringatan atau larangan,
memastikan sertifikat kelayakan terhadap instalasi dan
peralatan, memastikan tanda keselamatan produk dan
sebagainya. Jika terjadi insiden yang memengaruhi
masyarakat, Pertamina mempunyai Emergency Crisis
Center yang siaga dan dioperasikan sesuai dengan
skala tanggap darurat. [103-3]
148
Laporan Keberlanjutan 2018
PT Pertamina(Persero)
PEMASARAN DAN PELABELAN
Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang energi, Indonesia pada Barang. Sebagai korporasi yang
Pertamina memiliki beragam produk yang dijual atau bertanggungjawab, Pertamina berupaya semaksimal
dipasarkan ke masyarakat, dan setiap jenis produk mungkin untuk melaksanakan kebijakan tentang
memiliki kegunaan yang berbeda. Untuk itu, Perseroan pelabelan produk. Selain menguntungkan bagi
memiliki kebijakan untuk memberikan label setiap konsumen, informasi yang jelas tentang produk juga
produk sehingga konsumen mendapatkan informasi bermanfaat besar bagi tumbuhnya kepercayaan
yang jelas tentang kandungan, kegunaan, petunjuk konsumen kepada Pertamina. Komitmen Perseroan
penggunaan, dan sebagainya. [103-2] untuk melakukan labelisasi produk membawa dampak
positif dengan tidak adanya laporan ketidakpatuhan
Selain mencantumkan label dan informasi produk, terhadap regulasi atau peraturan tentang pelabelan
Pertamina senantiasa mengikuti kaidah-kaidah dan informasi produk. Dengan demikian, Pertamina
komunikasi pemasaran yang baik. Sesuai dengan tidak mendapatkan sanksi atau denda akibat
prinsip pemasaran yang adil dan bertanggungjawab, pelanggaran peraturan tersebut.
Perseroan menghindari segala klaim yang menipu
dan tidak jujur. Perseroan juga tidak berniat untuk Pertamina juga tidak mendapat peringatan, sanksi
mengambil keuntungan dari kurangnya pengetahuan atau denda berkaitan dengan pelanggaran komunikasi
konsumen tentang produk yang dimiliki Pertamina. pemasaran selama tahun pelaporan. [103-3, 417-1,
[103-2] 417-2, 417-3]
149
SUSTAINING SYNERGY,
SPREADING ENERGY
Pendahuluan Kinerja Ekonomi
Profil Perusahaan Kinerja Lingkungan
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Sosial
Assurance
dan INdeks
Pertamina sepenuhnya mendukung
upaya perwujudan ketahanan dan
kemandiran energi nasional. Perbaikan
dan penyempurnaan organisasi yang
dilakukan merupakan langkah nyata
untuk mencapai tujuan tersebut.
150
Laporan Keberlanjutan 2018
PT Pertamina(Persero)
Sekelompok penari mengenakan pakaian
tradisional Surakarta, Jawa Tengah, sedang
melakukan gerakan tarian yang lembut,
serentak, seiring alunan musik yang
bertempo lambat, sehingga menjadi daya
tarik tersendiri. Tari Gamyong, Kesenian
tradisional Surakarta, ini secara simbolik
bermakna hubungan yang sakral dalam
kehidupan manusia serta rangkaian gerak
yang berkaitan dengan kebatinan, yang bisa
mencapai penyatuan jiwa dengan Yang Satu.
151
SUSTAINING SYNERGY,
SPREADING ENERGY
INDEPENDENT ASSURANCE
OPINION STATEMENT
This independent assurance opinion statement has been prepared for Pertamina only for the
purposes of assuring its statements relating to its sustainability report, more particularly described
in the Scope, below. It was not prepared for any other purpose. The British Standards Institution
will not, in providing this independent assurance opinion statement, accept or assume responsibility
(legal or otherwise) or accept liability for or in connection with any other purpose for which it may
be used, or to any person by whom the independent assurance opinion statement may be read.
This statement is intended to be used by stakeholders & management of Pertamina.
This independent assurance opinion statement is prepared on the basis of review by the British
Standards Institution of information presented to it by Pertamina. The review does not extend
beyond such information and is solely based on it. In performing such review, the British Standards
Institution has assumed that all such information is complete and accurate.
Any queries that may arise by virtue of this independent assurance opinion statement or matters
relating to it should be addressed to Pertamina only.
Scope
The scope of engagement agreed upon with Pertamina includes the following:
1. The assurance covers the whole Sustainability Report 2018 of Pertamina prepared
“In accordance” with GRI Sustainability Reporting Standards (“GRI Standards”) 2016 – Core
option, and focuses on systems and activities of Pertamina and its subsidiaries in Indonesia
during the period from 1st January 2018 to 31st December 2018.
2. The AA1000 Assurance Standard, AA1000AS2008 with 2018 Addendum/ Type 1 Moderate
Level of Assurance evaluates the nature and extent of Pertamina’s adherence to all four
AA1000 AccountAbility Principles: Inclusivity, Materiality, Responsiveness and Impact. The
specified sustainability performance information/data disclosed in the report has been
evaluated.
152
Laporan Keberlanjutan 2018
PT Pertamina(Persero)
Opinion Statement
Our work was carried out by a team of sustainability report assurors in accordance with the AA1000
Assurance standard, AA1000AS2008 with 2018 Addendum and GRI Standards 2016. We planned and
performed this part of our work to obtain the necessary information and explanations we considered
to provide sufficient evidence that Pertamina’s description of their self-declaration of compliance with
the GRI Standards were fairly stated.
We conclude that the Pertamina Sustainability Report 2018 review provides a fair view of the
Pertamina CSR programmes and performances during 2018. We believe that the 2018 economic,
environment and social performance indicators are fairly represented. The sustainability performance
indicators disclosed in the report demonstrate Pertamina’s efforts recognized by its stakeholders.
Methodology
Our work was designed to gather evidence on which to base our conclusion. We undertook the
following activities:
A top level review of issues raised by external parties that could be relevant to Pertamina’s
policies to provide a check on the appropriateness of statements made in the report.
Discussion with senior executives on Pertamina’s approach to stakeholder engagement. We had
no direct contact with external stakeholders.
Interview with staff involved in sustainability management, report preparation and provision of
report information were carried out.
Review of key organizational developments.
Review of supporting evidence for claims made in the reports.
An assessment of the company’s reporting and management processes concerning this
reporting against the principles of Inclusivity, Materiality, Responsiveness, and Impact as
described in the AA1000 AccountAbility Principles Standard (2018).
153
SUSTAINING SYNERGY,
SPREADING ENERGY
Conclusions
A detailed review against the AA1000 AccountAbility Principles of Inclusivity, Materiality,
Responsiveness and Impact and the GRI Standards 2016 is set out below:
Inclusivity
This report has reflected the fact that Pertamina has continually made commitment to its
stakeholders, as the participation of stakeholders has been conducted in developing engagement and
achieving an accountable and strategic response to sustainability. There are fair reporting and this
report covers the stakeholder issue together with fair reporting and disclosures for economic,
environmental and social (including health and safety) and information. In our professional opinion,
the report covers the Pertamina inclusivity issues. However, the future report should be further
enhanced to how organization’s strategic plans response to identified stakeholder needs and
expectations such as:
a. Indonesian energy outlook with portion of renewable and non-renewable energy production.
b. Public demand on electric transportation.
Materiality
PT Pertamina (Persero) publishes sustainability information that enables its stakeholders to make
informed judgments about the company's management and performance. In our professional opinion
the report covers reporting organization’s material issues by using PT. Pertamina (Persero)’s
materiality matrix and boundary mapping.
Responsiveness
PT Pertamina (Persero) has implemented the practice to respond to the expectations and perceptions
of its stakeholders. It includes client survey and different feedback mechanisms to external
stakeholders and internal stakeholders. In our professional opinion the report covers PT Pertamina
(Persero)’s responsiveness issues. Our view of area for improvement for the report was adopted by
PT Pertamina (Persero) before issue of this opinion statement.
Impact
PT Pertamina (Persero) has implemented the practice to identify, measure, monitor, and be
accountable for how their actions affect their broader ecosystems including Environmental, Economic
and Social aspect. In our professional opinion the report covers PT Pertamina (Persero)’s impact
issues. Our view of area for improvement for the report was adopted by PT Pertamina (Persero)
before issue of this opinion statement.
Erna Damayanty
Managing Director,
BSI Indonesia
Jakarta, 12th August 2019
154
Laporan Keberlanjutan 2018
PT Pertamina(Persero)
INDEKS ISI GRI STANDARDS
Pengungkapan STRATEGI
155
SUSTAINING SYNERGY,
SPREADING ENERGY
Pendahuluan Kinerja Ekonomi
Profil Perusahaan Kinerja Lingkungan
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Sosial
IPIECA /
API/ IOGP
Pengungkapan PENGUNGKAPAN STANDAR KHUSUS Hlm Ommision
3RD Edi-
tion
TOPIK EKONOMI
203-2 Dampak ekonomi tidak langsung yang signifikan 88, 90,91, 92, 94
Pengungkapan ANTIKORUPSI
156
Laporan Keberlanjutan 2018
PT Pertamina(Persero)
IPIECA /
API/ IOGP
Pengungkapan PENGUNGKAPAN STANDAR KHUSUS Hlm Ommision
3RD Edi-
tion
TOPIK LINGKUNGAN
Pengungkapan ENERGI
Pengungkapan EMISI
157
SUSTAINING SYNERGY,
SPREADING ENERGY
Pendahuluan Kinerja Ekonomi
Profil Perusahaan Kinerja Lingkungan
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Sosial
IPIECA /
API/ IOGP
Pengungkapan PENGUNGKAPAN STANDAR KHUSUS Hlm Ommision
3RD Edi-
tion
TOPIK SOSIAL
Pengungkapan KEPEGAWAIAN
158
Laporan Keberlanjutan 2018
PT Pertamina(Persero)
PERTAMINA DAN TUJUAN GLOBAL
Sebagai perusahaan energi nasional, Pertamina berkontribusi dalam agenda pembangunan global melalui
kegiatan operasional dan pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Pada September 2015 para
pemimpin dunia telah merumuskan 17 Pembangunan Berkelanjutan atau Tujuan Global (SDGs) sebagai Agenda
tahun 2030.
Pemerintah Indonesia telah mengadaptasi 17 Tujuan Global dalam perencanaan pembangunan yang mencakup
tiga dimensi pembangunan berkelanjutan yaitu lingkungan, sosial, dan ekonomi.
Kontribusi Pertamina dalam pencapaian Tujuan Global diberikan secara langsung maupun tidak langsung serta
dalam bentuk dukungan pada program-program pembangunan yang telah dicanangkan Pemerintah.
Dukungan Perusahaan bagi Tujuan Global telah dinyatakan secara eksplisit dalam Tujuan CSR Pertamina yaitu
Mendukung Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia, melalui penerapan program
yang membantu pencapaian Tujuan Global.
91
• Tunjangan karyawan
94
• Pertamina Berdikari
Mengentaskan
Kemiskinan 86
• Program Kemitraan
86
• Program Bina Lingkungan dan CSR
Mencapai
• Program Bina Lingkungan dan CSR 86
Ketahanan Pangan
91
Menjamin Kesehatan • Pertamina Sehati
dan Kesejahteraan
86
• Program Bina Lingkungan dan CSR
159
SUSTAINING SYNERGY,
SPREADING ENERGY
Pendahuluan Kinerja Ekonomi
Profil Perusahaan Kinerja Lingkungan
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Sosial
124, 132
• Pengelolaan Talenta
Menjamin Pendidikan 90
• Pertamina Cerdas
yang Berkualitas
86
• Program Bina Lingkungan dan CSR
• Pertamina Sehati 91
Mencapai
Kesetaraan Gender
• Kepegawaian 38, 124
• Pertamina Sehati
91
Menjamin
• Program Bina Lingkungan dan CSR
Ketersediaan Air 86
Bersih dan Sanitasi
• Konsumsi Air
109
Menjamin Akses
terhadap Sumber
• Konsumsi Energi 103
Energi yang Bersih
dan Terjangkau
160
Laporan Keberlanjutan 2018
PT Pertamina(Persero)
Tujuan Global Deskripsi Topik dalam Laporan Ini Halaman
Mendorong
Industri, Inovasi, • Program Bina Lingkungan dan CSR 86
dan Infrastruktur
Mengurangi
• Program Kemitraan 86
Kesenjangan
• Pertamina Cerdas 90
Kota dan Masyarakat
Berkelanjutan
• Program Bina Lingkungan dan CSR 86
Produksi
dan Konsumsi • Pengelolaan lingkungan 102
Bertanggung Jawab
• Emisi 104
• Limbah 110
161
SUSTAINING SYNERGY,
SPREADING ENERGY
Pendahuluan Kinerja Ekonomi
Profil Perusahaan Kinerja Lingkungan
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Sosial
• Pertamina Hijau 92
• Pertamina Hijau 92
Ekosistem Daratan
• Keanekaragaman Hayati 102, 115
Perdamaian,
Keadilan dan • Keterlibatan Pemangku Kepentingan
18
Penguatan
Kelembagaan
162
Laporan Keberlanjutan 2018
PT Pertamina(Persero)
INDEKS SGX-ST LISTING RULES PRACTICE NOTE 7.6
Pertamina adalah salah perusahaan yang menerbitkan Global Bond di Bursa Efek Singapura (SGX), oleh karena
itu patuh pada ketentuan-ketentuan SGX termasuk dalam pelaporan. Berdasarkan ketentuan dalam pedoman
pencatatan efek tentang kewajiban-kewajiban yang harus terus dilaksanakan, SGX telah menerbitkan ketentuan
baru Rules 711A dan 711B. Peraturan ini berlaku mulai berlaku untuk tahun keuangan yang berakhir 31
Desember 2018.
163
SUSTAINING SYNERGY,
SPREADING ENERGY
INDEKS POJK NO.51 /POJK.03/2017
Pertamina merupakan Badan Usaha Milik Negara, yang bergerak di Sektor Energi, tidak menjadi emiten di
Bursa Efek Indonesia. Referensi di bawah ini disajikan hanya untuk mengindikasikan pengungkapan informasi
berdasarkan Lampiran II
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 51 tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan bagi Lembaga Jasa
Keuangan, Emiten, dan Perusahaan Publik untuk hal-hal yang relevan, bukan sebagai kewajiban pemenuhan
terhadap peraturan dimaksud.
a. Aspek Ekonomi:
1. kuantitas produksi atau jasa yang dijual;
2. pendapatan atau penjualan;
6
3. laba atau rugi bersih;
4. produk ramah lingkungan; dan
5. pelibatan pihak lokal yang berkaitan dengan proses bisnis Keuangan Berkelanjutan.
c. Aspek Sosial:
Uraian mengenai dampak positif dan negatif penerapan Keuangan Berkelanjutan bagi masyarakat
6
dan lingkungan (termasuk orang, daerah, dan dana).
b. Nama, alamat, nomor telepon, nomor faksimil, alamat surat elektronik (e-mail), dan situs/web,
25
serta kantor cabang dan/atau kantor perwakilan
c. Skala Usaha:
1. total aset atau kapitalisasi aset, dan total kewajiban (dalam jutaan rupiah); 37
2. jumlah karyawan yang dibagi menurut jenis kelamin, jabatan, usia, pendidikan, dan status 38
ketenagakerjaan;
3. persentase kepemilikan saham (publik dan pemerintah); dan 25
4. wilayah operasional. 35
d. Penjelasan singkat mengenai produk, layanan, dan kegiatan usaha yang dijalankan; 32,34
f. Perubahan yang bersifat signifikan, antara lain terkait dengan penutupan atau pembukaan ca-
44
bang, dan struktur kepemilikan.
164
Laporan Keberlanjutan 2018
PT Pertamina(Persero)
No. Deskripsi Hlm.
4 Penjelasan Direksi:
a. Kebijakan untuk merespon tantangan dalam pemenuhan strategi keberlanjutan, paling sedikit
meliputi: 7-11
1. penjelasan nilai keberlanjutan Perusahaan 7-11
2. penjelasan respons Perusahaan terhadap isu terkait penerapan Keuangan Berkelanjutan;
3. penjelasan komitmen pimpinan Perusahaan dalam pencapaian penerapan Keuangan Berkelan- 7-11
jutan;
4. pencapaian kinerja penerapan Keuangan Berkelanjutan; dan 7-11
5. tantangan pencapaian kinerja penerapan Keuangan Berkelanjutan. 7-11
a. Uraian tugas Direksi dan Dewan Komisaris, pegawai, pejabat dan/atau unit kerja yang menjadi 56
penanggung jawab penerapan Keuangan Berkelanjutan
b. Pengembangan kompetensi Direksi, anggota Dewan Komisaris, pegawai, pejabat dan/atau unit 56
kerja yang menjadi penanggung jawab penerapan Keuangan Berkelanjutan.
e. Permasalahan yang dihadapi, perkembangan, dan pengaruh terhadap penerapan Keuangan 18-19
Berkelanjutan.
6 Kinerja keberlanjutan:
Belum
a. Penjelasan mengenai kegiatan membangun budaya keberlanjutan di Perusahaan
dilaporkan
165
SUSTAINING SYNERGY,
SPREADING ENERGY
Pendahuluan Kinerja Ekonomi
Profil Perusahaan Kinerja Lingkungan
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Sosial
c. Kinerja sosial:
148,149
1. Komitmen Perusahaan untuk memberikan layanan atas produk dan/atau jasa yang setara
kepada konsumen.
2. Ketenagakerjaan:
38-40
I. Kesetaraan kesempatan bekerja dan ada atau tidaknya tenaga kerja paksa dan tenaga kerja
Belum
anak;
dilaporkan
II. persentase remunerasi pegawai tetap di tingkat terendah terhadap upah minimum regional;
135-145
III. lingkungan bekerja yang layak dan aman; dan
132-134
IV. pelatihan dan pengembangan kemampuan pegawai.
3. Masyarakat:
18-19
I. informasi kegiatan atau wilayah operasional yang menghasilkan dampak positif dan dampak
negatif terhadap masyarakat, sekitar termasuk literasi dan inklusi keuangan;
18-19
II. mekanisme pengaduan masyarakat serta jumlah pengaduan masyarakat yang diterima dan
ditindaklanjuti; dan
86-99
III. TJSL yang dapat dikaitkan dengan dukungan pada tujuan pembangunan berkelanjutan meli-
puti jenis dan capaian kegiatan program pemberdayaan masyarakat
166
Laporan Keberlanjutan 2018
PT Pertamina(Persero)
LEMBAR UMPAN BALIK
Terima kasih telah membaca Laporan Keberlanjutan PT Pertamina (Persero) 2018. Guna meningkatkan kinerja
keberlanjutan PT Pertamina (Persero) dan agar dapat memberikan yang terbaik bagi pemangku kepentingan,
maka kami mengharapkan umpan balik atas Laporan ini.
1. Laporan ini sudah menggambarkan informasi aspek 4. Laporan ini mudah dimengerti
material bagi Perusahaan Sangat Setuju
Sangat Setuju Setuju
Setuju Netral
Netral Tidak Setuju
Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju
5. Laporan ini menarik
2. Laporan ini sudah menggambarkan informasi positif Sangat Setuju
dan negatif Perusahaan Setuju
Sangat Setuju Netral
Setuju Tidak Setuju
Netral Sangat Tidak Setuju
Tidak Setuju
Sangat Tidak Setuju Mohon agar formulir ini dikirimkan kembali kepada:
167
SUSTAINING SYNERGY,
SPREADING ENERGY
Pendahuluan Kinerja Ekonomi
Profil Perusahaan Kinerja Lingkungan
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Sosial
PROFIL ANDA
Pekerjaan : ......................................................................................................................................
Pemerintah Masyarakat
Industri Pendidikan
Media Lain-lain
LSM
168
Laporan Keberlanjutan 2018
PT Pertamina(Persero)
169
SUSTAINING SYNERGY,
SPREADING ENERGY
Laporan Keberlanjutan
2018
Pendahuluan Kinerja Ekonomi
Profil Perusahaan Kinerja Lingkungan
Tata Kelola Perusahaan Kinerja Sosial
HEAD OFFICE
Jl. Medan Merdeka Timur
1A, Jakarta 10110 Indonesia
Phone : (62-21) 381 5111, 381 6111
Fax : (62-21) 384 3882, 384 6865
CORPORATE SECRETARY
Jl. Medan Merdeka Timur 1A,
Jakarta 10110 Indonesia
Phone : (62-21) 381 5611
Fax : (62-21) 350 7074
CONTACT PERTAMINA
Phone : 1500 000
SMS : (62) 815 9 500000
Email : pcc@pertamina.com
170
Laporan Keberlanjutan 2018
PT Pertamina(Persero)