id
Skripsi
Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Skripsi :
Ditulis oleh:
WISNHU WAHYU WIJAYA
I 1308534
Mengetahui,
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
LEMBAR VALIDASI
Judul Skripsi :
Ditulis oleh:
WISNHU WAHYU WIJAYA
I 1308534
Dosen Penguji
Dosen Pembimbing
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
SURAT PERNYATAAN
ORISINALITAS KARYA ILMIAH
Saya mahasiswa Jurusan Teknik Industri UNS yang bertanda tangan di bawah ini,
Nama : Wisnhu Wahyu Wijaya
Nim : I 1308534
Judul tugas akhir : Rancangan Alat Uji Tekan Pada Bahan Komposit Natural
Fiber Dengan Memperhatikan Aspek Keterulangan Hasil
Pengujian.
Menyatakan bahwa Tugas Akhir (TA) atau Skripsi yang saya susun tidak
mencontoh atau melakukan plagiat dari karya tulis orang lain. Jika terbukti bahwa
Tugas Akhir yang saya susun mencontoh atau melakukan plagiat dapat dinyatakan
batal atau gelar Sarjana yang saya peroleh dengan sendirinya dibatalkan atau
dicabut.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila
dikemudian hari terbukti melakukan kebohongan maka saya sanggup
menanggung segala konsekuensinya.
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
SURAT PERNYATAAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH
Saya mahasiswa Jurusan Teknik Industri UNS yang bertanda tangan di bawah ini,
Nama : Wisnhu Wahyu Wijaya
Nim : I 1308534
Judul tugas akhir : Rancangan Alat Uji Tekan Pada Bahan Komposit Natural
Fiber Dengan Memperhatikan Aspek Keterulangan Hasil
Pengujian.
Menyatakan bahwa Tugas Akhir (TA) atau Skripsi yang saya susun sebagai syarat
lulus Sarjana S1 disusun secara bersama-sama dengan Pembimbing 1 dan
Pembimbing 2. Bersamaan dengan syarat pernyataan ini bahwa hasil penelitian
dari Tugas Akhir (TA) atau Skripsi yang saya susun bersedia digunakan untuk
publikasi dari proceeding, jurnal, atau media penerbit lainnya baik di tingkat
nasional maupun internasional sebagaimana mestinya yang merupakan bagian
dari publikasi karya ilmiah
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
tambah maju dan banyak order daripada bengkel sebelah. Tolong dibimbing
adik-adik Jurusan Teknik Industri Universitas Sebelas Maret Surakarta.
10. Mas Mbop-Mbak dina atas dukungannya selama ini baik moril maupun
materiil. Semoga keluarga serta anak keturunan menjadi ahli Surga-Nya
Amiin...
11. ”Bibehh” (Lusiana Trias Darmayanti) yang telah ikhlas menjadi tempat curhat
atas segala masalah dalam proses pembuatan skripsi ini. Sementara hanya ini
yang bisa aku persembahkan buat kamu behh.. By the way, Cincinnya
InsyaAllah nyusul ya.. Muacchh.. Semoga kita diberi Hidayah-Nya serta
ditunjukkan Jalan Lurus-Nya.. Amiin..
12. Teman-teman Teknik Industri Transfer 2008 Hadi Pakem, Ridho Celuler,
SandEst, Komandan, Arli Gajah, Simbah Romi, Galih Pencari Hidayah, Mas
Zai (pak camat), Vembi, Topix, Wendy, Henry, Faris, Rika, Agarika,
Desty,Anand, Putri, Cici, Gambrenx, Yohanez, Joko Sembung, Safi’i, Restu,
Fuad, Altona. Semoga kita selalu prend. Gak salah aku punya teman-teman
kayak kalian.
13. Kang Joni Mansyur, Yudha-Pengusaha Sukses, Mas Soleh, Ustadz Joko serta
keluarga pengajian Al-Hidayah, Al Ustadz Ahmad Sukino serta keluarga
besar Majelis Tafsir Al-qur’an, Om Nonot serta keluarga dan Pakde Minto
sekeluarga. Terima kasih atas semuanya baik Ilmu, Nasehat, Wejangan,
Tausiyah, maupun Materiil. Semoga kita dipertemukan di Surga-Nya.
14. Seluruh teman Teknik Industri angkatan 04,05,06,07 UNS yang bersama
berjuang dalam menyelesaikan studi Strata-1. Atas semua bantuannya saya
mengucapkan banyak terima kasih.
15. Seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan dalam kata pengantar ini.
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi rekan-rekan mahasiswa maupun
siapa saja yang membutuhkannya. Penulis menyadari bahwa laporan tugas akhir
ini masih jauh dari sempurna, dengan senang hati dan terbuka penulis menerima
segala saran dan kritik yang membangun.
vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................... ii
LEMBAR VALIDASI.................................................................................. iii
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA ILMIAH............... iv
SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH...................... v
KATA PENGANTAR.................................................................................. vi
ABSTRAK.................................................................................................... viii
ABSTRACT.................................................................................................. ix
DAFTAR ISI................................................................................................. x
DAFTAR TABEL........................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR.................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................ xvi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................. I-1
1.2 Perumusan Masalah......................................................................... I-2
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................. I-2
1.4 Manfaat Penelitian........................................................................... I-3
1.5 Batasan Masalah.............................................................................. I-3
1.6 Asumsi Penelitian............................................................................ I-3
1.7 Sistematika Penulisan ..................................................................... I-4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Komposit Natural Fiber................................................................... II-1
2.1.1 Karakteristik Pada Komposit Natural Fiber......................... II-1
2.1.2 Pengujian Tekan Pada Bahan Komposit Natural Fiber........ II-2
2.1.3 Spesimen Pengujian Pada Bahan Komposit Natural Fiber.. II-4
2.2 Alat Uji Tekan…………………………………………………….. II-5
2.2.1 Deskripsi Alat Uji Tekan...................................................... II-5
2.2.2 Teori Konstruksi Alat Uji Tekan....................................... II-6
2.2.3 Cara Kerja Alat Uji Tekan Dengan Sistem Hidrolik........... II-8
2.2.4 Proses Pembacaan Alat Uji Tekan............................. II-10
commit to user
x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
xiv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
commit to user
xvi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
commit to user
xiii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
commit to user
I-1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
I-2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2. Menguji aspek keterulangan hasil pengujian pada rancangan alat uji tekan.
1.6 ASUMSI
Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian ini, sebagai berikut:
1. Setiap spesimen (MDF) diasumsikan memiliki compressive strength yang
sama sehingga mampu digunakan sebagai acuan saat pengujian aspek
keterulangan alat uji tekan.
2. Nilai compressive load (kg) merupakan nilai yang ditampilkan pada
weighting indicator saat spesimen mengalami kepatahan. Compressive
Strenght (kg/mm2) diperoleh dengan membagi compressive load dengan
luas area pengujian tekan (mm2).
commit to user
I-3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini membahas tentang latar belakang dan identifikasi masalah
yang diangkat dalam perancangan alat uji tekan, perumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, pembatasan masalah, penetapan
asumsi-asumsi serta sistematika yang digunakan dalam perancangan
alat uji tekan sebagai alat pengujian tekan pada bahan komposit
natural fiber.
commit to user
I-4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
I-5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menguraikan tentang landasan teori dan kajian pustaka yang
digunakan untuk menunjang penelitian yang akan dilakukan.
II-1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
oleh manusia diantaranya adalah kapas, wol, sutera, pelepah pisang, sabut kelapa,
ijuk, bambu, nanas dan knaf atau goni.
Natural Fiber atau serat alami memiliki beberapa keuntungan dibandingkan
dengan serat sintetis, seperti berat lebih ringan, diolah secara alami dan ramah
lingkungan. Natural Fiber merupakan bahan terbaru dan mempunyai kekuatan
dan kekakuan yang relatif tinggi dan tidak menyebabkan iritasi kulit. Keuntungan-
keuntungan yang lainnya adalah kualitas dapat divariasikan dan stabilitas panas
yang rendah. Adapun kekurangan dari natural fiber adalah variabilitas yang
tinggi, ketahanan kelembaban rendah, ketahanan api rendah, dan adhesi serat dan
matrik yang kurang baik (Lokantara, 2007).
commit to user
II-2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dengan,
σ = teganngan N/mm2)
(N
F = bebaan yang diterrapkan (N
N)
A = luasaan area mm2)
(m
s
sedangkan ru
umusan menngenai strainn dijelaskan dengan
d rumuusan sebagaii berikut :
……………
…………………….perssamaan 2.2
dengan,
ε = strainn
lo = panjaang awal spesimen mm)
(m
li = panjaang saat pataah (m
mm)
Gam
mbar 2.2 Ilu
ustrasi Penggujian tekan
n
Suumber: Junaidi,, 2009
Pada gambar
g 2.2 merupakan sebuah ilusttrasi dari peengujian tekkan. Rumus
t
tegangan dan
n regangan sama
s dengann yang dipakkai pada pengujian tarik, perbedaan
t
terdapat hannya pada tanda bebann berupa neegatif. Hal ini dikarennakan pada
r
rumusan straain lo lebih besar
b dari li sehingga dipperoleh nilaii yang negatiif.
commit to user
II-3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2
2.1.3 Spesim
men Pengujian Tekan P
Pada Bahan
n Komposit Natural Fib
ber
Dimennsi spesimenn komposit natural
n fiber disesuaikann dengan menggunakan
s
standar penggujian ASTM
M (Americaan Society for
f Testing aand Materiaal). ASTM
d
dibentuk perrtama kali pada
p tahun 1898 dan sam
mapi saat inni ASTM mempunyai
m
l
lebih dari 12.000
1 buahh standarisaasi. Standar ASTM baanyak digunnakan pada
n
negara majuu maupun beerkembang dalam
d peneliitian akadem
mis maupun industri.
i
Gambar 2.3
2 Spesimeen uji tekan standar AS
STM D 3410
0
Sumber: ASTM
A internattional, 1999
Dimeensi spesimeen pengujiann tekan mennggunakan standar
s AST
TM D 3410
y
yang ditunju
ukkan pada gambar
g 2.3. Pemasangann spesimen pada clamp dipastikan
s
satu sumbuu dengan sumbu
s crosshead alaat uji. Hal ini bertujuuan untuk
m
menghindari
i efek buckliing pada speesimen saat pengujian.
p
commit to user
II-4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Buckkling merup
pakan kegaagalan penggujian tekaan berupa terjadinya
k
kebengkokan
n sebelum
m spesimenn belum m
mencapai uultimate coompressive
s
strenght.Pad
da tabel 2.1 menjelaskann bahwa padda ASTM 33410M-03 memberikan
m
k
kebebasan s
sesuai dengaan kebutuhaan pengujian
n untuk mem
mberikan uk
kuran pada
s
spesimen akkan yang diujji
2 ALAT UJI
2.2 U TEKAN
N
Sub bab ini membbahas menggenai deskrippsi alat uji ttekan, konsttruksi pada
a uji tekan
alat n, cara kerjaa alat uji tekaan dengan siistem hidroliik, proses pembacaan
p
h
hasil pengujian, serta peerancangan eeksperimen pengujian
p tekkan.
2
2.2.1 Deskriipsi Alat Ujji Tekan
Alat uji
u tekan adalah
a perallatan uji unntuk mengeetahui seberrapa besar
k
kekuatan tek
kan maksimu
um (ultimatee strength off compressioon) yang dappat ditahan
o
oleh spesimen pada konndisi pembebbanan stabil dan smoothh yang ditandai dengan
s
spesimen meengalami keppatahan.
Langkkah pertama memasang spesimen pada
p kedua ppasang grip fixture uji
t
tekan yang terdapat
t pad
da gambar 2.4
2 dengan posisi gariss tengah speesimen satu
s
sumbu denggan garis tengah
t moveeable head dari univeersal testing
g machine.
M
Mendekatka
an posisi mooveable headd kearah bagian
b atas fi
fixture uji tekkan hingga
w
weighting inndicator mennunjukkan addanya pembebanan. Atuur speed of teesting yang
t
telah direkom
mendasikan oleh ASTM
M yaitu 1.3 ± 0.3 mm/minn .
commit to user
II-5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
II-6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ఙ
ܧൌ ………………………persamaan 2.3
ఌ
commit to user
II-7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
II-8
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Penggerak User
U
Elemen kerja
motor listrik ppompa hidrolik Kontroler yang
Silindeer hidrolik
dioperasikan
motor bakar motorr hidrolik
Energi listrik
Enerrgi Energi
E Ennergi Energi
atau energi
mekaanik hiidrolik hiddrolik mekanik
termal
II-9
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ke pemakai berupa elemen kerja silinder atau motor hidrolik yang mengubah
energi hidrolik itu menjadi energi gerak atau mekanis. Urutan energinya dari
motor listrik atau bakar ke silinder hidrolik berturut – turut adalah energi
listrik atau mekanis – energi hidrolik – energi hidrolik – energi mekanis
Pada sebuah pompa hidrolik (gambar 2.6), lebih dikenal dalam sebuah
kesatuan utuh pompa hidrolik yang digunakan sebagai penggerak yang dikenal
sebagai Power Pack Unit. Power Pack unit tersusun dari beberapa bagian, yaitu:
1. Tangki hidrolik (hydraulic tank).
Tangki hidrolik adalah sebagai tempat penampung oli dari sistem. Selain itu
juga berfungsi sebagai pendingin oli yang kembali.
2. Pompa hidrolik (hydraulic pump).
Pompa hidrolik sebagai pemindah oli dari tangki ke dalam sistem. Dan
bersama komponen lain menimbulkan hydraulic pressure (tenaga hidrolik).
3. Katup pengendali (control valve).
Katup Pengendali gunanya untuk mengarahkan jalannya oli ke tempat yang
diinginkan.
4. Main (relieve valve)
Main relieve valve gunanya untuk membatasi tekanan maksimum yang
diijinkan dalam hydraulic system, agar sistem sendiri tidak rusak akibat over
pressure.
5. Silinder hidrolik (actuator).
Silinder hidrolik adalah sebagai perubah dari tenaga hidrolik menjadi tenaga
mekanik.
6. Filter.
Filter digunakan sebagai media penyaring kotoran-kotoran atau gram-gram
yang ikut terbawa agar tidak ikut bersikulasi kembali.
II-10
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Menurut Hastomo (2001) load cell merupakan sebuah alat yang dipasang
sebagai alat bantu yang berfungsi sebagai sensor yang mengirimkan data analog
yang kemudian diubah menjadi data digital. Konversi ini tidak terjadi secara
langsung, namun melalui dua tahap. Proses pertama melalui pengaturan mekanis,
perubahan gaya menjadi sebuah sinyal diukur menggunakan alat ukur bernama
strain gauge. Strain gage adalah transducer pasif yang mengubah suatu
pertarikan mekanis menjadi perubahan tahanan. Strain gauge digunakan juga
untuk mengubah gaya yang masuk menjadi sebuah sinyal listrik. Sebuah load cell
biasanya terdiri dari empat regangan dalam sebuah konfigurasi jembatan
wheatstone (Madison, 1989). Tipe-tipe dari load cell (www.omega.com, 2010),
terdiri dari 3 tipe, yaitu:
1. Hydraulic load cells.
Hidrolik load cell merupakan alat penyeimbang gaya, dimana mengukur
beban berat sebagai perubahan tekanan pada silider hidrolik. Pada diagram
perubahan gaya hidrolik, beban atau gaya yang bekerja pada kepala piston
yang dikenai beban pemampatan fluida sebagai media penghantar kemudian
melaui load cell untuk dirubah menjadi sinyal elektrik yang ditampilkan
dalam angka atau digital. Keluaran dari load cell bersifat linear dan relatif
tidak terpengaruh oleh volume cairan pengisi silinder atau temperatur yang
mengenainya.
2. Pneumatic load cells.
Pnumatik load cell juga beroperasi pada gaya prinsip keseimbangan. Pada
alat ini menggunakan beberapa ruang pemampatan, sehingga menghasilkan
ketepatan yang lebih tinggi dibandingkan perangkat hidrolik. Dalam
beberapa desain yang diketemukan, ruang pemampatan pertama digunakan
sebagai ruang tera berat sehingga beban yang nantinya akan dikenakan
dapat diketahui lebih awal untuk menjaga supaya tidak terjadi overload
beban. Pneumatik load cell digunakan pada aplikasi beban yang relative
lebih kecil atau ringan dan menuntut keamanan dan kebersihan sebagai hal
yang utama.
commit to user
II-11
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2
2.2.5 Sistem
m Kendali paada Alat Ujji Tekan
Sistem
m kendali addalah suatu pproses pengaaturan atau pengendaliaan terhadap
s
satu atau beberapa bessaran (variaable, parameeter) sehingga berada pada
p suatu
h
harga atau dalam
d suatuu rangkaian hharga (rangge) tertentu. Komponen--komponen
y
yang terdapaat dalam sistem kontrol lebih mudaah digambarkkan dalam bentuk
b blok
d
diagram (Praastyo, 2008)).
Gam
mbar 2.7 Blook diagram sistem konttrol
Suumber: Prastyo, 2008
Blok diagram
d padda gambar 22.10 merupaakan suatu ppernyataan grafis
g yang
d
ditujukan unntuk menggaambarkan seebuah sistem
m kendali. F
Fungsi dari komponen-
k
k
komponen penyusun
p blook diagram, yyaitu:
a
a. Input (R
R(t)),
Adalah nilai yanng diinginkkan bagi variabel
v yanng dikontro
ol selama
pengenddalian.
b
b. Error siignal (e(t)),
Selisih antara r(t))-c(t), inputt dengan output.
o Merrupakan inpputan bagi
kontroleer dan nilain
nya harus sekecil
s munggkin. Error signal men
nggerakkan
controlller untuk meendapatkan kkeluaran pad
da satu hargaa yang diingiinkan.
commit to user
II-12
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
c. Kontroler,
Fungsi utama kontroler adalah membandingkan harga yang sebenarnya dari
keluaran (plant) dengan harga yang diinginkan (setting point).
d. Control signal U(t),
Output dari kontroler berfungsi sebagai sinyal pengontrol. Control signal ini
menyebabkan output menjadi sama dengan input.
e. Aktuator,
Komponen yang secara fisik melakukan keinginan kontroler dengan suntikan
energi tertentu.
f. Plant/proses,
Objek yang dikontrol oleh sistem berupa proses mekanis, elektris, hidrolis,
pneumatic atau kombinasinya.
g. Output (c(t)),
Harga atau nilai yang akan dipertahankan bagi variabel yang dikontrol dan
merupakan harga yang ditunjuk oleh alat pencatat.
h. Error Detector.
Merupakan pembanding antara input dengan output yang menghasilkan error
signal.
Sistem kendali dikelompokkan menjadi dua yaitu sistem pengendalian secara
manual dan sistem pengendalian secara otomatis. Pengertian dari kedua sistem
tersebut adalah sebagai berikut :
a. Sistem pengendalian secara manual.
Sistem pengendalian manual masih sering dipakai pada beberapa aplikasi
tertentu. Sistem ini dipakai pada proses yang tidak banyak mengalami
perubahan beban (load). Salah satu contoh pengendalian secara manual
adalah pengendalian manual temperature di sebuah heat exchanger. Load
sistem adalah steam (uap air panas) dimana steam tersebut masuk ke dalam
tangki untuk memindahkan energi panas ke air dingin yang sudah masuk
terlebih dahulu ke dalam tangki. Manusia bertindak sebagai operator untuk
membuka dan menutup valve (kran), perannya cukup penting. Operator
berperan untuk memperbesar atau memperkecil bukaan valve dimana besar
kecilnya bukaan tersebut berpengaruh pada banyaknya steam yang masuk ke
commit to user
II-13
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dalam tangki.
t mlah steam yang masu
Jum uk ke dalam
m tangki ittulah yang
mempen
ngaruhi outp
put dari heatt exchanger tersebut, berrupa air panaas atau uap
air saja.
Sistem pengendalia
p an seperti gaambar 2.11 disebut sisteem pengenddalian open
loop karrena loop daari pengontrrolan terputu
us oleh perann manusia yang
y masih
berada dalam sisttem tersebuut. Perlu diketahui
d bbahwa sebuuah sistem
pengenddalian disebbut open looop jika peerintah koreeksi kesalahhan masih
dilakukaan oleh mannusia.
b
b. Sistem pengendalian
p n secara otom
matis
Pengertiian sistem pengendalia
p an secara ottomatis adallah pengend
dalian oleh
mesin-m
mesin atau peralatan
p yaang bekerjaa secara otoomatis dan operasinya
dibawahh kendali maanusia. Sisteem ini dilakuukan pada siistem kerja closed
c loop
karena perintah kooreksi kesallahan bekerjja secara ootomatis tan
npa adanya
campur tangan mannusia.
Terdapaat umpan baalik atau feeedback padaa sistem konntrol closed loop yang
berfung
gsi mengkoreeksi kesalahaan dimana tuugas untuk m
mengkoreksii kesalahan
dilakukaan oleh konntroler ataupuun instrumeentasi elektroonik lainnyaa tanpa ada
campur tangan manusia.
m Hassilnya lebihh akurat kaarena memiliki error
detectorr.
commit to user
II-14
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Gambar 2.9 Sistem kontrol closed loop
Sumber: Prastyo, 2008
Sistem kendali pada alat uji tarik merupakan kendali proses mesin secara
otomatis. Pergerakan silinder hidrolis diatur secara otomatis melalui
rangkaian elektronik dalam control panel yang terdiri dari beberapa push
button.
commit to user
II-15
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
d. Level (taraf)
Merupakan nilai-nilai atau klasifikasi-klasifikasi dari sebuah faktor. Taraf
(levels) faktor dinyatakan dengan bilangan 1, 2, 3 dan seterusnya. Misalkan
dalam sebuah penelitian terdapat faktor-faktor :
a = jenis kelamin
b = cara mengajar
Selanjutnya taraf untuk faktor a adalah 1 menyatakan laki-laki, 2 menyatakan
perempuan (a1, a2). Bila cara mengajar ada tiga, maka dituliskan dengan b1, b2,
dan b3.
e. Treatment (perlakuan)
Sekumpulan kondisi eksperimen yang akan digunakan terhadap unit
eksperimen dalam ruang lingkup desain yang dipilih. Perlakuan merupakan
kombinasi level-level dari seluruh faktor yang ingin diuji dalam eksperimen.
f. Replikasi
Pengulangan eksperimen dasar yang bertujuan untuk menghasilkan taksiran
yang lebih akurat terhadap efek rata-rata suatu faktor ataupun terhadap
kekeliruan eksperimen.
g. Faktor Pembatas/ Blok (Restrictions)
Sering disebut juga sebagai variabel kontrol (dalam Statistik Multivariat).
Yaitu faktor-faktor yang mungkin ikut mempengaruhi variabel respon tetapi
tidak ingin diuji pengaruhnya oleh eksperimenter karena tidak termasuk ke
dalam tujuan studi.
h. Randomisasi
Yaitu cara mengacak unit-unit eksperimen untuk dialokasikan pada
eksperimen. Metode randomisasi yang dipakai dan cara mengkombinasikan
level-level dari fakor yan berbeda menentukan jenis disain eksperimen yang
akan terbentuk.
i. Kekeliruan eksperimen
Merupakan kegagalan daripada dua unit eksperimen identik yang dikenai
perlakuan untuk memberi hasil yang sama.
commit to user
II-16
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
II-17
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
a Uji Normalitas
Uji normalitas adalah uji untuk mengukur apakah data kita memiliki
distribusi normal sehingga dapat dipakai dalam statistik parametrik (statistik
inferensial). Ada beberapa metode yang bisa digunakan untuk menguji pola
distribusi. Dua diantaranya adalah metode statistik Chi Squared dan Kolmogorov-
Smimov. Namun uji chi-squared tidak cocok digunakan untuk menentukan pola
distribusi dari data yang berjumlah kecil. Hal ini dikarenakan terjadinya kesulitan
atau kesalahan dalam penentuan interval pada data jumlah kecil. Akibatnya adalah
terjadinya kesalahan pengelompokan, selanjutnya ini menyebabkan uji chi-
squared ini tidak sensitif dalam penolakan atau penerimaan temadap H0
(Tjahyanto, 2008).
Konsep dasar dari uji normalitas Kolmogorov Smirnov adalah dengan
membandingkan distribusi data (yang akan diuji normalitasnya) dengan distribusi
normal baku. Distribusi normal baku adalah data yang telah ditransformasikan ke
dalam bentuk Z-Score dan diasumsikan normal. Jadi sebenarnya uji Kolmogorov
Smirnov adalah uji beda antara data yang diuji normalitasnya dengan data normal
baku (Konsultan Statistik, 2009).
Uji Kolmogorov-Smirnov ini dilakukan pada tiap threatment/perlakuan,
dimana pada tiap perlakuan terdiri dari n buah data (replikasi). Persyaratan dalam
melakukan uji Kolmogorov-Smirnov adalah sebagai berikut (Cahyono, 2006):
1. Data berskala interval atau ratio (kuantitatif)
2. Data tunggal / belum dikelompokkan pada tabel distribusi frekuensi
3. Dapat digunakan untuk n besar maupun n kecil.
x=⎝ ⎠
i =1
n .......................................................................... persamaan 2.4
commit to user
II-18
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
(∑ x ) 2
∑x i
2
−
n
i
s=
n −1 ............................................. persamaan 2.5
Keterangan,
xi = data ke-i
n = banyaknya data
z
i
= (x i − x ) / s ...................................................persamaan 2.6
Keterangan,
xi = data ke-i
x = rata-rata
s = standar deviasi
II-19
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
b Uji Homogenitas
Uji homogenitas bertujuan menguji apakah variansi error dari tiap level
atau perlakuan bernilai sama. Alat uji yang sering dipakai adalah uji bartlett.
Namun uji bartlett dapat dilakukan setelah uji normalitas terlampaui. Untuk
menghindari adanya kesulitan dalam urutan proses pengolahan, maka alat uji yang
dipilih adalah uji levene test. Uji levene dilakukan dengan menggunakan analisis
ragam terhadap selisih absolut dari setiap nilai pengamatan dalam sampel dengan
rata-rata sampel yang bersangkutan (Permana, 2008).
Prosedur uji homogenitas levene (Wijaya, 2000) sebagai berikut :
1. Kelompokkan data berdasarkan faktor yang akan diuji.
2. Hitung selisih absolut nilai pengamatan terhadap rata-ratanya pada tiap level.
3. Hitung nilai-nilai berikut ini :
(∑ x i ) 2
a Faktor koreksi ( FK ) =
n
Keterangan,
xi = data hasil pengamatan
i = 1, 2, . . ., n (n banyaknya data)
b
⎛
SS faktor = ⎜
(∑ x )⎞⎟ − FK
i
2
⎜ k ⎟
⎝ ⎠
Keterangan,
k = banyaknya data pada tiap level
c SS total = (∑ y ) − FK
i
2
Keterangan,
yi = selisih absolut data hasil pengamatan dengan rata-ratanya untuk tiap
level
d SS error = SS total − SSfaktor
II-20
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
c Uji independensi
Salah satu upaya mencapai sifat independen adalah dengan melakukan
pengacakan terhadap observasi. Namun demikian, jika masalah acak ini diragukan
maka dapat dilakukan pengujian dengan cara memplot residual versus urutan
pengambilan observasinya. Hasil plot tersebut akan memperlihatkan ada tidaknya
pola tertentu. Jika ada pola tertentu, berarti ada korelasi antar residual atau error
tidak independen. Apabila hal tersebut terjadi, berarti pengacakan urutan
eksperimen tidak benar/ eksperimen tidak terurut secara acak (Hicks, 1993).
II-21
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
II-22
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
commit to user
III-1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
III-2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
III-3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
III-4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB IV
P
PENGUM PULAN D
DAN PENGGOLAHA
AN DATA
4 PENGU
4.1 UMPULAN
N DATA
Tahaap pengumppulan data ddibagi menjaadi pengujiaan tekan sesuuai standar
A
ASTM D34410M-03, iddentifikasi kkebutuhan alat
a uji tekann, dan bill of
o material
a uji tekann.
alat
4
4.1.1 Peng
gujian Tekaan ASTM D
D3410M-03
Standdar pengujiian ASTM D3410M-0
03 menjelasskan langkah-langkah
b
berkaitan peengujian tekkan pada baahan komposit dan dim
mensi standarr spesimen
y
yang digunaakan.
Langgkah pertamaa memasangg spesimen pada
p kedua pasang grip
p fixture uji
t
tekan (lihat gambar
g 4.1)) dengan poosisi garis teengah spesim
men satu sum
mbu dengan
g
garis tengah
h moveable head
h dari unniversal testiing machinee. Mendekatk
kan posisi
m
moveable heead kearah bagian ataas fixture uji tekan hinggga weighting
g indicator
m
menunjukka
an adanya pembebannan. Atur speed of testing y
yang telah
d
direkomenda
asikan oleh ASTM
A yaituu 1.3 ± 0.3 mm/min
m .
IV-1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Total 100%
commit to user
IV-3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
3. Diagram Fishbone
Berdasar harapan dan tingkat kepentingan yang didapatkan dari kebutuhan
pengguna alat uji serta kebutuhan alat uji terhadap ASTM maka dapat dijabarkan
dengan menggunakan fishbone diagram mengenai perancangan alat uji tekan.
IV-4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
IV-5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Cylinder
Panel Box
Loadcell
Fixture
Weighting indicator Uji Tekan
Hydraulic
Meja
powerpack
BOM alat uji tekan terdiri dari dua bagian utama yaitu fixture uji tekan
dan main base dengan penjelasan sebagai berikut :
1. Fixture uji tekan.
Fixture uji tekan merupakan bagian alat uji tekan yang berhubungan langsung
dengan spesimen uji. fixture merupakan alat yang digunakan untuk membantu
kelangsungan proses pengujian berupa penekanan yang terjadi berulang-ulang.
terhadap kekuatan spesimen.
Gambar 4.5 menjelaskan gambaran dari fixture uji tekan yang digunakan
sebagai tempat menaruh spesimen saat pengujian. Fixture tersebut memiliki
beberapa part sebagai berikut :
commit to user
IV-6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Rod Aktuator
Upper
Plunger Plunger
plate
Move clamp
Side
Rod
Plunger
l t
Fix clamp
a. Upper, bahan dasar dari St 37 dengan dimensi panjang 230 mm, lebar 60
mm, tebal 30 mm. Upper merupakan komponen yang diam berfungsi
sebagai penopang dan menjamin kepresisian jarak kedua rod serta menjaga
kekokohan keseluruhan konstruksi fixtures uji tekan.
Gambar 4.6 menjelaskan upper yang digunakan dalam alat uji tekan.
Terdapat dua lubang yang merupakan tempat untuk shaft sebagai alat untuk
meneruskan gaya ke bottom.
commit to user
IV-7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Gambar 4.7 menjelaskan plunger yang digunakan dalam alat uji tekan.
Bagian tengah merupakan tempat plunger plate dipasang berfungsi sebagai
bagian yang berkontak langsung dengan spesimen. Pemasangan plunger
plate ditujukan agar plunger tidak aus dikarenakan saat proses penekanan
hanya plunger plate yang mengenai spesimen.
c. Bottom, bahan dasar dari St 37 dengan dimensi panjang 230 mm, lebar 60
mm, tebal 40 mm. Bottom merupakan komponen yang diam berfungsi
sebagai penopang dan menjamin kepresisian jarak kedua rod serta menjaga
kekokohan keseluruhan konstruksi fixtures uji tekan
Gambar 4.8 menjelaskan Bottom yang digunakan dalam alat uji tekan.
Bagian tengah mempunyai fungsi sama dengan plunger.
d. Side, bahan dasar dari St 37 dengan dimensi panjang 230 mm, lebar 60 mm,
tebal 40 mm. Side merupakan komponen yang diam berfungsi menjaga
kekokohan keseluruhan konstruksi fixtures uji tekan serta menjamin
kesejajaran jarak kedua rod.
commit to user
IV-8
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Gambar 4.9 menjelaskan side yang digunakan dalam alat uji tekan. Bagian
tiap ujung side terdapat dua lubang ulir M10 sebagai pengikat dan
penghubung upper dengan Bottom serta dua lubang pin diameter 6 mm
sebagai guide pemasangan side terhadap upper dan Bottom.
e. Fix dan move clamp, bahan dari plat besi dengan tebal 5 mm. Bagian ini
berfungsi sebagai pencekam spesimen serta mengurangi spesimen dari efek
buckling.
Gambar 4.10 menjelaskan fix dan move clamp yang digunakan dalam alat
uji tekan. Tiap bagian clamp mempunyai 4 lubang yang berfungsi sebagai
tempat masuknya baut M6 yang berperan menjamin kekuatan clamp saat
menjepit spesimen dan mengurangi efek buckling saat spesimen ditekan.
2. Main base.
Pada rancangan alat uji tekan diperlukan main base merupakan komponen
yang mendukung kerja fixture uji tekan sehingga diperoleh hasil pengujian
yang memenuhi keperluan hasil pengujian sesuai dengan aspek keterulangan.
Main base terbagi menjadi beberapa bagian, sebagai berikut :
commit to user
IV-9
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
a. Meja,
Berfun
ngsi sebagaii rangka utaama agar keseluruhan
k komponen utama dan
kompo
onen pendukkung lainnyaa dapat terpaasang menjaadi satu kesaatuan. Meja
dirancang sefleksiibel mungkin agar dapaat dipindahkkan dengan mudah
m dan
tidak memakan
m baanyak tempatt
b. Panel box,
Panel box merupaakan tempatt disusunnyaa seluruh koomponen eleektrik yang
berfunngsi sebagai pengatur keendali pengooperasian alaat uji tekan. Panel box
berbahhan dasar plaat besi tebal 1 mm dengan dimensi panjang
p 400
0 mm, lebar
m dan tebal 150 mm.. Penyusunaan komponenn terbagi menjadi
300 mm, m dua
bagiann yaitu sisi depan
d (gambaar 4.12) dan sisi dalam (gambar
( 4. 13).
reversee
push buttton Inverterr
forward
push
p button
STAART/STOP
puush button
Gambaar 4.12 Sisi depan
d panell box
commit to user
IV-10
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Relay
MCB
MC
Terminal
OL
c. Hydraulic powerpack,
Hydraulic powerpack merupakan penyedia sumber tenaga untuk aktuator.
Hydraulic powerpack memiliki komponen berupa tangki kapasitas 20 liter,
motor 3 phase, valve 5/3 double solenoid, pompa 4 cc/rev, check valve, dan
manometer.
d. Aktuator,
Aktuator merupakan bagian yang berfungsi meneruskan presure oli hasil
keluaran Hydraulic powerpack menjadi force yang digunakan untuk
menekan fixture. Memiliki panjang stroke 100 mm dengan diameter
cylinder 63 mm dan diameter piston 25 mm.
commit to user
IV-11
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
G
Gambar 4.155 Aktuator
e. Loadccell,
Loadccell merupakkan sensor pembaca beeban yang mengukur force
f yang
terjadii saat aktuattor menekann spesimen.. Loadcell diambil
d darii jenis low
profilee dengan tippe LFB. Ukkuran tinggi A = 25 mm
m, tinggi B = 21 mm,
diametter C = 50 mm, diameeter D = 100 mm. Ukuuran F adalaah ulir M5
sedalaam 7 mm. Ukkuran G diseebut pitch cirrcle diametrre (PCD) 42 mm.
G
Gambar 4.16
6 Loadcell
f. Weighht indicator,
Weighht indicator merupakan
m k
komponen yaang menamppilkan besar force
f yang
dibacaa loadcell ke dalam bentuk digital. Weigght indicato
or mampu
menyimpan data maksimum
m terakhir saat
s spesimeen mengalaami proses
fracturre.
commit to user
IV-12
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
IV-13
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dari jenis serat fiber glass dengan matrix polypropylene (PP). Dengan
menggunakan fiber glass sebagai acuan penentuan kapasitas maksimum alat uji,
diharapkan sudah mewakili atas kekuatan maksimum dari spesimen natural fiber
yang sudah ada. Pada pengujian tekan diasumsikan juga batas kekuatan tekan
spesimen mempunyai nilai sama dengan tensile strength spesimen yang ada pada
lampiran..
Spesimen memiliki tensile strength 100 N/mm2 dan luas penampang bidang
patahan 25 mm x 10 mm dapat dihitung besar force yang diperlukan dengan
persamaan sebagai berikut:
=100 25 10
= 25000 N
= 25 kN
dengan;
F = Force yang diperlukan untuk memenuhi tegangan tekan (N).
σ = Tensile strength 100 N/mm2.
A = Luas Penampang spesimen (mm2).
commit to user
IV-14
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Jadi, nilai F = 25000 N. Pada rancangan ini tidak diberikan faktor over load
karena pemilihan spesimen telah dipilih dari jenis spesimen fiber glass yang
mempunyai nilai tensile strength diatas jenis spesimen natural fiber yang lain,
maka besar gaya tekan yang ditetapkan pada rancangan sebesar 25 kN.
Konstruksi rancangan alat uji tekan dibagi menjadi dua bagian utama yaitu
main base testing dan fixture uji tekan. Main base testing merupakan rangka
utama yang menjadi tempat peletakan semua komponen meliputi hydraulic
powerpack, actuator, panel control, weight indicator, maupun loadcell.
Sedangkan, fixture uji tekan merupakan bagian dimana diletakkan spesimen yang
diuji. Perhitungan konstruksi hanya diperhatikan pada kekuatan fixture uji tekan.
Fixture uji tekan harus dalam keadaan tegar dan tidak mengalami defleksi yang
terlalu besar sebab ketegaran dan defleksi suatu konstruksi alat uji akan
mempengaruhi hasil pengujian spesimen menjadi sangat bervariasi. Untuk
merancang suatu alat uji harus memenuhi beberapa standar salah satunya tingkat
keseragaman hasil pengujian.
Pada konstruksi dihitung pada dua part yaitu bottom dan rod aktuator.
Asumsi awal rancangan bahwa dimensi setiap part diasumsikan fix, sehingga
hasil perhitungan dihasilkan tegangan serta jenis material yang digunakan.
Perhitungan mengenai defleksi dimana tingkat defleksi ditentukan sepersepuluh
dari defleksi spesimen yang menjadi acuan penentuan kekuatan tekan maksimum
alat uji tekan ( fiberglass ), yaitu :
1. Perencanaan konstruksi bottom,
Bottom merupakan bagian yang menahan gaya saat spesimen dikenakan gaya
oleh aktuator sampai spesimen tersebut mengalami kepatahan yang menjadi
indikasi gaya tekan maksimum yang mampu ditahan spesimen, atau kekuatan
tekan dari spesimen itu sendiri. Konstruksi kekuatan bottom harus lebih kuat
dari kekuatan tekan spesimen sehingga diperlukan bentuk balok untuk
menjamin kekuatannya dengan melakukan perhitungan beberapa langkah,
yaitu :
a. Kekuatan material (σ)
Langkah awal perhitungan yaitu pemilihan material berdasarkan kekuatan
material kemudian dilanjutkan perhitungan defleksi. Dimensi awal
commit to user
IV-15
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
C = ½ h (m)
F = 25 KN
F1 F2
110
Gambar 4.20 menunjukkan gaya yang terjadi pada Bottom. Jarak F1 dengan
F2 sebesar l =110 mm, nilai F1 sama dengan F2 diperoleh melalui
perhitungan beban maksimum dibagi dua.
F1 = F2
= 12,5 kN
commit to user
IV-16
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
b = 60 m
mm = 0,06 m
h = 40 m
mm = 0,04 m
c = ½ h = 0,02 m
Perhiitungan mom
men inersia diperoleh dengan
d menngkalikan lebbar bottom
denggan pangkat tiga
t dari tingggi bottom kemudian
k dibbagi dengan 12.
I m4
= 42968.75 kN/m2
2
= 42.97 N/mm
N
commit to user
IV-17
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
= 42.97 Mpa
Hasil perhitungan kekuatan material 42.97 N/mm2, sedangkan pemilihan
material pada penjelasan BOM (St 37) memiliki kekuatan material 370
N/mm2. Perbandingan kekuatan material yang terjadi adalah 42.97 N/mm2
≤ 370 N/mm2. Jadi material yang dipilih sudah memenuhi syarat untuk
konstruksi kekuatan.
b. Defleksi (Vmax)
Langkah berikutnya adalah perhitungan defleksi yang terjadi pada bottom.
Gambar 4.18 juga menjelaskan delfleksi yang terjadi pada bottom. Spesimen
dianggap kuat sebagai asumsi dasar perhitungan sehingga bottom
mengalami defleksi. Persamaan untuk defleksi, yaitu:
48. .
.
.
= 10.8 µm
Syarat konstruksi aman yaitu defleksi material (Vmax) ≤ 1/10 dari
pertambahan spesimen uji (∆l). Pertambahan panjang dihitung sebagai
berikut:
• Mencari besarnya regangan dengan Espesimen 6000 N/mm2,
∆l = l0 x = Espesimen
commit to user
IV-18
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
= 0,0167
• Pertambahan panjang yang terjadi
∆l = l0 x
= 100 mm x 0,0167
= 1.67 mm
1/10 ∆l = 0,167 mm
Perhitungan 1/10 pertambahan panjang spesimen 0,167 mm, sedangkan
defleksi maksimal yang terjadi pada lower jig 10.8 µm. Maka
perbandingannya adalah 10.8 µm ≤ 0,167 mm. Jadi, material dengan
kekuatan dan dimensi yang dipilih sudah memenuhi konstruksi perhitungan
kekuatan dan defleksi material.
commit to user
IV-19
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
F = 25 KN
F
Gambar
G 4.222 Buckling pada
p rod ak
ktuator
batas mulur
m
λ = L/r
rumuus tetmayer λo rum
mus euler
commit to user
IV-20
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
.
λ0 = ........................ persamaan 4.4
λ0 = 90,7
• Menentukan nilai ,
= 13.33
Perhitungan nilai < λ0 (13.33 < 90.7) maka digunakan rumus tetmayer.
Rumus tetmayer untuk material St 37, yaitu:
σcr = 310 – 1,14 ........................ persamaan 4.6
= 310 – 1,14.(13.33)
σcr = 294.80 N/mm2
Untuk memastikan penggunaan material aman dilakukan perbandingan
beban maksimum (F) dengan gaya tahan bengkok material (Pcr). Gaya
tahan bengkok diperoleh melalui rumus sebagai berikut:
Pcr = σcr x A ........................ persamaan 4.7
= 208384.53 N
= 208.38 KN
Karena F < Pcr (25 KN < 208.38 KN) maka konstruksi shaft aman.
IV-21
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-22
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
maka,
Q = 4 cc/rev × 1450 rev/min
Q = 5800 cc/min
Q = 5,8 l/min
Besar tekanan yang dihasilkan oleh spesifikasi tersebut dapat dihitung dengan
persamaan, sebagai berikut:
1,275 600
5,8
Pe = 131.89 bar
Hasil perhitungan dari besar tekanan pada spesifikasi supplier sebesar
131,89 bar serta besar tekanan pada perhitungan tekanan kerja maksimum
109,75 bar, maka diambil kesimpulan bahwa spesifikasi pompa dan motor yang
digunakan telah memenuhi syarat.
IV-23
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
atau mundur. Sensor limit switch berfungsi membatasi panjang langkah silinder
baik pergerakan maju maupun mundur atau sebagai pengaman (safety product)
gerakan silinder.
Kelistrikan alat uji tekan terdapat pada controller yang berhubungan
dengan motor hidrolik. Kompnen-komponen yang terdapat di dalamnya adalah
rangkaian push button, miniature circuit breaker (MCB), kontaktor, relay,
overload relay (OL), terminal, dan inverter.
Arus listrik dihubungkan ke rangkaian melalui MCB kemudian diteruskan
menuju inverter. Inverter mengubah listrik 1 phase ke 3 phase, relay secara
otomatis terhubung jika tombol start ditekan . Output inverter diteruskan ke
motor hidrolik melalui kontaktor yang terhubung dengan overload relay. Jika
tombol START ditekan komponen kontaktor, relay, dan overload relay terhubung
sehingga motor hidrolik hidup. Tombol F untuk menggerakkan silinder hidrolik
maju. Tombol R menggerakkan silinder hidrolik mundur.
Tombol F dan R dilengkapi sensor limit switch untuk membatasi panjang
pergerakan silinder. Jika tombol STOP ditekan, maka memutus arus ke MC secara
otomatis rangkaian holding MC juga terputus, sehingga mengakibatkan motor
berhenti.
commit to user
IV-24
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
220VAC
E L N
MCB 10 A
MC OL
E U
L
inverter V
M
N W
CC F/R
Ry
OL
STOP START
F B
MC
LS1 LS2
PL VALVE F VALVE B PL MC Ry
POWER RUN
E L N
commit to user
IV-25
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Untuk mempermudah biaya total dari material yang diperlukan, kita terlebih
dahulu memetakan material per komponen dari perancangan alat uji tekan yang
dapat dilihat pada tabel 4.3. Selanjutnya kita dapat mengelompokan sesuai dengan
jenis material dan raw material yang dibutuhkan. Keseluruhan biaya material
ditunjukkan dalam tabel 4.4 Harga yang tertera diperoleh dari pihak bengkel
Erwin Development, observasi di Pasar Besi Kusumodilagan dan Pasar Besi
Gilingan pada bulan Juli 2010
Tabel 4.3 Komponen alat uji tekan
No Bagian Komponen Material Jumlah Dibutuhkan (mm)
1 Main Base Besi profil C (t = 3 mm) 1 900 x 900 x 600
a. Motor Listrik 2 HP 1480 rpm ‐ 1 ‐
b. Gear Pump 4 cc ‐ 1 ‐
c. Flow Control Rate type SCIT ‐ 1 ‐
2 Power Pack d. Pressure control valve ‐ 1 ‐
e. Filter Oil resistence ‐ 1 ‐
f. 5/3 selenoid valve ‐ 1 ‐
e. Oli hidrolik ‐ 20 liter ‐
a. Outside Dial ‐ 1 ‐
3 Measuring Displacement (Tool)
b. Magnetic Stand Dial ‐ 1 ‐
a. Load Cell tipe LFB ASSAB 760 1 ‐
Bracket Hidro Cylinder (inc Load Cell b. Weight Indicator Pick Hold Function ‐ 1 ‐
4
Arrangement) c. Housing Load Cell Mild steel (MS) / A36 1 ‐
d. Silinder Bor Size 63 stroke 100 mm ‐ 1 ‐
a. Selang ‐ 2 2 x Ø3/4 inch x 500
Bracket Power pack include housing
5 b. Nipple Support ‐ 4 ‐
and fitting+piping
c. Cramping Nipple+selang hidrolick ‐ 4 ‐
a. Panel control box Steel Plate t 1,7 1 ‐
b. Inverter 2 hp 1 to 3 phase ‐ 1 ‐
c. Kontaktor ‐ 1 ‐
d. Relay ‐ 1 ‐
6 Electricity+control e. Terminal ‐ 1 ‐
f. Push Button ‐ 4 ‐
g. MCB ‐ 1 ‐
h. Indicator Lamp ‐ 1 ‐
i. Overload ‐ 1 ‐
Holder clamp for Lamp+Display
7 a. Lampu meja kerja ‐ 1 ‐
weighing Indicator
a. Upper MS 1 230 x 60 x 30
b. Plunger MS 1 160 x 56 x45
c. Bottom MS 1 230 x 60 x 40
d. Side MS 2 230 x 60 x 40
8 Compress Test Device
e. Plunger Plate MS 1 60 x 56 x 10
f. Bottom Plate MS 1 60 x 60 x 10
g. Fix Clamp MS 1 95 x 58 x 5
h. Move Clamp MS 1 50 x 58 x 5
i. Rod MS 2 Ø28 x 240
j. Bush Nylon 2 Ø34 x 45
9 Roda Roda ‐ 4 ‐
commit to user
IV-26
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Dari tabel 4.4 diketahui bahwa besarnya biaya yang dikeluarkan untuk
pembelian material adalah sebesar Rp 20.903.087
Biaya non material terdiri dari biaya pengerjaan (termasuk biaya tenaga
kerja dan biaya proses permesinan) dan biaya ide. Besarnya biaya ide ditentukan
sendiri oleh perancang, yaitu diambil prosentase 10% dari biaya material
ditambah biaya pengerjaan. Berdasarkan hal tersebut maka dapat diperkirakan
biaya non material yang dikeluarkan untuk keperluan perancangan dapat dilihat
pada tabel 4.5
commit to user
IV-27
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Dengan demikian, total biaya yang diperlukan dalam pembuatan mesin uji
tekan dapat dilihat pada tabel 4.6.
Tabel 4.6 Total Biaya Perancangan
No Jenis Biaya Biaya
1 Biaya Material Rp 20.903.087
2 Biaya Non Material Rp 2.970.308
Total Biaya Rp 23.873.395
Besarnya biaya yang diperlukan dalam pembuatan mesin uji tekan hasil
rancangan adalah sebesar Rp 23.873.395,00
commit to user
IV-28
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
IV-29
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
(∑ x ) 2
∑x i
2
−
n
i
s=
n −1
( xi − x )
zi =
s
(199.5 − 216.35)
z1 = = −2.199
7.67
commit to user
IV-30
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Keterangan:
xi = nilai pengamatan ke-i
x = rata-rata
s = standar deviasi
Dengan cara yang sama diperoleh seluruh nilai baku, sebagaimana
ditunjukan pada kolom z tabel 4.8 di atas.
d. Menentukan nilai probabilitasnya P(z) berdasarkan sebaran normal baku,
sebagai probabilitas pengamatan. Nilai P (z) didapat dari tabel standar
luas wilayah di bawah kurva normal, sebagaimana dapat dilihat pada
kolom P(z) tabel 4.8.
e. Menentukan nilai probabilitas harapan kumulatif P(x) dengan cara,
sebagai berikut:
i
P ( xi ) =
n
1
P( x1 ) = = 0,33
3
Dengan cara yang sama akan diperoleh seluruh nilai P(x) sebagaimana
pada kolom P( x ) tabel 4.8 di atas.
f. Menentukan nilai maksimum dari selisih absolut P(z) dan P(x), yaitu :
maks | P(z) - P(x)| , sebagai nilai L hitung.
maks | P(z) - P(x)| = 0,17
g. Menganalisis apakah semua data observasi berdistribusi normal. Hipotesis
yang diajukan adalah :
H0: Sampel data observasi berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
H1: Sampel data observasi berasal dari populasi yang berdistribusi tidak
normal..
h. Memilih taraf nyata α = 0.05, dengan wilayah kritik Lhitung > Ltabel.
Lhitung = 0,17
L 0,05(3) = 0,24
Hasil = Lhitung < Ltabel, maka terima H0 dan disimpulkan bahwa data
observasi berdistribusi normal.
Hasil perhitungan uji Kolmogorov-Smirnov untuk semua perlakuan
secara lengkap dapat dilihat pada tabel 4.9 berikut ini
commit to user
IV-31
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas menggunakan metode lavene test melalui cara menguji
kesamaan ragam data pengujian antar level. Untuk uji homogenitas antar level,
hipotesis yang diajukan, adalah:
H0 : σ12 = σ22 (Data antar level faktor ketebalan memiliki ragam yang sama)
H1 :σ12≠ σ22 (Data antar level faktor ketebalan memiliki ragam yang tidak sama)
Taraf nyata α = 0.05 dan wilayah kritik F > F0.05 (2 ; 87)
Langkah pengujian dengan cara mengelompokkan data berdasarkan level
ketebalan, kemudian dicari rata-rata tiap level ketebalan dan dihitung selisih
absolut nilai pengamatan terhadap rata-ratanya sebagaimana diperoleh tabel 4.10.
IV-32
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2549.247 165.3426
2383.905
c Mean Square (MS) faktor dan error
165.3426
2
82.6713
2383.905
87
27.4012
commit to user
IV-33
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
d Nilai F (F hitung)
82.6713
27.4012
3.017
Hasil perhitungan uji homogenitas terhadap faktor ketebalan dapat dilihat
pada tabel 4.11 berikut ini.
Tabel 4.11 Hasil perhitungan uji homogenitas faktor ketebalan
Sumber
df SS MS Fhitung Ftabel Hasil kesimpulan
Keragaman
Ketebalan 2 165.34 82.67 3.017 3.10 diterima homogen
Error 87 2383.90 27.40
Total 89 2549.25
3. Uji Independensi
Pengujian independensi dilakukan dengan membuat plot residual data
untuk setiap perlakuan berdasarkan urutan pengambilan data pada eksperimen.
Nilai residual tersebut merupakan selisih data observasi dengan rata-rata tiap
perlakuan. Hasil perhitungan nilai residual untuk tiap perlakuan dapat dilihat pada
tabel 4.12.
Tabel 4.12 Residual data kekuatan tekan
Perlakuan kg Rata‐rata Residual
a2(1) 193.8 192.317 1.483
a3(9) 191 174.887 16.113
a1(16) 218 216.353 1.647
a2(10) 186.5 192.317 ‐5.817
a1(1) 229.5 216.353 13.147
a2(9) 199.2 192.317 6.883
a3(8) 172.4 174.887 ‐2.487
commit to user
IV-34
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
IV-35
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
IV-36
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Grafik Uji Independensi
25
20
15
10
5
Residual
0
‐5 0 20 40 60 80 100
‐10
‐15
‐20
‐25
Urutan Eksperimen
commit to user
IV-37
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Keterangan:
Yij : variabel respon
τj : faktor ketebalan
εij : random error
i : urutan data, i = 1, 2,...,30
j : jumlah faktor ketebalan, j = 1, 2, 3
IV-38
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
..
17506.7
3438667.9
90
33284.1
b. Jumlah kuadrat faktor ketebalan (SSketebalan) :
..
33284.1 26010.51
commit to user
IV-39
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
7273.591
Mean of square (MS) atau disebut juga kuadrat tengah (KT), dihitung
dengan membagi antara jumlah kuadrat (SS) yang diperoleh dengan derajat
bebasnya (df). Contoh perhitungan MS, sebagai berikut:
26010.51
13005.25
2
Besarnya Fhitung didapat dari pembagian antara MS faktor yang ada dengan MSerror
dari eksperimen. Contoh perhitungannya adalah sebagai berikut :
155.5569
Berpedoman pada contoh di atas, maka didapat MS dan Fhitung semua faktor
selengkapnya yang dapat dilihat pada Tabel 4.14.
Keputusan terhadap hipotesis nol didasarkan pada nilai Fhitung, yakni
hipotesis nol (H0) ditolak jika Fhitung > Ftabel dan diterima jika Fhitung < Ftabel. Ftabel
diperoleh dari tabel distribusi F kumulatif, dengan df1 = df yang bersangkutan dan
df2 = dferror. Perhitungan Ftabel dengan menggunakan Microsoft excel dengan
rumus: FINV(probability, df1, df2).
Contoh perhitungan Ftabel adalah Ftabel untuk faktor jenis kertas, df1 = 2 dan
df2 = 87. Berdasarkan hasil perhitungan Microsoft excel diperoleh Ftabel = FINV
(0.05, 2, 87) = 3.10
commit to user
IV-40
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-41
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
(∑ x ) 2
∑x i
2
−
n
i
s=
n −1
( xi − x )
zi =
s
(0.654 − 0.709)
z1 = = −2.199
0.025
Keterangan:
xi = nilai pengamatan ke-i
x = rata-rata
s = standar deviasi
commit to user
IV-42
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Hasil = Lhitung < Ltabel, maka terima H0 dan disimpulkan bahwa data
observasi berdistribusi normal.
Hasil perhitungan uji Kolmogorov-Smirnov untuk semua perlakuan
secara lengkap dapat dilihat pada tabel 4.16 berikut ini
commit to user
IV-43
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2. Uji Homogenitas
Pada tabel 4.17 disajikan perhitungan mengenai uji homogenitas melalui
metode lavene test. Berikut merupakan perhitungan uji yang dilakukan pada
strength tekan.
a Faktor koreksi (FK),
∑
0.024 0.00077
0.023
c Mean Square (MS) faktor dan error
0.00077
2
0.000389
0.0234
87
0.000269
commit to user
IV-44
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
d Nilai F (F hitung)
0.00077
2
1.444
Hasil perhitungan uji homogenitas terhadap level ketebalan dapat dilihat
pada tabel 4.18 berikut ini.
commit to user
IV-45
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
3. Uji Independensi
Pada tabel 4.19 disajikan penjelasan mengenai uji Independensi pada data
Strength tekan.
Tabel 4.19 Residual data kekuatan tekan
Perlakuan kg/mm2 Rata‐rata Residual
a2(5) 0.681752 192.3167 ‐0.01665
a1(18) 0.735738 216.3533 0.026383
a2(18) 0.73432 192.3167 0.035918
a1(6) 0.725574 216.3533 0.016219
a2(23) 0.731159 192.3167 0.032758
a2(14) 0.633989 192.3167 ‐0.06441
a1(9) 0.737049 216.3533 0.027694
a1(21) 0.741639 216.3533 0.032284
a2(10) 0.707109 192.3167 0.008707
a3(19) 0.698805 174.8867 0.004053
a1(10) 0.712787 216.3533 0.003432
a3(20) 0.686733 174.8867 ‐0.00802
a1(28) 0.663279 216.3533 ‐0.04608
a1(15) 0.724262 216.3533 0.014907
a2(22) 0.677059 192.3167 ‐0.02134
a1(16) 0.714754 216.3533 0.005399
a2(27) 0.687624 192.3167 ‐0.01078
a2(3) 0.70922 192.3167 0.010818
a1(1) 0.752459 216.3533 0.043104
a3(5) 0.73098 174.8867 0.036229
a1(17) 0.658361 216.3533 ‐0.05099
commit to user
IV-46
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
IV-47
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
IV-48
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Grafik Uji Independensi
0.06
0.04
0.02
Residual
0
0 20 40 60 80 100
‐0.02
‐0.04
‐0.06
‐0.08
Urutan Eksperimen
IV-49
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
..
63.075
44.28
90
0.7485
..
commit to user
IV-50
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
0.07485 0.00347
Mean of square (MS) atau disebut juga kuadrat tengah (KT), dihitung
dengan membagi antara jumlah kuadrat (SS) yang diperoleh dengan derajat
bebasnya (df). Contoh perhitungan MS, sebagai berikut:
0.003466
0.001733
2
Besarnya Fhitung didapat dari pembagian antara MS faktor yang ada dengan MSerror
dari eksperimen. Contoh perhitungannya adalah sebagai berikut :
2.11
Berpedoman pada contoh di atas, maka didapat MS dan Fhitung semua faktor
selengkapnya yang dapat dilihat pada Tabel 4.21.
Keputusan terhadap hipotesis nol didasarkan pada nilai Fhitung, yakni
hipotesis nol (H0) ditolak jika Fhitung > Ftabel dan diterima jika Fhitung < Ftabel. Ftabel
diperoleh dari tabel distribusi F kumulatif, dengan df1 = df yang bersangkutan dan
df2 = dferror. Perhitungan Ftabel dengan menggunakan Microsoft excel dengan
rumus: FINV(probability, df1, df2).
Contoh perhitungan Ftabel adalah Ftabel untuk faktor jenis kertas, df1 = 2 dan
df2 = 87. Berdasarkan hasil perhitungan Microsoft excel diperoleh Ftabel = FINV
(0.05, 2, 87) = 3.10
IV-51
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-52
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB V
ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL
Bab ini membahas tentang analisis dan interpretasi hasil penelitian yang
telah dikumpulkan dan diolah sebelumnya. Analisis dan interpretasi hasil dalam
penelitian ini diuraikan pada sub bab berikut.
commit to user
V-3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan mengenai hasil rancangan alat uji
tekan serta hasil eksperimen untuk mengetahui keterulangan pengujian dengan
menggunakan ANOVA. Sedangkan saran berisi tentang hal-hal yang perlu
dipertimbangkan untuk penelitian selanjutnya agar rancangan alat uji tekan
memenuhi standar yang belum tercapai.
6.1 KESIMPULAN
Dengan mengacu pada analisis penelitian yang telah dilakukan, maka dapat
diambil kesimpulan, sebagai berikut:
1. Penelitian ini menghasilkan alat uji tekan pada bahan komposit natural fiber
yang mampu menunjang aspek keterulangan.
2. Pengujian statistik terhadap rancangan alat uji tekan menunjukkan bahwa alat
uji telah memenuhi tuntutan keterulangan dalam keseragaman pengujian
6.2 SARAN
Saran yang disampaikan untuk pengembangan penelitian lebih lanjut,
sebagai berikut:
1. Dalam penelitian selanjutnya diharapkan Speed of Testing alat uji tekan
semaksimal mungkin memenuhi tuntutan standar ASTM.
2. Dalam penelitian selanjutnya diharapkan hasil pengujian yang sebelumnya
masih berupa pembacaan load secara digital dapat ditampilkan secara grafik
yang telah terhubung dengan komputer sehingga hasil pengujian dapat diamati
lebih detail lagi.
commit to user
VI-1