id
OLEH :
APRILLYA NUGRAHENI
NIM : I 8707028
Dikerjakan oleh :
APRILLYA NUGRAHENI
I 8707028
Surakarta,
Persetujuan
Dosen Pembimbing
Ir. Koosdaryani, MT
NIP. 19541127 198601 2 001
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Dikerjakan oleh :
APRILLYA NUGRAHENI
I 8707028
Pada hari :
Tanggal :
Mengetahui, Disahkan
a.n Ketua Jurusan Ketua Program D-III Teknik
Fakultas Teknik UNS Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik UNS
MOTTO
Segalanya dimulai dari dalam pikiran. Jika anda berpikir kalah maka anda kalah cepat atau
lambat. Sang pemenang adalah orang yang berpikir dia pasti menang. Untuk itu yakinlah dan
percaya diri. ( Napoleon Hill )
Orang harus cukup tegar untuk memaafkan kesalahan,cukup pintar untuk belajar dari
kesalahan dan cukup kuat untuk mengoreksi kesalahan.
(John Maxwell)
Pengetahuan tidak selamanya bergantung pada sesuatu yang benar, tetapi bisa juga diperoleh
dari suatu yang salah. (Anonim)
Kita tidak akan dapat meraih keberhasilan selama kita belum bisa mencintai apa yang kita
lakukan. (Anonim)
Dan carilah pada apa yang telah Allah SWT anugerahkan kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat
dan janganlah kamu melupakan bahagiamu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah
(kepada orang lain) sebagaimana Allah SWT telah berbuat baik kepadamu dan janganlah kamu
berbuat kerusakan dari (muka) bumi ,sesungguhnya Allah SWT tidak menyukai orang-orang
yang berbuat kerusakan
(Q.S.Al Qoshos : 77)
iv
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Ribuan terima kasih untuk Orang Tuaku yang tak henti-hentinya mendoakan,
mendidikku tak pernah jemu dan selalu menaburkan pengorbanan dengan kasih
sayang. Tanpa maaf dan restumu hidupku tak menentu.
v
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
Penelitian ini menggunakan studi literatur dan metode deskriptif kuantitatif. Data
– data yang diperlukan antara lain data jumlah pendududuk dan jumlah pelanggan
PDAM Surakarta 5 tahun terakhir.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan kapasitas distribusi PDAM Surakarta pada
tahun 2014 dalam melayani kebutuhan pelanggan menurut perkiraan jumlah
penduduk sebesar 1162,326 lt/dt, sedangkan berdasarkan perkiraan jumlah
pelanggan sebesar 1140,880 lt/dt. Tingkat kehilangan air pada tahun 2014
diperkirakan sebesar 29,61 %, masih jauh dari Millenium Development Goals
(MDG) yang dicanangkan pemerintah yaitu sebesar 24 % dan lebih kecil
dibanding tahun 2009 ( 36 %).Rencana anggaran biaya yang diperlukan untuk
penggantian pipa pelanggan PDAM Surakarta yang mengalami kebocoran sebesar
Rp. 233.091,00/ m’.
vi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
Water loss is a central issue in water services Up. This understanding suggests
that the loss of water is a breach of an overall process of water services.
The purpose of this study was to determine the approximate size distribution
capacity, water loss in 2014 and budget plans pipeline leak repair cost for
customers in the form of a new pipe replacement in PDAM Surakarta.
This research used literature study and a quantitative descriptive method. Data -
data required include data on the number and the number of subscribers
population PDAM Surakarta last five years.
Results from this study show the distribution capacity of PDAM Surakarta in
2014 in serving the needs of customers according to the approximate population
of 1162.326 lt / sec, while based on the estimated number of subscribers
amounted to 1140.880 lt / sec. Rate of water loss in the year 2014 is estimated at
29.61%, still far from the Millennium Development Goals (MDGs) proclaimed in
the government that is equal to 24% and smaller than in 2009 (36%). Plan budget
needed for the replacement cost of the customer pipe taps Surakarta, who
experienced leakage of Rp. 233,091.00 /m '.
vii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Tugas Akhir ini.
Tugas Akhir ini dilakukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli
Madya pada program D3 Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan Jurusan Teknik
Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Dalam kesempatan ini tidak lupa penyusun menyampaikan terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuan dalam menyelesaikan
Tugas Akhir ini, yaitu kepada :
1. Ir. Koosdaryani, MT. selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir ,
2. PDAM Surakarta dan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota
Surakarta dalam proses pengambilan data lapangan ,
3. teman-teman D-III Teknik Sipil Infrastruktur Perkotaan 2007 ,
4. dan semua pihak yang telah membantu terselesaikannya Tugas Akhir dan
Laporan Tugas Akhir ini.
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak terdapat
kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun
senantiasa penyusun harapkan dari semua pihak. Akhirnya besar harapan
Penyusun, semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi penyusun
khususnya dan pembaca pada umumnya.
Surakarta, Juni 2010
Penyusun
viii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
ix
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
x
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
xi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
xii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 1
Analisis kehilangan Air PDAM Surakarta
5 Tahun Mendatang (2014)
BAB 1
PENDAHULUAN
Manusia dan semua makhluk hidup butuh air. Air merupakan material yag
membuat kehidupan terjadi di bumi. Dapat dikatakan air adalah sumber
kehidupan. Air merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia, bahkan hampir
70 % tubuh manusia mengandung air. Manusia membutuhkan air untuk minum,
mandi dan pemenuhan kebutuhan lainnya. Dalam kondisi normal air terdiri dari
molekul 2 atom hidrogen dan 1 atom oksigen yang jernih, tidak berwarna, tidak
berbau dan mempunyai sifat – sifat alamiah air yang belum tercampur senyawa
lain. Standar kualitas air bersih merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi
instansi pemerintah penyedia jasa layanan air bersih sepeti Perusahaan Daerah Air
Minum (PDAM) ( Enger dan Smith, 2000).
Keberadaan air tidak terlepas dari siklus hidrologi. Dengan adanya siklus tersebut,
maka air akan bersentuhan dengan senyawa lain sehingga air dapat
terkontaminasi. Jadi tidak ada air yang benar-benar murni. Pertumbuhan
penduduk yang semakin pesat meningkatkan aktivitas manusia untuk memenuhi
kebutuhan di segala sector. Peningkatan ini mengakibatkan intensitas pencemaran
terhadap sumber daya air meningkat. Berkembangnya teknologi baru yang dapat
mencemari lingkungan seperti deterjen, pupuk kimia, pestisida, dll juga dapat
mengakibatkan kerusakan sumber daya air yang tersedia. Oleh karena itu perlu
pemanfaatan air yang seefisien dan seefektif mungkin.
Bab I Pendahuluan
1
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 2
Analisis kehilangan Air PDAM Surakarta
5 Tahun Mendatang (2014)
Terkait dengan masalah kebocoran pipa maupun kehilangan air yang terjadi di
PDAM Surakarta, maka rumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai
berikut :
2. Semakin besar atau kecilkah kehilangan air yang terjadi di PDAM pada tahun
2014 ?
3. Berapa besarnya rencana anggaran biaya untuk perbaikan kebocoran pipa
pelanggan PDAM Surakarta ?
Dalam penulisan Tugas Akhir ini masalah dan pembahasannya terbatas pada :
2. Perhitungan perkiraan kehilangan air yang terjadi dalam jangka waktu 5 tahun
sesuai perkiraaan PDAM Surakarta.
Bab I Pendahuluan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 3
Analisis kehilangan Air PDAM Surakarta
5 Tahun Mendatang (2014)
Bab I Pendahuluan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Tugas Akhir 4
Analisis kehilangan Air PDAM Surakarta
5 Tahun Mendatang (2014)
BAB 2
LANDASAN TEORI
Air tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau batuan di
bawah permukaan (Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004
tentang Sumber Daya Air). . Kecepatan aliran air tanah ini secara alami
sangatlah kecil, yaitu berkisar antara 1,5 m/hari - 2 m/hari . Air tanah yang
mengalir ke permukaan tanah membawa zat padat terlarut, air hujan yang
mengalir melalui permukaan tanah membawa zat-zat penyebab kekeruhan dan zat
organik, seperti juga bakteri patogen. Pada air permukaan partikel-partikel mineral
air yang terlarut akan tetap tidak berubah, tetapi zat organik diuraikan secara
kimia dan mikrobiologi, pengendapan di danau atau sungai-sungai yang
mempunyai kecepatan rendah menyebabkan hilangnya zat padat yang melayang
dan bakteri patogen akan mati karena kurangnya makanan, walaupun demikian
kontaminasi baru terhadap air permukaan akan terjadi akibat adanya air buangan
dan pertumbuhan alga yang menjadi sumber makanan untuk organisme.
Air tanah terbagi menjadi dua, yaitu air tanah preatis dan air tanah artesis.Air
tanah preatis adalah air tanah yang letaknya tidak jauh dari permukaan tanah serta
berada di atas lapisan kedap air / impermeable. Air tanah artesis letaknya sangat
jauh di dalam tanah serta berada di antara dua lapisan kedap air. Dalam segi
kualitas, air tanah sangat baik bila dipakai sebagai air baku, karena berasal dari
dalam tanah yang muncul ke permukaan tanah akibat tekanan. Pada umumnya air
tanah artesis cukup jernih dan tidak mengandung zat tersuspensi atau tumbuhan
mati, karena telah mengalami proses penyaringan alami melalui lapisan tanah dan
batuan sebagai media penyaring. Tetapi tidak menutup kemungkinan air tanah
dapat tercemar oleh zat-zat seperti Fe, Mn dan kesadahan yang terbawa oleh
aliran permukaan tanah.
Air permukaan adalah semua air yang terdapat pada permukaan tanah. Terdiri dari
air sungai dan air danau. Air sungai adalah air hujan yang jatuh ke permukaan
bumi dan mengalir melewati daerah aliran sungai. Daerah aliran sungai
merupakan daerah yang dianggap sebagai wilayah dari suatu titik tertentu pada
suatu sungai dan dipisahkan dari daerah aliran sungai sebelahnya oleh suatu
pembagi atau punggung bukit yang dapat ditelusuri pada peta topografi. Air danau
adalah air permukaan berasal dari air hujan atau air tanah yang keluar ke
permukaan tanah dan terkumpul pada suatu titik yang relatif rendah dan cekung.
Air permukaan biasanya dimanfaatkan untuk berbagai keperluan misalnya untuk :
kebutuhan domestik, irigasi atau pertanian, pembangkit listrik, pelayaran di
sungai, industri wisata, dll (Kodoatie dan Sjarief, 2005).
Kebutuhan air bagi masyarakat Surakarta di beberapa daerah sudah cukup rawan
sehingga PDAM Surakarta menggunakan kebijakan dan strategi pengembangan
jangka panjang tahun 2015 untuk mengantisipasi kekurangan air pada tahun-tahun
Konsumsi air perkapita sangat bervariasi antara satu tempat dengan tempat
lainnya yang dipengaruhi curah hujan, perbedaan jumlah penduduk, kemampuan
ekonomi, tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya menghemat air,
penggunaan air baik untuk industri maupun komersial lainnya dsb. Unit konsumsi
air rata-rata untuk sarana dan prasarana non domestik dalam evaluasi disesuaikan
dengan standart DPU Ditjen Cipta Karya, 1996 pada Tabel 2.2. dan juga sarana
dan prasarana domestik terdapat pada Tabel 2.3. sebagai berikut:
Unit pelanggan PDAM Kota Surakarta terbagi dalam berbagai kelompok per
Sambungan Rumah (SR), sebagai berikut:
Tabel 2.4. Tabel Jumlah Pelanggan PDAM Kota Surakarta 5 Tahun Terakhir
SOSIAL
1. - Sosial Umum Kran Umum dan Non Domestik
- Sosial Khusus Non Domestik
NON NIAGA
Rumah Tangga 1 Domestik
2. Rumah Tangga 2 Domestik
Rumah Tangga 3 Domestik
Rumah Tangga 4 Domestik
3. PEMERINTAHAN Non Domestik
4. SEKOLAHAN Non Domestik
NIAGA
5. - Niaga 1 Non Domestik
- Niaga 2 Non Domestik
Sumber : PDAM Kota Surakarta, 1999
1. Kelompok Pelanggan
Kelompok I : Sosial Umum (S1)
1. Hidrat Umum
2. KM/WC Umum Non Komersil
3. Terminal Air
Niaga 2 (N2)
1. BUMN
2. Kantor Instansi Swasta (Bank, Asuransi, Koperasi, Lembaga
Pembiayaan/Leasing, Developer, Pemasaran, Distibutor)
3. Badan Usaha Swasta baik Badan yang tidak berbentuk Badan Hukum
maupun yang berbentuk Badan Hukum
4. Dealer Sepeda Motor dan Dealer Mobil
5. Rumah Sakit dan Klinik Swasta
6. Hotel Berbintang
7. Restaurant
8. Gedung Pertemuan
9. Balai Pengobatan
10. Laboratorium Swasta
11. Tempat Hiburan (Billiard, Karaoke, Pub, Diskotik,Kafe, Bioskop)
12. Bengkel dan Tempat Cucian Mobil
13. Pompa Bensin
14. Percetakan
15. Toserba, Supermarket, Plaza, Swalayan, Mall, Mega Mall, Super Mall.
16. Lembaga Pendidikan
17. Usaha Peternakan
18. Pabrik
19. Usaha Air Mineral
20. Usaha Air Minum Isi Ulang
21. Kolam Renang Swasta
22. Stasiun Televisi Swasta
23. Kantor Penerbitan Surat Kabar dan Majalah
24. Gedung Pertunjukan
Terdapat 2 jenis kehilangan air pada sistem distribusi air bersih, yaitu :
1. Kehilangan air secara teknis
Disebabkan oleh kebocoran pipa, pemasangan yang kurang baik, cacat pada pipa/
retak, korosi,pipa yang sudah tua, penurunan tanah.
Besar kehilangan air yang terjadi :
a. Jaringan terpelihara dengan baik, pencatatan meter air baik, kondisi tanah
mendukung, tingkat kehilangan air ≤ 10 %.
b. Jaringan tidak terpelihara baik, pencatatan meter air kurang, kondisi tanah
tidak mendukung, tingkat kehilangan air 10 % - 20 %.
c. Tergantung dari jaringan, kondisi tanah, pencatatan meter yang kurang baik
dari konsumsi pelanggan, tingkat kehilangan air bisa mencapai ≥ 50%.
2. Kehilangan Air Non Teknis
Bisa disebabkan oleh kesalahan/ kelemahan pada kondisi fisik meter air,
kesalahan pembacaan / pencatatan pada kondisi fisik meter air, ketidaksesuaian
pelaksanaan prosedur, sambungan liar dan pencurian, pemakaian air tidak
terbayar.
Upaya penanggulangan kehilangan air yang dilakukan oleh PDAM, yaitu : kontrol
tekanan, sounding secara teratur, pembentukan zona – zona yang dapat diisolasi,
serta mengandalkan pengaduan dari masyarakat / pelanggan apabila terjadi
kebocoran. Cara penghitungan kehilangan air menurut perkiraan PDAM :
Jumlah Distribusi Air = Jumlah produksi air – wash out
Kehilangan Air = Jumlah distribusi air – jumlah penjualan air –
air untuk lain- lain
Toleransi = 20 % x wash out
Di atas Toleransi = Kehilangan air – toleransi
kehilangan air
% Kehilangan Air = x100%
air distribusi
Pn = Po (1 + r)n........................................................................... 2.1.
Jumlah _ pertambaha n
r ………………………………….. 2.2.
tahun n tahun o
Dengan:
Pn = Jumlah penduduk pada tahun n proyeksi (jiwa),
Po = Jumlah penduduk pada awal proyeksi (jiwa),
r = Presentase jumlah pertambahan penduduk dibagi selisih waktu
dikurangi tahun awal proyeksi (%),
n = Selisih waktu (tahun).
Dengan:
Cp = Cakupan pelayanan air bersih (liter/detik),
Pn = Jumlah penduduk pada tahun n proyeksi (jiwa).
c. Konsumsi air bersih non rumah tangga (kantor, sekolahan, tempat ibadah,
industri, pemadam kebakaran dan lain-lain) ditentukan sebesar 15% dari
jumlah pemakaian air untuk sambungan rumah dan bak umum dengan rumus:
Kn=15%x(Sl+Sb)...................................................................... 2.13.
Dengan:
Kn = Konsumsi air untuk non rumah tangga (liter/detik),
Sl = Konsumsi air dengan sambungan rumah (liter/detik),
Sb = Konsumsi air bak umum (liter/detik).
5. Kehilangan air
Kehilangan air diasumsikan sebesar 20% dari total kebutuhan air bersih, perkiraan
kehilangan jumlah air ini disebabkan adanya sambungan pipa yang bocor, pipa
yang retak dan akibat kurang sempurnanya waktu pemasangan, pencucian pipa,
kerusakan water meter, pelimpah air di menara air dan lain-lain, dengan rumus:
Lo=24%xPr.............................................................................. 2.14.
Dengan:
Lo = Kehilangan air (liter/detik),
Pr = Produksi air (liter/detik).
Dengan:
Ss = Kebutuhan harian maksimum (liter/detik),
Sr = Jumlah total kebutuhan air domestik dan non domestik
(liter/detik),
f1 = Faktor maksimum day 1,15.
BAB 3
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, dimana
data – data yang diperoleh dianalisis dengan rumus yang ada.
3.2. Data Penelitian
Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data kehilangan air, jenis-jenis
pelanggan, debit air PDAM yang tersedia, jumlah pelanggan PDAM dan jumlah
penduduk kota Surakarta.
2. Observasi Lapangan
Observasi lapangan dimaksudkan untuk mengetahui lokasi / tempat pengambilan
data yang diperlukan dalam penyusunan penelitian ini.
3.3.3. Analisis
Pada tahap analisis dilakukan dengan menghitung data yang ada untuk mencari
laju perubahan dari masing-masing elemen. Data yang diperlukan yaitu
penambahan pelanggan PDAM menurut variabel-variabelnya dan jumlah
penduduk selama 5 tahun terakhir, kemudian data tersebut dianalisis
menggunakan rumus-rumus untuk mencari kebutuhan air bersih dan kehilangan
air PDAM Surakarta periode 5 tahun mendatang. Menghitung rencana anggaran
biaya perbaikan kebocoran pipa bagi pelanggan PDAM, kemudian dimasukkan
dalam kesimpulan dan saran.
Mulai
Mengetahui
kebutuhan air bersih
s/d tahun 2014
Prediksi kehilangan
air s/d tahun 2014
Selesai
BAB 4
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Tabel 4.1. Tabel Jumlah Penduduk Kota Surakarta Tahun 2005 – 2009
Jenis Tahun
Pelanggan
2005 2006 2007 2008 2009
(SR)
Sosial umum 698 718 718 726 739
Sosial khusus 509 522 537 547 557
4.2. Analisis
Pn = Po (1 + r)n
Jumlah _ pertambaha n
r
tahun n tahun o
5.87%
r
4
= -1,47%
asumsi setiap perubahan data negatif dianggap tetap. Data-data pelanggan dari
Tabel 4.4. dianalisis dengan Rumus 2.1.
1. Pelanggan Sosial Umum dapat dilihat pada Tabel 4.4. sebagai berikut :
Tahun SR Selisih %
2005 698 - -
2006 718 20 2,87
2007 718 0 0
2008 726 8 1,11
2009 739 13 1,79
Jumlah 3599 41 5,77
2. Pelanggan Sosial Khusus dapat dilihat pada Tabel 4.5. sebagai berikut :
Tahun SR Selisih %
2005 509 - -
2006 522 13 2,55
2007 537 15 2,87
2008 547 10 1,86
2009 557 10 1,83
Jumlah 2672 48 9,11
r = 17,08 %
P2014 = P2009 (1 + r)n
= 5839 ( 1 + 17,08 % )5
= 12845,53 ~ 12846 SR
r = 3,09 %
P2014 = P2009 (1 + r)n
= 369 ( 1 + 3,09 % )5
= 429,64~ 430 SR
10. Pelanggan Niaga 2 dapat dilihat pada Tabel 4.13. sebagai berikut :
Tahun SR Selisih %
2005 324 - -
2006 328 4 1,24
2007 340 12 3,66
2008 347 7 2,06
2009 346 -1 -0,28
Jumlah 1685 22 6,68
4. Kehilangan air
Lo = 24% x Pr
Pr = Sl + Sb + Kn + Lo
Pr = Sl + Sb + Kn + 24% x Pr
76% Pr = Sl + Sb + Kn
Sl Sb Kn
Pr =
76%
614,517 153,629 115,222
Pr =
76%
Pr = 1162,326 liter/detik
Lo = 24% x Pr
Lo = 24% x 1162,326
Lo = 278,958 liter/detik
Jadi kebutuhan air di Kota Surakarta pada tahun 2014 menurut prediksi jumlah
penduduk adalah 1162,326 liter/detik. Kebutuhan harian maksimum dan
pemakaian air pada waktu jam puncak juga akan diprediksi untuk memenuhi
seberapa besar kebutuhan air di Kota Surakarta dengan analisis di bawah ini.
Di dalam standar Tabel 2.3. Kebutuhan Air Domestik pada tahun 2014 pengguna
air konsumsi unit sambungan rumah dalam kategori kota besar dengan jumlah
penduduk 500.000 s/d 1.000.000 jiwa mengkonsumsi 170 liter/detik, akan tetapi
Kecamatan di kota Surakarta masih ada yang di bawah standar kebutuhan
penggunaan air nasional.
Pr = SI + Sb + Kn
0,76
= 757,257 + 94,275 + 15,555
0,76
= 1140,880 liter/detik
4. Kehilangan Air (Lo)
Lo = 24 % x Pr
= 0,24 x 1140,880
= 273,811 liter/detik
Pr total = SI + Sb + Kn + Lo
= 757,257 + 94,257 + 15,555 + 273,811
= 1140,880 liter/detik
Jadi kebutuhan air di Kota Surakarta pada tahun 2014 menurut prediksi jumlah
pelanggan adalah 939,570 liter/detik. Kebutuhan harian maksimum dan
pemakaian air pada waktu jam puncak juga akan diprediksi untuk memenuhi
seberapa besar kebutuhan air di Kota Surakarta dengan analisis di bawah ini :
Berikut adalah perbandingan jumlah kebutuhan air bersih di Kota Surakarta pada
tahun 2014, berdasarkan prediksi jumlah penduduk dan jumlah pelanggan yang
ditunjukkan di bawah ini :
700
Dari diagram di atas dapat dilihat bahwa konsumsi air bersih pelanggan domestik
lebih besar dari jenis pelanggan lainnya. Berbanding tebalik dengan pelanggan
non domestik, pelanggan jenis ini justru yang paling sedikit mengkonsumsi air
bersih berdasarkan perkiraan jumlah penduduk pada tahun 2014.
800
Jumlah Kebutuhan Air (lt/dt)
700
600
500
400
300
200
100
0
Dom SU ND KA
Dari diagram dapat dilihat komsumsi air bersih pelanggan domestik adalah yang
paling tinggi. Pelanggan sosial umum menempati pelanggan yang paling sedikit
mengkomsumsi air jika dibandingkan yang lain berdasarkan perkiraan jumlah
pelanggan tahun 2014.
700
500
200
100
0
Dom SU ND KA
Gambar 4.3. Grafik Perbandingan Prediksi Kebutuhan Air Bersih Tahun 2014
Tahun 2005 Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009
No. Keterangan
m3 m3 m3 m3 m3
1 Produksi Air 1,866,490.13 2,219,223.19 2,211,784.00 2,120,544.54 2,119,206.93
2 Wash out 36841.21 9501.19 15051 24059.74 4483.28
3 Air Didistribusikan ( 1 - 2 ) 1,829,648.92 2,209,722 2,196,733 2,096,484.80 2,114,723.65
4 Penjualan Air 1,232,183.00 1,330,571 1,320,830 1,249,583 1,312,167
5 Air untuk Lain-lain 67,998.00 7,671 9,538 9,128 23,446.82
6 Kehilangan Air ( 3 - 4 - 5 ) 529,467.92 871,480.00 866,365.00 837,773.80 779,109.83
7 Toleransi ( 20% x 3 ) 365929.784 441944.4 439346.6 419296.96 422944.73
8 Di Atas Toleransi ( 6 - 7 ) 163,538.14 429,535.60 427,018.40 418,476.84 356,165.10
9 Kehilangan Air ( 6 : 3 x 100% ) 28.938% 39.438% 39.439% 39.961% 36.842%
Dari tabel dapat disimpulkan bahwa terjadi kenaikan tingkat kehilangan air pada
tiap tahun (2005-2009). Tetapi terjadi penurunan tingkat kehilangan air pada
tahun 2009. Perbandingan tingkat kehilangan air yang terjadi pada tahun 2005-
2009 dapat dilihat pada Gambar 4.3. berikut :
50
40
Kehilangan Air (%)
30
20
10
0
2005 2006 2007 2008 2009 Tahun
Prediksi kehilangan air pada tahun 2014, dapat dilihat pada Tabel 4.17. sebagai
berikut :
Tahun 2014
No. Keterangan
m3
1 Produksi Air 2,528,365.47
2 Wash out 408,982.72
3 Air Didistribusikan ( 1 - 2 ) 2,119,382.75
4 Penjualan Air 1,428,375.00
5 Air untuk Lain-lain 63,492.10
6 Kehilangan Air ( 3 - 4 - 5 ) 627,515.65
7 Toleransi ( 20% x 3 ) 423876.55
8 Di Atas Toleransi ( 6 - 7 ) 203,639.10
9 Kehilangan Air ( 6 : 3 x 100% ) 29.608%
Lokasi kebocoran
Jumlah 24.000
III Pekerjaan Pemasangan
1. Galian tanah 1 m’ 3.120 3.120
2. Urugan tanah kembali 1 m’ 4.387 4.387
3. Buang sisa galian 1 m’ 1.560 1.560
4. Urugan pasir 1 m’ 11.046 11.046
5. Pasang pipa dan giboult 1 m’ 8.178 8.178
6. Pengetesan pipa (tes) 1 m’ 1.802 1.802
7. Pencucian pipa 1 m’ 287 287
8. Angkutan pipa 1 m’ 329 329
Jumlah 30.709
IV Pekerjaan Lain - lain
1. Perapian
Bongkar pengembalian 1 m’ 134.382 134.382
aspal
Jumlah 134.382
TOTAL 233.091
4.4. Pembahasan
Dari hasil analisis didapat prediksi pertambahan pelanggan untuk 5 tahun ke
depan untuk masing-masing variabel dan prediksi jumlah kebutuhan air bersih
berdasarkan jumlah pelanggan serta tingkat kehilangan air yang terjadi pada tahun
2014 mendatang sebesar 29,61 %. Apabila disesuaikan dengan Millenium
Development Goals (MDG) bahwa Indonesia diharapkan pada tahun 2015
cakupan layanan air minum di perkotaan dapat ditingkatkan menjadi 80%, untuk
itu Kebijaksanaan dan Strategi Pengembangan PDAM Surakarta 2004-2015
adalah melayani 80% dengan jumlah pelanggan 80.298 SR, tingkat kehilangan air
24% maka diperlukan pengendalian jumlah kehilangan air dengan metode yang
tepat agar kehilangan air yang terjadi dapat diantisipasi. Selain itu dari hasil
perencanaan penggantian pipa pocor didapat biaya sebesar Rp 233.091,00 / m’.
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
Dalam mereduksi kehilangan air yang terjadi, PDAM Surakarta dapat membagi
langkah-langkah kerja yang ada menjadi 3 bagian, yaitu :
1. Rencana kerja jangka pendek (60 hari) terdiri dari kegiatan administrasi dan
teknis, misalnya menetapkan distrik kebocoran, membuat unit penelitian,
mempersiapkan semua data-data kebocoran, serta hal- hal teknis dan
administrasi lainnya.
2. Rencana kerja jangka menengah (6 bulan) berupa penggantian meteran secara
bertahap, memperkirakan volume air untuk backwash, mengamati kondisi
kebutuhan, mempersiapkan peta kontur tekanan, pengamatan pada jaringan
distribusi kontrol kebocoran.
PENUTUP
Puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT atas rahmat dan berkat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini dengan baik. Kami
juga mengucapkan terima kasih kepada teman – teman dan semua pihak yang
telah membantu terselesaikannya Tugas Akhir ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan
dalam dasar teori maupun kekurangtelitian dalam perhitungan. Untuk itu kami
mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun untuk
menyempurnakan Laporan Tugas Akhir ini.
Akhirnya penyusun berharap semoga Laporan Tugas Akhir ini dapat berguna bagi
semua pihak, khususnya bagi penyusun sendiri dan bagi semua civitas akademika
Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Sebelas Maret Surakarta
xiii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
Septinasari, Devi. 2008. Tugas Akhir Prediksi Kehilangan Air Pada 5 Tahun
Mendatang (2013) PDAM Kecamatan Masaran Kabupaten Sragen.
Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
xiv
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
LAMPIRAN
2010
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Reservoir Jebres