Anda di halaman 1dari 190

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

PERENCANAAN STRUKTUR
RUMAH DAN TOKO 2 LANTAI

TUGAS AKHIR

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya
pada Program D-III Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret
Surakarta

Dikerjakan oleh :

AGUNG PRAMUDO
NIM : I 85 06 026

PROGRAM D-III TEKNIK SIPIL


JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2009

i
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

LEMBAR PENGESAHAN

PERENCANAAN STRUKTUR
RUMAH DAN TOKO 2 LANTAI

TUGAS AKHIR

Dikerjakan Oleh:
AGUNG PRAMUDO
NIM : I 85 06 026

Diperiksa dan disetujui Oleh :


Dosen Pembimbing

ACHMAD BASUKI, ST, MT


NIP. 19710901 199702 1 001

PROGRAM D-III TEKNIK SIPIL


JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2009

ii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

LEMBAR PENGESAHAN
PERENCANAAN STRUKTUR
RUMAH DAN TOKO 2 LANTAI

TUGAS AKHIR
Dikerjakan Oleh:
AGUNG PRAMUDO
NIM : I 85 06 026

Diperiksa dan disetujui :


Dosen Pembimbing

ACHMAD BASUKI, ST, MT


NIP. 19710901 199702 1 001

Dipertahankan didepan tim penguji:

1. ACHMAD BASUKI, ST, MT :………………………………………......


NIP. 19710901 199702 1 001
2. Ir. BUDI UTOMO, MT :………………………………………......
NIP. 19600629 198702 1 002
3. ENDAH SAFITRI, ST :…………………………………………..
NIP. 19701212 200003 2 001
Mengetahui, Disahkan,
Ketua Jurusan Teknik Sipil Ketua Program D-III Teknik Sipil
Fakultas Teknik UNS Jurusan Teknik Sipil FT UNS

Ir. BAMBANG SANTOSA, MT Ir.SLAMET PRAYITNO, MT


NIP. 19590823 198601 1 001 NIP. 19531227 198601 1 001

Mengetahui,
a.n. Dekan
Pembantu Dekan I
Fakultas Teknik UNS

Ir. NOEGROHO DJARWANTI, MT


NIP. 19561112 198403 2 007

iii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id



Allah meninggikan orang-orang yang beriman diantara kamu dan


orang-orang yang berilmu beberapa derajat.
(QS. Al Isra : 37)

Gunakanlah waktumu sebaik mungkin karena waktu tidak akan


dapat diputar kembali.

Jadikanlah pengalaman sebagai guru terbaikmu untuk meraih masa


depanmu.

Hidup yang bermakna adalah disaat kita bermanfaat bagi orang


lain.

Jangan pernah berhenti mengejar harapan, karena harapanlah yang


membuat kita terus hidup.

“Tidak suatu bencanapun yang menimpa dibumi dan pada dirimu


sendiri, melainkan telah tertulis dalam kitab sebelum kami
menciptakannya, sesungguhnya yang demikian itu mudah bagi
Allah”.
(Al Hadiid : 32)

iv
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id



Alhamdulillah puji syukur kupanjatkan kehadirat Allah SWT,


pencipta dan penguasa jagad raya yang telah memberikan rahmat,
hidayah serta nikmat yang tak terhingga.

Untukmu ya Rosulullah Saw, Engkau penuntun kami ke jalan yang


di ridlhoi Allah SWT. Karena tanpa tuntunanMu kami takkan
pernah mungkin masuk ke Jannah-Nya.

Berjuta terima kasih yang tak mungkin bisa kuungkapkan semua


untuk Bapak dan Ibu yang tak henti-hentinya membimbingku,
mendidikku,dan mendoakanku, serta selalu menaburkan
pengorbanan dengan kasih sayang semenjak aku mulai menghirup
udara di dunia ini. Tanpa kehadiranmu, mungkin hidupku tak
menentu.

Kakak- kakakku & adikku, yang selalu mendoakanku,


memberikanku semangat, serta memberikanku keceriaan dalam
hidup ini. Aku bersyukur telah memiliki keluarga ini.

Rekan-rekan seperjuanganku,anak D3 Teknik Sipil Gedung


khususnya angkatan 2006.
Duwi P, Yudhi, Arif M, Azis, Ari P, Sunaryo, Aslam, Anom, Elfas,
Enny, Erna , Ratih, Ulfah, Novita,Nia, Erna, Supriyadi, Bandryo,
Areis, Teguh, Ari W, Muh.Arief P, Catur, Yoyon, Arnadi, Aan,
Hartono, Danang C, Mahendra, Wahyu, Lili Fuad, Pendi,
Danang Tunjung, Dhani, Agus C.
Terima kasih atas bantuan, dukungan dan pertemanan yang telah
kalian berikan.

Si (*_F3_*),komputer yang selalu menemaniku disaat aku dalam


kesulitan, memberikan kemudahan dalam hidupku dan si Bejo
yang bersedia mengantarkan kemanapun aku ingin melangkah.

The last, thank’s to :


Endang, yang turut mendoakan dan memberi semangat
terselesaikannya laporan Tugas Akhir ini.

v
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga penyusun dapat
menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul PERENCANAAN STRUKTUR
RUMAH DAN TOKO 2 LANTAI dengan baik.

Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, penyusun banyak menerima bimbingan,


bantuan dan dorongan yang sangat berarti dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
dalam kesempatan ini penyusun ingin menyampaikan rasa terima kasih yang tak
terhingga kepada :

1. Segenap pimpinan Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.


2. Segenap pimpinan Jurusan Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
3. Segenap pimpinan Program D-III Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
4. Achmad Basuki, ST. MT selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir atas
arahan dan bimbingannya selama dalam penyusunan tugas ini.
5. Purnawan Gunawan, ST., MT selaku dosen pembimbing akademik yang
telah memberikan bimbingannya.
6. Bapak dan ibu dosen pengajar yang telah memberikan ilmunya beserta
karyawan di Fakultas Teknik UNS yang telah banyak membantu dalam
proses perkuliahan.
7. Bapak, Ibu, adikku yang telah memberikan dukungan dan dorongan baik
moril maupun materiil dan selalu mendoakan penyusun.
8. Keluarga besar HMP D3 FT UNS yang telah banyak memberikan pelajaran
bagiku serta pengalaman serta pelajaran hidup
9. Rekan-rekan D-III Teknik Sipil Gedung angkatan 2006 yang telah
membantu terselesaikannya laporan Tugas Akhir ini.
10. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya laporan Tugas Akhir
ini.

vi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Mudah – mudahan kebaikan Bapak, Ibu, Teman-teman memperoleh balasan yang


lebih mulia dari Allah SWT.

Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan Tugas Akhir ini masih jauh dari
kesempurnaan dan masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan. Oleh karena
itu, kritik dan saran maupun masukan yang membawa kearah perbaikan dan
bersifat membangun sangat penyusun harapkan.

Akhirnya, besar harapan penyusun, semoga Tugas Akhir ini dapat memberikan
manfaat bagi penyusun khususnya dan pembaca pada umumnya.

Surakarta, November 2009

vii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR ISI

Hal
HALAMAN JUDUL................................. ................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN................................................................... ii
MOTTO ..................................................................................................... iv
PERSEMBAHAN...................................................................................... v
KATA PENGANTAR............................................................................... vi
DAFTAR ISI.............................................................................................. viii
DAFTAR GAMBAR................................................................................. xiii
DAFTAR TABEL ..................................................................................... xv
DAFTAR NOTASI DAN SIMBOL ......................................................... xvii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang................................................................................... 1


1.2 Maksud dan Tujuan. .......................................................................... 1
1.3 Kriteria Perencanaan ......................................................................... 2
1.4 Peraturan-Peraturan Yang Berlaku.................................................... 3

BAB 2 DASAR TEORI

2.1 Dasar Perencanaan............................................................................. 4


2.1.1 Jenis Pembebanan…………………………………………… 4
2.1.2 Sistem Bekerjanya Beban…………………………………… 7
2.1.3 Provisi Keamanan…………………………………………... 8
2.2 Perencanaan Atap .............................................................................. 10
2.3 Perencanaan Tangga .......................................................................... 13
2.4 Perencanaan Plat Lantai .................................................................... 14
2.5 Perencanaan Balok Anak................................................................... 15
2.6 Perencanaan Portal ............................................................................ 17
2.7 Perencanaan Pondasi ......................................................................... 18

viii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

BAB 3 RENCANA ATAP

3.1 Rencanaan Atap.................................................................................. 20


3.1.1 Dasar Perencanaan ................................................................. 21
3.2 Perencanaan Gording......................................................................... 21
3.2.1 Perencanaan Pembebanan .................................................... 21
3.2.2 Perhitungan Pembebanan ....................................................... 22
3.2.3 Kontrol Terhadap Tegangan .................................................. 24
3.2.4 Kontrol terhadap lendutan...................................................... 24
3.3 Perencanaan Seperempat Kuda-Kuda ............................................... 26
3.3.1 Perhitungan Panjang Batang Seperempat Kuda-Kuda........... 26
3.3.2 Perhitungan Luasan Seperempat Kuda-Kuda ........................ 27
3.3.3 Perhitungan Pembebanan Setengah Kuda-kuda..................... 29
3.3.4 Perencanaan Profil Kuda-kuda............................................... 33
3.3.5 Perhitungtan Alat Sambung ................................................... 35
3.4 Perencanaan Setengah Kuda-Kuda.................................................... 38
3.4.1 Perhitungan Panjang Batang Setengah Kuda-Kuda............... 38
3.4.2 Perhitungan Luasan Setengah Kuda-Kuda............................. 39
3.4.3 Perhitungan Pembebanan Setengah Kuda-kuda..................... 41
3.4.4 Perencanaan Profil Kuda-kuda............................................... 47
3.4.5 Perhitungtan Alat Sambung ................................................... 49
3.5 Perencanaan Jurai ............................................................................. 53
3.5.1 Perhitungan Panjang Batang Jurai ......................................... 53
3.5.2 Perhitungan Luasan Jurai ....................................................... 54
3.5.3 Perhitungan Pembebanan Jurai ............................................. 57
3.5.4 Perencanaan Profil Jurai......................................................... 63
3.5.5 Perhitungan Alat Sambung .................................................... 64
3.6 Perencanaan Kuda-kuda Utama A..................................................... 67
3.6.1 Perhitungan Panjang Batang Kuda-kuda A............................ 67
3.6.2 Perhitungan Luasan Setengah Kuda-kuda Utama A.............. 69
3.6.3 Perhitungan Pembebanan Kuda-kuda Utama A..................... 71
3.6.4 Perencanaan Profil Kuda-kuda Utama A ............................... 79

ix
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

3.6.5 Perhitungan Alat Sambung .................................................... 80


3.7 Perencanaan Kuda-kuda Utama B .................................................... 84
3.6.1 Perhitungan Panjang Batang Kuda-kuda B............................ 84
3.6.2 Perhitungan Luasan Setengah Kuda-kuda Utama B .............. 85
3.6.3 Perhitungan Pembebanan Kuda-kuda Utama B..................... 88
3.6.4 Perencanaan Profil Kuda-kuda Utama B ................................ 95
3.6.5 Perhitungan Alat Sambung B................................................. 97

BAB 4 PERENCANAAN TANGGA

4.1 Uraian Umum.................................................................................... . 101


4.1.1 Uraian Umum........................................................................... 101
4.1.2 Data Perencanaan Tangga..................................................... 102
4.2 Perhitungan Tebal Plat Equivalent dan Pembebanan ........................ 102
4.2.1 Perhitungan Tebal Plat Equivalent ........................................ 102
4.2.2 Perhitungan Beban ................................................................. 103
4.3 Perhitungan Tulangan Tangga dan Bordes.......................................... 104
4.3.1 Perhitungan Tulangan Tumpuan............................................. 104
4.3.2 Perhitungan Tulangan Lapangan ............................................ 105
4.4 Perencanaan Balok Bordes. ................................................................ 107
4.4.1 Pembebanan Balok Bordes..................................................... 107
4.4.2 Perhitungan Tulangan Lentur. ................................................ 108
4.4.3 Perhitungan Tulangan Geser. ................................................. 110
4.6 Perhitungan Pondasi Tangga. ............................................................. 111
4.7 Perencanaan Kapasitas Dukung Pondasi............................................. 112
4.7.1 Perhitungan Tulangan Lentur................................................ 112
4.7.2 Perhitungan Tulangan Geser ................................................. 114

BAB 5 PLAT LANTAI

5.1 Perencanaan Plat Lantai .................................................................... 115


5.2 Perhitungan Pembeban Plat Lantai. ................................................... 115

x
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

5.3 Perhitungan Momen........................................................................... 116


5.4 Penulangan Plat Lantai....................................................................... 117
5.4.1 Penulangan Tumpuan Arah x. ............................................... 118
5.4.2 Penulangan Tumpuan Arah y ................................................ 119
5.5 Perhitungan Tulangan Lapangan ......................................................... 120
5.5.1 Penulangan Tumpuan Arah x................................................. 120
5.5.2 Penulangan Tumpuan Arah y ............................................... 121
5.5 Rekapitulasi Tulangan......................................................................... 122

BAB 6 PERENCANAAN BALOK ANAK

6.1 Perencanaan Balok Anak .................................................................. 123


6.1.1 Perhitungan Lebar Equivalent………………………………. 123
6.1.2 Lebar Equivalent Balok Anak……………………………… 124
6.2 Perhitungan Pembebanan Balok Anak……………………………… 124
6.2.1 Pembebanan Balok Anak As A-A’………………………… 124
6.2.2 Pembebanan Balok Anak As B-B’…………………………. 125
6.3 Perhitungan Tulangan Balok Anak…………………………………. 126
6.3.1 Perhitungan Tulangan Balok Anak As A-A’……………… . 126
6.3.2 Perhitungan Tulangan Balok Anak As B-B’……………….. 129

BAB 7 PERENCANAAN PORTAL

7.1 Perencanaan Portal ………………………………………………….. 132


7.1.1 Dasar Perencanaan…………………………………………… 132
7.1.2 Perencanaan Pembebanan…………………………………… 132
7.1.3 Perhitungan Luas Equivalen untuk Plat Lantai ...................... 132
7.2 Perhitungan Pembebanan Balok............……………………………. 135
7.2.1 Pembebanan Balok Portal Melintang……………………....... 135
7.2.2 Pembebanan Balok Portal Memanjang.................................... 137
7.3 Penulangan Balok Portal ..................................................................... 139
7.3.1 Perhitungan Tulangan Lentur Rink Balk ............................... 139

xi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

7.3.2 Perhitungan Tulangan Geser Rink Balk……......................... 142


7.3.3 Perhitungan Tulangan Lentur Balok Portal Memanjang ....... 142
7.3.4 Perhitungan Tulangan Geser Balok Portal Memanjang......... 145
7.3.5 Perhitungan Tulangan Lentur Balok Portal Melintang .......... 146
7.3.6 Perhitungan Tulangan Geser Balok Portal Melintang ........... 148
7.4 Penulangan Kolom………………………………………………….. 149
7.4.1 Perhitungan Tulangan Lentur Kolom………………………. 149
7.4.2 Perhitungan Tulangan Geser Kolom………………………… 151
7.5 Penulangan Sloof…………………………………………………… 151
7.5.1 Perhitungan Tulangan Lentur Sloof………………………... 151
7.5.2 Perhitungan Tulangan Geser Sloof……………………….. .. 154

BAB 8 PERENCANAAN PONDASI

8.1 Data Perencanaan .............................................................................. 157


8.2 Perencanaan Kapasitas Dukung Pondasi…………………………… 158
8.3 Perhitungan Tulangan Lentur………………………………………. 159
8.4 Perhitungan Tulangan Geser……………………………………….. 160

BAB 9 REKAPITULASI

9.1 Perencanaan Atap .............................................................................. 162


9.2 Perencanaan Tangga……………………………................................ 168
9.3 Perencanaan Plat ............................................................................... 169
9.4 Perencanaan Balok Anak……………………………........................ 169
9.5 Perencanaan Portal ............................................................................. 170
9.6 Perencanaan Pondasi Footplat…………………………… ............... 170

PENUTUP……………………………………………………………….. xvi
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………. xvii
LAMPIRAN-LAMPIRAN……………………………………………… xviii

xii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR GAMBAR

Hal
Gambar 3.1 Denah Rencana Atap............................................................. 20
Gambar 3.2 Kuda-kuda Utama ................................................................ 20
Gambar 3.3 Panjang Batang Seperempat Kuda-kuda............................... 26
Gambar 3.4 Luasan Atap Seperempat Kuda-kuda.................................... 27
Gambar 3.5 Luasan Plafon Seperempat Kuda-kuda ................................. 28
Gambar 3.6 Pembebanan Seperempat Kuda-kuda akibat Beban Mati ..... 29
Gambar 3.7 Pembebanan Seperempat Kuda-kuda akibat Beban Angin... 32
Gambar 3.8 Panjang Batang Setengah Kuda-kuda ................................... 38
Gambar 3.9 Luasan Atap Setengah Kuda-kuda. ....................................... 39
Gambar 3.10 Luasan Plafon Setengah Kuda-kuda. .................................... 40
Gambar 3.11 Pembebanan Setengah Kuda-kuda akibat Beban Mati ......... 41
Gambar 3.12 Pembebanan Setengah Kuda-kuda akibat Beban Angin....... 46
Gambar 3.13 Rangka Batang Jurai ............................................................. 53
Gambar 3.14 Luasan Atap Jurai.................................................................. 54
Gambar 3.15 Luasan Plafon Jurai ............................................................... 55
Gambar 3.16 Pembebanan Jurai Akibat Beban Mati ................................. 57
Gambar 3.17 Pembebanan Jurai Akibat Beban Angin . ............................. 61
Gambar 3.18 Panjang Batang Kuda-kuda Utama. ...................................... 67
Gambar 3.19 Luasan Atap Kuda-kuda A ................................................... 69
Gambar 3.20 Luasan Plafon Kuda-kuda A. ................................................ 70
Gambar 3.21 Pembebanan Kuda-kuda Utama A Akibat Beban Mati . ...... 72
Gambar 3.22 Pembebanan Kuda-kuda Utama Akibat Beban Angin ......... 76
Gambar 3.23 Panjang Batang Kuda-kuda Utama . ..................................... 84
Gambar 3.24 Luasan Atap Kuda-kuda B . .................................................. 85
Gambar 3.25 Luasan Plafon Kuda-kuda B. ................................................ 87
Gambar 3.26 Pembebanan Kuda-kuda Utama B Akibat Beban Mati ........ 88
Gambar 3.27 Pembebanan Kuda-kuda Utama Akibat Beban Angin ......... 92
Gambar 4.1 Detail Tangga. ....................................................................... 101
Gambar 4.2 Tebal Equivalent. .................................................................. 102

xiii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Gambar 4.3 Pondasi Tangga. .................................................................... 111


Gambar 5.1 Denah Plat lantai ................................................................... 115
Gambar 5.2 Plat Tipe A ............................................................................ 116
Gambar 6.1 Denah Pembebanan Balok Anak........................................... 123
Gambar 6.2 Lebar Penbebanan Balok Anak as A-A’ ............................... 124
Gambar 6.3 Penempatan Sendi A-A’........................................................ 125
Gambar 6.4 Lebar Penbebanan Balok Anak as B-B’................................ 125
Gambar 6.3 Penempatan Sendi B-B’ ........................................................ 126
Gambar 7.1 Denah Portal.......................................................................... 132
Gambar 7.2 Pembebanan Portal As A. ..................................................... 135
Gambar 7.3 Pembebanan Portal As 2. ...................................................... 137
Gambar 8.1 Perencanaan Pondasi ............................................................ 157
Gambar 8.2 Diagram Tegangan Bawah Pondasi ..................................... 159
Gambar 9.1 Seperempat Kuda-kuda ......................................................... 162
Gambar 9.2 Setengah Kuda-kuda ............................................................. 163
Gambar 9.3 Kuda-kuda Utama A ............................................................. 164
Gambar 9.4 Kuda-kuda Utama B.............................................................. 166
Gambar 9.5 Jurai ....................................................................................... 167

xiv
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR TABEL

Hal
Tabel 2.1 Koefisien Reduksi Beban hidup................................................ 6
Tabel 2.2 Faktor Pembebanan U............................................................... 8
Tabel 2.3 Faktor Reduksi Kekuatan ø ...................................................... 9
Tabel 2.4 Hubungan Tanah Dengan Cara Dalam Konstruksi Gedung..... 10
Tabel 3.1 Kombinasi Gaya Dalam Pada Gording..................................... 23
Tabel 3.2 Perhitungan Panjang Batang Pada Seperempat Kuda-kuda...... 26
Tabel 3.3 Rekapitulasi Pembebanan Setengah Kuda-kuda....................... 31
Tabel 3.4 Perhitungan Beban Angin ......................................................... 32
Tabel 3.5 Rekapitulasi Seluruh Pembebanan Seperempat Kuda-kuda ..... 33
Tabel 3.6 Rekapitulasi Gaya Batang Seperempat Kuda-Kuda ................. 33
Tabel 3.7 Rekapitulasi Perencanaan Profil Seperempat Kuda-Kuda........ 33
Tabel 3.8 Perhitungan Panjang Batang Pada Setengah Kuda-kuda.......... 38
Tabel 3.9 Rekapitulasi Perhitungan Beban Mati ...................................... 45
Tabel 3.10 Perhitungan Beban Angin ....................................................... 46
Tabel 3.11 Rekapitulasi Gaya Batang Setengah Kuda-kuda ...................... 47
Tabel 3.12 Rekapitulasi Perencanaan Profil Setengah Kuda-kuda............. 52
Tabel 3.13 Perhitungan Panjang Batang Jurai ............................................ 53
Tabel 3.14 Rekapitulasi Pembebanan Jurai ................................................ 60
Tabel 3.15 Perhitungan Beban Angin ......................................................... 62
Tabel 3.16 Rekapitulasi Gaya Batang Jurai ................................................ 62
Tabel 3.17 Rekapitulasi Perencanaan Profil Jurai ...................................... 67
Tabel 3.18 Perhitungan Panjang Batang Kuda-kuda Utama A................... 68
Tabel 3.19 Rekapitulasi Beban Mati A....................................................... 75
Tabel 3.20 Perhitungan Beban Angin A ..................................................... 77
Tabel 3.21 Rekapitulasi Gaya Batang pada Kuda-kuda Utama A.............. 78
Tabel 3.22 Rekapitulasi Perencanaan Profil Kuda-kuda A......................... 83
Tabel 3.23 Perhitungan Panjang Batang Kuda-kuda Utama B................... 84
Tabel 3.24 Rekapitulasi Beban Mati B ....................................................... 92
Tabel 3.25 Perhitungan Beban Angin B ..................................................... 94

xv
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tabel 3.26 Rekapitulasi Gaya Batang pada Kuda-kuda Utama B .............. 94


Tabel 3.27 Rekapitulasi Perencanaan Profil Kuda-kuda B......................... 99
Tabel 5.1 Perhitungan Plat Lantai............................................................. 117
Tabel 7.1 Hitungan Lebar Equivalen ........................................................ 134
Tabel 7.2 Rekapitulasi Hitungan Pembebanan Portal Melintang ............. 136
Tabel 7.3 Rekapitulasi Hitungan Pembebanan Portal Memanjang........... 138
Tabel 7.4 Balok Melintang........................................................................ 155
Tabel 7.5 Balok Memanjang..................................................................... 155
Tabel 7.6 Kolom ....................................................................................... 156
Tabel 7.7 Sloof.......................................................................................... 156
Tabel 7.8 Rink Balok ................................................................................ 156
Tabel 9.1 Rekapitulasi Perencanaan Profil Seperempat Kuda-kuda............ 163
Tabel 9.2 Rekapitulasi Perencanaan Profil Setengah Kuda-kuda............... 163
Tabel 9.3 Rekapitulasi Perencanaan Profil Kuda-kuda Utama A ............... 164
Tabel 9.3 Rekapitulasi Perencanaan Profil Kuda-kuda Utama B ............... 166
Tabel 9.3 Rekapitulasi Perencanaan Profil Jurai ........................................ 168

xvi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

DAFTAR NOTASI DAN SIMBOL

A = Luas penampang batang baja (cm2)


B = Luas penampang (m2)
AS’ = Luas tulangan tekan (mm2)
AS = Luas tulangan tarik (mm2)
B = Lebar penampang balok (mm)
C = Baja Profil Canal
D = Diameter tulangan (mm)
Def = Tinggi efektif (mm)
E = Modulus elastisitas(m)
e = Eksentrisitas (m)
F’c = Kuat tekan beton yang disyaratkan (Mpa)
Fy = Kuat leleh yang disyaratkan (Mpa)
g = Percepatan grafitasi (m/dt)
h = Tinggi total komponen struktur (cm)
H = Tebal lapisan tanah (m)
I = Momen Inersia (mm2)
L = Panjang batang kuda-kuda (m)
M = Harga momen (kgm)
Mu = Momen berfaktor (kgm)
N = Gaya tekan normal (kg)
Nu = Beban aksial berfaktor
P’ = Gaya batang pada baja (kg)
q = Beban merata (kg/m)
q’ = Tekanan pada pondasi ( kg/m)
S = Spasi dari tulangan (mm)
Vu = Gaya geser berfaktor (kg)
W = Beban Angin (kg)
Z = Lendutan yang terjadi pada baja (cm)
f = Diameter tulangan baja (mm)
q = Faktor reduksi untuk beton

xv
xvii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

r = Ratio tulangan tarik (As/bd)


s = Tegangan yang terjadi (kg/cm3)
w = Faktor penampang

xviii
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 1
Perencanaan Struktur Rumah dan Toko 2 Lantai

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Semakin pesatnya perkembangan dunia teknik sipil di Indonesia saat ini, menuntut

terciptanya sumber daya manusia yang dapat mendukung kemajuannya dalam

bidang ini. Dengan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi, kita sebagai

bangsa Indonesia akan dapat memenuhi tuntutan ini. Karena dengan hal ini kita

akan semakin siap menghadapi tantangannya.

Bangsa Indonesia telah menyediakan berbagai sarana guna memenuhi sumber

daya manusia yang berkualitas. Dalam merealisasikan hal ini Universitas Sebelas

Maret Surakarta sebagai salah satu lembaga pendidikan yang dapat memenuhi

kebutuhan tersebut, memberikan Tugas Akhir sebuah perencanaan gedung

bertingkat dengan maksud agar dapat menghasilkan tenaga yang bersumber daya

dan mampu bersaing dalam dunia kerja.

1.2 Maksud Dan Tujuan

Dalam menghadapi pesatnya perkembangan jaman yang semakin modern dan

berteknologi, serta semakin derasnya arus globalisasi saat ini, sangat diperlukan

seorang teknisi yang berkualitas. Khususnya dalam ini adalah teknik sipil, sangat

diperlukan teknisi-teknisi yang menguasai ilmu dan keterampilan dalam

bidangnya. Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta sebagai lembaga

pendidikan bertujuan untuk menghasilkan ahli teknik yang berkualitas,

1
BAB I Pendahuluan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 2
Perencanaan Struktur Rumah dan Toko 2 Lantai

bertanggungjawab, kreatif dalam menghadapi masa depan serta dapat

mensukseskan pembangunan nasional di Indonesia.

Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Program D III Jurusan Teknik Sipil
memberikan Tugas Akhir dengan maksud dan tujuan :

1. Mahasiswa dapat merencanakan suatu konstruksi bangunan yang sederhana


sampai bangunan bertingkat.
2. Mahasiswa diharapkan dapat memperoleh pengetahuan dan pengalaman dalam
merencanakan struktur gedung.
3. Mahasiswa diharapkan dapat memecahkan suatu masalah yang dihadapi dalam
perencanaan suatu struktur gedung.

1.3 Kriteria Perencanaan

1. Spesifikasi Bangunan
a. Fungsi Bangunan : Ruko
b.Luas Bangunan : 600 m2
c. Jumlah Lantai : 2 lantai
d.Tinggi Tiap Lantai : 4m
e. Konstruksi Atap : Rangka kuda-kuda baja
f. Penutup Atap : Genteng
g.Pondasi : Foot Plate

2. Spesifikasi Bahan
a. Mutu Baja Profil : BJ 37 (fu = 370 Mpa, fy = 240 Mpa,
b. Mutu Beton (f’c) : 30 MPa
c. Mutu Baja Tulangan (fy) : Polos: 240 MPa. Ulir: 390 Mpa.

3. Tanah
s tanah : 1,5 kg/cm2

2
BAB I Pendahuluan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 3
Perencanaan Struktur Rumah dan Toko 2 Lantai

1.4 Peraturan-Peraturan Yang Berlaku

1. Tata cara perencanaan struktur beton untuk bangunan gedung (SNI 03-2847-
2002).
2. Tata cara perencanaan struktur baja untuk bangunan gedung (SNI 03-1729-
2002).
3. Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung 1983.
4. Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesi 1984.

25.00

2.25 2.25 4.00 4.00 4.00 4.00 4.50

2.00

4.00

2.00 K. MANDI NAIK

AREA
12.00 4.00 PERTOKOAN 4.00 12.00

GUDANG
R. TAMU
4.00 4.00

4.00

LANTAI 1

3
BAB I Pendahuluan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 4
Perencanaan Struktur Rumah dan Toko 2 Lantai

25.00
2.25 2.25 4.00 4.00 4.00 4.00 4.50

2.00 K. Mandi

4.00
Dapur
K. Tidur K. Tidur K. Tidur TURUN
2.00

R. Makan
Mushola 4.00
4.00 12.00

R. Keluarga
R. Kerja
R. Olah Raga K. Tidur
4.00 4.00

4.00

LANTAI 2

4
BAB I Pendahuluan
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 5
Perencanaan Struktur Rumah dan Toko 2 Lantai

BAB 2
DASAR TEORI

2.1. Dasar Perencanaan

2.1.1. Jenis Pembebanan


Dalam merencanakan struktur suatu bangunan bertingkat digunakan struktur yang
mampu mendukung berat sendiri, gaya angin, beban hidup maupun beban khusus
yang bekerja pada struktur bangunan tersebut.

Beban-beban yang bekerja pada struktur diperhitungkan menurut Peraturan


Pembebanan Indonesia Untuk Gedung 1983, beban-beban tersebut adalah :

1. Beban Mati (qd)


Beban mati adalah berat dari semua bagian dari suatu gedung yang bersifat tetap,
termasuk semua unsur tambahan yang merupakan bagian dari gedung tersebut.
Untuk merencanakan gedung ini, beban mati yang terdiri dari berat sendiri bahan
bangunan dan komponen gedung adalah :

a) Bahan bangunan
1) Beton bertulang : 2400 kg/m3
2) Pasir : 1800 kg/m3
3) Beton biasa : 2200 kg/m3
b) Komponen gedung
1) Dinding pasangan batu merah setengah bata : 250 kg/m2
2) Langit–langit dan dinding (termasuk rusuk–rusuknya, tanpa penggantung
langit-langit atau pengaku),terdiri dari :
- semen asbes (eternit) dengan tebal maximum 4mm : 11 kg/m2
- kaca dengan tebal 3 – 4 mm : 10 kg/m2
2) Penutup atap genteng dengan reng dan usuk : 50 kg/m2
3) Penutup lantai tegel, keramik dan beton per cm tebal : 24 kg/m2
4) Adukan semen per cm tebal : 21 kg/m2

BAB 2 Dasar Teori


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 6
Perencanaan Struktur Rumah dan Toko 2 Lantai

2. Beban Hidup (ql)


Beban hidup adalah semua bahan yang terjadi akibat penghuni atau pengguna
suatu gedung, termasuk beban-beban pada lantai yang berasal dari barang-barang
yang dapat berpindah, mesin-mesin serta peralatan yang merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari gedung dan dapat diganti selama masa hidup dari gedung
tersebut. Khususnya pada atap, beban hidup dapat termasuk beban yang berasal
dari air hujan, sumber dari Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung 1983.

Beban hidup yang bekerja pada bangunan ini disesuaikan dengan rencana fungsi
banguna tersebutr. Beban hidup untuk bangunan ini terdiri dari :
Beban atap : 100 kg/m2
Beban tangga dan bordes : 300 kg/m2
Beban lantai untuk ruko : 250 kg/m2

Berhubung peluang untuk terjadi beban hidup penuh yang membebani dan semua
unsur struktur pemikul secara serempak selama umur gedung tersebut adalah
sangat kecil, maka pada perencanaan balok induk dan portal dari sistem pemikul
beban dari suatu struktur gedung, beban hidupnya dikalikan dengan suatu
koefisien reduksi yang nilainya bergantung pada penggunaan gedung yang
ditinjau, seperti dapat diperhatikan dalam Tabel 2.1

Tabel 2.1 Koefisien Reduksi Beban Hidup


Koefisien Beban Hidup untuk
Penggunaan Gedung
Perencanaan Balok Induk
·
PERUMAHAN / HUNIAN:
Rumah sakit / Poliklinik 0,75
· PERTEMUAN UMUM :
Ruang Rapat, R. Serba Guna, Musholla 0,90
· PENYIMPANAN :
Perpustakaan, Ruang Arsip 0,90
· TANGGA :
- Perumahan/penghunian 0,75
Sumber : Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung 1983

BAB 2 Dasar Teori


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 7
Perencanaan Struktur Rumah dan Toko 2 Lantai

3. Beban Angin (W)


Beban angin adalah semua beban yang bekerja pada gedung atau bagian gedung
yang disebabkan oleh selisih dalam tekanan udara Peraturan Pembebanan
Indonesia Untuk Gedung 1983.

Beban angin ditentukan dengan menganggap adanya tekanan positif dan tekanan
negatif (hisapan), yang bekerja tegak lurus pada bidang yang ditinjau. Besarnya
tekanan positif dan negatif yang dinyatakan dalam (kg/m2), ini ditentukan dengan
mengalikan tekanan tiup dengan koefisien-koefisen angin. Tekanan tiup harus
diambil minimum 25 kg/m2, kecuali untuk daerah di laut dan tepi laut sampai
sejauh 5 km dari tepi pantai. Pada daerah tersebut tekanan hisap diambil minimum
40 kg/m2.

Sedangkan koefisien angin untuk gedung tertutup :


1. Dinding vertikal
a) Di pihak angin : + 0,90
b) Di pihak belakang angin : - 0,4
c) Sejajar dengan arah angina : - 0,4
2. Atap segitiga dengan sudut kemiringan (α)
a) Di pihak angin : α < 65 : 0,02 α – 0,4
65 < α < 900 : + 0,9
b) Di belakang angin, untuk semua (α) : - 0,4

4. Beban gempa (E) adalah semua beban statik equivalen yang bekerja pada
Beban gempa adalah semua beban statik equivalen yang bekerja pada gedung atau
bagian gedung yang menirukan pengaruh dari gerakan tanah akibat gempa itu
(PPIUG 1983).

2.1.2. Sistem Bekerjanya Beban

Bekerjanya beban untuk bangunan bertingkat berlaku sistem gravitasi,


yaitu elemen struktur yang berada diatas akan membebani elemen struktur
dibawahnya, atau dengan kata lain elemen struktur yang mempunyai kekuatan

BAB 2 Dasar Teori


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 8
Perencanaan Struktur Rumah dan Toko 2 Lantai

lebih besar akan menahan atau memikul elemen struktur yang mempunyai
kekuatan lebih kecil.
Dengan demikian sistem bekerjanya beban untuk elemen-elemen struktur gedung
bertingkat secara umum dapat dinyatakan sebagai berikut : “ beban plat di
distribusikan terhadap balok anak dan balok portal, beban balok portal di
distribusikan ke kolom dan kolom kemudian meneruskan ke tanah dasar melalui
pondasi “.

2.1.3. Provisi Keamanan


Dalam Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung 1983, struktur harus
direncanakan untuk memiliki cadangan kekuatan memikul beban yang lebih tinggi
dari beban normal. Kapasitas cadangan ini mencakup faktor pembebanan (U),
yaitu untuk memperhitungkan pelampauan beban dan faktor (θ), yaitu untuk
memperhitungkan kurangnya mutu bahan di lapangan. Pelampauan beban dapat
terjadi akibat perubahan dari penggunanan untuk apa struktur direncanakan, dan
penafsiran yang kurang tepat dalam memperhitungkan pembebanan. Sedang
kekurangan kekuatan dapat diakibatkan oleh variasi yang merugikan dari
kekuatan bahan, pergerjaan, dimensi, pengendalian dan tingkat pengawasan.

Tabel 2.2 Faktor Pembebanan U


No Kombinasi Pembebanan Faktor U
1 D,L 1,2 D + 1,6 L
2 D,L,W 0,75 ( 1,2 D + 1,6 L + 1,6 W )
3 D,W 0,9 D + 1,3 W
4 D , Lr , E 1,05 ( D + Lr ± E )
5 D,E 0,9 ( D ± E )
Keterangan :
D : Beban mati
L : Beban hidup
Lr : Beban hidup tereduksi
W : Beban angin
E : Beban gempa

BAB 2 Dasar Teori


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 9
Perencanaan Struktur Rumah dan Toko 2 Lantai

Tabel 2.3 Faktor Reduksi Kekuatan f


No Gaya f
1 Lentur tanpa beban aksial 0,80
2 Aksial tarik dan aksial tarik dengan lentur 0,80
3 Aksial tekan dan aksial tekan dengan lentur 0,65 – 0,85
4 Geser dan torsi 0,60
5 Tumpuan beton 0,70

2.1.4. Jarak Tulangan dan Selimut Beton


Karena kandungan agregat kasar untuk beton struktural seringkali berisi agregat
kasar berukuran diameter lebih dari 2 cm, maka diperlukan adanya jarak tulangan
minimum agar campuran beton basah dapat melewati tulangan baja tanpa terjadi
pemisahan material sehingga timbul rongga-rongga pada beton. Sedangkan untuk
melindungi dari karat dan kehilangan kekuatannya dalam kasus kebakaran, maka
diperlukan adanya tebal selimut beton minimum. Beberapa persyaratan utama
pada Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung 1983 adalah sebagai
berikut :
1. Jarak bersih antara tulangan sejajar yang selapis tidak boleh kurang dari db
atau 25 mm, dimana db adalah diameter tulangan.
2. Jarak tulangan sejajar tersebut diletakan dalam dua lapisan atas harus
diletakakn tepat diatas tulangan dibawahnya dengan jarak bersih tidak boleh
kurang dari
25 mm.
3. Tebal minimum penutup beton pada tulangan terluar ditunjukkan pada table
2.4

Untuk konstruksi beton yang dituang langsung dan selalu berhubungan dengan
tanah berlaku tebal penutup beton minimal yang umumnya sebesar 70 mm.

BAB 2 Dasar Teori


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 10
Perencanaan Struktur Rumah dan Toko 2 Lantai

Tabel 2.4 Hubungan Tanah Dengan Cuaca Dalam Konstruksi Gedung


Bagian Yang Tidak langsung Yang langsung Berhubungan
Konstruksi Berhubungan Dengan Tanah Dengan Tanah dan Cuaca
dan Cuaca (mm) (mm)
Lantai/Dinding ØD – 36 dan lebih kecil : 20 ØD – 16 dan lebih kecil : 40
> ØD : 40 > ØD – 16 : 50
Balok Seluruh diameter : 40 ØD – 16 dan lebih kecil : 40
> ØD – 16 : 50
Kolom Seluruh diameter : 40 ØD – 16 dan lebih kecil : 40
> ØD – 36 : 50

2.2. Perencanaan Atap


a. Kontrol terhadap tegangan :

2
æ Mx ö æ My ö
2

σ = ç ÷ + çç ÷÷
è Zx ø è Zy ø

b. Kontrol terhadap lendutan :

Secara umum, lendutan maksimal akibat beban mati dan beban hidup harus lebih
1
kecil dari L. Pada balok yang terletak bebas atas dua tumpuan. L adalah
250
bentang dari balok tersebut, pada balok menerus atau banyak perletakan.

L adalah jarak antara titik beloknya akibat beban mati, sedangkan pada balok
kantilever L adalah dua kali panjang kantilevernya ( PPBBI pasal 15.1. butir 1).

Untuk lendutan yang terjadi dapat diketahui dengan rumus sebagai berikut :

5.qx.L4 Px.L3
Ø Zx = +
384.E.Iy 48.E.Iy

5.qy.l 4 Py.L3
Ø Zx = +
384.E.Ix 48.E.Ix

Ø Zx = Zx 2 + Zy 2

BAB 2 Dasar Teori


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 11
Perencanaan Struktur Rumah dan Toko 2 Lantai

Syarat gording aman jika : z £ zijin

2.2.2. Perencanaan Kuda-Kuda

1. Pembebanan
Pada perencanaan atap ini, beban yang bekerja adalah :
a. Beban mati
b. Beban hidup
c. Beban angin
2. Asumsi Perletakan
a. Tumpuan sebelah kiri adalah Sendi.
b. Tumpuan sebelah kanan adalah Rol..
3. Analisa struktur pada perencanaan ini menggunakan program SAP 2000.
4. Analisa tampang menggunakan peraturan PPBBI 1984.
5. Perhitungan profil kuda-kuda

a. Batang tarik
rmak
Fn =
sijin

sijin =
2
3
(
´ sl = 2400kg / cm 2 ) = 1600kg / cm 2
Fbruto = 1,15 x Fn ……( < F Profil )
Dengan syarat σ terjadi ≤ 0,75 σ ijin
rmak
σ terjadi =
0.85.Fprofil

b. Batang tekan
lk
λ =
ix

E
λg = π ....... dimana, σ leleh = 2400 kg/cm 2
0,7 . σ leleh

BAB 2 Dasar Teori


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 12
Perencanaan Struktur Rumah dan Toko 2 Lantai

λ
λs =
λg

Apabila = λs ≤ 0,25 ω=1


1,43
0,25 < λs < 1,2 ω =
1,6 - 0,67.ls

ω = 1,25.ls
2
λs ≥ 1,2

kontrol tegangan :
Pmaks. . ω
σ = £ sijin
Fp
c. Beban kuda-kuda, bracing, plat sambung dan baut dimasukkan dalam
perhitungan SAP 2000.

2.2.3. Perhitungan Alat Sambung

Alat sambung yang digunakan adalah baut. Dalam PPBBI 1984 asal 8.2 butir 1
dijelaskan bahwa tegangan-tegangan yang diijinkan dalam menghitung kekuatan
baut-baut adalah sebagai berikut :

a.Tegangan geser yang diijinkan


Teg. Geser = 0,6 . s ijin
b.Tegangan tumpuan yang diijinkan
Teg. tumpuan = 1,5 . s ijin
c.Tebal pelat sambung
d = 0,625 d
d.Kekuatan baut

· Pgeser = 2 . ¼ . p . d 2 . tgeser
· Pdesak = d . d . ttumpuan

Untuk menentukan jumlah baut tiap sambungan menggunakan kekuatan baut


terhadap tegangan geser atau desak yang memiliki hasil lebih kecil dengan cara

BAB 2 Dasar Teori


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 13
Perencanaan Struktur Rumah dan Toko 2 Lantai

beban maksimal yang ditahan oleh batang dibagi dengan kekuatan baut yang
terkecil.
Jarak antar baut ditentukan dengan rumus :
· 2,5 d £ S £ 7 d
· 2,5 d £ u £ 7 d
· 1,5 d £ S1 £ 3 d
Dimana :
d = diameter alat sambungan
s = jarak antar baut arah Horisontal
u = jarak antar baut arah Vertikal
s1 = jarak antar baut dengan tepi sambungan

2.3 Perencanaan Tangga


1. Pembebanan:
Ø Beban mati
Ø Beban hidup : 200 kg/m2
2. Asumsi perletakan :
Ø Tumpuan bawah adalah jepit
Ø Tumpuan tengah adalah sendi
Ø Tumpuan atas adalah jepit
3. Analisa struktur pada perencanaan ini menggunakan program SAP 2000
4. Analisa tampang menggunakan peraturan SNI 03-2847-2002.
Perhitungan untuk penulangan tangga :
Mu
Mn =
F
Dimana Φ = 0.8
fy
M=
0.85. f ' c
Mn
Rn =
b.d 2

1æ 2.m.Rn ö
r= ç1 - 1 - ÷
m çè fy ÷ø

BAB 2 Dasar Teori


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 14
Perencanaan Struktur Rumah dan Toko 2 Lantai

0.85. fc æ 600 ö
rb = .b .çç ÷÷
fy è 600 + fy ø

rmax = 0.75 . rb
rmin < r < rmaks tulangan tunggal
r < rmin dipakai rmin = 0.0025

As = r ada . b . d
Mu
Mn =
f
dimana, f = 0,80
fy
m =
0,85 xf ' c

Mn
Rn =
bxd 2

1æ 2.m.Rn ö
r= ç1 - 1 - ÷
m çè fy ÷ø

0.85. fc æ 600 ö
rb = .b .çç ÷÷
fy è 600 + fy ø

rmax = 0.75 . rb
rmin < r < rmaks tulangan tunggal
r < rmin dipakai rmin = 0.0025

As = r ada . b .
Luas tampang tulangan
As = rxbxd

2.4 Perencenaan Plat Lantai


1. Pembebanan:
Ø Beban mati
Ø Beban hidup : 200 kg/m2
2. Asumsi perletakan : jepit penuh
3. Analisa struktur pada perencanaan ini menggunakan program SAP 2000

BAB 2 Dasar Teori


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 15
Perencanaan Struktur Rumah dan Toko 2 Lantai

4. Analisa tampang menggunakan peraturan SNI 03-2847-2002

Pemasangan tulangan lentur disyaratkan sebagai berikut :


1. Jarak minimum tulangan sengkang 25 mm
2. Jarak maksimum tulangan sengkang 240 atau 2h
Penulangan lentur dihitung analisa tulangan tunggal dengan langkah-langkah
sebagai berikut :
Mu
Mn =
f
dimana, f = 0,80
fy
m =
0,85 xf ' c

Mn
Rn =
bxd 2

1æ 2.m.Rn ö
r= ç1 - 1 - ÷
m çè fy ÷ø

0.85. fc æ 600 ö
rb = .b .çç ÷÷
fy è 600 + fy ø

rmax = 0.75 . rb
rmin < r < rmaks tulangan tunggal
r < rmin dipakai rmin = 0.0025

As = r ada . b . d
Luas tampang tulangan
As = rxbxd

2.5 Perencanaan Balok Anak


1. Pembebanan:
Ø Beban mati
Ø Beban hidup : 200 kg/m2
2. Asumsi perletakan : sendi sendi

BAB 2 Dasar Teori


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 16
Perencanaan Struktur Rumah dan Toko 2 Lantai

3. Analisa struktur pada perencanaan ini menggunakan program SAP 2000


4. Analisa tampang menggunakan peraturan SNI 03-2847-2002

a. Perhitungan tulangan lentur :


Mu
Mn =
f
dimana, f = 0,80
fy
m =
0,85 xf ' c

Mn
Rn =
bxd 2

1æ 2.m.Rn ö
r= ç1 - 1 - ÷
m çè fy ÷ø

0.85. fc æ 600 ö
rb = .b .çç ÷÷
fy è 600 + fy ø

rmax = 0.75 . rb
1,4
r min =
fy
rmin < r < rmaks tulangan tunggal
r < rmin dipakai rmin = 0.0036
b. Perhitungan tulangan geser :
Æ = 0,60

Vc = 1 x f ' c xbxd
6
Æ Vc=0,6 x Vc
Syarat tulangan geser : ÆVc ≤ Vu ≤ 3 Æ Vc
Tetapi jika terjadi Vu < Æ Vc < 3 Ø Vc maka tidak perlu tulangan geser
Jika diperlukan tulangan geser, maka :
Vs perlu = Vu – Vc
( Av. fy.d )
Vs ada =
Vs perlu

BAB 2 Dasar Teori


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 17
Perencanaan Struktur Rumah dan Toko 2 Lantai

2.6 Perencanaan Portal


1. Pembebanan:
Ø Beban mati
Ø Beban hidup : 200 kg/m2
2. Asumsi Perletakan
Ø Jepit pada kaki portal
3. Analisa struktur pada perencanaan ini menggunakan program SAP 2000
4. Analisa tampang menggunakan peraturan SNI 03-2847-2002.
a. Perhitungan tulangan lentur :
Mu
Mn =
f
dimana, f = 0,80
fy
m =
0,85 xf ' c

Mn
Rn =
bxd 2

1æ 2.m.Rn ö
r= ç1 - 1 - ÷
m çè fy ÷ø

0.85. fc æ 600 ö
rb = .b .çç ÷÷
fy è 600 + fy ø

rmax = 0.75 . rb
1,4
r min =
fy

rmin < r < rmaks tulangan tunggal


r < rmin dipakai rmin = 0.0036

b. Perhitungan tulangan geser :


f = 0,60

Vc = 1 x f ' c xbxd
6
Æ Vc=0,6 x Vc

BAB 2 Dasar Teori


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 18
Perencanaan Struktur Rumah dan Toko 2 Lantai

Syarat tulangan geser Æ Vc ≤ Vu ≤ 3Æ Vc


Tetapi jika terjadi Vu < Æ Vc < 3 Ø Vc maka tidak perlu tulangan geser
Jika diperlukan tulangan geser, maka :
Vs perlu = Vu – Vc
( Av. fy.d)
Vs ada =
s

2.7 Perencanaan Pondasi


1. Pembebanan : Beban aksial dan momen dari analisa struktur portal akibat beban
mati dan beban hidup.
2. Analisa tampang menggunakan peraturan SNI 03-2847-2002.
Perhitungan kapasitas dukung pondasi (Terzaghi) :
p
qada =
A

qu = 1,3 cNc + qNq + 0,4 g B Ng


qijin = qu / SF
qada £ qijin ................ (aman)

b. Perhitungan tulangan lentur :


Mu = ½ . qu . t2
fy
m =
0,85 xf ' c

Mn
Rn =
bxd 2

1æ 2.m.Rn ö
r= ç1 - 1 - ÷
m çè fy ÷ø

0.85. fc æ 600 ö
rb = .b .çç ÷÷
fy è 600 + fy ø

rmax = 0.75 . rb
rmin < r < rmaks tulangan tunggal

BAB 2 Dasar Teori


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 19
Perencanaan Struktur Rumah dan Toko 2 Lantai

r < rmin dipakai rmin = 0.0047

As = r ada . b . d
Luas tampang tulangan
As = Jumlah tungan x Luas

c. Perhitungan tulangan geser :


Vu = s x A efektif
f = 0,60

Vc = 1 x f ' c xbxd
6
Æ Vc=0,6 x Vc
Syarat tulangan geser Æ.Vc ≤ Vu ≤ 3 Æ Vc
Tetapi jika terjadi Vu < Æ Vc < 3 Ø Vc maka tidak perlu tulangan geser
Jika diperlukan tulangan geser, maka :
Vs perlu = Vu – Vc
( Av. fy.d )
Vs ada =
s

BAB 2 Dasar Teori


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 20
Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 3
PERENCANAAN ATAP

3.1 . Rencana Atap


25.00

1.00 3.00 3.00 4.33 4.33 4.33 3.00 3.00

1.00

1
1
4 KK 4 KK
G 3.00

B BG B
1 1
4 KK JL KK KK KK KK 4 KK
G JL
3.00

1 G G G
2 KK N 12.00
1
2 KK
G G G
3.00
KK KK G KK JL
JL KK
1
KK B B B
4
G 1
4 KK
3.00
1 G 1
4 KK 4 KK

Gambar 3.1 Rencana Atap


Keterangan :
KK = Kuda-kuda G = Gording
½ KK = Setengah kuda-kuda JL = Jurai luar
¼ KK = Seperempat kuda-kuda JD = Jurai dalam
N = Nok B = Bracing

4.20

1.83

12.00

Gambar 3.2 Kuda-kuda Utama

20
BAB 3 Perencanaan Atap
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 21
Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

3.1.1.Dasar Perencanaan
Dasar perencanaan yang dimaksud di sini adalah data dari perencanaan atap

itu sendiri, seperti perencanaan kuda-kuda dan gording, yaitu :

a. Bentuk rangka kuda-kuda : pada gambar 3.1


b. Jarak antar kuda-kuda : 4,33 m.
c. Kemiringan atap (a) : 35°.
d. Bahan gording : baja profil lip channels ( ).
e. Bahan rangka kuda-kuda : baja profil double siku sama kaki (ûë).
f. Bahan penutup atap : genteng.
g. Alat sambung : baut-mur.
h. Jarak antar gording : 1,83 m.
i. Mutu baja profil : Bj-37
fu = 370 MPa.
fy = 240 MPa

3.2 . Perencanaan Gording

3.2.1. Perencanaan Pembebanan


Dicoba menggunakan gording dengan dimensi baja profil tipe lip channels/ kanal
kait ( ) 150 x 50 x 20 x 4,5 dengan data sebagai berikut :

a. Berat gording = 11 kg/m. g. tb = 4,5 mm


b. Ix = 489 cm4. h. Wx = 65,2 cm3.
c. Iy = 99.2 cm4. i. Wy = 19,8 cm3.
d. h = 150 mm
e. b = 75 mm
f. ts = 4,5 mm

Kemiringan atap (a) = 35°.


Jarak antar gording (s) = 1,83 m.
Jarak antar kuda-kuda utama (L) = 4,33 m.

21
BAB 3 Perencanaan Atap
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 22
Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

Pembebanan berdasarkan Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung


(PPIUG) 1983, sebagai berikut :
a. Berat penutup atap = 50 kg/m2.
b. Beban angin = 25 kg/m2.
c. Beban hidup (pekerja) = 100 kg.
d. Beban penggantung dan plafond = 18 kg/m2

3.2.2. Perhitungan Pembebanan

y
x

qx

q qy

a. Beban mati (titik)


Berat gording = = 11 kg/m
Berat penutup atap = 1,83 x 50 kg/m = 91,5 kg/m +
q = 102,5 kg/m
qx = q sin a = 102,5 x sin 35° = 58,79 kg/m.
qy = q cos a = 102,5 x cos 35° = 83,96 kg/m.
Mx1 = 1/8 . qy . L2 = 1/8 x 83,96 x (4,33)2 = 196,77 kgm.
My1 = 1/8 . qx . L2 = 1/8 x 58,79x (4,33)2 = 137,78 kgm.

b. Beban hidup

y
x

px

p py

P diambil sebesar 100 kg.


Px = P sin a = 100 x sin 35° = 57,36 kg.
Py = P cos a = 100 x cos 35° = 81,92 kg.
Mx2 = 1/4 . Py . L = 1/4 x 81,92 x 3,5 = 88,86 kgm.
22
BAB 3 Perencanaan Atap
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 23
Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

My2 = 1/4 . Px . L = 1/4 x 57,36 x 3,5 = 62,09 kgm.

c. Beban angin

TEKAN HISAP

Beban angin kondisi normal, minimum = 25 kg/m2.


Koefisien kemiringan atap (a) = 35°.
1) Koefisien angin tekan = (0,02a – 0,4) = 0,3
2) Koefisien angin hisap = – 0,4
Beban angin :
1) Angin tekan (W1) = koef. Angin tekan x beban angin x 1/2 x (s1+s2)
= 0,3 x 25 x ½ x (1,83+1,83) = 9,15 kg/m.
2) Angin hisap (W2) = koef. Angin hisap x beban angin x 1/2 x (s1+s2)
= – 0,4 x 25 x ½ x (1,83+1,83) = -18,3 kg/m.

Beban yang bekerja pada sumbu x, maka hanya ada harga Mx :


1) Mx (tekan) = 1/8 . W1 . L2 = 1/8 x 9,15 x (4,33)2 = 21,44 kgm.
2) Mx (hisap) = 1/8 . W2 . L2 = 1/8 x -18,3 x (4,33)2 = -42,89 kgm.

Tabel 3.1. Kombinasi gaya dalam pada gording


Beban Beban Beban Angin Kombinasi
Momen
Mati Hidup Tekan Hisap Minimum Maksimum
-
Mx 196,77 88,68 21,44 285,45 306,89
42,89
My 137,78 62,09 199,87 199,87

23
BAB 3 Perencanaan Atap
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 24
Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

3.2.3. Kontrol Terhadap Tegangan


Ø Kontrol terhadap tegangan Minimum
Mx = 285,45 kgm = 28545 kgcm.
My = 199,87 kgm = 19987 kgcm.
2
æ Mx ö æ My ö
2

σ = ç ÷ + çç ÷÷
è Wx ø è Wy ø
2 2
æ 28545 ö æ 19987 ö
= ç ÷ +ç ÷
è 65,2 ø è 19,8 ø
= 1104,11 kg/cm2 < σ ijin = 1600 kg/cm2

Ø Kontrol terhadap tegangan Maksimum


Mx = 306,89 kgm = 30689 kgcm.
My = 199,87 kgm = 19987 kgcm.
2
æ Mx ö æ My ö
2

σ = ç ÷ + çç ÷÷
è Wx ø è Wy ø
2 2
æ 30689 ö æ 19987 ö
= ç ÷ +ç ÷
è 65,2 ø è 19,8 ø
= 1113,79 kg/cm2 < sijin = 1600 kg/cm2

3.2.4 Kontrol Terhadap Lendutan


Di coba profil : 150 x 75 x 20 x qx = 0,7430 kg/cm
4,5 qy = 1,2869 kg/cm
6 2
E = 2,1 x 10 kg/cm Px = 50 kg
4
Ix = 489 cm Py = 86,6 kg
4
Iy = 99,2 cm

1
Zijin = ´ 433 = 2,41 cm
180
5.qx.L4 Px.L3
Zx = +
384.E.Iy 48.E.Iy

24
BAB 3 Perencanaan Atap
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 25
Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

5.0,7430.(433) 4 50.(433) 3
= + =2,04 cm
384.2,1.10 6.99,2 48.2,1.10 6.99,2

5.Qy.l 4 Px.L3
Zy = +
384.E.Ix 48.E.Ix
5.1,2869.(433) 4 86,6.4333
= + = 0,72 cm
384.2,1 ´ 10 6.368 48.2,1.10 6.368

Z = Zx 2 ¸ Zy 2

= 2,04 2 + 0,72 2 = 2,16 cm

z £ zijin
2,16 cm < 2,41 cm …………… aman !

Jadi, baja profil lip channels ( ) dengan dimensi 150 x 75 x 20 x 4,5 aman dan
mampu menerima beban apabila digunakan untuk gording.

BAB 3 Perencanaan Atap


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 26
Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

3.3. Perencanaan Seperempat Kuda-kuda


3.3.1. Perhitungan panjang batang

3 6 7
5

1 2

Gambar 3.3. Panjang batang seperempat kuda-kuda

Perhitungan panjang batang selanjutnya disajikan dalam tabel 3.2


Tabel 3.2. Perhitungan panjang batang pada seperempat kuda-kuda

Nomor Batang Panjang Batang (m)

1 1,5

2 1,5

3 1,83

4 1,83

5 1,05

6 1,88

7 2,10

BAB 3 Perencanaan Atap


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 27
Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

3.3.2 Perhitungan Luasan Seperempat Kuda-kuda


4
1

4
1
KK

KK

3.00
G
JL

JL
G

E
4
1
4
1

D
2
1

KK
KK

KK

3.00
G

KK
KK

F C
4.33
KK
KK

25.00
4.33
G
G

G
KK
KK

G
4.33

B
KK

KK

3.00
G
2
1

4
1
4
1

KK
KK

KK
G

JL

3.00
G

4
1
KK

H A

Gambar 3.4. luasan atap seperempat kuda-kuda

Panjang HA = 3,6 m
Panjang GB = 2,64 m
Panjang FC = 1,87 m
Panjang ED = 1,5 m
Panjang AB = 2,14 m
Panjang BC = 1,83 m
Panjang CD = 0,92 m

Luasa ABGH = 0,5 AB . ( HA+GB )


= 0,5.2,14 . ( 3,6+2,64 ) = 6,68 m2

Luasa BCFG = 0,5 BC . ( GB+FC )


= 0,5.1,83 . ( 2,64+1,87 ) = 4,13 m2

BAB 3 Perencanaan Atap


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 28
Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

Luasa CDEF = 0,5 CD . ( FC+ED )


= 0,5.0,92 . ( 1,87+1,50 ) = 1,55 m2

4
1

4
1
KK

KK

3.00
G

E D
JL

JL
G

4
1
4
1

2
1

KK
KK

KK

3.00
G

C
KK

F
KK

4.33
KK
KK

25.00
4.33
G
G

G
KK

B
KK

4.33
KK

KK

3.00
G
2
1

4
1
4
1

KK
KK

KK
G

JL

3.00
G

4
1
KK

H A

Gambar 3.5. luasan plafon seperempat kuda-kuda

Panjang HA = 3,6 m
Panjang GB = 2,64 m
Panjang FC = 1,87 m
Panjang ED = 1,5 m
Panjang AB = 1,91 m
Panjang BC = 1,54 m
Panjang CD = 0,75 m

Luasa ABGH = 0,5 AB . ( HA+GB )


= 0,5.1,91 . ( 3,6+2,64 ) = 5,96 m2

Luasa BCFG = 0,5 BC . ( GB+FC )


= 0,5.1,54 . ( 2,64+1,87 ) = 3,47 m2

Luasa CDEF = 0,5 CD . ( FC+ED )


= 0,5.0,75 . ( 1,87+1,50 ) = 1,26 m2

BAB 3 Perencanaan Atap


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 29
Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

3.3.3 Perhitungan Pembebanan Seperempat Kuda-kuda


Data-data pembebanan :
Berat gording = 11 kg/m
Jarak antar kuda-kuda = 4,33 m
Berat penutup atap = 50 kg/m2
Berat profil = 25 kg/m
P3

P2 4

P1 3 7
6
5

1 2

P4 P5
Gambar 3.6. pembebanan seperempat kuda-kuda akibat beban mati

Perhitungan Beban
Ø Beban Mati
1) Beban P1
a) Beban gording = Berat profil gording x panjang gording
= 11 x 2,64 = 29,04kg
b) Beban atap = Luasan x Berat atap
= 6,68 x 50 = 334 kg
c) Beban kuda-kuda = ½ x Btg ( 1 + 3 ) x berat profil kuda kuda
= ½ x (1,83 + 1,54) x 25 = 42,12 kg
d) Beban plat sambung = 30% x beban kuda-kuda
= 30% x 42,12 = 12,64 kg
e) Beban bracing = 10% x beban kuda-kuda
= 10% x 42,12 = 4,21 kg

BAB 3 Perencanaan Atap


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 30
Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

f) Beban plafon = Luasan x berat plafon


= 5,96 x 18 = 107,28 kg

2) Beban P2
a) Beban gording = Berat profil gording x panjang gording
= 11 x 1,87 = 20,57 kg
b) Beban atap = Luasan x berat atap
= 4,13 x 50 = 206,50 kg
c) Beban kuda-kuda = ½ x Btg (1+ 2 + 5 + 6) x berat profil kuda kuda
= ½ x (1,83 + 1,83 + 1,05 + 1,88) x 25
= 82,37 kg
d) Beban plat sambung = 30% x beban kuda-kuda
= 30% x 82,37 = 24,71 kg
e) Beban bracing = 10% x beban kuda-kuda
= 10% x 82,37 = 8,24 kg
3) Beban P3
a) Beban gording = Berat profil gording x panjang gording
= 11 x 1,50 = 16,50 kg
b) Beban atap = Luasan x berat atap
= 1,55 x 50 = 77,5 kg
c) Beban kuda-kuda = ½ x Btg ( 2+7 ) x berat profil kuda kuda
= ½ x (1,83 + 2,1) x 25 = 49,12 kg
d) Beban plat sambung = 30% x beban kuda-kuda
= 30% x 49,12 = 14,74 kg
e) Beban bracing = 10% x beban kuda-kuda
= 10% x 49,12 = 4,91 kg
4) Beban P4
a) Beban kuda-kuda = ½ x Btg ( 3 + 4 + 5 ) x berat profil kuda kuda
= ½ x (1,50 + 1,50 + 1,05) x 25 = 50,62 kg
b) Beban plat sambung = 30% x beban kuda-kuda
= 30% x 50,62 = 15,19 kg

BAB 3 Perencanaan Atap


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 31
Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

c) Beban bracing = 10% x beban kuda-kuda


= 10% x 50,62 = 5,06 kg

d) Beban plafon = Luasan x berat plafon


= 3,47 x 18 = 62,46 kg
5) Beban P5
a) Beban kuda-kuda = ½ x Btg( 2 + 6 + 7 ) x berat profil kuda kuda
= ½ x (1,50 + 1,88 +2,1 ) x 25
= 68,50 kg
b) Beban plat sambung = 30% x beban kuda-kuda
= 30% x 68,50 = 20,55 kg
c) Beban bracing = 10% x beban kuda-kuda
= 10% x 68,50 = 6,85 kg
d) Beban plafon = Luasan x berat plafon
= 1,26 x 18 = 22,68 kg
Tabel 3.3 Rekapitulasi Pembebanan Seperempat Kuda-kuda
Beban Beban Beban Beban Beban Plat Beban Jumlah
Atap gording Kuda - kuda Bracing Penyambug Plafon Beban
Beban
(kg) (kg) (kg) (kg) (kg) (kg) (kg)
P1 334 29,04 42,12 4,21 12,64 107,28 529,29
P2 206,50 20,57 82,37 8,24 24,71 - 342,39
P3 77,50 16,50 49,12 4,91 14,74 - 162,77
P4 - - 50,62 5,06 16,19 62,46 150,61
P5 - - 68,50 6,85 20,55 22,68 118,58

BAB 3 Perencanaan Atap


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 32
Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

Ø Beban Hidup
Beban hidup yang bekerja pada P1, P2, P3 = 100 kg
Ø Beban Angin
Perhitungan beban angin :

Wy3
W3
Wx3
Wy2
W2 2

0 Wx2
Wy1 7
1 6
W1 5
Wx1
3 4

Gambar 3.7. pembebanan seperempat kuda-kuda akibat beban angin

Beban angin kondisi normal, minimum = 25 kg/m2.


1) Koefisien angin tekan = 0,02a - 0,40
= (0,02 x 35) – 0,40 = 0,3
a) W1 = luasan x koef. angin tekan x beban angin
= 6,68 x 0,3 x 25 = 50,10 kg
b) W2 = luasan x koef. angin tekan x beban angin
= 4,13 x 0,3 x 25 = 30,975 kg
c) W3 = luasan x koef. angin tekan x beban angin
= 1,55 x 0,3 x 25 = 11,625 kg
Tabel 3.4. Perhitungan beban angin
Beban Wx Wy
Beban (kg)
Angin W.Cos a (kg) W.Sin a (kg)

BAB 3 Perencanaan Atap


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 33
Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

W1 50,1 41,04 28,74


W2 30,97 25,37 17,76
W3 11,62 9,52 4,44
Tabel 3.5 Rekapitulasi Seluruh Pembebanan Seperempat Kuda-kuda
Beban Beban
Beban Angin (kg) Px Py
Nomor Mati Hidup
batang Wx Wy (kg)
(kg) (kg)
(kg)
1 29,04 42,12 107,64 529,29
2 20,57 82,37 - 342,39
3 16,50 49,12 - 162,77
4 - 50,62 62,46 150,61
5 - 68,50 22,68 118,63

Dari perhitungan mekanika dengan menggunakan program SAP 2000 diperoleh


gaya batang yang bekerja pada batang Seperempat kuda-kuda sebagai berikut :
Tabel 3.6. Rekapitulasi gaya batang Seperempat kuda-kuda
kombinasi
Batang Tarik (+) Tekan (-)
( kg ) ( kg )

1 526,65
2 526,77
3 - 685,30
4 11
5 195,94
6 - 718,64
7 - 382,63

3.3.4 Perencanaan Profil Seperempat Kuda – Kuda

a. Perhitungan profil batang tarik


Pmaks. = 526,77 kg

BAB 3 Perencanaan Atap


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 34
Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

sijin = 1600 kg/cm2


Pmaks. 526,77
Fnetto = = = 0,329cm 2
σ ijin 1600

Fbruto = 1,15 . Fnetto = 1,15 . 0,329 cm2 = 0,378 cm2


Dicoba, menggunakan baja profil ûë 40. 40. 6

F = 2 . 4,48 cm2 = 8,96 cm2.

F = penampang profil dari tabel profil baja

Kontrol tegangan yang terjadi :


Pmaks.
σ =
0,85 . F
526,77
=
0,85 . 3,48
= 61,25 kg/cm 2
61,25 kg/cm2 £ 1200 kg/cm2……. aman !

b. Perhitungan profil batang tekan


Pmaks. = 718,64 kg
lk = 1,88 m = 188 cm
Dicoba, menggunakan baja profil ûë 40 . 40 . 6

ix = 1,19 cm

F = 2 . 4,48 cm2 = 8,96 cm2.


lk 183
λ = = = 153,78 cm
i x 1,19

E
λg = π ....... dimana, σ leleh = 2400 kg/cm 2
0,7 . σ leleh
= 111cm
λ 153
λs = =
λ g 111
= 1,385

Karena ls ≥ 1,2 maka : w = 1,25.ls


2

BAB 3 Perencanaan Atap


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 35
Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

= 2,398

Kontrol tegangan yang terjadi :


Pmaks. . ω
σ =
F
718,64 . 2,932
=
8,96
= 192,33 kg/cm 2
s £ sijin
192,33 kg/cm2 £ 1600 kg/cm2 ………….. aman !!!

3.3.5. Perhitungan Alat Sambung

a. Batang Tekan
Digunakan alat sambung baut-mur.
Diameter baut (Æ) = 12,7 mm ( ½ inches)
Diameter lubang = 13,7 mm.
Tebal pelat sambung (d) = 0,625 . d
= 0,625 . 12,7 = 7,94 mm.
Menggunakan tebal plat 8 mm
Ø Tegangan geser yang diijinkan
Teg. Geser = 0,6 . s ijin
= 0,6 . 1600 = 960 kg/cm2
Ø Tegangan tumpuan yang diijinkan
Teg. tumpuan = 1,5 . s ijin
= 1,5 . 1600 = 2400 kg/cm2
Ø Kekuatan baut :
a) Pgeser = 2 . ¼ . p . d2 . t geser
= 2 . ¼ . p . (1,27)2 . 960 = 2430,96 kg
b) Pdesak = d . d . t tumpuan

BAB 3 Perencanaan Atap


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 36
Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

= 0,8 . 1,27 . 2400 = 2438,40 kg


P yang menentukan adalah Pgeser = 2430,96 kg.

Perhitungan jumlah baut-mur,


Pmaks. 526,77
n= = = 0 ,216 ~ 2 buah baut
Pgeser 2430,96

Digunakan : 2 buah baut


Perhitungan jarak antar baut :
a) 1,5 d £ S1 £ 3 d
Diambil, S1 = 2,5 d = 2,5 . 1,27
= 3,175 cm = 3 cm
b) 2,5 d £ S2 £ 7 d
Diambil, S2 = 5 d = 5 . 1,27
= 6,35 cm = 6 cm
b. Batang tarik
Digunakan alat sambung baut-mur.
Diameter baut (Æ) = 12,7 mm ( ½ inches )
Diameter lubang = 13,7 mm.
Tebal pelat sambung (d) = 0,625 . d
= 0,625 x 12,7 = 7,94 mm.
Menggunakan tebal plat 8 mm
Ø Tegangan geser yang diijinkan
Teg. Geser = 0,6 . s ijin = 0,6 . 1600
=960 kg/cm2
Ø Tegangan tumpuan yang diijinkan
Teg. tumpuan = 1,5 . s ijin = 1,5 . 1600
= 2400 kg/cm2
Ø Kekuatan baut :
a) Pgeser = 2 . ¼ . p . d2 . t geser
= 2 . ¼ . p . (127)2 . 960

BAB 3 Perencanaan Atap


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 37
Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

= 2430,96 kg
b) Pdesak = d . d . t tumpuan
= 0,8 . 1,27. 2400
= 2438,40kg
P yang menentukan adalah Pgeser = 2430,96 kg.
Perhitungan jumlah baut-mur,
Pmaks. 718,64
n= = = 0,245 ~ 2 buah baut
Pgeser 2430,96

Digunakan : 2 buah baut


Perhitungan jarak antar baut :
a) 1,5 d £ S1 £ 3 d
Diambil, S1 = 2,5 d = 2,5 . 1,27
= 3,175 cm
= 3 cm
b) 2,5 d £ S2 £ 7 d
Diambil, S2 = 5 d = 5 . 1,27
= 6,35 cm
= 6 cm

Tabel 3.7. Rekapitulasi perencanaan profil seperempat kuda-kuda


Nomer
Batang Dimensi Profil Baut (mm)

1 ûë 40. 40 . 6 2 Æ 12,7
2 ûë 40. 40 . 6 2 Æ 12,7
3 ûë 40. 40 . 6 2 Æ 12,7
4 ûë 40. 40 . 6 2 Æ 12,7
5 ûë 40. 40 . 6 2 Æ 12,7
6 ûë 40. 40 . 6 2 Æ 12,7
7 ûë 40. 40 . 6 2 Æ 12,7

BAB 3 Perencanaan Atap


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 38
Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

3.4. Perencanaan Setengah Kuda-kuda

7
15
14 4.20
6 13
12
11
5 10
9

1 2 3 4

6.00

Gambar 3.8. Panjang batang setengah kuda-kuda

3.4.1. Perhitungan Panjang Batang Setengah Kuda-kuda

Perhitungan panjang batang selanjutnya disajikan dalam tabel dibawah ini :


Tabel 3.8 Perhitungan panjang batang pada setengah kuda-kuda

Nomer Batang Panjang Batang

1 1,50
2 1,50
3 1,50
4 1,50
5 1,83
6 1,83
7 1,83
8 1,83
9 1,05

BAB 3 Perencanaan Atap


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 39
Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

10 1,88
11 2,10
12 2,58
13 3,15
14 3,49
15 4,20
3.4.2. Perhitungan luasan Setengah Kuda-kuda

KK JL
R

i j k
G

h
G

KK JL
KK KK KK
G
i j k
h

USUK 57 cm g
N

g
1
KK f
2
e
G G G
G d
c b a

f e'
KK KK

d'
G
KK

c' KK

b' a'
USUK 57 cm JL
JL

e G

d
c b a

KK

JL

Gambar 3.9. Luasan Atap

Panjang ak = Panjang bj= Panjang ci = 3 m


Panjang dh = 2,25 m
Panjang eg = 0,75 m
Panjang a’b’ = 2,14 m
Panjang c’d’ = 1,83 m
Panjang b’c’ = ,83 m
Panjang d’e’ = 1,83 m
Panjang e’f’ = 0,91 m
· Luas abjk
= ak x a’b’
= 3 x 2,14 = 6,42 m2
· Luas bckl
= bc x b’c’
= 3 x 1,83 = 5,49 m2

BAB 3 Perencanaan Atap


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 40
Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

· Luas cdhi
ci + dh 1
= (ci x ½ c’d’) + ( x 2 c 'd ')
2
3 + 2,25
= (3 x 0,915) + ( ) x0,915 = 5,15 m2
2
· Luas degh
dh + eg
=( x d 'e ')
2
2,25 + 0,75
=( ) x 1,83 = 2,74 m2
2
· Luas efg
=½ .eg. e’f’
=½. 0,75. 0,91 = 0,34 m2

KK JL

i j k
h
R
G

G g
JL

d'
KK

e'
KK KK KK
G
h
i j k
f c' b' a'
USUK 57 cm g

e
N
1
KK f
2
e
G G G
G d
c b a
KK KK KK
KK

d
G

USUK 57 cm JL
JL

G
c b a

KK

JL
Gambar 3.10. Luasan Plafon

Panjang ak = Panjang bj= Panjang ci = 3 m


Panjang dh = 2,25 m
Panjang eg = 0,75 m
Panjang a’b’ = 1,95 m
Panjang b’c’ = 1,50 m
Panjang c’d’ = 1,50 m
Panjang d’e’ = 1,50 m
Panjang e’f’ = 0,75 m
· Luas abjk

BAB 3 Perencanaan Atap


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 41
Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

= ak x a’b’
= 3 x 1,95 = 5,85 m2
· Luas bcij
= bj x b’c’
= 3 x 1,50 = 4,50 m2
· Luas cdhi
ci + dh 1
= (ci x ½ c’d’) + ( x 2 c 'd ')
2
3 + 2,25
= (3 x 0,625) + ( ) x0,75 = 4,22 m2
2
· Luas efg
=½. eg . e’f’
=½. 0,75. 0,75 = 0,28 m2

3.4.3. Perhitungan Pembebanan Setengah Kuda-kuda

Data-data pembebanan :
Berat gording = 11 kg/m
Jarak antar kuda-kuda = 4,33 m
Berat penutup atap = 50 kg/m2
Berat profil = 25 kg/m
P5

P4
8

P3 7
15
P2 14
6 13
12
11
P1 10
5
9

1 2 3 4

Gambar 3.11.Pembebanan P6 P7 P8 P9 Setengah Kuda-


kuda akibat beban mati

BAB 3 Perencanaan Atap


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 42
Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

Perhitungan Beban
Ø Beban Mati
1) Beban P1
a) Beban gording = Berat profil gording x Panjang Gording
= 11 x 3 = 33 kg
b) Beban atap = Luasan x Berat atap
= 6,42 x 50 = 321 kg
c) Beban kuda-kuda = ½ x Btg ( 1 + 5 ) x berat profil kuda kuda
= ½ x (1,5 + 1,83 ) x 25 = 41,62 kg
d) Beban plat sambung = 30% x beban kuda-kuda
= 30% x 41,62 = 12,49 kg
e) Beban bracing = 10% x beban kuda-kuda
= 10% x 41,62 = 4,16 kg
g) Beban plafon = Luasan x berat plafon
= 5,85 x 18 = 105,30 kg
2) Beban P2
a) Beban gording = Berat profil gording x Panjang Gording
= 11 x 3 = 33 kg
b) Beban atap = Luasan x berat atap
= 5,49 x 50 = 274,5 kg
c) Beban kuda-kuda = ½ x Btg (5 + 6 + 9 + 10) x berat profil kuda kuda
= ½ x (1,83 + 1,83 + 1,05 + 1,88) x 25
= 82,37 kg
d) Beban plat sambung = 30% x beban kuda-kuda
= 30% x 82,37 = 24,71 kg
e) Beban bracing = 10% x beban kuda-kuda
= 10% x 82,37 = 8,23 kg
3) Beban P3

BAB 3 Perencanaan Atap


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 43
Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

a) Beban gording = Berat profil gording x Panjang Gording


= 11 x 3 = 33 kg

b) Beban atap = Luasan x berat atap


= 5,15 x 50 = 257,50 kg
c) Beban kuda-kuda = ½ x Btg (6 + 7+ 11 + 12) x berat profil kuda kuda
= ½ x (1,83 + 1,83 + 2,10 + 2,58) x 25 = 104,25 kg
d) Beban plat sambung = 30% x beban kuda-kuda
= 30% x 104,25 = 31,27 kg
e) Beban bracing = 10% x beban kuda-kuda
= 10% x 104,25 = 10,42 kg
4) Beban P4
a) Beban gording = Berat profil gording x Panjang Gording
= 11 x 1,5 = 16,5 kg
b) Beban atap = Luasan x berat atap
= 2,74 x 50 = 137 kg
c) Beban kuda-kuda = ½ x Btg (7 + 8 + 13 + 14) x berat profil kuda kuda
= ½ x (1,83 + 1, 83 + 3,15 + 3,49) x 25 = 128,75 kg
d) Beban plat sambung = 30% x beban kuda-kuda
= 30% x 128,75 = 38,625 kg
e) Beban bracing = 10% x beban kuda-kuda
= 10% x 128,75 = 12,875 kg
5) Beban P5
a) Beban atap = Luasan x berat atap
= 0.34 x 50 = 17 kg
b) Beban kuda-kuda = ½ x Btg (8+15)x berat profil kuda kuda
= ½ x (1,83 + 4,20) x 25 = 75,375 kg
c) Beban plat sambung = 30% x beban kuda-kuda
= 30% x 75,375 = 22,6125 kg
d) Beban bracing = 10% x beban kuda-kuda
= 10% x 75,375 = 7,5375 kg

BAB 3 Perencanaan Atap


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 44
Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

6) Beban P6
a) Beban plafon = Berat plafon x Luasan
= 18 x 5,85 = 105,3 kg
b) Beban kuda-kuda = ½ x Btg (1 +2 + 9)x berat profil kuda kuda
= ½ x (1,50 + 1,50 + 1,05) x 25 = 50,625 kg
c) Beban plat sambung = 30% x beban kuda-kuda
= 30% x 50,625 = 15,1875 kg
d) Beban bracing = 10% x beban kuda-kuda
= 10% x 50,625 = 5,0625 kg
7) Beban P7
a) Beban plafon = Berat plafon x Luasan
= 18 x 4,50 = 81 kg
b) Beban kuda-kuda = ½ x Btg (2 + 3 + 10 + 11) x berat profil kuda kuda
= ½ x (1,50 + 1,50 + 1,88 + 2,10) x 25 = 87,25 kg
c) Beban plat sambung = 30% x beban kuda-kuda
= 30% x 87,25 = 26,175 kg
d) Beban bracing = 10% x beban kuda-kuda
= 10% x 87,25 = 8,725 kg
8) Beban P8
a) Beban plafon = Berat plafon x Luasan
= 18 x 4,22 = 75,96 kg
b) Beban kuda-kuda = ½ x Btg (3 + 4 + 12 + 13) x berat profil kuda kuda
= ½ x (1,50 + 1, 50 + 2,58 +3,15) x 25 = 109,125 kg
c) Beban plat sambung = 30% x beban kuda-kuda
= 30% x 109,125 = 32,74 kg
d) Beban bracing = 10% x beban kuda-kuda
= 10% x 109,125 = 10,91 kg
9) Beban P9
a) Beban plafon = Berat plafon x Luasan
= 18 x 0,28 = 5,04 kg
b) Beban kuda-kuda = ½ x Btg (4 + 14 + 15) x berat profil kuda kuda

BAB 3 Perencanaan Atap


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 45
Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

= ½ x (1,50 + 3,49 + 4,20) x 25 = 114,875 kg


c) Beban plat sambung = 30% x beban kuda-kuda
= 30% x 114,875 = 34,46 kg
d) Beban bracing = 10% x beban kuda-kuda
= 10% x 114,875 = 11,88 kg

Tabel 3.9. Rekapitulasi perhitungan beban mati


beban beban
beban beban beban plat beban TOTAL
Beban penutup Kuda-
gording plafon penyambung brancing (kg)
atap kuda
P1 33 321 105,3 41,62 12,49 4,16 517,57
P2 33 274,50 82,37 24,71 8,23 422,81
P3 33 257,50 104,2 31,27 10,42 436,44
P4 16,5 137 128,75 38,625 12,82 333,69
P5 17 75,375 22,612 7,54 122,52
P6 105,3 50,625 15,19 5,06 176,17
P7 81 87,25 26,175 8,73 203,14
P8 75,96 109,125 32,73 10,91 219,72
P9 5,04 114,875 34,46 11,49 131,40

BAB 3 Perencanaan Atap


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 46
Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

a. Beban Hidup
Beban hidup yang bekerja pada P1, P2, P3, P4, P5=100 kg

b. Beban Angin
Perhitungan beban angin :
Beban angin kondisi normal, minimum = 25 kg/m2.
Sudut setengah kuda-kuda ( a ) = 350
Koefisien angin tekan = 0,02a - 0,40
= (0,02 x 35) – 0,40 = 0,3
W5

W4
8

W3
7
15
W2 14
6 13
12
11
W1
5 10
9
1 2 3 4

Gambar 3.12. Pembebanan setengah kuda-kuda akibat beban angin


a) W1 = koefisien x beban angin x luasan
= 0,3 x 25 x 6,42 = 48,15 kg
b) W2 = 0,3 x 25 x 5,49 = 41,175 kg
c) W3 = 0,3 x 25 x 5,15 = 38,625 kg
d) W4 = 0,3 x 25 x 2,74 = 20,55 kg
e) W5 = 0,3 x 25 x 0,34 = 2,55 kg

Tabel 3.10 Perhitungan beban angin


Beban Wx Wy
Beban (kg)
Angin W.Cos a (kg) W.Sin a (kg)
W1 48,15 39,44 27,62
W2 41,175 33,72 23,61

BAB 3 Perencanaan Atap


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 47
Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

W3 38,625 31,63 22,15


W4 20,55 16,83 11,79
W5 2,55 2,09 1,46
Dari perhitungan mekanika dengan menggunakan program SAP 2000 diperoleh
gaya batang yang bekerja pada batang kuda-kuda utama sebagai berikut :

Tabel 3.11 Rekapitulasi gaya batang setengah kuda-kuda


Kombinasi
Batang Tarik (+) Tekan (-)
( kg ) ( kg )
1
1961,19
2
1961,20
3
1286,69
4
579,86
5
2435,29
6
1641,33
7
811,26
8
4,47
9
224,52
10
822,70
11
742,56
12
1214,29
13
1288,66
14
1589,15
15
352,70

3.4.4. Perencanaan Profil Kuda- kuda


a. Perhitungan profil batang tarik
Pmaks. = 1961,19 kg
sijin = 1600 kg/cm2

BAB 3 Perencanaan Atap


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 48
Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

Pmaks. 1961,19
Fnetto = = = 1,223 cm 2
σ ijin 1600

Fbruto = 1,15 . Fnetto = 1,15 . 0,322 cm2 = 0,370 cm2


Dicoba, menggunakan baja profil ûë 45. 45. 5

F = 2 . 4,3 cm2 = 8,6 cm2

F = Penampang profil dari tabel profil baja

Kontrol tegangan yang terjadi :


P
σ = maks.
0,85 . F
1961,19
=
0,85 . 8,6
= 267,70 kg/cm 2
s £ 0,75sijin
267,70 kg/cm2 £ 1200 kg/cm2……. aman !!

b. Perhitungan profil batang tekan


Pmaks. = 2435,29 kg
lk = 1,83 cm = 183 cm
Dicoba, menggunakan baja profil ûë 45 . 45 . 5

ix1 = 1,35 cm
F = 2 . 4,3 = 8,6 cm2
lk 183
λ1 = = = 135,56 cm
i x 1,35

E
λg = π ....... dimana, σ leleh = 2400 kg/cm 2
0,7 . σ leleh
= 111 cm
λ 135,56
λs = =
λg 111
= 1,22

BAB 3 Perencanaan Atap


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 49
Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

Karena lc ≥ 1,2 maka :

ω = 1,25.ls
2

ω = 1,25.1,22 2
= 1,86
Kontrol tegangan yang terjadi :
Pmaks. . ω
σ1=
F
2435,29 .1,86
=
8,6
= 525,53 kg/cm 2
s £ sijin
525,53 £ 1600 kg/cm2 ………….. aman

3.4.5. Perhitungan Alat Sambung

a. Batang Tekan
Digunakan alat sambung baut-mur
Diameter baut (Æ) = 12,7 mm ( ½ inches)
Diameter lubang = 13,7 mm.
Tebal pelat sambung (d) = 0,625 . d
= 0,625 . 12,7 = 7,94 mm

BAB 3 Perencanaan Atap


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 50
Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

Menggunakan tebal plat 8 mm


Ø Tegangan geser yang diijinkan
Teg. Geser = 0,6 . s ijin
= 0,6 . 1600 = 960 kg/cm2
Ø Tegangan tumpuan yang diijinkan
Teg. tumpuan = 1,5 . s ijin
= 1,5 . 1600 = 2400 kg/cm2
Ø Kekuatan baut :
a) Pgeser = 2 . ¼ . p . d2 . t geser
= 2 . ¼ . p . (1,27)2 . 960 = 2430,96 kg
b) Pdesak = d . d . t tumpuan
= 0,9 . 1,27 . 2400 = 2743,20 kg
P yang menentukan adalah Pgeser = 2430,96 kg
Perhitungan jumlah baut-mur,
Pmaks. 2429,88
n= = = 0,99 ~ 2 buah baut
Pgeser 2430,96

Digunakan : 2 buah baut


Perhitungan jarak antar baut :
a) 1,5 d £ S1 £ 3 d
Diambil, S1 = 2,5 d = 2,5 . 1,27
= 3,175 cm = 3 cm
b) 2,5 d £ S2 £ 7 d
Diambil, S2 = 5 d = 5 . 1,27
= 6,35 cm = 6 cm
b. Batang tarik

BAB 3 Perencanaan Atap


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 51
Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

Digunakan alat sambung baut-mur


Diameter baut (Æ) = 12,7 mm ( ½ inches )
Diameter lubang = 13,7 mm
Tebal pelat sambung (d) = 0,625 . d
= 0,625 x 12,7 = 7,94 mm.
Menggunakan tebal plat 8 mm
Ø Tegangan geser yang diijinkan
Teg. Geser = 0,6 . s ijin = 0,6 . 1600
=960 kg/cm2
Ø Tegangan tumpuan yang diijinkan
Teg. tumpuan = 1,5 . s ijin = 1,5 . 1600
= 2400 kg/cm2
Ø Kekuatan baut :
a) Pgeser = 2 . ¼ . p . d2 . t geser
= 2 . ¼ . p . (127)2 . 960
= 2430,96 kg
b) Pdesak = d . d . t tumpuan
= 0,9 . 1,27. 2400
= 2473,2 kg
P yang menentukan adalah Pgeser = 2430,96 kg.
Perhitungan jumlah baut-mur,
Pmaks. 1961,20
n= = = 0,806 ~ 2 buah baut
Pgeser 2430,96

Digunakan : 2 buah baut

Perhitungan jarak antar baut :


a) 1,5 d £ S1 £ 3 d
Diambil, S1 = 2,5 d = 2,5 . 1,27
= 3,175 cm
= 3 cm
b) 2,5 d £ S2 £ 7 d

BAB 3 Perencanaan Atap


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 52
Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

Diambil, S2 = 5 d = 5 . 1,27
= 6,35 cm
= 6 cm

Tabel 3.12. Rekapitulasi perencanaan profil setengah kuda-kuda

Nomer Dimensi Profil Baut (mm)


Batang
1 ûë 45 . 45 . 5 2 Æ 12,7
2 ûë 45 . 45 . 5 2 Æ 12,7
3 ûë 45 . 45 . 5 2 Æ 12,7
4 ûë 45 . 45 . 5 2 Æ 12,7
5 ûë 45 . 45 . 5 2 Æ 12,7
6 ûë 45 . 45 . 5 2 Æ 12,7
7 ûë 45 . 45 . 5 2 Æ 12,7
8 ûë 45 . 45 . 5 2 Æ 12,7
9 ûë 45 . 45 . 5 2 Æ 12,7
10 ûë 45 . 45 . 5 2 Æ 12,7
11 ûë 45 . 45 . 5 2 Æ 12,7
12 ûë 45 . 45 . 5 2 Æ 12,7
13 ûë 45 . 45 . 5 2 Æ 12,7
14 ûë 45 . 45 . 5 2 Æ 12,7
15 ûë 45 . 45 . 5 2 Æ 12,7

BAB 3 Perencanaan Atap


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 53
Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

3.5. Perencanaan Jurai

7
15
14 4.20
6 13
12
11
5 10
9

1 2 3 4

8.48

Gambar 3.13. Rangka Batang Jurai

3.4.1. Perhitungan Panjang Batang jurai

Perhitungan panjang batang selanjutnya disajikan dalam tabel dibawah ini :


Tabel 3.13. Perhitungan panjang batang pada jurai
Nomor Batang Panjang Batang (m)
1 2,12
2 2,12
3 2,12
4 2,12
5 2,37
6 2,37
7 2,37
8 2,37
9 1,05
10 2,37

BAB 3 Perencanaan Atap


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 54
Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

11 2,1
12 2,99
13 3,15
14 3,80
15 4,20

3.4.2. Perhitungan luasan jurai

i
j
R
k
G

h y l
G x m
JL
g
KK KK KK KK
G
KK w
f
USUK 5
7 cm N
i v
1
2 KK j e n
USUK 57 cm
k
G G G y
u
h l
G
x m o
g
KK KK KK w d p
KK
G
f
v t
USUK 5
cm
e n c
u
7
JL o
q
s
d p
t
G
c b
q
b s

r
a

r
a

Gambar 3.14. Luasan Atap Jurai

Panjang a’b’ = 2,30 m


Panjang b’c’ = 2,37 m
Panjang c’v = 1,19 m
Panjang rq = 2,10 m
Panjang sp = 1,125 m
Panjang un = 0,375 m
Panjang vm = 1,50 m
Panjang wl = 1,125 m
Panjang yj = 0,375 m
Panjang d’e’ = 1,19 m
Panjang e’f’ = 2,37 m

BAB 3 Perencanaan Atap


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 55
Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

Panjang f’i’ = 1,19 m

· Luas abspqr
= 2x(½ a’b’(sp+rq)
= 2x(½ .2,30 (1,125+2,1) = 7,42 m2
· Luas bdunps
= 2x(½ b’c’(sp+un)
= 2x(½ . 2,37 (1,125+0,375) = 3,56 m2
· Luas dvnu
= 2x(½x un x c’v)
= 2x(½ 0,375 x 1,19 ) = 0,45 m2
· Luas efwlmv
= 2x(½ d’e’(vm+wl)
= 2x(½ 1,19 (1,5+1,125) = 3,124 m2
· Luas fhyjwl
= 2x(½ e’f’(wl+yj)
= 2x(½ 2,37 (1,125+0,375) = 3,56 m2
· Luas hijy
=2x(½x yj x f’i)
= 2x(½ 0,375 x 1,19 ) = 0,45 m2

i
j
R
k
G

h y l
G x m
JL
g
KK KK KK KK
G
KK w
f
USUK 5
7 cm N i v
1
2 KK j e n
k 5
G G G y USUK cm
u
h l 7
G
g
x m o
KK KK KK w d p
KK
G
f
v t
USUK 5
cm
e n c
JL
7
u o
q
s
d p
t
G
c b
b s q

r
a

r
a

Gambar 3.15. Luasan Plafon Jurai

BAB 3 Perencanaan Atap


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 56
Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

Panjang a’b’ = 1,75 m Panjang wl = 1,125 m


Panjang b’c’ = 1,50 m Panjang yj = 0,375 m
Panjang c’v = 0,75 m Panjang d’e’ = 0,75 m
Panjang rq = 2,10 m Panjang e’f’ = 1,50 m
Panjang sp = 1,125 m Panjang f’i’ = 0,75 m
Panjang un = 0,375 m
Panjang vm = 1,50 m

· Luas abspqr
= 2x(½ a’b’(sp+rq)
= 2x(½ .1,75 (1,125+2,1) = 5,64 m2
· Luas bdunps
= 2x(½ b’c’(sp+un)
= 2x(½ . 1,50 (1,125+0,375) = 2,25 m2
· Luas dvnu
= 2x(½x un x c’v)
= 2x(½ 0,375 x 0,75) = 0,28 m2
· Luas efwlmv
= 2x(½ d’e’(vm+wl)
= 2x(½ 0,75 (1,50+1,50) = 1,97 m2
· Luas fhyjwl
= 2x(½ e’f’(wl+yj)
= 2x(½ 1,50 (1,125+0,375) = 2,25 m2
· Luas hijy
=2x(½x yj x f’i)
= 2x(½ 0,375 x 0,75 ) = 0,28 m2

BAB 3 Perencanaan Atap


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 57
Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

3.4.3. Perhitungan Pembebanan Jurai

Data-data pembebanan :
Berat penutup atap = 50 kg/m2
Berat profil kuda-kuda = 25 kg/m
Berat gording = 11 kg/m P5

P4

8
P3

7
P2 15
14
6 13
P1 12
11
5 10
9

1 2 3 4

P6 P7 P8 P9

Gambar 3.16. Pembebanan Jurai Akibat Beban Mati

a. Perhitungan Beban

Beban Mati

1) Beban P1
a) Beban gording = Berat profil gording x Panjang Gording def
= 11 x 33 = 33 kg

BAB 3 Perencanaan Atap


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 58
Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

b) Beban atap = Luas atap x Berat atap


= 7,42 x 50 = 371 kg
c) Beban plafon = Luas plafon x berat plafon
= 5,64 x 18 = 101,52 kg
d) Beban kuda-kuda = ½ x Btg ( 1 + 5 ) x berat profil kuda kuda
= ½ x (2,12 + 2,37) x 25 = 56, 125 kg
e) Beban plat sambung = 30% x beban kuda-kuda
= 0,3 x 56, 125= 16,84 kg
f) Beban bracing = 10% x beban kuda-kuda
= 0,1 x 56, 125 = 5,125 kg
2) Beban P2
a) Beban gording = Berat profil gording x Panjang Gording
= 11 x 1,5 = 16,5 kg
b) Beban atap = Luas atap x berat atap
= 3,56 x 50 = 178 kg
c) Beban kuda-kuda = ½ x Btg (5 + 6 + 9 + 10) x berat profil kuda kuda
= ½ x (2,37 + 2,37 + 1,05 + 2,37) x 25 = 102 kg
d) Beban plat sambung = 30% x beban kuda-kuda
= 0,3 x 102 = 30, 6 kg
e) Beban bracing = 10% x beban kuda-kuda
= 0,1 x 102 = 1,02 kg
3) Beban P3
a. Beban gording = Berat profil gording x Panjang Gording
= 11 x 3 = 33 kg
b. Beban atap = Luas atap x berat atap
= 0,45 x 50 = 22,5 kg
c. Beban kuda-kuda = ½ x Btg (6 + 7 + 11 + 12) x berat profil kuda kuda
= ½ x (2,37 + 2,37 + 2,1 + 2,99) x 25 = 122,86 kg
d. Beban plat sambung = 30% x beban kuda-kuda
= 0,3 x 122,86 = 36,86 kg
e. Beban bracing = 10% x beban kuda-kuda

BAB 3 Perencanaan Atap


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 59
Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

= 0,1 x 122,86= 12,286 kg


4) Beban P4
a) Beban atap = Luas atap x berat atap
= 3,124 x 50 = 156,20 kg
b) Beban kuda-kuda = ½ x Btg (7 + 8 + 13 + 14) x berat profil kuda kuda
= ½ x (2,37 + 2,37 + 3,15 + 3,80) x 25 = 146,125 kg
c) Beban bracing = 10% x beban kuda-kuda
= 0,1 x 146,125 = 14,61 kg
d) Beban plat sambung = 30% x beban kuda-kuda
= 0,3 x 146,125 = 43,84 kg
5) Beban P5
a) Beban kuda-kuda = ½ x Btg (8+ 15) x berat profil kuda kuda
= ½ x (2,37 + 4,20) x 25 = 82,125 kg
b) Beban bracing = 10% x beban kuda-kuda
= 0,1 x 82,125 = 8,21 kg
c) Beban plafon = Luas plafon x berat plafon
= 3,56 x 18 = 178 kg
d) Beban plat sambung = 30% x beban kuda-kuda
= 0,3 x 82,125 = 24,64 kg
6) Beban P6
a) Beban kuda-kuda = ½ x Btg (1 + 2 + 9) x berat profil kuda kuda
= ½ x (2,12 + 2,12 +1,05) x 25 = 66,125 kg
b) Beban bracing = 10% x beban kuda-kuda
= 0,1 x 66,125 = 6,61 kg
c) Beban plafon = Luas plafon x berat plafon
= 2,25 x 18 = 40,50 kg
d) Beban plat sambung = 30% x beban kuda-kuda
= 0,3 x 162,438 = 48,731 kg
7) Beban P7
a) Beban kuda-kuda = ½ x Btg (2 + 3 + 10 + 11) x berat profil kuda kuda
= ½ x (2,12 + 2,12 + 2,37 + 2,1) x 25 = 108,86 kg

BAB 3 Perencanaan Atap


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 60
Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

b) Beban bracing = 10% x beban kuda-kuda


= 0,1 x 108,86 = 10,886 kg
c) Beban plafon = Luas plafon x berat plafon
= 0,28 x 18 = 5,04 kg
d) Beban plat sambung = 30% x beban kuda-kuda
= 0,3 x 108,86 = 32,658 kg
8) Beban P8
a) Beban kuda-kuda = ½ x Btg (3 + 3 + 12 + 13) x berat profil kuda kuda
= ½ x (2,12 + 2,12 +2,99 + 3,15) x 25 = 129,75 kg
b) Beban bracing = 10% x beban kuda-kuda
= 0,1 x 129,75 = 12,975 kg
c) Beban plafon = Luas plafon x berat plafon
= 2,25 x 18 = 40,50 kg
d) Beban plat sambung = 30% x beban kuda-kuda
= 0,3 x 129,75 = 38,93 kg
9) Beban P9
a) Beban kuda-kuda = ½ x Btg (4 + 14 + 15) x berat profil kuda kuda
= ½ x (2,12 + 3,80 +4,20) x 25 = 126,50 kg
b) Beban bracing = 10% x beban kuda-kuda
= 0,1 x 126,50 = 12,65 kg
c) Beban plafon = Luas plafon x berat plafon
= 0,28 x 18 = 5,04 kg
d) Beban plat sambung = 30% x beban kuda-kuda
= 0,3 x 126,50 = 37,95 kg

Tabel 3.14. Rekapitulasi Pembebanan Jurai

Beban Beban Beban Beban Beban Plat Beban Jumlah


Atap gording Kuda - Bracing Penyambug Plafon Beban
Beban
kuda
(kg) (kg) (kg) (kg) (kg) (kg) (kg)
P1 371 33 56,125 5,61 16,84 101,52 548,098

BAB 3 Perencanaan Atap


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 61
Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

P2 178 16,50 102 10,2 30,60 - 329,12


P3 22,5 33 122,86 12,29 36,86 - 227,51
P4 156,2 16,5 146,125 14,61 43,84 - 377,275
P5 178 4,07 82,125 8,21 24,64 - 297,045
P6 - - 66,125 6,61 19,84 40,50 133,075
P7 - - 108,86 10,89 10,89 5,04 135,676
P8 - - 129,75 12,98 38,92 40,50 222,145
P9 - - 126,50 12,65 37,95 5,04 182,14

Beban Hidup

Beban hidup yang bekerja pada P1, P2, P3, P4 = 100 kg

Beban Angin

Perhitungan beban angin :


W
5

W
4
8
W
3
7
W 15
2
14
6 13
W 12
1
11
5 10
9

1 2 3 4

Gambar 3.17. Pembebanan Jurai Akibat Beban Angin

Beban angin kondisi normal, minimum = 25 kg/m2.

BAB 3 Perencanaan Atap


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 62
Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

1) Koefisien angin tekan = 0,02a - 0,40


= (0,02 x 35) – 0,40 = 0,3
a) W1 = luas atap x koef. angin tekan x beban angin
= 7,42 x 0,3 x 25 = 55,65 kg
b) W2 = luas atap x koef. angin tekan x beban angin
= 3,56 x 0,3 x 25 = 26,70 kg
c) W3 = luas atap x koef. angin tekan x beban angin
= 0,45 x 0,3 x 25 = 3,375 kg
d) W4 = luas atap x koef. angin tekan x beban angin
= 2,25 x 0,3 x 25 = 16,875 kg
d) W5 = luas atap x koef. angin tekan x beban angin
= 0,28 x 0,3 x 25 = 2,10 kg
Tabel 3.15. Perhitungan beban angin
Wx Wy
Beban Angin Beban (kg)
W.Cos a (kg) W.Sin a (kg)
W1 55,65 45,59 31,92
W2 26,7 21,67 15,31
W3 3,375 2,77 1,94
W4 16,875 13,82 9,68
W5 2,10 1,72 1,20

Dari perhitungan mekanika dengan menggunakan program SAP 2000 diperoleh


gaya batang yang bekerja pada batang jurai sebagai berikut :

Tabel 3.16. Rekapitulasi gaya batang jurai


kombinasi
Batang Tarik (+) Tekan (-)
( kg ) ( kg )
1 2306,48 -
2 2306,52 -
3 1511,10 -

BAB 3 Perencanaan Atap


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 63
Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

4 790,81 -
5 - 2618,93
6 - 1754,57
7 - 950,44
8 - 5,18
9 188,07 -
10 - 893,03
11 610,57 -
12 - 1027,46
13 1047,31 -
14 - 1558,87
15 - 583,44
3.4.4. Perencanaan Profil jurai

Perhitungan profil batang tarik

Pmaks. = 2306,48 kg
sijin = 1600 kg/cm2
Pmaks. 2306,48
Fnetto = =
σ ijin 1600
= 1.479 cm 2
Fbruto = 1,15 . Fnetto
= 1,15 . 1,479 cm2
= 1,701 cm2
Dicoba, menggunakan baja profil û ë 50. 50. 6

F = 2 . 5,69 cm2 = 11,38 cm2 F = penampang profil dari tabel profil baja

Kontrol tegangan yang terjadi :


P maks.
σ =
0,85 . F
2306,48
=
0,85 . 11,38
= 244,648 kg/cm 2

BAB 3 Perencanaan Atap


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 64
Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

s £ 0,75sijin
244,648 kg/cm2 £ 1200 kg/cm2 …...…. aman !!

Perhitungan profil batang tekan

Pmaks. = 2618,93 kg
lk = 2,37 m = 237 cm
Dicoba, menggunakan baja profil û ë 50 . 50 . 6

ix = 1,50 cm
F = 2 . 6,91 = 13,82 cm2

lk 237
λ = = = 158
i x 1,50

E
λg = π ....... dimana, σ leleh = 2400 kg/cm 2
0,7 . σ leleh
= 111,07 cm
λ 158
λs = =
λ g 111,07
= 1,423

Karena ls ≥ 1 maka : w = 2,381.ls


2

= 4,821

Kontrol tegangan yang terjadi :


Pmaks. . ω
σ =
F
2618,93.4,821
=
11,38
= 1109,478 kg/cm 2
s £ sijin
1109,478 £ 1600 kg/cm2 ………….. aman !!!

BAB 3 Perencanaan Atap


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 65
Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

3.4.5. Perhitungan Alat Sambung

Batang Tekan

Digunakan alat sambung baut-mur.


Diameter baut (Æ) = 12,7 mm ( ½ inches)
Diameter lubang = 13,7 mm.

Tebal pelat sambung (d) = 0,625 . d


= 0,625 . 12,7 = 7,94 mm.
Menggunakan tebal plat 8 mm

Tegangan geser yang diijinkan


Teg. Geser = 0,6 . s ijin
= 0,6 . 1600 = 960 kg/cm2
Tegangan tumpuan yang diijinkan
Teg. tumpuan = 1,5 . s ijin
= 1,5 . 1600 = 2400 kg/cm2
Kekuatan baut :
a. Pgeser = 2 . ¼ . p . d2 . t geser
= 2 . ¼ . p . (1,27)2 . 960 = 2430,96 kg
b. Pdesak = d . d . t tumpuan
= 0,9 . 1,27 . 2400 = 2743,20 kg
P yang menentukan adalah Pgeser = 2430,96 kg
Perhitungan jumlah baut-mur,
Pmaks. 2318,93
n= = = 0 ,973 ~ 2 buah baut
Pgeser 2430,96

Digunakan : 2 buah baut

Perhitungan jarak antar baut :


a) 1,5 d £ S1 £ 3 d
Diambil, S1 = 2,5 d = 2,5 . 1,27

BAB 3 Perencanaan Atap


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 66
Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

= 3,175 cm = 3 cm
b) 2,5 d £ S2 £ 7 d
Diambil, S2 = 5 d = 5 . 1,27
= 6,35 cm = 6 cm

Batang tarik

Digunakan alat sambung baut-mur.


Diameter baut (Æ) = 12,7 mm ( ½ inches )
Diameter lubang = 13,7 mm.
Tebal pelat sambung (d) = 0,625 . d
= 0,625 x 12,7 = 7,94 mm.
Menggunakan tebal plat 8 mm
Tegangan geser yang diijinkan
Teg. Geser = 0,6 . s ijin
= 0,6 . 1600 =960 kg/cm2
Tegangan tumpuan yang diijinkan
Teg. tumpuan = 1,5 . s ijin
= 1,5 . 1600 = 2400 kg/cm2

Kekuatan baut :
a) Pgeser = 2 . ¼ . p . d2 . t geser
= 2 . ¼ . p . (127)2 . 960 = 2430,96 kg
b) Pdesak = d . d . t tumpuan
= 0,9 . 1,27. 2400 = 2473,2 kg
P yang menentukan adalah Pgeser = 2430,96 kg.
Perhitungan jumlah baut-mur,
Pmaks. 2306,48
n= = = 1,077 ~ 2 buah baut
Pgeser 2430,96

Digunakan : 2 buah baut

Perhitungan jarak antar baut :

BAB 3 Perencanaan Atap


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 67
Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

c. 1,5 d £ S1 £ 3 d
Diambil, S1 = 2,5 d = 2,5 . 1,27
= 3,175 cm = 3 cm
d. 2,5 d £ S2 £ 7 d
Diambil, S2 = 5 d = 5 . 1,27
= 6,35 cm = 6 cm

Tabel 3.17 Rekapitulasi perencanaan profil jurai

Nomor Dimensi Profil Baut (mm)


Batang
1 û ë 50 . 50 . 6 2 Æ 12,7
2 û ë 50 . 50 . 6 2 Æ 12,7
3 û ë 50 . 50 . 6 2 Æ 12,7
4 û ë 50 . 50 . 6 2 Æ 12,7
5 û ë 50 . 50 . 6 2 Æ 12,7
6 û ë 50 . 50 . 6 2 Æ 12,7
7 û ë 50 . 50 . 6 2 Æ 12,7
8 û ë 50 . 50 . 6 2 Æ 12,7
9 û ë 50 . 50 . 6 2 Æ 12,7
10 û ë 50 . 50 . 6 2 Æ 12,7
11 û ë 50 . 50 . 6 2 Æ 12,7
12 û ë 50 . 50 . 6 2 Æ 12,7
13 û ë 50 . 50 . 6 2 Æ 12,7
14 û ë 50 . 50 . 6 2 Æ 12,7
15 û ë 50 . 50 . 6 2 Æ 12,7

BAB 3 Perencanaan Atap


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 68
Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

3.6 Perencanaan Kuda-kuda Utama (KK)

3.6.1. Perhitungan Panjang Batang Kuda-kuda A

8 13
No Joint
4 6
7 14
23 7
3 No Batang
22 24 4.20
6 21 25 15
20 26
2 19 27 8

5 18 28 16
17 29
1 9
1 10 2 11 3 12 4 13 4 14 3 15 2 16 1

12.00

Gambar 3.18 Panjang batang kuda-kuda utama


Perhitungan panjang batang selanjutnya disajikan dalam tabel dibawah ini :
Tabel 3.18 Perhitungan panjang batang pada kuda-kuda utama (KK)

No batang Panjang batang


1 1,50
2 1,50
3 1,50
4 1,50
5 1,50
6 1,50
7 1,50
8 1,50
9 1,83
10 1,83
11 1,83
12 1,83
13 1,83
14 1,83
15 1,83
16 1,83
17 1,05
18 1,88
19 2,10

BAB 3 Perencanaan Atap


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 69
Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

20 2,58
21 3,15
22 3,49
23 4,20
24 3,49
25 3,15
26 2,58
27 2,10
28 1,88
29 1,05

3.6.2 Perhitungan Luasan Setengah Kuda-Kuda Utama

R
G
f g

G e h
JL
KK KK KK KK
G
KK
d i
5
USUK 7 cm N
f g
1
2 KK
JL
G G G
G
e h
c j
KK KK KK
d i
G

JL j
JL b k
c

b k

a l
a

Gambar 3.19 Luasan Atap Kuda-kuda A

Panjang al = Panjang bk = Panjang cj = 3,67 m


Panjang di = 3,29 m
Panjang eh = 2,54 m
Panjang fg = 2,17 m

BAB 3 Perencanaan Atap


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 70
Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

Panjang ab = 2,14 m
Panjang bc = 1,83 m
Panjang cd = 1,83 m
Panjang de = 1,83 m
Panjang ef = 0,92 m

· Luas abkl
= al x ab
= 3,67 x 2,14 = 7,704 m2
· Luas bcjk
= bk x bc
= 3,67 x 1,83 = 6,72 m2
· Luas cdij
æ cj + di ö
= ( cj x ½ cd ) + ( ç ÷ x ½ cd)
è 2 ø
æ 3,67 + 3,29 ö 2
= ( 3 x ½ . 1,83 ) + ( ç ÷ x ½ . 1,83) = 6,54 m
è 2 ø
· Luas dehi
æ di + eh ö
=ç ÷ x de
è 2 ø
æ 3,29 + 2,54 ö 2
=ç ÷ x 1,83 = 5,334 m
è 2 ø
· Luas efgh
æ eh + fg ö
=ç ÷ x ef
è 2 ø
æ 2,54 + 2,17 ö 2
=ç ÷ x 0,92 = 2,166 m
è 2 ø

R
G
f g

G e h
KK JL
KK KK KK
G
KK
d i
USUK 57 cm N f g
1
2 KK
JL
c j
G G G e h
G

KK KK KK
d i
G

JL j
JL b k
c

BAB 3 Perencanaan Atap G

b k

a l
a
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 71
Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

Gambar 3.20. Luasan Plafon

Panjang al = Panjang bk = Panjang cj = 3,67 m


Panjang di = 3,29 m
Panjang eh = 2,54 m
Panjang fg = 2,17 m
Panjang ab = 2,05 m
Panjang bc = 1,50 m
Panjang cd = 1,50 m
Panjang de = 1,50 m
Panjang ef = 0,75 m
· Luas abkl
= al x ab
= 3,67 x 2,05 = 7,523 m2
· Luas bcjk
= bk x bc
= 367 x 1,50 = 5,505 m2
· Luas cdij
æ cj + di ö
= ( cj x ½ cd ) + ( ç ÷ x ½ cd)
è 2 ø
æ 3,67 + 3,29 ö 2
= ( 3,67 x ½ . 1,50 ) + ( ç ÷ x ½ . 1,50) = 5,3625 m
è 2 ø
· Luas dehi
æ di + eh ö
=ç ÷ x de
è 2 ø
æ 3,29 + 2,54 ö 2
=ç ÷ x 1,50 = 4,3725 m
è 2 ø
· Luas efgh

BAB 3 Perencanaan Atap


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 72
Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

æ eh + fg ö
=ç ÷ x ef
è 2 ø
æ 2,54 + 2,17 ö 2
=ç ÷ x 0,75 = 1,77 m
è 2 ø

3.6.3.Perhitungan Pembebanan Kuda-kuda Utama A

Data-data pembebanan :
Berat gording = 11 kg/m
Jarak antar kuda-kuda utama = 4,33 m
Berat penutup atap = 50 kg/m2
Berat profil = 25 kg/m

P5

P4 P6

P3 P7
12 13
P8
P2 11 14

P1 P9
23 24
10 15
21 25 26
19 22 27
9 18 20 28 16
17 29

1 2 3 4 5 6 7 8

P10 P11 P12 13 P14 P15 P16

Gambar 3.21. Pembebanan Kuda- kuda utama A akibat beban mati


a. Perhitungan Beban

BAB 3 Perencanaan Atap


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 73
Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

Ø Beban Mati
1) Beban P1 = P9
a) Beban kuda-kuda = ½ x Btg (1+ 9) x berat profil kuda kuda
= ½ x (1,50 + 1,83) x 25 = 41,63 kg
b) Beban atap = Luasan x Berat atap
= 7,704 x 50 = 385,20 kg
c) Beban gording = Berat profil gording x panjang gording
= 11 x 367 = 40,37 kg
c) Beban plafon = Luasan x berat plafon
= 5,51 x 18 = 99,18 kg
e) Beban plat sambung = 30% x beban kuda-kuda
= 0,3 x 41,63 = 12,49 kg
f) Beban bracing = 10% x beban kuda-kuda
= 0,1 x 41,63 = 4,163 kg
2) Beban P2 =P8
a) Beban kuda-kuda = ½ x Btg (9 +10+ 17 + 18) x berat profil kuda kuda
= ½ x (1,83 + 1,83 + 1,05 + 1,88) x 25
= 82,38 kg
b) Beban atap = Luasan x Berat atap
= 6,72 x 50 = 275,2 kg
c) Beban gording = Berat profil gording x panjang gording
= 11 x 3,67 = 40,37 kg
d) Beban plat sambung = 30% x beban kuda-kuda
= 0,3 x 82,38 = 24,41 kg
e) Beban bracing = 10% x beban kuda-kuda
= 0,1 x 82,38 = 8,24 kg
3) Beban P3 = P7
a) Beban kuda-kuda = ½ x Btg(10+11+ 19 +20) x berat profil kuda kuda
= ½ x (1,83 + 1,83 + 2,10 + 2,58) x 25 = 104,25 kg
b) Beban atap = Luasan x Berat atap
= 6,54 x 50 = 327 kg

73
BAB 3 Perencanaan Atap
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 74
Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

c) Beban gording = Berat profil gording x panjang gording


= 11 x 3,67 = 40,37 kg
d) Beban plat sambung = 30% x beban kuda-kuda
= 0,3 x 104,25 = 31,28 kg
e) Beban bracing = 10% x beban kuda-kuda
= 0,1 x 104,25 = 10,43 kg
4) Beban P4 =P6
a) Beban kuda-kuda = ½ x Btg(11+12+ 21 +22) x berat profil kuda kuda
= ½ x (1,83 + 1,83 + 3,15 + 3,49) x 25 = 128,75 kg
b) Beban atap = Luasan x Berat atap
= 5,334 x 50 = 226,70kg
c) Beban gording = Berat profil gording x panjang gording
= 11 x 3,29 = 36,19 kg
d) Beban plat sambung = 30% x beban kuda-kuda
= 0,3 x 128,75 = 38,63 kg
e) Beban bracing = 10% x beban kuda-kuda
= 0,1 x 128,75
= 12,88 kg
5) Beban P5
a) Beban kuda-kuda = ½ x Btg(12+13+ 23) x berat profil kuda kuda
= ½ x (1,83 + 1,83 + 4,2) x 25 = 98,25 kg
b) Beban gording = Berat profil gording x panjang gording
= 11 x 2,17 = 23,87 kg
c) Beban plat sambung = 30% x beban kuda-kuda
= 0,3 x 98,25 = 29,48 kg
d) Beban bracing = 10% x beban kuda-kuda
= 0,1 x 98,25 = 9,83 kg
6) Beban P10 = P16
a) Beban plafon = Luasan x berat plafon
= 7,52 x 18 = 135,36 kg
b) Beban kuda-kuda = ½ x Btg(1+ 2+ 17) x berat profil kuda kuda

74
BAB 3 Perencanaan Atap
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 75
Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

= ½ x (1,5 + 1,5 + 1,05) x 25 = 50,66 kg


c) Beban plat sambung = 30% x beban kuda-kuda
= 0,3 x 50,66 = 15,198 kg
e) Beban bracing = 10% x beban kuda-kuda
= 0,1 x 50,66 = 5,07 kg
7) Beban P11 = P15
a) Beban plafon = Luasan x berat plafon
= 5,51 x 18 = 99,18 kg
b) Beban kuda-kuda = ½ x Btg(2+ 3+ 18+ 19) x berat profil kuda kuda
= ½ x (1,5 + 1,5 + 1,88 + 2,10) x 25 = 87,25 kg
c) Beban plat sambung = 30% x beban kuda-kuda
= 0,3 x 87,25 = 26,18 kg
e) Beban bracing = 10% x beban kuda-kuda
= 0,1 x 87,25 = 8,73 kg
8) Beban P12 = P14
a) Beban plafon = Luasan x berat plafon
= 4,37 x 18
= 78,66 kg
b) Beban kuda-kuda = ½ x Btg(3+ 4+ 20+ 21) x berat profil kuda kuda
= ½ x (1,5 + 1,5 + 2,58 + 3,15) x 25 = 109,13 kg
c) Beban plat sambung = 30% x beban kuda-kuda
= 0,3 x 109,13 = 32,74 kg
e) Beban bracing = 10% x beban kuda-kuda
= 0,1 x 109,13 = 10,91 kg
9) Beban P13
a) Beban plafon = (2 x Luasan) x berat plafon
= (2 x 1,77) x 18 = 63,72 kg
b) Beban kuda-kuda = ½ x Btg(4+5+22+23+24) x berat profil kuda kuda
= ½ x (1,5 +1,5 + 3,49+ 4,20+3,49)x 25 = 177,25 kg
c) Beban plat sambung = 30% x beban kuda-kuda
= 0,3 x 177,25 = 53,175 kg

75
BAB 3 Perencanaan Atap
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 76
Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

e) Beban bracing = 10% x beban kuda-kuda


= 0,1 x 177,25 = 17,73 kg
Tabel 3.19. Rekapitulasi beban mati

Beban Beban Beban Beban Beban Plat Beban Jumlah


Atap gording Kuda - Bracing Penyambug Plafon Beban
Beban
kuda
(kg) (kg) (kg) (kg) (kg) (kg) (kg)

P1=P9 385,2 40,37 41,63 4,16 12,49 99,18 538,03

P2=P8 275,5 40,37 82,38 8,24 24,71 - 431,198

P3=P7 327 40,37 104,25 10,43 31,28 - 513,33

P4=P6 266,7 36,19 128,75 12,88 38,63 - 483,145

P5 217 23,87 98,25 9,83 29,48 - 378,425

P10=P16 - - 50,66 5,07 15,198 135,36 206,284

P11=P15 - - 87,25 8,73 26,18 99,18 221,335

P12=P14 - - 109,13 10,91 32,74 78,66 231,443

P13 - - 177,25 17,73 53,18 31,86 280,01

Ø Beban Hidup
Beban hidup yang bekerja pada P1, P2, P3, P4, P5, P7, P8, P9 = 100 kg

Ø Beban Angin
Perhitungan beban angin :

W5 W6

W4 W7
8 13

W3 W8
7 14
23
W2 22 24 W9
6 21 25 15
20 26
19 27
W1 W10
5 18 28 16
17 29
1 2 3 4 4 3 2 1

76
BAB 3 Perencanaan Atap
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 77
Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

Gambar 3.22. Pembebanan kuda-kuda utama A akibat beban angin

Beban angin kondisi normal, minimum = 25 kg/m2.

1) Koefisien angin tekan = 0,02a - 0,40


= (0,02 x 35) – 0,40 = 0,3
a. W1 = luasan x koef. angin tekan x beban angin
= 7,704 x 0,3 x 25 = 57,78 kg
b. W2 = luasan x koef. angin tekan x beban angin
= 6,72 x 0,3 x 25 = 50,40 kg
c. W3 = luasan x koef. angin tekan x beban angin
= 6,54 x 0,3 x 25 = 49,05 kg
d. W4 = luasan x koef. angin tekan x beban angin
= 5,33 x 0,3 x 25 = 39,98 kg
e. W5 = luasan x koef. angin tekan x beban angin
= 2,17 x 0,3 x 25 = 16,28 kg

2) Koefisien angin hisap = - 0,40


a) W6 = luasan x koef. angin tekan x beban angin
=2,17 x -0,4 x 25 = -21,7 kg
b) W7 = luasan x koef. angin tekan x beban angin
= 5,33 x -0,4 x 25
= -53,3 kg
c) W8 = luasan x koef. angin tekan x beban angin
= 6,54 x -0,4 x 25
= -64,5 kg
d) W9 = luasan x koef. angin tekan x beban angin
= 6,72 x -0,4 x 25
= -67,2 kg
e) W10 = luasan x koef. angin tekan x beban angin
= 7,704 x -0,4 x 25
77
BAB 3 Perencanaan Atap
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 78
Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

= -77,04 kg
Tabel 3.20 Perhitungan beban angin
Wx Wy
Beban Angin Beban (kg)
W.Cos a (kg) W.Sin a (kg)
W1 57,78 47,33 33,14
W2 50,40 41,29 28,91
W3 49,05 40,18 28,13
W4 39,98 32,75 22,93
W5 16,28 13,34 9,34
W6 -21,70 -17,78 -12,45

W7 -53,30 -43,66 -30,57

W8 -65,20 -53,41 -37,40

W9 -67,20 -55,05 -38,54

W10 -77,04 63,11 -44,19

Dari perhitungan mekanika dengan menggunakan program SAP 2000 diperoleh


gaya batang yang bekerja pada batang kuda-kuda utama sebagai berikut :

Tabel 3.21. Rekapitulasi gaya batang kuda-kuda utama

kombinasi
Batang Tarik (+) Tekan(+)
kg kg
1 5246,05
2 5248,40
3 4528,65
4 3735,54
5 3667,21
6 4384,77

78
BAB 3 Perencanaan Atap
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 79
Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

7 5027,86
8 5025,29
9 6446,13
10 5608,92
11 4680,17
12 3727,36
13 3757,37
14 4701,45
15 5629,22
16 6466,66
17 261,05
18 871,82
19 811,67
20 1350,85
21 1434,04
22 1840,53
23 3653,59
24 1702,13
25 1328,70
26 1221,10
27 757,95
28 778,40
29 262,03

3.6.4. Perencanaan Profil Kuda- kuda


a. Perhitungan profil batang tarik
Pmaks. = 5246,05 kg
sijin = 1600 kg/cm2
Pmaks. 5246,05
Fnetto = = = 2,3 cm 2
σ ijin 1600

Fbruto = 1,15 . Fnetto = 1,15 . 2,3 cm2 = 2,645 cm2


Dicoba, menggunakan baja profil ûë 50. 50. 5
79
BAB 3 Perencanaan Atap
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 80
Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

F = 2 . 3,89 cm2 = 7,78 cm2.

F = penampang profil dari tabel profil baja

Kontrol tegangan yang terjadi :


Pmaks.
σ =
0,85 . F
5246,05
=
0,85 . 7,78
= 539,2 kg/cm 2
s £ 0,75sijin
539,2 kg/cm2 £ 1200 kg/cm2……. aman !!
a. Perhitungan profil batang tekan
Pmaks. = 6466,66 kg
lk = 1,83 m = 183 cm
n.lk 2 .Pmax
I min =
p 2E
3.( 183 ) 2 .6466,66
=
( 3,14 ) 2 .( 2 ,1 .10 6 )
= 18 cm 4

Dicoba, menggunakan baja profil ûë 50 . 50 . 5

ix = 1,51 cm
F = 2 . 89 = 7,78 cm2
lk 183
λ = = = 121,2 cm
i x 1,51

E
λg = π ....... dimana, σ leleh = 2400 kg/cm 2
0,7 . σ leleh
= 111cm
λ 121,2
λs = =
λg 111
= 1,1
Karena ls < 1,2 maka :

80
BAB 3 Perencanaan Atap
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 81
Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

1,43
w =
1,6 - 0,67lc
1,43
=
1,6 - 0,67.1,1
= 1,67
Kontrol tegangan yang terjadi :
Pmaks. . ω
σ =
F
6466,66 .1,67
=
7,78
= 891 kg/cm 2
s £ sijin
891 £ 1600 kg/cm2 ………….. aman !!!
3.6.5. Perhitungan Alat Sambung

a. Batang Tekan
Digunakan alat sambung baut-mur.
Diameter baut (Æ) = 12,7 mm ( ½ inches)
Diameter lubang = 13,7 mm.
Tebal pelat sambung (d) = 0,625 . d
= 0,625 . 12,7 = 7,94 mm.
Menggunakan tebal plat 8 mm
Ø Tegangan geser yang diijinkan
Teg. Geser = 0,6 . s ijin
= 0,6 . 1600
= 960 kg/cm2
Ø Tegangan tumpuan yang diijinkan
Teg. tumpuan = 1,5 . s ijin
= 1,5 . 1600
= 2400 kg/cm2
Ø Kekuatan baut :
a) Pgeser = 2 . ¼ . p . d2 . t geser

81
BAB 3 Perencanaan Atap
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 82
Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

= 2 . ¼ . p . (1,27)2 . 960
= 2430,96 kg
b) Pdesak = d . d . t tumpuan
= 0,9 . 1,27 . 2400
= 2743,20 kg
P yang menentukan adalah Pgeser = 2430,96 kg.

Perhitungan jumlah baut-mur,


Pmaks. 6466,66
n= = = 2 ,66 ~ 3 buah baut
Pgeser 2430,96

Digunakan : 3 buah baut


Perhitungan jarak antar baut :
a) 1,5 d £ S1 £ 3 d
Diambil, S1 = 2,5 d = 2,5 . 1,27
= 3,175 cm
= 3 cm
b) 2,5 d £ S2 £ 7 d
Diambil, S2 = 5 d = 5 . 1,27
= 6,35 cm
= 6 cm
b. Batang tarik
Digunakan alat sambung baut-mur.
Diameter baut (Æ) = 12,7 mm ( ½ inches )
Diameter lubang = 13,7 mm.
Tebal pelat sambung (d) = 0,625 . d
= 0,625 x 12,7 = 7,94 mm
Menggunakan tebal plat 8 mm
Ø Tegangan geser yang diijinkan
Teg. Geser = 0,6 . s ijin = 0,6 . 1600
=960 kg/cm2
Ø Tegangan tumpuan yang diijinkan
82
BAB 3 Perencanaan Atap
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 83
Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

Teg. tumpuan = 1,5 . s ijin = 1,5 . 1600


= 2400 kg/cm2
Ø Kekuatan baut :
a) Pgeser = 2 . ¼ . p . d2 . t geser
= 2 . ¼ . p . (127)2 . 960
= 2430,96 kg
b) Pdesak = d . d . t tumpuan
= 0,9 . 1,27. 2400
= 2473,2 kg
P yang menentukan adalah Pgeser = 2430,96 kg.

Perhitungan jumlah baut-mur,


Pmaks. 5248,40
n= = = 2 ,16 ~ 3 buah baut
Pgeser 2430,96

Digunakan : 3 buah baut

Perhitungan jarak antar baut :


a) 1,5 d £ S1 £ 3 d
Diambil, S1 = 2,5 d = 2,5 . 1,27
= 3,175 cm = 3 cm
b) 2,5 d £ S2 £ 7 d
Diambil, S2 = 5 d = 5 . 1,27
= 6,35 cm
= 6 cm

Tabel 3.22. Rekapitulasi perencanaan profil kuda-kuda

Nomer Batang Dimensi Profil Baut (mm)

1 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
2 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
3 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
4 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
83
BAB 3 Perencanaan Atap
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 84
Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

5 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
6 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
7 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
8 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
9 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
10 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
11 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
12 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
13 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
14 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
15 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
16 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
17 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
18 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
19 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
20 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
21 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
22 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
23 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
24 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
25 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
26 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
27 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
28 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
29 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

3.7. Perencanaan Kuda – kuda Utama B

3.7.1. Perhitungan Panjang Batang Kuda-kuda B


5

8 13
No Joint
4 6
7 14
23 7
3 No Batang
22 24 4.20
6 21 25 15
20 26
2 19 27 8

5 18 28 16
17 29
1 9
1 10 2 11 3 12 4 13 4 14 3 15 2 16 1 84
BAB 3 Perencanaan Atap
12.00
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 85
Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

Gambar 3.23 Panjang batang kuda-kuda utama

Perhitungan panjang batang selanjutnya disajikan dalam tabel dibawah ini :


Tabel 3.23 Perhitungan panjang batang pada kuda-kuda utama (KK)

No batang Panjang batang


1 1,50
2 1,50
3 1,50
4 1,50
5 1,50
6 1,50
7 1,50
8 1,50
9 1,83
10 1,83
11 1,83
12 1,83
13 1,83
14 1,83
15 1,83
16 1,83
17 1,05
18 1,88
19 2,10
20 2,58
21 3,15
22 3,49
23 4,20
24 3,49
25 3,15
26 2,58
27 2,10
28 1,88
29 1,05

3.7.2. Perhitungan Luasan Setengah Kuda-Kuda Utama B

85
BAB 3 Perencanaan Atap
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 86
Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

R
f g
e h
G

G G

d i
KK JL
KK KK KK
KK KK
G

G
USUK 57 cm
f g
G G
1
2 KK

G e G
h c j
d i
b
KK KK KK

G
k
c j
JL
JL

b k
a l
a l

Gambar 3.24 Luasan Atap Kuda-kuda

Panjang al = Panjang bk = Panjang cj = 4,33 m


Panjang di = 4,33 m
Panjang eh = 4,33 m
Panjang fg = 4,33 m
Panjang ab = 2,41 m
Panjang bc = 1,83 m
Panjang cd = 1,83 m
Panjang de = 1,83 m
Panjang ef = 0,92 m
· Luas abkl
= al x ab
= 4,33 x 2,14= 9,27 m2
· Luas bcjk
= bk x bc
= 4,33 x 1,83 = 7,92 m2
· Luas cdij
= cj x cd
= 4,33 x 1,73 = 7,5 m2
86
BAB 3 Perencanaan Atap
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 87
Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

· Luas dehi
= di x de
= 4,33 x 1,73 = 7,5 m2
· Luas efgh
= eh x ef
= 4,33 x 0,92 = 3,98 m2

R
f g
e h
G

G G

d i
KK JL
KK KK KK
KK KK
G

G
USUK 57 cm
f g
G G
1
2 KK

G e G
h c j
d i
b
KK KK KK

G
k
c j
JL
JL

b k
a l
a l
87
BAB 3 Perencanaan Atap
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 88
Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

Gambar 3.25. Luasan Plafon

Panjang al = Panjang bk = Panjang cj = 4,33 m


Panjang di = 4,33 m
Panjang eh = 4,33 m
Panjang fg = 4,33 m
Panjang ab = 1,75 m
Panjang bc = 1,50 m
Panjang cd = 1,50 m
Panjang de = 1,50 m
Panjang ef = 0,75 m

· Luas abkl
= al x ab
= 4,33 x 1,75 = 7,58 m2
· Luas bcjk
= bk x bc
= 4,33 x 1,5 = 6,50 m2
· Luas cdij
= cj x cd
= 4,33 x 1,5 = 6,50 m2

· Luas dehi
= di x de
= 4,33 x 1,5 = 6,50 m2
· Luas efgh
= eh x ef
= 4,33 x 0,75 = 3,25 m2

3.7.3. Perhitungan Pembebanan Kuda-kuda Utama B


88
BAB 3 Perencanaan Atap
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 89
Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

Data-data pembebanan :

89
BAB 3 Perencanaan Atap
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 90
Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

Berat gording = 11 kg/m


Jarak antar kuda-kuda utama = 4,33 m
Berat penutup atap = 50 kg/m2
Berat profil = 25 kg/m

P5

P4 P6

P3 P7
12 13
P8
P2 11 14

P1 P9
23 24
10 15
21 25 26
19 22 27
9 18 20 28 16
17 29

1 2 3 4 5 6 7 8

P10 P11 P12 13 P14 P15 P16

Gambar 3.26. Pembebanan Kuda- kuda utama B akibat beban mati

b. Perhitungan Beban
Ø Beban Mati
1) Beban P1 = P9
a) Beban kuda-kuda = ½ x Btg (1+ 9) x berat profil kuda kuda
= ½ x (1,50 + 1,83) x 25 = 41,63 kg
b) Beban atap = Luasan x Berat atap
= 9,27 x 50 = 463,50 kg
c) Beban gording = Berat profil gording x panjang gording
= 11 x 4,33 = 47,63 kg
d) Beban plafon = Luasan x berat plafon
90
BAB 3 Perencanaan Atap
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 91
Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

= 9,27 x 18 = 166,86 kg
e) Beban plat sambung = 30% x beban kuda-kuda
= 0,3 x 41,63 = 12,49 kg
f) Beban bracing = 10% x beban kuda-kuda
= 0,1 x 41,63 = 4,163 kg
2) Beban P2 =P8
a) Beban kuda-kuda = ½ x Btg (9 +10+ 17 + 18) x berat profil kuda kuda
= ½ x (1,83 + 1,83 + 1,05 + 1,88) x 25 = 82,38 kg
b) Beban atap = Luasan x Berat atap
= 7,92 x 50 = 396 kg
c) Beban gording = Berat profil gording x panjang gording
= 11 x 3,67 = 40,37 kg
d) Beban plat sambung = 30% x beban kuda-kuda
= 0,3 x 82,38 = 24,71 kg
e) Beban bracing = 10% x beban kuda-kuda
= 0,1 x 82,38 = 8,24 kg
3) Beban P3 = P7
a) Beban kuda-kuda = ½ x Btg(10+11+ 19 +20) x berat profil kuda kuda
= ½ x (1,83 + 1,83 + 2,10 + 2,58) x 25 = 104,25 kg
b) Beban atap = Luasan x Berat atap
= 7,29 x 50 = 396 kg

c) Beban gording = Berat profil gording x panjang gording


= 11 x 4,33 = 47,63 kg
d) Beban plat sambung = 30% x beban kuda-kuda
= 0,3 x 104,25 = 31,28 kg
e) Beban bracing = 10% x beban kuda-kuda
= 0,1 x 104,25 = 10,43 kg
4) Beban P4 =P6
a) Beban kuda-kuda = ½ x Btg(11+12+ 21 +22) x berat profil kuda kuda
= ½ x (1,83 + 1,83 + 3,15 + 3,49) x 25 = 128,75 kg

91
BAB 3 Perencanaan Atap
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 92
Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

b) Beban atap = Luasan x Berat atap


= 7,92 x 50 = 396 kg
c) Beban gording = Berat profil gording x panjang gording
= 11 x 3,29 = 36,19 kg
d) Beban plat sambung = 30% x beban kuda-kuda
= 0,3 x 128,75 = 38,63 kg
e) Beban bracing = 10% x beban kuda-kuda
= 0,1 x 128,75
= 12,88 kg
5) Beban P5
a) Beban kuda-kuda = ½ x Btg(12+13+ 23) x berat profil kuda kuda
= ½ x (1,83 + 1,83 + 4,2) x 25 = 98,25 kg
b) Beban gording = Berat profil gording x panjang gording
= 11 x 4,33 = 47,93 kg
c) Beban plat sambung = 30% x beban kuda-kuda
= 0,3 x 98,25 = 29,48 kg
d) Beban bracing = 10% x beban kuda-kuda
= 0,1 x 98,25 = 9,83 kg
6) Beban P10 = P16
a) Beban plafon = Luasan x berat plafon
= 6,5 x 18 = 117 kg

b) Beban kuda-kuda = ½ x Btg(1+ 2+ 17) x berat profil kuda kuda


= ½ x (1,5 + 1,5 + 1,05) x 25 = 50,63 kg
c) Beban plat sambung = 30% x beban kuda-kuda
= 0,3 x 50,63 = 15,198 kg
e) Beban bracing = 10% x beban kuda-kuda
= 0,1 x 50,63 = 5,06 kg
7) Beban P11 = P15
a) Beban plafon = Luasan x berat plafon
= 6,5 x 18 = 117 kg

92
BAB 3 Perencanaan Atap
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 93
Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

b) Beban kuda-kuda = ½ x Btg(2+ 3+ 18+ 19) x berat profil kuda kuda


= ½ x (1,5 + 1,5 + 1,88 + 2,10) x 25 = 87,25 kg
c) Beban plat sambung = 30% x beban kuda-kuda
= 0,3 x 87,25 = 26,18 kg
e) Beban bracing = 10% x beban kuda-kuda
= 0,1 x 87,25 = 8,73 kg
8) Beban P12 = P14
a) Beban plafon = Luasan x berat plafon
= 6,5 x 18 = 117 kg
b) Beban kuda-kuda = ½ x Btg(3+ 4+ 20+ 21) x berat profil kuda kuda
= ½ x (1,5 + 1,5 + 2,58 + 3,15) x 25 = 109,13 kg
c) Beban plat sambung = 30% x beban kuda-kuda
= 0,3 x 109,13 = 32,74 kg
e) Beban bracing = 10% x beban kuda-kuda
= 0,1 x 109,13 = 10,91 kg
9) Beban P13
a) Beban plafon = (2 x Luasan) x berat plafon
= (2 x 3,25) x 18 = 117 kg
b) Beban kuda-kuda = ½ x Btg(4+5+22+23+24) x berat profil kuda kuda
= ½ x (1,5 +1,5 + 3,49+ 4,20+3,49)x 25 = 177,25 kg
c) Beban plat sambung = 30% x beban kuda-kuda
= 0,3 x 177,25 = 53,175 kg
e) Beban bracing = 10% x beban kuda-kuda
= 0,1 x 177,25 = 17,73 kg

Tabel 3.24. Rekapitulasi beban mati

Beban Beban Beban Beban Beban Plat Beban Jumlah


Atap gording Kuda - Bracing Penyambug Plafon Beban
Beban
kuda
(kg) (kg) (kg) (kg) (kg) (kg) (kg)

P1=P9 463,50 47,63 41,63 4,16 12,49 166,86 736,273

P2=P8 396 47,63 82,38 8,24 24,71 - 558,958

93
BAB 3 Perencanaan Atap
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 94
Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

P3=P7 396 47,63 104,25 3,13 31,28 - 582,288

P4=P8 396 47,63 128,75 12,88 38,63 - 623,885

P5 199 47,63 98,25 9,83 29,48 - 384,185

P10=P16 - - 50,66 5,07 15,198 117 147,883

P11=P15 - - 87,25 8,73 26,18 117 239,155

P12=P14 - - 109,13 10,91 32,74 117 269,783

P13 - - 177,25 17,73 53,18 117 365,155

Ø Beban Hidup
Beban hidup yang bekerja pada P1, P2, P3, P4, P5, P6, P7, P8, P9 = 100 kg

Ø Beban Angin
Perhitungan beban angin :
W5 W6

W4 W7
12 13
W3 W8
11 14
W2
W9
23 24
10 15
21 25 26
W1 W10
19 22 27
9 18 20 28 16
17 29

1 2 3 4 5 6 7 8

Gambar 3.27. Pembebanan kuda-kuda utama akibat beban angin

Beban angin kondisi normal, minimum = 25 kg/m2.

3) Koefisien angin tekan = 0,02a - 0,40


= (0,02 x 35) – 0,40 = 0,3
a. W1 = luasan x koef. angin tekan x beban angin
= 9,27 x 0,3 x 25 = 69,525 kg
b. W2 = luasan x koef. angin tekan x beban angin
= 7,92 x 0,3 x 25 = 59,40 kg

94
BAB 3 Perencanaan Atap
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 95
Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

c. W3 = luasan x koef. angin tekan x beban angin


= 7,92 x 0,3 x 25 = 59,40 kg
d. W4 = luasan x koef. angin tekan x beban angin
= 7,92 x 0,3 x 25 = 59,40 kg
e. W5 = luasan x koef. angin tekan x beban angin
= 3,98 x 0,3 x 25 = 29,85 kg
4) Koefisien angin hisap = - 0,40
a) W6 = luasan x koef. angin tekan x beban angin
=3,98 x -0,4 x 25 = -39,8 kg
b) W7 = luasan x koef. angin tekan x beban angin
= 7,92 x -0,4 x 25 = -79,2 kg
c) W8 = luasan x koef. angin tekan x beban angin
= 7,92 x -0,4 x 25 = -79,2 kg
d) W9 = luasan x koef. angin tekan x beban angin
= 7,92 x -0,4 x 25 = -79,2 kg
e) W10 = luasan x koef. angin tekan x beban angin
= 9,27 x -0,4 x 25 = -92,7 kg

Tabel 3.25 Perhitungan beban angin


Wx Wy
Beban Angin Beban (kg)
W.Cos a (kg) W.Sin a (kg)
W1 69,525 56,95 38,88
W2 59,40 48,66 27,91
W3 59,40 48,66 27,91
W4 59,40 48,66 27,91
W5 29,85 24,45 17,12
W6 -39,8 -32,60 -22,83

95
BAB 3 Perencanaan Atap
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 96
Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

W7 -79,2 -64,88 -45,43

W8 -79,2 -64,88 -45,43

W9 -79,2 -64,88 -45,43

W10 -92,7 -75,94 -53,17

Dari perhitungan mekanika dengan menggunakan program SAP 2000 diperoleh


gaya batang yang bekerja pada batang kuda-kuda utama sebagai berikut :

Tabel 3.26. Rekapitulasi gaya batang kuda-kuda utama

kombinasi
Batang Tarik (+) Tekan(+)
kg kg
1 6023,98
2 6026,57
3 5161,01
4 4266,85
5 4179,59
6 4986,48
7 5765,20
8 5762,31
9 7414,81
10 6406,75
11 5363,17
12 4263,17
13 4264,52
14 5423,30
15 6471,06
16 7483,65
17 309,91
18 1058,89
19 935,45
96
BAB 3 Perencanaan Atap
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 97
Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

20 1542,85
21 1620,49
22 2185,50
23 4266,50
24 1982,80
25 1498,85
26 1392,99
27 874,57
28 953,06
29 310,21

3.7.4. Perencanaan Profil Kuda- kuda


a. Perhitungan profil batang tarik
Pmaks. = 6026,57 kg
sijin = 1600 kg/cm2
Pmaks. 6026,57
Fnetto = = = 3,77 cm 2
σ ijin 1600

Fbruto = 1,15 . Fnetto = 1,15 . 3,77 cm2 = 4,34 cm2


Dicoba, menggunakan baja profil ûë 50. 50. 5

F = 2 . 3,89 cm2 = 7,78 cm2.

F = penampang profil dari tabel profil baja

Kontrol tegangan yang terjadi :


Pmaks.
σ =
0,85 . F
6026,57
=
0,85 . 7,78
= 911,32 kg/cm 2
s £ 0,75sijin
911,32 kg/cm2 £ 1200 kg/cm2……. aman !!
b. Perhitungan profil batang tekan

97
BAB 3 Perencanaan Atap
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 98
Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

Pmaks. = 7483,65 kg
lk = 1,83 m = 183 cm
Dicoba, menggunakan baja profil ûë 50 . 50 . 5

ix = 1,51 cm
F = 2 . 89 = 7,78 cm2
lk 183
λ = = = 121,2 cm
i x 1,51

E
λg = π ....... dimana, σ leleh = 2400 kg/cm 2
0,7 . σ leleh
= 111cm
λ 121,2
λs = =
λg 111
= 1,1
Karena ls < 1,2 maka :
1,43
w =
1,6 - 0,67lc
1,43
=
1,6 - 0,67.1,1
= 1,67
Kontrol tegangan yang terjadi :
Pmaks. . ω
σ =
F
7483,65 . 1,67
=
7,78
= 1506,39 kg/cm 2
s £ sijin
1506,39 £ 1600 kg/cm2 ………….. aman !!!
3.7.5. Perhitungan Alat Sambung

a. Batang Tekan
Digunakan alat sambung baut-mur.
Diameter baut (Æ) = 12,7 mm ( ½ inches)

98
BAB 3 Perencanaan Atap
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 99
Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

Diameter lubang = 13,7 mm.


Tebal pelat sambung (d) = 0,625 . d
= 0,625 . 12,7 = 7,94 mm.
Menggunakan tebal plat 8 mm
Ø Tegangan geser yang diijinkan
Teg. Geser = 0,6 . s ijin
= 0,6 . 1600 = 960 kg/cm2
Ø Tegangan tumpuan yang diijinkan
Teg. tumpuan = 1,5 . s ijin
= 1,5 . 1600 = 2400 kg/cm2
Ø Kekuatan baut :
a) Pgeser = 2 . ¼ . p . d2 . t geser
= 2 . ¼ . p . (1,27)2 . 960 = 2430,96 kg
b) Pdesak = d . d . t tumpuan
= 0,9 . 1,27 . 2400 = 2743,20 kg
P yang menentukan adalah Pgeser = 2430,96 kg.

Perhitungan jumlah baut-mur,


Pmaks. 7483,65
n= = = 2,96 ~ 3 buah baut
Pgeser 2430,96

Digunakan : 3 buah baut

Perhitungan jarak antar baut :


c) 1,5 d £ S1 £ 3 d
Diambil, S1 = 2,5 d = 2,5 . 1,27
= 3,175 cm = 3 cm
d) 2,5 d £ S2 £ 7 d
Diambil, S2 = 5 d = 5 . 1,27
= 6,35 cm = 6 cm
99
BAB 3 Perencanaan Atap
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 100


Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

b. Batang tarik
Digunakan alat sambung baut-mur.
Diameter baut (Æ) = 12,7 mm ( ½ inches )
Diameter lubang = 13,7 mm.
Tebal pelat sambung (d) = 0,625 . d
= 0,625 x 12,7 = 7,94 mm.

Menggunakan tebal plat 8 mm


Ø Tegangan geser yang diijinkan
Teg. Geser = 0,6 . s ijin = 0,6 . 1600
=960 kg/cm2
Ø Tegangan tumpuan yang diijinkan
Teg. tumpuan = 1,5 . s ijin = 1,5 . 1600
= 2400 kg/cm2
Ø Kekuatan baut :
c) Pgeser = 2 . ¼ . p . d2 . t geser
= 2 . ¼ . p . (127)2 . 960
= 2430,96 kg
d) Pdesak = d . d . t tumpuan
= 0,9 . 1,27. 2400
= 2473,2 kg
P yang menentukan adalah Pgeser = 2430,96 kg.

Perhitungan jumlah baut-mur,


Pmaks. 6026,57
n= = = 2,47 ~ 3 buah baut
Pgeser 2430,96

Digunakan : 3 buah baut

Perhitungan jarak antar baut :


a) 1,5 d £ S1 £ 3 d
100
BAB 3 Perencanaan Atap
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 101


Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

Diambil, S1 = 2,5 d = 2,5 . 1,27


= 3,175 cm
= 3 cm
b) 2,5 d £ S2 £ 7 d
Diambil, S2 = 5 d = 5 . 1,27
= 6,35 cm
= 6 cm

Tabel 3.27. Rekapitulasi perencanaan profil kuda-kuda

Nomer Batang Dimensi Profil Baut (mm)

1 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
2 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
3 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
4 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
5 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
6 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
7 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
8 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
9 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
10 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
11 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
12 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
13 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
14 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
15 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
16 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
17 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
18 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
19 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
20 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
21 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
22 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
23 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
24 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
101
BAB 3 Perencanaan Atap
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 102


Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

25 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
26 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
27 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
28 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
29 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

102
BAB 3 Perencanaan Atap
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 103


Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 4
PERENCANAAN TANGGA

4.1. KRITERIA PERENCANAAN


4.1.1. Uraian Umum

Tangga merupakan bagian dari struktur bangunan bertingkat yang sangat


penting untuk penunjang antara struktur bangunan dasar dengan struktur bangunan
tingkat atasnya. Penempatan tangga pada struktur suatu bangunan sangat
berhubungan dengan fungsi bangunan bertingkat yang akan dioperasionalkan .

Pada bangunan umum, penempatan haruslah mudah diketahui dan


terletak strategis untuk menjangkau ruang satu dengan yang lainya,
penempatan tangga harus disesuaikan dengan fungsi bangunan untuk
mendukung kelancaran hubungan yang serasi antara pemakai bangunan
tersebut.

4.1.2. Data Perencanaan Tangga

3.20
0.20
0.30 2.00
1.00

0.30

2.00 3.00
0.20

1.00 3.00
1.60 1.60

103
BAB 4 Perencanaan Tangga
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 104


Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

Gambar 4.1 Detail Tangga

Data – data tangga :


- Tebal plat tangga = 15 cm
- Tebal bordes tangga = 15 cm
- Lebar datar = 400 cm
- Lebar tangga rencana = 160 cm
- Dimensi bordes = 160 x 320 cm
- Rencana lebar antrade = 30 cm
- Jumlah antrade = 300/30 = 10 buah
- Jumlah optrade = 10 + 1 = 11 buah
- a = Arc.tg ( 200/300 ) = 33,69 < 350…….(ok)

4.2. Perhitungan Tebal Plat Equivalen dan Pembebanan

4.2.1. Perhitungan Tebal Plat Equivalen

0.30

C B 0.20

t'

D
A
teq

15
Gambar 4.2 Tebal equivalen

t ' = BD
AC = (30)2 + (20)2 = 36,056cm
BD BC AB ´ BC 20 ´ 30
= Þ BD = = = 16,641
AB AC AC 36,056
t eq = 2 ´ BD
3
t eq = 2 ´ 16,641 = 11,094cm
3
Jadi tebal equivalent plat tangga = 15 + 11,094 = 26,094 cm
4.2.2. Perhitungan Beban
a. Pembebanan tangga ( tabel 2 . 1 PPIUG 1983 )
1. Akibat beban mati (qD)

104
BAB 4 Perencanaan Tangga
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 105


Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

Berat tegel keramik(0,01 m) = 0,01 x 1,6 x


2400 = 38,4 kg/m
Berat spesi (0,02 m) = 0,02 x 1,6 x 2100 = 67,2 kg/m
Berat plat tangga = 0,1992 x 1,6 x 2400 = 764,9 kg/m
Berat sandaran = 0.7 x 0.1 x 1000 = 70 kg/m+
qD = 940,2
kg/m
2. Akibat beban hidup (qL)
qL = 1,6 x 200
= 320 kg/m
3. Beban ultimate (qU)
qU = 1,2 . qD + 1.6 . qL
= 1,2 . 940,5 + 1,6 . 320
= 1640,6 kg/m

b. Pembebanan pada bordes ( tabel 2 . 1 PPIUG 1983 )


1. Akibat beban mati (qD)
Berat tegel keramik (0,015m) = 0,01 x 3,2 x
2400 = 76,8 kg/m
Berat spesi (0,02 m) = 0,02 x 3,2 x 2100 = 134,4
kg/m
Berat plat bordes = 3,2 x 0.15 x 2400 = 1152
kg/m
Berat sandaran =0.7 x 0.1 x 1000 = 70
+
kg/m
qD = 1433,2
kg/m
2. Akibat beban hidup (qL)
qL = 3,2 x 200
= 640 kg/m
3. Beban ultimate (qU)
qU= 1,2 . qD + 1.6 . qL
= 1,2 . 1433 + 1,6 . 640
= 2743,6 kg/m.

4.3. Perhitungan Tulangan Tangga dan Bordes

4.3.1. Perhitungan Tulangan Tumpuan tangga


105
BAB 4 Perencanaan Tangga
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 106


Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

d = h – d’
= 150 – 20
= 130 mm

Dari perhitungan SAP 2000 diperoleh Mu :


Mu = 1484,00 kgm = 1,48400.107 Nmm
Mu 1,48400 .10 7
Mn = = = 2,20 .107 Nmm
φ 0,8
fy 240
m = = = 9,41
0,85. fc 0,85.30
0,85.fc æ 600 ö
rb = .b.çç ÷÷
fy è 600 + fy ø
0,85.30 æ 600 ö
= .0,85.ç ÷
240 è 600 + 240 ø
= 0,064
rmax = 0,75 . rb = 0,75 . 0,064
= 0,048
rmin = 0,0025
Mn 2,20 .10 7 2
Rn = 2
= 2
= 0,81 N/mm
b.d 1600.(130)
1æ 2.m.Rn ö
r ada = ç1 - 1 - ÷
m çè fy ÷ø
1 æ 2.9,41.0,81 ö
= ç1 - 1 - ÷ = 0,007
9,41 çè 240 ÷
ø
r ada < rmax
106
BAB 4 Perencanaan Tangga
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 107


Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

> rmin
di pakai r max = 0,005
As = r . b . d
= 0,005 . 1600 . 130 = 1456 mm2
Dipakai tulangan 12 mm = ¼ . p . 122 = 113,04
mm2
1456
Jumlah tulangan = = 12,88 buah ≈ 13
113,04
buah
1000
Jarak tulangan = = 72.92mm
13
Dipakai tulangan Æ 12 mm – 100 mm
As yang timbul = 10. ¼ .π. d2
= 1469,52 mm2 > As (1456 mm2).....
Aman !
Dipakai tulangan 13 Æ 12 mm

4.3.2. Perhitungan Tulangan Lapangan


Mu = 714,51 kgm = 0,71451. 107 Nmm
Mu 0,71451.10 7
Mn = = =10,67. 107 Nmm
f 0,8
fy 240
m = = = 9,41
0,85. fc 0,85.30
0,85. fc æ 600 ö
rb = .b .çç ÷÷
fy è 600 + fy ø
0,85.30 æ 600 ö
= .0,85.ç ÷
240 è 600 + 240 ø
= 0,0645
rmax = 0,75 . rb = 0,75 . 0,0645
= 0,0484
rmin = 0,0025
Mn 10,67.10 7 2
Rn = 2
= 2
= 0,29 N/mm
b.d 1600.(130)
1æ 2.m.Rn ö
r ada = ç1 - 1 -
ç
÷
mè fy ÷ø
1 æç 2 .9,41.0,29 ö
÷ = 0,002
= ç 1- 1- ÷
9,41 è 240 ø

107
BAB 4 Perencanaan Tangga
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 108


Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

r ada < rmax


> rmin
di pakai r min = 0,002
As =r.b.d
= 0,002 x 1600 x 130
= 416 mm2
Dipakai tulangan Æ 12 mm = ¼ . p x 122
= 113,04 mm2
416
Jumlah tulangan dalam 1 m2 = = 3,68
113,04
» 4 tulangan
1000
Jarak tulangan = = 250 mm
4
Dipakai tulangan Æ 12 mm – 200 mm
As yang timbul = 4 . ¼ x p x d2
=452,16 mm2 > As (416
mm2).......aman !
Dipakai tulangan 4 Æ 12 mm

4.4. Perencanaan Balok Bordes

qu balok

270

30
3.20 m
150

Data perencanaan:
h = 300 mm
b = 150 mm
d`= 30 mm
d = h – d` = 300 – 30 = 270 mm

4.4.1. Pembebanan Balok Bordes

108
BAB 4 Perencanaan Tangga
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 109


Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

Ø Beban mati (qD)


Berat sendiri = 0,15 x 0,3 x 2400 = 108 kg/m
Berat dinding = 0,15 x 2,4 x 1700 = 510 kg/m
Berat plat bordes = 0,15 x 2,4 x 2400 = 1152 kg/m
qD = 1770
kg/m

Ø Beban ultimate (qU)


qU = 1,2 . qD
= 1,2 . 1770
= 2124 Kg/m

Ø Beban reaksi bordes


Re aksi bordes
qU =
lebar bordes

0,5.2124.2
=
3,6
= 590 Kg/m
4.4.2. Perhitungan tulangan lentur

1. Tulangan tumpuan
Mu = 2105,41 kgm = 2,10541.10 7 Nmm
Mu 2,10541.10 7 7
Mn = = = 2,6317625.10 Nmm
f 0,8
fy 240
m = = = 9,42
0,85. fc 0,85.30
0,85. fc æ 600 ö
rb = .b .çç ÷÷
fy è 600 + fy ø
0,85.30 æ 600 ö
= .0,85.ç ÷
240 è 600 + 240 ø
= 0,0645
rmax = 0,75 . rb
= 0,048
1,4 1,4
rmin = = = 0,0058
fy 240

109
BAB 4 Perencanaan Tangga
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 110


Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

Mn 2,6317625.10 7
Rn = = = 0,24 N/mm
b.d 2 150.(270 )
2

1æ 2.m.Rn ö
r ada = ç1 - 1 -
ç
÷
mè fy ÷ø
1 æ 2.9,42.0,24 ö
= . çç1 - 1 - ÷ = 0,002
÷
9,42 è 240 ø

r ada < rmax


> rmin
di pakai r min = 0,0058

As = r ada . b . d
= 0,0058 x 150 x 270
= 234,9 mm2
Dipakai tulangan Æ 12 mm = ¼ . p x 122 = 113,04
mm2
234,9
Jumlah tulangan = = 2,07 ≈ 3 buah
113,04
As yang timbul = 3 . ¼ .π. d2
= 339,12 mm2 > As (234,9 )
.......Aman !
Dipakai tulangan 3 Æ 12 mm

2. Tulangan lapangan

Mu = 988,25 kgm = 0,9825.10 7 Nmm


Mu 0,9825.10 7 7
Mn = = = 1,2353125.10 Nmm
f 0,8
fy 240
m = = = 9,42
0,85. fc 0,85.30
0,85. fc æ 600 ö
rb = .b .çç ÷÷
fy è 600 + fy ø
0,85.30 æ 600 ö
= .0,85.ç ÷
240 è 600 + 240 ø
= 0,0645
rmax = 0,75 . rb
= 0,048
rmin = 0,0058
110
BAB 4 Perencanaan Tangga
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 111


Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

Mn 1,2353125.10 7
Rn = = = 1,13 N/mm
b.d 2 150.(270 )
2

1æ 2.m.Rn ö
r ada = ç1 - 1 -
ç
÷
mè fy ÷ø
1 æ 2.9,42.1,13 ö
= . çç1 - 1 - ÷ = 0,009
÷
9,42 è 240 ø
r ada < rmax
> rmin
di pakai r min = 0,0058

As = r ada . b . d
= 0,0058 x 150 x 270
= 234,9 mm2
Dipakai tulangan Æ 12 mm = ¼ . p x 122 = 113,04
mm2
234,9
Jumlah tulangan = = 2,07 ≈ 3 buah
113,04
As yang timbul = 3 . ¼ .π. d2
= 339,12 mm2 > As (234,9 )
.......Aman !
Dipakai tulangan 3 Æ 12 mm

4.4.3. Perhitungan Tulangan Geser


Vu = ½ . (qU . L )
= ½ . 590 . 3,2
= 9440 Kg = 94400 N
Vc = 1 / 6 . b.d. f' c .
= 1/6 . 150 . 270. 30
= 36971,27 N
Æ Vc = 0,6 . Vc
= 22182,76 N
½ f Vc = ½ .
22182,76
= 11091,38 N
½ f Vc < Vu < f Vc
11 91,38 N < 94400 N < 22182,76 N dipakai tulangan geser
minimum
111
BAB 4 Perencanaan Tangga
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 112


Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

d 270
Jarak Sengkang Max = = = 135 mm
2 2
Jadi dipakai tulangan geser minimum Æ 8 – 120 mm

4.6 Perhitungan Pondasi Tangga

Pu
Keramik 30 x 30
Spesi 1Pc : 8Ps
Pasir Urug
Tanah Urug
Mu ± 0.00

- 1.00

1.20

1.60

0.50 0.50

0.20

Gambar 4.3 Pondasi Tangga


Direncanakan pondasi telapak dengan kedalaman 1 m dan
panjang 1,20 m dan 1,50 m
- Tebal = 200 mm
- Ukuran alas = 1600 x 1200 mm
- g tanah = 1,7 t/m3 = 1700 kg/m3
- s tanah = 1,5 kg/cm2 = 15000 kg/m3
- Pu = 9951,26 kg
- h = 200 mm
- d = h - p - 1/2 Øt - Øs
= 200 – 30 – ½ .12 – 8 = 156 mm

112
BAB 4 Perencanaan Tangga
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 113


Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

4.7Perencanaan kapasitas dukung pondasi

a. Perhitungan kapasitas dukung pondasi


Ø Pembebanan pondasi
Berat telapak pondasi = 1,2 x 1,6 x 0,20 x 2400
= 921,6 kg
Berat tanah = 2 (0,5 x 0,55) x 1,5 x 1700 =
1496 kg
Berat kolom = (0,2 x 1,6 x 0,9 ) 2400 =
691,2 kg
Pu = 9951,26
kg
=
13059,86 kg

Vtot Mtot
s yang terjadi = +
A 1
.b.L2
6
13059 ,86 1760,82
= ±
1,2.1,6 1 1,2.1,6 2
6
= 10234,25 kg/m2 < s ijin tanah…...............Ok!

4.7.1. Perhitungan Tulangan Lentur


Mu = ½ . qu . t2 = ½ 10234,25. (0.5)2 = 1279,28 kg/m
Mu 1279,28 .10 7
Mn = = = 1,599100.10 7 N/mm
f 0,8
fy 240
M = = = 9,42
0,85 . f' c 0,85 x 30
rb =
0,85 . f' c æ 600 ö
bçç ÷÷
fy è 600 + fy ø
0.85 .30 æ 600 ö
= .0,85ç ÷
240 è 600 + 240 ø
= 0,0645

113
BAB 4 Perencanaan Tangga
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 114


Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

Rn =
7
Mn 1,599100. 10
= = 0,44 N/mm 2
b.d 2 1500 . 156 2
r max = 0,75 . rb
= 0,048
1,4
r min = = 0,0058
fy
1æ 2m . Rn ö
r perlu = ç1 - 1 - ÷
m çè fy ÷
ø
1 æ 2.9,42 . 0,44 ö
= ç1 - 1 - ÷
9,42 çè 240 ÷
ø
= 0,0037
r perlu < r max
< r min

§ Untuk Arah Sumbu Pendek


As perlu= r min. b . d
= 0,0058 . 1200 . 156
= 692,64 mm2
digunakan tul Æ 12 = ¼ . p . d2
= ¼ . 3,14 . (12)2
= 113,04 mm2
692,64
Jumlah tulangan (n) = =» 6,13 = 7 buah
113,04
1200
Jarak tulangan = = » 171.43 mm
7
Sehingga dipakai tulangan Æ 12 - 100 mm
As yang timbul = 7 x 113,04
= 791,28> As………..ok!

§ Untuk Arah Sumbu Panjang


As perlu = r min . b . d
= 0,0058 . 1600 . 156
= 923,52 mm2

Digunakan tulangan Æ 12 = ¼ . p . d2
= ¼ . 3,14 . (10)2

114
BAB 4 Perencanaan Tangga
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 115


Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

= 113,04 mm2
923,52
Jumlah tulangan (n) = =» 8,17 = 9 buah
113,04
1500
Jarak tulangan = =» 166,67 mm
9
Sehingga dipakai tulangan Æ 12 – 100 mm
As yang timbul = 9 x 113,04
= 1017,36 > As ………….ok!

4.7.2. Perhitungan Tulangan Geser


Vu = s x A efektif
= 10234,25 x (0,2 x 1,6)
= 3274,96 N
Vc = 1 / 6 . f' c . b. d
= 1/6 . 30 . 1600 . 156
= 213611,797 N
Æ Vc = 0,6 . Vc
=128167,078 N
½ f Vc = ½ . f Vc
= 64083,54 N
Vu < 0,5ÆVc tidak perlu tulangan geser
Tulangan geser minimum Æ 8 –200 mm

115
BAB 4 Perencanaan Tangga
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 116


Perencanaan Struktur Rumah dan Toko 2 Lantai

BAB 5
PLAT LANTAI

5.1. Perencanaan Pelat Lantai

25.00
4.50 4.00 4.00 4.00 4.00 4.50

4.00 A C C C D 4.00

0.70

4.00 B F
E F
E F
E E A 3.30
12.00

4.00
A C C C C A 4.00

Gambar 5.1 Denah Plat lantai

5.2. Perhitungan Pembebanan Pelat Lantai

a. Beban Hidup ( qL )
Berdasarkan PPIUG untuk gedung 1983 yaitu :
Beban hidup fungsi gedung untuk Rumah Tinggal 200 kg/m2 x 1= 200 kg/m
b. Beban Mati ( qD )
Berat plat sendiri = 0,12 x 2400 x 1 = 288 kg/m
Berat keramik = 0,01 x 2400 x 1 = 24 kg/m

BAB 5 Plat Lantai


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 117


Perencanaan Struktur Rumah dan Toko 2 Lantai

Berat Spesi = 0,02 x 2100 x 1 = 42 kg/m


Berat plafond + Instalasi = 18 kg/m
Berat Pasir = 0,02 x 1600 x1 = 32 kg/m
qD = 404 kg/m
c. Beban Ultimate ( qU )
Untuk tinjauan lebar 1 m pelat maka :
qU = 1,2 qD + 1,6 qL
= 1,2 . 404 + 1,6 . 200
= 804,8 kg/m

5.3. Perhitungan Momen


Perhitungan momen untuk pelat dua arah yaitu dengan tabel momen per meter
lebar dalam jalur tengah akibat beban terbagi rata.

A 4.00

4.50

Gambar 5.2 Pelat tipe A


Ly 4,5
= = 1,125
Lx 4
Mlx = 0,001.qu . Lx2 . x = 0,001 . 804,8 . (4)2 . 42 = 540,83 kgm
Mly = 0,001.qu . Lx2 . x = 0,001 . 804,8 . (4)2 . 27 = 347,67 kgm
Mtx = 0,001.qu . Lx2 . x = 0,001 . 804,8 . (4)2 . 92 = 1184,66 kgm
2 2
Mty = 0,001.qu . Lx . x = 0,001 . 804,8 . (4) . 76 = 978,64 kgm
Perhitungan selanjutnya disajikan dalam Tabel 5.1.

BAB 5 Plat Lantai


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 118


Perencanaan Struktur Rumah dan Toko 2 Lantai

Tabel 5.1 Perhitungan Plat Lantai


Ly/Lx Mlx Mly Mtx Mty
TIPE PLAT
(m) (kgm) (kgm) (kgm) (kgm)

A 4.00

4,5/4 540,82 347,67 1184,66 978,64


4.50

B 4.00

4,5/4 450,68 231,78 952,88 733,98


4.50

C 4.00

4/4 270,41 334,80 708,22 772,61


4.00

D 4.00

4/4 360,55 360,55 875,66 875,66


4.00

E 4.00

4/4 270,41 270,41 669,59 669,59


4.00

5.4. Penulangan Plat Lantai


Dari perhitungan momen diambil momen terbesar yaitu:
Mlx = 540,82 kgm
Mly = 347,67 kgm
Mtx =1184,66 kgm
Mty = 978,64 kgm
Data : tebal plat = 12 cm = 120 mm
tebal penutup = 20 mm
diameter tulangan = 10 mm

BAB 5 Plat Lantai


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 119


Perencanaan Struktur Rumah dan Toko 2 Lantai

Tinggi efektif

dy
dx
h

d'

dx = h-d’-1/2Æ =120-20-1/2 10 = 95
dy = h-d’-Æ-1/2Æ =120-20-10-1/2 10 = 85
untuk plat digunakan
0,85. fc æ 600 ö
rb = .b .çç ÷÷
fy è 600 + fy ø
0,85.30 æ 600 ö
= .0,85.ç ÷
240 è 600 + 240 ø
= 0,065
rmax = 0,75 . rb = 0,75 x 0,065
= 0,04875
rmin = 0,0025

5.4.1. Penulangan lapangan arah x


Mu = 540,82 kgm = 5,4082 .106 Nmm
Mu
Mn =
f

5,4082 .10 6
= = 6,7602.10 6 Nmm
0,8

Mn 6,7602.10 6
Rn = = = 0.75 N/mm2
b .d2 1000 . 95 2
fy 240
m = = = 9,412
0,85. f ' c 0,85.30

BAB 5 Plat Lantai


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 120


Perencanaan Struktur Rumah dan Toko 2 Lantai

1 æ 2m.Rn ö
rperlu = .çç1 - 1 - ÷
mè fy ÷ø

1 æç 2 .9,412 . 0,87 ö
÷
= .ç1 - 1 - ÷
9,412 è 240 ø
= 0,0063
rperlu < rmax
rperlu>rmin, di pakai rperlu = 0,0063 m
As = rperlu . b . d
= 0,0063. 1000 . 95
=598,5 mm2

Digunakan tulangan Æ 10 = ¼ . p . 102 = 78,5 mm2


598,5
Jumlah tulangan = = 7,63 ~ 8 buah.
78,5
1000
Jarak tulangan dalam 1 m = = 125 mm
8
Jarak maksimum = 2 x h = 2 x 120 = 240 mm
As yang timbul = 8. 78,5 = 628 > As ….…ok!
Dipakai tulangan Æ 10 – 240 mm

5.4.2. Penulangan lapangan arah y


Mu = 347,67 kgm = 3,4767.106 Nmm
Mu
Mn =
f

3,4767 .10 6
= = 4,3459 .10 6 Nmm
0,8

Mn 4,3459 .10 6
Rn = 2
= 2
= 0,46 N/mm2
b.d 1000 . 85
fy 240
m = = = 9,412
0,85. f ' c 0,85.30

BAB 5 Plat Lantai


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 121


Perencanaan Struktur Rumah dan Toko 2 Lantai

1 æ 2m.Rn ö
rperlu = .çç1 - 1 - ÷
mè fy ÷ø

1 æç 2 .9,412 . 0,78 ö
÷
= .ç1 - 1 - ÷
9,412 è 240 ø
= 0,0038
rperlu < rmax
rperlu > rmin, di pakai rperlu = 0,0038
As = rmin . b . d
= 0,0038 . 1000 . 85
= 323 mm2
Digunakan tulangan Æ 10 = ¼ . p . 102 = 78,5 mm2
323
Jumlah tulangan = = 4,11 ~ 5 buah.
78,5
1000
Jarak tulangan dalam 1 m2 = = 200 mm
5
Jarak maksimum = 2 . h = 2 . 120 = 240 mm
As yang timbul = 5 . 0,25 . 3,14.102 = 392,5 mm > As(323 mm2) ….ok!
Dipakai tulangan Æ 10 – 240 mm

5.5. Perhitungan Tulangan Lapangan

5.5.1. Penulangan tumpuan arah x

Mu = 1184,66 m = 1,18466 x107 Nmm


Mu 1,18466 .10 7
Mn = = = 1,48 .107 Nmm
f 0,8

Mn 1,48 .10 7
Rn = = = 1,34 N/mm2
b.d 2 1000.(95)
2

fy 240
m = = = 9,42
0,85. f ' c 0,85.30

1 æ 2m.Rn ö
rperlu = .çç1 - 1 - ÷
mè fy ÷ø

BAB 5 Plat Lantai


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 122


Perencanaan Struktur Rumah dan Toko 2 Lantai

1 æ 2.9,42.1,34 ö
= . çç1 - 1 - ÷ = 0,0057
÷
9,42 è 240 ø
r < rmax
r > rmin, di pakai rperlu = 0,0057
As = rperlu . b . d
= 0,0057 . 1000 . 95
= 237,5 mm2
Digunakan tulangan Æ 10 = ¼ . p . (10)2 = 78,5 mm2
237,5
Jumlah tulangan = = 3,025 ~ 4 buah.
78,5
1000
Jarak tulangan dalam 1 m2 = = 250 mm
4
Jarak maksimum = 2 x h = 2 x 120 = 240 mm
As yang timbul = 78,5 x 4 = 314 > As….. …ok!
Dipakai tulangan Æ 10 – 240 mm

5.5.2. Penulangan tumpuan arah y

Mu = 978,64 m = 0,97864 x107 Nmm


Mu 0,97864 .10 7
Mn = = = 1,22.10 7 Nmm
f 0,8

Mn 1,22.10 7
Rn = = = 1,69 N/mm2
1000.(85)
2 2
b.d
fy 240
m = = = 0,93
0,85. f ' c 0,85.25

1 æ 2m.Rn ö
rperlu = .çç1 - 1 - ÷
mè fy ÷ø

1 æ 2.9,42.1,69 ö
= . çç1 - 1 - ÷
÷
9,42 è 240 ø
= 0,0136
r < rmax
r > rmin, di pakai rperlu = 0,0136

BAB 5 Plat Lantai


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 123


Perencanaan Struktur Rumah dan Toko 2 Lantai

As = rada . b . d
= 0,0136 . 1000 . 85
= 1156 mm2
Digunakan tulangan Æ 10 = ¼ . p . (10)2 = 78,5 mm2
1156
Jumlah tulangan = = 14,73~ 15 buah.
78,5
1000
Jarak tulangan dalam 1 m2 = = 66,67 mm
15
Jarak maksimum = 2 x h = 2 x 120 = 240 mm
As yang timbul = 78,5 15 = 1175,5 > As …OK
Dipakai tulangan Æ 10 – 240 mm

5.5 Rekapitulasi Tulangan


Dari perhitungan diatas diperoleh :
Tulangan lapangan arah x Æ 10 – 240 mm
Tulangan lapangan arah y Æ 10 – 240 mm
Tulangan tumpuan arah x Æ 10 – 240 mm
Tulangan tumpuan arah y Æ 10 – 240 mm

BAB 5 Plat Lantai


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 124


Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 6
BALOK ANAK

6.1. Perencanaan Balok Anak

25.00
4.50 4.00 4.00 4.00 4.00 4.50

4 A 4
3 4 1 1 1 1
2 5
3
4.00 6 1 B' 3
B'1 1 1 1 1 1 1 1 4.00

2 5 1 1 1 1
3 4
3 3
A'
1 1 1 1
2 2
4.00 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4.00
2 1 1 1 1 2
2 2
2 1 1 1 1 2
4.00 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4.00

2 1 1 1 1 2
1 1
4.50 4.00 4.00 4.00 4.00 4.50

A B C D E F H

Gambar 6.1 Area Pembebanan Balok Anak


Keterangan :

BAB 6 Balok Anak


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 125


Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

Balok Anak : As A,A’


Balok Anak : As B,B’

6.1.1 Perhitungan Lebar Equivalen

Untuk mengubah beban segitiga dan beban trapesium dari pelat menjadi beban
merata pada bagian balok, maka beban pelat harus diubah menjadi beban
equivalent yang besarnya dapat ditentukan sebagai berikut :

a Lebar Equivalent Tipe I

ìï æ Lx ö üï
2

Leq = 1/6 Lx í3 - 4.çç ÷÷ ý


1/2 Lx ïî è 2.Ly ø ïþ
Leg
Ly

b Lebar Equivalent Tipe II

1/2 Lx
Leg
Leq = 1/3 Lx
Ly

6.1.2 Lebar Equivalent Balok Anak

1 é æ 2,25 ö ù
2

Leq 1 As A-A’(I + II) = . 2,25 ê3 - 4ç ÷ ú + (1/3 . 2)


6 êë è 2 . 4 ø úû

= 1,006 + 0,67 = 1.676 m

BAB 6 Balok Anak


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 126


Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

1 é æ 2 ö ù
2

Leq 2 As B-B’ = . 2 ê3 - 4ç ÷ ú
6 ëê è 2 . 2,5 ø ûú

= 0,73

6.2. Perhitungan Pembebanan Balok Anak

6.2.1 Pembebanan Balok Anak as A-A'

2 2
A A'
1

Gambar 6.2 Pembebanan Balok Anak as A-A’

H = 1/10.L-1/15.L
h dipakai = 400 mm
b½h = 200 mm

a Beban Mati (qD)


Pembebanan balok elemen A-A’
· Berat sendiri = 0,2 x (0,3 – 0,12) x 2400 kg/m3 = 100,8 kg/m
· Beban Plat = (0,67 + 0,544) x 404 kg/m2 = 677,104 kg/m
· Berat dinding = 0,15 x (4-0,25) x 1700 kg/m2 = 956,25 kg/m
qD1 = 1734,154 kg/m

b Beban hidup (qL)


Beban hidup digunakan 200
qL1 = ((2x 0,67) + 0,544) x 200 kg/m2
= 376,8 kg/m

BAB 6 Balok Anak


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 127


Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

A 4
A'
Gambar 6.3 penempatan sendi

6.2.2 Pembebanan Balok Anak as B - B’

3
B 3
B'
Gambar 6.4 Pembebanan Balok Anak as B - B’

a. Beban Mati (qD)


Pembebanan balok elemen C-C’
· Berat sendiri = 0,15 x (0,3 – 0,12) x 2400 kg/m3 = 64,8 kg/m
· Beban Plat = 0,46 x 404 kg/m2 = 185,84 kg/m
qD = 250,64 kg/m
b. Beban hidup (qL)
Beban hidup digunakan 200 kg/m2
qL = 0,46 x 200 kg/m
= 92 kg/m

B 2,25
B'
Gambar 6.5 penempatan sendi

BAB 6 Balok Anak


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 128


Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

6.3. Perhitungan Tulangan Balok Anak

6.3.1 Perhitungan Tulangan Balok Anak as A - A’

a) Tulangan Lentur Balok Anak


Data Perencanaan :
h = 400 mm Øt = 16 mm
b = 200 mm` Øs = 8 mm
p = 30 mm d = h - p - 1/2 Øt - Øs
fy = 240 MPa = 400 – 30 – ½ . 16– 8
fy ulir = 390 MPa = 354 mm
f’c = 30 MPa

0,85.f' c.β æ 600 ö


rb = çç ÷÷
fy è 600 + fy ø
0,85.30 æ 600 ö
= 0,85ç ÷
390 è 600 + 390 ø
= 0,034
r max = 0,75 . rb
= 0,75 . 0,034
= 0,025
1,4 1,4
r min = = = 0,0035
fy 390

Dari Perhitungan SAP 2000 diperoleh :


Mu = 5615,95 kgm= 5,61595.107 Nmm
Mu 5,61595.10 7
Mn = = =7,0199375. 107 Nmm
φ 0,8

Mn 7,0199375. 10 7
Rn = = = 3,73
b .d2 200 .354 2
fy 390
m = = = 15,3
0,85. f ' c 0,85.30

BAB 6 Balok Anak


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 129


Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

1æ 2.m.Rn ö
r = ç1 - 1 - ÷
m çè fy ÷ø

1 æ 2.15,3.3,73 ö
= ç1 - 1 - ÷ = 0,0094
15,3 çè 390 ÷
ø
r > r min
r < r max Pakai tulangan tunggal
Digunakan r = 0,0094
As perlu = r . b . d
= 0,0094. 200 . 354
= 665,52 mm2
As perlu
n =
1
. π . 16 2
4
665,52
= = 3,31 » 4 tulangan
200,96
Jadi dipakai tulangan 4 D 16 mm

As ada = n . ¼ . p . d2
= 4 . ¼ . p . 162
= 4. ¼ . 3,14 . 162
= 803,84 mm2 > As perlu ® Aman..!!
Asada. fy 803,84 .390
a = = = 60,47
0,85, f ' c.b 0,85.30.200
Mn ada = As ada . fy (d – a/2)
= 803,84. 390 (354– 50,89/2)
= 10,3129.107 Nmm > Mn (aman)
Jadi dipakai tulangan 4 D 16 mm

Kontrol Spasi :
b - 2p - nf tulangan - 2f sengkang
S =
n -1

BAB 6 Balok Anak


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 130


Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

200 - 2 . 30 - 4. 16 - 2 . 8
= = 92 > 25 mm…..oke!!
4 -1

a) Tulangan Geser Balok anak


Dari perhitungan SAP 2000 Diperoleh :
Vu = 5615,95 kgm =56159,5 N
f’c = 30 Mpa
fy = 390 Mpa
d = 354 mm
Vc = 1/ 6 . f' c .b .d

= 1/ 6 . 30 .200 .354
= 64631,26 N
Ø Vc = 0,6 . 64631,26 N = 38778,76 N
3 Ø Vc = 3 . 38778,76 = 116336,28 N
0,5Ø Vc = 0,5 . 38778,76 = 19389,38 N

Syarat tulangan geser : Ø Vc < Vu < 3 Ø Vc


: 38778,76 N < 56159,5 N < 116336,28 N
Jadi diperlukan tulangan geser minimum
Ø Vs = Vu - Ø Vc
= 56159,5 - 38778,76 = 17380,74 N
fVs 17380,74
Vs perlu = = = 28967,9 N
0,6 0,6
Av = 2 . ¼ p (8)2
= 2 . ¼ . 3,14 . 64 = 100,48 mm2

Av . fy . d 100,48.390.354
S = = = 478,88 mm
Vs perlu 28967,9
354
S max = d/2 = = 177 mm
2
Jadi dipakai sengkang dengan tulangan Ø 8 – 170 mm

6.3.2 Perhitungan Tulangan Balok Anak as B - B’

BAB 6 Balok Anak


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 131


Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

a) Tulangan Lentur Balok Anak


Data Perencanaan :
h = 400 mm Øt = 16 mm
b = 200 mm` Øs = 8 mm
p = 30 mm d = h - p - 1/2 Øt - Øs
fy = 390 Mpa = 400 – 30 – ½ . 16– 8
f’c = 30 MPa =354 mm

0,85.f' c.β æ 600 ö


rb = çç ÷÷
fy è 600 + fy ø
0,85.30 æ 600 ö
= 0,85ç ÷
390 è 600 + 390 ø
= 0,034
r max = 0,75 . rb
= 0,75 . 0,034
= 0,025
1,4 1,4
r min = = = 0,0035
fy 390
Dari Perhitungan SAP 2000 diperoleh :
Mu = 1459,18 kgm= 1,45918.107 Nmm
Mu 1,45918.10 7
Mn = = = 1,82 . 107 Nmm
φ 0,8

Mn 1,82 . 10 7
Rn = = = 0,73
b . d 2 200 .354 2
fy 390
m = = = 15,3
0,85. f ' c 0,85.30

1æ 2.m.Rn ö
r = ç1 - 1 - ÷
m çè fy ÷ø

1 æ 2.15,3.0,73 ö
= ç1 - 1 - ÷ = 0,0037
15,3 çè 390 ÷
ø

BAB 6 Balok Anak


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 132


Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

r > r min
r < r mak Pakai tulangan tunggal
Digunakan r = 0,0037
As perlu = r . b . d
= 0,0037. 250 . 354
= 187,96 mm2
As perlu
n =
1
. π . 16 2
4
187,96
= = 0,93 » 2 tulangan
200,96
As ada = n . ¼ . p . d2
= 2 . ¼ . 3,14 . 162
= 401,92 mm2 > As perlu ® Aman..!!
Asada. fy 401,92.390
a = = = 30,74
0,85, f ' c.b 0,85.30.200
Mn ada = As ada . fy (d – a/2)
= 401,92. 390 (354– 30,74/2)
= 5,3079.107 Nmm > Mn (aman)
Kontrol Spasi :
b - 2p - nf tulangan - 2f sengkang
S =
n -1
200 - 2 . 30 - 2. 16 - 2 . 8
= = 92 > 25 mm…..oke!!
2 -1
Dipakai tulangan 2 D 16 mm

b) Tulangan Geser Balok anak


Dari perhitungan SAP 2000 Diperoleh :
Vu = 2702,18 kgm = 27021,8 N
f’c = 30 Mpa
fy = 390 Mpa
d = 354mm

BAB 6 Balok Anak


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 133


Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

Vc = 1/ 6 . f' c .b .d

= 1/ 6 . 30 .200 .354
= 64631,26 N
Ø Vc = 0,6 . 64631,26 N = 38778,76 N
3 Ø Vc = 3 . 38778,76 = 116336,28 N
0,5Ø Vc = 0,5 . 64631,26 = 32315,63
Syarat tulangan geser = Ø Vc < Vu < 3 Ø Vc

Jadi tidak diperlukan tulangan geser


354
S max = d/2 = = 177 mm
2
Jadi dipakai sengkang dengan tulangan Ø 8 – 170 mm

BAB 6 Balok Anak


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 134


Perencanaan Struktur Rumah dan Toko 2 Lantai

BAB 7
PORTAL

25.00
4.50 4.00 4.00 4.00 4.00 4.50

4 A 4
3 4 1 1 1 1
2 5
3
4.00 6 1 B' 3
B'1 1 1 1 1 1 1 1 4.00

2 5 1 1 1 1
3 4
3 3
A'
1 1 1 1
2 2
4.00 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4.00
2 1 1 1 1 2
2 2
2 1 1 1 1 2
4.00 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 4.00

2 1 1 1 1 2
1 1
4.50 4.00 4.00 4.00 4.00 4.50

A B C D E F G

Gambar 7.1 Denah Portal


7.1. Perencanaan Portal
7.1.1. Dasar perencanaan

Secara umum data yang digunakan untuk perhitungan recana portal adalah
sebagai berikut :
a. Bentuk rangka portal : Seperti tergambar
b. Model perhitungan : SAP 2000 ( 3 D )
c. Perencanaan dimensi rangka : b (mm) x h (mm)
Dimensi kolom : 300mm x 300mm
Dimensi sloof : 200mm x 300mm
Dimensi balok : 250mm x 400mm
Dimensi ring balk : 250mm x 300mm
d. Kedalaman pondasi : 1,5 m
e. Mutu beton : 30 Mpa

BAB 7 Portal
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 135


Perencanaan Struktur Rumah dan Toko 2 Lantai

7.1.2 Perencanaan pembebanan

Dalam perhitungan portal, berat sendiri balok dimasukkan dalam perhitungan


(input) SAP 2000, sedangkan beberapa pembebanan yang lain adalah sebagai
berikut :
a. Plat Lantai
Berat plat sendiri = 0,12 x 2400 x1 = 288 kg/m2
Berat keramik ( 1 cm ) = 0,01 x 2400 x1 = 24 kg/m2
Berat Spesi ( 2 cm ) = 0,02 x 2100 x1 = 42 kg/m2
Berat plafond + instalasi listrik = 18 kg/m2
Berat Pasir ( 2 cm ) = 0,02 x 1600 x1 = 32 kg/m2
qD = 404 kg/m2
b. Dinding
Berat sendiri dinding = 0,15 ( 4 - 0,3 ) x 1700 = 943,5 kg/m
c. Atap
Kuda kuda = 5312,13 kg ( SAP 2000 )
Jurai = 2112,12 kg ( SAP 2000 )
Setengah Kuda-kuda = 2008,06 kg ( SAP 2000 )
Semperempat Kuda = 961,87 kg ( SAP 2000 )

d. Beban rink balk


Beban Mati (qD)
Beban sendiri balok = 0,2 . 0,3 . 2400
= 144 kg/m

e. Beban Sloof
Beban Mati (qD)
Beban sendiri balok = 0,2 . 0,3 . 2400 = 144 kg/m
Beban dinding = 0,15 ( 4 - 0,3) x 1700 = 943,5 kg/m +
qD = 1087,5 kg/m

BAB 7 Portal
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 136


Perencanaan Struktur Rumah dan Toko 2 Lantai

Beban berfaktor (qU)


qU = 1,2 . qD + 1,6 . qL
= 1,2 . 1087,5+ 1,6 . 200
= 1625 kg/m

7.1.3. Perhitungan luas equivalen untuk plat lantai


1
Luas equivalent segitiga : .lx
3
ì æ L ö
2
ü
1 ï ï
Luas equivalent trapezium : Leq = .L x .í3 - 4ç x ÷ ý
6 ç 2 .L ÷
ïî è y ø ïþ

Tabel 7.1. Hitungan Lebar Equivalen


Ukuran Plat leq leq
NO Lx ( m ) Ly ( m )
( mm ) (segitiga) (trapesium)
1 400 x 400 4,00 4,00 1,33 0
2 400 x 450 4,00 4,50 0 1,26
3 225 x 225 2,25 2,25 0,75 0
4 225 x 200 2,25 2,00 0 0,473
5 200 x 200 2,00 2,00 0,67 0
6 1,125 x 400 1,125 4,00 0 0,54

BAB 7 Portal
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 137


Perencanaan Struktur Rumah dan Toko 2 Lantai

7.2. Perhitungan Pembebanan Balok


7.2.1. Perhitungan Pembebanan Balok Portal Melintang

Pada perhitungan pembebanan balok, diambil satu perencanaan sebagai


acuan penulangan Balok melintang, Perencanaan tersebut pada balok
As A Bentang 1-2 = 2-3 = 3-4 = 4-5

6 1 1
A A
4 3 2 1

Gambar 7.2. Pembebanan portal As A

Pembebanan balok induk As A Bentang 1-2 = 2-3 = 3-4 = 4-5


a. Beban mati (qd)
Beban sendiri balok = 0,25 . (0,4 – 0,12) . 2400 = 168 kg/m2
Berat Plat lantai : 404 x (1) = 404 kg/m2
Berat Dinding = 943,5 kg/m2
qd = 1515,5 kg/m2

Beban hidup (ql) : 200 . ( 1) = 200kg/m2

BAB 7 Portal
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 138


Perencanaan Struktur Rumah dan Toko 2 Lantai

Table 7.2. Rekapitulasi Hitungan Pembebanan Portal Melintang


PEMBEBANAN
BALOK INDUK
BEBAN MATI (kg/m) Beban hidup
PELAT + B. DINDING ql jumlah jumlah
Balok Bentang
Lantai No Leq Dinding qlxleq B.balok qlxleq qd

A 1-2 404 1 943,5 537,32 168 200 266 1648,82


2-3 404 1 943,5 537,32 168 200 266 1648,82
3-4 404 6 0 218,16 168 200 108 386,16
B 1-2 404 1+1 943,5 1074,64 168 200 532 1648,82
2-3 404 1+1 943,5 1074,64 168 200 532 1648,82
3-4 404 1+5+5 943,5 1078,68 168 200 534 2190,18
C 1-2 404 1+1 - 1074,64 168 200 532 1242,64
2-3 404 1+1 - 1074,64 168 200 532 1242,64
3-4 404 1+1 943,5 1074,64 168 200 532 2186,14
D 1-2 404 1+1 - 1074,64 168 200 532 1242,64
2-3 404 1+1 - 1074,64 200 532 1242,64
168
3-4 404 1+1 943,5 1074,64 200 532 2186,14
168
E 1-2 404 1+1 - 1074,64 200 532 1242,64
168
2-3 404 1+1 - 1074,64 200 532 1242,64
168
3-4 404 1+1 943,5 1074,64 200 532 2186,14
168
F 1-2 404 1+1 943,5 1074,64 200 532 2186,14
168
2-3 404 1+1 - 1074,64 200 532 1242,64
168
3-4 404 1 943,5 537,32 200 266 1648,82
168
G 1-2 404 1 943,5 537,32 200 266 1648,82
168
2-3 404 1 943,5 537,32 200 266 1648,82
168
3-4 404 1 943,5 - 200 - 1111,5
168

BAB 7 Portal
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 139


Perencanaan Struktur Rumah dan Toko 2 Lantai

7.2.2. Perhitungan Pembebanan Balok Portal

Pada perhitungan pembebanan balok, diambil satu perencanaan sebagai


acuan penulangan Balok memanjang, Perencanaan tersebut pada balok
As 2 Bentang A - G

2 1 1 1 1 2
2 2
2 1 1 1 1 2

A B C D E F G

Gambar 7.3. Pembebanan portal As 2

a. Pembebanan balok induk 2 A - B = F - G


Beban mati (qd)
Berat sendiri Balok : 0,25 . (0,4 – 0,12) . 2400 = 168 kg/m2
Berat Plat lantai : 404 . (0,943 + 0,943) = 761,944 kg/m2
Berat Dinding = 943,5 kg/m2
Qd = 1873,444 kg/m2

Beban hidup (ql) = 200 . (0,943 + 0,943) = 377,2 kg/m2

b. Pembebanan balok induk 2 B - C = C - D = D – E = E - F


Beban mati (qd)
Berat sendiri Balok : 0,25 . (0,4 – 0,12) . 2400 = 168 kg/m2
Berat Plat lantai : 404 . (1,33 + 1,33) = 1074,64 kg/m2
Berat Dinding = 943,5 kg/m2
Qd = 1242,64 kg/m2

Beban hidup (ql) = 200 . (1,33 + 1,33) = 532 kg/m2

BAB 7 Portal
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 140


Perencanaan Struktur Rumah dan Toko 2 Lantai

Table 7.3. Rekapitulasi Hitungan Pembebanan Portal Memanjang


PEMBEBANAN
BALOK INDUK
BEBAN MATI (kg/m) Beban hidup
PELAT + B. DINDING ql jumlah jumlah
Balok Bentang
Lantai No Leq Dinding qlxleq B.balok qlxleq qd

1 a-b 404 2 943,5 377,336 168 200 186,8 1488,836


b-c 404 1 943,5 537,32 168 200 266 1648,82
c-d 404 1 943,5 537,32 168 200 108 1648,82
d-e 404 1 943,5 537,32 168 200 532 1648,82
e-f 404 1 943,5 537,32 168 200 532 1648,82
f-g 404 2 943,5 377,336 168 200 186,8 1488,836
2 a-b 404 2+2 943,5 754,672 168 200 373,6 1866,172
b-c 404 1+1 - 1074,64 168 200 532 1242,64
c-d 404 1+1 - 1074,64 168 200 532 1242,64
d-e 404 1+1 - 1074,64 168 200 532 1242,64
e-f 404 1+1 - 1074,64 200 532 1242,64
168
f-g 404 2+2 943,5 754,672 200 373,6 1866,172
168
3 a-b 404 2+3+4 943,5 871,428 200 431,4 1982,928
168
b-c 404 1+1 943,5 1074,64 200 532 2186,14
168
c-d 404 1+1 943,5 1074,64 200 532 2186,14
168
d-e 404 1+1 943,5 1074,64 200 532 2186,14
168
e-f 404 1+1 943,5 1074,64 200 532 2186,14
168
f-g 404 2 - 377,336 200 186,6 545,336
168
4 a-b 404 3+4 943,5 494,092 200 244,6 1605,952
168
b-c 404 1 943,5 537,32 200 266 1648,82
168
c-d 404 1 943,5 537,32 200 266 1648,82
168
d-e 404 1 943,5 537,32 200 266 1648,82
168
e-f 404 1 943,5 537,32 200 266 1648,82
168
f-g 404 - 943,5 - 200 - 1111,5
168

BAB 7 Portal
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 141


Perencanaan Struktur Rumah dan Toko 2 Lantai

7.3. Penulangan Balok Portal

7.3.1. Perhitungan Tulangan Lentur Ring Balk

a. Daerah Tumpuan
Data perencanaan :
h = 300 mm
b = 250 mm
p = 40 mm
fy = 390 Mpa
f’c = 30 MPa
Øt = 16 mm
Øs = 8 mm
d = h - p - Øs - 1/2Øt
= 300 – 40 – 8 - ½16
= 244 mm

0,85.f' c.β æ 600 ö


rb = çç ÷÷
fy è 600 + fy ø
0,85.30.0,85 æ 600 ö
= ç ÷
350 è 600 + 390 ø
= 0,034
r max = 0,75 . rb
= 0,75 . 0,034
= 0,025
1,4 1,4
r min = = = 0,0035
fy 390

BAB 7 Portal
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 142


Perencanaan Struktur Rumah dan Toko 2 Lantai

Dari Perhitungan SAP 2000 diperoleh momen terbesar pada elemen no 200
Mu = 1774,4 kgm = 1,7744 . 107 Nmm
Mu 1,7744 .10 7
Mn = = = 2,218 . 107 Nmm
φ 0,8

Mn 2,218 . 10 7
Rn = = = 1,49
b .d2 250 . 244 2
fy 390
m = = = 15,3
0,85.f' c 0,85.30

1æ 2.m.Rn ö
r = ç1 - 1 - ÷
m çè fy ÷ø

1 æ 2 .15,3.1,49 ö
= ç1 - 1 - ÷
15,3 çè 390 ÷
ø
=0,0076
r > r min
r < r max
Digunakan r = 0,0076
As perlu = r. b . d
= 0,0076.250.244
= 463,6 mm2

Digunakan tulangan D 16
As perlu 463,6
n = =
1 200,96
p .16 2

4
= 2,31 ≈ 3 tulangan
As = 3 x 200,96 = 60,88 mm2
As> As perlu………………….aman Ok !
Jadi dipakai tulangan 3 D 16 mm

BAB 7 Portal
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 143


Perencanaan Struktur Rumah dan Toko 2 Lantai

b. Daerah Lapangan

Dari Perhitungan SAP 2000 diperoleh momen terbesar pada elemen no 200
Mu = 1711kgm = 1,711 . 107 Nmm
Mu 1,711 .10 7
Mn = = = 2,14 . 107 Nmm
φ 0,8

Mn 2,14 . 10 7
Rn = = = 1,44
b . d 2 200 . 244 2
fy 350
m = = = 13,725
0,85.f' c 0,85.30

1æ 2.m.Rn ö
r = ç1 - 1 - ÷
m çè fy ÷ø

1 æ 2 .15,3.1,44 ö
= ç1 - 1 - ÷
ç
15,3 è ÷
390 ø
=0,0074
r > r min
r < r max
Digunakan r = 0,0074
As perlu = r. b . d
= 0,0074.200.244
= 451,40 mm2
Digunakan tulangan D 16
As perlu 451,40
n = =
1 200,96
p .16 2
4
= 2,25 ≈ 3 tulangan
As = 3 x 200,96 = 602,88 mm2
As > As perlu………………….aman Ok !
Jadi dipakai tulangan 3 D 16 mm

BAB 7 Portal
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 144


Perencanaan Struktur Rumah dan Toko 2 Lantai

7.3.2. Perhitungan Tulangan Geser Rink Balk

Dari Perhitungan SAP 2000 diperoleh gaya geser terbesar pada elemen no 200
Vu = 2131,5 kg = 2131,5 N
Vc = 1/6 . f ' c .b.d

= 1/6 . 30 . 200 . 244


= 44548,10 N
f Vc = 0,6. Vc
= 26728,87 N
0,5f Vc = 13364,43 N
Vu < 0,5f Vc tidak perlu tulangan geser
S max = d/2 = 244/2
= 122 mm ≈ 120 mm
Jadi dipakai sengkang dengan tulangan Ø 8 – 100 mm

7.3.3. Perhitungan Tulangan Lentur Balok Portal Memanjang

Daerah Tumpuan

Data perencanaan :
h = 400 mm Øt = 16 mm
b = 250 mm Øs = 8 mm
p = 40 mm d = h - p - 1/2 Øt - Øs
fy = 350 Mpa = 400 – 40 – ½ . 16 - 8
f’c = 30 MPa = 344 mm

0,85.f' c.β æ 600 ö


rb = çç ÷÷
fy è 600 + fy ø
0,85.30.0,85 æ 600 ö
= ç ÷
390 è 600 + 390 ø
= 0,034

BAB 7 Portal
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 145


Perencanaan Struktur Rumah dan Toko 2 Lantai

r max = 0,75 . rb
= 0,75 . 0,034
= 0,025
1,4 1,4
r min = = = 0,0035
fy 350

Dari Perhitungan SAP 2000 diperoleh momen terbesar pada elemen no 128
Mu = 8097,92 kgm = 8,09792. 107 Nmm
Mu 8,09792 .10 7
Mn = =
φ 0,8
= 10,12 . 107 Nmm
Mn 10,12 . 10 7
Rn = = = 3,42
b .d2 250 . 344 2
fy 390
m = = = 15,3
0,85.f' c 0,85.30

1æ 2.m.Rn ö
r = ç1 - 1 - ÷
m çè fy ÷ø

1 æ 2 .15,3.3,42 ö
= ç1 - 1 - ÷ = 0,0093
15,3 çè 390 ÷
ø
r > r min
r < r max ® dipakai tulangan tunggal
Digunakan r = 0,0093
As perlu =r.b.d
= 0,0093 . 250 . 344
=799,80 mm2
Digunakan tulangan D 16
As perlu 799,80
n = = = 3,98 ≈ 4 tulangan
1 200,96
p .16 2

4
As’ = 4 x 200,96 = 803,84
As’ > As perlu………………….aman Ok !
Jadi dipakai tulangan 4 D 16 mm

BAB 7 Portal
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 146


Perencanaan Struktur Rumah dan Toko 2 Lantai

Daerah Lapangan

Dari Perhitungan SAP 2000 diperoleh momen terbesar pada elemen no 128
Mu = 7670,86 kgm = 7,67086. 107 Nmm
Mu 7,67086 .10 7
Mn = =
φ 0,8
= 9,58. 107 Nmm
Mn 9,58 .10 7
2
= 2
= 3,23
Rn = b . d 250 . 344

fy 390
m = = = 15,3
0,85.f' c 0,85.30

1æ 2.m.Rn ö
r = ç1 - 1 - ÷
m çè fy ÷ø

1 æç 2 .15,3.3,23 ö÷
1 - 1 - ÷ = 0,0069
15,3 çè 390 ø
=
r > r min
r < r max ® dipakai tulangan tunggal
Digunakan r = 0,0047
As perlu =r.b.d
= 0,0069 . 250 . 344
= 593,40 mm2

Digunakan tulangan D 16
As perlu 593,40
=
1 200,96
p .16 2

n = 4 = 2,95 ≈ 3 tulangan
As = 4 x 200,96 = 602,88 mm
As > As perlu………………….aman Ok !
Jadi dipakai tulangan 3 D 16 mm

BAB 7 Portal
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 147


Perencanaan Struktur Rumah dan Toko 2 Lantai

7.3.4. Perhitungan Tulangan Geser Balok Portal Memanjang

Dari Perhitungan SAP 2000 diperoleh gaya geser terbesar pada elemen no 128
Vu = 10009,3 kg = 100093 N
f’c = 30 Mpa
fy = 240 Mpa
d = 344 mm
Vc = 1/6 . f 'c . b . d

= 1/6 . 30 250 . 344


= 78506,9 N
Ø Vc = 0,6 . 78506,89 N = 47104,14 N
3 Ø Vc = 3 . 47104,14 N = 188416,56 N

Syarat tulangan geser : Ø Vc < Vu < 3Ø Vc


: 47104,14 N < 100093 N < 188416,56 N
Ø Vs = Vu - Ø Vc
= 100093 – 47104,14
= 52988,86 N
fVs 52988,86
Vs perlu = =
0,6 0,6
= 88314,76 N
Av = 2 . ¼ p (8)2
= 2 . ¼ . 3,14 . 64
= 100,531 mm2
Av . fy . d 100,531.240.344
S = = = 93,98 mm
Vs perlu 88314,76
S max = d/2 = 344/2
= 172 mm
Jadi dipakai sengkang minimum dengan tulangan Ø 8 – 150 mm

BAB 7 Portal
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 148


Perencanaan Struktur Rumah dan Toko 2 Lantai

7.3.5. Perhitungan Tulangan Lentur Balok Portal Melintang

Daerah Tumpuan

Data perencanaan :
h = 400 mm Øt = 16 mm
b = 250 mm Øs = 8 mm
p = 40 mm d = h - p – Øs – ½ Øt
fy = 390 Mpa = 400 – 40 – 8 – ½ 16
f’c = 30 MPa = 344 mm

0,85.f' c.β æ 600 ö


rb = çç ÷÷
fy è 600 + fy ø
0,85.30.0,85 æ 600 ö
= ç ÷
390 è 600 + 390 ø
= 0,034
r max = 0,75 . rb
= 0,75 . 0,034
= 0,025
1,4 1,4
r min = = = 0,0035
fy 350

Dari Perhitungan SAP 2000 diperoleh momen terbesar pada elemen no 135
Mu = 5667,91 kgm = 5,66791 . 107 Nmm
Mu 5,66791 .10 7
Mn = =
φ 0,8
= 7,08 . 107 Nmm
Mn 7,08 . 10 7
Rn = = = 2,39
b . d 2 250 . 344 2
fy 350
m = = = 15,3
0,85.f' c 0,85.30

BAB 7 Portal
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 149


Perencanaan Struktur Rumah dan Toko 2 Lantai

1æ 2.m.Rn ö
r = ç1 - 1 - ÷
m çè fy ÷ø

1 æ 2 .15,3.2,39 ö
= ç1 - 1 - ÷ = 0,0093
15,3 çè 390 ÷
ø
r > r min
r < r max
Digunakan r = 0,0093
As perlu =r.b.d
= 0,0093 . 250 . 344
= 799,8 mm2
Digunakan tulangan D 16
As perlu 799,8
n = =
1 200,96
p .16 2

4
= 3,97 ≈ 4 tulangan

As’ = 4 x 200,96
= 803,84
As’ > As perlu………………….aman Ok !
Jadi dipakai tulangan 4 D 16 mm

Daerah Lapangan

Dari Perhitungan SAP 2000 diperoleh momen terbesar pada elemen 135
Mu = 4571,32 kgm = 4,57132.107 Nmm
Mu 4,57132 .10 7
Mn = = = 5,71 . 107 Nmm
φ 0,8

Mn 5,71 . 10 7
Rn = = = 1,93
b . d 2 250 . 344 2
fy 390
m = = = 15,3
0,85.f' c 0,85.30

BAB 7 Portal
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 150


Perencanaan Struktur Rumah dan Toko 2 Lantai

1æ 2.m.Rn ö
r = ç1 - 1 - ÷
m çè fy ÷ø

1 æ 2 .15,3. 1,93 ö
= ç1 - 1 - ÷ = 0,0052
15,3 çè 390 ÷
ø
r > r min
r < r max
Digunakan r = 0,0052
As perlu =r.b.d
= 0,0052.250.344
= 447,2 mm2
Digunakan tulangan Ø 16
As perlu 447,2
n = = = 2,22 ≈ 3 tulangan
1 200,96
p .16 2

4
As’ = 3 x 200,96 = 602,88
As’ > As perlu………………….aman Ok !
Jadi dipakai tulangan 3 D 16 mm

7.3.6. Perhitungan Tulangan Geser Balok Portal Melintang

Dari Perhitungan SAP 2000 diperoleh gaya geser terbesar pada elemen no 135
Vu = 8035,83 kg = 80358,3 N
f’c = 30 Mpa
fy = 240 Mpa
d = 344 mm
Vc = 1/6 . f 'c . b . d

= 1/6 . 30 250 . 344


= 78506,89 N
Ø Vc = 0,6 . 78506,89 N = 47104,14 N
3 Ø Vc = 3 . 47104,14 N = 188416,56 N

BAB 7 Portal
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 151


Perencanaan Struktur Rumah dan Toko 2 Lantai

Syarat tulangan geser : Ø Vc < Vu < 3Ø Vc


: 47104,14 N < 80358,3 N < 188416,56 N
Ø Vs = Vu - Ø Vc
= 80358,3 – 47104,14
= 33254,16 N
fVs 33254,16
Vs perlu = =
0,6 0,6
= 55423,6 N
Av = 2 . ¼ p (8)2
= 2 . ¼ . 3,14 . 64
= 100,531 mm2
Av . fy . d 100,531.240.344
S = = = 149,75 mm
Vs perlu 55423,6
S max = d/2 = 344/2
= 172 mm ≈ 150 mm
Jadi dipakai sengkang dengan tulangan Ø 8 – 150 mm

7.4. Penulangan Kolom

7.4.1. Perhitungan Tulangan Lentur Kolom

Data perencanaan :
b = 300 mm ø tulangan =16 mm
h = 300 mm ø sengkang = 8 mm
f’c = 30 MPa p (tebal selimut) = 40 mm
fy = 390 MPa

Dari Perhitungan SAP 2000 diperoleh gaya terbesar pada elemen no 228
Pu = 20691,67 kg = 206916,7 N
Mu = 2615,22 kgm =2,61522 .107 Nmm
d = h – s – ø sengkang – ½ ø tulangan
= 300 – 40 – 8 – ½ .16
= 244 mm
d’ = h–d

BAB 7 Portal
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 152


Perencanaan Struktur Rumah dan Toko 2 Lantai

= 300–244
= 56 mm
Mu
e= = 206916,7 = 126,39 mm
Pu
e min = 0,1.h = 0,1. 300 = 30 mm
600 600
cb = .d = .244 = 147,87
600 + fy 600 + 390
ab = β1.cb
= 0,85.147,87
= 125,7
Pnb = 0,85.f’c.ab.b
= 0,85. 30.125,7.300
= 961605 N
Pu
Pnperlu = ; 0,1. f ' c. Ag = 0,1.30.300.300 = 2,7.10 5 N
f
® karena Pu = 2,069167.105 N < 0,1. f ' c. Ag ,
1,5.Pu
maka ø = 0,80 -
f ' c. Ag

1,5.2,069167 .10 5
= 0,80 - = 0,76
30.2,7.10 5
Pu 206916,7
Pnperlu = = = 272258,81 N
f 0,78
Pnperlu < Pnb ® analisis keruntuhan tarik
Pnperlu 272258,81
a= = = 35,58
0,85. f ' c.b 0,85.30.300

æh aö æ 300 35,58 ö
Pnperluç - e - ÷ 272258,81.ç - 30 - ÷
As = è 2 2ø
= è 2 2 ø
= 390 mm2
fy (d - d ') 390(244 - 56)
Ast = 1 % Ag =0,01 . 300. 300 = 900 mm2
Menghitung jumlah tulangan
511,65
n = = 2,54 ≈ 3 tulangan
1 .p .(16) 2
4
As ada = 3 . ¼ . π . 162

BAB 7 Portal
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 153


Perencanaan Struktur Rumah dan Toko 2 Lantai

= 602,88 mm2 > 511,65 mm2


As ada > As perlu………….. Ok!
Jadi dipakai tulangan 3 D 16

7.4.2 . Perhitungan Tulangan Geser Kolom

Dari Perhitungan SAP 2000 diperoleh gaya geser terbesar pada elemen no 88
Vu = 1031,85 kgm = 10318,5 N
Vc = 1/6 . f ' c .b.d

= 1/6 . 30 . 300 . 244


= 66822,15 N
f Vc = 0,6. Vc
= 40093,3 N
0,5f Vc = 20046,6 N
Vu < 0,5f Vc tidak perlu tulangan geser
S max = d/2 = 244/2
= 122 mm ≈ 120 mm
Jadi dipakai sengkang dengan tulangan Ø 8 – 100 mm

7.5. PENULANGAN SLOOF

7.5.1. Perhitungan Tulangan Lentur Sloof

Daerah Tumpuan

Data perencanaan :
b = 200 mm d = h – p –Ø s - ½Øt
h = 300 mm = 300 – 40 - 8 – ½16
f’c = 30 Mpa = 244 mm
fy = 350 Mpa

0,85. f ' c æ 600 ö


rb = b çç ÷÷
fy è 600 + fy ø

BAB 7 Portal
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 154


Perencanaan Struktur Rumah dan Toko 2 Lantai

0,85.30 æ 600 ö
= 0,85ç ÷
390 è 600 + 390 ø
= 0,034
r max = 0,75 . rb
= 0,75 . 0,034
= 0,025
1,4 1,4
r min = = = 0,0035
fy 390

Dari Perhitungan SAP 2000 diperoleh momen terbesar pada elemen no 42


Mu = 2585 kgm = 2,585.107 Nmm
Mu 2,585.10 7
Mn = =
φ 0,8
= 3,23125. 107 Nmm
Mn 3,23125.10 7
Rn = =
b.d 2 200.244 2
= 2,72
fy 390
m = = = 15,3
0,85 f ' c 0,85.30

1æ 2.m.Rn ö
r = ç1 - 1 - ÷
m çè fy ÷ø

1 æ 2.15,3.2,72 ö
= ç1 - 1 - ÷
ç
15,3 è ÷
390 ø
= 0,0078
r > rmin
r < rmax
r Digunakan r = 0,0078
As perlu = r . b . d
= 0,0078. 200 . 244
= 380,64 mm2
Digunakan tulangan Ø 16

BAB 7 Portal
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 155


Perencanaan Struktur Rumah dan Toko 2 Lantai

380,64
n = = 1,80 » 2 tulangan
1 p (16 2 )
4
As= 2 x 200,96 = 401,92 mm2
As >As perlu maka sloof aman……Ok!
Jadi dipakai tulangan 2 D 16 mm

Daerah Lapangan

Dari Perhitungan SAP 2000 diperoleh momen terbesar pada elemen no 42


Mu = 1312,04 kgm = 1,31204 . 107 Nmm
1,31204 .10 7
Mn = = 1,64005.107 Nmm
0,8

Mn 1,64005.10 7
Rn = = = 1,38
b.d 2 200.244 2
fy 390
m = = = 15,3
0,85 f ' c 0,85.30

1æ 2.m.Rn ö
rperlu = ç1 - 1 - ÷
m çè fy ÷ø

1 æ 2.15,3.1,38 ö
= ç1 - 1 - ÷ = 0,0039
15,3 çè 390 ÷
ø
r > rmin
r < rmax Digunakan rperlu = 0,0039
As perlu = rperlu . b . d
= 0,0039 . 200 . 244
= 190,32 mm2
190,32
n = = 0,94 ≈ 2 tulangan
1 p .(16 2 )
4
As’ = 2 x 200,96 = 401,92
As’ >As perlu maka sloof aman …….Ok!
Jadi dipakai tulangan 2 D 16 mm

7.5.2. Perhitungan Tulangan Geser

BAB 7 Portal
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 156


Perencanaan Struktur Rumah dan Toko 2 Lantai

Dari Perhitungan SAP 2000 diperoleh gaya geser pada elemen no 42


Vu = 3406,22 kg = 34062,2 N
Vc = 1/6 . f 'c . b . d

=1/6 . 30 200 . 244


= 44548,1 N
Ø Vc = 0,6 . 44548,1 N
= 26728,9 N
3 Ø Vc = 3 . 26728,9 N
= 80186,58 N
Syarat tulangan geser : Ø Vc < Vu < 3Ø Vc
: 26728,9 N < 34062,2 N < 80186,58 N

Ø Vs = Vu - Ø Vc
= 34062,2 – 26728,9
= 7333,3 N
fVs 7333,3
Vs perlu = =
0,6 0,6
= 12222,17 N
Av = 2 . ¼ p (8)2
= 2 . ¼ . 3,14 . 64
= 100,531 mm2
Av . fy . d 100,531.240.244
S = = = 481,65 mm
Vs perlu 12222,17
S max = d/2 = 244/2
= 122 mm ≈ 120 mm
Jadi dipakai sengkang dengan tulangan Ø 8 – 100 mm

Tabel 7.4. Balok Melintang

Balok Bentang
Potongan Tumpuan Kiri Lapangan Tumpuan Kanan

BAB 7 Portal
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 157


Perencanaan Struktur Rumah dan Toko 2 Lantai

0.25 0.25 0.25

BALOK I 0.40 0.40 0.40

Tulangan Pokok 4 D 16 mm 3 D 16 mm 4 D 16 mm
Sengkang Ø 8 – 150 mm Ø 8 – 150 mm Ø 8 – 150 mm

Tabel 7.5. Balok Memanjang

Balok Bentang
Potongan Tumpuan Kiri Lapangan Tumpuan Kanan
0.25 0.25 0.25
BALOK 2

0.40 0.40 0.40

Tulangan Pokok 4 D 16 mm 3 D 16 mm 4 D 16 mm
Sengkang Ø 8 – 150 mm Ø 8 – 150 mm Ø 8 – 150 mm

Tabel 7.6. Kolom

Kolom
0.30

0.30

BAB 7 Portal
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 158


Perencanaan Struktur Rumah dan Toko 2 Lantai

KOLOM

Tulangan Pokok 3 D 16
Sengkang Ø 8 – 100 mm
Tabel 7.7. Sloof

Balok Bentang
Potongan Tumpuan Kiri Lapangan Tumpuan Kanan
0.20 0.20 0.20
SLOOF

0.30 0.30 0.30

Tulangan Pokok 2 D 16 mm 2 D 16 mm 2 D 16 mm
Sengkang Ø 8 – 100 mm Ø 8 – 100 mm Ø 8 – 100 mm
Tabel 7.8. Ring Balk

Balok Bentang
Potongan Tumpuan Kiri Lapangan Tumpuan Kanan
0.25 0.25 0.25
RING BALOK

0.30 0.30 0.30

Tulangan Pokok 3 D 16 mm 3 D 16 mm 3 D 16 mm
Sengkang Ø 8 – 100 mm Ø 8 – 100 mm Ø 8 – 100 mm

BAB 7 Portal
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 159


Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 8
PERENCANAAN PONDASI

8.1 Data Perencanaan

Pu Keramik 30x30
Spesi
Pasir Urug
Mu Tanah Urug

+ 0.00

- 1.20
0.40
- 1.50
1.50

0.3

0.3 1.50 1.50

1.50 0.6 0.3 0.6

Gambar 8.1 Perencanaan Pondasi

Direncanakan pondasi telapak dengan kedalaman 1,5 m ukuran


1,5 m x 1,5 m
f ,c = 30 Mpa h = 400 mm
fy = 390 Mpa d = h-p-1/2.Qt-Qs

σ tanah = 1,5 kg/cm2 = 15000 kg/m2


= 400-50-1/2.16-8
g tanah = 1,7 t/m3 = 1700 kg/m3
= 328 mm
γ beton = 2,4 t/m2

BAB 8 Perencanaan Pondasi


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 160


Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

Dari Perhitungan SAP 2000 diperoleh gaya aksial terbesar dan momen terbesar pada
batang nomor 16 :
Pu = 48092,77 kg
Mu = 21,74 kgm

8.2 Perencanaan Kapasitas Dukung Pondasi

a. Perhitungan kapasitas dukung pondasi

Pembebanan pondasi
Berat telapak pondasi =1,5 x 1,5 x 0,4 x
2400 = 2160 kg
Berat tanah = (1,5.1,5.1,1)-(0,4.0,4.1,1).1700 =
4618,9 kg
Berat kolom = (0,3x0,3x1,5) x 2400 = 345,6 kg
Pu = 23941,06 kg +
P total =31035,56 kg

Dimensi Pondasi
Pu
stanah =
A
Pu 48092,77
A = =
s tan ah 15000
= 0,96 m2
B =L= A = 0,48
= 0,70 m ~ 1 m
Ptot Mtot
s yang terjadi = ±
A 1
.b.L2
6
σmaksimum
31035,56 21,74
= +
1 / 6.1,5(1,5)
2
1,5.1,5
= 14233,82 kg/m2
31035,56 21,74
σminimum = -
1 / 6.1,5(1,5)
2
1,5.1,5
= 13793,58 kg/m2
= σ tan ahhterjadi < s ijin tanah…...............Ok!
Pu

Mu
BAB 8 Perencanaan Pondasi
D
B
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 161


Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

Gambar 8.2 Diagram tegangan bawah pondasi

8.3 Perhitungan Tulangan Lentur

Mu = ½ . qu . t2
= ½ . ( 14233,82). (0,6)2
= 5635 kgm
= 5,635.107 Nmm
5,635.10 7
Mn =
0,8
= 7,04375.10 7 Nmm
fy 390
m = = = 15,3
0,85. f ' c 0,85.30
æ 600 ö
0,85 . f' c
rb = bçç ÷÷
fy è 600 + fy ø
0,85.30 æ 600 ö
= .0,85.ç ÷
390 è 600 + 390 ø
= 0,034
Mn 7,04375.10 7
Rn = =
b.d 2 1500(328)
2

= 0,43
r max = 0,75 . rb
= 0,75 . 0.034 = 0,025
r min = 0,0035
1æ 2.m . Rn ö
r perlu = ç1 - 1 -
ç
÷
mè fy ÷ø
1 æ 2.15,3.0,43 ö
= . çç1 - 1 - ÷
÷
15,3 è 390 ø
= 0,002
r perlu < r min
< r max
Dipakai r min = 0,0035

BAB 8 Perencanaan Pondasi


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 162


Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

As perlu = rmin. b . d
= 0,0035 . 1500 .328
= 1772 mm2
digunakan tul Æ16 = ¼ . p . d2
= ¼ . 3,14 . (16)2
= 200,96 mm2
1722
Jumlah tulangan (n) = = 8,5 ~ 9 buah
200,96
1500
Jarak tulangan = = 166,6 mm ~ 160 mm
9
Sehingga dipakai tulangan Æ 16 - 160 mm
As yang timbul = 9 x 200,96
= 1808,64 mm2> As………..ok!

8.4 Perhitungan Tulangan Geser

a = 400 – (1/2 .400 – 50)


= 250 mm = 0,25 m
Vu = s x A efektif
= 15668,99 x (0,6 x 1,5 )
= 14102,09 N
Vc = 1 / 6 . f' c . b. d
= 1 / 6 . 30 . 1500.328
= 449132,4 N
Æ Vc = 0,6 . Vc
= 0,6 . 449132,4= 269479,5 N
0,5Æ Vc = 0,5 . 269479,5 N
= 134739,75 N
Vu < 0,5Æ Vc tidak perlu tulangan geser
Tulangan geser minimum Ø 10 – 200 mm

BAB 8 Perencanaan Pondasi


library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 163


Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

BAB 9
REKAPITULASI

9.1. Perencanaan atap


Hasil dari perencanaan atap adalah sebagai berikut :
j. Jarak antar kuda-kuda : 4,33 m
k. Kemiringan atap (a) : 35°
l. Bahan gording : lip channels ( ) 150 x 75 x 20 x 4,5
m. Bahan rangka kuda-kuda : baja profil double siku sama kaki (ûë).
n. Bahan Jurai : Double lip channels 150 x 75 x 20 x 4,5
o. Bahan penutup atap : genteng.
p. Alat sambung : baut diameter 12,7 mm ( ½ inches)-mur.
q. Pelat pengaku : 8 mm
r. Jarak antar gording : 1,83 m
s. Bentuk atap : limasan.
k. Mutu baja profil : Bj-37 (sijin = 1600 kg/cm2)
(sLeleh = 2400 kg/cm2)
Berikut adalah hasil rekapitulasi profil baja yang direncanakan :

1. Seperempat kuda-kuda

3 6 7
5

1 2

Gambar 9.1. seperempat kuda-kuda

BAB 9 Rekapitulasi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 164


Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

Tabel 9.1 Rekapitulasi perencanaan profil Seperempat kuda-kuda

No Batang Dimensi Profil Baut (mm)


1 ûë 40. 40 . 6 2 Æ 12,7
2 ûë 40. 40 . 6 2 Æ 12,7
3 ûë 40. 40 . 6 2 Æ 12,7
4 ûë 40. 40 . 6 2 Æ 12,7
5 ûë 40. 40 . 6 2 Æ 12,7
6 ûë 40. 40 . 6 2 Æ 12,7
7 ûë 40. 40 . 6 2 Æ 12,7

2. Setengah kuda-kuda

7
15
14 4.20
6 13
12
11
5 10
9

1 2 3 4

6.00

Gambar 9.2. Setengah kuda-kuda

Tabel 9.2 Rekapitulasi perencanaan profil Setengah kuda-kuda

No Batang Dimensi Profil Baut (mm)


1 ûë 45. 45. 5 2 Æ 12,7
2 ûë 45. 45. 5 2 Æ 12,7
3 ûë 45. 45. 5 2 Æ 12,7
4 ûë 45. 45. 5 2 Æ 12,7
5 ûë 45. 45. 5 2 Æ 12,7
6 ûë 45. 45. 5 2 Æ 12,7

BAB 9 Rekapitulasi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 165


Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

No Batang Dimensi Profil Baut (mm)


7 ûë 45. 45. 5 2 Æ 12,7
8 ûë 45. 45. 5 2 Æ 12,7
9 ûë 45. 45. 5 2 Æ 12,7
10 ûë 45. 45. 5 2 Æ 12,7
11 ûë 45. 45. 5 2 Æ 12,7
12 ûë 45. 45. 5 2 Æ 12,7
13 ûë 45. 45. 5 2 Æ 12,7
14 ûë 45. 45. 5 2 Æ 12,7
15 ûë 45. 45. 5 2 Æ 12,7
16 ûë 45. 45. 5 2 Æ 12,7

3. Setengah kuda-kuda utama A

8 13
No Joint
4 6
7 14
23 7
3 No Batang
22 24 4.20
6 21 25 15
20 26
2 19 27 8

5 18 28 16
17 29
1 9
1 10 2 11 3 12 4 13 4 14 3 15 2 16 1

12.00

Gambar 9.3. Kuda-kuda utama A

Tabel 9.3 Rekapitulasi perencanaan profil kuda-kuda utama A

Nomer Batang Dimensi Profil Baut (mm)

1 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
2 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
3 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
4 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
5 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

BAB 9 Rekapitulasi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 166


Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

Nomer Batang Dimensi Profil Baut (mm)

6 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
7 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
8 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
9 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
10 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
11 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
12 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
13 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
14 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
15 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
16 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
17 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
18 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
19 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
20 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
21 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
22 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
23 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
24 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
25 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
26 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
27 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
28 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
29 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

BAB 9 Rekapitulasi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 167


Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

4. Setengah kuda-kuda utama B


5

8 13
No Joint
4 6
7 14
23 7
3 No Batang
22 24 4.20
6 21 25 15
20 26
2 19 27 8

5 18 28 16
17 29
1 9
1 10 2 11 3 12 4 13 4 14 3 15 2 16 1

12.00

Gambar 9.4. Kuda-kuda utama

Lanjutan tabel 9.4 Rekapitulasi perencanaan profil kuda-kuda utama B

Nomer Batang Dimensi Profil Baut (mm)

1 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
2 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
3 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
4 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
5 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
6 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
7 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
8 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
9 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
10 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
11 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
12 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
13 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
14 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
15 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
16 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
17 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
18 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
19 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
20 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

BAB 9 Rekapitulasi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 168


Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

Nomer Batang Dimensi Profil Baut (mm)

21 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
22 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
23 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
24 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

25 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
26 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
27 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
28 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7
29 ûë 50 . 50 . 5 3 Æ 12,7

5. Jurai

7
15
14 4.20
6 13
12
11
5 10
9

1 2 3 4

8.48

Gambar 9.5. Jurai

BAB 9 Rekapitulasi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 169


Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

Tabel 9.5 Rekapitulasi perencanaan profil jurai

Nomor Dimensi Profil Baut (mm)


Batang
1 û ë 50 . 50 . 6 2 Æ 12,7
2 û ë 50 . 50 . 6 2 Æ 12,7
3 û ë 50 . 50 . 6 2 Æ 12,7
4 û ë 50 . 50 . 6 2 Æ 12,7
5 û ë 50 . 50 . 6 2 Æ 12,7
6 û ë 50 . 50 . 6 2 Æ 12,7
7 û ë 50 . 50 . 6 2 Æ 12,7
8 û ë 50 . 50 . 6 2 Æ 12,7
9 û ë 50 . 50 . 6 2 Æ 12,7
10 û ë 50 . 50 . 6 2 Æ 12,7
11 û ë 50 . 50 . 6 2 Æ 12,7
12 û ë 50 . 50 . 6 2 Æ 12,7
13 û ë 50 . 50 . 6 2 Æ 12,7
14 û ë 50 . 50 . 6 2 Æ 12,7
15 û ë 50 . 50 . 6 2 Æ 12,7

9.2 Perencanaan Tangga


ü Tebal plat dan bordes tangga = 15 cm
ü Lebar datar = 400 cm
ü Lebar tangga rencana = 160 cm
ü Dimensi bordes = 160 x 320 cm
ü Kemiringan tangga a = 350
ü Jumlah antrede = 10 buah
ü Jumlah optrede = 11 buah

9.2.1 Penulangan Tangga

a. penulangan tangga dan bordes


Lapangan = Æ 12 mm –200 mm
Tumpuan = Æ 12 mm –100 mm

BAB 9 Rekapitulasi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 170


Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

b. Penulangan balok bordes


Dimensi balok 15/30
Lapangan = 3 Æ 12 mm
Tumpuan = 3 Æ 12 mm
Geser = Æ 8 – 120 mm

9.2.2 Pondasi Tangga


- Kedalaman = 1,5 m
- Ukuran alas = 1200 x 1600 mm
- g tanah = 1,7 t/m3 = 1700 kg/m3
- s tanah = 1,5 kg/cm2 = 15000 kg/m2
- Tebal = 200 mm
- Penulangan pondasi
a. arah sumbu pendek = Æ 12 mm –100 mm
b. arah sumbu panjang = Æ 12 mm –100 mm
c. geser = Æ 8 – 200 mm

9.3 Perencanaan Plat

Rekapitulasi penulangan plat


Tulangan lapangan arah x Æ 10 – 240 mm
Tulangan lapangan arah y Æ 10 – 240 mm
Tulangan tumpuan arah x Æ 10 – 240 mm
Tulangan tumpuan arah y Æ 10 – 240 mm

9.4. Perencanaan balok anak

a. dimensi balok anak 200 mm x 400 mm


Lapangan = 2 D 16 mm
Tumpuan = 2 D 16 mm
Geser = Æ 8 – 170 mm

9.5 Perencanaan Portal

BAB 9 Rekapitulasi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 171


Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

a. Dimensi ring balok : 250 mm x 300 mm


Lapangan = 3 D 16 mm
Tumpuan = 3 D 16 mm
Geser = Æ 8 – 100 mm
b. Dimensi balok portal : 250 mm x 400 mm
- Balok portal memanjang
Lapangan = 3 D 16 mm
Tumpuan = 4 D 16 mm
Geser = Æ 8 – 150 mm
- Balok portal melintang
Lapangan = 3 D 16 mm
Tumpuan = 4 D 16 mm
Geser = Æ 8 – 150 mm

c. Dimensi kolom : 300 x 300 mm


Tulangan = 3 D 16 mm
Geser = Æ 8 – 100 mm
d. Dimensi sloof struktur : 200 mm x 300 mm
Lapangan = 2 D 16 mm
Tumpuan = 2 D 16 mm
Geser = Æ 8 – 100 mm

9.6 Perencanaan Pondasi Footplat


- Kedalaman = 1,5 m
- Ukuran alas = 1500 x 1500 mm
- g tanah = 1,7 t/m3 = 1700 kg/m3
- s tanah = 1,5 kg/cm2 = 15000 kg/m2
- Tebal = 40 cm
- Penulangan pondasi
arah sumbu pendek = D 16 mm –160 mm
arah sumbu panjang = D 16 mm –160 mm
geser = Æ 10 – 200 mm

BAB 9 Rekapitulasi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Tugas Akhir 172


Perencanaan Struktur Rumah Tinggal 2 Lantai

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2002, Standar Nasional Indonesia Tata Cara Perhitungan Struktur


Beton Untuk Bangunan Gedung (SNI 03-2847-2002), Direktorat
Penyelidik Masalah Bangunan, Direktorat Jendral Cipta Karya
Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik, Bandung.

Anonim, 2002, Standar Nasional Indonesia Tata Cara Perhitungan Struktur Baja
Untuk Bangunan Gedung (SNI 03-1729-2002), Direktorat Penyelidik
Masalah Bangunan, Direktorat Jendral Cipta Karya Departemen Pekerjaan
Umum dan Tenaga Listrik, Bandung.

Anonim, 1983, Peraturan Pembebanan Indonesia untuk bangunan Gedung


(PPIUG), 1983, Cetakan ke-2, Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga
Listrik, Direktorat Jendral Cipta Karya Yayasan Lembaga Penyelidik
Masalah Bangunan, Bandung.

Anonim, 1984, Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia (PPBBI),


1984, Cetakan ke-2, Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik,
Direktorat Jendral Cipta Karya Yayasan Lembaga Penyelidik Masalah
Bangunan, Bandung.

BAB 9 Rekapitulasi

Anda mungkin juga menyukai