id
Skripsi
FITRI HAYATI
I1305030
commit to user
i
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
LEMBAR PENGESAHAN
MODEL PENGUKURAN DAMPAK PASAR MODERN DAN PASAR
TRADISIONAL TERHADAP PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO
(PDRB) DI KABUPATEN BOYOLALI
SKRIPSI
Oleh :
Fitri Hayati
I 1305030
Tim Penguji :
1. Ir. Murman Budijanto, MT. (…………………………)
NIP 19640516 200012 1 001
Mengetahui Mengesahkan,
Ketua Jurusan Teknik Industri Ketua Program Studi Nonreg
Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
SURAT PERNYATAAN
ORISINALITAS KARYA ILMIAH
Saya mahasiswa Jurusan Teknik Industri UNS yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Fitri Hayati
NIM : I 1305030
Judul Tugas Akhir : Model Pengukuran Dampak Pasar Modern dan Pasar
Tradisional Terhadap PDRB di Kabupaten Boyolali
Menyatakan bahwa Tugas Akhir (TA) atau skripsi yang saya susun tidak
mencontoh atau melakukan plagiat dari karya tulis orang lain. Jika terbukti bahwa
Tugas Akhir yang saya susun mencontoh atau melakukan plagiat dapat dinyatakan
batal atu gelar Sarjana yang saya peroleh dengan sendirinya dibatalkan atau
dicabut.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila
dikemudian hari terbukti melakukan kebohongan maka saya sanggup
menanggung segala konsekuensinya.
Fitri Hayati
I 1305030
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
SURAT PERNYATAAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH
Fitri Hayati
I 1305030
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur panjatkan ke Hadirat Allah SWT Yang Maha Pengasih
dan Penyayang, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian yang berjudul
”Model Pengukuran Dampak Pasar Modern dan Pasar Tradisional Terhadap
PDRB Kabupaten Boyolali“.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan
terlaksana dengan baik tanpa bantuan, bimbingan, petunjuk dan saran dari semua
pihak. Untuk itu, di dalam kesempatan yang sangat baik ini, dengan segenap
kerendahan hati dan rasa yang setulus-tulusnya, penulis ingin mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Allah SWT karena atas segala izin, rizki, dan rahmat-Nya penulis berhasil
menyelesaikan Laporan Skripsi ini.
2. Bapak dan Ibu tercinta yang telah memberikan kasih sayang dan doa sehingga
penulis dapat menyelesaikan Laporan Skripsi ini dengan baik.
3. Dr. Cucuk Nur Rosyidi, ST., MT selaku Ketua Jurusan Teknik Industri
Universitas Sebelas Maret Surakarta dan selaku penguji, terima kasih atas
kesediaannya memberikan masukan, gagasan dan saran atas perbaikan tugas
akhir ini..
4. Bapak Wakhid A. Jauhari, ST., MT., selaku koordinator Tugas Akhir yang
telah membantu mempermudah pelaksanaan skripsi ini.
5. Ir. Murman Budijanto, MT., dan Dr. Wahyudi Sutopo, ST., MSi. selaku dosen
pembimbing yang telah sabar dalam memberikan pengarahan dan bimbingan
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan lancar.
6. Bapak Roni Zakaria, ST., MT., selaku penguji, terima kasih atas kesediaannya
memberikan masukan, gagasan dan saran atas perbaikan tugas akhir ini.
7. Bapak Eko Liquiddanu, ST., MT., selaku Pembimbing Akademis, terima
kasih atas segala bimbingan dan nasehat bapak selama masa perkuliahan saya
di Teknik Industri ini. commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
8. Para staff dan karyawan Jurusan Teknik Industri, atas segala kesabaran dan
pengertiannya dalam memberikan bantuan dan fasilitas demi kelancaran
penyelesaian tugas akhir ini.
9. Seluruh Staff Disperindagsar Pemerintah Kabupaten Boyolali, terima kasih
atas segala bantuan dan bimbingannya dalam hal ketersediaan data yang
penulis butuhkan selama melakukan penelitian.
10. Teman-teman angkatan 2005 jurusan Teknik Industri UNS – dzaki, sa’diyah,
intan, ita, amy, payet, ustad, dodot, deny, dan semuanya yang telah
memberikan dorongan dan semangat kepada penulis, terima kasih untuk
waktu, kebersamaan, dan kesabaran dalam menghadapi penulis.
11. Mb apin, mb pi’i dan adik-adik kos di Ar Rohim yang senantiasa memberikan
semangat kepada penulis dalam menyelesaikan Laporan Skripsi.
12. Seluruh pihak-pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, atas
segala bimbingan, bantuan, kritik, dan saran dalam penyusunan tugas akhir
ini.
Terima kasih untuk semuanya, untuk doa-doa yang diketahui maupun
tersembunyi. Hanya Allah yang dapat mambalas segala kebaikan dan keikhlasan
dan kepada-Nya lah segala sesuatu akan kembali.
Penulis menyadari bahwa laporan tugas akhir ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, penulis membuka diri atas segala saran dan kritik yang
membangun. Besar harapan penulis semoga laporan tugas akhir ini dapat
bermanfaat bagi penulis dan pembaca sekalian.
Penulis
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
Fitri Hayati, NIM : I 1305030. MODEL PENGUKURAN DAMPAK PASAR
MODERN DAN PASAR TRADISIONAL TERHADAP PRODUK
DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) DI KABUPATEN BOYOLALI.
Tugas Akhir. Surakarta : Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik,
Universitas Sebelas Maret Surakarta. Juli 2012.
commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
ABSTRACT
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................... ii
LEMBAR VALIDASI .............................................................................. iii
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ........................................... iv
SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ..................... v
KATA PENGANTAR .............................................................................. vi
ABSTRAK ................................................................................................ viii
ABSTRACT .............................................................................................. ix
DAFTAR ISI ............................................................................................. x
DAFTAR TABEL ..................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xii
DAFTAR PERSAMAAN ......................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xiv
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.......................................................................... I-1
1.2. Perumusan Masalah .................................................................. I-4
1.3. Tujuan Penelitian ...................................................................... I-4
1.4. Manfaat Penelitian .................................................................... I-4
1.5. Batasan Masalah ....................................................................... I-4
1.6. Asumsi ...................................................................................... I-5
1.7. Sistematika Penulisan ............................................................... I-5
BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Pasar ......................................................................................... II-1
2.1.1. Pasar Tradisional .......................................................... II-1
2.1.2. Pasar Modern ................................................................ II-5
2.2. Persaingan Pasar ....................................................................... II-7
2.3. Profil Kabupaten Boyolali ........................................................ II-9
commit to user
2.4. Model Ekonometri .................................................................... II-18
ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
xii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Table 5.1 Uji Goodness of Fit Model Dengan 8 Variabel Bebas................ V-1
Tabel 5.2 Uji Asumsi Klasik Model Dengan 8 Variabel Bebas ................. V-3
Table 5.3 Uji Goodness of Fit Model Dengan 6 Variabel Bebas................ V-5
Table 5.4 Uji Asumsi Klasik Model Dengan 6 Variabel Bebas ................. V-7
commit to user
xiii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
commit to user
xiv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR PERSAMAAN
commit to user
xv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
commit to user
xvi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB V
ANALISIS DAN INTERPRETASI HASIL
V-1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Dari Tabel 5.1 dapat dilihat bahwa pada persamaan regresi linear,
koefisien F adalah sebesar 37.240 dengan signifikansi dibawah 0.05 sehingga
dapat disimpulkan bahwa variabel bebas yang digunakan dalam persamaan
secara bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap nilai PDRB. Hasil uji t
menunjukkan bahwa tingkat signifikansi untuk semua variabel masih berada
dibawah 0.05, sehingga dapat disimpulkan secara masing-masing, variabel
jumlah unit pasar tradisional, omzet, jumlah pemasok, jumlah tenaga kerja,
jumlah pedagang, variabel dummy 1, dummy 2, dan variabel dummy
kelompok 3 mempunyai pengaruh terhadap nilai PDRB. Pada persamaan ini
nilai adjusted R² adalah sebesar 0.730 yang artinya variansi nilai PDRB dapat
dijelaskan oleh variabel bebas yang digunakan sebesar 73%. Sedangkan
sisanya yaitu 27% dijelaskan oleh penyebab-penyebab lain diluar model. Nilai
SEE diperoleh sebesar 15.78807. Makin kecil nilai SEE akan membuat model
regresi semakin tepat dalam memprediksi variabel dependen.
Pada persamaan regresi log linear diperoleh nilai F sebesar 44.962
dengan signifikansi dibawah 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa besarnya
persentase perubahan nilai pada variabel bebas secara bersama-sama
memberikan pengaruh terhadap besarnya persentase perubahan nilai PDRB.
Hasil uji t menunjukkan bahwa semua variabel mempunyai signifikansi
dibawah 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa besarnya persentase
perubahan nilai pada variabel jumlah unit pasar tradisional, omzet, jumlah
tenaga kerja, jumlah pedagang, jumlah pemasok , variabel dummy 1, dummy 2,
dan dummy 3, masing - masing memberikan pengaruh terhadap besarnya
persentase perubahan nilai PDRB. Pada persamaan ini diperoleh nilai adjusted
R² sebesar 0.776 yang artinya variansi persentase perubahan nilai PDRB dapat
dijelaskan oleh variabel bebas yang digunakan sebesar 77.6%. Sedangkan
sisanya yaitu 22.4% dijelaskan oleh penyebab-penyebab lain diluar model.
Nilai SEE diperoleh sebesar 0.15949. Makin kecil nilai SEE akan membuat
model regresi semakin tepat dalam memprediksi variabel dependen.
Selain uji Goodness of Fit untuk memperoleh model yang memenuhi
commit to user
syarat BLUE (Best Linear Unbiased Estimator), dilakukan uji asumsi klasik
V-2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
V-3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
V-4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
model yang BLUE karena kedua model tersebut masih mengalami gejala
multikolinearitas.
V-5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
pada persamaan regresi linear diperoleh nilai signifikansi untuk variabel omzet,
jumlah pedagang, dan dummy 3 berada dibawah 0.05, sedangkan untuk
variabel lain masih mempunyai signifikansi diatas 0.05 sehingga dapat
disimpulkan bahwa variabel omzet, jumlah pedagang, dan dummy 3 secara
masing-masing mempunyai pengaruh terhadap nilai PDRB.
Pada persamaan ini diperoleh nilai koefisien determinasi (adjusted R²)
sebesar 0.675. Hal ini dapat diartikan bahwa variansi nilai PDRB dapat
dijelaskan oleh variansi nilai variabel jumlah unit pasar tradisional, omzet,
jumlah pemasok, dummy 1, dummy 2, dan dummy 3 sebesar 67.5%.
Sedangkan sisanya yaitu 32.5% dijelaskan oleh penyebab-penyebab lain diluar
model.
Pada persamaan regresi log linear diperoleh nilai F sebesar 36.707
dengan signifikansi dibawah 0.05 (lampiran 2), sehingga dapat disimpulkan
bahwa variabel Ln jumlah unit pasar tradisional, Ln omzet, Ln jumlah
pedagang, variabel dummy 1, dummy 2, dan dummy 3 secara bersama – sama
memberikan pengaruh terhadap persentase perubahan nilai PDRB. Dari hasil
uji t diperoleh hanya 2 variabel bebas yaitu variabel omzet, dan variabel
dummy 3, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel ln omzet, dummy 1, dan
dummy 3 secara masing masing mempengaruhi elastisitas (Ln) PDRB. Pada
persamaan ini koefisien determinasinya adalah sebesar 0.667 yang artinya
variansi Ln PDRB dapat dijelaskan oleh variansi variabel Ln jumlah unit pasar
tradisional, omzet, jumlah pedagang, dummy 1, dummy 2, dan dummy 3
sebesar 66.7%. Sedangkan sisanya yaitu 33.3% dijelaskan oleh penyebab-
penyebab lain diluar model.
Uji asumsi klasik diperlukan untuk mendapatkan model persamaan
yang memenuhi syarat BLUE (Best Linear Unbiased Estimator). Untuk
memenuhi syarat tersebut dilakukan uji multikolinearitas, uji autokorelasi dan
uji heteroskedastisitas. Hasil dari uji asumsi klasik pada persamaan regresi
linear dan log linear dengan 6 variabel bebas dapat dilihat pada Tabel 5.4.
commit to user
V-6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
V-7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
V-8
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
V-9
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
V-10
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
I-1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
I-2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
I-3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
I-4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
2. Pasar modern yang diteliti adalah semua jenis pasar modern baik
supermarket, hypermarket, maupun minimarket yang telah beroperasi di
daerah sejak tahun 2006-2010.
3. Penelitian dibatasi pada dampak pasar modern dan pasar tradisional
terhadap PDRB Kabupaten Boyolali dengan pasar modern sebagai variabel
dummy.
4. PDRB yang dikaji dalam penelitian ini adalah PDRB di bidang
perdagangan.
I.6. Asumsi
Asumsi digunakan untuk menyederhanakan kompleksitas permasalahan
yang diteliti. Asumsi yang digunakan dalam penelitian Tugas Akhir ini adalah
sebagai berikut :
1. Kata pasar modern merujuk pada supermarket, hypermarket, maupun
minimarket yang beroperasi di Wilayah Kabupaten Boyolali.
2. Kata pasar merujuk pada pasar tradisional yang ada di Boyolali kecuali
disebutkan secara khusus.
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini diuraikan latar belakang penelitian, perumusan
masalah tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah,
asumsi yang digunakan, dan sistematika penulisan laporan Tugas
Akhir.
commit to user
I-5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
I-6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pasar
Secara umum, pasar dapat didefinisikan sebagai tempat bertemunya
penjual dan pembeli untuk melakukan transaksi jual beli. Kotler (1998)
mendefinisikan pasar dari berbagai sisi yaitu :
1. Dalam pengertian aslinya yaitu suatu tempat fisik dimana pembeli dan
penjual berkumpul untuk mempertukarkan barang dan jasa.
2. Bagi seorang ekonom yaitu semua pembeli dan penjual yang membeli dan
melakukan transaksi atas barang/jasa tertentu.
3. Bagi seorang pemasar yaitu sebagai himpunan dari semua pembeli nyata
dan pembeli potensial dari pada suatu produk.
Dalam Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Nomor 53/M-
DAG/PER/12/2008 tentang Pedoman Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional,
Pusat Perbelanjaan, dan Toko Modern, pasar didefinisikan sebagai area tempat
jual beli barang dengan jumlah penjual lebih dari satu baik yang disebut sebagai
pusat perbelanjaan, pasar tradisional, pertokoan, mall, plasa, pusat perdagangan
maupun sebutan lainnya.
Berdasarkan pola manajemen yang dipakai, pasar dapat dibedakan
menjadi dua kelompok besar yaitu :
1. Pasar Tradisional
Pasar yang masih menggunakan pola manajemen yang sangat sederhana
dengan ciri-cirinya setiap pedagang mempunyai satu jenis usaha, adanya
interaksi antara penjual dan pembeli (tawar menawar harga), penempatan
barang dijajar kurang tertata rapi, kenyamanan dan keamanan kurang
diperhatikan.
2. Pasar Modern
Pasar yang sudah memakai pola-pola manajemen modern, dengan ciri-ciri
jenis barang dagangan yang dilakukan oleh satu pedagang, harga tetap
(fixed), tata letak barang dagangan teratur dengan baik dan rapi,
kenyamanan dan keamanan commit to user prioritas utama.
sudah menjadi
II-1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
II-2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
II-3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
II-4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
II-5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
II-6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Retai Tradisional
Bawah – Bawah
II-7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
baik antar ritel tradisional dan modern, maupun intern ritel tradisional dan intern
ritel modern. (Ma’ruf, 2005).
Semenjak pemerintah mengeluarkan kebijakan investasi asing langsung
dalam sektor usaha ritel pada tahun 1998, meningkatnya persaingan antar pasar
modern telah menorong supermarket untuk membuka cabang di kota-kota kecil
dalam rangka mencari pelanggan dan terjadinya perang harga. Akibatnya
supermarket yang semula hanya melayani masyarakat kelas menengah keatas
pada awal 1990-an (CPIS, 1994), kini juga dapat memungkinkan masyarakat
kelas menengah kebawah untuk mengakses supermarket. Hal tersebut tentu saja
berpengaruh pada usaha para pedagang tradisional di sekitar Supermarket.
Menurut laporan AC Nielsen Asia Pacific Retail and Shopper Trend 2005,
kecenderungan publik untuk berbelanja dipasar tradisional mengalami
penurunan sebesar 2% per tahun, sedangkan supermarket mengalami
pertumbuhan dengan rata-rata 15% per tahun. Berdasarkan penelitian yang
dilakukan oleh Suryadarma dkk (2007), pedagang pasar tradisional menyebutkan
supermarket sebagai pesaing terberat kedua setelah pedagang lain dalam pasar
tradisional yang sama. Gambaran persaingan dapat dilihat pada Gambar 2.2.
Convinience Store
commit to user
II-8
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Boyolali
5 Musuk
4 10 Mojosongo
7 13 3 Teras
12 18 16 19 Ampel
21 20 24 28 32 Selo
11 10 15 18 23 10 Cepogo
11 17 8 4 22 31 21 Banyudono
15 21 12 9 28 36 27 6 Sawit
18 24 14 11 30 38 39 8 13 Sambi
23 29 18 16 35 44 34 12 18 12 Ngemplak
25 31 21 18 37 46 36 14 20 7 19 Simo
33 37 29 26 42 54 44 22 28 15 27 10 Nogosari
41 47 42 40 36 67 58 36 42 28 40 22 32 Andong
37 43 33 30 27 60 48 26 32 19 31 12 22 10 Klego
37 43 41 42 25 58 48 38 44 31 43 24 34 22 12 Wonosegoro
32 38 36 37 20 52 43 34 39 26 38 19 29 16 7 5 Karanggede
49 55 47 44 37 70 60 40 46 33 45 26 36 12 14 12 17 Kemusu
70 76 68 65 58 90 81 62 67 54 66 47 57 32 35 33 38 21 Juwangi
Gambar 2.3 Jarak Antar Kecamatan di Kabupaten Boyolali
Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Boyolali
commit to user
II-9
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
II-10
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
II-11
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
deviden, dan keuntungan, maka tmbul perbedaan antara produk domestik dan
produk regional.
Sedangkan Produk Regional didefinisikan sebagai produk yang
ditimbulkan oleh faktor produksi yang dimiliki oleh penduduk suatu region atau
produk domestik ditambah dengan pendapatan yang diterima dari luar daerah/
luar negeri dikurangi dengan pendapatan yang dibayar ke luar negeri.
PDRB yang digunakan untuk mengukur tingkat pertumbuhan ekonomi di
Kabupaten Boyolali ada 2 macam yaitu PDRB atas Harga Berlaku (PDRB
ADHB) dan PDRB atas Harga Konstan (PDRB ADHK).
PDRB atas Harga Berlaku didefinisikan sebagai jumlah nilai tambah bruto
(gross value added) yang timbul dari seluruh sektor perekonomian disuatu
wilayah (region). Yang dimaksud nilai tambah yaitu merupakan nilai yang
ditambahkan kepada barang dan jasa yang dipakai oleh unit produksi dalam
proses produksi sebagai input antara. Nilai yang ditambahkan ini sama dengan
balas jasa atas ikut sertanya faktor produksi dalam proses produksi.
PDRB atas dasar Harga Konstan dari tahun ke tahun menggambarkan
perkembangan yang disebabkan oleh adanya perubahan dalam volume produksi
barang dan jasa yang dihasilkan serta perubahan tingkat harganya. Sedangkan
untuk dapat mengukur perubahan volume produk atau perkembangan
produktifitas secara nyata, faktor pengaruh perubahan harga perlu dihilangkan,
sehingga sering disebut PDRB riil yaitu dengan cara menghitung PDRB atas dasar
Harga Konstan.
Penghitungan atas dasar harga konstan ini, hasilnya dapat digunakan untuk
perencanaan ekonomi, proyeksi dan untuk menilai pertumbuhan ekonomi secara
keseluruhan maupun sektoral. Dalam penghitungan atas dasar harga konstan ini
selalu berkaitan dengan harga- harga pada tahun dasar. Sebab, harga-harga pada
tahun dasar tersebut digunakan untuk menentukan angka indeks dasar yang
besarnya = 100% dan difungsikan sebagai pembanding harga-harga pada tahun-
tahun tertentu yang akan diselidiki. Untuk penghitungan dengan harga konstan,
tahun yang digunakan adalah tahun 2000.
commit to user
II-12
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
II-13
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
II-14
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
pertumbuhan jumlah unit yang fluktuatif dari tahun 2006-2010, bahkan cenderung
menurun. Menurunnya jumlah kios-kios dan unit pasar tradisional tersebut
membuat resah para pedagang pasar tradisional. Mereka menuntut pemerintah
untuk segera mengeluarkan PERDA mengenai penataan pasar tradisional dan
pasar modern.
Sekretaris Paguyuban Pedagang Pasar Kota Boyolali, Much Ichsanuddin,
menyatakan salah satu faktor utama yang membuat pasar terpuruk adalah
banyaknya toko modern, termasuk swalayan, yang berdiri di depan pasar
(www.solopos.com). Dari tahun ke tahun jumlahnya juga semakin banyak. Hal ini
secara tidak langsung memengaruhi jumlah pembeli yang berbelanja di pasar Kota
Boyolali. Oleh karena itu, pihaknya meminta supaya pemerintah daerah segera
bertindak. Hingga akhir 2011 Pemerintah Kabupaten Boyolali belum memiliki
Peraturan Daerah tentang penataan pasar tradisional dan pasar modern. Saat ini
PERDA yang digunakan Pemerintah Kabupaten Boyolali dalam mengelola pasar
tradisional dan pasar modern adalah PERDA No 28 tahun 2001 mengenai
Pengelolaan dan Retribusi Pasar Pemerintah dan PERDA No 12 tahun 2003
mengenai rumah toko, toko dan kios. Selain itu pemerintah juga menggunakan
PERMENDAGRI No 53/M-DAG/12/2008 tentang Pedoman Penataan dan
Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan, dan Toko Modern.
Dalam PERMENDAGRI No 53 tahun 2008 pasal 3, disebutkan bahwa
pendirian pasar tradisional, pusat perbelanjaan, dan toko harus melalui analisa
kondisi sosial ekonomi masyarakat dan keberadaan pasar tradisional dan UMKM.
Kondisi sosial dan ekonomi yang dianalisa meliputi :
1. Struktur kepadatan penduduk menurut mata pencaharian dan pendidikan
2. Tingkat pendapatan ekonomi rumah tangga
3. Kepadatan penduduk
4. Pertumbuhan penduduk
5. Kemitraan dengan UMKM lokal
6. Penyerapan tenaga kerja lokal
7. Ketahanan dan pertumbuhan Pasar Tradisional sebagai sarana bagi UMKM
lokal commit to user
II-15
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
II-16
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
II-17
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
II-18
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
para ahli statistik ekonomi tidak bertindak lebih lanjut atau tidak menaruh
perhatian dengan penggunaan data yang terkumpul ini untuk menguji teori
ekonomi.
Meskipun statistika matematis memberikan banyak alat-alat yang
digunakan dalam bidang ekonometri, para ahli ekonometrika sering memerlukan
metode khusus mengingat kekhususan sebagian besar data ekonomi yaitu bahwa
data tidak timbul sebagai hasil percobaan yang dikendalikan. Ahli ekonometrika
sebagimana ahli cuaca biasanya tergantung pada data yang tidak bisa
dikendalikan secara langsung. Ahli ekonometrika mengambil data yang
dibutuhkan secara apa adanya. Namun, hal tersebut sering memunculkan
permasalahan yang tidak bisa diselesaikan secara statistika matematis. Data
seperti itu biasanya mengandung kesalahan pengukuran. Ketika muncul
permasalahan mengenai kesalahan pengukuran seperti pada kejadian tersebut,
para ahli ekonometri biasanya diminta untuk mengembangkan metode analisis
khusus untuk menghadapi permasalahan kesalahan pengukuran seperti itu.
Untuk lebih memahami mengenai metodologi ekonometri, terlebih
dahulu sebagai contoh akan dipelajari mengenai teori ekonomi yang dinyatakan
oleh Johm Maynard Keynes mengenai teori konsumsi. Keynes menyatakan
bahwa manusia ingin, biasanya, dan secara rata-rata untuk meningkatkan
konsumsi mereka pada saat pendapatannya meningkat, tetapi tidak sebesar
peningkatan dalam pendapatan mereka (Keynes dalam Gujarati, 1993).
Secara ringkas, Keynes menyatakan bahwa kecenderungan
mengkonsumsi secara marjinal (Marginal Propesity of Consume – MPC),
tingkat perubahan konsumsi untuk setiap unit perubahan dalam pendapatan,
adalah lebih besar dari 0 tetapi kurang dari 1. Untuk mengkaji teori konsumsi
tersebut maka para ahli ekonometri akan memuat persamaan matematis
mengenai hipotesis tersebut. Persamaan yang mungkin diberikan oleh para ahli
ekonomi matematis untuk menjelaskan hipotesis tersebut adalah sebagai berikut:
Y = α + βX .................................................................................................. (2.1)
II-19
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Y = Belanja Konsumsi
X = Pendapatan
Y = α + βX + u ........................................................................................ (2.2)
Dimana u dikenal sebagai disturbance atau gangguan / kesalahan /
error yaitu suatu variabel acak/ random yang mempunyai ciri probabilistik yang
dirumuskan dengan baik. Faktor error u menyatakan semua kekuatan yang
mempengaruhi konsumsi tetapi belum diperhitungkan secara statistik.
Persamaan tersebut merupakan model ekonometrik yang menghipotesiskan
bahwa variabel tak bebas Y (konsumsi) berhubungan secara linear dengan
variabel yang bersifat menjelaskan (explanatory variabel) X (pendapatan) tetapi
hubungan antara keduanya bersifat tidak pasti; hubungan tersebut tergantung
pada variasi individual.
Setelah menspesifikasikan suatu model ekonometri, maka tugas para
ahli ekonometrika selanjutnya adalah memperoleh nilai parameter model dari
data yang tersedia; nilai ini mungkin diberikan oleh ahli statistik ekonomi.
Untuk memperoleh nilai parameter model, teknik utama yang digunakan dalam
ekonometri adalah analisis regresi.
Setelah diperoleh nilai parameter model, langkah selanjutnya dalam
ekonometri adalah mengembangkan kriteria yang cocok untuk mengetahui
apakah nilai konstanta (parameter) model yang diperoleh sesuai dengan yang
diharapkan oleh teori/hipotesis yang sedang
commit diuji. Pada langkah ini, metode yang
to user
II-20
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
akan digunakan adalah teori statistik yang dikenal dengan uji hipotesis
(inferensia statistik).
Setelah diperoleh model ekonometri yang telah ditaksir (estimated
econometric model), maka selanjutnya model ekonometri yang dihasilkan dapat
digunakan untuk melakukan peramalan (forecasting) pada variabel tak bebas
(independen) atas dasar nilai-nilai variabel yang menjelaskan (explanatory
variables) yang telah diketahui.
Pada umumnya, analisis ekonometrika mengikuti metodologi berikut :
1. Membuat pernyataan atau hipotesis.
2. Mengumpulkan data.
3. Menentukan model matematis dari teori tersebut.
4. Menentukan model statistik, atau ekonometri, dari teori tersebut.
5. Menaksir parameter-parameter dari model ekonometri yang dipilih.
6. Memeriksa kecocokan model : pengujian spesifikasi model.
7. Menguji hipotesis yang dihasilkan model.
8. Menggunakan model untuk melakukan prediksi atau peramalan.
Seperti yang telah disebutkan pada uraian diatas, analisis regresi
merupakan teknik utama yang digunakan untuk menaksir parameter dalam
model ekonometri. Dalam penelitian ini jumlah variabel independen yang
digunakan lebih dari satu sehingga analisis regresi yang digunakan adalah
analisis regresi berganda. Selanjutnya akan dilakukan pembahasan mengenai
analisis regresi berganda.
II-21
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
yang disebut hukum Galton mengenai regresi universal. Dalam bahasa Galton ia
menyebutnya sebagai regresi meuju medikritas (Maddala dalam Gozhali, 2001).
Interpretasi modern mengenai regresi agak berlainan dengan regresi
versi Galton. Secara umum analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai
hubungan antara satu variabel yang disebut variabel tak bebas atau variabel
yang dijelaskan dan satu atau lebih variabel lain yang disebut variabel bebas
atau variabel penjelas (Gujarati, 2006).
Variabel tak bebas sering juga disebut sebagai variabel dependen, dan
variabel bebas sering disebut sebagai variabel independen. Hasil dari analisis
regresi adalah berupa koefisien untuk masing-masing variabel independen.
Koefisien ini diperoleh dengan cara memprediksi nilai variabel dependen dengan
suatu persamaan.
Dalam analisis regresi, selain mengukur kekuatan hubungan antara dua
variabel atau lebih, juga menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen
dengan variabel independen. Variabel dependen diasumsikan random/stokastik,
yang berarti mempunyai distribusi probabilistik. Variabel independen/bebas,
diasumsikan memiliki nilai tetap (dalam pengambilan sampel yang berulang).
Penting untuk diingat bahwa meskipun analisis regresi berkenaan
dengan hubungan antara satu variabel tak bebas dan satu atau lebih variabel
bebas, namun keterkaitan tersebut tidak selalu menyiratkan adanya hubungan
sebab akibat; dalam hal ini, tidak selalu berarti bahwa variabel bebas merupakan
penyebab dan vaiabel tak bebas sebagai akibat. Jika hubungan sebab-akibat
diantara keduanya memang ada, maka hubungan tersebut harus dilandasi oleh
beberapa teori (ekonomi). Hubungan sebab- akibat harus selalu dilandasi, atau
disimpulkan dari teori yang mendasari fenomena yang diuji secara empiris.
Teknik estimasi variabel dependen yang melandasi analisis regresi
disebut Ordinary Least Squares (pangkat kuadrat terkecil biasa). Metode OLS
pertama kali diperkenalkan oleh Carl Friedrich Gauss, seorang ahli matematika
dari Jerman. Inti metode OLS adalah mengestimasi suatu garis regresi dengan
jalan meminimalkan jumlah kuadrat kesalahan setiap observasi terhadap garis
tersebut. commit to user
II-22
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Analisis regresi bisa memiliki salah satu dari beberapa tujuan dibawah
ini :
1. Untuk menaksir nilai rata-rata dari variabel tak bebas, berdasarkan nilai-
nilai variabel bebas yang ada.
2. Untuk menguji hipotesis tentang sifat ketergantungan antar variabel –
hipotesis ini dibuat berdasarkan teori ekonomi.
3. Untuk memprediksi atau meramalkan, nilai rata-rata dari variabel tak bebas
berdasarkan nilai variabel bebas yang berada diluar rentang sampel.
4. Satu atau lebih gabungan tujuan diatas.
Dalam persamaan regresi sederhana atau model regresi dua variabel,
variabel tak bebas merupakan fungsi dari hanya satu variabel penjelas (variabel
tak bebas). Sedangkan dalam persamaan regresi dimana variabel tak bebas
merupakan fungsi dari lebih dari satu variabel penjelas, maka persamaan
regresinya disebut persamaan regresi berganda.
Menurut Gujarati (2006), regresi linear berganda yakni “regresi dimana
lebih dari satu variabel penjelas, atau variabel bebas digunakan untuk
menjelaskan perilaku variabel tak bebas”.
Regresi berganda dapat digunakan dalam 3 situasi yaitu :
1. Mengembangkan persamaan estimasi kekuatan diri dimana untuk
memprediksikan nilai untuk variabel kriteria dari nilai untuk beberapa
variabel prediktor.
2. Mengontrol variabel yang bercampur untuk mengevaluasi kontribusi
variabel lainnya dengan lebih baik.
3. Menguji dan menjelaskan teori sebab akibat.
Regresi berganda adalah perluasan dari regresi linier bivariat. Persamaan
yang digeneralkan adalah :
Y = b 0 + b 1 X 1 + b 2 X 2 + ... + b n X n + e ......................................... (2.3)
Dimana :
⨘ = suatu konstan , nilai Y ketika semua nilai X adalah nol.
⨘ = slope permukaan regresi atau permukaan respon. Β mewakili
commit to user
koefisien regresi yang berhubungan dengan masing-masing
II-23
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
II-24
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
porsidata (misalnya keempat dan ketiga) dan hanya menggunakan sisanya untuk
menghitung persamaan yang diestimasi. Orang kemudian menggunakan
persamaan tersebut pada data yang dikesampingkan untuk menghitung 隠 untuk
data yang dikeluarkan. Hal ini kemudian dapat dibandingkan dengan 隠 asli
untuk menentukan sebagaimana baiknya persamaan memprediksikan data
basenya.
commit to user
II-25
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
II-26
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
II-27
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
II-28
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
II-29
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
II-30
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
II-31
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
II-32
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
II-33
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Jumlah Pedagang
Jumlah Pemasok
Dummy Kecamatan :
II-34
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Hipotesa I (H1):
Diduga faktor jumlah unit pasar tradisional, jumlah pedagang, jumlah tenaga kerja,
omzet, dan jumlah pemasok bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap nilai
Produk Domestik Regional Bruto ( PDRB)
Hipotesa II (H2) :
Diduga faktor jumlah pasar tradisional, jumlah pemasok, jumlah tenaga kerja, omzet, dan
jumlah pedagang masing-masing berpengaruh secara signifikan terhadap nilai Produk
Domestik Regional Bruto ( PDRB)
H21 : Diduga faktor jumlah pasar tradisional berpengaruh secara signifikan
terhadap nilai Produk Domestik Regional Bruto ( PDRB).
H22 : Diduga faktor jumlah pedagang berpengaruh secara signifikan terhadap
nilai Produk Domestik Regional Bruto ( PDRB)
H23 : Diduga faktor jumlah tenaga kerja berpengaruh secara signifikan terhadap
nilai Produk Domestik Regional Bruto ( PDRB)
H24 : Diduga faktor omzet berpengaruh secara signifikan terhadap nilai Produk
Domestik Regional Bruto ( PDRB)
H25 : Diduga faktor Jumlah Pemasok berpengaruh secara signifikan terhadap nilai
Produk Domestik Regional Bruto ( PDRB)
H31 Diduga faktor kelompok kecamatan (dengan 1-4 unit pasar modern, dengan 5-
8 unit pasar modern, dengan > 8 unit pasar modern) masing-masing
berpengaruh secara signifikan terhadap nilai Produk Domestik Regional Bruto (
PDRB)
commit to user
II-35
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Diagram Alir Penelitian
Pada bab ini akan dikemukakan langkah-langkah dan metode yang
digunakan untuk melakukan pengukuran dampak pasar modern dan pasar
tradisional serta kontribusinya terhadap Produk Domestic Regional Bruto
Kabupaten Boyolali.
commit to user
III-1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
III-2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
III-3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
III-4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
III-5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda
disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang
homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.
Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan uji Glejser,
yang dilakukan dengan meregresikan nilai absolut residual yang diperoleh
dari model regresi sebagai variabel dependen terhadap semua variabel
independen dalam model regresi. Apabila nilai koefisien regresi dari masing-
masing variabel bebas dalam model regresi ini tidak signifikan secara
statistik, maka dapat disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas
(Sumodiningrat. 2001).
Menurut Santoso (2001), tujuan dari uji ini adalah melihat apakah
ada ketidaksamaan varians dari residual dari suatu pengamatan ke
pengamatan lain dari tabel ANOVA. Gujarati (1999), suatu variabel
dinyatakan terjadi heteroskedastisitas apabila memiliki probabilitas <0,5.
Sebaliknya dinyatakan terjadi homoskedastisitas (yang diharapkan) apabila
memiliki probabilitas > 0,5. Santoso (2001). Untuk menilainya berdasarkan
grafik scatter plot dimana :
a. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar (secara acak) di
atas dan dibawah angka 0 pada sumbu y maka tidak terjadi
heteroskedastisitas,
b. Jika ada pola tertentu serta titik-titik yang membentuk pola tertentu diatas
dan dibawah angka 0 pada sumbu y maka terjadi heteroskedastisitas.
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
menguji model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang sebelumnya. Jika variance dari satu
pengamatan ke pengamatan sebelumnya tetap, maka disebut
homoskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas
atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Beberapa cara untuk mendeteksi
heteroskedastisitas antara lain yaitu dengan melihat scatterplott, uji Park, dan
uji Glejser.
commit to user
III-6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap hasil pengolahan data. Hal yang
dianalisis adalah hubungan antara-faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja pasar
tradisional serta kontribusinya terhadap PDRB Kabupaten Boyolali.
commit to user
III-7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Pada tahap ini dilakukan penarikan kesimpulan dari penelitian yang telah
dilakukan dengan diikuti penyampaian saran-saran yang dapat ditindaklanjuti oleh
pembaca ataupun peneliti sesudahnya.
commit to user
III-8
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB IV
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
IV-1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
sebanyak 6 unit, dengan jumlah unit terkecil 2 unit dan jumlah unit tertinggi adalah
14 unit.
Omzet merupakan jumlah pendapatan yang diperoleh suatu pasar
tradisional. Omzet yang dimaksud disini adalah jumlah pendapatan keseluruhan
yang diperoleh dari keseluruhan pasar yang berada dalam suatu kecamatan dalam
satu tahun. Nilai omzet terendah dari keseluruhan kecamatan yang ada di kabupaten
Boyolali adalah sebesar Rp 0.01 atau sekitar 10 juta rupiah, sedangkan nilai omzet
tertingginya adalah Rp 5.38 M atau sekitar 5 miliar rupiah. Nilai omzet rata-rata
dari keseluruhan kecamatan adalah Rp 0.22 M atau sekitar 220 juta rupiah.
Jumlah tenaga kerja adalah banyaknya karyawan yang bekerja di pasar
tradisional tiap kecamatan. Jumlah tenaga kerja terendah dari keseluruhan
kecamatan di Kabupaten Boyolali adalah sebanyak 132 tenaga kerja. Jumlah tenaga
kerja tertingginya adalah sebanyak 995 tenaga kerja, dan jumlah rata-ratanya
adalah 421 tenaga kerja. Jumlah pemasok yang dimaksud adalah jumlah pemasok
yang menyuplai barang dagangan para pedagang pasar tradisional tiap kecamatan.
Jumlah terendah pemasok adalah 19 pemasok. Jumlah tertingginya adalah
sebanyak 181 pemasok dan rata-ratanya adalah sebanyak 81supplier.
Pedagang pasar tradisional adalah banyaknya pedagang yang mempunyai
satu atau lebih usaha didalam suatu pasar tradisional. Jumlah terendah pedagang di
kabupaten Boyolali adalah 60 orang. Jumlah rata-ratanya adalah 718 orang dan
jumlah tertingginya adalah sebanyak 3610 pedagang.
commit to user
IV-2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
IV-3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
rupiah. Rata-rata omzet pada kelompok ini merupakan rata-rata terendah jika
dibandingkan dengan 2 kelompok yang lain.
Jumlah tenaga kerja pada kelompok ini rata-rata adalah sebanyak 381
orang untuk tiap kecamatan. Jumlah ini lebih kecil jika dibandingkan dengan rata-
rata tenaga kerja pada kelompok II dan kelompok III. Jumlah terendah tenaga kerja
pasar tradisional pada kelompok ini adalah 144 orang tenaga kerja, sedangkan
jumlah maksimumnya adalah 923 orang. Jumlah tertinggi tenaga kerja pada
kelompok ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan kelompok II, namun lebih
rendah jika dibandingkan dengan kelompok III.
Untuk faktor jumlah pemasok, jumlah terendah untuk kelompok ini
adalah sebanyak 27 pemasok, sedangkan jumlah rata-rata pemasok adalah 73
pemasok. Dibandingkan kelompok II dan III, kelompok ini memiliki rata-rata
paling rendah. Namun jumlah terendah pemasok pada kelompok ini lebih tinggi
jika dibandingkan dengan kelompok II. Jumlah tertinggi pemasok untuk kelompok
ini adalah 181 pemasok dan merupakan jumlah tertinggi diantara kelompok yang
lain.
Jumlah rata-rata pedagang pada kelompok ini adalah sebanyak 599
orang pedagang. Rata-rata jumlah pedagang pada kelompok I lebih tinggi jika
dibandingkan dengan kelompok II namun lebih rendah jika dibandingkan dengan
rata-rata kelompok III. Sedangkan jumlah pedagang terendah adalah sebanyak 72
orang pedagang. Jumlah ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan kelompok II
namun lebih rendah jika dibandingkan dengan kelompok III. Jumlah tertinggi
pedagang adalah sebanyak 464 orang pedagang. Jumlah ini lebih tinggi jika
dibandingkan dengan kelompok II namun lebih rendah jika dibandingkan dengan
kelompok III.
IV-4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
IV-5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
jumlah pemasok, jumlah terendah pada kelompok ini adalah sebanyak 19 pemasok
dan merupakan jumlah terendah dari keseluruhan sampel. Jumlah rata-rata
pemasok adalah 83 pemasok. Dibandingkan dengan kelompok I, kelompok ini
memiliki rata-rata yang lebih tinggi. Namun jika dibandingkan dengan kelompok
III, rata-rata dari kelompok II masih lebih rendah.
Jumlah pedagang rata-rata pada kelompok ini adalah 487 orang. Rata-
rata ini lebih rendah jika dibandingkan dengan kelompok I dan kelompok III.
Jumlah terendah pedagang dalam kelompok ini adalah 60 orang pedagang,
sedangkan jumlah tertingginya adalah 1580 pedagang.
IV-6
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
tertinggi, kelompok ini juga memiliki nilai PDRB tertinggi dibandingkan kelompok
lain yang artinya kecamatan dengan PDRB tertinggi termasuk dalam kelompok ini.
Jumlah rata-rata unit pasar tradisional pada kelompok ini merupakan
jumlah rata-rata tertinggi diantara 2 kelompok yang lain. Jumlah rata-rata unit pasar
pada kelompok I dan II adalah sama yaitu 5 unit. Kelompok III memiliki rata-rata 7
unit pasar tiap kecamatan. Kecamatan dengan jumlah unit pasar tertinggi juga
termasuk kedalam kelompok ini.
Nilai omzet rata-rata untuk kelompok III adalah Rp 0.04 M atau sekitar
40 juta rupiah rata-rata tersebut juga merupakan rata—rata tertinggi untuk
keseluruhan sampel. Omzet tertinggi pada kelompok kecamatan ini adalah Rp 5.38
M atu sekita 5.3 miliar rupiah. Nilai tersebut merupakan nilai tertinggi dari
keseluruhan sampel, karena kecamatan dengan omzet tertinggi termasuk kedalam
kelompok I.
Rata-rata tenaga kerja pada kelompok III merupakan rata-rata tertinggi
dari keseluruhan sampel yaitu 514 orang tenaga kerja. Jumlah ini lebih tinggi jika
dibandingkan dengan rata-rata tenaga kerja pada kelompok yang lain. Jumlah
terendah tenaga kerja pada kelompok ini adalah 284 orang tenaga kerja, sedangkan
jumlah tertingginya adalah 995 orang.
Untuk faktor jumlah pemasok, jumlah terendah pada kelompok III adalah
59 pemasok dengan rata-rata 96 pemasok dan jumlah tertinggi 163 pemasok.
Jumlah pedagang yang bekerja di pasar tradisional pada kelompok ini rata-rata
adalah 1463 pedagang. Rata-rata ini lebih tinggi dibandingkan dengan dua
kelompok yang lain. Jumlah maksimum pedagang dalam kelompok ini adalah 3610
pedagang dan merupakan jumlah tertinggi dari seluruh kecamatan yang ada.
IV-7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
IV-8
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
i. Uji Statistik F
Uji statistik F digunakan untuk mengetahui apakan semua variabel
independen yang dimasukkan kedalam model mempunyai pengaruh secara
bersama-sama terhadap variabel terikat/dependen. Uji statistik F dapat dilakukan
dengan melihat hasil Uji ANOVA. Hasil dari Uji ANOVA pada persamaan ini
dapat dilihat pada Tabel 4.6.
Tabel 4.6. Nilai Signifikansi Dengan Uji F
commit to user
IV-9
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Sumber : Lampiran 2
Dari Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa F hitung sebesar 37.240 dengan tingkat
signifikansi 0.000. Karena probabilitas jauh lebih kecil dari 0.05, maka model
regresi dapat digunakan untuk memprediksi PDRB atau dapat dikatakan secara
bersama-sama berpengaruh terhadap PDRB.
Sumber : Lampiran 2
Dari Tabel 4.7 dapat dilihat bahwa nilai Adjusted R² adalah sebesar 0.730.
Hal ini dapat diartikan bahwa 73% variasi PDRB dapat dijelaskan oleh variasi dari
ke 7 variabel independen jumlah unit pasar tradisional, omzet, jumlah tenaga kerja,
jumlah pemasok, jumlah pedagang, dummy kelompok 2, dan dummy kelompok 3.
Sedangkan sisanya (100-73= 23%) dijelaskan oleh sebab-sebab lain diluar model.
commit to user
IV-10
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Standard Error of The Estimate (SEE) sebesar 15.75807. Makin kecil nilai
SEE akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi variabel
dependen.
IV-11
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Nilai cutoff yang umum dipakai adalah nilai
tolerance 0.10 atau sama dengan nilai VIF diatas 10. Nilai VIF dari masing-masing
variabel dapat dilihat pada Tabel 4.9.
Tabel 4.9. Nilai VIF Variabel – variabel Independen
Variabel Nilai VIF Kesimpulan
JUMLAH UNIT PASAR TRADISIONAL 15.170 Tidak signifikan
OMZET 1.598 Signifikan
TENAGA KERJA 24.564 Tidak signifikan
JUMLAH PEMASOK 7.579 Signifikan
JUMLAH PEDAGANG 2.025 Signifikan
DUMMY 1 Exclude Exclude
DUMMY 2 1.294 Signifikan
DUMMY 3 1.564 Signifikan
Sumber : Lampiran 2
Dari Tabel 4.9 dapat dilihat bahwa variabel jumlah pasar tradisional dan
jumlah tenaga kerja memiliki nilai VIF lebih dari 10. Maka dapat disimpulkan
model tersebut mengalami gejala multikolinearitas.
ii Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu model regresi linear
ada korelasi antara kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi,
maka dinamakan autokorelasi. Uji Autokorelasi dapat dilakukan dengan
menggunakan uji Durbin Watson. Deteksi adanya autokorelasi dapat dilakukan
dengan menganalisis nilai Durbin-Watson sebagai berikut :
§ Angka D-W di bawah –2 berarti ada autokorelasi positif.
§ Angka D-W di antara –2 sampai + 2 berarti tidak ada autokorelasi.
§ Angka D-W diatas + 2 berarti ada autokorelasi negatif.
Dari Tabel 4.7 dapat dilihat nilai DW untuk persamaan ini adalah 1.117.
Nilai tersebut berada diantara -2 dan +2 sehingga dapat dikatakan model persamaan
yang digunakan bebas dari gejala autokorelasi.
commit to user
IV-12
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Sumber : Lampiran 2
Gambar 4.1. Scatterplot Model Regresi Pada Model Awal
Dari Gambar 4.1 dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar baik dibawah
maupun diatas angka nol pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak
terjadi heteroskedastisitas pada model regresi tersebut.
commit to user
IV-13
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
IV-14
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
i. Uji Statistik F
Uji statistik F digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel
independen yang dimasukkan kedalam model mempunyai pengaruh secara
bersama-sama terhadap variabel terikat/dependen. Uji statistik F dapat dilakukan
commit to user
IV-15
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
dengan melihat hasil Uji ANOVA. Hasil dari Uji ANOVA pada persamaan ini
dapat dilihat pada Tabel 4.12.
Tabel 4.12. Signifikansi Dengan Uji F
Lampiran 2
Dari Tabel 4.12 dapat dilihat bahwa F hitung sebesar 36.707 dengan
tingkat probabilitas 0.000. Karena probabilitas jauh lebih kecil dari 0.05, maka
model regresi dapat digunakan untuk memprediksi elastisitas (Ln) PDRB atau
dapat dikatakan variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap
elastisitas (Ln) PDRB.
commit to user
IV-16
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Lampiran 2
Dari Tabel 4.13 dapat dilihat bahwa nilai Adjusted R² adalah sebesar
0.667. Hal ini dapat diartikan bahwa 66.7% variasi elastisitas PDRB dapat
dijelaskan oleh variasi dari kelima variabel independen Ln jumlah unit pasar
tradisional, Ln omzet, Ln jumlah pedagang, dummy kelompok 2, dan dummy
kelompok 3. Sedangkan sisanya (100-66.7 = 33.3%) dijelaskan oleh sebab-sebab
lain diluar model.
Standard Error of The Estimate (SEE) sebesar 0.19422. Makin kecil
nilai SEE akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi
variabel dependen.
IV-17
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
i. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu model regresi
linear ada korelasi antara kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi
korelasi, maka dinamakan autokorelasi. Uji Autokorelasi dapat dilakukan
dengan menggunakan uji Durbin Watson.
commit to user
IV-18
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Dari Tabel 4.13 dapat dilihat nilai DW untuk persamaan ini adalah
1.454 nilai tersebut berada diantara -2 dan +2 sehingga dapat dikatakan model
persamaan yang digunakan bebas dari gejala autokorelasi.
Lampiran 2
Gambar 4.2. commit
Scatterplot to user
Model Regresi Pada Model Akhir
IV-19
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Dari Gambar 4.2 dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar baik dibawah
maupun diatas angka nol pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak
terjadi heteroskedastisitas pada model regresi tersebut.
Pendeteksian adanya heteroskedastisitas dengan menggunakan uji Park
dilakukan dengan membuat persamaan regresi dengan menggantikan variabel
dependent %PDRB dengan kuadrat residual (U²i). Hasil output SPSS dengan
menggunakan uji park pada persamaan regresi ini dapat dilihat pada Tabel 4.16.
Tabel 4.16 Signifikansi Variabel dengan Uji Park
Variabel Signifikansi t Kesimpulan
(Constant) 0.353 -
JUMLAH UNIT PASAR TRADISIONAL 0.481 Tidak Signifikan
OMZET 0.243 Tidak Signifikan
JUMLAH PEDAGANG 0.843 Tidak Signifikan
DUMMY 1 Exclude Tidak Signifikan
DUMMY 2 0.923 Exclude
DUMMY 3 0.727 Tidak Signifikan
Lampiran 2
Dari Tabel 4.16 dapat dilihat bahwa semua variabel memiliki
signifikansi diatas 0.05, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
heteroskedastisitas pada model tersebut.
Deteksi heteroskedastisitas dengan menggunakan uji Glejser dilakukan
dengan mengkuadratkan residual kemudian menggunakannya sebagai variabel
dependent pada persamaan regresi dengan model awal. Hasil output SPSS dengan
menggunakan uji Glejser dapat dilihat pada Tabel 4.17.
Tabel 4.17 Signifikansi dengan Uji Glejser
Variabel Signifikansi t Kesimpulan
(Constant) 0.480 -
JUMLAH UNIT PASAR TRADISIONAL 0.223 Tidak Signifikan
OMZET 0.672 Tidak Signifikan
JUMLAH PEDAGANG 0.678 Tidak Signifikan
DUMMY 1 Exclude Tidak Signifikan
DUMMY 2 0.784 Exclude
DUMMY 3 0.553 Tidak Signifikan
Lampiran 2
commit to user
IV-20
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
Dari Tabel 4.17 dapat dilihat bahwa semua variabel mempunyai tingkat
signifikansi dibawah diatas, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
heteroskedastisitas pada model.
commit to user
IV-21
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan serta
saran yang berisi tentang hal-hal yang harus dipertimbangkan untuk
pengembangan penelitian selanjutnya. Kesimpulan dan saran secara rinci
dipaparkan pada sub bab berikut:
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, dapat ditarik kesimpulan yaitu :
1. Berdasakan analisis secara individual terhadap jumlah unit pasar
tradisional, omzet, jumlah pedagang, serta dummy kecamatan 2, dan
dummy kecamatan 3 berpengaruh secara signifikan terhadap nilai PDRB
Kabupaten Boyolali pada tingkat signifikansi 5%. kecuali faktor jumlah
unit pasar tradisional, jumlah pedagang, dan dummy 2
2. Analisis pengaruh secara serentak terhadap jumlah unit pasar tradisional,
omzet, jumlah pedagang, serta dummy kecamatan 2, dan dummy
kecamatan 3 bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap nilai
PDRB Kabupaten Boyolali pada tingkat signifikansi 5%.
3. Variabel yang dominan adalah omzet dan dummy 3. Variabel omzet dan
dummy 3 memberikan pengaruh yang positif terhadap perubahan nilai
PDRB di Kabupaten Boyolali.
6.2. Saran
Saran yang dapat dikembangkan dari penelitian ini untuk penelitian
yang lebih lanjut adalah sebagai berikut :
1. Penelitian ini terfokus pada pengaruh pasar modern dan pasar tradisional
terhadap PDRB dengan membedakan kondisi kecamatan berdasarkan
jumlah unit pasar modern, tidak menutup kemungkinan untuk menjadikan
faktor jumlah unit pasar tradisional maupun omzet sebagai variabel dummy
pada penelitian selanjutnya.
commit to user
VI-1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
VI-2