PROPOSAL SKRIPSI
Oleh:
SRI WAHYUNI
NIM. 16.01.042.019
i
ii
ANALISIS MUTU FISIK MASKER WAJAH TRADISIONAL SUMBAWA
(SEME BABAK) DARI KULIT BATANG POHON MANGGA (Mangifera
Indica Linn)
PROPOSAL SKIPSI
Diajukan kepada
Universitas Teknologi Sumbawa
sebagai salah satu persyaratan menyelesaikan
Program Sarjana Strata Satu (S1)
Oleh:
SRI WAHYUNI
NIM. 16.01.042.019
iii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
Mengetahui,
Ketua Program Studi Teknologi Industri Pertanian
iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Menyatakan bahwa dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
benar-benar tulisan saya, kecuali kutipan atau ringkasan yang semuanya telah saya
jelaskan sumbernya.Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan
bahwa skripsi ini hasil plagiasi, maka saya bersedia menerima sangsi atas
perbuatan tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
(Sri wahyuni)
NIM. 16.01.042.019
v
KATA PENGANTAR
Segala Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang
senantiasa melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya berupa keimanan, kesehatan,
kelancaran, dan kemudahan dalam hari-hari penulis sehingga dapat menyelesaikan
proposal skripsi ini. Shalawat serta salam tidak lupa kita panjatkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang selalu menjadi panutan bagi penulis.
Tujuan dari pembuatan proposal skripsi ini adalah untuk memenuhi syarat
kelulusan mata kuliah seminar dan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan
Program Sarjana Strata Satu (S1) Jurusan Teknologi Industri Pertanian
Universitas Teknologi Sumbawa dengan baik.
Ucapan terima kasih penulis ucapkan kepada berbagai pihak yang telah
memberikan masukan-masukan dan membantu dalam menyelesaikan penulisan
proposal skripsi ini,diantaranya adalah:
1. (Alm ) Bapak Nurdin Yusuf dan Ibu Zubaidah yang merupakan orang tua
kandung penulis. Yang selalu memberikan doa dan perhatiannnya dan
salam cinta serta hormat saya setinggi-tingginya untuk keduanya.
2. Pemilik Plat Motor EA 6752 ECyang selalu membantu, menemani dan
memberikan dukungaan penulis selama penulisan proposal ini.
3. Bapak drh. Samuyus Nealma, M. Vet. Selaku Dekan Fakultas Teknologi
Pertanian Universitas Teknologi Sumbawa.
4. Bapak Nurkholis, S.T., M.Eng dan Muhammad Alhajj Dzulfikri, S.Pi.,
M.PSelaku dosen pembimbing skripsi.
5. Seluruh pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan penelitianserta
penyelesaian penulisan proposal skripsi ini yang tidak dapat penulis
sebutkan satu-persatu.
Penulis berharap proposal ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang
berkepentingan dan bagi penulis khususnya. Penulis menyadari bahwa
keterbatasan ilmu pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki sehingga dalam
proposal skripsi ini masih terdapat kekurangan ataupun kesalahan. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan,
perbaikan, dan proses pembelajaran selanjutnya agar lebih baik lagi. Atas
perhatian dan kerjasama dari semua pihak, penulis menyampaikan terima kasih.
vi
DAFTAR ISI
vii
3.4.3 Uji Daya Sebar.......................................................................................13
3.4.4 Uji Daya Lekat.......................................................................................14
3.4.5 Daya serap air........................................................................................14
3.4.6 Homogenitas..........................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................15
viii
DAFTAR TABEL
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1
tradisional adalah kosmetik dengan bahan alami diolah sendiri
atau secara alami setiap pemakaian. kosmetik modern
(teknologi) adalah menggunakan bahan dan zat yang berbahan
kimia, diolah didalam pabrik dikemas dalam wadah yang aman
indah dan menarik. kosmetik semi tradisional artinya kosmetik
dengan bahan dasar alami ditambah pengawet diolah melalui
pabrik/teknologi dengan jumlah produksi yang banyakan dan
dikemas dalam wadah yang aman indah dan menarik contohnya
masker.
Masker adalah kosmetik yang digunakan pada bagian
terakhir dalam perawatan kulit wajah.Menurut Achroni (2012)
mengatakan bahwa masker wajah merupakan sedian kosmetik
yang dipergunakan pada tingkat terakhir dalam perawatan kulit
wajah.Masker tersebut ada yang berbentuk alami (tradisional),
semi tradisional dan modern.Dalam pemakaian masker tersebut
haruslah disesuaikan dengan jenis kulit wajah seperti yang telah
dijelaskan sebelumnya.
Standarisasi masker bubuk secara umum diantaranya : (1)
Standar sediaan masker wajah menurut SNI 16-6070-1999,
bentuk sediaan masker yang digunakan untuk memberi rasa
kencang pada kulit dan efek membersihkan, (2) Kadar air yang
dipersyaratkan secara umum adalah tidak lebih dari 10%
menurut Warsito (2011), (3) Persyaratan kadar asam salisilat
dalam suatu kosmetik berdasarkan Surat Keputusan Kepala
Badan POM RI No.HK.00.05.4.1745 tanggal 5 Mei 2003 yaitu
tidak lebih dari 2%.
Masker tradisional biasanya terbuat dari bahan-bahan
alami.Salah satu tumbuhan yang digunakan sebagai bahan aktif
dalam sediaan masker wajah, yaitu kulit batang pohon mangga
(Mangiferaindica Linn) kulit batang pohon mangga ini merupakan
bahan utama yang digunakan dalam proses pembutan masker
bubuk tradisional Sumbawa (seme babak).Di Kabupaten
Sumbawa kulit batang pohon mangga banyak digunakan
masyarakatsebagai masker tradisional karena terbuat dari bahan
alami dan proses pembuatannya juga sangat mudah.Bahan-
bahan yang dicampurkan dalam pembuatan masker bubuk ini
memiliki kandungan serta manfaat yang baik untuk kulit wajah
diantaranya Beras, kunyit, kencur, dan temulawak bahan-bahan
tersebut memiliki kandungan antioksidan, antibakteri dan
kandungan lainnya sehingga masker bubuk tradisonal ini bagus
2
perawatan kulit wajah.Masker tradisional Sumbawa atau biasa
disebut seme babakpelamdipakai pada saat musim panas dan
sering dipakai para petani saat musim tanam.Manfaat dari seme
babak pelam yaitu untuk melindungi kulit wajah dari sinar
matahari langsung, melembutkan wajah, mencerahkan wajah
dan cocok untuk kulit yang sensitif.
Menurutmasyarakat yang memproduksinya bahwa masker
tradisional (seme babak) dari kulit batang pohon mangga
sudahada sejak lama bahkan turun temurun, namun belum ada
penelitian terkait mutu fisik secara ilmiah.Menurut Depkes dalam
Rosyidah (2010) bahwa kulit batang pohon mangga mengandung
senyawa alkaloid, flavonoid dan tanin.Gonzales (2007) dalam
Rosyidah (2010) mengemukakan bahwa ekstrak kulit batang
pohon mangga menunjukkan aktifitas antioksidan dan anti-
inflamasi.Hal ini juga dikemukakan oleh Ashari dalam Eka (2010)
bahwa tumbuhan mangga sering digunakan sebagai obat
tradisional mulai dari daun, akar, buah, kulit hingga biji.
Berdasarkan latar belakang di atas peneliti ingin
menganalisis mutu fisik pada masker wajah tradisional Sumbawa
(seme babak) dari kulit batang pohon mangga(Mangiferaindica
Linn).
3
1. Bagi pengembangan ilmu, hasil penelitian ini
diharapkan agar dapat menambah wawasan ilmu
pengetahuan dan teknologi dalam mengeksplor bahan-
bahan alami yang dapat dimanfaatkan serta
memberikan masukan sebagai penelitian lanjutan pada
mahasiswa
2. Bagi masyarakat, penelitian ini dapat menjadi informasi
bagi masyarakat untuk dapat mengetahui bahwa
masker tradisional Sumbawa (seme babak)dari kulit
batang pohon mangga (Mangifera indica Linn)memiliki
kandungan plavonoid serta antioksidan yang
bermanfaat untuk kulit wajah, juga bermanfaat akan
kesehatan dan pengembangan usaha masker serbuk
tradisional.
3. Bagi peneliti, peneliti dapat mengamati secara langsung
mutu fisik dari masker bubuktradisional Sumbawa
(seme babak)dari kulit batang pohon mangga
(Mangifera indica Linn). Dan menambah pengalaman
penulis dalam bidang riset dan pembuatan karya ilmiah.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5
bereksperimen meramu berbagai bahan alam yang dapat
digunakan sebagai masker.Selain masker, masyarakat juga
sudah mengenal jamu, lulur dalam hal merawat kecantikan kulit
(Andriani, 2018).
6
kulit wajah, baik masker modern maupun tradisional sebaiknya
memperhatikan kebutuhan kulit, jenis kulit, keadaan kulit,
kelainan yang ada pada kulit sehingga hasil yang diperoleh akan
optimal.
7
Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan
masker bubuk tradisional Sumbawa antara Lain :
2. Beras
Beras adalah butir padi yang telah dibuang kulit luarnya
(sekamnya)yang menjadi dedak kasar. Berasal dari kata
weas dalam bahasa Jawa Kuno, beras dapat membantu
melembabkan dan mampu meningkatkan produksi kolagen
kulit yang dapat membantu meningkatkan elastisitas kulit
sehingga kulit terlihat lebih cerah dan tampak lebih
muda.Kandungan yang ada pada beras sangat baik untuk
kesehatan dan kecantikan kulit.Kandungan yang terdapat
pada tepung beras adalah gamma oryzanol yang mampu
memperbaharui pembentukan pigmen melanin, sebagai
antioksidan dan juga efektif menangkal sinar ultraviolet
(Atikh, 2015).
Tabel 1. Kandungan Gizi Beras Per 100 gram
Nilai nutrisi per 100 gr
Kalori 360 kal
Protein 6.8 g
Lemak 0.7 g
Karbohidrat 78.9 g
Kalsium 6 mg
Besi 0.8 g
Fosfor 140 mg
Vitamin B1 0.12 mg
(Sumber : Munawar Khalil, 2016)
8
Menurut munawar Khalil (2016), beras putih memiliki
bebrapa manfaat diantaranya :
1. Memberikan energy, beras putih memiliki banyak
sumber karbohidrat dan sebagai sumber energy.
2. Mendukung pertumbuhan otot, beras putih
mengandung asam amino penting sehingga dapat
mendukung pertumbuhan otot.
3. Mengobati dan mencegah gangguan pencernaan,
beras putih mengandung serat yang rendah sehingga
baik untuk mencegah gangguan pencernaan.
4. Menjaga kelembaban kulit dan menjadikan kulit
tampak putih dan bersih.
5. Antioksidan yang menangkal radikal bebas pada
kulit.
6. Menangkal sinar ultraviolet yang dapat merusak kulit
sekaligus memperbarui pigemen kulit yang rusak.
9
Spesies : Curcuma Domestica Val
10
minuman seperti beras kencur dapat meningkatkan daya
tahan tubuh, mencegah dan menghilangkan masuk angina
hal ini dikarenakan didalam kencur terdapat beberapa
senyawa seperti minyak atsiri, saponin, flavonoid, polifenol
yang diketahui memiliki banyak manfaat. (Setyawan, 2012)
Dalam taksonomi tumbuhan kencur dikelompokkan
sebagai berikut (Shetu et al, 2018)
Kingdom : Plantae
Sub Kingdom : Phanerogamae
Division : Spermatophyta
Sub Division : Angiospermae
Class : Monocotyledonae
Ordo : Scitaminales
Family : Zingiberaceae
Genus : Kaempferia
Species : Kaemferia galanga L
5. Temulawak
Tanaman temulawak (Curcuma zanthorrihiza L.)
merupakan tanaman asli Indonesia yang tumbuh liar di
hutan-hutan jati di Jawa dan Madura. Tumbuhan semak
berumur tahunan, batang semunya terdiri dari pelepah-
pelepah daun yang menyatu, mempunyai umbi batang.
Tinggi tanaman antara 50-200 cm, bunganya berwarna
putih kemerah-merahan atau kuning bertangkai 1,5-3 cm
berkelompok 3 sampai 4 buah. Tumbuhan ini tumbuh
subur pada tanah gembur, dan termasuk jenis temu-
temuan yang sering berbunga. Panen dapat dilakukan
11
pada umur 7-12 bulan setelah tanam atau daun telah
menguning dan gugur. Sebagai bahan tanaman untuk bibit
digunakan tanaman sehat berumur 12 bulan (Hayani,
2006).
Menurut klasifikasi dalam tata nama ( sistematika )
tumbuhan tanaman temulawak (Curcuma zanthorrhiza L.)
termasuk ke dalam :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledonae
Ordo : Zingiberales
Familia : Zingiberceae
Genus : Curcuma
Spesies : Curcuma zanthorrhiza L. (Anonymous,
2011).
12
dihasilkan lebih akurat, tepat, tidak subjektif, dan terhindar dari
kesalahanserta bisa di pertanggung jawabkan karena tidak di
pengaruhi oleh kondisi fisik, psikis, dan emosional dari penguji
(Yudarsyah, 2017).
13
Uji daya lekat adalah kemampuan sediaan melekat pada
kulit atau pada tempat aplikasinya. Pengujian daya lekat
dilakukan dengan meletakkan sediaan pada lempeng kaca
kemudian diamati waktu lekat sediaan hingga lempeng terlepas
dari sediaan (Anonim,2012). Daya lekat yang baik adalah 5-7
detik (SNI, 1996).
2.4.5 Homogenitas
Pengujian homogenitas adalah pengujian dua variansi-
variansi untuk mengetahui masker tersebut sudah tidak
menggumpal.Uji homogenitas dilakukan untuk untuk melihat
penyebaran zat aktif dalam sediaan masker bubuk.Uji
homogenitas dilakukan dengan mengamati warna sediaan
secara visual dan apakah terdapat bagian-bagian yang tidak
tercampur dengan baik dalam masker bubuk.Masker itu jika
dikatakan homogeny apabila terdapat persamaan warna yang
merata dan tidak ditemukan partikel dalam masker (Ida dan
Noer, 2012).
14
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
15
Masker bubuk (seme babak) Bahan utama yang digunakan
pada proses penelitian
16
Sampel serbuk tradisional Sumbawa (seme babak) dari kulit
batang pohon mangga (Mangifera indica Linn) yang berbentuk
pasta ditimbang sebanyak 1 gram kemudian diletakkan
ditengah-tengah plastik transparan yang dibawahnya terdapat
kertas garfik, kemudian ditutup dengan plastik lain yang telah
ditimbang beratnya terlebih dahulu, didiamkan selama 1 menit.
Kemudian diukur diameter sebar sampel.Setelah itu ditambah
beban dengan berat 2 gram dan didiamkan selama 1 menit,
kemudian diukur diameter sebarnya.Dilakukan perlakuan yang
secara terus-menerus pada beban 4 dan 6 gram, kemudian
diukur diameter sebar sediaan.Suatu sediaan masker serbuk
dikatakan baik apabila daya sebarnya bekisar 5-7 cm (Garg,
2002).
3.4.6 Homogenitas
Masker serbuk tradisional Sumbawa (seme babak) dari kulit
batang pohon mangga (Mangifera indica Linn) yang telah
berbentuk pasta sebanyak 20 gram dioleskan pada lempeng
kaca secara merata, sediaan masker harus menunjukkan
susunan yang homogeny dan tidak terlihat adanya butiran kasar
dan menggumpal (Lubis dkk, 2012). kemudian diamati secara
visual homogenitas dari masker.
Pengujian homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah
pada saat proses Pengujian pembuatan pasta bahan aktif obat
dengan bahan dasarnya dan bahan tambahan lain yang
17
diperlukan tercampur secara homogen. Persyaratannya harus
homogen, sehingga pasta yang dihasilkan mengandung bahan-
bahanyang terdistribusi merata saat penggunaan pada kulit
(Anonim,2012).
DAFTAR PUSTAKA
Achroni, K. 2012. Semua Rahasia Kulit Cantik dan
Sehat.Yogyakarta: Javalitera.
Andriani, N. 2018.Pengaruh Penggunaan Masker Daun Kelor
(Moringa Oleifera-Lam)Terhadap Pengurangan Flek-Flek
Hitam Ringan Pada Kulit Wajah (Aplikasi pada wanita
Berusia 35 Tahun ke atas). Skripsi. Jakarta: Universitas
Negeri Jakarta.
Anonim.2012.UjiStabilitasGel.Tersediadihttp://apotecherry.blogs
pot.com.Diakses, 28 Agustus 2012.
Anonymous.2011.Temulawak.http://www.plantamor.com?
index.php?plant=427.Diakses Pada 05 Juni 2015.
Arbani, Atikh dan Maspiyah.2015. Pengaruh Penambahan
Ekstrak Rimpang Kencur Pada tepung Beras terhadap
Sifat Fisik Kosmetik Lulur Tradisional. E-journal 4 (2): 9-
15.
Basuki, Kinkin, S. 2003.Tampil cantik dengan Perwatan
Sendiri.Jakarta: PT. Gramedia Pustka utama.
18
BSN Badan Standarisasi Nasional. 1996. SNI 16-6070-1999.
Sediaan Masker. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional.
Eka, Maulina. 2010. Isolasi senyawa Flavonoid dari Kulit Batang
Pohon Mangga (Mangfera Indica L).
http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/28638
(diakses tanggal 14 februari 2012).
Garg, A., Aggarwal, D., Garg., S dan Sigla A.K., 2002, Spreding of
Semisolid Formulation: An Update, Pharmaceutical
Technology, September 2002, 84-102.
Garg, A, Deepika a, Garg S, single AK. 2010. Spreading of
semisolid formulation. USA: Pharmaceutical Technology.
Pp 84-104.
Hartati, S.Y., Balittro. 2013. Khasiat Kunyit Sebagai Obat
Tradisional dan Manfaat Lainnya. Warta Penelitian dan
Pengembangan Tanaman Industri.Jurnal Puslitbang
Perkebunan. 19 : 5-9.
Hayani, E. 2006.Analisis kandungan kimia rimpang
temulawak.Temu Teknis Nasional Tenaga Fungsional
Pertanian. Hlm. 309-312.
Ida, N., and Noer, S., F., 2012, Uji Stabilitas Fisik Gel Ekstrak
Kulit Lidah Buaya (Aloe Vera L), Majalah Farmasi dan
farmakologi, 16 (2):79-84.
Japanese Standard Association. 2003. Japanese Industrial
standard for particle board JIS A 5908. Japanese Standard
Association, Jepang.
Khalil, Munawar. 2016. Raja Obat Alami Beras. Yogyakarta:ANDI.
Lachman L., Herbert, A. L. & Joseph, L. K., 2007, Teori dan
Praktek Industri Farmasi Edisi III, 1119-1120, Penerbit
Universitas Indonesia, Jakarta.
Lubis, E, S., Lubis,. L. S., and Reveny, J., 2012. Pelembab Kulit
Alami Sari Buah Jeruk Bali (Citrus maxima maxima
(Burm) Osbeck), Jurnal of pharmaceutics and
pharmacology. Fakultas farmasi, Universitas Sumetera
Utara, Medan.Hal : 107.
Rohmah, Firli Ainur. 2016. Pengaruh Kulit buah Kopi dan
Oatmea Terhadap hasil Jadi masker Tradisional untuk
19
perawatan Kulit wajah. E-Journal 5 (3): 72-79.
Rostamailis. 2005. Perawatan Kulit, dan Rambut. Jakarta :
Rineka Citra.
Rosyidah, dkk. 2010. Aktivitas Antibakteri Fraksi Saponin Dari
Kulit Batang
PohonTumbuhanKatsuri(Mangiferacatsuri).fmipa.unlam.a
c.id/bioscientiae/wp-content/…/B-Vol.-7-No.-2-3. (Diakses
tanggal 17 juli 2012).
Said, A. 2007.Khasiat dan Manfaat Kunyit.Jakarta: Agromedia
Pustaka.pp 2-12.
Septiari, Ni Wayan Sasri dan Suhartiningsih.2014. Pengaruh
Proporsi pure Stroberi (Fragaria vesca L) dan Tapioca
Terhadap Kualiats Masker Wajah Tradisional. E-Journal
3(1): 166-173.
SNI Standar Nasional Indonesia 164399, 1996.Sediaan Tabir
Surya. Badan Standar Nasional: Jakarta.
Subiyanto, B., Raskita, S., dan Efendy, H. 2003. Pemafaatan
Serbuk Sabut Kelapa sebagai Bahan Penyerap air dan oli
berupa panel papan partikel.Jurnal ilmu dan Teknologi
kayu Tropis Vol. 1.
Sulistianingrum, Fitriana. 2014. Pengaruh perbedaan presentase
tepung biji buah pinang terhadap kualitas sediaan
masker kulit wajah berbahan dasar tepung beras sebagai
kosmetika tradsional. E-journal 3(2): 16-22.
Voight, R., 1971. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi, 572-574,
Edisi V, UGM Press, Yogyakarta.
20