Anda di halaman 1dari 14

ISSN No.

1411 – 1292
JURNAL ILMIAH E-ISSN No. 2541 – 5484

TEKNIK SIPIL
Vol. 27, No. 2, September 2023
Debit Andalan Model Nreca Pada Das Ayung Mendukung Pengelolaan Sedimentasi Di
Muara Sungai
Putu Indah Dianti Putri, I Gusti Ngurah Putu Dharmayasa, Irma Suryanti
Analisis Kelayakan Proyek Revitalisasi Pasar Ubud
Ida Ayu Rai Widhiawati, I Putu Ari Sanjaya, Putu Egges Widiadnyana
Kinerja Struktur Beton Bertulang Dengan Pengaruh Lubang Pintu Dan Jendela Metode
Statik Nonlinier Pushover
Ni Putu Silvi, I Gusti Ngurah Eka Partama, Ni Kadek Astariani, I Gusti Made Sudika
Kajian Pengendalian Keterancaman Candi Tebing Kelebutan Akibat Aliran Air Dan
Tanaman
I Wayan Redana
Perencanaan Masterplan Penataan Kawasan Subak Balangan Berbasis Ekowisata
I Gusti Agung Putu Eryani, I Kadek Merta Wijaya dan Made Widya Jayantari
Pengembangan Jaringan Jalan Kota Kendari Berbasis Multi Criteria Decision Making
Try Sugiyarto Soeparyanto, Santi, Statiswaty, Muhammad Syarif Prasetia
Karakteristik Campuran Hrs-Wc (Hot Rolled Sheet-Wearing Course) Dengan Substitusi
Agregat Halus Menggunakan Iba (Incinerator Bottom Ash)
I Gusti Raka Purbanto, Putu Kwintaryana Winaya, I Nyoman Arya Thanaya, dan I
Made Adi Paramarta
Kekuatan Sistem Sambungan Anchor Dengan Baut Pada Balok Beton Pracetak Dalam
Menerima Beban Lentur
Putu Deskarta, dan Ida Bagus Rai Widiarsa
Evaluasi Nilai Pavement Classification Number (PCN) Perkerasan Apron Dengan Metode
FAA, Metode Klasik, Dan Metode Analitik (Studi Kasus: Apron Timur Bandar Udara
Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali)
I Made Agus Ariawan, I Nyoman Arya Thanaya, I G A A Anggita Pradnyaswari, Putu
Kwintaryana W, I Wayan Suweda
Pemodelan Bracing Kabel Serat Karbon Berdasarkan Validasi Load Drift Ekperimen
P. Adi Yasa, Ida Bagus Prastha Bhisama, Made Hendra Prayoga
Pengaruh Penambahan Ionic Soil Stabilizer Bti-20 Terhadap Nilai Cbr Tanah Lempung
Sebagai Lapisan Subgrade Jalan
Made Dodiek Wirya Ardana, Anissa Maria Hidayati, Ni Kadek Linda Suputri
Karakteristik Blok Plastik Bahan Pasangan Dinding (Bpbpd) Menggunakan Minyak
Jelantah Dan Plastik Tipis Bekas Kemasan Dengan Material Pengisi Agregat Alam
I Nyoman Karnata Mataram , I Nyoman Arya Thanaya dan Edwin Christiansen Manurung
Analisis Daya Dukung Dan Penurunan Pondasi Bored Pile Pada Proyek Pembangunan
Taman Teknologi Turyapada Tower Komunikasi Bali Smarts (Kbs)
I Made Dwira Naghi Sanjaya, I Gede Adi Susila, dan Ida Bagus Rai Widiarsa
Analisis Identifikasi Aspek Dan Indikator Desa Tangguh Bencana Dalam
Penanggulangan Risiko Bencana Dengan Metode Hanlon Di Desa Tangkas, Kabupaten
Klungkung
Ariany Frederika, Anak Agung Diah Parami Dewi, Made Adi Supariarta
Analisis Campuran Abu Batu Bara Pada Nilai Kuat Tekan Paving Block Mutu K-250
Sari Utama Dewi, Hasanuddin

A SCIENTIFIC JOURNAL OF CIVIL ENGINEERING

Jurnal Ilmiah Hal. 139 – Denpasar ISSN : 1411 – 1292


Volume 27 Nomor 2
Teknik Sipil 273 Sep 2023 E-ISSN : 2541 – 5484

PENERBIT:
Program Studi Teknik Sipil · Fakultas Teknik · Univrsitas Udayana · Kampus Bukit Jimbaran – Bali
JURNAL ILMIAH

TEKNIK SIPIL
Vol. 27, No. 2, September 2023
Ketua Penyunting
Prof. Dr. Ir. Dewa Ketut Sudarsana, M.T
Wakil Ketua Penyunting
Prof. Dr. Ir. Nyoman Budiartha RM, M.Sc

Penyunting Pelaksana
Dr.Ir. Yenni Ciawi
Ir. Ida Ayu Made Budiwati, M.Sc., Ph.D.
Dr. A. A. Gde Agung Yana, S.T., M.T.
I Putu Gustave Suryantara P., S.T., M.Eng., Ph.D

Penyunting Ahli:
Prof. Jauhar Fajrin, S.T., M.Sc (Eng)., Ph.D
Prof. Ir. Wayan Redana, M.ASc, Ph.D
Prof. Ir. I Nyoman Arya Thanaya, M.E., Ph.D.
Prof. Dr. Ir. I Made Alit Karyawan Salain., DEA
Prof. Ir. I Gusti Bagus Sila Dharma, M.T., Ph.D.
Prof. Putu Alit Suthanaya, S.T., MEngSc, Ph.D
Prof. Dr. Debby Willar, S.T., MEngSc
Prof. Ir. Made Sukrawa, MSCE, Ph.D
Dr. Wulfram I. Ervianto
Prof. Dewa Made Priyantha W., S.T., M.T., M.Sc,Ph.D.
Ida Bagus Rai Widiarsa, S.T.., M.ASc., Ph.D.
Eko Andi Suryo., S.T., M.T., Ph.D.

Tata Usaha
I Dewa Putu Agus Sudiatmika, S.TI
Alamat Penyunting dan Tata Usaha
Program Studi Teknik Sipil
Fakultas Teknik - Universitas Udayana
Kampus Bukit Jimbaran, Badung – Bali 80362
Telepon : +62 (361) 703385
Faksimil : +62 (361) 703385
E-mail: jurnaltekniksipil@unud.ac.id
JURNAL ILMIAH TEKNIK SIPIL diterbitkan oleh Program Studi Teknik Sipil
Fakultas Teknik
Universitas Udayana
dua kali setahun pada bulan Maret dan September.
TAHUN PERTAMA TERBIT : 1997
ISSN : 1411 – 1292
E-ISSN : 2541 – 5484

Penyunting menerima tulisan ilmiah dari berbagai kalangan seperti dosen, peneliti dan praktisi Teknik
Sipil dari dalam dan luar Fakultas Teknik Universitas Udayana sesuai dengan pedoman penulisan
JURNAL ILMIAH TEKNIK SIPIL
PENGANTAR DARI DEWAN PENYUNTING

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas terbitnya Jurnal Ilmiah Teknik
Sipil Vol. 27, No. 2, September 2023 ini.

Sebanyak lima belas tulisan dimuat dalam jurnal edisi ini, yaitu empat tulisan di bidang
transportasi, dua tulisan di bidang hidro, dua tulisan di manajemen konstruksi, empat tulisan di bidang
struktur, tiga tulisan di bidang geoteknik. Topik dari tulisan-tulisan yang dimuat dalam edisi ini
berasal dari empat bidang keahlian ketekniksipilan dan diharapkan sumbangan tulisan dengan
penyebaran topik dari bidang keahlian lainnya untuk penerbitan edisi-edisi selanjutnya.

Demikian pengantar singkat ini dan semoga jurnal ini tetap terbit berkelanjutan dengan kualitas
semakin baik dan bisa bermanfaat bagi lembaga, bangsa, dan negara. Kami tetap mengharapkan
sumbangan tulisan dari berbagai kalangan baik akademisi, lembaga penelitian maupun praktisi
sehingga jurnal ini benar-benar bisa dimanfaatkan sebagai media tukar informasi keteknikan. Akhir
kata, kami menunggu saran dan kritik yang bermanfaat untuk penerbitan jurnal edisi berikutnya.

Terima kasih.

Dewan Penyunting

Program Studi Teknik Sipil · Fakultas Teknik · Univrsitas Udayana · Kampus Bukit Jimbaran – Bali iii
ISSN No. 1411-1292
JURNAL ILMIAH TEKNIK SIPIL E-ISSN No. 2541-5484
Vol. 27, No. 2, September 2023

DAFTAR ISI Halaman


PENGANTAR DARI DEWAN PENYUNTING iii

DAFTAR ISI iv
1. Debit Andalan Model Nreca Pada Das Ayung Mendukung Pengelolaan Sedimentasi Di
Muara Sungai 139 – 151
Putu Indah Dianti Putri, I Gusti Ngurah Putu Dharmayasa, Irma Suryanti
2. Analisis Kelayakan Proyek Revitalisasi Pasar Ubud 152 – 160
Ida Ayu Rai Widhiawati, I Putu Ari Sanjaya, Putu Egges Widiadnyana
3. Kinerja Struktur Beton Bertulang Dengan Pengaruh Lubang Pintu Dan Jendela
Metode Statik Nonlinier Pushover 161 – 170
Ni Putu Silvi, I Gusti Ngurah Eka Partama, Ni Kadek Astariani, I Gusti Made Sudika
4. Kajian Pengendalian Keterancaman Candi Tebing Kelebutan Akibat Aliran Air Dan
Tanaman 171 – 180
I Wayan Redana
5. Perencanaan Masterplan Penataan Kawasan Subak Balangan Berbasis Ekowisata 181 – 188
I Gusti Agung Putu Eryani, I Kadek Merta Wijaya dan Made Widya Jayantari
6. Pengembangan Jaringan Jalan Kota Kendari Berbasis Multi Criteria Decision Making 189 – 197
Try Sugiyarto Soeparyanto, Santi, Statiswaty, Muhammad Syarif Prasetia
7. Karakteristik Campuran Hrs-Wc (Hot Rolled Sheet-Wearing Course) Dengan
Substitusi Agregat Halus Menggunakan Iba (Incinerator Bottom Ash) 198 – 207
I Gusti Raka Purbanto, Putu Kwintaryana Winaya, I Nyoman Arya Thanaya, dan I
Made Adi Paramarta
8. Kekuatan Sistem Sambungan Anchor Dengan Baut Pada Balok Beton Pracetak Dalam
Menerima Beban Lentur 208 – 216
Putu Deskarta, dan Ida Bagus Rai Widiarsa
9. Evaluasi Nilai Pavement Classification Number (Pcn) Perkerasan Apron Dengan
Metode Faa, Metode Klasik, Dan Metode Analitik (Studi Kasus: Apron Timur Bandar
Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali) 217 – 224
I Made Agus Ariawan, I Nyoman Arya Thanaya, I G A A Anggita Pradnyaswari, Putu
Kwintaryana W, I Wayan Suweda
10. Pemodelan Bracing Kabel Serat Karbon Berdasarkan Validasi Load Drift
Ekperimen 225 – 234
P. Adi Yasa, Ida Bagus Prastha Bhisama, Made Hendra Prayoga
11 Pengaruh Penambahan Ionic Soil Stabilizer Bti-20 Terhadap Nilai Cbr Tanah
Lempung Sebagai Lapisan Subgrade Jalan 235 – 241
Made Dodiek Wirya Ardana, Anissa Maria Hidayati, Ni Kadek Linda Suputri
12 Karakteristik Blok Plastik Bahan Pasangan Dinding (Bpbpd) Menggunakan Minyak
Jelantah Dan Plastik Tipis Bekas Kemasan Dengan Material Pengisi Agregat Alam 242 – 249
I Nyoman Karnata Mataram , I Nyoman Arya Thanaya dan Edwin Christiansen Manurung
13 Analisis Daya Dukung Dan Penurunan Pondasi Bored Pile Pada Proyek Pembangunan
Taman Teknologi Turyapada Tower Komunikasi Bali Smarts (Kbs) 250 – 256
I Made Dwira Naghi Sanjaya, I Gede Adi Susila, dan Ida Bagus Rai Widiarsa
14 Analisis Identifikasi Aspek Dan Indikator Desa Tangguh Bencana Dalam
Penanggulangan Risiko Bencana Dengan Metode Hanlon Di Desa Tangkas, Kabupaten 257 – 266
Klungkung
Ariany Frederika, Anak Agung Diah Parami Dewi, Made Adi Supariarta
15 Analisis Campuran Abu Batu Bara Pada Nilai Kuat Tekan Paving Block Mutu k-250 267 – 276
Sari Utama Dewi, Hasanuddin

Program Studi Teknik Sipil · Fakultas Teknik · Univrsitas Udayana · Kampus Bukit Jimbaran – Bali iv
ANALISIS IDENTIFIKASI ASPEK DAN INDIKATOR DESA TANGGUH
BENCANA DALAM PENANGGULANGAN RISIKO BENCANA DENGAN METODE
HANLON DI DESA TANGKAS, KABUPATEN KLUNGKUNG

Ariany Frederika1, Anak Agung Diah Parami Dewi2, Made Adi Supariarta3
1,2,3
Program Studi teknik Sipil, Universitas Udayana, Jl. Raya Kampus Unud Jimbaran
Email: arianyfrederika@unud.ac.id

ABSTRAK: Kerentanan bencana Desa Tangkas terhadap banjir lahar dingin, banjir akibat
musim hujan dan air laut diakibatkan oleh letaknya di KRB I Gunung Agung dan posisinya di
dataran rendah. Dalam peningkatan kemandirian mitigasi bencana, penerapan Desa Tangguh
Bencana berdasarkan Peraturan Kepala BNPB Nomor 1 Tahun 2012 perlu dipertimbangkan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis identifikasi aspek dan indikator dari Desa
Tangguh Bencana di Desa Tangkas sebagai dasar pengembangan kebijakan mitigasi bencana.
Dalam analisis tersebut, data diperoleh melalui kuesioner dan wawancara, masing-masing
kepada perangkat desa, satuan keamanan, kader pemuda, dan BPBD Kabupaten Klungkung.
Respon kuesioner dianalisis menggunakan Skala Guttman sedangkan hasil wawancara
digunakan dalam analisis prioritas melalui Metode Hanlon. Hasil analisis menunjukkan
bahwa Desa Tangkas tergolong sebagai Kelompok Desa Tangguh Bencana Pratama. Dari
indikator-indikator yang belum terlaksana dengan baik, terdapat 5 indikator yang belum
dimulai. Melalui Metode Hanlon, prioritas tertinggi ada pada Sistem Peringatan Dini
Berbasis Masyarakat. Untuk dapat mengembangkan prioritas tersebut, pembentukan
Kelompok Siaga Bencana dan Kelompok Peringatan Dini direkomendasikan. Implikasinya,
pelaksanaan kegiatan yang optimal melalui kelompok ini dapat meningkatkan Desa Tangkas
menjadi Kelompok Desa Tangguh Bencana Madya.

Kata kunci: Desa Tangguh Bencana, Metode Guttman, Metode Hanlon, Mitigasi Bencana,
Sistem Peringatan Dini

ANALYSIS OF IDENTIFYING ASPECTS AND INDICATORS OF DISASTER


RESILIENT VILLAGE IN DISASTER RISK MANAGEMENT WITH THE HANLON
METHOD IN TANGKAS VILLAGE, KLUNGKUNG REGENCY

Abstract: Tangkas Village's vulnerability to cold lava floods, flooding due to the rainy season
and seawater is caused by its location on KRB I Mount Agung and its position in the
lowlands. To increase the independence of disaster mitigation, the implementation of
Disaster Resilient Village based on BNPB Head Regulation Number 1 of 2012 needs to be
considered. This research aims to analyze the identification of aspects and indicators of the
Tangguh Disaster Village in Tangkas Village as a basis for the development of disaster
mitigation policies. In this analysis, data were obtained through questionnaires and
interviews with village officials, security units, youth cadres, and BPBD Klungkung Regency
respectively. Questionnaire responses were analyzed using the Guttman Scale while the
results of the interviews were used in priority analysis using the Hanlon Method. The results
of the analysis show that Tangkas Village is classified as the Primary Disaster Resilient
Village Group. Among the deficiently implemented indicators, there are 5 indicators that
have not started. The highest priority is on the Community-Based Early Warning System. To
develop these priorities, the establishment of a Disaster Preparedness Group and an Early
Warning Group is recommended. The implication is that the optimal activity of this group
can improve Tangkas Village to become a Middle Disaster Resilient Village Group.

Keywords: Disaster Resilient Village, Guttman Method, Hanlon Method, Disaster Mitigation,
Early Warning System

Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Udayana, Kampus Bukit Jimbaran - Bali 257
ISSN: 1411-1292
JURNAL ILMIAH TEKNIK SIPIL A SCIENTIFIC JOURNAL OF CIVIL ENGINEERING · Vol. 27 No.2 September 2023
E-ISSN: 2541-5484

PENDAHULUAN prioritasnya untuk dapat dikembangkan


Akibat letusan pertama setelah masa dengan efektif dalam segera (Hasanuddin
dormansi di tahun 2017, dilaporkan & Muzaki, 2019) . Oleh karena itu, tujuan
terdapat lebih dari seratus ribu orang yang dalam penelitian ini adalah analisis
terdampak pada bencana erupsi. Salah satu identifikasi aspek dan indikator Desa
dampak terbesarnya diakibatkan oleh Tangguh Bencana dalam penanggulangan
beban material pada lahar dingin yang risiko bencana dengan di Desa Tangkas,
memiliki jalur aliran dinamis sehingga untuk mengetaui pengelompokan sebagai
menimbulkan daya rusak tinggi pada Desa Tangguh Bencana, aspek dan
pemukiman (Asrori, 2017) . Sesuai hasil indikator yang belum terlaksana, serta
pemetaan oleh Kementerian ESDM pada prioritas dan rekomendasi pengembangan
Gambar 1, salah satu predikat KRB indikator Desa Tangguh bencana. Dalam
tingkat I yang memiliki potensi bencana penelitian ini, Skala Guttman digunakan
banjir lahar, kemungkinan terkena sesuai Perka BNPB Nomor 1 Tahun 2012
perluasan awan panas, dan longsoran yang menggunakan skala dikotomi ‘Ya’
adalah Desa Tangkas, Kabupaten dan ‘Tidak’. Tiap indikator yang belum
Klungkung. Risiko bencana tersebut terpenuhi ditentukan prioritasnya dengan
diperburuk oleh sebaran bangunan rumah Metode Hanlon yang membandingkan
tinggal yang merapat ke jalur aliran banjir besarnya masalah, tingkat kegawatan,
lahar dingin Sungai (Tukad) Unda. kemudahan penanggulangan, dan dapat
Pemilihan lokasi tersebut dilandasi oleh atau tidaknya program dilaksanakan sesuai
penggunaan sungai sebagai sumber air analisis fisibilitas.
utama. Akibatnya, pada erupsi Gunung
Agung tahun 2017, 1.200 dari 3.129 jiwa MATERI DAN METODE
warga desa harus dievakuasi menuju Desa Mitigasi Bencana
Kamasan (Hid, 2017) . Selain itu, terdapat Berdasarkan Undang-Undang Nomor 24
rumah-rumah yang mengalami kerusakan Tahun 2007, Bencana didefinisikan
akibat tergenang lahar dingin dan sebagai peristiwa atau rangkaiannya
kegagalan struktur (Fajar, 2017) . Untuk akibat faktor alam dan non alam yang
menurunkan kerugian, diperlukan upaya mengancam kehidupan masyarakat dengan
pengurangan risiko bencana yang dapat korban jiwa, kerusakan lingkungan,
menjadikan Desa Tangkas mampu secara kerugian harta, dan dampak psikologis
mandiri melakukan perlindungan terhadap yang dapat dihasilkan. Pada peraturan
masyarakatnya. perundangan yang sama, mitigasi diartikan
sebagai rangkaian upaya pengurangan
risiko bencana melalui pembangunan fisik
dan peningkatan kesadaran serta
kemampuan menghadapi ancaman
bencana. Pelaksanaan mitigasi bencana
atau manajemen penanggulangan bencana
berdasarkan waktu digolongkan ke dalam
3 (tiga) bagian (Pusdiklat SDA, 2017) .
Dimulai dari tahap pra-bencana atau upaya
preventif sebelum bencana bila terdapat
Gambar 1. Lokasi Desa Tangkas di Peta risiko atau potensi. Tahap tanggap darurat
KRB Gunung Agung dilaksanakan pada masa terjadinya
bencana. Sedangkan tahap pasca-bencana
Menanggapi kendala serupa, Peraturan dilaksanakan setelah bencana usai.
Kepala BNPB Nomor 1 Tahun 2012
menjabarkan kriteria yang harus dipenuhi Desa Tangguh Bencana
untuk desa dianggap sudah mampu dalam Berdasarkan Peraturan Kepala BNPB
penanggulangan risiko bencana secara Nomor 1 Tahun 2012, Desa Tangguh
mandiri atau dikategorikan sebagai Desa Bencana didefnisikan sebagai desa yang
Tangguh Bencana. Namun, kekurangan mampu secara mandiri dalam beradaptasi
penerapan indikator perlu ditentukan

Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Udayana, Kampus Bukit Jimbaran - Bali 258
Analisis Identifikasi Aspek Dan Indikator Desa Tangguh Bencana Dalam Penanggulangan Risiko Bencana Dengan Metode Hanlon Di Desa
Tangkas, Kabupaten Klungkung………………………………………………………………………………………………………Frederika, Dewi,
Supariarta

menghadapi potensi ancaman serta pulih No Aspek Indikator


dari kerugian akibat bencana. Hal ini Pembangunan fisik serta
aktualisasi tanggung jawab pemerintah pengelolaan dan
dalam Rencana Nasional Penanggulangan pemeliharaannya
Bencana (Renas PB) dan Pasal 4 Undang- Pengembangan ekonomi
untuk penurunan
Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang
kerentanan masyarakat
Penanggulangan Bencana, dimana rasa Perlindungan kesehatan
aman dan perlindungan masyarakat dari Keberlanjutan
ancaman bencana adalah sangat penting. pengelolaan sumber
Garis besar pelaksanaan Desa Tangguh daya alam
Bencana dijabarkan sebagai 6 Aspek dan Pemeliharaan dan
20 Indikator pada Tabel 1. Melalui 60 perlindungan aset
pertanyaan pada kuesioner dalam Perka produktif masyarakat
BNPB No.1 Th. 2012, Desa Tangguh Sumber: Peraturan Kepala BNPB Nomor
Bencana dikelompokkan sebagai tingkat 1 Tahun 2012
pratama, madya, dan utama dengan
masing-masing skor batas bawah sebesar Kelompok Siaga Bencana
20, 36, dan 51. Kelompok Siaga Bencana (KSB) adalah
kelompok tingkat desa yang menjadi
Tabel 1 Aspek dan Indikator Desa penggerak aksi pengurangan risiko
Tangguh Bencana bencana. Pembentukannya dilakukan
No Aspek Indikator secara partisipatif dengan melibatkan
1 Legalitas Kebijakan pengurangan masyarakat dan tokoh penting di
risiko bencana (PRB) organisasi tingkat desa (Yesiana et al.,
2 Perencanaan Dokumen perencanaan 2018). Adapun rekomendasi struktur
PRB organisasi KSB dapat dilihat pada Gambar
3 Kelemba- Forum PRB 2. Dalam kelompok ini terdapat kelompok
gaan Tim Relawan/Siaga peringatan dini, evakuasi, P3K, logistik,
PRB
Kerjasama dengan
dan keamanan. Pada situasi bencana,
pemangku kepentingan kelompok peringatan dini, yang
4 Pendanaan Alokasi dana untuk menentukan keputusan arahan, bekerja
upaya tanggap darurat sama dengan keseluruhan seksi. Setiap
Alokasi dana untuk seksi bertugas mengkoordinir pengelolaan
kegiatan PRB sumber daya yang diperlukan. Koordinasi
5 Pengembang Kesiapan sumber daya yang baik sangat penting untuk
-an kapasitas (aparatur pelaksana dan meningkatkan efisiensi dan efektivitas
sarana-prasarana) penanganan bencana.
Pelatihan bagi tim
relawan/siaga PRB
Pelatihan bagi
masyarakat oleh desa
Keterlibatan masyarakat
dan tim relawan/siaga
dalam upaya PRB
Keterlibatan kelompok
rentan
6 Penyeleng- Pemetaan dan analisis Gambar 2 Struktur Organisasi KSB
garaan ancaman, kerentanan, (Sudiana, 2020)
penanggu- dan kapasitas desa
langan Peta dan jalur, sarana,
bencana dan tempat evakuasi
Sistem peringatan dini
berbasis masyarakat

Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Udayana, Kampus Bukit Jimbaran - Bali 259
ISSN: 1411-1292
JURNAL ILMIAH TEKNIK SIPIL A SCIENTIFIC JOURNAL OF CIVIL ENGINEERING · Vol. 27 No.2 September 2023
E-ISSN: 2541-5484

Sistem Peringatan Dini Berbasis Sebagai informasi pendukung dalam


Masyarakat analisis prioritas, wawancara dilakukan
Pelaksanaan Sistem Peringatan Dini diatur terhadap Kasubbid Kesiapsiagaan
dalam Peraturan BNPB Nomor 4 Tahun Pendidikan dan Pelatihan BPBD
2022. Sistem ini adalah mekanisme Klungung pada 22 November 2022, serta
diseminasi informasi dan tanggapan Kepala dan Sekretaris Desa pada 18
bencana (Medi, 2012) . Dalam Desember 2022. Adapun yang menjadi
keberhasilan pelaksanaannya, KSB poin pembahasan adalah kewilayahan
diperlukan sebagai jembatan antara Desa Tangkas, riwayat bencana, dampak
pemerintah, pemangku kepentingan dan bencana, cara penang-gulangan dan
masyarakat. Analisis dan diseminasi partisipasi masyarakat, peran pemerintah
informasi yang baik dibutuhkan untuk dan pemabngku kepentingan, serta
ketepatan respon terhadap bencana. keberlanjutan penanganan bencana.
Kelompok ini dapat dibentuk dengan 4 tim 2. Keterterapan aspek dan indikator Desa
yang terdiri dari tim pemantau, tim Tangguh Bencana
analisis, tim diseminasi, dan tim pelaporan Aspek dan indikator Desa Tangguh
dengan koordinasi sesuai Gambar 3. Bencana berdasarkan Perka BNPB No. 1
Th. 2012 menjabarkan 20 indikator
sebagai 3 pertanyaan berskala dikotomi
‘Ya’ dan ‘Tidak’ untuk mengkonfirmasi
tahap pelaksanaannya sebagai gagasan,
pelaksanaan yang belum maksimal atau
pengembangan, dan pelaksanaan
maksimal. Sehingga, secara keseluruhan
terdapat 60 butir pertanyaan.
Gambar 3 Struktur Organisasi Kelompok
Peringatan Dini (Medi, 2012) Pengolahan Data
1. Uji Validitas
Objek Penelitian Validasi instrumen menguji ketepatan
Desa Tangkas terletak di Kabupaten makna pertanyaan. Kompilasi jawaban
Klungkung termasuk dalam KRB I diuji validitasnya dengan koefisien
Gunung Agung. Lokasinya di dataran reprodusibilitas (persamaan 1) dengan
rendah yang cenderung landai nilai minimum 0,90 dan koefisien
meningkatkan risiko terhadap bencana skalabilitas (persamaan 2) dengan nilai
banjir lahar dingin dan banjir bandang. minimum 0,60 untuk skala Guttman

�� = 1 −
1. Populasi

(Alfiriani, 2015).

Desa Tangkas terdiri atas 4 dusun, yaitu (1)
Dusun Tusan, Dusun Peken, Dusun
Keterangan:
Ambengan, dan Dusun Meranggen yang
Kr = Koefisien Reprodusibilitas
seluruhnya dihuni oleh 3.324 penduduk.
e = Error (tidak sesuai perkiraan)
2. Sampel
n = Jumlah respon (jumlah pertanyaan
Keterterapan Perka BNPB No. 1 Th. 2012
�� = 1 −

x jumlah responden)
memiliki banyak indikator yang
� �−푇�
informasinya tidak dapat dijawab oleh (2)
masyarakat umum, sehingga validasi Keterangan:
melalui kuesioner dan wawancara Ks = Koefisien Skalabilitas
dilakukan terhadap pemerintah desa, e = Error (bernilai 1)
satuan keamanan, kader pemuda, dan c = Kemungkinan jawaban benar
BPBD Kabupaten Klungkung n = Jumlah respon (jumlah pertanyaan
x jumlah responden)
Pengumpulan Data Tn = Jumlah respon benar
1. Pelaksanaan pengurangan risiko
bencana di Desa Tangkas 2. Uji Reliabilitas

Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Udayana, Kampus Bukit Jimbaran - Bali 260
Analisis Identifikasi Aspek Dan Indikator Desa Tangguh Bencana Dalam Penanggulangan Risiko Bencana Dengan Metode Hanlon Di Desa
Tangkas, Kabupaten Klungkung………………………………………………………………………………………………………Frederika, Dewi,
Supariarta

Keandalan instrumen diuji dengan 2. Tulis komponen rekomendasi pada


(persamaan 3) Kuder-Richardson 21 sumbu vertikal dan sumbu horizontal
(KR21) untuk menunjukkan konsistensi dengan huruf A, B, C, D, E, dst.
jawaban pada pertanyaan yang sama. Skor 3. Bandingkan tingkat kepentingan antar
yang dihasilkan berupa tingkat keandalan rekomendasi sebagai berikut.
instrumen dengan 5 kategori yaitu sangat a. Komponen horizontal yang lebih
rendah (skor -1 – 0,2); rendah (skor 0,2 – penting daripada komponen vertikal
0,4); sedang (skor 0,4 – 0,6); tinggi (skor diberi tanda plus (+)
0,6 – 0,8); sangat tinggi (skor 0,8 – 1) b. Komponen vertikal yang lebih

푅 = × 1−
(Sabani, 2020). penting daripada komponen
� � �−� horizontal diberi tanda minus (-)
�−1 �×�
(3)
4. Jumlahkan tanda plus (+) secara
Keterangan: horizontal dan tanda minus (-) secaa
RI = Reliabilitas Instrumen vertikal, kemudian dituliskan dalam
K = Banyaknya butir pertanyaan kolom total horizontal.
U = Rata-rata skor total 5. Transpos nilai pada kolom total
V = Varians total
�=
(푥 −푥)2
horizontal (+) di bawah total vertikal.
6. Jumlahkan total sumbu horizontal dan
�−1
(4)
vertikal, tulis hasilnya pada baris total.
Keterangan:
7. Total terbesar ditetapkan sebagai
V = Varians total
prioritas paling tinggi.
xi = Nilai setiap data
x = Nilai rata-rata
HASIL DAN PEMBAHASAN
n = Banyak data
Pengolahan Data
1. Tabulasi Data
Tahapan Analisis Skala Guttman
Data yang diperoleh dari respon
Skala Guttman atau skala kumulatif
kuesioner dirangkum untuk menunjukkan
ditujuan untuk mengukur satu dimensi dari
error dan kecenderungannya. Respon
variabel yang memiliki beberapa dimensi
kuesioner dapat dilihat pada Tabel 2.
sehingga ukuran yang diperoleh memiliki
sifat unidimensional (Abdullah, 2015) .
Tabel 2 Respon Kuesioner
Pengukuran ini menyediakan konfirmasi
tegas terhadap suatu pernyataan melalui No Nama Unit Kerja Skor
jawaban yang bertolak belakang, seperti 1 A 26
‘Ya’ dan ‘Tidak’. Dalam proses analisis, 2 B 26
masing-masing skala diberi nilai 1 pada 3 C 26
jawab positif dan 0 pada jawaban negatif 4 D 21
(Anjani & Hasma, 2022).
5 E 14
Tahapan Analisis Metode Hanlon 6 F Pemerintah 24
Metode Hanlon adalah penentuan prioritas 7 G Desa 13
dengan membandingkan kriteria fisibilitas, 8 H Tangkas 13
magnitude (kegawatan), emergency 9 I 13
(urgensi), dan causability (prasyarat)
10 J 25
terhadap pelaksanaan program. Adapun
tahapan analisis yang dilakukan secara 11 K 33
kualitatif adalah sebagai berikut (Irawan & 12 L 26
Christian, 2021). 13 M 31
1. Buat matriks permasalahan yang akan 14 N Babinsa 30
dibandingkan. Bhabin-
15 O 16
kamtibmas

Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Udayana, Kampus Bukit Jimbaran - Bali 261
ISSN: 1411-1292
JURNAL ILMIAH TEKNIK SIPIL A SCIENTIFIC JOURNAL OF CIVIL ENGINEERING · Vol. 27 No.2 September 2023
E-ISSN: 2541-5484

16 P
Yowana
23 Sedangkan koefisien skalabilitas yang
Gema Santi diperoleh melalui perhitungan persamaan
Rerata = 22,5 2 telah memenuhi syarat, dengan
perhitungan sebagai berikut.
�� = 1 − 0,5 960−922
1
Varians (persamaan 4) = 45,6

�� = 0,94737
2. Uji Validitas
Sesuai hasil tabulasi data, terdapat 38
3. Uji Reliabilitas
respon yang tidak sesuai perkiraan,
Sesuai dengan persamaan 3, diperoleh
sehingga dengan persamaan 1, diperoleh
nilai keandalan yang telah memenuhi
koefisien reprodusibilitas yang telah
syarat.
푅 = × 1−
memenuhi syarat sebagai berikut. 60
�� = 1 − 60×16
38
60−1
22,5 60−22,5
�� = 0,96042 60×45,6
푅 = 0,70333

Tabel 3 Keterterapan Indikator Desa Tangguh Bencana di Desa Tangkas


Aspek Indikator Skor Keterterapan
Legalitas Kebijakan pengurangan risiko bencana (PRB) 2 Pengembangan
Perencanaan Dokumen perencanaan PRB 1 Gagasan
Kelembagaan Forum PRB 2 Pengembangan
Tim Relawan/Siaga PRB 1 Gagasan
Kerjasama dengan pemangku kepentingan 1 Gagasan
Pendanaan Alokasi dana untuk upaya tanggap darurat 3 Terlaksana
Alokasi dana untuk kegiatan PRB 0 Belum
terlaksana
Pengembangan Kesiapan sumber daya (aparatur pelaksana dan 1 Gagasan
kapasitas sarana-prasarana)
Pelatihan bagi tim relawan/siaga PRB 2 Pengembangan
Pelatihan bagi masyarakat oleh desa 0 Belum
terlaksana
Keterlibatan masyarakat dan tim relawan/siaga 2 Pengembangan
dalam upaya PRB
Keterlibatan kelompok rentan 3 Terlaksana
Penyelenggaraan Pemetaan dan analisis ancaman, kerentanan, 2 Pengembangan
penanggulangan dan kapasitas desa
bencana Peta dan jalur, sarana, dan tempat evakuasi 1 Gagasan
Sistem peringatan dini berbasis masyarakat 0 Belum
terlaksana
Pembangunan fisik serta pengelolaan dan 3 Terlaksana
pemeliharaannya
Pengembangan ekonomi untuk penurunan 0 Belum
kerentanan masyarakat terlaksana
Perlindungan kesehatan 1 Gagasan
Keberlanjutan pengelolaan sumber daya alam 1 Gagasan
Pemeliharaan dan perlindungan aset 0 Belum
produktif masyarakat terlaksana
TOTAL SKOR 26
Analisis Skala Guttman indikator. Pada indikator dengan skor 0,
Dalam skoring, respon kuesioner ‘Ya’ dianggap ‘Belum terlaksana’, skor 1
diberi nilai 1, sedangkan ‘Tidak’ diberi memiliki keterterapan yang disebut
nilai 0. Sehingga, dari 60 pertanyaan, skor ‘Gagasan’, sedangkan skor 2 disebut
maksimal bernilai 60. Sedangkan ‘Pengembangan’, dan skor 3 disebut
keterterapan ditentukan dari skor pada tiap ‘Terlaksana’ menyimpul-kan skor tiap

Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Udayana, Kampus Bukit Jimbaran - Bali 262
Analisis Identifikasi Aspek Dan Indikator Desa Tangguh Bencana Dalam Penanggulangan Risiko Bencana Dengan Metode Hanlon Di Desa
Tangkas, Kabupaten Klungkung………………………………………………………………………………………………………Frederika, Dewi,
Supariarta

pertanyaan, respon mayoritas (>50%) dijelaskan kegawatannya (magnitude),


dianggap benar. Sehingga, hasil skoring dimana prioritas diambil pada indikator
ulang untuk setiap indikator dan yang memberikan dampak terbesar bila
keterterapan yang diperoleh sebagai yang tidak terlaksana. Urgensi (emergency)
tertera pada Tabel 3. digunakan untuk menilai pentingnya
indikator untuk dilaksanakan secara segera.
Analisis Metode Hanlon Selain itu, prasyarat atau hambatan yang
Dalam analisis prioritas, tiap indikator dapat mendukung atau menunda
yang belum terlaksana dijabarkan dalam 4 pelaksanaan indikator (causability),
unsur Metode Hanlon, yaitu fisibilitas dimana nilai positif diberikan pada
yang dinilai dari PEARL factor: indikator yang potensi keberhasilannya
kesesuaian (propriety), ekonomi lebih tinggi. Sehingga diperoleh matriks
(economics), penerimaan (acceptability), prioritas sebagai yang tertera dalam Tabel
sumber daya (resources), dan legalitas 4.
(legality). Selanjutnya tiap indikator

Tabel 4 Matriks Prioritas Indikator Desa Tangguh Bencana di Desa Tangkas


Indikator A B C D E Horizontal
A + - + + 3
B - + + 2
C + + 2
D + 1
E 0
Vertikal 0 0 2 0 0
Horizontal 3 2 2 1 0
Skor 3 2 4 1 0
Prioritas II III I IV V

Keterangan: terdapat 5 indikator belum terlaksana, 7


A = Alokasi Dana untuk Kegiatan indikator dalam tahap gagasan, 5 indikator
Pengurangan Risiko Bencana dalam tahap pengembangan, dan 3
(PRB) indikator yang telah terlaksana.
B = Pelatihan Bagi Masyarakat oleh Aspek dan Indikator Desa Tanguh
Desa Bencana yang Belum Terlaksana di
C = Sistem Peringatan Dini Berbasis Desa Tangkas
Masyarakat Lima indikator yang belum terlaksana di
D = Pengembangan Ekonomi untuk Desa Tangkas tersebar dalam 3 aspek,
Penurunan Kerentanan Masyarakat yaitu aspek pendanaan (alokasi dana untuk
E = Pemeliharaan dan Perlindungan kegiatan pengurangan risiko bencana),
Aset Produktif Masyarakat aspek pengembangan kapasitas (pelatihan
bagi masyarakat desa), dan
Pengelompokan Desa Tangkas sebagai penyelenggara-an penanggulangan
Desa Tangguh Bencana bencana (sistem peringatan dini berbasis
Sesuai hasil analisis pada Tabel 3, total masyarakat, pengembangan ekonomi
skor yang diperoleh Desa Tangkas adalah untuk penurunan kerentanan masyarakat,
sebesar 26, sehingga termasuk ke dalam serta pemeliharaan dan perlindungan aset
kelompok Desa Tangguh Bencana produktif). Penyebab tidak terlaksananya
Pratama. Pada kelompok ini, upaya indikator-indikator tersebut berasal dari
pengurangan risiko bencana secara umum minat dan aktivitas masyarakat serta
masih berupa gagasan sehingga hasil dukungan dari pemerintah. Alokasi dana
belum dapat diamati. Di desa tangkas, tidak dilaksana-kan sebab konstruksi

Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Udayana, Kampus Bukit Jimbaran - Bali 263
ISSN: 1411-1292
JURNAL ILMIAH TEKNIK SIPIL A SCIENTIFIC JOURNAL OF CIVIL ENGINEERING · Vol. 27 No.2 September 2023
E-ISSN: 2541-5484

fasilitas seperti pengadaan plang penunjuk Lembaga Perkreditan Desa (LPD)


evakuasi dan pembangunan tanggul sudah Tangkas dapat dijadikan alternatif.
terakomodasi oleh pemerintah. Sedangkan Sedangkan pelaksanaan pelatihan akan
pelatihan sudah banyak diadakan oleh terakomodasi melalui sistem peringatan
BPBD Kabupaten Klungkung, PMI, serta dini yang baik. Pengembangan ekonomi
berbagai NGO (Non-Governmental dalam penurunan kerentanan masyarakat
Organization) dari dalam dan luar negeri. membutuhkan partisipasi aktif dan pada
Selain itu, tidak adanya tim relawan riwayat bencana sebelumnya, tidak ada
bencana/ kelompok siaga bencana (KSB) kendala khusus sebab bantuan dari
yang dapat memberikan pelatihan. Hal ini berbagai pihak termasuk masyarakat itu
juga berakibat pada tidak berjalannya sendiri dapat memenuhi kebutuhan pasca
sistem peringatan dini berbasis masyarakat. bencana. Sedangkan pengelolaan aset
Sedangkan pada sektor ekonomi, produktif baru dapat terlaksana setelah
pengembangan sulit dilakukan sebab adanya aset produktif dan pembangunan
kebanyakan aktivitas ekonomi atau mata sarana prasarana seperti gudang bersama
pencaharian mayoritas penduduk ada di dan kelompok pengelola yang sistematis.
luar desa berupa perdagangan dan
pariwisata. Sehingga, perlindungan aset Implikasi Penerapan Rekomendasi
produktif belum dapat tercapai dan terhadap Desa Tangkas sebagai Desa
penempatan personil pengelola sumber Tangguh Bencana
daya, seperti KSB tidak dapat dilakukan. Pembentukan kelompok siaga bencana
(KSB) dan kelompok peringatan dini
Prioritas Pengembangan Penerapan sebagai penunjang pelaksanaan program
Indikator Desa Tangguh Bencana di Desa Tangguh Bencana memberikan nilai
Desa Tangkas dan Rekomendasi positif terhadap berbagai indikator yang
Hasil analisis Metode Hanlon pada Tabel baru digagas maupun sedang dalam
4 menunjukkan bahwa indikator yang pengembangan. Adapun indikator-
belum terlaksana secara berurut memiliki indikator yang dapat ditingkatkan
prioritas sebagai berikut. pelaksanaan melalui kelompok ini adalah
1. Sistem Peringatan Dini Berbasis sebagai Tabel 5.
Masyarakat
2. Alokasi Dana untuk Kegiatan Tabel 5 Peningkatan Skor Desa Tangguh
Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Bencana Akibat Rekomendasi
3. Pelatihan Bagi Masyarakat oleh Desa Skor
Skor
4. Pengembangan Ekonomi untuk Indikator saat
target
Penurunan Kerentanan Masyarakat ini
5. Pemeliharaan dan Perlindungan Aset Tim relawan/ siaga PRB 1 3
Produktif Masyarakat Kesiapan sumber daya 1 3
Sistem peringatan dini memperoleh posisi (aparatur pelaksana dan
teratas sebab keberhasilan penanganan sarana-prasarana)
bencana bergantung pada ketepatan respon Pelatihan bagi tim 2 3
terhadap adanya bencana. Selain itu, relawan/siaga PRB
dalam membangun sistem ini dan Pelatihan bagi 0 3
memenuhi kebutuhan indikator-indikator masyarakat oleh desa
lainnya, kelompok peringatan dini dan Keterlibatan masyarakat 2 3
kelompok siaga bencana (KSB) dan tim relawan/siaga
direkomendasikan pembentukannya. dalam upaya PRB
Keberadaan kelompok ini mengakomodasi Pemetaan dan analisis 2 3
pengelolaan informasi, termasuk dengan ancaman, kerentanan
kebutuhan dalam pelaksanaan respon dan kapasitas desa
peringatan bencana. Alokasi dana sudah Peta dan jalur, sarana, 1 3
diatur dalam Permendagri Nomor 20 serta tempat evakuasi
Tahun 2018 dan karena terbatas pada Sistem peringatan dini 0 3
birokrasi anggaran, kerjasama dengan berbasis masyarakat

Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Udayana, Kampus Bukit Jimbaran - Bali 264
Analisis Identifikasi Aspek Dan Indikator Desa Tangguh Bencana Dalam Penanggulangan Risiko Bencana Dengan Metode Hanlon Di Desa
Tangkas, Kabupaten Klungkung………………………………………………………………………………………………………Frederika, Dewi,
Supariarta

Skor SARAN
Skor
Indikator saat Adapun saran yang dapat diberikan
target
ini berdasarkan hasil penelitian ini adalah
Perlindungan kesehatan 1 3 sebagai berikut.
Total Skor 10 27 1. Perancangan upaya pengurangan risiko
Peningkatan Skor 17 bencana perlu dilakukan dengan
keterlibatan pihak terkualifikasi.
Dengan terpenuhinya kinerja kelompok 2. Analisis identifikasi aspek dan
siaga bencana dan kelompok peringatan indikator Desa Tangguh Bencana dapat
dini sesuai tugas masing-masing dilakukan secara berkala sebagai
komponennya, peningkatan skor yang bentuk evaluasi.
dapat diharapkan adalah sebesar 17. 3. Identifikasi keterterapan aspek dan
Sehingga skor Desa Tangkas dapat indikator sebaiknya melibatkan
mencapai 43 dengan predikat Desa masyarakat umum yang mewakili
Tangguh Bencana Madya atau berbagai komponen masyarakat desa
pengurangan risiko bencana sudah bersama BPBD atau pihak lain yang
terlaksana meski belum maksimal, dan berkepentingan dengan metode FGD
dapat memerlukan peningkatan hasil (Focus Group Discussion) guna
untuk mencapai kemandirian meningkatkan elaborasi informasi.

SIMPULAN UCAPAN TERIMA KASIH


Dalam analisis identifikasi aspek dan Penelitian ini didanai melalui program
indikator Desa Tangguh Bencana Merdeka Belajar-Kampus Merdeka
berdasarkan Perka BNPB no. 1 Tahun (MBKM) Universitas Udayana dalam
2012 dalam upaya penanggulangan Proyek Kemanusiaan Mitigasi Bencana
bencana, diperoleh simpulan sebagai Desa Tangkas tahun 2022. Atas kerjasama
berikut. dalam penyelesaian penelitian ini, terima
1. Desa Tangkas memperoleh skor 26 kasih diucapkan kepada Pemerintah,
atau masih ada pada tahap gagasan dan Satuan Keamanan, dan Kader Pemuda
belum dapat secara mandiri menangani Desa Tangkas, serta BPBD Kabupaten
bencana atau disebut Desa Tangguh Klungkung. Terima kasih juga diucapkan
Bencana Pratama. kepada pembimbing dan segenap civitas
2. Desa Tangkas belum melaksanakan 5 akademika program studi Teknik Sipil
indikator yang terdiri dari alokasi dana Universitas Udayana atas kontribusi yang
untuk kegiatan PRB, pelatihan bagi telah diberikan.
masyarakat, sistem peringatan dini
berbasis masyarakat, pengembangan DAFTAR PUSTAKA
ekonomi untuk penurunan kerentanan Abdullah, M. (2015). Metodologi Penelitian
masyarakat, serta pemeliharaan dan Kuantitatif (1st ed.). Aswaja Pressindo.
perlindungan aset produktif desa. Alfiriani, A. (2015). Pengembangan Dan
3. Hasil analisis Metode Hanlon Analisis Validitas Modul Pembelajaran
menunjukkan Sistem Peringatan Dini Bilingual Berbasis Komputer Pada Pokok
Berbasis Masyarakat sebagai indikator Bahasan Perangkat Lunak Pengolah Kata
prioritas yang dapat dikembangkan Untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar.
melalui pembentukan kelompok siaga Jurnal Edik Informatika, 2(1), 1–9.
bencana dan kelompok peringatan dini. Anjani, A. A., & Hasma, H. (2022). Analisis
Rekomendasi ini dapat meningkatkan Perancangan Sistem Informasi Akuntansi
Desa Tangkas sebagai Desa Tangguh Penjualan Tunai Pada Toko Berkah Jaya.
Bencana Madya. Jurnal Health Sains, 3(4), 653–673.
https://doi.org/10.46799/jsa.v3i4.421

Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Udayana, Kampus Bukit Jimbaran - Bali 265
ISSN: 1411-1292
JURNAL ILMIAH TEKNIK SIPIL A SCIENTIFIC JOURNAL OF CIVIL ENGINEERING · Vol. 27 No.2 September 2023
E-ISSN: 2541-5484

Asrori, N. H. (2017). Sikap Masyarakat Medi, H. (2012). Pedoman Sistem


terhadap Penanggulangan Bencana Lahar Peringatan Dini Berbasis Masyarakat.
Dingin di Desa Jumoyo Kecamatan Salam BNPB.
Kabupaten Magelang . Universitas Negeri Pusdiklat SDA. (2017). Modul 2 Manajemen
Semarang. Penanggulangan Bencana.
Fajar. (2017). Rumah Terendam Lumpur Sabani, W. (2020). Pemetaan Partisipatif
Sungai Unda. Fajarbali.Com. Jalur Evakuasi Bencana Tsunami
https://fajarbali.com/rumah-terendam- menggunakan Metode Network Analysis
lumpur-sungai-unda/ Berbasis Sitem Informasi Geografis (SIG)
Hasanuddin, A., & Muzaki. (2019). Masalah di Desa Karangbenda Kabupaten Cilacap.
Kesehatan Di Kabupaten Sukoharjo Asni Universitas Negeri Semarang.
Hasanuddin, Analisis. UNM Sudiana, N. (2020). Evaluasi Penerapan
Environmental Journals. Sistem Peringatan Dini Bencana Longsor
Hid, W. (2017). Warga DAS Tukad Unda di Kampung Jatiradio, Desa Cililin,
Terdampak Lahar, Ini yang Dilakukan Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung
Pak Camat…. RadarBali.Com. Barat. Jurnal Alami, 4(1), 2548–8635.
https://radarbali.jawapos.com/bali/04/10/2 Yesiana, R., Handayani, W., & Anggraini, M.
017/warga-das-tukad-unda-terdampak- (2018). Pembentukan dan Penguatan
lahar-ini-yang-dilakukan-pak-camat/ Kelompok Siaga Bencana (KSB) sebagai
Irawan, H., & Christian, J. (2021). Penerapan Wujud Kesiapsiagaan Masyarakat
Metode Hanlon dalam Memprioritaskan terhadap Banjir di Kanal Banjir Barat
Pengembangan Aplikasi Sistem Informasi Kota Semarang. Riptek, 2(1), 113–128.
Studi Kasus: Badan Pengawas XYZ.
Indonesia Journal Information System
(IDEALIS), 4(1), 47–54.

Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Udayana, Kampus Bukit Jimbaran - Bali 266

Anda mungkin juga menyukai