1.Form follow function — dimana desain memiliki perhatian yang besar terhadap fungsi
ruang, yang didapatkan dari pola aktivitas penghuni, memiliki perhatian yang besar
terhadap material bangunan yang digunakan untuk mendapatkan hasil akhir (estetika)
yang diinginkan berdasarkan fungsi,Memiliki analogi mesin — dalam penataan dan
pengembangan ruang-ruang, menghindari ornamen (bila murni gaya
modern),Menjungnung tinggi efisiensi — penyederhanaan bentuk dan ornamentasi dan
penghilangan detail yang ‘tidak diperlukan’ sejauh keinginan desainer (atau pemilik
bangunan).
Contoh karya Walter Gropius yang fenomenal adalah “Gropius House” yang merupakan
rumah kediaman beliau dan keluarganya di Massachusetts, Amerika Serikat.Mengambil
filosofi Bauhaus, semua aspek pada bangunan ini dan landscape sekitarnya di desain
untuk efisiensi maksimal dan sesederhana mungkin. Walter Gropius mengatakan,
desain rumahnya dibuat sedemikian rupa dengan konstruksi ringan, memanfaatkan
cahaya matahari sebagai pencahayaan, hemat energi dan ekonomis dengan maksud
agar berguna untuk mendukung keseharian penghuninya secara fungsional.
Ada pula salah satu conto bangunan di Indonesia yang terpengaruh modernisme yaitu
Bangunan Nederlandsch Indische Handelsbank di Jakarta Barat,
Bangunan yang sekarang bernama “Bank Bumi Daya Cabang Jakarta Kota” ini menerima
penghargaan Sertifikat Sadar Pemugaran pada tahun 1993. Bangunan ini didirikan pada tahun
1938 oleh arsitek J.F.L. Blankenberg dan Wolff Schoemaker. Bangunan ini menarik untuk dikaji
karena gaya bangunan ini merupakan peralihan dari arsitektur Art Deco ke arsitektur Modern.
Hal ini dapat dilihat dari penggunaan material modern pada zaman tersebut, batu alam dan
dominasi material kaca pada langit-langitnya. Bentuk geometris yang dominan pada bangunan
ini juga menonjolkan ciri khas bangunan modern. Pada lantai dasarnya dilapis batu alam warna
gelap sedangkan lantai atas dinding tembok berwarna gading. Perbedaan ini mencerminkan
fungsi dan kegiatan di dalam bangunan, satu lagi ciri bangunan modern yang mengedepankan
fungsi.
Contoh Konsep ‘Less is More’ Pada Interior Minimalis,ada beberapa conto atau
konsepnya diantara nya yaitu salah satunya geometrik yang ergonomis ;Terkadang
untuk membuat desain interior minimalis tetap menarik, kita sering bereksplorasi
dengan berbagai macam bentuk-bentuk, baik dari segi bentuk ruangan, bentuk furnitur
minimalis, hingga bentuk pola yang diterapkan pada interior.Namun pada konsep
interior minimalis “Less is More”, penggunaan bentuk-bentuk justru dibuat lebih
sederhana. Eksplorasi bentuk lebih diutamakan pada ergonomi, kenyamanan, dan
fungsi, tidak pada estetika desain.
Karena interior minimalis pada konsep ini mengutamakan fungsi, pertimbangkan untuk
mulai mengurangi berbagai perabot dengan fungsi pendukung yang dalam keseharian
tidak begitu sering digunakan. Berfokuslah pada perabot utama yang memang
dibutuhkan untuk menunjang aktivitas di ruangan
Jadi penerepapenerepan dari sala satu konsep ini harus menyebar luar dan melekat di
jaman sekarang agar dapat memberi kesan dan kenyamanan dan keindahan interior
yang menujang ke masa depan yang akan datang
Salah satu penggunaan pembelajaran mesin yang lebih jelas adalah pengenalan wajah.
Orang biasanya menerima rekomendasi nama saat menandai seseorang di gambar
smartphone atau di Facebook, tetapi sekarang tag langsung divalidasi dengan
membandingkan dan menganalisis pola dalam bentuk wajah. Selain itu, kombinasi
pengenalan wajah dengan pembelajaran mendalam sekarang banyak digunakan di
bidang medis untuk secara tepat melacak penggunaan medis pasien atau
mendiagnosis penyakit keturunan
Jadi penerepan dari mesin mesin kehidupan salah satunya mesin pengenalan wajah ini
juga harus di kembangkan dan di sebarluaskan di berbagai negara dan dunia agar kita
dapat mengenal seseorang dari berbagai sisi misalnya dari namanya, keturunan nya
dan lain lainnya. Dari fungsinta yang memadai ini sangat bermanfaat bagi kehidupan
kita kedepannya dalam memproses identitas asli seseorang di jaman yang modern
sakrng.
Nim : 023220008
Prodi: ARSITEKTUR