Anda di halaman 1dari 5

Panduan Teknis Beracara dalam Perkara

Perselisihan Hasil Pemilihan Umum


Anggota DPR, DPD, dan DPRD

dengan cermat sehingga buku ini dapat terbit


tepat waktu.
Akhirnya semoga buku ini bermanfaat.

Jakarta, 20 Maret 2009


Sekretaris Jenderal
Mahkamah Konstitusi,

Janedjri M.Gaffar

vii
Panduan Teknis Beracara dalam Perkara
Perselisihan Hasil Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, dan DPRD

Model
Permohonan
PHPU-DPD
--LOGO/KEPALA SURAT--

Jakarta, .........................

Nomor : .......................
Lamp : .......................
Hal : Permohonan Pembatalan Keputusan Komisi Pemilihan Umum
Nomor .... tanggal ..... tentang ..... (sebutkan perihal permohonan)

Kepada Yth,
Ketua Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia
Jalan Medan Merdeka Barat No. 6 Jakarta Pusat 10110

Nama : ..................................
Tempat, Tanggal Lahir/Umur : ..................................
Agama : ..................................
Pekerjaan : ..................................
Jabatan : ..................................
Kewarganegaraan : ..................................
Alamat : ..................................
Nomor Telepon/HP : ..................................
Nomor faksimili : ..................................

Adalah Calon Anggota Dewan Perwakilan Daerah Provinsi ............... peserta


Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Dewan
Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Tahun 2009, dalam
hal ini berdasarkan Surat Kuasa Khusus Nomor ............. tanggal ..................
memberikan Kuasa kepada:
1. ....................................
2. ....................................
3. .................................... dan seterusnya (bila ada),
Semuanya adalah Advokat/Penasihat Hukum dari ....................., selanjutnya
disebut Penerima Kuasa, yang berkedudukan di .................... dengan alamat
....................., nomor telepon/HP ....................., nomor faksimili ......................,
baik sendiri-sendiri atau bersama-sama bertindak untuk dan atas nama Pemberi
Kuasa selanjutnya disebut ------------------------------------------------------PEMOHON.
Dalam hal ini mengajukan Permohonan penyelesaian Perselisihan Hasil Pemilihan
Umum (PHPU) Anggota DPD Provinsi ............... kepada Ketua Mahkamah
Konstitusi Republik Indonesia terkait Penetapan Komisi Pemilihan Umum Nomor
.... Tahun .......

56 Lampiran 2
Panduan Teknis Beracara dalam Perkara
Perselisihan Hasil Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, dan DPRD

terhadap

Komisi Pemilihan Umum yang berkedudukan di .............., selanjutnya disebut ---


-----------------------------------------------------------------------------------------TERMOHON.

Komisi Pemilihan Umum Daerah ............ berkedudukan di ........... selanjutnya


disebut -------------------------------------------------------------------TURUT TERMOHON.

I. KEWENANGAN MAHKAMAH
(Uraikan perihal kewenangan Mahkamah dalam memeriksa, mengadili, dan
memutus perkara PHPU sebagaimana tersebut pada Pasal 24C Ayat (1) UUD
1945, Pasal 10 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah
Konstitusi Republik Indonesia juncto Pasal 12 ayat (1) huruf a Undang-Undang
Nomor 4 Tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman.)

II. KEDUDUKAN HUKUM


(Uraikan perihal kedudukan hukum [legal standing] Pemohon dengan merujuk
pada ketentuan Pasal 74 ayat (1) Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang
Mahkamah Konstitusi juncto Pasal 3 ayat (1) Peraturan Mahkamah Konstitusi
Nomor 16 Tahun 2009 tentang Pedoman Beracara Dalam Perselisihan Hasil
Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah,
dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.)

III. TENGGANG WAKTU PENGAJUAN PERMOHONAN


Pemohon mengajukan permohonan perselisihan hasil pemilihan umum ke
Mahkamah Konstitusi dalam tenggat waktu 3 x 24 (tiga kali dua puluh empat) jam
sejak KPU mengumumkan penetapan perolahan suara secara nasional
sebagaimana ketentuan Pasal 259 ayat (2) Undang-Undang Nomor 10 Tahun
2008 tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan
Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, yang ditegaskan
kemudian dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2003 tentang Mahkamah
Konstitusi serta Peraturan Mahkamah Konstitusi Nomor 16 Tahun 2009 tentang
Pedoman Beracara Dalam Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Anggota Dewan
Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah.
Sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (3) Peraturan Mahkamah
Konstitusi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Pedoman Beracara Dalam Perselisihan
Hasil Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan
Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, Pemohon juga telah menyerahkan
berkas permohonan asli dalam tenggang waktu 3 x 24 (tiga kali dua puluh empat)
jam sejak berakhirnya tenggang waktu pendaftaran.
Bahwa pengumuman KPU sebagaimana dimaksud dilakukan pada hari ......
tanggal ...... bulan ..... tahun 2009 pukul ....... Sedangkan Pemohon mendaftarkan
permohonannya ke Mahkamah Konstitusi pada hari ....... tanggal ..... bulan .....

Lampiran 2 57
Panduan Teknis Beracara dalam Perkara
Perselisihan Hasil Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, dan DPRD

tahun 2009 pukul ......


(tambahkan penjelasan lain yang dianggap perlu)

IV. POKOK PERMOHONAN


Pada pokoknya permohonan Pemohon adalah mengenai perolehan suara
Pemohon menurut KPU untuk DPD Provinsi sebesar ......... suara.
(Jelaskan secara detail klaim perolehan suara yang benar dengan
membandingkan perolehan suara menurut KPU dengan perolehan suara menurut
Pemohon. Dalam perbandingan ini silakan disebutkan pula suara yang diperoleh
calon lain. Jelaskan pula sebab terjadinya perbedaan dimaksud disertai alat bukti.)
Pemohon berkeberatan terhadap penetapan KPU Nomor ................ tanggal
............ tentang Penetapan Hasil Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD dan DPRD
Tahun 2009 secara nasional untuk perolehan suara dan kursi Anggota DPD Provinsi
.............. yang diumumkan pada hari ......... tanggal ......... tahun 2009 pukul ..........
WIB, yaitu sebagai berikut:

Jumlah Suara
No. Nama Calon Menurut KPU Menurut
Anggota DPD Pemohon
1
2
3
4
5
6
7
dst.

V. PETITUM (hal-hal yang dimohonkan Pemohon)


Berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas, mohon kepada Mahkamah
Konstitusi Republik Indonesia untuk menjatuhkan putusan sebagai berikut :
- Mengabulkan permohonan Pemohon untuk seluruhnya;
- Menyatakan membatalkan penetapan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Nomor
............... tanggal ...................... tentang hasil Perhitungan Suara Pemilihan
Umum anggota DPR, DPD, dan DPRD .................... Tahun 20....... secara
nasional untuk DPD Provinsi ............. yang diumumkan pada hari .............
tanggal .................... pukul ................... WIB.
- Menetapkan hasil perhitungan suara yang benar sebagai berikut :
1. Perolehan suara yang benar untuk ........................ sesuai dengan
rekapitulasi hasil suara di tingkat ................ seharusnya ..................
suara, bukan ............... suara.

58 Lampiran 2
Panduan Teknis Beracara dalam Perkara
Perselisihan Hasil Pemilihan Umum
Anggota DPR, DPD, dan DPRD

2. Bahwa atas kesalahan hasil penghitungan tersebut di atas seharusnya


.................... menempati urutan .......... dan berhak menjadi Anggota
DPD Provinsi............
3. ...............................................................................
- Memerintahkan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk melaksanakan
putusan ini

Demikianlah permohonan Pemohon, dengan harapan Mahkamah Konstitusi


Republik Indonesia dapat segera memeriksa, mengadili dan memutuskan
permohonan ini secara adil.

(Tempat), (Tanggal, Bulan, Tahun)

Hormat kami,
PEMOHON/KUASA HUKUM PEMOHON

PEMOHON, KUASA HUKUM,

(tanda tangan) (tanda tangan)

.................... ....................

Lampiran 2 59

Anda mungkin juga menyukai