ASOSIASI PENAMBANG
KABUPATEN BONE
BONE DISTRICT
MINING ASSOCIATION
ANGGARAN DASAR
DAN
ANGGARAN RUMAH TANGGA
APKB-BDMA
ANGGARAN DASAR
APKB
ASOSIASI PENAMBANG KABUPATEN BONE
BONE DISTRICT MINING ASSOCIATION
Daftar Isi:
MUKADIMAH: 1
BAB I : Nama (Pasal 1, 2)
BAB II : Azas, Landasan Tujuan (Pasal 3, 4, 5)
BAB III : Bentuk dan Sifat (Pasal 6, 7)
BAB IV : Fungsi dan Kegiatan (Pasal 8, 9, 10, 11, 12)
BAB V : Kode Etik, Peraturan dan Pedoman Organisasi
(Pasal 13)
BAB VI : Keanggotaan (Pasal 14)
BAB VII : Pengurusan (Pasal 15)
BAB VIII : Rapat-Rapat dan Keputusan (Pasal, 16, 17)
BAB IX : Penasehat (Pasal 18)
BAB X : Tahun Buku (Pasal 19)
BAB XI : Perubahan Anggaran Dasar (Pasal 20)
BAB XII : Pembubaran (Pasal 21)
Anggaran Rumah Tangga (Pasal 22)
Penutup (Pasal 23)
Page 1 of 21
ANGGARAN DASAR
APKB - BDMA
ASOSIASI PENAMBANG KABUPATEN BONE
BONE DISTRICT MINING ASSOCIATION
MUKADIMAH
BAB I
NAMA
Pasal 1
Perkumpulan ini bernama “Asosiasi Penambang Kabupaten Bone, disingkat
APKB, dalam bahasa Inggris disebut Bone District Mining Association atau
disingkat BDMA
JANGKA WAKTU
Pasal 2
1. APKB-BDMA didirikan oleh Pengusaha Penambang Kabupaten Bone pada
tanggal 29-08-2020 (Dua Puluh Sembilan Agustus Dua Ribu Dua Puluh)
untuk waktu yang tidak ditetapkan lamanya.
2. APkb-bdma berkedudukan di Bone dan bilamana perlu dapat
menetapkan perwakilan di Tingkat Propinsi di Wilayah Indonesia.
BAB II
AZAS, LANDASAN DAN TUJUAN
Pasal 3
APKB-BDMA berazaskan
Pancasila.
Pasal 4
Landasan Hukum dan Landasan Operasional APKB-BDMA
adalah:
a. Undang-Undang Dasar 1945;
b. Undang-Undang No.1 Tahun 1987 atau perubahannya tentang Kamar
Dagang dan Industri;
c. Undang-Undang No.11 Tahun 1967 atau perubahannya tentang Pokok-
Pokok Pertambangan Indonesia,seperti yang telah mengalami perubahan
menjadi Undang-Undang No. 4 Tahun 2009 tentang mineral dan batubara;
d. Ketentuan Perundang-Undangan lain yang berlaku dan berkaitan dengan
kegiatan APKB-BDMA.
Page 3 of 21
Pasal 5
APKB-BDMA bertujuan di bidang idiil dan sosial
yaitu:
a. Membina dan mengembangkan kemampuan kegiatan dan kepentingan
perusahaan yang bergerak di bidang Penambang Kabupaten Bone, dalam
rangka mewujudkan ekonomi nasional yang sehat dan tertib berlandaskan
Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945;
b. Menciptakan dan mengembangkan iklim usaha di bidang industri
Penambang Kabupaten Bone yang memungkinkan keikut-sertaan seluas-
luasnya sehingga dapat berperan-serta secara efektif dalam Pembangunan
Nasional.
Pasal 6
APKB-BDMA adalah organisasi perusahaan yang merupakan wadah berhimpun
bagi perusahaan Penambang Kabupaten Bone yang didirikan secara sah
menurut peraturan perundang-undangan di Indonesia.
Pasal 7
APKB-BDMA bersifat mandiri, bukan organisasi Pemerintah dan bukan
organisasi politik serta dalam melakukan kegiatannya tidak mencari
keuntungan.
BAB IV
FUNGSI DAN KEGIATAN
Pasal 8
APKB-BDMA merupakan wadah komunikasi dan konsultasi antar Anggota,
atau antara para Anggota APKB-BDMA dengan Pemerintah mengenai hal-hal
yang berkaitan dengan masalah usaha industri Penambang Kabupaten Bone
serta wadah komunikasi dengan pihak pengusaha sekitar wilayah kabupaten bone.
Pasal 9
Untuk mewujudkan tujuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, APKB-BDMA
melakukan kegiatan-kegiatan, antara lain sebagai berikut:
a. Menyebarluaskan informasi yang tidak bersifat rahasia mengenai
kebijaksanaan Pemerintah yang berkaitan dengan usaha industri
penambang kabupaten bone kepada para Anggota;
Page 4 of 21
b. Menyampaikan informasi kepada Pemerintah dan para Anggota mengenai
berbagai permasalahan dan perkembangan internasional di bidang usaha
industri penambang kabupaten bone yang dapat berpengaruh terhadap
kehidupan usaha penambangan di kabupaten bone;
c. Melakukan aspirasi dan kepentingan Para Anggota dalam rangka keikut-
sertaannya dalam pembangunan di bidang penambangan pada khususnya
dan pembangunan ekonomi nasional pada umumnya;
d. Menyelenggarakan pendidikan, latihan dan kegiatan-kegiatan lain yang
bermanfaat daam rangka pembinaan dan pengembangan kemampuan Para
Anggota;
e. Menyelenggarakan dan meningkatkan hubungan kerjasama yang saling
menunjang dan saling menguntungkan antar Anggota Asosiasi atau dengan
bidang usaha industri dan sektor ekonomi lainnya;
f. Memelihara kerukungan dan upaya mencegah persaingan tidak sehat di
antara Para Anggota, dan mewujudkan kerjasama yang sehat dan serasi
antara seluruh unsur/pelaku ekonomi nasional serta menciptakan
pemerataan kesempatan berusaha;
g. Menyelenggarakan dan meningkatkan hubungan dan kerjasama antara
Anggota dengan perusahaan di dalam daerah seiring dengan kebutuhan dan
kepentingan pembangunan di bidang usaha penambangan sesuai dengan
tujuan Pembangunan Nasional;
h. Menyelenggarakan dan melakukan analisis statistik dan mendirikan pusat
informasi usaha sesuai dengan kepentingan Para Anggota;
i. Membina hubungan kerja yang serasi antara pekerja dan pengusaha dalam
lingkungan yang berkaitan dengan usaha penambang kabupaten bone;
j. Menyelenggarakan upaya menyeimbangkan dan melestarikan alam serta
mencegah timbulnya kerusakan dan pencemaran lingkungan hidup yang
berkaitan dengan usaha Para Anggota.
Pasal 10
Selain kegiatan-kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9, dalam rangka
pembinaan dan menciptakan iklim usaha sehat dan tertib bagi para Anggota,
dan sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan yang ada, APKB-BDMA
dapat pula melakukan tugas-tugas lain yang berhubungan dengan usaha
penambangan yang diberikan oleh Pemerintah.
Page 5 of 21
BAB V
KEKAYAAN DAN PENDAPATAN
Pasal 11
1 . Asosiasi mempunyai kekayaan awal sebesar Rp.10.000.000.-
(Sepuluh Juta Rupiah) yang berasal dari sumbangan dan iuran anggota;
2. Selain kekayaan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1, kekayaan Asosiasi
dapat juga diperoleh dari:
a. Iuran anggota;
b. Sumbangan atau bantuan yang tidak mengikat;
c. Wakaf;
d. Hibah;
e. Hasil-hasil dari usaha Asosiasi sendiri;
f. Perolehan lain yang tidak bertentangan dengan anggaran dasar atau
peraturan perundang-undangan.
BAB VI
KODE ETIK, PERATURAN
DAN PEDOMAN ORGANISASI
Pasal 12
1. Untuk dapat menyelenggarakan dan meningkatkan kerjasama yang saling
menunjang dan saling menguntungkan di antara para Anggota dan dalam
upaya memelihara kerukunan serta upaya mencegah persaingan yang tidak
sehat, APKB-BDMA dapat menetapkan suatu kode etik dan/atau peraturan
organisasi yang berlaku bagi para Anggota.
2. Kode etik ditetapkan oleh Dewan Pengurus setelah mendapatkan
pertimbangan dari Dewan Penasehat.
3. Peraturan organisasi ditetapkan oleh Dewan Pengurus.
BAB VII
KEANGGOTAAN
Pasal 13
1. Anggota APKB-BDMA adalah semua perusahaan yang bergerak langsung
maupun tidak langsung dalam usaha Penambang Kabupaten Bone yang
telah mendapatkan izin dari pemerintah Kabupaten Bone sesuai dengan
ketentuan peraturan Perundangan yang berlaku.
2. Ketentuan-Ketentuan tentang klasifikasi jenis perusahaan pertambangan
batubara yang dapat menjadi anggota serta syarat maupun prosedur
Page 6 of 21
penerimaan anggota dan kewajiban-kewajiban anggota ditetapkan dalam
Anggaran Rumah Tangga APKB-BDMA;
3. Anggota APKB-BDMA terdiri dari Anggota Utama (“Member”)
dan Anggota Pendamping (“Associate Member”).
4. a. Anggota Utama (“Member”) adalah perusahaan
Penambang Kabupaten Bone.
b. Anggota Pendamping (“Associate Member”) adalah perusahaan yang
menyediakan jasa yang berhubungan langsung dengan operasi produksi
Penambangan seperti consultant, contractor, surveyor, supplier
peralatan pertambangan, dan lain-lain
c. Anggota individual (ahli lingkungan) dapat menjadi Anggota sebagai
Anggota Pendamping
5. Keanggotaan dapat berakhir jika anggota:
a. Mengundurkan diri sebagai anggota;
b. Menghentikan usahanya;
c. Dicabut keanggotaannya karena melanggar/tidak memenuhi
kewajibannya sebagai anggota;
BAB VIII
KE P E N G U R U S A N
Pasal 14
Kepengurusan APKB-BDMA terdiri dari Dewan Pengurus dan Dewan
Penasehat.
BAB IX
DEWAN PENASEHAT
Pasal 15
1. Dewan Penasehat bertugas melakukan penasehatan dan memberikan
pertimbangan kepada Dewan Pengurus dalam menjalankan kegiatan
Asosiasi, sesuai dengan AD/ART.
2. Dewan Penasehat terdiri dari 3 (tiga) orang atau lebih anggota Dewan
Penasehat.
3. Dewan Penasehat ditetapkan oleh Ketua Umum.
4. Dewan Penasehat harus mempunyai jabatan Direktur dan/atau Komisaris di
perusahaan Anggota Utama APBI-ICMA.
5. Dewan Penasehat diangkat untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun dan dapat
diangkat kembali.
6. Jabatan Dewan Penasehat dapat berakhir apabila:
a. Meninggal dunia;
b. Mengundurkan diri;
Page 7 of 21
c. Diberhentikan berdasarkan keputusan Dewan Pengurus
d. Karena masa jabatan berakhir
BAB X
DEWAN PENGURUS
Pasal 16
Page 8 of 21
4. Sekretaris adalah:
a. Dipilih dan diangkat oleh Ketua Umum terpilih dan berasal dari
perusahaan Anggota APKB-BDMA.
b. Mempunyai jabatan minimal setingkat General Manager di
perusahaan Anggota APKB-BDMA.
5. Bendahara adalah:
a. Dipilih dan diangkat oleh Ketua Umum terpilih dan berasal dari
perusahaan Anggota APKB-BDMA.
b. Mempunyai jabatan minimal setingkat General Manager di
perusahaan Anggota APKB-BDMA.
BAB XI
RAPAT-RAPAT DAN KEPUTUSAN
Pasal 17
1. Rapat-rapat dalam APKB-BDMA terdiri dari:
a. Rapat Pengurus;
b. Rapat Kerja
c. Musyawarah Anggota;
d. Musyawarah Anggota-Luar Biasa
Page 9 of 21
3. Musyawarah Anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam
pelaksanaan pengurusan organisasi APKB-BDMA.
Pasal 18
1. Seluruh keputusan ditetapkan berdasarkan musyawarah untuk mencapai
mufakat. Di dalam hal terdapat perbedaan pendapat yang menghalangi
tercapainya mufakat, maka Dewan Penasehat dapat diminta nasehatnya.
BAB XII
TAHUN BUKU
Pasal 19
1. Tahun buku berjalan dari tanggal 1(satu) Januari sampai tanggal 31 (tiga
puluh satu) Desember tiap-tiap tahun. Pada akhir tahun buku harus
dilakukan pemeriksaan oleh Akuntan yang ditunjuk oleh Dewan Pengurus.
Page 10 of 21
BAB XIII
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR
Pasal 20
Perubahan Anggaran Dasar hanya dapat dilakukan dalam Musyawarah
Anggota, dan yang harus disetujui oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua per tiga)
dari jumlah Anggota Utama yang hadir dalam Musyawarah tersebut.
BAB XIV
PEMBUBARAN
Pasal 21
Pembubaran APKB-BDMA dan penyelesaian hanya dapat dilakukan dalam
Musyawarah Anggota yang diadakan khusus untuk itu dan harus dihadiri oleh
sekurang-kurangnya ¾ (tiga perempat) dari jumlah Anggota Utama, dan harus
disetujui oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) dari jumlah Anggota Utama
yang hadir dalam Musyawarah tersebut.
Page 11 of 21
BAB XV ANGGARAN RUMAH
TANGGA
Pasal 22
1. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini ditetapkan lebih
lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga.
2. Anggaran Rumah Tangga ditetapkan dalam Musyawarah Anggota
dengan tidak menyimpang dari ketentuan Anggaran Dasar ini.
BAB XVI
PENUTUP
Pasal 23
1. Segala sesuatu yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diatur
dalam Anggaran Rumah Tangga dan peraturan-peraturan lain yang
disusun oleh Dewan Pengurus.
Page 12 of 21
ANGGARAN RUMAH TANGGA
APBI-ICMA
ASOSIASI PENAMBANG KABUPATEN BONE
BONE DISTRICT MINING ASSOCIATION
Daftar Isi:
BAB I
KODE ETIK, PERATURAN DAN PEDOMAN ORGANISASI
Pasal 1
1. Kode etik adalah pedoman tentang nilai-nilai dan s ikap perilaku yang
baik dan perlu diikuti serta pedoman tentang nilai-nilai dan sikap perilaku
yang tidak baik dan perlu dihindari oleh Para Anggota.
2. Kode etik disusun sebagai pedoman bagi Para Anggota dalam melakukan
kerjasama yang saling menguntungkan dan mendorong terciptanya
persaingan yang sehat di antara Para Anggota sehingga terbina suasana
kekeluargaan dan kebersamaan dalam APKB-BDMA .
3. Kode etik merupakan norma-norma untuk menyelesaikan perbedaan
pendapat dan/atau perselisihan di antara Para Anggota.
Page 13 of 21
Pasal 2
Pasal 3
BAB II
KEANGGOTAAN
Pasal 4
Page 14 of 21
Pasal 5
Pasal 6
Page 15 of 21
4. Mengetahui perkembangan dan permasalahan organisasi dalam rangka
penyempurnaan pengembangan organisasi.
5. Hanya Anggota Utama yang mempunyai hak suara, hak bicara, hak
dipilih dan hak memilih pada pemilihan Dewan Pengurus dan Dewan
Penasehat dan rapat-rapat lainnya.
6. Anggota Pendamping tidak mempunyai hak suara pada pemilihan Dewan
Pengurus dan Dewan Penasehat, namun punya hak bicara dalam rapat-
rapat APKB-BDMA.
Pasal 7
Pasal 8
Page 16 of 21
BAB III
PEMILIHAN DAN KEPENGURUSAN
Pasal 9
Pasal 10
Pasal 11
2. Apabila dalam satu masa jabatan ada Anggota Dewan Pengurus yang
mengundurkan diri atau karena sesuatu sebab terdapat jabatan yang
Page 17 of 21
lowong, maka Dewan Pengurus dapat menetapkan pengganti untuk sisa
masa jabatan yang bersangkutan.
Pasal 12
Pasal 13
BAB IV
RAPAT-RAPAT DAN MUSYAWARAH ANGGOTA
Pasal 14
Rapat-rapat Pengurus yang diperlukan untuk kebutuhan Dewan Pengurus,
ditetapkan dan dilaksanakan oleh Dewan Pengurus, diadakan sekurang-
kurangnya setiap tiga (3) bulan sekali.
Pasal 15
Page 18 of 21
c. Dewan Penasehat;
d. Pihak-Pihak lain yang diundang oleh Dewan Pengurus
e. Tata cara dan pelaksanaan penyelenggaraan Rapat Kerja merupakan
tugas dan tanggung jawab Dewan Pengurus.Rapat Kerja diadakan
sewaktu-waktu sesuai kebutuhan organisasi APKB-BDMA.
Pasal 16
Pasal 17
Page 19 of 21
Pasal 18
Musyawarah Anggota adalah sah apabila dihadiri oleh lebih dari setengah
jumlah Anggota Utama yang mempunyai hak suara dan apabila tidak terpenuhi
Musyawarah Anggota dapat ditunda selama 2 (dua) x 30 (tigapuluh) menit serta
dapat mengambil keputusan yang sah.
Pasal 19
BAB V
KANTOR ASOSIASI DAN PERBENDAHARAAN
Pasal 20
Pasal 21
Page 20 of 21
bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
dalam rangka memperkuat keuangan organisasi.
2. Pengelolaan keuangan dan perbendaharaan dilaksanakan sesuai dengan
tertib administrasi keuangan yang layak dan dapat dipertanggung-
jawabkan.
3. Dewan Pengurus menyusun laporan keuangan tahunan dan
menyampaikan kepada anggota.
4. Pertanggung-jawaban keuangan/perbendaharaan selama suatu periode
kepengurusan disampaikan kepada Musyawarah Anggota.
5. Musyawarah Anggota dapat menetapkan untuk dilakukan pemeriksaan
terhadap keuangan / perbendaharaan. Pemeriksaan yang dimaksud dapat
dipercayakan pada Akuntan yang ditunjuk oleh Musyawarah Anggota
dan dilaksanakan atas beban Asosiasi.
BAB VI
PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA
Pasal 22
Page 21 of 21