Anda di halaman 1dari 22

AD/ART

ASOSIASI PENAMBANG
KABUPATEN BONE

BONE DISTRICT
MINING ASSOCIATION
ANGGARAN DASAR
DAN
ANGGARAN RUMAH TANGGA
APKB-BDMA

BTN Anggrek B1/45


Jl. Sambaloge Baru
Kabupaten Bone 92732 INDONESIA
Phone/Fax : 62-……………..
Email : www.penambangkabupatenbone@gmail.com
Website : …………………….

ANGGARAN DASAR
APKB
ASOSIASI PENAMBANG KABUPATEN BONE
BONE DISTRICT MINING ASSOCIATION

Daftar Isi:

MUKADIMAH: 1
BAB I : Nama (Pasal 1, 2)
BAB II : Azas, Landasan Tujuan (Pasal 3, 4, 5)
BAB III : Bentuk dan Sifat (Pasal 6, 7)
BAB IV : Fungsi dan Kegiatan (Pasal 8, 9, 10, 11, 12)
BAB V : Kode Etik, Peraturan dan Pedoman Organisasi
(Pasal 13)
BAB VI : Keanggotaan (Pasal 14)
BAB VII : Pengurusan (Pasal 15)
BAB VIII : Rapat-Rapat dan Keputusan (Pasal, 16, 17)
BAB IX : Penasehat (Pasal 18)
BAB X : Tahun Buku (Pasal 19)
BAB XI : Perubahan Anggaran Dasar (Pasal 20)
BAB XII : Pembubaran (Pasal 21)
Anggaran Rumah Tangga (Pasal 22)
Penutup (Pasal 23)

Page 1 of 21
ANGGARAN DASAR
APKB - BDMA
ASOSIASI PENAMBANG KABUPATEN BONE
BONE DISTRICT MINING ASSOCIATION

MUKADIMAH

Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa,

Para Pengusaha Penambang Kabupaten Bone sebagai pelaku-pelaku ekonomi


nasional, menyadari akan tugas dan tanggung jawab kepada Bangsanya
yang sedang membangun, dengan berlandaskan Undang-Undang Nomor 1
Tahun 1987 tentang Kamar Dagang dan Industri Indonesia telah mengadakan
Rapat Anggota untuk menyusun Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah
Tangga (ART) Asosiasi Penambang Kabupaten Bone (Bone District Mining
Association) telah berlangsung dalam suasana kekeluargaan berlandaskan azas
musyawarah untuk mufakat, telah bersepakat menyatakan:

Pertama : Pembangunan Bangsa dan Negara adalah tanggung-jawab


seluruh masyarakat termasuk setiap Pengusaha Penambang
Kabupaten Bone. Kesempatan yang tersedia bagi para
Pengusaha untuk ikut berperan-serta
dalam pembangunan Nasional merupakan kewajiban dan
kehormatan bagi kita bersama.

Kedua : Guna menggalang seluruh kemampuan para Pengusaha


Penambang Kabupaten Bone agar dapat diarahkan bagi
kepentingan Pembangunan Nasional, maka APKB
(Asosiasi Penambang Kabupaten Bone) yang telah
dikukuhkan
……………………………………………………………
……………….., difungsikan ke dalam APKB - BDMA
(Asosiasi Penambang Kabupaten Bone - Bone District
Mining Association).

Ketiga : Menyusun Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga


APKB-BDMA sebagai wadah persatuan dan kesatuan para
Pengusaha Penambang Kabupaten Bone guna meningkatkan
kemampuan serta peran-sertanya dalam pembangunan
nasional pada umumnya dan pembangunan bidang ekonomi
pada khususnya.
Page 2 of 21
Selanjutnya para Pengusaha Penambang Kabupaten Bone yang tergabung dalam
Asosiasi Penambang Kabupaten Bone - Bone District Mining Association
(APKB - BDMA) bertekad untuk menjaga kelangsungan dan kelancaran
jalannya organisasi APKB - BDMA dalam rangka pelaksanaan Undang-Undang
Nomor 1 Tahun 1987 dengan berpedoman pada Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga APKB - BDMA yang disusun sebagai berikut:

BAB I
NAMA

Pasal 1
Perkumpulan ini bernama “Asosiasi Penambang Kabupaten Bone, disingkat
APKB, dalam bahasa Inggris disebut Bone District Mining Association atau
disingkat BDMA

JANGKA WAKTU

Pasal 2
1. APKB-BDMA didirikan oleh Pengusaha Penambang Kabupaten Bone pada
tanggal 29-08-2020 (Dua Puluh Sembilan Agustus Dua Ribu Dua Puluh)
untuk waktu yang tidak ditetapkan lamanya.
2. APkb-bdma berkedudukan di Bone dan bilamana perlu dapat
menetapkan perwakilan di Tingkat Propinsi di Wilayah Indonesia.

BAB II
AZAS, LANDASAN DAN TUJUAN

Pasal 3
APKB-BDMA berazaskan
Pancasila.

Pasal 4
Landasan Hukum dan Landasan Operasional APKB-BDMA
adalah:
a. Undang-Undang Dasar 1945;
b. Undang-Undang No.1 Tahun 1987 atau perubahannya tentang Kamar
Dagang dan Industri;
c. Undang-Undang No.11 Tahun 1967 atau perubahannya tentang Pokok-
Pokok Pertambangan Indonesia,seperti yang telah mengalami perubahan
menjadi Undang-Undang No. 4 Tahun 2009 tentang mineral dan batubara;
d. Ketentuan Perundang-Undangan lain yang berlaku dan berkaitan dengan
kegiatan APKB-BDMA.

Page 3 of 21
Pasal 5
APKB-BDMA bertujuan di bidang idiil dan sosial
yaitu:
a. Membina dan mengembangkan kemampuan kegiatan dan kepentingan
perusahaan yang bergerak di bidang Penambang Kabupaten Bone, dalam
rangka mewujudkan ekonomi nasional yang sehat dan tertib berlandaskan
Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945;
b. Menciptakan dan mengembangkan iklim usaha di bidang industri
Penambang Kabupaten Bone yang memungkinkan keikut-sertaan seluas-
luasnya sehingga dapat berperan-serta secara efektif dalam Pembangunan
Nasional.

BAB III BENTUK


DAN SIFAT

Pasal 6
APKB-BDMA adalah organisasi perusahaan yang merupakan wadah berhimpun
bagi perusahaan Penambang Kabupaten Bone yang didirikan secara sah
menurut peraturan perundang-undangan di Indonesia.

Pasal 7
APKB-BDMA bersifat mandiri, bukan organisasi Pemerintah dan bukan
organisasi politik serta dalam melakukan kegiatannya tidak mencari
keuntungan.

BAB IV
FUNGSI DAN KEGIATAN

Pasal 8
APKB-BDMA merupakan wadah komunikasi dan konsultasi antar Anggota,
atau antara para Anggota APKB-BDMA dengan Pemerintah mengenai hal-hal
yang berkaitan dengan masalah usaha industri Penambang Kabupaten Bone
serta wadah komunikasi dengan pihak pengusaha sekitar wilayah kabupaten bone.

Pasal 9
Untuk mewujudkan tujuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, APKB-BDMA
melakukan kegiatan-kegiatan, antara lain sebagai berikut:
a. Menyebarluaskan informasi yang tidak bersifat rahasia mengenai
kebijaksanaan Pemerintah yang berkaitan dengan usaha industri
penambang kabupaten bone kepada para Anggota;

Page 4 of 21
b. Menyampaikan informasi kepada Pemerintah dan para Anggota mengenai
berbagai permasalahan dan perkembangan internasional di bidang usaha
industri penambang kabupaten bone yang dapat berpengaruh terhadap
kehidupan usaha penambangan di kabupaten bone;
c. Melakukan aspirasi dan kepentingan Para Anggota dalam rangka keikut-
sertaannya dalam pembangunan di bidang penambangan pada khususnya
dan pembangunan ekonomi nasional pada umumnya;
d. Menyelenggarakan pendidikan, latihan dan kegiatan-kegiatan lain yang
bermanfaat daam rangka pembinaan dan pengembangan kemampuan Para
Anggota;
e. Menyelenggarakan dan meningkatkan hubungan kerjasama yang saling
menunjang dan saling menguntungkan antar Anggota Asosiasi atau dengan
bidang usaha industri dan sektor ekonomi lainnya;
f. Memelihara kerukungan dan upaya mencegah persaingan tidak sehat di
antara Para Anggota, dan mewujudkan kerjasama yang sehat dan serasi
antara seluruh unsur/pelaku ekonomi nasional serta menciptakan
pemerataan kesempatan berusaha;
g. Menyelenggarakan dan meningkatkan hubungan dan kerjasama antara
Anggota dengan perusahaan di dalam daerah seiring dengan kebutuhan dan
kepentingan pembangunan di bidang usaha penambangan sesuai dengan
tujuan Pembangunan Nasional;
h. Menyelenggarakan dan melakukan analisis statistik dan mendirikan pusat
informasi usaha sesuai dengan kepentingan Para Anggota;
i. Membina hubungan kerja yang serasi antara pekerja dan pengusaha dalam
lingkungan yang berkaitan dengan usaha penambang kabupaten bone;
j. Menyelenggarakan upaya menyeimbangkan dan melestarikan alam serta
mencegah timbulnya kerusakan dan pencemaran lingkungan hidup yang
berkaitan dengan usaha Para Anggota.

Pasal 10
Selain kegiatan-kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9, dalam rangka
pembinaan dan menciptakan iklim usaha sehat dan tertib bagi para Anggota,
dan sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan yang ada, APKB-BDMA
dapat pula melakukan tugas-tugas lain yang berhubungan dengan usaha
penambangan yang diberikan oleh Pemerintah.

Page 5 of 21
BAB V
KEKAYAAN DAN PENDAPATAN

Pasal 11
1 . Asosiasi mempunyai kekayaan awal sebesar Rp.10.000.000.-
(Sepuluh Juta Rupiah) yang berasal dari sumbangan dan iuran anggota;
2. Selain kekayaan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1, kekayaan Asosiasi
dapat juga diperoleh dari:
a. Iuran anggota;
b. Sumbangan atau bantuan yang tidak mengikat;
c. Wakaf;
d. Hibah;
e. Hasil-hasil dari usaha Asosiasi sendiri;
f. Perolehan lain yang tidak bertentangan dengan anggaran dasar atau
peraturan perundang-undangan.

BAB VI
KODE ETIK, PERATURAN
DAN PEDOMAN ORGANISASI

Pasal 12
1. Untuk dapat menyelenggarakan dan meningkatkan kerjasama yang saling
menunjang dan saling menguntungkan di antara para Anggota dan dalam
upaya memelihara kerukunan serta upaya mencegah persaingan yang tidak
sehat, APKB-BDMA dapat menetapkan suatu kode etik dan/atau peraturan
organisasi yang berlaku bagi para Anggota.
2. Kode etik ditetapkan oleh Dewan Pengurus setelah mendapatkan
pertimbangan dari Dewan Penasehat.
3. Peraturan organisasi ditetapkan oleh Dewan Pengurus.

BAB VII
KEANGGOTAAN

Pasal 13
1. Anggota APKB-BDMA adalah semua perusahaan yang bergerak langsung
maupun tidak langsung dalam usaha Penambang Kabupaten Bone yang
telah mendapatkan izin dari pemerintah Kabupaten Bone sesuai dengan
ketentuan peraturan Perundangan yang berlaku.
2. Ketentuan-Ketentuan tentang klasifikasi jenis perusahaan pertambangan
batubara yang dapat menjadi anggota serta syarat maupun prosedur

Page 6 of 21
penerimaan anggota dan kewajiban-kewajiban anggota ditetapkan dalam
Anggaran Rumah Tangga APKB-BDMA;
3. Anggota APKB-BDMA terdiri dari Anggota Utama (“Member”)
dan Anggota Pendamping (“Associate Member”).
4. a. Anggota Utama (“Member”) adalah perusahaan
Penambang Kabupaten Bone.
b. Anggota Pendamping (“Associate Member”) adalah perusahaan yang
menyediakan jasa yang berhubungan langsung dengan operasi produksi
Penambangan seperti consultant, contractor, surveyor, supplier
peralatan pertambangan, dan lain-lain
c. Anggota individual (ahli lingkungan) dapat menjadi Anggota sebagai
Anggota Pendamping
5. Keanggotaan dapat berakhir jika anggota:
a. Mengundurkan diri sebagai anggota;
b. Menghentikan usahanya;
c. Dicabut keanggotaannya karena melanggar/tidak memenuhi
kewajibannya sebagai anggota;

BAB VIII
KE P E N G U R U S A N

Pasal 14
Kepengurusan APKB-BDMA terdiri dari Dewan Pengurus dan Dewan
Penasehat.

BAB IX
DEWAN PENASEHAT

Pasal 15
1. Dewan Penasehat bertugas melakukan penasehatan dan memberikan
pertimbangan kepada Dewan Pengurus dalam menjalankan kegiatan
Asosiasi, sesuai dengan AD/ART.
2. Dewan Penasehat terdiri dari 3 (tiga) orang atau lebih anggota Dewan
Penasehat.
3. Dewan Penasehat ditetapkan oleh Ketua Umum.
4. Dewan Penasehat harus mempunyai jabatan Direktur dan/atau Komisaris di
perusahaan Anggota Utama APBI-ICMA.
5. Dewan Penasehat diangkat untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun dan dapat
diangkat kembali.
6. Jabatan Dewan Penasehat dapat berakhir apabila:
a. Meninggal dunia;
b. Mengundurkan diri;
Page 7 of 21
c. Diberhentikan berdasarkan keputusan Dewan Pengurus
d. Karena masa jabatan berakhir

BAB X
DEWAN PENGURUS

Pasal 16

1. Dewan Pengurus terdiri dari:


a. Ketua Umum;
b. Beberapa orang Wakil Ketua Umum;
c. Sekretaris;
d. Bendahara;
e. Ketua dan Anggota Komite;
f. Pengurus Perwakilan di Daerah Tingkat I bilamana diperlukan;

2. Ketua Umum adalah:


a. Dipilih oleh Anggota Utama APKB-BDMA dalam Musyarawah
Anggota dan/atau Musyawarah Anggota-Luar Biasa dengan
mengutamakan musyawarah mufakat, dimana dalam hal tidak tercapai
keputusan bersama, maka digunakan sistem pemungutan suara.
b. Mempunyai jabatan setingkat Direksi di perusahaan Anggota Utama
APKB-BDMA
c. Periode masa jabatan Ketua Umum adalah 3 (tiga) tahun dan dapat
dipilih kembali dengan maksimal masa jabatan adalah 2 (dua) periode
baik berturut turut maupun tidak.
d. Kandidat Ketua Umum diusulkan dan diajukan oleh Anggota APKB-
BDMA.
e. Jabatan Ketua Umum dapat berakhir apabila:
a. Meninggal dunia;
b. Mengundurkan diri;
c. Karena masa jabatan berakhir;
d. Diberhentikan berdasarkan keputusan Musyawarah Anggota
dan/atau Musyawarah Anggota-Luar Biasa; dan

3. Wakil Ketua Umum adalah:


a. Dipilih dan diangkat oleh Ketua Umum terpilih dan berasal dari
perusahaan Anggota APKB-BDMA.
b. Mempunyai jabatan minimal setingkat General Manager di
perusahaan Anggota APKB-BDMA.

Page 8 of 21
4. Sekretaris adalah:
a. Dipilih dan diangkat oleh Ketua Umum terpilih dan berasal dari
perusahaan Anggota APKB-BDMA.
b. Mempunyai jabatan minimal setingkat General Manager di
perusahaan Anggota APKB-BDMA.

5. Bendahara adalah:
a. Dipilih dan diangkat oleh Ketua Umum terpilih dan berasal dari
perusahaan Anggota APKB-BDMA.
b. Mempunyai jabatan minimal setingkat General Manager di
perusahaan Anggota APKB-BDMA.

6. Ketua dan Anggota Komite adalah:


a. Ketua Komite dipilih dan diangkat oleh Ketua Umum terpilih dan
berasal dari perusahaan Anggota APKB-BDMA.
b. Anggota Komite dipilih dan diangkat oleh Ketua Umum terpilih dan
berasal dari perusahaan Anggota APKB-BDMA.

7. Ketua Umum dapat mengangkat Direktur Eksekutif untuk melaksanakan


tugas hariannya bertempat di kantor APKB-BDMA dan bertanggung jawab
kepada Ketua Umum.

8. Dewan Pengurus bertanggung jawab kepada Musyawarah Anggota;

9. Dewan Pengurus berhak mewakili organisasi ke luar dan ke dalam dan


menjalankan pengurusan organisasi. Pembagian tugas di antara Dewan
Pengurus dan pengaturan tertib kerjanya, ditetapkan oleh Ketua Umum.

BAB XI
RAPAT-RAPAT DAN KEPUTUSAN

Pasal 17
1. Rapat-rapat dalam APKB-BDMA terdiri dari:
a. Rapat Pengurus;
b. Rapat Kerja
c. Musyawarah Anggota;
d. Musyawarah Anggota-Luar Biasa

2. Rapat Pengurus diadakan oleh Dewan Pengurus untuk menetapkan hal-


hal yang berkaitan dengan pengurusan organisasi rapat kerja diadakan oleh
Dewan Pengurus untuk membahas hal-hal yang strategis bagi organisasi
APKB-BDMA.

Page 9 of 21
3. Musyawarah Anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam
pelaksanaan pengurusan organisasi APKB-BDMA.

4. Hak dan wewenang Musyawarah Anggota adalah:


a. Menetapkan kebijaksanaan organisasi.
b. Meminta pertanggung-jawaban Dewan Pengurus dalam pelaksanaan
pengurusan organisasi dan keuangan.
c. Memilih dan menetapkan PenasehatKetua Umum
d. Membuat perubahan AD/ART
e. Pembubaran organisasi bila disetujui 3/4 dari seluruh Anggota
Utama

5. Hak dan wewenang Musyawarah Anggota dipegang oleh Para Anggota


Utama APKB-BDMA sebagai pelaksanaan hak suara secara penuh dalam
Musyawarah Anggota. Setiap Anggota Perusahaan harus mencatatkan
nama pejabat perusahaannya ke Sekretaris Dewan Pengurus dan hanya
nama yang tercatat saja yang berhak ikut dalam Musyawarah Anggota
APKB-BDMA.

6. Musyawarah Anggota Luar Biasa dapat diadakan setiap saat atas


permintaan sekurang-kurangnya dua pertiga dari jumlah anggota.

Pasal 18
1. Seluruh keputusan ditetapkan berdasarkan musyawarah untuk mencapai
mufakat. Di dalam hal terdapat perbedaan pendapat yang menghalangi
tercapainya mufakat, maka Dewan Penasehat dapat diminta nasehatnya.

2. Dalam hal musyawarah mufakat tidak tercapai maka keputusan dalam


Musyawarah Anggota diambil dengan suara terbanyak.

BAB XII
TAHUN BUKU

Pasal 19
1. Tahun buku berjalan dari tanggal 1(satu) Januari sampai tanggal 31 (tiga
puluh satu) Desember tiap-tiap tahun. Pada akhir tahun buku harus
dilakukan pemeriksaan oleh Akuntan yang ditunjuk oleh Dewan Pengurus.

Page 10 of 21
BAB XIII
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR

Pasal 20
Perubahan Anggaran Dasar hanya dapat dilakukan dalam Musyawarah
Anggota, dan yang harus disetujui oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua per tiga)
dari jumlah Anggota Utama yang hadir dalam Musyawarah tersebut.

BAB XIV
PEMBUBARAN

Pasal 21
Pembubaran APKB-BDMA dan penyelesaian hanya dapat dilakukan dalam
Musyawarah Anggota yang diadakan khusus untuk itu dan harus dihadiri oleh
sekurang-kurangnya ¾ (tiga perempat) dari jumlah Anggota Utama, dan harus
disetujui oleh sekurang-kurangnya 2/3 (dua pertiga) dari jumlah Anggota Utama
yang hadir dalam Musyawarah tersebut.

Page 11 of 21
BAB XV ANGGARAN RUMAH
TANGGA

Pasal 22
1. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini ditetapkan lebih
lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga.
2. Anggaran Rumah Tangga ditetapkan dalam Musyawarah Anggota
dengan tidak menyimpang dari ketentuan Anggaran Dasar ini.

BAB XVI
PENUTUP

Pasal 23
1. Segala sesuatu yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diatur
dalam Anggaran Rumah Tangga dan peraturan-peraturan lain yang
disusun oleh Dewan Pengurus.

Page 12 of 21
ANGGARAN RUMAH TANGGA
APBI-ICMA
ASOSIASI PENAMBANG KABUPATEN BONE
BONE DISTRICT MINING ASSOCIATION

Daftar Isi:

BAB I : Kode Etik, Peraturan + Pedoman Organisasi Hal…


(Pasal 1, 2, 3)
BAB II : Keanggotaan (Pasal 4, 5, 6, 7, 8) Hal. ..
BAB III : Kepengurusan (Pasal 9, 10, 11, 12, 13) Hal. ..
BAB IV : Rapat-Rapat dan Musyawarah Anggota Hal. ..
(Pasal 14,1 5, 16, 17, 18, 19)
BAB V : Kantor Asosiasi + Perbendaharaan (Pasal 20, 21) Hal. ..
BAB VI : Perubahan Anggaran Rumah Tangga (Pasal 22) Hal. ..
BAB VII : Penutup (Pasal 23) Hal. ..

ANGGARAN RUMAH TANGGA


APKB-BDMA
ASOSIASI PENAMBANG KABUPATEN BONE
BONE DISTRICT MINING ASSOCIATION

BAB I
KODE ETIK, PERATURAN DAN PEDOMAN ORGANISASI

Pasal 1

1. Kode etik adalah pedoman tentang nilai-nilai dan s ikap perilaku yang
baik dan perlu diikuti serta pedoman tentang nilai-nilai dan sikap perilaku
yang tidak baik dan perlu dihindari oleh Para Anggota.
2. Kode etik disusun sebagai pedoman bagi Para Anggota dalam melakukan
kerjasama yang saling menguntungkan dan mendorong terciptanya
persaingan yang sehat di antara Para Anggota sehingga terbina suasana
kekeluargaan dan kebersamaan dalam APKB-BDMA .
3. Kode etik merupakan norma-norma untuk menyelesaikan perbedaan
pendapat dan/atau perselisihan di antara Para Anggota.

Page 13 of 21
Pasal 2

1. Peraturan organisasi adalah suatu peraturan yang ditetapkan untuk tujuan:


a. Mencegah persaingan yang tidak sehat di antara sesama Anggota
APKB-BDMA.
b. Menjaga agar tidak terjadi hal-hal yang merugikan sebagian ataupun
seluruh Anggota APKB-BDMA dalam menjaga kelestarian
dan/atau perkembangan usaha secara keseluruhan.

2. Tidak dapat diterbitkan suatu peraturan organisasi atau ketentuan lain


yang mendorong terjadinya pemusatan kekuatan yang terselubung
ataupun tidak dapat dipertanggungjawabkan dalam rangka turut
menbentuk kehidupan demokrasi ekonomi.

Pasal 3

1. Pedoman organisasi adalah suatu petunjuk yang diberikan untuk


memudahkan usaha Para Anggota supaya dicapai efisiensi usaha bagi
seluruh Anggota.
2. Seluruh pedoman dapat diterbitkan oleh Dewan Pengurus dengan
mempertimbangkan pemikiran ahli di bidang yang dimaksud. Sebagai
pedoman, tidak dikenakan sanksi atas pelanggaran terhadapnya.

BAB II
KEANGGOTAAN

Pasal 4

Perusahaan yang dapat diterima menjadi Anggota APKB-BDMA adalah


a. Semua perusahaan pertambangan batubara sebagai Anggota Utama dan
b. Perusahaan jasa yang berhubungan langsung dengan operasi produksi
Penambangan (seperti consultant, contractor, surveyor, supplier
peralatan pertambangan) di Kabupaten Bone yang telah memperoleh
izin dari Pemerintah Kabupaten Bone sebagai Anggota Pendamping dan
c. Anggota individual (ahli lingkungan energi) sebagai Anggota Pendamping

Page 14 of 21
Pasal 5

Prosedur menjadi Anggota APKB-BDMA ditetapkan sebagai berikut:


1. Mengisi Formulir Pendaftaran yang tersedia (Lampiran 1) yang ditanda
tangani oleh Pimpinan Perusahaan yang bersangkutan disertai:

a. Untuk Perusahaan Penambangan harus melampirkan:


Ijin pertambangan yang masih berlaku (seperti: IUPeksplorasi,
eksploitasi pengangkutan, penjualan).
Surat rekomendasi dari dua (2) anggota perusahaan
pertambangan yang minimum sudah tiga (3) tahun menjadi
Anggota APKB-BDMA.
Surat rekomendasi dari Kepala Dinas Pertambangan di wilayah
kerja yang bersangkutan.
Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Perusahaan.
b. Untuk Bukan Perusahaan Pertambangan Batubara harus melampirkan:
Surat rekomendasi dari dua (2) anggota perusahaan
pertambangan batubara anggota APKB-BDMA.

2. Mematuhi semua peraturan APKB-BDMA yang berlaku.


3. Penerimaan ditetapkan dan diberitahukan secara tertulis oleh Dewan
Pengurus dalam waktu paling lambat 30 (tigapuluh) hari sejak
diterimanya permohonan.
4. Dewan Pengurus tidak dapat menolak permohonan keanggotaan dengan
alasan yang bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga.
5. Tanda Anggota APKB-BDMA dikeluarkan oleh Dewan Pengurus dan
Tanda Anggota ini merupakan bukti keanggotaan pada APKB-BDMA.

Pasal 6

Hak Anggota Utama dan Anggota Pendamping APKB-BDMA adalah:


1. Dilindungi dan dibina kepentingannya sejalan dengan tujuan organisasi
sebagaimana ditetapkan dalam Pasal 5 Anggaran Dasar.
2. Dilindungi dan dibina kepentingannya dalam rangka penyelenggaraan
dan peningkatan kerja-sama yang saling menunjang dan saling
menguntungkan dengan sesama anggota dan dalam rangka upaya
pencegahan persaingan yang tidak sehat.
3. Dibantu dan dilayani kepentingannya sejalan dengan fungsi kegiatan
organisasi sebagaimana dijelaskan dalam Bab IV Anggaran Dasar.

Page 15 of 21
4. Mengetahui perkembangan dan permasalahan organisasi dalam rangka
penyempurnaan pengembangan organisasi.
5. Hanya Anggota Utama yang mempunyai hak suara, hak bicara, hak
dipilih dan hak memilih pada pemilihan Dewan Pengurus dan Dewan
Penasehat dan rapat-rapat lainnya.
6. Anggota Pendamping tidak mempunyai hak suara pada pemilihan Dewan
Pengurus dan Dewan Penasehat, namun punya hak bicara dalam rapat-
rapat APKB-BDMA.

Pasal 7

Setiap Anggota Utama dan Anggota Pendamping berkewajiban untuk:


1. Mematuhi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga;
2. Membayar uang iuran yang ditetapkan;
3. Menjunjung tinggi nama baik dan peraturan organisasi serta turut
berpartisipasi dalam pengembangan organisasi yang ditetapkan;
4. Menjunjung tinggi kode etik organisasi APKB-BDMA.

Pasal 8

1. Anggota yang tidak memenuhi kewajibannya dapat dikenakan sanksi oleh


Dewan Pengurus setelah terlebih dahulu mendengar nasehat Dewan
Penasehat.
2. Sanksi kepada Anggota dapat berupa:
a. Diperingatkan;
b. Diumumkan kesalahannya;
c. Ditangguhkan sementara keanggotaannya;
d. Dicabut keanggotaannya;
3. Setiap Anggota yang dikenakan sanksi, dapat melakukan pembelaan
kepada Dewan Penasehat.
4. Sanksi dapat dicabut, jika dalam pembelaannya yang bersangkutan
dinyatakan tidak bersalah, atau jika yang bersalah bersedia mengakui
kesalahannya dan menyatakan akan memperbaiki diri serta akan
menghindarkan terulangnya kejadian di kemudian hari.
5. Pencabutan sanksi dilakukan oleh Dewan Pengurus setelah
mempertimbangkan pendapat Dewan Penasehat terhadap hal-hal
dimaksud oleh ayat 4 pasal ini.

Page 16 of 21
BAB III
PEMILIHAN DAN KEPENGURUSAN

Pasal 9

1. Kandidat Ketua Umum adalah mereka yang dicalonkan oleh perusahaan


dan mempunyai jabatan minimal Direktur dari Anggota Utama.
2. Kandidat Ketua Umum diusulkan dan diajukan oleh Anggota Utama
APKB-BDMA.
3. Ketua Umum dipilih oleh Anggota Utama dalam Musyawarah Anggota
dan/atau Musyawarah Anggota-Luar Biasa dengan mengutamakan
musyawarah mufakat, dimana dalam hal tidak tercapai keputusan bersama,
maka digunakan sistem pemungutan suara.
4. Dalam hal pemilihan Ketua Umum menggunakan sistem pemungutan
suara,Kandidat Ketua Umum yang memperoleh suara terbanyak akan
menjadi Ketua Umum dan disahkan oleh / dalam Musyawarah Anggota
dan/atau Musyawarah Anggota-Luar Biasa.

Pasal 10

1. Yang dapat menjadi Anggota Dewan Pengurus adalah individu yang


berasal dari perusahaan Anggota APKB-BDMA yang ditunjuk / dipilih
oleh Ketua Umum sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar,
2. Anggota Dewan Pengurus harus bersedia menjalankan kepengurusan secara
adil, jujur dan bijaksana serta bersungguh-sungguh dalam mengusahakan
perkembangan organisasi dan pengembangan usaha Para Anggota-nya
sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.

Pasal 11

1. Apabila Ketua Umum terpilih , karena sesuatu sebab tidak lagi


memegang jabatan setingkat direksi dari perusahaan anggota utama, maka
Dewan Pengurus menunjuk salah satu dari anggota Dewan Pengurus
sebagai pelaksana tugas Ketua Umum untuk mengambil alih tugas dan
tanggung jawab sebagai Ketua Umum, sebelum pengganti untuk sisa
masa jabatan yang bersangkutan.

2. Apabila dalam satu masa jabatan ada Anggota Dewan Pengurus yang
mengundurkan diri atau karena sesuatu sebab terdapat jabatan yang

Page 17 of 21
lowong, maka Dewan Pengurus dapat menetapkan pengganti untuk sisa
masa jabatan yang bersangkutan.

Pasal 12

Wewenang dan tanggung-jawab Dewan Pengurus adalah:


1. Melaksanakan ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
2. Melaksanakan keputusan-keputusan Musyawarah Anggota.
3. Melaksanakan kepengurusan organisasi sesuai dengan program kerja dan
ketentuan yang berlaku.
4. Mewakili organisasi ke luar dan ke dalam sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
5. Dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, Dewan Pengurus
bertanggung jawab kepada Musyawarah Anggota.

Pasal 13

1. Dewan Pengurus dapat menetapkan kelengkapan susunan kepengurusan


sesuai dengan kebutuhan dengan memperhatikan aspirasi Musyawarah
Anggota.
2. Jika masih diperlukan penyesuaian kelengkapan susunan kepengurusan
lebih lanjut setelah ditetapkan ketentuan ayat (1), pasal ini, Dewan
Pengurus dapat menetapkan perubahannya sepanjang disetujui secara
mufakat oleh Dewan Pengurus
3. Ketua Umum menetapkan pembagian tugas dan wewenang para Anggota
Dewan Pengurus, dengan menetapkan batasan-batasan serta mekanime
koordinasinya.

BAB IV
RAPAT-RAPAT DAN MUSYAWARAH ANGGOTA

Pasal 14
Rapat-rapat Pengurus yang diperlukan untuk kebutuhan Dewan Pengurus,
ditetapkan dan dilaksanakan oleh Dewan Pengurus, diadakan sekurang-
kurangnya setiap tiga (3) bulan sekali.

Pasal 15

1. Rapat Kerja dihadiri oleh:


a. Para Anggota;
b. Dewan Pengurus;

Page 18 of 21
c. Dewan Penasehat;
d. Pihak-Pihak lain yang diundang oleh Dewan Pengurus
e. Tata cara dan pelaksanaan penyelenggaraan Rapat Kerja merupakan
tugas dan tanggung jawab Dewan Pengurus.Rapat Kerja diadakan
sewaktu-waktu sesuai kebutuhan organisasi APKB-BDMA.

Pasal 16

1. Musyawarah Anggota diadakan sekurang-kurangnya sekali dalam tiga(3)


tahun dan merupakan instansi yang memegang kekuasaan tertinggi dalam
APKB-BDMA.
2. Musyawarah Anggota Luar Biasa dapat diadakan di luar jadwal tersebut
atas permintaan minimal 2/3 anggota Dewan Pengurus yang disetujui
oleh Dewan Penasehat atau atas permintaan yang diajukan secara tertulis
oleh lebih dari setengah dari jumlah Anggota Utama.
3. Tata cara dan pelaksanaan penyelenggaraan Musyawarah Anggota
merupakan tugas dan tanggung-jawab Dewan Pengurus.

Pasal 17

1. Musyawarah Anggota dihadiri oleh:


a. Para Anggota;
b. Dewan Pengurus;
c. Dewan Penasehat;
d. Pihak-pihak lain yang diundang oleh Dewan Pengurus;

2. Dalam Musyawarah Anggota, hak suara anggota adalah seperti tercantum


pada Pasal Enam (6). Setiap Anggota mempunyai satu hak suara yang
dibawakan oleh wakilnya yang sah/sudah tercantum namanya di
Sekretariat APKB-BDMA memiliki peringkat setingkat Direksi atau kuasa
yang ditunjuk resmi oleh Perusahaan bersangkutan. Anggota yang
mempunyai hak suara dapat mewakilkan haknya kepada Anggota lain
dengan surat mandat;

3. Pimpinan Sidang dalam Musyawarah Anggota adalah Ketua Umum atau


wakilnya, apabila Ketua Umum berhalangan.

Page 19 of 21
Pasal 18

Musyawarah Anggota adalah sah apabila dihadiri oleh lebih dari setengah
jumlah Anggota Utama yang mempunyai hak suara dan apabila tidak terpenuhi
Musyawarah Anggota dapat ditunda selama 2 (dua) x 30 (tigapuluh) menit serta
dapat mengambil keputusan yang sah.

Pasal 19

Musyawarah Anggota Luar Biasa dapat diadakan sewaktu-waktu bilamana


terjadi hal-hal yang luar biasa, seperti Dewan Pengurus tidak melaksanakan
tugas-tugasnya sesuai dengan Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga
APKB-BDMA, atau timbulnya masalah-masalah lain yang membahayakan
kelangsungan hidup APKB-BDMA.

BAB V
KANTOR ASOSIASI DAN PERBENDAHARAAN

Pasal 20

1. Kantor Asosiasi bertugas mengelola / melaksanakan seluruh fungsi dan


kegiatan administratif yang diperlukan untuk mengelola / melaksanakan
seluruh kebijaksanaan Dewan Pengurus.
2. Segi-segi administratif yang berkaitan dengan tugas Dewan Penasehat
juga dilaksanakan oleh Kantor Asosiasi.
3. Kantor Asosiasi bertanggung-jawab kepada Dewan Pengurus dan Dewan
Pengurus dapat menetapkan lingkup dan batasan tanggungjawab Kantor
Asosiasi serta kebijaksanaan pembinaannya.
4. Kantor Asosiasi dipimpin oleh Direktur Eksekutif.
5. Pengangkatan, pemberhentian serta penentuan besarnya honorarium
Kepala Kantor dan Staf Tenaga Kantor Asosiasi dilaksanakan dan
diputuskan oleh Dewan Pengurus.

Pasal 21

1. Besaran uang iuran dan perubahannya ditetapkan oleh Dewan Pengurus.


Dewan Pengurus dapat melaksanakan usaha-usaha tertentu yang tidak

Page 20 of 21
bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
dalam rangka memperkuat keuangan organisasi.
2. Pengelolaan keuangan dan perbendaharaan dilaksanakan sesuai dengan
tertib administrasi keuangan yang layak dan dapat dipertanggung-
jawabkan.
3. Dewan Pengurus menyusun laporan keuangan tahunan dan
menyampaikan kepada anggota.
4. Pertanggung-jawaban keuangan/perbendaharaan selama suatu periode
kepengurusan disampaikan kepada Musyawarah Anggota.
5. Musyawarah Anggota dapat menetapkan untuk dilakukan pemeriksaan
terhadap keuangan / perbendaharaan. Pemeriksaan yang dimaksud dapat
dipercayakan pada Akuntan yang ditunjuk oleh Musyawarah Anggota
dan dilaksanakan atas beban Asosiasi.

BAB VI
PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

Pasal 22

Perubahan Anggaran Rumah Tangga hanya dapat dilaksanakan dalam


Musyawarah Anggota yang diadakan khusus untuk tujuan perubahan
Anggaran Rumah Tangga dan harus disetujui oleh sekurang-kurangnya dua
pertiga dari jumlah Anggota yang hadir.

Page 21 of 21

Anda mungkin juga menyukai