Anda di halaman 1dari 6

KEPUTUSAN

ALIANSI KABUPATEN KOTA PEDULI SANITASI (AKKOPSI)

NOMOR 5 TAHUN 2013

TENTANG

PERUBAHAN KEDUA ATAS ANGGARAN DASAR


ALIANSI KABUPATEN KOTA PEDULI SANITASI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KETUA UMUM ALIANSI KABUPATEN KOTA PEDULI SANITASI-AKKOPSI,


Menimbang : a. bahwa berdasarkan penetapan pendirian organisasi AKKOPSI
sebagaimana tertuang pada Akte Notaris Istiaty A.Soepeno, SH,
M Hum Nomor 31 SK MENKEH RI Tanggal 26 Februari 1999
No.C-594-HT.03.02 Tahun 1999, perlu perubahan atas Anggaran
Dasar bagi kesinambungan penyelenggaraan organisasi,
b. bahwa Bab IX Pasal 21 Anggaran Dasar sebagaimana tercatat
pada Akte Notaris Istiaty A.Soepeno, SH, M Hum Nomor 31 SK
MENKEH RI Tanggal 26 Februari 1999 No.C-594-HT.03.02 Tahun
1999, sesuai dinamika perkembangan dalam peningkatan peran
dan layanan AKKOPSI diperlukan perubahan dan penyesuaian
Anggaran Dasar,
c. MUNAS tahun 2013 di Mataram telah menerima usulan bagi
Perubahan Anggaran Dasar Ke-II dan Perubahan Anggaran
Rumah Tangga Ke-III sebagai dasar pelaksanaan kegiatan
AKKOPSI kedepan.

Mengingat : a. pentingnya Perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah


Tangga sebagai bagian dari dinamika peningkatan fungsi dan
peran AKKOPSI,
b. bahwa Pasal 21 Ayat 1 Anggaran Dasar sebagaimana tercatat
pada Akte Notaris Istiaty A.Soepeno, SH, M Hum Nomor 31 SK
MENKEH RI Tanggal 26 Februari 1999 No.C-594-HT.03.02 Tahun
1999, melalui MUNAS pengurus dapat melakukan perubahan
Anggaran Dasar,

Memperhatikan : a. hasil kerja Tim Formatur Pengurus dan kesepakatan para


Walikota dan Bupati yang memiliki perhatian terhadap
pengarusutamaan pembangunan sanitasi yang menghasilkan
kesiapan beberapa Walikota dan Bupati untuk duduk sebagai
anggota pengurus telah menyepakati usulan perubahan
Anggaran Dasar untuk ditetapkan dalam Surat Keputusan,
MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERUBAHAN KEDUA ATAS ANGGARAN DASAR ALIANSI


KABUPATEN KOTA PEDULI SANITASI

Dengan ketentuan:

BAB I
NAMA, WAKTU DAN TEMPAT KEDUDUKAN

Pasal 1
Organisasi ini bernama Aliansi Kabupaten-Kota Peduli Sanitasi yang selanjutnya disebut AKKOPSI

Pasal 2
AKKOPSI didirikan di Kota Jambi.
Pada tanggal 21 Oktober 2009, untuk jangka waktu yang tidak ditentukan.

Pasal 3
Pengurus Nasional AKKOPSI berkedudukan di Ibu Kota Negara

BAB II
ASAS, LANDASAN, SIFAT

Pasal 4
AKKOPSI berasaskan Pancasila

Pasal 5
AKKOPSI berlandaskan:
a. Undang-Undang Dasar 1945 beserta amandemennya sebagai landasan konstitusional;
b. Peraturan Perundang-undangan yang berlaku dan keputusan-keputusan MUNAS dan
RAKERNAS sebagai landasan operasional.

Pasal 6
AKKOPSI ini merupakan wadah komunikasi nasional di bidang sanitasi, yang bersifat:
a. Tetap
b. Non birokrasi, dalam arti keanggotaannya diatur secara terbuka (tidak formal, tidak
melalui pengangkatan resmi) dan transparan berdasarkan kinerja dan kekuatan
moralnya, buka status resminya.
c. Integratif dalam arti anggota secara bersama-sama mengembangkan dan mengamalkan
ilmu dengan para stakeholder dengan hak dan kewajiban yang sama.

BAB III
VISI, MISI DAN TUJUAN
Pasal 7
AKKOPSI mempunyai visi:
Terwujudnya sanitasi kota yang berkualitas dan berkesinambungan bagi peningkatan kualitas
kehidupan masyarakat

Pasal 8
AKKOPSI mempunyai misi:
a. Memperkuat dukungan pembentukan permukiman yang layak huni, produktif,
berbudaya dan mendorong penanggulangan kemiskinan
b. Meningkatkan akses masyarakat kepada sarana dan layanan sanitasi yang berkualitas.
c. Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
d. Menggalang dan meningkatkan dukungan dari berbagai pihak baik swasta maupun
pemerintah di berbagai tingkatan.
e. Memfasilitasi pertukaran informasi pembangunan sanitasi
f. Mendukung program nasional percepatan pembangunan sanitasi di kawasan
permukiman
Pasal 9
AKKOPSI bertujuan:
a. Membantu pemerintah dalam penerapan pendekatan dan implementasi Strategi Sanitasi
Kota (SSK) dan Memorandum Program Sanitasi (MPS)
b. Mendorong penguatan political will (kemauan politik) para pengambil keputusan di
tingkat pusat dan daerah dalam pengarus-utamaan pembangunan sanitasi.
c. Meningkatkan kerjasama sesama anggota aliansi melalui pertukaran informasi, transfer
pengetahuan, pertukaran pengalaman, pendampingan teknik dan manajemen,
pemagangan serta pendanaan bersama dan berbagai kerjasama dalam bentuk lain yang
akan ditentukan berdasarkan kesepakatan antar pihak.
d. Mendorong anggota aliansi untuk meningkatkan pendampingan kepada masyarakat
dalam upaya meningkatkan layanan sanitasi
e. Menjembatani penyelesaian permasalahan sanitasi yang berkaitan dengan koordinasi
antar tingkat pemerintahan dan sesama anggota aliansi

BAB IV
KEGIATAN

Pasal 10
Kegiatan utama AKKOPSI mencakup namun tidak terbatas pada:
a. Advokasi penerapan pendekatan dan implementasi Strategi Sanitasi Kota (SSK) dan
Memorandum Program Sanitasi (MPS)
b. Meningkatkan pengabdian dan peranan anggota kepada masyarakat dalam upaya
perbaikan sistim sanitasi perkotaan
c. Menyelenggarakan penelitian, pengkajian dan meningkatkan keterampilan anggota
dalam pembangunan sanitasi
d. Menciptakan lingkungan advokasi sanitasi yang kondusif
e. Meningkatkan kebutuhan akan perubahan perilaku, partisipasi masyarakat,
pengarusutamaan jender dan kesetaraan dalam hal sanitasi
f. Memperbaiki pelayanan dan penyediaan sarana sanitasi sebagai langkah strategis usaha
perbaikan mutu hidup masyarakat.
g. Mengkoordinasikan, memfasilitasi, dan mendorong pengarusutamaan pembangunan
sanitasi kota dalam meningkatkan pelayanan dan pemerataan pembangunan demi
mewujudkan kesejahteraan masyarakat
h. Meningkatkan kerjasama dengan organisasi-organisasi lain baik di dalam maupun luar
negeri.
i. Memperkuat lembaga pengelola sanitasi dengan bekerjasama dengan ahli
pengembangan kapasitas sektor sanitasi
j. Mengadvokasi perkuatan monev dalam peningkatan investasi sanitasi yang berbasis
kinerja

BAB V
KEANGGOTAAN, HAK, KEWAJIBAN

Pasal 11
(1) Anggota AKKOPSI terdiri dari:
a. Anggota Biasa;
b. Anggota Luar Biasa
c. Anggota Kehormatan

(2) Pengertian mengenai keanggotaan dan tata cara untuk menjadi anggota AKKOPSI serta
atas pemberhentian keanggotaanya diatur dalam anggaran Rumah Tangga

Pasal 12
(1) Anggota AKKOPSI mempunyai hak:
a. Hak suara
b. Hak bicara
c. Hak memilih
d. Hak dipilih
e. Hak memberikan saran dan pertimbangan
f. Hak memperoleh pelayanan
g. Hak membela diri
Tata cara penggunaan hak diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah
Tangga

Pasal 13
Setiap anggota AKKOPSI berkewajiban untuk:
a. Menjunjung tinggi nama dan kehormatan organisasi
b. Memegang teguh Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta Peraturan
Perundangan yang berlaku
c. Aktif melaksanakan program-program organisasi

BAB VI
SUSUNAN ORGANISASI, KEKUASAAN ORGANISASI, TUGAS DAN WEWENANG PENGURUS
ORGANISASI

Pasal 14
Susunan organisasi terdiri dari:
a. Dewan Penasehat pada tingkat pusat
b. Pengurus Nasional pada tingkat pusat
c. Apabila diperlukan di daerah dapat dibentuk pengurus
d. Susunan organisasi dan tata kerja serta susunan Pengurus Nasional diatur dalam
Anggaran Rumah tangga

Pasal 15
(1) Kekuasaan tertinggi pertama adalah MUNAS yang diadakan setiap 1 (satu) tahun dan
berwenang:
a. Membahas dan mengesahkan pelaksanaan program kerja pengurus
b. Menyusun pokok-pokok Program Kerja Nasional
(2) Kekuasaan tertinggi kedua adalah RAKERNAS setiap 4(empat) tahun dan berwenang:
a. Mengubah, menyusun dan menetapkan Anggaran dasar, Anggaran
Rumah Tangga dan Rencana Kerja
b. Memilih dan menetapkan Pengurus Nasional Pengurus Nasional dipilih oleh
MUNAS
(3) Tata tertib pemilihan dan pelantikan Pengurus Nasional diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga

Pasal 16
(1) Pengurus Nasional bertugas:
a. Melaksanakan keputusan-keputusan MUNAS dan RAKERNAS
b. Menyelenggarakan MUNAS dan RAKERNAS
c. Melaksanakan segala ketentuan sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga serta Keputusan-Keputusan Rapat Kerja Nasional
d. Mengelola keuangan dan kekayaan organisasi
e. Menegakkan, memelihara, memajukan dan mengembangkan organisasi
f. Menetapkan tata tertib rapat kerja
g. Menyampaikan laporan pertanggungjawaban dalam MUNAS dan RAKERNAS
(2) Pengurus Nasional memeiliki wewenang
a. Mewakili organisasi di dalam dan di luar negeri
b. Menentukan kebijakan organisasi
c. Memberikan penghargaan kepada badan/lembaga/perorangan
d. Menyelenggarakan Rapat Kerja Nasional dan Musyawarah Nasional
(3) Tugas dan tanggung jawab Pengurus Nasional diatur lebih lanjut dalam Anggaran Rumah
Tangga

Pasal 17
(1) Dewan Penasehat bertugas memberikan saran-saran yang berkaitan dengan arah dan
tujuan organisasi
(2) Kelompok Kerja adalah kelompok yang bersifat sementara, bertugas untuk menyusun
draft rekomendasi rumusan resmi yang akan diserahkan kepada instansi terkait
(3) Ketentuan tentang susunan, pemilihan, pembentukan dan tata kerja Dewan Penasehat
dan kelompok kerja diatur dalam Anggaran Rumah tangga

Pasal 18
(1) Pengambilan keputusan dilaksanakan atas dasar musyawarah untuk mufakat dan apabila
tidak tercapai kesepakatan maka keputusan diambil dengan cara pemungutan suara
(2) Apabila tidak dapat dicapai secara mufakat keputusan diambil berdasarkan suara
terbanyak

BAB VII
KEUANGAN

Pasal 19
(1) Sumber keuangan AKKOPSI terdiri dari:
a. Uang pangkal , dan iuran tahunan anggota
b. Bantuan/sumbangan anggota
c. Usaha-usaha lain yang sah
d. Bantuan/sumbangan lain yang tidak mengikat
(2) Tata cara penggunaan keuangan diatur di dalam Anggaran Rumah Tangga

BAB VIII
ATRIBUT ORGANISASI

Pasal 20
Organisasi AKKOPSI mempunyai moto, lambang dan stempel yang di tetapkan MUNAS

BAB IX
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA SERTA PEMBUBARAN
AKKOPSI

Pasal 21
(1) Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga hanya dapat diubah atas usulan Anggota
Biasa dalam MUNAS Luar Biasa (MUNASLUB)
(2) Hasil perubahan dimaksud ayat (1) dinyatakan sah apabila disetujui sekurang-kurangnya
½ + 1(satu per dua) plus satu orang dari anggota biasa yang hadir

Pasal 22
(1) Usulan pembubaran AKKOPSI diajukan oleh/atas kehendak sekurang-kurangnya 2/3 (dua
per tiga) dari anggota
(2) Pembubaran AKKOPSI dilaksanakan dalam MUNASLUB
(3) Pembubaran AKKOPSI dinyatakan sah apabila diputuskan secara mufakat oleh seluruh
anggota yang hadir dalam MUNASLUB

Pasal 23
Apabila AKKOPSI dibubarkan, maka kekayaan yang dimiliki harus diserahkan kepada satu pihak
tertentu yang ditetapkan oleh MUNAS Luar Biasa setelah dikurangi kewajiban yang harus
diselesaikan

BAB X
PENUTUP

Pasal 24
Segala sesuatu yang belum ditetapkan dalam Anggaran Dasar akan diatur dalam Anggaran
Rumah Tangga

Perubahan ditetapkan di: Kota Jakarta


Pada Tanggal: 17 Oktober 2013

Para Pengurus:

Ketua Umum

ttd

Rizal Effendi
Walikota Balikpapan

Ketua I

ttd
Romy Herton
Walikota Palembang
Ketua II

ttd
Ridwan Kamil
Walikota Bandung

Sekretaris UMUM

ttd
H. Ahyar Abduh
Walikota Mataram

Anda mungkin juga menyukai