oleh
LILIK SUPRIYONO
NIM. 12010180010
PROGRAM PASCASARJANA
2020
ii
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
PROGRAM STUDI: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
iii
iv
MOTTO
v
ABSTRAK
Supriyono, Lilik. 2020. Peran Orang Tua dalam Menyikapi Gadget dan
Implikasinya Terhadap Penyimpangan Perilaku Seksual Anak di Dusun
Semagu, Desa Koripan, Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang. Tesis.
Salatiga: Program Pascasarjana IAIN Salatiga. Dosen Pembimbing: Prof. Dr.
Phil. Widiyanto, M.A.
Tesis ini menjelaskan tentang peran orang tua dalam mengawasi penggunaan
gadget pada anak serta pengaruhnya terhadap perilaku seksual anak dengan tujuan
untuk mengetahui implikasi dari penggunaan gadget pada anak yang melibatkan 5
informan pokok selaku orang tua dengan jenis pendidikan, sosial, ekonomi dan
pekerjaan yang berbeda. Jenis penelitian ini adalah kualitatif, dengan melakukan
pengamatan partisipatif. Sumber data yang diperoleh yaitu sumber data primer dan
data sekunder. Teknik pengumpulan data melalui teknik observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Teknik analisis datanya menggunakan teknik analitis deskriptif.
Deskriptif analitis cara mereduksi data, display data, dan mengambil kesimpulan.
vi
ABSTRACT
Supriyono, Lilik. 2020. The Role of Parents in Dealing with Gadgets and Their
Implications for the Deviation of Child Sexual Behavior in Semagu Hamlet,
Koripan Village, Susukan District, Semarang Regency. Thesis. Salatiga:
Salatiga IAIN Postgraduate Program. Supervisor: Prof. Dr. Phil Widiyanto,
M.A.
This thesis explains the role of parents in supervising the use of gadgets in children
and their effects on child sexual behavior with the aim of knowing the implications
of using gadgets in children involving 5 key informants as parents with various
types of education, social, economic and occupation. This type of research is
qualitative, with participatory observation. Sources of data obtained are primary
data sources and secondary data. Data collection techniques through observation,
interviews, and documentation. Data analysis techniques using descriptive analysis
techniques. Descriptive analysis methods to reduce data, display data, and draw
conclusions.
Issues discussed include the frequency of using gadgets, the role of parents
in addressing the use of gadgets and the implications of gadgets. The results showed
that the frequency and role of parents in controlling children when using gadgets
has a great influence on the deviation of sexual behavior of children. Implications
that occur if the child is not limited to the frequency of using gadgets and is not
supervised by parents, the child will deviate from sexual behavior. The best step to
prevent children from negative effects of gadgets is to limit and supervise their use,
and to prioritize the provision of faith and piety early on.
vii
PRAKATA
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyanyang.
Segala puji dan syukur senantiasa penulis haturkan kepada Allah SWT. atas segala
dalam menyelesaikan tesis dengan judul “Peran Orang Tua dalam Menyikapi
Sholawat dan salam semoga tercurah kepada Rasulullah Saw., keluarga, sahabat
gelar Magister Pendidikan Agama Islam di Institut Agama Islam Negeri Salatiga.
Dalam kesempatan ini, Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-
pihak yang telah membantu Penulis dalam penulisan tesis ini, antara lain:
2. Prof. Dr. Phil. Widiyanto, M.A. selaku Direktur Program Pascasarjana IAIN
4. Para dosen Pascasarjana IAIN Salatiga dan segenap Civitas Akademik IAIN
Salatiga.
viii
5. Seluruh informan yang sangat membantu dalam proses penelitian.
6. Istri Penulis yaitu Intan Ikasari yang senantiasa menemani dan mendukung
Penulis.
Tesis ini disadari oleh Penulis masih jauh dari harapan dan masih banyak
pembaca.
Salatiga, …
Penulis
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
MOTTO ............................................................................................................v
ABSTRAK ...................................................................................................... vi
A. Latar Belakang................................................................................................1
B. Rumusan dan Pembatasan Masalah................................................................3
C. Signifikansi Penelitian ....................................................................................5
D. Kajian Pustaka ................................................................................................6
E. Metode Penelitian ...........................................................................................9
F. Sistematika Penulisan ...................................................................................10
BAB II FREKUENSI PENGGUNAAN GADGET PADA ANAK ................
x
B. Cara Menyikapi Pengaruh Negative dari Penggunaan Gadget ....................28
C. Analisis Peran Orang Tua dalam Menyikapi Penggunaan Gadget ke Anak 31
BAB IV IMPLIKASI PENGGUNAAN GADGET TERHADAP
A. Simpulan .......................................................................................................42
B. Saran .............................................................................................................43
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................44
LAMPIRAN ..........................................................................................................46
BIOGRAFI PENULIS .........................................................................................64
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Pedoman Wawancara 46
2. Hasil Wawancara 47
3. Dokumentasi 57
4. Pengantar Bimbingan Tesis 59
5. Lembar Bimbingan Tesis 60
6. Surat Ijin Penelitian Tesis 62
7. Surat Bukti telah Melakukan Penelitian 63
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang paling utama untuk menentukan masa depan anak.1 Masa depan anak
keluarga yang paling penting dipraktikkan berupa kasih sayang.3 Disamping itu
dengan ikhlas tanpa pamrih apapun.4 Maka orang tua memiliki peran yang
Di era globalisasi ini kita tidak akan pernah terlepas dari media masa baik
yang cetak maupun elektronik.6 Media masa memiliki fungsi yang sangat
1
Maswardi M. Amin, Pendidikan Karakter Anak Bangsa Edisi 2, Yogyakarta: Calpulis, 2015,
42
2
Muhammad Busro & Suwandi, Pendidikan Karakter, Yogyakarta: Media Akdemi, 2017,
69
3
Maswardi M. Amin, Membangun Pribadi Berbudi Pengerti, Yogyakarta: Calpulis, 2016,
26
4
Mustaqim, Berhusnuzan kepada Allah; Semuanya Akan Berakhir Indah, Yogyakarta:
Pustaka Diniyah, 2015, 87
5
Titik Lestari, Verbal Abuse; Dampak Buruk dan Solusi Penanganannya pada Anak,
Yogyakarta: Psikosain, 2016, 70
6
Mildayani Suhana, Influence of Gadget Usage on Children’s Social-Emotional
Development, Atlantis Press, Volume 169, 2017, 224-226
1
2
terhadap publik.7 Media masa yang tidak asing oleh kita di masa ini yaitu
tahun 2017. Dari data tersebut berarti gadget kini tidak sekedar digunakan untuk
Penggunaan gadget untuk anak sekarang ini seharusnya selalu dipantau oleh
orang tua,10 karena saat anak menggunakan gadget dan terhubung ke internet
ada banyak sekali konten negatif seperti kekerasan dan pornografi yang bisa
dapat dengan mudah dilihat oleh anak.11 Menurut Semuel Abrijani Pangerapan
kejahatan seks mulai tinggi. Dari 28-30 juta web pornografi, baru bisa
memblokir 700 ribu diantaranya di tahun 2018.12 Banyaknya situs yang dapat
7
Muhammad Busro & Suwandi, Pendidikan Karakter, …………………………, 69
8
http://katadata.co.id/berita/2019/05/16/survei-apjii-penetrasi-pengguna-internet-di-
indonesia-capai-648, Selasa, 28 April 2020
9
Richardus Eko Indrajit, Keamanan Informasi dan Internet; Seri Bunga Rampai Pemikiran
EKOJI Edisi 2, Yogyakarta: PreinexusTM, 2016, 54
10
J. C. Laforce, Experience of Parenting: Parenting Strategies and their Relationship with
Parental Self-Efficacy, Perceptions Control and Parental Affect, 2004, 32
11
Stephanie Yuanita, Peran Persepsi Keterlibatan Orang Tua dan Strategi Pengasuhan
Terhadap Parenting Self-efficacy, Jurnal Psikologi Sosial Volume 16 Nomor 02, 74-80
12
Eka Santhika, Kominfo Baru Blokir 2 Persen dari 30 Juta Situs Pornografi,
https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20171009143905-185-247151/kominfo-baru-blokir-2-
persen-dari-30-juta-situs-pornografi?, 2017, 19 Desember 2019
3
diakses membuat orang tua harus memberikan kontrol yang ekstra kepada anak.
dusun Semagu ketika melintasi kebun-kebun. Pada saat itu anak-anak seusia 6-
12 tahun sedang bermain. Namun ada keanehan karena ketika mereka bermain
terhadap perilaku seksual tanpa pengawasan orang tua, maka penulis sangat
1. Rumusan Masalah
13
Ni Nyoman Sawitri, Financial Genius For Millennials; Membangun Pemahaman
Keuangan & Investasi Generasi Millenial, Yogyakarta: expert, 2018, 11
4
2. Pembatasan Masalah
Subjek penelitian yang diambil oleh penulis adalah 5 orang tua atau
Kab. Semarang. Peneliti mengambil sampel anak usia 6-17 tahun, karena
anak seusia tersebut sudah bisa mengoperasikan gadget dan dapat berpikir
tentang dampak positif dan negatifnya.14 Namun pada usia tersebut anak
belum mampu untuk mengontrol emosi dan rasa ingin tahunya. Sehingga
diperlukan peran orang tua agar anak tidak melakukan penyimpangan. Latar
belakang orang tua baik secara sosial, ekonomi, dan pendidikan dari
objektif.
14
Donovan P, School-Based Sexuality Education: The Issues and Challenges. Family
Planning Perspectives, 1998, 190
5
C. Signifikansi Penelitian
1. Tujuan Penelitian
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
Indonesia terkhusus pada peran orang tua dalam menyikapi gadget dan
b. Manfaat Praktis
anak.
bagi anak.
6
D. Kajian Pustaka
1. Penelitian Terdahulu
antara lain:
gadget pada anak. Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Andi Nur
tentang Peran Orang Tua terhadap Pengetahuan Seks pada Anak Usia Dini.
mendidik anak tentang pendidikan seks anak usia dini agar anak dapat
jika berada diluar rumah dan anak dapat mewaspadai orang-orang yang
berada disekitarnya baik itu orang yang tidak dikenalinya maupun orang
15
Jordan Efraim Palar, Franly Onibala dan Wenda Oroh, Hubungan Peran Keluarga Dalam
Menghindari Dampak Negatif Penggunaan Gadget pada Anak dengan Perilaku Anak dalam
Penggunaan Gadget di Desa Kiawa 2 Barat, Kecamatan Kawangkoan Utara, ejournal keperawatan
(e-Kp) Volume 6 Nomor 2, Agustus 2018
16
Andi Nur Andriani Achmad, Sulfasyah, & Muhammad Nawir, Peran Orang Tua terhadap
Pengetahuan Seks pada Anak Usia Dini, Jurnal Equilibrium Pendidikan Sosiologi, Volume IV No. 2
November 2016, ISSN e-2477-0221 p-2339-2401
7
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran orang tua dalam
menunjukkan bahwa peran orang tua sangat dibutuhkan anak remaja dalam
pendampingan anak juga harus dilakukan oleh orang tua. Orang tua adalah
pihak yang paling bertanggung jawab akan hal tersebut. Keempat, penelitian
ini dilakukan oleh Indian Sunita dan Eva Mayasari.18 Penelitian ini tentang
orang tua dengan dampak pengguaan gadget pada anak di PAUD Dan TK
Taruna Islam Pekanbaru. Kelima, penelitian ini dilakukan oleh Rifqa Tsani
Qurrota Ayyun & Elly Malihah tentang Peran Keluarga dalam Upaya
17
Rahmawati Hasan, Antonius Boham, & Meiske Rembang, Peran Orang Tua dalam
Menginformasikan Pengetahuan Seks Bagi Remaja di Desa Picuan Kecamatan, Motoling Timur,
Kabupaten Minahasa Selatan, e-journal “Acta Diurna” Volume V. No.3. Tahun 2016
18
Indian Sunita & Eva Mayasari, Penelitian ini tentang Pengawasan Orang tua terhadap
Dampak Penggunaan Gadget pada Anak, 2018, DOI: http://doi.org/10.22216/jen.v3i3.2485
19
Rifqa Tsani Qurrota Ayyun & Elly Malihah, Peran Keluarga dalam Upaya Pencegahan
Adiksi Pornografi pada Anak Usia Sekolah Dasar, SOSIETAS, VOL. 8, NO. 2, 2018
8
2. Kajian Teori
a. Gadget
20
Adi Sulistyo Nugroho, E-Commerce; Teori dan Implementasi, Yogyakarta: Ekuilibria,
2016, 60
21
Adi Sulistyo Nugroho, Analisis dan Perancangan Sistem Informasi, Yogyakarta: Trans
Tekno, 2017, 55-62
9
anak pada gadget sehingga aktifitasnya tidak bisa lepas dari gadget.22
b. Perilaku Seksual
Seksual memiliki arti yang sangat luas. Bukan semata tentang hubungan
pegangan, dll.25
E. Metode Penelitian
kualitatif dengan tujuan untuk mengetahui seberapa pentingnya peran orang tua
22
Mohammad Nazir, Metode Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003, 10-17
23
Rokhmah, Nafikadini, Luthviatin, Istiaji, Proses Sosialisasi (Laki-laki Suka Seks dengan
Laki-laki) di Kalangan Remaja dan Dampaknya pada Kesehatan Reproduksi Remaja. Jawa Timur:
Universitas Jember, 2012, 12-15
24
Bay-Cheng, LY, The Trouble of Teen Sex: the Construction of Adolesecents Sexuality
Trough School-Based Sexuality Education, Sex Education, 2003, 65-71
25
Kartini Kartono, Peran Keluarga Memandu Anak, Jakarta: CV. Rajawali, 2006, 23-30
10
kisaran usia 6-17 tahun. Anak usia tersebut sudah bisa menggunakan gadget
dan berpikir, namun tentu saja masih terbatas cara berpikir dengan keingin
F. Sistematika Penulisan
Bab kedua yang akan membahas tentang frekuensi penggunaan gadget pada
anak. Bab ketiga, pembahasan akan terfokuskan pada pentingnya peran orang
Bab kelima, penutup terdiri dari kesimpulan terkait pembahasan pada bab-
bab sebelumnya dan saran yang akan mendukung penelitian tesis tersebut.
Gadget bukanlah hal yang asing lagi bagi khalayak umum. Hampir setiap orang
sudah memiliki, baik dari golongan muda hingga tua. Masyarakat dusun
gadget. Hal ini bisa dilihat dari hasil wawancara dengan berbagai narasumber.
Jawaban ini sangat singkat sekali, akan tetapi jelas orang tersebut paham
yang dimaksud dengan gadget secara spesifik. Hal yang sama juga di
“Gadget itu salah satu alat elektronik yang berbentuk seperti HP.”29
26
Wawancara dengan M Warga Dusun Semagu, 05/04, Selasa, 14 Januari 2020, pukul
14.30 WIB
27
Wawancara dengan F Warga Dusun Semagu, 04/04, Kamis, 16 Januari 2020, pukul 19.30
WIB
28
Wawancara dengan S Warga Dusun Semagu, 05/04, Selasa, 14 Januari 2020, pukul 13.00
WIB
29
Wawancara dengan E Warga Dusun Semagu, 04/04, Kamis, 16 Januari 2020, pukul 16.30
WIB
11
12
menyatakan:
“Gadget itu alat elektronik untuk media informasi biasanya berupa HP.”30
Dari berbagai narasumber bisa diartikan bahwa gaget yaitu suatu alat
elektronik yang berfungsi untuk media informasi dan biasanya berupa HP.
Frekuensi penggunaan gadget pada anak berupa alokasi waktu yang diberikan
orang tua pada anaknya untuk menggunakan gadget. Tentu orang tua pada
dasarnya memiliki cara tersendiri untuk mengatur pemakaian gadget agar anak
mereka tidak lepas kendali. Seperti wawancara dan observasi yang telah saya
“Saya tidak pernah memberikan batasan waktu untuk anak, hanya saja
yang saya batasi kuotanya.”31
Hal yang diungkapkan M ada benarnya jika tidak ada batasan waktu untuk
bermain gadget. Hanya saja untuk pembatasan kuota belum maksimal dapat
dilakukan oleh M, karena ketika anak kehabisan kuota masih meminta dengan
berbagai cara kepada M, semisal: menangis untuk dibelikan kuota, minta dibagi
30
Wawancara dengan P Warga Dusun Semagu, 01/04, Jumat, 17 Januari 2020, pukul 13.00
WIB
31
Wawancara dengan M Warga Dusun Semagu, 05/04, Selasa, 14 Januari 2020, pukul
14.30 WIB
32
Observasi terhadap Anak M Warga Dusun Semagu, 05/04, Minggu, 12 Januari 2020,
pukul 09.30 WIB
13
tegas, jujur dan disiplin dari orang tua ini sangat penting untuk diterapkan oleh
yaitu:
semula. Sehingga hal ini membuat orang tua tidak menaruh kecurigaan sama
sekali.36
33
Wawancara dengan S Warga Dusun Semagu, 05/04, Selasa, 14 Januari 2020, pukul 13.00
WIB
34
Observasi terhadap Anak S Warga Dusun Semagu, 05/04, Minggu, 7 Januari 2020, pukul
13.30 WIB
35
Wawancara dengan E Warga Dusun Semagu, 04/04, Kamis, 16 Januari 2020, pukul 16.30
WIB
36
Observasi terhadap Anak E Warga Dusun Semagu, 04/04, Rabu, 15 Januari 2020, pukul
13.30 WIB
37
Wawancara dengan F Warga Dusun Semagu, 04/04, Kamis, 16 Januari 2020, pukul 19.30
WIB
14
Pada saat saya mengamati kegiatan anak tersebut memang sudah sesuai
dengan yang dikehendaki orang tuanya, namun anak ternyata masih banyak
waktu luang untuk bermain gadget, sehingga masih ada waktu yang terbuang.38
Perlu adanya tindak lanjut dari orang tua agar anak-anaknya memiliki kegiatan
yang positif dengan adanya gadget. Waktu-waktu luang tersebut perlu di isi
Sesuai hasil pengamatan yang telah dilakukan memang anak P ini sangat
Anak P sadar bahwa HP ini alat atau media untuk mendapatkan informasi
kedisiplinan dan tanggungjawab kepada anak agar anak terarah dan terkontrol.
Disamping itu perlu adanya pembatasan penggunaan gadget karena jika tidak
38
Observasi terhadap Anak F Warga Dusun Semagu, 04/04, Minggu, 12 Januari 2020,
pukul 14.30 WIB
39
Wawancara dengan P Warga Dusun Semagu, 01/04, Jumat, 17 Januari 2020, pukul 13.00
WIB
40
Observasi terhadap Anak P Warga Dusun Semagu, 01/04, Minggu, 12 Januari 2020,
pukul 07.00 WIB
41
Wawancara terhadap Anak P Warga Dusun Semagu, 01/04, Minggu, 12 Januari 2020,
pukul 07.00 WIB
15
dibatasi dampak panjangnya dari gadget yang terlalu bebas dan bahkan tanpa
manusia itu makhluk sosial yang membutuhkan bantuan orang lain. Namun
jika mereka terlalu sibuk dengan gadget niscaya orang-orang sekitar akan
menjauhinya atau aka nada jarak diantara mereka karena kurangnya pergaulan
secara nyata.
untuk hal-hal yang positif niscaya akan berfungsi secara optimal. Berbeda
aoabila penggunaan gadget untuk hal-hal negative tentu akan berdampak buruk
bagi penggunaannya. Karena gadget menyerang otak manusia. tidak hanya itu
seluruh saraf tubuh juga akan mengalami kerusakan lambat laun jika kita salah
yang mendidik. Selama kita bisa memanfaatkannya maka gadget ini akan
berdampak baik bagi anak. M menjelaskan jika ada kegiatan berkreasi ia selalu
Langkah demi langkah informasi yang M dan anak butuhkan selalu ada. Tentu
hal ini membuat kemudahan kita dalam mengerjakan dan mecari informasi
berbagai tugas-tugas yang ada di sekolahan. Dibalik kelebihan tersebut jika kita
tidak dapat mengontrol keinginan anak maka akan membuat kecanduan. Ketika
anak telah kecanduan pada gadget baik dari segi games dan aplikasi maka
semula. Maka sudah sewajarnya kita harus berhati-hati dan mewaspadai akan
42
Wawancara dengan M Warga Dusun Semagu, 05/04, Selasa, 14 Januari 2020, pukul
14.30 WIB
43
Observasi dengan M Warga Dusun Semagu, 05/04, Rabu, 15 Januari 2020, pukul 15.00
WIB
17
tentang yang diinginkan dapat tercover semuanya lewat HP. Gadget juga
penting ketika P pergi jauh untuk sarana pengontrolan dan pengwasan anaknya.
Dengan begitu P tidak begitu khwatir lagi anakya terlalu jauh bermain. Namun
meskipun demikian ada dampak buruknya mana kala anak sudah terlalu
kecanduan maka akan marah ketika HP diminta. Bahkan ada perlawanan dari
gadget ternyata juga sebagai sarana hiburan, semisal melihat video lucu, kartun,
film animasi ataupun sejarah. Pada dasarnya hiburan untuk bermain juga. E
44
Wawancara dengan S Warga Dusun Semagu, 05/04, Selasa, 14 Januari 2020, pukul 13.00
WIB
45
Observasi dan Wawancara dengan S Warga Dusun Semagu, 05/04, Rabu, 15 Januari
2020, pukul 13.00 WIB
46
Wawancara dengan E Warga Dusun Semagu, 04/04, Kamis, 16 Januari 2020, pukul 16.30
WIB
18
dan kejelian untuk mengatasi dampak buruk dari gadget. Dampak yang sangat
yang belum layak ditonton anak sangat menggangu semisal iklan layanan
seksual, keluhan seksual, pembesar alat vital, dll. Iklan tersebut merangsang
rasa ingin tahu anak yang sangat mendalam. Tidak jarang anak mengaksesnya
pengawasan.47
sebagai berikut:
tersebut sangat mudah untuk di akses. Semakin canggih HP yang dimiliki maka
47
Observasi dan Wawancara dengan E Warga Dusun Semagu, 04/04, Sabtu, 18 Januari
2020, pukul 13.30 WIB
48
Wawancara dengan F Warga Dusun Semagu, 04/04, Kamis, 16 Januari 2020, pukul 19.30
WIB
19
akan mudah untuk mengakses situs tersebut. Sebagai orang tua tentu F tidak
merangsang rasa ingin tahu yang lebih dan ingin terus menerus mengetahuinya.
Walaupun dampak negative dari pegaruh gadget sangat besar, namun E tidak
media belajar anaknya. Karena di dalam gadget terdapat berbagai media dan
orang tua agar anak mengetahui situs-situs pendidikan. Di sinilah peran penting
orang tua agar anak bisa mengikuti instruksi-instruksi yang diberikan orang tua
gadget juga mempengaruhi rasa ingin tahu yang tinggi terhadap informasi
tertentu, dan tidak jarang dari hal tesebut membuat seseorang terutama anak
49
Observasi dengan F Warga Dusun Semagu, 04/04, Sabtu, 18 Januari 2020, pukul 10.30
WIB
50
Wawancara dengan P Warga Dusun Semagu, 01/04, Jumat, 17 Januari 2020, pukul 13.00
WIB
20
kecanduan anak tersebut karena dianggapnya hal tersebut sangatlah baru. Rasa
ingin tahu yang berlebih dan terus menerus terpacu membuat anak semakin
anak-anak yang mulai berani kepada orang tua, marah, mebentak, membantah,
dst. Inilah hal yang ditakuti oleh orang tua, apa lagi jika yang diakses ternyata
situs pornografi.51
Berbagai alasan dan pertimbangan orang tua memberikan gadget pada anak-
tanpa disadari anak sering kali salah mengartikan ketegasan dan kedisplinan
dari orang tua mereka. Anak-anak masih tetap mengejar dan meminta untuk
bermain gadget dengan berbagai cara agar orang tua mereka memberikannya.
Hal ini pula yang tidak jarang membuat hati orang tua goyah, sehingga
51
Observasi dengan P Warga Dusun Semagu, 01/04, Sabtu, 17 Januari 2020, pukul 12.15
WIB
21
“Biar anak bisa bermain HP dan tidak bermain jauh-jauh dari rumah.”55
Dari hasil wawancara tersebut hampir seluruh orang tua memberikan alasan
yang beragam tentang pemberian gadget pada anaknya. Di era industry 4.0 ini
benar. Agar anak tidak gagap teknologi (gaptek). Semua dilakukan orang tua
tentu supaya kelak anak-anaknya bisa mengikuti arus globalisasi. Namun besar
52
Wawancara dengan M Warga Dusun Semagu, 05/04, Selasa, 14 Januari 2020, pukul
14.30 WIB
53
Wawancara dengan S Warga Dusun Semagu, 05/04, Selasa, 14 Januari 2020, pukul 13.00
WIB
54
Wawancara dengan E Warga Dusun Semagu, 04/04, Kamis, 16 Januari 2020, pukul 16.30
WIB
55
Wawancara dengan F Warga Dusun Semagu, 04/04, Kamis, 16 Januari 2020, pukul 19.30
WIB
56
Wawancara dengan P Warga Dusun Semagu, 01/04, Jumat, 17 Januari 2020, pukul 13.00
WIB
22
terjerumus dalam arus globalisasi sehingga tidak ada penyaringan sama sekali.
Maka dari itu agar anak tidak terjerumus terlalu mendalam ke hal-hal negative
dari arus globalisasi perlu adanya sikap yang disiplin, jujur dan tegas dari orang
tua supaya anak mereka tahu akan pentingnya tanggungjawab dan management
waktu.57
Secara umum mayoritas warga dusun Semagu telah memahami makna gadget.
Gadget bukanlah hal yang tabu bagi mereka. Hampir setiap kepala keluarga
Bukan hanya orang tua saja yang mengoperasikan gadget, anak merekapun
berbeda dengan suasana yang ada di dusun Semagu. Anak-anak setelah pulang
temannya. Fenomena ini tentu sangat aneh. Di waktu yang masih seharusmya
dengan gadget kita dapat mengetahui informasi apapun yang kita butuhkan
dengan cepat. Di samping itu dengan gadget kita sangat terbantu untuk
57
Observasi terhadap P Warga Dusun Semagu, 05/04, Minggu, 12 Januari 2020, pukul
07.00 WIB
23
samping kelebihan yang sangat luar biasa, ternyata dalam menggunakan gadget
mendapatkan informasi yang kurang tepat atau hoax jika tidak dicari
mudah untuk menelusuri situs-situs yang tidak baik semisal porno, judi online,
penipuan, dll. Tentu ini semua karena kemajuan jaman yang sangat pesat
pemberian gadget ataupun tidak. Pemikiran orang tua yang modern tentu
orang tua warga dusun Semagu, mereka memberikan gadget pada anaknya
dengan harapan anaknya melek teknologi. Dengan sadar akan teknologi, tentu
Khusus untuk anak-anak yang masih sekolah, tentu agar membantu dalam
proses belajarnya. Orang tua senantiasa berpikiran positif pada anaknya. Besar
harapan mereka memberikan gadget lebih awal agar kelak mereka tidak
KE ANAK
dapat terkendali atau kecanduan. Hal ini membuat anak-anak lepas kendali,
sehingga sering kali anak marah ketika gadget diambil atau diminta orang
Adapun cara-cara yang ditempuh oleh orang tua agar anak terhindar dari
“Ya kalau kuota habis tidak saya belikan sampai jatah waktunya beli
kuota lagi. Palingkan anak cuma main games saja.”58
Meskipun demikian, sebagai orang tua tidak jarang M tidak tega kepada
anaknya. Meskipun kuota habis, ketika anak meminta untuk dibelikan kuota
58
Wawancara dengan M Warga Dusun Semagu, 05/04, Selasa, 14 Januari 2020, pukul
14.30 WIB
24
25
anaknya.59
bersikap disiplin terhadap waktu dan tahu konsekuensinya dari hal yang
tidak menerus bermain gadget. Bermain gadget dengan batasan waktu 1 jam
setiap harinya. Meskipun terkadang lebih 10 menit atau 15 menit tidak apa-apa,
terus menerus melihat gadget akan mudah lelah dan sayu sehingga memerah.
Hal ini akan berdampak pada rusaknya syaraf-syaraf mata. Ini yang selalu ia
tuanya tersebut.61
59
Observasi dengan M Warga Dusun Semagu, 05/04, Rabu, 15 Januari 2020, pukul 16.30
WIB
60
Wawancara dengan S Warga Dusun Semagu, 05/04, Selasa, 14 Januari 2020, pukul 13.00
WIB
61
Observasi dan Wawancara dengan S Warga Dusun Semagu, 05/04, Selasa, 14 Januari
2020, pukul 13.00 WIB
26
belajar dengan orang tua. Disamping itu sebagai orang tua ia bisa mengawasi
aktifitas bermain HP anak sejauh mana. Agar anak tidak luput dari pantauan
mengetahui trik-trik agar tidak dicurigai oleh orang tuanya. Semisal keadaan
baterai habis saat ia gunakan untuk bermain, 2 jam sebelum orang tuanya pulang
ia chas terlebih dahulu. Ia sangat pintar mengontrol waktu agar rahasianya tidak
62
Wawancara dengan E Warga Dusun Semagu, 04/04, Kamis, 16 Januari 2020, pukul 16.30
WIB
63
Observasi dan Wawancara dengan E Warga Dusun Semagu, 04/04, Kamis, 16 Januari
2020, pukul 16.30 WIB
64
Observasi terhadap Anak E Warga Dusun Semagu, 04/04, Rabu, 15 Januari 2020, pukul
13.30 WIB
65
Wawancara dengan F Warga Dusun Semagu, 04/04, Kamis, 16 Januari 2020, pukul 19.30
WIB
27
sudah sesuai dengan yang ia inginkan. Anak sudah lelah belajar di sekolahan
rumah. Tentu ia butuh hiburan. Makanya diberikan HP agar senang dan untuk
Sikap yang P terapkan ini merupakan hasil dari ia bekerja di luar negeri
penting agar bisa menciptakan keterbukaan. Ketika anak tidak jujur, maka akan
Jujur akan membawa suasana yang harmonis terhadap semua pihak. Saya
senang, anakpun juga senang. Karena saya bisa mengetahui isi hati dan
66
Observasi dan Wawancara dengan F Warga Dusun Semagu, 04/04, Kamis, 16 Januari
2020, pukul 19.30 WIB
67
Wawancara dengan P Warga Dusun Semagu, 01/04, Jumat, 17 Januari 2020, pukul 13.00
WIB
28
keinginan yang sesungguhnya dari anak tanpa ada kebohongan. Sehingga P bisa
Berbagai pengaruh negative dari adanya gadget tentu sering kali bermunculan.
Sikap anak yang merengek dan kemudian berlanjut ke arah yang negative
yaitu marah tentu tidak baik. M akan berusaha secara maksimal agar bisa
keinginannya kandas. Ia tidak sanggup jika melihat isak tangis anaknya secara
68
Observasi dan Wawancara dengan P Warga Dusun Semagu, 01/04, Jumat, 17 Januari
2020, pukul 13.00 WIB
69
Wawancara dengan M Warga Dusun Semagu, 05/04, Selasa, 14 Januari 2020, pukul
14.30 WIB
29
sebagai berikut:
“Saya amati dan saya temani saat bermain HP, namun semakin kesini
sepertinya saya mulai tidak memahami fitur-fitur HP yang semakin
canggih.”71
untuk mencegah setidaknya hal-hal yang tidak ia inginkan menimpa pada anak-
begitu maahir menguasi fitur-fitur atau aplikasi yang ada di gaged. Menurutnya
menrus.72
“Saya amati dan saya temani saat bermain HP untuk menghindari atau
mengurangi dampak negative tersebut.”73
70
Observasi dengan M Warga Dusun Semagu, 05/04, Rabu, 15 Januari 2020, pukul 15.00
WIB
71
Wawancara dengan S Warga Dusun Semagu, 05/04, Selasa, 14 Januari 2020, pukul 13.00
WIB
72
Observasi dan Wawancara dengan S Warga Dusun Semagu, 05/04, Rabu, 15 Januari
2020, pukul 13.00 WIB
73
Wawancara dengan E Warga Dusun Semagu, 04/04, Kamis, 16 Januari 2020, pukul 16.30
WIB
30
liburan dan selalu ia temani merupakan langkah yang tepat jika ia tidak
sudah mendapatkan informasi dari berbagai pihak tentang anaknya jika bermain
sama sekali.74
yang ia inginkan. Berselancar di dunia maya itu sangat berbahaya jika tanpa
kontrol menurutnya. Hampir semua akses situs bisa ia temukan dengan mudah
sekali.76
74
Observasi dan Wawancara dengan E Warga Dusun Semagu, 04/04, Sabtu, 18 Januari
2020, pukul 13.30 WIB
75
Wawancara dengan F Warga Dusun Semagu, 04/04, Kamis, 16 Januari 2020, pukul 19.30
WIB
76
Observasi dengan F Warga Dusun Semagu, 04/04, Sabtu, 18 Januari 2020, pukul 10.30
WIB
31
situs porno. Karena menurutnya situs porno itu di selundupkan atau diselipkan
ke konten-konten tertentu, bisa video kartun yang diselipi video porno atau
gambar-gambar kartun porno. Hal ini akan merusak sel syaraf anak dengan
cepat dan mematikan daya ingat mereka secara mendalam. Sehingga wajar jika
Dalam menggunakan gadget, peran orang tua sangat dibutuhkan. Hal yang
pertama kali akan ditirukan oleh anak adalah sosok orang tuanya. Ketika orang
tua tidak memperhatikan anaknya, tentu anaknya akan menjadi tidak peduli dan
tidak tanggap. Berbeda dengan anak-anak yang selalu di stimulus oleh orang
tuanya. Mereka akan jauh lebih peduli dengan satu dan lainnya. Sama halnya
dalam menggunakan gadget, pada saat anak bermain gadget seharusnya orang
ini berguna agar anak bisa mengetahui benar dan tidaknya situs-situs yang di
akses oleh anak mereka. Selain itu, dengan di damping anak tentu akan lebih
nyaman secara emosional dan merasa lebih dekat dengan orang tuanya karena
77
Wawancara dengan P Warga Dusun Semagu, 01/04, Jumat, 17 Januari 2020, pukul 13.00
WIB
78
Observasi dengan P Warga Dusun Semagu, 01/04, Sabtu, 17 Januari 2020, pukul 12.15
WIB
32
memiliki orang tua yang begitu sangat peduli dengannya. Ketika ada sesuatu
hal yang tidak ia ketahui langsung bisa konsultasi ke orang tua. Begitu
sebaliknya, jika orang tua ada di samping mereka ketika bermain gadget tentu
anak tidak akan bisa membuka situs terlarang karena kita kontrol.
Peran orang tua dalam mendampingi anak ketika bermain gadget sangat
diperlukan. Namun tidak semua orang tua selalu bisa menemani dan mengawasi
anak-anaknya ketika bermain gadget. Hal ini yang menjadi problem orang tua
untuk memberikan gadget atau tidak kepada anak-anak mereka. Dilema tentu
saja muncul karenaa tuntutan jaman di era industry 4.0 seperti ini sangat
diperlukan. Jika tidak diberikan gadget tentu anak akan tertinggal untuk info-
pengawasan tentu akan membahayakan anak-anaknya. Maka dari itu akan lebih
baiknya jika dalam memberikan gadget di awasi oleh orang tua atau keluarga
dan diberikan durasi waktu tertentu agar mereka bisa memanfaatkannya secara
maksimal. Hal ini dilakukan agar anak-anak terawasi dan terhindar dari situs-
situs yang tidak layak dikonsumsi di seusianya. Selain hal tersebut, orang tua
agar bisa mengontrol situs apa saja yang digunakan, aplikasi apa saja yang
digunakan, dan hal-hal apa saja yang telah dilakukan anak pada gadget yang
digunakan. Dengan kata lain penguasaan gadget sangat penting untuk orang tua
agar bisa mengontrol dengan mudah apapun yang sudah di akses oleh anaknya.
Kebanyakan sekarang ini orang tua hanya menuruti keinginan anaknya tanpa
33
terpenting apa yang dibutuhkan anaknya terpenuhi dan bisa layak seperti teman
yang lainnya. Fenomena seperti sudah menjadi hal yang sangat umum bagi
orang tua. Padahal hakikat sesungguhnya sebagai orang tua kita berkewajiban
anak mereka dengan iman dan taqwa agar mereka terhindar dari nafsu dunia
belaka.
BAB IV
Anak
Pemberian gadget tanpa dibatasi frekuensi penggunaan dan tidak pula diawasi
oleh orang tua tentu akan berdampak berbahaya bagi anak. Gadget yang
disalahgunakan akan berdampak tidak baik. Anak merupakan sosok yang masih
“Saya tidak pernah memberikan batasan waktu untuk anak, hanya saja
yang saya batasi kuotanya.”79
Hal ini tentu saja memberikan peluang yang besar kepada anak untuk
Anak M tipe yang pendiam. Dia sangat mahir dalam bermain HP. Ia dapat
mengoperasikan hampir fitur-fitur yang ada, seperti WA, FB, IG, Google.
79
Wawancara dengan M Warga Dusun Semagu, 05/04, Selasa, 14 Januari 2020, pukul
14.30 WIB
34
35
gambar yang tidak pantas yaitu alat vital dan kata-kata kotor. Ketika hal ini
saya tanyakan pada anaknya, semua itu yang mengirimkan teman WA-nya.
Selain itu ia juga secara tidak sengaja membuka link yang dibagikan lewat WA
Hal yang serupa juga dilakukan oleh anak E, ketika orang tuanya sibuk
Hal ini tentu saja sangat miris. Adanya gadget yang tidak dibatasi
pemakaiannya dan tanpa pengawasan orang tua berdampak buruk bagi perilaku
anak. Selain itu juga dapat memicu penyimpangan seksual pada anak.
Kedewasan anak tentu akan lekas tumbuh. Hal ini terbukti ketika dalam sendau
gurau anak selalu menampilkan perilaku yang erotis dan kata-kata kotor.
Orang tua memiliki harapan yang besar pada anaknya. Ketika orang tua
memberikan gadget pada anaknya tentu harapannya agar anak bisa mengakses
hal-hal yang dibutuhkannya dengan cepat dan tepat. Namun lain halnya dengan
80
Observasi terhadap Anak M Warga Dusun Semagu, 05/04, Minggu, 12 Januari 2020,
pukul 09.30 WIB
81
Observasi terhadap Anak E Warga Dusun Semagu, 04/04, Rabu, 15 Januari 2020, pukul
13.30 WIB
36
jati dirinya.
Hal ini seperti anak F yang senantiasa mengakses situs porno karena
kurangnya pengawasan dari orang tua. Orang tua yang sibuk menjahit, tidak
biasa mendampingi anaknya secara terus menerus. Baru setelah 5 bulan, F baru
mengetahui jika anakny sudah mengakses situs porno dan ketika itu pula ia baru
kesalahannya sebagai orang tua yaitu bentuk ketledorannya. dan dia berharap
semoga kejadian ini tidak terulang kembali kepadanya dan orang tua-orang tua
yang lainnya.82
Hal yang dapat diambil dari kejadian tersebut, memberikan gadget pada
anak memang hak kita, namun kita perlu mengawasinya agar tepat sasaran.
Karena masa anak merupakan masa yang sangat tinggi untuk mencari suatu hal
yang baru. Hal ini dipicu karena rasa ingin tahunya yang sangat tinggi hingga
menemukan jawaban dari apa yang ia inginkan. Penting sekali orang tua untuk
bacaan yang tidak sesuai segera diberikan arahan dan penjelasan tentang
82
Observasi dengan F Warga Dusun Semagu, 04/04, Sabtu, 18 Januari 2020, pukul 10.30
WIB
37
dan bermanfaat tentu saja sangat dianjurkan. Orang tua yang memberikan hak
dikarenakan anak akan terpantau secara terus menerus. Disamping itu orang tua
oleh anaknya.
Sering kali orang tua memberikan haknya penuh dan mengawasi anak
namun tidak diiringi dengan pengusaan teknologi yang baik tentu menimbulkan
Seperti yang saya amati dari anak P yang memang sudah beruntung
memiliki orang tua yang melek teknologi dan bisa mengawasi anakny setiap
waktu. Apapun yang diakses anaknya ia tahu. Sempat anaknya secara tidak
sengaja masuk ke situs terlarang akibat dari iklan yang muncul. Iklan tersebut
berupa gambar-gambar alat vital yang beisi tentang iklan jamu penguat.
Akan tetapi anak yang sudah terlanjur membaca dan melihat meminta
Dari sini kita bisa mengetahui akan pentingnya pengawasan orang tua.
Orang tua bisa menjadi pengendali yang utama untuk menghindarkan pengaruh
negative dari gadget. Disamping itu, orang tua juga bisa memberikan
mengawasi orang tua juga perlu menguasai teknologi. Hal ini dibutuhkan agar
orang tua bisa mengetahui hal-hal yang telah diakses oleh anaknya.
Orang tua akan selalu berusaha semaksimal mungkin untuk mendidik anaknya
agar sesuai yang diinginkan. Bagi orang tua memberikan gadget pada anak
bukanlah hal yang sulit, namun harus dengan pembatasan pemakaian dan
pembatasan penggunaan gadget serta diawasi oleh orang tua tentu akan melatih
kedisiplinan anak. Anak akan terlatih untuk membagi waktu secara baik dan
akan bertanggungjawab.
Hal ini sangat diperlukan untuk menekan dampak negative dari pemakaian
gadget. Orang tua harus bijak mengatur waktu pada anak mereka sehingga
mereka tidak tergantung pada gadget. Pemakaian gadget perlu dibatasi dan
83
Observasi dengan P Warga Dusun Semagu, 01/04, Sabtu, 17 Januari 2020, pukul 12.15
WIB
39
untuk hiburan dan belajar belaka. S tidak pernah memikirkan jika dengan HP
bisa mengakses situs tertentu dan berbagi informasi tertentu seperti kirim
gambar dan video. Hal ini dikarenakan S tidak bisa mengoperasikan HP secara
saja tanpa bisa mengecek kembali apa saja yang telah digunakan oleh anaknya
Hal yang dilakukan S sudah sangat tepat, ia memiliki harapan dengan tidak
memberikan gadget secara full akan lebih baik. S tahu akan kelemahannya yang
tidak bisa menggunakan gadget dengan optimal. Namun hal seperti ini
bagi S kelak. Anak di era sekarang ini sangat pandai bermain gadget. Jika anak
yang menguasai penuh teknologi dan orang tua tidak maka anak akan leluasa
membohongi orang tuanya. Biasanya anak semakin dewasa akan banyak alasan
untuk bermain gadget terutama dengan alasan mencari tugas sekolah yang serba
online. Hal ini tentu menjadi momok yang berat bagi orang tua.
Orang tua tidak hanya mengawasi dan membatasi semata, namun juga harus
anaknya.
84
Observasi dan Wawancara dengan S Warga Dusun Semagu, 05/04, Rabu, 15 Januari
2020, pukul 13.00 WIB
40
Penggunaan gadget ke anak memang menjadi dilema yang berat bagi orang tua.
Jika tidak diberikan maka sudah dipastikan anak tidak melek teknologi yang
Anak yang terlalu diberikan gadget dan tanpa pengawasan orang tua
dampaknya tentu saja tidak baik. Hal ini dikarenakan anak secara leluasa
mengakses situs apapun tanpa ada filter yang seharusnya diberikan orang tua
kebahagiaan anak sesungguhnya mendapatkan kasih sayang dari orang tua. Hal
Disamping itu tidak jarang orang tua menemani anaknya ketika bermain
gadget, namun ternyata orang tuanya tidak mahir mengoperasikan. Hal ini tentu
saja hanya menekan anak ketika orang tuanya menemani. Namun ketika orang
Pada dasarnya orang tua di dusun Semagu belum mengetahui jika yang
dimaksud memantau atau mengontrol aktifitas anak saat bermain gadget ini bisa
dari jarak dekat yaitu dengan menemaninya secara langsung dan mengontrol
Sekalipun gadget berada di jarak yang jauh, ketika kita bisa menyinkronkannya
dengan gadget yang kita miliki tentu saja kita bisa mengetahui segala aktifitas
yang telah anak kita lakukan. Kapanpun dan dimanapun kita bisa mengeceknya.
Bahkan jika kita mendalami lebih daam tentang gadget kita bisa memblokir
situs-situs tertentu yang kita inginkan. Namun hal ini diperlukan suatu keahlian
kelemahan pengawasan dari jarak jauh yaitu jika seluruh aplikasi belum
terkoneksi dengan gadget yang kita sinkronkan. Tentu hal ini akan
membahayakan.
membatasi frekuensi penggunaan gadget dan selalu ada pengawasan dari orang
anak lebih terarah dan bijak terhadap penggunaan gadget, sehingga anak akan
PENUTUP
C. Simpulan
Dari hasil penelitian tentang peran orang tua dalam menyikapi gadget dan
sebagai berikut:
dan tanpa pembatasan akan berdampak buruk terhadap karakter pada anak.
kepercayaan orang tua terhadap mereka. Sikap yang perlu ditunjukkan yaitu
mendampingi anak ketika bermain gadget dan orang tua harus bisa
mengoperasikannya.
penggunaan gadget pada anaknya maka anaknya akan melakukan perilaku yang
menyimpang. Bentuk penyimpangannya berupa sikap dan tutur kata yang tidak
baik. Biasanya berupa sikap yang erotis dan tutur kata yang jorok.
42
43
D. Saran
dengan baik agar mengurangi penggunaan gadget pada anak yang tidak
Disamping itu bekali anak dengan iman dan taqwa yang berpedoman pada
dampak positif dan negatif dari gadget terhadap anak dan orang tua. Serta
Efraim Palar, Jordan, Franly Onibala dan Wenda Oroh, Hubungan Peran Keluarga
Dalam Menghindari Dampak Negatif Penggunaan Gadget pada Anak
dengan Perilaku Anak dalam Penggunaan Gadget di Desa Kiawa 2 Barat,
Kecamatan Kawangkoan Utara, ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 6
Nomor 2, Agustus 2018
Eka, Santhika, Kominfo Baru Blokir 2 Persen dari 30 Juta Situs Pornografi,
https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20171009143905-185
247151/kominfo-baru-blokir-2-persen-dari-30-juta-situs-pornografi?,
2017, 19 Desember 2019
Eko Indrajit, Richardus, Keamanan Informasi dan Internet; Seri Bunga Rampai
Pemikiran EKOJI Edisi 2, Yogyakarta: PreinexusTM, 2016
Hasan, Rahmawati Antonius Boham, & Meiske Rembang, Peran Orang Tua dalam
Menginformasikan Pengetahuan Seks Bagi Remaja di Desa Picuan
Kecamatan, Motoling Timur, Kabupaten Minahasa Selatan, e-journal
“Acta Diurna” Volume V. No.3. Tahun 2016
Kartini Kartono, Peran Keluarga Memandu Anak, Jakarta: CV. Rajawali, 2006
Lestari, Titik, Verbal Abuse; Dampak Buruk dan Solusi Penanganannya pada
Anak, Yogyakarta: Psikosain, 2016
44
45
Nur Andriani Achmad, Andi, Sulfasyah, & Muhammad Nawir., Peran Orang Tua
terhadap Pengetahuan Seks pada Anak Usia Dini, Jurnal Equilibrium
Pendidikan Sosiologi, Volume IV No. 2 November 2016, ISSN e-2477
0221 p-2339-2401
Sunita, Indian & Eva Mayasari, Penelitian ini tentang Pengawasan Orang tua
terhadap Dampak Penggunaan Gadget pada Anak, 2018, DOI:
http://doi.org/10.22216/jen.v3i3.2485
Tsani Qurrota Ayyun, Rifqa & Elly Malihah, Peran Keluarga dalam Upaya
Pencegahan Adiksi Pornografi pada Anak Usia Sekolah Dasar,
SOSIETAS, VOL. 8, NO. 2, 2018
46
HASIL WAWANCARA
Pekerjaan : Pedagang
Pendidikan : SMA
47
48
Anda?
saja.”
anak?
semakin marah dan nangis maka tidak akan saya belikan dan
HP saya minta.”
Pendidikan : SMP
diminta.”
50
Anda?
lihatkan waktunya.”
anak?
HP.”
Pendidikan : SMK
HP.”
Anda?
52
temani.”
anak?
saya.”
53
Pekerjaan : Penjahit
Pendidikan : SMA
usia 9 tahunan.”
Anda?
rumah.”
anak?
tidak memberitahunya.”
55
Pekerjaan : Wirausaha
Pendidikan : SMA
berupa HP.”
usia 11 tahunan.”
Anda?
anak?
1. Wawancara dengan M
2. Wawancara dengan E
3. Wawancara dengan S
57
58
4. Wawancara dengan F
5. Wawancara dengan P
59
60
61
62
63
BIOGRAFI PENULIS
Nama saya Lilik Supriyono. Lahir di Kabupaten Semarang, 06 November 1992.
Saya tinggal di Dusun Semagu, 04/04, Desa Koripan, Kecamatan Susukan,
Kabupaten Semarang. Saya dibesarkan oleh seorang ibu yang begitu luar biasa. Ia
selalu menguatkannya dan memperlakukannya selayaknya orang normal lainnya.
Saya selalu diajarkan untuk bisa melakukan apapun yang orang lain bisa lakukan.
Saya juga disekolahkan di sekolah umum layaknya orang lainnya. Tentu bukan hal
yang mudah bagiku untuk melalui semua itu. Hinaan dan ejekan selalu saya terima.
Namun, justru itu yang membangun mental saya agar menjadi orang yang kuat
seperti sekarang ini.
Sakit hati yang saya terima menjadi cambukan besar dalam hati saya untuk
membuktikan kepada semua orang bahwa saya mampu berprestasi dan
mewujudkan semua mimpi. Dengan tekad bulat dan kegigihan saya, akhirnya saya
bisa berprestasi sedari bangku SD hingga di SMP dengan menemukan bakat catur
dalam diriku. Berbagai beasiswa juga saya dapatkan atas semua prestasi itu. Secara
finansial, keluarga saya tergolong tidak mampu. Sehingga sejak kecil saya selalu
bekerja keras untuk membantu ekonomi kelurga. Uang yang saya peroleh dari hasil
lomba selalu saya berikan kepada orang tuanya untuk membantu menopang
ekonomi keluarga.
Ketika saya sudah lulus SMA, saya juga melanjutkan kuliah dengan hasil uang yang
saya kumpulkan sendiri. Uang yang saya peroleh dari hasil menjadi guru les, saya
kumpulkan sedikit demi sedikit hingga akhirnya ia dapat mendaftar di perguruan
tinggi. Saya tidak merasa puas hanya sampai disitu. Saya terus berjuang untuk
mewujudkan mimpi – mimpinya. Saya terus gigih bekerja dan mengumpulkan
uang. Sampai akhirnya ia dapat membeli sepeda motor sendiri. Hal besar dalam
hidupku sebagai pembuktian kepada orang yang selama ini meremehkan dan juga
pembuktian pada diriku sendiri bahwa saya mampu mengendarai sepeda motor.
Tidak cukup sampi disitu, perjuangan untuk keluarga terus saya lakukan sampai
saat ia bisa merenovasi rumahnya. Saya sadar tempat
tinggal yang saya miliki bisa dibilang kurang pantas
dan membahayakan. Saya berjuang begitu keras
mengumpulkan uang. Semua pekerjaan yang bisa saya
lakukan saya lakukan tanpa mengenal lelah dan juga
minder. Saya percaya bahwa kerja keras akan berbuah
manis suatu saat.
Dan pernikahan saya adalah wujud prestasi baginya yang begitu luar biasa.
Karena memang semua saya siapkan sendiri. Saya sadar akan kondisi orang tua
saya dan istri kurang mampu sehingga kami tidak ingin membebani mereka
dengan membiayai pernikahan kami.
64
65
Dengan kegigihanku akhirnya dapat membangun beberapa usaha lainnya yang bisa
menjadi jalan rezki untuk keluarga kami. Hingga akhirnya kami dapat membeli
sebuah mobil sederhana dan juga sepetak tanah yang semoga dapat lebih
bermanfaat kelak. Ia juga kembali melanjutkan pendidikannya di S2. Di sela-sela
akhir perkuliahan S2 saya ada keajaiban terakhir adalah hadirnya anak dalam
keluarga kecil kami.