Anda di halaman 1dari 13

Kelainan pada Sistem Gerak Manusia

(Materi Lengkap)
Thursday, February 19th, 2015 - Biologi, Pendidikan

Kelainan pada Sistem Gerak Manusia – Kelainan pada sistem gerak bisa saja terjadi pada
dua alat tubuh utama yang paling penting dalam pergerakan manusia yaitu tulang dan otot.
Tulang atau otot dapat mengalami kelainan maupun gangguan. Banyak faktor yang dapat
menyebabkan hal tersebut terjadi. Berikut contoh-contoh kelainan pada sistem gerak
manusia.

[Baca juga Penyakit Ebola yang Disebabkan oleh Virus Ebola]

1. Kelainan pada sistem gerak (Kelainan Tulang)


Terdapat beberapa kelainan pada sistem gerak yang dapat terjadi pada tulang, di antaranya,
rakhitis, osteoporosis, mikrosefalus, patah tulang, terkilir, kelainan bentuk tulang, dan artritis.

a. Kekurangan Vitamin D

Pada tubuh manusia, vitamin D dibentuk dari provitamin D dengan bantuan sinar matahari.
Vitamin D sangat dibutuhkan untuk proses pelekatan kalsium di tulang ketika proses
penulangan pada masa anak-anak.

Kelainan pada Sistem Gerak Manusia


Kekurangan vitamin D biasanya terjadi karena tubuh kurang mendapat sinar matahari yang
cukup. Akibatnya, anak yang kekurangan vitamin D ini menderita kelainan pertumbuhan
yang disebut rakhitis. Hal tersebut ditunjukkan oleh kedua kaki yang berbentuk X atau O.

b. Osteoporosis

Osteoporosis adalah kelainan pada sistem gerak yang terjadi pada tulang manusia yaitu
dimana kondisi tulang menjadi lebih lunak. Hal tersebut dapat terjadi karena kekurangan
hormon-hormon tertentu yang membantu pelekatan kalsium.

Selain itu, penderita kelainan ini dapat disebabkan juga oleh kekurangan kalsium dalam
makanannya sehingga tubuhnya menggunakan kalsium yang tersimpan pada tulangnya.
Akibatnya, pada tingkat tertentu tulang menjadi lebih lunak.

c. Mikrosefalus

Mikrosefalus adalah kelainan pada sistem gerak terutama pada tulang kepala berupa ukuran
kepala bayi yang lebih kecil atau tidak proporsional. Hal tersebut disebabkan ketika hamil,
seorang ibu mengalami kekurangan kalsium sehingga pembentukan tengkorak bayi tidak
sempurna.

d. Patah Tulang (Fraktura)

Ada beberapa jenis patah tulang, yaitu:

 Patah tulang terbuka, tulang yang patah mencuat keluar sehingga merobek kulit;
 Patah tulang tertutup, tulang yang patah tidak melukai kulit.

Patah tulang lebih banyak disebabkan oleh kecelakaan yang dialami penderita.

e. Terkilir

Seseorang dikatakan terkilir karena ligamen yang membungkus persendian tertarik ketika
melakukan gerakan yang tiba-tiba atau tidak biasa dilakukan. Pada kasus dislokasi, ligamen
sobek sehingga sendi bergeser. Dislokasi disebut juga urai sendi.
f. Kelainan Bentuk Tulang Belakang

Kebiasaan duduk yang salah atau kebiasaan membawa beban hanya di satu sisi tubuh saja,
dapat menyebabkan kelainan pertumbuhan tulang belakang. Ada beberapa jenis kelainan,
yaitu:

 Lordosis, jika bagian leher dan panggul menjorok ke depan;


 Kifosis, jika posisi punggung dan panggul menjorok ke belakang;
 Skoliosis, jika punggung membengkok ke samping.

g. Artritis

Artritis adalah kelainan pada sistem gerak yang terjadi pada persendian. Artritis dapat
dibedakan sebagai berikut.

 Artritis gout, terjadi karena adanya timbunan asam urat. Pada umumnya, terjadi pada
sendi-sendi tangan. Akibatnya, sendi-sendi tangan terlihat lebih besar.
 Osteoartritis disebabkan oleh menipisnya lapisan tulang rawan di ujung tulang. Hal
tersebut menyebabkan persendian sakit ketika digerakkan.
 Artritis eksudatif, terjadi karena serangan kuman tertentu yang menyebabkan
peradangan pada persendian. Sendi dipenuhi oleh cairan getah bening.
 Artritis sikka, terjadi karena berkurangnya cairan sinovial. Hal tersebut tenyebabkan
rasa sakit ketika menggerakkan persendian.

2. Kelainan pada sistem gerak manusia (Kelainan Otot)

Otot sebagai alat gerak aktif dapat mengalami gangguan. Jika mengalami gangguan, kerja
otot dapat terganggu. Gangguan pada otot dapat terlihat, contohnya jika kita bergerak
mengalami rasa sakit pada bagian betis atau bagian lainnya. Berikut contoh kelainan dan
gangguan yang terjadi pada otot.

a. Atrofi

Atrofi adalah keadaan otot menjadi sangat kecil sehingga tidak mampu berkontraksi. Pada
umumnya, atrofi terjadi karena lama tidak menggunakan otot tersebut. Misalnya, tidak dapat
berjalan karena terlalu lama terbaring sakit.

b. Tetanus
Tetanus adalah keadaan otot yang kejang karena terus-menerus menerima rangsang. Kelainan
pada sistem gerak seperti tetanus ini disebabkan oleh Clostridium tetani, bakteri yang
menghasilkan zat serupa asetilkolin sehingga otot terus terangsang untuk berkontraksi.

c. Miastenia Gravis

Penyakit ini belum diketahui penyebabnya. Penderitanya perlahan-lahan mengalami


pelemahan pada otot-otot tubuhnya hingga akhirnya tidak berfungsi sama sekali. Pada
umumnya, penderita kelainan ini meninggal karena otot-otot yang berhubungan dengan
sistem pernapasan tidak dapat berkontraksi.

d. Kelelahan Otot

Kelelahan otot terjadi karena otot terus-menerus berkontraksi. Pada akhirnya, otot akan
mengalami kejang atau biasa disebut sebagai kram.

e. Distrofi

Mirip dengan atrofi, penderita distrofi mengalami otot yang mengecil dan tidak dapat
berfungsi normal. Namun, distrofi terjadi karena kelainan sejak lahir, diperkirakan kelainan
ini bersifat genetis.

f. Hernia

Hernia disebabkan selaput peritonial yang membatasi rongga perut melemah sehingga tidak
mampu menyangga usus. Akibatnya, usus turun dan terkadang mencapai testis atau sampai
ke daerah lipat paha.

Demikian penjelasan mengenai kelainan pada sistem gerak manusia baik itu pada tulang
maupun pada otot manusia. Semoga bermanfaat.
Kelainan pada Sistem Gerak
Tags
Biologi SMA XI
Sistem Gerak
Gangguan dan Kelainan pada Sistem Gerak dapat disebabkan oleh beberapa faktor, misalnya
faktor nutrisi, gangguan fisik, penyakit, dan karena kebiasaan yang salah. Akibatnya,
gangguan ini akan mengakibatkan terhambatnya gerakan tubuh dalam melakukan aktivitas
sehari-hari.

1. Gangguan pada Tulang dan Persendian


Tulang dapat mengalami gangguan atau kelainan yang salah satunya disebabkan karena
faktor nutrisi. Kelainan dan gangguan tersebut di antaranya osteomalasia, osteopenia
(osteoporosis), rakitis, dan riketsia.

Osteomalasia adalah kelainan yang terjadi pada tulang orang dewasa yang disebabkan oleh
defisiensi (kekurangan) vitamin D. Beda halnya dengan osteopenia atau yang lebih dikenal
osteoporosis. Osteoporosis (keadaan tulang menjadi rapuh dan keropos) disebabkan oleh
defisiensi kalsium. Umumnya, osteoporosis terjadi pada orang tua dan perempuan yang
sedang hamil.

Selain osteomalasia dan osteoporosis, ada pula penyakit yang disebabkan oleh faktor nutrisi.
Penyakit itu adalah rakitis dan riketsia. Rakitis adalah penyakit yang berhubungan dengan
pertumbuhan tulang yang tidak wajar pada anak-anak. Penderita rakitis biasanya memiliki
tulang  tibia dan fibula yang berbentuk huruf X dan O. Rakitis dan riketsia merupakan
kelainan tulang pada anak karena defisiensi vitamin D.
Sementara itu, gangguan fisik pada tulang di antaranya fraktura dan fisura. Fraktura adalah
patahnya tulang akibat benturan atau pukulan yang keras. Fisura adalah keretakan pada
tulang akibat benturan yang keras.

Pergeseran kedudukan tulang vertebrata dapat mengubah bentuk rangkaian tulang vertebrata.
Hal tersebut umumnya disebabkan oleh sikap tubuh yang salah. Beberapa kelainan pada
kedudukan tulang vertebrata, di antaranya kifosis, lordosis, dan skoliosis.

Kifosis adalah kelainan pada tulang punggung yang melengkung ke belakang atau menjadi
bungkuk. Lordosis merupakan kelainan tulang vertebrata yang melengkung ke depan
sehingga kepala mendongak ke belakang. Sementara itu, tulang vertebrata yang membengkok
ke samping dinamakan skoliosis.

Ankilosis, nekrosis, osteomielitis, dan reumatoid artritis adalah contoh-contoh kelainan dan
gangguan pada tulang karena penyakit. Ankilosis adalah gangguan pada persendian yang
dapat disebabkan oleh pembengkakan kantung sinovial (jaringan ikat pembungkus sendi).
Akibatnya, sendi tidak dapat digerakkan dan seolah-olah menyatu. Nekrosis adalah kondisis
kematian se-sel tulang. Osteomielitis adalah infeksi jaringan tulang yang disebabkan oleh
adanya bakteri Staphylococcus. Reumatoid artritis merupakan peradangan yang terjadi pada
membran sendi. Pada penyakit ini, membran sinovial yang membatasi sendi menjadi
memerah dan kartilago pada sendi menjadi rusak. Setelah itu, terbentuklah jaringan luka yang
akan mengeras menjadi tulang.

2. Kelainan dan Gangguan pada Otot

Berikut diuraikan kelainan dan gangguan yang dapat terjadi pada otot.
 Atrofi, yaitu keadaan otot yang menjadi kecil. Atrofi disebabkan oleh virus polio.
Selain itu, penyakit ini dapat terjadi karena otot lama tidak digunakan. Pada gangguan
ini otot dapat menyusut sampai 25%.
 Distrofi otot, yaitu degenerasi sel-sel otot menjadi atrofi. Distrofi otot merupakan
penyakit genetik yang dapat terjadi sejak anak-anak.
 Fibrosis, yaitu pembentukan jaringan fibrosa di otot sehingga otot normal tidak
mampu kontraksi.
 Fibrositis, yaitu peradangan pada jaringan fibrosa.
 Hernia abdominal, yaitu turunnya otot ke dalam ronga usus akibat robeknya dinding
otot usus. Dikenal juga sebagai “burut”.
 Hipertropi merupakan kebalikan dari atropi, yaitu membesarnya otot karena terlalu
sering bekerja atau berolah raga, misalnya terjadi pada atlet bina raga.
 Miastenia gravis, yaitu melemahnya otot rangka pada daerah muka dan tenggorakan
yang dapat menyebabkan kematian.
 Stiff adalah peradangan otot trapesius leher akibat kesalahan gerak. Stiff sering
disebut juga penyakit salah tidur.
 Tetanus merupakan ganguan otot yang berupa kontraksi yang terus-menerus
disebabkan oleh aktivitas bakteri Clostridium tetani.

Kelainan pada Sistem Peredaran Darah


Sistem peredaran darah termasuk bagian tubuh yang sering mengalami kerusakan, kegagalan
fungsi, dan kelainan lainnya.Berikut inicontoh-contoh kelainan sistem peredaran darah pada
manusia

1. Leukemia
Leukemia ditandaidengan meningkatnya jumlah leukosit secara tajam,mencapai1 juta per
mm darah atau lebih.Keadaan inisangat berbahaya
karena sel-sel pada sumsum tulang yang menghasilkan eritrosit digantikan oleh leukosit
sehingga menghambat pembentukan eritrosit.Untuk mengatasi leukemia, selain pemberian
obat-obatan, pasien diberitransfusidarah atau dilakukan transplantasisumsum tulang
belakang.
2. Hemofili
Hemofiliadalah kelainan yang bersifat genetis.Penderita tidak mampu melakukan proses
pembekuan darah pada saat luka atau pembuluh darahnya pecah, atau proses pembekuannya
sangat lama sehingga darah terus mengalir.
Hal ini terjadi karena tubuh tidak memiliki faktor pembeku darah, seperti AHG
(AntiHemophilic Globulin) atau PTC (Plasma Thromboplastin Component).Hemofili dapat
diatasi dengan cara transfusidarah selama penderita mengalami pendarahan

3. Anemia
Anemia adalah rendahnya kadar hemoglobin dalam darah.Hal ini akan menggangu lancarnya
pengangkutan oksigen.Anemia disebabkan oleh beberapa hal diantaranya:
a. kehilangan banyak darah, misalnya karena pendarahan hebat, luka bakar, infeksi cacing
tambang;
b. gangguan pembentukan darah, misalnya karena kekurangan vitamin dan zat-zat makanan
tertentu;
c. ada gangguan dan kerusakan pada sumsum tulang sehingga pembentukan sel darah merah
(eritrosit) terhambat;
d. penghancuran sel-sel darah merah yang terlalu cepat dan banyak, misalnya karena penyakit
malaria. Untuk mengatasi anemia maka dilakukan transfusi darah.

4. Varises
Varises adalah pelebaran pembuluh darah balik (vena).Dapat terjadidi bagian bawah kakidan
disekitar lutut.Varises disekitar dubur disebut
hemoroid.Hal ini terjadi karena katup-katup pada pembuluh balik tidak dapat menutup
dengan sempurna dan lemahnya dinding pembuluh darah
 

5. Thalasemia
Thalasemia merupakan penyakit hereditas yang dikendalikan gen dominan, bersifat
subletal.Bentuk sel darah tidak normal (berbentuk agregat)
sehingga afinitas terhadap oksigen rendah.Penderita Thalasemia tidak mampu menyintesis
rantai polipeptida alfa (α) dan rantai polipeptida
beta (β) yang cukup.Rantai polipeptida dibutuhkan untuk membentuk hemoglobin.

6. Aterosklerosis
Aterosklerosis, yaitu penyakit yang disebabkan oleh pengerasan pembuluh darah akibat
endapan lemak yang menyebabkan pembuluh darah
tidak elastis.

7. Kolesterol
Jumlah kolesterol normal > 200 mg%, jumlah kalestrol dalam darah meninggi jika makan
makanan yang mengandung lemak, produksi kolestrol tubuh meningkat, pembuangan
kolestrol diusus berkurang.Koresterol tinggi dapat menyebabkan jantung koroner, stroke,
batu empedu, pembesaran hati dan ganguan ginjal.

8. Diabetes Mellitus
Seseorang dikatakan kencing manis jika kadar gula darah puasa > 120mg % dan sesudah
makan > 140 mg%.

9. Stroke
Stroke merupakan ketidakstabilan denyut jantung secara mendadak. Dengan cepat kontraksi
jantung pada saat sistol meningkat tajam sehingga tekanan darah meningkat
drastis.Pembuluh-pembuluh kapiler diotak dan organ-organ tubuh lainnya pecah akibat
tekanan yang kuat.Sel-sel otak tergenang oleh darah sehingga fungsiotak hilang.Stroke terjadi
karena otot jantung kekurangan protein khusus untuk kontraksiotot normal.Zat ini disebut
tPA (tissue Plasminogen Activator). Kinimelaluibioteknologidapat diproduksitPA secara
pabrikan, dikemas seperti obat biasa untuk mengurangi jumlah penderita stroke yang
mematikan itu.Gen pembentuk tPA dapat diisolasi, disisipkan ke dalam susunan
benang DNA pada sapiatau kambing.Dengan demikian, tPA akan diproduksi bersama
keluarnya air susu pada sapi dan kambing.Kedua hewan tersebut dinamakan hewan
transgenik
 

10. Jantung Koroner


Jantung koroner disebut juga infark miokard.Jantung koroner merupakan penyempitan atau
penyumbatan pada arteri jantung (arterikoronaria), menyebabkan kerja otot jantung akan
terganggu atau bahkan terhenti.Jantung koroner dapat menyebabkan kematian
mendadak.Jantung koroner dapat diatasi dengan memasukkan “cincin”pada pembuluh arteri
sehingga aliran darah ke otot jantung lancar kembali.
11. Lemah Jantung
Kemampuan jantung berdenyut dipicu oleh suatu jaringan tertentu yang disebut Nodus
Sinortrial (nodus S – A).Nodus S – A terletak pada dinding atas serambikanan jantung.Jika
Nodus S – A rusak, jantung berhenti berdenyut, atau denyutnya lemah sehingga tidak mampu
memompa darah secara optimal.Lemah jantung dapat diatasidengan cangkok alat
pacu jantung buatan.

12. Hipertensi dan Hipotensi


Hipertensi(tekanan darah tinggi) dan hipotensi(tekanan darah rendah) merupakan kelainan
pada tekanan darah.Hal inidisebabkan oleh kekentalan darah diatas normal atau dibawah
normal.Kekentalan darah dipengaruhi oleh kandungan garam dan gula dalam darah.Jika
darah terlalu kental, alirannya lambat sehingga jantung harus memompa lebih kuat.Oleh
karena itu, terjaditekanan darah tinggi.Keadaan inidapat diperbaikidengan
cara mengurangiasupan garam dan gula ke dalam tubuh.

Anda mungkin juga menyukai