U DENGAN
IMUNISASI BCG DAN POLIO I
DI PMB “M”
Miliani Nur
P07124118212
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Imunisasi BCG?
2. Apa yang dimaksud dengan Imunisasi Polio?
3. Apa saja tujuan dari Imunisasi BCG?
4. Apa saja tujuan dari Imunisasi Polio?
5. Kapan imunisasi di lakukan?
C. Tujuan
Mengetahui apa yang dimaksud dengan imunisasi BCG dan Polio,
mengetahui tujuan dari imunisasi BCG dan Polio, dan mengetahui kapan saja
imunisasi dilakukan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bayi yang baru lahir hingga berusia dua bulan adalah kelompok usia
yang paling efektif untuk menerima vaksin ini. Orang dewasa juga
diperbolehkan menerima vaksin BCG jika belum diberikan semasa anak-
anak. Meski demikian, efektivitas vaksin ini pada orang dewasa akan lebih
rendah, sehingga jarang dianjurkan. Kecuali, bagi mereka yang berisiko
tinggi, seperti petugas medis yang menangani pasien TB.
Vaksin BCG hanya perlu diberikan satu kali seumur hidup, melalui
suntikan yang dilakukan oleh dokter atau petugas medis. Vaksin ini berisi
sedikit jumlah bakteri TB yang telah dilemahkan dan akan merangsang
sistem kekebalan tubuh untuk melawan bakteri TB nantinya.
2. Imunisasi Polio
Ada dua jenis imunisasi polio yang wajib diberikan kepada anak.
Pertama, imunisasi polio oral atau oral polio vaccine (OPV) yang
merupakan poliovirus yang sudah dilemahkan. Kedua, imunisasi polio
suntik atau inactivated polio vaccine (IPV) yang menggunakan poliovirus
yang sudah dinonaktifkan, kemudian diberikan melalui suntikan.
Vaksin polio diberikan empat kali, yakni saat bayi baru lahir, kemudian
dilanjutkan pada bulan ke 2, 3, dan 4. Dosis penguat (booster) diberikan
saat mencapai usia 18 bulan. Bayi baru lahir diberikan OPV, kemudian
untuk vaksinasi polio berikutnya dapat diberikan IPV maupun OPV.
Hanya saja, setiap anak setidaknya harus mendapat satu dosis IPV.
B. Tujuan Imunisasi
1. Tujuan Imunisasi BCG
a) Mencegah Penyakit Tuberkulosis
Vaksin BCG terbuat dari bakteri tuberkulosis yang telah dilemahkan dan tidak
akan menyebabkan penerima vaksin menjadi sakit TB. Bakteri yang digunakan
adalah Mycobacterium bovine, yang paling mirip dengan bakteri
penyebab tuberkulosis pada manusia. Pemberian vaksin ini akan memicu sistem
imun untuk menghasilkan sel-sel yang dapat melindungi kita dari bakteri
tuberkulosis. Imunisasi BCG sangat efektif mencegah penyakit tuberkulosis,
termasuk jenis yang paling berbahaya yaitu meningitis TB pada anak.
Tuberkulosis tidak hanya berisiko menyebabkan infeksi paru-paru, tapi juga dapat
menyerang bagian tubuh lain seperti sendi, tulang, selaput otak (meningen), dan
ginjal. Tuberkulosis sangat berbahaya dan mudah menyebar melalui cipratan air
liur, lewat bersin atau batuk, yang tanpa sengaja terhirup oleh orang lain.
Meski hampir serupa dengan cara penyebaran pilek atau flu, tuberkulosis
umumnya memerlukan waktu kontak lebih lama sebelum seseorang dapat tertular.
Karena itu, anggota keluarga yang tinggal serumah dengan penderita TB memiliki
peluang lebih tinggi untuk tertular.
Setelah mendapat imunisasi BCG, tidak perlu panik apabila muncul seperti luka
melepuh di area suntikan. Tidak jarang, luka tersebut terasa sakit dan lebam
selama beberapa hari.
Setelah 2-6 minggu, titik suntikan dapat membesar hingga berukuran hampir 1
cm, dan mengeras karena cairan yang berada di permukaan mengering.
Kemudian, akan meninggalkan bekas luka yang kecil. Sebagian orang mungkin
akan mengalami bekas luka yang lebih berat, tapi umumnya akan sembuh setelah
beberapa minggu.
Dosis imunisasi BCG sebanyak 0,05 ml untuk bayi di bawah usia satu tahun.
Umumnya penyuntikan imunisasi BCG dilakukan pada lengan bagian atas.
Lengan bagian tersebut tidak boleh diberikan imunisasi lain, minimal selama tiga
bulan.
Meski tergolong imunisasi wajib, ada beberapa kondisi bayi yang membuat
pemberian imunisasi BCG perlu ditunda, seperti:
1) Demam tinggi.
2) Infeksi kulit.
3) HIV positif, dan belum mendapat penanganan.
4) Pengobatan kanker atau kondisi lain yang memperlemah sistem imunitas.
5) Diketahui mengalami reaksi anafilaktik terhadap imunisasi BCG.
6) Pernah terkena tuberkulosis, atau tinggal serumah dengan penderita
tuberkulosis.
No Usia Imunisasi
.
1. 0-24 Jam Hepatitis B (HB-0)
2. 1 bulan BCG dan Polio 1
3. 2 bulan DPT-HB-Hib 1 dan Polio 2
4. 3 bulan DPT-HB-Hib 2 dan Polio 3
5. 4 bulan DPT-HB-Hib 3,Polio 4 dan IPV atau
Polio suntik
6. 9 bulan Campak atau MR
7. 18 bulan DPT-Hb-Hib lanjutan dan campak
lanjutan.
Catatan : Bayi lahir di Institusi Rumah Sakit, Klinik dan Bidan Praktik
Swasta, Imunisasi BCG dan Polio 1 diberikan sebelum dipulangkan.
PROLOG
Ibu mengatakan saat ini bayinya berusia 26 hari, Ibu mengatakan bayinya
sehat, menyusu kuat, saat ini bayi diberikan ASI Ekslusif. Ibu merencanakan
memberikan ASI Ekslusif selama 6 bulan tanpa Pengganti Air Susu Ibu (PASI)
. Ibu datang untuk meminta bidan memberikan imunisasi BCG dan Polio I.
DATA SUBJEKTIF
Ibu datang ke BPM “M” pukul 15.00 ingin mengimunisasikan anaknya sesuai
jadwal yang ditentukan
DATA OBJEKTIF
Keadaan umum baik, kesadaran composmentis, BB : 3,7 Kg, TB: 51 cm, Suhu
: 35,50C, R : 48x/ menit, N :120x/menit
Analisa
Penatalaksanaan
Jamil, Siti Nurhasiyah, dkk. 2017. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Neonatus,
Bayi, Balita dan Anak Pra Sekolah. Jakarta : Fakultas Kedokteran dan
Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta
Hadianti, Dian Nur, dkk. 2015. Buku Ajar Imunisasi.Jakarta : Pusat Pendidikan
dan Pelatihan Tenaga Kesehatan. Kemenkes RI